Amfibia adalah hewan bertulang belakang yang hidup di air dan darat, bernapas menggunakan insang saat larva dan paru-paru saat dewasa. Amfibia melalui proses metamorfosa dari larva ke bentuk dewasa. Amfibia memiliki kulit lunak, empat kaki, dan suhu tubuh yang berubah-ubah sesuai lingkungan. Amfibia memainkan peran penting sebagai indikator kondisi lingkungan dan sumber konsumsi manusia.
4. KLASIFIKASI ILMIAH
( Linnaeus, 1758 )
Kerajaan Animalia
Filum Chordata
Upafilum Vertebrata
Superkelas Tetrapoda
Kelas Amfibia
5. Amfibia atau Amfibi (Amphibia), umumnya
didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang
(vertebrata) yang hidup di dua alam; yakni di air dan di
daratan. Awalnya berudu hidup di dalam dibawah air
dengan bernapas dengan insang. Setelah beberapa
lama, berudu kemudian berubah bentuk
(bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa, yang
umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang
lebih kering dan bernapas dengan paru-paru.
7. Penutup tubuh
Kulit yang lunak, berkelenjar
dan juga selalu basah. Kulit
amphibia tidak bersisik
kecuali salamander.
Di antara kulit dan jaringan otot dimana dibawahnya terdapat
berupa rongga yang berisi cairan limfa. Pada bangkong yang
berwarna cerah, kulitnya menghasilkan cairan beracun bagi
hewan lainnya.
8. Alat gerak
Dua pasang kaki yang
digunakan untuk berjalan, melompat dan berenang
dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang
yang terdapat di antara jari-jari kakinya
9. Alat pernapasan
Berupa insang, kulit dan juga paru-paru.
Pernapasan pada saat masih kecebong berupa
insang, setelah dewasa alat pernapasannya berupa
paru-paru dan kulit dan hidung amfibi mempunyai
katup yang mencegah air masuk ke dalam rongga
mulut ketika menyelam
10. Habitat
Air dan darat
Amphibi umumnya merupakan makhluk semi
akuatik, yang hidup di darat pada daerah yang
terdapat air tawar yang tenang dan dangkal. Tetapi
ada juga amphibi yang hidup di pohon sejak lahir
sampai mati, dan ada juga yang hidup di air
sepanjang hidupnya.
11. Suhu tubuh
Tidak tetap, berubah-ubah mengikuti suhu lingkungannya
(berdarah dingin/poikiloterm)
Kebanyakan Amfibi adalah hewan tropis, karena sifatnya
yang poikiloterm atau berdarah dingin. Amphibi
memerlukan sinar matahari untuk mendapatkan panas ke
tubuhnya, karena tidak bisa memproduksi panas sendiri.
Oleh karena itu banyak amphibi yang ditemukan di wilatah
tropis dan sub tropis, termasuk di seluruh indonesia.
15. Katak dan bangkong memiliki selaput telinga yang
disebut membran timpani pada bagian telinga
tengah. Pada salamander tidak memiliki selaput
telinga, sehingga hanya dapat merasakan gerakan
suara melalui kaki depan.
16. Pada perkembangbiakan Amphibia, Amphibia
memiliki alat kelamin yang terpisah. Umumnya
Amphibia bersifat ovipar, namun ada jugay ang
ovovivipar dan vivipar dimana telur tersimpan dalam
saluran reproduksi betina.
Reproduksi
17. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan lengkap yaitu mulai dari mulut, faring, esofagus
(kerongkongan), lambung, usus, dan rektum yang langsung bersatu
dengan kloaka. Contohnya katak, memiliki mulut yang sangat lebar dan
juga gigi-gigi yang kecil di sepanjang rahang atas. Di langit-langit mulut
terdapat gigi vormer. Lidah yang bercabang dua pada bagian ujungnnya
dan pada permukaannya mengandung zat perekat yang digunakan untuk
menangkap serangga. Amphibia juga memiliki hati, kantong empedu,
dan pankreas.
18. Sistem Eskresi
Sistem ekskresi berupa ginjal tipe mesonefroid dan
saluran kemih (saluran wolf atau saluran
mesonefros) yang membawa sekret ke kloaka.
Amphibia juga memiliki kandung kemih yang ada
disebelah sisi ventral kloaka.
21. Ordo Caecilia mempunyai 5 famili yaitu Rhinatrematidae,
Ichtyopiidae, Uraeotyphilidae, Scolecomorphiidae, dan Caecilidae. Famili
Caecilidae mempunyai 3 subfamili yaitu Dermophinae, Caecilinae dan
Typhlonectinae. ( Webb et.al, 1981)
Famili yang ada di indonesia adalah Ichtyopiidae. Anggota famili ini
mempunyai ciri-ciri tubuh yang bersisik, ekornya pendek, mata relatif
berkembang. Reproduksi dengan oviparous. Larva berenang bebas di air
dengan tiga pasang insang yang bercabang yang segera hilang walaupun
membutuhkan waktu yang lama di air sebelum metamorphosis. Anggota
famili ini yang ditemukan di indonesia adalah Ichtyophis sp., yaitu di
propinsi DIY.
22. Ordo Urodela
Urodela disebut juga caudata. Ordo ini mempunyai ciri bentuk tubuh
memanjang, mempunyai anggota gerak dan ekor serta tidak memiliki
tympanum. Tubuh dapat dibedakan antara kepala, leher dan badan.
Beberapa spesies mempunyai insang dan yang lainnya bernafas dengan paru-
paru. Pada bagaian kepala terdapat mata yang kecil dan pada beberapa jenis,
mata mengalami reduksi. Fase larva hampir mirip dengan fase dewasa.
Anggota ordo Urodela hidup di darat akan tetapi tidak dapat lepas dari air.
Pola persebarannya meliputi wilayah Amerika Utara, Asia Tengah, Jepang dan
Eropa. (Pough et. al, 1998)
23. Urodella mempunyai 3 sub ordo yaitu Sirenidea, Cryptobranchoidea dan
Salamandroidea. Sub ordo Sirenidae hanya memiliki 1 famili yaitu
Sirenidae, sedangkan sub ordo Cryptobranchoidea memiliki 2 famili yaitu
Cryptobranchidae dan Hynobiidae. Sub ordo Salamandroidea memiliki 7
famili yaitu Amphiumidae, Plethodontidae, Rhyacotritoniade, Proteidae,
Ambystomatidae, Dicamptodontidae dan Salamandridae. ( Pough et. al.,
1998)
24. Ordo Anura
Nama anura mempunyai arti tidak memiliki ekor. Seperti namanya, anggota ordo
ini mempunyai ciri umum tidak mempunyai ekor, kepala bersatu dengan badan,
tidak mempunyai leher dan tungkai berkembang baik. Tungkai belakang lebih
besar daripada tungkai depan. Hal ini mendukung pergerakannya yaitu dengan
melompat. Pada beberapa famili terdapat selaput diantara jari-jarinya.
Membrana tympanum terletak di permukaan kulit dengan ukuran yang cukup
besar dan terletak di belakang mata. Kelopak mata dapat digerakkan. Mata
berukuran besar dan berkembang dengan baik. Fertilisasi secara eksternal dan
prosesnya dilakukan di perairan yang tenang dan dangkal. (Duellman and Trueb,
1986)
26. Fakta
Di musim kawin, pada anura ditemukan fenomena unik yang
disebut dengan amplexus, yaitu katak jantan yang berukuran lebih kecil
menempel di punggung betina dan mendekap erat tubuh betina yang
lebih besar. Perilaku tersebut bermaksud untuk menekan tubuh betina
agar mengeluarkan sel telurnya sehingga bisa dibuahi jantannya.
Amplexus bisa terjadi antara satu betina dengan 2 sampai 4 pejantan di
bagian dorsalnya dan sering terjadi persaingan antar pejantan pada
musim kawin. Siapa yang paling lama bertahan dengan amplexusnya, dia
yang mendapatkan betinanya.
27. Ordo Proanura
Anggota-anggota ordo ini tidak dapat diketemukan atau dapat
dikatakan telah punah. Anggota-anggota ordo ini hidupnya di habitat
akuatik sebagai larva dan hanya sedikit saja yang menunjukkan
perkembangan ke arah dewasa. Ciri-ciri umumnya adalah mata kecil,
tungkai depan kecil, tanpa tungkai belakang, kedua rahang dilapisi
bahan tanduk, mempunyai 3 pasang insang luar dan paru-paru
mengalami sedikit perkembangan. Amphibi ini tidak menunjukkan
adanya dua bentuk dalam daur hidupnya. (Duellman and Trueb, 1986)
30. Pertumbuhan dan perkembangan katak
berlangsung mengikuti tahap berikut.
Pertumbuhan dan perkembangan katak diawali
dengan pembuahan sel telur oleh sperma. Sel telur
yang dibuahi sperma akan membentuk zigot.
Pembuahan ini terjadi diluar tubuh betina
(fertilisasi eksternal). yaitu di lingkungan air. Zigot
berkembang menjadi embrio dalam beberapa
tahap yaitu morula,blastula. dan gastrua. Morula
terbentuk 3 - 7 jam setelah pembuahan. Blastula
terbentuk 18 jam setelah pembuahan. dan gastrula
terbentuk 34 jam setelah pembuahan.
32. Beberapa hari kemudian, kurang lebih enam
hari embrio menetas menjadi larva yang
disebut berudu (kecebong). Semula berudu
memiliki tiga pasang insang luar.
36. • Setelah berumur kurang lebih tiga bulan atau
lebih (tergantung pada spesies dan suhu yang
sesuaì), berudu mengalami metamorfosis.
Perkembangan organ selanjutnya adalah paru-
paru mulai tumbuh dan berkembang. usus
menjadi lebih pendek, insang mengalami
kemunduran
39. Dekat pangkal oviduk pada
katak betina dewasa, terdapat
saluran yang menggembung
yang disebut kantung telur
(uterus). Oviduk katak betina
terpisah dengan ureter.
Oviduk nya berkelok-kelok
dan bermuara di kloaka.
40. Pada katak betina, oogenesis membutuhkan waktu selama 3 tahun. Dua tahun
pertama, oosit tumbuh dan berkembang secara bertahap dan pada tahun
ketiga, pertumbuhan oosit meningkat yang menyebabkan yolk menjadi besar.
Telur dihasilkan di dalam ovarium. Sel oogonia yang bersifat diploid
membelah secara mitosis menghasilkan oosit primer. Kemudian ribuan oosit
primer memulai suatu periode pertumbuhan yang masing-masing oositnya
terselubung dalam seberkas sel yang disebut folikel. Bahan makanan dialihkan
dari sel-sel folikel tersebut ke oosit yang sedang tumbuh. Ketika tahap ini
selesai, sel telur diselubungi oleh membran vitelin.
Pada kebanyakan hewan akuatik dan amfibia proses tersebut terjadi sekali
setahun.
41. Spermatogenesis pada katak, tidak jauh berbeda dengan
spermtogenesis pada hewan vertebrata lainnya. Perbedaannya hanya
terletak pada susunan tubulus seminiferus. Setelah spermatogonia
dibentuk, spermatogonia akan menjadi spermatosit primer yang
kemudian bergerak ke tubulus seminiferus. Pada fase ini terjadi
duplikasi DNA, kemudian mengalami meiosis I dan menghasilkan 2
spermatosit sekunder yang haploid. Spermatid (n) terbentuk setelah
spermatosit sekunder mengalami meiosis II. Selama proses
spermiogenesis, ekor pada spermatid mulai terbentuk. Jika semua
bagian pada sperma telah terbentuk maka sel tersebut telah menjadi
spermatozoa.
42. Organ reproduksi pada katak jantan
merupakan sepasang testis yang
berbentuk oval dan berwarna kuning
keputih-putihan. Testis tersebut
terletak disebelah atas ginjal yang
digantungkan oleh mesorsium. Sperma
yang dihasilkan testis berjumlah
sepasang dan nantinya akan disalurkan
ke dalam vas deferens, yang
selanjutnya akan bermuara di kloaka.
Di dekat kloaka, duktus mesonefrus
pada beberapa spesies akan membesar
membentuk vasikula seminalis
(penyimpan sperma sementara).
44. Peranan Amphibia - Amphibia memiliki banyak manfaat bagi
manusia. Peranan amphibia atau manfaat amphibia bagi
kehidupan manusia adalah sebagai berikut...
• Katak diambil daging dan telurnya yang kemudian dikonsumsi
• Kulit katak dapat dibuat jaket dan barang kerajinan lainnya jika
diberi samak
• Katak berfungsi sebagai pemberantas nyamuk yang dilakukan
secara biologi dan juga sebagai pengendali serangga hama pada
pertanian
• Katak dapat digunakan dalam tes kehamilan seperti Bufo
melanostictus, karena dapat menghasilkan hormon perang gonad
yang efeknya sama dengan hormon perangsang gonad yang
terdapat dalam urine wanita hamil
• Dapat digunakan sebagai racun untuk anak panah hal ini dilakukan
orang indian
• Racun bufotalin dan Bufotenin dihasilkan oleh jenis kodok Bufo
marinus yang dimanfaatkan sebagai penguat denyut jantung.