DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
OPTIMASI SIMULASI
1. 1
MAKALAH
MODEL PEMBELAJARAN SIMULASI
Disusun Oleh:
Kelompok 5 PAI C
Dinda Sri Yuni 16010101125
Dian Putu Wijaya 16010101120
Jumardin 16010101
Yuyun Desti W. 16010101136
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KENDARI
2017
2. 2
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Metode mengajar merupakan cara yang
digunakan guru dalam membelajarkan siswa agar
terjadi interaksi dan proses belajar yang efektif dalam
pembelajaran. Setiap metode mengajar memiliki
karakteristik yang berbeda-beda dalam membentuk
pengalaman belajar siswa, tetapi satu dengan yang
lainnya saling menunjang. Penggunaan metode
mengajar yang didasarkan pada pembentukan
kemampuan siswa seperti memiliki kreativitas.
Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola
yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum,
merancang bahan-bahan pembelajaran, dan
membimbing pembelajaran dikelas.
Model pembelajaran simulasi dapat digunakan
sebagai metode mengajar dengan asumsi tidak semua
proses pembelajaran dapat dilakukan secara langsung
pada objek yang sebenarnya.
2. Rumusan Masalah
3. 26
Pertanyaan:
1. Siapa yang pertama kali memprakarsai model
simulasi?
2. Apakah hanya ada satu jenis model pembelajaran
simulasi?
Jawaban:
1.
3
1 Jelaskan pengertian model simulasi?
2 Sebutkan tahap pembelajaran simulasi?
3 Jelaskan langkah-langkah produksi model
simulasi
4 Jelaskan penyajian informasi simulasi
5 Jelaskan strategi simulasi
6 Jelaskan kelebihan dan kelebihan model
pembelajaran simulasi
7 Jelaskan karakteristik model pembelajaran
simulasi
8 Jelaskan jenis model pembelajaran simulasi
3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian model simulasi
2. Untuk mengetahui tahap pembelajaran simulasi
3. Untuk mengetahui langkah-langkah produksi
model simulasi
4. Untuk mengetahui penyajian informasi simulasi
5. Intuk mengetahui strategi simulasi
6. Untuk mengetahui kelebihan dan kelebihan
model pembelajaran simulasi
7. Untuk mengetahui karakteristik model
pembelajaran simulasi
4. 4
8. Untuk mengetahui jenis model pembelajaran
simulasi
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Model Simulasi
Simulasi berasal dari kata simulate yang
artinya berpura-pura atau seakan-akan. Sebagai
metode mengajar, simulasi dapat diartikaan cara
penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan
situasi tiruan untuk memahami tentang konsep,
prinsip, atau keterampilan tertentu. Model simulasi
pada dasarnya merupakan salah satu strategi
pembelajaran yang bertujuan memberikan
pengalaman belajar yang lebih konkrit melalui
penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang
mendekati suasana sebenarnya dan berlangsung
dalam suasana yang tanpa risiko. Hal tersebut sesuai
dengan yang dikemukakan oleh Arsyad (2002: 161)
25
Daftar Pustaka
Rusman, 2013, Belajar dan Pembelajaran Berbasis
Komputer, Alfabeta, Bandung.
Rusman, 2010, Model Model Pembelajaran, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Said Alamsyah, Budimanjaya Andi, 2015, 95 Strategi
Mengajar, Prenada Media Group, Jakarta.
Uno B. Hamzah, 2008, Model Pembelajaran, PT.Bumi
Aksara, Jakarta Selatan.
5. 24
yang paling sesuai. Proses pembelajaran akan efektif
jika berlangsung dalam situasi dan kondisi yang
kondusif, hangat, menarik dan menyenangkan, dan
wajar. Oleh karena itu, guru perlu memahami
berbagai karakteristiknya, sehingga mampu memilih
metode yang tepat dan mampu menggunakan
metode mengajar yang bervariasi sesuai dengan
tujuan maupun kompetensi yang diharapkan
5
bahwa ‘’Program simulasi dengan bantuan komputer
rmencoba untuk menyamai proses dinamis yang
terjadi didunia nyata’’.
Model simulasi adalah model CBI yang
menampilkan materi pelajaran yang dikemas dalam
bentuk simulasi-simulasi pembelajaran dalam bentuk
animasi yang menjelaskan konten secara menarik,
hidup, dan memadukan unsur teks, gambar audio,
gerak, dan paduan warna yang serasi dan harmonis.
Menurut Sridadi (2005) Simulasi adalah
program (software) komputer yang berfungsi untuk
menirukan perilaku sistem nyata (realitas) tertentu.
Tujuan simulasi antara lain untuk pelatihan
(training), studi perilaku sistem (behaviour), dan
hiburan/permainan (game).1
2. Tahap Pembelajaran Simulasi
- Menyiapkan siswa yang menjadi pemeran dalam
simulasi
1
Rusman. Belajar dan pembelajaran berbasis komputer, (Bandung,
Alfabeta, 2013), hal. 231.
6. 6
- Guru menyusun skenario dengan
memperkenalkan siswa terhadap aturan, peran,
prosedur, pemberi skor (nilai), tujuan permainan,
dan lain-lain. Guru mengatur siswa untuk
memegang peran-peran tertentu dan menguji
cobakan simulasi untuk memastikan bahwa
seluruh siswa memahami prosedur dan aturan
main simulasi tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
3. Pengertian Model Simulasi
Simulasi berasal dari kata simulate yang
artinya berpura-pura atau seakan-akan. Sebagai
metode mengajar, simulasi dapat diartikaan cara
penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan
situasi tiruan untuk memahami tentang konsep,
prinsip, atau keterampilan tertentu. Model simulasi
pada dasarnya merupakan salah satu strategi
pembelajaran yang bertujuan memberikan
pengalaman belajar yang lebih konkrit melalui
23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penggunaan model simulasi esensinya
menyajikan bahan pelajaran melalui objek atau
kegiatan pembelajaran yang bukan sebenarnya.
Pembelajaran yang diperoleh dari model ini meliputi
kemampuan kerja sama, komunikatif, dan
menginterpretasikan suatu kejadian. Model simulasi
adalah CBI yang menampilkan materi pelajaran
yang dikemas dalam bentuk simulasi-simulasi
pembelajaran dalam bentuk animasi yang
menjelaskan konten secara menarik, hidup dan
memadukan unsur teks, gambar audio, gerak, dan
paduan warna yang serasi dan harmonis. Model
simulasi banyak digunakan pada pembelajaran IPS,
PKN, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Apresiasi.
B. Saran
Agar kegiatan belajar mengajar berjalan efektif,
maka guru harus mampu memilih metode mengajar
7. 22
permainan dalam bentuk dramatisasi. Dramatisasi
dilakukan oleh kelompok siswa dengan mekanisme
pelaksanaan yang diarahkan oleh guru untuk
melaksanakan kegiatan yang telah
ditentukan/direncanakan sebelumnya. Simulasi ini
lebih menitik beratkan pada tujuan untuk mengingat
atau menciptakan kembali gambaran masa silam
yang memungkinkan terjadi pada masa yang akan
datang atau peristiwa yang aktual dan bermakna bagi
kehidupan sekarang. Sosiodrama dalam
pembelajarannya yang dilakukan oleh kelompok
untuk melakukan aktivitas belajar memecahkan
masalah yang berhubungan dengan masalah individu
sebagai mahkluk sosial. Misalnya, hubungan anak
dan orangtua, antara siswa dengan teman
kelompoknya. Permainan sumulasi (simulasi
games), dalam pembelajarannya siswa bermain
peran sesuai dengan peran yang ditugaskan sebagai
pelajar membuat keputusan.7
7
Budimanjaya Andi, Said Alamsyah, 95 Strategi mengajar, (Jakarta:
Prenada Media Group, 2015), hal. 243-244.
7
penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang
mendekati suasana sebenarnya dan berlangsung
dalam suasana yang tanpa risiko. Hal tersebut sesuai
dengan yang dikemukakan oleh Arsyad (2002: 161)
bahwa ‘’Program simulasi dengan bantuan komputer
rmencoba untuk menyamai proses dinamis yang
terjadi didunia nyata’’.
Model simulasi adalah model CBI yang
menampilkan materi pelajaran yang dikemas dalam
bentuk simulasi-simulasi pembelajaran dalam bentuk
animasi yang menjelaskan konten secara menarik,
hidup, dan memadukan unsur teks, gambar audio,
gerak, dan paduan warna yang serasi dan harmonis.
Menurut Sridadi (2005) Simulasi adalah
program (software) komputer yang berfungsi untuk
menirukan perilaku sistem nyata (realitas) tertentu.
Tujuan simulasi antara lain untuk pelatihan
(training), studi perilaku sistem (behaviour), dan
hiburan/permainan (game).2
2
Rusman. Belajar dan pembelajaran berbasis komputer, (Bandung,
Alfabeta, 2013), hal. 231.
8. 8
4. Tahap Pembelajaran Simulasi
- Menyiapkan siswa yang menjadi pemeran dalam
simulasi
- Guru menyusun skenario dengan
memperkenalkan siswa terhadap aturan, peran,
prosedur, pemberi skor(nilai), tujuan permainan,
dan lain-lain. Guru mengatur siswa untuk
memegang peran-peran tertentu dan
mengujicobakan simulasi untuk memastikan
bahwa seluruh siswa memahami prosedur dan
aturan main simulasi tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
5. Pengertian Model Simulasi
Simulasi berasal dari kata simulate yang
artinya berpura-pura atau seakan-akan. Sebagai
metode mengajar, simulasi dapat diartikaan cara
penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan
situasi tiruan untuk memahami tentang konsep,
prinsip, atau keterampilan tertentu. Model simulasi
21
bagian dari keterampilan yang akan dihasilkan
melalui peembelajaran simulasi. Metode mengajar
simulsai lebih banyak menuntut aktivitas siswa
sehingga metode simulasi sebagai metode yang
berlandaskan pada pendekatan CBSA dan
keterampilan proses. Disamping itu, metode ini
dapat dgunakan dalam pembelajaran berbasis
konstektual, salah satu contoh bahan pembelajaran
dapat diangkat dari kehidupan sosial, nilai-nilai
sosial maupun permasalahan-permasalahan sosial
yang aktual. Langsung maupun tidak langsung
melalui simulasi kemampuan siswa yang berkaitan
dengan bermain peran dapat dikembangkan. Siswa
akan menguasai konsep dan keterampilan
intelektual, sosial, dan motorik dalam bidang-bidang
yang dapat dipelajarinya serta mampu belajar
melalui situasi tiruan dengan sistem umpan balik dan
penyempurnaan yang berkelanjutan.
14. Jenis Model Pembelajaran Simulasi
Bermain peran (role playing), dalam proses
pembelajarannya metode ini mengutamakan pola
9. 20
menghadapi berbagai situasi sosial yang
problematis.
Simulasi dapat meningkatkan gairah
pembelajar dalam proses pembelajaran.
b.) Kelemahan:
Pengamalan yang di peroleh melalui
simulasi tidak selalu tepat dan sesuaidengan
kenyataan dilapangan.
Pengelolaan yang kurang baik,sering
simulasi dijadikan sebagai alat hiburan,
sehingga tujuan pembelajaran menjadi
terabaikan.
Faktor pisikologi seperti rasa malu dan
takut sering memengaruhi pembelajaran
dalam melakukan simulasi.
13. Karakteristik Model Pembelajaran Simulasi
Metode mengajar simulasi banyak digunakan
pada pembelajaran IPS,PKN, Pendidikan Agama,
dan Pendidikan Apresiasi. Pembimbing kemampuan
bekerja sama, komunikasi dan interaksi merupakan
9
pada dasarnya merupakan salah satu strategi
pembelajaran yang bertujuan memberikan
pengalaman belajar yang lebih konkrit melalui
penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang
mendekati suasana sebenarnya dan berlangsung
dalam suasana yang tanpa risiko. Hal tersebut sesuai
dengan yang dikemukakan oleh Arsyad (2002: 161)
bahwa ‘’Program simulasi dengan bantuan komputer
rmencoba untuk menyamai proses dinamis yang
terjadi didunia nyata’’.
Model simulasi adalah model CBI yang
menampilkan materi pelajaran yang dikemas dalam
bentuk simulasi-simulasi pembelajaran dalam bentuk
animasi yang menjelaskan konten secara menarik,
hidup, dan memadukan unsur teks, gambar audio,
gerak, dan paduan warna yang serasi dan harmonis.
Menurut Sridadi (2005) Simulasi adalah
program (software) komputer yang berfungsi untuk
menirukan perilaku sistem nyata (realitas) tertentu.
Tujuan simulasi antara lain untuk pelatihan
10. 10
(training), studi perilaku sistem (behaviour), dan
hiburan/permainan (game).3
6. Tahap Pembelajaran Simulasi
- Menyiapkan siswa yang menjadi pemeran dalam
simulasi
- Guru menyusun skenario dengan
memperkenalkan siswa terhadap aturan, peran,
prosedur, pemberi skor(nilai), tujuan permainan,
dan lain-lain. Guru mengatur siswa untuk
memegang peran-peran tertentu dan
mengujicobakan simulasi untuk memastikan
bahwa seluruh siswa memahami prosedur dan
aturan main simulasi tersebut.
3
Rusman. Belajar dan pembelajaran berbasis komputer, (Bandung,
Alfabeta, 2013), hal. 231.
19
memainkan peranan sesuai dengan topik yang
disimulasikan.
12. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran
Simulasi
a.) Kelebihan:
Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi
pebelajar dalam menghadapi situasi yang
sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan
keluarga, masyarakat maupun mengadapi
dunia kerja.
Simulasi dapat mengembangkan kreativitas
pembelajar, karena melalui simulasi.
pebelajar diberi kesempatan untuk
memainkan peranan sesuai dengan topik
yang disimulasikan.
Simulasi dapat memupuk keberanian dan
percaya diri pembelajar.
Memperkaya pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang diperlihatkan dalam
11. 18
Penutup (closing)
Pentupan dilengkapi dengan ringkasan informasi
pelajaran. Ringkasan dapat berupa poin-poin
utama sebuah paragraf tentang tujuan pelajaran.
Jika program sudah mengumpulkan tentang
seluruh data kemapuan hasil belajar siswa, maka
direkomendasikan untuk pembelajaran
selanjutnya.6
11. Strategi Simulasi
Aktivitas belajar strategi simulasi yang
dilakukan siswa mampu menempatkan siswa dalam
situasi dan lingkungan nyata terhadap tema
pembelajaran yang diajarkan. Simulasi memaksa
siswa mengembangkan pendapat dan aktivitas yang
diinginkan siswa dalam menyelesaikan masalah.
Sehingga, siswa dalam aktivitas belajar akan
“dipaksa” mengembangkan kreativitasnya, karena
melalui simulasi siswa diberi kesempatan untuk
6
Rusman, Model Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2010), hal. 309-313.
11
BAB II
PEMBAHASAN
7. Pengertian Model Simulasi
Simulasi berasal dari kata simulate yang
artinya berpura-pura atau seakan-akan. Sebagai
metode mengajar, simulasi dapat diartikaan cara
penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan
situasi tiruan untuk memahami tentang konsep,
prinsip, atau keterampilan tertentu. Model simulasi
pada dasarnya merupakan salah satu strategi
pembelajaran yang bertujuan memberikan
pengalaman belajar yang lebih konkrit melalui
penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang
mendekati suasana sebenarnya dan berlangsung
dalam suasana yang tanpa risiko. Hal tersebut sesuai
dengan yang dikemukakan oleh Arsyad (2002: 161)
bahwa ‘’Program simulasi dengan bantuan komputer
rmencoba untuk menyamai proses dinamis yang
terjadi didunia nyata’’.
12. 12
Model simulasi adalah model CBI yang
menampilkan materi pelajaran yang dikemas dalam
bentuk simulasi-simulasi pembelajaran dalam bentuk
animasi yang menjelaskan konten secara menarik,
hidup, dan memadukan unsur teks, gambar audio,
gerak, dan paduan warna yang serasi dan harmonis.
Menurut Sridadi (2005) Simulasi adalah
program (software) komputer yang berfungsi untuk
menirukan perilaku sistem nyata (realitas) tertentu.
Tujuan simulasi antara lain untuk pelatihan
(training), studi perilaku sistem (behaviour), dan
hiburan/permainan (game).4
8. Tahap Pembelajaran Simulasi
- Menyiapkan siswa yang menjadi pemeran dalam
simulasi
- Guru menyusun skenario dengan
memperkenalkan siswa terhadap aturan, peran,
prosedur, pemberi skor(nilai), tujuan permainan,
dan lain-lain. Guru mengatur siswa untuk
4
Rusman. Belajar dan pembelajaran berbasis komputer, (Bandung,
Alfabeta, 2013), hal. 231.
17
Pembuatan grafik dan animasi dalam program
yang dibuat ditujukan untuk menambah
pemahaman siswa terhadap materi dan fokus
informasi yang disajikan. Grafik digunakan
sebagai informasi, analogi atau mnemonik
sebagai isyarat. Grafik dan animasi sangat efektif
untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap
materi yang dipejari.
Warna dan Penggunaannya
Penggunaan warna sangat berhubungan dengan
presentasi grafik, seperti halnya grafik, warna
dapat digunakan secara efektif untuk sistem
belajar. Penggunaan warna yang sesuai akan
berguna untuk menarik perhatian dan
memfokuskan siswa. Warna berfungsi sebagai
acuan, bukan sebagai bagian yang diutamakan
dalam proses pembelajaran.
Penggunaan Acuan
Petunjuk atau acuan digunakan untuk memandu
siswa dan memberikan arahan tentang apa yang
harus dilakukan siswa.
13. 16
diusahakan agar siswa mampu
mengoperasikan program tersebut.
10. Penyajian Informasi (presentation of
information), meliputi:
Mode Penyajian atau Presentasi Simulasi
Merupakan bentuk penyajian informasi/materi
yang dibuat. Model umum dari penyajian
informasi biasanya menggunakan informasi
visual, seperti teks, audio, gambar, grafik, foto,
dan image yang dianimasikan.
Panjang Teks Penyajian (lenght of text
presentation)
Panjang teks dalam program yang dibuat harus
benar-benar diperhatikan karena akan
memengaruhi kualitas program yang dibuat.
Setiap presentasi harus sesingkat mungkin untuk
memberikan tambahan frekuensi interaksi siswa,
selain itu harus memerhatikan keseimbangan
antara teks yang disajikan dengan kemampuan
monitor untuk penyajiannya.
Grafik dan Animasi
13
memegang peran-peran tertentu dan
mengujicobakan simulasi untuk memastikan
bahwa seluruh siswa memahami prosedur dan
aturan main simulasi tersebut.
Pelaksanaan dari sumulasi itu sendiri. Siswa
berpartisipasi dalam permainan atau simulasi, sementara
guru memainkan perannya seperti yang telah dijelaskan
diatas.
- Pada saat-saat tertentu kemungkinan ada interupsi
apabila terjadi kesalahpahaman sehingga proses
simulasi dapat berjalan kembali seperti
seharusnya
- Guru mendiskusikan beberapa hal seperti yang
telah dijelaskan diatas.5
9. Langkah-langkah Produksi Model Simulasi
a. Perencanaan produksi model simulasi
meliputi:
- Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
model simulasi
5
Uno B. Hamzah, Model Pemnbelajaran, (Jakarta Selatan: PT. Bumi
Akasara, 2008), hal. 30.
14. 14
- Perencanaan program PBK simulasi
(GBPPBK)
Pendahuluan
Tujuan (SK-KD-Indikator)
Pengalaman belajar
Treatment, dan
Storyboard
- Flowchart model simulasi
b. Proses Produksi Program Simulasi
Setelah membuat perencanaan
pengembangan program simulasi langkah
selanjutnya yang harus ditempuh adalah proses
produksi. Yang perlu diperhatikan dalam
memproduksi model simulasi adalah bagaimana
membuat simulasi yang dapat menjelaskan materi
yang akan dipelajari siswa. Simulasi harus dibuat
sekonkret mungkin dengan dilengkapi audio,
teks, dan gambar-gambar yang hidup dan dapat
meransang cara berpikir siswa.
15
Pada tahap proses produksi program
simulasi ini harus memerhatikan tahapan sebagai
berikut:
a. Pendahuluan (Introduction), meliputi:
Judul Program (title page)
Suatu program simulasi diawali dengan
tampilnya halaman judul yang dapat
menarik perhatian siswa. Judul program
merupakan bagian penting untuk
memberikan informasi kepada siswa
tentang apa yang akan dipelajari dan
disajikan dalam program simulasi.
Tujuan Penyajian (presentation of
objective)
Pada bagian ini menyajikan tujuan umum
dan tujuan khusus dari materi program
yang dirancang.
Petunjuk (direction)
Petunjuk berisi pemberian informasi cara
menggunakan program yang dibuat,