Dokumen tersebut membahas mengenai jenis-jenis gulma yang umum pada tanaman hortikultura seperti buah-buahan dan sayuran seperti apel, salak, mangga, kubis, dan wortel beserta teknik pengendaliannya. Gulma-gulma tersebut dapat bersaing dengan tanaman utama dalam pemenuhan kebutuhan akan nutrisi, cahaya, dan ruang tumbuh.
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
Gulma Pada Tanaman Hortikultura
1. GULMA PADA TANAMAN
HORTIKULTURA
Novayanti Simamora
Syukur Al Fatah
Kartasiah
Budi Ariyanto
AGROEKOTEKNOLOGI
D1A010085
D1A010006
D1A009139
D1A010031
PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN
UNIVERSITAS JAMBI
2. POKOK BAHASAN
JENIS-JENIS GULMA PADA TANAMAN
HORTIKULTURA (Buah-buahan dan Sayuran)
TEKNIK PENGENDALIAN GULMA
MANFAAT GULMA
PENGELOLAAN GULMA JANGKA PENDEK DAN
JANGKA PANJANG
AGROEKOTEKNOLOGI
PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN
UNIVERSITAS JAMBI
3. GULMA
Gulma adalah tumbuhan yang tidak
dikehendaki, tumbuh pada waktu, kondisi dan
tempat yang tidak diinginkan
Cth. Salah karena tempat (di trotoar), karena
merugikan (rumput tumbuh di antara
tanaman padi atau padi tumbuh di antara
tanaman rumput di lapangan golf)
4. Contoh Gulma
1)
2)
Teki (Cyperus rotundus)
Memiliki batang berbentuk segitiga, kadang bulat dan tidak
berongga, daun berasal dari nodia dan warna ungu tua. Memiliki
sistem rhizoma dan umbi sangat luas. Sifat yang menonjol cepat
membentuk umbi baru yang bersifat dorman pada lingkungan
tertentu.
Alang-alang (Imperata cylindrica)
Sejenis rumput berdaun tajam. Rumput menahun dengan tunas
panjang dan bersisik, merayap di bawah tanah. Ujung tunas yang
muncul di tanah runcing tajam. Batang pendek, menjulang naik ke
atas tanah dan berbunga. Helaian daun berbentuk garis (pita
panjang) lanset berujung runcing, dengan pangkal yang
menyempit dan berbentuk talang, bertepi sangat kasar dan
bergerigi tajam, berambut panjang di pangkalnya, dengan tulang
daun yang lebar dan pucat di tengahnya.
5. 3) Bunga putih (Chromolaena odorata)
Daunnya berbentuk oval, bagian bawah lebih
lebar, makin ke ujung makin runcing. Panjang
daun 6 – 10 cm dan lebarnya 3 – 6 cm. Tepi
daun bergerigi, menghadap ke pangkal. Letak
daun juga berhadap-hadapan. Karangan
bunga terletak di ujung cabang (terminal).
Setiap karangan terdiri atas 20 – 35 bunga.
Warna bunga selagi muda kebiru-biruan,
semakin tua menjadi coklat. Pada saat biji
masak, tumbuhan mengering. Pada saat itu
biji pecah dan terbang terbawa angin
7. GULMA APEL
(Malus domestica)
- Menimbulkan persaingan dalam
memperebutkan unsur hara
- Perakaran gulma lebih lebar dan dalam
sehingga lebih banyak menyerap unsur
hara daripada apel.
- Meningkatkan kelembaban disekitar
tanaman karena dapat mengundang
kehadiran kurtisium yaitu salah satu
penyakit apel yang sangat berbahaya.
AGROEKOTEKNOLOGI
PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN
UNIVERSITAS JAMBI
8. Gulma dominan yaitu :
Cyperus rotundus (Teki)
AGROEKOTEKNOLOGI
Imperata cylindrica (Alang2)
PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN
UNIVERSITAS JAMBI
9. Pengendalian
1)
2)
3)
Mekanik = penyiangan dilakukan agar tidak ada unsur hara yang
terserap gulma. Waktu yang paling tepat ialah sebelum gulma
besar dan mengganggu pertumbuhan tanaman karena sulit
mencegah perkembangbiakannya dan merusak perakaran
tanaman apel. Namun, penyiangan yang terlalu sering juga dapat
merusak tanaman utama.
Kimiawi = pengendalian gulma menggunakan bahan kimia seperti
herbisida.
Cth. Glyphosate dan Alakhlor
Dampak negatif, antara lain:
1) Pencemaran lingkungan oleh residu kimia.
2) Dapat membunuh musuh alami.
3) Kecelakaan bagi pengguna
Biologis = pengendalian menggunakan musuh alami atau tanaman
penutup lahan.
Cth. Tanaman Leguminosae (menambat N dari udara)
AGROEKOTEKNOLOGI
PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN
UNIVERSITAS JAMBI
10. Tambahan :
Penyiangan dilakukan hanya jika disekitar tanaman induk terdapat
banyak gulma yang dianggap bisa mengganggu tanaman. Di kebun
yang ditanami apel dengan jarak tanam yang rapat (± 3×3 m),
penyiangan hampir tidak di butuhkan sebab tajuk daun menutupi
permukaan tanah hingga ilalang tidak dapat tumbuh.
Penyiangan, dilakukan untuk mengurangi kelembaban, sebagai
sumber bahan organik, dan disisakan untuk tempat hidup musuh
alami (refugia). Dilakukan dengan cara membabat (sabit),
dihindari pencangkulan yang dalam untuk mencegah erosi
permukaan tanah, penahan aliran air.
Sumber :
- http://elinituerlin.orgfree.com/?p=766
- http://www.perpuskita.com/cara-budidaya-apel-organik/3/
- http://www.ukmkecil.com/pelatihan-pertanian/budidaya-apel
- http://binaukm.com/2011/05/tahapan-budidaya-apel-pedomanbudidaya-apel-bag-2/
AGROEKOTEKNOLOGI
PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN
UNIVERSITAS JAMBI
11. GULMA SALAK
(Zallaca edulis)
Di beberapa tempat di Pulau Jawa, lahan salak
dibangun di bekas persawahan. Lahan sawah
dikeringkan dan di bumbun tanahnya
sehingga gulma yang mampu bertahan adalah
gulma berdaun sempit dan tumbuh menjalar
yang sedikit sekali terdapat di sawah.
Gulma yang berbatang kurus tegak, berdaun
panjang yang umumnya di persawahan
kurang mampu bertahan. Itulah sebabnya
mengapa gulma di lahan bekas persawahan
relatif lebih sedikit
AGROEKOTEKNOLOGI
PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN
UNIVERSITAS JAMBI
12. Gulma dominan, yaitu :
1) golongan rumput-rumputan, mis. Panicum repens, Axonopus
compressus, Ottochloa nodosa (Kawatan)
2) golongan teki-tekian, mis. Cyperus rotundus
3) golongan berdaun lebar, mis. Phyllanthus niruri
(ceplukan/meniran), Amaranthus indica (bayam duri), Ageratum
conyzoides (Babadotan)
Phyllanthus niruri
AGROEKOTEKNOLOGI
Amaranthus spinosus
PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN
Panicum repens
UNIVERSITAS JAMBI
14. Pengendalian
1) Manual = Untuk lahan yang tidak seberapa luas dengan mencabuti
rumput-rumputan dengan tangan, di kored atau dicangkul
2) Kimia = Untuk lahan yang cukup luas dan baru dibuka. Menggunakan
herbisida, sesuai dengan jenis gulma yang akan diberantas sebab pilihan
yang kurang tepat akan memboroskan biaya.
Kelebihan : biaya tenaga kerja relatif murah, hasil lebih cepat, reaksi
bahan kimia dalam membunuh tanaman liar sangat cepat.
Kekurangan : racun yang dikandung berbahaya bagi mahluk hidup
Cth.
- Gol. rumput-rumputan : Gramoxone, Gesapas, Basta atau Diuron
mis. Alang-alang dengan Round-up atau Sun-up
- Gol. teki-tekian : Goal
- Gol. berdaun lebar : Fernimine.
AGROEKOTEKNOLOGI
PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN
UNIVERSITAS JAMBI
16. GULMA MANGGA
(Mangifera indica)
Pertumbuhan gulma pada saat masih berumur muda akan
menghambat mangga untuk tumbuh dan berkembang dan
menghasilkan buah yang berkualitas dan kuantitas baik.
Gulma yang dominan, yaitu :
1) Imperata cylindrica (Alang-alang)
2) Chromolaena odorata
3) Mimosa pudica (Putri malu)
4) Euphorbia hirta (Rumput Kerbau)
5) Benalu menyebabkan menyebabkan makanan tidak
diserap tanaman secara sempurna (kerusakan jangka
pendek
AGROEKOTEKNOLOGI
PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN
UNIVERSITAS JAMBI
18. Pengendalian
- Pengendalian gulma dilakukan minimal 3 kali
setahun
- Penyiangan tidak dapat dilakukan sembarangan,
rumput/gulma yang telah dicabut dibenamkan
atau dibuang ke tempat lain agar tidak tumbuh
lagi. Selain itu, penyiangan biasa dilakukan pada
waktu penggemburan dan pemupukan
- Pada benalu, pengendalian dengan memotong
bagian yang terserang
AGROEKOTEKNOLOGI
PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN
UNIVERSITAS JAMBI
19. - Pengendalian gulma (ilalang, rumput kerbau,
putri malu, dll) dengan cara pembersihan
yaitu menyiang, disemprot herbisida untuk
tanaman berskala luas, dan menanam
tanaman penutup tanaman (cover crop)
sekalian pupuk hijau
- Gulma yang tumbuh dibawah tajuk harus
dibersihkan sedangkan di luar proyeksi tajuk
tidak perlu dibuang habis, cukup dipotong
pendek
- Penggunaan mulsa jerami dan perak
AGROEKOTEKNOLOGI
PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN
UNIVERSITAS JAMBI
20. - Mulsa jerami mempunyai keuntungan ganda,
karena jerami juga berfungsi sebagai pupuk
organik
- Mulsa hitam perak tidak hanya menekan
pertumbuhan gulma, juga menjaga
kelembaban tanah di sekeliling tanaman.
Mulsa hitam perak dirancang khusus untuk
pengairan dengan penggenangan atau irigasi
tetes. Para pekebun di Taiwan, sebagai negara
yang memproduksi bahan ini pun lebih banyak
yang menggunakan mulsa jerami.
AGROEKOTEKNOLOGI
PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN
UNIVERSITAS JAMBI
22. GULMA KUBIS
(Brassica oleracea)
Gulma atau tumbuhan pengganggu sering
menjadi masalah pada pertanaman kubis,
karena merupakan pesaing dalam
pengunaan air, cahaya, dan unsur hara bagi
tanaman pokok
Gulma dapat pula berperan sebagai
penyangga atau inang bagi hama dan
penyakit bahkan dapat mengeluarkan
toksin yang dapat berpengaruh buruk
terhadap pertumbuhan tanaman pokok
AGROEKOTEKNOLOGI
PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN
UNIVERSITAS JAMBI
23. Pengendalian
1) Penyiangan
- Penyiangan dilakukan dengan mencabut rumput-rumput
atau dengan menggunakan herbisida
- Penyiangan dilakukan terhadap tanaman lain yang
dianggap mengganggu pertumbuhan bibit, dilakukan
dengan mencabuti rumput-rumput/gulma lainnya yang
tumbuh disela-sela tanaman pokok
- Penyiangan dilakukan bersama dengan penggemburan
tanah sebelum pemupukan atau bila terdapat tumbuhan
lain yang mengganggu pertumbuhan tanaman
- Penyiangan dilakukan dengan hati-hati dan tidak terlalu
dalam karena dapat merusak sistem perakaran tanaman,
bahkan pada akhir penanaman sebaiknya tdak dilakukan.
AGROEKOTEKNOLOGI
PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN
UNIVERSITAS JAMBI
24. 2) Kimiawi
Pada tanah yang gulmanya banyak dapat dilakukan dengan
pemberian herbisida sebelum tanam. Herbisida yang
digunakan yaitu berbahan aktif glifosat, parakuat diklorida,
oksifluorfen,dll.
Penelitian dari Syatrawati, dan Sri Nuraminah Ngatimin mengatakan bahwa menanam
gulma berbunga di pinggiran tanaman kubis, seperti Nasturtium indicum
(Brassicaceae),Galinsoga parviflora (Asteraceae), Cleome rutidospema(Capparidaceae)
dan Lindernia crustaceae (Scrophulariaceae) akan mengurangi peledakan populasi
hama. (Sumber : www.kompasiana.com)
PERANAN GULMA BERBUNGA TERHADAP KELIMPAHAN
ARTHROPODA TANAH PADA PERTANAMAN KUBIS DI SULAWESI
SELATAN
THE ROLE OF FLOWERING WEEDS TO ABUNDANCE OF SOIL
ARTHROPODS IN CABAGGE FIELD ON SOUTH SULAWESI
AGROEKOTEKNOLOGI
PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN
UNIVERSITAS JAMBI
27. Pengendalian
- Penggunaan herbisida kontak purna tumbuh berbentuk pekatan
yang dapat diemulsikan, berwarna kuning, yaitu GOLTOP 240 EC
- Penyiangan gulma dilakukan dengan hati-hati menggunakan
tangan. Hal ini dilakukan karena dengan kondisi kerapatan tanaman
yang tinggi, pencabutan gulma yang kurang hati-hati dapat merusak
perakaran tanaman. Penyiangan gulma dapat dilakukan bersamaan
dengan penjarangan tanaman. Penjarangan dilakukan dengan
mencabut tanaman yang lemah dan meninggalkan tanaman yang
sehat dan kokoh
- Rumput-rumput liar (gulma) yang tumbuh disekitar kebun
merupakan pesaing tanaman wortel dalam kebutuhan air, sinar
matahari, unsur hara dan lain-lain, sehingga harus disiangi. Waktu
penyiangan biasanya saat tanaman wortel berumur 1 bulan,
bersamaan dengan penjarangan tanaman dan pemupukan susulan.
AGROEKOTEKNOLOGI
PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN
UNIVERSITAS JAMBI
28. GULMA KENTANG
(Solanum tuberosum)
Gulma dominan, yaitu :
- Imperata cylindrica (alang-alang)
- Cyperus rotundus (teki)
- Phyllanthus niruri (meniran)
AGROEKOTEKNOLOGI
PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN
UNIVERSITAS JAMBI
29. Pengendalian
Penyiangan dilakukan minimal dua kali selama
masa penanaman 2-3 hari
sebelum/bersamaan dengan pemupukan
susulan dan penggemburan.
AGROEKOTEKNOLOGI
PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN
UNIVERSITAS JAMBI
31. Pengendalian
1) Penyiangan. Jika pada lubang tanam tumbuh
gulma, maka perlu dilakukan penyiangan
dengan cara mencabut . Pengendalian gulma
perlu dilakukan pada gulma yang tumbuh di
parit dengan menggunakan cangkul atau
dengan herbisida. Pada saat aplikasi herbisida
nozelnya perlu diberi sungkup agar semprotan
herbisida tidak mengenai tanaman cabe.
AGROEKOTEKNOLOGI
PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN
UNIVERSITAS JAMBI
32. 2) Penggenangan. Kehadiran gulma di
pertanaman memang tidak diinginkan oleh
petani. Bedengan cabe ditutup dengan mulsa
perak. Penggunaan mulsa perak dapat
dikatakan mengendalikan pertumbuhan
gulma. Gulma yang tumbuh diluar bedengan
dikendalikan dengan penggenangan air.
AGROEKOTEKNOLOGI
PEMINATAN PROTEKSI TANAMAN
UNIVERSITAS JAMBI