SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
MEDIA PEMBELAJARAN
BERBASIS SIMULASI
OLEH : ASWAN, UCI ARISTA, SRI HANDAYANI.
PROGRAM STUDI TADRIS IPA
JURUSAN MIPA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
KENDARI
2017
MEDIAPEMBELAJARANBERBASIS
SIMULASI
[Typeyouraddress][Typeyourphonenumber][Typeyoure-mailaddress]
MEDIAPEMBELAJARANBERBASIS
SIMULASI
OLEH,ASWAN,UCIARISTA,SRYHANDAYANI
I. Pendahuluan
Filosofi belajar melalui media simulasi ini
bertujuan untuk dan demi meningkatkan motivasi
(keinginan) anak (peserta didik) untuk belajar. Dengan
belajar melalui media simulasi, anak lebih memahami dan
mengerti apa yang dipelajarinya, karena anak ikut
langsung dalam proses pembelajarannya, dan itu akan
membuat anak menyukai pembelajaran yang
dilakukannnya tersebut, dengan kata lain pembelajaran
anak (peserta didik) itu bermakna bagi dirinya. Hal
tersebut dikarenakan bukan hanya ranah kognitif saja yang
dikuasai oleh anak (peseta didik), namun ranah afektif dan
psikomotorik juga dapat dikuasai oleh anak (peserta didik).
Oleh sebab itu, belajar melalui media simulasi ini amat
sesuai dengan kebutuhan belajar anak (peserta didik).
Simulasi menjadi penting seiring dengan
perubahan pandangan pendidikan, dari proses pengalihan
isi pengetahuan kearah proses pengaplikasian teori ke
dalam realita pengalaman kehidupan. Lebih lanjut,
pengenalan teknik simulasi lebih merupakan kegiatan
untuk membantu siswa (peserta didik) dalam
mengembangkan keterampilan menemukan dan
memecahan masalah. Sehingga pada giliranya melalui
simulasi, dapat meningkatkan efektivitas keterampilan
siswa dalam menemukan dan memecahkan masalah untuk
saat yang akan datang. Teknik simulasi dapat memberikan
pengalaman langsung kepada siswa, akan menjadi bagian
dari suasana pendidikan.
I. Standar Kompetensi
Memahami metode pembelajaran berbasis simulasi.
II. Kompetensi Dasar
Menjelaskan prinsip-prinsip simulasi, langkah-langkah,
tujuan dan manfaat penggunaan simulasi
III. Deskripsi Modul
Modul ini adalah modul pembelajaran pada mata kuliah
Pengembangan Media Pembelajaran yang apa bila
digunakan dengan tepat akan mempermudah dalam proses
pembelajarannya. Di dalam modul ini terdapat 1 kegiatan
pelajaran dengan tema besar Media Pembelajaran Berbasis
Simulasi.
IV. Petunjuk Penggunaan Modul
1. Sebelum pembelajaran
 Di dalam modul ini terdiri dari 1 kegiatan
pebelajaran. Sebelum masuk ke materi, akan
disajikan pendahuluan terlebih dahulu.
 Silabus yang terdiri dari kompetensi dasar,
indikator, alokasi waktu yang disajikan pada awal
bab, sebagai pedoman bagi pangguna modul untuk
mencapai arah dan tujuan pembelajaran.
2. Selama pembelajaran
 Pendalaman materi pada modul.
 Mempelajari, mencatat, dan bertanya mengenai
materi.
 Pengawasan kegiatan belajar dan menjawab
pertanyaan.
 Latihan soal (evaluasi) yang diajukan pada akhir
pembahasan.
 Mengevaluasi jawaban pada lembar jawaban
dengan kunci jawaban.
3. Setelah pembelajaran
 Menerima keputusan guru untuk meneruskan
belajar pada materi selanjutnya atau tetap pada
materi yang sama.
V. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan kepada
para pengguna modul untuk dapat memahami hukum
Islam tentang Infak harta di luar zakat dan menarik
kesimpulan sendiri serta mengambil nilai-nilai untuk
diaplikasikan dalam ibadah kepada Allah.
Kegiatan Pembelajaran
A. Pengertian model simulasi
Simulasi berasal dari kata “Simulate” artinya pura-pura atau
berbuat seolah-olah. Simulation juga berarti tiruan atau perbuatan
yang pura-pura saja. Simulasi sebagai metode penyajian adalah suatu
usaha untuk memperoleh pemahaman akan hakikat suatu prinsip atau
keterampilan tertentu melalui proses kegiatan atau latihan dalam
situasi tiruan (tidak sesungguhnya). Dengan simulasi memungkinkan
siswa mampu menghadapi kenyataan yang sesungguhnya atau
mempunyai kecakapan bersikap dan bertindak sesuai dengan situasi
sebenarnya.
Model simulasi pada dasarnya merupakan salah satu strategi
pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang
lebih kongkrit melalui penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman
yang mendekati suasana sebenarnya dan berlangsung dalam suasana
yang tanpa risiko. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh
Arsyad bahwa “ program simulasi dengan bantuan komputer mencoba
untuk menyamai proses dinamis yang terjadi di dunia nyata.
Model simulasi adalah model CBI yang menampilkan materi
pelajaran yang dikemas dalam bentuk simulasi-simulasi pembelajaran
dalam bentuk animasi yang menjelaskan konten secara menarik,
hidup, dan memadukan unsur teks, gambar, audio, gerak, dan paduan
warna yang serasi dan harmonis. Secara umum tahapan materi model
tutorial adalah sebagai berikut:
 Pengenalan,
 Penyajian informasi,
 Pertanyaan dan respons jawaban,
 Penilaian respons,
 Pemberian feedback tentang respons,
 Pembetulan,
 Segmen pengaturan pengajaran.
Menurut Sridadi simulasi adalah program komputer yang
berfungsi untuk menirukan perilaku sistem nyata ( realitas ) tertentu.
Tujuan simulasi antara lain untuk pelatihan (training), studi perilaku
sistem(behaviour) dan hiburan atau permainan (game). Beberapa
contoh simulasi komputer, antara lain :Simulasi terbang (flight
simulation), Simulasi sistem ekonomi makro, Simulasi sistem
perbankan, Simulasi antrian layanan bank (service queue), Simulasi
game strategi pemasaran (market game), Simulasi perang (war game
simulation), Simulasi mobil (car simulation), Simulasi tenaga
listrik(power plan simulation), simulasi tata kota (sim city). Simulasi
waktu nyata (real time) merupakan bagian dari ilmu informatika
(teknologi informasi) yang sedang berkembang sangat pesat saat ini.
Berkaitan dengan pemodelan dan simulasi komputer, studi
informatika yang mendukung antara lain: pemodelan dan simulasi,
teori sistem, rekayasa perangkat lunak dan grafik animasi komputer.
Proses tahapan dalam pengembangan simulasi komputer adalah
sebagai berikut:
a. Memahami sistem yang akan disimulasikan
b. Mengembangkan model dari sistem yang akan disimulasikan
c. Membuat program (software) komputer
d. Menguji, memverifikasi dan memvalidasi keluaran simulasi
e. Mengeksekusi program simulasi untuk tujuan tertentu.
B. Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran
Melalui Simulasi Kelas
Adapun tujuan penggunaan media pembelajaran melalui
simulasi kelas yaitu :
1. Melatih keterampilan tertentu, baik yang bersifat keahlian
(profesional) maupun keterampilan dalam hidup sehari-hari.
2. Memperoleh pemahaman tentang suatu pengertian (konsep)
atau prinsip.
3. Latihan memecahkan masalah
Adapun manfaat penggunaan media pembelajaran melalui
simulasi kelas yaitu :
1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan melibatkan diri
dalam mempelajari situasi yang hampir serupa dengan
kejadian yang sebenarnya.
2. Memberikan motivasi untuk bekerja sama dalam kelompok.
3. Melatih siswa untuk bekerja sama dalam kelompok.
4. Menimbulkan dan memupuk daya imaginasi siswa.
5. Melatih siswa untuk memahami dan menghargai pendapat,
peran orang lain.
Agar penggunaan metode simulasi mencapai tujuan dan manfaat
yang diinginkan, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Tiap siswa atau kelompok siswa mendapat kesempatan yang
sama untuk melakukan simulasi.
2. Tiap siswa terlibat langsung dalam peranannya masing-
masing.
3. Simulasi dimaksudkan untuk latihan keterampilan agar dapat
menghadapi kenyataan dengan baik oleh sebab itu, disiapkan
petunjuk simulasi dapat secara terperinci atau secara garis
besar.
4. Dalam simulasi diusahakan dapat digambarkan secara lengkap
tentang situasi, proses yang diperkirakan terjadi dalam
kenyataan sesungguhnya.
C. Prinsip Penggunaan Model Simulasi Dalam Belajar
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan guru manakala
menggunakan simulasi untuk pembelajaran, diantaranya :
1. Simulasi dilakukan oleh kelompok siswa.
2. Tiap kelompok mendapat kesempatan melaksanakan simulasi
yang sama atau dapat juga berbeda.
3. Semua siswa harus terlibat langsung menurut peranan masing-
masing. Penentuan topik disesuaikan dengan tingkat
kemampuan kelas, dibicarakan oleh siswa dan guru.
4. Dalam simulasi seyogyanya dapat dicapai ketiga domain
psikis.
5. Hendaknya yang diusahakan terintegrasinya beberapa ilmu.
Petunjuk simulasi hendaknya dibuat secara jelas dan mudah
dipahami anak terutama bagi pemegang peran.
6. Simulasi adalah latihan keterampilan motorik maupun sosial
yang dapat memberikan pengalaman belajar bagi siswa dalam
menghadapi keadaan yang sebenarnya.
7. Pelaksanaan simulasi perlu menggambarkan situasi yang
lengkap, proses yang rinci dan urut yang sesuai dengan situasi
yang sesungguhnya.
D. Langkah-langkah penggunaan metode simulasi
Langkah-langkah penggunaan metode simulasi :
1. Persiapan
2. Menentukan topik dan tujuan, dimana menentukan topik dan
tujuan simulasi, akan lebih baik bila dilakukan bersama siswa
3. Pelaksanaan simulasi
4. Merumuskan tujuan pembelajaran khusus (TPK)
5. Merumuskan petunjuk simulasi, dimana guru menguraikan
secara garis besar situasi yang akan disimulasikan,
menjelaskan peranan-peranan yang akan disimulasikan.
6. Proses simulasi yang didalamnya terdapat pemilihan para
pelaku atau pemeran, setelah itu barulah pemberian
kesempatan bertanya
7. Evaluasi, sesuai dengan tujuan dan isi pokok bahasan, seyelah
itu dilakukanya latihan ulang.
Ada juga yang menyebutkan langkah-langkah penggunaan
metode simulasi menggunakan empat fase, diantaranya :
1. Fase orientasi, berisi penjelasan guru tentang topik dan
memberikan gambaran tentang simulasi.
2. Fase latihan, Guru menjelaskan skenario atau jalannya cerita,
aturan main, pemegang peran, prosedur keputusan yang harus
diambil, dan tujuan, membagi peran, dan memberikan
kesempatan anak untuk berkordinasi dan berlatih sesuai
dengan peran masing-masing.
3. Fase pelaksanaan simulasi. Siswa pemegang peran
melaksanakan simulasi sesuai dengan jalan cerita yang sudah
ditentukan. Selama simulasi berlangsung, guru berperan
sebagai wasit dan pelatih. Secara periodik guru dapat
menghentikan permainan siswa dan memberikan koreksi atau
balikan, mengevaluasi penampilan pemegang peran dan
mengklarifikasi kekeliruan dalam memainkan peran.
4. Fase debriefing, berisi guru mengkonsentrasikan perhatian
anak pada :
1). Persepsi dan reaksi anak terhadap peristiwa simulasi.
2). Menganalisis proses simulasi.
3). Membandingkan simulasi dengan realitas yang sebenarnya.
4). Menghubungkan aktivitas simulasi dengan bahan belajar.
5). Simulasi lanjutan
Peranan Guru Dalam Simulasi
Peranan guru dalam simulasi sangat penting mengingat tugas
guru adalah membangkitkan kesadaran anak tentang konsep dan
prinsip yang disimulasikan. Di samping itu, guru dalam pelaksanaan
simulasi mempunyai fungsi manajerial. Joyce dan Weil,
mengidentifikasi empat peranan guru dalam model pembelajaran
melalui simulasi, yakni : explaining, refereeing, coaching, dan
discussing.
1). Explaining. Siswa mampu melakukan peran-peran dalam simulasi,
apabila memiliki pemahaman yang cukup mengenai peran.
Demikian pula jalan cerita harus dipahami betul oleh pelaku atau
pemegang peran. Pemahaman pelaku terhadap peran yang
dimainkan maupun jalannya cerita tidak terlepas dari pentingnya
peranan guru. Sebelum simulasi dimulai, guru perlu memberikan
gambaran tentang jalannya cerita. Selain itu, gambaran tokoh-
tokoh cerita beserta karakterisasinya. Gambaran yang disampaikan
guru tersebut dimaksudkan untuk memancing daya imajinasi anak,
khususnya bagi pemegang peran agar mampu menghayati peran
masing-masing.
2). Refereeing. Simulasi digunakan untuk menyediakan pengalaman
belajar yang baik. Guru perlu mengontrol partisipasi siswa dalam
bersimulasi agar simulasi mampu memberikan pengalaman belajar
yang baik tersebut. Sebelum simulasi dilaksanakan, guru perlu
menugaskan siswa memilih tim pemegang peran yang sesuai
dengan kemampuan anak untuk memegang peran-peran tersebut.
Guru perlu menghindari tugas yang sulit bagi anak dalam
pemeranan.
3). Coaching. Guru bertindak sebagai pelatih saat diperlukan,
memberikan nasehat agar anak mampu bersimulasi secara betul.
Sebagai pelatih, guru akan mendukung dan menasehati tetapi tidak
menggurui.
4). Discussing. Selama simulasi berlangsung, guru bertindak sebagai
pemberi penjelasan, wasit, dan pelatih. Sesudah simulasi berakhir,
guru perlu membuka diskusi berkaitan dengan signifikansi simulasi
dengan kenyataan yang sebenarnya dimasyarakat atau dilapangan.
Guru perlu menanyakan kepada siswa utamanya pemain tentang
kesulitan dan pemahaman anak dalam bersimulasi, hubungan
simulasi dengan matapelajaran yang sedang diikuti.
Rangkuman
1. Simulasi berasal dari kata “Simulate” artinya pura-pura atau
berbuat seolah-olah. Simulation juga berarti tiruan atau
perbuatan yang pura-pura saja.
2. Tujuan dan manfaat
a. Tujuan
 Melatih keterampilan tertentu, baik yang bersifat keahlian
(profesional) maupun keterampilan dalam hidup sehari-hari.
 Memperoleh pemahaman tentang suatu pengertian (konsep)
atau prinsip.
 Latihan memecahkan masalah
b. manfaat
 Meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan melibatkan
diri dalam mempelajari situasi yang hampir serupa dengan
kejadian yang sebenarnya.
 Memberikan motivasi untuk bekerja sama dalam kelompok.
 Melatih siswa untuk bekerja sama dalam kelompok.
 Menimbulkan dan memupuk daya imaginasi siswa.
 Melatih siswa untuk memahami dan menghargai pendapat,
peran orang lain.
3. prinsip-prinsip
 Simulasi dilakukan oleh kelompok siswa.
 Tiap kelompok mendapat kesempatan melaksanakan
simulasi yang sama atau dapat juga berbeda.
 Semua siswa harus terlibat langsung menurut peranan
masing- masing. Penentuan topik disesuaikan dengan
tingkat kemampuan kelas, dibicarakan oleh siswa dan
guru.
 Dalam simulasi seyogyanya dapat dicapai ketiga domain
psikis.
 Hendaknya yang diusahakan terintegrasinya beberapa
ilmu. Petunjuk simulasi hendaknya dibuat secara jelas dan
mudah dipahami anak terutama bagi pemegang peran.
 Simulasi adalah latihan keterampilan motorik maupun
sosial yang dapat memberikan pengalaman belajar bagi
siswa dalam menghadapi keadaan yang sebenarnya.
 Pelaksanaan simulasi perlu menggambarkan situasi yang
lengkap, proses yang rinci dan urut yang sesuai dengan
situasi yang sesungguhnya.
4. langkah-langkah
 Persiapan
 Menentukan topik dan tujuan, dimana menentukan topik
dan tujuan simulasi, akan lebih baik bila dilakukan
bersama siswa
 Pelaksanaan simulasi
 Merumuskan tujuan pembelajaran khusus (TPK)
 Merumuskan petunjuk simulasi, dimana guru menguraikan
secara garis besar situasi yang akan disimulasikan,
menjelaskan peranan-peranan yang akan disimulasikan.
 Proses simulasi yang didalamnya terdapat pemilihan para
pelaku atau pemeran, setelah itu barulah pemberian
kesempatan bertanya
 Evaluasi, sesuai dengan tujuan dan isi pokok bahasan,
seyelah itu dilakukanya latihan ulang.
VI. Soal-soal Evaluasi
A. Soal Essay
1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran berbasis
simulasi?
2. Apa Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media
Pembelajaran Melalui Simulasi Kelas? Sebutkan
masing-masing 2.
3. Sebutkan tiga Prinsip Penggunaan Model Simulasi
Dalam Belajar?
4. Sebutkan salah satu Langkah-langkah penggunaan
metode simulasi?
B. Kunci Jawaban
1. Simulasi berasal dari kata “Simulate” artinya pura-pura
atau berbuat seolah-olah. Simulation juga berarti tiruan
atau perbuatan yang pura-pura saja.
2. Tujuan
- Melatih keterampilan tertentu, baik yang bersifat
keahlian (profesional) maupun keterampilan dalam
hidup sehari-hari.
- Memperoleh pemahaman tentang suatu pengertian
(konsep) atau prinsip.
Manfaat
- Meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan melibatkan
diri dalam mempelajari situasi yang hampir serupa dengan
kejadian yang sebenarnya.
- Memberikan motivasi untuk bekerja sama dalam
kelompok.
3. - Simulasi dilakukan oleh kelompok siswa.
- Tiap kelompok mendapat kesempatan melaksanakan
simulasi yang sama atau dapat juga berbeda.
- Semua siswa harus terlibat langsung menurut peranan
masing- masing. Penentuan topik disesuaikan dengan
tingkat kemampuan kelas, dibicarakan oleh siswa dan
guru.
4. a. Persiapan
b. Menentukan topik dan tujuan, dimana menentukan topik
dan tujuan simulasi, akan lebih baik bila dilakukan bersama
siswa
c. Pelaksanaan simulasi
d. Merumuskan tujuan pembelajaran khusus (TPK)
e. Merumuskan petunjuk simulasi, dimana guru
menguraikan secara garis besar situasi yang akan
disimulasikan, menjelaskan peranan-peranan yang akan
disimulasikan.
f. Proses simulasi yang didalamnya terdapat pemilihan para
pelaku atau pemeran, setelah itu barulah pemberian
kesempatan bertanya
g. Evaluasi, sesuai dengan tujuan dan isi pokok bahasan,
seyelah itu dilakukanya latihan ulang.

More Related Content

What's hot

Tugas media pembelajaran dinda modul
Tugas media pembelajaran dinda modulTugas media pembelajaran dinda modul
Tugas media pembelajaran dinda modulDindaSriYuni
 
anhy93 modul Tugas media pembelajaran
anhy93 modul Tugas media pembelajarananhy93 modul Tugas media pembelajaran
anhy93 modul Tugas media pembelajarananhy93
 
Modul media pembelajaran simulasi
Modul media pembelajaran simulasiModul media pembelajaran simulasi
Modul media pembelajaran simulasiLINDAJULIANTI
 
Makalah pemrograman cai model simulasi
Makalah pemrograman cai model simulasiMakalah pemrograman cai model simulasi
Makalah pemrograman cai model simulasiMohammad Syafa'at
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaranSatria Nurtirta
 
Makalah jurnal 3
Makalah jurnal 3Makalah jurnal 3
Makalah jurnal 3DimasSuudi
 
Modul media pembelajaran kel.5
Modul media pembelajaran kel.5Modul media pembelajaran kel.5
Modul media pembelajaran kel.5muhafandy
 
Teams games tournamen
Teams games tournamenTeams games tournamen
Teams games tournamensintaroyani
 
Modul media pembelajaran games
Modul media pembelajaran gamesModul media pembelajaran games
Modul media pembelajaran gamesKiki017
 
Modul media tutorial
Modul media tutorialModul media tutorial
Modul media tutorialambarlestari
 
Modul pembelajaran simulasi
Modul pembelajaran simulasiModul pembelajaran simulasi
Modul pembelajaran simulasiharmanman1
 
Model pencapaian konsep
Model pencapaian konsepModel pencapaian konsep
Model pencapaian konsepsintaroyani
 

What's hot (18)

Tugas media pembelajaran dinda modul
Tugas media pembelajaran dinda modulTugas media pembelajaran dinda modul
Tugas media pembelajaran dinda modul
 
anhy93 modul Tugas media pembelajaran
anhy93 modul Tugas media pembelajarananhy93 modul Tugas media pembelajaran
anhy93 modul Tugas media pembelajaran
 
Modul simulasi
Modul simulasiModul simulasi
Modul simulasi
 
Modul media pembelajaran simulasi
Modul media pembelajaran simulasiModul media pembelajaran simulasi
Modul media pembelajaran simulasi
 
Makalah pemrograman cai model simulasi
Makalah pemrograman cai model simulasiMakalah pemrograman cai model simulasi
Makalah pemrograman cai model simulasi
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaran
 
Tugas modul cili
Tugas modul ciliTugas modul cili
Tugas modul cili
 
Ppt media pembelajaran
Ppt media pembelajaran   Ppt media pembelajaran
Ppt media pembelajaran
 
Makalah jurnal 3
Makalah jurnal 3Makalah jurnal 3
Makalah jurnal 3
 
Modul media pembelajaran kel.5
Modul media pembelajaran kel.5Modul media pembelajaran kel.5
Modul media pembelajaran kel.5
 
Model pembelajaran games
Model pembelajaran gamesModel pembelajaran games
Model pembelajaran games
 
Teams games tournamen
Teams games tournamenTeams games tournamen
Teams games tournamen
 
Modul media pembelajaran games
Modul media pembelajaran gamesModul media pembelajaran games
Modul media pembelajaran games
 
Modul media tutorial
Modul media tutorialModul media tutorial
Modul media tutorial
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Modul pembelajaran simulasi
Modul pembelajaran simulasiModul pembelajaran simulasi
Modul pembelajaran simulasi
 
Tgt circ
Tgt circTgt circ
Tgt circ
 
Model pencapaian konsep
Model pencapaian konsepModel pencapaian konsep
Model pencapaian konsep
 

Similar to Modul Pembelajaran Simulasi

Modul metode simulasi
Modul metode simulasiModul metode simulasi
Modul metode simulasiyusriphysic
 
Assignment hbml 4303 kurikulum dan perkaedahan
Assignment hbml 4303 kurikulum dan perkaedahanAssignment hbml 4303 kurikulum dan perkaedahan
Assignment hbml 4303 kurikulum dan perkaedahanIkmal Hisham Bong Abdullah
 
Pengertian dan karakteristik pencapaian konsep
Pengertian dan karakteristik pencapaian konsepPengertian dan karakteristik pencapaian konsep
Pengertian dan karakteristik pencapaian konseprenatanurlaily77
 
Eghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaran
Eghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaranEghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaran
Eghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaranEghy Yudhistira
 
Tugas mandiri 1 702016015
Tugas mandiri 1 702016015Tugas mandiri 1 702016015
Tugas mandiri 1 702016015Khalis Guntur
 
PPT Pembelajaran Berbasis Komputer
PPT Pembelajaran Berbasis KomputerPPT Pembelajaran Berbasis Komputer
PPT Pembelajaran Berbasis KomputerHanna Karimah
 
Pembelajaran berbasis komputer
Pembelajaran berbasis komputerPembelajaran berbasis komputer
Pembelajaran berbasis komputerrima sakinah
 
Model model pembelajaran berbasis komputer
Model model pembelajaran berbasis komputerModel model pembelajaran berbasis komputer
Model model pembelajaran berbasis komputerridha hutami
 
pembelajaran simulasi
pembelajaran simulasipembelajaran simulasi
pembelajaran simulasiyuyun desty
 
Modul pembelajaran model CAI Simulasi
Modul pembelajaran model CAI SimulasiModul pembelajaran model CAI Simulasi
Modul pembelajaran model CAI Simulasijufri_JC
 
Modul Usnul Khatmah| Media Pembelajaran Berbasis Simulasi
Modul Usnul Khatmah| Media Pembelajaran Berbasis SimulasiModul Usnul Khatmah| Media Pembelajaran Berbasis Simulasi
Modul Usnul Khatmah| Media Pembelajaran Berbasis SimulasiUsnul Khatma
 
Pendekatan dan model_pembelajaran
Pendekatan dan model_pembelajaranPendekatan dan model_pembelajaran
Pendekatan dan model_pembelajaranRusli Lahiya
 
Simulasi
SimulasiSimulasi
Simulasirosilen
 
Pengertian pembelajaran dan pbk
Pengertian pembelajaran dan pbkPengertian pembelajaran dan pbk
Pengertian pembelajaran dan pbkIntan Mabruro
 
Pengertian pembelajaran dan pbk
Pengertian pembelajaran dan pbkPengertian pembelajaran dan pbk
Pengertian pembelajaran dan pbkIntan Mabruro
 

Similar to Modul Pembelajaran Simulasi (20)

Modul metode simulasi
Modul metode simulasiModul metode simulasi
Modul metode simulasi
 
Modul simulasi
Modul simulasiModul simulasi
Modul simulasi
 
Modul syahril
Modul syahrilModul syahril
Modul syahril
 
Assignment hbml 4303 kurikulum dan perkaedahan
Assignment hbml 4303 kurikulum dan perkaedahanAssignment hbml 4303 kurikulum dan perkaedahan
Assignment hbml 4303 kurikulum dan perkaedahan
 
Modul simulasi
Modul simulasiModul simulasi
Modul simulasi
 
Pengertian dan karakteristik pencapaian konsep
Pengertian dan karakteristik pencapaian konsepPengertian dan karakteristik pencapaian konsep
Pengertian dan karakteristik pencapaian konsep
 
Eghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaran
Eghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaranEghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaran
Eghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaran
 
Tugas mandiri 1 702016015
Tugas mandiri 1 702016015Tugas mandiri 1 702016015
Tugas mandiri 1 702016015
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
PPT Pembelajaran Berbasis Komputer
PPT Pembelajaran Berbasis KomputerPPT Pembelajaran Berbasis Komputer
PPT Pembelajaran Berbasis Komputer
 
Pembelajaran berbasis komputer
Pembelajaran berbasis komputerPembelajaran berbasis komputer
Pembelajaran berbasis komputer
 
Model model pembelajaran berbasis komputer
Model model pembelajaran berbasis komputerModel model pembelajaran berbasis komputer
Model model pembelajaran berbasis komputer
 
pembelajaran simulasi
pembelajaran simulasipembelajaran simulasi
pembelajaran simulasi
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Modul pembelajaran model CAI Simulasi
Modul pembelajaran model CAI SimulasiModul pembelajaran model CAI Simulasi
Modul pembelajaran model CAI Simulasi
 
Modul Usnul Khatmah| Media Pembelajaran Berbasis Simulasi
Modul Usnul Khatmah| Media Pembelajaran Berbasis SimulasiModul Usnul Khatmah| Media Pembelajaran Berbasis Simulasi
Modul Usnul Khatmah| Media Pembelajaran Berbasis Simulasi
 
Pendekatan dan model_pembelajaran
Pendekatan dan model_pembelajaranPendekatan dan model_pembelajaran
Pendekatan dan model_pembelajaran
 
Simulasi
SimulasiSimulasi
Simulasi
 
Pengertian pembelajaran dan pbk
Pengertian pembelajaran dan pbkPengertian pembelajaran dan pbk
Pengertian pembelajaran dan pbk
 
Pengertian pembelajaran dan pbk
Pengertian pembelajaran dan pbkPengertian pembelajaran dan pbk
Pengertian pembelajaran dan pbk
 

More from ambarlestari

Modul Multimedia presentasi
Modul Multimedia presentasiModul Multimedia presentasi
Modul Multimedia presentasiambarlestari
 
Modul pembelajaran web
Modul pembelajaran webModul pembelajaran web
Modul pembelajaran webambarlestari
 
Model pembelajaran games
Model pembelajaran gamesModel pembelajaran games
Model pembelajaran gamesambarlestari
 
Modul pembelajaran komputer
Modul pembelajaran komputerModul pembelajaran komputer
Modul pembelajaran komputerambarlestari
 
Modul media pembelajaran web
Modul media pembelajaran webModul media pembelajaran web
Modul media pembelajaran webambarlestari
 
Modul model pembelajaran games
Modul model pembelajaran gamesModul model pembelajaran games
Modul model pembelajaran gamesambarlestari
 
Modul drillpractise
Modul drillpractiseModul drillpractise
Modul drillpractiseambarlestari
 
Modul berbasis komputer
Modul berbasis komputerModul berbasis komputer
Modul berbasis komputerambarlestari
 
Prosedur Pengembangan Modul
Prosedur Pengembangan ModulProsedur Pengembangan Modul
Prosedur Pengembangan Modulambarlestari
 
Modul media pembelajaran berbasis web
Modul media pembelajaran berbasis webModul media pembelajaran berbasis web
Modul media pembelajaran berbasis webambarlestari
 
Modul pembelajaran berbasis permainan
Modul pembelajaran berbasis permainanModul pembelajaran berbasis permainan
Modul pembelajaran berbasis permainanambarlestari
 
Modul Multimedia Presentation
Modul Multimedia PresentationModul Multimedia Presentation
Modul Multimedia Presentationambarlestari
 
Modul Pembelajaran Drill Practise
Modul Pembelajaran Drill PractiseModul Pembelajaran Drill Practise
Modul Pembelajaran Drill Practiseambarlestari
 
Modul media berbasis komputer
Modul media berbasis komputerModul media berbasis komputer
Modul media berbasis komputerambarlestari
 
Makalah Pembelajaran Berbasis Komputer
Makalah Pembelajaran Berbasis KomputerMakalah Pembelajaran Berbasis Komputer
Makalah Pembelajaran Berbasis Komputerambarlestari
 
Prosedur pengembangan modul pdf
Prosedur pengembangan modul pdfProsedur pengembangan modul pdf
Prosedur pengembangan modul pdfambarlestari
 
modul media pembelajaran
modul media pembelajaranmodul media pembelajaran
modul media pembelajaranambarlestari
 

More from ambarlestari (20)

Modul jarak jauh
Modul jarak jauhModul jarak jauh
Modul jarak jauh
 
Modul Multimedia presentasi
Modul Multimedia presentasiModul Multimedia presentasi
Modul Multimedia presentasi
 
Modul pembelajaran web
Modul pembelajaran webModul pembelajaran web
Modul pembelajaran web
 
Model pembelajaran games
Model pembelajaran gamesModel pembelajaran games
Model pembelajaran games
 
Modul pembelajaran komputer
Modul pembelajaran komputerModul pembelajaran komputer
Modul pembelajaran komputer
 
Modul portofolio
Modul portofolioModul portofolio
Modul portofolio
 
Modul media pembelajaran web
Modul media pembelajaran webModul media pembelajaran web
Modul media pembelajaran web
 
Modul model pembelajaran games
Modul model pembelajaran gamesModul model pembelajaran games
Modul model pembelajaran games
 
Modul drillpractise
Modul drillpractiseModul drillpractise
Modul drillpractise
 
Modul tutorial
Modul  tutorialModul  tutorial
Modul tutorial
 
Modul berbasis komputer
Modul berbasis komputerModul berbasis komputer
Modul berbasis komputer
 
Prosedur Pengembangan Modul
Prosedur Pengembangan ModulProsedur Pengembangan Modul
Prosedur Pengembangan Modul
 
Modul media pembelajaran berbasis web
Modul media pembelajaran berbasis webModul media pembelajaran berbasis web
Modul media pembelajaran berbasis web
 
Modul pembelajaran berbasis permainan
Modul pembelajaran berbasis permainanModul pembelajaran berbasis permainan
Modul pembelajaran berbasis permainan
 
Modul Multimedia Presentation
Modul Multimedia PresentationModul Multimedia Presentation
Modul Multimedia Presentation
 
Modul Pembelajaran Drill Practise
Modul Pembelajaran Drill PractiseModul Pembelajaran Drill Practise
Modul Pembelajaran Drill Practise
 
Modul media berbasis komputer
Modul media berbasis komputerModul media berbasis komputer
Modul media berbasis komputer
 
Makalah Pembelajaran Berbasis Komputer
Makalah Pembelajaran Berbasis KomputerMakalah Pembelajaran Berbasis Komputer
Makalah Pembelajaran Berbasis Komputer
 
Prosedur pengembangan modul pdf
Prosedur pengembangan modul pdfProsedur pengembangan modul pdf
Prosedur pengembangan modul pdf
 
modul media pembelajaran
modul media pembelajaranmodul media pembelajaran
modul media pembelajaran
 

Recently uploaded

Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 

Recently uploaded (20)

Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 

Modul Pembelajaran Simulasi

  • 1. MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SIMULASI OLEH : ASWAN, UCI ARISTA, SRI HANDAYANI. PROGRAM STUDI TADRIS IPA JURUSAN MIPA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KENDARI 2017 MEDIAPEMBELAJARANBERBASIS SIMULASI [Typeyouraddress][Typeyourphonenumber][Typeyoure-mailaddress] MEDIAPEMBELAJARANBERBASIS SIMULASI OLEH,ASWAN,UCIARISTA,SRYHANDAYANI I. Pendahuluan Filosofi belajar melalui media simulasi ini bertujuan untuk dan demi meningkatkan motivasi (keinginan) anak (peserta didik) untuk belajar. Dengan belajar melalui media simulasi, anak lebih memahami dan mengerti apa yang dipelajarinya, karena anak ikut langsung dalam proses pembelajarannya, dan itu akan membuat anak menyukai pembelajaran yang dilakukannnya tersebut, dengan kata lain pembelajaran anak (peserta didik) itu bermakna bagi dirinya. Hal tersebut dikarenakan bukan hanya ranah kognitif saja yang dikuasai oleh anak (peseta didik), namun ranah afektif dan psikomotorik juga dapat dikuasai oleh anak (peserta didik). Oleh sebab itu, belajar melalui media simulasi ini amat sesuai dengan kebutuhan belajar anak (peserta didik). Simulasi menjadi penting seiring dengan perubahan pandangan pendidikan, dari proses pengalihan isi pengetahuan kearah proses pengaplikasian teori ke dalam realita pengalaman kehidupan. Lebih lanjut, pengenalan teknik simulasi lebih merupakan kegiatan untuk membantu siswa (peserta didik) dalam mengembangkan keterampilan menemukan dan memecahan masalah. Sehingga pada giliranya melalui simulasi, dapat meningkatkan efektivitas keterampilan siswa dalam menemukan dan memecahkan masalah untuk saat yang akan datang. Teknik simulasi dapat memberikan
  • 2. pengalaman langsung kepada siswa, akan menjadi bagian dari suasana pendidikan. I. Standar Kompetensi Memahami metode pembelajaran berbasis simulasi. II. Kompetensi Dasar Menjelaskan prinsip-prinsip simulasi, langkah-langkah, tujuan dan manfaat penggunaan simulasi III. Deskripsi Modul Modul ini adalah modul pembelajaran pada mata kuliah Pengembangan Media Pembelajaran yang apa bila digunakan dengan tepat akan mempermudah dalam proses pembelajarannya. Di dalam modul ini terdapat 1 kegiatan pelajaran dengan tema besar Media Pembelajaran Berbasis Simulasi. IV. Petunjuk Penggunaan Modul 1. Sebelum pembelajaran  Di dalam modul ini terdiri dari 1 kegiatan pebelajaran. Sebelum masuk ke materi, akan disajikan pendahuluan terlebih dahulu.  Silabus yang terdiri dari kompetensi dasar, indikator, alokasi waktu yang disajikan pada awal bab, sebagai pedoman bagi pangguna modul untuk mencapai arah dan tujuan pembelajaran. 2. Selama pembelajaran  Pendalaman materi pada modul.  Mempelajari, mencatat, dan bertanya mengenai materi.  Pengawasan kegiatan belajar dan menjawab pertanyaan.  Latihan soal (evaluasi) yang diajukan pada akhir pembahasan.  Mengevaluasi jawaban pada lembar jawaban dengan kunci jawaban. 3. Setelah pembelajaran  Menerima keputusan guru untuk meneruskan belajar pada materi selanjutnya atau tetap pada materi yang sama. V. Tujuan Akhir Setelah mempelajari modul ini, diharapkan kepada para pengguna modul untuk dapat memahami hukum Islam tentang Infak harta di luar zakat dan menarik kesimpulan sendiri serta mengambil nilai-nilai untuk diaplikasikan dalam ibadah kepada Allah. Kegiatan Pembelajaran A. Pengertian model simulasi Simulasi berasal dari kata “Simulate” artinya pura-pura atau berbuat seolah-olah. Simulation juga berarti tiruan atau perbuatan yang pura-pura saja. Simulasi sebagai metode penyajian adalah suatu usaha untuk memperoleh pemahaman akan hakikat suatu prinsip atau keterampilan tertentu melalui proses kegiatan atau latihan dalam situasi tiruan (tidak sesungguhnya). Dengan simulasi memungkinkan
  • 3. siswa mampu menghadapi kenyataan yang sesungguhnya atau mempunyai kecakapan bersikap dan bertindak sesuai dengan situasi sebenarnya. Model simulasi pada dasarnya merupakan salah satu strategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih kongkrit melalui penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana sebenarnya dan berlangsung dalam suasana yang tanpa risiko. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Arsyad bahwa “ program simulasi dengan bantuan komputer mencoba untuk menyamai proses dinamis yang terjadi di dunia nyata. Model simulasi adalah model CBI yang menampilkan materi pelajaran yang dikemas dalam bentuk simulasi-simulasi pembelajaran dalam bentuk animasi yang menjelaskan konten secara menarik, hidup, dan memadukan unsur teks, gambar, audio, gerak, dan paduan warna yang serasi dan harmonis. Secara umum tahapan materi model tutorial adalah sebagai berikut:  Pengenalan,  Penyajian informasi,  Pertanyaan dan respons jawaban,  Penilaian respons,  Pemberian feedback tentang respons,  Pembetulan,  Segmen pengaturan pengajaran. Menurut Sridadi simulasi adalah program komputer yang berfungsi untuk menirukan perilaku sistem nyata ( realitas ) tertentu. Tujuan simulasi antara lain untuk pelatihan (training), studi perilaku sistem(behaviour) dan hiburan atau permainan (game). Beberapa contoh simulasi komputer, antara lain :Simulasi terbang (flight simulation), Simulasi sistem ekonomi makro, Simulasi sistem perbankan, Simulasi antrian layanan bank (service queue), Simulasi game strategi pemasaran (market game), Simulasi perang (war game simulation), Simulasi mobil (car simulation), Simulasi tenaga listrik(power plan simulation), simulasi tata kota (sim city). Simulasi waktu nyata (real time) merupakan bagian dari ilmu informatika (teknologi informasi) yang sedang berkembang sangat pesat saat ini. Berkaitan dengan pemodelan dan simulasi komputer, studi informatika yang mendukung antara lain: pemodelan dan simulasi, teori sistem, rekayasa perangkat lunak dan grafik animasi komputer. Proses tahapan dalam pengembangan simulasi komputer adalah sebagai berikut: a. Memahami sistem yang akan disimulasikan b. Mengembangkan model dari sistem yang akan disimulasikan c. Membuat program (software) komputer d. Menguji, memverifikasi dan memvalidasi keluaran simulasi e. Mengeksekusi program simulasi untuk tujuan tertentu. B. Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran Melalui Simulasi Kelas Adapun tujuan penggunaan media pembelajaran melalui simulasi kelas yaitu : 1. Melatih keterampilan tertentu, baik yang bersifat keahlian (profesional) maupun keterampilan dalam hidup sehari-hari.
  • 4. 2. Memperoleh pemahaman tentang suatu pengertian (konsep) atau prinsip. 3. Latihan memecahkan masalah Adapun manfaat penggunaan media pembelajaran melalui simulasi kelas yaitu : 1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan melibatkan diri dalam mempelajari situasi yang hampir serupa dengan kejadian yang sebenarnya. 2. Memberikan motivasi untuk bekerja sama dalam kelompok. 3. Melatih siswa untuk bekerja sama dalam kelompok. 4. Menimbulkan dan memupuk daya imaginasi siswa. 5. Melatih siswa untuk memahami dan menghargai pendapat, peran orang lain. Agar penggunaan metode simulasi mencapai tujuan dan manfaat yang diinginkan, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1. Tiap siswa atau kelompok siswa mendapat kesempatan yang sama untuk melakukan simulasi. 2. Tiap siswa terlibat langsung dalam peranannya masing- masing. 3. Simulasi dimaksudkan untuk latihan keterampilan agar dapat menghadapi kenyataan dengan baik oleh sebab itu, disiapkan petunjuk simulasi dapat secara terperinci atau secara garis besar. 4. Dalam simulasi diusahakan dapat digambarkan secara lengkap tentang situasi, proses yang diperkirakan terjadi dalam kenyataan sesungguhnya. C. Prinsip Penggunaan Model Simulasi Dalam Belajar Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan guru manakala menggunakan simulasi untuk pembelajaran, diantaranya : 1. Simulasi dilakukan oleh kelompok siswa. 2. Tiap kelompok mendapat kesempatan melaksanakan simulasi yang sama atau dapat juga berbeda. 3. Semua siswa harus terlibat langsung menurut peranan masing- masing. Penentuan topik disesuaikan dengan tingkat kemampuan kelas, dibicarakan oleh siswa dan guru. 4. Dalam simulasi seyogyanya dapat dicapai ketiga domain psikis. 5. Hendaknya yang diusahakan terintegrasinya beberapa ilmu. Petunjuk simulasi hendaknya dibuat secara jelas dan mudah dipahami anak terutama bagi pemegang peran. 6. Simulasi adalah latihan keterampilan motorik maupun sosial yang dapat memberikan pengalaman belajar bagi siswa dalam menghadapi keadaan yang sebenarnya. 7. Pelaksanaan simulasi perlu menggambarkan situasi yang lengkap, proses yang rinci dan urut yang sesuai dengan situasi yang sesungguhnya. D. Langkah-langkah penggunaan metode simulasi Langkah-langkah penggunaan metode simulasi :
  • 5. 1. Persiapan 2. Menentukan topik dan tujuan, dimana menentukan topik dan tujuan simulasi, akan lebih baik bila dilakukan bersama siswa 3. Pelaksanaan simulasi 4. Merumuskan tujuan pembelajaran khusus (TPK) 5. Merumuskan petunjuk simulasi, dimana guru menguraikan secara garis besar situasi yang akan disimulasikan, menjelaskan peranan-peranan yang akan disimulasikan. 6. Proses simulasi yang didalamnya terdapat pemilihan para pelaku atau pemeran, setelah itu barulah pemberian kesempatan bertanya 7. Evaluasi, sesuai dengan tujuan dan isi pokok bahasan, seyelah itu dilakukanya latihan ulang. Ada juga yang menyebutkan langkah-langkah penggunaan metode simulasi menggunakan empat fase, diantaranya : 1. Fase orientasi, berisi penjelasan guru tentang topik dan memberikan gambaran tentang simulasi. 2. Fase latihan, Guru menjelaskan skenario atau jalannya cerita, aturan main, pemegang peran, prosedur keputusan yang harus diambil, dan tujuan, membagi peran, dan memberikan kesempatan anak untuk berkordinasi dan berlatih sesuai dengan peran masing-masing. 3. Fase pelaksanaan simulasi. Siswa pemegang peran melaksanakan simulasi sesuai dengan jalan cerita yang sudah ditentukan. Selama simulasi berlangsung, guru berperan sebagai wasit dan pelatih. Secara periodik guru dapat menghentikan permainan siswa dan memberikan koreksi atau balikan, mengevaluasi penampilan pemegang peran dan mengklarifikasi kekeliruan dalam memainkan peran. 4. Fase debriefing, berisi guru mengkonsentrasikan perhatian anak pada : 1). Persepsi dan reaksi anak terhadap peristiwa simulasi. 2). Menganalisis proses simulasi. 3). Membandingkan simulasi dengan realitas yang sebenarnya. 4). Menghubungkan aktivitas simulasi dengan bahan belajar. 5). Simulasi lanjutan Peranan Guru Dalam Simulasi Peranan guru dalam simulasi sangat penting mengingat tugas guru adalah membangkitkan kesadaran anak tentang konsep dan prinsip yang disimulasikan. Di samping itu, guru dalam pelaksanaan simulasi mempunyai fungsi manajerial. Joyce dan Weil, mengidentifikasi empat peranan guru dalam model pembelajaran melalui simulasi, yakni : explaining, refereeing, coaching, dan discussing. 1). Explaining. Siswa mampu melakukan peran-peran dalam simulasi, apabila memiliki pemahaman yang cukup mengenai peran. Demikian pula jalan cerita harus dipahami betul oleh pelaku atau pemegang peran. Pemahaman pelaku terhadap peran yang dimainkan maupun jalannya cerita tidak terlepas dari pentingnya
  • 6. peranan guru. Sebelum simulasi dimulai, guru perlu memberikan gambaran tentang jalannya cerita. Selain itu, gambaran tokoh- tokoh cerita beserta karakterisasinya. Gambaran yang disampaikan guru tersebut dimaksudkan untuk memancing daya imajinasi anak, khususnya bagi pemegang peran agar mampu menghayati peran masing-masing. 2). Refereeing. Simulasi digunakan untuk menyediakan pengalaman belajar yang baik. Guru perlu mengontrol partisipasi siswa dalam bersimulasi agar simulasi mampu memberikan pengalaman belajar yang baik tersebut. Sebelum simulasi dilaksanakan, guru perlu menugaskan siswa memilih tim pemegang peran yang sesuai dengan kemampuan anak untuk memegang peran-peran tersebut. Guru perlu menghindari tugas yang sulit bagi anak dalam pemeranan. 3). Coaching. Guru bertindak sebagai pelatih saat diperlukan, memberikan nasehat agar anak mampu bersimulasi secara betul. Sebagai pelatih, guru akan mendukung dan menasehati tetapi tidak menggurui. 4). Discussing. Selama simulasi berlangsung, guru bertindak sebagai pemberi penjelasan, wasit, dan pelatih. Sesudah simulasi berakhir, guru perlu membuka diskusi berkaitan dengan signifikansi simulasi dengan kenyataan yang sebenarnya dimasyarakat atau dilapangan. Guru perlu menanyakan kepada siswa utamanya pemain tentang kesulitan dan pemahaman anak dalam bersimulasi, hubungan simulasi dengan matapelajaran yang sedang diikuti. Rangkuman 1. Simulasi berasal dari kata “Simulate” artinya pura-pura atau berbuat seolah-olah. Simulation juga berarti tiruan atau perbuatan yang pura-pura saja. 2. Tujuan dan manfaat a. Tujuan  Melatih keterampilan tertentu, baik yang bersifat keahlian (profesional) maupun keterampilan dalam hidup sehari-hari.  Memperoleh pemahaman tentang suatu pengertian (konsep) atau prinsip.  Latihan memecahkan masalah b. manfaat  Meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan melibatkan diri dalam mempelajari situasi yang hampir serupa dengan kejadian yang sebenarnya.  Memberikan motivasi untuk bekerja sama dalam kelompok.  Melatih siswa untuk bekerja sama dalam kelompok.  Menimbulkan dan memupuk daya imaginasi siswa.  Melatih siswa untuk memahami dan menghargai pendapat, peran orang lain. 3. prinsip-prinsip  Simulasi dilakukan oleh kelompok siswa.  Tiap kelompok mendapat kesempatan melaksanakan simulasi yang sama atau dapat juga berbeda.
  • 7.  Semua siswa harus terlibat langsung menurut peranan masing- masing. Penentuan topik disesuaikan dengan tingkat kemampuan kelas, dibicarakan oleh siswa dan guru.  Dalam simulasi seyogyanya dapat dicapai ketiga domain psikis.  Hendaknya yang diusahakan terintegrasinya beberapa ilmu. Petunjuk simulasi hendaknya dibuat secara jelas dan mudah dipahami anak terutama bagi pemegang peran.  Simulasi adalah latihan keterampilan motorik maupun sosial yang dapat memberikan pengalaman belajar bagi siswa dalam menghadapi keadaan yang sebenarnya.  Pelaksanaan simulasi perlu menggambarkan situasi yang lengkap, proses yang rinci dan urut yang sesuai dengan situasi yang sesungguhnya. 4. langkah-langkah  Persiapan  Menentukan topik dan tujuan, dimana menentukan topik dan tujuan simulasi, akan lebih baik bila dilakukan bersama siswa  Pelaksanaan simulasi  Merumuskan tujuan pembelajaran khusus (TPK)  Merumuskan petunjuk simulasi, dimana guru menguraikan secara garis besar situasi yang akan disimulasikan, menjelaskan peranan-peranan yang akan disimulasikan.  Proses simulasi yang didalamnya terdapat pemilihan para pelaku atau pemeran, setelah itu barulah pemberian kesempatan bertanya  Evaluasi, sesuai dengan tujuan dan isi pokok bahasan, seyelah itu dilakukanya latihan ulang. VI. Soal-soal Evaluasi A. Soal Essay 1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran berbasis simulasi? 2. Apa Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran Melalui Simulasi Kelas? Sebutkan masing-masing 2. 3. Sebutkan tiga Prinsip Penggunaan Model Simulasi Dalam Belajar? 4. Sebutkan salah satu Langkah-langkah penggunaan metode simulasi? B. Kunci Jawaban 1. Simulasi berasal dari kata “Simulate” artinya pura-pura atau berbuat seolah-olah. Simulation juga berarti tiruan atau perbuatan yang pura-pura saja. 2. Tujuan - Melatih keterampilan tertentu, baik yang bersifat keahlian (profesional) maupun keterampilan dalam hidup sehari-hari. - Memperoleh pemahaman tentang suatu pengertian (konsep) atau prinsip.
  • 8. Manfaat - Meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan melibatkan diri dalam mempelajari situasi yang hampir serupa dengan kejadian yang sebenarnya. - Memberikan motivasi untuk bekerja sama dalam kelompok. 3. - Simulasi dilakukan oleh kelompok siswa. - Tiap kelompok mendapat kesempatan melaksanakan simulasi yang sama atau dapat juga berbeda. - Semua siswa harus terlibat langsung menurut peranan masing- masing. Penentuan topik disesuaikan dengan tingkat kemampuan kelas, dibicarakan oleh siswa dan guru. 4. a. Persiapan b. Menentukan topik dan tujuan, dimana menentukan topik dan tujuan simulasi, akan lebih baik bila dilakukan bersama siswa c. Pelaksanaan simulasi d. Merumuskan tujuan pembelajaran khusus (TPK) e. Merumuskan petunjuk simulasi, dimana guru menguraikan secara garis besar situasi yang akan disimulasikan, menjelaskan peranan-peranan yang akan disimulasikan. f. Proses simulasi yang didalamnya terdapat pemilihan para pelaku atau pemeran, setelah itu barulah pemberian kesempatan bertanya g. Evaluasi, sesuai dengan tujuan dan isi pokok bahasan, seyelah itu dilakukanya latihan ulang.