Modul ini membahas tentang morfologi kupu-kupu. Terdapat penjelasan tentang ciri-ciri fisik kupu-kupu seperti bagian tubuh, warna sayap, dan venasi. Juga dibahas tentang klasifikasi kupu-kupu berdasarkan famili dan perbedaan antara kupu-kupu dengan ngengat.
1. i
KATA PENGANTAR1
Segala puji bagi Allah swt dan Shalawat kepada
Rasulullah saw, karena makalah untuk mata kuliah
metode studi islam ini dapat terselesaikan.
Namun, karena kami yang menyusun makalah ini
adalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan,
maka mungkin makalah ini banyak kekurangan ataupun
kesalahan baik dalam segi penulisan maupun
penyusunannya, hingga membuat makalah ini kurang
sempurna, kami memohon maaf yang sebesar-besarny
Mudah-mudahan Bapak Dosen pembimbing dan
teman-teman sekalian dapat menerima dan mendapat
ilmu dari makalah ini, kritik dan saran anda sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah kami. Demikian,
semoga bermanfaat.
Kendari, 06-12-2012
Penulis
Modul morfologi kupu-kupu
2. ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................ i
KATA PENGANTAR.......................................... ii
DAFTAR ISI......................................................... iii
KOMPETENSI .................................................... 1
A. Tahuka Kalian? .......................................... 3
B. Info Seputar Serangga................................ 5
C. Ciri Morfologi lepidoptera......................... 6
a. Kupu-kupu............................................. 7
D. Klasifikasi kupu-kupu................................ 10
a. kupu-kupu dalam tingkat takson ......... 14
E. karakteristik kupu-kupu ............................. 15
F. Struktur Morfologi Kupu-kupu.................. 17
G. Siklus Hidup Kupu-Kupu .......................... 20
H. Perbedaan kupu-kupu dan ngengat ............ 22
I. Makanan kupu-kupu .................................. 26
J. Habitat kupu-kupu ..................................... 27
K. Hubungan manusia dan kupu-kupu ........... 28
L. Quis............................................................ 30
M. Observasi.................................................... 32
N. Breing games ............................................. 35
O. Rangkuman ................................................ 36
DAFTAR PUSTAKA2
Modul morfologi kupu-kupu
3. 1
KOMPETENSI3
Modul pengayaan ini merupakan modul yang disusun
sebagai pengembangan bahan ajar dalam materi
keanekaragaman hayati
Standar ketuntasan belajar minimal materi
keanekaragaman hayati.
a. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul pengayaan ini,
diharapkan siswa dapat :
1. Mendeskribsikan karakeristik morfologi kupu-kupu
2. Mendeskripsikan ciri morfologi yang mendasari
kanekaragaman kupu-kupu setiap family
3. Melakukan pengamatan kupu-kupu dan
keterkaitannya dengan lingkungan di lingkungan
sekitar siswa
4. Menganalisis peran kupu-kupu dalam kehidupan
5. Mendeskribsikan upaya konservasi kupu-kupu
b. Indikator :
Modul morfologi kupu-kupu
4. 2
Indikator yang perlu dicapai siswa yaitu :
1. Menjelaskan ciri morfologi kupu-kupu
2. Mendeskripsikan perbedaan antara ngengat dan
kupu-kupu
3. Menjelaskan ciri morfologi kupu-kupu untuk setiap
famili
4. Menjelaskan habitat kupu-kupu
5. Menyebutkan keterkaitan kupu-kupu dengan
tanaman inangnya
6. Mendeskripsikan manfaat kupu-kupu bagi manusia
7. Menjelaskan peran kupu-kupu yang merugikan bagi
manusia
8. Menganalisis peran kupu-kupu dalam ekosistem
9. Menganalisis upaya menjaga kelestarian kupu-kupu4
Modul morfologi kupu-kupu
5. 3
A. Tahukah kalian?
Tahukah kalian bahwa benang sutera itu berasal
dari ulat? Pasti sudah pernah dengar ya. Iya betul,
benang sutera itu berasal dari ulat sutera, Bombyx mori.
Di Cina dan Jepang ulat Bombyx mori ini diproduksi
besar-besaran lho!Tentu saja, untuk memenuhi
kebutuhan sandang di negeri yang jumlah penduduknya
padat tersebut. Kawan, tahukah kalian bahwa panjang
benang sutera itu bisa mencapai ±5.000 m. Wow,
panjang ya!
Gbr. 1.1 Ulat sutera dan kepompongnya5
Modul morfologi kupu-kupu
6. 4
Gbr. 1.2 pembuatan benang sutera
Gbr.1.3 ulat di dalam kepompong6
Gbr. 1.4 Ngengat dari ulat sutera
Modul morfologi kupu-kupu
7. 5
B. Info Seputar Serangga7
Seringkali kita mendengar istilah ini, serangga atau
inescta. Serangga merupakan salah satu hewan
avertebrata dengan keanekaragaman yang sangat tinggi,
baik jenis maupun jumlahnya. Ada beberapa ciri
morfologis yang dapat digunakan untuk mengenali
serangga yaitu : Tubuh terbagi menjadi 3 bagian yaitu
kepala, toraks dan abdomen, Memiliki sepasang mata,
Bersayap, meskipun ada juga yang tidak bersayap,
Memiliki 3 pasang kaki, Mempunyai mata majemuk dan
mata tunggal (oseli). Serangga adalah makhluk unik.
Ukuran tubuh mereka yang kecil tidak menghalangi
kemampuan mereka dalam beradaptasi dan sekaligus
bertahan terhadap guncangan alam. Bandingkan dengan
dinosaurus yang telah punah, maka serangga masih bisa
kita temukan hingga detik inii
Serangga dapat memperbanyak keturunan melalui
proses pertumbuhan dan perkembangan yang disebut
Modul morfologi kupu-kupu
8. 6
metamorfosis (perubahan bentuk). Metamorfosis ini
memungkinkan setiap individu serangga mampu
membagi “pekerjaan” dalam satu periode tumbuh-
kembangnya. Larva (bentuk pradewasa pada serangga
yang mempunyai tipe metamorfosis sempurna)
berfungsi sebagai pengumpul makanan dan energi yang
akan digunakan pada saat dewasa (imago) untuk
berpindah tempat, bergerak, kawin dan berketurunan.
C. Ciri Morfologi Lepidoptera
Lepidoptera merupakan satu dari sebelas anggota
suku insecta. Lepidoptera berasal dari kata lepido yang
berarti sisik dan ptera yang berarti sayap ( Borror et
al,1992). Anggota dari lepidoptera selain kupu-kupu
(butterfly) yaitu ngengat (moth) yang termasuk dalam
subordo Heterocera. Kupu-kupu dan ngengat adalah
serangga yang umum dikenal oleh banyak orang8
selain warnanya yang menarik juga keberadaannya
yang sering terbang disekitar lingkungan kita, terutama
daerah yang masih segar dan alami. Keduanya bisa
Modul morfologi kupu-kupu
9. 7
dikenali secara langsung dari sisik-sisik pada sayap,
yang akan lepas seperti debu pada jari-jari kita, ketika
memegang sayapnya. Ulasan di bawah ini fokus
terhadap pembahasan mengenai kupu-kupu dan ciri
morfologinya.
a. Kupu-kupu9
Kupu-kupu termasuk dalam serangga (insecta)
yang memiliki ciri tubuh beruas-ruas dan memiliki tiga
pasang kaki. Kupu-kupu termasuk dalam sub-kelas
pterygota karena memiliki sayap, dan termasuk dalam
ordo Lepidoptera karena memiliki sayap yang ditutupi
sisik halus yang memberi corak dan warna sayap yang
menarik.
Modul morfologi kupu-kupu
10. 8
Gambar 3. Morfologi Kupu-Kupu (Sumber: Yusi Indriani 2010;
Microsoft Corporation 2007).
Kupu-kupu memiliki tubuh yang terbagi menjadi10
tiga bagian meliputi bagian kepala, dada (toraks), dan
perut (abdomen). Tubuh kupu-kupu ditipang oleh
kerangka luar (exosceleton), rangka luarnya sebagian
besar berupa lapisan kitin yang tidak tertembus air dan
tidak larut dalam asam organik. Kepala kupu-kupu terdiri
dari enam ruas dengan gerakan kepala yang terbatas.
Tiga ruas pertama berasosiasi dengan mata majemuk,
mata tunggal, dan antena. Tiga ruas lainnya berasosiasi
dengan bagian mulut. Maksila (rahang atas), beradaptasi
sebagai alat penghisap berbentuk belahan tabung yang
dapat digulung ketika tidak digunakan dan dijulurkan
Modul morfologi kupu-kupu
11. 9
ketika digunakan untuk menghisap nektar, di sebut
dengan probosis. Palpus labialis merupakan bagian bibir
yang sangat senisitif sebagai alat peraba.Antena
dilengkapi dengan sel-sel syaraf yang berfungsi sebagai
alat pencium dan peraba.11
Toraks kupu-kupu dibagi menjadi 3 bagian yaitu
pro-toraks, meso-toraks dan meta-toraks. Pro-toraks
menjadi tempat melekatnya kaki depan. Meso-toraks
menjaid tempat melekatnya kaki tengah, dan meta-toraks
menjadi tempat melekatnya kaki belakang dan pasangan
sayap belakang. Toraks juga merupakan penghubung
dengan kepala. Di bagian sisi toraks terdapat dua pasang
lubang spirakel yang berfungsi sebagai alat pernafasan.
Bagian kaki depan sangat sensitif dan berguna untuk
mengenali nektar, bunga atau pasangannya. Kaki
kupukupu kadang dilengkapi dengan spina atau taji yang
membantu kupukupu berjalan. Bagian sayap kupu-kupu
biasanya berbentuk menyerupai segitiga dengan berbagai
variasi berbeda antar famili. Bentuk atau percabangan
dan susunan venasi sayap menjadi salah satu ciri untuk
Modul morfologi kupu-kupu
12. 10
mengenali jenis kupu-kupu. Bagian perut kupu-kupu
pada dasarnya terdiri atas sepuluh ruas namun ruas
terakhir mengalami modifikasi menjadi alat kelamin.
D. Klasifikasi Kupu-Kupu12
Dalam kegiatan ini, klasifikasi kupu-kupu
dilakukan melalui identifikasi ciri morfologi setiap jenis-
jenis kupu yang ditemui. Setiap jenis kupu-kupu
memiliki ciri khas tersendiri yang membedakan antara
satu dengan lainnya. Ciri morfologi yang diamati dalam
melakukan kegiatan ini meliputi : bentuk sayapnya
apakah memiliki perpanjangan sayap belakang atau tidak
(yang menyerupai ekor), apakah mengalami reduksi pada
kaki bagian depannya, kemudian warnanya warna yang
khas membedakan antara satu famili dengan famili
lainnya. Famili Papilionidae memiliki warna hitam
sebagai dasar dan warna-warna cerah sepeti merah, hijau
dan kuning, pieridae memiliki warna cerah yaitu putih,
kuning, atau orange, kemudian Nymphalida memiliki ciri
khas warnanya coklat sedangkan untuk Lycaenidae
memiliki dua warna berbeda yang mencolok yaitu bawah
Modul morfologi kupu-kupu
13. 11
berwarna putih atau coklat dan bagian permukaan sayap
atas berwarna biru cerah yang tampak ketika terbang.
Selain bentuk sayap, dan warna, ukuran juga menentukan
satu jenis kupu-kupu, dan yang paling penting adalah
venasi, venasi pada permukaan atas maupun bawah
sayap kupu-kupu. Jika dua kupu memiliki ukuran bentuk
dan warna yang hampir sama, maka untuk membedakan
dilihat venasinya pasti ada perbedaan jika memang
keduanya bukan dalam satu spesies yang sama.13
Klasifikasi Kupu-kupu (Ordo Lepidoptera)
Kingdom Hewan (Animalia) dibagikan dalam
sejumlah phylum (generasi dengan asal yang sama).
Kupu-kupu (Ordo Lepidoptera) termasuk di dalam Kelas
Insekta yang termasuk dalam Phylum Arthropoda (=
kaki beruas-ruas). Struktur klasifikasi lengkap adalah
sebagai berikut:
Kingdom Animalia
Phylum Arthropoda
Kelas Insekta
Ordo Lepidoptera
Modul morfologi kupu-kupu
14. 12
Kupu-kupu merupakan serangga yang umum
dikenal oleh setiap orang. Mereka dapat dikenali
berdasarkan sisik-sisik pada sayap yang menimbulkan
seperti debu pada jari, pada saat dipegang. Kebanyakan
tubuh dan tungkainya juga ditutupi oleh sisik-sisik.
Karena ciri inilah mereka digolongkan pada Lepidoptera,
yang berasal dari kata 'lepis' yang artinya sisik dan
'pteron' yang artinya sayap (Salmah, 2002).
Dalam bahasa sehari-hari kita membagi kupu-kupu
(seluruh ordo Lepidoptera) menjadi kupu-kupu siang dan
kupu-kupu malam (yang juga disebut dengan ngengat).
Beda antara kupu-kupu dan ngengat tidak mudah, karena
belum ada satu ciri khas, yang dapat digunakan secara
konsisten dan selalu ada pengecualian. Namun, dengan
memperhatikan ciri-ciri dibawah ini. Maka kita dibantu
dan tidak perlu ragu membedakkan kupu-kupu (siang)
dan ngengat.14
Kupu-kupu mempunyai warna yang cerah; nengat
warna abu-abu atau/dan coklat. Namun, ada kupu-kupu
dengan warna kurang cerah (khususnya genus Euploea si
Modul morfologi kupu-kupu
15. 13
subfamili Danainae dan banyak anggota Subfamili
Satyrinae) dan ada ngengat dengan warna yang sangat
indah (misalnya genus Milionia).
Kupu-kupu terbang siang hari; ngengat pada
malam hari. Namun, juga di sini ada pengecualian.
Beberapa kupu-kupu dapat ditemukan pada lampu
malam hari (Ogyris meeki) dan agak banyak ngengat
aktif pada siang hari, dan bukan hanya karena
'terganggu'.
Ketika istirahat, ngengat biasanya membentangkan
sayapnya sepanjang tubuhnya, dengan demikian
menunjukkan bagian atas dari sayap depan saja.
Sebaliknya kebanyakan kupu-kupu melipat sayapnya
vertikal melampaui punggungnya, sehingga
menampakkan bagian bawah dari sayap belakang, dan
bilamana duduk dengansayap terbuka, juga sebagian dari
sayap belakang masih kelihatan. Namun, ada beberapa
ngengat duduk seperti kupu-kupu siang.15
Antena dari kupu-kupu mempunyai benjolan di
ujung, sedangkan hampir semua ngengat memiliki antena
Modul morfologi kupu-kupu
16. 14
seperti bulu atau bulu burung atau lain lagi (Mastrigt,
2005).
Gambar 2.2. Perbandingan antena kupu-kupu dan ngengat.
Kedudukan kupu-kupu dalam tingkat takson16
Secara taksonomi, kupu-kupu diklasifikasikan
dalam :
Kelas : Insekta
Ordo : Lepidoptera
Subordo : Rhopalocera
Superfamili : Hesperoidea dan Papilionoidea
Superfamili : Papilionoidea
Famili : Papilionidae
Pieridae
Nymphalidae
Modul morfologi kupu-kupu
17. 15
Lycaenidae
Superfamili : Hesperoidea
Famili : Hesperiida
Contoh Klasifikasi Kupu-kupu Hingga Tingkat
Jenis untuk Kupu-kupu Papilio memnon
Kelas : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Papilionidae
Genus : Papilio
Spesies : Papilio memnon
E. Karakteristik Kupu-Kupu17
Berdasarkan dari bentuk tubuh dan aktivitasnya,
ordo Lepidoptera dikelompokkan menjadi dua sub-ordo
yaitu: Rhopalocera dan Heterocera. Subordo
Rhopalocera lebih dikenal dengan istilah “butterfly” atau
kupu-kupu siang, karenasebagian besar kupu-kupu ini
aktif siang hari, sedangkan sub-ordo Heterocera dengan
sebutan “moth” atau ngengat atau kupu-kupu malam,
karena umumnya aktif pada malam hari (seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya).
Modul morfologi kupu-kupu
18. 16
Kupu-kupu siang tubuhnya langsing, sayap pada
umumnya berwarna cerah, indah dan menarik, antene
pada ujungnya membesar. Pada waktu istirahat sayapnya
menutup dan tegak lurus dengan tubuh, sehingga yang
terlihat adalah permukaan sebelah bawah. Kupu-kupu
malam tubuhnya lebih gemuk, warna sayapnya kusam,
antene pada umumnya tipe plumose (berbentuk seperti
bulu ayam). Pada waktu istirahat sayapnya terbuka,
menutup abdomen (perut) sehingga yang terlihat adalah
permukaan atas dari sayap.18
Kupu-kupu Rhopalocera terdiri dari beberapa famili,
antara lain: Papilionidae, Pieridae, Nymphalidae,
Danaidae, Satyridae dan Lycaenidae. Kupu kupu
Papilionidae merupakan salah satu famili yang
mempunyai jenis-jenis yang cantik, dengan tanda-tanda
sayap biasanya berwarna hitam yang dihiasi oleh warna-
warna indah dan menarik. Sebagian besar jenis dari
Papilionidae mempunyai ekor yang muncul dari vena
keempat sayap belakang dan mempunyai vena precostal,
oleh karena itu kupu-kupu ini disebut “swallow tail”.
Modul morfologi kupu-kupu
19. 17
Venasi sayap depannya lengkap. Kaki depan sempurna.
Tubuh berukuran sedang sampai sangat besar dengan
warna menyolok dan cantik, serta tergolong dalam
kelompok kupu-kupu yang mempunyai sayap yang kuat.
Sayap biasanya hitam dengan variasi warna yang terang.
Pupa menggantung, dengan posisi tegak lurus dengan
bantuan benang sutera pada bagian tengah tubuh. Famili
ini mempunyai kurang lebih 700 jenis yang tersebar di
dunia, terutama sekali di daerah tropik dan temperata
(Salmah, 2002).
F. Struktur Morfologi Kupu-Kupu
Kupu-kupu mempunyai badan yang dilengkapi
dengan dua pasang sayap. Badan itu terdiri dari tiga
bagian yaitu kepala, toraks (bagian tengah) dan abdomen.
Tubuhnya dilapisi bulu-bulu kecil sebagai sensor, dan
sayapnya memiliki sisik, yang dapat berperan sebagai
hormon selama proses perkawinan.19
Kepala memiliki
sepasang antena yang panjang dan di ujung ada benjolan
yang berfungsi sebagai peraba dan perasa. Sepasang
mata memberikan pengelihatan yang luas dan bagus
Modul morfologi kupu-kupu
20. 18
untuk mendeteksi gerakan-gerakan, namun tidak
mendetail. Setiap mata terbuat dari ribuan modul mata
yang kecil, dengan lensa yang kecil yang terhubung ke
syaraf optik. Bagian lain dari kepala adalah lidah
bergulung (proboscis), yang berfungsi sebagai pengisap
cairan. Toraks merupakan kotak urat dengan tiga
segmen. Tiga pasang kaki terdapat pada bagian bawah
toraks. Otot terbang ada pada akar kedua pasang sayap
yang menempel pada segmen kedua dan ketiga. Sayap
tetap merupakan bagian paling penting sehubungan
dengan identifikasi, karena ukuran, bentuk dan warna.
Abdomen mengandung bagian terbesar dari sistem
pencernaan dan sistem pengeluaran. Di ujung dari
abdomen, ditemukan genitalia (alat seksual).
Karakteristik internal dari genitalia, angat berguna
membantu identifikasi kupukupu.20
Modul morfologi kupu-kupu
21. 19
Gambar 2.3. Struktur Imago.21
Sayap-sayap kupu-kupu mempunyai banyak urat
(Inggris: vein) yang diberikan nama/kode. Nama/kode
yang sama diberikan kepada bagian sayap yang dibagian
bawah urat tertentu. Di samping itu ada nama untuk
bagian-bagian yang lebih luas. Pada kedua gambar di
atas ini diperlihatkan nama-nama yang sekarang sering
digunakan. Nama dan kode ini sangat membantu kita
memberikan keterangan mengenai gambar dan warna
Modul morfologi kupu-kupu
22. 20
yang kita lihat pada sayap kupu-kupu tertentu (Mastrigt,
2005).
G. Siklus Hidup Kupu-Kupu
Kupu-kupu memiliki empat tahap siklus hidup,
yaitu:
1. Ovum (telur); bentuk dan ukuran telur berbeda-beda,
tergantung pada jenisnya. Hal ini dapat berguna,
sebagai petunjuk dalam identifikasi. Biasanya betina
meletakkan telur di bagian bawah dari daun (yang
muda), baik secara terpisah maupun dalam
kelompok-kelompok. Telur-telur tersebut ditempel
pada permukaan daun dan dilindungi dengan cairan
dari abdomen betina.22
2. Larva (ulat); tahap pertama ulat terjadi di dalam
telur. Setelah keluar ulat bertambah besar dengan
cepat. Dalam proses pertumbuhan ulat melepaskan
kulit lama dan kulit yang baru (dengan ciri
tersendiri) muncul. Ulat memakan daun-daun dari
satu atai beberapa jenis tanaman saja dan setelah
'dewasa' masuk dalam tahap pupa.
Modul morfologi kupu-kupu
23. 21
3. Pupa (kepompong); umumnya kupu-kupu dewasa
tidak memintal kepompong untuk melindungi
kepompong, tetapi semua ulat memiliki kelenjar
sutera. Kebanyakan ulat menggunakan suteranya
untuk mengikatkan diri pada sebuah batang, ranting,
atau daun, membentuk kepompong. Kepompong
memiliki perlindungan khusus melalui kamuflase
dalam warna dan bentuk.
4. Imago (kupu-kupu dewasa); setelah masa
kepompong (dari beberapa hari sampai satu bulan
lebih), kupu-kupu dewasa muncul dan sebelum
keluar, warna sayap sudah keliahatan pada
kepompong. Imago membuka bagian atas
kepompong dan sambil memegang daun/ranting
dengan kaki depan ia menarik diri keluar dari
kempompong yang basah itu.23
Sayapnya masih
tertutup seperti payung terjun. Setelah keluar, kupu-
kupu dewasa mengeluarkan banyak cairan dan
membuka dan menggerak-gerakkan sayapsayapnya
yang harus menjadi kering, sebelum dapat terbang
Modul morfologi kupu-kupu
24. 22
untuk pertama kalinya. Seluruh proses ini biasanya
berlangsung di pagi hari dengan cuaca cerah
(Mastrigt, 2005).
Gambar 2.4. Siklus Hidup Kupu-kupu.
H. Perbedaan antara Kupu-kupu dan ngengat
Kupu-kupu seringkali tertukar dengan ngengat
yang juga termasuk kedalam ordo lepidoptera. Antara
kupu-kupu dan ngengat dapat dibedakan dari perbedaan
morfologi dan perilakunya (Stane 1992 diacu dalam
Noerdjito dan Aswari 2003) yaitu :24
Modul morfologi kupu-kupu
25. 23
a. Ngengat hinggap dengan posisi kedua sayap terbuka
atau terentang sedangkan kupu-kupu hinggap dengan
posisi sayap tertutup
b. Ngengat pada umumnya aktif pada malam hari
(nokturnal) dan tertarik dengan cahaya lampu
sedangkan kupu-kupu aktif di siang hari (diurnal)
c. Ngengat memiliki antena (sungut) pendek dengan
bentuk yang menyerupai bulu dan gilig seperti lidi
beberapa jenis ujungnya membesar ( Clubbed)
sedangkan kupu-kupu memiliki antena yang
langsing,
d. Ulat atau larva ngengat memiliki kaki semu (kaki
perut) kurang dari lima pasang sedangkan kupu-
kupu memiliki lima pasang kaki semu (kaki perut)
e. Pupa ngengat di dalam kokon sutera, sedangkan
pupa kupu-kupu tidak diselimuti kokon sutera dan
umumnya pada bagian ujung dilengkapi dengan
substansi sutera atau tali sutera untuk menopang
pelekatannya pada substrat.25
Gambar 5.1.Perbedaan Kupu-kupu dan Ngengat
Modul morfologi kupu-kupu
28. 26
I. Makanan kupu-kupu
Saat dewasa, kebanyakan kupu-kupu menghisap
nektar dari bunga. Sumber nektar yang dapat dijumpai
antara lain seperti: kembang sepatu, bunga bougainville
(disukai oleh kelompok Papilionidae). Selain itu
Hibiscus rosasinensis (Malvaceae), Ixora chinensis,
Cinnamomum burmanni (kayu manis) dan Mussaenda
spp. (Rubiaceae) sering dikunjungi berbagai jenis kupu-
kupu.28
Sedangkan kupu-kupu yang dijumpai di sekitar
sungai, kadang mengisap air mineral dari pasir/batu
(banyak Pieridae dan Lycaenidae, tetapi juga genus
Graphium, Papilionidae). Sumber makanan lainnya
adalah buah-buahan yang busuk (disukai kelompok
Satyrinae, Morphinae dan Apaturinae), bangkai daging
seperi kodok (disukai kelompok Nyimphalinae), kotoran
dari burung ddan babi (kelompok Charaxinae dan
Apaturinae) dan air seni, yang banyak digunakan
sebagai umpan, untuk menangkap kupu-kupu yang
terbang di sekitar sungai. Dengan umpan tertentu
Modul morfologi kupu-kupu
29. 27
(misalnya air seni) hanya sebagian dari kupu-kupu dapat
ditangkap, yaitu anggota dari famili Lycaenidae dan
Pieridae dan dari genus Graphium. Dari genus Delias
hanya muncul jantan-jantan saja (dan belum dari semua
spesies), dan betina lebih suka minum nektar dari bunga
di pohon tinggi (Mastrigt, 2005).
J. Habitat Kupu-kupu
Menurut Sihombing (2002), kupu-kupu biasanya
hidup pada habitat terestrial, tetapi komposisi dari
spesies yang ada bervariasi menurut kondisi habitatnya.
Sebagian besar spesies hidup dilahan yang ditinggalkan
atau menganggur, kebun buah-buahan, taman-taman
bunga, pekarangan rumah, areal pertanian, hutan primer
dan hutan skunder dari ketinggian 0-2000 mdpl (meter
diatas permukaan laut).29
Lebih lanjut Sihombing (2002) menjelaskan bahwa
kupu-kupu dapat hidup pada kisaran suhu antara 180-
380, dengan kelembapan udara kurang dari 85% dan
intensitas cahaya yang cukup agar dapat mengepakkan
sayapnya untuk terbang mencari makan dan beraktivitas.
Modul morfologi kupu-kupu
30. 28
Jika kondisi alam yang tidak sesuai dengan habitatnya,
populasi kupu-kupu dapat menurun. Maka kupu-kupu
dapat dikategorikan sebagai salah satu indikator
lingkungan untuk perubahan kondisi lingkungan yang
sedang terjadi.
Aktivitas kupu-kupu biasanya dimulai pada pagi
hari dengan datang mengunjungi bunga pada pukul
08.00-10.00 saat matahari cukup menyinari atau
mengeringkan sayapnya agar dapat terbang mencari
makan. Jika cuaca berkabut, waktu makannya akan
tertunda hingga sinar matahari datang dan dapat
mengeringkan sayapnya. Periode makan ini juga terjadi
pada sore hari dengan kembali mencari bunga-bunga
yang masi memiliki nectar pada pukul 15.00-17.00.
Sehingga pengambilan data untuk penelitian dan
pengkoleksian dapat dilakukan pada saat aktivitas kupu-
kupu sedang berlangsung di pagi dan sore hari.
K. Hubungan Manusia dan Kupu-kupu30
Keterkaitan antara manusia dan kupu-kupu,
sesungguhnya merupakan hal yang istimewa. Banyak
Modul morfologi kupu-kupu
31. 29
manfaat didapat manusia dengan kehadiran kupu-kupu
di alam. Manfaat itu dapat dikelompokkan menjadi dua,
yaitu:31
1. Manfaat langsung; dengan adanya usaha peternakan
semi-alami dari kupukupu (misalnya dengan
Ornithoptera spp. Seperti yang pernah dilakukan di
daerah Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung),
masyarakat lokal dapat menjual pajangan dari kupu-
kupu yang telah diawetkan dan dengan demikian
penghasilan masyarakat meningkat. Contoh lain
adalah pemanfaat kepompong dari kupu-kupu Famili
Saturniidae yang menghasilkan sutera sebagai bahan
untuk kain, yang saat ini banyak diminati oleh
masyarakat. Juga ada masyarakat yang memakan
ulat/dan kepompong famili tersebut, karena kaya
akan protein. Nikmat keindahan juga merupakan
maanfaat bagi manusia, yang lebih menyenangi
kupu-kupu dari pada spesies serangga lain (misalnya
kecoak, lalat, nyamuk). Minat dapat begitu besar
Modul morfologi kupu-kupu
32. 30
sehingga kelompok parawisata datang untuk
mengunjungi daerah tertentu.32
2. Manfaat tidak langsung; kehadiran kupu-kupu di
alam, banyak membantu proses penyerbukan pada
tumbuhan, yang akhirnya secara tidak langsung
sangat bermanfaat bagi manusia. Contoh lain adalah
digunakannya kupu-kupu sebagai ornamen dari
suatu iklan di televisi, juga gambarnya sebagai tema
perangko, motif kain untuk pakaian, stiker, dan lain-
lain (Mastrigt, 2005).
QUIZ
a. Kita tadi sudah mempelajari tentang ciri morfologi
kupu-kupu dan ngengat, dan sudah dijelaskan
tentang perbedaan antara ngengat dan kupu-kupu.
Sekarang saatnya menjawab pertanyaan, Bombyx
mori merupakan ulat yang bisa menghasilkan
benang sutera, kupu-kupu ini memiliki badan yang
cukup besar dengan sayap kecil sehingga tidak bisa
terbang. Kupu-kupu ini aktif di malam hari.
Modul morfologi kupu-kupu
33. 31
Termasuk sebagai kupu-kupu atau ngengatkah kupu-
kupu sutera ini? Jelaskan:33
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
b. Buatlah Taksonomi dari Kupu-kupu Tanaecia
palguna!
Jawab :
Kelas : .......................
Ordo : .......................
Famili : Nymphalidae
Genus :........................
Spesies : .......................
Modul morfologi kupu-kupu
34. 32
OBSERVASI
Tujuan :
a. mengetahui ciri morfologi kupu-kupu34
b. mengetahui ciri morfologi ngengat
Alat :
Untuk a) : untuk b) :
1) Insect net 1) Kain putih
2) Kertas papilot 2) ragangan persegi empat
3) Pinset 3) Lampu
4) Jarum penthul 4) jarum penthul
5) Kandang kupu 5) pinset
6) Kertas milimeter 6) kandang kupu
7) Styrofoam 7) kertas papilot
8) Isolasi 8) kertas milimeter
Cara Kerja :
Untuk semua siswa :
Lakukan kegiatan ini di rumah dengan bantuan
orang tua, teman, atau saudara
Tiap-tiap individu mengambil undian untuk
menentukan akan
Modul morfologi kupu-kupu
35. 33
melakukan kegiatan a) atau b)35
Untuk kegiatan a)
Ambillah dua buah insect net untuk menangkap
kupu-kupu di siang hari, lakukanlah di luar jam
sekolah baik dilingkungan sekolah atau dilingkungan
sekitar rumah
Tangkaplah 3 ekor kupu-kupu yang berbeda
jenisnya, masing-masing jenis satu ekor. Masukkan
ke dalam kandang kupu
Pegang bagian thoraks kupu, supaya sayapnya tidak
rusak, tusuklah bagian kepala dan thoraks hingga
kupu itu mati, masukkan ke dalam kertas papilot .
simpan selama 2 hari hingga kering
Baringkan kupu pada styrofoam yang sudah dilapisi
kertas milimeter,
ukur panjang sayap, bentang sayap,
Amati ciri morfologinya meliputi bentuk antena,
bentuk probosis, segmen abdomen, bentuk sayap,
warna sayap permukaan atas dan bawah,
Modul morfologi kupu-kupu
36. 34
Masukkan data tersebut ke dalam tabel. Tentukan
apakah ketiga spesies yang diperoleh adalah satu
spesies atau tidak, dan sebutkan nama spesiesnya.
Buat laporan individu.36
Untuk kegiatan b) :
Lakukan pengamatan di lingkungan sekitar rumah,
kebun pekarangan rumah, dan lakukan di malam hari
dengan pendampingan dari orang tua atau saudara.
Siapkan meja, taruh ragangan kayu persegi yang
tengahnya berlubang. Lapisi permukaan lubang
dengan kain berwarna putih
Sinari dengan menggunakan senter
Tunggu hingga ada 2 atau 3 ngengat yang menempel
pada kain tersebut
Masukkan ngengat yang diperoleh ke dalam
kandang kupuLakukan kegiatan selanjutnya sama
dengan kegiatan a)
Modul morfologi kupu-kupu
37. 35
Brain games
P B U T T E R F L Y
S R P A L P U S A L
P M O T H A C H B A
I E C S N B I K I B
R X E M B D S D A I
A C L T H O R A K S
C O E K H M S Y I A
L S T O N E P I N L
E M A K S N I L S I
A. Temukan empat kata yang terdapat dalam balok-
balok diatas!
B. Deskripsikan setiap fungsi dari empat kata yang
anda temukan37
Modul morfologi kupu-kupu
38. 36
RANGKUMAN
Agar didapat satu dasar pemikiran yang sama untuk
penelitian ini. Maka kerangka konseptual yang dapat
dipahami bersama, yaitu:
Kupu-kupu merupakan kelompok hewan invertebrata
yang dapat membantu penyerbukan tanaman dan sebagai
penyeimbang ekosistem.
1. Nilai penting kupu-kupu adalah sebagai salah satu
daya tarik ekowisata dan sumber pendapatan
ekonomi masyarakat.38
2. Nilai penting kawasan hutan Aek Nauli adalah
sebagai habitat kupu-kupu yang dapat dilestarikan
untuk menjaga keseimbangan ekosistem hutan.
3. Keanekaragaman adalah suatu istilah yang
digunakan untuk menunjukkan variasi dan
variabilitas semua makhluk hidup yang terdapat di
bumi. Dalam penelitian ini, keanekaragaman
tersebut adalah jenis kupu-kupu.
Modul morfologi kupu-kupu
39. 37
4. Dominansi adalah proporsi kehadiran suatu spesies
dibandingkan dengan spesies lain yang ditemukan
pada suatu habitat.
5. Pola dispersi adalah pola penyebaran individu-
individu di dalam suatu populasi hewan.
6. Tingkat kesamaan jenis adalah suatu istilah yang
digunakan untuk menunjukkan nilai kesamaan
variasi jenis pada setiap perbedaan ketinggian.39
Modul morfologi kupu-kupu
40. 38
DAFTAR PUSTAKA40
Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi. 1995. Pengelolaan
Pengajaran. Semarang : Rineka Cipta.
Anonim.http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/457/jbptuniko
mpp-gdl-taufikarya- 22807-2 nikom_t-i.pdf.
Diunduh Pada Kamis, 21 April 2011, pukul 23.00
WIB.
Anonim. 2012. web.ipb.ac.id.
Anatomi serangga.Bogor.Diunduh pada Kamis, 21 April
2011, pukul 22.00 WIB.
BSNP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan jenjang Sekolah Dasar dan
Menengah. Jakarta: BSNP.
Borror, Donald. J., Charles, and Normann.
1992.Pengenalan Pelajaran Serangga.
Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Chomsin S.Widodo dan Jumadi. 2008. Bahan Ajar
Berbaris Kompetensi. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Modul morfologi kupu-kupu
41. 39
Djunijanti Peggie dan Mohammad Amir. 2006. Practical
Guide to the Butterflies of Bogor Botanical
Garden. Jakarta : LIPI.
DjunijantiPeggie.2008.http://nasional.kompas.com/read/
2008/07/21/09425169/kupu-kupu keunikan tiad
atara. Kupu-Kupu Keunikan Tiada Tara. Diunduh
pada kamis, 21 April 2011 pukul 22.00 WIB.41
Modul morfologi kupu-kupu