SlideShare a Scribd company logo
Definisi Hortikultura
Hortikultura     Horticulture Hortus
Hortus = Kebun atau halaman pekarangan
Seni menanam tanaman buah, sayuran, hias dan
 obat pada suatu lahan pekarangan atau kebun.
Budidaya tanaman buah, sayur, hias dan obat yang
 melibatkan tenaga kerja dan menggunakan saprodi
 yang dikelola secara intensif untuk kepentingan
 ekonomi dan kepuasan nilai estetika dalam satuan
 usaha berluasan terbatas.
Macam Tanaman Sayuran
Sayuran  daun dan tangkai (bayam, kangkung , sawi,
 kailan, kubis, dll)
Sayuran kacang (kapri, pete, kacan panjang, dll)
Sayuran buah (kluwih, cabe, tomat, mentimun, dll)
Sayuran akar dan ubi (lobak, wortel, kentang, dll)
Sayuran kesukaan (beluntas, rebung, pakis, dll)
Macam Tanaman Buah-buahan
Buah Klimaterik ( Durian, nangka,
 cempedak, mangga, pepaya, pisang,
 adpokat, sawo, dll)

Buah non Klimaterik (nenas, belimbing,
 melon, semangka, jeruk, apel, buah naga,
 dll)
Macam Tanaman Hias
Bunga
Paku-pakuan
Coniferae
Perdu hias
Bambu Hias
Palmae
Cactus
Tanaman Memanjat
Tanaman air
Tanaman Berbatang lunak
Tanaman Berbatang Keras
Macam Tanaman Obat
Perbanyakan Tanaman
Pengertian dan Perbanyakan Tanaman
Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi
Media Perbanyakan Tanaman
Tempat untuk Perbanyakan Tanaman
Perbanyakan seksual
Evaluasi Kualitas Benih
Teknik Perbanyakan Secara Vegetatif
Persiapan Lahan
♦Pemilihan Lahan

1. Kesuburan (pupuk organik/anorganik &
   kapur)
2. Sifat fisik (pengolahan tanah untuk
   menggemburkan supaya aerasi dan
   drainase baik dan mengendalikan gulma)

3. Kemiringan (membuat terasering
   mengikuti garis kontur untuk mencegah
   erosi)
4. Status air (sungai,rawa,pasang surut)
4. Status air (sungai,rawa,pasang surut)

5. Ketersediaan sumber air (air
   menentukan keberhasilan pada lahan
   kering)
6. Gulma yang dominan (alang2)
* Lahan yang ideal : subur, gembur, datar,
  tidak tergenang, dekat sumber air, tidak
  ditumbuhi gulma yang dominan dan
  harus ada kesesuaian antara jenis
  tanaman dan iklim (ketinggian tempat)
Pengolahan Tanah dan Penyiapan Lahan
 Berfungsi : aerasi & drainasi
 Alat : berat & sederhana
 Budidaya TOT


Keuntungan TOT :
1. Mengurangi erosi
2. Kerusakan struktur tanah rendah
3. Mengurangi kebutuhan tenaga kerja
4. Memperkecil kehilangan B.O.
Kerugian TOT :
1. Pengunaan herbisida meningkat
2. Serangan hama penyakit meningkat
Penyiapan lahan
Keuntungan Pembuatan guludan :
1. Daerah perakaran gembur
2. Mempertebal lapisan top soil
3. Mengurangi resiko tergenang
4. Mengurangi erosi & meningkatkan lahan
   untuk menahan air (pada lahan miring)
Pemupukan
Pemupukan    : penambahan hara makro dan
 mikro (kec. C,H,O)
Gejala kekurangan hara dicirikan : warna,
 ukuran/morfologi daun
Ketersediaan UH dipengaruhi : pH, KTK,
 solubilitasUH dan aktifitas Mikroorganisme
 tanah
Kelebihan UH : keracunan/pertb abnormal
Kebutuhan hara dihitung berdasarkan :
1. Hasil analisis tanah u/ hara total,tersedia,
   faktor yang mempengaruhi ketersediaan
   UH
2. Hasil analisis jaringan tanaman
 Kebutuhan pupuk berdasar selisih antara
  jumlah yang dibutuhkan tanaman dg jumlah
  yang tersedia di tanah
 Pupuk majemuk/pupuk lengkap
  mengandung Nitogen,Fosfor&Kalium
 Kelebihan pupuk : meningkatkan salinitas
  dan mencemari air tanah
• Kandungan beberapa pupuk N, P, K, yang
  umum digunakan
   Urea 46% N                TSP 45% P2O5
   Urea formaldehid 38%
   Amn nitrat 33,5%
                              Mg amon Fosf 40%
   Amonium cair 20-24%       Single spr fosf 20%
   Diamn fosfat 21%          Kal khlor 50-
   Amn sulfat 20,6%           60%K2O
   Natrium nitrat 16%        Kalium sulfat 48-51%
   Kalsium nitrat 15,5%
   Kalium nitrat 14%
                              Kalium nitrat 46%
   Pupuk kot unggas 5%       Kal Mg sulf 22%
   Pupuk kot sapi 1-2%       Abu kayu 4-10%
Jenis pupuk        Keunggulan                Kerugian
                                    • Tidak mudah tercuci
              •Tersedia dalam waktu
   Organik                          • Tersedia setelah diurai
                lama
                                      mikroorganisme tanah
                •Slow release
                  fertilizer
 Anorganik                            •Mudah tercuci
               ♦Mudah tersedia


Teknik aplikasi :
1. Ditebar (broadcasting)
2. Dibenamkan (band placement, side dressing)
3. Disiramkan (dilarutkan dalam air)
4. Penyemprotan pada daun (Pupuk daun)
Inokulasi Mikroorganisme bermanfaat
 (Rhizobium & Mikoriza)

Populasi mikroba ditingkatkan dengan :
1. Memanipulasi lingkungan rizosfer
2. Menambah pop ke media tanam/bahan tmn
   (inokulasi)
Upaya mempertahankan pop mikroba: umur &
   jenis tanaman, sifat & perlk tnh, faktor
   lingk, aplikasi agrokimia, interaksi dg
   mikroba tnh lain
Keuntungan Mikroorganisme

  Mikoriza                  Rizobium
1.Membantu menyerap           (bersimbiosis dg akar
   air dan hara (Fosfor)      leguminosa)
•  Prod mikroogns          1. Mampu memfiksasi N
   komersial :prod,           dari udara
   penyimpanan dan         •  Teknik aplikasi &
   teknik aplikasi            formulasi penting
Pengairan

Efisiensi penggunaan air dilakukan :
1. Aplikasi air dlm jumlah opt
2. Mengurangi laju evaporasi
3. Jenis Tanaman sesuai dg ekosistem
4. Mengurangi penggunaan air oleh gulma
5. Mengurangi kehilangan air (run off) dg
     pembuatan teras dan pemberian air
     berlebih
Metode Irigasi

1. Melalui selokan           Pemberian :
  (furrow irrigation)         1. Tradisional
2. Pancaran (springkler       2. Teknologi canggih
  irrigation)
3. Tetes (drip irrigation)
Penanaman dan Pola Tanam
Penyiapan Bahan Tanam
1. Benih
   diperlakukan sebelum tanam
   Tujuan :
    a. mematahkan fase dormansi
    b. melindungi benih dari serangan hama &
       penyakit
a. Dormansi
   Penyebab :
   1. fisik : kulit benih keras, tidak permiabel
      terhadap air dan oksigen (karena lapisan
      lilin/senyawa hidrofobik), sehingga
      pembesaran embrio terhambat
      Pematahan dormansi :
      - alami : unsur iklim, status air tanah,
                mikrooganisme tanah, aktifitas
           enzim benih.
     - artifisial : suhu & RH tinggi, perendaman
      pelarut organik/larutan asam, skarifikasi
      (mengasah kulit benih).
2. Fisiologis : embrio belum matang, matang
    secara morfologis tidak secara fisiologis,
    senyawa penghambat perkecambahan



    Pematahan Dormansi :
    - Alami : embrio terus berkembang dan
               mensintesis enzim untuk
               memacu perkecambahan
    - Artifisial : lembab & suhu rendah
               (stratifikasi)
Senyawa penghambat dapat disintesis pada :
1. Kulit biji
2. Embrio
3. Endosperm
4. Buah kemudian masuk dalam biji secara
   difusi
   Contoh : asam organik, alkaloid,
   fenolat,tannin, koumarin, asam
   absisat,aldehid
Cara Kerja :
1. Menghambat aktivitas hormon
2. Mempengaruhi pH
3. Mempengaruhi potensi osmotik benih
Cara mengatasi :
1. Secara alami senyawa penghambat akan
   berkurang karena pencucian oleh air hujan
2. Secara artifisial dapat dikurangi dengan
   pencucian &perendaman


b. Melindungi dari hama & penyakit dengan
   pestisida
2. Potongan organ vegetatif
  Stek batang, akar, daun ; umbi, rizoma,    umbi
  semu
  Perlakuan : Aplikasi ZPT untuk merangsang
  akar adventif (IBA, sitokinin, IBA+sitokinin) +
  fungisida
3. Bibit
   a. Penyemaian benih
   b. Perbanyakan aseksual
   Pemindahan ke lahan (transplanting)
Teknik Penanaman
Langsung dan semai :
1. ditebar (broadcasting), (benih ukuran kecil
   & dipanen saat vegetatif)
2. ditanam dalam larikan
3. ditanam dlm lubang tanam (benih ukuran
   besar)
    Jumlah benih per lubang
1. Daya kecambah baik : 2 benih per lubang
2. Daya kecambah rendah : > 2 benih/lubang
Pemilihan pola pengaturan lubang tergantung
1. sifat pertumbuhan tanaman,
2. efisiensi pemanfaatan lahan
3. Kemudahan kegiatan tanam, pemeliharaan
   & panen
Pengaturan Lubang :
1. segi 4,
2. segi 3,
3. baris tunggal
4. baris ganda
• Penanaman dengan organ vegetatif dilakukan
   dengan membuat lubang tanam
• Transplanting pada saat menguntungkan :
1. Suhu rendah
2. Intensitas cahaya rendah
3. Kecepatan angin rendah
4. Kelembaban udara tinggi

Tanaman hortikultura yang ditanam dari biji
adalah tanaman sayuran dan buah yang
berumur pendek, yang berumur tahunan
menggunakan bibit
c. Pola Tanaman

1.Monokultur
  Menanam hanya satu jenis tanaman
  Tujuan : untuk komersial, karena
  mempunyai nilai ekonomis tinggi
  Keuntungan :
 Pengelolaan mudah & sederhana,
 nilai ekonomi tinggi jika waktu panen
  tepat
Kerugian :
1. kegagalan secara total dapat terjadi, akibat
   hama & penyakit
2. menunjang perkembangan hama penyakit,
3. tidak memenuhi kebutuhan pangan & gizi,
4. Kerurugian terjadi jika waktu panen harga
   turun
2. Multiple Cropping
a. Rotasi Tanaman
      Penanaman beberapa jenis tanaman pada
  lahan yang sama tetapi pada waktu yang
  berbeda atau secara bergiliran
   Keuntungan :
Meningkatkan keanekaragaman bahan pangan
  dan gizi,
memutus daur hidup hpt,
mengurangi aplikasi N jika ada tanaman
  leguminosa
b. Tumpang Sari
   Penanaman beberapa jenis tanaman (2 atau
  lebih) pada lahan yang sama dan pada
  waktu yang sama dengan jarak tanam teratur
c. Mixed cropping
  Penanaman beberapa jenis tanaman (2 atau
  lebih) pada lahan yang sama dan pada
  waktu yang sama dengan jarak tanam tidak
  teratur
keuntungan : adanya keragaman, sehingga
   dapat menyediakan berbagai jenis bahan
   pangan;
Kerugian : terdapat tanaman yang tidak
   produktif akibat persaingan dan kondisi
   iklim mikro yang tidak optimal
d. Relay cropping
   Menanam jenis tanaman kedua sebelum
   tanaman pertama panen, kemudian diikuti
   oleh penanaman jenis ketiga sebelum
   tanaman kedua dipanen
e. Tajuk Bertingkat
 Tanaman yang tajuknya tinggi dapat ditanam
  bersama-sama dengan tanaman yang
 tajuknya rendah dan optimal
 pertumbuhannya pada intensitas cahaya
 rendah (toleran terhadap naungan)
f. Alley cropping
 Tanaman semusim ditanam diantara barisan
 pohon yang ditanam mengikuti garis kontur
  Keuntungan : mempunyai kemampuan
 untuk mengurangi erosi permukaan
g. Ridge- planting- system
  Sistem budidaya tanaman dengan pembuatan
  guludan dan mengikuti garis kontur dan
  dilakukan rotasi antara tanaman budidaya
  dengan tanaman leguminosa penutup tanah
Optimalisasi Kondisi iklim
Mikro
Iklim yang mempengaruhi tanaman
1. Lingkungan fisik (abiotik) : tanah dan iklim
a. Tanah : kondisi fisik, kimia dan biologi tanah
 b. Iklim : suhu, cahaya,kelembaban, angin dan
     curah hujan
 2. Lingkungan biotik :
 a. Hama, patogen, serangga bermanfaat
 b. Mikroba patogenik dan bermanfaat
Teknik untuk manipulasi iklim mikro
1. Naungan
2. Mulsa
Keuntungan :
1. Mengurangi tenaga dan biaya untuk
pengendalian gulma dan ramah lingkungan
2. Menghemat penggunaan air
3. Memperkecil fluktuasi suhu tanah
4. Meningkatkan kebersihan hasil tanaman
5. Merupakan bahan organik yang gampang
   terdekomposisi
6. Mengurangi resiko erosi
Pengaturan Pertumbuhan Tanaman

TujuanPengaturan Pertumbuhan
Kerangka Rambatan Tanaman
Pemangkasan
Penggunaan ZPT


Teknik untuk memanipulasi iklim mikro
Budidaya tanaman dalam greenhous
Pengendalian Hama, Patogen, dan
Gulma Tanaman
JenisMusuh Tanaman
Faktor yang Menyebabkan Ledakan
 Populasi musuh Alami
Kehilangan Hasil
Cara Pengendalian
Pengelolaan Secara Terpadu
Kerusakan Mekanis dan Fisiologi
Pengertiandan Jenis Kerusakan Mekanis
Pencegahan dan Penanggulangan
Kerusakan Fisiologis
Penyebab Kerusakan Fisiologis
Pencegahan Kerusakan Fisiologis
Panen dan Pemasaran Hasil Segar
Prakiraan  Waktu Panen
Organ Hasil dan Kriteria Siap Panen
Teknik Panen
Fisiologi Pasca Panen
Penyiapan Sebelum Produk Dipasarkan
Pengangkutan
Upaya Menjaga Kesegaran Hasil
Agroindustri Hortikultura

More Related Content

What's hot

Botani 1 Pendahuluan
Botani 1 PendahuluanBotani 1 Pendahuluan
Botani 1 Pendahuluan
Sinergi Inspiration
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
Ekal Kurniawan
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
dyahpuspita73
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMA
Novia Dwi
 
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Nestri Yuniardi
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
Repository Ipb
 
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
tani57
 
Makalah teknologi benih lanjutan
Makalah teknologi benih lanjutanMakalah teknologi benih lanjutan
Makalah teknologi benih lanjutan
agronomy
 
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihLaporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Tidar University
 
Perbanyakan tanaman
Perbanyakan  tanamanPerbanyakan  tanaman
Perbanyakan tanaman
Ali Babang
 
VERTIKULTUR Yenny permata sari PPB 3D
VERTIKULTUR     Yenny permata sari PPB 3DVERTIKULTUR     Yenny permata sari PPB 3D
VERTIKULTUR Yenny permata sari PPB 3D
tani57
 
kultur jaringan kentang
kultur jaringan kentangkultur jaringan kentang
kultur jaringan kentang
Fauzia Hidayati
 
Sorgum (sorghum bicolor L)
Sorgum (sorghum bicolor L)Sorgum (sorghum bicolor L)
Sorgum (sorghum bicolor L)
Sanda Ratna Sari
 
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEMAcara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Alfian Nopara Saifudin
 
Makalah perbanyakan tanaman
Makalah perbanyakan tanamanMakalah perbanyakan tanaman
Makalah perbanyakan tanaman
agus tian
 
BUDIDAYA TANAMAN SAYURan.ppt
BUDIDAYA TANAMAN SAYURan.pptBUDIDAYA TANAMAN SAYURan.ppt
BUDIDAYA TANAMAN SAYURan.ppt
MigusnawatiTiti1
 
Unsur hara makro
Unsur hara makroUnsur hara makro
Unsur hara makroEva Nugraha
 

What's hot (20)

Botani 1 Pendahuluan
Botani 1 PendahuluanBotani 1 Pendahuluan
Botani 1 Pendahuluan
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMA
 
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
 
9. pengujian-benih
9. pengujian-benih9. pengujian-benih
9. pengujian-benih
 
Pestisida nabati
Pestisida nabatiPestisida nabati
Pestisida nabati
 
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
 
Makalah teknologi benih lanjutan
Makalah teknologi benih lanjutanMakalah teknologi benih lanjutan
Makalah teknologi benih lanjutan
 
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihLaporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
 
Laporan Budidaya KARET
Laporan Budidaya KARETLaporan Budidaya KARET
Laporan Budidaya KARET
 
Perbanyakan tanaman
Perbanyakan  tanamanPerbanyakan  tanaman
Perbanyakan tanaman
 
VERTIKULTUR Yenny permata sari PPB 3D
VERTIKULTUR     Yenny permata sari PPB 3DVERTIKULTUR     Yenny permata sari PPB 3D
VERTIKULTUR Yenny permata sari PPB 3D
 
kultur jaringan kentang
kultur jaringan kentangkultur jaringan kentang
kultur jaringan kentang
 
Sorgum (sorghum bicolor L)
Sorgum (sorghum bicolor L)Sorgum (sorghum bicolor L)
Sorgum (sorghum bicolor L)
 
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEMAcara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
 
Makalah perbanyakan tanaman
Makalah perbanyakan tanamanMakalah perbanyakan tanaman
Makalah perbanyakan tanaman
 
BUDIDAYA TANAMAN SAYURan.ppt
BUDIDAYA TANAMAN SAYURan.pptBUDIDAYA TANAMAN SAYURan.ppt
BUDIDAYA TANAMAN SAYURan.ppt
 
Unsur hara makro
Unsur hara makroUnsur hara makro
Unsur hara makro
 

Viewers also liked

ONG et Marketing alternatif
ONG et Marketing alternatif ONG et Marketing alternatif
ONG et Marketing alternatif charlotte20081988
 
Agorafobia
AgorafobiaAgorafobia
Sistem sirkulasi
Sistem sirkulasiSistem sirkulasi
Sistem sirkulasi
fikri asyura
 

Viewers also liked (8)

Abece
AbeceAbece
Abece
 
ONG et Marketing alternatif
ONG et Marketing alternatif ONG et Marketing alternatif
ONG et Marketing alternatif
 
Akromegali
AkromegaliAkromegali
Akromegali
 
6.podloge iikol
6.podloge iikol6.podloge iikol
6.podloge iikol
 
Teknik sampling baru
Teknik sampling baruTeknik sampling baru
Teknik sampling baru
 
Fobiak maider
Fobiak   maiderFobiak   maider
Fobiak maider
 
Agorafobia
AgorafobiaAgorafobia
Agorafobia
 
Sistem sirkulasi
Sistem sirkulasiSistem sirkulasi
Sistem sirkulasi
 

Similar to Slide 2 kapita hortikultuta

Mari berhidroponik yuk
Mari berhidroponik yukMari berhidroponik yuk
Mari berhidroponik yuk
SMK Muhammadiyah Kramat
 
Budi daya tanaman cabai
Budi daya tanaman cabaiBudi daya tanaman cabai
Budi daya tanaman cabai
bayu hidayah
 
Budidaya Cabai
Budidaya CabaiBudidaya Cabai
Budidaya Cabai
subhanricky23
 
Papaer agt tan pangan ii
Papaer agt tan pangan iiPapaer agt tan pangan ii
Papaer agt tan pangan ii
Febrina Tentaka
 
Dasar ilmu tanaman
Dasar ilmu tanamanDasar ilmu tanaman
Dasar ilmu tanaman
Mr.Mahmud
 
155 budi daya kacang tanah
155 budi daya kacang tanah155 budi daya kacang tanah
155 budi daya kacang tanah
HeruSigitSetiawan
 
PENGARUH FAKTOR BIOLOGI DAN GEOGRAFI BAHAN ALAM FARMASI TERHADAP KUALITAS BAH...
PENGARUH FAKTOR BIOLOGI DAN GEOGRAFI BAHAN ALAM FARMASI TERHADAP KUALITAS BAH...PENGARUH FAKTOR BIOLOGI DAN GEOGRAFI BAHAN ALAM FARMASI TERHADAP KUALITAS BAH...
PENGARUH FAKTOR BIOLOGI DAN GEOGRAFI BAHAN ALAM FARMASI TERHADAP KUALITAS BAH...
HotnaDoharniSiregar
 
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura (1)
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura (1)290158421 budidaya-tanaman-hortikultura (1)
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura (1)
Andrew Hutabarat
 
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
Andrew Hutabarat
 
Pengaruh iklim terhadap pola tanam
Pengaruh iklim terhadap pola tanamPengaruh iklim terhadap pola tanam
Pengaruh iklim terhadap pola tanam
Findra Wahyudi
 
BAB I PENDAHULUAN - Copy.docx
BAB I PENDAHULUAN - Copy.docxBAB I PENDAHULUAN - Copy.docx
BAB I PENDAHULUAN - Copy.docx
VeronikaPara
 
Teknis budidaya kacang tanah
Teknis budidaya kacang tanahTeknis budidaya kacang tanah
Teknis budidaya kacang tanahsujononasa
 
Minyak Organik
Minyak OrganikMinyak Organik
Minyak Organikalicnono
 
Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1Yadhi Muqsith
 
MIKROBIOLOGI TANAMAN kabupaten gresik jawa timur
MIKROBIOLOGI TANAMAN kabupaten gresik jawa timurMIKROBIOLOGI TANAMAN kabupaten gresik jawa timur
MIKROBIOLOGI TANAMAN kabupaten gresik jawa timur
spemdalas12
 
Biologi tanah(ptpsp)
Biologi tanah(ptpsp)Biologi tanah(ptpsp)
Biologi tanah(ptpsp)annisaroshi
 
Kultur jaringan
Kultur jaringanKultur jaringan
Kultur jaringan
Potpotya Fitri
 
Ppoc (pestisida dan pupuk organik cair)
Ppoc (pestisida dan pupuk organik cair)Ppoc (pestisida dan pupuk organik cair)
Ppoc (pestisida dan pupuk organik cair)
Kharis Pratama
 

Similar to Slide 2 kapita hortikultuta (20)

Mari berhidroponik yuk
Mari berhidroponik yukMari berhidroponik yuk
Mari berhidroponik yuk
 
Budi daya tanaman cabai
Budi daya tanaman cabaiBudi daya tanaman cabai
Budi daya tanaman cabai
 
Budidaya Cabai
Budidaya CabaiBudidaya Cabai
Budidaya Cabai
 
Papaer agt tan pangan ii
Papaer agt tan pangan iiPapaer agt tan pangan ii
Papaer agt tan pangan ii
 
Dasar ilmu tanaman
Dasar ilmu tanamanDasar ilmu tanaman
Dasar ilmu tanaman
 
155 budi daya kacang tanah
155 budi daya kacang tanah155 budi daya kacang tanah
155 budi daya kacang tanah
 
PENGARUH FAKTOR BIOLOGI DAN GEOGRAFI BAHAN ALAM FARMASI TERHADAP KUALITAS BAH...
PENGARUH FAKTOR BIOLOGI DAN GEOGRAFI BAHAN ALAM FARMASI TERHADAP KUALITAS BAH...PENGARUH FAKTOR BIOLOGI DAN GEOGRAFI BAHAN ALAM FARMASI TERHADAP KUALITAS BAH...
PENGARUH FAKTOR BIOLOGI DAN GEOGRAFI BAHAN ALAM FARMASI TERHADAP KUALITAS BAH...
 
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura (1)
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura (1)290158421 budidaya-tanaman-hortikultura (1)
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura (1)
 
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
 
Pengaruh iklim terhadap pola tanam
Pengaruh iklim terhadap pola tanamPengaruh iklim terhadap pola tanam
Pengaruh iklim terhadap pola tanam
 
BAB I PENDAHULUAN - Copy.docx
BAB I PENDAHULUAN - Copy.docxBAB I PENDAHULUAN - Copy.docx
BAB I PENDAHULUAN - Copy.docx
 
Teknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatTeknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomat
 
Teknis budidaya kacang tanah
Teknis budidaya kacang tanahTeknis budidaya kacang tanah
Teknis budidaya kacang tanah
 
Minyak Organik
Minyak OrganikMinyak Organik
Minyak Organik
 
Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1
 
MIKROBIOLOGI TANAMAN kabupaten gresik jawa timur
MIKROBIOLOGI TANAMAN kabupaten gresik jawa timurMIKROBIOLOGI TANAMAN kabupaten gresik jawa timur
MIKROBIOLOGI TANAMAN kabupaten gresik jawa timur
 
Biologi tanah(ptpsp)
Biologi tanah(ptpsp)Biologi tanah(ptpsp)
Biologi tanah(ptpsp)
 
Kultur jaringan
Kultur jaringanKultur jaringan
Kultur jaringan
 
Budidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanahBudidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanah
 
Ppoc (pestisida dan pupuk organik cair)
Ppoc (pestisida dan pupuk organik cair)Ppoc (pestisida dan pupuk organik cair)
Ppoc (pestisida dan pupuk organik cair)
 

More from Issuchii Liescahyani

03 dormansi (materi analisis mutu benih)
03 dormansi (materi analisis mutu benih)03 dormansi (materi analisis mutu benih)
03 dormansi (materi analisis mutu benih)Issuchii Liescahyani
 
02 faktor lingkungan (materi analisis mutu benih)
02 faktor lingkungan (materi analisis mutu benih)02 faktor lingkungan (materi analisis mutu benih)
02 faktor lingkungan (materi analisis mutu benih)Issuchii Liescahyani
 
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)Issuchii Liescahyani
 
Presentasi ttg semi hidroponik puspa
Presentasi ttg semi hidroponik puspaPresentasi ttg semi hidroponik puspa
Presentasi ttg semi hidroponik puspaIssuchii Liescahyani
 
Tugas pspb sosbud dan ekonomi agroforestri
Tugas pspb sosbud dan ekonomi agroforestriTugas pspb sosbud dan ekonomi agroforestri
Tugas pspb sosbud dan ekonomi agroforestriIssuchii Liescahyani
 
Tugas pspb resume konsep agroekoteknologi
Tugas pspb resume konsep agroekoteknologiTugas pspb resume konsep agroekoteknologi
Tugas pspb resume konsep agroekoteknologiIssuchii Liescahyani
 
Fakultas pertanian universitas jember
Fakultas pertanian universitas jemberFakultas pertanian universitas jember
Fakultas pertanian universitas jemberIssuchii Liescahyani
 
Tugas pspb keanekaragaman dalam ekosistem
Tugas pspb keanekaragaman dalam ekosistemTugas pspb keanekaragaman dalam ekosistem
Tugas pspb keanekaragaman dalam ekosistemIssuchii Liescahyani
 
Tugas pspb pertanian tradisional, konvensional, dan berkelanjutan
Tugas pspb pertanian tradisional, konvensional, dan berkelanjutanTugas pspb pertanian tradisional, konvensional, dan berkelanjutan
Tugas pspb pertanian tradisional, konvensional, dan berkelanjutanIssuchii Liescahyani
 
Tugas pspb sejarah pertanian berkelanjutan
Tugas pspb sejarah pertanian berkelanjutanTugas pspb sejarah pertanian berkelanjutan
Tugas pspb sejarah pertanian berkelanjutanIssuchii Liescahyani
 

More from Issuchii Liescahyani (20)

03 dormansi (materi analisis mutu benih)
03 dormansi (materi analisis mutu benih)03 dormansi (materi analisis mutu benih)
03 dormansi (materi analisis mutu benih)
 
02 faktor lingkungan (materi analisis mutu benih)
02 faktor lingkungan (materi analisis mutu benih)02 faktor lingkungan (materi analisis mutu benih)
02 faktor lingkungan (materi analisis mutu benih)
 
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
 
01 faktor genetik 01
01 faktor genetik 0101 faktor genetik 01
01 faktor genetik 01
 
Menyambut ramadhan
Menyambut ramadhanMenyambut ramadhan
Menyambut ramadhan
 
Seminar proposal gue
Seminar proposal gueSeminar proposal gue
Seminar proposal gue
 
Presentasi ttg semi hidroponik puspa
Presentasi ttg semi hidroponik puspaPresentasi ttg semi hidroponik puspa
Presentasi ttg semi hidroponik puspa
 
Laporan ttg artikel
Laporan ttg artikelLaporan ttg artikel
Laporan ttg artikel
 
Berat volume
Berat volumeBerat volume
Berat volume
 
Tugas pspb sosbud dan ekonomi agroforestri
Tugas pspb sosbud dan ekonomi agroforestriTugas pspb sosbud dan ekonomi agroforestri
Tugas pspb sosbud dan ekonomi agroforestri
 
Tugas pspb resume konsep agroekoteknologi
Tugas pspb resume konsep agroekoteknologiTugas pspb resume konsep agroekoteknologi
Tugas pspb resume konsep agroekoteknologi
 
Tekstur
TeksturTekstur
Tekstur
 
bagan sifat sifat tanah
bagan sifat sifat tanahbagan sifat sifat tanah
bagan sifat sifat tanah
 
Fakultas pertanian universitas jember
Fakultas pertanian universitas jemberFakultas pertanian universitas jember
Fakultas pertanian universitas jember
 
Tugas artikel ksh apel
Tugas artikel ksh apelTugas artikel ksh apel
Tugas artikel ksh apel
 
Tugas artikel ksh jambu
Tugas artikel ksh jambuTugas artikel ksh jambu
Tugas artikel ksh jambu
 
Kompot Anggrek Bulan
Kompot Anggrek BulanKompot Anggrek Bulan
Kompot Anggrek Bulan
 
Tugas pspb keanekaragaman dalam ekosistem
Tugas pspb keanekaragaman dalam ekosistemTugas pspb keanekaragaman dalam ekosistem
Tugas pspb keanekaragaman dalam ekosistem
 
Tugas pspb pertanian tradisional, konvensional, dan berkelanjutan
Tugas pspb pertanian tradisional, konvensional, dan berkelanjutanTugas pspb pertanian tradisional, konvensional, dan berkelanjutan
Tugas pspb pertanian tradisional, konvensional, dan berkelanjutan
 
Tugas pspb sejarah pertanian berkelanjutan
Tugas pspb sejarah pertanian berkelanjutanTugas pspb sejarah pertanian berkelanjutan
Tugas pspb sejarah pertanian berkelanjutan
 

Slide 2 kapita hortikultuta

  • 1. Definisi Hortikultura Hortikultura Horticulture Hortus Hortus = Kebun atau halaman pekarangan Seni menanam tanaman buah, sayuran, hias dan obat pada suatu lahan pekarangan atau kebun. Budidaya tanaman buah, sayur, hias dan obat yang melibatkan tenaga kerja dan menggunakan saprodi yang dikelola secara intensif untuk kepentingan ekonomi dan kepuasan nilai estetika dalam satuan usaha berluasan terbatas.
  • 2. Macam Tanaman Sayuran Sayuran daun dan tangkai (bayam, kangkung , sawi, kailan, kubis, dll) Sayuran kacang (kapri, pete, kacan panjang, dll) Sayuran buah (kluwih, cabe, tomat, mentimun, dll) Sayuran akar dan ubi (lobak, wortel, kentang, dll) Sayuran kesukaan (beluntas, rebung, pakis, dll)
  • 3. Macam Tanaman Buah-buahan Buah Klimaterik ( Durian, nangka, cempedak, mangga, pepaya, pisang, adpokat, sawo, dll) Buah non Klimaterik (nenas, belimbing, melon, semangka, jeruk, apel, buah naga, dll)
  • 4. Macam Tanaman Hias Bunga Paku-pakuan Coniferae Perdu hias Bambu Hias Palmae Cactus Tanaman Memanjat Tanaman air Tanaman Berbatang lunak Tanaman Berbatang Keras
  • 6. Perbanyakan Tanaman Pengertian dan Perbanyakan Tanaman Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Media Perbanyakan Tanaman Tempat untuk Perbanyakan Tanaman Perbanyakan seksual Evaluasi Kualitas Benih Teknik Perbanyakan Secara Vegetatif
  • 7. Persiapan Lahan ♦Pemilihan Lahan 1. Kesuburan (pupuk organik/anorganik & kapur) 2. Sifat fisik (pengolahan tanah untuk menggemburkan supaya aerasi dan drainase baik dan mengendalikan gulma) 3. Kemiringan (membuat terasering mengikuti garis kontur untuk mencegah erosi)
  • 8. 4. Status air (sungai,rawa,pasang surut) 4. Status air (sungai,rawa,pasang surut) 5. Ketersediaan sumber air (air menentukan keberhasilan pada lahan kering) 6. Gulma yang dominan (alang2) * Lahan yang ideal : subur, gembur, datar, tidak tergenang, dekat sumber air, tidak ditumbuhi gulma yang dominan dan harus ada kesesuaian antara jenis tanaman dan iklim (ketinggian tempat)
  • 9. Pengolahan Tanah dan Penyiapan Lahan  Berfungsi : aerasi & drainasi  Alat : berat & sederhana  Budidaya TOT Keuntungan TOT : 1. Mengurangi erosi 2. Kerusakan struktur tanah rendah 3. Mengurangi kebutuhan tenaga kerja 4. Memperkecil kehilangan B.O.
  • 10. Kerugian TOT : 1. Pengunaan herbisida meningkat 2. Serangan hama penyakit meningkat Penyiapan lahan Keuntungan Pembuatan guludan : 1. Daerah perakaran gembur 2. Mempertebal lapisan top soil 3. Mengurangi resiko tergenang 4. Mengurangi erosi & meningkatkan lahan untuk menahan air (pada lahan miring)
  • 11. Pemupukan Pemupukan : penambahan hara makro dan mikro (kec. C,H,O) Gejala kekurangan hara dicirikan : warna, ukuran/morfologi daun Ketersediaan UH dipengaruhi : pH, KTK, solubilitasUH dan aktifitas Mikroorganisme tanah Kelebihan UH : keracunan/pertb abnormal
  • 12. Kebutuhan hara dihitung berdasarkan : 1. Hasil analisis tanah u/ hara total,tersedia, faktor yang mempengaruhi ketersediaan UH 2. Hasil analisis jaringan tanaman  Kebutuhan pupuk berdasar selisih antara jumlah yang dibutuhkan tanaman dg jumlah yang tersedia di tanah  Pupuk majemuk/pupuk lengkap mengandung Nitogen,Fosfor&Kalium  Kelebihan pupuk : meningkatkan salinitas dan mencemari air tanah
  • 13. • Kandungan beberapa pupuk N, P, K, yang umum digunakan  Urea 46% N  TSP 45% P2O5  Urea formaldehid 38%  Amn nitrat 33,5%  Mg amon Fosf 40%  Amonium cair 20-24%  Single spr fosf 20%  Diamn fosfat 21%  Kal khlor 50-  Amn sulfat 20,6% 60%K2O  Natrium nitrat 16%  Kalium sulfat 48-51%  Kalsium nitrat 15,5%  Kalium nitrat 14%  Kalium nitrat 46%  Pupuk kot unggas 5%  Kal Mg sulf 22%  Pupuk kot sapi 1-2%  Abu kayu 4-10%
  • 14. Jenis pupuk Keunggulan Kerugian • Tidak mudah tercuci •Tersedia dalam waktu Organik • Tersedia setelah diurai lama mikroorganisme tanah •Slow release fertilizer Anorganik •Mudah tercuci ♦Mudah tersedia Teknik aplikasi : 1. Ditebar (broadcasting) 2. Dibenamkan (band placement, side dressing) 3. Disiramkan (dilarutkan dalam air) 4. Penyemprotan pada daun (Pupuk daun)
  • 15. Inokulasi Mikroorganisme bermanfaat (Rhizobium & Mikoriza) Populasi mikroba ditingkatkan dengan : 1. Memanipulasi lingkungan rizosfer 2. Menambah pop ke media tanam/bahan tmn (inokulasi) Upaya mempertahankan pop mikroba: umur & jenis tanaman, sifat & perlk tnh, faktor lingk, aplikasi agrokimia, interaksi dg mikroba tnh lain
  • 16. Keuntungan Mikroorganisme  Mikoriza  Rizobium 1.Membantu menyerap (bersimbiosis dg akar air dan hara (Fosfor) leguminosa) • Prod mikroogns 1. Mampu memfiksasi N komersial :prod, dari udara penyimpanan dan • Teknik aplikasi & teknik aplikasi formulasi penting
  • 17. Pengairan Efisiensi penggunaan air dilakukan : 1. Aplikasi air dlm jumlah opt 2. Mengurangi laju evaporasi 3. Jenis Tanaman sesuai dg ekosistem 4. Mengurangi penggunaan air oleh gulma 5. Mengurangi kehilangan air (run off) dg pembuatan teras dan pemberian air berlebih
  • 18. Metode Irigasi 1. Melalui selokan Pemberian : (furrow irrigation) 1. Tradisional 2. Pancaran (springkler 2. Teknologi canggih irrigation) 3. Tetes (drip irrigation)
  • 19. Penanaman dan Pola Tanam Penyiapan Bahan Tanam 1. Benih diperlakukan sebelum tanam Tujuan : a. mematahkan fase dormansi b. melindungi benih dari serangan hama & penyakit
  • 20. a. Dormansi Penyebab : 1. fisik : kulit benih keras, tidak permiabel terhadap air dan oksigen (karena lapisan lilin/senyawa hidrofobik), sehingga pembesaran embrio terhambat Pematahan dormansi : - alami : unsur iklim, status air tanah, mikrooganisme tanah, aktifitas enzim benih. - artifisial : suhu & RH tinggi, perendaman pelarut organik/larutan asam, skarifikasi (mengasah kulit benih).
  • 21. 2. Fisiologis : embrio belum matang, matang secara morfologis tidak secara fisiologis, senyawa penghambat perkecambahan Pematahan Dormansi : - Alami : embrio terus berkembang dan mensintesis enzim untuk memacu perkecambahan - Artifisial : lembab & suhu rendah (stratifikasi)
  • 22. Senyawa penghambat dapat disintesis pada : 1. Kulit biji 2. Embrio 3. Endosperm 4. Buah kemudian masuk dalam biji secara difusi Contoh : asam organik, alkaloid, fenolat,tannin, koumarin, asam absisat,aldehid Cara Kerja : 1. Menghambat aktivitas hormon 2. Mempengaruhi pH 3. Mempengaruhi potensi osmotik benih
  • 23. Cara mengatasi : 1. Secara alami senyawa penghambat akan berkurang karena pencucian oleh air hujan 2. Secara artifisial dapat dikurangi dengan pencucian &perendaman b. Melindungi dari hama & penyakit dengan pestisida
  • 24. 2. Potongan organ vegetatif Stek batang, akar, daun ; umbi, rizoma, umbi semu Perlakuan : Aplikasi ZPT untuk merangsang akar adventif (IBA, sitokinin, IBA+sitokinin) + fungisida 3. Bibit a. Penyemaian benih b. Perbanyakan aseksual Pemindahan ke lahan (transplanting)
  • 25. Teknik Penanaman Langsung dan semai : 1. ditebar (broadcasting), (benih ukuran kecil & dipanen saat vegetatif) 2. ditanam dalam larikan 3. ditanam dlm lubang tanam (benih ukuran besar) Jumlah benih per lubang 1. Daya kecambah baik : 2 benih per lubang 2. Daya kecambah rendah : > 2 benih/lubang
  • 26. Pemilihan pola pengaturan lubang tergantung 1. sifat pertumbuhan tanaman, 2. efisiensi pemanfaatan lahan 3. Kemudahan kegiatan tanam, pemeliharaan & panen Pengaturan Lubang : 1. segi 4, 2. segi 3, 3. baris tunggal 4. baris ganda
  • 27. • Penanaman dengan organ vegetatif dilakukan dengan membuat lubang tanam • Transplanting pada saat menguntungkan : 1. Suhu rendah 2. Intensitas cahaya rendah 3. Kecepatan angin rendah 4. Kelembaban udara tinggi Tanaman hortikultura yang ditanam dari biji adalah tanaman sayuran dan buah yang berumur pendek, yang berumur tahunan menggunakan bibit
  • 28. c. Pola Tanaman 1.Monokultur Menanam hanya satu jenis tanaman Tujuan : untuk komersial, karena mempunyai nilai ekonomis tinggi Keuntungan :  Pengelolaan mudah & sederhana,  nilai ekonomi tinggi jika waktu panen tepat
  • 29. Kerugian : 1. kegagalan secara total dapat terjadi, akibat hama & penyakit 2. menunjang perkembangan hama penyakit, 3. tidak memenuhi kebutuhan pangan & gizi, 4. Kerurugian terjadi jika waktu panen harga turun
  • 30. 2. Multiple Cropping a. Rotasi Tanaman Penanaman beberapa jenis tanaman pada lahan yang sama tetapi pada waktu yang berbeda atau secara bergiliran Keuntungan : Meningkatkan keanekaragaman bahan pangan dan gizi, memutus daur hidup hpt, mengurangi aplikasi N jika ada tanaman leguminosa
  • 31. b. Tumpang Sari Penanaman beberapa jenis tanaman (2 atau lebih) pada lahan yang sama dan pada waktu yang sama dengan jarak tanam teratur c. Mixed cropping Penanaman beberapa jenis tanaman (2 atau lebih) pada lahan yang sama dan pada waktu yang sama dengan jarak tanam tidak teratur
  • 32. keuntungan : adanya keragaman, sehingga dapat menyediakan berbagai jenis bahan pangan; Kerugian : terdapat tanaman yang tidak produktif akibat persaingan dan kondisi iklim mikro yang tidak optimal d. Relay cropping Menanam jenis tanaman kedua sebelum tanaman pertama panen, kemudian diikuti oleh penanaman jenis ketiga sebelum tanaman kedua dipanen
  • 33. e. Tajuk Bertingkat Tanaman yang tajuknya tinggi dapat ditanam bersama-sama dengan tanaman yang tajuknya rendah dan optimal pertumbuhannya pada intensitas cahaya rendah (toleran terhadap naungan) f. Alley cropping Tanaman semusim ditanam diantara barisan pohon yang ditanam mengikuti garis kontur Keuntungan : mempunyai kemampuan untuk mengurangi erosi permukaan
  • 34. g. Ridge- planting- system Sistem budidaya tanaman dengan pembuatan guludan dan mengikuti garis kontur dan dilakukan rotasi antara tanaman budidaya dengan tanaman leguminosa penutup tanah
  • 35. Optimalisasi Kondisi iklim Mikro Iklim yang mempengaruhi tanaman 1. Lingkungan fisik (abiotik) : tanah dan iklim a. Tanah : kondisi fisik, kimia dan biologi tanah b. Iklim : suhu, cahaya,kelembaban, angin dan curah hujan 2. Lingkungan biotik : a. Hama, patogen, serangga bermanfaat b. Mikroba patogenik dan bermanfaat
  • 36. Teknik untuk manipulasi iklim mikro 1. Naungan 2. Mulsa Keuntungan : 1. Mengurangi tenaga dan biaya untuk pengendalian gulma dan ramah lingkungan 2. Menghemat penggunaan air 3. Memperkecil fluktuasi suhu tanah 4. Meningkatkan kebersihan hasil tanaman 5. Merupakan bahan organik yang gampang terdekomposisi 6. Mengurangi resiko erosi
  • 37. Pengaturan Pertumbuhan Tanaman TujuanPengaturan Pertumbuhan Kerangka Rambatan Tanaman Pemangkasan Penggunaan ZPT Teknik untuk memanipulasi iklim mikro Budidaya tanaman dalam greenhous
  • 38. Pengendalian Hama, Patogen, dan Gulma Tanaman JenisMusuh Tanaman Faktor yang Menyebabkan Ledakan Populasi musuh Alami Kehilangan Hasil Cara Pengendalian Pengelolaan Secara Terpadu
  • 39. Kerusakan Mekanis dan Fisiologi Pengertiandan Jenis Kerusakan Mekanis Pencegahan dan Penanggulangan Kerusakan Fisiologis Penyebab Kerusakan Fisiologis Pencegahan Kerusakan Fisiologis
  • 40. Panen dan Pemasaran Hasil Segar Prakiraan Waktu Panen Organ Hasil dan Kriteria Siap Panen Teknik Panen Fisiologi Pasca Panen Penyiapan Sebelum Produk Dipasarkan Pengangkutan Upaya Menjaga Kesegaran Hasil