Dokumen tersebut merangkum tentang media pembelajaran berbasis simulasi. Ringkasannya adalah: Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, manfaat, prinsip, dan langkah-langkah penggunaan metode simulasi dalam pembelajaran serta peranan guru dalam simulasi.
1. MEDIA PEMBELAJARAN
BERBASIS SIMULASI
OLEH : ASWAN, UCI ARISTA, SRI HANDAYANI.
PROGRAM STUDI TADRIS IPA
JURUSAN MIPA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
KENDARI
2017
MEDIAPEMBELAJARANBERBASIS
SIMULASI
[Typeyouraddress][Typeyourphonenumber][Typeyoure-mailaddress]
MEDIAPEMBELAJARANBERBASIS
SIMULASI
OLEH,ASWAN,UCIARISTA,SRYHANDAYANI
I. Pendahuluan
Filosofi belajar melalui media simulasi ini
bertujuan untuk dan demi meningkatkan motivasi
(keinginan) anak (peserta didik) untuk belajar. Dengan
belajar melalui media simulasi, anak lebih memahami dan
mengerti apa yang dipelajarinya, karena anak ikut
langsung dalam proses pembelajarannya, dan itu akan
membuat anak menyukai pembelajaran yang
dilakukannnya tersebut, dengan kata lain pembelajaran
anak (peserta didik) itu bermakna bagi dirinya. Hal
tersebut dikarenakan bukan hanya ranah kognitif saja yang
dikuasai oleh anak (peseta didik), namun ranah afektif dan
psikomotorik juga dapat dikuasai oleh anak (peserta didik).
Oleh sebab itu, belajar melalui media simulasi ini amat
sesuai dengan kebutuhan belajar anak (peserta didik).
Simulasi menjadi penting seiring dengan
perubahan pandangan pendidikan, dari proses pengalihan
isi pengetahuan kearah proses pengaplikasian teori ke
dalam realita pengalaman kehidupan. Lebih lanjut,
pengenalan teknik simulasi lebih merupakan kegiatan
untuk membantu siswa (peserta didik) dalam
mengembangkan keterampilan menemukan dan
memecahan masalah. Sehingga pada giliranya melalui
simulasi, dapat meningkatkan efektivitas keterampilan
siswa dalam menemukan dan memecahkan masalah untuk
saat yang akan datang. Teknik simulasi dapat memberikan
2. pengalaman langsung kepada siswa, akan menjadi bagian
dari suasana pendidikan.
I. Standar Kompetensi
Memahami metode pembelajaran berbasis simulasi.
II. Kompetensi Dasar
Menjelaskan prinsip-prinsip simulasi, langkah-langkah,
tujuan dan manfaat penggunaan simulasi
III. Deskripsi Modul
Modul ini adalah modul pembelajaran pada mata kuliah
Pengembangan Media Pembelajaran yang apa bila
digunakan dengan tepat akan mempermudah dalam proses
pembelajarannya. Di dalam modul ini terdapat 1 kegiatan
pelajaran dengan tema besar Media Pembelajaran Berbasis
Simulasi.
IV. Petunjuk Penggunaan Modul
1. Sebelum pembelajaran
Di dalam modul ini terdiri dari 1 kegiatan
pebelajaran. Sebelum masuk ke materi, akan
disajikan pendahuluan terlebih dahulu.
Silabus yang terdiri dari kompetensi dasar,
indikator, alokasi waktu yang disajikan pada awal
bab, sebagai pedoman bagi pangguna modul untuk
mencapai arah dan tujuan pembelajaran.
2. Selama pembelajaran
Pendalaman materi pada modul.
Mempelajari, mencatat, dan bertanya mengenai
materi.
Pengawasan kegiatan belajar dan menjawab
pertanyaan.
Latihan soal (evaluasi) yang diajukan pada akhir
pembahasan.
Mengevaluasi jawaban pada lembar jawaban
dengan kunci jawaban.
3. Setelah pembelajaran
Menerima keputusan guru untuk meneruskan
belajar pada materi selanjutnya atau tetap pada
materi yang sama.
V. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan kepada
para pengguna modul untuk dapat memahami hukum
Islam tentang Infak harta di luar zakat dan menarik
kesimpulan sendiri serta mengambil nilai-nilai untuk
diaplikasikan dalam ibadah kepada Allah.
Kegiatan Pembelajaran
A. Pengertian model simulasi
Simulasi berasal dari kata “Simulate” artinya pura-pura atau
berbuat seolah-olah. Simulation juga berarti tiruan atau perbuatan
yang pura-pura saja. Simulasi sebagai metode penyajian adalah suatu
usaha untuk memperoleh pemahaman akan hakikat suatu prinsip atau
keterampilan tertentu melalui proses kegiatan atau latihan dalam
situasi tiruan (tidak sesungguhnya). Dengan simulasi memungkinkan
3. siswa mampu menghadapi kenyataan yang sesungguhnya atau
mempunyai kecakapan bersikap dan bertindak sesuai dengan situasi
sebenarnya.
Model simulasi pada dasarnya merupakan salah satu strategi
pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang
lebih kongkrit melalui penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman
yang mendekati suasana sebenarnya dan berlangsung dalam suasana
yang tanpa risiko. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh
Arsyad bahwa “ program simulasi dengan bantuan komputer mencoba
untuk menyamai proses dinamis yang terjadi di dunia nyata.
Model simulasi adalah model CBI yang menampilkan materi
pelajaran yang dikemas dalam bentuk simulasi-simulasi pembelajaran
dalam bentuk animasi yang menjelaskan konten secara menarik,
hidup, dan memadukan unsur teks, gambar, audio, gerak, dan paduan
warna yang serasi dan harmonis. Secara umum tahapan materi model
tutorial adalah sebagai berikut:
Pengenalan,
Penyajian informasi,
Pertanyaan dan respons jawaban,
Penilaian respons,
Pemberian feedback tentang respons,
Pembetulan,
Segmen pengaturan pengajaran.
Menurut Sridadi simulasi adalah program komputer yang
berfungsi untuk menirukan perilaku sistem nyata ( realitas ) tertentu.
Tujuan simulasi antara lain untuk pelatihan (training), studi perilaku
sistem(behaviour) dan hiburan atau permainan (game). Beberapa
contoh simulasi komputer, antara lain :Simulasi terbang (flight
simulation), Simulasi sistem ekonomi makro, Simulasi sistem
perbankan, Simulasi antrian layanan bank (service queue), Simulasi
game strategi pemasaran (market game), Simulasi perang (war game
simulation), Simulasi mobil (car simulation), Simulasi tenaga
listrik(power plan simulation), simulasi tata kota (sim city). Simulasi
waktu nyata (real time) merupakan bagian dari ilmu informatika
(teknologi informasi) yang sedang berkembang sangat pesat saat ini.
Berkaitan dengan pemodelan dan simulasi komputer, studi
informatika yang mendukung antara lain: pemodelan dan simulasi,
teori sistem, rekayasa perangkat lunak dan grafik animasi komputer.
Proses tahapan dalam pengembangan simulasi komputer adalah
sebagai berikut:
a. Memahami sistem yang akan disimulasikan
b. Mengembangkan model dari sistem yang akan disimulasikan
c. Membuat program (software) komputer
d. Menguji, memverifikasi dan memvalidasi keluaran simulasi
e. Mengeksekusi program simulasi untuk tujuan tertentu.
B. Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran
Melalui Simulasi Kelas
Adapun tujuan penggunaan media pembelajaran melalui
simulasi kelas yaitu :
1. Melatih keterampilan tertentu, baik yang bersifat keahlian
(profesional) maupun keterampilan dalam hidup sehari-hari.
4. 2. Memperoleh pemahaman tentang suatu pengertian (konsep)
atau prinsip.
3. Latihan memecahkan masalah
Adapun manfaat penggunaan media pembelajaran melalui
simulasi kelas yaitu :
1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan melibatkan diri
dalam mempelajari situasi yang hampir serupa dengan
kejadian yang sebenarnya.
2. Memberikan motivasi untuk bekerja sama dalam kelompok.
3. Melatih siswa untuk bekerja sama dalam kelompok.
4. Menimbulkan dan memupuk daya imaginasi siswa.
5. Melatih siswa untuk memahami dan menghargai pendapat,
peran orang lain.
Agar penggunaan metode simulasi mencapai tujuan dan manfaat
yang diinginkan, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Tiap siswa atau kelompok siswa mendapat kesempatan yang
sama untuk melakukan simulasi.
2. Tiap siswa terlibat langsung dalam peranannya masing-
masing.
3. Simulasi dimaksudkan untuk latihan keterampilan agar dapat
menghadapi kenyataan dengan baik oleh sebab itu, disiapkan
petunjuk simulasi dapat secara terperinci atau secara garis
besar.
4. Dalam simulasi diusahakan dapat digambarkan secara lengkap
tentang situasi, proses yang diperkirakan terjadi dalam
kenyataan sesungguhnya.
C. Prinsip Penggunaan Model Simulasi Dalam Belajar
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan guru manakala
menggunakan simulasi untuk pembelajaran, diantaranya :
1. Simulasi dilakukan oleh kelompok siswa.
2. Tiap kelompok mendapat kesempatan melaksanakan simulasi
yang sama atau dapat juga berbeda.
3. Semua siswa harus terlibat langsung menurut peranan masing-
masing. Penentuan topik disesuaikan dengan tingkat
kemampuan kelas, dibicarakan oleh siswa dan guru.
4. Dalam simulasi seyogyanya dapat dicapai ketiga domain
psikis.
5. Hendaknya yang diusahakan terintegrasinya beberapa ilmu.
Petunjuk simulasi hendaknya dibuat secara jelas dan mudah
dipahami anak terutama bagi pemegang peran.
6. Simulasi adalah latihan keterampilan motorik maupun sosial
yang dapat memberikan pengalaman belajar bagi siswa dalam
menghadapi keadaan yang sebenarnya.
7. Pelaksanaan simulasi perlu menggambarkan situasi yang
lengkap, proses yang rinci dan urut yang sesuai dengan situasi
yang sesungguhnya.
D. Langkah-langkah penggunaan metode simulasi
Langkah-langkah penggunaan metode simulasi :
5. 1. Persiapan
2. Menentukan topik dan tujuan, dimana menentukan topik dan
tujuan simulasi, akan lebih baik bila dilakukan bersama siswa
3. Pelaksanaan simulasi
4. Merumuskan tujuan pembelajaran khusus (TPK)
5. Merumuskan petunjuk simulasi, dimana guru menguraikan
secara garis besar situasi yang akan disimulasikan,
menjelaskan peranan-peranan yang akan disimulasikan.
6. Proses simulasi yang didalamnya terdapat pemilihan para
pelaku atau pemeran, setelah itu barulah pemberian
kesempatan bertanya
7. Evaluasi, sesuai dengan tujuan dan isi pokok bahasan, seyelah
itu dilakukanya latihan ulang.
Ada juga yang menyebutkan langkah-langkah penggunaan
metode simulasi menggunakan empat fase, diantaranya :
1. Fase orientasi, berisi penjelasan guru tentang topik dan
memberikan gambaran tentang simulasi.
2. Fase latihan, Guru menjelaskan skenario atau jalannya cerita,
aturan main, pemegang peran, prosedur keputusan yang harus
diambil, dan tujuan, membagi peran, dan memberikan
kesempatan anak untuk berkordinasi dan berlatih sesuai
dengan peran masing-masing.
3. Fase pelaksanaan simulasi. Siswa pemegang peran
melaksanakan simulasi sesuai dengan jalan cerita yang sudah
ditentukan. Selama simulasi berlangsung, guru berperan
sebagai wasit dan pelatih. Secara periodik guru dapat
menghentikan permainan siswa dan memberikan koreksi atau
balikan, mengevaluasi penampilan pemegang peran dan
mengklarifikasi kekeliruan dalam memainkan peran.
4. Fase debriefing, berisi guru mengkonsentrasikan perhatian
anak pada :
1). Persepsi dan reaksi anak terhadap peristiwa simulasi.
2). Menganalisis proses simulasi.
3). Membandingkan simulasi dengan realitas yang sebenarnya.
4). Menghubungkan aktivitas simulasi dengan bahan belajar.
5). Simulasi lanjutan
Peranan Guru Dalam Simulasi
Peranan guru dalam simulasi sangat penting mengingat tugas
guru adalah membangkitkan kesadaran anak tentang konsep dan
prinsip yang disimulasikan. Di samping itu, guru dalam pelaksanaan
simulasi mempunyai fungsi manajerial. Joyce dan Weil,
mengidentifikasi empat peranan guru dalam model pembelajaran
melalui simulasi, yakni : explaining, refereeing, coaching, dan
discussing.
1). Explaining. Siswa mampu melakukan peran-peran dalam simulasi,
apabila memiliki pemahaman yang cukup mengenai peran.
Demikian pula jalan cerita harus dipahami betul oleh pelaku atau
pemegang peran. Pemahaman pelaku terhadap peran yang
dimainkan maupun jalannya cerita tidak terlepas dari pentingnya
6. peranan guru. Sebelum simulasi dimulai, guru perlu memberikan
gambaran tentang jalannya cerita. Selain itu, gambaran tokoh-
tokoh cerita beserta karakterisasinya. Gambaran yang disampaikan
guru tersebut dimaksudkan untuk memancing daya imajinasi anak,
khususnya bagi pemegang peran agar mampu menghayati peran
masing-masing.
2). Refereeing. Simulasi digunakan untuk menyediakan pengalaman
belajar yang baik. Guru perlu mengontrol partisipasi siswa dalam
bersimulasi agar simulasi mampu memberikan pengalaman belajar
yang baik tersebut. Sebelum simulasi dilaksanakan, guru perlu
menugaskan siswa memilih tim pemegang peran yang sesuai
dengan kemampuan anak untuk memegang peran-peran tersebut.
Guru perlu menghindari tugas yang sulit bagi anak dalam
pemeranan.
3). Coaching. Guru bertindak sebagai pelatih saat diperlukan,
memberikan nasehat agar anak mampu bersimulasi secara betul.
Sebagai pelatih, guru akan mendukung dan menasehati tetapi tidak
menggurui.
4). Discussing. Selama simulasi berlangsung, guru bertindak sebagai
pemberi penjelasan, wasit, dan pelatih. Sesudah simulasi berakhir,
guru perlu membuka diskusi berkaitan dengan signifikansi simulasi
dengan kenyataan yang sebenarnya dimasyarakat atau dilapangan.
Guru perlu menanyakan kepada siswa utamanya pemain tentang
kesulitan dan pemahaman anak dalam bersimulasi, hubungan
simulasi dengan matapelajaran yang sedang diikuti.
Rangkuman
1. Simulasi berasal dari kata “Simulate” artinya pura-pura atau
berbuat seolah-olah. Simulation juga berarti tiruan atau
perbuatan yang pura-pura saja.
2. Tujuan dan manfaat
a. Tujuan
Melatih keterampilan tertentu, baik yang bersifat keahlian
(profesional) maupun keterampilan dalam hidup sehari-hari.
Memperoleh pemahaman tentang suatu pengertian (konsep)
atau prinsip.
Latihan memecahkan masalah
b. manfaat
Meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan melibatkan
diri dalam mempelajari situasi yang hampir serupa dengan
kejadian yang sebenarnya.
Memberikan motivasi untuk bekerja sama dalam kelompok.
Melatih siswa untuk bekerja sama dalam kelompok.
Menimbulkan dan memupuk daya imaginasi siswa.
Melatih siswa untuk memahami dan menghargai pendapat,
peran orang lain.
3. prinsip-prinsip
Simulasi dilakukan oleh kelompok siswa.
Tiap kelompok mendapat kesempatan melaksanakan
simulasi yang sama atau dapat juga berbeda.
7. Semua siswa harus terlibat langsung menurut peranan
masing- masing. Penentuan topik disesuaikan dengan
tingkat kemampuan kelas, dibicarakan oleh siswa dan
guru.
Dalam simulasi seyogyanya dapat dicapai ketiga domain
psikis.
Hendaknya yang diusahakan terintegrasinya beberapa
ilmu. Petunjuk simulasi hendaknya dibuat secara jelas dan
mudah dipahami anak terutama bagi pemegang peran.
Simulasi adalah latihan keterampilan motorik maupun
sosial yang dapat memberikan pengalaman belajar bagi
siswa dalam menghadapi keadaan yang sebenarnya.
Pelaksanaan simulasi perlu menggambarkan situasi yang
lengkap, proses yang rinci dan urut yang sesuai dengan
situasi yang sesungguhnya.
4. langkah-langkah
Persiapan
Menentukan topik dan tujuan, dimana menentukan topik
dan tujuan simulasi, akan lebih baik bila dilakukan
bersama siswa
Pelaksanaan simulasi
Merumuskan tujuan pembelajaran khusus (TPK)
Merumuskan petunjuk simulasi, dimana guru menguraikan
secara garis besar situasi yang akan disimulasikan,
menjelaskan peranan-peranan yang akan disimulasikan.
Proses simulasi yang didalamnya terdapat pemilihan para
pelaku atau pemeran, setelah itu barulah pemberian
kesempatan bertanya
Evaluasi, sesuai dengan tujuan dan isi pokok bahasan,
seyelah itu dilakukanya latihan ulang.
VI. Soal-soal Evaluasi
A. Soal Essay
1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran berbasis
simulasi?
2. Apa Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media
Pembelajaran Melalui Simulasi Kelas? Sebutkan
masing-masing 2.
3. Sebutkan tiga Prinsip Penggunaan Model Simulasi
Dalam Belajar?
4. Sebutkan salah satu Langkah-langkah penggunaan
metode simulasi?
B. Kunci Jawaban
1. Simulasi berasal dari kata “Simulate” artinya pura-pura
atau berbuat seolah-olah. Simulation juga berarti tiruan
atau perbuatan yang pura-pura saja.
2. Tujuan
- Melatih keterampilan tertentu, baik yang bersifat
keahlian (profesional) maupun keterampilan dalam
hidup sehari-hari.
- Memperoleh pemahaman tentang suatu pengertian
(konsep) atau prinsip.
8. Manfaat
- Meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan melibatkan
diri dalam mempelajari situasi yang hampir serupa dengan
kejadian yang sebenarnya.
- Memberikan motivasi untuk bekerja sama dalam
kelompok.
3. - Simulasi dilakukan oleh kelompok siswa.
- Tiap kelompok mendapat kesempatan melaksanakan
simulasi yang sama atau dapat juga berbeda.
- Semua siswa harus terlibat langsung menurut peranan
masing- masing. Penentuan topik disesuaikan dengan
tingkat kemampuan kelas, dibicarakan oleh siswa dan
guru.
4. a. Persiapan
b. Menentukan topik dan tujuan, dimana menentukan topik
dan tujuan simulasi, akan lebih baik bila dilakukan bersama
siswa
c. Pelaksanaan simulasi
d. Merumuskan tujuan pembelajaran khusus (TPK)
e. Merumuskan petunjuk simulasi, dimana guru
menguraikan secara garis besar situasi yang akan
disimulasikan, menjelaskan peranan-peranan yang akan
disimulasikan.
f. Proses simulasi yang didalamnya terdapat pemilihan para
pelaku atau pemeran, setelah itu barulah pemberian
kesempatan bertanya
g. Evaluasi, sesuai dengan tujuan dan isi pokok bahasan,
seyelah itu dilakukanya latihan ulang.