TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO dan VIDEO KD Menganalisis proses pengemasan produksi video
1. KD. MENGANALISIS PROSES
PENGEMASAN PRODUKSI VIDEO
Disusun Oleh : Zainul Arifin, S. Kom
SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO
A. PENGERTIAN PENGEMASAN PRODUK.
Kemasan adalah sesuatu yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan
dari proses pemasaran dan distribusi suatu produk. Secara umum, pengertian
kemasan adalah suatu wadah atau pembungkus yang berguna untuk mencegah
atau meminimalisir terjadinya kerusakan pada produk atau barang yang dikemas.
Pendapat lain mengatakan, kemasan adalah suatu material pembungkus
produk yang berfungsi untuk melindungi, menampung, memberikan identifikasi,
serta mempromosikan produk tersebut. Fungsi kemasan tidak terbatas pada
memberikan perlindungan suatu produk. Kemasan juga dapat berperan sebagai
alat pemasaran untuk membangun identitas merek dan meningkatkan penjualan.
Lalu, apa yang dimaksud dengan pengemasan?
Pengemasan artinya adalah suatu sistem terkoordinasi dalam
mempersiapkan barang untuk transportasi, pergudangan, logistik, penjualan, dan
penggunaan akhir. Sederhananya, pengemasan adalah suatu proses memberi
wadah atau pembungkus kepada suatu produk.
2. Pada proses pengemasan terdapat aktivitas melindungi, mengawetkan,
mengangkut, menginformasikan, dan menjual suatu produk. Jadi, tujuan utama
pemberian kemasan pada produk adalah untuk melindungi dan mencegah
kerusakan terhadap apa yang dijual industri. Selain itu, kemasan juga bisa menjadi
sarana informasi dan pemasaran yang baik dengan membuat desain kemasan yang
kreatif sehingga lebih menarik dan mudah diingat konsumen.
B. PENGERTIAN PENGEMASAN MENURUT BEBERAPA AHLI.
Untuk lebih memahami apa arti kemasan/ pengemasan, kita dapat merujuk
kepada pendapat beberapa ahli tentang definisi kemasan. Di bawah ini adalah arti
kemasan menurut para ahli:
a) Philip Kotler dan Gary Amstrong.
Menurut Kotler dan Amstrong (2012), pengertian kemasan adalah suatu bentuk
aktivitas yang melibatkan desain serta produks, sehingga kemasan ini dapat
berfungsi agar produk di dalamnya dapat terlindungi.
b) F. D. Rodriguez.
Menurut Rodriguez (2008), pengertian kemasan adalah Kemasan atau
pengemasan aktif adalah wadah yang mengubah kondisi dari bahan pangan
dengan penambahan senyawa aktif sehingga mampu memperpanjang umur
simpan dari bahan pangan yang dikemas dan juga meningkatkan keamanan
serta tetap mempertahankan kualitas.
c) Titik Wijayanti.
Menurut Titik Wijayanti (2012), definisi kemasan adalah upaya yang dilakukan
oleh suatu perusahaan untuk memberikan informasi kepada setiap
konsumennya tentang produk yang ada di dalamnya.
3. d) Marianne Klimchuk dan Sandra Krasovec.
Menurut Klimchuk dan Krasovec (2006), definisi kemasan adalah desain kreatif
yang menghubungkan bentuk, struktur, material, warna, citar, tipografi dan
elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan.
e) Cahyorini dan Rusfian (2011).
Menurut Cahyorini dan Rusfian, pengertian kemasan adalah kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan yang terdiri dari desain grafis, informasi produk,
serta struktur desain.
f) Eric P. Danger.
Menurut Danger (1992), arti kemasan adalah wadah atau pembungkus untuk
menyiapkan barang menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan,
disimpan, dijual, dan dipakai. Dengan adanya wadah atau pembungkus dapat
membantu melindungi produk yang ada di dalamnya.
C. TUJUAN DAN FUNGSI PENGEMASAN.
Fungsi protektif artinya kemasan berfungsi sebagai pelindung atau
keamanan produk dari hal-hal yang dapat merusak produk, misalnya iklim, proses
distribusi, dan lain-lain. Kemasan yang melindungi produk akan mencegah
kerusakan dan risiko cacat yang dapat merugikan pembeli ataupun penjual.
a) Fungsi Promosional Kemasan.
Seperti yang disebutkan di atas, kemasan juga dapat berfungsi sebagai
media promosi atau pemasaran. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membuat
kemasan yang menarik, baik dari sisi desain, warna, ukuran, dan lain-lain.
Sedangkan fungsi kemasan secara umum adalah:
1. Self Service; Kemasan menunjukkan ciri khas dari suatu produk yang dijual
sehingga setiap produk satu dengan yang lain harus memiliki kemasan yang
berbeda.
4. 2. Consumer Affluence; Kemasan yang menarik dapat mempengaruhi
konsumen untuk bersedia membayar lebih.
3. Company and Brand Image; Kemasan merupakan brand image perusahaan
sehingga bisa menjadi salah identitas perusahaan untuk dikenal masyarakat.
4. Inovational Opportunity; Kemasan yang inovatif dapat memberikan manfaat
bagi konsumen dan menguntungkan perusahaan.
b) Manfaat Kemasan dan Tujuannya.
Alice Louw dan Michelle Kimber (2007) mengatakan setidaknya ada tujuh
manfaat dan tujuan dibuatnya kemasan suatu produk/ barang. Berikut
penjelasannya:
1. Physical Production; Pembuatan kemasan bertujuan untuk melindungi
produk/ barang dari suhu, getaran, guncangan, tekanan dan sebagainya yang
ada di sekitarnya
2. Barrier Protection; Pemasangan kemasan pada suatu produk/ barang
bertujuan untuk melindunginya dari hambatan oksigen uap air, debu dan
lain sebagainya.
3. Containment or Agglomeration; Pengemasan barang juga bertujuan untuk
pengelompokkan sehingga proses penanganan dan transportasi menjadi
lebih efisien.
4. Information Transmission; Pada kemasan juga dapat dicantumkan mengenai
cara menggunakan transportasi, daur ulang, dan membuang kemasan atau
label tersebut.
5. Reducing Theft; Pemasangan kemasan pada produk atau barang juga
bertujuan untuk mencegah pencurian dengan melihat kerusakan fisik pada
kemasan.
6. Convenience; Kemasan merupakan fitur yang menambah kenyamanan dalam
distribusi, penanganan, penjualan, tampilan, pembukaan, kembali penutup,
penggunaan dan digunakan kembali.
5. 7. Marketing; Desain kemasan dan label dapat dimanfaatkan oleh pemasar
untuk mendorong calon pembeli untuk membeli produk.
D. JENIS PENGEMASAN PRODUK.
Jenis-jenis kemasan atau pengemasan dapat dikelompokkan dalam tiga
kategori, yaitu:
1. Berdasarkan Struktur Isi.
Jenis kemasan berdasarkan struktur isi adalah wadah yang dibuat sesuai
dengan isi dari kemasan tersebut. Jenis kemasan ini dapat dibedakan menjadi
tiga, diantaranya:
a) Kemasan Primer; pengertian kemasan primer adalah bahan kemas yang
menjadi wadah langsung bahan makanan. Misalnya kaleng susu, botol
minuman, dan lain-lain.
b) Kemasan Sekunder; pengertian kemasan sekunder adalah wadah yang
berfungsi memberikan perlindungan terhadap kelompok kemasan lainnya.
Misalnya, kotak kardus untuk menyimpan kaleng susu, atau kotak kayu
untuk menyimpan buah, dan lain-lain.
c) Kemasan Tersier; pengertian kemasan tersier adalah kemasan yang
digunakan untuk menyimpan atau melindungi produk selama proses
pengiriman.
6. 2. Berdasarkan Frekuensi Pemakaian.
Jenis kemasan juga dapat dikelompokkan berdasarkan frekuensi
pemakaiannya. Beberapa jenis kemasan ini diantaranya:
a) Kemasan Disposable; yaitu kemasan sekali pakai yang hanya digunakan
sekali saja lalu dibuang. Misalnya wadah plastik, bungkus daun pisang, dan
lain-lain.
b) Kemasan Multi Trip; yaitu kemasan yang dapat digunakan berkali-kali oleh
konsumen dan dapat dikembalikan kepada agen penjual agar digunakan
kembali. Misalnya, botol minuman.
c) Kemasan Semi Disposable; yaitu kemasan yang tidak dibuang karena dapat
digunakan untuk hal lain oleh konsumen. Misalnya, kaleng biskuit.
3. Berdasarkan Tingkat Kesiapan Pakai.
Kemasan dapat juga dikelompokkan berdasarkan tingkat kesiapan pakainya,
diantaranya:
a) Kemasan Siap Pakai; yaitu jenis kemasan yang siap untuk diisi dan
bentuknya telah sempurna sejak diproduksi. Misalnya botol, kaleng, dan
lain-lain.
b) Kemasan Siap Dirakit; yaitu kemasan yang membutuhkan tahap perakitan
sebelum diisi produk/ barang. Misalnya, plastik, aluminium foil, kertas
kemas.
7. E. PROSES PEMBUATAN KEMASAN.
Setelah mengetahui pengertian kemasan beserta fungsi dan tujuan
pembuatan kemasan, lalu bagaimana cara membuat kemasan yang menarik?
Berikut ini tips-tipsnya:
1. Membuat Desain Kemasan yang Unik.
Salah satu point penting dalam membentuk kemasan adalah dengan
mendesainnya secara unik, inovatif dan berbeda dari produk lainnya. Kemasan
yang unik sangat efektif untuk menarik minat masyarakat dan membuat
penasaran.
8. Sebagai contoh misalnya ketika di rak supermarket berderet kemasan
berbentuk kotak, kemudian Anda membuat kemasan yang berbentuk bulat
maka secara otomatis konsumen akan mengamatinya dengan seksama dan
penasaran tentang isi didalamnya.
2. Desain Kemasan Sesuai Target Market.
Desain kemasan yang digunakan hendaknya disesuaikan dengan target
pasar. Misalnya jika target pasar Anda adalah anak-anak usia 5-12 tahunan
maka buatlah desain kemasan bisa ditambahkan gambar kartun yang paling
digemari anak-anak atau dengan bentuk kemasan yang menyerupai mainan.
Begitu juga jika targetnya orang dewasa maka desain juga harus menyesuaikan.
3. Membuat Kemasan dengan Beberapa Ukuran.
Jika produk yang Anda jual merupakan produk baru, usahakan untuk
membuat kemasan dengan berbagai ukuran misalnya small, medium dan large.
Masyarakat cenderung akan memilih kemasan yang paling kecil untuk produk
yang baru dirilis.
4. Mencantumkan Informasi Produk Secara Lengkap.
Jangan lupa untuk mencantumkan informasi produk pada kemasan.
Misalnya secara standar kemasan mencantumkan komposisi produk, jenis
9. produk, cara penggunaan dan tanggal kadaluarsa. Konsumen cenderung tidak
tertarik pada produk yang memiliki informasi minim.
F. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MEMBUAT KEMASAN.
Kemasan dari sebuah produk memegang peranan yang amat penting
terhadap laku tidaknya produk tersebut di pasaran. Kemasan merupakan pemberi
kesan pertama yang akan dilihat oleh calon pembeli.. Berikut tujuh hal yang perlu
diperhatikan ketika mendesain kemasan produk baik untuk makanan atau
minuman.
a) Efektivitas
Dalam proses merancang desain kemasan produk, maka faktor efektivitas
menjadi yang paling penting untuk dipertimbangkan. Bahan kemasan produk
harus disesuaikan dengan sifat dan kebutuhan dari isi produk yang akan
dikemas. Jangan sampai kemasan yang telah dibuat tidak cocok dengan produk
yang akan dikemas karena menyimpang dari karakteristik produk tersebut.
b) Desain Aergonomis.
Desain aergonomis yang dimaksudkan adalah berupa desain kemasan
produk yang mudah dalam segala hal, misalnya mudah dibawa ke mana-mana,
mudah dibuka atau disobek, mudah disimpan, mudah dituang, mudah diambil,
tidak berhamburan, dan berbagai kemudahan lain yang tidak membuat repot
para konsumen dengan kemasan produk tersebut. Semakin banyak kemudahan
yang dimiliki, akan semakin banyak pula minat konsumen untuk membeli.
c) Mudah Dikenali
Dalam meluncurkan produk, setiap perusahaan tentu berharap agar
produknya tersebut mudah dikenali, populer dan memiliki ciri tersendiri. Satu
yang menjadi kunci produk mudah dikenali adalah dari desain kemasan
10. produknya. Desain kemasan produk pangan harus dirancang sedemikian rupa
agar mudah dikenali dan diingat oleh konsumen. Desain kemasan produk juga
harus dibuat unik agar terlihat berbeda dari produk lain khususnya untuk jenis
produk serupa dari para kompetitor. Untuk membuat desain kemasan produk
yang mudah dikenali, Anda bisa bekerjasama dengan jasa desain kemasan
produk yang profesional seperti Sooca Design Firm misalnya.
d) Mudah dalam Pengangkutan dan Pengiriman (Easy Delivery)
Hal lain yang juga wajib diperhitungkan dalam menentukan desain
kemasan produk adalah faktor kemudahan pada proses pengiriman dan
distribusinya. Jangan sampai desain kemasan produk dibuat dengan memenuhi
standar keamanan pangan, tetapi sulit untuk diangkut atau dibawa. Jika hal ini
terjadi, maka omzet penjualan dari produk Anda akan sulit untuk berkembang.
Cara paling mudah untuk menentukan kemasan yang easy delivery adalah
dengan berkonsultasi pada penyedia jasa desain kemasan produk yang
memang ahli dibidangnya.
e) Faktor Keindahan (Artwork)
Kekuatan visual masih menjadi faktor keindahan yang paling utama. Jika
desain kemasan produk dibuat dengan nilai seni yang tinggi, maka
kemungkinan untuk menarik perhatian konsumen juga ikut meningkat.
Karenanya, usahakan untuk membuat desain kemasan yang terlihat indah dan
menawan (atraktif). Pada dunia industri pangan, wajib hukumnya untuk
menampilkan gambar kemasan yang menggugah selera. Dalam artian, cukup
dengan melihat gambar pada kemasannya saja, calon konsumen dapat
membayangkan kelezatan atau kesegaran dari produk tersebut.
Tentu ada banyak faktor yang perlu diperhatikan yaitu perpaduan warna,
pemilihan logo, pilihan huruf, tagline, dan atribut lain. Anda bisa menyewa jasa
11. desain kemasan produk untuk membuat desain kemasan yang menarik dan
tentunya memiliki daya tarik visual yang besar.
f) Faktor Informasi dan Promosi
Desain kemasan yang baik dapat menjadi media informasi awal sebelum
konsumen menentukan keputusannya (beli/tidak). Manfaatkan bagian tertentu
pada kemasan untuk menjelaskan detail produk pangan yang anda buat,
sehingga konsumen tidak merasa tertipu. Informasi jelas yang konsumen
dapatkan dari kemasan produk anda dengan sendirinya akan menjadi alat
untuk media promosi yang akan dilakukan oleh para konsumen dari mulut ke
mulut.
g) Keaslian
Sesuatu yang original, khas dan berkesan adalah karakteristik dari desain
kemasan yang efektif. Ada ribuan produk dan semuanya bersaing untuk
mendapatkan perhatian pelanggan potensial. Satu-satunya cara untuk
menonjol adalah menjadi berbeda, menjadi otentik. Ini adalah pentingnya
menciptakan dan mengeksplorasi aspek-aspek saat membuat desain kemasan.
Tidak mungkin memberikan saran tentang cara membuat desain otentik,
terutama ketika konsumen sudah memiliki ribuan produk yang menarik.
Solusinya, untuk desain yang tidak biasa dengan standar visual yang tinggi.
h) Jujur
Masalah bagi pemula adalah baik untuk desainer dan pelanggan mereka,
yang sering melebih-lebihkan desain kemasan di luar imajinasi. Masalahnya
adalah bahwa melebih-lebihkan produk berarti menyesatkan konsumen, yang
akhirnya berdampak negatif pada kinerja pemasaran.
Paling parah, itu bisa merusak citra perusahaan. Sikap jujur ditekankan di sini.
Konsumen hanya menginginkan sesuatu yang sederhana, murah, dan tahu apa
12. yang mereka beli. Itu benar, konsumen menginginkan sesuatu yang berbeda,
tetapi tidak berlebihan.
i) Ramah Lingkungan
Sadar atau tidak, konsumen lebih memperhatikan jenis kemasan tertentu.
Ada semacam keinginan untuk menjaga lingkungan tetapi dengan cara yang
tidak mengganggu. Contohnya adalah pembelian produk berlabel ramah
lingkungan.
Memang, efek kemasan ramah lingkungan belum terlalu terasa ketika
dikaitkan dengan aliran penjualan. Tetapi orang dapat memperkirakan bahwa
ini bisa menjadi peluang besar untuk menarik konsumen. Apalagi jika
dipadukan dengan desain kemasan yang tidak biasa, hasilnya bisa menjanjikan.
Tingkatkan minat beli pelanggan potensial Anda dengan jasa desain kemasan
produk yang menarik untuk produk Anda. Mungkin untuk desain kemasan
makanan, desain kemasan minuman, dan desain kemasan lainnya.
G. PENGEMASAN PRODUK VIDEO.
Berbeda dengan pengemasan barang, pengemasan produksi video berarti
yang kita sajikan adalah sebuah konten video. Berarti kita tak hanya bicara artikel
dalam bentuk teks. Foto, gambar, infografis, juga masuk dalam ranah pembuatan
video. Bahkan dalam pengertian yang lebih luas, sebuah tampilan web (di mana di
dalamnya terkandung elemen bernama desain UI dan UX) juga disebut sebagai
konten video.
13. Tetapi sebelum membahas lebih jauh, kita batasi konten video dalam
pengertian sajian cerita saja. Bentuknya boleh jadi sebuah artikel, foto, video atau
infografis. Berikut ini adalah beberapa hal penting untuk mengemas konten video
yang Anda buat menjadi lebih menarik antara lain :
a) Kenali audiens Anda
Mengenal audiens berarti menyesuaikan dengannya. Menyampaikan konten
kepada remaja beda cara, kemasan dan gaya dibanding orang dewasa. Padahal
inti message-nya boleh jadi sama.
b) Buatlah ide pokok yang unik dan fokus pada apa yang akan disampaikan
Jika Anda menyampaikan sebuah konten dengan cara yang unik atau “tidak
biasa” maka kecenderungan untuk diingat oleh audiens akan lebih besar.
c) Berceritalah dengan luwes.
Audiens senang dengan cerita yang mengalir. Ajaklah mereka untuk larut dalam
cerita. Buatlah mereka turut merasakan sensasi cerita yang Anda bangun atas
produk yang Anda tawarkan.
d) Pandai menyisipkan pesan ke dalam konten.
Pada hakikatnya audiens kurang menyukai informasi yang bersifat hard selling.
Karena itu, pandai-pandailah “menyisipkan pesan” dari campaign yang Anda
rancang dalam sebuah cerita. Anda juga dapat bercerita tentang segala manfaat
atas produk atau jasa yang Anda tawarkan, sehingga membuat audiens tertarik
dengan campaign Anda.
e) Libatkan emosi dalam cerita.
Jika Anda sering memerhatikan, cerita, foto, atau video yang banyak dibagikan
di media sosial, punya satu kecenderungan: semuanya melibatkan emosi.
14. f) Kemas dengan visual yang estetis.
Konten berupa tulisan tentu akan menjadi lebih menarik jika dibarengi visual
yang juga menarik (foto, gambar ilustrasi, infografik atau video). Sebaliknya,
semua media visual lebih bermakna jika didukung oleh copywritting yang juga
menarik.
g) Ajak audiens untuk mengambil tindakan.
Setelah semua pesan tersampaikan, ajaklah audiens Anda untuk mengambil
tindakan. Tidak selalu ke link yang menyediakan penjualan. Tetapi bisa saja
berupa tautan untuk mengenali lebih jauh tentang produk barang atau jasa
yang ditawarkan. Istilah ini biasa disebut dengan Call to Action (CTA). Dalam
konsep AISAS, bisa jadi setelah konsumen puas dengan barang yang diperoleh
H. VIDEO ADVERTISING
Sebuah brand atau bisnis memerlukan video marketing sebagai strategi
pemasarannya. Memang ide ini bukanlah ide yang baru. Hal barunya adalah
bagaimana jenis media satu ini telah menjadi sorotan terbesar pada setiap
platform dan saluran akhir-akhir ini.
15. Strategi pemasaran ini bukan lagi sekadar bagian dari trik meningkatkan
penjualan. Video marketing atau video pemasaran produk telah memainkan
peranan sangat besar dalam upaya penjangkauan customer potensial dan
kampanye brand.
Apakah Anda memperhatikkan bahwa akhir-akhir ini brand-brand ternama
lebih sering mengunggah konten video pada berbagai media sosial mereka? Ini
karena para pakar dan eksekutif yang bekerja di berbagai platform media sosial
sendiri juga turut mengatakan kalau video telah viral beberapa waktu belakangan
ini.
Google sendiri menyatakan bahwa mencipta konten video memang suatu
cara cerdas bagi setiap perusahaan yang ingin melakukan pemasaran di era digital
ini. Pada mesin telusur semacam Google, konten video juga kerap mendapat
peringkat tinggi dan orang cenderung mengkliknya.
Pada dasarnya, video advertising adalah iklan yang dikemas dalam format
video, entah itu melalui online atau offline, seperti pada billboard. Seiring dengan
zaman, para marketer sudah sadar bahwa video adalah salah satu cara yang tepat
untuk memperkenalkan brand kepada audiens. Bahkan hampir kebanyakan
platform media sosial lebih mengutamakan video dibandingkan dengan jenis
konten lainnya.
16. Kita melihat kalau sekarang YouTube dan Instagram adalah dua platform
yang sedang besar saat ini. Kedua platform tersebut sangat cocok digunakan untuk
jenis konten atau iklan untuk video. Meski begitu, dilansir dari Outbrain, kita tetap
harus berhati-hati dalam memasang video advertising di media sosial. Pasalnya,
tidak menutup kemungkinan iklan justru akan mengganggu audiens yang sedang
berselancar di media sosial.
Lalu, bagaimana cara mengurangi risiko seperti itu? Kita bisa mengatur
tampilan yang tepat agar tidak memenuhi layar audiens.Selain itu, pastikan iklan
yang kita tampilkan relevan dengan minat audiens.
Setelah memahami bahwa video advertising adalah strategi yang tepat untuk
meningkatkan brand awareness, pasti kita tertarik untuk segera
mempraktikkannya. Sebelum itu, kita harus mengetahui apa saja jenis iklan video
yang bisa diterapkan.
1. Iklan native video
Native advertising adalah salah satu jenis iklan yang formatnya
menyesuaikan dengan masing-masing platform media sosial. Untuk memasang
jenis iklan ini, kita harus membayar ke pihak ketiga, seperti Facebook Ads,
Instagram Ads, Google Ads, dan lain-lain. Nantinya, iklan yang ditampilkan akan
terlihat seperti konten pada umumnya. Jadi, ini tidak akan mengganggu audiens
saat membuka media sosial. Native video advertisement adalah opsi yang tepat
bagi kita yang ingin menerapkan video advertising. Kita bisa memasang jenis
iklan ini di Instagram, Facebook, atau bahkan Twitter.
2. YouTube video ads
Ketika kita menonton YouTube, pasti ada iklan yang tersemat di
dalamnya, entah itu di awal, tengah, atau bahkan akhir video. Nah, hal tersebut
adalah salah satu jenis dari video advertising. Disinyalir, jenis iklan ini cukup
efektif untuk membangun branding yang kuat kepada audiens. Biasanya, durasi
iklan di YouTube bermacam-macam, ada yang hanya 6 detik, 15 detik bahkan
17. 30 detik. Tak jarang, iklan di YouTube ada yang dapat di-skip langsung. Oleh
karena itu, pastikan buat video yang menarik supaya penonton mempunyai
hasrat untuk melakukan tindakan.
3. Influencer video ads
Seiring dengan perkembangan zaman, strategi marketing semakin
beragam. Nah, kita pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya influencer.
Kita bisa menggunakan jasa mereka untuk membuat video mengenai promosi
brand-mu.
Hal tersebut akan mendatangkan engagement dan bahkan peningkatan
penjualan yang besar untuk bisnismu lewat media sosial. Sebab, influencer
mempunyai pengaruh yang besar terhadap followers-nya.
4. User generated content
User generated content adalah sebuah konten yang dibuat langsung oleh
audiens dan nantinya akan di-upload oleh brand itu sendiri. Dalam kasus ini
kita bisa membuat campaign video dengan menggunakan sebuah hashtag di
platform media sosial. Perlu diingat, saat hendak meng-upload konten
pengguna ke akun kita, pastikan harus meminta izin terlebih dahulu kepada
mereka. UGC dipercaya mampu meningkatkan kepercayaan audiens dan
membuat brand-mu mendapatkan review yang natural dari user.
5. Usahakan durasinya pendek
Dilansir dari Big Commerce, 15-30 detik adalah waktu yang tepat untuk
video advertising. Manfaatkan durasi tersebut dengan baik untuk menarik
perhatian audiens. Buat 2 detik pertama dalam videomu terlihat sangat luar
biasa supaya audiens tetap menontonnya sampai akhir.
18. 6. Sesuaikan dengan minat audiens
Setelah mengetahui minat mereka, hal tersebut bisa dijadikan bahan
untuk membuat iklan video. Ini akan membantumu untuk mengemas video
dengan cerita yang menyentuh emosional audiens dan menciptakan hubungan
dengan mereka.
7. Sertakan call to action
CTA atau call to action adalah unsur yang penting dalam video advertising.
Sebab, itu akan menentukan apakah audiens akan mengambil tindakan atau
tidak. Oleh karena itu, buat CTA yang terlihat persuasif dengan kata-kata yang
membangkitkan hasrat audiens untuk membeli produkmu.