SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
Download to read offline
i
KATA PENGANTAR1
Segala puji bagi Allah swt dan Shalawat kepada
Rasulullah saw, karena makalah untuk mata kuliah
metode studi islam ini dapat terselesaikan.
Namun, karena kami yang menyusun makalah ini
adalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan,
maka mungkin makalah ini banyak kekurangan ataupun
kesalahan baik dalam segi penulisan maupun
penyusunannya, hingga membuat makalah ini kurang
sempurna, kami memohon maaf yang sebesar-besarny
Mudah-mudahan Bapak Dosen pembimbing dan
teman-teman sekalian dapat menerima dan mendapat
ilmu dari makalah ini, kritik dan saran anda sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah kami. Demikian,
semoga bermanfaat.
Kendari, 06-12-2012
Penulis
Modul morfologi kupu-kupu
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................ i
KATA PENGANTAR.......................................... ii
DAFTAR ISI......................................................... iii
KOMPETENSI .................................................... 1
A. Tahuka Kalian? .......................................... 3
B. Info Seputar Serangga................................ 5
C. Ciri Morfologi lepidoptera......................... 6
a. Kupu-kupu............................................. 7
D. Klasifikasi kupu-kupu................................ 10
a. kupu-kupu dalam tingkat takson ......... 14
E. karakteristik kupu-kupu ............................. 15
F. Struktur Morfologi Kupu-kupu.................. 17
G. Siklus Hidup Kupu-Kupu .......................... 20
H. Perbedaan kupu-kupu dan ngengat ............ 22
I. Makanan kupu-kupu .................................. 26
J. Habitat kupu-kupu ..................................... 27
K. Hubungan manusia dan kupu-kupu ........... 28
L. Quis............................................................ 30
M. Observasi.................................................... 32
N. Breing games ............................................. 35
O. Rangkuman ................................................ 36
DAFTAR PUSTAKA2
Modul morfologi kupu-kupu
1
KOMPETENSI3
Modul pengayaan ini merupakan modul yang disusun
sebagai pengembangan bahan ajar dalam materi
keanekaragaman hayati
Standar ketuntasan belajar minimal materi
keanekaragaman hayati.
a. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul pengayaan ini,
diharapkan siswa dapat :
1. Mendeskribsikan karakeristik morfologi kupu-kupu
2. Mendeskripsikan ciri morfologi yang mendasari
kanekaragaman kupu-kupu setiap family
3. Melakukan pengamatan kupu-kupu dan
keterkaitannya dengan lingkungan di lingkungan
sekitar siswa
4. Menganalisis peran kupu-kupu dalam kehidupan
5. Mendeskribsikan upaya konservasi kupu-kupu
b. Indikator :
Modul morfologi kupu-kupu
2
Indikator yang perlu dicapai siswa yaitu :
1. Menjelaskan ciri morfologi kupu-kupu
2. Mendeskripsikan perbedaan antara ngengat dan
kupu-kupu
3. Menjelaskan ciri morfologi kupu-kupu untuk setiap
famili
4. Menjelaskan habitat kupu-kupu
5. Menyebutkan keterkaitan kupu-kupu dengan
tanaman inangnya
6. Mendeskripsikan manfaat kupu-kupu bagi manusia
7. Menjelaskan peran kupu-kupu yang merugikan bagi
manusia
8. Menganalisis peran kupu-kupu dalam ekosistem
9. Menganalisis upaya menjaga kelestarian kupu-kupu4
Modul morfologi kupu-kupu
3
A. Tahukah kalian?
Tahukah kalian bahwa benang sutera itu berasal
dari ulat? Pasti sudah pernah dengar ya. Iya betul,
benang sutera itu berasal dari ulat sutera, Bombyx mori.
Di Cina dan Jepang ulat Bombyx mori ini diproduksi
besar-besaran lho!Tentu saja, untuk memenuhi
kebutuhan sandang di negeri yang jumlah penduduknya
padat tersebut. Kawan, tahukah kalian bahwa panjang
benang sutera itu bisa mencapai ±5.000 m. Wow,
panjang ya!
Gbr. 1.1 Ulat sutera dan kepompongnya5
Modul morfologi kupu-kupu
4
Gbr. 1.2 pembuatan benang sutera
Gbr.1.3 ulat di dalam kepompong6
Gbr. 1.4 Ngengat dari ulat sutera
Modul morfologi kupu-kupu
5
B. Info Seputar Serangga7
Seringkali kita mendengar istilah ini, serangga atau
inescta. Serangga merupakan salah satu hewan
avertebrata dengan keanekaragaman yang sangat tinggi,
baik jenis maupun jumlahnya. Ada beberapa ciri
morfologis yang dapat digunakan untuk mengenali
serangga yaitu : Tubuh terbagi menjadi 3 bagian yaitu
kepala, toraks dan abdomen, Memiliki sepasang mata,
Bersayap, meskipun ada juga yang tidak bersayap,
Memiliki 3 pasang kaki, Mempunyai mata majemuk dan
mata tunggal (oseli). Serangga adalah makhluk unik.
Ukuran tubuh mereka yang kecil tidak menghalangi
kemampuan mereka dalam beradaptasi dan sekaligus
bertahan terhadap guncangan alam. Bandingkan dengan
dinosaurus yang telah punah, maka serangga masih bisa
kita temukan hingga detik inii
Serangga dapat memperbanyak keturunan melalui
proses pertumbuhan dan perkembangan yang disebut
Modul morfologi kupu-kupu
6
metamorfosis (perubahan bentuk). Metamorfosis ini
memungkinkan setiap individu serangga mampu
membagi “pekerjaan” dalam satu periode tumbuh-
kembangnya. Larva (bentuk pradewasa pada serangga
yang mempunyai tipe metamorfosis sempurna)
berfungsi sebagai pengumpul makanan dan energi yang
akan digunakan pada saat dewasa (imago) untuk
berpindah tempat, bergerak, kawin dan berketurunan.
C. Ciri Morfologi Lepidoptera
Lepidoptera merupakan satu dari sebelas anggota
suku insecta. Lepidoptera berasal dari kata lepido yang
berarti sisik dan ptera yang berarti sayap ( Borror et
al,1992). Anggota dari lepidoptera selain kupu-kupu
(butterfly) yaitu ngengat (moth) yang termasuk dalam
subordo Heterocera. Kupu-kupu dan ngengat adalah
serangga yang umum dikenal oleh banyak orang8
selain warnanya yang menarik juga keberadaannya
yang sering terbang disekitar lingkungan kita, terutama
daerah yang masih segar dan alami. Keduanya bisa
Modul morfologi kupu-kupu
7
dikenali secara langsung dari sisik-sisik pada sayap,
yang akan lepas seperti debu pada jari-jari kita, ketika
memegang sayapnya. Ulasan di bawah ini fokus
terhadap pembahasan mengenai kupu-kupu dan ciri
morfologinya.
a. Kupu-kupu9
Kupu-kupu termasuk dalam serangga (insecta)
yang memiliki ciri tubuh beruas-ruas dan memiliki tiga
pasang kaki. Kupu-kupu termasuk dalam sub-kelas
pterygota karena memiliki sayap, dan termasuk dalam
ordo Lepidoptera karena memiliki sayap yang ditutupi
sisik halus yang memberi corak dan warna sayap yang
menarik.
Modul morfologi kupu-kupu
8
Gambar 3. Morfologi Kupu-Kupu (Sumber: Yusi Indriani 2010;
Microsoft Corporation 2007).
Kupu-kupu memiliki tubuh yang terbagi menjadi10
tiga bagian meliputi bagian kepala, dada (toraks), dan
perut (abdomen). Tubuh kupu-kupu ditipang oleh
kerangka luar (exosceleton), rangka luarnya sebagian
besar berupa lapisan kitin yang tidak tertembus air dan
tidak larut dalam asam organik. Kepala kupu-kupu terdiri
dari enam ruas dengan gerakan kepala yang terbatas.
Tiga ruas pertama berasosiasi dengan mata majemuk,
mata tunggal, dan antena. Tiga ruas lainnya berasosiasi
dengan bagian mulut. Maksila (rahang atas), beradaptasi
sebagai alat penghisap berbentuk belahan tabung yang
dapat digulung ketika tidak digunakan dan dijulurkan
Modul morfologi kupu-kupu
9
ketika digunakan untuk menghisap nektar, di sebut
dengan probosis. Palpus labialis merupakan bagian bibir
yang sangat senisitif sebagai alat peraba.Antena
dilengkapi dengan sel-sel syaraf yang berfungsi sebagai
alat pencium dan peraba.11
Toraks kupu-kupu dibagi menjadi 3 bagian yaitu
pro-toraks, meso-toraks dan meta-toraks. Pro-toraks
menjadi tempat melekatnya kaki depan. Meso-toraks
menjaid tempat melekatnya kaki tengah, dan meta-toraks
menjadi tempat melekatnya kaki belakang dan pasangan
sayap belakang. Toraks juga merupakan penghubung
dengan kepala. Di bagian sisi toraks terdapat dua pasang
lubang spirakel yang berfungsi sebagai alat pernafasan.
Bagian kaki depan sangat sensitif dan berguna untuk
mengenali nektar, bunga atau pasangannya. Kaki
kupukupu kadang dilengkapi dengan spina atau taji yang
membantu kupukupu berjalan. Bagian sayap kupu-kupu
biasanya berbentuk menyerupai segitiga dengan berbagai
variasi berbeda antar famili. Bentuk atau percabangan
dan susunan venasi sayap menjadi salah satu ciri untuk
Modul morfologi kupu-kupu
10
mengenali jenis kupu-kupu. Bagian perut kupu-kupu
pada dasarnya terdiri atas sepuluh ruas namun ruas
terakhir mengalami modifikasi menjadi alat kelamin.
D. Klasifikasi Kupu-Kupu12
Dalam kegiatan ini, klasifikasi kupu-kupu
dilakukan melalui identifikasi ciri morfologi setiap jenis-
jenis kupu yang ditemui. Setiap jenis kupu-kupu
memiliki ciri khas tersendiri yang membedakan antara
satu dengan lainnya. Ciri morfologi yang diamati dalam
melakukan kegiatan ini meliputi : bentuk sayapnya
apakah memiliki perpanjangan sayap belakang atau tidak
(yang menyerupai ekor), apakah mengalami reduksi pada
kaki bagian depannya, kemudian warnanya warna yang
khas membedakan antara satu famili dengan famili
lainnya. Famili Papilionidae memiliki warna hitam
sebagai dasar dan warna-warna cerah sepeti merah, hijau
dan kuning, pieridae memiliki warna cerah yaitu putih,
kuning, atau orange, kemudian Nymphalida memiliki ciri
khas warnanya coklat sedangkan untuk Lycaenidae
memiliki dua warna berbeda yang mencolok yaitu bawah
Modul morfologi kupu-kupu
11
berwarna putih atau coklat dan bagian permukaan sayap
atas berwarna biru cerah yang tampak ketika terbang.
Selain bentuk sayap, dan warna, ukuran juga menentukan
satu jenis kupu-kupu, dan yang paling penting adalah
venasi, venasi pada permukaan atas maupun bawah
sayap kupu-kupu. Jika dua kupu memiliki ukuran bentuk
dan warna yang hampir sama, maka untuk membedakan
dilihat venasinya pasti ada perbedaan jika memang
keduanya bukan dalam satu spesies yang sama.13
 Klasifikasi Kupu-kupu (Ordo Lepidoptera)
Kingdom Hewan (Animalia) dibagikan dalam
sejumlah phylum (generasi dengan asal yang sama).
Kupu-kupu (Ordo Lepidoptera) termasuk di dalam Kelas
Insekta yang termasuk dalam Phylum Arthropoda (=
kaki beruas-ruas). Struktur klasifikasi lengkap adalah
sebagai berikut:
Kingdom Animalia
Phylum Arthropoda
Kelas Insekta
Ordo Lepidoptera
Modul morfologi kupu-kupu
12
Kupu-kupu merupakan serangga yang umum
dikenal oleh setiap orang. Mereka dapat dikenali
berdasarkan sisik-sisik pada sayap yang menimbulkan
seperti debu pada jari, pada saat dipegang. Kebanyakan
tubuh dan tungkainya juga ditutupi oleh sisik-sisik.
Karena ciri inilah mereka digolongkan pada Lepidoptera,
yang berasal dari kata 'lepis' yang artinya sisik dan
'pteron' yang artinya sayap (Salmah, 2002).
Dalam bahasa sehari-hari kita membagi kupu-kupu
(seluruh ordo Lepidoptera) menjadi kupu-kupu siang dan
kupu-kupu malam (yang juga disebut dengan ngengat).
Beda antara kupu-kupu dan ngengat tidak mudah, karena
belum ada satu ciri khas, yang dapat digunakan secara
konsisten dan selalu ada pengecualian. Namun, dengan
memperhatikan ciri-ciri dibawah ini. Maka kita dibantu
dan tidak perlu ragu membedakkan kupu-kupu (siang)
dan ngengat.14
Kupu-kupu mempunyai warna yang cerah; nengat
warna abu-abu atau/dan coklat. Namun, ada kupu-kupu
dengan warna kurang cerah (khususnya genus Euploea si
Modul morfologi kupu-kupu
13
subfamili Danainae dan banyak anggota Subfamili
Satyrinae) dan ada ngengat dengan warna yang sangat
indah (misalnya genus Milionia).
Kupu-kupu terbang siang hari; ngengat pada
malam hari. Namun, juga di sini ada pengecualian.
Beberapa kupu-kupu dapat ditemukan pada lampu
malam hari (Ogyris meeki) dan agak banyak ngengat
aktif pada siang hari, dan bukan hanya karena
'terganggu'.
Ketika istirahat, ngengat biasanya membentangkan
sayapnya sepanjang tubuhnya, dengan demikian
menunjukkan bagian atas dari sayap depan saja.
Sebaliknya kebanyakan kupu-kupu melipat sayapnya
vertikal melampaui punggungnya, sehingga
menampakkan bagian bawah dari sayap belakang, dan
bilamana duduk dengansayap terbuka, juga sebagian dari
sayap belakang masih kelihatan. Namun, ada beberapa
ngengat duduk seperti kupu-kupu siang.15
Antena dari kupu-kupu mempunyai benjolan di
ujung, sedangkan hampir semua ngengat memiliki antena
Modul morfologi kupu-kupu
14
seperti bulu atau bulu burung atau lain lagi (Mastrigt,
2005).
Gambar 2.2. Perbandingan antena kupu-kupu dan ngengat.
 Kedudukan kupu-kupu dalam tingkat takson16
Secara taksonomi, kupu-kupu diklasifikasikan
dalam :
Kelas : Insekta
Ordo : Lepidoptera
Subordo : Rhopalocera
Superfamili : Hesperoidea dan Papilionoidea
Superfamili : Papilionoidea
Famili : Papilionidae
Pieridae
Nymphalidae
Modul morfologi kupu-kupu
15
Lycaenidae
Superfamili : Hesperoidea
Famili : Hesperiida
Contoh Klasifikasi Kupu-kupu Hingga Tingkat
Jenis untuk Kupu-kupu Papilio memnon
Kelas : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Papilionidae
Genus : Papilio
Spesies : Papilio memnon
E. Karakteristik Kupu-Kupu17
Berdasarkan dari bentuk tubuh dan aktivitasnya,
ordo Lepidoptera dikelompokkan menjadi dua sub-ordo
yaitu: Rhopalocera dan Heterocera. Subordo
Rhopalocera lebih dikenal dengan istilah “butterfly” atau
kupu-kupu siang, karenasebagian besar kupu-kupu ini
aktif siang hari, sedangkan sub-ordo Heterocera dengan
sebutan “moth” atau ngengat atau kupu-kupu malam,
karena umumnya aktif pada malam hari (seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya).
Modul morfologi kupu-kupu
16
Kupu-kupu siang tubuhnya langsing, sayap pada
umumnya berwarna cerah, indah dan menarik, antene
pada ujungnya membesar. Pada waktu istirahat sayapnya
menutup dan tegak lurus dengan tubuh, sehingga yang
terlihat adalah permukaan sebelah bawah. Kupu-kupu
malam tubuhnya lebih gemuk, warna sayapnya kusam,
antene pada umumnya tipe plumose (berbentuk seperti
bulu ayam). Pada waktu istirahat sayapnya terbuka,
menutup abdomen (perut) sehingga yang terlihat adalah
permukaan atas dari sayap.18
Kupu-kupu Rhopalocera terdiri dari beberapa famili,
antara lain: Papilionidae, Pieridae, Nymphalidae,
Danaidae, Satyridae dan Lycaenidae. Kupu kupu
Papilionidae merupakan salah satu famili yang
mempunyai jenis-jenis yang cantik, dengan tanda-tanda
sayap biasanya berwarna hitam yang dihiasi oleh warna-
warna indah dan menarik. Sebagian besar jenis dari
Papilionidae mempunyai ekor yang muncul dari vena
keempat sayap belakang dan mempunyai vena precostal,
oleh karena itu kupu-kupu ini disebut “swallow tail”.
Modul morfologi kupu-kupu
17
Venasi sayap depannya lengkap. Kaki depan sempurna.
Tubuh berukuran sedang sampai sangat besar dengan
warna menyolok dan cantik, serta tergolong dalam
kelompok kupu-kupu yang mempunyai sayap yang kuat.
Sayap biasanya hitam dengan variasi warna yang terang.
Pupa menggantung, dengan posisi tegak lurus dengan
bantuan benang sutera pada bagian tengah tubuh. Famili
ini mempunyai kurang lebih 700 jenis yang tersebar di
dunia, terutama sekali di daerah tropik dan temperata
(Salmah, 2002).
F. Struktur Morfologi Kupu-Kupu
Kupu-kupu mempunyai badan yang dilengkapi
dengan dua pasang sayap. Badan itu terdiri dari tiga
bagian yaitu kepala, toraks (bagian tengah) dan abdomen.
Tubuhnya dilapisi bulu-bulu kecil sebagai sensor, dan
sayapnya memiliki sisik, yang dapat berperan sebagai
hormon selama proses perkawinan.19
Kepala memiliki
sepasang antena yang panjang dan di ujung ada benjolan
yang berfungsi sebagai peraba dan perasa. Sepasang
mata memberikan pengelihatan yang luas dan bagus
Modul morfologi kupu-kupu
18
untuk mendeteksi gerakan-gerakan, namun tidak
mendetail. Setiap mata terbuat dari ribuan modul mata
yang kecil, dengan lensa yang kecil yang terhubung ke
syaraf optik. Bagian lain dari kepala adalah lidah
bergulung (proboscis), yang berfungsi sebagai pengisap
cairan. Toraks merupakan kotak urat dengan tiga
segmen. Tiga pasang kaki terdapat pada bagian bawah
toraks. Otot terbang ada pada akar kedua pasang sayap
yang menempel pada segmen kedua dan ketiga. Sayap
tetap merupakan bagian paling penting sehubungan
dengan identifikasi, karena ukuran, bentuk dan warna.
Abdomen mengandung bagian terbesar dari sistem
pencernaan dan sistem pengeluaran. Di ujung dari
abdomen, ditemukan genitalia (alat seksual).
Karakteristik internal dari genitalia, angat berguna
membantu identifikasi kupukupu.20
Modul morfologi kupu-kupu
19
Gambar 2.3. Struktur Imago.21
Sayap-sayap kupu-kupu mempunyai banyak urat
(Inggris: vein) yang diberikan nama/kode. Nama/kode
yang sama diberikan kepada bagian sayap yang dibagian
bawah urat tertentu. Di samping itu ada nama untuk
bagian-bagian yang lebih luas. Pada kedua gambar di
atas ini diperlihatkan nama-nama yang sekarang sering
digunakan. Nama dan kode ini sangat membantu kita
memberikan keterangan mengenai gambar dan warna
Modul morfologi kupu-kupu
20
yang kita lihat pada sayap kupu-kupu tertentu (Mastrigt,
2005).
G. Siklus Hidup Kupu-Kupu
Kupu-kupu memiliki empat tahap siklus hidup,
yaitu:
1. Ovum (telur); bentuk dan ukuran telur berbeda-beda,
tergantung pada jenisnya. Hal ini dapat berguna,
sebagai petunjuk dalam identifikasi. Biasanya betina
meletakkan telur di bagian bawah dari daun (yang
muda), baik secara terpisah maupun dalam
kelompok-kelompok. Telur-telur tersebut ditempel
pada permukaan daun dan dilindungi dengan cairan
dari abdomen betina.22
2. Larva (ulat); tahap pertama ulat terjadi di dalam
telur. Setelah keluar ulat bertambah besar dengan
cepat. Dalam proses pertumbuhan ulat melepaskan
kulit lama dan kulit yang baru (dengan ciri
tersendiri) muncul. Ulat memakan daun-daun dari
satu atai beberapa jenis tanaman saja dan setelah
'dewasa' masuk dalam tahap pupa.
Modul morfologi kupu-kupu
21
3. Pupa (kepompong); umumnya kupu-kupu dewasa
tidak memintal kepompong untuk melindungi
kepompong, tetapi semua ulat memiliki kelenjar
sutera. Kebanyakan ulat menggunakan suteranya
untuk mengikatkan diri pada sebuah batang, ranting,
atau daun, membentuk kepompong. Kepompong
memiliki perlindungan khusus melalui kamuflase
dalam warna dan bentuk.
4. Imago (kupu-kupu dewasa); setelah masa
kepompong (dari beberapa hari sampai satu bulan
lebih), kupu-kupu dewasa muncul dan sebelum
keluar, warna sayap sudah keliahatan pada
kepompong. Imago membuka bagian atas
kepompong dan sambil memegang daun/ranting
dengan kaki depan ia menarik diri keluar dari
kempompong yang basah itu.23
Sayapnya masih
tertutup seperti payung terjun. Setelah keluar, kupu-
kupu dewasa mengeluarkan banyak cairan dan
membuka dan menggerak-gerakkan sayapsayapnya
yang harus menjadi kering, sebelum dapat terbang
Modul morfologi kupu-kupu
22
untuk pertama kalinya. Seluruh proses ini biasanya
berlangsung di pagi hari dengan cuaca cerah
(Mastrigt, 2005).
Gambar 2.4. Siklus Hidup Kupu-kupu.
H. Perbedaan antara Kupu-kupu dan ngengat
Kupu-kupu seringkali tertukar dengan ngengat
yang juga termasuk kedalam ordo lepidoptera. Antara
kupu-kupu dan ngengat dapat dibedakan dari perbedaan
morfologi dan perilakunya (Stane 1992 diacu dalam
Noerdjito dan Aswari 2003) yaitu :24
Modul morfologi kupu-kupu
23
a. Ngengat hinggap dengan posisi kedua sayap terbuka
atau terentang sedangkan kupu-kupu hinggap dengan
posisi sayap tertutup
b. Ngengat pada umumnya aktif pada malam hari
(nokturnal) dan tertarik dengan cahaya lampu
sedangkan kupu-kupu aktif di siang hari (diurnal)
c. Ngengat memiliki antena (sungut) pendek dengan
bentuk yang menyerupai bulu dan gilig seperti lidi
beberapa jenis ujungnya membesar ( Clubbed)
sedangkan kupu-kupu memiliki antena yang
langsing,
d. Ulat atau larva ngengat memiliki kaki semu (kaki
perut) kurang dari lima pasang sedangkan kupu-
kupu memiliki lima pasang kaki semu (kaki perut)
e. Pupa ngengat di dalam kokon sutera, sedangkan
pupa kupu-kupu tidak diselimuti kokon sutera dan
umumnya pada bagian ujung dilengkapi dengan
substansi sutera atau tali sutera untuk menopang
pelekatannya pada substrat.25
Gambar 5.1.Perbedaan Kupu-kupu dan Ngengat
Modul morfologi kupu-kupu
24
Kupu-Kupu26
Ngengat
Menutup Membuka
Menutup
Membuka
Modul morfologi kupu-kupu
25
Gambar 5.2.Siklus Hidup Pada Ngengat27
Modul morfologi kupu-kupu
26
I. Makanan kupu-kupu
Saat dewasa, kebanyakan kupu-kupu menghisap
nektar dari bunga. Sumber nektar yang dapat dijumpai
antara lain seperti: kembang sepatu, bunga bougainville
(disukai oleh kelompok Papilionidae). Selain itu
Hibiscus rosasinensis (Malvaceae), Ixora chinensis,
Cinnamomum burmanni (kayu manis) dan Mussaenda
spp. (Rubiaceae) sering dikunjungi berbagai jenis kupu-
kupu.28
Sedangkan kupu-kupu yang dijumpai di sekitar
sungai, kadang mengisap air mineral dari pasir/batu
(banyak Pieridae dan Lycaenidae, tetapi juga genus
Graphium, Papilionidae). Sumber makanan lainnya
adalah buah-buahan yang busuk (disukai kelompok
Satyrinae, Morphinae dan Apaturinae), bangkai daging
seperi kodok (disukai kelompok Nyimphalinae), kotoran
dari burung ddan babi (kelompok Charaxinae dan
Apaturinae) dan air seni, yang banyak digunakan
sebagai umpan, untuk menangkap kupu-kupu yang
terbang di sekitar sungai. Dengan umpan tertentu
Modul morfologi kupu-kupu
27
(misalnya air seni) hanya sebagian dari kupu-kupu dapat
ditangkap, yaitu anggota dari famili Lycaenidae dan
Pieridae dan dari genus Graphium. Dari genus Delias
hanya muncul jantan-jantan saja (dan belum dari semua
spesies), dan betina lebih suka minum nektar dari bunga
di pohon tinggi (Mastrigt, 2005).
J. Habitat Kupu-kupu
Menurut Sihombing (2002), kupu-kupu biasanya
hidup pada habitat terestrial, tetapi komposisi dari
spesies yang ada bervariasi menurut kondisi habitatnya.
Sebagian besar spesies hidup dilahan yang ditinggalkan
atau menganggur, kebun buah-buahan, taman-taman
bunga, pekarangan rumah, areal pertanian, hutan primer
dan hutan skunder dari ketinggian 0-2000 mdpl (meter
diatas permukaan laut).29
Lebih lanjut Sihombing (2002) menjelaskan bahwa
kupu-kupu dapat hidup pada kisaran suhu antara 180-
380, dengan kelembapan udara kurang dari 85% dan
intensitas cahaya yang cukup agar dapat mengepakkan
sayapnya untuk terbang mencari makan dan beraktivitas.
Modul morfologi kupu-kupu
28
Jika kondisi alam yang tidak sesuai dengan habitatnya,
populasi kupu-kupu dapat menurun. Maka kupu-kupu
dapat dikategorikan sebagai salah satu indikator
lingkungan untuk perubahan kondisi lingkungan yang
sedang terjadi.
Aktivitas kupu-kupu biasanya dimulai pada pagi
hari dengan datang mengunjungi bunga pada pukul
08.00-10.00 saat matahari cukup menyinari atau
mengeringkan sayapnya agar dapat terbang mencari
makan. Jika cuaca berkabut, waktu makannya akan
tertunda hingga sinar matahari datang dan dapat
mengeringkan sayapnya. Periode makan ini juga terjadi
pada sore hari dengan kembali mencari bunga-bunga
yang masi memiliki nectar pada pukul 15.00-17.00.
Sehingga pengambilan data untuk penelitian dan
pengkoleksian dapat dilakukan pada saat aktivitas kupu-
kupu sedang berlangsung di pagi dan sore hari.
K. Hubungan Manusia dan Kupu-kupu30
Keterkaitan antara manusia dan kupu-kupu,
sesungguhnya merupakan hal yang istimewa. Banyak
Modul morfologi kupu-kupu
29
manfaat didapat manusia dengan kehadiran kupu-kupu
di alam. Manfaat itu dapat dikelompokkan menjadi dua,
yaitu:31
1. Manfaat langsung; dengan adanya usaha peternakan
semi-alami dari kupukupu (misalnya dengan
Ornithoptera spp. Seperti yang pernah dilakukan di
daerah Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung),
masyarakat lokal dapat menjual pajangan dari kupu-
kupu yang telah diawetkan dan dengan demikian
penghasilan masyarakat meningkat. Contoh lain
adalah pemanfaat kepompong dari kupu-kupu Famili
Saturniidae yang menghasilkan sutera sebagai bahan
untuk kain, yang saat ini banyak diminati oleh
masyarakat. Juga ada masyarakat yang memakan
ulat/dan kepompong famili tersebut, karena kaya
akan protein. Nikmat keindahan juga merupakan
maanfaat bagi manusia, yang lebih menyenangi
kupu-kupu dari pada spesies serangga lain (misalnya
kecoak, lalat, nyamuk). Minat dapat begitu besar
Modul morfologi kupu-kupu
30
sehingga kelompok parawisata datang untuk
mengunjungi daerah tertentu.32
2. Manfaat tidak langsung; kehadiran kupu-kupu di
alam, banyak membantu proses penyerbukan pada
tumbuhan, yang akhirnya secara tidak langsung
sangat bermanfaat bagi manusia. Contoh lain adalah
digunakannya kupu-kupu sebagai ornamen dari
suatu iklan di televisi, juga gambarnya sebagai tema
perangko, motif kain untuk pakaian, stiker, dan lain-
lain (Mastrigt, 2005).
QUIZ
a. Kita tadi sudah mempelajari tentang ciri morfologi
kupu-kupu dan ngengat, dan sudah dijelaskan
tentang perbedaan antara ngengat dan kupu-kupu.
Sekarang saatnya menjawab pertanyaan, Bombyx
mori merupakan ulat yang bisa menghasilkan
benang sutera, kupu-kupu ini memiliki badan yang
cukup besar dengan sayap kecil sehingga tidak bisa
terbang. Kupu-kupu ini aktif di malam hari.
Modul morfologi kupu-kupu
31
Termasuk sebagai kupu-kupu atau ngengatkah kupu-
kupu sutera ini? Jelaskan:33
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
b. Buatlah Taksonomi dari Kupu-kupu Tanaecia
palguna!
Jawab :
Kelas : .......................
Ordo : .......................
Famili : Nymphalidae
Genus :........................
Spesies : .......................
Modul morfologi kupu-kupu
32
OBSERVASI
Tujuan :
a. mengetahui ciri morfologi kupu-kupu34
b. mengetahui ciri morfologi ngengat
Alat :
Untuk a) : untuk b) :
1) Insect net 1) Kain putih
2) Kertas papilot 2) ragangan persegi empat
3) Pinset 3) Lampu
4) Jarum penthul 4) jarum penthul
5) Kandang kupu 5) pinset
6) Kertas milimeter 6) kandang kupu
7) Styrofoam 7) kertas papilot
8) Isolasi 8) kertas milimeter
Cara Kerja :
Untuk semua siswa :
 Lakukan kegiatan ini di rumah dengan bantuan
orang tua, teman, atau saudara
 Tiap-tiap individu mengambil undian untuk
menentukan akan
Modul morfologi kupu-kupu
33
 melakukan kegiatan a) atau b)35
Untuk kegiatan a)
 Ambillah dua buah insect net untuk menangkap
kupu-kupu di siang hari, lakukanlah di luar jam
sekolah baik dilingkungan sekolah atau dilingkungan
sekitar rumah
 Tangkaplah 3 ekor kupu-kupu yang berbeda
jenisnya, masing-masing jenis satu ekor. Masukkan
ke dalam kandang kupu
 Pegang bagian thoraks kupu, supaya sayapnya tidak
rusak, tusuklah bagian kepala dan thoraks hingga
kupu itu mati, masukkan ke dalam kertas papilot .
simpan selama 2 hari hingga kering
 Baringkan kupu pada styrofoam yang sudah dilapisi
kertas milimeter,
ukur panjang sayap, bentang sayap,
 Amati ciri morfologinya meliputi bentuk antena,
bentuk probosis, segmen abdomen, bentuk sayap,
warna sayap permukaan atas dan bawah,
Modul morfologi kupu-kupu
34
 Masukkan data tersebut ke dalam tabel. Tentukan
apakah ketiga spesies yang diperoleh adalah satu
spesies atau tidak, dan sebutkan nama spesiesnya.
Buat laporan individu.36
Untuk kegiatan b) :
Lakukan pengamatan di lingkungan sekitar rumah,
kebun pekarangan rumah, dan lakukan di malam hari
dengan pendampingan dari orang tua atau saudara.
 Siapkan meja, taruh ragangan kayu persegi yang
tengahnya berlubang. Lapisi permukaan lubang
dengan kain berwarna putih
 Sinari dengan menggunakan senter
 Tunggu hingga ada 2 atau 3 ngengat yang menempel
pada kain tersebut
 Masukkan ngengat yang diperoleh ke dalam
kandang kupuLakukan kegiatan selanjutnya sama
dengan kegiatan a)
Modul morfologi kupu-kupu
35
Brain games
P B U T T E R F L Y
S R P A L P U S A L
P M O T H A C H B A
I E C S N B I K I B
R X E M B D S D A I
A C L T H O R A K S
C O E K H M S Y I A
L S T O N E P I N L
E M A K S N I L S I
A. Temukan empat kata yang terdapat dalam balok-
balok diatas!
B. Deskripsikan setiap fungsi dari empat kata yang
anda temukan37
Modul morfologi kupu-kupu
36
RANGKUMAN
Agar didapat satu dasar pemikiran yang sama untuk
penelitian ini. Maka kerangka konseptual yang dapat
dipahami bersama, yaitu:
Kupu-kupu merupakan kelompok hewan invertebrata
yang dapat membantu penyerbukan tanaman dan sebagai
penyeimbang ekosistem.
1. Nilai penting kupu-kupu adalah sebagai salah satu
daya tarik ekowisata dan sumber pendapatan
ekonomi masyarakat.38
2. Nilai penting kawasan hutan Aek Nauli adalah
sebagai habitat kupu-kupu yang dapat dilestarikan
untuk menjaga keseimbangan ekosistem hutan.
3. Keanekaragaman adalah suatu istilah yang
digunakan untuk menunjukkan variasi dan
variabilitas semua makhluk hidup yang terdapat di
bumi. Dalam penelitian ini, keanekaragaman
tersebut adalah jenis kupu-kupu.
Modul morfologi kupu-kupu
37
4. Dominansi adalah proporsi kehadiran suatu spesies
dibandingkan dengan spesies lain yang ditemukan
pada suatu habitat.
5. Pola dispersi adalah pola penyebaran individu-
individu di dalam suatu populasi hewan.
6. Tingkat kesamaan jenis adalah suatu istilah yang
digunakan untuk menunjukkan nilai kesamaan
variasi jenis pada setiap perbedaan ketinggian.39
Modul morfologi kupu-kupu
38
DAFTAR PUSTAKA40
Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi. 1995. Pengelolaan
Pengajaran. Semarang : Rineka Cipta.
Anonim.http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/457/jbptuniko
mpp-gdl-taufikarya- 22807-2 nikom_t-i.pdf.
Diunduh Pada Kamis, 21 April 2011, pukul 23.00
WIB.
Anonim. 2012. web.ipb.ac.id.
Anatomi serangga.Bogor.Diunduh pada Kamis, 21 April
2011, pukul 22.00 WIB.
BSNP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan jenjang Sekolah Dasar dan
Menengah. Jakarta: BSNP.
Borror, Donald. J., Charles, and Normann.
1992.Pengenalan Pelajaran Serangga.
Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Chomsin S.Widodo dan Jumadi. 2008. Bahan Ajar
Berbaris Kompetensi. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Modul morfologi kupu-kupu
39
Djunijanti Peggie dan Mohammad Amir. 2006. Practical
Guide to the Butterflies of Bogor Botanical
Garden. Jakarta : LIPI.
DjunijantiPeggie.2008.http://nasional.kompas.com/read/
2008/07/21/09425169/kupu-kupu keunikan tiad
atara. Kupu-Kupu Keunikan Tiada Tara. Diunduh
pada kamis, 21 April 2011 pukul 22.00 WIB.41
Modul morfologi kupu-kupu

More Related Content

What's hot

Faktor faktor yang mempengaruhi unsur hara dalam tanah
Faktor faktor yang mempengaruhi unsur hara dalam tanahFaktor faktor yang mempengaruhi unsur hara dalam tanah
Faktor faktor yang mempengaruhi unsur hara dalam tanahUniversity of Lampung
 
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanFirlita Nurul Kharisma
 
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...aris trea
 
pembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSpembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSnovhitasari
 
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...Maedy Ripani
 
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaLaporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaGoogle
 
Laporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Laporan Praktikum 6 Identifikasi BurungLaporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Laporan Praktikum 6 Identifikasi BurungSelly Noviyanty Yunus
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Biology Education
 
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihTidar University
 
Penyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umumPenyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umumJun Mahardika
 
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 7 sub classis alismatidae, arecidae,...
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 7 sub classis alismatidae, arecidae,...Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 7 sub classis alismatidae, arecidae,...
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 7 sub classis alismatidae, arecidae,...Maedy Ripani
 
Dormansi biji
Dormansi bijiDormansi biji
Dormansi bijiAlvadoc
 
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanLaporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanGoogle
 

What's hot (20)

Faktor faktor yang mempengaruhi unsur hara dalam tanah
Faktor faktor yang mempengaruhi unsur hara dalam tanahFaktor faktor yang mempengaruhi unsur hara dalam tanah
Faktor faktor yang mempengaruhi unsur hara dalam tanah
 
Hormon auksin
Hormon auksinHormon auksin
Hormon auksin
 
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
 
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...
 
Buah
Buah Buah
Buah
 
Protozoa volvox globator
Protozoa  volvox globatorProtozoa  volvox globator
Protozoa volvox globator
 
pembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSpembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MS
 
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
 
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaLaporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
 
Laporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Laporan Praktikum 6 Identifikasi BurungLaporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Laporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
 
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
 
Makalah tumbuhan paku
Makalah tumbuhan pakuMakalah tumbuhan paku
Makalah tumbuhan paku
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benih
 
Penyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umumPenyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umum
 
Laporan populasi
Laporan populasiLaporan populasi
Laporan populasi
 
Mekanisme Spesiasi dan Kepunahan
Mekanisme Spesiasi dan KepunahanMekanisme Spesiasi dan Kepunahan
Mekanisme Spesiasi dan Kepunahan
 
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 7 sub classis alismatidae, arecidae,...
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 7 sub classis alismatidae, arecidae,...Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 7 sub classis alismatidae, arecidae,...
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 7 sub classis alismatidae, arecidae,...
 
Dormansi biji
Dormansi bijiDormansi biji
Dormansi biji
 
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanLaporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
 

Viewers also liked

Modul morfologi kupu kuppu.docxbbb
Modul morfologi kupu kuppu.docxbbbModul morfologi kupu kuppu.docxbbb
Modul morfologi kupu kuppu.docxbbbdarmansyamsuddin
 
Pembelajaran tematik alpius j
Pembelajaran tematik alpius jPembelajaran tematik alpius j
Pembelajaran tematik alpius jAlpius J
 
laporan praktikum lapangan taksonomi hewan
laporan praktikum lapangan taksonomi hewanlaporan praktikum lapangan taksonomi hewan
laporan praktikum lapangan taksonomi hewanElmisa Subama
 
LAPORAN PRAKTIKUM KULIAH LAPANGAN TAKSONOMI HEWAN DI TAMAN MARGASATWA DAN BUD...
LAPORAN PRAKTIKUM KULIAH LAPANGAN TAKSONOMI HEWAN DI TAMAN MARGASATWA DAN BUD...LAPORAN PRAKTIKUM KULIAH LAPANGAN TAKSONOMI HEWAN DI TAMAN MARGASATWA DAN BUD...
LAPORAN PRAKTIKUM KULIAH LAPANGAN TAKSONOMI HEWAN DI TAMAN MARGASATWA DAN BUD...himabioummy
 
Bahasa indonesia smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013
Bahasa indonesia smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013Bahasa indonesia smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013
Bahasa indonesia smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013Budhi Emha
 
Makalah sapi
Makalah sapiMakalah sapi
Makalah sapietto kono
 

Viewers also liked (7)

Modul morfologi kupu kuppu.docxbbb
Modul morfologi kupu kuppu.docxbbbModul morfologi kupu kuppu.docxbbb
Modul morfologi kupu kuppu.docxbbb
 
Pembelajaran tematik alpius j
Pembelajaran tematik alpius jPembelajaran tematik alpius j
Pembelajaran tematik alpius j
 
laporan praktikum lapangan taksonomi hewan
laporan praktikum lapangan taksonomi hewanlaporan praktikum lapangan taksonomi hewan
laporan praktikum lapangan taksonomi hewan
 
LAPORAN PRAKTIKUM KULIAH LAPANGAN TAKSONOMI HEWAN DI TAMAN MARGASATWA DAN BUD...
LAPORAN PRAKTIKUM KULIAH LAPANGAN TAKSONOMI HEWAN DI TAMAN MARGASATWA DAN BUD...LAPORAN PRAKTIKUM KULIAH LAPANGAN TAKSONOMI HEWAN DI TAMAN MARGASATWA DAN BUD...
LAPORAN PRAKTIKUM KULIAH LAPANGAN TAKSONOMI HEWAN DI TAMAN MARGASATWA DAN BUD...
 
Bahasa indonesia smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013
Bahasa indonesia smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013Bahasa indonesia smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013
Bahasa indonesia smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013
 
Arthropoda
ArthropodaArthropoda
Arthropoda
 
Makalah sapi
Makalah sapiMakalah sapi
Makalah sapi
 

Similar to Modul morfologi kupu kuppu.docxbbb

Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia Fauzan Ardana
 
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTERLaporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTERnurahlina08
 
Almuamar+alimatu sakdiah+fira firmanila
Almuamar+alimatu sakdiah+fira firmanilaAlmuamar+alimatu sakdiah+fira firmanila
Almuamar+alimatu sakdiah+fira firmanilaYudi Yatma
 
Modul metamorfosis katak
Modul metamorfosis katakModul metamorfosis katak
Modul metamorfosis katakambarlestari
 
Modul Metamorfosis Katak (Cipta Karyani)
Modul Metamorfosis Katak (Cipta Karyani)Modul Metamorfosis Katak (Cipta Karyani)
Modul Metamorfosis Katak (Cipta Karyani)Ciptakaren
 
Adaptasi mahluk hidup terhadap lingkungan by sesco
Adaptasi mahluk hidup terhadap lingkungan by sescoAdaptasi mahluk hidup terhadap lingkungan by sesco
Adaptasi mahluk hidup terhadap lingkungan by sescoWong Cilik
 
Ringkasan invertebrata
Ringkasan invertebrataRingkasan invertebrata
Ringkasan invertebratamegasudarso
 
VERTEBRATA DAN AVERTEBRATA
VERTEBRATA DAN AVERTEBRATAVERTEBRATA DAN AVERTEBRATA
VERTEBRATA DAN AVERTEBRATAYunita Mayasari
 
Power Point Protozoa
Power Point ProtozoaPower Point Protozoa
Power Point ProtozoaImawaty Yulia
 
Laporan Pengamatan Praktikum Lalat
Laporan Pengamatan Praktikum LalatLaporan Pengamatan Praktikum Lalat
Laporan Pengamatan Praktikum LalatIswi Haniffah
 
4. rpp kelangsungan hidup mh
4. rpp kelangsungan hidup mh4. rpp kelangsungan hidup mh
4. rpp kelangsungan hidup mhSugeng Pamudji
 
Arthropoda
ArthropodaArthropoda
Arthropodamazguru
 
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Kelompok mollusca
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Kelompok molluscaBIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Kelompok mollusca
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Kelompok molluscaFauzan Ardana
 
Jurnal belajar 2 hemikordata
Jurnal belajar 2 hemikordataJurnal belajar 2 hemikordata
Jurnal belajar 2 hemikordataArdiani Azizah
 
Kelompok 1 phylum chordata
Kelompok 1 phylum chordataKelompok 1 phylum chordata
Kelompok 1 phylum chordataf' yagami
 

Similar to Modul morfologi kupu kuppu.docxbbb (20)

Mengenal Undur Undur
Mengenal Undur UndurMengenal Undur Undur
Mengenal Undur Undur
 
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
 
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTERLaporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
 
Almuamar+alimatu sakdiah+fira firmanila
Almuamar+alimatu sakdiah+fira firmanilaAlmuamar+alimatu sakdiah+fira firmanila
Almuamar+alimatu sakdiah+fira firmanila
 
Bab 10. dunia hewan (1)
Bab 10. dunia hewan (1)Bab 10. dunia hewan (1)
Bab 10. dunia hewan (1)
 
ARTHROPODA
ARTHROPODAARTHROPODA
ARTHROPODA
 
Modul metamorfosis katak
Modul metamorfosis katakModul metamorfosis katak
Modul metamorfosis katak
 
Modul Metamorfosis Katak (Cipta Karyani)
Modul Metamorfosis Katak (Cipta Karyani)Modul Metamorfosis Katak (Cipta Karyani)
Modul Metamorfosis Katak (Cipta Karyani)
 
Adaptasi mahluk hidup terhadap lingkungan by sesco
Adaptasi mahluk hidup terhadap lingkungan by sescoAdaptasi mahluk hidup terhadap lingkungan by sesco
Adaptasi mahluk hidup terhadap lingkungan by sesco
 
Ringkasan invertebrata
Ringkasan invertebrataRingkasan invertebrata
Ringkasan invertebrata
 
VERTEBRATA DAN AVERTEBRATA
VERTEBRATA DAN AVERTEBRATAVERTEBRATA DAN AVERTEBRATA
VERTEBRATA DAN AVERTEBRATA
 
Power Point Protozoa
Power Point ProtozoaPower Point Protozoa
Power Point Protozoa
 
Laporan Pengamatan Praktikum Lalat
Laporan Pengamatan Praktikum LalatLaporan Pengamatan Praktikum Lalat
Laporan Pengamatan Praktikum Lalat
 
4. rpp kelangsungan hidup mh
4. rpp kelangsungan hidup mh4. rpp kelangsungan hidup mh
4. rpp kelangsungan hidup mh
 
Kata pengantar chordata
Kata pengantar chordataKata pengantar chordata
Kata pengantar chordata
 
Arthropoda
ArthropodaArthropoda
Arthropoda
 
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Kelompok mollusca
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Kelompok molluscaBIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Kelompok mollusca
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Kelompok mollusca
 
Makalah hasni
Makalah hasniMakalah hasni
Makalah hasni
 
Jurnal belajar 2 hemikordata
Jurnal belajar 2 hemikordataJurnal belajar 2 hemikordata
Jurnal belajar 2 hemikordata
 
Kelompok 1 phylum chordata
Kelompok 1 phylum chordataKelompok 1 phylum chordata
Kelompok 1 phylum chordata
 

More from ambarlestari

Modul Multimedia presentasi
Modul Multimedia presentasiModul Multimedia presentasi
Modul Multimedia presentasiambarlestari
 
Modul pembelajaran web
Modul pembelajaran webModul pembelajaran web
Modul pembelajaran webambarlestari
 
Model pembelajaran games
Model pembelajaran gamesModel pembelajaran games
Model pembelajaran gamesambarlestari
 
Modul pembelajaran komputer
Modul pembelajaran komputerModul pembelajaran komputer
Modul pembelajaran komputerambarlestari
 
Modul media tutorial
Modul media tutorialModul media tutorial
Modul media tutorialambarlestari
 
Modul media pembelajaran web
Modul media pembelajaran webModul media pembelajaran web
Modul media pembelajaran webambarlestari
 
Modul model pembelajaran games
Modul model pembelajaran gamesModul model pembelajaran games
Modul model pembelajaran gamesambarlestari
 
Modul drillpractise
Modul drillpractiseModul drillpractise
Modul drillpractiseambarlestari
 
Modul berbasis komputer
Modul berbasis komputerModul berbasis komputer
Modul berbasis komputerambarlestari
 
Prosedur Pengembangan Modul
Prosedur Pengembangan ModulProsedur Pengembangan Modul
Prosedur Pengembangan Modulambarlestari
 
Modul media pembelajaran berbasis web
Modul media pembelajaran berbasis webModul media pembelajaran berbasis web
Modul media pembelajaran berbasis webambarlestari
 
Modul pembelajaran berbasis permainan
Modul pembelajaran berbasis permainanModul pembelajaran berbasis permainan
Modul pembelajaran berbasis permainanambarlestari
 
Modul Multimedia Presentation
Modul Multimedia PresentationModul Multimedia Presentation
Modul Multimedia Presentationambarlestari
 
Modul Pembelajaran Simulasi
Modul Pembelajaran SimulasiModul Pembelajaran Simulasi
Modul Pembelajaran Simulasiambarlestari
 
Modul Pembelajaran Drill Practise
Modul Pembelajaran Drill PractiseModul Pembelajaran Drill Practise
Modul Pembelajaran Drill Practiseambarlestari
 

More from ambarlestari (20)

Modul simulasi
Modul simulasiModul simulasi
Modul simulasi
 
Modul jarak jauh
Modul jarak jauhModul jarak jauh
Modul jarak jauh
 
Modul Multimedia presentasi
Modul Multimedia presentasiModul Multimedia presentasi
Modul Multimedia presentasi
 
Modul pembelajaran web
Modul pembelajaran webModul pembelajaran web
Modul pembelajaran web
 
Model pembelajaran games
Model pembelajaran gamesModel pembelajaran games
Model pembelajaran games
 
Modul pembelajaran komputer
Modul pembelajaran komputerModul pembelajaran komputer
Modul pembelajaran komputer
 
Modul media tutorial
Modul media tutorialModul media tutorial
Modul media tutorial
 
Modul portofolio
Modul portofolioModul portofolio
Modul portofolio
 
Modul media pembelajaran web
Modul media pembelajaran webModul media pembelajaran web
Modul media pembelajaran web
 
Modul model pembelajaran games
Modul model pembelajaran gamesModul model pembelajaran games
Modul model pembelajaran games
 
Modul simulasi
Modul simulasiModul simulasi
Modul simulasi
 
Modul drillpractise
Modul drillpractiseModul drillpractise
Modul drillpractise
 
Modul tutorial
Modul  tutorialModul  tutorial
Modul tutorial
 
Modul berbasis komputer
Modul berbasis komputerModul berbasis komputer
Modul berbasis komputer
 
Prosedur Pengembangan Modul
Prosedur Pengembangan ModulProsedur Pengembangan Modul
Prosedur Pengembangan Modul
 
Modul media pembelajaran berbasis web
Modul media pembelajaran berbasis webModul media pembelajaran berbasis web
Modul media pembelajaran berbasis web
 
Modul pembelajaran berbasis permainan
Modul pembelajaran berbasis permainanModul pembelajaran berbasis permainan
Modul pembelajaran berbasis permainan
 
Modul Multimedia Presentation
Modul Multimedia PresentationModul Multimedia Presentation
Modul Multimedia Presentation
 
Modul Pembelajaran Simulasi
Modul Pembelajaran SimulasiModul Pembelajaran Simulasi
Modul Pembelajaran Simulasi
 
Modul Pembelajaran Drill Practise
Modul Pembelajaran Drill PractiseModul Pembelajaran Drill Practise
Modul Pembelajaran Drill Practise
 

Recently uploaded

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 

Modul morfologi kupu kuppu.docxbbb

  • 1. i KATA PENGANTAR1 Segala puji bagi Allah swt dan Shalawat kepada Rasulullah saw, karena makalah untuk mata kuliah metode studi islam ini dapat terselesaikan. Namun, karena kami yang menyusun makalah ini adalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan, maka mungkin makalah ini banyak kekurangan ataupun kesalahan baik dalam segi penulisan maupun penyusunannya, hingga membuat makalah ini kurang sempurna, kami memohon maaf yang sebesar-besarny Mudah-mudahan Bapak Dosen pembimbing dan teman-teman sekalian dapat menerima dan mendapat ilmu dari makalah ini, kritik dan saran anda sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah kami. Demikian, semoga bermanfaat. Kendari, 06-12-2012 Penulis Modul morfologi kupu-kupu
  • 2. ii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................ i KATA PENGANTAR.......................................... ii DAFTAR ISI......................................................... iii KOMPETENSI .................................................... 1 A. Tahuka Kalian? .......................................... 3 B. Info Seputar Serangga................................ 5 C. Ciri Morfologi lepidoptera......................... 6 a. Kupu-kupu............................................. 7 D. Klasifikasi kupu-kupu................................ 10 a. kupu-kupu dalam tingkat takson ......... 14 E. karakteristik kupu-kupu ............................. 15 F. Struktur Morfologi Kupu-kupu.................. 17 G. Siklus Hidup Kupu-Kupu .......................... 20 H. Perbedaan kupu-kupu dan ngengat ............ 22 I. Makanan kupu-kupu .................................. 26 J. Habitat kupu-kupu ..................................... 27 K. Hubungan manusia dan kupu-kupu ........... 28 L. Quis............................................................ 30 M. Observasi.................................................... 32 N. Breing games ............................................. 35 O. Rangkuman ................................................ 36 DAFTAR PUSTAKA2 Modul morfologi kupu-kupu
  • 3. 1 KOMPETENSI3 Modul pengayaan ini merupakan modul yang disusun sebagai pengembangan bahan ajar dalam materi keanekaragaman hayati Standar ketuntasan belajar minimal materi keanekaragaman hayati. a. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari modul pengayaan ini, diharapkan siswa dapat : 1. Mendeskribsikan karakeristik morfologi kupu-kupu 2. Mendeskripsikan ciri morfologi yang mendasari kanekaragaman kupu-kupu setiap family 3. Melakukan pengamatan kupu-kupu dan keterkaitannya dengan lingkungan di lingkungan sekitar siswa 4. Menganalisis peran kupu-kupu dalam kehidupan 5. Mendeskribsikan upaya konservasi kupu-kupu b. Indikator : Modul morfologi kupu-kupu
  • 4. 2 Indikator yang perlu dicapai siswa yaitu : 1. Menjelaskan ciri morfologi kupu-kupu 2. Mendeskripsikan perbedaan antara ngengat dan kupu-kupu 3. Menjelaskan ciri morfologi kupu-kupu untuk setiap famili 4. Menjelaskan habitat kupu-kupu 5. Menyebutkan keterkaitan kupu-kupu dengan tanaman inangnya 6. Mendeskripsikan manfaat kupu-kupu bagi manusia 7. Menjelaskan peran kupu-kupu yang merugikan bagi manusia 8. Menganalisis peran kupu-kupu dalam ekosistem 9. Menganalisis upaya menjaga kelestarian kupu-kupu4 Modul morfologi kupu-kupu
  • 5. 3 A. Tahukah kalian? Tahukah kalian bahwa benang sutera itu berasal dari ulat? Pasti sudah pernah dengar ya. Iya betul, benang sutera itu berasal dari ulat sutera, Bombyx mori. Di Cina dan Jepang ulat Bombyx mori ini diproduksi besar-besaran lho!Tentu saja, untuk memenuhi kebutuhan sandang di negeri yang jumlah penduduknya padat tersebut. Kawan, tahukah kalian bahwa panjang benang sutera itu bisa mencapai ±5.000 m. Wow, panjang ya! Gbr. 1.1 Ulat sutera dan kepompongnya5 Modul morfologi kupu-kupu
  • 6. 4 Gbr. 1.2 pembuatan benang sutera Gbr.1.3 ulat di dalam kepompong6 Gbr. 1.4 Ngengat dari ulat sutera Modul morfologi kupu-kupu
  • 7. 5 B. Info Seputar Serangga7 Seringkali kita mendengar istilah ini, serangga atau inescta. Serangga merupakan salah satu hewan avertebrata dengan keanekaragaman yang sangat tinggi, baik jenis maupun jumlahnya. Ada beberapa ciri morfologis yang dapat digunakan untuk mengenali serangga yaitu : Tubuh terbagi menjadi 3 bagian yaitu kepala, toraks dan abdomen, Memiliki sepasang mata, Bersayap, meskipun ada juga yang tidak bersayap, Memiliki 3 pasang kaki, Mempunyai mata majemuk dan mata tunggal (oseli). Serangga adalah makhluk unik. Ukuran tubuh mereka yang kecil tidak menghalangi kemampuan mereka dalam beradaptasi dan sekaligus bertahan terhadap guncangan alam. Bandingkan dengan dinosaurus yang telah punah, maka serangga masih bisa kita temukan hingga detik inii Serangga dapat memperbanyak keturunan melalui proses pertumbuhan dan perkembangan yang disebut Modul morfologi kupu-kupu
  • 8. 6 metamorfosis (perubahan bentuk). Metamorfosis ini memungkinkan setiap individu serangga mampu membagi “pekerjaan” dalam satu periode tumbuh- kembangnya. Larva (bentuk pradewasa pada serangga yang mempunyai tipe metamorfosis sempurna) berfungsi sebagai pengumpul makanan dan energi yang akan digunakan pada saat dewasa (imago) untuk berpindah tempat, bergerak, kawin dan berketurunan. C. Ciri Morfologi Lepidoptera Lepidoptera merupakan satu dari sebelas anggota suku insecta. Lepidoptera berasal dari kata lepido yang berarti sisik dan ptera yang berarti sayap ( Borror et al,1992). Anggota dari lepidoptera selain kupu-kupu (butterfly) yaitu ngengat (moth) yang termasuk dalam subordo Heterocera. Kupu-kupu dan ngengat adalah serangga yang umum dikenal oleh banyak orang8 selain warnanya yang menarik juga keberadaannya yang sering terbang disekitar lingkungan kita, terutama daerah yang masih segar dan alami. Keduanya bisa Modul morfologi kupu-kupu
  • 9. 7 dikenali secara langsung dari sisik-sisik pada sayap, yang akan lepas seperti debu pada jari-jari kita, ketika memegang sayapnya. Ulasan di bawah ini fokus terhadap pembahasan mengenai kupu-kupu dan ciri morfologinya. a. Kupu-kupu9 Kupu-kupu termasuk dalam serangga (insecta) yang memiliki ciri tubuh beruas-ruas dan memiliki tiga pasang kaki. Kupu-kupu termasuk dalam sub-kelas pterygota karena memiliki sayap, dan termasuk dalam ordo Lepidoptera karena memiliki sayap yang ditutupi sisik halus yang memberi corak dan warna sayap yang menarik. Modul morfologi kupu-kupu
  • 10. 8 Gambar 3. Morfologi Kupu-Kupu (Sumber: Yusi Indriani 2010; Microsoft Corporation 2007). Kupu-kupu memiliki tubuh yang terbagi menjadi10 tiga bagian meliputi bagian kepala, dada (toraks), dan perut (abdomen). Tubuh kupu-kupu ditipang oleh kerangka luar (exosceleton), rangka luarnya sebagian besar berupa lapisan kitin yang tidak tertembus air dan tidak larut dalam asam organik. Kepala kupu-kupu terdiri dari enam ruas dengan gerakan kepala yang terbatas. Tiga ruas pertama berasosiasi dengan mata majemuk, mata tunggal, dan antena. Tiga ruas lainnya berasosiasi dengan bagian mulut. Maksila (rahang atas), beradaptasi sebagai alat penghisap berbentuk belahan tabung yang dapat digulung ketika tidak digunakan dan dijulurkan Modul morfologi kupu-kupu
  • 11. 9 ketika digunakan untuk menghisap nektar, di sebut dengan probosis. Palpus labialis merupakan bagian bibir yang sangat senisitif sebagai alat peraba.Antena dilengkapi dengan sel-sel syaraf yang berfungsi sebagai alat pencium dan peraba.11 Toraks kupu-kupu dibagi menjadi 3 bagian yaitu pro-toraks, meso-toraks dan meta-toraks. Pro-toraks menjadi tempat melekatnya kaki depan. Meso-toraks menjaid tempat melekatnya kaki tengah, dan meta-toraks menjadi tempat melekatnya kaki belakang dan pasangan sayap belakang. Toraks juga merupakan penghubung dengan kepala. Di bagian sisi toraks terdapat dua pasang lubang spirakel yang berfungsi sebagai alat pernafasan. Bagian kaki depan sangat sensitif dan berguna untuk mengenali nektar, bunga atau pasangannya. Kaki kupukupu kadang dilengkapi dengan spina atau taji yang membantu kupukupu berjalan. Bagian sayap kupu-kupu biasanya berbentuk menyerupai segitiga dengan berbagai variasi berbeda antar famili. Bentuk atau percabangan dan susunan venasi sayap menjadi salah satu ciri untuk Modul morfologi kupu-kupu
  • 12. 10 mengenali jenis kupu-kupu. Bagian perut kupu-kupu pada dasarnya terdiri atas sepuluh ruas namun ruas terakhir mengalami modifikasi menjadi alat kelamin. D. Klasifikasi Kupu-Kupu12 Dalam kegiatan ini, klasifikasi kupu-kupu dilakukan melalui identifikasi ciri morfologi setiap jenis- jenis kupu yang ditemui. Setiap jenis kupu-kupu memiliki ciri khas tersendiri yang membedakan antara satu dengan lainnya. Ciri morfologi yang diamati dalam melakukan kegiatan ini meliputi : bentuk sayapnya apakah memiliki perpanjangan sayap belakang atau tidak (yang menyerupai ekor), apakah mengalami reduksi pada kaki bagian depannya, kemudian warnanya warna yang khas membedakan antara satu famili dengan famili lainnya. Famili Papilionidae memiliki warna hitam sebagai dasar dan warna-warna cerah sepeti merah, hijau dan kuning, pieridae memiliki warna cerah yaitu putih, kuning, atau orange, kemudian Nymphalida memiliki ciri khas warnanya coklat sedangkan untuk Lycaenidae memiliki dua warna berbeda yang mencolok yaitu bawah Modul morfologi kupu-kupu
  • 13. 11 berwarna putih atau coklat dan bagian permukaan sayap atas berwarna biru cerah yang tampak ketika terbang. Selain bentuk sayap, dan warna, ukuran juga menentukan satu jenis kupu-kupu, dan yang paling penting adalah venasi, venasi pada permukaan atas maupun bawah sayap kupu-kupu. Jika dua kupu memiliki ukuran bentuk dan warna yang hampir sama, maka untuk membedakan dilihat venasinya pasti ada perbedaan jika memang keduanya bukan dalam satu spesies yang sama.13  Klasifikasi Kupu-kupu (Ordo Lepidoptera) Kingdom Hewan (Animalia) dibagikan dalam sejumlah phylum (generasi dengan asal yang sama). Kupu-kupu (Ordo Lepidoptera) termasuk di dalam Kelas Insekta yang termasuk dalam Phylum Arthropoda (= kaki beruas-ruas). Struktur klasifikasi lengkap adalah sebagai berikut: Kingdom Animalia Phylum Arthropoda Kelas Insekta Ordo Lepidoptera Modul morfologi kupu-kupu
  • 14. 12 Kupu-kupu merupakan serangga yang umum dikenal oleh setiap orang. Mereka dapat dikenali berdasarkan sisik-sisik pada sayap yang menimbulkan seperti debu pada jari, pada saat dipegang. Kebanyakan tubuh dan tungkainya juga ditutupi oleh sisik-sisik. Karena ciri inilah mereka digolongkan pada Lepidoptera, yang berasal dari kata 'lepis' yang artinya sisik dan 'pteron' yang artinya sayap (Salmah, 2002). Dalam bahasa sehari-hari kita membagi kupu-kupu (seluruh ordo Lepidoptera) menjadi kupu-kupu siang dan kupu-kupu malam (yang juga disebut dengan ngengat). Beda antara kupu-kupu dan ngengat tidak mudah, karena belum ada satu ciri khas, yang dapat digunakan secara konsisten dan selalu ada pengecualian. Namun, dengan memperhatikan ciri-ciri dibawah ini. Maka kita dibantu dan tidak perlu ragu membedakkan kupu-kupu (siang) dan ngengat.14 Kupu-kupu mempunyai warna yang cerah; nengat warna abu-abu atau/dan coklat. Namun, ada kupu-kupu dengan warna kurang cerah (khususnya genus Euploea si Modul morfologi kupu-kupu
  • 15. 13 subfamili Danainae dan banyak anggota Subfamili Satyrinae) dan ada ngengat dengan warna yang sangat indah (misalnya genus Milionia). Kupu-kupu terbang siang hari; ngengat pada malam hari. Namun, juga di sini ada pengecualian. Beberapa kupu-kupu dapat ditemukan pada lampu malam hari (Ogyris meeki) dan agak banyak ngengat aktif pada siang hari, dan bukan hanya karena 'terganggu'. Ketika istirahat, ngengat biasanya membentangkan sayapnya sepanjang tubuhnya, dengan demikian menunjukkan bagian atas dari sayap depan saja. Sebaliknya kebanyakan kupu-kupu melipat sayapnya vertikal melampaui punggungnya, sehingga menampakkan bagian bawah dari sayap belakang, dan bilamana duduk dengansayap terbuka, juga sebagian dari sayap belakang masih kelihatan. Namun, ada beberapa ngengat duduk seperti kupu-kupu siang.15 Antena dari kupu-kupu mempunyai benjolan di ujung, sedangkan hampir semua ngengat memiliki antena Modul morfologi kupu-kupu
  • 16. 14 seperti bulu atau bulu burung atau lain lagi (Mastrigt, 2005). Gambar 2.2. Perbandingan antena kupu-kupu dan ngengat.  Kedudukan kupu-kupu dalam tingkat takson16 Secara taksonomi, kupu-kupu diklasifikasikan dalam : Kelas : Insekta Ordo : Lepidoptera Subordo : Rhopalocera Superfamili : Hesperoidea dan Papilionoidea Superfamili : Papilionoidea Famili : Papilionidae Pieridae Nymphalidae Modul morfologi kupu-kupu
  • 17. 15 Lycaenidae Superfamili : Hesperoidea Famili : Hesperiida Contoh Klasifikasi Kupu-kupu Hingga Tingkat Jenis untuk Kupu-kupu Papilio memnon Kelas : Insecta Ordo : Lepidoptera Famili : Papilionidae Genus : Papilio Spesies : Papilio memnon E. Karakteristik Kupu-Kupu17 Berdasarkan dari bentuk tubuh dan aktivitasnya, ordo Lepidoptera dikelompokkan menjadi dua sub-ordo yaitu: Rhopalocera dan Heterocera. Subordo Rhopalocera lebih dikenal dengan istilah “butterfly” atau kupu-kupu siang, karenasebagian besar kupu-kupu ini aktif siang hari, sedangkan sub-ordo Heterocera dengan sebutan “moth” atau ngengat atau kupu-kupu malam, karena umumnya aktif pada malam hari (seperti yang telah dijelaskan sebelumnya). Modul morfologi kupu-kupu
  • 18. 16 Kupu-kupu siang tubuhnya langsing, sayap pada umumnya berwarna cerah, indah dan menarik, antene pada ujungnya membesar. Pada waktu istirahat sayapnya menutup dan tegak lurus dengan tubuh, sehingga yang terlihat adalah permukaan sebelah bawah. Kupu-kupu malam tubuhnya lebih gemuk, warna sayapnya kusam, antene pada umumnya tipe plumose (berbentuk seperti bulu ayam). Pada waktu istirahat sayapnya terbuka, menutup abdomen (perut) sehingga yang terlihat adalah permukaan atas dari sayap.18 Kupu-kupu Rhopalocera terdiri dari beberapa famili, antara lain: Papilionidae, Pieridae, Nymphalidae, Danaidae, Satyridae dan Lycaenidae. Kupu kupu Papilionidae merupakan salah satu famili yang mempunyai jenis-jenis yang cantik, dengan tanda-tanda sayap biasanya berwarna hitam yang dihiasi oleh warna- warna indah dan menarik. Sebagian besar jenis dari Papilionidae mempunyai ekor yang muncul dari vena keempat sayap belakang dan mempunyai vena precostal, oleh karena itu kupu-kupu ini disebut “swallow tail”. Modul morfologi kupu-kupu
  • 19. 17 Venasi sayap depannya lengkap. Kaki depan sempurna. Tubuh berukuran sedang sampai sangat besar dengan warna menyolok dan cantik, serta tergolong dalam kelompok kupu-kupu yang mempunyai sayap yang kuat. Sayap biasanya hitam dengan variasi warna yang terang. Pupa menggantung, dengan posisi tegak lurus dengan bantuan benang sutera pada bagian tengah tubuh. Famili ini mempunyai kurang lebih 700 jenis yang tersebar di dunia, terutama sekali di daerah tropik dan temperata (Salmah, 2002). F. Struktur Morfologi Kupu-Kupu Kupu-kupu mempunyai badan yang dilengkapi dengan dua pasang sayap. Badan itu terdiri dari tiga bagian yaitu kepala, toraks (bagian tengah) dan abdomen. Tubuhnya dilapisi bulu-bulu kecil sebagai sensor, dan sayapnya memiliki sisik, yang dapat berperan sebagai hormon selama proses perkawinan.19 Kepala memiliki sepasang antena yang panjang dan di ujung ada benjolan yang berfungsi sebagai peraba dan perasa. Sepasang mata memberikan pengelihatan yang luas dan bagus Modul morfologi kupu-kupu
  • 20. 18 untuk mendeteksi gerakan-gerakan, namun tidak mendetail. Setiap mata terbuat dari ribuan modul mata yang kecil, dengan lensa yang kecil yang terhubung ke syaraf optik. Bagian lain dari kepala adalah lidah bergulung (proboscis), yang berfungsi sebagai pengisap cairan. Toraks merupakan kotak urat dengan tiga segmen. Tiga pasang kaki terdapat pada bagian bawah toraks. Otot terbang ada pada akar kedua pasang sayap yang menempel pada segmen kedua dan ketiga. Sayap tetap merupakan bagian paling penting sehubungan dengan identifikasi, karena ukuran, bentuk dan warna. Abdomen mengandung bagian terbesar dari sistem pencernaan dan sistem pengeluaran. Di ujung dari abdomen, ditemukan genitalia (alat seksual). Karakteristik internal dari genitalia, angat berguna membantu identifikasi kupukupu.20 Modul morfologi kupu-kupu
  • 21. 19 Gambar 2.3. Struktur Imago.21 Sayap-sayap kupu-kupu mempunyai banyak urat (Inggris: vein) yang diberikan nama/kode. Nama/kode yang sama diberikan kepada bagian sayap yang dibagian bawah urat tertentu. Di samping itu ada nama untuk bagian-bagian yang lebih luas. Pada kedua gambar di atas ini diperlihatkan nama-nama yang sekarang sering digunakan. Nama dan kode ini sangat membantu kita memberikan keterangan mengenai gambar dan warna Modul morfologi kupu-kupu
  • 22. 20 yang kita lihat pada sayap kupu-kupu tertentu (Mastrigt, 2005). G. Siklus Hidup Kupu-Kupu Kupu-kupu memiliki empat tahap siklus hidup, yaitu: 1. Ovum (telur); bentuk dan ukuran telur berbeda-beda, tergantung pada jenisnya. Hal ini dapat berguna, sebagai petunjuk dalam identifikasi. Biasanya betina meletakkan telur di bagian bawah dari daun (yang muda), baik secara terpisah maupun dalam kelompok-kelompok. Telur-telur tersebut ditempel pada permukaan daun dan dilindungi dengan cairan dari abdomen betina.22 2. Larva (ulat); tahap pertama ulat terjadi di dalam telur. Setelah keluar ulat bertambah besar dengan cepat. Dalam proses pertumbuhan ulat melepaskan kulit lama dan kulit yang baru (dengan ciri tersendiri) muncul. Ulat memakan daun-daun dari satu atai beberapa jenis tanaman saja dan setelah 'dewasa' masuk dalam tahap pupa. Modul morfologi kupu-kupu
  • 23. 21 3. Pupa (kepompong); umumnya kupu-kupu dewasa tidak memintal kepompong untuk melindungi kepompong, tetapi semua ulat memiliki kelenjar sutera. Kebanyakan ulat menggunakan suteranya untuk mengikatkan diri pada sebuah batang, ranting, atau daun, membentuk kepompong. Kepompong memiliki perlindungan khusus melalui kamuflase dalam warna dan bentuk. 4. Imago (kupu-kupu dewasa); setelah masa kepompong (dari beberapa hari sampai satu bulan lebih), kupu-kupu dewasa muncul dan sebelum keluar, warna sayap sudah keliahatan pada kepompong. Imago membuka bagian atas kepompong dan sambil memegang daun/ranting dengan kaki depan ia menarik diri keluar dari kempompong yang basah itu.23 Sayapnya masih tertutup seperti payung terjun. Setelah keluar, kupu- kupu dewasa mengeluarkan banyak cairan dan membuka dan menggerak-gerakkan sayapsayapnya yang harus menjadi kering, sebelum dapat terbang Modul morfologi kupu-kupu
  • 24. 22 untuk pertama kalinya. Seluruh proses ini biasanya berlangsung di pagi hari dengan cuaca cerah (Mastrigt, 2005). Gambar 2.4. Siklus Hidup Kupu-kupu. H. Perbedaan antara Kupu-kupu dan ngengat Kupu-kupu seringkali tertukar dengan ngengat yang juga termasuk kedalam ordo lepidoptera. Antara kupu-kupu dan ngengat dapat dibedakan dari perbedaan morfologi dan perilakunya (Stane 1992 diacu dalam Noerdjito dan Aswari 2003) yaitu :24 Modul morfologi kupu-kupu
  • 25. 23 a. Ngengat hinggap dengan posisi kedua sayap terbuka atau terentang sedangkan kupu-kupu hinggap dengan posisi sayap tertutup b. Ngengat pada umumnya aktif pada malam hari (nokturnal) dan tertarik dengan cahaya lampu sedangkan kupu-kupu aktif di siang hari (diurnal) c. Ngengat memiliki antena (sungut) pendek dengan bentuk yang menyerupai bulu dan gilig seperti lidi beberapa jenis ujungnya membesar ( Clubbed) sedangkan kupu-kupu memiliki antena yang langsing, d. Ulat atau larva ngengat memiliki kaki semu (kaki perut) kurang dari lima pasang sedangkan kupu- kupu memiliki lima pasang kaki semu (kaki perut) e. Pupa ngengat di dalam kokon sutera, sedangkan pupa kupu-kupu tidak diselimuti kokon sutera dan umumnya pada bagian ujung dilengkapi dengan substansi sutera atau tali sutera untuk menopang pelekatannya pada substrat.25 Gambar 5.1.Perbedaan Kupu-kupu dan Ngengat Modul morfologi kupu-kupu
  • 27. 25 Gambar 5.2.Siklus Hidup Pada Ngengat27 Modul morfologi kupu-kupu
  • 28. 26 I. Makanan kupu-kupu Saat dewasa, kebanyakan kupu-kupu menghisap nektar dari bunga. Sumber nektar yang dapat dijumpai antara lain seperti: kembang sepatu, bunga bougainville (disukai oleh kelompok Papilionidae). Selain itu Hibiscus rosasinensis (Malvaceae), Ixora chinensis, Cinnamomum burmanni (kayu manis) dan Mussaenda spp. (Rubiaceae) sering dikunjungi berbagai jenis kupu- kupu.28 Sedangkan kupu-kupu yang dijumpai di sekitar sungai, kadang mengisap air mineral dari pasir/batu (banyak Pieridae dan Lycaenidae, tetapi juga genus Graphium, Papilionidae). Sumber makanan lainnya adalah buah-buahan yang busuk (disukai kelompok Satyrinae, Morphinae dan Apaturinae), bangkai daging seperi kodok (disukai kelompok Nyimphalinae), kotoran dari burung ddan babi (kelompok Charaxinae dan Apaturinae) dan air seni, yang banyak digunakan sebagai umpan, untuk menangkap kupu-kupu yang terbang di sekitar sungai. Dengan umpan tertentu Modul morfologi kupu-kupu
  • 29. 27 (misalnya air seni) hanya sebagian dari kupu-kupu dapat ditangkap, yaitu anggota dari famili Lycaenidae dan Pieridae dan dari genus Graphium. Dari genus Delias hanya muncul jantan-jantan saja (dan belum dari semua spesies), dan betina lebih suka minum nektar dari bunga di pohon tinggi (Mastrigt, 2005). J. Habitat Kupu-kupu Menurut Sihombing (2002), kupu-kupu biasanya hidup pada habitat terestrial, tetapi komposisi dari spesies yang ada bervariasi menurut kondisi habitatnya. Sebagian besar spesies hidup dilahan yang ditinggalkan atau menganggur, kebun buah-buahan, taman-taman bunga, pekarangan rumah, areal pertanian, hutan primer dan hutan skunder dari ketinggian 0-2000 mdpl (meter diatas permukaan laut).29 Lebih lanjut Sihombing (2002) menjelaskan bahwa kupu-kupu dapat hidup pada kisaran suhu antara 180- 380, dengan kelembapan udara kurang dari 85% dan intensitas cahaya yang cukup agar dapat mengepakkan sayapnya untuk terbang mencari makan dan beraktivitas. Modul morfologi kupu-kupu
  • 30. 28 Jika kondisi alam yang tidak sesuai dengan habitatnya, populasi kupu-kupu dapat menurun. Maka kupu-kupu dapat dikategorikan sebagai salah satu indikator lingkungan untuk perubahan kondisi lingkungan yang sedang terjadi. Aktivitas kupu-kupu biasanya dimulai pada pagi hari dengan datang mengunjungi bunga pada pukul 08.00-10.00 saat matahari cukup menyinari atau mengeringkan sayapnya agar dapat terbang mencari makan. Jika cuaca berkabut, waktu makannya akan tertunda hingga sinar matahari datang dan dapat mengeringkan sayapnya. Periode makan ini juga terjadi pada sore hari dengan kembali mencari bunga-bunga yang masi memiliki nectar pada pukul 15.00-17.00. Sehingga pengambilan data untuk penelitian dan pengkoleksian dapat dilakukan pada saat aktivitas kupu- kupu sedang berlangsung di pagi dan sore hari. K. Hubungan Manusia dan Kupu-kupu30 Keterkaitan antara manusia dan kupu-kupu, sesungguhnya merupakan hal yang istimewa. Banyak Modul morfologi kupu-kupu
  • 31. 29 manfaat didapat manusia dengan kehadiran kupu-kupu di alam. Manfaat itu dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:31 1. Manfaat langsung; dengan adanya usaha peternakan semi-alami dari kupukupu (misalnya dengan Ornithoptera spp. Seperti yang pernah dilakukan di daerah Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung), masyarakat lokal dapat menjual pajangan dari kupu- kupu yang telah diawetkan dan dengan demikian penghasilan masyarakat meningkat. Contoh lain adalah pemanfaat kepompong dari kupu-kupu Famili Saturniidae yang menghasilkan sutera sebagai bahan untuk kain, yang saat ini banyak diminati oleh masyarakat. Juga ada masyarakat yang memakan ulat/dan kepompong famili tersebut, karena kaya akan protein. Nikmat keindahan juga merupakan maanfaat bagi manusia, yang lebih menyenangi kupu-kupu dari pada spesies serangga lain (misalnya kecoak, lalat, nyamuk). Minat dapat begitu besar Modul morfologi kupu-kupu
  • 32. 30 sehingga kelompok parawisata datang untuk mengunjungi daerah tertentu.32 2. Manfaat tidak langsung; kehadiran kupu-kupu di alam, banyak membantu proses penyerbukan pada tumbuhan, yang akhirnya secara tidak langsung sangat bermanfaat bagi manusia. Contoh lain adalah digunakannya kupu-kupu sebagai ornamen dari suatu iklan di televisi, juga gambarnya sebagai tema perangko, motif kain untuk pakaian, stiker, dan lain- lain (Mastrigt, 2005). QUIZ a. Kita tadi sudah mempelajari tentang ciri morfologi kupu-kupu dan ngengat, dan sudah dijelaskan tentang perbedaan antara ngengat dan kupu-kupu. Sekarang saatnya menjawab pertanyaan, Bombyx mori merupakan ulat yang bisa menghasilkan benang sutera, kupu-kupu ini memiliki badan yang cukup besar dengan sayap kecil sehingga tidak bisa terbang. Kupu-kupu ini aktif di malam hari. Modul morfologi kupu-kupu
  • 33. 31 Termasuk sebagai kupu-kupu atau ngengatkah kupu- kupu sutera ini? Jelaskan:33 ....................................................................... ....................................................................... ....................................................................... ....................................................................... ....................................................................... ....................................................................... b. Buatlah Taksonomi dari Kupu-kupu Tanaecia palguna! Jawab : Kelas : ....................... Ordo : ....................... Famili : Nymphalidae Genus :........................ Spesies : ....................... Modul morfologi kupu-kupu
  • 34. 32 OBSERVASI Tujuan : a. mengetahui ciri morfologi kupu-kupu34 b. mengetahui ciri morfologi ngengat Alat : Untuk a) : untuk b) : 1) Insect net 1) Kain putih 2) Kertas papilot 2) ragangan persegi empat 3) Pinset 3) Lampu 4) Jarum penthul 4) jarum penthul 5) Kandang kupu 5) pinset 6) Kertas milimeter 6) kandang kupu 7) Styrofoam 7) kertas papilot 8) Isolasi 8) kertas milimeter Cara Kerja : Untuk semua siswa :  Lakukan kegiatan ini di rumah dengan bantuan orang tua, teman, atau saudara  Tiap-tiap individu mengambil undian untuk menentukan akan Modul morfologi kupu-kupu
  • 35. 33  melakukan kegiatan a) atau b)35 Untuk kegiatan a)  Ambillah dua buah insect net untuk menangkap kupu-kupu di siang hari, lakukanlah di luar jam sekolah baik dilingkungan sekolah atau dilingkungan sekitar rumah  Tangkaplah 3 ekor kupu-kupu yang berbeda jenisnya, masing-masing jenis satu ekor. Masukkan ke dalam kandang kupu  Pegang bagian thoraks kupu, supaya sayapnya tidak rusak, tusuklah bagian kepala dan thoraks hingga kupu itu mati, masukkan ke dalam kertas papilot . simpan selama 2 hari hingga kering  Baringkan kupu pada styrofoam yang sudah dilapisi kertas milimeter, ukur panjang sayap, bentang sayap,  Amati ciri morfologinya meliputi bentuk antena, bentuk probosis, segmen abdomen, bentuk sayap, warna sayap permukaan atas dan bawah, Modul morfologi kupu-kupu
  • 36. 34  Masukkan data tersebut ke dalam tabel. Tentukan apakah ketiga spesies yang diperoleh adalah satu spesies atau tidak, dan sebutkan nama spesiesnya. Buat laporan individu.36 Untuk kegiatan b) : Lakukan pengamatan di lingkungan sekitar rumah, kebun pekarangan rumah, dan lakukan di malam hari dengan pendampingan dari orang tua atau saudara.  Siapkan meja, taruh ragangan kayu persegi yang tengahnya berlubang. Lapisi permukaan lubang dengan kain berwarna putih  Sinari dengan menggunakan senter  Tunggu hingga ada 2 atau 3 ngengat yang menempel pada kain tersebut  Masukkan ngengat yang diperoleh ke dalam kandang kupuLakukan kegiatan selanjutnya sama dengan kegiatan a) Modul morfologi kupu-kupu
  • 37. 35 Brain games P B U T T E R F L Y S R P A L P U S A L P M O T H A C H B A I E C S N B I K I B R X E M B D S D A I A C L T H O R A K S C O E K H M S Y I A L S T O N E P I N L E M A K S N I L S I A. Temukan empat kata yang terdapat dalam balok- balok diatas! B. Deskripsikan setiap fungsi dari empat kata yang anda temukan37 Modul morfologi kupu-kupu
  • 38. 36 RANGKUMAN Agar didapat satu dasar pemikiran yang sama untuk penelitian ini. Maka kerangka konseptual yang dapat dipahami bersama, yaitu: Kupu-kupu merupakan kelompok hewan invertebrata yang dapat membantu penyerbukan tanaman dan sebagai penyeimbang ekosistem. 1. Nilai penting kupu-kupu adalah sebagai salah satu daya tarik ekowisata dan sumber pendapatan ekonomi masyarakat.38 2. Nilai penting kawasan hutan Aek Nauli adalah sebagai habitat kupu-kupu yang dapat dilestarikan untuk menjaga keseimbangan ekosistem hutan. 3. Keanekaragaman adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan variasi dan variabilitas semua makhluk hidup yang terdapat di bumi. Dalam penelitian ini, keanekaragaman tersebut adalah jenis kupu-kupu. Modul morfologi kupu-kupu
  • 39. 37 4. Dominansi adalah proporsi kehadiran suatu spesies dibandingkan dengan spesies lain yang ditemukan pada suatu habitat. 5. Pola dispersi adalah pola penyebaran individu- individu di dalam suatu populasi hewan. 6. Tingkat kesamaan jenis adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan nilai kesamaan variasi jenis pada setiap perbedaan ketinggian.39 Modul morfologi kupu-kupu
  • 40. 38 DAFTAR PUSTAKA40 Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi. 1995. Pengelolaan Pengajaran. Semarang : Rineka Cipta. Anonim.http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/457/jbptuniko mpp-gdl-taufikarya- 22807-2 nikom_t-i.pdf. Diunduh Pada Kamis, 21 April 2011, pukul 23.00 WIB. Anonim. 2012. web.ipb.ac.id. Anatomi serangga.Bogor.Diunduh pada Kamis, 21 April 2011, pukul 22.00 WIB. BSNP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan jenjang Sekolah Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP. Borror, Donald. J., Charles, and Normann. 1992.Pengenalan Pelajaran Serangga. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Chomsin S.Widodo dan Jumadi. 2008. Bahan Ajar Berbaris Kompetensi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Modul morfologi kupu-kupu
  • 41. 39 Djunijanti Peggie dan Mohammad Amir. 2006. Practical Guide to the Butterflies of Bogor Botanical Garden. Jakarta : LIPI. DjunijantiPeggie.2008.http://nasional.kompas.com/read/ 2008/07/21/09425169/kupu-kupu keunikan tiad atara. Kupu-Kupu Keunikan Tiada Tara. Diunduh pada kamis, 21 April 2011 pukul 22.00 WIB.41 Modul morfologi kupu-kupu