SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
BUKU PEGANGAN SISWA DAN GURU
TEKNIK PENYIARAN
FOTOGRAFI
SEJARAH DAN DASAR-DASAR FOTOGRAFI
DISUSUN OLEH : ZAINUL ARIFIN, S. Kom
= TEKNIK BROADCASTING =
PAKET KEAHLIAN
TEKNIK PRODUKSI DAN PENYIARAN PROGRAM PERTELEVISIAN
BIDANG KEAHLIAN TEKNIK INFORMASI DAN KOMUNIKASI
DINAS PENDIDIKAN. KAB. MOJOKERTO
SMK NEGERI 1 PUNGGING
2013/2014
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
A. PENGERTIAN.
o Fotografi berasal dari kata PHOTOS = sinar dan GRAPHOS = menulis
o Fotografi berarti “ MENULIS / MENGGAMBAR DENGAN SINAR ATAU
CAHAYA
o ( The Focal Encyclopedia of Photograpy - 1969 - ).
Jadi secara umum fotografi dapat diartikan sebagai :
Setiap cara untuk menghasilkan gambar / bayangan nyata dengan
perantara sinar melalui lensa kepada film dalam kamera.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
B. JENIS / MACAM FOTOGRAFI
Fotografi dapat dikategorikanmenjadi 3 yaitu :
 MONOCHROME adalah foto yang dikenal sebagai foto hitam putih.
 COLOR PHOTO adalah foto berwarna.
 SLIDE adalah hasil pemotretan positif yang sering disebut juga dengan
istilah “ Transparancy “
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
C. TINJAUAN SEJARAH AWAL
Kehadiran fotografi yang dikenal sekarang telah melalui perjalanan
panjang selama berabad-abad. Fotografi pada dasarnya adalah gabungan dari
dua faktor yang terpisah, kemampuan menciptakan citra dari suatu subyek
yang dapat diproyeksikan ke sebuah layar dan penemuan sebuah medium
yang dapat mewujudkan citra tersebut dalam bentuk gambar (foto).
Yang pertama ditemukan adalah proyeksi dari sebuah citra. Dalam
buku “The History of Photography” karya Alma Davenport, terbitan University
of New Mexico Press tahun 1991, disebutkan bahwa pada abad ke-5 Sebelum
Masehi (SM), seorang lelaki berkebangsaan Cina bernama Mo Ti sudah
mengamati sebuah gejala fotografi. Apabila pada dinding ruangan yang gelap
terdapat lubang kecil (pinhole), maka di bagian dalam ruang itu
pemandangan yang ada di luar akan terefleksikan secara terbalik lewat
lubang tadi.
Selang beberapa abad kemudian, banyak ilmuwan menyadari serta
mengagumi fenomena pinhole tadi. Bahkan pada abad ke-3 SM, Aristoteles
mencoba menjabarkan fenomena pinhole tadi dengan segala ide yang ia
miliki, lalu memperkenalkannya kepada kyalayak ramai. Aristoteles
merentangkan kulit yang diberi lubang kecil, lalu digelar di atas tanah dan
memberinya jarak untuk menangkap bayangan matahari. Dalam
eksperimennya itu, cahaya dapat menembus dan memantul di atas tanah
sehingga gerhana matahari dapat diamati. Khalayak pun dibuat terperangah.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
Selanjutnya, pada abad ke-10 Masehi, seorang ilmuwan muslim asal
Irak yang bernama Ibnu Al-Haitham juga menemukan prinsip kerja kamera
seperti yang ditemukan Mo Ti. Ia pun mulai meneliti berbagai ragam
fenomena cahaya, termasuk sistem penglihatan manusia. Lalu, Haitham
bersama muridnya, Kamal ad-Din, untuk pertama kali memperkenalkan
fenomena obscura kepada orang-orang di sekelilingnya. Waktu itu, obscura
yang ia maksud adalah sebuah ruangan tertutup yang di salah satu sisinya
terdapat sebuah lubang kecil sehingga seberkas cahaya dapat masuk dan
membuat bayangan dari benda-benda yang ada di depannya. Tak heran, pada
abad ke-11 M, orang-orang Arab sudah memakainya sebagai hiburan dengan
menjadikan tenda mereka sebagai kamera obscura.
Pada tahun 1490 Leonardo da Vinci menemukan camera 'obscura'
yang berarti kamar gelap dalam bahasa Italia. Versi lain mengatakan bahwa
awal fotografi ditemukan secara tidak sengaja oleh sekelompok saudagar
Arab. Pada abad ke 11 yang melihat terbentuknya citra melalui sebuah
lubang kecil di dalam kemah mereka. Mana yang benar? Penemuan terus
berlanjut hingga abad berikutnya dimana akhirnya ditemukan dan
digunakannya lensa untuk menajamkan citra yang dihasilkan.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
Pada tahun 1575, para ilmuwan berhasil membuat kamera portable
yang pertama. Tapi kamera buatan yang sangat kuno ini tetap hanya bisa
digunakan untuk menggambar. Lalu pada tahun 1680 lahir kamera refleks
pertama yang penggunaannya juga masih untuk menggambar, tapi sudah
memiliki sedikit kemajuan. Tapi, lantaran bahan baku untuk mengabadikan
benda-benda yang berada di depan lensa belum ditemukan, maka kamera ini
juga masih dipakai untuk mempermudah proses penggambaran benda.
Sejarah penemuan film baru dimulai pada tahun 1826. Joseph
Nicephore Niepce, seorang veteran Perancis, bereksperimen menggunakan
kamera obscura dan plat logam yang dilapisi bahan aspal untuk
mengabadikan gambar sebuah obyek. Setelah 8 jam mengekspos
pemandangan dari jendela kamarnya melalui proses “Heliogravure”, ia
berhasil melahirkan sebuah imaji yang agak kabur dan mempertahankan
gambar secara permanen. Keberhasilannya itu dianggap sebagai awal dari
sejarah fotografi. Gambar yang dibuat oleh Niepce itu diberi judul “View from
The Window at Le Gras” dan menjadi foto pertama yang pernah ada di dunia.
Kalau nama Niepce tercatat sebagai fotografer pertama yang
mengabadikan sebuah gambar, Louis J.M. Daguerre adalah orang yang
pertama kali membuat foto yang di dalamnya terdapat sosok manusia. Pada
foto yang diambil dari jarak jauh di tahun 1839 itu, tampak seseorang lelaki
sedang berdiri dan mengangkat salah satu kaki saat sepatunya sedang
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
dibersihkan oleh orang lain di pinggir sebuah jalan raya. Daguerre
dinobatkan sebagai orang pertama yang berhasil membuat gambar
permanen pada lembaran plat tembaga perak yang dilapisi larutan iodin, lalu
disinari selama satu setengah jam dengan pemanas mercuri (neon). Proses
ini disebut “daguerreotype”. Untuk membuat gambar permanen, pelat itu
dicuci dengan larutan garam dapur dan air suling.
Daguerreotype Camera
Percobaan demi percobaan terus berlanjut, sampai akhirnya William
Henry Talbott dari Inggris pada 25 Januari 1839 memperkenalkan “lukisan
fotografi” yang juga menggunakan kamera obscura, tapi ia membuat foto
positifnya pada sehelai kertas chlorida perak. Kemudian, pada tahun yang
sama Talbot menemukan cikal bakal film negatif modern yang terbuat dari
lembar kertas beremulsi, yang bisa digunakan untuk mencetak foto dengan
cara “contact print”.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
Kamera Obscura
Teknik ini juga bisa digunakan untuk cetak ulang layaknya film
negatif modern. Proses ini disebut Calotype yang kemudian dikembangkan
menjadi Talbotypes. Untuk menghasilkan gambar positif, Talbot
menggunakan proses Saltprint. Gambar dengan film negatif pertama yang
dibuat Talbot pada Agustus 1835 adalah pemandangan pintu perpustakaan di
rumahnya di Hacock Abbey, Wiltshire, Inggris.
Penemuan-penemuan teknologi pun semakin bermunculan seiring
dengan masuknya fotografi ke dunia jurnalistik. Tapi, lantaran orang-orang
jurnalistik belum bisa memasukkan foto ke dalam proses cetak, mereka
menyalin foto yang ada dengan menggambarnya memakai tangan. Surat
kabar pertama yang memuat gambar dengan teknik ini adalah The Daily
Graphic, yakni pada 16 April 1877. Gambar berita pertama dalam surat kabar
itu adalah sebuah peristiwa kebakaran.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
Kemudian, ditemukanlah proses cetak “half tone” pada tahun 1880
yang memungkinkan foto dimasukkan ke dalam surat kabar. Foto paling
pertama yang ada di surat kabar adalah foto tambang pengeboran minyak
Shantytown yang muncul di surat kabar “New York Daily Graphic” di Amerika
Serikat pada tanggal 4 Maret 1880. Foto itu adalah karya Henry J Newton.
Fotografi kemudian berkembang dengan sangat cepat. Menurut
Szarkowski dalam Hartoyo (2004: 22), arsitek utama dunia fotografi modern
adalah seorang pengusaha bernama George Eastman. Melalui perusahaannya
yang bernama Kodak Eastman, George Eastman mengembangkan fotografi
dengan menciptakan serta menjual roll film dan kamera boks yang praktis.
Saat itu, dunia fotografi sudah mengenal perbaikan lensa, shutter, film, dan
kertas foto. Penemuan-penemuan tersebut telah mempermudah orang
mengabadikan benda-benda yang berada di depan lensa dan
mereproduksinya. Dengan demikian, para fotografer, baik amatir maupun
profesional, bisa menghasilkan suatu karya seni tinggi tanpa terhalang oleh
keterbatasan teknologi.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
Film Roll
Pada Tahun 1900 seorang juru gambar telah menciptakan kamera
Mammoth. Ukuran kamera ini amat besar. Beratnya 1,400 pon, sedangkan
lensanya memiliki berat 500 pon. Untuk mengoperasikan atau
memindahkannya, sang fotografer membutuhkan bantuan 15 orang. Kamera
ini menggunakan film sebesar 4,5 x 8 kaki dan membutuhkan bahan kimia
sebanyak 10 galon ketika memprosesnya.
Lalu, pada tahun 1950, pemakaian prisma untuk memudahkan
pembidikan pada kamera Single Lens Reflex (SLR) mulai ramai. Dan di tahun
yang sama, Jepang mulai memasuki dunia fotografi dengan memproduksi
kamera NIKON. Di tahun 1972, kamera Polaroid yang ditemukan oleh Edwin
Land mulai dipasarkan. Kamera Polaroid ini mampu menghasilkan gambar
tanpa melalui proses pengembangan dan pencetakan film.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
Kemajuan teknologi turut memacu fotografi dengan sangat cepat.
Kalau dulu kamera sebesar tenda hanya bisa menghasilkan gambar yang
tidak terlalu tajam, kini kamera digital yang cuma sebesar dompet mampu
membuat foto yang sangat tajam dalam ukuran sebesar koran.
Sejarah Fotografi di Indonesia
Perkembangan fotografi di Indonesia selalu berkaitan dan mengalir
bersama momentum sosial-politik perjalanan bangsa ini, mulai dari
momentum perubahan kebijakan politik kolonial, revolusi kemerdekaan,
ledakan ekonomi di awal 1980-an, sampai Reformasi 1998.
Pada tahun 1841, seorang pegawai kesehatan Belanda bernama
Juriaan Munich mendapat perintah dari Kementerian Kolonial untuk
mendarat di Batavia dengan membawa dauguerreotype. Munich diberi tugas
mengabadikan tanaman-tanaman serta kondisi alam yang ada di Indonesia
sebagai cara untuk mendapatkan informasi seputar kondisi alam. Sejak saat
itu, kamera menjadi bagian dari teknologi modern yang dipakai Pemerintah
Belanda untuk menjalankan kebijakan barunya.
Penguasaan dan kontrol terhadap tanah jajahan tidak lagi dilakukan
dengan membangun benteng pertahanan atau penempatan pasukan dan
meriam, melainkan dengan cara menguasai teknologi transportasi dan
komunikasi modern. Dalam kerangka ini, fotografi menjalankan fungsinya
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
lewat pekerja administratif kolonial, pegawai pengadilan, opsir militer, dan
misionaris.
Latar itulah yang menjelaskan mengapa selama 100 tahun
keberadaan fotografi di Indonesia (1841-1941) penguasaan alat ini secara
eksklusif ada di tangan orang Eropa, sedikit orang Cina, dan Jepang.
Berdasarkan survei dan hasil riset di studio foto-foto komersial di Hindia
Belanda tentang foto-foto yang ada sejak tahun 1850 hingga 1940, dari 540
studio foto di 75 kota besar dan kecil, terdapat 315 nama orang Eropa, 186
orang Cina, 45 orang Jepang, dan hanya empat orang lokal Indonesia, salah
satunya adalah Kasian Cephas.
Kasian Cephas adalah warga lokal asli. Ia dilahirkan pada tanggal 15
Februari 1844 di Yogyakarta. Cephas sebenarnya adalah asli pribumi yang
kemudian diangkat sebagai anak oleh pasangan Adrianus Schalk dan Eta
philipina Kreeft, lalu disekolahkan ke Belanda. Cephas-lah yang pertama kali
mengenalkan dunia fotografi ke Indonesia. Meski demikian, literatur-literatur
sejarah Indonesia sangat jarang menyebut namanya sebagai pribumi pertama
yang berkarir sebagai fotografer profesional. Nama Kassian Cephas mulai
terlacak dengan karya fotografi tertuanya buatan tahun 1875.
Dibutuhkan waktu hampir seratus tahun bagi bangsa ini untuk
benar-benar mengenal dunia fotografi. Masuknya Jepang pada tahun 1942
telah menciptakan kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk menyerap
teknologi ini. Demi kebutuhan propagandanya, Jepang mulai melatih orang
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
Indonesia menjadi fotografer untuk bekerja di kantor berita mereka, Domei.
Pada saat itulah muncul nama Mendur Bersaudara. Merekalah yang
membentuk imaji baru tentang bangsa Indonesia.
Lewat fotografi, Mendur bersaudara berusaha menggiring mental
bangsa ini menjadi bermental sama tinggi dan sederajat. Frans Mendur
bersama kakaknya, Alex Mendur, juga menjadi icon bagi dunia fotografer
nasional. Mereka kerap merekam peristiwa-peristiwa penting bagi negeri ini,
salah satunya adalah mengabadikan detik-detik pembacaan Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia. Inilah momentum ketika fotografi benar-
benar "sampai" ke Indonesia, ketika kamera berpindah tangan dan orang
Indonesia mulai merepresentasikan dirinya sendiri.
D. FUNGSI FOTOGAFI
Antara lain meliputi :
a. Sebagai kesenangan ( Hobby ).
b. Sebagai alat ekspresi .
c. Sebagai sarang dokumentasi – penelitian.
d. Sebagai sarana komunikasi visual.
e. Pendidikan, penerangan, promosi pemasaran dsb.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
Untuk mengetahui apa saja bidang bidang garapan fotografi dapat
dilihat dari berbagai kegiatan yang memerlukan foto, sebagaimana diuraikan
dibawah ini :
Pertama, karya foto merupakan suatu dokumentasi yang bisa
disimpan dalam kurun waktu tertentu. Hampir semua aktivitas manusia
dengan berbagai kehidupannya, bisa difoto untuk dijadikan dokumentasi.
Kalau diperkantoran, aktivitas tersebut misalnya acara seminar, workshop
dan lain-lain. Sedangkan dalam lingkup keluarga seperti pesta perkawinan,
ulang tahun, kelahiran atau kematian salah seorang anggota keluarga.
Kedua, fungsi foto untuk kelengkapan administrasi kependudukan
dan lainnya, seperti pembuatan KTP, SIM, Pasport, Bukti Surat Nikah, ijazah
dan sebagainya. Untuk pengadaan foto-foto tersebut, diperlukan fotografer
yang mampu memotret wajah subjek dengan baik dan jelas. Ini tentu tidak
bisa semua fotografer mampu melakukannya.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
Ketiga, pemotretan untuk pembuktian telah terjadinya suatu
masalah/perkara yang dapat dijadikan informasi/data untuk memperkuat
pembuktian di pengadilan. Pemotretan ini biasanya dilakukan oleh aparat
kepolisian, atau fotografer yang dimintai bantuannya untuk memotret
sesuatu. Pemotretan biasanya dilakukan di TKP (Tempat Kejadian Perkara)
atau terhadap barang bukti yang ditemukan.
Keempat, fungsi foto sebagai pelengkap artikel di media cetak.
Pemotretan ini biasanya dilakukan oleh wartawan foto atas permintaan
redaktur. Misalnya untuk melengkapi artikel tentang terjadinya kesulitan
sebagian masyarakat dalam mendapatkan minyak tanah. Agar artikel
tersebut menarik, maka artikel tersebut dilengkapi dengan foto yang
menggambarkan antrian calon pembeli minyak tanah.
Kelima, foto jurnalistik atau foto berita dapat dikatakan suatu foto
yang mempunyai nilai berita tinggi, yang menggambarkan fakta dan isinya
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
sangat aktual peristiwanya. Foto Jurnalistik pada dasarnya bukan hanya
monopoli wartawan foto yang bisa membuatnya, masyarakat biasa pun bisa
membuat dan mengirim ke media, sepanjang foto memenuhi kaidah
jurnalistik dan memang layak untuk dimuat sebagai foto berita.
Keenam, foto-foto untuk bahan dasar pembuatan poster, poscard,
brosur, leaflet, flyer dan sebagainya. Foto-foto ini biasanya digunakan untuk
keperluan pameran dan penerangan masyarakat. Untuk menghasilkan foto-
foto tersebut, biasanya fotografer di suatu lembaga atau institusi yang
melakukan hunting langsung ke lapangan. Jika instansi tersebut tidak
memiliki fotografer yang mumpuni, biasanya akan dicari fotografer dari luar,
untuk melakukan pemotretan sesuai permintaan.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
Foto PostCard
Ketujuh, fungsi foto untuk kegiatan promosi, seperti memasarkan
rumah mewah, mobil dan sepeda motor keluaran terbaru, objek wisata,
kamera, handphone dan sebagainya. Mengingat pentingnya citra dan daya
tarik suatu produk untuk menarik konsumen agar mau membeli, foto-foto
untuk bahan pembuatan iklan biasanya dibuat sangat menarik dan
sempurna, sehingga hanya beberapa gelintir fotografer saja yang mampu
memotretnya.
Kedelapan, pemotretan peragaan busana. Dalam acara ini pun tidak
semua fotografer mampu menghasilkan gambar yang baik dan menarik.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
Dalam pemotretan ini sangat diperlukan gambaran yang jelas dan detail dari
hasil rancangan karya seorang designer.
Kesembilan, foto-foto untuk bahan presentase pimpinan. Misalnya di
kantor pemerintahan, perusahaan, lembaga masyarakat dan sebagainya.
Seorang pengusaha real estate/perumahan, tentu akan sangat terbantu jika
presentase kepada pihak perbankan yang memberi modal atau calon
konsumen, mampu menyajikan gambar-gambar proyek perumahan yang
sedang dibangun, dibanding jika hanya menggunakan kata-kata saja.
Kesepuluh, foto-foto untuk bahan dasar pembuatan sablon seperti
pencetakan buku-buku, spanduk, kaos, topi dan lain-lain. Pemotretan dan
pembuatan bahan cetakan dari sablon ini semakin semarak, seiring dengan
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
ramainya pemilihan kepala daerah (pilkada) di tanah air. Foto-foto tersebut
sangat diperlukan untuk kegiatan kampanye.
Kesebelas, fungsi foto untuk bahan evaluasi kegiatan. Hal ini sering
dilakukan, baik ketika proyek baru dimulai, maupun di dalam proses
pelaksanaannya. Melalui foto-foto yang dibuat dalam kurun waktu tertentu,
akan dapat diketahui, apakah pembangunan yang dibuat sesuai dengan
rencana, atau melenceng, sehingga bisa cepat diperbaiki.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
Fungsi foto untuk bahan evaluasi juga sering digunakan untuk
mengetahui perkembangan pertumbuhan anak. Sebelum seorang anak
mengikuti program perbaikan Gizi, si anak diukur tinggi dan berat badannya,
setelah program berjalan 6 bulan atau 1 tahun, si anak di foto kembali
sehingga terlihat hasilnya.
Dari uraian di atas, jelas bahwa bidang kegiatan fotografi sangat
luas, dan terbuka bagi para pemotret untuk menekuninya. Tinggal,
bagaimana para pemotret meningkatkan kualitas hasil pemotretan dan
mengisi peluang menjadi fotografer seperti yang dibutuhkan masyarakat.

More Related Content

What's hot

What's hot (13)

Pengenalan Fotografi (1) Pengertian Fotografi - SMK NU Balikpapan
Pengenalan Fotografi (1) Pengertian Fotografi - SMK NU BalikpapanPengenalan Fotografi (1) Pengertian Fotografi - SMK NU Balikpapan
Pengenalan Fotografi (1) Pengertian Fotografi - SMK NU Balikpapan
 
JENIS-JENIS FOTOGRAFI
JENIS-JENIS FOTOGRAFIJENIS-JENIS FOTOGRAFI
JENIS-JENIS FOTOGRAFI
 
Buku kelas 11.compressed
Buku kelas 11.compressedBuku kelas 11.compressed
Buku kelas 11.compressed
 
Buku kelas #1
Buku kelas #1Buku kelas #1
Buku kelas #1
 
Mengenal Kamera
Mengenal KameraMengenal Kamera
Mengenal Kamera
 
Sejarah kamera digital
Sejarah kamera digitalSejarah kamera digital
Sejarah kamera digital
 
Evolusi tekhnologi
Evolusi tekhnologiEvolusi tekhnologi
Evolusi tekhnologi
 
Fotografi Digital
Fotografi DigitalFotografi Digital
Fotografi Digital
 
dasar-dasar fotografi
dasar-dasar fotografidasar-dasar fotografi
dasar-dasar fotografi
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
TUGAS IMK "Sejarah kamera dari masa ke masa"
TUGAS IMK "Sejarah kamera dari masa ke masa"TUGAS IMK "Sejarah kamera dari masa ke masa"
TUGAS IMK "Sejarah kamera dari masa ke masa"
 
Sejarah fotografi
Sejarah fotografiSejarah fotografi
Sejarah fotografi
 
01 fotografi (pengantar n pengertian)
01 fotografi (pengantar n pengertian)01 fotografi (pengantar n pengertian)
01 fotografi (pengantar n pengertian)
 

Viewers also liked

Viewers also liked (20)

Jurnalistik
JurnalistikJurnalistik
Jurnalistik
 
Mengoperasikan kamera video
Mengoperasikan kamera videoMengoperasikan kamera video
Mengoperasikan kamera video
 
Mengenal jenis jenis file video
Mengenal jenis jenis file videoMengenal jenis jenis file video
Mengenal jenis jenis file video
 
Istilah dalam broadcasting
Istilah dalam broadcastingIstilah dalam broadcasting
Istilah dalam broadcasting
 
Dasar dasar video)
Dasar dasar video)Dasar dasar video)
Dasar dasar video)
 
Kameraman
KameramanKameraman
Kameraman
 
Perangkat broadcasting
Perangkat broadcastingPerangkat broadcasting
Perangkat broadcasting
 
Crew atau awak produksi
Crew atau awak produksiCrew atau awak produksi
Crew atau awak produksi
 
Mengidentifikasi program acara televisi
Mengidentifikasi program acara televisiMengidentifikasi program acara televisi
Mengidentifikasi program acara televisi
 
Penyiar dan pembawa acara
Penyiar dan pembawa acaraPenyiar dan pembawa acara
Penyiar dan pembawa acara
 
Menyusun produksi
Menyusun produksi Menyusun produksi
Menyusun produksi
 
Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging
Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 PunggingSistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging
Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging
 
Master control
Master controlMaster control
Master control
 
Teknik penyiaran 1 Sejarah dan Dasr-Dasar Penyiaran
Teknik penyiaran 1 Sejarah dan Dasr-Dasar PenyiaranTeknik penyiaran 1 Sejarah dan Dasr-Dasar Penyiaran
Teknik penyiaran 1 Sejarah dan Dasr-Dasar Penyiaran
 
Perangkat audio
Perangkat audioPerangkat audio
Perangkat audio
 
Sop penyiaran Broadcast SMKN 1 Pungging
Sop penyiaran Broadcast SMKN 1 PunggingSop penyiaran Broadcast SMKN 1 Pungging
Sop penyiaran Broadcast SMKN 1 Pungging
 
Desain produksi siaran
Desain produksi siaranDesain produksi siaran
Desain produksi siaran
 
Proses capturing
Proses capturingProses capturing
Proses capturing
 
Manajemen produksi siaran
Manajemen produksi siaranManajemen produksi siaran
Manajemen produksi siaran
 
Manajemen siaran radio
Manajemen siaran radioManajemen siaran radio
Manajemen siaran radio
 

Similar to SEJARAH FOTO

History of photography
History of photographyHistory of photography
History of photographydindakariz
 
History of photography
History of photographyHistory of photography
History of photographydindakariz
 
Modul-DGP-Semester-2.pdf
Modul-DGP-Semester-2.pdfModul-DGP-Semester-2.pdf
Modul-DGP-Semester-2.pdfekasanjaya15
 
Fotografi Dasar.pdf
Fotografi Dasar.pdfFotografi Dasar.pdf
Fotografi Dasar.pdfzukata
 
#2. Sejarah Fotografi.ppt
#2. Sejarah Fotografi.ppt#2. Sejarah Fotografi.ppt
#2. Sejarah Fotografi.pptZubaidiZubaidi4
 
1-PENGENALAN FOTOGRAFI.ppt
1-PENGENALAN FOTOGRAFI.ppt1-PENGENALAN FOTOGRAFI.ppt
1-PENGENALAN FOTOGRAFI.pptssuser89d628
 
TQM - Kamera dan Kualitas
TQM - Kamera dan KualitasTQM - Kamera dan Kualitas
TQM - Kamera dan Kualitasharis fadilah
 
Jejak sejarah fotografi
Jejak sejarah fotografiJejak sejarah fotografi
Jejak sejarah fotografiErwin Rasyid
 
1. PENGERTIAN DAN SEJARAH SINGKAT.doc
1. PENGERTIAN DAN SEJARAH SINGKAT.doc1. PENGERTIAN DAN SEJARAH SINGKAT.doc
1. PENGERTIAN DAN SEJARAH SINGKAT.docadeputri75
 
ambon Syarifudin, tokoh fotograf22
ambon  Syarifudin, tokoh fotograf22ambon  Syarifudin, tokoh fotograf22
ambon Syarifudin, tokoh fotograf22Syarifudin Amq
 
Monochrome process group
Monochrome process groupMonochrome process group
Monochrome process groupedylive
 
Media audiovisual i
Media audiovisual iMedia audiovisual i
Media audiovisual iRaidah Yusuf
 
Syarifudin, tokoh fotograf22
Syarifudin, tokoh fotograf22Syarifudin, tokoh fotograf22
Syarifudin, tokoh fotograf22Syarifudin Amq
 
Materi ajar fotografi.pptx
Materi ajar fotografi.pptxMateri ajar fotografi.pptx
Materi ajar fotografi.pptxhudriyah1
 
How its started industri perfilman week 7
How its started industri perfilman week 7How its started industri perfilman week 7
How its started industri perfilman week 7siskaprasetya
 
PB1 - PENGERTIAN, SEJARAH dan MANFAAT FOTOGRAFI
PB1 - PENGERTIAN, SEJARAH dan MANFAAT FOTOGRAFIPB1 - PENGERTIAN, SEJARAH dan MANFAAT FOTOGRAFI
PB1 - PENGERTIAN, SEJARAH dan MANFAAT FOTOGRAFIMulyono480283
 

Similar to SEJARAH FOTO (20)

History of photography
History of photographyHistory of photography
History of photography
 
History of photography
History of photographyHistory of photography
History of photography
 
Modul-DGP-Semester-2.pdf
Modul-DGP-Semester-2.pdfModul-DGP-Semester-2.pdf
Modul-DGP-Semester-2.pdf
 
Fotografi Dasar.pdf
Fotografi Dasar.pdfFotografi Dasar.pdf
Fotografi Dasar.pdf
 
#2. Sejarah Fotografi.ppt
#2. Sejarah Fotografi.ppt#2. Sejarah Fotografi.ppt
#2. Sejarah Fotografi.ppt
 
1-PENGENALAN FOTOGRAFI.ppt
1-PENGENALAN FOTOGRAFI.ppt1-PENGENALAN FOTOGRAFI.ppt
1-PENGENALAN FOTOGRAFI.ppt
 
02. Dasar Fotografi 1 (1).pdf
02. Dasar Fotografi 1 (1).pdf02. Dasar Fotografi 1 (1).pdf
02. Dasar Fotografi 1 (1).pdf
 
TQM - Kamera dan Kualitas
TQM - Kamera dan KualitasTQM - Kamera dan Kualitas
TQM - Kamera dan Kualitas
 
Jejak sejarah fotografi
Jejak sejarah fotografiJejak sejarah fotografi
Jejak sejarah fotografi
 
1. PENGERTIAN DAN SEJARAH SINGKAT.doc
1. PENGERTIAN DAN SEJARAH SINGKAT.doc1. PENGERTIAN DAN SEJARAH SINGKAT.doc
1. PENGERTIAN DAN SEJARAH SINGKAT.doc
 
ambon Syarifudin, tokoh fotograf22
ambon  Syarifudin, tokoh fotograf22ambon  Syarifudin, tokoh fotograf22
ambon Syarifudin, tokoh fotograf22
 
Monochrome process group
Monochrome process groupMonochrome process group
Monochrome process group
 
Media audiovisual i
Media audiovisual iMedia audiovisual i
Media audiovisual i
 
sejrah dan ruang lingkup foto.pdf
sejrah dan ruang lingkup foto.pdfsejrah dan ruang lingkup foto.pdf
sejrah dan ruang lingkup foto.pdf
 
Syarifudin, tokoh fotograf22
Syarifudin, tokoh fotograf22Syarifudin, tokoh fotograf22
Syarifudin, tokoh fotograf22
 
Materi ajar fotografi.pptx
Materi ajar fotografi.pptxMateri ajar fotografi.pptx
Materi ajar fotografi.pptx
 
How its started industri perfilman week 7
How its started industri perfilman week 7How its started industri perfilman week 7
How its started industri perfilman week 7
 
PPT fotografi 1.pptx
PPT fotografi 1.pptxPPT fotografi 1.pptx
PPT fotografi 1.pptx
 
pinhole bandung
pinhole bandungpinhole bandung
pinhole bandung
 
PB1 - PENGERTIAN, SEJARAH dan MANFAAT FOTOGRAFI
PB1 - PENGERTIAN, SEJARAH dan MANFAAT FOTOGRAFIPB1 - PENGERTIAN, SEJARAH dan MANFAAT FOTOGRAFI
PB1 - PENGERTIAN, SEJARAH dan MANFAAT FOTOGRAFI
 

More from MULTIMEDIA 'n BROADCASTING SMKN 1 PUNGGING MOJOKERTO

More from MULTIMEDIA 'n BROADCASTING SMKN 1 PUNGGING MOJOKERTO (20)

KD Mendiskusikan format gambar
KD Mendiskusikan format gambarKD Mendiskusikan format gambar
KD Mendiskusikan format gambar
 
Menerapkan tata cahaya dalam pengambilan gambar
Menerapkan tata cahaya dalam pengambilan gambarMenerapkan tata cahaya dalam pengambilan gambar
Menerapkan tata cahaya dalam pengambilan gambar
 
Menerapkan prinsip desain user interface pada multimedia interaktif berbasis ...
Menerapkan prinsip desain user interface pada multimedia interaktif berbasis ...Menerapkan prinsip desain user interface pada multimedia interaktif berbasis ...
Menerapkan prinsip desain user interface pada multimedia interaktif berbasis ...
 
Menerapkan struktur kontrol percabangan dalam bahasa pemrograman
Menerapkan struktur kontrol percabangan dalam bahasa pemrogramanMenerapkan struktur kontrol percabangan dalam bahasa pemrograman
Menerapkan struktur kontrol percabangan dalam bahasa pemrograman
 
Menerapkan struktur kontrol perulangan dalam bahasa pemrograman.
Menerapkan struktur kontrol perulangan dalam bahasa pemrograman.Menerapkan struktur kontrol perulangan dalam bahasa pemrograman.
Menerapkan struktur kontrol perulangan dalam bahasa pemrograman.
 
PEMROGRAMAN DASAR KD. Menganalisis penggunaan array untuk penyimpanan data di...
PEMROGRAMAN DASAR KD. Menganalisis penggunaan array untuk penyimpanan data di...PEMROGRAMAN DASAR KD. Menganalisis penggunaan array untuk penyimpanan data di...
PEMROGRAMAN DASAR KD. Menganalisis penggunaan array untuk penyimpanan data di...
 
Menerapkan tipografi
Menerapkan tipografiMenerapkan tipografi
Menerapkan tipografi
 
KD. Menganalisi video sesuai naskah produksi.
KD. Menganalisi video sesuai naskah produksi.KD. Menganalisi video sesuai naskah produksi.
KD. Menganalisi video sesuai naskah produksi.
 
Memahami perancangan alur multimedia interaktif berbasis halaman web dan medi...
Memahami perancangan alur multimedia interaktif berbasis halaman web dan medi...Memahami perancangan alur multimedia interaktif berbasis halaman web dan medi...
Memahami perancangan alur multimedia interaktif berbasis halaman web dan medi...
 
TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO dan VIDEO KD Menganalisis proses pengemasan produksi ...
TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO dan VIDEO KD Menganalisis proses pengemasan produksi ...TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO dan VIDEO KD Menganalisis proses pengemasan produksi ...
TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO dan VIDEO KD Menganalisis proses pengemasan produksi ...
 
Menganalisis prosedur pengukuran bidang pandang dan sudut pengambilan gambar
Menganalisis prosedur pengukuran bidang pandang dan sudut pengambilan gambarMenganalisis prosedur pengukuran bidang pandang dan sudut pengambilan gambar
Menganalisis prosedur pengukuran bidang pandang dan sudut pengambilan gambar
 
Menerapkan pengoperasian kamera digital dan perawatan peralatan fotografi
Menerapkan pengoperasian kamera digital dan perawatan peralatan fotografiMenerapkan pengoperasian kamera digital dan perawatan peralatan fotografi
Menerapkan pengoperasian kamera digital dan perawatan peralatan fotografi
 
KD Menerapkan pengalamanatan ip pada jaringan komputer
KD Menerapkan pengalamanatan ip pada jaringan komputerKD Menerapkan pengalamanatan ip pada jaringan komputer
KD Menerapkan pengalamanatan ip pada jaringan komputer
 
Menganalisis permasalahan pada instalasi software aplikasi
Menganalisis permasalahan pada instalasi software aplikasiMenganalisis permasalahan pada instalasi software aplikasi
Menganalisis permasalahan pada instalasi software aplikasi
 
KOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menganalisis permasalahan pada perangkat keras
KOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menganalisis permasalahan pada perangkat kerasKOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menganalisis permasalahan pada perangkat keras
KOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menganalisis permasalahan pada perangkat keras
 
KOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menerapkan instalasi driver perangkat keras k...
KOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menerapkan instalasi driver perangkat keras k...KOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menerapkan instalasi driver perangkat keras k...
KOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menerapkan instalasi driver perangkat keras k...
 
KD 3.6 Menerapkan gerak digital puppetter pada animasi 2 d
KD 3.6 Menerapkan gerak digital puppetter pada animasi 2 dKD 3.6 Menerapkan gerak digital puppetter pada animasi 2 d
KD 3.6 Menerapkan gerak digital puppetter pada animasi 2 d
 
Animasi 2 d dan 3d memahami prinsip dasar menggambar latar
Animasi 2 d dan 3d memahami prinsip dasar menggambar latarAnimasi 2 d dan 3d memahami prinsip dasar menggambar latar
Animasi 2 d dan 3d memahami prinsip dasar menggambar latar
 
Animasi 2D dan 3D KD: Memahami teknik rendering pada object 3d
Animasi 2D dan 3D KD: Memahami teknik rendering pada object 3dAnimasi 2D dan 3D KD: Memahami teknik rendering pada object 3d
Animasi 2D dan 3D KD: Memahami teknik rendering pada object 3d
 
ANIMASI 2D dan 3D KD : Menerapkan model obyek sederhana berbasis 3 d hardsurface
ANIMASI 2D dan 3D KD : Menerapkan model obyek sederhana berbasis 3 d hardsurfaceANIMASI 2D dan 3D KD : Menerapkan model obyek sederhana berbasis 3 d hardsurface
ANIMASI 2D dan 3D KD : Menerapkan model obyek sederhana berbasis 3 d hardsurface
 

Recently uploaded

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 

Recently uploaded (20)

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 

SEJARAH FOTO

  • 1. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 BUKU PEGANGAN SISWA DAN GURU TEKNIK PENYIARAN FOTOGRAFI SEJARAH DAN DASAR-DASAR FOTOGRAFI DISUSUN OLEH : ZAINUL ARIFIN, S. Kom = TEKNIK BROADCASTING = PAKET KEAHLIAN TEKNIK PRODUKSI DAN PENYIARAN PROGRAM PERTELEVISIAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK INFORMASI DAN KOMUNIKASI DINAS PENDIDIKAN. KAB. MOJOKERTO SMK NEGERI 1 PUNGGING 2013/2014
  • 2. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 A. PENGERTIAN. o Fotografi berasal dari kata PHOTOS = sinar dan GRAPHOS = menulis o Fotografi berarti “ MENULIS / MENGGAMBAR DENGAN SINAR ATAU CAHAYA o ( The Focal Encyclopedia of Photograpy - 1969 - ). Jadi secara umum fotografi dapat diartikan sebagai : Setiap cara untuk menghasilkan gambar / bayangan nyata dengan perantara sinar melalui lensa kepada film dalam kamera.
  • 3. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 B. JENIS / MACAM FOTOGRAFI Fotografi dapat dikategorikanmenjadi 3 yaitu :  MONOCHROME adalah foto yang dikenal sebagai foto hitam putih.  COLOR PHOTO adalah foto berwarna.  SLIDE adalah hasil pemotretan positif yang sering disebut juga dengan istilah “ Transparancy “
  • 4. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 C. TINJAUAN SEJARAH AWAL Kehadiran fotografi yang dikenal sekarang telah melalui perjalanan panjang selama berabad-abad. Fotografi pada dasarnya adalah gabungan dari dua faktor yang terpisah, kemampuan menciptakan citra dari suatu subyek yang dapat diproyeksikan ke sebuah layar dan penemuan sebuah medium yang dapat mewujudkan citra tersebut dalam bentuk gambar (foto). Yang pertama ditemukan adalah proyeksi dari sebuah citra. Dalam buku “The History of Photography” karya Alma Davenport, terbitan University of New Mexico Press tahun 1991, disebutkan bahwa pada abad ke-5 Sebelum Masehi (SM), seorang lelaki berkebangsaan Cina bernama Mo Ti sudah mengamati sebuah gejala fotografi. Apabila pada dinding ruangan yang gelap terdapat lubang kecil (pinhole), maka di bagian dalam ruang itu pemandangan yang ada di luar akan terefleksikan secara terbalik lewat lubang tadi. Selang beberapa abad kemudian, banyak ilmuwan menyadari serta mengagumi fenomena pinhole tadi. Bahkan pada abad ke-3 SM, Aristoteles mencoba menjabarkan fenomena pinhole tadi dengan segala ide yang ia miliki, lalu memperkenalkannya kepada kyalayak ramai. Aristoteles merentangkan kulit yang diberi lubang kecil, lalu digelar di atas tanah dan memberinya jarak untuk menangkap bayangan matahari. Dalam eksperimennya itu, cahaya dapat menembus dan memantul di atas tanah sehingga gerhana matahari dapat diamati. Khalayak pun dibuat terperangah.
  • 5. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 Selanjutnya, pada abad ke-10 Masehi, seorang ilmuwan muslim asal Irak yang bernama Ibnu Al-Haitham juga menemukan prinsip kerja kamera seperti yang ditemukan Mo Ti. Ia pun mulai meneliti berbagai ragam fenomena cahaya, termasuk sistem penglihatan manusia. Lalu, Haitham bersama muridnya, Kamal ad-Din, untuk pertama kali memperkenalkan fenomena obscura kepada orang-orang di sekelilingnya. Waktu itu, obscura yang ia maksud adalah sebuah ruangan tertutup yang di salah satu sisinya terdapat sebuah lubang kecil sehingga seberkas cahaya dapat masuk dan membuat bayangan dari benda-benda yang ada di depannya. Tak heran, pada abad ke-11 M, orang-orang Arab sudah memakainya sebagai hiburan dengan menjadikan tenda mereka sebagai kamera obscura. Pada tahun 1490 Leonardo da Vinci menemukan camera 'obscura' yang berarti kamar gelap dalam bahasa Italia. Versi lain mengatakan bahwa awal fotografi ditemukan secara tidak sengaja oleh sekelompok saudagar Arab. Pada abad ke 11 yang melihat terbentuknya citra melalui sebuah lubang kecil di dalam kemah mereka. Mana yang benar? Penemuan terus berlanjut hingga abad berikutnya dimana akhirnya ditemukan dan digunakannya lensa untuk menajamkan citra yang dihasilkan.
  • 6. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 Pada tahun 1575, para ilmuwan berhasil membuat kamera portable yang pertama. Tapi kamera buatan yang sangat kuno ini tetap hanya bisa digunakan untuk menggambar. Lalu pada tahun 1680 lahir kamera refleks pertama yang penggunaannya juga masih untuk menggambar, tapi sudah memiliki sedikit kemajuan. Tapi, lantaran bahan baku untuk mengabadikan benda-benda yang berada di depan lensa belum ditemukan, maka kamera ini juga masih dipakai untuk mempermudah proses penggambaran benda. Sejarah penemuan film baru dimulai pada tahun 1826. Joseph Nicephore Niepce, seorang veteran Perancis, bereksperimen menggunakan kamera obscura dan plat logam yang dilapisi bahan aspal untuk mengabadikan gambar sebuah obyek. Setelah 8 jam mengekspos pemandangan dari jendela kamarnya melalui proses “Heliogravure”, ia berhasil melahirkan sebuah imaji yang agak kabur dan mempertahankan gambar secara permanen. Keberhasilannya itu dianggap sebagai awal dari sejarah fotografi. Gambar yang dibuat oleh Niepce itu diberi judul “View from The Window at Le Gras” dan menjadi foto pertama yang pernah ada di dunia. Kalau nama Niepce tercatat sebagai fotografer pertama yang mengabadikan sebuah gambar, Louis J.M. Daguerre adalah orang yang pertama kali membuat foto yang di dalamnya terdapat sosok manusia. Pada foto yang diambil dari jarak jauh di tahun 1839 itu, tampak seseorang lelaki sedang berdiri dan mengangkat salah satu kaki saat sepatunya sedang
  • 7. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 dibersihkan oleh orang lain di pinggir sebuah jalan raya. Daguerre dinobatkan sebagai orang pertama yang berhasil membuat gambar permanen pada lembaran plat tembaga perak yang dilapisi larutan iodin, lalu disinari selama satu setengah jam dengan pemanas mercuri (neon). Proses ini disebut “daguerreotype”. Untuk membuat gambar permanen, pelat itu dicuci dengan larutan garam dapur dan air suling. Daguerreotype Camera Percobaan demi percobaan terus berlanjut, sampai akhirnya William Henry Talbott dari Inggris pada 25 Januari 1839 memperkenalkan “lukisan fotografi” yang juga menggunakan kamera obscura, tapi ia membuat foto positifnya pada sehelai kertas chlorida perak. Kemudian, pada tahun yang sama Talbot menemukan cikal bakal film negatif modern yang terbuat dari lembar kertas beremulsi, yang bisa digunakan untuk mencetak foto dengan cara “contact print”.
  • 8. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 Kamera Obscura Teknik ini juga bisa digunakan untuk cetak ulang layaknya film negatif modern. Proses ini disebut Calotype yang kemudian dikembangkan menjadi Talbotypes. Untuk menghasilkan gambar positif, Talbot menggunakan proses Saltprint. Gambar dengan film negatif pertama yang dibuat Talbot pada Agustus 1835 adalah pemandangan pintu perpustakaan di rumahnya di Hacock Abbey, Wiltshire, Inggris. Penemuan-penemuan teknologi pun semakin bermunculan seiring dengan masuknya fotografi ke dunia jurnalistik. Tapi, lantaran orang-orang jurnalistik belum bisa memasukkan foto ke dalam proses cetak, mereka menyalin foto yang ada dengan menggambarnya memakai tangan. Surat kabar pertama yang memuat gambar dengan teknik ini adalah The Daily Graphic, yakni pada 16 April 1877. Gambar berita pertama dalam surat kabar itu adalah sebuah peristiwa kebakaran.
  • 9. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 Kemudian, ditemukanlah proses cetak “half tone” pada tahun 1880 yang memungkinkan foto dimasukkan ke dalam surat kabar. Foto paling pertama yang ada di surat kabar adalah foto tambang pengeboran minyak Shantytown yang muncul di surat kabar “New York Daily Graphic” di Amerika Serikat pada tanggal 4 Maret 1880. Foto itu adalah karya Henry J Newton. Fotografi kemudian berkembang dengan sangat cepat. Menurut Szarkowski dalam Hartoyo (2004: 22), arsitek utama dunia fotografi modern adalah seorang pengusaha bernama George Eastman. Melalui perusahaannya yang bernama Kodak Eastman, George Eastman mengembangkan fotografi dengan menciptakan serta menjual roll film dan kamera boks yang praktis. Saat itu, dunia fotografi sudah mengenal perbaikan lensa, shutter, film, dan kertas foto. Penemuan-penemuan tersebut telah mempermudah orang mengabadikan benda-benda yang berada di depan lensa dan mereproduksinya. Dengan demikian, para fotografer, baik amatir maupun profesional, bisa menghasilkan suatu karya seni tinggi tanpa terhalang oleh keterbatasan teknologi.
  • 10. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 Film Roll Pada Tahun 1900 seorang juru gambar telah menciptakan kamera Mammoth. Ukuran kamera ini amat besar. Beratnya 1,400 pon, sedangkan lensanya memiliki berat 500 pon. Untuk mengoperasikan atau memindahkannya, sang fotografer membutuhkan bantuan 15 orang. Kamera ini menggunakan film sebesar 4,5 x 8 kaki dan membutuhkan bahan kimia sebanyak 10 galon ketika memprosesnya. Lalu, pada tahun 1950, pemakaian prisma untuk memudahkan pembidikan pada kamera Single Lens Reflex (SLR) mulai ramai. Dan di tahun yang sama, Jepang mulai memasuki dunia fotografi dengan memproduksi kamera NIKON. Di tahun 1972, kamera Polaroid yang ditemukan oleh Edwin Land mulai dipasarkan. Kamera Polaroid ini mampu menghasilkan gambar tanpa melalui proses pengembangan dan pencetakan film.
  • 11. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 Kemajuan teknologi turut memacu fotografi dengan sangat cepat. Kalau dulu kamera sebesar tenda hanya bisa menghasilkan gambar yang tidak terlalu tajam, kini kamera digital yang cuma sebesar dompet mampu membuat foto yang sangat tajam dalam ukuran sebesar koran. Sejarah Fotografi di Indonesia Perkembangan fotografi di Indonesia selalu berkaitan dan mengalir bersama momentum sosial-politik perjalanan bangsa ini, mulai dari momentum perubahan kebijakan politik kolonial, revolusi kemerdekaan, ledakan ekonomi di awal 1980-an, sampai Reformasi 1998. Pada tahun 1841, seorang pegawai kesehatan Belanda bernama Juriaan Munich mendapat perintah dari Kementerian Kolonial untuk mendarat di Batavia dengan membawa dauguerreotype. Munich diberi tugas mengabadikan tanaman-tanaman serta kondisi alam yang ada di Indonesia sebagai cara untuk mendapatkan informasi seputar kondisi alam. Sejak saat itu, kamera menjadi bagian dari teknologi modern yang dipakai Pemerintah Belanda untuk menjalankan kebijakan barunya. Penguasaan dan kontrol terhadap tanah jajahan tidak lagi dilakukan dengan membangun benteng pertahanan atau penempatan pasukan dan meriam, melainkan dengan cara menguasai teknologi transportasi dan komunikasi modern. Dalam kerangka ini, fotografi menjalankan fungsinya
  • 12. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 lewat pekerja administratif kolonial, pegawai pengadilan, opsir militer, dan misionaris. Latar itulah yang menjelaskan mengapa selama 100 tahun keberadaan fotografi di Indonesia (1841-1941) penguasaan alat ini secara eksklusif ada di tangan orang Eropa, sedikit orang Cina, dan Jepang. Berdasarkan survei dan hasil riset di studio foto-foto komersial di Hindia Belanda tentang foto-foto yang ada sejak tahun 1850 hingga 1940, dari 540 studio foto di 75 kota besar dan kecil, terdapat 315 nama orang Eropa, 186 orang Cina, 45 orang Jepang, dan hanya empat orang lokal Indonesia, salah satunya adalah Kasian Cephas. Kasian Cephas adalah warga lokal asli. Ia dilahirkan pada tanggal 15 Februari 1844 di Yogyakarta. Cephas sebenarnya adalah asli pribumi yang kemudian diangkat sebagai anak oleh pasangan Adrianus Schalk dan Eta philipina Kreeft, lalu disekolahkan ke Belanda. Cephas-lah yang pertama kali mengenalkan dunia fotografi ke Indonesia. Meski demikian, literatur-literatur sejarah Indonesia sangat jarang menyebut namanya sebagai pribumi pertama yang berkarir sebagai fotografer profesional. Nama Kassian Cephas mulai terlacak dengan karya fotografi tertuanya buatan tahun 1875. Dibutuhkan waktu hampir seratus tahun bagi bangsa ini untuk benar-benar mengenal dunia fotografi. Masuknya Jepang pada tahun 1942 telah menciptakan kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk menyerap teknologi ini. Demi kebutuhan propagandanya, Jepang mulai melatih orang
  • 13. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 Indonesia menjadi fotografer untuk bekerja di kantor berita mereka, Domei. Pada saat itulah muncul nama Mendur Bersaudara. Merekalah yang membentuk imaji baru tentang bangsa Indonesia. Lewat fotografi, Mendur bersaudara berusaha menggiring mental bangsa ini menjadi bermental sama tinggi dan sederajat. Frans Mendur bersama kakaknya, Alex Mendur, juga menjadi icon bagi dunia fotografer nasional. Mereka kerap merekam peristiwa-peristiwa penting bagi negeri ini, salah satunya adalah mengabadikan detik-detik pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Inilah momentum ketika fotografi benar- benar "sampai" ke Indonesia, ketika kamera berpindah tangan dan orang Indonesia mulai merepresentasikan dirinya sendiri. D. FUNGSI FOTOGAFI Antara lain meliputi : a. Sebagai kesenangan ( Hobby ). b. Sebagai alat ekspresi . c. Sebagai sarang dokumentasi – penelitian. d. Sebagai sarana komunikasi visual. e. Pendidikan, penerangan, promosi pemasaran dsb.
  • 14. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 Untuk mengetahui apa saja bidang bidang garapan fotografi dapat dilihat dari berbagai kegiatan yang memerlukan foto, sebagaimana diuraikan dibawah ini : Pertama, karya foto merupakan suatu dokumentasi yang bisa disimpan dalam kurun waktu tertentu. Hampir semua aktivitas manusia dengan berbagai kehidupannya, bisa difoto untuk dijadikan dokumentasi. Kalau diperkantoran, aktivitas tersebut misalnya acara seminar, workshop dan lain-lain. Sedangkan dalam lingkup keluarga seperti pesta perkawinan, ulang tahun, kelahiran atau kematian salah seorang anggota keluarga. Kedua, fungsi foto untuk kelengkapan administrasi kependudukan dan lainnya, seperti pembuatan KTP, SIM, Pasport, Bukti Surat Nikah, ijazah dan sebagainya. Untuk pengadaan foto-foto tersebut, diperlukan fotografer yang mampu memotret wajah subjek dengan baik dan jelas. Ini tentu tidak bisa semua fotografer mampu melakukannya.
  • 15. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 Ketiga, pemotretan untuk pembuktian telah terjadinya suatu masalah/perkara yang dapat dijadikan informasi/data untuk memperkuat pembuktian di pengadilan. Pemotretan ini biasanya dilakukan oleh aparat kepolisian, atau fotografer yang dimintai bantuannya untuk memotret sesuatu. Pemotretan biasanya dilakukan di TKP (Tempat Kejadian Perkara) atau terhadap barang bukti yang ditemukan. Keempat, fungsi foto sebagai pelengkap artikel di media cetak. Pemotretan ini biasanya dilakukan oleh wartawan foto atas permintaan redaktur. Misalnya untuk melengkapi artikel tentang terjadinya kesulitan sebagian masyarakat dalam mendapatkan minyak tanah. Agar artikel tersebut menarik, maka artikel tersebut dilengkapi dengan foto yang menggambarkan antrian calon pembeli minyak tanah. Kelima, foto jurnalistik atau foto berita dapat dikatakan suatu foto yang mempunyai nilai berita tinggi, yang menggambarkan fakta dan isinya
  • 16. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 sangat aktual peristiwanya. Foto Jurnalistik pada dasarnya bukan hanya monopoli wartawan foto yang bisa membuatnya, masyarakat biasa pun bisa membuat dan mengirim ke media, sepanjang foto memenuhi kaidah jurnalistik dan memang layak untuk dimuat sebagai foto berita. Keenam, foto-foto untuk bahan dasar pembuatan poster, poscard, brosur, leaflet, flyer dan sebagainya. Foto-foto ini biasanya digunakan untuk keperluan pameran dan penerangan masyarakat. Untuk menghasilkan foto- foto tersebut, biasanya fotografer di suatu lembaga atau institusi yang melakukan hunting langsung ke lapangan. Jika instansi tersebut tidak memiliki fotografer yang mumpuni, biasanya akan dicari fotografer dari luar, untuk melakukan pemotretan sesuai permintaan.
  • 17. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 Foto PostCard Ketujuh, fungsi foto untuk kegiatan promosi, seperti memasarkan rumah mewah, mobil dan sepeda motor keluaran terbaru, objek wisata, kamera, handphone dan sebagainya. Mengingat pentingnya citra dan daya tarik suatu produk untuk menarik konsumen agar mau membeli, foto-foto untuk bahan pembuatan iklan biasanya dibuat sangat menarik dan sempurna, sehingga hanya beberapa gelintir fotografer saja yang mampu memotretnya. Kedelapan, pemotretan peragaan busana. Dalam acara ini pun tidak semua fotografer mampu menghasilkan gambar yang baik dan menarik.
  • 18. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 Dalam pemotretan ini sangat diperlukan gambaran yang jelas dan detail dari hasil rancangan karya seorang designer. Kesembilan, foto-foto untuk bahan presentase pimpinan. Misalnya di kantor pemerintahan, perusahaan, lembaga masyarakat dan sebagainya. Seorang pengusaha real estate/perumahan, tentu akan sangat terbantu jika presentase kepada pihak perbankan yang memberi modal atau calon konsumen, mampu menyajikan gambar-gambar proyek perumahan yang sedang dibangun, dibanding jika hanya menggunakan kata-kata saja. Kesepuluh, foto-foto untuk bahan dasar pembuatan sablon seperti pencetakan buku-buku, spanduk, kaos, topi dan lain-lain. Pemotretan dan pembuatan bahan cetakan dari sablon ini semakin semarak, seiring dengan
  • 19. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 ramainya pemilihan kepala daerah (pilkada) di tanah air. Foto-foto tersebut sangat diperlukan untuk kegiatan kampanye. Kesebelas, fungsi foto untuk bahan evaluasi kegiatan. Hal ini sering dilakukan, baik ketika proyek baru dimulai, maupun di dalam proses pelaksanaannya. Melalui foto-foto yang dibuat dalam kurun waktu tertentu, akan dapat diketahui, apakah pembangunan yang dibuat sesuai dengan rencana, atau melenceng, sehingga bisa cepat diperbaiki.
  • 20. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 Fungsi foto untuk bahan evaluasi juga sering digunakan untuk mengetahui perkembangan pertumbuhan anak. Sebelum seorang anak mengikuti program perbaikan Gizi, si anak diukur tinggi dan berat badannya, setelah program berjalan 6 bulan atau 1 tahun, si anak di foto kembali sehingga terlihat hasilnya. Dari uraian di atas, jelas bahwa bidang kegiatan fotografi sangat luas, dan terbuka bagi para pemotret untuk menekuninya. Tinggal, bagaimana para pemotret meningkatkan kualitas hasil pemotretan dan mengisi peluang menjadi fotografer seperti yang dibutuhkan masyarakat.