SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
KD. MENERAPKAN TATA CAHAYA DALAM
PENGAMBILAN GAMBAR
Disusun Oleh : Zainul Arifin, S. Kom
SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO
A. PENGERTIAN CAHAYA.
Pencahayaan adalah salah satu aspek penting untuk menghasilkan gambar
yang bagus. Berbeda dengan sudut pengambilan gambar, maka intensitas cahaya
yang didapatkan juga berbeda sehingga tentu saja gambar yang dihasilkan
tidaklah sama. Cahaya adalah Paket partikel yang di sebut foton dan energi yang
berbentuk gelombang elektromagnetik yang kasat mata sekitar 380-750 nm.
Cahaya sendiri terdiri dari 2 bagian yaitu cahaya alam seperti cahaya
matahari,bulan dan api,sedangkan cahaya buatan (artificial light) itu seperti lampu
neon, lampu pijar, LED dan lain-lain.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cahaya adalah sinar atau
terang yang berasal dari sesuatu yang bersinar seperti matahari, bulan, dan
lampu. Dengan sinar, memungkinkan mata kita untuk menangkap bayangan
benda-benda yang ada di sekitar. Selain itu, dalam ilmu fisika, cahaya adalah
gelombang elektromagnetik yang dapat merambat dalam ruang hampa. Cahaya
berbentuk partikel halus yang memancar ke semua arah dari sumbernya.
Berdasarkan ragam sifatnya, cahaya memiliki sifat-sifat diantaranya adalah :
a) Cahaya Dapat Merambat Lurus, Sifat cahaya yang merambat lurus akan terjadi
jika melewati satu medium perantara. Contoh sederhananya yaitu ketika
menyalakan senter ke depan, maka cahaya akan merambat lurus sesuai dengan
arah yang diinginkan.
b) Cahaya Dapat Dipantulkan, Cahaya yang terpantul adalah sebuah proses
terpancarnya kembali cahaya dari permukaan benda yang terkena cahaya. Sifat
pemantulan ini dibagi menjadi dua, yaitu pemantulan teratur dan pemantulan
baur. Pada pemantulan teratur berkas cahaya pantulnya sejajar. Contohnya
ketika kita bermain di siang hari dengan membawa sebuah cermin.
c) Cahaya Dapat Menembus Benda Bening, Benda yang bening adalah benda yang
dapat ditembus oleh cahaya. Dengan kaca bening tersebut, cahaya sinar
matahari tetap dapat masuk ke ruangan, meski ada penghalang karena jendela
terbuat dari kaca bening. Contoh adalah saat kita melihat ke jendela dengan
kaca yang bening, cahaya akan tetap masuk.
d) Cahaya Dapat Mengalami Interferensi, Interferensi adalah penggabungan dari
dua gelombang ataupu
e) Cahaya Dapat Dibiaskan Pembiasan, adalah proses pembelokan arah rambat
cahaya ketika melewati dua medium yang berbeda kerapatannya. Pembiasan
cahaya ini oleh manusia dimanfaatkan dalam berbagai alat optik. Contohnya
ketika kita berenang dan meletakkan sebilah tongkat ke dalam air yang terkena
cahaya matahari. Jika dilihat dari atas, tongkat tersebut akan terlihat lebih
besar dari ukuran aslinya.
f) Cahaya Dapat Mengalami Penguraian, Penguraian cahaya atau dispersi cahaya
terjadi secara alami. Contohnya adalah ketika terjadi pelangi. Warna-warna
dalam pelangi tersebut asalnya dari satu warna saja, yaitu warna putih dari
matahari. Akan tetapi, warna putih tersebut dibiaskan oleh titik air hujan,
mengakibatkan cahaya putih diuraikan menjadi beberapa macam warna
sehingga terbentuklah warna-warna indah.
g) Cahaya Dapat Mengalami Difraksi, Pada bidang yang sempit, cahaya mengalami
pelenturan gelombang yaitu kejadian atau peristiwa pembelokan arah rambat
cahaya gelombang karena melewati celah sempit.
h) Cahaya Dapat Mengalami Polarisasi, Polarisasi adalah peristiwa terserapnya
sebagian arah getar cahaya sehingga cahaya tersebut akan kehilangan sebagian
besar arah getarnya
B. TATA CAHAYA DALAM PENGAMBILAN GAMBAR.
Di dalam seni peran dan fotografi salah satu bagian dari industri kreatif pun
pencahayaan sangat berkontribusi untuk meningkatkan dan menghasilkan
karakter sebuah frame produksi baik itu objek artis, kostum, backdrop dan
properti. Suhu warna (colour temperature) juga mempengaruhi hasil dari gambar
dan foto yang di ambil serta menghasilkan suhu warna yang berbeda pula yang
dapat di ukur dengan light meter.
Tujuan dari tata cahaya adalah untuk mendapatkan gambar yang menarik
dan mendukung suatu produksi visualisasi fotografi. Tata cahaya yang menyinari
semua obyek sesungguhnya menghadirkan kemungkinan bagi sutradara dan aktor
untuk saling melihat dan berkomunikasi. Semua obyek yang disinari memberikan
gambaran yang jelas kepada penikmat foto tentang segala sesuatu yang akan
dikomunikasikan.
Banyak sekali fungsi tata cahaya tetapi fungsi dasar tata cahaya ini ada 4,
yaitu penerangan, dimensi, pemilihan, dan atmosfir.
a. Penerangan.
Inilah fungsi paling mendasar dari tata cahaya. Lampu memberi
penerangan pada pemain dan setiap obyek yang ada di lokasi. Istilah
penerangan dalam tata cahaya bukan hanya sekedar memberi efek terang
sehingga bisa dilihat tetapi juga memberi penerangan bagian tertentu dengan
intensitas tertentu. Tidak semua area memiliki tingkat terang yang sama tetapi
diatur dengan tujuan dan maksud tertentu sehingga menegaskan pesan yang
hendak disampaikan.
b. Dimensi.
Tata cahaya dapat mencitrakan kedalaman sebuah obyek. Dimensi dapat
diciptakan dengan membagi sisi gelap dan terang atas obyek yang disinari
sehingga membantu perspektif tata panggung. Jika semua obyek diterangi
dengan intensitas yang sama maka gambar yang akan tertangkap oleh kamera
tampak sama. Dengan pengaturan tingkat intensitas serta pemilahan sisi gelap
dan terang maka dimensi obyek akan muncul.
c. Pemilihan.
Tata cahaya dapat dimanfaatkan untuk menentukan obyek dan area yang
hendak disinari. Pengaturan tata cahaya ini tidak hanya berpengaruh bagi
perhatian penikmat fotografi tetapi juga bagi obyek untuk menampilkan
keindahan dalam suatu frame.
d. Atmosfir.
Fungsi tata cahaya yang paling menarik adalah kemampuannya
menghadirkan suasana yang mempengaruhi emosi penikmat fotografi. Kata
“atmosfir” digunakan untuk menjelaskan suasana serta emosi yang terkandung
dalam karya fotografi. Sejak ditemukannya teknologi, efek lampu dapat
diciptakan untuk menirukan cahaya bulan dan matahari pada waktu-waktu
tertentu. Misalnya, warna cahaya matahari pagi berbeda dengan siang hari.
C. PRINSIP TATA CAHAYA DALAM PENGAMBILAN GAMBAR.
Proses pengambilan gambar, baik di dalam maupun luar ruangan sangat
penting untuk mengatur pencahayaan sehingga subyek akan tampak dengan jelas.
Jika pengambilan gambar dilakukan di dalam ruangan, usahakan ruangan memiliki
cukup banyak cahaya alami ataupun cahaya buatan. Dalam proses produksi
fotografi, tata cahaya memegang peranan yang sangat penting, bahkan yang paling
menentukan nilai atau kualitas materi fotografi yang ingin ditampilkan. Secara
umum, dalam tata cahaya dikenal istilah three points lighting, merupakan formula
dasar pencahayaan dalam produksi fotografi. Three points lighting yaitu key light,
fill light dan back light.
a) Keylight.
Key light adalah cahaya terkuat dan paling penting dari tiga cahaya yang
digunakan dalam teknik ini. Sumber cahaya ini ditempatkan di antara sisi
kamera dan subjek sedemikian rupa (biasanya membentuk sudut 45) sehingga
satu sisi subyek akan terang, tetapi sisi lain agak gelap. Biasanya sinar yang
digunakan pada keylight merupakan seberkas sinar dari hard light dan terfokus
pada subyek. Banyaknya sumber cahaya untuk keylight, tergantung dari
banyaknya sudut pengambilan gambar. Oleh karena itu, dalam produksi film,
sumber cahaya ditempatkan di berbagai arah dengan berbagai intensitas.
b) Fill light.
Fill light digunakan sebagai sumber cahaya sekunder untuk key light dan
ditempatkan di sisi berlawanan dari subyek (membentuk sudut -45). Sumber
cahaya ini tidak seterang key light, karena hanya digunakan untuk mengisi
bayangan yang dihasilkan key light. Fill light membantu mengurangi kontras
yang dihasilkan oleh key light sehingga gambar lebih terlihat natural.
c) Back light.
Back light ditempatkan di belakang subyek dan digunakan untuk
pencahayaan subyek dari belakang. Back light bisa lebih terang atau lebih
redup dari keylight; sumber cahaya ini akan memberikan highlight yang cukup
pada subyek dan memisahkan subyek dari latar belakang. Back light menambah
kedalaman gambar, sehingga membuat tampilan gambar menjadi tiga dimensi.
D. PERALATAN YANG DIGUNAKAN DALAM TATA CAHAYA.
a) Honeycomb.
Honeycomb merupakan alat yang mirip dengan filter dengan bentuk bulat
seperti sarang tawon. Bedanga, kalau filter di pasang didepan lensa, maka
honeycomb dipasang pada lampu/sumber cahaya. Berfungsi untuk
menghaluskan cahaya yang jatuh ke arah obyek gambar.
b) Soft Box.
Softbox merupakan alat bantu fotografi berfungsi sebagai pencahayaan
yang lembut. Soft Box ini terbuat oleh kain yang jika semakin besar softbox
maka semakin lembut cahaya yang di hasilkan. Cahaya softbox di hasilkan oleh
alat bantu cahaya seperti strobo ataupun Barndoors.
c) Barndoors.
Barndoors merupakan alat yang digunakan sebagai pengarah datangnya
cahaya dari sumber cahaya. Bentuk dari Barndoors ini berbentuk persegi dan
berwarna gelap.
d) Strobo.
Alat yang satu ini mirip dengan flash pada camera namun ukurannya
yang lebih besar. Strobo memiliki sensor yang dapat menangkap cahaya utama
yang dapat menjadikan strobo ini menyala dengan otomatis ketika ada cahaya
utama (main light) yang dinyalakan. Selain itu kekuatan cahaya yang dihasilkan
oleh strobo bisa diatur sesuai keinginan kita.
e) Trigger.
Trigger merupakan flash tambahan yang terpisah dengan camera,
sehingga flash dapat digunakan dengan bantuan gelombang elektro tanpa harus
di pasang di body kamera. Alat ini cukup efektif untuk membuat cahaya dari
arah yang kita inginkan.
f) AC Slave.
Cara kerja dan penggunaannya hampir mirip strobo.Tetapi sifat arah
cahaya dari AC Slave lebih melebar atau menyebar ke segala arah.
g) Modelling Lamp.
Menghasilkan cahaya yang membantu untuk menentukan, melihat arah
jatuhnya bayangan objek, biasanya hanya ada di lampu studio, menyala
sebelum lampu digunakan atau di trigger.
h) Payung Reflektor.
Payung ini berguna agar sifat cahayayang dihasilkan pada gambar lebih
luas, sehingga bayangan dan cahaya keseluruhan nampak menjadi lebih halus.
i) Flash Meter.
Seperti namanya, flash meter ini berfungsi untuk mengukur kekuatan
sumber cahaya yang datang dalam pemotretan indoor maupun outdoor. Alat ini
jauh lebih akurat dibandingkan dengan light meter yang ada pada kamera.
j) Standar Reflector.
Mengarahkan sinar ke obyek dan cahaya yang dihasilkan sangat kuat
dengan sudut pancaran yang terbatas.
k) Snoot.
Untuk mengarahkan cahaya pada satu titik agar tidak
menyebar/terpusat. Lebih banyak digunakan pada pemotretan studio/indoor.
Kuat sinar turun 5-6 stop. Biasanya digunakan untuk hairlight. Bentuknya
menyerupai corong.
l) Slave Unit.
Cara kerjanya dengan menangkap cahaya dari main light untuk kemudian
menyalakan sumber cahaya lainnya yang terhubung dengan slave unit tersebut.

More Related Content

What's hot

Power point tugas 3 (fotografi)
Power point tugas 3 (fotografi)Power point tugas 3 (fotografi)
Power point tugas 3 (fotografi)ArtSashin
 
Pengenalan Fotografi (4) Jenis Fotografi Lainnya dan Tugas Siswa - SMK NU Bal...
Pengenalan Fotografi (4) Jenis Fotografi Lainnya dan Tugas Siswa - SMK NU Bal...Pengenalan Fotografi (4) Jenis Fotografi Lainnya dan Tugas Siswa - SMK NU Bal...
Pengenalan Fotografi (4) Jenis Fotografi Lainnya dan Tugas Siswa - SMK NU Bal...SMK Nahdlatul Ulama Balikpapan
 
Materi videografi-success story
Materi videografi-success storyMateri videografi-success story
Materi videografi-success storyFajar Baskoro
 
Mengenal Fotografi (Sejarah dan Jenis-jenis Foto)
Mengenal Fotografi (Sejarah dan Jenis-jenis Foto)Mengenal Fotografi (Sejarah dan Jenis-jenis Foto)
Mengenal Fotografi (Sejarah dan Jenis-jenis Foto)Twitter
 
Basic studio lighting
Basic studio lightingBasic studio lighting
Basic studio lightingYudha Handita
 
SOAL ESSAY HOTS DESAIN GRAFIS DAN PERCETAKAN KELAS XI SEMSTER 2
SOAL ESSAY HOTS DESAIN GRAFIS DAN PERCETAKAN KELAS XI SEMSTER 2SOAL ESSAY HOTS DESAIN GRAFIS DAN PERCETAKAN KELAS XI SEMSTER 2
SOAL ESSAY HOTS DESAIN GRAFIS DAN PERCETAKAN KELAS XI SEMSTER 2SMK MUhammadiyah Singkut
 
Fotografi Dasar | The Rule of Third, Point of Interest & Eksposure
Fotografi Dasar | The Rule of Third, Point of Interest & EksposureFotografi Dasar | The Rule of Third, Point of Interest & Eksposure
Fotografi Dasar | The Rule of Third, Point of Interest & EksposureNovry Simanjuntak
 
Teknik pergerakan kamera saat pengambilan gambar bergerak.pptx
Teknik pergerakan kamera saat pengambilan gambar bergerak.pptxTeknik pergerakan kamera saat pengambilan gambar bergerak.pptx
Teknik pergerakan kamera saat pengambilan gambar bergerak.pptxWayanWinarye1
 

What's hot (20)

Dasar-dasar Fotografi
Dasar-dasar FotografiDasar-dasar Fotografi
Dasar-dasar Fotografi
 
PPT fotografi 1.pptx
PPT fotografi 1.pptxPPT fotografi 1.pptx
PPT fotografi 1.pptx
 
Desain Grafis Percetakan menganalisis ilmu fotografi
Desain Grafis Percetakan menganalisis ilmu fotografiDesain Grafis Percetakan menganalisis ilmu fotografi
Desain Grafis Percetakan menganalisis ilmu fotografi
 
Power point tugas 3 (fotografi)
Power point tugas 3 (fotografi)Power point tugas 3 (fotografi)
Power point tugas 3 (fotografi)
 
Pengenalan Fotografi (4) Jenis Fotografi Lainnya dan Tugas Siswa - SMK NU Bal...
Pengenalan Fotografi (4) Jenis Fotografi Lainnya dan Tugas Siswa - SMK NU Bal...Pengenalan Fotografi (4) Jenis Fotografi Lainnya dan Tugas Siswa - SMK NU Bal...
Pengenalan Fotografi (4) Jenis Fotografi Lainnya dan Tugas Siswa - SMK NU Bal...
 
Dasar Pemotretan
Dasar PemotretanDasar Pemotretan
Dasar Pemotretan
 
Materi videografi-success story
Materi videografi-success storyMateri videografi-success story
Materi videografi-success story
 
Mengenal Fotografi (Sejarah dan Jenis-jenis Foto)
Mengenal Fotografi (Sejarah dan Jenis-jenis Foto)Mengenal Fotografi (Sejarah dan Jenis-jenis Foto)
Mengenal Fotografi (Sejarah dan Jenis-jenis Foto)
 
Soal HOTS Animasi 2D 3D
Soal HOTS Animasi 2D 3DSoal HOTS Animasi 2D 3D
Soal HOTS Animasi 2D 3D
 
Teknik Dasar Fotografi
Teknik Dasar FotografiTeknik Dasar Fotografi
Teknik Dasar Fotografi
 
Basic studio lighting
Basic studio lightingBasic studio lighting
Basic studio lighting
 
SOAL ESSAY HOTS DESAIN GRAFIS DAN PERCETAKAN KELAS XI SEMSTER 2
SOAL ESSAY HOTS DESAIN GRAFIS DAN PERCETAKAN KELAS XI SEMSTER 2SOAL ESSAY HOTS DESAIN GRAFIS DAN PERCETAKAN KELAS XI SEMSTER 2
SOAL ESSAY HOTS DESAIN GRAFIS DAN PERCETAKAN KELAS XI SEMSTER 2
 
Fotografi Dasar | The Rule of Third, Point of Interest & Eksposure
Fotografi Dasar | The Rule of Third, Point of Interest & EksposureFotografi Dasar | The Rule of Third, Point of Interest & Eksposure
Fotografi Dasar | The Rule of Third, Point of Interest & Eksposure
 
Presentasi Jenis jenis kamera
Presentasi Jenis jenis kameraPresentasi Jenis jenis kamera
Presentasi Jenis jenis kamera
 
Animasi 2D dan 3D KD: Menggambarkan konsep dasar object 3 d dalam sketsa ran...
Animasi 2D dan 3D  KD: Menggambarkan konsep dasar object 3 d dalam sketsa ran...Animasi 2D dan 3D  KD: Menggambarkan konsep dasar object 3 d dalam sketsa ran...
Animasi 2D dan 3D KD: Menggambarkan konsep dasar object 3 d dalam sketsa ran...
 
Kamera 1
Kamera 1Kamera 1
Kamera 1
 
Teknik pergerakan kamera saat pengambilan gambar bergerak.pptx
Teknik pergerakan kamera saat pengambilan gambar bergerak.pptxTeknik pergerakan kamera saat pengambilan gambar bergerak.pptx
Teknik pergerakan kamera saat pengambilan gambar bergerak.pptx
 
Desain grafis percetakan memahami jenis jenis kamera dan alat bantu fotografi
Desain grafis percetakan memahami jenis jenis kamera dan alat bantu fotografiDesain grafis percetakan memahami jenis jenis kamera dan alat bantu fotografi
Desain grafis percetakan memahami jenis jenis kamera dan alat bantu fotografi
 
Animasi 2 d dan 3d memahami prinsip dasar menggambar latar
Animasi 2 d dan 3d memahami prinsip dasar menggambar latarAnimasi 2 d dan 3d memahami prinsip dasar menggambar latar
Animasi 2 d dan 3d memahami prinsip dasar menggambar latar
 
Menganalisis teknik pergerakan kamera saat pengambilan gambar bergerak (perek...
Menganalisis teknik pergerakan kamera saat pengambilan gambar bergerak (perek...Menganalisis teknik pergerakan kamera saat pengambilan gambar bergerak (perek...
Menganalisis teknik pergerakan kamera saat pengambilan gambar bergerak (perek...
 

Similar to TataCahayaFoto

Modul Tata Cahaya Gambar Bergerak
Modul Tata Cahaya Gambar BergerakModul Tata Cahaya Gambar Bergerak
Modul Tata Cahaya Gambar Bergerakherry210
 
Bbm 8 (cahaya_dan_alat_optik)_kd_fisika
Bbm 8 (cahaya_dan_alat_optik)_kd_fisikaBbm 8 (cahaya_dan_alat_optik)_kd_fisika
Bbm 8 (cahaya_dan_alat_optik)_kd_fisikaSetiarsa Gusti
 
TATA CAHAYA - MATERI : Resume TC
TATA CAHAYA - MATERI : Resume TCTATA CAHAYA - MATERI : Resume TC
TATA CAHAYA - MATERI : Resume TCDiana Amelia Bagti
 
Cahaya dan sifatnya.ppt
Cahaya dan sifatnya.pptCahaya dan sifatnya.ppt
Cahaya dan sifatnya.pptWatiUsman1
 
Cahaya & Alat Optik
Cahaya & Alat OptikCahaya & Alat Optik
Cahaya & Alat Optikboim007
 
Cahaya dan Alat Optik
Cahaya dan Alat OptikCahaya dan Alat Optik
Cahaya dan Alat OptikAbdur Rohim
 
Cahaya dan Alat Optik
Cahaya dan Alat OptikCahaya dan Alat Optik
Cahaya dan Alat OptikAbdur Rohim
 
Cahaya dan Alat Optik Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 8.pptx
Cahaya dan Alat Optik Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 8.pptxCahaya dan Alat Optik Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 8.pptx
Cahaya dan Alat Optik Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 8.pptxNiPutuYuliartini1
 
Cahaya, Cermin dan Lenssa, by y ushie
Cahaya, Cermin dan Lenssa, by y ushieCahaya, Cermin dan Lenssa, by y ushie
Cahaya, Cermin dan Lenssa, by y ushieYusuf Hidayat
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Septian Muna Barakati
 
24 bab 22 cahaya
24 bab 22 cahaya24 bab 22 cahaya
24 bab 22 cahayaslametwdt
 
Pengolahan model obyek 3D.pptx
Pengolahan model obyek 3D.pptxPengolahan model obyek 3D.pptx
Pengolahan model obyek 3D.pptxWinDa866950
 
Makalah cahaya dan sifatnya
Makalah cahaya dan sifatnyaMakalah cahaya dan sifatnya
Makalah cahaya dan sifatnyafithriapuspasari
 

Similar to TataCahayaFoto (20)

Modul Tata Cahaya Gambar Bergerak
Modul Tata Cahaya Gambar BergerakModul Tata Cahaya Gambar Bergerak
Modul Tata Cahaya Gambar Bergerak
 
Bbm 8 (cahaya_dan_alat_optik)_kd_fisika
Bbm 8 (cahaya_dan_alat_optik)_kd_fisikaBbm 8 (cahaya_dan_alat_optik)_kd_fisika
Bbm 8 (cahaya_dan_alat_optik)_kd_fisika
 
FOTOGRAFI.pptx
FOTOGRAFI.pptxFOTOGRAFI.pptx
FOTOGRAFI.pptx
 
TATA CAHAYA - MATERI : Resume TC
TATA CAHAYA - MATERI : Resume TCTATA CAHAYA - MATERI : Resume TC
TATA CAHAYA - MATERI : Resume TC
 
Cahaya dan sifatnya.ppt
Cahaya dan sifatnya.pptCahaya dan sifatnya.ppt
Cahaya dan sifatnya.ppt
 
Cahaya dan sifat sifatnya.ppt
Cahaya dan sifat sifatnya.pptCahaya dan sifat sifatnya.ppt
Cahaya dan sifat sifatnya.ppt
 
Cahaya & Alat Optik
Cahaya & Alat OptikCahaya & Alat Optik
Cahaya & Alat Optik
 
Cahaya dan Alat Optik
Cahaya dan Alat OptikCahaya dan Alat Optik
Cahaya dan Alat Optik
 
Cahaya dan Alat Optik
Cahaya dan Alat OptikCahaya dan Alat Optik
Cahaya dan Alat Optik
 
Biooptik fisika
Biooptik fisikaBiooptik fisika
Biooptik fisika
 
Desain Multimedia Interaktif - Alat Bantu Fotografi
Desain Multimedia Interaktif - Alat Bantu FotografiDesain Multimedia Interaktif - Alat Bantu Fotografi
Desain Multimedia Interaktif - Alat Bantu Fotografi
 
Cahaya dan Alat Optik Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 8.pptx
Cahaya dan Alat Optik Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 8.pptxCahaya dan Alat Optik Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 8.pptx
Cahaya dan Alat Optik Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 8.pptx
 
Cahaya, Cermin dan Lenssa, by y ushie
Cahaya, Cermin dan Lenssa, by y ushieCahaya, Cermin dan Lenssa, by y ushie
Cahaya, Cermin dan Lenssa, by y ushie
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
 
Cermin
CerminCermin
Cermin
 
24 bab 22 cahaya
24 bab 22 cahaya24 bab 22 cahaya
24 bab 22 cahaya
 
Pengolahan model obyek 3D.pptx
Pengolahan model obyek 3D.pptxPengolahan model obyek 3D.pptx
Pengolahan model obyek 3D.pptx
 
Tata cahaya
Tata cahayaTata cahaya
Tata cahaya
 
Tata cahaya
Tata cahayaTata cahaya
Tata cahaya
 
Makalah cahaya dan sifatnya
Makalah cahaya dan sifatnyaMakalah cahaya dan sifatnya
Makalah cahaya dan sifatnya
 

More from MULTIMEDIA 'n BROADCASTING SMKN 1 PUNGGING MOJOKERTO

More from MULTIMEDIA 'n BROADCASTING SMKN 1 PUNGGING MOJOKERTO (20)

KD Mendiskusikan format gambar
KD Mendiskusikan format gambarKD Mendiskusikan format gambar
KD Mendiskusikan format gambar
 
Menerapkan prinsip desain user interface pada multimedia interaktif berbasis ...
Menerapkan prinsip desain user interface pada multimedia interaktif berbasis ...Menerapkan prinsip desain user interface pada multimedia interaktif berbasis ...
Menerapkan prinsip desain user interface pada multimedia interaktif berbasis ...
 
Menerapkan struktur kontrol percabangan dalam bahasa pemrograman
Menerapkan struktur kontrol percabangan dalam bahasa pemrogramanMenerapkan struktur kontrol percabangan dalam bahasa pemrograman
Menerapkan struktur kontrol percabangan dalam bahasa pemrograman
 
Menerapkan struktur kontrol perulangan dalam bahasa pemrograman.
Menerapkan struktur kontrol perulangan dalam bahasa pemrograman.Menerapkan struktur kontrol perulangan dalam bahasa pemrograman.
Menerapkan struktur kontrol perulangan dalam bahasa pemrograman.
 
PEMROGRAMAN DASAR KD. Menganalisis penggunaan array untuk penyimpanan data di...
PEMROGRAMAN DASAR KD. Menganalisis penggunaan array untuk penyimpanan data di...PEMROGRAMAN DASAR KD. Menganalisis penggunaan array untuk penyimpanan data di...
PEMROGRAMAN DASAR KD. Menganalisis penggunaan array untuk penyimpanan data di...
 
Menerapkan tipografi
Menerapkan tipografiMenerapkan tipografi
Menerapkan tipografi
 
KD. Menganalisi video sesuai naskah produksi.
KD. Menganalisi video sesuai naskah produksi.KD. Menganalisi video sesuai naskah produksi.
KD. Menganalisi video sesuai naskah produksi.
 
Memahami perancangan alur multimedia interaktif berbasis halaman web dan medi...
Memahami perancangan alur multimedia interaktif berbasis halaman web dan medi...Memahami perancangan alur multimedia interaktif berbasis halaman web dan medi...
Memahami perancangan alur multimedia interaktif berbasis halaman web dan medi...
 
TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO dan VIDEO KD Menganalisis proses pengemasan produksi ...
TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO dan VIDEO KD Menganalisis proses pengemasan produksi ...TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO dan VIDEO KD Menganalisis proses pengemasan produksi ...
TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO dan VIDEO KD Menganalisis proses pengemasan produksi ...
 
KD Menerapkan pengalamanatan ip pada jaringan komputer
KD Menerapkan pengalamanatan ip pada jaringan komputerKD Menerapkan pengalamanatan ip pada jaringan komputer
KD Menerapkan pengalamanatan ip pada jaringan komputer
 
Menganalisis permasalahan pada instalasi software aplikasi
Menganalisis permasalahan pada instalasi software aplikasiMenganalisis permasalahan pada instalasi software aplikasi
Menganalisis permasalahan pada instalasi software aplikasi
 
KOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menganalisis permasalahan pada perangkat keras
KOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menganalisis permasalahan pada perangkat kerasKOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menganalisis permasalahan pada perangkat keras
KOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menganalisis permasalahan pada perangkat keras
 
KOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menerapkan instalasi driver perangkat keras k...
KOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menerapkan instalasi driver perangkat keras k...KOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menerapkan instalasi driver perangkat keras k...
KOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menerapkan instalasi driver perangkat keras k...
 
KD 3.6 Menerapkan gerak digital puppetter pada animasi 2 d
KD 3.6 Menerapkan gerak digital puppetter pada animasi 2 dKD 3.6 Menerapkan gerak digital puppetter pada animasi 2 d
KD 3.6 Menerapkan gerak digital puppetter pada animasi 2 d
 
Animasi 2D dan 3D KD: Memahami teknik rendering pada object 3d
Animasi 2D dan 3D KD: Memahami teknik rendering pada object 3dAnimasi 2D dan 3D KD: Memahami teknik rendering pada object 3d
Animasi 2D dan 3D KD: Memahami teknik rendering pada object 3d
 
ANIMASI 2D dan 3D KD : Menerapkan model obyek sederhana berbasis 3 d hardsurface
ANIMASI 2D dan 3D KD : Menerapkan model obyek sederhana berbasis 3 d hardsurfaceANIMASI 2D dan 3D KD : Menerapkan model obyek sederhana berbasis 3 d hardsurface
ANIMASI 2D dan 3D KD : Menerapkan model obyek sederhana berbasis 3 d hardsurface
 
Animasi 2D dan 3D KD: Menganalisis elemen gambar digital puppeter dalam anima...
Animasi 2D dan 3D KD: Menganalisis elemen gambar digital puppeter dalam anima...Animasi 2D dan 3D KD: Menganalisis elemen gambar digital puppeter dalam anima...
Animasi 2D dan 3D KD: Menganalisis elemen gambar digital puppeter dalam anima...
 
Animasi 2D dan 3D KD : Memahami material pada object 3 d
Animasi 2D dan 3D KD : Memahami material pada object 3 dAnimasi 2D dan 3D KD : Memahami material pada object 3 d
Animasi 2D dan 3D KD : Memahami material pada object 3 d
 
Animasi 2D dan 3D KD : Menerapkan teknik animasi tweening 2 d
Animasi 2D dan 3D KD : Menerapkan teknik animasi tweening 2 dAnimasi 2D dan 3D KD : Menerapkan teknik animasi tweening 2 d
Animasi 2D dan 3D KD : Menerapkan teknik animasi tweening 2 d
 
Animasi 2D dan 3D (KD: Menerapkan teknik pembuatan karakter sederhana menggun...
Animasi 2D dan 3D (KD: Menerapkan teknik pembuatan karakter sederhana menggun...Animasi 2D dan 3D (KD: Menerapkan teknik pembuatan karakter sederhana menggun...
Animasi 2D dan 3D (KD: Menerapkan teknik pembuatan karakter sederhana menggun...
 

Recently uploaded

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 

Recently uploaded (20)

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 

TataCahayaFoto

  • 1. KD. MENERAPKAN TATA CAHAYA DALAM PENGAMBILAN GAMBAR Disusun Oleh : Zainul Arifin, S. Kom SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO A. PENGERTIAN CAHAYA. Pencahayaan adalah salah satu aspek penting untuk menghasilkan gambar yang bagus. Berbeda dengan sudut pengambilan gambar, maka intensitas cahaya yang didapatkan juga berbeda sehingga tentu saja gambar yang dihasilkan tidaklah sama. Cahaya adalah Paket partikel yang di sebut foton dan energi yang berbentuk gelombang elektromagnetik yang kasat mata sekitar 380-750 nm. Cahaya sendiri terdiri dari 2 bagian yaitu cahaya alam seperti cahaya matahari,bulan dan api,sedangkan cahaya buatan (artificial light) itu seperti lampu neon, lampu pijar, LED dan lain-lain. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cahaya adalah sinar atau terang yang berasal dari sesuatu yang bersinar seperti matahari, bulan, dan lampu. Dengan sinar, memungkinkan mata kita untuk menangkap bayangan benda-benda yang ada di sekitar. Selain itu, dalam ilmu fisika, cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang dapat merambat dalam ruang hampa. Cahaya berbentuk partikel halus yang memancar ke semua arah dari sumbernya.
  • 2. Berdasarkan ragam sifatnya, cahaya memiliki sifat-sifat diantaranya adalah : a) Cahaya Dapat Merambat Lurus, Sifat cahaya yang merambat lurus akan terjadi jika melewati satu medium perantara. Contoh sederhananya yaitu ketika menyalakan senter ke depan, maka cahaya akan merambat lurus sesuai dengan arah yang diinginkan. b) Cahaya Dapat Dipantulkan, Cahaya yang terpantul adalah sebuah proses terpancarnya kembali cahaya dari permukaan benda yang terkena cahaya. Sifat pemantulan ini dibagi menjadi dua, yaitu pemantulan teratur dan pemantulan baur. Pada pemantulan teratur berkas cahaya pantulnya sejajar. Contohnya ketika kita bermain di siang hari dengan membawa sebuah cermin. c) Cahaya Dapat Menembus Benda Bening, Benda yang bening adalah benda yang dapat ditembus oleh cahaya. Dengan kaca bening tersebut, cahaya sinar matahari tetap dapat masuk ke ruangan, meski ada penghalang karena jendela terbuat dari kaca bening. Contoh adalah saat kita melihat ke jendela dengan kaca yang bening, cahaya akan tetap masuk. d) Cahaya Dapat Mengalami Interferensi, Interferensi adalah penggabungan dari dua gelombang ataupu e) Cahaya Dapat Dibiaskan Pembiasan, adalah proses pembelokan arah rambat cahaya ketika melewati dua medium yang berbeda kerapatannya. Pembiasan cahaya ini oleh manusia dimanfaatkan dalam berbagai alat optik. Contohnya ketika kita berenang dan meletakkan sebilah tongkat ke dalam air yang terkena cahaya matahari. Jika dilihat dari atas, tongkat tersebut akan terlihat lebih besar dari ukuran aslinya. f) Cahaya Dapat Mengalami Penguraian, Penguraian cahaya atau dispersi cahaya terjadi secara alami. Contohnya adalah ketika terjadi pelangi. Warna-warna dalam pelangi tersebut asalnya dari satu warna saja, yaitu warna putih dari matahari. Akan tetapi, warna putih tersebut dibiaskan oleh titik air hujan, mengakibatkan cahaya putih diuraikan menjadi beberapa macam warna sehingga terbentuklah warna-warna indah.
  • 3. g) Cahaya Dapat Mengalami Difraksi, Pada bidang yang sempit, cahaya mengalami pelenturan gelombang yaitu kejadian atau peristiwa pembelokan arah rambat cahaya gelombang karena melewati celah sempit. h) Cahaya Dapat Mengalami Polarisasi, Polarisasi adalah peristiwa terserapnya sebagian arah getar cahaya sehingga cahaya tersebut akan kehilangan sebagian besar arah getarnya B. TATA CAHAYA DALAM PENGAMBILAN GAMBAR. Di dalam seni peran dan fotografi salah satu bagian dari industri kreatif pun pencahayaan sangat berkontribusi untuk meningkatkan dan menghasilkan karakter sebuah frame produksi baik itu objek artis, kostum, backdrop dan properti. Suhu warna (colour temperature) juga mempengaruhi hasil dari gambar dan foto yang di ambil serta menghasilkan suhu warna yang berbeda pula yang dapat di ukur dengan light meter. Tujuan dari tata cahaya adalah untuk mendapatkan gambar yang menarik dan mendukung suatu produksi visualisasi fotografi. Tata cahaya yang menyinari semua obyek sesungguhnya menghadirkan kemungkinan bagi sutradara dan aktor untuk saling melihat dan berkomunikasi. Semua obyek yang disinari memberikan gambaran yang jelas kepada penikmat foto tentang segala sesuatu yang akan dikomunikasikan. Banyak sekali fungsi tata cahaya tetapi fungsi dasar tata cahaya ini ada 4, yaitu penerangan, dimensi, pemilihan, dan atmosfir. a. Penerangan. Inilah fungsi paling mendasar dari tata cahaya. Lampu memberi penerangan pada pemain dan setiap obyek yang ada di lokasi. Istilah penerangan dalam tata cahaya bukan hanya sekedar memberi efek terang sehingga bisa dilihat tetapi juga memberi penerangan bagian tertentu dengan intensitas tertentu. Tidak semua area memiliki tingkat terang yang sama tetapi
  • 4. diatur dengan tujuan dan maksud tertentu sehingga menegaskan pesan yang hendak disampaikan. b. Dimensi. Tata cahaya dapat mencitrakan kedalaman sebuah obyek. Dimensi dapat diciptakan dengan membagi sisi gelap dan terang atas obyek yang disinari sehingga membantu perspektif tata panggung. Jika semua obyek diterangi dengan intensitas yang sama maka gambar yang akan tertangkap oleh kamera tampak sama. Dengan pengaturan tingkat intensitas serta pemilahan sisi gelap dan terang maka dimensi obyek akan muncul. c. Pemilihan. Tata cahaya dapat dimanfaatkan untuk menentukan obyek dan area yang hendak disinari. Pengaturan tata cahaya ini tidak hanya berpengaruh bagi perhatian penikmat fotografi tetapi juga bagi obyek untuk menampilkan keindahan dalam suatu frame. d. Atmosfir. Fungsi tata cahaya yang paling menarik adalah kemampuannya menghadirkan suasana yang mempengaruhi emosi penikmat fotografi. Kata “atmosfir” digunakan untuk menjelaskan suasana serta emosi yang terkandung dalam karya fotografi. Sejak ditemukannya teknologi, efek lampu dapat diciptakan untuk menirukan cahaya bulan dan matahari pada waktu-waktu tertentu. Misalnya, warna cahaya matahari pagi berbeda dengan siang hari. C. PRINSIP TATA CAHAYA DALAM PENGAMBILAN GAMBAR. Proses pengambilan gambar, baik di dalam maupun luar ruangan sangat penting untuk mengatur pencahayaan sehingga subyek akan tampak dengan jelas. Jika pengambilan gambar dilakukan di dalam ruangan, usahakan ruangan memiliki cukup banyak cahaya alami ataupun cahaya buatan. Dalam proses produksi fotografi, tata cahaya memegang peranan yang sangat penting, bahkan yang paling
  • 5. menentukan nilai atau kualitas materi fotografi yang ingin ditampilkan. Secara umum, dalam tata cahaya dikenal istilah three points lighting, merupakan formula dasar pencahayaan dalam produksi fotografi. Three points lighting yaitu key light, fill light dan back light. a) Keylight. Key light adalah cahaya terkuat dan paling penting dari tiga cahaya yang digunakan dalam teknik ini. Sumber cahaya ini ditempatkan di antara sisi kamera dan subjek sedemikian rupa (biasanya membentuk sudut 45) sehingga satu sisi subyek akan terang, tetapi sisi lain agak gelap. Biasanya sinar yang digunakan pada keylight merupakan seberkas sinar dari hard light dan terfokus pada subyek. Banyaknya sumber cahaya untuk keylight, tergantung dari banyaknya sudut pengambilan gambar. Oleh karena itu, dalam produksi film, sumber cahaya ditempatkan di berbagai arah dengan berbagai intensitas. b) Fill light. Fill light digunakan sebagai sumber cahaya sekunder untuk key light dan ditempatkan di sisi berlawanan dari subyek (membentuk sudut -45). Sumber cahaya ini tidak seterang key light, karena hanya digunakan untuk mengisi
  • 6. bayangan yang dihasilkan key light. Fill light membantu mengurangi kontras yang dihasilkan oleh key light sehingga gambar lebih terlihat natural. c) Back light. Back light ditempatkan di belakang subyek dan digunakan untuk pencahayaan subyek dari belakang. Back light bisa lebih terang atau lebih redup dari keylight; sumber cahaya ini akan memberikan highlight yang cukup pada subyek dan memisahkan subyek dari latar belakang. Back light menambah kedalaman gambar, sehingga membuat tampilan gambar menjadi tiga dimensi. D. PERALATAN YANG DIGUNAKAN DALAM TATA CAHAYA. a) Honeycomb. Honeycomb merupakan alat yang mirip dengan filter dengan bentuk bulat seperti sarang tawon. Bedanga, kalau filter di pasang didepan lensa, maka honeycomb dipasang pada lampu/sumber cahaya. Berfungsi untuk menghaluskan cahaya yang jatuh ke arah obyek gambar.
  • 7. b) Soft Box. Softbox merupakan alat bantu fotografi berfungsi sebagai pencahayaan yang lembut. Soft Box ini terbuat oleh kain yang jika semakin besar softbox maka semakin lembut cahaya yang di hasilkan. Cahaya softbox di hasilkan oleh alat bantu cahaya seperti strobo ataupun Barndoors. c) Barndoors. Barndoors merupakan alat yang digunakan sebagai pengarah datangnya cahaya dari sumber cahaya. Bentuk dari Barndoors ini berbentuk persegi dan berwarna gelap.
  • 8. d) Strobo. Alat yang satu ini mirip dengan flash pada camera namun ukurannya yang lebih besar. Strobo memiliki sensor yang dapat menangkap cahaya utama yang dapat menjadikan strobo ini menyala dengan otomatis ketika ada cahaya utama (main light) yang dinyalakan. Selain itu kekuatan cahaya yang dihasilkan oleh strobo bisa diatur sesuai keinginan kita. e) Trigger. Trigger merupakan flash tambahan yang terpisah dengan camera, sehingga flash dapat digunakan dengan bantuan gelombang elektro tanpa harus di pasang di body kamera. Alat ini cukup efektif untuk membuat cahaya dari arah yang kita inginkan. f) AC Slave. Cara kerja dan penggunaannya hampir mirip strobo.Tetapi sifat arah cahaya dari AC Slave lebih melebar atau menyebar ke segala arah.
  • 9. g) Modelling Lamp. Menghasilkan cahaya yang membantu untuk menentukan, melihat arah jatuhnya bayangan objek, biasanya hanya ada di lampu studio, menyala sebelum lampu digunakan atau di trigger. h) Payung Reflektor. Payung ini berguna agar sifat cahayayang dihasilkan pada gambar lebih luas, sehingga bayangan dan cahaya keseluruhan nampak menjadi lebih halus.
  • 10. i) Flash Meter. Seperti namanya, flash meter ini berfungsi untuk mengukur kekuatan sumber cahaya yang datang dalam pemotretan indoor maupun outdoor. Alat ini jauh lebih akurat dibandingkan dengan light meter yang ada pada kamera. j) Standar Reflector. Mengarahkan sinar ke obyek dan cahaya yang dihasilkan sangat kuat dengan sudut pancaran yang terbatas. k) Snoot. Untuk mengarahkan cahaya pada satu titik agar tidak menyebar/terpusat. Lebih banyak digunakan pada pemotretan studio/indoor. Kuat sinar turun 5-6 stop. Biasanya digunakan untuk hairlight. Bentuknya menyerupai corong.
  • 11. l) Slave Unit. Cara kerjanya dengan menangkap cahaya dari main light untuk kemudian menyalakan sumber cahaya lainnya yang terhubung dengan slave unit tersebut.