SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
AMPHIBIA
KLASIFIKASI ILMIAH
( Linnaeus, 1758 )
Kerajaan Animalia
Filum Chordata
Upafilum Vertebrata
Superkelas Tetrapoda
Kelas Amfibia
Amfibia atau Amfibi (Amphibia), umumnya
didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang
(vertebrata) yang hidup di dua alam; yakni di air dan di
daratan. Awalnya berudu hidup di dalam dibawah air
dengan bernapas dengan insang. Setelah beberapa
lama, berudu kemudian berubah bentuk
(bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa, yang
umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang
lebih kering dan bernapas dengan paru-paru.
CIRI – CIRI AMPHIBIA
Penutup tubuh
Kulit yang lunak, berkelenjar
dan juga selalu basah. Kulit
amphibia tidak bersisik
kecuali salamander.
Di antara kulit dan jaringan otot dimana dibawahnya terdapat
berupa rongga yang berisi cairan limfa. Pada bangkong yang
berwarna cerah, kulitnya menghasilkan cairan beracun bagi
hewan lainnya.
Alat gerak
Dua pasang kaki yang
digunakan untuk berjalan, melompat dan berenang
dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang
yang terdapat di antara jari-jari kakinya
Alat pernapasan
Berupa insang, kulit dan juga paru-paru.
Pernapasan pada saat masih kecebong berupa
insang, setelah dewasa alat pernapasannya berupa
paru-paru dan kulit dan hidung amfibi mempunyai
katup yang mencegah air masuk ke dalam rongga
mulut ketika menyelam
Habitat
Air dan darat
Amphibi umumnya merupakan makhluk semi
akuatik, yang hidup di darat pada daerah yang
terdapat air tawar yang tenang dan dangkal. Tetapi
ada juga amphibi yang hidup di pohon sejak lahir
sampai mati, dan ada juga yang hidup di air
sepanjang hidupnya.
Suhu tubuh
Tidak tetap, berubah-ubah mengikuti suhu lingkungannya
(berdarah dingin/poikiloterm)
Kebanyakan Amfibi adalah hewan tropis, karena sifatnya
yang poikiloterm atau berdarah dingin. Amphibi
memerlukan sinar matahari untuk mendapatkan panas ke
tubuhnya, karena tidak bisa memproduksi panas sendiri.
Oleh karena itu banyak amphibi yang ditemukan di wilatah
tropis dan sub tropis, termasuk di seluruh indonesia.
Jantung
Terdiri dari
tiga ruangan
yaitu dua
serambi dan
satu bilik
Peredaran Darah
Merupakan
peredaran
darah tertutup
ganda, artinya
darah akan
dua kali
melewati
jantung pada
satu kali
peredaran
Sistem Indra
Katak dan bangkong memiliki selaput telinga yang
disebut membran timpani pada bagian telinga
tengah. Pada salamander tidak memiliki selaput
telinga, sehingga hanya dapat merasakan gerakan
suara melalui kaki depan.
Pada perkembangbiakan Amphibia, Amphibia
memiliki alat kelamin yang terpisah. Umumnya
Amphibia bersifat ovipar, namun ada jugay ang
ovovivipar dan vivipar dimana telur tersimpan dalam
saluran reproduksi betina.
Reproduksi
Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan lengkap yaitu mulai dari mulut, faring, esofagus
(kerongkongan), lambung, usus, dan rektum yang langsung bersatu
dengan kloaka. Contohnya katak, memiliki mulut yang sangat lebar dan
juga gigi-gigi yang kecil di sepanjang rahang atas. Di langit-langit mulut
terdapat gigi vormer. Lidah yang bercabang dua pada bagian ujungnnya
dan pada permukaannya mengandung zat perekat yang digunakan untuk
menangkap serangga. Amphibia juga memiliki hati, kantong empedu,
dan pankreas.
Sistem Eskresi
Sistem ekskresi berupa ginjal tipe mesonefroid dan
saluran kemih (saluran wolf atau saluran
mesonefros) yang membawa sekret ke kloaka.
Amphibia juga memiliki kandung kemih yang ada
disebelah sisi ventral kloaka.
KLASIFIKASI AMPHIBIA
Ordo Caecilia ( Gymnophiona)
Ordo Caecilia mempunyai 5 famili yaitu Rhinatrematidae,
Ichtyopiidae, Uraeotyphilidae, Scolecomorphiidae, dan Caecilidae. Famili
Caecilidae mempunyai 3 subfamili yaitu Dermophinae, Caecilinae dan
Typhlonectinae. ( Webb et.al, 1981)
Famili yang ada di indonesia adalah Ichtyopiidae. Anggota famili ini
mempunyai ciri-ciri tubuh yang bersisik, ekornya pendek, mata relatif
berkembang. Reproduksi dengan oviparous. Larva berenang bebas di air
dengan tiga pasang insang yang bercabang yang segera hilang walaupun
membutuhkan waktu yang lama di air sebelum metamorphosis. Anggota
famili ini yang ditemukan di indonesia adalah Ichtyophis sp., yaitu di
propinsi DIY.
Ordo Urodela
Urodela disebut juga caudata. Ordo ini mempunyai ciri bentuk tubuh
memanjang, mempunyai anggota gerak dan ekor serta tidak memiliki
tympanum. Tubuh dapat dibedakan antara kepala, leher dan badan.
Beberapa spesies mempunyai insang dan yang lainnya bernafas dengan paru-
paru. Pada bagaian kepala terdapat mata yang kecil dan pada beberapa jenis,
mata mengalami reduksi. Fase larva hampir mirip dengan fase dewasa.
Anggota ordo Urodela hidup di darat akan tetapi tidak dapat lepas dari air.
Pola persebarannya meliputi wilayah Amerika Utara, Asia Tengah, Jepang dan
Eropa. (Pough et. al, 1998)
Urodella mempunyai 3 sub ordo yaitu Sirenidea, Cryptobranchoidea dan
Salamandroidea. Sub ordo Sirenidae hanya memiliki 1 famili yaitu
Sirenidae, sedangkan sub ordo Cryptobranchoidea memiliki 2 famili yaitu
Cryptobranchidae dan Hynobiidae. Sub ordo Salamandroidea memiliki 7
famili yaitu Amphiumidae, Plethodontidae, Rhyacotritoniade, Proteidae,
Ambystomatidae, Dicamptodontidae dan Salamandridae. ( Pough et. al.,
1998)
Ordo Anura
Nama anura mempunyai arti tidak memiliki ekor. Seperti namanya, anggota ordo
ini mempunyai ciri umum tidak mempunyai ekor, kepala bersatu dengan badan,
tidak mempunyai leher dan tungkai berkembang baik. Tungkai belakang lebih
besar daripada tungkai depan. Hal ini mendukung pergerakannya yaitu dengan
melompat. Pada beberapa famili terdapat selaput diantara jari-jarinya.
Membrana tympanum terletak di permukaan kulit dengan ukuran yang cukup
besar dan terletak di belakang mata. Kelopak mata dapat digerakkan. Mata
berukuran besar dan berkembang dengan baik. Fertilisasi secara eksternal dan
prosesnya dilakukan di perairan yang tenang dan dangkal. (Duellman and Trueb,
1986)
Ordo Anura dibagi menjadi 27 famili, yaitu:
1. Ascaphidae,
2. Leiopelmatidae,
3. Bombinatoridae
4. Discoglossidae,
5. Pipidae,
6. Rhinophrynidae,
7. Megophryidae,
8. Pelodytidae,
9. Pelobatidae,
10. Allophrynidae,
11. Bufonidae,
12. Branchycephalidae,
13. Centrolenidae,
14. Heleophrynidae,
15. Hylidae,
16. Leptodactylidae,
17. Myobatrachidae,
18. Pseudidae,
19. Rhinodermatidae,
20. Sooglossidae,
21. Arthroleptidae,
22. Dendrobatidae,
23. Hemisotidae,
24. Hyperoliidae,
25. Microhylidae,
26. Ranidae,
27. Rachoporidae,
Fakta
Di musim kawin, pada anura ditemukan fenomena unik yang
disebut dengan amplexus, yaitu katak jantan yang berukuran lebih kecil
menempel di punggung betina dan mendekap erat tubuh betina yang
lebih besar. Perilaku tersebut bermaksud untuk menekan tubuh betina
agar mengeluarkan sel telurnya sehingga bisa dibuahi jantannya.
Amplexus bisa terjadi antara satu betina dengan 2 sampai 4 pejantan di
bagian dorsalnya dan sering terjadi persaingan antar pejantan pada
musim kawin. Siapa yang paling lama bertahan dengan amplexusnya, dia
yang mendapatkan betinanya.
Ordo Proanura
Anggota-anggota ordo ini tidak dapat diketemukan atau dapat
dikatakan telah punah. Anggota-anggota ordo ini hidupnya di habitat
akuatik sebagai larva dan hanya sedikit saja yang menunjukkan
perkembangan ke arah dewasa. Ciri-ciri umumnya adalah mata kecil,
tungkai depan kecil, tanpa tungkai belakang, kedua rahang dilapisi
bahan tanduk, mempunyai 3 pasang insang luar dan paru-paru
mengalami sedikit perkembangan. Amphibi ini tidak menunjukkan
adanya dua bentuk dalam daur hidupnya. (Duellman and Trueb, 1986)
Katak
METAMORFOSIS KATAK
Pertumbuhan dan perkembangan katak
berlangsung mengikuti tahap berikut.
Pertumbuhan dan perkembangan katak diawali
dengan pembuahan sel telur oleh sperma. Sel telur
yang dibuahi sperma akan membentuk zigot.
Pembuahan ini terjadi diluar tubuh betina
(fertilisasi eksternal). yaitu di lingkungan air. Zigot
berkembang menjadi embrio dalam beberapa
tahap yaitu morula,blastula. dan gastrua. Morula
terbentuk 3 - 7 jam setelah pembuahan. Blastula
terbentuk 18 jam setelah pembuahan. dan gastrula
terbentuk 34 jam setelah pembuahan.
Setelah kurang lebih 84 jam.
tampak adanya ekor.
Beberapa hari kemudian, kurang lebih enam
hari embrio menetas menjadi larva yang
disebut berudu (kecebong). Semula berudu
memiliki tiga pasang insang luar.
Dalam perkembangan selanjutnya. setelah
sembilan hari insang luar berganti dengan
insang dalam.
Sesudah kurang lebih dua belas hari terbentuk
tutup insang
tungkai belakang tampak setelah kurang lebih
dua sampai tiga bulan.
• Setelah berumur kurang lebih tiga bulan atau
lebih (tergantung pada spesies dan suhu yang
sesuaì), berudu mengalami metamorfosis.
Perkembangan organ selanjutnya adalah paru-
paru mulai tumbuh dan berkembang. usus
menjadi lebih pendek, insang mengalami
kemunduran
akhirnya berudu berkembang menjadi katak.
Katak hidup di lingkungan darat dan bersifat
insektivora
R
E
P
R
O
D
U
K
S
I
Dekat pangkal oviduk pada
katak betina dewasa, terdapat
saluran yang menggembung
yang disebut kantung telur
(uterus). Oviduk katak betina
terpisah dengan ureter.
Oviduk nya berkelok-kelok
dan bermuara di kloaka.
Pada katak betina, oogenesis membutuhkan waktu selama 3 tahun. Dua tahun
pertama, oosit tumbuh dan berkembang secara bertahap dan pada tahun
ketiga, pertumbuhan oosit meningkat yang menyebabkan yolk menjadi besar.
Telur dihasilkan di dalam ovarium. Sel oogonia yang bersifat diploid
membelah secara mitosis menghasilkan oosit primer. Kemudian ribuan oosit
primer memulai suatu periode pertumbuhan yang masing-masing oositnya
terselubung dalam seberkas sel yang disebut folikel. Bahan makanan dialihkan
dari sel-sel folikel tersebut ke oosit yang sedang tumbuh. Ketika tahap ini
selesai, sel telur diselubungi oleh membran vitelin.
Pada kebanyakan hewan akuatik dan amfibia proses tersebut terjadi sekali
setahun.
Spermatogenesis pada katak, tidak jauh berbeda dengan
spermtogenesis pada hewan vertebrata lainnya. Perbedaannya hanya
terletak pada susunan tubulus seminiferus. Setelah spermatogonia
dibentuk, spermatogonia akan menjadi spermatosit primer yang
kemudian bergerak ke tubulus seminiferus. Pada fase ini terjadi
duplikasi DNA, kemudian mengalami meiosis I dan menghasilkan 2
spermatosit sekunder yang haploid. Spermatid (n) terbentuk setelah
spermatosit sekunder mengalami meiosis II. Selama proses
spermiogenesis, ekor pada spermatid mulai terbentuk. Jika semua
bagian pada sperma telah terbentuk maka sel tersebut telah menjadi
spermatozoa.
Organ reproduksi pada katak jantan
merupakan sepasang testis yang
berbentuk oval dan berwarna kuning
keputih-putihan. Testis tersebut
terletak disebelah atas ginjal yang
digantungkan oleh mesorsium. Sperma
yang dihasilkan testis berjumlah
sepasang dan nantinya akan disalurkan
ke dalam vas deferens, yang
selanjutnya akan bermuara di kloaka.
Di dekat kloaka, duktus mesonefrus
pada beberapa spesies akan membesar
membentuk vasikula seminalis
(penyimpan sperma sementara).
PERANAN AMPHIBIA
Peranan Amphibia - Amphibia memiliki banyak manfaat bagi
manusia. Peranan amphibia atau manfaat amphibia bagi
kehidupan manusia adalah sebagai berikut...
• Katak diambil daging dan telurnya yang kemudian dikonsumsi
• Kulit katak dapat dibuat jaket dan barang kerajinan lainnya jika
diberi samak
• Katak berfungsi sebagai pemberantas nyamuk yang dilakukan
secara biologi dan juga sebagai pengendali serangga hama pada
pertanian
• Katak dapat digunakan dalam tes kehamilan seperti Bufo
melanostictus, karena dapat menghasilkan hormon perang gonad
yang efeknya sama dengan hormon perangsang gonad yang
terdapat dalam urine wanita hamil
• Dapat digunakan sebagai racun untuk anak panah hal ini dilakukan
orang indian
• Racun bufotalin dan Bufotenin dihasilkan oleh jenis kodok Bufo
marinus yang dimanfaatkan sebagai penguat denyut jantung.
Terima Kasih
• Amir Jabar A.
• Faldo B.
• Tommy P. S.

More Related Content

What's hot (20)

Tugas biologi (coelenterata & amfibi).ppt
Tugas biologi (coelenterata & amfibi).pptTugas biologi (coelenterata & amfibi).ppt
Tugas biologi (coelenterata & amfibi).ppt
 
Amfibi
AmfibiAmfibi
Amfibi
 
Amphibia, reptilia & pisces
Amphibia, reptilia & piscesAmphibia, reptilia & pisces
Amphibia, reptilia & pisces
 
Kelompok 10 super kelas amphibi
Kelompok 10  super kelas amphibiKelompok 10  super kelas amphibi
Kelompok 10 super kelas amphibi
 
ppt insekta
ppt insektappt insekta
ppt insekta
 
Amphibia
AmphibiaAmphibia
Amphibia
 
Group 8 phylum aves
Group 8 phylum avesGroup 8 phylum aves
Group 8 phylum aves
 
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibiBab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
 
Group 8 phylum reptilia
Group 8 phylum reptiliaGroup 8 phylum reptilia
Group 8 phylum reptilia
 
Amphibia (Binatang Amphibi)
Amphibia (Binatang Amphibi)Amphibia (Binatang Amphibi)
Amphibia (Binatang Amphibi)
 
Presentasi arthropoda
Presentasi arthropodaPresentasi arthropoda
Presentasi arthropoda
 
filum chordata
filum chordatafilum chordata
filum chordata
 
Materi 1-pengenalan-amfibi
Materi 1-pengenalan-amfibiMateri 1-pengenalan-amfibi
Materi 1-pengenalan-amfibi
 
Kelompok 1 phylum chordata
Kelompok 1 phylum chordataKelompok 1 phylum chordata
Kelompok 1 phylum chordata
 
Arthropoda kelompok 5
Arthropoda kelompok 5Arthropoda kelompok 5
Arthropoda kelompok 5
 
Arthropoda (2) copy
Arthropoda (2)   copyArthropoda (2)   copy
Arthropoda (2) copy
 
Jurnal belajar 2 hemikordata
Jurnal belajar 2 hemikordataJurnal belajar 2 hemikordata
Jurnal belajar 2 hemikordata
 
Ppt mamalia
Ppt mamaliaPpt mamalia
Ppt mamalia
 
Kelompok 2 sub phylum hemichordata
Kelompok 2 sub phylum hemichordataKelompok 2 sub phylum hemichordata
Kelompok 2 sub phylum hemichordata
 
Chordata
ChordataChordata
Chordata
 

Similar to Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia

Almuamar+alimatu sakdiah+fira firmanila
Almuamar+alimatu sakdiah+fira firmanilaAlmuamar+alimatu sakdiah+fira firmanila
Almuamar+alimatu sakdiah+fira firmanila
Yudi Yatma
 

Similar to Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia (20)

PPT tentang Arthropoda Biologi SMA
PPT tentang Arthropoda Biologi SMAPPT tentang Arthropoda Biologi SMA
PPT tentang Arthropoda Biologi SMA
 
Filum_amfibi
Filum_amfibiFilum_amfibi
Filum_amfibi
 
echinodermata dan vertebrata.docx
echinodermata dan vertebrata.docxechinodermata dan vertebrata.docx
echinodermata dan vertebrata.docx
 
Zooin ppt
Zooin pptZooin ppt
Zooin ppt
 
Artikel annelida
Artikel annelidaArtikel annelida
Artikel annelida
 
Artikel annelida
Artikel annelidaArtikel annelida
Artikel annelida
 
Animalia(Arthropoda) Kelas X
Animalia(Arthropoda) Kelas XAnimalia(Arthropoda) Kelas X
Animalia(Arthropoda) Kelas X
 
Arthropoda
ArthropodaArthropoda
Arthropoda
 
Arthropoda
ArthropodaArthropoda
Arthropoda
 
Mollusca dan Arthropoda - Biologi
Mollusca dan Arthropoda - BiologiMollusca dan Arthropoda - Biologi
Mollusca dan Arthropoda - Biologi
 
Annelida dan molusca
Annelida dan moluscaAnnelida dan molusca
Annelida dan molusca
 
Biologi Presentation
Biologi PresentationBiologi Presentation
Biologi Presentation
 
Almuamar+alimatu sakdiah+fira firmanila
Almuamar+alimatu sakdiah+fira firmanilaAlmuamar+alimatu sakdiah+fira firmanila
Almuamar+alimatu sakdiah+fira firmanila
 
Amphibi
AmphibiAmphibi
Amphibi
 
Filum arthropoda
Filum arthropodaFilum arthropoda
Filum arthropoda
 
Makalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 rahaMakalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 raha
 
Makalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 rahaMakalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 raha
 
Makalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 rahaMakalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 raha
 
Arthropoda(1)
Arthropoda(1)Arthropoda(1)
Arthropoda(1)
 
ARTHROPODA
ARTHROPODAARTHROPODA
ARTHROPODA
 

More from Fauzan Ardana

Tugas pendalaman materi biologi ibu sri rahayu s pd
Tugas pendalaman materi biologi ibu sri rahayu s pdTugas pendalaman materi biologi ibu sri rahayu s pd
Tugas pendalaman materi biologi ibu sri rahayu s pd
Fauzan Ardana
 
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Pisces
Biologi Animalia SMA Kelas 10 PiscesBiologi Animalia SMA Kelas 10 Pisces
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Pisces
Fauzan Ardana
 
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Arthropoda
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA ArthropodaBIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Arthropoda
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Arthropoda
Fauzan Ardana
 
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Cnidaria
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA CnidariaBIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Cnidaria
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Cnidaria
Fauzan Ardana
 
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Annelida
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA AnnelidaBIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Annelida
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Annelida
Fauzan Ardana
 
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Cnidaria (1)
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Cnidaria (1)BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Cnidaria (1)
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Cnidaria (1)
Fauzan Ardana
 
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Kelompok mollusca
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Kelompok molluscaBIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Kelompok mollusca
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Kelompok mollusca
Fauzan Ardana
 
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Nematoda
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA NematodaBIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Nematoda
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Nematoda
Fauzan Ardana
 
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Platyhelmintes
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA PlatyhelmintesBIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Platyhelmintes
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Platyhelmintes
Fauzan Ardana
 

More from Fauzan Ardana (20)

Tugas pendalaman materi biologi ibu sri rahayu s pd
Tugas pendalaman materi biologi ibu sri rahayu s pdTugas pendalaman materi biologi ibu sri rahayu s pd
Tugas pendalaman materi biologi ibu sri rahayu s pd
 
Laporan praktikum variasi gen
Laporan praktikum variasi genLaporan praktikum variasi gen
Laporan praktikum variasi gen
 
Porifera 140313073547-phpapp01
Porifera 140313073547-phpapp01Porifera 140313073547-phpapp01
Porifera 140313073547-phpapp01
 
Aves (bio 1)
Aves (bio 1)Aves (bio 1)
Aves (bio 1)
 
Reptilia
ReptiliaReptilia
Reptilia
 
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Pisces
Biologi Animalia SMA Kelas 10 PiscesBiologi Animalia SMA Kelas 10 Pisces
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Pisces
 
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Arthropoda
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA ArthropodaBIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Arthropoda
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Arthropoda
 
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Cnidaria
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA CnidariaBIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Cnidaria
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Cnidaria
 
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Annelida
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA AnnelidaBIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Annelida
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Annelida
 
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Cnidaria (1)
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Cnidaria (1)BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Cnidaria (1)
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Cnidaria (1)
 
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Kelompok mollusca
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Kelompok molluscaBIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Kelompok mollusca
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Kelompok mollusca
 
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Nematoda
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA NematodaBIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Nematoda
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Nematoda
 
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Platyhelmintes
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA PlatyhelmintesBIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Platyhelmintes
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Platyhelmintes
 
Zina Kelas X
Zina Kelas X Zina Kelas X
Zina Kelas X
 
The Fox And The Cat
The Fox And The CatThe Fox And The Cat
The Fox And The Cat
 
PPKN Pokok Pokok Pikiran UUD 1945
PPKN Pokok Pokok Pikiran UUD 1945 PPKN Pokok Pokok Pikiran UUD 1945
PPKN Pokok Pokok Pikiran UUD 1945
 
Kisah Ken Arok
Kisah Ken ArokKisah Ken Arok
Kisah Ken Arok
 
Sejarah Dakwah Rasulullah Periode mekkah
Sejarah Dakwah Rasulullah Periode mekkahSejarah Dakwah Rasulullah Periode mekkah
Sejarah Dakwah Rasulullah Periode mekkah
 
Latihan Soal Pertidak samaan nilai mutlak, pecahan, dan irrasional
Latihan Soal Pertidak samaan nilai mutlak, pecahan, dan irrasionalLatihan Soal Pertidak samaan nilai mutlak, pecahan, dan irrasional
Latihan Soal Pertidak samaan nilai mutlak, pecahan, dan irrasional
 
Peranan wali songo Dalam proses islamisasi Indonesia
Peranan wali songo Dalam proses islamisasi IndonesiaPeranan wali songo Dalam proses islamisasi Indonesia
Peranan wali songo Dalam proses islamisasi Indonesia
 

Recently uploaded

.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 

Recently uploaded (20)

sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugasTeks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 

Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia

  • 1.
  • 2.
  • 4. KLASIFIKASI ILMIAH ( Linnaeus, 1758 ) Kerajaan Animalia Filum Chordata Upafilum Vertebrata Superkelas Tetrapoda Kelas Amfibia
  • 5. Amfibia atau Amfibi (Amphibia), umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan. Awalnya berudu hidup di dalam dibawah air dengan bernapas dengan insang. Setelah beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa, yang umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan bernapas dengan paru-paru.
  • 6. CIRI – CIRI AMPHIBIA
  • 7. Penutup tubuh Kulit yang lunak, berkelenjar dan juga selalu basah. Kulit amphibia tidak bersisik kecuali salamander. Di antara kulit dan jaringan otot dimana dibawahnya terdapat berupa rongga yang berisi cairan limfa. Pada bangkong yang berwarna cerah, kulitnya menghasilkan cairan beracun bagi hewan lainnya.
  • 8. Alat gerak Dua pasang kaki yang digunakan untuk berjalan, melompat dan berenang dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya
  • 9. Alat pernapasan Berupa insang, kulit dan juga paru-paru. Pernapasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernapasannya berupa paru-paru dan kulit dan hidung amfibi mempunyai katup yang mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelam
  • 10. Habitat Air dan darat Amphibi umumnya merupakan makhluk semi akuatik, yang hidup di darat pada daerah yang terdapat air tawar yang tenang dan dangkal. Tetapi ada juga amphibi yang hidup di pohon sejak lahir sampai mati, dan ada juga yang hidup di air sepanjang hidupnya.
  • 11. Suhu tubuh Tidak tetap, berubah-ubah mengikuti suhu lingkungannya (berdarah dingin/poikiloterm) Kebanyakan Amfibi adalah hewan tropis, karena sifatnya yang poikiloterm atau berdarah dingin. Amphibi memerlukan sinar matahari untuk mendapatkan panas ke tubuhnya, karena tidak bisa memproduksi panas sendiri. Oleh karena itu banyak amphibi yang ditemukan di wilatah tropis dan sub tropis, termasuk di seluruh indonesia.
  • 12. Jantung Terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik
  • 13. Peredaran Darah Merupakan peredaran darah tertutup ganda, artinya darah akan dua kali melewati jantung pada satu kali peredaran
  • 15. Katak dan bangkong memiliki selaput telinga yang disebut membran timpani pada bagian telinga tengah. Pada salamander tidak memiliki selaput telinga, sehingga hanya dapat merasakan gerakan suara melalui kaki depan.
  • 16. Pada perkembangbiakan Amphibia, Amphibia memiliki alat kelamin yang terpisah. Umumnya Amphibia bersifat ovipar, namun ada jugay ang ovovivipar dan vivipar dimana telur tersimpan dalam saluran reproduksi betina. Reproduksi
  • 17. Sistem Pencernaan Sistem pencernaan lengkap yaitu mulai dari mulut, faring, esofagus (kerongkongan), lambung, usus, dan rektum yang langsung bersatu dengan kloaka. Contohnya katak, memiliki mulut yang sangat lebar dan juga gigi-gigi yang kecil di sepanjang rahang atas. Di langit-langit mulut terdapat gigi vormer. Lidah yang bercabang dua pada bagian ujungnnya dan pada permukaannya mengandung zat perekat yang digunakan untuk menangkap serangga. Amphibia juga memiliki hati, kantong empedu, dan pankreas.
  • 18. Sistem Eskresi Sistem ekskresi berupa ginjal tipe mesonefroid dan saluran kemih (saluran wolf atau saluran mesonefros) yang membawa sekret ke kloaka. Amphibia juga memiliki kandung kemih yang ada disebelah sisi ventral kloaka.
  • 20. Ordo Caecilia ( Gymnophiona)
  • 21. Ordo Caecilia mempunyai 5 famili yaitu Rhinatrematidae, Ichtyopiidae, Uraeotyphilidae, Scolecomorphiidae, dan Caecilidae. Famili Caecilidae mempunyai 3 subfamili yaitu Dermophinae, Caecilinae dan Typhlonectinae. ( Webb et.al, 1981) Famili yang ada di indonesia adalah Ichtyopiidae. Anggota famili ini mempunyai ciri-ciri tubuh yang bersisik, ekornya pendek, mata relatif berkembang. Reproduksi dengan oviparous. Larva berenang bebas di air dengan tiga pasang insang yang bercabang yang segera hilang walaupun membutuhkan waktu yang lama di air sebelum metamorphosis. Anggota famili ini yang ditemukan di indonesia adalah Ichtyophis sp., yaitu di propinsi DIY.
  • 22. Ordo Urodela Urodela disebut juga caudata. Ordo ini mempunyai ciri bentuk tubuh memanjang, mempunyai anggota gerak dan ekor serta tidak memiliki tympanum. Tubuh dapat dibedakan antara kepala, leher dan badan. Beberapa spesies mempunyai insang dan yang lainnya bernafas dengan paru- paru. Pada bagaian kepala terdapat mata yang kecil dan pada beberapa jenis, mata mengalami reduksi. Fase larva hampir mirip dengan fase dewasa. Anggota ordo Urodela hidup di darat akan tetapi tidak dapat lepas dari air. Pola persebarannya meliputi wilayah Amerika Utara, Asia Tengah, Jepang dan Eropa. (Pough et. al, 1998)
  • 23. Urodella mempunyai 3 sub ordo yaitu Sirenidea, Cryptobranchoidea dan Salamandroidea. Sub ordo Sirenidae hanya memiliki 1 famili yaitu Sirenidae, sedangkan sub ordo Cryptobranchoidea memiliki 2 famili yaitu Cryptobranchidae dan Hynobiidae. Sub ordo Salamandroidea memiliki 7 famili yaitu Amphiumidae, Plethodontidae, Rhyacotritoniade, Proteidae, Ambystomatidae, Dicamptodontidae dan Salamandridae. ( Pough et. al., 1998)
  • 24. Ordo Anura Nama anura mempunyai arti tidak memiliki ekor. Seperti namanya, anggota ordo ini mempunyai ciri umum tidak mempunyai ekor, kepala bersatu dengan badan, tidak mempunyai leher dan tungkai berkembang baik. Tungkai belakang lebih besar daripada tungkai depan. Hal ini mendukung pergerakannya yaitu dengan melompat. Pada beberapa famili terdapat selaput diantara jari-jarinya. Membrana tympanum terletak di permukaan kulit dengan ukuran yang cukup besar dan terletak di belakang mata. Kelopak mata dapat digerakkan. Mata berukuran besar dan berkembang dengan baik. Fertilisasi secara eksternal dan prosesnya dilakukan di perairan yang tenang dan dangkal. (Duellman and Trueb, 1986)
  • 25. Ordo Anura dibagi menjadi 27 famili, yaitu: 1. Ascaphidae, 2. Leiopelmatidae, 3. Bombinatoridae 4. Discoglossidae, 5. Pipidae, 6. Rhinophrynidae, 7. Megophryidae, 8. Pelodytidae, 9. Pelobatidae, 10. Allophrynidae, 11. Bufonidae, 12. Branchycephalidae, 13. Centrolenidae, 14. Heleophrynidae, 15. Hylidae, 16. Leptodactylidae, 17. Myobatrachidae, 18. Pseudidae, 19. Rhinodermatidae, 20. Sooglossidae, 21. Arthroleptidae, 22. Dendrobatidae, 23. Hemisotidae, 24. Hyperoliidae, 25. Microhylidae, 26. Ranidae, 27. Rachoporidae,
  • 26. Fakta Di musim kawin, pada anura ditemukan fenomena unik yang disebut dengan amplexus, yaitu katak jantan yang berukuran lebih kecil menempel di punggung betina dan mendekap erat tubuh betina yang lebih besar. Perilaku tersebut bermaksud untuk menekan tubuh betina agar mengeluarkan sel telurnya sehingga bisa dibuahi jantannya. Amplexus bisa terjadi antara satu betina dengan 2 sampai 4 pejantan di bagian dorsalnya dan sering terjadi persaingan antar pejantan pada musim kawin. Siapa yang paling lama bertahan dengan amplexusnya, dia yang mendapatkan betinanya.
  • 27. Ordo Proanura Anggota-anggota ordo ini tidak dapat diketemukan atau dapat dikatakan telah punah. Anggota-anggota ordo ini hidupnya di habitat akuatik sebagai larva dan hanya sedikit saja yang menunjukkan perkembangan ke arah dewasa. Ciri-ciri umumnya adalah mata kecil, tungkai depan kecil, tanpa tungkai belakang, kedua rahang dilapisi bahan tanduk, mempunyai 3 pasang insang luar dan paru-paru mengalami sedikit perkembangan. Amphibi ini tidak menunjukkan adanya dua bentuk dalam daur hidupnya. (Duellman and Trueb, 1986)
  • 28. Katak
  • 30. Pertumbuhan dan perkembangan katak berlangsung mengikuti tahap berikut. Pertumbuhan dan perkembangan katak diawali dengan pembuahan sel telur oleh sperma. Sel telur yang dibuahi sperma akan membentuk zigot. Pembuahan ini terjadi diluar tubuh betina (fertilisasi eksternal). yaitu di lingkungan air. Zigot berkembang menjadi embrio dalam beberapa tahap yaitu morula,blastula. dan gastrua. Morula terbentuk 3 - 7 jam setelah pembuahan. Blastula terbentuk 18 jam setelah pembuahan. dan gastrula terbentuk 34 jam setelah pembuahan.
  • 31. Setelah kurang lebih 84 jam. tampak adanya ekor.
  • 32. Beberapa hari kemudian, kurang lebih enam hari embrio menetas menjadi larva yang disebut berudu (kecebong). Semula berudu memiliki tiga pasang insang luar.
  • 33. Dalam perkembangan selanjutnya. setelah sembilan hari insang luar berganti dengan insang dalam.
  • 34. Sesudah kurang lebih dua belas hari terbentuk tutup insang
  • 35. tungkai belakang tampak setelah kurang lebih dua sampai tiga bulan.
  • 36. • Setelah berumur kurang lebih tiga bulan atau lebih (tergantung pada spesies dan suhu yang sesuaì), berudu mengalami metamorfosis. Perkembangan organ selanjutnya adalah paru- paru mulai tumbuh dan berkembang. usus menjadi lebih pendek, insang mengalami kemunduran
  • 37. akhirnya berudu berkembang menjadi katak. Katak hidup di lingkungan darat dan bersifat insektivora
  • 39. Dekat pangkal oviduk pada katak betina dewasa, terdapat saluran yang menggembung yang disebut kantung telur (uterus). Oviduk katak betina terpisah dengan ureter. Oviduk nya berkelok-kelok dan bermuara di kloaka.
  • 40. Pada katak betina, oogenesis membutuhkan waktu selama 3 tahun. Dua tahun pertama, oosit tumbuh dan berkembang secara bertahap dan pada tahun ketiga, pertumbuhan oosit meningkat yang menyebabkan yolk menjadi besar. Telur dihasilkan di dalam ovarium. Sel oogonia yang bersifat diploid membelah secara mitosis menghasilkan oosit primer. Kemudian ribuan oosit primer memulai suatu periode pertumbuhan yang masing-masing oositnya terselubung dalam seberkas sel yang disebut folikel. Bahan makanan dialihkan dari sel-sel folikel tersebut ke oosit yang sedang tumbuh. Ketika tahap ini selesai, sel telur diselubungi oleh membran vitelin. Pada kebanyakan hewan akuatik dan amfibia proses tersebut terjadi sekali setahun.
  • 41. Spermatogenesis pada katak, tidak jauh berbeda dengan spermtogenesis pada hewan vertebrata lainnya. Perbedaannya hanya terletak pada susunan tubulus seminiferus. Setelah spermatogonia dibentuk, spermatogonia akan menjadi spermatosit primer yang kemudian bergerak ke tubulus seminiferus. Pada fase ini terjadi duplikasi DNA, kemudian mengalami meiosis I dan menghasilkan 2 spermatosit sekunder yang haploid. Spermatid (n) terbentuk setelah spermatosit sekunder mengalami meiosis II. Selama proses spermiogenesis, ekor pada spermatid mulai terbentuk. Jika semua bagian pada sperma telah terbentuk maka sel tersebut telah menjadi spermatozoa.
  • 42. Organ reproduksi pada katak jantan merupakan sepasang testis yang berbentuk oval dan berwarna kuning keputih-putihan. Testis tersebut terletak disebelah atas ginjal yang digantungkan oleh mesorsium. Sperma yang dihasilkan testis berjumlah sepasang dan nantinya akan disalurkan ke dalam vas deferens, yang selanjutnya akan bermuara di kloaka. Di dekat kloaka, duktus mesonefrus pada beberapa spesies akan membesar membentuk vasikula seminalis (penyimpan sperma sementara).
  • 44. Peranan Amphibia - Amphibia memiliki banyak manfaat bagi manusia. Peranan amphibia atau manfaat amphibia bagi kehidupan manusia adalah sebagai berikut... • Katak diambil daging dan telurnya yang kemudian dikonsumsi • Kulit katak dapat dibuat jaket dan barang kerajinan lainnya jika diberi samak • Katak berfungsi sebagai pemberantas nyamuk yang dilakukan secara biologi dan juga sebagai pengendali serangga hama pada pertanian • Katak dapat digunakan dalam tes kehamilan seperti Bufo melanostictus, karena dapat menghasilkan hormon perang gonad yang efeknya sama dengan hormon perangsang gonad yang terdapat dalam urine wanita hamil • Dapat digunakan sebagai racun untuk anak panah hal ini dilakukan orang indian • Racun bufotalin dan Bufotenin dihasilkan oleh jenis kodok Bufo marinus yang dimanfaatkan sebagai penguat denyut jantung.
  • 45. Terima Kasih • Amir Jabar A. • Faldo B. • Tommy P. S.