SlideShare a Scribd company logo
1 of 103
TEKNIK AUDIO
Oleh:
ISMANTORO, S.PT
1. SUARA
Adalah getaran-getaran yang dihasilkan oleh
sumber bunyi atau bunyi-bunyian yang
dihantarkan oleh zat perantara yang
disampaikan ke alat pendengar kita.
Zat perantara: udara, air, logam, kayu, dll
Frequency range (ambang batas) suara yang
dapat didengar oleh telinga manusia antara 20
Hz-20 KHz
Ultra Sonic adalah suara dibawah ambang
batas dari 20 Hz dan hanya dapat di dengar
oleh binatang ( kelelawar dan tikus)
Super sonic adalah suara yang melebihi
ambang batas pendengaran telinga manusia
diatas 20 KHz (suara jet)
Merekam Suara
Adalah suatu usaha atau kegiatan untuk
menangkap infomormasi yang berupa suara
dan menyimpan informasi itu pada suatu
sarana penyimpanan dengan cara yang sebaik-
baiknya
Tujuan: informasi tersebut dapat
diperdengarkan kembali untuk suatu maksud
tertentu.
Dalam rekaman
Gelombang suara tidak hanya ditangkap oleh
selaput pendengaran kita, tapi juga ditangkap
oleh microphone
Tidak seperti telinga kita yang memiliki
selaput pendengaran, microphone
menangkap getaran suara melalui lapisan tipis
yang disebut membran
Membran
Mengubah getaran suara yang tertangkap
menjadi getaran-getaran listrik yang masih
lemah
Getaran ini disalurkan ke pre-amplifier yang
terdapat dalam tape recorder dan atau mixer
melalui kabel microphone untuk diperkuat
 Getaran yang telah diperkuat dan dioleh kemudian
diubah menjadi getaran magnetis yang terdapat
pada head perekam pada tape recorder
 Pada saat playback, getaran magnetis yang
terkandung akan diubah kembali menjadi getaran
listrik oleh head. Kemudian diperkuat lagi oleh
amplifier; dan oleh loadspeaker, getaran ini diubah
menjadi gelombang suara
Rekaman suara yang baik
Adalah rekaman yang mampu menyampaikan
pesan kepada pendengarnya sesuai dengan
imajinasi dari pembuatnya.
Harus memenuhi unsur-unsur keindahan dan
persyaratan teknis. Baik rekaman musik,
sandiwara, dokumenter, dll
Macam-macam rekaman suara
Wawancara
Musik
Sandiwara
Pidato
Ilustrasi film
Dll
Syarat rekaman yang baik
Pembawa suara atau pemain yang baik dan
terlatih
Peralatan perekaman yang memenuhi
persyaratan teknis
Pengoperasian peralatan yang profesional
Ketelitian sutradara dan teknisi
Studio mempunyai akustik dan sound proof
yang baik
Yang diperhatikan dalam perekaman suara
Rekaman harus jernih dari gangguan noise,
suara kertas, humming, dll.
Kata-kata diucapkan dengan jelas dan tidak
terlalu cepat.
Mempunyai nilai keindahan, termasuk
didalamnya ketelitian teknisi.
Pembawa suara, sound effect dipilih dan
dimasukan sesuai kondisi dan waktu yang
tepat.
2. TEKNIK PEREKAMAN SUARA
Sutradara harus memperhatikan hasil
rekaman suara dari monitor dan bukan dari
mendengar maupun melihat dari jendela kaca
Studio audio dan peralatan rekaman
Studio rekam yang sound proof dan
mempunyai akustik yang baik
Control room, tempat peralatan rekam
dipasang dan sutradara beserta teknisi
menjalankan tugasnya
Tiga microphone atau lebih. Dua microphone
untuk pemain dan lainnya menggunakan statif
pendek untuk membuat sound effect
 Audio mixer yang digunakan untuk mengatur kuat
lemah suara yang akan direkam (microphone, tape
recorder, dll)
 Tape giver. Dipergunakan untuk memutar musik sound
effect atau rekaman kering. Terdiri atas 2 tape reel atau
2 kaset.
 Intercom. Untuk menyambungkan pembicaraan control
room dengan studio rekam, dan atau sebaliknya.
 Amplifier dan speaker untuk monitor hasil rekaman
suara
 Sumber listrik yang stabil
Studio rekaman
Terdapat teknisi studio yang berperan penting
dalam proses pasca produksi, atau sebagai
seniman musik.
Teknisi studio harus memiliki penguasaan
tentang macam-macam musik, karakter musik,
susunan musik, penggunaan musik.
Dalam program radio, teknisi juga tetap perlu
mempunyai bekal pengetahuan musik.
AUDIO RECORDING
1. NASKAH
Yang perlu diperhatikan:
Identitas naskah atau keterangan pelaku
Pemberian nomor urut yang akan
memudahkan dalam penandaan
Penggunaan huruf besar untuk memudahkan
announcer
2. FUNGSI SUTRADARA
Sutradara harus menguasai:
Isi naskah yang akan direkam atau diproduksi
Seni dialog atau acting
Cara pengambilan dalam rekaman
Casting untuk pemilihan aktor/aktris, maupun
announcer
Tugas sutradara:
Casting pemain yang tepat
Mempersiapkan musik atau sound effect
Checking studio atau lokasi rekaman
Reading bersama pemain
3. PROSES PEREKAMAN
Rekaman yang baik dan benar adalah:
Jika sutradara menghayati naskah maupun
potensi studio/lokasi rekaman
Seorang aktor/pemain menguasai naskah dan
tanggap atas perintah atau tanda dari
sutradara
Operator harus menguasai alat-alat yang
dipakai rekaman, menguasai karakter, dan
cara pengoperasiannya
4. TANDA-TANDA ATAU ABA-ABA
SUTRADARA
Menghentikan rekaman (stop/cut)
Cara membaca naskah terlalu pelan, tempo
kurang cepat
Cara membaca terlalu cepat, tempo kurang
pelan
Pemain terlalu dekat dengan microphone
Pemain terlalu jauh dari microphone
Suara pemain kurang keras/lirih
Suara pemain telalu keras
Tanda on mic/off mic
Tanda siap untuk memulai rekaman
dll
5. OPERATOR
Dibutuhkan:
Bakat, hobi, dan kreatifitas
Dapat bekerja sama dengan sutradara
Bekerja dengan efisien dan sempurna dengan
kemampuan perangkat yang ada
Studio rekaman dan peralatannya
Formasi studio rekaman: ruang rekaman
(recording studio), dan ruang kontrol (control
studio)
Dinding studio dengan akustik atau sound
proof
Dinding dan plafon dibuat suatu sudut
bayangan yang bertujuan untuk mematikan
frekuensi bayangan (echo/gema)
Suhu ruang kontrol antara 20 derajat celcius
Microphone
Adalah suatu alat yang digunakan untuk
merubah getaran suara menjadi getaran listrik
atau aliran listrik
Microphone menjadi peralatan vital dalam
studio rekaman sebagai alat input sinyal
Media getarannya melalui kabel atau wirring
microphone
Pada umumnya untuk studio rekaman
digunakan microphone kabel
Jenis microphone:
Dynamic
Ribon Mic (pita)
Carbon/arang
Condensor
DYNAMIC
Mempunyai ciri khas Normal sound
Cara bekerjanya
1. Menggunakan membran
2. Lebih kuat dari pada condensor
3. Cocok untuk di luar studio
Dynamic microphone
Menggunakan prinsip kerja induksi
Microphone menjadi sumber listrik induksi
Prinsip kerja: getaran suara menggerakkan
membran, getaran membran menggerakkan
moving coil yang berada dalam medan magnet,
sehingga menyebabkan timbulnya gelombang
listrik seirama dengan keras lemahnya getaran
suara yang diterima
Gb. Dynamic Mic
Dynamic Mic
Jenis mic dinamic (Natural Sound)
Lebih tahan getaran
Lebih tahan letupan
Cocok sebagai hand mic baik in/out door
Condensor
Sound Clear
Beberapa kelebihan/kekurangan
1. Respon yang baik musik/voice
2. Tidak tahan bunyi letupan (distorsi)
3. Tidak tahan kelembaban tinggi
4. Memerlukan catu daya
5. Digunakan didalam studio
Gb. Condenser Mic
Condenser microphone
 Menggunakan cara kerja dengan kondensator.
 Prinsip: getaran suara menggerakkan membran,
getaran membran mengakibatkan gerakan maju dan
mundur lempengan penghantar pada condensator.
Dengan perubahan ini maka nilai kapasitas dari
condensator berubah-ubah sesuai dengan getaran
suara. Dengan suatu teknik elektronika, perubahan
nilai condensator akan menyebabkan terjadinya
getaran listrik yang kemudian diperkuat oleh
amplifier.
Condenser microphone
 Menggunakan cara kerja dengan kondensator.
 Prinsip: getaran suara menggerakkan membran,
getaran membran mengakibatkan gerakan maju dan
mundur lempengan penghantar pada condensator.
Dengan perubahan ini maka nilai kapasitas dari
condensator berubah-ubah sesuai dengan getaran
suara. Dengan suatu teknik elektronika, perubahan
nilai condensator akan menyebabkan terjadinya
getaran listrik yang kemudian diperkuat oleh
amplifier.
Panthom
(fasilitas catu daya)
Panthom adalah fasilitas catu daya (power)
untuk michrophone
Carbon/cardiode microphone
 Menggunakan prinsip kerja dengan pelawan (R) yang
berubah-ubah dari serbuk arang
 Prinsip kerja: getaran suara menggerakkan membran,
getaran membram menyebabkan kerenggangan dan
kerapatan arang, sehingga menyebabkan besar
kecilnya harga atau nilai resistensi arus listrik yang
lewat pada gulungan primer. Arus listrik pada
gelombang primer akan menginduksi pada gulungan
sekunder. Besar kecilnya tergantung pada getarang
membran yang diakibatkan oleh getaran suara yang
diterima.
Ribon Mic
Low sensitivity
Cocok untuk musik
Alih suara/Dubing
Untuk di dalam studio
Condensor Mic
(Peka krn memp.2 pre Amp)
Kelemahan Condensor Mic :
Tdk tahan thd bunyi letupan (distrorsi)
Tdk tahan kelembaban yang tinggi
Memerlukan catu daya
Cenderung bagus digunakan untuk musik, Vois
dan untuk ukuran-ukuran yg besar digunakan
di dalam studio
Tdk bagus untuk digunakan dengan dipegang
kemana-2
Ribon
Mild Sound/poping
1. Low Sensitivity
2. Pola arah bie
3. Digunakan di dalam studio
4. Tidak tahan kelembaban tinggi
Gb. Carbon Mic
KATOGORI MICROPHONE
MUSIC
VOICE
Statis Mic
• Microphone yang mampu menangkap
sumber suara -30 dB dan tidak akan distorsi
M I C R O P H O N E
(GUN MIC, HAND HELD & CLIP ON MIC)
Berbicara di depan mic
 Relatif, karena dipengaruhi oleh beberapa katagori :
1.Noice
Poping Noice, suara kecapan lidah dan atau suara
bass yang menonjol
2. Kategori 2 (Echonoing Place)
Suatu ruangan yang ber echo (gedung cor beton)
tanpa accoustic jarak antara 15-20 cm
3. Kategori antara ( 5-10 cm) apabila
dipengaruhi oleh atmosfir atau noise yang
besar
Mana yang lebih jelas di dengar
Mic voice yang cocok untuk voice dipakai
untuk voice
Polaritas microphone:
Omni directional, mempunyai kepekaan ke
segala arah
Bidirectional microphone, memiliki kepekaan
dua arah
Uni directional microphone, mempunyai
kepekaan hanya satu arah
TEKNIK PENGGUNAAN MICROPHONE
( Untuk Announcer)
Untuk orang yang berbicaraa langsung di
depan microphone digunakan jenis condensor
yang berkualitas tinggi
Pola arah uni directional
Jarak antara 25-60 cm dari pembicara
Berbicara lebih dekat untuk ruangan yang
banyak gangguan
Tergantung juga dengan kekerasan pembicara,
akustik, AC dll)
Microphone Untuk Dialog (Wawancara)
Untuk pembicara berdampingan maka,
pembicara yang lebih keras suaranya lebih
menjauh dari microphone
Cara yang paling baik adalah kedua pembicara
saling berhadapan
Pola arah Bi atau Omni directional
Microphone Untuk Drama
Pergunakan 2 buah mic (Bi ataau Omni) untuk
setiap orang pemain
Untuk acara TV agar tidak terlihat
microphonenya, maka gunakanlah Gun
microphone
Menggantungkan Gun mic pada ketinggian
tertentu pada Boom mic dengan sudut 30º
kearah pembicara
Vocalis (Penyanyi)
Tempatkan microphone 1 inch atau lebih dari
mulut si penyanyi untuk menghasilkan sound
nafas
Tempatkan microphone 1 inch sampai 6 inch
dari penyanyi dan kecilkan suara nafas serta
suara yang pecah dari penyanyi
Chorus (Koor)
Tempatkan microphone 6-8 feet dari chorus
Membagi chorus dalam beberapa grup kecil
dan membagi mic pada tiap grup dengan jarak
1 atau 2 feet
Obo, Clarinet, Flute
Tempatkan microphone diatas jari tempat
menutup lubang alat musik tersebut. Adapun
jaraknya disesuaikan
Timpani
Tempatkan microphone 8 feet di atas alat
musik
Percusion
Tempatkan microphone 2-6 feet dari alat musik
Vibraphone
Tempatkan microphone 4-6 feet dari atas alat
musik
Drum Set
 2 microphone diletakkan di atas perangkat drum
untuk mendapatkan effect stereo ( dikiri dan kanan
masing-masing 1 buah)
 Microphone untuk snare drum dengan jarak kira-kira
10 cm (dengan mic diatas snare ) dapat juga
menagkap Hit Hat
 Misc untuk Tom Tom dengan jarak 10 cm dapat juga
menangkap cymbal
 Drum Bass mic dapat dipasang di dalam Bass drum
dengan jarak 10 cm
Audio mixing console/ mixer
Suatu alat studio rekaman audio untuk
memperkuat, memperkuat, mencampur,
mengolah sumber suara dan mengontrol
segala input yang akan direkam
Amplifier
Adalah suatu alat yang berfungsi untuk
memperkuat getaran suara berupa getaran
listrik yang berasal dari frekuensi audio
Equalizer
• Suatu alat untuk menyelaraskan suara
meliputi : over harmonic, warna suara,
balance. Equalisasi harus dapat dilakukan
dengan menggunakan telinga, untuk
mendapatkan frekuensi dan efect yang
diinginkan
Loadspeaker
Adalah suatu alat yang diperguanakan untuk
merubah getaran suara berupa getaran listrik
yang berasal dari amplifier menjadi getaran
suara (audio) lagi berupa kerenggangan dan
kerapatan suara
Teknik Pelaksanaan Rekaman Suara
(2 macam)
Rekaman kering :
yang direkam terlebih dahulu adalah Voice
Over-nya saja (narator, announcer, pemain)
Rekaman basah/langsung :
Semua yang ada pada naskah direkam saat itu
juga, sesuai urutan nomornya
Keuntungan Rekaman Kering
Waktu yang dibutuhkan untuk merekam
narator/pemain tidak terlalu lama, hari itu
juga diselesaikan (hanya satu/dua pemain)
Waktu merekam narator/pemain dapat pada
saat yang bersamaan
Kerugian Rekaman Kering
Penyimpanan pita/file harus hati-hati jangan
sampai terhapus
Operator sangat repot dalam merekam dan
memontage/mixing
Mengalami penurunan kualitas , harus teliti
dan hati-hati dalam mengadjust parametric
equalizer
Keuntungan Rekaman Basah/Langsung
Waktu yang dibutuhkan untuk merekam tidak
berhari-hari
Hasil rekaman pada saat itu juga dapat di play
back untuk di cek
Kalau ada kesalahan, langsung dapat diulangi
Kerugian Rekaman Basah
Semua yang terlibat dalam rekaman harus
perfect
Salah satu pemain tidak hadir bisa kacau balau
Sebelum rekaman dimulai persiapan
sutradara dan operator harus matang
Penggunaan Musik
 Dalam pementasan drama biasanya lakon dibawakan
berdasarkan sebuah lakon (naskah merupakan bahan
yang sangat penting)
 Musik hanya sekedar pendukung agar naskah dapat
diresapi oleh penonton
 Tetapi penonton tidak boleh tergoda oleh musik
yang ditampilkan/mengganggu perhatian
 Musik yang tepat dapat mengarahkan perhatian
penonton kepada naskah yang dibawakan
Musik yang tdk Mendukung Naskah
Bila menggunakan musik vocal, suaranya lebih
menonjol
Melodinya sangat terkenal, karena perhatian
penonton akan terpecah
Lagu yang terkenal dapat digunakan karena
syair dan lagunya mendukung cerita yang
ditampilkan
Musik yang tepat untuk ilustrasi
Musik yang diciptakan oleh komponis Extrovet
Alasannya karena selalu menyertakan : situasi,
perasaan dan suasana kedalam musik mereka.
Musik introvet dapat digunakan pada
suasanya riang gembira
Musik Intro dan Extro
Musik intro biasanya diletakkan pada saat
permulaan dan extro pada akhir.
Intro harus menampilkan kesan suasana
sedang dimulai, sedangkan extro menciptakan
suasana sudah selesai
Pemilihan suasana untuk musik intro dan
extro harus disesuaikan dengan suasana rata-
rata dalam karya anda
Tune
Adalah tema musik yang spesifik
digunakan dalam film
Jingle
Tema musik yang digunakan dalam
iklan
Tema Musik
Sebagai musik ingatan, untuk menekankan
suasana, tokoh tertentu dalam naskah
Digunakan untuk watak tokoh atau situasi
yang paling penting dalam drama
Kadang-kadang terdapat dua tema didalam
sebuah drama untuk dunia watak pokok. Hal
ini untuk membuat kontras antara satu
dengan lainnya
Smash
 Adalah titik berat didalam musik maka biasanya singkat
dan tepat pada tempat yang di titik beratkan, yang
harus diperhatikan :
 Smash harus pendek, tidak terlalu keras dan kasar
 Smash tidak terlalu sering, karena semuanya akan
menjadi biasa saja
 Musik smash adalah mulainya bagaikan pukulan atau
kejutan
Back Ground Music
(Musik Latar Belakang)
Penggunaannya :
 Untuk memberi variasi pada seorang pemain atau pencerita,
bila terlalu lama bercerita
 Untuk membuat penekanan pada suasana dan situasi
tertentu, misalnya di ruangan pesta dansa dengan latar
belakang musik dansa
 Untuk menghangatkan suasana (suasana kisah cinta dengan
musik romantis, perkelahian diperhebat dengan musik
tegang)
PENGGUNAAN MUSIK
Musik seperti halnya lighting efect pentas,
mampu merubah susunan dengan cepat,
seperti :
- Dari suasana sedih ke gembira
- Dari suasana tegang ke suasana santai
- Dari suasana perang ke suasana damai
Dengan demikian kekuatan musik dapat di
simpulkan/dikatakan terletak dalam alam
imajinasi
MUSIK BERMANFAAT UNTUK
1. Membuka acara, menciptakan suasana
2. Jembatan antara 2 adegan/memperkuat
suatu suasana sebelum memasuki adegan
berikutnya/sebagai pemisah adegan
3. Penutup acara guna mempertegas suatu kondisi
emosional yang sudah tercipta
4. Back ground suatu adegan/naration membantu
membangkitkan emosi yang diinginkan oleh
adegan/naration ybs
SEBAGAI BACK GROUND
Musik sebaiknya lebih banyak digunakan
mengiringi naration dari pada dialog, kecuali
umpamanya dalam suatu adegan penciptaan
yang mesra dan sedih
MUSIK YANG KITA PERLUKAN UNTUK
MEMBUAT PROGRAM
Programa Musik
Program Dengan Musik
Programa Musik
KATOGORI MICROPHONE
MUSIC
VOICE
JENIS MICROPHONE
DYNAMIC
CONDENSOR
RIBON
KRISTAL
DYNAMIC
 Mempunyai ciri khas Normal sound
Cara bekerjanya
1.Menggunakan membran
2.Lebih kuat dari pada condensor
3.Cocok untuk di luar studio
Condensor
• Sound Clear
Beberapa kelebihan/kekurangan
1. Respon yang baik musik/voice
2. Tidak tahan bunyi letupan (distorsi)
3. Tidak tahan kelembaban tinggi
4. Memerlukan catu daya
5. Digunakan didalam studio
PHANTOM
• Pengganti catu daya yang ada pada
microphone
Ribon
Mild Sound/poping
1. Low Sensitivity
2. Pola arah bie
3. Digunakan di dalam studio
4. Tidak tahan kelembaban tinggi
ATTENUATOR
Makin kecil, makin kecil pula kepekaannya
POLARITY MIC
 Uni
 Bie
 Omni
 Super cardiode
PAD
Fungsi sama dengan Attenuator di alat
perekam
OMNI
Tdk cocok untuk membaca berita
Cocok untuk penyiar
Tidak cocok untuk lebih dari 2 orang
Mudah feed back
OMNY TDK COCOK UTK PENYIAR
Karena di dalam announcer terdapat kaca
sebagai bbidang datar yang rata sehingga
mudah menimbulkan feed back
TEKNIK MENEKAN NOISE
Menggunakan pengaturan atenuator
Limiter off
LIMITER
Untuk menekan distorsi suara yang over
sesaat (suara mobil yang lewat)
SENSITIVITY MIC
Dipengaruhi oleh 4 hal:
– Musik lebih peka dari vokal
– Condenser lebih peka dari Dynamic
– PAD (0 dB)
– Attenuator
PAD (PRESS AMPLIFIER DIVIDER)
Fungsinya untuk menurunkan kepekaan
microphone
IMPEDANCE MICROPHONE
Z LOW 50-300 Ω (SENSITIVE)/MAHAL
Z MIDLE 600 Ω
HIGH 1 KΩ-10 KΩ
Z LOW cocok untuk vocal
Ciri-ciri khusus
Kabel 4 buah
Kepekaan hingga 100 M tetap sensitif
Z MIDLE 600 Ω
Panjang kabel belasan meter, lebih terjadi
lossis
Z High 1 KΩ -10 KΩ
Kabel pendek ( 2 m)
SPEAKER
LOW Z - 4 Ω
HIGH Z - 16Ω
SIMBUL PERALATAN DAN MICROPHONE
1 2
1 BASS CUT FILTER, HIGH PASS
2 LOW PASS FILTER
10 khZ 8 KHz
Low cut High
cut
Untuk Mic
RATIO SENSITIVITY
OMNI 1
UNI 1,7
BIE 1,7
SUPER CARDIODE 2

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Rundown talk show waw waw
Rundown talk show waw wawRundown talk show waw waw
Rundown talk show waw waw
 
Dispro Radio (share now)
Dispro Radio (share now)Dispro Radio (share now)
Dispro Radio (share now)
 
PPT II SENI BUDAYA KB 2: TEKNIK DASAR DAN FORMAT BERNYANYI
PPT II SENI BUDAYA KB 2: TEKNIK DASAR DAN FORMAT BERNYANYIPPT II SENI BUDAYA KB 2: TEKNIK DASAR DAN FORMAT BERNYANYI
PPT II SENI BUDAYA KB 2: TEKNIK DASAR DAN FORMAT BERNYANYI
 
Persepsi dan komunikasi
Persepsi dan komunikasiPersepsi dan komunikasi
Persepsi dan komunikasi
 
CONTOH PROPOSAL SPONSORDHIP FILM
CONTOH PROPOSAL SPONSORDHIP FILMCONTOH PROPOSAL SPONSORDHIP FILM
CONTOH PROPOSAL SPONSORDHIP FILM
 
Radio
RadioRadio
Radio
 
SENI MUSIK
SENI MUSIKSENI MUSIK
SENI MUSIK
 
PERENCANAAN PROGRAM (Penentuan visi Misi, Tujuan, Target)
PERENCANAAN PROGRAM (Penentuan visi Misi, Tujuan, Target) PERENCANAAN PROGRAM (Penentuan visi Misi, Tujuan, Target)
PERENCANAAN PROGRAM (Penentuan visi Misi, Tujuan, Target)
 
Format radio. pert. 2
Format radio. pert. 2Format radio. pert. 2
Format radio. pert. 2
 
Modal dasar penyiar
Modal dasar penyiarModal dasar penyiar
Modal dasar penyiar
 
Tipe tipe public speaking
Tipe tipe public speakingTipe tipe public speaking
Tipe tipe public speaking
 
Kamera Studio : Bagian Bagian dan Penggunaan
Kamera Studio : Bagian Bagian dan PenggunaanKamera Studio : Bagian Bagian dan Penggunaan
Kamera Studio : Bagian Bagian dan Penggunaan
 
Stasiun penyiaran
Stasiun penyiaranStasiun penyiaran
Stasiun penyiaran
 
Karya seni musik
Karya seni musikKarya seni musik
Karya seni musik
 
PANDUAN PRODUCTION BOOK By Miss Astrid
PANDUAN PRODUCTION BOOK By Miss AstridPANDUAN PRODUCTION BOOK By Miss Astrid
PANDUAN PRODUCTION BOOK By Miss Astrid
 
Pasca Produksi.ppt
Pasca Produksi.pptPasca Produksi.ppt
Pasca Produksi.ppt
 
Menyusun produksi
Menyusun produksi Menyusun produksi
Menyusun produksi
 
Pengantar Jurnalisme Televisi
Pengantar Jurnalisme TelevisiPengantar Jurnalisme Televisi
Pengantar Jurnalisme Televisi
 
Tahapan dasar pembuatan film power point
Tahapan dasar pembuatan film power pointTahapan dasar pembuatan film power point
Tahapan dasar pembuatan film power point
 
Uji kebocoran kaset radiografi
Uji kebocoran kaset radiografiUji kebocoran kaset radiografi
Uji kebocoran kaset radiografi
 

Viewers also liked

TEKNIK REPORTASE TV - Reporter 2
TEKNIK REPORTASE TV - Reporter 2TEKNIK REPORTASE TV - Reporter 2
TEKNIK REPORTASE TV - Reporter 2Diana Amelia Bagti
 
EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - P3SPS
EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - P3SPSEVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - P3SPS
EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - P3SPSDiana Amelia Bagti
 
EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - Materi Part 4
EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - Materi Part 4EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - Materi Part 4
EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - Materi Part 4Diana Amelia Bagti
 
EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - Materi Part 5
EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - Materi Part 5EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - Materi Part 5
EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - Materi Part 5Diana Amelia Bagti
 
EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - Materi Part 3
EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - Materi Part 3EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - Materi Part 3
EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - Materi Part 3Diana Amelia Bagti
 
TEKNIK REPORTASE TV - Reporter 1
TEKNIK REPORTASE TV - Reporter 1TEKNIK REPORTASE TV - Reporter 1
TEKNIK REPORTASE TV - Reporter 1Diana Amelia Bagti
 
DASAR-DASAR PRODUKSI RTV - Edit by Camera
DASAR-DASAR PRODUKSI RTV - Edit by CameraDASAR-DASAR PRODUKSI RTV - Edit by Camera
DASAR-DASAR PRODUKSI RTV - Edit by CameraDiana Amelia Bagti
 
PENULISAN NASKAH BERITA RADIO FEATURE & DOKUMENTER - Berita Berkala
PENULISAN NASKAH BERITA RADIO FEATURE & DOKUMENTER - Berita BerkalaPENULISAN NASKAH BERITA RADIO FEATURE & DOKUMENTER - Berita Berkala
PENULISAN NASKAH BERITA RADIO FEATURE & DOKUMENTER - Berita BerkalaDiana Amelia Bagti
 
TATA CAHAYA - MATERI : Tata Cahaya 2
TATA CAHAYA - MATERI : Tata Cahaya 2TATA CAHAYA - MATERI : Tata Cahaya 2
TATA CAHAYA - MATERI : Tata Cahaya 2Diana Amelia Bagti
 
EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - Materi Part 2
EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - Materi Part 2EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - Materi Part 2
EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - Materi Part 2Diana Amelia Bagti
 
Panduan Acara-acara Wahidiyah
Panduan Acara-acara WahidiyahPanduan Acara-acara Wahidiyah
Panduan Acara-acara WahidiyahAli Fanani
 
DASAR-DASAR PRODUKSI RTV - Jenis Program TV
DASAR-DASAR PRODUKSI RTV - Jenis Program TVDASAR-DASAR PRODUKSI RTV - Jenis Program TV
DASAR-DASAR PRODUKSI RTV - Jenis Program TVDiana Amelia Bagti
 
DASAR-DASAR PRODUKSI RTV - Format dan Jenis Program TV
DASAR-DASAR PRODUKSI RTV - Format dan Jenis Program TVDASAR-DASAR PRODUKSI RTV - Format dan Jenis Program TV
DASAR-DASAR PRODUKSI RTV - Format dan Jenis Program TVDiana Amelia Bagti
 
TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
TATA CAHAYA - MATERI : Teori KameraTATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
TATA CAHAYA - MATERI : Teori KameraDiana Amelia Bagti
 

Viewers also liked (20)

TEKNIK REPORTASE TV - Reporter 2
TEKNIK REPORTASE TV - Reporter 2TEKNIK REPORTASE TV - Reporter 2
TEKNIK REPORTASE TV - Reporter 2
 
EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - P3SPS
EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - P3SPSEVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - P3SPS
EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - P3SPS
 
EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - Materi Part 4
EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - Materi Part 4EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - Materi Part 4
EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - Materi Part 4
 
EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - Materi Part 5
EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - Materi Part 5EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - Materi Part 5
EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - Materi Part 5
 
Tata cahaya iii
Tata cahaya iiiTata cahaya iii
Tata cahaya iii
 
Tatacahaya i
Tatacahaya iTatacahaya i
Tatacahaya i
 
EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - Materi Part 3
EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - Materi Part 3EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - Materi Part 3
EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - Materi Part 3
 
TEKNIK REPORTASE TV - Reporter 1
TEKNIK REPORTASE TV - Reporter 1TEKNIK REPORTASE TV - Reporter 1
TEKNIK REPORTASE TV - Reporter 1
 
DASAR-DASAR PRODUKSI RTV - Edit by Camera
DASAR-DASAR PRODUKSI RTV - Edit by CameraDASAR-DASAR PRODUKSI RTV - Edit by Camera
DASAR-DASAR PRODUKSI RTV - Edit by Camera
 
Sejarah Televisi - Comm. Technology
Sejarah Televisi - Comm. TechnologySejarah Televisi - Comm. Technology
Sejarah Televisi - Comm. Technology
 
PENULISAN NASKAH BERITA RADIO FEATURE & DOKUMENTER - Berita Berkala
PENULISAN NASKAH BERITA RADIO FEATURE & DOKUMENTER - Berita BerkalaPENULISAN NASKAH BERITA RADIO FEATURE & DOKUMENTER - Berita Berkala
PENULISAN NASKAH BERITA RADIO FEATURE & DOKUMENTER - Berita Berkala
 
TATA CAHAYA - MATERI : Tata Cahaya 2
TATA CAHAYA - MATERI : Tata Cahaya 2TATA CAHAYA - MATERI : Tata Cahaya 2
TATA CAHAYA - MATERI : Tata Cahaya 2
 
EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - Materi Part 2
EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - Materi Part 2EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - Materi Part 2
EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - Materi Part 2
 
Panduan Acara-acara Wahidiyah
Panduan Acara-acara WahidiyahPanduan Acara-acara Wahidiyah
Panduan Acara-acara Wahidiyah
 
DASAR-DASAR PRODUKSI RTV - Jenis Program TV
DASAR-DASAR PRODUKSI RTV - Jenis Program TVDASAR-DASAR PRODUKSI RTV - Jenis Program TV
DASAR-DASAR PRODUKSI RTV - Jenis Program TV
 
DASAR-DASAR PRODUKSI RTV - Format dan Jenis Program TV
DASAR-DASAR PRODUKSI RTV - Format dan Jenis Program TVDASAR-DASAR PRODUKSI RTV - Format dan Jenis Program TV
DASAR-DASAR PRODUKSI RTV - Format dan Jenis Program TV
 
JURNALISTIK ONLINE - Materi 2
JURNALISTIK ONLINE - Materi 2JURNALISTIK ONLINE - Materi 2
JURNALISTIK ONLINE - Materi 2
 
Pengertian Nirmana
Pengertian NirmanaPengertian Nirmana
Pengertian Nirmana
 
TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
TATA CAHAYA - MATERI : Teori KameraTATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
 
Nirmana Dwi matra
Nirmana Dwi matraNirmana Dwi matra
Nirmana Dwi matra
 

Similar to AUDIO TEKNIK

TATA CAHAYA - MATERI - Teknik Au
TATA CAHAYA - MATERI - Teknik AuTATA CAHAYA - MATERI - Teknik Au
TATA CAHAYA - MATERI - Teknik AuDiana Amelia Bagti
 
Rpp sistem akustik ruang
Rpp sistem akustik ruangRpp sistem akustik ruang
Rpp sistem akustik ruangEKO SUPRIYADI
 
Konsep Dasar Auditorium
Konsep Dasar AuditoriumKonsep Dasar Auditorium
Konsep Dasar AuditoriumReza Bagaskara
 
Project 1: Building Service - Acoustic Room
Project 1:  Building Service - Acoustic RoomProject 1:  Building Service - Acoustic Room
Project 1: Building Service - Acoustic RoomBesten Joymen
 
20200504 Critical Listening Room Acoustic Engineering Design
20200504 Critical Listening Room Acoustic Engineering Design20200504 Critical Listening Room Acoustic Engineering Design
20200504 Critical Listening Room Acoustic Engineering DesignHerwin Gunawan
 
Menjelaskan konversi besaran listrik dari micropon kr loudspeaker
Menjelaskan konversi besaran listrik dari micropon kr loudspeakerMenjelaskan konversi besaran listrik dari micropon kr loudspeaker
Menjelaskan konversi besaran listrik dari micropon kr loudspeakerEko Supriyadi
 
3.pengaruh kualitas suara
3.pengaruh kualitas suara3.pengaruh kualitas suara
3.pengaruh kualitas suaraEko Supriyadi
 
Audio and video maintenance
Audio and video maintenance Audio and video maintenance
Audio and video maintenance Lobak Merah Jambu
 
media belajar PISAV akustik ruang.pptx
media belajar PISAV akustik ruang.pptxmedia belajar PISAV akustik ruang.pptx
media belajar PISAV akustik ruang.pptxMrNobody624870
 
Akustik buatan-Teknik Sipil
Akustik buatan-Teknik SipilAkustik buatan-Teknik Sipil
Akustik buatan-Teknik SipilRiffa Fauziyyah
 
Menjelaskan konversi besaran listrik dari micropon kr loudspeaker
Menjelaskan konversi besaran listrik dari micropon kr loudspeakerMenjelaskan konversi besaran listrik dari micropon kr loudspeaker
Menjelaskan konversi besaran listrik dari micropon kr loudspeakerEko Supriyadi
 
Desain akustik pada studio musik atau studio musik rumah
Desain akustik pada studio musik atau studio musik rumahDesain akustik pada studio musik atau studio musik rumah
Desain akustik pada studio musik atau studio musik rumahAlta Integra
 
Pengaruh kualitas suara
Pengaruh kualitas suaraPengaruh kualitas suara
Pengaruh kualitas suaraEko Supriyadi
 
media_Akustik_pada_ruangan.pptx
media_Akustik_pada_ruangan.pptxmedia_Akustik_pada_ruangan.pptx
media_Akustik_pada_ruangan.pptxBuatgame8
 
Presentasi sound system
Presentasi sound systemPresentasi sound system
Presentasi sound systemwenz-pro
 
Memahami elemen gelombang jenis jenis dan interaksi gelombang
Memahami elemen gelombang jenis jenis dan interaksi gelombangMemahami elemen gelombang jenis jenis dan interaksi gelombang
Memahami elemen gelombang jenis jenis dan interaksi gelombangEko Supriyadi
 

Similar to AUDIO TEKNIK (20)

TATA CAHAYA - MATERI - Teknik Au
TATA CAHAYA - MATERI - Teknik AuTATA CAHAYA - MATERI - Teknik Au
TATA CAHAYA - MATERI - Teknik Au
 
Sistem tata suara
Sistem tata suaraSistem tata suara
Sistem tata suara
 
Rpp sistem akustik ruang
Rpp sistem akustik ruangRpp sistem akustik ruang
Rpp sistem akustik ruang
 
Audio for video
Audio for videoAudio for video
Audio for video
 
Konsep Dasar Auditorium
Konsep Dasar AuditoriumKonsep Dasar Auditorium
Konsep Dasar Auditorium
 
Anechoic chamber
Anechoic chamberAnechoic chamber
Anechoic chamber
 
Project 1: Building Service - Acoustic Room
Project 1:  Building Service - Acoustic RoomProject 1:  Building Service - Acoustic Room
Project 1: Building Service - Acoustic Room
 
20200504 Critical Listening Room Acoustic Engineering Design
20200504 Critical Listening Room Acoustic Engineering Design20200504 Critical Listening Room Acoustic Engineering Design
20200504 Critical Listening Room Acoustic Engineering Design
 
Menjelaskan konversi besaran listrik dari micropon kr loudspeaker
Menjelaskan konversi besaran listrik dari micropon kr loudspeakerMenjelaskan konversi besaran listrik dari micropon kr loudspeaker
Menjelaskan konversi besaran listrik dari micropon kr loudspeaker
 
3.pengaruh kualitas suara
3.pengaruh kualitas suara3.pengaruh kualitas suara
3.pengaruh kualitas suara
 
Audio and video maintenance
Audio and video maintenance Audio and video maintenance
Audio and video maintenance
 
media belajar PISAV akustik ruang.pptx
media belajar PISAV akustik ruang.pptxmedia belajar PISAV akustik ruang.pptx
media belajar PISAV akustik ruang.pptx
 
Akustik buatan-Teknik Sipil
Akustik buatan-Teknik SipilAkustik buatan-Teknik Sipil
Akustik buatan-Teknik Sipil
 
Menjelaskan konversi besaran listrik dari micropon kr loudspeaker
Menjelaskan konversi besaran listrik dari micropon kr loudspeakerMenjelaskan konversi besaran listrik dari micropon kr loudspeaker
Menjelaskan konversi besaran listrik dari micropon kr loudspeaker
 
Desain akustik pada studio musik atau studio musik rumah
Desain akustik pada studio musik atau studio musik rumahDesain akustik pada studio musik atau studio musik rumah
Desain akustik pada studio musik atau studio musik rumah
 
Perangkat audio
Perangkat audioPerangkat audio
Perangkat audio
 
Pengaruh kualitas suara
Pengaruh kualitas suaraPengaruh kualitas suara
Pengaruh kualitas suara
 
media_Akustik_pada_ruangan.pptx
media_Akustik_pada_ruangan.pptxmedia_Akustik_pada_ruangan.pptx
media_Akustik_pada_ruangan.pptx
 
Presentasi sound system
Presentasi sound systemPresentasi sound system
Presentasi sound system
 
Memahami elemen gelombang jenis jenis dan interaksi gelombang
Memahami elemen gelombang jenis jenis dan interaksi gelombangMemahami elemen gelombang jenis jenis dan interaksi gelombang
Memahami elemen gelombang jenis jenis dan interaksi gelombang
 

More from Diana Amelia Bagti

KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi Sosial
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi SosialKAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi Sosial
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi SosialDiana Amelia Bagti
 
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif Gender
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif GenderKAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif Gender
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif GenderDiana Amelia Bagti
 
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan Jurnalistik
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan JurnalistikKAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan Jurnalistik
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan JurnalistikDiana Amelia Bagti
 
ILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & Media
ILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & MediaILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & Media
ILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & MediaDiana Amelia Bagti
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)Diana Amelia Bagti
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)Diana Amelia Bagti
 
ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)Diana Amelia Bagti
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)Diana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Unsur Unsur Kreatif
CREATIVE THINKING - Unsur Unsur KreatifCREATIVE THINKING - Unsur Unsur Kreatif
CREATIVE THINKING - Unsur Unsur KreatifDiana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Thinking Skills
CREATIVE THINKING - Thinking SkillsCREATIVE THINKING - Thinking Skills
CREATIVE THINKING - Thinking SkillsDiana Amelia Bagti
 
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)Diana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Grammar Tenses
CREATIVE THINKING - Grammar TensesCREATIVE THINKING - Grammar Tenses
CREATIVE THINKING - Grammar TensesDiana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)Diana Amelia Bagti
 
CRAETIVE THINKING - English & Journalism
CRAETIVE THINKING - English & JournalismCRAETIVE THINKING - English & Journalism
CRAETIVE THINKING - English & JournalismDiana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Critical Thinking
CREATIVE THINKING - Critical ThinkingCREATIVE THINKING - Critical Thinking
CREATIVE THINKING - Critical ThinkingDiana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Creativity
CREATIVE THINKING - CreativityCREATIVE THINKING - Creativity
CREATIVE THINKING - CreativityDiana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)
CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)
CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)Diana Amelia Bagti
 
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)Diana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)Diana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)Diana Amelia Bagti
 

More from Diana Amelia Bagti (20)

KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi Sosial
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi SosialKAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi Sosial
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi Sosial
 
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif Gender
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif GenderKAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif Gender
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif Gender
 
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan Jurnalistik
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan JurnalistikKAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan Jurnalistik
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan Jurnalistik
 
ILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & Media
ILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & MediaILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & Media
ILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & Media
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)
 
ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)
 
CREATIVE THINKING - Unsur Unsur Kreatif
CREATIVE THINKING - Unsur Unsur KreatifCREATIVE THINKING - Unsur Unsur Kreatif
CREATIVE THINKING - Unsur Unsur Kreatif
 
CREATIVE THINKING - Thinking Skills
CREATIVE THINKING - Thinking SkillsCREATIVE THINKING - Thinking Skills
CREATIVE THINKING - Thinking Skills
 
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)
 
CREATIVE THINKING - Grammar Tenses
CREATIVE THINKING - Grammar TensesCREATIVE THINKING - Grammar Tenses
CREATIVE THINKING - Grammar Tenses
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)
 
CRAETIVE THINKING - English & Journalism
CRAETIVE THINKING - English & JournalismCRAETIVE THINKING - English & Journalism
CRAETIVE THINKING - English & Journalism
 
CREATIVE THINKING - Critical Thinking
CREATIVE THINKING - Critical ThinkingCREATIVE THINKING - Critical Thinking
CREATIVE THINKING - Critical Thinking
 
CREATIVE THINKING - Creativity
CREATIVE THINKING - CreativityCREATIVE THINKING - Creativity
CREATIVE THINKING - Creativity
 
CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)
CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)
CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)
 
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)
 

Recently uploaded

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

AUDIO TEKNIK

  • 2. 1. SUARA Adalah getaran-getaran yang dihasilkan oleh sumber bunyi atau bunyi-bunyian yang dihantarkan oleh zat perantara yang disampaikan ke alat pendengar kita. Zat perantara: udara, air, logam, kayu, dll Frequency range (ambang batas) suara yang dapat didengar oleh telinga manusia antara 20 Hz-20 KHz
  • 3. Ultra Sonic adalah suara dibawah ambang batas dari 20 Hz dan hanya dapat di dengar oleh binatang ( kelelawar dan tikus) Super sonic adalah suara yang melebihi ambang batas pendengaran telinga manusia diatas 20 KHz (suara jet)
  • 4. Merekam Suara Adalah suatu usaha atau kegiatan untuk menangkap infomormasi yang berupa suara dan menyimpan informasi itu pada suatu sarana penyimpanan dengan cara yang sebaik- baiknya Tujuan: informasi tersebut dapat diperdengarkan kembali untuk suatu maksud tertentu.
  • 5. Dalam rekaman Gelombang suara tidak hanya ditangkap oleh selaput pendengaran kita, tapi juga ditangkap oleh microphone Tidak seperti telinga kita yang memiliki selaput pendengaran, microphone menangkap getaran suara melalui lapisan tipis yang disebut membran
  • 6. Membran Mengubah getaran suara yang tertangkap menjadi getaran-getaran listrik yang masih lemah Getaran ini disalurkan ke pre-amplifier yang terdapat dalam tape recorder dan atau mixer melalui kabel microphone untuk diperkuat
  • 7.  Getaran yang telah diperkuat dan dioleh kemudian diubah menjadi getaran magnetis yang terdapat pada head perekam pada tape recorder  Pada saat playback, getaran magnetis yang terkandung akan diubah kembali menjadi getaran listrik oleh head. Kemudian diperkuat lagi oleh amplifier; dan oleh loadspeaker, getaran ini diubah menjadi gelombang suara
  • 8. Rekaman suara yang baik Adalah rekaman yang mampu menyampaikan pesan kepada pendengarnya sesuai dengan imajinasi dari pembuatnya. Harus memenuhi unsur-unsur keindahan dan persyaratan teknis. Baik rekaman musik, sandiwara, dokumenter, dll
  • 10. Syarat rekaman yang baik Pembawa suara atau pemain yang baik dan terlatih Peralatan perekaman yang memenuhi persyaratan teknis Pengoperasian peralatan yang profesional Ketelitian sutradara dan teknisi Studio mempunyai akustik dan sound proof yang baik
  • 11. Yang diperhatikan dalam perekaman suara Rekaman harus jernih dari gangguan noise, suara kertas, humming, dll. Kata-kata diucapkan dengan jelas dan tidak terlalu cepat. Mempunyai nilai keindahan, termasuk didalamnya ketelitian teknisi. Pembawa suara, sound effect dipilih dan dimasukan sesuai kondisi dan waktu yang tepat.
  • 12. 2. TEKNIK PEREKAMAN SUARA Sutradara harus memperhatikan hasil rekaman suara dari monitor dan bukan dari mendengar maupun melihat dari jendela kaca
  • 13. Studio audio dan peralatan rekaman Studio rekam yang sound proof dan mempunyai akustik yang baik Control room, tempat peralatan rekam dipasang dan sutradara beserta teknisi menjalankan tugasnya Tiga microphone atau lebih. Dua microphone untuk pemain dan lainnya menggunakan statif pendek untuk membuat sound effect
  • 14.  Audio mixer yang digunakan untuk mengatur kuat lemah suara yang akan direkam (microphone, tape recorder, dll)  Tape giver. Dipergunakan untuk memutar musik sound effect atau rekaman kering. Terdiri atas 2 tape reel atau 2 kaset.  Intercom. Untuk menyambungkan pembicaraan control room dengan studio rekam, dan atau sebaliknya.  Amplifier dan speaker untuk monitor hasil rekaman suara  Sumber listrik yang stabil
  • 15. Studio rekaman Terdapat teknisi studio yang berperan penting dalam proses pasca produksi, atau sebagai seniman musik. Teknisi studio harus memiliki penguasaan tentang macam-macam musik, karakter musik, susunan musik, penggunaan musik. Dalam program radio, teknisi juga tetap perlu mempunyai bekal pengetahuan musik.
  • 17. 1. NASKAH Yang perlu diperhatikan: Identitas naskah atau keterangan pelaku Pemberian nomor urut yang akan memudahkan dalam penandaan Penggunaan huruf besar untuk memudahkan announcer
  • 18. 2. FUNGSI SUTRADARA Sutradara harus menguasai: Isi naskah yang akan direkam atau diproduksi Seni dialog atau acting Cara pengambilan dalam rekaman Casting untuk pemilihan aktor/aktris, maupun announcer
  • 19. Tugas sutradara: Casting pemain yang tepat Mempersiapkan musik atau sound effect Checking studio atau lokasi rekaman Reading bersama pemain
  • 20. 3. PROSES PEREKAMAN Rekaman yang baik dan benar adalah: Jika sutradara menghayati naskah maupun potensi studio/lokasi rekaman Seorang aktor/pemain menguasai naskah dan tanggap atas perintah atau tanda dari sutradara Operator harus menguasai alat-alat yang dipakai rekaman, menguasai karakter, dan cara pengoperasiannya
  • 21. 4. TANDA-TANDA ATAU ABA-ABA SUTRADARA Menghentikan rekaman (stop/cut) Cara membaca naskah terlalu pelan, tempo kurang cepat Cara membaca terlalu cepat, tempo kurang pelan Pemain terlalu dekat dengan microphone Pemain terlalu jauh dari microphone Suara pemain kurang keras/lirih
  • 22. Suara pemain telalu keras Tanda on mic/off mic Tanda siap untuk memulai rekaman dll
  • 23.
  • 24.
  • 25.
  • 26.
  • 27. 5. OPERATOR Dibutuhkan: Bakat, hobi, dan kreatifitas Dapat bekerja sama dengan sutradara Bekerja dengan efisien dan sempurna dengan kemampuan perangkat yang ada
  • 28. Studio rekaman dan peralatannya Formasi studio rekaman: ruang rekaman (recording studio), dan ruang kontrol (control studio) Dinding studio dengan akustik atau sound proof Dinding dan plafon dibuat suatu sudut bayangan yang bertujuan untuk mematikan frekuensi bayangan (echo/gema) Suhu ruang kontrol antara 20 derajat celcius
  • 29. Microphone Adalah suatu alat yang digunakan untuk merubah getaran suara menjadi getaran listrik atau aliran listrik Microphone menjadi peralatan vital dalam studio rekaman sebagai alat input sinyal Media getarannya melalui kabel atau wirring microphone Pada umumnya untuk studio rekaman digunakan microphone kabel
  • 30. Jenis microphone: Dynamic Ribon Mic (pita) Carbon/arang Condensor
  • 31. DYNAMIC Mempunyai ciri khas Normal sound Cara bekerjanya 1. Menggunakan membran 2. Lebih kuat dari pada condensor 3. Cocok untuk di luar studio
  • 32. Dynamic microphone Menggunakan prinsip kerja induksi Microphone menjadi sumber listrik induksi Prinsip kerja: getaran suara menggerakkan membran, getaran membran menggerakkan moving coil yang berada dalam medan magnet, sehingga menyebabkan timbulnya gelombang listrik seirama dengan keras lemahnya getaran suara yang diterima
  • 34. Dynamic Mic Jenis mic dinamic (Natural Sound) Lebih tahan getaran Lebih tahan letupan Cocok sebagai hand mic baik in/out door
  • 35. Condensor Sound Clear Beberapa kelebihan/kekurangan 1. Respon yang baik musik/voice 2. Tidak tahan bunyi letupan (distorsi) 3. Tidak tahan kelembaban tinggi 4. Memerlukan catu daya 5. Digunakan didalam studio
  • 37. Condenser microphone  Menggunakan cara kerja dengan kondensator.  Prinsip: getaran suara menggerakkan membran, getaran membran mengakibatkan gerakan maju dan mundur lempengan penghantar pada condensator. Dengan perubahan ini maka nilai kapasitas dari condensator berubah-ubah sesuai dengan getaran suara. Dengan suatu teknik elektronika, perubahan nilai condensator akan menyebabkan terjadinya getaran listrik yang kemudian diperkuat oleh amplifier.
  • 38. Condenser microphone  Menggunakan cara kerja dengan kondensator.  Prinsip: getaran suara menggerakkan membran, getaran membran mengakibatkan gerakan maju dan mundur lempengan penghantar pada condensator. Dengan perubahan ini maka nilai kapasitas dari condensator berubah-ubah sesuai dengan getaran suara. Dengan suatu teknik elektronika, perubahan nilai condensator akan menyebabkan terjadinya getaran listrik yang kemudian diperkuat oleh amplifier.
  • 39. Panthom (fasilitas catu daya) Panthom adalah fasilitas catu daya (power) untuk michrophone
  • 40. Carbon/cardiode microphone  Menggunakan prinsip kerja dengan pelawan (R) yang berubah-ubah dari serbuk arang  Prinsip kerja: getaran suara menggerakkan membran, getaran membram menyebabkan kerenggangan dan kerapatan arang, sehingga menyebabkan besar kecilnya harga atau nilai resistensi arus listrik yang lewat pada gulungan primer. Arus listrik pada gelombang primer akan menginduksi pada gulungan sekunder. Besar kecilnya tergantung pada getarang membran yang diakibatkan oleh getaran suara yang diterima.
  • 41. Ribon Mic Low sensitivity Cocok untuk musik Alih suara/Dubing Untuk di dalam studio
  • 42. Condensor Mic (Peka krn memp.2 pre Amp) Kelemahan Condensor Mic : Tdk tahan thd bunyi letupan (distrorsi) Tdk tahan kelembaban yang tinggi Memerlukan catu daya Cenderung bagus digunakan untuk musik, Vois dan untuk ukuran-ukuran yg besar digunakan di dalam studio Tdk bagus untuk digunakan dengan dipegang kemana-2
  • 43. Ribon Mild Sound/poping 1. Low Sensitivity 2. Pola arah bie 3. Digunakan di dalam studio 4. Tidak tahan kelembaban tinggi
  • 46. Statis Mic • Microphone yang mampu menangkap sumber suara -30 dB dan tidak akan distorsi
  • 47. M I C R O P H O N E (GUN MIC, HAND HELD & CLIP ON MIC)
  • 48. Berbicara di depan mic  Relatif, karena dipengaruhi oleh beberapa katagori : 1.Noice Poping Noice, suara kecapan lidah dan atau suara bass yang menonjol 2. Kategori 2 (Echonoing Place) Suatu ruangan yang ber echo (gedung cor beton) tanpa accoustic jarak antara 15-20 cm
  • 49. 3. Kategori antara ( 5-10 cm) apabila dipengaruhi oleh atmosfir atau noise yang besar
  • 50. Mana yang lebih jelas di dengar Mic voice yang cocok untuk voice dipakai untuk voice
  • 51. Polaritas microphone: Omni directional, mempunyai kepekaan ke segala arah Bidirectional microphone, memiliki kepekaan dua arah Uni directional microphone, mempunyai kepekaan hanya satu arah
  • 52. TEKNIK PENGGUNAAN MICROPHONE ( Untuk Announcer) Untuk orang yang berbicaraa langsung di depan microphone digunakan jenis condensor yang berkualitas tinggi Pola arah uni directional Jarak antara 25-60 cm dari pembicara Berbicara lebih dekat untuk ruangan yang banyak gangguan Tergantung juga dengan kekerasan pembicara, akustik, AC dll)
  • 53. Microphone Untuk Dialog (Wawancara) Untuk pembicara berdampingan maka, pembicara yang lebih keras suaranya lebih menjauh dari microphone Cara yang paling baik adalah kedua pembicara saling berhadapan Pola arah Bi atau Omni directional
  • 54. Microphone Untuk Drama Pergunakan 2 buah mic (Bi ataau Omni) untuk setiap orang pemain Untuk acara TV agar tidak terlihat microphonenya, maka gunakanlah Gun microphone Menggantungkan Gun mic pada ketinggian tertentu pada Boom mic dengan sudut 30º kearah pembicara
  • 55. Vocalis (Penyanyi) Tempatkan microphone 1 inch atau lebih dari mulut si penyanyi untuk menghasilkan sound nafas Tempatkan microphone 1 inch sampai 6 inch dari penyanyi dan kecilkan suara nafas serta suara yang pecah dari penyanyi
  • 56. Chorus (Koor) Tempatkan microphone 6-8 feet dari chorus Membagi chorus dalam beberapa grup kecil dan membagi mic pada tiap grup dengan jarak 1 atau 2 feet
  • 57. Obo, Clarinet, Flute Tempatkan microphone diatas jari tempat menutup lubang alat musik tersebut. Adapun jaraknya disesuaikan
  • 58. Timpani Tempatkan microphone 8 feet di atas alat musik Percusion Tempatkan microphone 2-6 feet dari alat musik Vibraphone Tempatkan microphone 4-6 feet dari atas alat musik
  • 59. Drum Set  2 microphone diletakkan di atas perangkat drum untuk mendapatkan effect stereo ( dikiri dan kanan masing-masing 1 buah)  Microphone untuk snare drum dengan jarak kira-kira 10 cm (dengan mic diatas snare ) dapat juga menagkap Hit Hat  Misc untuk Tom Tom dengan jarak 10 cm dapat juga menangkap cymbal  Drum Bass mic dapat dipasang di dalam Bass drum dengan jarak 10 cm
  • 60. Audio mixing console/ mixer Suatu alat studio rekaman audio untuk memperkuat, memperkuat, mencampur, mengolah sumber suara dan mengontrol segala input yang akan direkam
  • 61. Amplifier Adalah suatu alat yang berfungsi untuk memperkuat getaran suara berupa getaran listrik yang berasal dari frekuensi audio
  • 62. Equalizer • Suatu alat untuk menyelaraskan suara meliputi : over harmonic, warna suara, balance. Equalisasi harus dapat dilakukan dengan menggunakan telinga, untuk mendapatkan frekuensi dan efect yang diinginkan
  • 63. Loadspeaker Adalah suatu alat yang diperguanakan untuk merubah getaran suara berupa getaran listrik yang berasal dari amplifier menjadi getaran suara (audio) lagi berupa kerenggangan dan kerapatan suara
  • 64. Teknik Pelaksanaan Rekaman Suara (2 macam) Rekaman kering : yang direkam terlebih dahulu adalah Voice Over-nya saja (narator, announcer, pemain) Rekaman basah/langsung : Semua yang ada pada naskah direkam saat itu juga, sesuai urutan nomornya
  • 65. Keuntungan Rekaman Kering Waktu yang dibutuhkan untuk merekam narator/pemain tidak terlalu lama, hari itu juga diselesaikan (hanya satu/dua pemain) Waktu merekam narator/pemain dapat pada saat yang bersamaan
  • 66. Kerugian Rekaman Kering Penyimpanan pita/file harus hati-hati jangan sampai terhapus Operator sangat repot dalam merekam dan memontage/mixing Mengalami penurunan kualitas , harus teliti dan hati-hati dalam mengadjust parametric equalizer
  • 67. Keuntungan Rekaman Basah/Langsung Waktu yang dibutuhkan untuk merekam tidak berhari-hari Hasil rekaman pada saat itu juga dapat di play back untuk di cek Kalau ada kesalahan, langsung dapat diulangi
  • 68. Kerugian Rekaman Basah Semua yang terlibat dalam rekaman harus perfect Salah satu pemain tidak hadir bisa kacau balau Sebelum rekaman dimulai persiapan sutradara dan operator harus matang
  • 69. Penggunaan Musik  Dalam pementasan drama biasanya lakon dibawakan berdasarkan sebuah lakon (naskah merupakan bahan yang sangat penting)  Musik hanya sekedar pendukung agar naskah dapat diresapi oleh penonton  Tetapi penonton tidak boleh tergoda oleh musik yang ditampilkan/mengganggu perhatian  Musik yang tepat dapat mengarahkan perhatian penonton kepada naskah yang dibawakan
  • 70. Musik yang tdk Mendukung Naskah Bila menggunakan musik vocal, suaranya lebih menonjol Melodinya sangat terkenal, karena perhatian penonton akan terpecah Lagu yang terkenal dapat digunakan karena syair dan lagunya mendukung cerita yang ditampilkan
  • 71. Musik yang tepat untuk ilustrasi Musik yang diciptakan oleh komponis Extrovet Alasannya karena selalu menyertakan : situasi, perasaan dan suasana kedalam musik mereka. Musik introvet dapat digunakan pada suasanya riang gembira
  • 72. Musik Intro dan Extro Musik intro biasanya diletakkan pada saat permulaan dan extro pada akhir. Intro harus menampilkan kesan suasana sedang dimulai, sedangkan extro menciptakan suasana sudah selesai Pemilihan suasana untuk musik intro dan extro harus disesuaikan dengan suasana rata- rata dalam karya anda
  • 73. Tune Adalah tema musik yang spesifik digunakan dalam film Jingle Tema musik yang digunakan dalam iklan
  • 74. Tema Musik Sebagai musik ingatan, untuk menekankan suasana, tokoh tertentu dalam naskah Digunakan untuk watak tokoh atau situasi yang paling penting dalam drama Kadang-kadang terdapat dua tema didalam sebuah drama untuk dunia watak pokok. Hal ini untuk membuat kontras antara satu dengan lainnya
  • 75. Smash  Adalah titik berat didalam musik maka biasanya singkat dan tepat pada tempat yang di titik beratkan, yang harus diperhatikan :  Smash harus pendek, tidak terlalu keras dan kasar  Smash tidak terlalu sering, karena semuanya akan menjadi biasa saja  Musik smash adalah mulainya bagaikan pukulan atau kejutan
  • 76. Back Ground Music (Musik Latar Belakang) Penggunaannya :  Untuk memberi variasi pada seorang pemain atau pencerita, bila terlalu lama bercerita  Untuk membuat penekanan pada suasana dan situasi tertentu, misalnya di ruangan pesta dansa dengan latar belakang musik dansa  Untuk menghangatkan suasana (suasana kisah cinta dengan musik romantis, perkelahian diperhebat dengan musik tegang)
  • 77. PENGGUNAAN MUSIK Musik seperti halnya lighting efect pentas, mampu merubah susunan dengan cepat, seperti : - Dari suasana sedih ke gembira - Dari suasana tegang ke suasana santai - Dari suasana perang ke suasana damai Dengan demikian kekuatan musik dapat di simpulkan/dikatakan terletak dalam alam imajinasi
  • 78. MUSIK BERMANFAAT UNTUK 1. Membuka acara, menciptakan suasana 2. Jembatan antara 2 adegan/memperkuat suatu suasana sebelum memasuki adegan berikutnya/sebagai pemisah adegan 3. Penutup acara guna mempertegas suatu kondisi emosional yang sudah tercipta 4. Back ground suatu adegan/naration membantu membangkitkan emosi yang diinginkan oleh adegan/naration ybs
  • 79. SEBAGAI BACK GROUND Musik sebaiknya lebih banyak digunakan mengiringi naration dari pada dialog, kecuali umpamanya dalam suatu adegan penciptaan yang mesra dan sedih
  • 80. MUSIK YANG KITA PERLUKAN UNTUK MEMBUAT PROGRAM Programa Musik Program Dengan Musik
  • 84. DYNAMIC  Mempunyai ciri khas Normal sound Cara bekerjanya 1.Menggunakan membran 2.Lebih kuat dari pada condensor 3.Cocok untuk di luar studio
  • 85. Condensor • Sound Clear Beberapa kelebihan/kekurangan 1. Respon yang baik musik/voice 2. Tidak tahan bunyi letupan (distorsi) 3. Tidak tahan kelembaban tinggi 4. Memerlukan catu daya 5. Digunakan didalam studio
  • 86. PHANTOM • Pengganti catu daya yang ada pada microphone
  • 87. Ribon Mild Sound/poping 1. Low Sensitivity 2. Pola arah bie 3. Digunakan di dalam studio 4. Tidak tahan kelembaban tinggi
  • 88. ATTENUATOR Makin kecil, makin kecil pula kepekaannya
  • 89. POLARITY MIC  Uni  Bie  Omni  Super cardiode
  • 90. PAD Fungsi sama dengan Attenuator di alat perekam
  • 91. OMNI Tdk cocok untuk membaca berita Cocok untuk penyiar Tidak cocok untuk lebih dari 2 orang Mudah feed back
  • 92. OMNY TDK COCOK UTK PENYIAR Karena di dalam announcer terdapat kaca sebagai bbidang datar yang rata sehingga mudah menimbulkan feed back
  • 93. TEKNIK MENEKAN NOISE Menggunakan pengaturan atenuator Limiter off
  • 94. LIMITER Untuk menekan distorsi suara yang over sesaat (suara mobil yang lewat)
  • 95. SENSITIVITY MIC Dipengaruhi oleh 4 hal: – Musik lebih peka dari vokal – Condenser lebih peka dari Dynamic – PAD (0 dB) – Attenuator
  • 96. PAD (PRESS AMPLIFIER DIVIDER) Fungsinya untuk menurunkan kepekaan microphone
  • 97. IMPEDANCE MICROPHONE Z LOW 50-300 Ω (SENSITIVE)/MAHAL Z MIDLE 600 Ω HIGH 1 KΩ-10 KΩ
  • 98. Z LOW cocok untuk vocal Ciri-ciri khusus Kabel 4 buah Kepekaan hingga 100 M tetap sensitif
  • 99. Z MIDLE 600 Ω Panjang kabel belasan meter, lebih terjadi lossis
  • 100. Z High 1 KΩ -10 KΩ Kabel pendek ( 2 m)
  • 101. SPEAKER LOW Z - 4 Ω HIGH Z - 16Ω
  • 102. SIMBUL PERALATAN DAN MICROPHONE 1 2 1 BASS CUT FILTER, HIGH PASS 2 LOW PASS FILTER 10 khZ 8 KHz Low cut High cut Untuk Mic
  • 103. RATIO SENSITIVITY OMNI 1 UNI 1,7 BIE 1,7 SUPER CARDIODE 2