SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
GULMA PADA TANAMAN
HORTIKULTURA
Novayanti Simamora
Syukur Al Fatah
Kartasiah
Budi Ariyanto

AGROEKOTEKNOLOGI

D1A010085
D1A010006
D1A009139
D1A010031

PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN

UNIVERSITAS JAMBI
POKOK BAHASAN
 JENIS-JENIS GULMA PADA TANAMAN
HORTIKULTURA (Buah-buahan dan Sayuran)
 TEKNIK PENGENDALIAN GULMA
 MANFAAT GULMA
 PENGELOLAAN GULMA JANGKA PENDEK DAN
JANGKA PANJANG
AGROEKOTEKNOLOGI

PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN

UNIVERSITAS JAMBI
GULMA
Gulma adalah tumbuhan yang tidak
dikehendaki, tumbuh pada waktu, kondisi dan
tempat yang tidak diinginkan
Cth. Salah karena tempat (di trotoar), karena
merugikan (rumput tumbuh di antara
tanaman padi atau padi tumbuh di antara
tanaman rumput di lapangan golf)
Contoh Gulma
1)

2)

Teki (Cyperus rotundus)
Memiliki batang berbentuk segitiga, kadang bulat dan tidak
berongga, daun berasal dari nodia dan warna ungu tua. Memiliki
sistem rhizoma dan umbi sangat luas. Sifat yang menonjol cepat
membentuk umbi baru yang bersifat dorman pada lingkungan
tertentu.
Alang-alang (Imperata cylindrica)
Sejenis rumput berdaun tajam. Rumput menahun dengan tunas
panjang dan bersisik, merayap di bawah tanah. Ujung tunas yang
muncul di tanah runcing tajam. Batang pendek, menjulang naik ke
atas tanah dan berbunga. Helaian daun berbentuk garis (pita
panjang) lanset berujung runcing, dengan pangkal yang
menyempit dan berbentuk talang, bertepi sangat kasar dan
bergerigi tajam, berambut panjang di pangkalnya, dengan tulang
daun yang lebar dan pucat di tengahnya.
3) Bunga putih (Chromolaena odorata)
Daunnya berbentuk oval, bagian bawah lebih
lebar, makin ke ujung makin runcing. Panjang
daun 6 – 10 cm dan lebarnya 3 – 6 cm. Tepi
daun bergerigi, menghadap ke pangkal. Letak
daun juga berhadap-hadapan. Karangan
bunga terletak di ujung cabang (terminal).
Setiap karangan terdiri atas 20 – 35 bunga.
Warna bunga selagi muda kebiru-biruan,
semakin tua menjadi coklat. Pada saat biji
masak, tumbuhan mengering. Pada saat itu
biji pecah dan terbang terbawa angin
BUAH
APEL
APEL
SALAK
SALAK

AGROEKOTEKNOLOGI

PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN

MANGGA
MANGGA

UNIVERSITAS JAMBI
GULMA APEL

(Malus domestica)
- Menimbulkan persaingan dalam
memperebutkan unsur hara
- Perakaran gulma lebih lebar dan dalam
sehingga lebih banyak menyerap unsur
hara daripada apel.
- Meningkatkan kelembaban disekitar
tanaman karena dapat mengundang
kehadiran kurtisium yaitu salah satu
penyakit apel yang sangat berbahaya.
AGROEKOTEKNOLOGI

PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN

UNIVERSITAS JAMBI
Gulma dominan yaitu :

Cyperus rotundus (Teki)

AGROEKOTEKNOLOGI

Imperata cylindrica (Alang2)

PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN

UNIVERSITAS JAMBI
Pengendalian
1)

2)

3)

Mekanik = penyiangan dilakukan agar tidak ada unsur hara yang
terserap gulma. Waktu yang paling tepat ialah sebelum gulma
besar dan mengganggu pertumbuhan tanaman karena sulit
mencegah perkembangbiakannya dan merusak perakaran
tanaman apel. Namun, penyiangan yang terlalu sering juga dapat
merusak tanaman utama.
Kimiawi = pengendalian gulma menggunakan bahan kimia seperti
herbisida.
Cth. Glyphosate dan Alakhlor
Dampak negatif, antara lain:
1) Pencemaran lingkungan oleh residu kimia.
2) Dapat membunuh musuh alami.
3) Kecelakaan bagi pengguna
Biologis = pengendalian menggunakan musuh alami atau tanaman
penutup lahan.
Cth. Tanaman Leguminosae (menambat N dari udara)

AGROEKOTEKNOLOGI

PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN

UNIVERSITAS JAMBI
Tambahan :
Penyiangan dilakukan hanya jika disekitar tanaman induk terdapat
banyak gulma yang dianggap bisa mengganggu tanaman. Di kebun
yang ditanami apel dengan jarak tanam yang rapat (± 3×3 m),
penyiangan hampir tidak di butuhkan sebab tajuk daun menutupi
permukaan tanah hingga ilalang tidak dapat tumbuh.
Penyiangan, dilakukan untuk mengurangi kelembaban, sebagai
sumber bahan organik, dan disisakan untuk tempat hidup musuh
alami (refugia). Dilakukan dengan cara membabat (sabit),
dihindari pencangkulan yang dalam untuk mencegah erosi
permukaan tanah, penahan aliran air.
Sumber :
- http://elinituerlin.orgfree.com/?p=766
- http://www.perpuskita.com/cara-budidaya-apel-organik/3/
- http://www.ukmkecil.com/pelatihan-pertanian/budidaya-apel
- http://binaukm.com/2011/05/tahapan-budidaya-apel-pedomanbudidaya-apel-bag-2/
AGROEKOTEKNOLOGI

PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN

UNIVERSITAS JAMBI
GULMA SALAK
(Zallaca edulis)
Di beberapa tempat di Pulau Jawa, lahan salak
dibangun di bekas persawahan. Lahan sawah
dikeringkan dan di bumbun tanahnya
sehingga gulma yang mampu bertahan adalah
gulma berdaun sempit dan tumbuh menjalar
yang sedikit sekali terdapat di sawah.
Gulma yang berbatang kurus tegak, berdaun
panjang yang umumnya di persawahan
kurang mampu bertahan. Itulah sebabnya
mengapa gulma di lahan bekas persawahan
relatif lebih sedikit
AGROEKOTEKNOLOGI

PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN

UNIVERSITAS JAMBI
Gulma dominan, yaitu :
1) golongan rumput-rumputan, mis. Panicum repens, Axonopus
compressus, Ottochloa nodosa (Kawatan)
2) golongan teki-tekian, mis. Cyperus rotundus
3) golongan berdaun lebar, mis. Phyllanthus niruri
(ceplukan/meniran), Amaranthus indica (bayam duri), Ageratum
conyzoides (Babadotan)

Phyllanthus niruri
AGROEKOTEKNOLOGI

Amaranthus spinosus
PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN

Panicum repens
UNIVERSITAS JAMBI
Cyperus rotundus

Axonopus compressus

Ageratum conyzoides

Ottochloa nodosa

AGROEKOTEKNOLOGI

PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN

UNIVERSITAS JAMBI
Pengendalian
1) Manual = Untuk lahan yang tidak seberapa luas dengan mencabuti
rumput-rumputan dengan tangan, di kored atau dicangkul
2) Kimia = Untuk lahan yang cukup luas dan baru dibuka. Menggunakan
herbisida, sesuai dengan jenis gulma yang akan diberantas sebab pilihan
yang kurang tepat akan memboroskan biaya.
Kelebihan : biaya tenaga kerja relatif murah, hasil lebih cepat, reaksi
bahan kimia dalam membunuh tanaman liar sangat cepat.
Kekurangan : racun yang dikandung berbahaya bagi mahluk hidup
Cth.
- Gol. rumput-rumputan : Gramoxone, Gesapas, Basta atau Diuron
mis. Alang-alang dengan Round-up atau Sun-up
- Gol. teki-tekian : Goal
- Gol. berdaun lebar : Fernimine.

AGROEKOTEKNOLOGI

PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN

UNIVERSITAS JAMBI
Sumber :
- http://binaukm.com/2011/09/hama-penyakitdan-serangan-gulma-dalam-budidayatanaman-salak/
- http://lutfiblurry.blogspot.com/2011/10/men
genal-tanaman-salak-dan-buah-salak.html

AGROEKOTEKNOLOGI

PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN

UNIVERSITAS JAMBI
GULMA MANGGA
(Mangifera indica)
Pertumbuhan gulma pada saat masih berumur muda akan
menghambat mangga untuk tumbuh dan berkembang dan
menghasilkan buah yang berkualitas dan kuantitas baik.
Gulma yang dominan, yaitu :
1) Imperata cylindrica (Alang-alang)
2) Chromolaena odorata
3) Mimosa pudica (Putri malu)
4) Euphorbia hirta (Rumput Kerbau)
5) Benalu menyebabkan menyebabkan makanan tidak
diserap tanaman secara sempurna (kerusakan jangka
pendek
AGROEKOTEKNOLOGI

PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN

UNIVERSITAS JAMBI
Chromolaena odorata

Imperata cylindrica

Mimosa pudica

Euphorbia hirta

AGROEKOTEKNOLOGI

PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN

UNIVERSITAS JAMBI
Pengendalian
- Pengendalian gulma dilakukan minimal 3 kali
setahun
- Penyiangan tidak dapat dilakukan sembarangan,
rumput/gulma yang telah dicabut dibenamkan
atau dibuang ke tempat lain agar tidak tumbuh
lagi. Selain itu, penyiangan biasa dilakukan pada
waktu penggemburan dan pemupukan
- Pada benalu, pengendalian dengan memotong
bagian yang terserang
AGROEKOTEKNOLOGI

PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN

UNIVERSITAS JAMBI
- Pengendalian gulma (ilalang, rumput kerbau,
putri malu, dll) dengan cara pembersihan
yaitu menyiang, disemprot herbisida untuk
tanaman berskala luas, dan menanam
tanaman penutup tanaman (cover crop)
sekalian pupuk hijau
- Gulma yang tumbuh dibawah tajuk harus
dibersihkan sedangkan di luar proyeksi tajuk
tidak perlu dibuang habis, cukup dipotong
pendek
- Penggunaan mulsa jerami dan perak
AGROEKOTEKNOLOGI

PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN

UNIVERSITAS JAMBI
- Mulsa jerami mempunyai keuntungan ganda,
karena jerami juga berfungsi sebagai pupuk
organik
- Mulsa hitam perak tidak hanya menekan
pertumbuhan gulma, juga menjaga
kelembaban tanah di sekeliling tanaman.
Mulsa hitam perak dirancang khusus untuk
pengairan dengan penggenangan atau irigasi
tetes. Para pekebun di Taiwan, sebagai negara
yang memproduksi bahan ini pun lebih banyak
yang menggunakan mulsa jerami.
AGROEKOTEKNOLOGI

PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN

UNIVERSITAS JAMBI
SAYURAN
KUBI
S

CABAI

WORTEL

AGROEKOTEKNOLOGI

PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN

UNIVERSITAS JAMBI
GULMA KUBIS
(Brassica oleracea)
Gulma atau tumbuhan pengganggu sering
menjadi masalah pada pertanaman kubis,
karena merupakan pesaing dalam
pengunaan air, cahaya, dan unsur hara bagi
tanaman pokok
Gulma dapat pula berperan sebagai
penyangga atau inang bagi hama dan
penyakit bahkan dapat mengeluarkan
toksin yang dapat berpengaruh buruk
terhadap pertumbuhan tanaman pokok
AGROEKOTEKNOLOGI

PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN

UNIVERSITAS JAMBI
Pengendalian
1) Penyiangan
- Penyiangan dilakukan dengan mencabut rumput-rumput
atau dengan menggunakan herbisida
- Penyiangan dilakukan terhadap tanaman lain yang
dianggap mengganggu pertumbuhan bibit, dilakukan
dengan mencabuti rumput-rumput/gulma lainnya yang
tumbuh disela-sela tanaman pokok
- Penyiangan dilakukan bersama dengan penggemburan
tanah sebelum pemupukan atau bila terdapat tumbuhan
lain yang mengganggu pertumbuhan tanaman
- Penyiangan dilakukan dengan hati-hati dan tidak terlalu
dalam karena dapat merusak sistem perakaran tanaman,
bahkan pada akhir penanaman sebaiknya tdak dilakukan.

AGROEKOTEKNOLOGI

PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN

UNIVERSITAS JAMBI
2) Kimiawi
Pada tanah yang gulmanya banyak dapat dilakukan dengan
pemberian herbisida sebelum tanam. Herbisida yang
digunakan yaitu berbahan aktif glifosat, parakuat diklorida,
oksifluorfen,dll.

Penelitian dari Syatrawati, dan Sri Nuraminah Ngatimin mengatakan bahwa menanam
gulma berbunga di pinggiran tanaman kubis, seperti Nasturtium indicum
(Brassicaceae),Galinsoga parviflora (Asteraceae), Cleome rutidospema(Capparidaceae)
dan Lindernia crustaceae (Scrophulariaceae) akan mengurangi peledakan populasi
hama. (Sumber : www.kompasiana.com)
PERANAN GULMA BERBUNGA TERHADAP KELIMPAHAN
ARTHROPODA TANAH PADA PERTANAMAN KUBIS DI SULAWESI
SELATAN
THE ROLE OF FLOWERING WEEDS TO ABUNDANCE OF SOIL
ARTHROPODS IN CABAGGE FIELD ON SOUTH SULAWESI
AGROEKOTEKNOLOGI

PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN

UNIVERSITAS JAMBI
GULMA WORTEL
(Daucus carota)
Gulma dominan, yaitu :
1) Berdaun lebar, mis. Galinsoga sp.,
Portulaca oleraceae
2) Berdaun sempit, mis. Cynodon dactylon,
Panicus repens
3) Teki-tekian, mis. Cyperus rotundus

AGROEKOTEKNOLOGI

PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN

UNIVERSITAS JAMBI
Cynodon dactylon

AGROEKOTEKNOLOGI

PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN

UNIVERSITAS JAMBI
Pengendalian
- Penggunaan herbisida kontak purna tumbuh berbentuk pekatan
yang dapat diemulsikan, berwarna kuning, yaitu GOLTOP 240 EC
- Penyiangan gulma dilakukan dengan hati-hati menggunakan
tangan. Hal ini dilakukan karena dengan kondisi kerapatan tanaman
yang tinggi, pencabutan gulma yang kurang hati-hati dapat merusak
perakaran tanaman. Penyiangan gulma dapat dilakukan bersamaan
dengan penjarangan tanaman. Penjarangan dilakukan dengan
mencabut tanaman yang lemah dan meninggalkan tanaman yang
sehat dan kokoh
- Rumput-rumput liar (gulma) yang tumbuh disekitar kebun
merupakan pesaing tanaman wortel dalam kebutuhan air, sinar
matahari, unsur hara dan lain-lain, sehingga harus disiangi. Waktu
penyiangan biasanya saat tanaman wortel berumur 1 bulan,
bersamaan dengan penjarangan tanaman dan pemupukan susulan.

AGROEKOTEKNOLOGI

PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN

UNIVERSITAS JAMBI
GULMA KENTANG
(Solanum tuberosum)
Gulma dominan, yaitu :
- Imperata cylindrica (alang-alang)
- Cyperus rotundus (teki)
- Phyllanthus niruri (meniran)

AGROEKOTEKNOLOGI

PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN

UNIVERSITAS JAMBI
Pengendalian
Penyiangan dilakukan minimal dua kali selama
masa penanaman 2-3 hari
sebelum/bersamaan dengan pemupukan
susulan dan penggemburan.

AGROEKOTEKNOLOGI

PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN

UNIVERSITAS JAMBI
GULMA CABAI
(Capsicum annum)
Gulma dominan, yaitu :
- Amaranthus spinosus L.,
- Ageratum conyzoides (bandotan)
- Portulaca oleracea
- Melastoma malabathricum
- Eupatorium odoratum
- Euphorbia hirta
- Centella asiatica
- Imperata cylindrica
- Panicum repens
- Paspalum conjugatum
- Axonopus compressus
AGROEKOTEKNOLOGI

PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN

UNIVERSITAS JAMBI
Pengendalian
1) Penyiangan. Jika pada lubang tanam tumbuh
gulma, maka perlu dilakukan penyiangan
dengan cara mencabut . Pengendalian gulma
perlu dilakukan pada gulma yang tumbuh di
parit dengan menggunakan cangkul atau
dengan herbisida. Pada saat aplikasi herbisida
nozelnya perlu diberi sungkup agar semprotan
herbisida tidak mengenai tanaman cabe.
AGROEKOTEKNOLOGI

PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN

UNIVERSITAS JAMBI
2) Penggenangan. Kehadiran gulma di
pertanaman memang tidak diinginkan oleh
petani. Bedengan cabe ditutup dengan mulsa
perak. Penggunaan mulsa perak dapat
dikatakan mengendalikan pertumbuhan
gulma. Gulma yang tumbuh diluar bedengan
dikendalikan dengan penggenangan air.

AGROEKOTEKNOLOGI

PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN

UNIVERSITAS JAMBI
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Laporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan TanahLaporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan Tanah
edhie noegroho
 
laporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologilaporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologi
edhie noegroho
 
Vigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benihVigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benih
Unhy Doel
 
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanMekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Jidun Cool
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung
AGROTEKNOLOGI
 
contoh laporan uji benih
contoh laporan uji benihcontoh laporan uji benih
contoh laporan uji benih
Riva Anggraeni
 
Laporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
Laporan Akhir Dasar-dasar AgronomiLaporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
Laporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
Putrimian Hairani
 
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camLaporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
fahmiganteng
 

What's hot (20)

Laporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan TanahLaporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan Tanah
 
Acara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMA
Acara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMAAcara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMA
Acara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMA
 
laporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologilaporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologi
 
Vigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benihVigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benih
 
RESISTENSI PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
RESISTENSI PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGARESISTENSI PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
RESISTENSI PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
 
Tungro wereng hijau dan hubungan dengan iklim
Tungro wereng hijau dan hubungan dengan iklimTungro wereng hijau dan hubungan dengan iklim
Tungro wereng hijau dan hubungan dengan iklim
 
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
 
Laporan pengenalan penyakit
Laporan pengenalan penyakitLaporan pengenalan penyakit
Laporan pengenalan penyakit
 
Manajemen agribisnis
Manajemen agribisnisManajemen agribisnis
Manajemen agribisnis
 
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanMekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung
 
Dasar Dasar Agronomi
Dasar Dasar AgronomiDasar Dasar Agronomi
Dasar Dasar Agronomi
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
 
Diagnosis Laboratorium: Hama
Diagnosis Laboratorium: HamaDiagnosis Laboratorium: Hama
Diagnosis Laboratorium: Hama
 
Pengantar sistem pertanaman dody
Pengantar sistem pertanaman dodyPengantar sistem pertanaman dody
Pengantar sistem pertanaman dody
 
9. pengujian-benih
9. pengujian-benih9. pengujian-benih
9. pengujian-benih
 
Perbanyakan tanaman
Perbanyakan  tanamanPerbanyakan  tanaman
Perbanyakan tanaman
 
contoh laporan uji benih
contoh laporan uji benihcontoh laporan uji benih
contoh laporan uji benih
 
Laporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
Laporan Akhir Dasar-dasar AgronomiLaporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
Laporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
 
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camLaporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
 

Similar to Gulma Pada Tanaman Hortikultura

Teknis budidaya strawberrry
Teknis budidaya strawberrryTeknis budidaya strawberrry
Teknis budidaya strawberrry
sujononasa
 
Teknis budidaya kacang tanah
Teknis budidaya kacang tanahTeknis budidaya kacang tanah
Teknis budidaya kacang tanah
sujononasa
 
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUKPENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
Puan Habibah
 
Penggunaan bangkai keong mas, kepiting, dan katak serta lampu perangakap untu...
Penggunaan bangkai keong mas, kepiting, dan katak serta lampu perangakap untu...Penggunaan bangkai keong mas, kepiting, dan katak serta lampu perangakap untu...
Penggunaan bangkai keong mas, kepiting, dan katak serta lampu perangakap untu...
sapri yanto
 
Bahan ajar kelas x budidaya tanaman obat
Bahan ajar kelas x   budidaya tanaman obatBahan ajar kelas x   budidaya tanaman obat
Bahan ajar kelas x budidaya tanaman obat
BabangPattimura
 
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan iAgroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Febrina Tentaka
 
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan iAgroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Febrina Tentaka
 

Similar to Gulma Pada Tanaman Hortikultura (20)

Pengendalian gulma
Pengendalian gulmaPengendalian gulma
Pengendalian gulma
 
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman ObatBahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
 
Teknis budidaya strawberrry
Teknis budidaya strawberrryTeknis budidaya strawberrry
Teknis budidaya strawberrry
 
Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)
Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)
Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)
 
Tugas makalah
Tugas makalahTugas makalah
Tugas makalah
 
Teknis budidaya kacang tanah
Teknis budidaya kacang tanahTeknis budidaya kacang tanah
Teknis budidaya kacang tanah
 
Makalah Sambiloto
Makalah Sambiloto Makalah Sambiloto
Makalah Sambiloto
 
Papaer agt tan pangan ii
Papaer agt tan pangan iiPapaer agt tan pangan ii
Papaer agt tan pangan ii
 
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUKPENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
 
Kumis kucing
Kumis kucingKumis kucing
Kumis kucing
 
155 budi daya kacang tanah
155 budi daya kacang tanah155 budi daya kacang tanah
155 budi daya kacang tanah
 
Ferli dasgron
Ferli dasgronFerli dasgron
Ferli dasgron
 
Tugas makalah
Tugas makalahTugas makalah
Tugas makalah
 
Penggunaan bangkai keong mas, kepiting, dan katak serta lampu perangakap untu...
Penggunaan bangkai keong mas, kepiting, dan katak serta lampu perangakap untu...Penggunaan bangkai keong mas, kepiting, dan katak serta lampu perangakap untu...
Penggunaan bangkai keong mas, kepiting, dan katak serta lampu perangakap untu...
 
PRESENTASI CENGKEH FIX.pptx
PRESENTASI CENGKEH FIX.pptxPRESENTASI CENGKEH FIX.pptx
PRESENTASI CENGKEH FIX.pptx
 
Bahan ajar kelas x budidaya tanaman obat
Bahan ajar kelas x   budidaya tanaman obatBahan ajar kelas x   budidaya tanaman obat
Bahan ajar kelas x budidaya tanaman obat
 
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan iAgroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan i
 
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan iAgroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan i
 
Kunyit
KunyitKunyit
Kunyit
 
Praktikum pencemaran udara asli
Praktikum pencemaran udara asli  Praktikum pencemaran udara asli
Praktikum pencemaran udara asli
 

Recently uploaded

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 

Gulma Pada Tanaman Hortikultura

  • 1. GULMA PADA TANAMAN HORTIKULTURA Novayanti Simamora Syukur Al Fatah Kartasiah Budi Ariyanto AGROEKOTEKNOLOGI D1A010085 D1A010006 D1A009139 D1A010031 PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN UNIVERSITAS JAMBI
  • 2. POKOK BAHASAN  JENIS-JENIS GULMA PADA TANAMAN HORTIKULTURA (Buah-buahan dan Sayuran)  TEKNIK PENGENDALIAN GULMA  MANFAAT GULMA  PENGELOLAAN GULMA JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG AGROEKOTEKNOLOGI PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN UNIVERSITAS JAMBI
  • 3. GULMA Gulma adalah tumbuhan yang tidak dikehendaki, tumbuh pada waktu, kondisi dan tempat yang tidak diinginkan Cth. Salah karena tempat (di trotoar), karena merugikan (rumput tumbuh di antara tanaman padi atau padi tumbuh di antara tanaman rumput di lapangan golf)
  • 4. Contoh Gulma 1) 2) Teki (Cyperus rotundus) Memiliki batang berbentuk segitiga, kadang bulat dan tidak berongga, daun berasal dari nodia dan warna ungu tua. Memiliki sistem rhizoma dan umbi sangat luas. Sifat yang menonjol cepat membentuk umbi baru yang bersifat dorman pada lingkungan tertentu. Alang-alang (Imperata cylindrica) Sejenis rumput berdaun tajam. Rumput menahun dengan tunas panjang dan bersisik, merayap di bawah tanah. Ujung tunas yang muncul di tanah runcing tajam. Batang pendek, menjulang naik ke atas tanah dan berbunga. Helaian daun berbentuk garis (pita panjang) lanset berujung runcing, dengan pangkal yang menyempit dan berbentuk talang, bertepi sangat kasar dan bergerigi tajam, berambut panjang di pangkalnya, dengan tulang daun yang lebar dan pucat di tengahnya.
  • 5. 3) Bunga putih (Chromolaena odorata) Daunnya berbentuk oval, bagian bawah lebih lebar, makin ke ujung makin runcing. Panjang daun 6 – 10 cm dan lebarnya 3 – 6 cm. Tepi daun bergerigi, menghadap ke pangkal. Letak daun juga berhadap-hadapan. Karangan bunga terletak di ujung cabang (terminal). Setiap karangan terdiri atas 20 – 35 bunga. Warna bunga selagi muda kebiru-biruan, semakin tua menjadi coklat. Pada saat biji masak, tumbuhan mengering. Pada saat itu biji pecah dan terbang terbawa angin
  • 7. GULMA APEL (Malus domestica) - Menimbulkan persaingan dalam memperebutkan unsur hara - Perakaran gulma lebih lebar dan dalam sehingga lebih banyak menyerap unsur hara daripada apel. - Meningkatkan kelembaban disekitar tanaman karena dapat mengundang kehadiran kurtisium yaitu salah satu penyakit apel yang sangat berbahaya. AGROEKOTEKNOLOGI PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN UNIVERSITAS JAMBI
  • 8. Gulma dominan yaitu : Cyperus rotundus (Teki) AGROEKOTEKNOLOGI Imperata cylindrica (Alang2) PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN UNIVERSITAS JAMBI
  • 9. Pengendalian 1) 2) 3) Mekanik = penyiangan dilakukan agar tidak ada unsur hara yang terserap gulma. Waktu yang paling tepat ialah sebelum gulma besar dan mengganggu pertumbuhan tanaman karena sulit mencegah perkembangbiakannya dan merusak perakaran tanaman apel. Namun, penyiangan yang terlalu sering juga dapat merusak tanaman utama. Kimiawi = pengendalian gulma menggunakan bahan kimia seperti herbisida. Cth. Glyphosate dan Alakhlor Dampak negatif, antara lain: 1) Pencemaran lingkungan oleh residu kimia. 2) Dapat membunuh musuh alami. 3) Kecelakaan bagi pengguna Biologis = pengendalian menggunakan musuh alami atau tanaman penutup lahan. Cth. Tanaman Leguminosae (menambat N dari udara) AGROEKOTEKNOLOGI PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN UNIVERSITAS JAMBI
  • 10. Tambahan : Penyiangan dilakukan hanya jika disekitar tanaman induk terdapat banyak gulma yang dianggap bisa mengganggu tanaman. Di kebun yang ditanami apel dengan jarak tanam yang rapat (± 3×3 m), penyiangan hampir tidak di butuhkan sebab tajuk daun menutupi permukaan tanah hingga ilalang tidak dapat tumbuh. Penyiangan, dilakukan untuk mengurangi kelembaban, sebagai sumber bahan organik, dan disisakan untuk tempat hidup musuh alami (refugia). Dilakukan dengan cara membabat (sabit), dihindari pencangkulan yang dalam untuk mencegah erosi permukaan tanah, penahan aliran air. Sumber : - http://elinituerlin.orgfree.com/?p=766 - http://www.perpuskita.com/cara-budidaya-apel-organik/3/ - http://www.ukmkecil.com/pelatihan-pertanian/budidaya-apel - http://binaukm.com/2011/05/tahapan-budidaya-apel-pedomanbudidaya-apel-bag-2/ AGROEKOTEKNOLOGI PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN UNIVERSITAS JAMBI
  • 11. GULMA SALAK (Zallaca edulis) Di beberapa tempat di Pulau Jawa, lahan salak dibangun di bekas persawahan. Lahan sawah dikeringkan dan di bumbun tanahnya sehingga gulma yang mampu bertahan adalah gulma berdaun sempit dan tumbuh menjalar yang sedikit sekali terdapat di sawah. Gulma yang berbatang kurus tegak, berdaun panjang yang umumnya di persawahan kurang mampu bertahan. Itulah sebabnya mengapa gulma di lahan bekas persawahan relatif lebih sedikit AGROEKOTEKNOLOGI PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN UNIVERSITAS JAMBI
  • 12. Gulma dominan, yaitu : 1) golongan rumput-rumputan, mis. Panicum repens, Axonopus compressus, Ottochloa nodosa (Kawatan) 2) golongan teki-tekian, mis. Cyperus rotundus 3) golongan berdaun lebar, mis. Phyllanthus niruri (ceplukan/meniran), Amaranthus indica (bayam duri), Ageratum conyzoides (Babadotan) Phyllanthus niruri AGROEKOTEKNOLOGI Amaranthus spinosus PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN Panicum repens UNIVERSITAS JAMBI
  • 13. Cyperus rotundus Axonopus compressus Ageratum conyzoides Ottochloa nodosa AGROEKOTEKNOLOGI PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN UNIVERSITAS JAMBI
  • 14. Pengendalian 1) Manual = Untuk lahan yang tidak seberapa luas dengan mencabuti rumput-rumputan dengan tangan, di kored atau dicangkul 2) Kimia = Untuk lahan yang cukup luas dan baru dibuka. Menggunakan herbisida, sesuai dengan jenis gulma yang akan diberantas sebab pilihan yang kurang tepat akan memboroskan biaya. Kelebihan : biaya tenaga kerja relatif murah, hasil lebih cepat, reaksi bahan kimia dalam membunuh tanaman liar sangat cepat. Kekurangan : racun yang dikandung berbahaya bagi mahluk hidup Cth. - Gol. rumput-rumputan : Gramoxone, Gesapas, Basta atau Diuron mis. Alang-alang dengan Round-up atau Sun-up - Gol. teki-tekian : Goal - Gol. berdaun lebar : Fernimine. AGROEKOTEKNOLOGI PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN UNIVERSITAS JAMBI
  • 15. Sumber : - http://binaukm.com/2011/09/hama-penyakitdan-serangan-gulma-dalam-budidayatanaman-salak/ - http://lutfiblurry.blogspot.com/2011/10/men genal-tanaman-salak-dan-buah-salak.html AGROEKOTEKNOLOGI PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN UNIVERSITAS JAMBI
  • 16. GULMA MANGGA (Mangifera indica) Pertumbuhan gulma pada saat masih berumur muda akan menghambat mangga untuk tumbuh dan berkembang dan menghasilkan buah yang berkualitas dan kuantitas baik. Gulma yang dominan, yaitu : 1) Imperata cylindrica (Alang-alang) 2) Chromolaena odorata 3) Mimosa pudica (Putri malu) 4) Euphorbia hirta (Rumput Kerbau) 5) Benalu menyebabkan menyebabkan makanan tidak diserap tanaman secara sempurna (kerusakan jangka pendek AGROEKOTEKNOLOGI PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN UNIVERSITAS JAMBI
  • 17. Chromolaena odorata Imperata cylindrica Mimosa pudica Euphorbia hirta AGROEKOTEKNOLOGI PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN UNIVERSITAS JAMBI
  • 18. Pengendalian - Pengendalian gulma dilakukan minimal 3 kali setahun - Penyiangan tidak dapat dilakukan sembarangan, rumput/gulma yang telah dicabut dibenamkan atau dibuang ke tempat lain agar tidak tumbuh lagi. Selain itu, penyiangan biasa dilakukan pada waktu penggemburan dan pemupukan - Pada benalu, pengendalian dengan memotong bagian yang terserang AGROEKOTEKNOLOGI PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN UNIVERSITAS JAMBI
  • 19. - Pengendalian gulma (ilalang, rumput kerbau, putri malu, dll) dengan cara pembersihan yaitu menyiang, disemprot herbisida untuk tanaman berskala luas, dan menanam tanaman penutup tanaman (cover crop) sekalian pupuk hijau - Gulma yang tumbuh dibawah tajuk harus dibersihkan sedangkan di luar proyeksi tajuk tidak perlu dibuang habis, cukup dipotong pendek - Penggunaan mulsa jerami dan perak AGROEKOTEKNOLOGI PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN UNIVERSITAS JAMBI
  • 20. - Mulsa jerami mempunyai keuntungan ganda, karena jerami juga berfungsi sebagai pupuk organik - Mulsa hitam perak tidak hanya menekan pertumbuhan gulma, juga menjaga kelembaban tanah di sekeliling tanaman. Mulsa hitam perak dirancang khusus untuk pengairan dengan penggenangan atau irigasi tetes. Para pekebun di Taiwan, sebagai negara yang memproduksi bahan ini pun lebih banyak yang menggunakan mulsa jerami. AGROEKOTEKNOLOGI PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN UNIVERSITAS JAMBI
  • 22. GULMA KUBIS (Brassica oleracea) Gulma atau tumbuhan pengganggu sering menjadi masalah pada pertanaman kubis, karena merupakan pesaing dalam pengunaan air, cahaya, dan unsur hara bagi tanaman pokok Gulma dapat pula berperan sebagai penyangga atau inang bagi hama dan penyakit bahkan dapat mengeluarkan toksin yang dapat berpengaruh buruk terhadap pertumbuhan tanaman pokok AGROEKOTEKNOLOGI PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN UNIVERSITAS JAMBI
  • 23. Pengendalian 1) Penyiangan - Penyiangan dilakukan dengan mencabut rumput-rumput atau dengan menggunakan herbisida - Penyiangan dilakukan terhadap tanaman lain yang dianggap mengganggu pertumbuhan bibit, dilakukan dengan mencabuti rumput-rumput/gulma lainnya yang tumbuh disela-sela tanaman pokok - Penyiangan dilakukan bersama dengan penggemburan tanah sebelum pemupukan atau bila terdapat tumbuhan lain yang mengganggu pertumbuhan tanaman - Penyiangan dilakukan dengan hati-hati dan tidak terlalu dalam karena dapat merusak sistem perakaran tanaman, bahkan pada akhir penanaman sebaiknya tdak dilakukan. AGROEKOTEKNOLOGI PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN UNIVERSITAS JAMBI
  • 24. 2) Kimiawi Pada tanah yang gulmanya banyak dapat dilakukan dengan pemberian herbisida sebelum tanam. Herbisida yang digunakan yaitu berbahan aktif glifosat, parakuat diklorida, oksifluorfen,dll. Penelitian dari Syatrawati, dan Sri Nuraminah Ngatimin mengatakan bahwa menanam gulma berbunga di pinggiran tanaman kubis, seperti Nasturtium indicum (Brassicaceae),Galinsoga parviflora (Asteraceae), Cleome rutidospema(Capparidaceae) dan Lindernia crustaceae (Scrophulariaceae) akan mengurangi peledakan populasi hama. (Sumber : www.kompasiana.com) PERANAN GULMA BERBUNGA TERHADAP KELIMPAHAN ARTHROPODA TANAH PADA PERTANAMAN KUBIS DI SULAWESI SELATAN THE ROLE OF FLOWERING WEEDS TO ABUNDANCE OF SOIL ARTHROPODS IN CABAGGE FIELD ON SOUTH SULAWESI AGROEKOTEKNOLOGI PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN UNIVERSITAS JAMBI
  • 25. GULMA WORTEL (Daucus carota) Gulma dominan, yaitu : 1) Berdaun lebar, mis. Galinsoga sp., Portulaca oleraceae 2) Berdaun sempit, mis. Cynodon dactylon, Panicus repens 3) Teki-tekian, mis. Cyperus rotundus AGROEKOTEKNOLOGI PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN UNIVERSITAS JAMBI
  • 27. Pengendalian - Penggunaan herbisida kontak purna tumbuh berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan, berwarna kuning, yaitu GOLTOP 240 EC - Penyiangan gulma dilakukan dengan hati-hati menggunakan tangan. Hal ini dilakukan karena dengan kondisi kerapatan tanaman yang tinggi, pencabutan gulma yang kurang hati-hati dapat merusak perakaran tanaman. Penyiangan gulma dapat dilakukan bersamaan dengan penjarangan tanaman. Penjarangan dilakukan dengan mencabut tanaman yang lemah dan meninggalkan tanaman yang sehat dan kokoh - Rumput-rumput liar (gulma) yang tumbuh disekitar kebun merupakan pesaing tanaman wortel dalam kebutuhan air, sinar matahari, unsur hara dan lain-lain, sehingga harus disiangi. Waktu penyiangan biasanya saat tanaman wortel berumur 1 bulan, bersamaan dengan penjarangan tanaman dan pemupukan susulan. AGROEKOTEKNOLOGI PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN UNIVERSITAS JAMBI
  • 28. GULMA KENTANG (Solanum tuberosum) Gulma dominan, yaitu : - Imperata cylindrica (alang-alang) - Cyperus rotundus (teki) - Phyllanthus niruri (meniran) AGROEKOTEKNOLOGI PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN UNIVERSITAS JAMBI
  • 29. Pengendalian Penyiangan dilakukan minimal dua kali selama masa penanaman 2-3 hari sebelum/bersamaan dengan pemupukan susulan dan penggemburan. AGROEKOTEKNOLOGI PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN UNIVERSITAS JAMBI
  • 30. GULMA CABAI (Capsicum annum) Gulma dominan, yaitu : - Amaranthus spinosus L., - Ageratum conyzoides (bandotan) - Portulaca oleracea - Melastoma malabathricum - Eupatorium odoratum - Euphorbia hirta - Centella asiatica - Imperata cylindrica - Panicum repens - Paspalum conjugatum - Axonopus compressus AGROEKOTEKNOLOGI PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN UNIVERSITAS JAMBI
  • 31. Pengendalian 1) Penyiangan. Jika pada lubang tanam tumbuh gulma, maka perlu dilakukan penyiangan dengan cara mencabut . Pengendalian gulma perlu dilakukan pada gulma yang tumbuh di parit dengan menggunakan cangkul atau dengan herbisida. Pada saat aplikasi herbisida nozelnya perlu diberi sungkup agar semprotan herbisida tidak mengenai tanaman cabe. AGROEKOTEKNOLOGI PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN UNIVERSITAS JAMBI
  • 32. 2) Penggenangan. Kehadiran gulma di pertanaman memang tidak diinginkan oleh petani. Bedengan cabe ditutup dengan mulsa perak. Penggunaan mulsa perak dapat dikatakan mengendalikan pertumbuhan gulma. Gulma yang tumbuh diluar bedengan dikendalikan dengan penggenangan air. AGROEKOTEKNOLOGI PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN UNIVERSITAS JAMBI