SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Download to read offline
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
BUKU PEGANGAN SISWA DAN GURU
TEKNIK AUDIO VIDEO
MENGOPERASIKAN KAMERA VIDEO
(CAMCORDER)
DISUSUN OLEH : ZAINUL ARIFIN, S. Kom
= TEKNIK BROADCASTING =
PAKET KEAHLIAN
TEKNIK PRODUKSI DAN PENYIARAN PROGRAM PERTELEVISIAN
BIDANG KEAHLIAN TEKNIK INFORMASI DAN KOMUNIKASI
DINAS PENDIDIKAN. KAB. MOJOKERTO
SMK NEGERI 1 PUNGGING
2013/2014
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
A. KARAKTERISTIK CAMCORDER.
Media video atau media audio visual yang menampilkan gerak saat
ini semakin dikenal di kalangan masyarakat.Media ini berupa rekaman
pada pita magnetic melalui kamera video. Meskipun media video hampir
sama dengan media film dalam karakteristiknya, tetapi tidak dapat
menggantikan film karena baik video maupun film mempunyai kelebihan
dan kelemahannya. Out put pada saat ini dapat berupa video kaset, VCD
maupun DVD.
Kelebihan media video antara lain.
 Mengutamakan objek yang bergerak.
 Berwarna, bersuara, dan didukung oleh efek suara maupun visual.
 Dapat menyajikan animasi apabila perlu menyajikan suatu proses.
 Mudah menyajikannya.
 Tidak memerlukan ruang gelap
Kelemahan media video antara lain.
 Perlu peralatan khusus untuk penyajiannya
 Perlu tenaga listrik
 Perlu kerja tim dan keahlian khusus dalam pembuatannya
Pertama kali yang perlu kita ketahui untuk pengambilan gambar
adalah pengenalan terhadap kamera.Kamera merupakan salah satu bagian
penting dalam sebuah pengambilan gambar. Tanpa menyepelekan bagian
yang lain, tanpa kamera sebuah produksi tidak bisa berjalan, karena di
kamera inilah gambar dan suara direkam ke dalam film atau pita video.
Ada berbagai macam jenis kamera yang beredar, mulai dari kamera
handycam sampai kamera professional broadcast. Kamera handycam
disebut juga kamera keluarga karena lebih banyak digunakan untuk
kepentingan keluarga dan pengoperasiannya juga mudah, meskipun ada
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
beberapa jenis handycam yang bisa digunakan untuk kualitas broadcast
(seperti : Sony seri DSR DVCam dan Canon XL-1).
Sedangkan kamera professional dipakai oleh seorang yang
professional dibidangnya, karena penggunaannya perlu beberapa
ketrampilan dan pengetahuan khusus tentang fasilitas kamera itu sendiri.
Kamera handycam ada beberapa jenis sesuai dengan format kasetnya :
 Video 8
 Hi-8
 Digital 8
 VHS-C
 S-VHS-C
 Mini DV
 DVCam
Kamera Professional Broadcast juga ada beberapa jenis :
 Hi-8 Pro
 S-VHS
 U-matic
 Betacam
 DVCPro/DVCam
 Digital-9
 Digital Betacam
Masing-masing jenis kamera mempunyai kelas yang berbeda sesuai
kebutuhannya, namun fungsi dan pengoperasiannya tidak jauh berbeda,
hanya mungkin fasilitas dan kualitas hasil rekamannya yang berbeda.
Pada dasarnya setiap kamera terdiri dari tiga bagian utama, yaitu :
1. Lensa
2. Tubuh Kamera
3. Recorder/VCR
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
1. LENSA
Lensa mempunyai fungsi untuk memilih bidang pandang tertentu
dan ditangkap secara optik yang menghasilkan gambar dan diteruskan
ke permukaan tabung kamera (yang nantinya oleh tabung kamera
diubah lagi dari optik ke elektrik).Ada beberapa jenis lensa menurut
panjang fokalnya.Panjang fokal adalah jarak antara pusat optik lensa
dengan titik di mana gambar terlihat dalam keadaan focus.
Ada beberapa jenis lensa, yaitu :
 Lensa Normal
Lensa ini sering disebut dengan lensa standart.Gambar yang
dihasilkan dengan lensa normal ini memberi kesan yang biasa dan
datar.Tidak ada efek distorsi atau melengkung.
 Lensa Wide/Sudut Lebar
Disebut lensa sudut lebar karena jangkauan dari subyek yang
bisa ditangkap oleh lensa cukup lebar, sebagai gambaran dengan
menggunakan lensa sudut lebar, kita tidak perlu mundur mengambil
jarak karena ada beberapa bagian yang tidak tertangkap lensa,
terutama pada pengambilan gambar grup shot, arsitektur,
keramaian sebuah pasar, dan lain-lain.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
 Lensa Tele
Lensa dengan focal length yang panjang, bila menggunakan
lensa ini subyek jadi terasa dekat sehingga kedalam menjadi kurang,
keuntungannya kita bisa merekam gambar dari jarak cukup jauh
tetapi dapat menghasilkan gambar seperti kalau kita dari jarak
dekat.
Selain itu penggunaan tele lens memberikan keuntungan pada
kita akan ruang tajam yang sempit, sehingga kita dengan leluasa bisa
melokalisir subyek, sementara yang lainnya akan terlihat blur.
Kerugiannya disamping kedalam kurang, sedikit saja goyangannya
pada kamera akan terlihat sekali dari hasil rekamannya, biarpun
kita sudah memperoleh focus yang maksimal. Untuk menghindari
goyangan kamera, kita bisa menggunakan tripod atau monopod.
 Lensa Macro
Lensa ini sangat baik digunakan untuk merekam benda-benda
kecil, seperti capung, serangga, buah yang kecil-kecil. Panjang fokal
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
lensa macro antara 55-105 mm, tetapi didalam lensa macro (beda
dengan lensa biasanya) ditambah beberapa jenis lensa sehingga kita
bisa merekam gambar dari jarak dekat sekali, dan perbandingan
antara subyek dengan yang ditangkap oleh lensa bisa mencapai 1:1.
 Lensa Vario/Zoom
Lensa jenis ini merupakan penggabungan dari lensa sudut
lebar sampai ke lensa tele. Jadi kita tidak perlu lagi mengganti lensa,
cukup satu lensa sudah mencakup semua jenis lensa : lensa normal,
lensa wide, lensa tele, dan lensa macro. Pada umumnya kamera
video sudah dilengkapi dengan lensa zoom.
2. FOKUS
Secara sederhana kita artikan saja ketajaman dari suatu titik
ataupun benda yang kita lihat dengan mata telanjang.Begitu juga bila
mata kita melihat sebuah benda melalui viewfinder kamera, maka
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
benda yang tampak di viewfinder tersebut mungkin tajam, mungkin
pula tidak. Untuk mengatur agar benda yang kita lihat malalui
viewfinder nampak tajam, kita harus mengatur focus dengan cara
memutar gelang pengatur jarak yang ada pada lensa.
3. F-STOP, DIAFRAGMA
F-stop adalah bilangan yang menunjukkan perbandingan antara
panjang fokal dengan diameter lensa.Diafragma/Iris adalah bukaan
lensa untuk menangkap sinar yang masuk.Semakin kecil angka f-stop,
maka bukaan diafragma/irisnya semakin besar, dan sebaliknya
semakin besar f-stop, bukaan diafragmanya semakin kecil. Pengaturan
diafragma ini akan berkaitan pula dengan depth of field.
4. DEPTH OF FIELD
Yang dimaksud ruang tajam adalah ruang atau area pada foto
semuanya akan terlihat tajam. Ruang tajam bisa kita atur sesuai dengan
yang kita inginkan. Ruang tajam sangat dipengaruhi oleh seberapa
besar aperture dibuka (besar bukaan diafragma), berapa milimeter
panjang focal dari lensa yang digunakan, dan jarak lensa terhadap
subyek yang akan di shoot. Semakin besar bukaan diafragma dan
dengan kombinasi panjang focal lensa yang cukup panjang dan
pengambilan dari jarak yang tidak terlalu dekat maka Depth of field
menjadi sempit.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
5. WHITE BALANCE
Salah satu kewajiban kita sebelum merekam gambar adalah
harus mengeset white balance kamera terlebih dulu.Pada intinya
televisi atau video menerima cahaya dari 3 warna primer RGB(red,
green, dan blue). Bila ketiga warna ini dipadukan dalam perbandingan
yang sama, maka akan menghasilkan warna cahaya putih. Warna putih
inilah yang harus kita sesuaikan agar obyek putih benar-benar terlihat
putih di lensa kamera. Padahal warna putih jika terkena cahaya warna
lain sedikit saja akan berubah, seperti kekuning-kuningan atau kebiru-
biruan. Jika di luar ruang/outdoor, maka warna yang ditangkap kamera
video cenderung kebiru-biruan.Sedangkan di dalam ruangan/indoor
cenderung kemerah-merahan.
Untuk itulah di beberapa kamera video dilengkapi filter koreksi
warna dan white balance yang dipasang di antara lensa dan tabung
kamera. Pada umumnya kamera video dilengkapi 2 filter koreksi untuk
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
outdoor dan indoor. Tetapi ada juga yang dilengkapi 4 jenis filter
koreksi warna.
6. TUBUH KAMERA
Tubuh kamera ini berisi tabung pengambil gambar (pick up tube)
yang berfungsi untuk merubah gambar optik yang dihasilkan lensa
menjadi sinyal elektrik. Di tubuh kamera ini biasanya juga dilengkapi
dengan beberapa fasilitas kamera, seperti white balance, steady shot,
digital effect, shutter speed, dan lain-lain. Tergantung jenis kamera dan
kebutuhannya.
7. VIEWFINDER
Viewfinder merupakan monitor kecil sebagai jendela pengamat
kita untuk bisa melihat obyek yang masuk ke dalam kamera. Pada
umumnya viewfinder ini hanya monitor hitam putih. Tetapi ada
beberapa yang berwarna seperti Handycam Sony dan Canon XL-
1.Dalam viewfinder biasanya disertai informasi fasilitas dan indicator
pada saat rekaman, seperti indicator posisi kamera record atau
pause/stand by, white balance, iris, dan battery atau kaset habis dan
lain sebagainya.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
8. RECORDER/VCR
Salah satu bagian dari kamera adalah VCR (Video Casette
Recorder) alat perekam gambar dan suara.Di beberapa kamera ada
yang recordernya terpisah seperti jenis U-matic.Tetapi ada juga yang
menjadi satu dengan bodi kamera.Kelebihan menjadi satunya bodi
kamera dengan recorder adalah keringanan dan efisiensi
waktu.Pekerjaan menjadi lebih mudah.
Secara umum bagian-bagian kamera video terdiri atas :
a. Baterai untuk catu daya
b. Tempat kaset
c. Tombol Zoom
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
d. Tombol Recorder
e. Port Output video / audio (bisa berupa analog ataupun digital)
f. Cincin Fokus
g. Jendela preview (View Fender)
h. Mikrofon
i. Tombol kontrol cahaya
j. Tombol Player (untuk memainkan kembali video).
k. Terminal DC Input.
B.JENIS-JENIS PERGERAKAN KAMERA.
Pertama sekali didalam dunia cinematografy setiap kita
menggerakan camera mempunyai istilah tersendiri,hal ini agar di antara
insan cinematography(film/video) terdapat kesamaan atau keseragaman
istilah.
Setiap pergerakan kamera memiliki tujuan/maksud/makna jadi
harus di usahakan untuk tidak melakukan pergerakan kamera yang tanpa
tujuan.
CAMERA MOVEMENT/PERGERAKAN KAMERA.
1. PANNING
Pergerakan kamera dengan poros horisontal ke kiri atau ke kanan
dengan atau tanpa tripod. Poros yang di maksu disini adalah kepala
tripod yang bisa bergerak, atau pergelangan tangan kita saat
memegang kamera.
 Pan Left : Pergerakan kamera menoleh kekiri
 Pan Right : Pergerakan kamera menoleh ke kanan
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
2. TILTING
Pergerakan kamera dengan poros vertikal di mana kamera menunduk
atau mendonga/menengadah dengan atau tanpa tripod
 Tilt Up : Menengadah ke atas
 Tilt Down : Menunduk ke bawah
3. TRACKING
Pergerakan kamera mendekati atu menjauhi obyek ( diam) dengan
atau tanpa tripod/dolly.
 Track in : Mendekati obyek
 Track out : Menjauhi obyek
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
4. CRAB
Pergerakan kamera dimana kamera di geser ke kiri maupun ke kanan
dengan atau tanpa tripod.Sesuai dengan nama nya yang dalam bahasa
indonesia artinya KEPITING maka pergerakan ini adalah menyerupai
jalannya kepiting, menyamping.
 Crab Left : Kamera bergerak ke kiri
 Crab Right : Kamera bergerak ke kanan
5. ZOOMING
Dalam ZOOMING ini yang bergerak bukan nya kamera tetapi lensa
kamera yang bergerak maju atau mundur mendekati/menjauhi obyek
sementara kamera nya diam
 Zoom In : Lensa bergerak maju ( gambar menyempit /
mendekat)
 Zoom Out : Lensa bergerak mundur ( gambar melebar / menjauh )
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
6. FOLLOW
Adalah gerakan kamera yang dilakukan dengan mengikuti object
bergerak. Berbeda dengan panning, follow dilakukan dengan cara
kamera ikut bergerak searah dengan object.
7. DOLLY
Dalam shooting (pengambilan gambar) kita juga mengenal istilah
TRACK/DOLLY yaitu merupakan hasil dari gerakan seluruh kamera
yang tidak terpancang hanya pada satu titik posisi. Gerakan ini
dihasilkan melalui berbagai cara. Antara lain dengan mengkaitkan
kamera pada sebuah tiang atau juga menaikkan kamera di sebuah
kereta dorong.
8. LEVEL
Pergerakan kamera dimana kamera di geser ke atas atau kebawah.
 Level Up : Kamera digeser ke atas
 Level Down : Kamera digeser ke bawah
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
C.TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR.
Pengambilan gambar terhadap suatu objek dapat dilakukan dengan lima
cara:
a) Bird Eye View
Teknik pengambilan gambar yang dilakukan dengan ketinggian kamera
berada di atas ketinggian objek. Hasilnya akan terlihat lingkungan yang
luas dan benda-benda lain tampak kecil dan berserakan.
b) High Angle
Sudut pengambilan dari atas objek sehingga mengesankan objek jadi
terlihat kecil.Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai “kerdil”.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
c) Low Angle
Sudut pengambilan dari arah bawah objek sehingga mengesankan
objek jadi terlihat besar.Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai
agung/ prominance, berwibawa, kuat, dominan.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
d) Eye Level
Sudut pengambilan gambar sejajar dengan objek.Hasilnya
memperlihatkan tangkapan pandangan mata seseorang.Teknik ini
tidak memiliki kesan dramatis melainkan kesan wajar.
e) Frog Eye
Sudut pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar dengan
alas/dasar kedudukan objek atau lebih rendah. Hasilnya akan tampak
seolah-olah mata penonton mewakili mata katak.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
Ukuran gambar biasanya dikaitkan dengan tujuan pengambilan gambar,
tingkat emosi, situasi dan kodisi objek. Terdapat bermacam-macam istilah
antara lain:
a) Extreme Close Up (ECU/XCU) :
pengambilan gambar yang terlihat sangat detail seperti hidung pemain
atau bibir atau ujung tumit dari sepatu.
b) Big Close Up (BCU) :
pengambilan gambar dari sebatas kepala hingga dagu.
c) Close Up (CU) :
gambar diambil dari jarak dekat, hanya sebagian dari objek yang
terlihat seperti hanya mukanya saja atau sepasang kaki yang bersepatu
baru
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
d) Medium Close Up :
(MCU) hampir sama dengan MS, jika objeknya orang dan diambil dari
dada keatas.
e) Medium Shot
(MS) : pengambilan dari jarak sedang, jika objeknya orang maka yang
terlihat hanya separuh badannya saja (dari perut/pinggang keatas).
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
f) Knee Shot (KS) : pengambilan gambar objek dari kepala hingga lutut.
g) Full Shot (FS) : pengambilan gambar objek secara penuh dari kepala
sampai kaki.
h) Long Shot (LS) : pengambilan secara keseluruhan. Gambar diambil dari
jarak jauh, seluruh objek terkena hingga latar belakang objek.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
i) Medium Long Shot (MLS) : gambar diambil dari jarak yang wajar,
sehingga jika misalnya terdapat 3 objek maka seluruhnya akan terlihat.
Bila objeknya satu orang maka tampak dari kepala sampai lutut.
j) Extreme Long Shot (XLS): gambar diambil dari jarak sangat jauh, yang
ditonjolkan bukan objek lagi tetapi latar belakangnya. Dengan demikian
dapat diketahui posisi objek tersebut terhadap lingkungannya.
· One Shot (1S) : Pengambilan gambar satu objek.
· Two Shot (2S) : pengambilan gambar dua orang.
· Three Shot (3S) : pengambilan gambar tiga orang.
· Group Shot (GS): pengambilan gambar sekelompok orang.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
Gerakan kamera akan menghasilkan gambar yang berbeda. Oleh karenanya
maka dibedakan dengan istilah-istilah sebagai berikut:
a) Zoom In/ Zoom Out : kamera bergerak menjauh dan mendekati objek
dengan menggunakan tombol zooming yang ada di kamera.
b) Panning : gerakan kamera menoleh ke kiri dan ke kanan dari atas
tripod.
c) Tilting : gerakan kamera ke atas dan ke bawah. Tilt Up jika kamera
mendongak dan tilt down jika kamera mengangguk.
d) Dolly : kedudukan kamera di tripod dan di atas landasan rodanya. Dolly
In jika bergerak maju dan Dolly Out jika bergerak menjauh.
e) Follow : gerakan kamera mengikuti objek yang bergerak.
f) Crane shot : gerakan kamera yang dipasang di atas roda crane.
g) Fading : pergantian gambar secara perlahan. Fade in jika gambar
muncul dan fade out jika gambar menghilang serta cross fade jika
gambar 1 dan 2 saling menggantikan secara bersamaan.
h) Framing : objek berada dalam framing Shot. Frame In jika memasuki
bingkai dan frame out jika keluar bingkai.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
Teknik pengambilan gambar tanpa menggerakkan kamera, jadi cukup
objek yang bergerak.
· Walk In : Objek bergerak mendekati kamera.
· Walk Away : Objek bergerak menjauhi kamera.
Teknik ini dikatakan lain karena tidak hanya mengandalkan sudut
pengambilan, ukuran gambar, gerakan kamera dan objek tetapi juga unsur-
unsur lain seperti cahaya, properti dan lingkungan. Rata-rata pengambilan
gambar dengan menggunakan teknik-teknik ini menghasilkan kesan lebih
dramatik.
a) Backlight Shot : teknik pengambilan gambar terhadap objek dengan
pencahayaan dari belakang.
b) Reflection Shot : teknik pengambilan yang tidak diarahkan langsung ke
objeknya tetapi dari cermin/air yang dapat memantulkan bayangan
objek.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
c) Door Frame Shot : gambar diambil dari luar pintu sedangkan adegan
ada di dalam ruangan.
d) Artificial Framing Shot : benda misalnya daun atau ranting diletakkan di
depan kamera sehingga seolah-olah objek diambil dari balik ranting
tersebut.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
e) Jaws Shot : kamera menyorotobjek yang seolah-olah kaget melihat
kamera.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
f) Framing with Background : objek tetap fokus di depan namun latar
belakang dimunculkan sehingga ada kesan indah.
g) The Secret of Foreground Framing Shot : pengambilan objek yang
berada di depan sampai latar belakang sehingga menjadi perpaduan
adegan.
h) Tripod Transition : posisi kamera berada diatas tripod dan beralih dari
objek satu ke objek lain secara cepat.
i) Artificial Hairlight : rambut objek diberi efek cahaya buatan sehingga
bersinar dan lebih dramatik.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
j) Fast Road Effect : teknik yang diambil dari dalam mobil yang sedang
melaju kencang.
k) Walking Shot : teknik ini mengambil gambar pada objek yang sedang
berjalan. Biasanya digunakan untuk menunjukkan orang yang sedang
berjalan terburu-buru atau dikejar sesuatu.
l) Over Shoulder : pengambilan gambar dari belakang objek, biasanya
objek tersebut hanya terlihat kepala atau bahunya saja. Pengambilan
ini untuk memperlihatkan bahwa objek sedang melihat sesuatu atau
bisa juga objek sedang bercakap-cakap.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
m)Profil Shot : jika dua orang sedang berdialog, tetapi pengambilan
gambarnya dari samping, kamera satu memperlihatkan orang pertama
dan kamera dua memperlihatkan orang kedua.
TIPS MENDAPATKAN GAMBAR YANG BERKUALITAS
Ada beragam cara untuk membuat hasil rekaman kamera video
menjadi lebih berkualitas, yakni:
a) Tidak Goyang.
Saat mulai melakukan perekaman, usahakan posisi tangan dalam
keadaan kokoh.Kamera yang bergoyang sangat mempengaruhi
rekaman kamera video.Agar kamera tak bergoyang, gunakan bantuan
penyangga seperti tripod atau monopod.Walaupun begitu berlatih
memegang kamera dengan stabil harus tetap dilakukan, karena kita
tidak bisa hanya mengandalkan bantuan tripod terus menerus. Bisa
dibayangkan jika kita harus selalu membawa tripod dari satu tempat ke
tempat lain. Biasanya tripod digunakan untuk merekam obyek yang
tidak bergerak dalam jangka waktu yang cukup lama.
b) Mengontrol Zooming.
Apabila obyek yang dibidik terlalu jauh, usahakan untuk
memakai fasilitas zooming.Meski fasilitas pembesaran tersebut sangat
mudah digunakan, focus obyek harus tetap terjaga.
c) Frame.
Mulailah mengatur komposisi antara obyek bidikan, sehingga
berada dalam satu frame yang bagus. Sebuah klip yang akan direkam
bisa mempunyai komposisi yang baik apabila menggunakan teknik
dasar komposisi. Pertama, komposis balance, dengan membayangkan
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
garis horizontal dan vertical. Pertemuan garis tersebut adalah titik
yang tepat untuk obyek bidikan.Namun, selain itu juga dapat
menggunakan komposisi yang tak biasa untuk menghasilkan efek-efek
tertentu. Misalnya masalah overscan yang biasanya memotong sinyal
video dan mengaburkan obyek bidikan. Sebisa mungkin aturlah ruang
kosong di atas frame ketika merekam obyek.
d) Kontinuitas.
Saat merekam, sebaiknya kita juga memikirkan jalan cerita video
tersebut, agar klip memungkinkan untuk dipotong pada saat editing.
Usahakan merekam satu obyek dari beragam angel atau sudut
pandang.Kita bisa menggabungkan rekaman video close-up, rekaman
pendek, dan wide-angel.Yang terpenting, pastikan antara satu frame
dengan frame berikutnya memiliki keterkaitan. Misalnya saja, ketika
kita merekam di area terbuka, maka usahakan agar pencahayaan di
atur sama.
e) Background-Foreground.
Sangat penting untuk menempatkan obyek bidikan berada dalam
posisi yang nyaman dilihat di dalam sebuah frame. Pastikan foreground
dan background tidak saling membuat pandangan bias. Bidiklah obyek
tertentu dengan latar belakang yang kosong.Apabila background
berupa suasana di pusat perbelanjaan, maka penonton tidak lagi di
focus obyek utama tersebut.Hindari juga memakai background yang
intrusif. Misalnya menempatkan obyek di depan pohon, sehingga
kelihatan pohon tersebut tumbuh di kepalanya. Prinsip serupa bisa
diterapkan untuk foreground. Pastikan tidak ada orang yang melintas
di depan kamera saat anda sedang membidik obyek tertentu.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
D.SHOOTING DENGAN KAMERA HANDHELD.
Di tangan kameraman profesional, handheld (handholding) atau
mengoperasikan kamera dengan menggunakan tangan sebagi tumpuan,
efek ini mungkin akan terlihat bagus namun ketikan dilakukan oleh
kameraman pemula terutama ketika melakukan zooming, pan dan tilt
maka justru akan memperliahatkan keamatiran dari kameraman tersebut
dan gambar akan menjemukan bagi audiens. Hand-held merupakan tehnik
menggunakan kamera tanpa menggunkan mounting seperti tripod atau
monopod.
Tehnik ini menggunakan kedua tangan sebagai bantuan dalam
mengoperasikan kamera. Tehnik ini memungkinkan untuk
mengurangi/mereduce goyangan atau shake. Gambar di bawah
merupakan contoh cara menggunakan kamera tanpa bantuan tripod.
Denga cara ini diharapkan pengambilan gambar akan lebih stabil
walaupun pengambilan gambar dilakukan dalam waktu yang lama.
Beragam Cara Menggunakan Kamera Video.
1. Menggunakan ke dua tangan untuk menahan kamera
2. Posisi kameraman sambil duduk, menggunakan lutut sebagai penahan
tangan
3. Lutut kaki kiri menahan di lantai/tanah, tehnik ini dinamakan
kneeling.
4. Pengambilan gambar dengan cara kamera dipanggul sambil tiarap
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
Pada gambar satu merupakan cara pengambilan gambar dengan
tehnik handheld secara umum. Akan tetapi sebetulnya ini merupakan
cara yang paling sulit. Tidak ada bantuan untuk tumpuan sama sekali,
cameraman hanya mengandalkan tubuh saja terutama kedua tangan.
Yang mesi diperhatikan ketika mengambil gambar dengan posisi ini
adalah posisi kaki. Posisi kaki kanan biasanya lebih depan sedikit, kira-
kira 20 cm lebih depan dari kaki kiri. Maksudnya untuk menjaga
kestabilan tertuama ketika cameramen melakukan pengambilan gambar
pada waktu yang lebih lama.
Handheld dengan cara berdiri merupakan cara paling umum,
camareman bisa bergerak bebas untuk mengikuti subyek yang bergerak.
Namun jika subyek yang kita ambil gambarnya merupakan subyek yang
tak bergerak, maka cameraman bisa melakukan pengambilan gambar
seperti pada gambar dua. Posisi duduk merupakan posisi paling nyaman
dalam pengambilan gambar dengan syarat subyek yang kita ambil
gambarnya tidak terhalang oleh benda lain. Kedua lutut menahan kedua
tangan, dengan demikian kamera akan tertahan dengan seimbang.
Kelamahahan melakukan handheld deperti ini, cameraman tidak bisa
leluasa jika subyek bergerak bebas keluar dari frame lensa kamera.
Tehnik handheld pada gambar ketiga, menggunakan salah satu
lutut untuk menahan beban, pada sebagian orang tehnik yang disebut
juga sebagai kneeling ini agak sulit. Ini seperti perpaduan antara cara
handheld pertama dan kedua. Pada tehnik ini cameraman tidak akan
kesulitan jika tiba-tiba ia hendak berdiri untuk mengubah posisi.
Seperti pada gambar empat, cameraman melakukan pengambilan gambar
seperti seorang tentara yang tiarap siaga dengan senjata api. Tehnik
handheld seperti ini nyaman teruatama untuk pengambilan gambar secara
candid atau tersembunyi. Dengan handheld seperti ini juga cocok untuk
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
liputan perang misalnya. Dua siku tangan berfungsi sebagai penyangga
kamera, dengan demikian pengambilan gambar akan tetap stabil.
1. Posisi punggung kameraman sambil menyender pada dinding.
2. Menggunakan ke dua siku tangan sebagai penahan
3. Kamerman menyenderkan salah satu sisi badan pada tembok sebagai
penahan
4. Kaki kanan atau kiri di atas step atau tangga yang lebih tinggi dari
posisi kaki lainnya.
5. Mengggunakan tiang sebagai alat bantu
Pada lokasi tertentu, ada kalanya cameraman bisa memanfaatkan
situasi yang ada. Seperti pada gambar lima misalnya, cameraman bisa
memanfaatkan dinding untuk menyender. Punggung yang menempel di
dinding sebagai kunci keseimbangan. Tehnik ini bukan berarti
cameraman bisa dengan santai melakukan pengambilan gambar, ia tetap
mesti berkonsentrasi atas segala subyek yang dia ambil gambarnya.
Seperti pada gambar ke enam, cameraman meletakan siku tangan di
atas sebuah penahan.Ini benar-benar hanya bisa dilakukan jika kita
menemukan tempat seperti itu.Posisi ini juga bisa dilakukan ketika ada
meja yang bisa kita manfaatkan sebagai penahan.Di dalam mobil posisi
juga bisa dilakukan, yakni dengan membuka kaca pintu samping mobil.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
Mirip dengan posisi pengambilan gambar pada nomor lima, dengan
menyenderkan salah satu sisi badan maka cameraman juga bisa
melakukan pengambilan gambar. Pada gambar tujuh ini, cameraman
memanfaatkan dinding sebagai penyangga badan. Tidak terlalu nyaman,
namun kestabilan akan didapat karena sebagian beban ditumpukan pada
dinding tersebut.Ada kalanya, dengan posisi kaki yang sama rata dalam
pijakan akan mudah pegal. Jadi jika ada step atau tangga, cameraman bisa
menginjakan salah satu kaki ke tangga tersebut.
Penahan lain yang bisa digunakan oleh cameraman yaitu tiang. Ya,
tiang apapun yang berdiameter tidak lebih besar dari tubuh kita bisa
dijadikan alat bantu. Cameran seolah memeluk tiang tersebut dengan
maksud untuk memindahkan beban sehingga diharapkan akan mendapat
kestabilan ketika melakukan pengambilan gambar dengan waktu lebih
lama.
Komposisi dan Stabilitas
Tehnik pengambilan gambar dengan menggunakan tangan sebagai
penumpu tanpa bantuan alat khusus seperti triopod atau monopod
memang harus dilatih.Utamanya bagaimana agar kita bisa senyaman
mungkin dalam melakukan pengambilan gambar. Selain itu yang tak
kalah penting yang mesti diperhatikan oleh cameraman ketika melakukan
tehnik ini adalah menjaga agar gambar atau shot memiliki komposisi
yang baik, yakni komposisi yang diinginkan oleh cameraman itu sendiri
atau keinginan dari pengarah acara atau sutradara.
Kunci lainnya yakni masalah stabilitas atau keseimbangan dalam
melakukan pengambilan gambar. Dampak lain, pengambilan gambar
dengan tehnik handheld ini yakni gambar akan terlihat dinamis. Misalnya
untuk pengambilan gambar dengan subyek bergerak. Acara musik
tertentu semisal konser musik rock akan tampak dinamis ketika
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
beberapa kamera menggunakan tehnik ini, shaking namun komposisi
tetap terjaga. Konsep ini dinamakan juga dengan crazy angle yakni sudut
pengambilan yang ”tak lazim” yang akan menimbulkan kesan gambar
yang lebih dinamis.
E. JENIS – JENIS FORMAT FILE VIDEO.
Berikut adalah jenis-jenis format digital file video :
 AVI (Audio Video Interleaved)
“AVI merupakan format file video buatan Microsoft. Format ini
merupakan salah satu format video tertua yang diperkenalkan
Microsoft sejak dirilisnya Windows 3.1” (Yulwardian, 2004 : 6).
Kelebihan format file AVI adalah gambarnya lebih tajam dibandingkan
ASF dan format file AVI berlaku untuk standar windows.
 MPEG (Moving Picture Experts Group)
“MPEG (sering disebut sebagai MPG) saat ini menjadi standar
kompresi file digitalvideo-audio. Format ini memiliki beberapa jenis,
berdasarkan pada kualitas gambar dan “lapisan” yang digunakanya
yaitu MPEG-1, MPEG-2, atau MPEG layer 2, dan MPEG-4, ATAU MPEG
layer 4” (Ibid, hal. 6).
 WMV (Windows Media Video)
“WMV adalah format standar Windows. Meskipun WMV merupakan
standar windows yang mendominasi operasi sistem pasar saat ini,
format ini tidak banyak digunakan sebagai standar videoediting” (Ibid,
hal.8)
WMV sebenarnya adalah versi proprietary dari MPEG-4.Video Stream
sering dikombinasikan dengan Audio Stream dalam format WMA,
dengan video WMV yang dikemas kedalam kontainer AVI.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
 DiVX
“Dikembangkan oleh DiVXNetworks, format video kompresi berbasis
MPEG-4 ini memiliki ukuran yang sangat kecil, bahkan dapat mencapai
kurang dari seperdelapan ukuran MPEG-2 dengan kualitas yang tetap
terjaga. Format ini sering disebut video MP3” (Ibid, hal.8)
 MP4
“Filevideo MP4 bukan merupakan format file baru. Meskipun demikian,
format file ini belom banyak didukung oleh kebanyakan software video
player.Oleh sebab itu, diperlukan software khusus untuk bisa
membuka dan memainkan file video dengan format MP4 ini”
(Enterprise, 2012 : 136).
 Quicktime
“Format videomultimedia keluaran Apple Computer untuk sistem
operasi MacOS.Format video ini dapat berisi video, audio, animasi, dan
virtual reality.Codec yang sering berada di dalam file QuickTime adalah
Sorenson dan Cinepak” (Brata, 2007 : 20).
File Quicktime merupakan multimedia yang terbentuk atas satu atau
lebih track seperti audio, video, teks atau efek digital. Masing-masing
track mengandung media track, baik itu media stream yang telah di
encode atau pointer-pointer pada file eksternal.
 RealMedia
“Seperti WMV, format video ini dirancang untuk keperluan streaming
dan dapat menampung file berupa video, audio, animasi, MIDI, serta
presentasi. Transmisinya menggunakan protocol (RTSP). Dirilis oleh
RealNetworks.Codec yang biasanya ada didalam file video RealMedia
adalah RealVideo”(Ibid, hal.20)
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
 ASF
“Singkatan dari Advance Streaming Format, dikeluarkan oleh Microsoft
untuk keperluan streaming. Diterapkan dengan codec apa saja ”(Ibid,
hal.20). Ada tiga bagian yang terkandung dalam fileASF :
 Objek Header terkandum dalam file ASF.
 Objek data termasuk media streaming.
 Objek indeks opsional yang memberikan kontribusi untuk
mengaktifkan akses acak ke data dalam file.
 3GP (3GPP Format File)
“Format video ini dihasilkan dari rekaman perangkat komunikasi
mobile (handphone). Format 3GP menggunakan kecepatan putar 15
frame per detik (format video lain umumnya memakai kecepatan putar
25 fps untuk standar PAL dan 29,97 fps). Dalam praktek, format video
3GPP dapat dimainkan oleh QuickTime Player 7 dan Windows Media
Player” (Ibid, hal.20).
 Flash Video
“Format Flash Video (FLV) merupakan format yang biasa digunakan
untuk menyisipkan video ke dalam halaman web”(Syarif dan
Diginnovac, 2009 : 185).

More Related Content

What's hot

Kisi kisi soal dasar desain grafis kelas xi multimedia
Kisi kisi soal dasar desain grafis kelas xi multimediaKisi kisi soal dasar desain grafis kelas xi multimedia
Kisi kisi soal dasar desain grafis kelas xi multimediaSMK MUhammadiyah Singkut
 
Logo: komposisi, watak, gaya, dan format
Logo: komposisi, watak, gaya, dan formatLogo: komposisi, watak, gaya, dan format
Logo: komposisi, watak, gaya, dan formatToto Haryadi
 
Materi videografi-success story
Materi videografi-success storyMateri videografi-success story
Materi videografi-success storyFajar Baskoro
 
TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
TATA CAHAYA - MATERI : Teori KameraTATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
TATA CAHAYA - MATERI : Teori KameraDiana Amelia Bagti
 
Desain komunikasi visual
Desain komunikasi visualDesain komunikasi visual
Desain komunikasi visualiwan setiawan
 
PPT SKETSA & ILUSTRASI.pptx
PPT SKETSA & ILUSTRASI.pptxPPT SKETSA & ILUSTRASI.pptx
PPT SKETSA & ILUSTRASI.pptxmada341303
 
TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR
TEKNIK PENGAMBILAN GAMBARTEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR
TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR31743174
 
TATA KAMERA - MATERI : Teknik Kamera
TATA KAMERA - MATERI : Teknik KameraTATA KAMERA - MATERI : Teknik Kamera
TATA KAMERA - MATERI : Teknik KameraDiana Amelia Bagti
 
Teknik GAMBAR SKETSA DAN ILUSTRASI.pptx
Teknik GAMBAR SKETSA DAN ILUSTRASI.pptxTeknik GAMBAR SKETSA DAN ILUSTRASI.pptx
Teknik GAMBAR SKETSA DAN ILUSTRASI.pptxGilangLovianindra
 
Pengenalan Fotografi (4) Jenis Fotografi Lainnya dan Tugas Siswa - SMK NU Bal...
Pengenalan Fotografi (4) Jenis Fotografi Lainnya dan Tugas Siswa - SMK NU Bal...Pengenalan Fotografi (4) Jenis Fotografi Lainnya dan Tugas Siswa - SMK NU Bal...
Pengenalan Fotografi (4) Jenis Fotografi Lainnya dan Tugas Siswa - SMK NU Bal...SMK Nahdlatul Ulama Balikpapan
 
Materi basic fotografi 1
Materi basic fotografi 1Materi basic fotografi 1
Materi basic fotografi 1riridefrog
 
Keteknikan videografi kelas xi-semester 1
Keteknikan videografi kelas xi-semester 1Keteknikan videografi kelas xi-semester 1
Keteknikan videografi kelas xi-semester 1GilangSatriaDirganta
 
Komposisi dalam fotografi
Komposisi dalam fotografiKomposisi dalam fotografi
Komposisi dalam fotografiAbednego Febri
 
Tata Cahaya dan Peralatan Fotografi Studio
Tata Cahaya dan Peralatan Fotografi StudioTata Cahaya dan Peralatan Fotografi Studio
Tata Cahaya dan Peralatan Fotografi StudioErwin Rasyid
 
Modul Tata Cahaya Gambar Bergerak
Modul Tata Cahaya Gambar BergerakModul Tata Cahaya Gambar Bergerak
Modul Tata Cahaya Gambar Bergerakherry210
 
SOAL ESSAY HOTS DESAIN GRAFIS DAN PERCETAKAN KELAS XI SEMSTER 2
SOAL ESSAY HOTS DESAIN GRAFIS DAN PERCETAKAN KELAS XI SEMSTER 2SOAL ESSAY HOTS DESAIN GRAFIS DAN PERCETAKAN KELAS XI SEMSTER 2
SOAL ESSAY HOTS DESAIN GRAFIS DAN PERCETAKAN KELAS XI SEMSTER 2SMK MUhammadiyah Singkut
 

What's hot (20)

Komposisi dalam Fotografi
Komposisi dalam Fotografi Komposisi dalam Fotografi
Komposisi dalam Fotografi
 
Kisi kisi soal dasar desain grafis kelas xi multimedia
Kisi kisi soal dasar desain grafis kelas xi multimediaKisi kisi soal dasar desain grafis kelas xi multimedia
Kisi kisi soal dasar desain grafis kelas xi multimedia
 
Logo: komposisi, watak, gaya, dan format
Logo: komposisi, watak, gaya, dan formatLogo: komposisi, watak, gaya, dan format
Logo: komposisi, watak, gaya, dan format
 
Materi videografi-success story
Materi videografi-success storyMateri videografi-success story
Materi videografi-success story
 
TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
TATA CAHAYA - MATERI : Teori KameraTATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
 
Desain komunikasi visual
Desain komunikasi visualDesain komunikasi visual
Desain komunikasi visual
 
PPT SKETSA & ILUSTRASI.pptx
PPT SKETSA & ILUSTRASI.pptxPPT SKETSA & ILUSTRASI.pptx
PPT SKETSA & ILUSTRASI.pptx
 
Desain Multimedia Interaktif - Alat Bantu Fotografi
Desain Multimedia Interaktif - Alat Bantu FotografiDesain Multimedia Interaktif - Alat Bantu Fotografi
Desain Multimedia Interaktif - Alat Bantu Fotografi
 
TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR
TEKNIK PENGAMBILAN GAMBARTEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR
TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR
 
TATA KAMERA - MATERI : Teknik Kamera
TATA KAMERA - MATERI : Teknik KameraTATA KAMERA - MATERI : Teknik Kamera
TATA KAMERA - MATERI : Teknik Kamera
 
Teknik GAMBAR SKETSA DAN ILUSTRASI.pptx
Teknik GAMBAR SKETSA DAN ILUSTRASI.pptxTeknik GAMBAR SKETSA DAN ILUSTRASI.pptx
Teknik GAMBAR SKETSA DAN ILUSTRASI.pptx
 
Pengenalan Fotografi (4) Jenis Fotografi Lainnya dan Tugas Siswa - SMK NU Bal...
Pengenalan Fotografi (4) Jenis Fotografi Lainnya dan Tugas Siswa - SMK NU Bal...Pengenalan Fotografi (4) Jenis Fotografi Lainnya dan Tugas Siswa - SMK NU Bal...
Pengenalan Fotografi (4) Jenis Fotografi Lainnya dan Tugas Siswa - SMK NU Bal...
 
Materi basic fotografi 1
Materi basic fotografi 1Materi basic fotografi 1
Materi basic fotografi 1
 
Keteknikan videografi kelas xi-semester 1
Keteknikan videografi kelas xi-semester 1Keteknikan videografi kelas xi-semester 1
Keteknikan videografi kelas xi-semester 1
 
Komposisi dalam fotografi
Komposisi dalam fotografiKomposisi dalam fotografi
Komposisi dalam fotografi
 
Dasar-dasar Fotografi
Dasar-dasar FotografiDasar-dasar Fotografi
Dasar-dasar Fotografi
 
Tata Cahaya dan Peralatan Fotografi Studio
Tata Cahaya dan Peralatan Fotografi StudioTata Cahaya dan Peralatan Fotografi Studio
Tata Cahaya dan Peralatan Fotografi Studio
 
Modul Tata Cahaya Gambar Bergerak
Modul Tata Cahaya Gambar BergerakModul Tata Cahaya Gambar Bergerak
Modul Tata Cahaya Gambar Bergerak
 
SOAL ESSAY HOTS DESAIN GRAFIS DAN PERCETAKAN KELAS XI SEMSTER 2
SOAL ESSAY HOTS DESAIN GRAFIS DAN PERCETAKAN KELAS XI SEMSTER 2SOAL ESSAY HOTS DESAIN GRAFIS DAN PERCETAKAN KELAS XI SEMSTER 2
SOAL ESSAY HOTS DESAIN GRAFIS DAN PERCETAKAN KELAS XI SEMSTER 2
 
Videografi 97
Videografi 97Videografi 97
Videografi 97
 

Viewers also liked

Kamera Studio : Bagian Bagian dan Penggunaan
Kamera Studio : Bagian Bagian dan PenggunaanKamera Studio : Bagian Bagian dan Penggunaan
Kamera Studio : Bagian Bagian dan Penggunaanmirzamfadillah
 
Kamera televisi teknik
Kamera televisi teknikKamera televisi teknik
Kamera televisi teknikNurul Arifin S
 
TATA CAHAYA - MATERI : Resume TC
TATA CAHAYA - MATERI : Resume TCTATA CAHAYA - MATERI : Resume TC
TATA CAHAYA - MATERI : Resume TCDiana Amelia Bagti
 

Viewers also liked (20)

Crew atau awak produksi
Crew atau awak produksiCrew atau awak produksi
Crew atau awak produksi
 
Dasar dasar video)
Dasar dasar video)Dasar dasar video)
Dasar dasar video)
 
Perangkat broadcasting
Perangkat broadcastingPerangkat broadcasting
Perangkat broadcasting
 
Kameraman
KameramanKameraman
Kameraman
 
Mengidentifikasi program acara televisi
Mengidentifikasi program acara televisiMengidentifikasi program acara televisi
Mengidentifikasi program acara televisi
 
Jurnalistik
JurnalistikJurnalistik
Jurnalistik
 
Kamera Studio : Bagian Bagian dan Penggunaan
Kamera Studio : Bagian Bagian dan PenggunaanKamera Studio : Bagian Bagian dan Penggunaan
Kamera Studio : Bagian Bagian dan Penggunaan
 
Sop penyiaran Broadcast SMKN 1 Pungging
Sop penyiaran Broadcast SMKN 1 PunggingSop penyiaran Broadcast SMKN 1 Pungging
Sop penyiaran Broadcast SMKN 1 Pungging
 
Sejarah dan dasar fotografi
Sejarah dan dasar fotografiSejarah dan dasar fotografi
Sejarah dan dasar fotografi
 
Proses capturing
Proses capturingProses capturing
Proses capturing
 
Manajemen produksi siaran
Manajemen produksi siaranManajemen produksi siaran
Manajemen produksi siaran
 
Tata cahaya
Tata cahayaTata cahaya
Tata cahaya
 
Penyiar dan pembawa acara
Penyiar dan pembawa acaraPenyiar dan pembawa acara
Penyiar dan pembawa acara
 
Kamera televisi teknik
Kamera televisi teknikKamera televisi teknik
Kamera televisi teknik
 
Mengenal jenis jenis file video
Mengenal jenis jenis file videoMengenal jenis jenis file video
Mengenal jenis jenis file video
 
Istilah dalam broadcasting
Istilah dalam broadcastingIstilah dalam broadcasting
Istilah dalam broadcasting
 
Master control
Master controlMaster control
Master control
 
Perangkat audio
Perangkat audioPerangkat audio
Perangkat audio
 
Desain produksi siaran
Desain produksi siaranDesain produksi siaran
Desain produksi siaran
 
TATA CAHAYA - MATERI : Resume TC
TATA CAHAYA - MATERI : Resume TCTATA CAHAYA - MATERI : Resume TC
TATA CAHAYA - MATERI : Resume TC
 

Similar to KAMERAVIDEO

DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI KAMERA VIDEO SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdf
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI KAMERA VIDEO SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdfDKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI KAMERA VIDEO SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdf
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI KAMERA VIDEO SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdfZainul Arifin
 
Tekhnik kameramen
Tekhnik kameramenTekhnik kameramen
Tekhnik kameramenAmat Moxer
 
TATA CAHAYA - MATERI : Pengoperasian Kamera
TATA CAHAYA - MATERI : Pengoperasian KameraTATA CAHAYA - MATERI : Pengoperasian Kamera
TATA CAHAYA - MATERI : Pengoperasian KameraDiana Amelia Bagti
 
Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia 1-3
Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia 1-3Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia 1-3
Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia 1-3kopishare
 
Fotografi 1.ppt
Fotografi 1.pptFotografi 1.ppt
Fotografi 1.pptwidyaduta
 
matakuliah Teknik dasar dan pengenalan fotografi
matakuliah Teknik dasar dan pengenalan fotografimatakuliah Teknik dasar dan pengenalan fotografi
matakuliah Teknik dasar dan pengenalan fotografiIzhan Nassuha
 
PERBEDAAN KAMERA ANALOG (MANUAL) DAN KAMERA DIGITAL
PERBEDAAN KAMERA ANALOG (MANUAL) DAN KAMERA DIGITALPERBEDAAN KAMERA ANALOG (MANUAL) DAN KAMERA DIGITAL
PERBEDAAN KAMERA ANALOG (MANUAL) DAN KAMERA DIGITALAi Roudatul
 
Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia
Menggabungkan fotografi dengan sajian multimediaMenggabungkan fotografi dengan sajian multimedia
Menggabungkan fotografi dengan sajian multimediaputu_kurnia
 
Menggabungkanfotografidengansajianmultimedia
MenggabungkanfotografidengansajianmultimediaMenggabungkanfotografidengansajianmultimedia
MenggabungkanfotografidengansajianmultimediaSayugo
 
Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi
Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar ProduksiMenerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi
Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksiwalangkreatif maluku
 
Asas Fotografi Digital
Asas Fotografi Digital Asas Fotografi Digital
Asas Fotografi Digital Azman Hj. Ayup
 
Teknik dasar fotografi Ilkom Universitas Semarang
Teknik dasar fotografi Ilkom Universitas SemarangTeknik dasar fotografi Ilkom Universitas Semarang
Teknik dasar fotografi Ilkom Universitas SemarangFirdaus Azwar Ersyad
 

Similar to KAMERAVIDEO (20)

DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI KAMERA VIDEO SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdf
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI KAMERA VIDEO SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdfDKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI KAMERA VIDEO SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdf
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI KAMERA VIDEO SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdf
 
Tekhnik kameramen
Tekhnik kameramenTekhnik kameramen
Tekhnik kameramen
 
Tekhnik kameramen
Tekhnik kameramenTekhnik kameramen
Tekhnik kameramen
 
Tugas fisika
Tugas fisikaTugas fisika
Tugas fisika
 
TATA CAHAYA - MATERI : Pengoperasian Kamera
TATA CAHAYA - MATERI : Pengoperasian KameraTATA CAHAYA - MATERI : Pengoperasian Kamera
TATA CAHAYA - MATERI : Pengoperasian Kamera
 
Principles Of Digital Photography
Principles Of Digital PhotographyPrinciples Of Digital Photography
Principles Of Digital Photography
 
Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia 1-3
Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia 1-3Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia 1-3
Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia 1-3
 
Desain grafis percetakan memahami jenis jenis kamera dan alat bantu fotografi
Desain grafis percetakan memahami jenis jenis kamera dan alat bantu fotografiDesain grafis percetakan memahami jenis jenis kamera dan alat bantu fotografi
Desain grafis percetakan memahami jenis jenis kamera dan alat bantu fotografi
 
Fotografi 1.ppt
Fotografi 1.pptFotografi 1.ppt
Fotografi 1.ppt
 
Asas fotografi
Asas fotografiAsas fotografi
Asas fotografi
 
matakuliah Teknik dasar dan pengenalan fotografi
matakuliah Teknik dasar dan pengenalan fotografimatakuliah Teknik dasar dan pengenalan fotografi
matakuliah Teknik dasar dan pengenalan fotografi
 
PERBEDAAN KAMERA ANALOG (MANUAL) DAN KAMERA DIGITAL
PERBEDAAN KAMERA ANALOG (MANUAL) DAN KAMERA DIGITALPERBEDAAN KAMERA ANALOG (MANUAL) DAN KAMERA DIGITAL
PERBEDAAN KAMERA ANALOG (MANUAL) DAN KAMERA DIGITAL
 
Asas fotografi 1
Asas fotografi 1Asas fotografi 1
Asas fotografi 1
 
Kamera 1
Kamera 1Kamera 1
Kamera 1
 
Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia
Menggabungkan fotografi dengan sajian multimediaMenggabungkan fotografi dengan sajian multimedia
Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia
 
Menggabungkanfotografidengansajianmultimedia
MenggabungkanfotografidengansajianmultimediaMenggabungkanfotografidengansajianmultimedia
Menggabungkanfotografidengansajianmultimedia
 
Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi
Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar ProduksiMenerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi
Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi
 
Asas Fotografi Digital
Asas Fotografi Digital Asas Fotografi Digital
Asas Fotografi Digital
 
Teknik dasar fotografi Ilkom Universitas Semarang
Teknik dasar fotografi Ilkom Universitas SemarangTeknik dasar fotografi Ilkom Universitas Semarang
Teknik dasar fotografi Ilkom Universitas Semarang
 
Pengolahan audio video prosedur pengoperasian kamera video
Pengolahan audio video prosedur pengoperasian kamera videoPengolahan audio video prosedur pengoperasian kamera video
Pengolahan audio video prosedur pengoperasian kamera video
 

More from MULTIMEDIA 'n BROADCASTING SMKN 1 PUNGGING MOJOKERTO

More from MULTIMEDIA 'n BROADCASTING SMKN 1 PUNGGING MOJOKERTO (20)

KD Mendiskusikan format gambar
KD Mendiskusikan format gambarKD Mendiskusikan format gambar
KD Mendiskusikan format gambar
 
Menerapkan tata cahaya dalam pengambilan gambar
Menerapkan tata cahaya dalam pengambilan gambarMenerapkan tata cahaya dalam pengambilan gambar
Menerapkan tata cahaya dalam pengambilan gambar
 
Menerapkan prinsip desain user interface pada multimedia interaktif berbasis ...
Menerapkan prinsip desain user interface pada multimedia interaktif berbasis ...Menerapkan prinsip desain user interface pada multimedia interaktif berbasis ...
Menerapkan prinsip desain user interface pada multimedia interaktif berbasis ...
 
Menerapkan struktur kontrol percabangan dalam bahasa pemrograman
Menerapkan struktur kontrol percabangan dalam bahasa pemrogramanMenerapkan struktur kontrol percabangan dalam bahasa pemrograman
Menerapkan struktur kontrol percabangan dalam bahasa pemrograman
 
Menerapkan struktur kontrol perulangan dalam bahasa pemrograman.
Menerapkan struktur kontrol perulangan dalam bahasa pemrograman.Menerapkan struktur kontrol perulangan dalam bahasa pemrograman.
Menerapkan struktur kontrol perulangan dalam bahasa pemrograman.
 
PEMROGRAMAN DASAR KD. Menganalisis penggunaan array untuk penyimpanan data di...
PEMROGRAMAN DASAR KD. Menganalisis penggunaan array untuk penyimpanan data di...PEMROGRAMAN DASAR KD. Menganalisis penggunaan array untuk penyimpanan data di...
PEMROGRAMAN DASAR KD. Menganalisis penggunaan array untuk penyimpanan data di...
 
Menerapkan tipografi
Menerapkan tipografiMenerapkan tipografi
Menerapkan tipografi
 
KD. Menganalisi video sesuai naskah produksi.
KD. Menganalisi video sesuai naskah produksi.KD. Menganalisi video sesuai naskah produksi.
KD. Menganalisi video sesuai naskah produksi.
 
Memahami perancangan alur multimedia interaktif berbasis halaman web dan medi...
Memahami perancangan alur multimedia interaktif berbasis halaman web dan medi...Memahami perancangan alur multimedia interaktif berbasis halaman web dan medi...
Memahami perancangan alur multimedia interaktif berbasis halaman web dan medi...
 
TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO dan VIDEO KD Menganalisis proses pengemasan produksi ...
TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO dan VIDEO KD Menganalisis proses pengemasan produksi ...TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO dan VIDEO KD Menganalisis proses pengemasan produksi ...
TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO dan VIDEO KD Menganalisis proses pengemasan produksi ...
 
Menganalisis prosedur pengukuran bidang pandang dan sudut pengambilan gambar
Menganalisis prosedur pengukuran bidang pandang dan sudut pengambilan gambarMenganalisis prosedur pengukuran bidang pandang dan sudut pengambilan gambar
Menganalisis prosedur pengukuran bidang pandang dan sudut pengambilan gambar
 
Menerapkan pengoperasian kamera digital dan perawatan peralatan fotografi
Menerapkan pengoperasian kamera digital dan perawatan peralatan fotografiMenerapkan pengoperasian kamera digital dan perawatan peralatan fotografi
Menerapkan pengoperasian kamera digital dan perawatan peralatan fotografi
 
KD Menerapkan pengalamanatan ip pada jaringan komputer
KD Menerapkan pengalamanatan ip pada jaringan komputerKD Menerapkan pengalamanatan ip pada jaringan komputer
KD Menerapkan pengalamanatan ip pada jaringan komputer
 
Menganalisis permasalahan pada instalasi software aplikasi
Menganalisis permasalahan pada instalasi software aplikasiMenganalisis permasalahan pada instalasi software aplikasi
Menganalisis permasalahan pada instalasi software aplikasi
 
KOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menganalisis permasalahan pada perangkat keras
KOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menganalisis permasalahan pada perangkat kerasKOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menganalisis permasalahan pada perangkat keras
KOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menganalisis permasalahan pada perangkat keras
 
KOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menerapkan instalasi driver perangkat keras k...
KOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menerapkan instalasi driver perangkat keras k...KOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menerapkan instalasi driver perangkat keras k...
KOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menerapkan instalasi driver perangkat keras k...
 
KD 3.6 Menerapkan gerak digital puppetter pada animasi 2 d
KD 3.6 Menerapkan gerak digital puppetter pada animasi 2 dKD 3.6 Menerapkan gerak digital puppetter pada animasi 2 d
KD 3.6 Menerapkan gerak digital puppetter pada animasi 2 d
 
Animasi 2 d dan 3d memahami prinsip dasar menggambar latar
Animasi 2 d dan 3d memahami prinsip dasar menggambar latarAnimasi 2 d dan 3d memahami prinsip dasar menggambar latar
Animasi 2 d dan 3d memahami prinsip dasar menggambar latar
 
Animasi 2D dan 3D KD: Memahami teknik rendering pada object 3d
Animasi 2D dan 3D KD: Memahami teknik rendering pada object 3dAnimasi 2D dan 3D KD: Memahami teknik rendering pada object 3d
Animasi 2D dan 3D KD: Memahami teknik rendering pada object 3d
 
ANIMASI 2D dan 3D KD : Menerapkan model obyek sederhana berbasis 3 d hardsurface
ANIMASI 2D dan 3D KD : Menerapkan model obyek sederhana berbasis 3 d hardsurfaceANIMASI 2D dan 3D KD : Menerapkan model obyek sederhana berbasis 3 d hardsurface
ANIMASI 2D dan 3D KD : Menerapkan model obyek sederhana berbasis 3 d hardsurface
 

Recently uploaded

PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 

Recently uploaded (20)

PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 

KAMERAVIDEO

  • 1. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 BUKU PEGANGAN SISWA DAN GURU TEKNIK AUDIO VIDEO MENGOPERASIKAN KAMERA VIDEO (CAMCORDER) DISUSUN OLEH : ZAINUL ARIFIN, S. Kom = TEKNIK BROADCASTING = PAKET KEAHLIAN TEKNIK PRODUKSI DAN PENYIARAN PROGRAM PERTELEVISIAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK INFORMASI DAN KOMUNIKASI DINAS PENDIDIKAN. KAB. MOJOKERTO SMK NEGERI 1 PUNGGING 2013/2014
  • 2. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 A. KARAKTERISTIK CAMCORDER. Media video atau media audio visual yang menampilkan gerak saat ini semakin dikenal di kalangan masyarakat.Media ini berupa rekaman pada pita magnetic melalui kamera video. Meskipun media video hampir sama dengan media film dalam karakteristiknya, tetapi tidak dapat menggantikan film karena baik video maupun film mempunyai kelebihan dan kelemahannya. Out put pada saat ini dapat berupa video kaset, VCD maupun DVD. Kelebihan media video antara lain.  Mengutamakan objek yang bergerak.  Berwarna, bersuara, dan didukung oleh efek suara maupun visual.  Dapat menyajikan animasi apabila perlu menyajikan suatu proses.  Mudah menyajikannya.  Tidak memerlukan ruang gelap Kelemahan media video antara lain.  Perlu peralatan khusus untuk penyajiannya  Perlu tenaga listrik  Perlu kerja tim dan keahlian khusus dalam pembuatannya Pertama kali yang perlu kita ketahui untuk pengambilan gambar adalah pengenalan terhadap kamera.Kamera merupakan salah satu bagian penting dalam sebuah pengambilan gambar. Tanpa menyepelekan bagian yang lain, tanpa kamera sebuah produksi tidak bisa berjalan, karena di kamera inilah gambar dan suara direkam ke dalam film atau pita video. Ada berbagai macam jenis kamera yang beredar, mulai dari kamera handycam sampai kamera professional broadcast. Kamera handycam disebut juga kamera keluarga karena lebih banyak digunakan untuk kepentingan keluarga dan pengoperasiannya juga mudah, meskipun ada
  • 3. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 beberapa jenis handycam yang bisa digunakan untuk kualitas broadcast (seperti : Sony seri DSR DVCam dan Canon XL-1). Sedangkan kamera professional dipakai oleh seorang yang professional dibidangnya, karena penggunaannya perlu beberapa ketrampilan dan pengetahuan khusus tentang fasilitas kamera itu sendiri. Kamera handycam ada beberapa jenis sesuai dengan format kasetnya :  Video 8  Hi-8  Digital 8  VHS-C  S-VHS-C  Mini DV  DVCam Kamera Professional Broadcast juga ada beberapa jenis :  Hi-8 Pro  S-VHS  U-matic  Betacam  DVCPro/DVCam  Digital-9  Digital Betacam Masing-masing jenis kamera mempunyai kelas yang berbeda sesuai kebutuhannya, namun fungsi dan pengoperasiannya tidak jauh berbeda, hanya mungkin fasilitas dan kualitas hasil rekamannya yang berbeda. Pada dasarnya setiap kamera terdiri dari tiga bagian utama, yaitu : 1. Lensa 2. Tubuh Kamera 3. Recorder/VCR
  • 4. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 1. LENSA Lensa mempunyai fungsi untuk memilih bidang pandang tertentu dan ditangkap secara optik yang menghasilkan gambar dan diteruskan ke permukaan tabung kamera (yang nantinya oleh tabung kamera diubah lagi dari optik ke elektrik).Ada beberapa jenis lensa menurut panjang fokalnya.Panjang fokal adalah jarak antara pusat optik lensa dengan titik di mana gambar terlihat dalam keadaan focus. Ada beberapa jenis lensa, yaitu :  Lensa Normal Lensa ini sering disebut dengan lensa standart.Gambar yang dihasilkan dengan lensa normal ini memberi kesan yang biasa dan datar.Tidak ada efek distorsi atau melengkung.  Lensa Wide/Sudut Lebar Disebut lensa sudut lebar karena jangkauan dari subyek yang bisa ditangkap oleh lensa cukup lebar, sebagai gambaran dengan menggunakan lensa sudut lebar, kita tidak perlu mundur mengambil jarak karena ada beberapa bagian yang tidak tertangkap lensa, terutama pada pengambilan gambar grup shot, arsitektur, keramaian sebuah pasar, dan lain-lain.
  • 5. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013  Lensa Tele Lensa dengan focal length yang panjang, bila menggunakan lensa ini subyek jadi terasa dekat sehingga kedalam menjadi kurang, keuntungannya kita bisa merekam gambar dari jarak cukup jauh tetapi dapat menghasilkan gambar seperti kalau kita dari jarak dekat. Selain itu penggunaan tele lens memberikan keuntungan pada kita akan ruang tajam yang sempit, sehingga kita dengan leluasa bisa melokalisir subyek, sementara yang lainnya akan terlihat blur. Kerugiannya disamping kedalam kurang, sedikit saja goyangannya pada kamera akan terlihat sekali dari hasil rekamannya, biarpun kita sudah memperoleh focus yang maksimal. Untuk menghindari goyangan kamera, kita bisa menggunakan tripod atau monopod.  Lensa Macro Lensa ini sangat baik digunakan untuk merekam benda-benda kecil, seperti capung, serangga, buah yang kecil-kecil. Panjang fokal
  • 6. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 lensa macro antara 55-105 mm, tetapi didalam lensa macro (beda dengan lensa biasanya) ditambah beberapa jenis lensa sehingga kita bisa merekam gambar dari jarak dekat sekali, dan perbandingan antara subyek dengan yang ditangkap oleh lensa bisa mencapai 1:1.  Lensa Vario/Zoom Lensa jenis ini merupakan penggabungan dari lensa sudut lebar sampai ke lensa tele. Jadi kita tidak perlu lagi mengganti lensa, cukup satu lensa sudah mencakup semua jenis lensa : lensa normal, lensa wide, lensa tele, dan lensa macro. Pada umumnya kamera video sudah dilengkapi dengan lensa zoom. 2. FOKUS Secara sederhana kita artikan saja ketajaman dari suatu titik ataupun benda yang kita lihat dengan mata telanjang.Begitu juga bila mata kita melihat sebuah benda melalui viewfinder kamera, maka
  • 7. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 benda yang tampak di viewfinder tersebut mungkin tajam, mungkin pula tidak. Untuk mengatur agar benda yang kita lihat malalui viewfinder nampak tajam, kita harus mengatur focus dengan cara memutar gelang pengatur jarak yang ada pada lensa. 3. F-STOP, DIAFRAGMA F-stop adalah bilangan yang menunjukkan perbandingan antara panjang fokal dengan diameter lensa.Diafragma/Iris adalah bukaan lensa untuk menangkap sinar yang masuk.Semakin kecil angka f-stop, maka bukaan diafragma/irisnya semakin besar, dan sebaliknya semakin besar f-stop, bukaan diafragmanya semakin kecil. Pengaturan diafragma ini akan berkaitan pula dengan depth of field. 4. DEPTH OF FIELD Yang dimaksud ruang tajam adalah ruang atau area pada foto semuanya akan terlihat tajam. Ruang tajam bisa kita atur sesuai dengan yang kita inginkan. Ruang tajam sangat dipengaruhi oleh seberapa besar aperture dibuka (besar bukaan diafragma), berapa milimeter panjang focal dari lensa yang digunakan, dan jarak lensa terhadap subyek yang akan di shoot. Semakin besar bukaan diafragma dan dengan kombinasi panjang focal lensa yang cukup panjang dan pengambilan dari jarak yang tidak terlalu dekat maka Depth of field menjadi sempit.
  • 8. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 5. WHITE BALANCE Salah satu kewajiban kita sebelum merekam gambar adalah harus mengeset white balance kamera terlebih dulu.Pada intinya televisi atau video menerima cahaya dari 3 warna primer RGB(red, green, dan blue). Bila ketiga warna ini dipadukan dalam perbandingan yang sama, maka akan menghasilkan warna cahaya putih. Warna putih inilah yang harus kita sesuaikan agar obyek putih benar-benar terlihat putih di lensa kamera. Padahal warna putih jika terkena cahaya warna lain sedikit saja akan berubah, seperti kekuning-kuningan atau kebiru- biruan. Jika di luar ruang/outdoor, maka warna yang ditangkap kamera video cenderung kebiru-biruan.Sedangkan di dalam ruangan/indoor cenderung kemerah-merahan. Untuk itulah di beberapa kamera video dilengkapi filter koreksi warna dan white balance yang dipasang di antara lensa dan tabung kamera. Pada umumnya kamera video dilengkapi 2 filter koreksi untuk
  • 9. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 outdoor dan indoor. Tetapi ada juga yang dilengkapi 4 jenis filter koreksi warna. 6. TUBUH KAMERA Tubuh kamera ini berisi tabung pengambil gambar (pick up tube) yang berfungsi untuk merubah gambar optik yang dihasilkan lensa menjadi sinyal elektrik. Di tubuh kamera ini biasanya juga dilengkapi dengan beberapa fasilitas kamera, seperti white balance, steady shot, digital effect, shutter speed, dan lain-lain. Tergantung jenis kamera dan kebutuhannya. 7. VIEWFINDER Viewfinder merupakan monitor kecil sebagai jendela pengamat kita untuk bisa melihat obyek yang masuk ke dalam kamera. Pada umumnya viewfinder ini hanya monitor hitam putih. Tetapi ada beberapa yang berwarna seperti Handycam Sony dan Canon XL- 1.Dalam viewfinder biasanya disertai informasi fasilitas dan indicator pada saat rekaman, seperti indicator posisi kamera record atau pause/stand by, white balance, iris, dan battery atau kaset habis dan lain sebagainya.
  • 10. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 8. RECORDER/VCR Salah satu bagian dari kamera adalah VCR (Video Casette Recorder) alat perekam gambar dan suara.Di beberapa kamera ada yang recordernya terpisah seperti jenis U-matic.Tetapi ada juga yang menjadi satu dengan bodi kamera.Kelebihan menjadi satunya bodi kamera dengan recorder adalah keringanan dan efisiensi waktu.Pekerjaan menjadi lebih mudah. Secara umum bagian-bagian kamera video terdiri atas : a. Baterai untuk catu daya b. Tempat kaset c. Tombol Zoom
  • 11. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 d. Tombol Recorder e. Port Output video / audio (bisa berupa analog ataupun digital) f. Cincin Fokus g. Jendela preview (View Fender) h. Mikrofon i. Tombol kontrol cahaya j. Tombol Player (untuk memainkan kembali video). k. Terminal DC Input. B.JENIS-JENIS PERGERAKAN KAMERA. Pertama sekali didalam dunia cinematografy setiap kita menggerakan camera mempunyai istilah tersendiri,hal ini agar di antara insan cinematography(film/video) terdapat kesamaan atau keseragaman istilah. Setiap pergerakan kamera memiliki tujuan/maksud/makna jadi harus di usahakan untuk tidak melakukan pergerakan kamera yang tanpa tujuan. CAMERA MOVEMENT/PERGERAKAN KAMERA. 1. PANNING Pergerakan kamera dengan poros horisontal ke kiri atau ke kanan dengan atau tanpa tripod. Poros yang di maksu disini adalah kepala tripod yang bisa bergerak, atau pergelangan tangan kita saat memegang kamera.  Pan Left : Pergerakan kamera menoleh kekiri  Pan Right : Pergerakan kamera menoleh ke kanan
  • 12. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 2. TILTING Pergerakan kamera dengan poros vertikal di mana kamera menunduk atau mendonga/menengadah dengan atau tanpa tripod  Tilt Up : Menengadah ke atas  Tilt Down : Menunduk ke bawah 3. TRACKING Pergerakan kamera mendekati atu menjauhi obyek ( diam) dengan atau tanpa tripod/dolly.  Track in : Mendekati obyek  Track out : Menjauhi obyek
  • 13. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 4. CRAB Pergerakan kamera dimana kamera di geser ke kiri maupun ke kanan dengan atau tanpa tripod.Sesuai dengan nama nya yang dalam bahasa indonesia artinya KEPITING maka pergerakan ini adalah menyerupai jalannya kepiting, menyamping.  Crab Left : Kamera bergerak ke kiri  Crab Right : Kamera bergerak ke kanan 5. ZOOMING Dalam ZOOMING ini yang bergerak bukan nya kamera tetapi lensa kamera yang bergerak maju atau mundur mendekati/menjauhi obyek sementara kamera nya diam  Zoom In : Lensa bergerak maju ( gambar menyempit / mendekat)  Zoom Out : Lensa bergerak mundur ( gambar melebar / menjauh )
  • 14. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 6. FOLLOW Adalah gerakan kamera yang dilakukan dengan mengikuti object bergerak. Berbeda dengan panning, follow dilakukan dengan cara kamera ikut bergerak searah dengan object. 7. DOLLY Dalam shooting (pengambilan gambar) kita juga mengenal istilah TRACK/DOLLY yaitu merupakan hasil dari gerakan seluruh kamera yang tidak terpancang hanya pada satu titik posisi. Gerakan ini dihasilkan melalui berbagai cara. Antara lain dengan mengkaitkan kamera pada sebuah tiang atau juga menaikkan kamera di sebuah kereta dorong. 8. LEVEL Pergerakan kamera dimana kamera di geser ke atas atau kebawah.  Level Up : Kamera digeser ke atas  Level Down : Kamera digeser ke bawah
  • 15. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 C.TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR. Pengambilan gambar terhadap suatu objek dapat dilakukan dengan lima cara: a) Bird Eye View Teknik pengambilan gambar yang dilakukan dengan ketinggian kamera berada di atas ketinggian objek. Hasilnya akan terlihat lingkungan yang luas dan benda-benda lain tampak kecil dan berserakan. b) High Angle Sudut pengambilan dari atas objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat kecil.Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai “kerdil”.
  • 16. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 c) Low Angle Sudut pengambilan dari arah bawah objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat besar.Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai agung/ prominance, berwibawa, kuat, dominan.
  • 17. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 d) Eye Level Sudut pengambilan gambar sejajar dengan objek.Hasilnya memperlihatkan tangkapan pandangan mata seseorang.Teknik ini tidak memiliki kesan dramatis melainkan kesan wajar. e) Frog Eye Sudut pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar dengan alas/dasar kedudukan objek atau lebih rendah. Hasilnya akan tampak seolah-olah mata penonton mewakili mata katak.
  • 18. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 Ukuran gambar biasanya dikaitkan dengan tujuan pengambilan gambar, tingkat emosi, situasi dan kodisi objek. Terdapat bermacam-macam istilah antara lain: a) Extreme Close Up (ECU/XCU) : pengambilan gambar yang terlihat sangat detail seperti hidung pemain atau bibir atau ujung tumit dari sepatu. b) Big Close Up (BCU) : pengambilan gambar dari sebatas kepala hingga dagu. c) Close Up (CU) : gambar diambil dari jarak dekat, hanya sebagian dari objek yang terlihat seperti hanya mukanya saja atau sepasang kaki yang bersepatu baru
  • 19. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 d) Medium Close Up : (MCU) hampir sama dengan MS, jika objeknya orang dan diambil dari dada keatas. e) Medium Shot (MS) : pengambilan dari jarak sedang, jika objeknya orang maka yang terlihat hanya separuh badannya saja (dari perut/pinggang keatas).
  • 20. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 f) Knee Shot (KS) : pengambilan gambar objek dari kepala hingga lutut. g) Full Shot (FS) : pengambilan gambar objek secara penuh dari kepala sampai kaki. h) Long Shot (LS) : pengambilan secara keseluruhan. Gambar diambil dari jarak jauh, seluruh objek terkena hingga latar belakang objek.
  • 21. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 i) Medium Long Shot (MLS) : gambar diambil dari jarak yang wajar, sehingga jika misalnya terdapat 3 objek maka seluruhnya akan terlihat. Bila objeknya satu orang maka tampak dari kepala sampai lutut. j) Extreme Long Shot (XLS): gambar diambil dari jarak sangat jauh, yang ditonjolkan bukan objek lagi tetapi latar belakangnya. Dengan demikian dapat diketahui posisi objek tersebut terhadap lingkungannya. · One Shot (1S) : Pengambilan gambar satu objek. · Two Shot (2S) : pengambilan gambar dua orang. · Three Shot (3S) : pengambilan gambar tiga orang. · Group Shot (GS): pengambilan gambar sekelompok orang.
  • 22. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 Gerakan kamera akan menghasilkan gambar yang berbeda. Oleh karenanya maka dibedakan dengan istilah-istilah sebagai berikut: a) Zoom In/ Zoom Out : kamera bergerak menjauh dan mendekati objek dengan menggunakan tombol zooming yang ada di kamera. b) Panning : gerakan kamera menoleh ke kiri dan ke kanan dari atas tripod. c) Tilting : gerakan kamera ke atas dan ke bawah. Tilt Up jika kamera mendongak dan tilt down jika kamera mengangguk. d) Dolly : kedudukan kamera di tripod dan di atas landasan rodanya. Dolly In jika bergerak maju dan Dolly Out jika bergerak menjauh. e) Follow : gerakan kamera mengikuti objek yang bergerak. f) Crane shot : gerakan kamera yang dipasang di atas roda crane. g) Fading : pergantian gambar secara perlahan. Fade in jika gambar muncul dan fade out jika gambar menghilang serta cross fade jika gambar 1 dan 2 saling menggantikan secara bersamaan. h) Framing : objek berada dalam framing Shot. Frame In jika memasuki bingkai dan frame out jika keluar bingkai.
  • 23. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 Teknik pengambilan gambar tanpa menggerakkan kamera, jadi cukup objek yang bergerak. · Walk In : Objek bergerak mendekati kamera. · Walk Away : Objek bergerak menjauhi kamera. Teknik ini dikatakan lain karena tidak hanya mengandalkan sudut pengambilan, ukuran gambar, gerakan kamera dan objek tetapi juga unsur- unsur lain seperti cahaya, properti dan lingkungan. Rata-rata pengambilan gambar dengan menggunakan teknik-teknik ini menghasilkan kesan lebih dramatik. a) Backlight Shot : teknik pengambilan gambar terhadap objek dengan pencahayaan dari belakang. b) Reflection Shot : teknik pengambilan yang tidak diarahkan langsung ke objeknya tetapi dari cermin/air yang dapat memantulkan bayangan objek.
  • 24. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 c) Door Frame Shot : gambar diambil dari luar pintu sedangkan adegan ada di dalam ruangan. d) Artificial Framing Shot : benda misalnya daun atau ranting diletakkan di depan kamera sehingga seolah-olah objek diambil dari balik ranting tersebut.
  • 25. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 e) Jaws Shot : kamera menyorotobjek yang seolah-olah kaget melihat kamera.
  • 26. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 f) Framing with Background : objek tetap fokus di depan namun latar belakang dimunculkan sehingga ada kesan indah. g) The Secret of Foreground Framing Shot : pengambilan objek yang berada di depan sampai latar belakang sehingga menjadi perpaduan adegan. h) Tripod Transition : posisi kamera berada diatas tripod dan beralih dari objek satu ke objek lain secara cepat. i) Artificial Hairlight : rambut objek diberi efek cahaya buatan sehingga bersinar dan lebih dramatik.
  • 27. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 j) Fast Road Effect : teknik yang diambil dari dalam mobil yang sedang melaju kencang. k) Walking Shot : teknik ini mengambil gambar pada objek yang sedang berjalan. Biasanya digunakan untuk menunjukkan orang yang sedang berjalan terburu-buru atau dikejar sesuatu. l) Over Shoulder : pengambilan gambar dari belakang objek, biasanya objek tersebut hanya terlihat kepala atau bahunya saja. Pengambilan ini untuk memperlihatkan bahwa objek sedang melihat sesuatu atau bisa juga objek sedang bercakap-cakap.
  • 28. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 m)Profil Shot : jika dua orang sedang berdialog, tetapi pengambilan gambarnya dari samping, kamera satu memperlihatkan orang pertama dan kamera dua memperlihatkan orang kedua. TIPS MENDAPATKAN GAMBAR YANG BERKUALITAS Ada beragam cara untuk membuat hasil rekaman kamera video menjadi lebih berkualitas, yakni: a) Tidak Goyang. Saat mulai melakukan perekaman, usahakan posisi tangan dalam keadaan kokoh.Kamera yang bergoyang sangat mempengaruhi rekaman kamera video.Agar kamera tak bergoyang, gunakan bantuan penyangga seperti tripod atau monopod.Walaupun begitu berlatih memegang kamera dengan stabil harus tetap dilakukan, karena kita tidak bisa hanya mengandalkan bantuan tripod terus menerus. Bisa dibayangkan jika kita harus selalu membawa tripod dari satu tempat ke tempat lain. Biasanya tripod digunakan untuk merekam obyek yang tidak bergerak dalam jangka waktu yang cukup lama. b) Mengontrol Zooming. Apabila obyek yang dibidik terlalu jauh, usahakan untuk memakai fasilitas zooming.Meski fasilitas pembesaran tersebut sangat mudah digunakan, focus obyek harus tetap terjaga. c) Frame. Mulailah mengatur komposisi antara obyek bidikan, sehingga berada dalam satu frame yang bagus. Sebuah klip yang akan direkam bisa mempunyai komposisi yang baik apabila menggunakan teknik dasar komposisi. Pertama, komposis balance, dengan membayangkan
  • 29. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 garis horizontal dan vertical. Pertemuan garis tersebut adalah titik yang tepat untuk obyek bidikan.Namun, selain itu juga dapat menggunakan komposisi yang tak biasa untuk menghasilkan efek-efek tertentu. Misalnya masalah overscan yang biasanya memotong sinyal video dan mengaburkan obyek bidikan. Sebisa mungkin aturlah ruang kosong di atas frame ketika merekam obyek. d) Kontinuitas. Saat merekam, sebaiknya kita juga memikirkan jalan cerita video tersebut, agar klip memungkinkan untuk dipotong pada saat editing. Usahakan merekam satu obyek dari beragam angel atau sudut pandang.Kita bisa menggabungkan rekaman video close-up, rekaman pendek, dan wide-angel.Yang terpenting, pastikan antara satu frame dengan frame berikutnya memiliki keterkaitan. Misalnya saja, ketika kita merekam di area terbuka, maka usahakan agar pencahayaan di atur sama. e) Background-Foreground. Sangat penting untuk menempatkan obyek bidikan berada dalam posisi yang nyaman dilihat di dalam sebuah frame. Pastikan foreground dan background tidak saling membuat pandangan bias. Bidiklah obyek tertentu dengan latar belakang yang kosong.Apabila background berupa suasana di pusat perbelanjaan, maka penonton tidak lagi di focus obyek utama tersebut.Hindari juga memakai background yang intrusif. Misalnya menempatkan obyek di depan pohon, sehingga kelihatan pohon tersebut tumbuh di kepalanya. Prinsip serupa bisa diterapkan untuk foreground. Pastikan tidak ada orang yang melintas di depan kamera saat anda sedang membidik obyek tertentu.
  • 30. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 D.SHOOTING DENGAN KAMERA HANDHELD. Di tangan kameraman profesional, handheld (handholding) atau mengoperasikan kamera dengan menggunakan tangan sebagi tumpuan, efek ini mungkin akan terlihat bagus namun ketikan dilakukan oleh kameraman pemula terutama ketika melakukan zooming, pan dan tilt maka justru akan memperliahatkan keamatiran dari kameraman tersebut dan gambar akan menjemukan bagi audiens. Hand-held merupakan tehnik menggunakan kamera tanpa menggunkan mounting seperti tripod atau monopod. Tehnik ini menggunakan kedua tangan sebagai bantuan dalam mengoperasikan kamera. Tehnik ini memungkinkan untuk mengurangi/mereduce goyangan atau shake. Gambar di bawah merupakan contoh cara menggunakan kamera tanpa bantuan tripod. Denga cara ini diharapkan pengambilan gambar akan lebih stabil walaupun pengambilan gambar dilakukan dalam waktu yang lama. Beragam Cara Menggunakan Kamera Video. 1. Menggunakan ke dua tangan untuk menahan kamera 2. Posisi kameraman sambil duduk, menggunakan lutut sebagai penahan tangan 3. Lutut kaki kiri menahan di lantai/tanah, tehnik ini dinamakan kneeling. 4. Pengambilan gambar dengan cara kamera dipanggul sambil tiarap
  • 31. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 Pada gambar satu merupakan cara pengambilan gambar dengan tehnik handheld secara umum. Akan tetapi sebetulnya ini merupakan cara yang paling sulit. Tidak ada bantuan untuk tumpuan sama sekali, cameraman hanya mengandalkan tubuh saja terutama kedua tangan. Yang mesi diperhatikan ketika mengambil gambar dengan posisi ini adalah posisi kaki. Posisi kaki kanan biasanya lebih depan sedikit, kira- kira 20 cm lebih depan dari kaki kiri. Maksudnya untuk menjaga kestabilan tertuama ketika cameramen melakukan pengambilan gambar pada waktu yang lebih lama. Handheld dengan cara berdiri merupakan cara paling umum, camareman bisa bergerak bebas untuk mengikuti subyek yang bergerak. Namun jika subyek yang kita ambil gambarnya merupakan subyek yang tak bergerak, maka cameraman bisa melakukan pengambilan gambar seperti pada gambar dua. Posisi duduk merupakan posisi paling nyaman dalam pengambilan gambar dengan syarat subyek yang kita ambil gambarnya tidak terhalang oleh benda lain. Kedua lutut menahan kedua tangan, dengan demikian kamera akan tertahan dengan seimbang. Kelamahahan melakukan handheld deperti ini, cameraman tidak bisa leluasa jika subyek bergerak bebas keluar dari frame lensa kamera. Tehnik handheld pada gambar ketiga, menggunakan salah satu lutut untuk menahan beban, pada sebagian orang tehnik yang disebut juga sebagai kneeling ini agak sulit. Ini seperti perpaduan antara cara handheld pertama dan kedua. Pada tehnik ini cameraman tidak akan kesulitan jika tiba-tiba ia hendak berdiri untuk mengubah posisi. Seperti pada gambar empat, cameraman melakukan pengambilan gambar seperti seorang tentara yang tiarap siaga dengan senjata api. Tehnik handheld seperti ini nyaman teruatama untuk pengambilan gambar secara candid atau tersembunyi. Dengan handheld seperti ini juga cocok untuk
  • 32. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 liputan perang misalnya. Dua siku tangan berfungsi sebagai penyangga kamera, dengan demikian pengambilan gambar akan tetap stabil. 1. Posisi punggung kameraman sambil menyender pada dinding. 2. Menggunakan ke dua siku tangan sebagai penahan 3. Kamerman menyenderkan salah satu sisi badan pada tembok sebagai penahan 4. Kaki kanan atau kiri di atas step atau tangga yang lebih tinggi dari posisi kaki lainnya. 5. Mengggunakan tiang sebagai alat bantu Pada lokasi tertentu, ada kalanya cameraman bisa memanfaatkan situasi yang ada. Seperti pada gambar lima misalnya, cameraman bisa memanfaatkan dinding untuk menyender. Punggung yang menempel di dinding sebagai kunci keseimbangan. Tehnik ini bukan berarti cameraman bisa dengan santai melakukan pengambilan gambar, ia tetap mesti berkonsentrasi atas segala subyek yang dia ambil gambarnya. Seperti pada gambar ke enam, cameraman meletakan siku tangan di atas sebuah penahan.Ini benar-benar hanya bisa dilakukan jika kita menemukan tempat seperti itu.Posisi ini juga bisa dilakukan ketika ada meja yang bisa kita manfaatkan sebagai penahan.Di dalam mobil posisi juga bisa dilakukan, yakni dengan membuka kaca pintu samping mobil.
  • 33. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 Mirip dengan posisi pengambilan gambar pada nomor lima, dengan menyenderkan salah satu sisi badan maka cameraman juga bisa melakukan pengambilan gambar. Pada gambar tujuh ini, cameraman memanfaatkan dinding sebagai penyangga badan. Tidak terlalu nyaman, namun kestabilan akan didapat karena sebagian beban ditumpukan pada dinding tersebut.Ada kalanya, dengan posisi kaki yang sama rata dalam pijakan akan mudah pegal. Jadi jika ada step atau tangga, cameraman bisa menginjakan salah satu kaki ke tangga tersebut. Penahan lain yang bisa digunakan oleh cameraman yaitu tiang. Ya, tiang apapun yang berdiameter tidak lebih besar dari tubuh kita bisa dijadikan alat bantu. Cameran seolah memeluk tiang tersebut dengan maksud untuk memindahkan beban sehingga diharapkan akan mendapat kestabilan ketika melakukan pengambilan gambar dengan waktu lebih lama. Komposisi dan Stabilitas Tehnik pengambilan gambar dengan menggunakan tangan sebagai penumpu tanpa bantuan alat khusus seperti triopod atau monopod memang harus dilatih.Utamanya bagaimana agar kita bisa senyaman mungkin dalam melakukan pengambilan gambar. Selain itu yang tak kalah penting yang mesti diperhatikan oleh cameraman ketika melakukan tehnik ini adalah menjaga agar gambar atau shot memiliki komposisi yang baik, yakni komposisi yang diinginkan oleh cameraman itu sendiri atau keinginan dari pengarah acara atau sutradara. Kunci lainnya yakni masalah stabilitas atau keseimbangan dalam melakukan pengambilan gambar. Dampak lain, pengambilan gambar dengan tehnik handheld ini yakni gambar akan terlihat dinamis. Misalnya untuk pengambilan gambar dengan subyek bergerak. Acara musik tertentu semisal konser musik rock akan tampak dinamis ketika
  • 34. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 beberapa kamera menggunakan tehnik ini, shaking namun komposisi tetap terjaga. Konsep ini dinamakan juga dengan crazy angle yakni sudut pengambilan yang ”tak lazim” yang akan menimbulkan kesan gambar yang lebih dinamis. E. JENIS – JENIS FORMAT FILE VIDEO. Berikut adalah jenis-jenis format digital file video :  AVI (Audio Video Interleaved) “AVI merupakan format file video buatan Microsoft. Format ini merupakan salah satu format video tertua yang diperkenalkan Microsoft sejak dirilisnya Windows 3.1” (Yulwardian, 2004 : 6). Kelebihan format file AVI adalah gambarnya lebih tajam dibandingkan ASF dan format file AVI berlaku untuk standar windows.  MPEG (Moving Picture Experts Group) “MPEG (sering disebut sebagai MPG) saat ini menjadi standar kompresi file digitalvideo-audio. Format ini memiliki beberapa jenis, berdasarkan pada kualitas gambar dan “lapisan” yang digunakanya yaitu MPEG-1, MPEG-2, atau MPEG layer 2, dan MPEG-4, ATAU MPEG layer 4” (Ibid, hal. 6).  WMV (Windows Media Video) “WMV adalah format standar Windows. Meskipun WMV merupakan standar windows yang mendominasi operasi sistem pasar saat ini, format ini tidak banyak digunakan sebagai standar videoediting” (Ibid, hal.8) WMV sebenarnya adalah versi proprietary dari MPEG-4.Video Stream sering dikombinasikan dengan Audio Stream dalam format WMA, dengan video WMV yang dikemas kedalam kontainer AVI.
  • 35. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013  DiVX “Dikembangkan oleh DiVXNetworks, format video kompresi berbasis MPEG-4 ini memiliki ukuran yang sangat kecil, bahkan dapat mencapai kurang dari seperdelapan ukuran MPEG-2 dengan kualitas yang tetap terjaga. Format ini sering disebut video MP3” (Ibid, hal.8)  MP4 “Filevideo MP4 bukan merupakan format file baru. Meskipun demikian, format file ini belom banyak didukung oleh kebanyakan software video player.Oleh sebab itu, diperlukan software khusus untuk bisa membuka dan memainkan file video dengan format MP4 ini” (Enterprise, 2012 : 136).  Quicktime “Format videomultimedia keluaran Apple Computer untuk sistem operasi MacOS.Format video ini dapat berisi video, audio, animasi, dan virtual reality.Codec yang sering berada di dalam file QuickTime adalah Sorenson dan Cinepak” (Brata, 2007 : 20). File Quicktime merupakan multimedia yang terbentuk atas satu atau lebih track seperti audio, video, teks atau efek digital. Masing-masing track mengandung media track, baik itu media stream yang telah di encode atau pointer-pointer pada file eksternal.  RealMedia “Seperti WMV, format video ini dirancang untuk keperluan streaming dan dapat menampung file berupa video, audio, animasi, MIDI, serta presentasi. Transmisinya menggunakan protocol (RTSP). Dirilis oleh RealNetworks.Codec yang biasanya ada didalam file video RealMedia adalah RealVideo”(Ibid, hal.20)
  • 36. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013  ASF “Singkatan dari Advance Streaming Format, dikeluarkan oleh Microsoft untuk keperluan streaming. Diterapkan dengan codec apa saja ”(Ibid, hal.20). Ada tiga bagian yang terkandung dalam fileASF :  Objek Header terkandum dalam file ASF.  Objek data termasuk media streaming.  Objek indeks opsional yang memberikan kontribusi untuk mengaktifkan akses acak ke data dalam file.  3GP (3GPP Format File) “Format video ini dihasilkan dari rekaman perangkat komunikasi mobile (handphone). Format 3GP menggunakan kecepatan putar 15 frame per detik (format video lain umumnya memakai kecepatan putar 25 fps untuk standar PAL dan 29,97 fps). Dalam praktek, format video 3GPP dapat dimainkan oleh QuickTime Player 7 dan Windows Media Player” (Ibid, hal.20).  Flash Video “Format Flash Video (FLV) merupakan format yang biasa digunakan untuk menyisipkan video ke dalam halaman web”(Syarif dan Diginnovac, 2009 : 185).