1. KD. MENERAPKAN TATA CAHAYA DALAM
PENGAMBILAN GAMBAR
Disusun Oleh : Zainul Arifin, S. Kom
SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO
A. PENGERTIAN CAHAYA.
Pencahayaan adalah salah satu aspek penting untuk menghasilkan gambar
yang bagus. Berbeda dengan sudut pengambilan gambar, maka intensitas cahaya
yang didapatkan juga berbeda sehingga tentu saja gambar yang dihasilkan
tidaklah sama. Cahaya adalah Paket partikel yang di sebut foton dan energi yang
berbentuk gelombang elektromagnetik yang kasat mata sekitar 380-750 nm.
Cahaya sendiri terdiri dari 2 bagian yaitu cahaya alam seperti cahaya
matahari,bulan dan api,sedangkan cahaya buatan (artificial light) itu seperti lampu
neon, lampu pijar, LED dan lain-lain.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cahaya adalah sinar atau
terang yang berasal dari sesuatu yang bersinar seperti matahari, bulan, dan
lampu. Dengan sinar, memungkinkan mata kita untuk menangkap bayangan
benda-benda yang ada di sekitar. Selain itu, dalam ilmu fisika, cahaya adalah
gelombang elektromagnetik yang dapat merambat dalam ruang hampa. Cahaya
berbentuk partikel halus yang memancar ke semua arah dari sumbernya.
2. Berdasarkan ragam sifatnya, cahaya memiliki sifat-sifat diantaranya adalah :
a) Cahaya Dapat Merambat Lurus, Sifat cahaya yang merambat lurus akan terjadi
jika melewati satu medium perantara. Contoh sederhananya yaitu ketika
menyalakan senter ke depan, maka cahaya akan merambat lurus sesuai dengan
arah yang diinginkan.
b) Cahaya Dapat Dipantulkan, Cahaya yang terpantul adalah sebuah proses
terpancarnya kembali cahaya dari permukaan benda yang terkena cahaya. Sifat
pemantulan ini dibagi menjadi dua, yaitu pemantulan teratur dan pemantulan
baur. Pada pemantulan teratur berkas cahaya pantulnya sejajar. Contohnya
ketika kita bermain di siang hari dengan membawa sebuah cermin.
c) Cahaya Dapat Menembus Benda Bening, Benda yang bening adalah benda yang
dapat ditembus oleh cahaya. Dengan kaca bening tersebut, cahaya sinar
matahari tetap dapat masuk ke ruangan, meski ada penghalang karena jendela
terbuat dari kaca bening. Contoh adalah saat kita melihat ke jendela dengan
kaca yang bening, cahaya akan tetap masuk.
d) Cahaya Dapat Mengalami Interferensi, Interferensi adalah penggabungan dari
dua gelombang ataupu
e) Cahaya Dapat Dibiaskan Pembiasan, adalah proses pembelokan arah rambat
cahaya ketika melewati dua medium yang berbeda kerapatannya. Pembiasan
cahaya ini oleh manusia dimanfaatkan dalam berbagai alat optik. Contohnya
ketika kita berenang dan meletakkan sebilah tongkat ke dalam air yang terkena
cahaya matahari. Jika dilihat dari atas, tongkat tersebut akan terlihat lebih
besar dari ukuran aslinya.
f) Cahaya Dapat Mengalami Penguraian, Penguraian cahaya atau dispersi cahaya
terjadi secara alami. Contohnya adalah ketika terjadi pelangi. Warna-warna
dalam pelangi tersebut asalnya dari satu warna saja, yaitu warna putih dari
matahari. Akan tetapi, warna putih tersebut dibiaskan oleh titik air hujan,
mengakibatkan cahaya putih diuraikan menjadi beberapa macam warna
sehingga terbentuklah warna-warna indah.
3. g) Cahaya Dapat Mengalami Difraksi, Pada bidang yang sempit, cahaya mengalami
pelenturan gelombang yaitu kejadian atau peristiwa pembelokan arah rambat
cahaya gelombang karena melewati celah sempit.
h) Cahaya Dapat Mengalami Polarisasi, Polarisasi adalah peristiwa terserapnya
sebagian arah getar cahaya sehingga cahaya tersebut akan kehilangan sebagian
besar arah getarnya
B. TATA CAHAYA DALAM PENGAMBILAN GAMBAR.
Di dalam seni peran dan fotografi salah satu bagian dari industri kreatif pun
pencahayaan sangat berkontribusi untuk meningkatkan dan menghasilkan
karakter sebuah frame produksi baik itu objek artis, kostum, backdrop dan
properti. Suhu warna (colour temperature) juga mempengaruhi hasil dari gambar
dan foto yang di ambil serta menghasilkan suhu warna yang berbeda pula yang
dapat di ukur dengan light meter.
Tujuan dari tata cahaya adalah untuk mendapatkan gambar yang menarik
dan mendukung suatu produksi visualisasi fotografi. Tata cahaya yang menyinari
semua obyek sesungguhnya menghadirkan kemungkinan bagi sutradara dan aktor
untuk saling melihat dan berkomunikasi. Semua obyek yang disinari memberikan
gambaran yang jelas kepada penikmat foto tentang segala sesuatu yang akan
dikomunikasikan.
Banyak sekali fungsi tata cahaya tetapi fungsi dasar tata cahaya ini ada 4,
yaitu penerangan, dimensi, pemilihan, dan atmosfir.
a. Penerangan.
Inilah fungsi paling mendasar dari tata cahaya. Lampu memberi
penerangan pada pemain dan setiap obyek yang ada di lokasi. Istilah
penerangan dalam tata cahaya bukan hanya sekedar memberi efek terang
sehingga bisa dilihat tetapi juga memberi penerangan bagian tertentu dengan
intensitas tertentu. Tidak semua area memiliki tingkat terang yang sama tetapi
4. diatur dengan tujuan dan maksud tertentu sehingga menegaskan pesan yang
hendak disampaikan.
b. Dimensi.
Tata cahaya dapat mencitrakan kedalaman sebuah obyek. Dimensi dapat
diciptakan dengan membagi sisi gelap dan terang atas obyek yang disinari
sehingga membantu perspektif tata panggung. Jika semua obyek diterangi
dengan intensitas yang sama maka gambar yang akan tertangkap oleh kamera
tampak sama. Dengan pengaturan tingkat intensitas serta pemilahan sisi gelap
dan terang maka dimensi obyek akan muncul.
c. Pemilihan.
Tata cahaya dapat dimanfaatkan untuk menentukan obyek dan area yang
hendak disinari. Pengaturan tata cahaya ini tidak hanya berpengaruh bagi
perhatian penikmat fotografi tetapi juga bagi obyek untuk menampilkan
keindahan dalam suatu frame.
d. Atmosfir.
Fungsi tata cahaya yang paling menarik adalah kemampuannya
menghadirkan suasana yang mempengaruhi emosi penikmat fotografi. Kata
“atmosfir” digunakan untuk menjelaskan suasana serta emosi yang terkandung
dalam karya fotografi. Sejak ditemukannya teknologi, efek lampu dapat
diciptakan untuk menirukan cahaya bulan dan matahari pada waktu-waktu
tertentu. Misalnya, warna cahaya matahari pagi berbeda dengan siang hari.
C. PRINSIP TATA CAHAYA DALAM PENGAMBILAN GAMBAR.
Proses pengambilan gambar, baik di dalam maupun luar ruangan sangat
penting untuk mengatur pencahayaan sehingga subyek akan tampak dengan jelas.
Jika pengambilan gambar dilakukan di dalam ruangan, usahakan ruangan memiliki
cukup banyak cahaya alami ataupun cahaya buatan. Dalam proses produksi
fotografi, tata cahaya memegang peranan yang sangat penting, bahkan yang paling
5. menentukan nilai atau kualitas materi fotografi yang ingin ditampilkan. Secara
umum, dalam tata cahaya dikenal istilah three points lighting, merupakan formula
dasar pencahayaan dalam produksi fotografi. Three points lighting yaitu key light,
fill light dan back light.
a) Keylight.
Key light adalah cahaya terkuat dan paling penting dari tiga cahaya yang
digunakan dalam teknik ini. Sumber cahaya ini ditempatkan di antara sisi
kamera dan subjek sedemikian rupa (biasanya membentuk sudut 45) sehingga
satu sisi subyek akan terang, tetapi sisi lain agak gelap. Biasanya sinar yang
digunakan pada keylight merupakan seberkas sinar dari hard light dan terfokus
pada subyek. Banyaknya sumber cahaya untuk keylight, tergantung dari
banyaknya sudut pengambilan gambar. Oleh karena itu, dalam produksi film,
sumber cahaya ditempatkan di berbagai arah dengan berbagai intensitas.
b) Fill light.
Fill light digunakan sebagai sumber cahaya sekunder untuk key light dan
ditempatkan di sisi berlawanan dari subyek (membentuk sudut -45). Sumber
cahaya ini tidak seterang key light, karena hanya digunakan untuk mengisi
6. bayangan yang dihasilkan key light. Fill light membantu mengurangi kontras
yang dihasilkan oleh key light sehingga gambar lebih terlihat natural.
c) Back light.
Back light ditempatkan di belakang subyek dan digunakan untuk
pencahayaan subyek dari belakang. Back light bisa lebih terang atau lebih
redup dari keylight; sumber cahaya ini akan memberikan highlight yang cukup
pada subyek dan memisahkan subyek dari latar belakang. Back light menambah
kedalaman gambar, sehingga membuat tampilan gambar menjadi tiga dimensi.
D. PERALATAN YANG DIGUNAKAN DALAM TATA CAHAYA.
a) Honeycomb.
Honeycomb merupakan alat yang mirip dengan filter dengan bentuk bulat
seperti sarang tawon. Bedanga, kalau filter di pasang didepan lensa, maka
honeycomb dipasang pada lampu/sumber cahaya. Berfungsi untuk
menghaluskan cahaya yang jatuh ke arah obyek gambar.
7. b) Soft Box.
Softbox merupakan alat bantu fotografi berfungsi sebagai pencahayaan
yang lembut. Soft Box ini terbuat oleh kain yang jika semakin besar softbox
maka semakin lembut cahaya yang di hasilkan. Cahaya softbox di hasilkan oleh
alat bantu cahaya seperti strobo ataupun Barndoors.
c) Barndoors.
Barndoors merupakan alat yang digunakan sebagai pengarah datangnya
cahaya dari sumber cahaya. Bentuk dari Barndoors ini berbentuk persegi dan
berwarna gelap.
8. d) Strobo.
Alat yang satu ini mirip dengan flash pada camera namun ukurannya
yang lebih besar. Strobo memiliki sensor yang dapat menangkap cahaya utama
yang dapat menjadikan strobo ini menyala dengan otomatis ketika ada cahaya
utama (main light) yang dinyalakan. Selain itu kekuatan cahaya yang dihasilkan
oleh strobo bisa diatur sesuai keinginan kita.
e) Trigger.
Trigger merupakan flash tambahan yang terpisah dengan camera,
sehingga flash dapat digunakan dengan bantuan gelombang elektro tanpa harus
di pasang di body kamera. Alat ini cukup efektif untuk membuat cahaya dari
arah yang kita inginkan.
f) AC Slave.
Cara kerja dan penggunaannya hampir mirip strobo.Tetapi sifat arah
cahaya dari AC Slave lebih melebar atau menyebar ke segala arah.
9. g) Modelling Lamp.
Menghasilkan cahaya yang membantu untuk menentukan, melihat arah
jatuhnya bayangan objek, biasanya hanya ada di lampu studio, menyala
sebelum lampu digunakan atau di trigger.
h) Payung Reflektor.
Payung ini berguna agar sifat cahayayang dihasilkan pada gambar lebih
luas, sehingga bayangan dan cahaya keseluruhan nampak menjadi lebih halus.
10. i) Flash Meter.
Seperti namanya, flash meter ini berfungsi untuk mengukur kekuatan
sumber cahaya yang datang dalam pemotretan indoor maupun outdoor. Alat ini
jauh lebih akurat dibandingkan dengan light meter yang ada pada kamera.
j) Standar Reflector.
Mengarahkan sinar ke obyek dan cahaya yang dihasilkan sangat kuat
dengan sudut pancaran yang terbatas.
k) Snoot.
Untuk mengarahkan cahaya pada satu titik agar tidak
menyebar/terpusat. Lebih banyak digunakan pada pemotretan studio/indoor.
Kuat sinar turun 5-6 stop. Biasanya digunakan untuk hairlight. Bentuknya
menyerupai corong.
11. l) Slave Unit.
Cara kerjanya dengan menangkap cahaya dari main light untuk kemudian
menyalakan sumber cahaya lainnya yang terhubung dengan slave unit tersebut.