SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
ISSN: 2252-3979
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio
Identifikasi Spora Jamur Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA)
pada Tanah Tercemar Minyak Bumi di Bojonegoro
Rizka Faiza, Yuni Sri Rahayu, Yuliani
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya
ABSTRAK
Kegiatan eksplorasi minyak bumi menyebabkan terjadinya tumpahan minyak ataupun kebocoran pipa
dalam skala besar, yang menyebabkan pencemaran lahan pada daerah tersebut. Untuk memulihkan lahan yang
tercemar minyak bumi diperlukan mikroba endemik seperti mikoriza. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi dan mengukur kepadatan spora mikoriza dari tanah tercemar minyak bumi, selain itu
mengidentifikasi jenis tanaman yang terinfeksi mikoriza. Pengambilan sampel tanah berasal dari tanah tercemar
minyak bumi secara composite sampling untuk identifikasi dan pemerangkapan mikoriza. Penelitian ini berhasil
menemukan 7 tipe spora yaitu Glomus sp. (2 tipe spora), Gigaspora sp. (3 tipe spora), Acaulospora sp. (1 tipe spora) dan
Sclerocystis sp. (1 tipe spora). Tanaman yang bersimbiosis dengan mikoriza pada tanah tercemar minyak bumi adalah
Stachytarpheta mutabilis, Lantana camara L, Imperata cylindrica L, Calotropis gigantea, Eupatorium odoratum L, Sida
rhombifolia L and Tectona grandis L. Kepadatan spora tertinggi adalah pada tanah yang ditumbuhi tanaman Sida
rhombifolia yaitu 61 spora/50g tanah.
Kata kunci: tanah tercemar minyak bumi; identifikasi; Mikoriza Vesikular Arbuskular
ABSTRACT
Exploration of oil cause an oil spill or pipeline leak on a large scale, which causes contamination of land in the area. To
recover petroleum contaminated land require as microbial endemic like mycorrhizal as an alternative. The objective of this
research were to explore, identify and determine the density of spores of mycorrhizal of petroleum contaminated soil, besides
identifying infected mycorrhizal plants. Soil samples were obtained as composite sampling during identifying and trapping of
mycorrhyza. The result obtained 7 types of spore of mycorrhyza namely Glomus sp. (2 types), Gigaspora sp. (3 types),
Acaulospora sp. (1 type) and Sclerocystis sp. (1 type). Plants that had symbiosis with micorrhyza were Stachytarpheta mutabilis,
Lantana camara L, Imperata cylindrica L, Calotropis gigantea, Eupatorium odoratum L, Sida rhombifolia L and Tectona grandis
L. The highest spore density on soil that is covered by plants Sida rhombifolia was 61 spore/50 g soil.
Key word: petroleum contaminated soil; identification; Mycorrhyza Vesicular Arbuscular.
.
PENDAHULUAN
Minyak bumi merupakan sumber energi
yang sangat penting bagi kehidupan manusia
sampai saat ini. Selain itu, pemanfaatan berbagai
produk akhir atau produk-produk turunan
minyak bumi juga semakin meningkat sehingga
pemakaian minyak bumi akan terus berlanjut
sampai ditemukan sumber energi alternatif lain
yang lebih ekonomis dan efisien (Nugroho, 2006).
Hal ini menyebabkan berbagai upaya eksplorasi,
eksploitasi dan pengolahan minyak bumi terus
ditingkatkan dari tahun ke tahun (Udianto dalam
Dalimunte, 2002). Kegiatan tersebut menyebabkan
terjadinya tumpahan minyak ataupun kebocoran
pipa dalam skala besar di daerah sekitar
pengeboran, yang mengakibatkan pencemaran
lahan pada daerah tersebut. Untuk memulihkan
lahan yang tercemar minyak bumi diperlukan
mikroba endemik seperti mikoriza.
Proses pemulihan kesuburan tanah tercemar
sangat tergantung pada kuantitas tumpahan
minyak bumi dan potensi bioremidiasi oleh
mikroba di daerah yang tercemar tersebut.
Bioremediasi (remediasi secara biologi) adalah
proses pembersihan pencemaran tanah dengan
menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri).
Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau
mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang
kurang beracun atau tidak beracun. Salah satu
mikroorganismeyangberfungsisebagai
bioremediasi adalah jamur Mikoriza Vesikular
Arbuskular (MVA). Jamur MVA dapat berperan
langsung maupun tidak langsung dalam
remediasi tanah. Berperan langsung karena
kemampuannya menyerap unsur logam dari
8 LenteraBio Vol. 2 No. 1 Januari 2013: 7–11
dalam tanah dan berperan tidak langsung karena
menstimulasi pertumbuhan mikroorganisme
bioremediasi lain seperti bakteri, jamur dan
sebagainya (Diky, 2011).
Menurut Setiadi (2001) dalam Rossiana (2007)
menyatakan bahwa ada beberapa MVA yang
dapat digunakan untuk meremediasi tanah-tanah
bekas pertambangan, misalnya Gigaspora rosea,
Glomus etunicatum, Glomus manihotis, dan
Acaulospora scrobiculata dengan tanaman inang
sengon. Selain itu pada penelitian Ulfidah (2009)
tentang efektivitas jenis Mikoriza Vesikular
Arbuskular (MVA) dalam meningkatkan serapan
fosfor (P) tanaman kedelai (Glycine max L.) pada
tanah tercemar minyak bumi di Bojonegoro
menyebutkan bahwa jenis mikoriza Glomus
agregatum dan Glomus etunicatum efektif dalam
menurunkan kadar TPH pada tanah tercemar
minyak bumi. Hasil penelitian Margarettha (2011)
tentang eksplorasi dan identifikasi mikoriza
indigen asal tanah bekas tambang batu bara
diperoleh beberapa genus mikoriza, yaitu Glomus
sp (9 tipe spora), Acaulospora sp (3 tipe spora) dan
Enthrospora sp (1 tipe spora).
Jamur Mikoriza Vesikular Arbuskula (MVA)
berperan dalam memperbaiki sifat fisik tanah,
yaitu membuat tanah menjadi gembur. Menurut
Wright dan Uphadhyaya (1998) dalam Musfal
(2010),MVAmelaluiakareksternalnya
menghasilkan senyawa glikoprotein glomalin dan
asam-asam organik yang akan mengikat butir-
butir tanah menjadi agregat mikro. Selanjutnya
melalui proses mekanis oleh hifa eksternal,
agregat mikro akan membentuk agregat makro.
Selain itu, mikoriza juga memiliki peran dalam
melindungi tanaman yang hidup pada tanah yang
kurang kondusif seperti tanah yang tercemar
minyak bumi, logam berat, pH rendah, cekaman
air dan lain-lain.
Penelitianinibertujuanuntuk
mengidentifikasi dan mengukur kepadatan spora
mikoriza dari tanah tercemar minyak bumi, selain
itu mengidentifikasi jenis tanaman yang terinfeksi
mikoriza. Hasil penelitian ini dapat memberikan
informasi tentang karakteristik dan kepadatan
spora mikoriza vesikular arbuskular pada lahan
tercemar minyak bumi, yang diharapkan dapat
dipergunakan sebagai bioremediator pada lahan
tercemar minyak bumi.
Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Airlangga.
Sampel yang digunakan diambil dari tanah
yang tercemar minyak bumi di Wonocolo
Bojonegoro, tanah diambil secara komposit pada
kedalaman 0–20 cm. Faktor lingkungan yang
diamati antara lain adalah pH tanah, suhu tanah,
kelembapan tanah dan intensitas cahaya.
Isolasi jamur mikoriza dilakukan dengan
teknik mengekstrak spora dengan cara tuang-
saring berdasarkan metode Pacioni (1992) dalam
Yassir dan Mulyana (2006), yakni dengan
mencampurkan tanah sampel sebanyak 50 g
dengan 500 ml air dan diaduk sampai butiran-
butiran tanah tersuspensi, kemudian disaring
dalam satu set saringan dengan nomor mesh 10,
20, 40, 60, 80, 100. Tanah yang diambil adalah
tanah yang ada pada saringan 20 dan 40. Teknik
tuang saring tersebut kemudian dilanjutkan
dengan teknik sentrifugasi berdasarkan metode
Brundrett et al (1996) dalam Yassir dan Mulyana
(2006) dan hasil saringan kemudian ditambahkan
aquades sampai 30 ml kemudian di sentrifugasi
dengan kecepatan 2000 rpm selama 5 menit.
Diambil pelet kemudian ditambahkan sukrosa
80% sebanyak 15 ml, kemudian disentrifugasi
kembali dengan kecepatan 2000 rpm selama 1
menit. Supernatan dimasukkan ke dalam cawan
petri kemudian diamati dengan menggunakan
mikroskop.
Untuk mengetahui simbiosis MVA pada
tanaman naungan dilakukan pewarnaan dengan
menggunakan pewarna Lactofenol trypan blue
0,05% pada akar tanaman tersebut. Spora yang
telah diperoleh dari tanah tercemar minyak bumi
kemudian dihitung kepadatan spora dengan
menghitung banyaknya spora yang ditemukan
tiap 50 g tanah.
BAHAN DAN METODE
Penelitian dilakukan pada bulan Maret
sampai September 2012. Pengambilan sampel
berasal dari tanah tercemar minyak bumi di
daerah Wonocolo, Bojonegoro. Isolasi dan
identifikasi spora mikoriza dilakukan di
HASIL
Terdapat empat genus mikoriza yang
bersimbiosis dengan tanaman di tanah tercemar
minyak bumi, yaitu Glomus, Gigaspora, Acaulospora
dan Sclerocystis. Satu genus mikoriza tersebut
dapat menginfeksi lebih dari satu tanaman (Tabel
1). Persentase spora pada tanah tercemar minyak
bumi seluas 275 m2, dimana Glomussp 1
merupakan genussporamikorizayang
mendominasi pada tanah tercemar minyak bumi
dengan persentase penyebaran sebesar 69,83%
(169 spora) (Tabel 2). Karakteristik dan morfologi
mikoriza dari berbagai spora yang ditemukan
dapat dideskripsikan berdasarkan bentuk, warna,
ukuran dan ciri lain (Tabel 3).
Faiza dkk.: Identifikasi spora jamur MVA 9
Tabel 1. Genus mikoriza yang bersimbiosis dengan tanaman di tanah tercemar minyak bumi
No Genus mikoriza
1 Glomus
2
3
4
Gigaspora
Acaulospora
Sclerocystis
Tanaman
Stachytarpheta mutabilis (keji beling)
Lantana camara L (tembelekan)
Imperata cylindrica L (alang-alang)
Calotropis gigantea (rembega)
Eupatorium odoratum L (serunai)
Sida rhombifolia L (otok)
Tectona grandis L (jati)
Stachytarpheta mutabilis (keji beling)
Lantana camara L (tembelekan)
Sida rhombifolia L (otok)
Stachytarpheta mutabilis (keji beling)
Tectona grandis L (jati)
Tabel 2. Jumlah mikoriza tiap genus
Tanaman
Stachytarpheta mutabilis
(keji beling)
Lantana camara L
(tembelekan)
Imperata cylindrica L
(alang-alang)
Calotropis gigantean
(rembega)
Eupatorium odoratum L
(serunai)
Sida rhombifolia L
(otok)
Tectona grandis L
(jati)
Jumlah
Persentase spora pada tanah
seluas 275 m2 (%)
A1
24
13
13
6
35
37
41
169
69,83
A2
3
-
6
3
20
23
12
67
27,68
B1
1
-
-
-
-
-
-
1
0,41
B2
1
-
-
-
-
-
-
1
0,41
B3
-
1
-
-
-
-
-
1
0,41
C
1
-
-
-
-
-
1
2
0,83
D
-
-
-
-
-
1
-
1
0,41 100
Rerata sporaƩ
(per 50g tanah)
30
14
19
9
55
61
54
242
Infeksi
akar
+
+
+
+
+
+
+
Keterangan:
A1 = Glomus sp 1B2 = Gigaspora sp 2D = Acaulospora sp
B3 = Gigaspora sp 3A2 = Glomus sp 2
C = Sclerocystis spB1 = Gigaspora sp 1
Tabel 3. Karakteristik morfologis mikoriza di tanah tercemar minyak bumi, Bojonegoro
SporaBentukWarnaUkuranCiri lainSumber
Bulat Coklat tua Lolos pada
saringan 437 µm
(no mesh 40)
Hifa berbentuk
lurus
Anonim (2011)
dan Margarettha
(2011)
Glomus sp 1
(10 x 40)
Bulat Kuning
muda
Lolos pada
saringan 437 µm
(no mesh 40)
Hifa berbentuk
lurus
Anonim (2011)
dan Margarettha
(2011)
Glomus sp 2
(10 x 40)
10 LenteraBio Vol. 2 No. 1 Januari 2013: 7–11
Spora Bentuk
Batang
Warna
Kuning
muda
Ukuran
Lolos pada
saringan 437 µm
(no mesh 40)
Ciri lain
Terdapat ornamen
seperti duri
Sumber
Burni dkk (2007)
Sclerocystis
(10 x 10)
Oval Coklat tua Lolos pada
saringan 875 µm
(no mesh 20)
Memiliki
“bulbous”
(penyangga spora)
pada pangkal hifa
Anonim (2011)
dan Margarettha
(2011)
Gigaspora sp 1
(10 x 40)
Bulat Kuning
kecoklatan
Lolos pada
saringan 875 µm
(no mesh 20)
Memiliki
“bulbous”
(penyangga spora)
pada pangkal hifa
Anonim (2011)
dan Margarettha
(2011)
Gigaspora sp 2
(10 x 40)
Bulat Coklat tua Lolos pada
saringan 875 µm
(no mesh 20)
Memiliki
“bulbous”
(penyangga spora)
pada pangkal hifa
Anonim (2011)
dan Margarettha
(2011)
Gigaspora sp 3
(10 x 10)
Bulat Coklat
kemerahan
Lolos pada
saringan 875 µm
(no mesh 20)
- Anonim (2011)
dan Margarettha
(2011)
Acaulospora sp
(10 x 10)
Selain data karakteristik spora mikoriza,
diukur pula faktor lingkungan yang mendukung
pertumbuhan spora. Adapun hasil analisis faktor
lingkungan yang diperoleh meliputi pH 6,5; suhu
tanah 34oC; kelembapan tanah 66% dan intensitas
cahaya 2593 Cd. Keadaan lingkungan di atas telah
sesuai untuk pertumbuhan spora mikoriza pada
tanah tercemar minyak bumi.
PEMBAHASAN
Hasil eksplorasi yang dilakukan pada tanah
tercemar minyak bumi di Bojonegoro diperoleh
tujuh genus spora mikoriza, antara lain Glomus sp
1, Glomus sp 2, Gigaspora sp 1, Gigaspora sp 2,
Acaulospora sp dan Sclerocystis sp. Keberagaman
spora mikoriza yang ditemukan di tanah tercemar
minyak bumi ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor yang meliputi faktor biotik dan faktor
abiotik.
Suatu sistem akar tanaman dapat diinfeksi
oleh lebih dari satu genus mikoriza, meskipun
keberhasilan dalam menginfeksi tanaman berbeda
(Tabel 1). Perbedaan ini mungkin disebabkan oleh
perbedaan kemampuan pengambilan atau
pengeluaran unsur yang berbeda dari MVA atau
perubahan dalam lingkungan sekitar akar selama
pertumbuhan (Menge et al, 1982 dalam Kabirun,
2004).
Jenis mikoriza yang mendominasi tanah
tercemar minyak bumi, yaitu mikoriza genus
Glomus sp 1 dengan persentase penyebaran
sebesar 69,83% dengan jumlah spora 169 spora
pada areal tanah seluas 275 m2. Faktor yang
memengaruhi spora jenis Glomus sp 1
berkembang baik pada tanah tercemar minyak
bumi salah satunya adalah pH tanah, adapun
besar pH yang diperoleh adalah sebesar 6,5 (Tabel
4) hal ini sesuai dengan pernyataan Sieverding
(1991) dalam Margarettha (2011) dimana mikoriza
jenis Glomus sp dapat berkembang baik pada pH
> 5,0.
Ketersediaan unsur hara adalah faktor lain
yang juga sangat memengaruhi jenis mikoriza
yang mendominasi tanah tercemar minyak bumi,
Faiza dkk.: Identifikasi spora jamur MVA 11
salah satunya adalah unsur P. Tanah yang
tercemar minyak bumi cenderung memiliki kadar
P yang rendah karena unsur P terfiksasi oleh
logam Al dan Fe. Tanaman yang ada pada tanah
tercemar minyak bumi dapat meningkatkan
pengambilan unsur P apabila akar tanaman
tersebut bersimbiosis dengan mikoriza (Keltjen,
1997 dalam Prihastuti, 2007).
Menurut Delvian (2006) secara umum spora
mikoriza dari genus Glomus lebih cepat
berkecambah dibandingkan Gigaspora dan
Acaulospora, hasil ini sejalan dengan Clark (1997)
dalamDelvian(2006)yangmempelajari
perkecambahan dari 5 jenis Glomus, 4 jenis
Scutellospora dan 4 jenis Gigaspora, yang rata-rata
waktu perkecambahan secara berurutan adalah 6
minggu, 14 minggu dan 21 minggu. Penelitian
lain, yaitu Margarettha (2011) tentang eksplorasi
dan identifikasi mikoriza indigen asal tanah bekas
tambang batu bara diperoleh mikoriza genus
Glomus sp (9 tipe spora) lebih banyak
dibandingkan spora mikoriza dari genus
Acaulospora sp (3 tipe spora) dan Enthrospora sp (1
tipe spora).
Kepadatan spora pada tiap sampel tanah dari
ketujuh tanaman sangat bervariasi, yakni berkisar
antara 9–61 spora/50 g tanah. Kepadatan spora
tertinggi adalah pada tanah yang ditanami
tanaman Sida rhombifolia L yakni sebanyak 61
spora/50 g tanah. Kepadatan spora yang
diperoleh pada tanah tercemar minyak bumi serta
tanaman yang bersimbiosis dengan spora tersebut
menunjukkanpotensiMikorizaVesikular
Arbuskular (MVA) untuk dapat digunakan sebagai
bioremediator pada tanah tercemar minyak bumi.
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat
diketahui bahwa dengan adanya mikoriza pada
tanah tercemar minyak bumi serta kepadatan
yang cukup tinggi mengindikasikan bahwa tanah
tercemar minyak bumi di daerah Bojonegoro
dapat melakukan restorasi sendiri meskipun
dalam jangka waktu yang cukup lama.
yang ditumbuhi tanaman Sida rhombifolia, yaitu 61
spora/50 g tanah.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Eksplorasi, Isolasi dan Identifikasi Fungi
Mikoriza Arbuskular Dan Bakteri Endosimbiotik
MikorizadariRizosfirKelapaSawit.
(http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/12
3456789/52916/BAB%20III%20Eksplorasi,%20Isol
asi%20Dan%20Identifikasi%20Fungi%20Mikoriza
%20Arbuskular%20Dan%20Bakteri.pdf?sequence
=5) diakses tanggal 2 Agustus 2012
Burni T, Sadaf P dan Aliya L. 2007. Occurrence and
Characterization of VAM in Typha Elephantina Roxb
Distric Kohat. Departement of Botany: University
of Peshawar, Pakistan.
Dalimunte.2002.PengaruhBiosurfaktandalam
Biodegradasi Limbah Minyak Bumi oleh Mikroba
Hidrokarbonoklastik
(http://xa.yimg.com/kq/groups/22975017/13616
38927/name/Oktira+10407038-+laporan+KP.pdf)
diakses tanggal 16 januari 2012
Delvian. 2006. Koleksi Isolat Cendawan Mikoriza
Arbuskular Asal Hutan Pantai.
Diky. 2011. Pengelolaan Tanah Tercemar Minyak Bumi.
(http://dikypulungan.wordpress.com/pengelolaa
n-tanah-tercemar-minyak-bumi/) diakses tanggal
16 januari 2012
Kabirun S. 2004. Peranan Mikoriza Arbuskular Pada
Pertanian Berkelanjutan. Yogyakarta: UGM
Margarettha. 2011. Eksplorasi dan Identifikasi Mikoriza
Indigen Asal Tanah Bekas Tambang Batu Bara.
Jurnal Berita Biologi, 10 (5): 641-646
Musfal. 2010. Potensi Cendawan Mikoriza Arbuskula
Untuk Meningkatkan Hasil Tanaman Jagung.
Jurnal Litbang Pertanian, 29 (4): 154-157
Nugroho, A. 2006. Bioremidiasi Hidrokarbon Minyak
Bumi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Prihastuti. 2007. Isolasi dan Karakterisasi Mikoriza
Vesikular-Arbuskular Di Tanah Kering Masam
Lampung Tengah. Jurnal Penelitian Hayati, 12: 99-
106.
Rossiana N. 2007. Penurunan Kandungan Logam Berat
DanPertumbuhanTanamanSengon
(Paraserianthes falcataiar L (Nielsen) Bermikoriza
Dalam Medium Limbah Lumpur Minyak Hasil
Ekstraksi.
Ulfidah L. 2009. Efektivitas Jenis Mikoriza Vesikular
Arbuskular (MVA) Dalam Meningkatkan Serapan
Fosfor (P) Tanaman Kedelai (Glycine max L.) Pada
Tanah Tercemar Minyak Bumi Di Bojonegoro.
Skripsi tidak dipublikasikan. Universitas Negeri
Surabaya.
Yassir I dan Mulyana O. 2006. Hubungan Potensi
Antara Cendawan Mikoriza Arbuskular dan Sifat-
sifat Tanah Di Tanah Kritis. Jurnal Penelitian Hutan
Tanaman, 3 (2): 107-115
SIMPULAN
Hasil eksplorasi mikoriza pada tanah
tercemar minyak bumi didapatkan 7 tipe spora
mikoriza yaitu Glomus sp (2 tipe spora), Gigaspora
sp (3 tipe spora), Acaulospora sp (1 tipe spora) dan
Sclerocystis sp (1 tipe spora). Tanaman yang dapat
bersimbiosis dengan mikoriza pada tanah
tercemar minyak bumi antara lain adalah
Stachytarpheta mutabilis, Lantana camara L, Imperata
cylindrica L, Calotropis gigantean, Eupatorium
odoratum L, Sida rhombifolia L dan Tectona grandis
L. Kepadatan spora tertinggi adalah pada tanah
Faiza dkk.: Identifikasi spora jamur MVA 11
salah satunya adalah unsur P. Tanah yang
tercemar minyak bumi cenderung memiliki kadar
P yang rendah karena unsur P terfiksasi oleh
logam Al dan Fe. Tanaman yang ada pada tanah
tercemar minyak bumi dapat meningkatkan
pengambilan unsur P apabila akar tanaman
tersebut bersimbiosis dengan mikoriza (Keltjen,
1997 dalam Prihastuti, 2007).
Menurut Delvian (2006) secara umum spora
mikoriza dari genus Glomus lebih cepat
berkecambah dibandingkan Gigaspora dan
Acaulospora, hasil ini sejalan dengan Clark (1997)
dalamDelvian(2006)yangmempelajari
perkecambahan dari 5 jenis Glomus, 4 jenis
Scutellospora dan 4 jenis Gigaspora, yang rata-rata
waktu perkecambahan secara berurutan adalah 6
minggu, 14 minggu dan 21 minggu. Penelitian
lain, yaitu Margarettha (2011) tentang eksplorasi
dan identifikasi mikoriza indigen asal tanah bekas
tambang batu bara diperoleh mikoriza genus
Glomus sp (9 tipe spora) lebih banyak
dibandingkan spora mikoriza dari genus
Acaulospora sp (3 tipe spora) dan Enthrospora sp (1
tipe spora).
Kepadatan spora pada tiap sampel tanah dari
ketujuh tanaman sangat bervariasi, yakni berkisar
antara 9–61 spora/50 g tanah. Kepadatan spora
tertinggi adalah pada tanah yang ditanami
tanaman Sida rhombifolia L yakni sebanyak 61
spora/50 g tanah. Kepadatan spora yang
diperoleh pada tanah tercemar minyak bumi serta
tanaman yang bersimbiosis dengan spora tersebut
menunjukkanpotensiMikorizaVesikular
Arbuskular (MVA) untuk dapat digunakan sebagai
bioremediator pada tanah tercemar minyak bumi.
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat
diketahui bahwa dengan adanya mikoriza pada
tanah tercemar minyak bumi serta kepadatan
yang cukup tinggi mengindikasikan bahwa tanah
tercemar minyak bumi di daerah Bojonegoro
dapat melakukan restorasi sendiri meskipun
dalam jangka waktu yang cukup lama.
yang ditumbuhi tanaman Sida rhombifolia, yaitu 61
spora/50 g tanah.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Eksplorasi, Isolasi dan Identifikasi Fungi
Mikoriza Arbuskular Dan Bakteri Endosimbiotik
MikorizadariRizosfirKelapaSawit.
(http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/12
3456789/52916/BAB%20III%20Eksplorasi,%20Isol
asi%20Dan%20Identifikasi%20Fungi%20Mikoriza
%20Arbuskular%20Dan%20Bakteri.pdf?sequence
=5) diakses tanggal 2 Agustus 2012
Burni T, Sadaf P dan Aliya L. 2007. Occurrence and
Characterization of VAM in Typha Elephantina Roxb
Distric Kohat. Departement of Botany: University
of Peshawar, Pakistan.
Dalimunte.2002.PengaruhBiosurfaktandalam
Biodegradasi Limbah Minyak Bumi oleh Mikroba
Hidrokarbonoklastik
(http://xa.yimg.com/kq/groups/22975017/13616
38927/name/Oktira+10407038-+laporan+KP.pdf)
diakses tanggal 16 januari 2012
Delvian. 2006. Koleksi Isolat Cendawan Mikoriza
Arbuskular Asal Hutan Pantai.
Diky. 2011. Pengelolaan Tanah Tercemar Minyak Bumi.
(http://dikypulungan.wordpress.com/pengelolaa
n-tanah-tercemar-minyak-bumi/) diakses tanggal
16 januari 2012
Kabirun S. 2004. Peranan Mikoriza Arbuskular Pada
Pertanian Berkelanjutan. Yogyakarta: UGM
Margarettha. 2011. Eksplorasi dan Identifikasi Mikoriza
Indigen Asal Tanah Bekas Tambang Batu Bara.
Jurnal Berita Biologi, 10 (5): 641-646
Musfal. 2010. Potensi Cendawan Mikoriza Arbuskula
Untuk Meningkatkan Hasil Tanaman Jagung.
Jurnal Litbang Pertanian, 29 (4): 154-157
Nugroho, A. 2006. Bioremidiasi Hidrokarbon Minyak
Bumi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Prihastuti. 2007. Isolasi dan Karakterisasi Mikoriza
Vesikular-Arbuskular Di Tanah Kering Masam
Lampung Tengah. Jurnal Penelitian Hayati, 12: 99-
106.
Rossiana N. 2007. Penurunan Kandungan Logam Berat
DanPertumbuhanTanamanSengon
(Paraserianthes falcataiar L (Nielsen) Bermikoriza
Dalam Medium Limbah Lumpur Minyak Hasil
Ekstraksi.
Ulfidah L. 2009. Efektivitas Jenis Mikoriza Vesikular
Arbuskular (MVA) Dalam Meningkatkan Serapan
Fosfor (P) Tanaman Kedelai (Glycine max L.) Pada
Tanah Tercemar Minyak Bumi Di Bojonegoro.
Skripsi tidak dipublikasikan. Universitas Negeri
Surabaya.
Yassir I dan Mulyana O. 2006. Hubungan Potensi
Antara Cendawan Mikoriza Arbuskular dan Sifat-
sifat Tanah Di Tanah Kritis. Jurnal Penelitian Hutan
Tanaman, 3 (2): 107-115
SIMPULAN
Hasil eksplorasi mikoriza pada tanah
tercemar minyak bumi didapatkan 7 tipe spora
mikoriza yaitu Glomus sp (2 tipe spora), Gigaspora
sp (3 tipe spora), Acaulospora sp (1 tipe spora) dan
Sclerocystis sp (1 tipe spora). Tanaman yang dapat
bersimbiosis dengan mikoriza pada tanah
tercemar minyak bumi antara lain adalah
Stachytarpheta mutabilis, Lantana camara L, Imperata
cylindrica L, Calotropis gigantean, Eupatorium
odoratum L, Sida rhombifolia L dan Tectona grandis
L. Kepadatan spora tertinggi adalah pada tanah

More Related Content

What's hot

Laporan Biogul
Laporan Biogul Laporan Biogul
Laporan Biogul
Ardianti
 
Ppt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review Journal
Ppt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review JournalPpt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review Journal
Ppt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review Journal
SMPN 4 Kerinci
 
7 nurasiah dj - reaksi bibit pisang barangan
7 nurasiah dj - reaksi bibit pisang barangan7 nurasiah dj - reaksi bibit pisang barangan
7 nurasiah dj - reaksi bibit pisang barangan
xie_yeuw_jack
 
Laporan Ekologi Tumbuhan “Pengaruh Allelopaty Jenis Tanaman Terhadap Perkecam...
Laporan Ekologi Tumbuhan “Pengaruh Allelopaty Jenis Tanaman Terhadap Perkecam...Laporan Ekologi Tumbuhan “Pengaruh Allelopaty Jenis Tanaman Terhadap Perkecam...
Laporan Ekologi Tumbuhan “Pengaruh Allelopaty Jenis Tanaman Terhadap Perkecam...
Biology Education
 
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Firlita Nurul Kharisma
 
Laporan teknelogi benih
Laporan teknelogi benihLaporan teknelogi benih
Laporan teknelogi benih
fahmiganteng
 

What's hot (20)

Makalah mikroganisme 2
Makalah mikroganisme 2Makalah mikroganisme 2
Makalah mikroganisme 2
 
Laporan Biogul
Laporan Biogul Laporan Biogul
Laporan Biogul
 
Slide 2 kapita hortikultuta
Slide 2 kapita hortikultutaSlide 2 kapita hortikultuta
Slide 2 kapita hortikultuta
 
Ppt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review Journal
Ppt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review JournalPpt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review Journal
Ppt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review Journal
 
Arti penting gulma
Arti penting gulmaArti penting gulma
Arti penting gulma
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMA
 
Makalah mikroganisme
Makalah mikroganismeMakalah mikroganisme
Makalah mikroganisme
 
Gulma Pada Tanaman Hortikultura
Gulma Pada Tanaman HortikulturaGulma Pada Tanaman Hortikultura
Gulma Pada Tanaman Hortikultura
 
Pengendalian Gulma
Pengendalian GulmaPengendalian Gulma
Pengendalian Gulma
 
trichoderma loh.
trichoderma loh.trichoderma loh.
trichoderma loh.
 
Tugas kultur in vitro tumbuhan
Tugas kultur in vitro tumbuhanTugas kultur in vitro tumbuhan
Tugas kultur in vitro tumbuhan
 
MAKALAH PEMULIAAN TANAMAN MEMBIAK VEGETATIF
MAKALAH PEMULIAAN TANAMAN MEMBIAK VEGETATIFMAKALAH PEMULIAAN TANAMAN MEMBIAK VEGETATIF
MAKALAH PEMULIAAN TANAMAN MEMBIAK VEGETATIF
 
Andrew hidayat 210690-respon-perkecambahan-beberapa-varietas-t
 Andrew hidayat   210690-respon-perkecambahan-beberapa-varietas-t Andrew hidayat   210690-respon-perkecambahan-beberapa-varietas-t
Andrew hidayat 210690-respon-perkecambahan-beberapa-varietas-t
 
7 nurasiah dj - reaksi bibit pisang barangan
7 nurasiah dj - reaksi bibit pisang barangan7 nurasiah dj - reaksi bibit pisang barangan
7 nurasiah dj - reaksi bibit pisang barangan
 
Makalah_29 Makalah fma kel 7 biotek 2 t.1
Makalah_29 Makalah fma kel 7 biotek 2 t.1Makalah_29 Makalah fma kel 7 biotek 2 t.1
Makalah_29 Makalah fma kel 7 biotek 2 t.1
 
Sianobakteria
SianobakteriaSianobakteria
Sianobakteria
 
Laporan Ekologi Tumbuhan “Pengaruh Allelopaty Jenis Tanaman Terhadap Perkecam...
Laporan Ekologi Tumbuhan “Pengaruh Allelopaty Jenis Tanaman Terhadap Perkecam...Laporan Ekologi Tumbuhan “Pengaruh Allelopaty Jenis Tanaman Terhadap Perkecam...
Laporan Ekologi Tumbuhan “Pengaruh Allelopaty Jenis Tanaman Terhadap Perkecam...
 
Trichokompos power point
Trichokompos power pointTrichokompos power point
Trichokompos power point
 
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
 
Laporan teknelogi benih
Laporan teknelogi benihLaporan teknelogi benih
Laporan teknelogi benih
 

Similar to Bioremidiasi mikoriza

63357-649-236825-2-10-20220406.pdf
63357-649-236825-2-10-20220406.pdf63357-649-236825-2-10-20220406.pdf
63357-649-236825-2-10-20220406.pdf
baltazar42
 
Laporan Praktikum Ekologi Terestrial: Tanah dan dekomposisi
Laporan Praktikum Ekologi Terestrial: Tanah dan dekomposisiLaporan Praktikum Ekologi Terestrial: Tanah dan dekomposisi
Laporan Praktikum Ekologi Terestrial: Tanah dan dekomposisi
Jeanne Isbeanny LFH
 
Aplikasi mol (mikro organisme lokal) sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...
Aplikasi mol (mikro organisme lokal)  sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...Aplikasi mol (mikro organisme lokal)  sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...
Aplikasi mol (mikro organisme lokal) sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...
Jidun Cool
 
Biologi tanah(ptpsp)
Biologi tanah(ptpsp)Biologi tanah(ptpsp)
Biologi tanah(ptpsp)
annisaroshi
 
Pemanfaatan Sampah Organik dan Effective Microorganisms dalam Meningkatkan Da...
Pemanfaatan Sampah Organik dan Effective Microorganisms dalam Meningkatkan Da...Pemanfaatan Sampah Organik dan Effective Microorganisms dalam Meningkatkan Da...
Pemanfaatan Sampah Organik dan Effective Microorganisms dalam Meningkatkan Da...
Resky Ervaldi Saputra
 

Similar to Bioremidiasi mikoriza (20)

Mikroganismes
MikroganismesMikroganismes
Mikroganismes
 
Biologi Tanah
Biologi TanahBiologi Tanah
Biologi Tanah
 
Mikrobiologi_pertanian_rtf.ppt
Mikrobiologi_pertanian_rtf.pptMikrobiologi_pertanian_rtf.ppt
Mikrobiologi_pertanian_rtf.ppt
 
PPT Ekologi: Fauna Tanah
PPT Ekologi: Fauna TanahPPT Ekologi: Fauna Tanah
PPT Ekologi: Fauna Tanah
 
63357-649-236825-2-10-20220406.pdf
63357-649-236825-2-10-20220406.pdf63357-649-236825-2-10-20220406.pdf
63357-649-236825-2-10-20220406.pdf
 
Fauna Tanah.pptx
Fauna Tanah.pptxFauna Tanah.pptx
Fauna Tanah.pptx
 
9088 16554-2-pb
9088 16554-2-pb9088 16554-2-pb
9088 16554-2-pb
 
Jurnal musuh alami padi
Jurnal musuh alami padiJurnal musuh alami padi
Jurnal musuh alami padi
 
PRODUKSI MASSAL CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULA PADA MEDIA TAN.ti.H, PASIR, ZEOLI...
PRODUKSI MASSAL CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULA PADA MEDIA TAN.ti.H, PASIR, ZEOLI...PRODUKSI MASSAL CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULA PADA MEDIA TAN.ti.H, PASIR, ZEOLI...
PRODUKSI MASSAL CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULA PADA MEDIA TAN.ti.H, PASIR, ZEOLI...
 
PPT REVIEW KETAHANAN PANGAN.pptx
PPT REVIEW KETAHANAN PANGAN.pptxPPT REVIEW KETAHANAN PANGAN.pptx
PPT REVIEW KETAHANAN PANGAN.pptx
 
Laporan Praktikum Ekologi Terestrial: Tanah dan dekomposisi
Laporan Praktikum Ekologi Terestrial: Tanah dan dekomposisiLaporan Praktikum Ekologi Terestrial: Tanah dan dekomposisi
Laporan Praktikum Ekologi Terestrial: Tanah dan dekomposisi
 
Aplikasi mol (mikro organisme lokal) sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...
Aplikasi mol (mikro organisme lokal)  sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...Aplikasi mol (mikro organisme lokal)  sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...
Aplikasi mol (mikro organisme lokal) sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...
 
Ilmu Gulma kelompok 2.pptx
Ilmu Gulma kelompok 2.pptxIlmu Gulma kelompok 2.pptx
Ilmu Gulma kelompok 2.pptx
 
Biologi tanah(ptpsp)
Biologi tanah(ptpsp)Biologi tanah(ptpsp)
Biologi tanah(ptpsp)
 
Pengaruh Pemberian Mikoriza dan Bahan Organik Terhadap Pertumbuhan Bibit Kopi...
Pengaruh Pemberian Mikoriza dan Bahan Organik Terhadap Pertumbuhan Bibit Kopi...Pengaruh Pemberian Mikoriza dan Bahan Organik Terhadap Pertumbuhan Bibit Kopi...
Pengaruh Pemberian Mikoriza dan Bahan Organik Terhadap Pertumbuhan Bibit Kopi...
 
PESTISIDA nabati pada hama gudang
PESTISIDA nabati pada hama gudangPESTISIDA nabati pada hama gudang
PESTISIDA nabati pada hama gudang
 
Pemanfaatan rizobakteri sebagai penginduksi ketahanan tanaman padi terhadap p...
Pemanfaatan rizobakteri sebagai penginduksi ketahanan tanaman padi terhadap p...Pemanfaatan rizobakteri sebagai penginduksi ketahanan tanaman padi terhadap p...
Pemanfaatan rizobakteri sebagai penginduksi ketahanan tanaman padi terhadap p...
 
ISOLATION_METARHIZIUM_DADANG HM_PT AAL
ISOLATION_METARHIZIUM_DADANG HM_PT AALISOLATION_METARHIZIUM_DADANG HM_PT AAL
ISOLATION_METARHIZIUM_DADANG HM_PT AAL
 
Makalah_34 Makalah presentasi gulma kel 5
Makalah_34 Makalah presentasi gulma kel 5Makalah_34 Makalah presentasi gulma kel 5
Makalah_34 Makalah presentasi gulma kel 5
 
Pemanfaatan Sampah Organik dan Effective Microorganisms dalam Meningkatkan Da...
Pemanfaatan Sampah Organik dan Effective Microorganisms dalam Meningkatkan Da...Pemanfaatan Sampah Organik dan Effective Microorganisms dalam Meningkatkan Da...
Pemanfaatan Sampah Organik dan Effective Microorganisms dalam Meningkatkan Da...
 

Recently uploaded

prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
aji guru
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
Mas PauLs
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
DoddiKELAS7A
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
iwidyastama85
 
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
putrisari631
 
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungPenyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
SemediGiri2
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 

Recently uploaded (20)

prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidananASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungPenyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 

Bioremidiasi mikoriza

  • 1. ISSN: 2252-3979 http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio Identifikasi Spora Jamur Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) pada Tanah Tercemar Minyak Bumi di Bojonegoro Rizka Faiza, Yuni Sri Rahayu, Yuliani Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya ABSTRAK Kegiatan eksplorasi minyak bumi menyebabkan terjadinya tumpahan minyak ataupun kebocoran pipa dalam skala besar, yang menyebabkan pencemaran lahan pada daerah tersebut. Untuk memulihkan lahan yang tercemar minyak bumi diperlukan mikroba endemik seperti mikoriza. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengukur kepadatan spora mikoriza dari tanah tercemar minyak bumi, selain itu mengidentifikasi jenis tanaman yang terinfeksi mikoriza. Pengambilan sampel tanah berasal dari tanah tercemar minyak bumi secara composite sampling untuk identifikasi dan pemerangkapan mikoriza. Penelitian ini berhasil menemukan 7 tipe spora yaitu Glomus sp. (2 tipe spora), Gigaspora sp. (3 tipe spora), Acaulospora sp. (1 tipe spora) dan Sclerocystis sp. (1 tipe spora). Tanaman yang bersimbiosis dengan mikoriza pada tanah tercemar minyak bumi adalah Stachytarpheta mutabilis, Lantana camara L, Imperata cylindrica L, Calotropis gigantea, Eupatorium odoratum L, Sida rhombifolia L and Tectona grandis L. Kepadatan spora tertinggi adalah pada tanah yang ditumbuhi tanaman Sida rhombifolia yaitu 61 spora/50g tanah. Kata kunci: tanah tercemar minyak bumi; identifikasi; Mikoriza Vesikular Arbuskular ABSTRACT Exploration of oil cause an oil spill or pipeline leak on a large scale, which causes contamination of land in the area. To recover petroleum contaminated land require as microbial endemic like mycorrhizal as an alternative. The objective of this research were to explore, identify and determine the density of spores of mycorrhizal of petroleum contaminated soil, besides identifying infected mycorrhizal plants. Soil samples were obtained as composite sampling during identifying and trapping of mycorrhyza. The result obtained 7 types of spore of mycorrhyza namely Glomus sp. (2 types), Gigaspora sp. (3 types), Acaulospora sp. (1 type) and Sclerocystis sp. (1 type). Plants that had symbiosis with micorrhyza were Stachytarpheta mutabilis, Lantana camara L, Imperata cylindrica L, Calotropis gigantea, Eupatorium odoratum L, Sida rhombifolia L and Tectona grandis L. The highest spore density on soil that is covered by plants Sida rhombifolia was 61 spore/50 g soil. Key word: petroleum contaminated soil; identification; Mycorrhyza Vesicular Arbuscular. . PENDAHULUAN Minyak bumi merupakan sumber energi yang sangat penting bagi kehidupan manusia sampai saat ini. Selain itu, pemanfaatan berbagai produk akhir atau produk-produk turunan minyak bumi juga semakin meningkat sehingga pemakaian minyak bumi akan terus berlanjut sampai ditemukan sumber energi alternatif lain yang lebih ekonomis dan efisien (Nugroho, 2006). Hal ini menyebabkan berbagai upaya eksplorasi, eksploitasi dan pengolahan minyak bumi terus ditingkatkan dari tahun ke tahun (Udianto dalam Dalimunte, 2002). Kegiatan tersebut menyebabkan terjadinya tumpahan minyak ataupun kebocoran pipa dalam skala besar di daerah sekitar pengeboran, yang mengakibatkan pencemaran lahan pada daerah tersebut. Untuk memulihkan lahan yang tercemar minyak bumi diperlukan mikroba endemik seperti mikoriza. Proses pemulihan kesuburan tanah tercemar sangat tergantung pada kuantitas tumpahan minyak bumi dan potensi bioremidiasi oleh mikroba di daerah yang tercemar tersebut. Bioremediasi (remediasi secara biologi) adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun. Salah satu mikroorganismeyangberfungsisebagai bioremediasi adalah jamur Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA). Jamur MVA dapat berperan langsung maupun tidak langsung dalam remediasi tanah. Berperan langsung karena kemampuannya menyerap unsur logam dari
  • 2. 8 LenteraBio Vol. 2 No. 1 Januari 2013: 7–11 dalam tanah dan berperan tidak langsung karena menstimulasi pertumbuhan mikroorganisme bioremediasi lain seperti bakteri, jamur dan sebagainya (Diky, 2011). Menurut Setiadi (2001) dalam Rossiana (2007) menyatakan bahwa ada beberapa MVA yang dapat digunakan untuk meremediasi tanah-tanah bekas pertambangan, misalnya Gigaspora rosea, Glomus etunicatum, Glomus manihotis, dan Acaulospora scrobiculata dengan tanaman inang sengon. Selain itu pada penelitian Ulfidah (2009) tentang efektivitas jenis Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) dalam meningkatkan serapan fosfor (P) tanaman kedelai (Glycine max L.) pada tanah tercemar minyak bumi di Bojonegoro menyebutkan bahwa jenis mikoriza Glomus agregatum dan Glomus etunicatum efektif dalam menurunkan kadar TPH pada tanah tercemar minyak bumi. Hasil penelitian Margarettha (2011) tentang eksplorasi dan identifikasi mikoriza indigen asal tanah bekas tambang batu bara diperoleh beberapa genus mikoriza, yaitu Glomus sp (9 tipe spora), Acaulospora sp (3 tipe spora) dan Enthrospora sp (1 tipe spora). Jamur Mikoriza Vesikular Arbuskula (MVA) berperan dalam memperbaiki sifat fisik tanah, yaitu membuat tanah menjadi gembur. Menurut Wright dan Uphadhyaya (1998) dalam Musfal (2010),MVAmelaluiakareksternalnya menghasilkan senyawa glikoprotein glomalin dan asam-asam organik yang akan mengikat butir- butir tanah menjadi agregat mikro. Selanjutnya melalui proses mekanis oleh hifa eksternal, agregat mikro akan membentuk agregat makro. Selain itu, mikoriza juga memiliki peran dalam melindungi tanaman yang hidup pada tanah yang kurang kondusif seperti tanah yang tercemar minyak bumi, logam berat, pH rendah, cekaman air dan lain-lain. Penelitianinibertujuanuntuk mengidentifikasi dan mengukur kepadatan spora mikoriza dari tanah tercemar minyak bumi, selain itu mengidentifikasi jenis tanaman yang terinfeksi mikoriza. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang karakteristik dan kepadatan spora mikoriza vesikular arbuskular pada lahan tercemar minyak bumi, yang diharapkan dapat dipergunakan sebagai bioremediator pada lahan tercemar minyak bumi. Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga. Sampel yang digunakan diambil dari tanah yang tercemar minyak bumi di Wonocolo Bojonegoro, tanah diambil secara komposit pada kedalaman 0–20 cm. Faktor lingkungan yang diamati antara lain adalah pH tanah, suhu tanah, kelembapan tanah dan intensitas cahaya. Isolasi jamur mikoriza dilakukan dengan teknik mengekstrak spora dengan cara tuang- saring berdasarkan metode Pacioni (1992) dalam Yassir dan Mulyana (2006), yakni dengan mencampurkan tanah sampel sebanyak 50 g dengan 500 ml air dan diaduk sampai butiran- butiran tanah tersuspensi, kemudian disaring dalam satu set saringan dengan nomor mesh 10, 20, 40, 60, 80, 100. Tanah yang diambil adalah tanah yang ada pada saringan 20 dan 40. Teknik tuang saring tersebut kemudian dilanjutkan dengan teknik sentrifugasi berdasarkan metode Brundrett et al (1996) dalam Yassir dan Mulyana (2006) dan hasil saringan kemudian ditambahkan aquades sampai 30 ml kemudian di sentrifugasi dengan kecepatan 2000 rpm selama 5 menit. Diambil pelet kemudian ditambahkan sukrosa 80% sebanyak 15 ml, kemudian disentrifugasi kembali dengan kecepatan 2000 rpm selama 1 menit. Supernatan dimasukkan ke dalam cawan petri kemudian diamati dengan menggunakan mikroskop. Untuk mengetahui simbiosis MVA pada tanaman naungan dilakukan pewarnaan dengan menggunakan pewarna Lactofenol trypan blue 0,05% pada akar tanaman tersebut. Spora yang telah diperoleh dari tanah tercemar minyak bumi kemudian dihitung kepadatan spora dengan menghitung banyaknya spora yang ditemukan tiap 50 g tanah. BAHAN DAN METODE Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai September 2012. Pengambilan sampel berasal dari tanah tercemar minyak bumi di daerah Wonocolo, Bojonegoro. Isolasi dan identifikasi spora mikoriza dilakukan di HASIL Terdapat empat genus mikoriza yang bersimbiosis dengan tanaman di tanah tercemar minyak bumi, yaitu Glomus, Gigaspora, Acaulospora dan Sclerocystis. Satu genus mikoriza tersebut dapat menginfeksi lebih dari satu tanaman (Tabel 1). Persentase spora pada tanah tercemar minyak bumi seluas 275 m2, dimana Glomussp 1 merupakan genussporamikorizayang mendominasi pada tanah tercemar minyak bumi dengan persentase penyebaran sebesar 69,83% (169 spora) (Tabel 2). Karakteristik dan morfologi mikoriza dari berbagai spora yang ditemukan dapat dideskripsikan berdasarkan bentuk, warna, ukuran dan ciri lain (Tabel 3).
  • 3. Faiza dkk.: Identifikasi spora jamur MVA 9 Tabel 1. Genus mikoriza yang bersimbiosis dengan tanaman di tanah tercemar minyak bumi No Genus mikoriza 1 Glomus 2 3 4 Gigaspora Acaulospora Sclerocystis Tanaman Stachytarpheta mutabilis (keji beling) Lantana camara L (tembelekan) Imperata cylindrica L (alang-alang) Calotropis gigantea (rembega) Eupatorium odoratum L (serunai) Sida rhombifolia L (otok) Tectona grandis L (jati) Stachytarpheta mutabilis (keji beling) Lantana camara L (tembelekan) Sida rhombifolia L (otok) Stachytarpheta mutabilis (keji beling) Tectona grandis L (jati) Tabel 2. Jumlah mikoriza tiap genus Tanaman Stachytarpheta mutabilis (keji beling) Lantana camara L (tembelekan) Imperata cylindrica L (alang-alang) Calotropis gigantean (rembega) Eupatorium odoratum L (serunai) Sida rhombifolia L (otok) Tectona grandis L (jati) Jumlah Persentase spora pada tanah seluas 275 m2 (%) A1 24 13 13 6 35 37 41 169 69,83 A2 3 - 6 3 20 23 12 67 27,68 B1 1 - - - - - - 1 0,41 B2 1 - - - - - - 1 0,41 B3 - 1 - - - - - 1 0,41 C 1 - - - - - 1 2 0,83 D - - - - - 1 - 1 0,41 100 Rerata sporaƩ (per 50g tanah) 30 14 19 9 55 61 54 242 Infeksi akar + + + + + + + Keterangan: A1 = Glomus sp 1B2 = Gigaspora sp 2D = Acaulospora sp B3 = Gigaspora sp 3A2 = Glomus sp 2 C = Sclerocystis spB1 = Gigaspora sp 1 Tabel 3. Karakteristik morfologis mikoriza di tanah tercemar minyak bumi, Bojonegoro SporaBentukWarnaUkuranCiri lainSumber Bulat Coklat tua Lolos pada saringan 437 µm (no mesh 40) Hifa berbentuk lurus Anonim (2011) dan Margarettha (2011) Glomus sp 1 (10 x 40) Bulat Kuning muda Lolos pada saringan 437 µm (no mesh 40) Hifa berbentuk lurus Anonim (2011) dan Margarettha (2011) Glomus sp 2 (10 x 40)
  • 4. 10 LenteraBio Vol. 2 No. 1 Januari 2013: 7–11 Spora Bentuk Batang Warna Kuning muda Ukuran Lolos pada saringan 437 µm (no mesh 40) Ciri lain Terdapat ornamen seperti duri Sumber Burni dkk (2007) Sclerocystis (10 x 10) Oval Coklat tua Lolos pada saringan 875 µm (no mesh 20) Memiliki “bulbous” (penyangga spora) pada pangkal hifa Anonim (2011) dan Margarettha (2011) Gigaspora sp 1 (10 x 40) Bulat Kuning kecoklatan Lolos pada saringan 875 µm (no mesh 20) Memiliki “bulbous” (penyangga spora) pada pangkal hifa Anonim (2011) dan Margarettha (2011) Gigaspora sp 2 (10 x 40) Bulat Coklat tua Lolos pada saringan 875 µm (no mesh 20) Memiliki “bulbous” (penyangga spora) pada pangkal hifa Anonim (2011) dan Margarettha (2011) Gigaspora sp 3 (10 x 10) Bulat Coklat kemerahan Lolos pada saringan 875 µm (no mesh 20) - Anonim (2011) dan Margarettha (2011) Acaulospora sp (10 x 10) Selain data karakteristik spora mikoriza, diukur pula faktor lingkungan yang mendukung pertumbuhan spora. Adapun hasil analisis faktor lingkungan yang diperoleh meliputi pH 6,5; suhu tanah 34oC; kelembapan tanah 66% dan intensitas cahaya 2593 Cd. Keadaan lingkungan di atas telah sesuai untuk pertumbuhan spora mikoriza pada tanah tercemar minyak bumi. PEMBAHASAN Hasil eksplorasi yang dilakukan pada tanah tercemar minyak bumi di Bojonegoro diperoleh tujuh genus spora mikoriza, antara lain Glomus sp 1, Glomus sp 2, Gigaspora sp 1, Gigaspora sp 2, Acaulospora sp dan Sclerocystis sp. Keberagaman spora mikoriza yang ditemukan di tanah tercemar minyak bumi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang meliputi faktor biotik dan faktor abiotik. Suatu sistem akar tanaman dapat diinfeksi oleh lebih dari satu genus mikoriza, meskipun keberhasilan dalam menginfeksi tanaman berbeda (Tabel 1). Perbedaan ini mungkin disebabkan oleh perbedaan kemampuan pengambilan atau pengeluaran unsur yang berbeda dari MVA atau perubahan dalam lingkungan sekitar akar selama pertumbuhan (Menge et al, 1982 dalam Kabirun, 2004). Jenis mikoriza yang mendominasi tanah tercemar minyak bumi, yaitu mikoriza genus Glomus sp 1 dengan persentase penyebaran sebesar 69,83% dengan jumlah spora 169 spora pada areal tanah seluas 275 m2. Faktor yang memengaruhi spora jenis Glomus sp 1 berkembang baik pada tanah tercemar minyak bumi salah satunya adalah pH tanah, adapun besar pH yang diperoleh adalah sebesar 6,5 (Tabel 4) hal ini sesuai dengan pernyataan Sieverding (1991) dalam Margarettha (2011) dimana mikoriza jenis Glomus sp dapat berkembang baik pada pH > 5,0. Ketersediaan unsur hara adalah faktor lain yang juga sangat memengaruhi jenis mikoriza yang mendominasi tanah tercemar minyak bumi,
  • 5. Faiza dkk.: Identifikasi spora jamur MVA 11 salah satunya adalah unsur P. Tanah yang tercemar minyak bumi cenderung memiliki kadar P yang rendah karena unsur P terfiksasi oleh logam Al dan Fe. Tanaman yang ada pada tanah tercemar minyak bumi dapat meningkatkan pengambilan unsur P apabila akar tanaman tersebut bersimbiosis dengan mikoriza (Keltjen, 1997 dalam Prihastuti, 2007). Menurut Delvian (2006) secara umum spora mikoriza dari genus Glomus lebih cepat berkecambah dibandingkan Gigaspora dan Acaulospora, hasil ini sejalan dengan Clark (1997) dalamDelvian(2006)yangmempelajari perkecambahan dari 5 jenis Glomus, 4 jenis Scutellospora dan 4 jenis Gigaspora, yang rata-rata waktu perkecambahan secara berurutan adalah 6 minggu, 14 minggu dan 21 minggu. Penelitian lain, yaitu Margarettha (2011) tentang eksplorasi dan identifikasi mikoriza indigen asal tanah bekas tambang batu bara diperoleh mikoriza genus Glomus sp (9 tipe spora) lebih banyak dibandingkan spora mikoriza dari genus Acaulospora sp (3 tipe spora) dan Enthrospora sp (1 tipe spora). Kepadatan spora pada tiap sampel tanah dari ketujuh tanaman sangat bervariasi, yakni berkisar antara 9–61 spora/50 g tanah. Kepadatan spora tertinggi adalah pada tanah yang ditanami tanaman Sida rhombifolia L yakni sebanyak 61 spora/50 g tanah. Kepadatan spora yang diperoleh pada tanah tercemar minyak bumi serta tanaman yang bersimbiosis dengan spora tersebut menunjukkanpotensiMikorizaVesikular Arbuskular (MVA) untuk dapat digunakan sebagai bioremediator pada tanah tercemar minyak bumi. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa dengan adanya mikoriza pada tanah tercemar minyak bumi serta kepadatan yang cukup tinggi mengindikasikan bahwa tanah tercemar minyak bumi di daerah Bojonegoro dapat melakukan restorasi sendiri meskipun dalam jangka waktu yang cukup lama. yang ditumbuhi tanaman Sida rhombifolia, yaitu 61 spora/50 g tanah. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2011. Eksplorasi, Isolasi dan Identifikasi Fungi Mikoriza Arbuskular Dan Bakteri Endosimbiotik MikorizadariRizosfirKelapaSawit. (http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/12 3456789/52916/BAB%20III%20Eksplorasi,%20Isol asi%20Dan%20Identifikasi%20Fungi%20Mikoriza %20Arbuskular%20Dan%20Bakteri.pdf?sequence =5) diakses tanggal 2 Agustus 2012 Burni T, Sadaf P dan Aliya L. 2007. Occurrence and Characterization of VAM in Typha Elephantina Roxb Distric Kohat. Departement of Botany: University of Peshawar, Pakistan. Dalimunte.2002.PengaruhBiosurfaktandalam Biodegradasi Limbah Minyak Bumi oleh Mikroba Hidrokarbonoklastik (http://xa.yimg.com/kq/groups/22975017/13616 38927/name/Oktira+10407038-+laporan+KP.pdf) diakses tanggal 16 januari 2012 Delvian. 2006. Koleksi Isolat Cendawan Mikoriza Arbuskular Asal Hutan Pantai. Diky. 2011. Pengelolaan Tanah Tercemar Minyak Bumi. (http://dikypulungan.wordpress.com/pengelolaa n-tanah-tercemar-minyak-bumi/) diakses tanggal 16 januari 2012 Kabirun S. 2004. Peranan Mikoriza Arbuskular Pada Pertanian Berkelanjutan. Yogyakarta: UGM Margarettha. 2011. Eksplorasi dan Identifikasi Mikoriza Indigen Asal Tanah Bekas Tambang Batu Bara. Jurnal Berita Biologi, 10 (5): 641-646 Musfal. 2010. Potensi Cendawan Mikoriza Arbuskula Untuk Meningkatkan Hasil Tanaman Jagung. Jurnal Litbang Pertanian, 29 (4): 154-157 Nugroho, A. 2006. Bioremidiasi Hidrokarbon Minyak Bumi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Prihastuti. 2007. Isolasi dan Karakterisasi Mikoriza Vesikular-Arbuskular Di Tanah Kering Masam Lampung Tengah. Jurnal Penelitian Hayati, 12: 99- 106. Rossiana N. 2007. Penurunan Kandungan Logam Berat DanPertumbuhanTanamanSengon (Paraserianthes falcataiar L (Nielsen) Bermikoriza Dalam Medium Limbah Lumpur Minyak Hasil Ekstraksi. Ulfidah L. 2009. Efektivitas Jenis Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) Dalam Meningkatkan Serapan Fosfor (P) Tanaman Kedelai (Glycine max L.) Pada Tanah Tercemar Minyak Bumi Di Bojonegoro. Skripsi tidak dipublikasikan. Universitas Negeri Surabaya. Yassir I dan Mulyana O. 2006. Hubungan Potensi Antara Cendawan Mikoriza Arbuskular dan Sifat- sifat Tanah Di Tanah Kritis. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 3 (2): 107-115 SIMPULAN Hasil eksplorasi mikoriza pada tanah tercemar minyak bumi didapatkan 7 tipe spora mikoriza yaitu Glomus sp (2 tipe spora), Gigaspora sp (3 tipe spora), Acaulospora sp (1 tipe spora) dan Sclerocystis sp (1 tipe spora). Tanaman yang dapat bersimbiosis dengan mikoriza pada tanah tercemar minyak bumi antara lain adalah Stachytarpheta mutabilis, Lantana camara L, Imperata cylindrica L, Calotropis gigantean, Eupatorium odoratum L, Sida rhombifolia L dan Tectona grandis L. Kepadatan spora tertinggi adalah pada tanah
  • 6. Faiza dkk.: Identifikasi spora jamur MVA 11 salah satunya adalah unsur P. Tanah yang tercemar minyak bumi cenderung memiliki kadar P yang rendah karena unsur P terfiksasi oleh logam Al dan Fe. Tanaman yang ada pada tanah tercemar minyak bumi dapat meningkatkan pengambilan unsur P apabila akar tanaman tersebut bersimbiosis dengan mikoriza (Keltjen, 1997 dalam Prihastuti, 2007). Menurut Delvian (2006) secara umum spora mikoriza dari genus Glomus lebih cepat berkecambah dibandingkan Gigaspora dan Acaulospora, hasil ini sejalan dengan Clark (1997) dalamDelvian(2006)yangmempelajari perkecambahan dari 5 jenis Glomus, 4 jenis Scutellospora dan 4 jenis Gigaspora, yang rata-rata waktu perkecambahan secara berurutan adalah 6 minggu, 14 minggu dan 21 minggu. Penelitian lain, yaitu Margarettha (2011) tentang eksplorasi dan identifikasi mikoriza indigen asal tanah bekas tambang batu bara diperoleh mikoriza genus Glomus sp (9 tipe spora) lebih banyak dibandingkan spora mikoriza dari genus Acaulospora sp (3 tipe spora) dan Enthrospora sp (1 tipe spora). Kepadatan spora pada tiap sampel tanah dari ketujuh tanaman sangat bervariasi, yakni berkisar antara 9–61 spora/50 g tanah. Kepadatan spora tertinggi adalah pada tanah yang ditanami tanaman Sida rhombifolia L yakni sebanyak 61 spora/50 g tanah. Kepadatan spora yang diperoleh pada tanah tercemar minyak bumi serta tanaman yang bersimbiosis dengan spora tersebut menunjukkanpotensiMikorizaVesikular Arbuskular (MVA) untuk dapat digunakan sebagai bioremediator pada tanah tercemar minyak bumi. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa dengan adanya mikoriza pada tanah tercemar minyak bumi serta kepadatan yang cukup tinggi mengindikasikan bahwa tanah tercemar minyak bumi di daerah Bojonegoro dapat melakukan restorasi sendiri meskipun dalam jangka waktu yang cukup lama. yang ditumbuhi tanaman Sida rhombifolia, yaitu 61 spora/50 g tanah. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2011. Eksplorasi, Isolasi dan Identifikasi Fungi Mikoriza Arbuskular Dan Bakteri Endosimbiotik MikorizadariRizosfirKelapaSawit. (http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/12 3456789/52916/BAB%20III%20Eksplorasi,%20Isol asi%20Dan%20Identifikasi%20Fungi%20Mikoriza %20Arbuskular%20Dan%20Bakteri.pdf?sequence =5) diakses tanggal 2 Agustus 2012 Burni T, Sadaf P dan Aliya L. 2007. Occurrence and Characterization of VAM in Typha Elephantina Roxb Distric Kohat. Departement of Botany: University of Peshawar, Pakistan. Dalimunte.2002.PengaruhBiosurfaktandalam Biodegradasi Limbah Minyak Bumi oleh Mikroba Hidrokarbonoklastik (http://xa.yimg.com/kq/groups/22975017/13616 38927/name/Oktira+10407038-+laporan+KP.pdf) diakses tanggal 16 januari 2012 Delvian. 2006. Koleksi Isolat Cendawan Mikoriza Arbuskular Asal Hutan Pantai. Diky. 2011. Pengelolaan Tanah Tercemar Minyak Bumi. (http://dikypulungan.wordpress.com/pengelolaa n-tanah-tercemar-minyak-bumi/) diakses tanggal 16 januari 2012 Kabirun S. 2004. Peranan Mikoriza Arbuskular Pada Pertanian Berkelanjutan. Yogyakarta: UGM Margarettha. 2011. Eksplorasi dan Identifikasi Mikoriza Indigen Asal Tanah Bekas Tambang Batu Bara. Jurnal Berita Biologi, 10 (5): 641-646 Musfal. 2010. Potensi Cendawan Mikoriza Arbuskula Untuk Meningkatkan Hasil Tanaman Jagung. Jurnal Litbang Pertanian, 29 (4): 154-157 Nugroho, A. 2006. Bioremidiasi Hidrokarbon Minyak Bumi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Prihastuti. 2007. Isolasi dan Karakterisasi Mikoriza Vesikular-Arbuskular Di Tanah Kering Masam Lampung Tengah. Jurnal Penelitian Hayati, 12: 99- 106. Rossiana N. 2007. Penurunan Kandungan Logam Berat DanPertumbuhanTanamanSengon (Paraserianthes falcataiar L (Nielsen) Bermikoriza Dalam Medium Limbah Lumpur Minyak Hasil Ekstraksi. Ulfidah L. 2009. Efektivitas Jenis Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) Dalam Meningkatkan Serapan Fosfor (P) Tanaman Kedelai (Glycine max L.) Pada Tanah Tercemar Minyak Bumi Di Bojonegoro. Skripsi tidak dipublikasikan. Universitas Negeri Surabaya. Yassir I dan Mulyana O. 2006. Hubungan Potensi Antara Cendawan Mikoriza Arbuskular dan Sifat- sifat Tanah Di Tanah Kritis. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 3 (2): 107-115 SIMPULAN Hasil eksplorasi mikoriza pada tanah tercemar minyak bumi didapatkan 7 tipe spora mikoriza yaitu Glomus sp (2 tipe spora), Gigaspora sp (3 tipe spora), Acaulospora sp (1 tipe spora) dan Sclerocystis sp (1 tipe spora). Tanaman yang dapat bersimbiosis dengan mikoriza pada tanah tercemar minyak bumi antara lain adalah Stachytarpheta mutabilis, Lantana camara L, Imperata cylindrica L, Calotropis gigantean, Eupatorium odoratum L, Sida rhombifolia L dan Tectona grandis L. Kepadatan spora tertinggi adalah pada tanah