SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
HORMON AUKSIN
KELOMPOK 4
LINA YARIYANI (A42012003)
FIRLITA NURUL KHARISMA (A420120008)
INE YULIANA SARI KUSUMAH (A420120026)
IDA NURJANAH (A420120033)
Frits Went (1926) :
Dalam percobaannya Went menggunakan bahan potongan
agar-agar
ujung koleoptil dipotong dan diletakkan pada potongan agar-agar
jika potongan agar tersebut diletakkan kembali pada kecambah yang
telah dipotong ujungnya, terjadi pertumbuhan dan pembelokan arah
tumbuh ujung koleoptil.
jika yang digunakan potongan agar tanpa auksin maka tidak
terjadi pertumbuhan dan pembelokan arah tumbuh.
Kesimpulan :
Ada sinyal yang berdifusi dari potongan pucuk koleoptil ke dalam
potongan agar-agar, yang menstimulasi pertumbuhan pada sisi yang tidak
langsung terkena cahaya.
Percobaan Yang Dilakukan Oleh F.W. Went.
Boysen-Jensen (1913)
Menggunakan sepotong mika
Jika disisipkan dibawah pucuk dibagian yang tidak terkena cahaya maka
tidak ada pembelokan
Jika disisipkan pada sisi yang terkena cahaya langsung maka ada
pembelokan
Kesimpulan : untuk terjadinya pembelokan perlu transport sinyal disepanjang sisi
yang tidak terkena cahaya secara langsung
Mekanisme IAA
• Reaksi Indolpiruvat
• Reaksi ini merupakan reaksi biosintesis IAA yang umum terjadi pada tanaman. Reaksi ini diawali dengan transminasi Trp
katalis menjadi asam Indolpiruvat oleh enzim Triptofan Transminase, asam Indolpiruvat kemudian dirubah menjadi
Indoleasetaldehid oleh enzim Dekarbosilase, kemudian tahap terakhir Indoleasetaldehid melalui dehidrogenasi oleh enzim
Dehydrogenase dirubah menjadi Indoleacetid acid (IAA)
• b. Reaksi Indoleacetaldoxim
• Reaksi ini, merupakan reaksi yang khas pada tanaman Brassicaceae dan Resedaceae. Reaksi ini diawali dengan pembentukan
Indoleacetaldoxim dari triptofan oleh enzim Monooksigenase, kemudian dirubah menjadi Indolacetonitrill. Oleh enzim
Nitrilase, kemudian dirubah menjadi IAA.
• c. Reaksi Triptamin
• Reaksi ini diawali dengan dekarboksilasi Trp menjadi Triptamin oleh enzim Dekarboksilase. Triptamin kemudian dioksidasi
dan deaminisassi untuk menghasilkan Indolasetaldehid. Molekul ini akan mengalami oksidasi lebih lanjut untuk
menghasilkan IAA.
• Pada umumnya, auksin diproduksi pada daerah meristem seperti tunas pucuk, pucuk tunas daun, atau benih yang sedang
berkembang dan di translokasikan menuju daerah perakaran (Ljung et al., 2005). Dari tempat sintesis, auksin didistribusikan
langsung ke seluruh bagian tanaman untuk beberapa bentuk proses perkembangan seperti pembelahan sel, pemanjangan
sel, pertumbuhan akar lateral, dominansi apikal, perkembangan daun dan bunga (Davies, 2004). Secara fisiologis sistem
transport auksin dilakukan melalui dua tipe jalur yang berbeda, yaitu secara non polar melalui floem dan secara polar
melalui sel ke sel. Menurut Michniewicz et al. (2007), sistem transport non polar melalui floem berlangsung relatif cepat
dengan perpindahan molekul berlangsung selama 5 – 20 cm per jam. Pada sistem ini, auksin bersama dengan metabolit lain
ditransportasikan melalui floem ke organ dan jaringan lain kemudian secara bertahap di distribusikan lebih spesifik melalui
sistem polar.
• Pada sistem transport polar yang terjadi dari sel ke sel (Raven, 1975) berlangsung selama 5-20 mm per jam dan aktif untuk
auksin eksogen (Michniewicz et al., 2007; Lomax et al., 1995). Pada tipe tersebut ada dua macam penggolongan yaitu jarak
jauh (distribusi ke seluruh bagian tanaman) dan jarak dekat (didistribusikan ke jaringan spesifik). Di dalam sel penyebaran
auksin terjadi secara lateral (ke samping), acropetal (ke atas) maupun basipetal (ke bawah) (Rashotte et al., 2000). Menurut
Jenik and Barton (2005) auksin dapat melintasi membran sel menuju sel karena ada protein (AUX1) yang membawanya.
Protein tersebut termasuk dalam auxin amino acid permease (AAAP) atau auxin amino acid transporter.
Indole Acetid Acid (IAA)
• Pembentukan IAA
Asam Amino
Triptopan
Asam Indole piruvat
Triptamin
Indole Acetaldehida IAA
Zn
Fitohormon, Vitamin, Gula
• Sekumpulan zat-zat yang membantu
pertumbuhan tanaman
Dimana “Auksin” Disintesis ??
 Ujung koleoptil dan Pucuk Tumbuhan Mempunyai Enzim  Mengubah
“Triptofan” menjadi IAA
 Maka Auksin banyak disintersis pada : Jariingan Meristem (Pucuk)
tumbuhan  Tunas, Kuncup bunga, Kuncup Daun, dan ujung akar.
Aukasin dibuat pada bagian pucuk dan kuncup  Didistribusikan ke
daerah lain ke seluruh bagian tumbuhan.
Tidak semua bagian tumbuhan mendapat distribusi yang sama
Auksin Indogen & Auksin Eksogen
Perbedaan Pembentukan Auksin
• Beberapa proses bekerjanya auxin pada tumbuhan adalah sebagai
berikut :
1. Auxin turut serta dalam reaksi molekuler. Auxin bekerja
sepertinya bekerjanya koenzim dalam pertumbuhan tanaman
2. Auxin mempengaruhi enzim. Auxin bekerja sebagai zat pelindung
bagi enzim dari inaktivasi. Auxin mempengaruhi DNA sehingga aktif
dalam sintesis protein.
3. Auxin mempengaruhi tekanan osmotic tumbuhan. Auxin akan
menaikkan tekanan osmotic tumbuhan sehingga akan menaikkan.
Proses penyerapan air oleh tumbuhan.
4. Auxin akan memperpanjang/mengembangkan ukuran sel.
Penjelasan secara Secara sederhana adalah bahwa auxin akan
melunakkan dinding sel sehingga terjadi kenaikkan penyerapan air
oleh sel yang akan berakibat sel mengembang.
5. Auxin menaikkan penyerapan H20.
Auksin dapat Berdifusi
• Auxin dapat berdifusi ke sel-sel yang berada di belakang sel-sel
koleoptil
• Auksin sangat berperan penting dalam dominasi tunas apikal,
merupakan sebuah fenomena dari pusat percabangan tumbuhan
yang tumbuh lebih dominan daripada percabangan lainnya. Tunas
apikal adalah bagian yang memproduksi hormon auksin yang dapat
berdifusi ke bawah dan menunjang pertumbuhan tunas lateral,
dilain pihak pertumbuhan ini akan menimbulkan kompetisi pada
tunas apikal terhadap cahaya matahari dan nutrisi. Apabila prinsip
dari dominasi apikal dapat dipahami, maka akan sangat membantu
dalam manajemen tumbuhan. Manajemen tumbuhan dapat berupa
memanipulasi respon natural, seperti pengaruh hormone auksin ini
untuk menghasilkan tumbuhan yang dapat diatur ukuran, bentuk,
maupun produktivitas buahnya
Distribusi Auksin Bipetal
• IAA diangkut dari satu organ atau jaringan ke organ atau jaringan yang lain melalui
sel parenkim yang bersinggungan dengan berkas pembuluh. Pengangkutan IAA
pada batang dan tangkai daun biasanya berasal dari daun muda menuju arah
bawah sepanjang berkas pembuluh
• Cara pengangkutan auksin memiliki keistimewaan yang berbeda dengan
pengangkutan floem. Pertama, pergerakan auksin lambat sekitas 1cm/jam. Kedua,
pengangkutan auksin berlangsung secara polar arahnya basipetal (mencari dasar).
Ketiga, pergerakan auksin memerlukan energi metabolisme yaitu kemampuan zat
penghambatan sintesis ATP atau kurang oksigen, asam 2,3,5-triiodobenzoat (TIBA)
dan asam α-naftilalamat (NPA) yang sering disebut antiauksin.
• Pengangkutan IAA secara basipetal dalam sel hidup yaitu pompa proton yang
dijalankan oleh ATP di membran plasma mempertahankan pH dinding tetap lebih
rendah daripada pH sitosol. Di duga ada dua protein penerima yang tak terlihat.
Satu penerima mengangkut IAAH (IAA tak terdisosiasi) menuju puncak sel melalui
kontranspor dengan proton, menurunkan gradien energi-bebas mereka sedangkan
penerima lainnya di dasar sel mengangkut IAA keluar sel.
Hubungan Auksin dengan
Fototropisme dan Geotropisme
• Suatu tanaman apabila disinari suatu cahaya, maka
tanaman tersebut akan membengkok ke arah datangnya
sinar. Membengkoknya tanaman tersebut adalah karena
terjadinya pemanjangan sel pada bagian sel yang tidak
tersinari lebih besar dibanding dengan sel yang ada pada
bagian tanaman yang tersinari. Perbedaan rangsangan
(respond) tanaman terhadap penyinaran dinamakan
phototropisme.
Terjadinya phototropisme ini disebabkan karena tidak
samanya penyebaran auxin di bagian tanaman yang tidak
tersinari dengan bagian tanaman yang tersinari. Pada
bagian tanaman yang tidak tersinari konsentrasi auxinnya
lebih tinggi dibanding dengan bagian tanaman yang
tersinari.
• Geotropisme
Geotropisme adalah pengaruh gravitasi bumi terhadap pertumbuhan organ tanaman. Bila organ
tanaman yang tumbuh berlawanan dengan gravitasi bumi, maka keadaan tersebut dinamakan
geotropisme negatif. Contohnya seperti pertumbuhan batang sebagai organ tanaman, tumbuhnya
kearah atas. Sedangkan geotropisme positif adalah organ-organ tanaman yang tumbuh kearah
bawah sesuai dengan gravitasi bumi. Contohnya tumbuhnya akar sebagai organ tanaman ke arah
bawah.
Keadaan auxi dalam proses geotropisme ini, apabila suatu tanaman (celeoptile) diletakan secara
horizontal, maka akumulasi auxin akan berada di dagian bawah. Hal ini menunjukan adanya
transportasi auxin ke arah bawah sebagai akibat dari pengaruh geotropisme. Untuk membuktikan
pengaruh geotropisme terhadap akumulasi auxin, telah dibuktikan oleh Dolk pd tahun 1936 (dalam
Wareing dan Phillips 1970). Dari hasil eksperimennya diperoleh petunjuk bahwa auxin yang
terkumpul di bagian bawah memperlihatkan lebih banyak dibanding dengan bagian atas.
Sel-sel tanaman terdiri dari berbagai komponen bahan cair dan bahan padat. Dengan adanya
gravitasi maka letak bahan yang bersifat cair akan berada di atas. Sedangkan bahan yang bersifat
padat berada di bagian bawah. Bahan-bahan yang dipengaruhi gravitasi dinamakan statolith
(misalnya pati) dan sel yang terpengaruh oleh gravitasi dinamakan statocyste (termasuk statolith).
Pengaruh jika Kadar Auksin Tinggi
terhadap Batang dan Akar
1. akar : akan menaikkan kapasitas penyerapan
air dan unsur hara
2. Daun : mempertinggi laju fotosintesis
sehingga hasil fotosintesa lebih banyak
3. Ditambah dengan penambahan unsur – unsur
hara dari POC NASA dan atau POP SUPER
Hubungan Auksin dengan Asam
Absisat
• Asam absisat merupakan senyawa inhibitor
(penghambat) yang bekerja antagonis (berlawanan)
dengan auksin dan giberelin. Asam absisat berperan
dalam proses penuaan dan gugurnya daun. Hormone
ini berfungsi untuk mempertahankan tumbuhan dari
tekanan lingkungan yang buruk, misalnya kekurangan
air, dengan cara dormansi. Kekurangan air akan
menyebabkan peningkatan kadar hormone asam
absisat di sel penutup stomata. Akibatnya, stomata
akan tertutup dan transpirasi berkurang sehingga
keseimbangan airdapat dijaga.
Arti Auksin Bagi Fistum
a. Pengembangan sel
b. Phototropisme
c. Geotropisme
d. Apical dominasi
e. Pertumbuhan akar (root initiation)
f. Parthenocarpy
g. Abisission
h. Pembentukan callus (callus formation) dan
i. Respirasi
Hormon Auksin
adalah senyawa asam
indol asetat (IAA) yang
dihasilkan di ujung
meristem apikal (ujung
akar dan batang). F.W.
Went (1928) pertama
kali menemukan auksin
pada ujung koleoptil
kecambah gandum
Avena sativa.
Auxin diproduksi dalam
jaringan meristimatik yang aktif (yaitu
tunas , daun muda dan buah)
(Gardner, dkk., 1991). Kemudian
auxin menyebar luas dalam seluruh
tubuh tanaman, penyebarluasannya
dengan arah dari atas ke bawah
hingga titik tumbuh akar, melalui
jaringan pembuluh tapis (floom) atau
jaringan parenkhim (Rismunandar,
1988).
Salisbury dan Ross (1995)
menambahkan hormon yang pertama
kali ditemukan adalah auksin. Auksin
endogen yaitu IAA (Indol Acetic Acid)
ditemukan pada tahun 1930-an
bahkan saat itu hormon mula-mula
dimurnikan dari air seni. Karena
semakin banyak hormon ditemukan
maka efek serta konsentrasi
endogennya dikaji.
Hormon pada tanaman
jelas mempunyai ciri : setiap
hormon mempengaruhi respon
pada bagian tumbuhan, respon itu
bergantung pada species, bagian
tumbuhan, fase perkembangan,
konsentrasi hormon, interaksi
antar hormon, yang diketahui dan
berbagai faktor lingkungan yaitu
cahaya, suhu, kelembaban, dan
lainnya.
STRUKTUR MOLEKUL AUKSIN
Adanya struktur cincin
yang tidak jenuhadanya rantai
keasaman (acid chain) pemisahan
karboksil grup (-COOH) dari struktur
cincinadanya pengaturan
ruangan antara struktur cincin
dengan rantai keasaman.
Cara kerja hormon auksin adalah
menginisiasi pemanjangan sel dan juga memacu
protein tertentu yg ada di membran plasma sel
tumbuhan untuk memompa ion H+ ke dinding sel.
Ion H+ mengaktifkan enzim ter-tentu sehingga
memutuskan beberapa ikatan silang hidrogen
rantai molekul selulosa penyusun dinding sel. Sel
tumbuhan kemudian memanjang akibat air yang
masuk secara osmosis.
Auksin merupakan salah satu hormon tanaman
yang dapat meregulasi banyak proses fisiologi,
seperti pertumbuhan, pembelahan dan diferensiasi
sel serta sintesa protein (Darnell, dkk., 1986).
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
kerja Auksin :
Konsentrasi
Tingkat perkembangan sel
yang menerima hormon
Umur sel
Peran Fisiologi Auksin
Dominansi apikal
Diferensiasi berkas pengangkut
Induksi akar adventif dan akar lateral
Menghambat absisi
Memacu pemanjangan sel
Menstimulasi sintesis etilen
Menstimulasi perkembangan buah
Dominansi apikal Auksin
IAA diproduksi pada tunas pucuk
Dominansi apikal akan hilang jika tunas pucuk
dipotong
Jika tunas pucuk yg telah dipangkas diberi IAA,
dominansi apikal muncul kembali
Pertumbuhan tunas lateral dipacu oleh sitokinin
namun dihambat oleh IAA
Diferensiasi berkas pengangkut
Aplikasi IAA pada jaringan
yang luka dapat menyebabkan
diferensiasi. Diferensiasi xilem
diinduksi oleh transport polar basipetal
dari IAA yang diaplikasikan Auksin
memacu pertumbuhan akar adventif
dan lateral. Auksin disintesis di ujung
batang dan ditranspor secara basipetal
ke jaringan dibawahnya. Suplai auksin
yang mencapai daerah subapikal
(dibawah ujung) batang atau koleoptil
diperlukan untuk melanjutkan elongasi
sel-selnya.
GAMBAR UNTUK
MANFAAT ATAU
DAMPAK AUKSIN
GAMBAR UNTUK MANFAAT ATAU
DAMPAK AUKSIN
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Laporan penelitian perkecambahan
Laporan penelitian perkecambahanLaporan penelitian perkecambahan
Laporan penelitian perkecambahanRizka Pratiwi
 
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisfahmiganteng
 
Laporan Praktikum Mengamati Sel
Laporan Praktikum Mengamati SelLaporan Praktikum Mengamati Sel
Laporan Praktikum Mengamati SelWien Adithya
 
Penyimpangan Semu Hukum Mendel
Penyimpangan Semu Hukum MendelPenyimpangan Semu Hukum Mendel
Penyimpangan Semu Hukum Mendelevarahma70
 
Laporan Biologi Enzim Katalase
Laporan Biologi Enzim KatalaseLaporan Biologi Enzim Katalase
Laporan Biologi Enzim KatalaseHilya Auliya
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringanEkal Kurniawan
 
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannyaLaporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannyaMaedy Ripani
 
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi TanamanLaporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanamanshafirasalsa11
 
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambahSofyan Dwi Nugroho
 
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhanPertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhanKurnia Wardhani
 
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPABab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPATezzara Clara Sutjipto
 
Laporan hasil praktikum
Laporan hasil praktikumLaporan hasil praktikum
Laporan hasil praktikumVirgiana Anggi
 
PPT Interaktid Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
PPT Interaktid Pertumbuhan dan Perkembangan TumbuhanPPT Interaktid Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
PPT Interaktid Pertumbuhan dan Perkembangan TumbuhanAde Khairun Nisa
 
Teori evolusi Power Point
Teori evolusi Power PointTeori evolusi Power Point
Teori evolusi Power PointHusain Anker
 
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...Maedy Ripani
 
LATIHAN SOAL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN
LATIHAN SOAL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRANLATIHAN SOAL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN
LATIHAN SOAL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRANalmansyahnis .
 

What's hot (20)

Praktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dnaPraktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dna
 
Laporan penelitian perkecambahan
Laporan penelitian perkecambahanLaporan penelitian perkecambahan
Laporan penelitian perkecambahan
 
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
 
Laporan Praktikum Mengamati Sel
Laporan Praktikum Mengamati SelLaporan Praktikum Mengamati Sel
Laporan Praktikum Mengamati Sel
 
Penyimpangan Semu Hukum Mendel
Penyimpangan Semu Hukum MendelPenyimpangan Semu Hukum Mendel
Penyimpangan Semu Hukum Mendel
 
Laporan Biologi Enzim Katalase
Laporan Biologi Enzim KatalaseLaporan Biologi Enzim Katalase
Laporan Biologi Enzim Katalase
 
Laporan biologi xii ipa 3
Laporan biologi xii ipa 3Laporan biologi xii ipa 3
Laporan biologi xii ipa 3
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
 
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannyaLaporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
 
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi TanamanLaporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
 
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
 
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhanPertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
 
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPABab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
 
Laporan hasil praktikum
Laporan hasil praktikumLaporan hasil praktikum
Laporan hasil praktikum
 
PPT Interaktid Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
PPT Interaktid Pertumbuhan dan Perkembangan TumbuhanPPT Interaktid Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
PPT Interaktid Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
 
morfologi batang
morfologi batang morfologi batang
morfologi batang
 
Teori evolusi Power Point
Teori evolusi Power PointTeori evolusi Power Point
Teori evolusi Power Point
 
Fotosintesis ppt
Fotosintesis pptFotosintesis ppt
Fotosintesis ppt
 
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
 
LATIHAN SOAL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN
LATIHAN SOAL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRANLATIHAN SOAL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN
LATIHAN SOAL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN
 

Viewers also liked

Hormon zat pengatur tumbuhan
Hormon zat pengatur tumbuhanHormon zat pengatur tumbuhan
Hormon zat pengatur tumbuhanSarah Dongoran
 
Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)
Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)
Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)f' yagami
 
faktor dalaman-Hormon Pertumbuhan
faktor dalaman-Hormon Pertumbuhanfaktor dalaman-Hormon Pertumbuhan
faktor dalaman-Hormon PertumbuhanNor Kamsani
 
Ppt Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan by Nor hidayati
Ppt Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan by Nor hidayatiPpt Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan by Nor hidayati
Ppt Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan by Nor hidayatiNor Hidayati
 
Bioteknologi (2)
Bioteknologi (2)Bioteknologi (2)
Bioteknologi (2)astutirisa
 
JUAL PUPUK FENGSHOU
JUAL PUPUK FENGSHOUJUAL PUPUK FENGSHOU
JUAL PUPUK FENGSHOUA Rukmana
 
Macam macam hormon tumbuhan
Macam macam hormon tumbuhanMacam macam hormon tumbuhan
Macam macam hormon tumbuhanradar radius
 
hormon gas etilen,asam absisat, asam traumalin
hormon gas etilen,asam absisat, asam traumalinhormon gas etilen,asam absisat, asam traumalin
hormon gas etilen,asam absisat, asam traumalinFarida Aryanti
 
Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman
Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit TanamanPemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman
Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit TanamanAri Sugiarto
 
Pengatar Farmakognosi
Pengatar FarmakognosiPengatar Farmakognosi
Pengatar FarmakognosiSurya Amal
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganSri Sihaloho
 
Power point Langkah -langkah pembuatan bahan ajar
Power point Langkah -langkah pembuatan bahan ajarPower point Langkah -langkah pembuatan bahan ajar
Power point Langkah -langkah pembuatan bahan ajarTatik prisnamasari
 

Viewers also liked (20)

Hormon zat pengatur tumbuhan
Hormon zat pengatur tumbuhanHormon zat pengatur tumbuhan
Hormon zat pengatur tumbuhan
 
Ppt zpt revisi
Ppt zpt revisiPpt zpt revisi
Ppt zpt revisi
 
Fitohormon
FitohormonFitohormon
Fitohormon
 
Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)
Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)
Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)
 
Biologi hormon tumbuhan
Biologi hormon tumbuhanBiologi hormon tumbuhan
Biologi hormon tumbuhan
 
faktor dalaman-Hormon Pertumbuhan
faktor dalaman-Hormon Pertumbuhanfaktor dalaman-Hormon Pertumbuhan
faktor dalaman-Hormon Pertumbuhan
 
Ppt Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan by Nor hidayati
Ppt Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan by Nor hidayatiPpt Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan by Nor hidayati
Ppt Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan by Nor hidayati
 
Bioteknologi (2)
Bioteknologi (2)Bioteknologi (2)
Bioteknologi (2)
 
Makalah biologi
Makalah biologiMakalah biologi
Makalah biologi
 
JUAL PUPUK FENGSHOU
JUAL PUPUK FENGSHOUJUAL PUPUK FENGSHOU
JUAL PUPUK FENGSHOU
 
Macam macam hormon tumbuhan
Macam macam hormon tumbuhanMacam macam hormon tumbuhan
Macam macam hormon tumbuhan
 
hormon gas etilen,asam absisat, asam traumalin
hormon gas etilen,asam absisat, asam traumalinhormon gas etilen,asam absisat, asam traumalin
hormon gas etilen,asam absisat, asam traumalin
 
Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman
Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit TanamanPemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman
Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman
 
Bab 8 bioteknologi
Bab 8 bioteknologiBab 8 bioteknologi
Bab 8 bioteknologi
 
Hormon
HormonHormon
Hormon
 
Membuat bahan ajar dari ppt
Membuat bahan ajar dari ppt Membuat bahan ajar dari ppt
Membuat bahan ajar dari ppt
 
Pengatar Farmakognosi
Pengatar FarmakognosiPengatar Farmakognosi
Pengatar Farmakognosi
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
Power point Langkah -langkah pembuatan bahan ajar
Power point Langkah -langkah pembuatan bahan ajarPower point Langkah -langkah pembuatan bahan ajar
Power point Langkah -langkah pembuatan bahan ajar
 
Tomat
TomatTomat
Tomat
 

Similar to Hormon auksin

Laporan Akhir Fisiologi Tumbuhan
Laporan Akhir Fisiologi TumbuhanLaporan Akhir Fisiologi Tumbuhan
Laporan Akhir Fisiologi TumbuhanShinta R Naibaho
 
Praktikum i f0 t0trotisme (mawar)
Praktikum i f0 t0trotisme (mawar)Praktikum i f0 t0trotisme (mawar)
Praktikum i f0 t0trotisme (mawar)aris trea
 
Kul XII sains _Gerak Pada Tumbuhan _pakai.ppt
Kul XII sains _Gerak Pada Tumbuhan _pakai.pptKul XII sains _Gerak Pada Tumbuhan _pakai.ppt
Kul XII sains _Gerak Pada Tumbuhan _pakai.pptnabilahsakhira
 
Kul XII _Gerak Pada Tumbuhan_pakai.ppt
Kul XII _Gerak Pada Tumbuhan_pakai.pptKul XII _Gerak Pada Tumbuhan_pakai.ppt
Kul XII _Gerak Pada Tumbuhan_pakai.pptHasanMuttaqin1
 
Laporan pengaruh auksin(limited edition)
Laporan pengaruh auksin(limited edition)Laporan pengaruh auksin(limited edition)
Laporan pengaruh auksin(limited edition)Malikul Mulki
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHAN
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHANLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHAN
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHANhimabioummy
 
ZPT_Hormon tumbuhan_Fitohormon_pakai 2018-2019.pdf
ZPT_Hormon tumbuhan_Fitohormon_pakai 2018-2019.pdfZPT_Hormon tumbuhan_Fitohormon_pakai 2018-2019.pdf
ZPT_Hormon tumbuhan_Fitohormon_pakai 2018-2019.pdfDesirinnawatiSinaga
 
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanamanfaktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanamanwiro12
 
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.UNESA
 
Tumbuhan dan lingkungan
Tumbuhan dan lingkunganTumbuhan dan lingkungan
Tumbuhan dan lingkunganPotpotya Fitri
 
Gerak pada tumbuhan
Gerak pada tumbuhanGerak pada tumbuhan
Gerak pada tumbuhanSiska Purba
 
Gerak pada tumbuhan
Gerak pada tumbuhanGerak pada tumbuhan
Gerak pada tumbuhanSiska Purba
 
10.Gerak_Pada_Tumbuhan_(Kelompok_6).pptx
10.Gerak_Pada_Tumbuhan_(Kelompok_6).pptx10.Gerak_Pada_Tumbuhan_(Kelompok_6).pptx
10.Gerak_Pada_Tumbuhan_(Kelompok_6).pptxAgathaHaselvin
 

Similar to Hormon auksin (20)

Laporan Akhir Fisiologi Tumbuhan
Laporan Akhir Fisiologi TumbuhanLaporan Akhir Fisiologi Tumbuhan
Laporan Akhir Fisiologi Tumbuhan
 
Praktikum i f0 t0trotisme (mawar)
Praktikum i f0 t0trotisme (mawar)Praktikum i f0 t0trotisme (mawar)
Praktikum i f0 t0trotisme (mawar)
 
Gerak pada Tumbuhan
Gerak pada TumbuhanGerak pada Tumbuhan
Gerak pada Tumbuhan
 
Kul XII sains _Gerak Pada Tumbuhan _pakai.ppt
Kul XII sains _Gerak Pada Tumbuhan _pakai.pptKul XII sains _Gerak Pada Tumbuhan _pakai.ppt
Kul XII sains _Gerak Pada Tumbuhan _pakai.ppt
 
Kul XII _Gerak Pada Tumbuhan_pakai.ppt
Kul XII _Gerak Pada Tumbuhan_pakai.pptKul XII _Gerak Pada Tumbuhan_pakai.ppt
Kul XII _Gerak Pada Tumbuhan_pakai.ppt
 
70080885 makalah
70080885 makalah70080885 makalah
70080885 makalah
 
1 gerak pada tumbuhan
1 gerak pada tumbuhan1 gerak pada tumbuhan
1 gerak pada tumbuhan
 
Laporan pengaruh auksin(limited edition)
Laporan pengaruh auksin(limited edition)Laporan pengaruh auksin(limited edition)
Laporan pengaruh auksin(limited edition)
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHAN
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHANLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHAN
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHAN
 
ZPT_Hormon tumbuhan_Fitohormon_pakai 2018-2019.pdf
ZPT_Hormon tumbuhan_Fitohormon_pakai 2018-2019.pdfZPT_Hormon tumbuhan_Fitohormon_pakai 2018-2019.pdf
ZPT_Hormon tumbuhan_Fitohormon_pakai 2018-2019.pdf
 
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanamanfaktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.
 
Tumbuhan dan lingkungan
Tumbuhan dan lingkunganTumbuhan dan lingkungan
Tumbuhan dan lingkungan
 
Respon tumbuhan
Respon tumbuhanRespon tumbuhan
Respon tumbuhan
 
Diktat sel 1415
Diktat sel 1415Diktat sel 1415
Diktat sel 1415
 
Gerak pada tumbuhan
Gerak pada tumbuhanGerak pada tumbuhan
Gerak pada tumbuhan
 
Gerak pada tumbuhan
Gerak pada tumbuhanGerak pada tumbuhan
Gerak pada tumbuhan
 
10.Gerak_Pada_Tumbuhan_(Kelompok_6).pptx
10.Gerak_Pada_Tumbuhan_(Kelompok_6).pptx10.Gerak_Pada_Tumbuhan_(Kelompok_6).pptx
10.Gerak_Pada_Tumbuhan_(Kelompok_6).pptx
 

More from Firlita Nurul Kharisma

Pengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putu
Pengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putuPengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putu
Pengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putuFirlita Nurul Kharisma
 
Pengolahan limbah kulit pisang menjadi tepung untuk berbagai bahan makanan ku...
Pengolahan limbah kulit pisang menjadi tepung untuk berbagai bahan makanan ku...Pengolahan limbah kulit pisang menjadi tepung untuk berbagai bahan makanan ku...
Pengolahan limbah kulit pisang menjadi tepung untuk berbagai bahan makanan ku...Firlita Nurul Kharisma
 
Pembuatan nata de soya dari limbah organik
Pembuatan nata de soya dari limbah organikPembuatan nata de soya dari limbah organik
Pembuatan nata de soya dari limbah organikFirlita Nurul Kharisma
 
Pembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasar
Pembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasarPembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasar
Pembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasarFirlita Nurul Kharisma
 
Modul pelatihan implementasi kurikulum 2013
Modul pelatihan implementasi kurikulum 2013Modul pelatihan implementasi kurikulum 2013
Modul pelatihan implementasi kurikulum 2013Firlita Nurul Kharisma
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Firlita Nurul Kharisma
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Firlita Nurul Kharisma
 
Makalah pkti batasan dan sejarah bahasa indonesia
Makalah pkti batasan dan sejarah bahasa indonesiaMakalah pkti batasan dan sejarah bahasa indonesia
Makalah pkti batasan dan sejarah bahasa indonesiaFirlita Nurul Kharisma
 
Pkti sejarah dan batasan bahasa indonesia
Pkti sejarah dan batasan bahasa indonesiaPkti sejarah dan batasan bahasa indonesia
Pkti sejarah dan batasan bahasa indonesiaFirlita Nurul Kharisma
 

More from Firlita Nurul Kharisma (20)

Pengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putu
Pengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putuPengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putu
Pengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putu
 
Pengolahan limbah kulit pisang menjadi tepung untuk berbagai bahan makanan ku...
Pengolahan limbah kulit pisang menjadi tepung untuk berbagai bahan makanan ku...Pengolahan limbah kulit pisang menjadi tepung untuk berbagai bahan makanan ku...
Pengolahan limbah kulit pisang menjadi tepung untuk berbagai bahan makanan ku...
 
Pembuatan nata de soya dari limbah organik
Pembuatan nata de soya dari limbah organikPembuatan nata de soya dari limbah organik
Pembuatan nata de soya dari limbah organik
 
Pembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasar
Pembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasarPembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasar
Pembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasar
 
Laporan kjt
Laporan kjtLaporan kjt
Laporan kjt
 
Modul pelatihan implementasi kurikulum 2013
Modul pelatihan implementasi kurikulum 2013Modul pelatihan implementasi kurikulum 2013
Modul pelatihan implementasi kurikulum 2013
 
Panduan pkm-tahun-2013
Panduan pkm-tahun-2013Panduan pkm-tahun-2013
Panduan pkm-tahun-2013
 
Penelitian ekologi hewan
Penelitian ekologi hewanPenelitian ekologi hewan
Penelitian ekologi hewan
 
Pedoman umum ejaan-yang_disempurnakan
Pedoman umum ejaan-yang_disempurnakanPedoman umum ejaan-yang_disempurnakan
Pedoman umum ejaan-yang_disempurnakan
 
Hormon tumbuhan fistum
Hormon tumbuhan fistumHormon tumbuhan fistum
Hormon tumbuhan fistum
 
Prinsip islam ttg psikologi
Prinsip islam ttg psikologiPrinsip islam ttg psikologi
Prinsip islam ttg psikologi
 
Contoh silabus-dan-rpp-kurikulum-2013
Contoh silabus-dan-rpp-kurikulum-2013Contoh silabus-dan-rpp-kurikulum-2013
Contoh silabus-dan-rpp-kurikulum-2013
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
 
00 modul kurikulum 2013
00 modul kurikulum 201300 modul kurikulum 2013
00 modul kurikulum 2013
 
Contoh silabus-dan-rpp-kurikulum-2013
Contoh silabus-dan-rpp-kurikulum-2013Contoh silabus-dan-rpp-kurikulum-2013
Contoh silabus-dan-rpp-kurikulum-2013
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
 
00 modul kurikulum 2013
00 modul kurikulum 201300 modul kurikulum 2013
00 modul kurikulum 2013
 
Makalah pkti batasan dan sejarah bahasa indonesia
Makalah pkti batasan dan sejarah bahasa indonesiaMakalah pkti batasan dan sejarah bahasa indonesia
Makalah pkti batasan dan sejarah bahasa indonesia
 
Pkti sejarah dan batasan bahasa indonesia
Pkti sejarah dan batasan bahasa indonesiaPkti sejarah dan batasan bahasa indonesia
Pkti sejarah dan batasan bahasa indonesia
 
Ekomorfo dan ekofisio hewan
Ekomorfo dan ekofisio hewanEkomorfo dan ekofisio hewan
Ekomorfo dan ekofisio hewan
 

Hormon auksin

  • 1. HORMON AUKSIN KELOMPOK 4 LINA YARIYANI (A42012003) FIRLITA NURUL KHARISMA (A420120008) INE YULIANA SARI KUSUMAH (A420120026) IDA NURJANAH (A420120033)
  • 2. Frits Went (1926) : Dalam percobaannya Went menggunakan bahan potongan agar-agar ujung koleoptil dipotong dan diletakkan pada potongan agar-agar jika potongan agar tersebut diletakkan kembali pada kecambah yang telah dipotong ujungnya, terjadi pertumbuhan dan pembelokan arah tumbuh ujung koleoptil. jika yang digunakan potongan agar tanpa auksin maka tidak terjadi pertumbuhan dan pembelokan arah tumbuh. Kesimpulan : Ada sinyal yang berdifusi dari potongan pucuk koleoptil ke dalam potongan agar-agar, yang menstimulasi pertumbuhan pada sisi yang tidak langsung terkena cahaya.
  • 3. Percobaan Yang Dilakukan Oleh F.W. Went.
  • 4. Boysen-Jensen (1913) Menggunakan sepotong mika Jika disisipkan dibawah pucuk dibagian yang tidak terkena cahaya maka tidak ada pembelokan Jika disisipkan pada sisi yang terkena cahaya langsung maka ada pembelokan Kesimpulan : untuk terjadinya pembelokan perlu transport sinyal disepanjang sisi yang tidak terkena cahaya secara langsung
  • 5. Mekanisme IAA • Reaksi Indolpiruvat • Reaksi ini merupakan reaksi biosintesis IAA yang umum terjadi pada tanaman. Reaksi ini diawali dengan transminasi Trp katalis menjadi asam Indolpiruvat oleh enzim Triptofan Transminase, asam Indolpiruvat kemudian dirubah menjadi Indoleasetaldehid oleh enzim Dekarbosilase, kemudian tahap terakhir Indoleasetaldehid melalui dehidrogenasi oleh enzim Dehydrogenase dirubah menjadi Indoleacetid acid (IAA) • b. Reaksi Indoleacetaldoxim • Reaksi ini, merupakan reaksi yang khas pada tanaman Brassicaceae dan Resedaceae. Reaksi ini diawali dengan pembentukan Indoleacetaldoxim dari triptofan oleh enzim Monooksigenase, kemudian dirubah menjadi Indolacetonitrill. Oleh enzim Nitrilase, kemudian dirubah menjadi IAA. • c. Reaksi Triptamin • Reaksi ini diawali dengan dekarboksilasi Trp menjadi Triptamin oleh enzim Dekarboksilase. Triptamin kemudian dioksidasi dan deaminisassi untuk menghasilkan Indolasetaldehid. Molekul ini akan mengalami oksidasi lebih lanjut untuk menghasilkan IAA. • Pada umumnya, auksin diproduksi pada daerah meristem seperti tunas pucuk, pucuk tunas daun, atau benih yang sedang berkembang dan di translokasikan menuju daerah perakaran (Ljung et al., 2005). Dari tempat sintesis, auksin didistribusikan langsung ke seluruh bagian tanaman untuk beberapa bentuk proses perkembangan seperti pembelahan sel, pemanjangan sel, pertumbuhan akar lateral, dominansi apikal, perkembangan daun dan bunga (Davies, 2004). Secara fisiologis sistem transport auksin dilakukan melalui dua tipe jalur yang berbeda, yaitu secara non polar melalui floem dan secara polar melalui sel ke sel. Menurut Michniewicz et al. (2007), sistem transport non polar melalui floem berlangsung relatif cepat dengan perpindahan molekul berlangsung selama 5 – 20 cm per jam. Pada sistem ini, auksin bersama dengan metabolit lain ditransportasikan melalui floem ke organ dan jaringan lain kemudian secara bertahap di distribusikan lebih spesifik melalui sistem polar. • Pada sistem transport polar yang terjadi dari sel ke sel (Raven, 1975) berlangsung selama 5-20 mm per jam dan aktif untuk auksin eksogen (Michniewicz et al., 2007; Lomax et al., 1995). Pada tipe tersebut ada dua macam penggolongan yaitu jarak jauh (distribusi ke seluruh bagian tanaman) dan jarak dekat (didistribusikan ke jaringan spesifik). Di dalam sel penyebaran auksin terjadi secara lateral (ke samping), acropetal (ke atas) maupun basipetal (ke bawah) (Rashotte et al., 2000). Menurut Jenik and Barton (2005) auksin dapat melintasi membran sel menuju sel karena ada protein (AUX1) yang membawanya. Protein tersebut termasuk dalam auxin amino acid permease (AAAP) atau auxin amino acid transporter.
  • 6. Indole Acetid Acid (IAA) • Pembentukan IAA Asam Amino Triptopan Asam Indole piruvat Triptamin Indole Acetaldehida IAA Zn
  • 7. Fitohormon, Vitamin, Gula • Sekumpulan zat-zat yang membantu pertumbuhan tanaman
  • 8. Dimana “Auksin” Disintesis ??  Ujung koleoptil dan Pucuk Tumbuhan Mempunyai Enzim  Mengubah “Triptofan” menjadi IAA  Maka Auksin banyak disintersis pada : Jariingan Meristem (Pucuk) tumbuhan  Tunas, Kuncup bunga, Kuncup Daun, dan ujung akar. Aukasin dibuat pada bagian pucuk dan kuncup  Didistribusikan ke daerah lain ke seluruh bagian tumbuhan. Tidak semua bagian tumbuhan mendapat distribusi yang sama
  • 9. Auksin Indogen & Auksin Eksogen
  • 10. Perbedaan Pembentukan Auksin • Beberapa proses bekerjanya auxin pada tumbuhan adalah sebagai berikut : 1. Auxin turut serta dalam reaksi molekuler. Auxin bekerja sepertinya bekerjanya koenzim dalam pertumbuhan tanaman 2. Auxin mempengaruhi enzim. Auxin bekerja sebagai zat pelindung bagi enzim dari inaktivasi. Auxin mempengaruhi DNA sehingga aktif dalam sintesis protein. 3. Auxin mempengaruhi tekanan osmotic tumbuhan. Auxin akan menaikkan tekanan osmotic tumbuhan sehingga akan menaikkan. Proses penyerapan air oleh tumbuhan. 4. Auxin akan memperpanjang/mengembangkan ukuran sel. Penjelasan secara Secara sederhana adalah bahwa auxin akan melunakkan dinding sel sehingga terjadi kenaikkan penyerapan air oleh sel yang akan berakibat sel mengembang. 5. Auxin menaikkan penyerapan H20.
  • 11. Auksin dapat Berdifusi • Auxin dapat berdifusi ke sel-sel yang berada di belakang sel-sel koleoptil • Auksin sangat berperan penting dalam dominasi tunas apikal, merupakan sebuah fenomena dari pusat percabangan tumbuhan yang tumbuh lebih dominan daripada percabangan lainnya. Tunas apikal adalah bagian yang memproduksi hormon auksin yang dapat berdifusi ke bawah dan menunjang pertumbuhan tunas lateral, dilain pihak pertumbuhan ini akan menimbulkan kompetisi pada tunas apikal terhadap cahaya matahari dan nutrisi. Apabila prinsip dari dominasi apikal dapat dipahami, maka akan sangat membantu dalam manajemen tumbuhan. Manajemen tumbuhan dapat berupa memanipulasi respon natural, seperti pengaruh hormone auksin ini untuk menghasilkan tumbuhan yang dapat diatur ukuran, bentuk, maupun produktivitas buahnya
  • 12. Distribusi Auksin Bipetal • IAA diangkut dari satu organ atau jaringan ke organ atau jaringan yang lain melalui sel parenkim yang bersinggungan dengan berkas pembuluh. Pengangkutan IAA pada batang dan tangkai daun biasanya berasal dari daun muda menuju arah bawah sepanjang berkas pembuluh • Cara pengangkutan auksin memiliki keistimewaan yang berbeda dengan pengangkutan floem. Pertama, pergerakan auksin lambat sekitas 1cm/jam. Kedua, pengangkutan auksin berlangsung secara polar arahnya basipetal (mencari dasar). Ketiga, pergerakan auksin memerlukan energi metabolisme yaitu kemampuan zat penghambatan sintesis ATP atau kurang oksigen, asam 2,3,5-triiodobenzoat (TIBA) dan asam α-naftilalamat (NPA) yang sering disebut antiauksin. • Pengangkutan IAA secara basipetal dalam sel hidup yaitu pompa proton yang dijalankan oleh ATP di membran plasma mempertahankan pH dinding tetap lebih rendah daripada pH sitosol. Di duga ada dua protein penerima yang tak terlihat. Satu penerima mengangkut IAAH (IAA tak terdisosiasi) menuju puncak sel melalui kontranspor dengan proton, menurunkan gradien energi-bebas mereka sedangkan penerima lainnya di dasar sel mengangkut IAA keluar sel.
  • 13. Hubungan Auksin dengan Fototropisme dan Geotropisme • Suatu tanaman apabila disinari suatu cahaya, maka tanaman tersebut akan membengkok ke arah datangnya sinar. Membengkoknya tanaman tersebut adalah karena terjadinya pemanjangan sel pada bagian sel yang tidak tersinari lebih besar dibanding dengan sel yang ada pada bagian tanaman yang tersinari. Perbedaan rangsangan (respond) tanaman terhadap penyinaran dinamakan phototropisme. Terjadinya phototropisme ini disebabkan karena tidak samanya penyebaran auxin di bagian tanaman yang tidak tersinari dengan bagian tanaman yang tersinari. Pada bagian tanaman yang tidak tersinari konsentrasi auxinnya lebih tinggi dibanding dengan bagian tanaman yang tersinari.
  • 14. • Geotropisme Geotropisme adalah pengaruh gravitasi bumi terhadap pertumbuhan organ tanaman. Bila organ tanaman yang tumbuh berlawanan dengan gravitasi bumi, maka keadaan tersebut dinamakan geotropisme negatif. Contohnya seperti pertumbuhan batang sebagai organ tanaman, tumbuhnya kearah atas. Sedangkan geotropisme positif adalah organ-organ tanaman yang tumbuh kearah bawah sesuai dengan gravitasi bumi. Contohnya tumbuhnya akar sebagai organ tanaman ke arah bawah. Keadaan auxi dalam proses geotropisme ini, apabila suatu tanaman (celeoptile) diletakan secara horizontal, maka akumulasi auxin akan berada di dagian bawah. Hal ini menunjukan adanya transportasi auxin ke arah bawah sebagai akibat dari pengaruh geotropisme. Untuk membuktikan pengaruh geotropisme terhadap akumulasi auxin, telah dibuktikan oleh Dolk pd tahun 1936 (dalam Wareing dan Phillips 1970). Dari hasil eksperimennya diperoleh petunjuk bahwa auxin yang terkumpul di bagian bawah memperlihatkan lebih banyak dibanding dengan bagian atas. Sel-sel tanaman terdiri dari berbagai komponen bahan cair dan bahan padat. Dengan adanya gravitasi maka letak bahan yang bersifat cair akan berada di atas. Sedangkan bahan yang bersifat padat berada di bagian bawah. Bahan-bahan yang dipengaruhi gravitasi dinamakan statolith (misalnya pati) dan sel yang terpengaruh oleh gravitasi dinamakan statocyste (termasuk statolith).
  • 15. Pengaruh jika Kadar Auksin Tinggi terhadap Batang dan Akar 1. akar : akan menaikkan kapasitas penyerapan air dan unsur hara 2. Daun : mempertinggi laju fotosintesis sehingga hasil fotosintesa lebih banyak 3. Ditambah dengan penambahan unsur – unsur hara dari POC NASA dan atau POP SUPER
  • 16. Hubungan Auksin dengan Asam Absisat • Asam absisat merupakan senyawa inhibitor (penghambat) yang bekerja antagonis (berlawanan) dengan auksin dan giberelin. Asam absisat berperan dalam proses penuaan dan gugurnya daun. Hormone ini berfungsi untuk mempertahankan tumbuhan dari tekanan lingkungan yang buruk, misalnya kekurangan air, dengan cara dormansi. Kekurangan air akan menyebabkan peningkatan kadar hormone asam absisat di sel penutup stomata. Akibatnya, stomata akan tertutup dan transpirasi berkurang sehingga keseimbangan airdapat dijaga.
  • 17. Arti Auksin Bagi Fistum a. Pengembangan sel b. Phototropisme c. Geotropisme d. Apical dominasi e. Pertumbuhan akar (root initiation) f. Parthenocarpy g. Abisission h. Pembentukan callus (callus formation) dan i. Respirasi
  • 18. Hormon Auksin adalah senyawa asam indol asetat (IAA) yang dihasilkan di ujung meristem apikal (ujung akar dan batang). F.W. Went (1928) pertama kali menemukan auksin pada ujung koleoptil kecambah gandum Avena sativa.
  • 19. Auxin diproduksi dalam jaringan meristimatik yang aktif (yaitu tunas , daun muda dan buah) (Gardner, dkk., 1991). Kemudian auxin menyebar luas dalam seluruh tubuh tanaman, penyebarluasannya dengan arah dari atas ke bawah hingga titik tumbuh akar, melalui jaringan pembuluh tapis (floom) atau jaringan parenkhim (Rismunandar, 1988).
  • 20. Salisbury dan Ross (1995) menambahkan hormon yang pertama kali ditemukan adalah auksin. Auksin endogen yaitu IAA (Indol Acetic Acid) ditemukan pada tahun 1930-an bahkan saat itu hormon mula-mula dimurnikan dari air seni. Karena semakin banyak hormon ditemukan maka efek serta konsentrasi endogennya dikaji. Hormon pada tanaman jelas mempunyai ciri : setiap hormon mempengaruhi respon pada bagian tumbuhan, respon itu bergantung pada species, bagian tumbuhan, fase perkembangan, konsentrasi hormon, interaksi antar hormon, yang diketahui dan berbagai faktor lingkungan yaitu cahaya, suhu, kelembaban, dan lainnya.
  • 21. STRUKTUR MOLEKUL AUKSIN Adanya struktur cincin yang tidak jenuhadanya rantai keasaman (acid chain) pemisahan karboksil grup (-COOH) dari struktur cincinadanya pengaturan ruangan antara struktur cincin dengan rantai keasaman.
  • 22. Cara kerja hormon auksin adalah menginisiasi pemanjangan sel dan juga memacu protein tertentu yg ada di membran plasma sel tumbuhan untuk memompa ion H+ ke dinding sel. Ion H+ mengaktifkan enzim ter-tentu sehingga memutuskan beberapa ikatan silang hidrogen rantai molekul selulosa penyusun dinding sel. Sel tumbuhan kemudian memanjang akibat air yang masuk secara osmosis. Auksin merupakan salah satu hormon tanaman yang dapat meregulasi banyak proses fisiologi, seperti pertumbuhan, pembelahan dan diferensiasi sel serta sintesa protein (Darnell, dkk., 1986).
  • 23. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kerja Auksin : Konsentrasi Tingkat perkembangan sel yang menerima hormon Umur sel
  • 24. Peran Fisiologi Auksin Dominansi apikal Diferensiasi berkas pengangkut Induksi akar adventif dan akar lateral Menghambat absisi Memacu pemanjangan sel Menstimulasi sintesis etilen Menstimulasi perkembangan buah Dominansi apikal Auksin IAA diproduksi pada tunas pucuk Dominansi apikal akan hilang jika tunas pucuk dipotong Jika tunas pucuk yg telah dipangkas diberi IAA, dominansi apikal muncul kembali Pertumbuhan tunas lateral dipacu oleh sitokinin namun dihambat oleh IAA
  • 25. Diferensiasi berkas pengangkut Aplikasi IAA pada jaringan yang luka dapat menyebabkan diferensiasi. Diferensiasi xilem diinduksi oleh transport polar basipetal dari IAA yang diaplikasikan Auksin memacu pertumbuhan akar adventif dan lateral. Auksin disintesis di ujung batang dan ditranspor secara basipetal ke jaringan dibawahnya. Suplai auksin yang mencapai daerah subapikal (dibawah ujung) batang atau koleoptil diperlukan untuk melanjutkan elongasi sel-selnya.
  • 27. GAMBAR UNTUK MANFAAT ATAU DAMPAK AUKSIN