Makalah ini membahas tentang peranan mikroorganisme dalam makanan. Mikroorganisme memainkan peranan penting dalam proses fermentasi yang menghasilkan berbagai makanan seperti roti, keju, yogurt, dan wine. Makalah ini juga menjelaskan bagaimana beberapa mikroorganisme seperti bakteri asam laktat dan khamir dapat digunakan untuk menghasilkan produk makanan melalui proses fermentasi, serta dampak mikroorganisme patogen
Dokumen tersebut membahas tentang unsur hara tanaman. Unsur hara merupakan zat yang diserap oleh tanaman untuk pertumbuhan dan metabolisme. Terdapat unsur hara makro seperti nitrogen, fosfor, dan kalium yang sangat diperlukan tanaman, serta unsur mikro seperti besi dan mangan."
Unsur Hara adalah zat-zat di alam yang diperlukan mahluk hidup dalam proses pertumbuhan dan perkembangbiakan.
Unsur hara terdapat dalam bentukyang cepat tersedia, lambat tersedia, sangat lambat tersedia, dan tidak tersedia
Makalah ini membahas tentang peranan mikroorganisme dalam makanan. Mikroorganisme memainkan peranan penting dalam proses fermentasi yang menghasilkan berbagai makanan seperti roti, keju, yogurt, dan wine. Makalah ini juga menjelaskan bagaimana beberapa mikroorganisme seperti bakteri asam laktat dan khamir dapat digunakan untuk menghasilkan produk makanan melalui proses fermentasi, serta dampak mikroorganisme patogen
Dokumen tersebut membahas tentang unsur hara tanaman. Unsur hara merupakan zat yang diserap oleh tanaman untuk pertumbuhan dan metabolisme. Terdapat unsur hara makro seperti nitrogen, fosfor, dan kalium yang sangat diperlukan tanaman, serta unsur mikro seperti besi dan mangan."
Unsur Hara adalah zat-zat di alam yang diperlukan mahluk hidup dalam proses pertumbuhan dan perkembangbiakan.
Unsur hara terdapat dalam bentukyang cepat tersedia, lambat tersedia, sangat lambat tersedia, dan tidak tersedia
Bakteri memiliki berbagai bentuk, struktur, dan peran penting dalam kehidupan. Mereka dapat membantu pertanian dengan mengikat nitrogen, membuat makanan, obat-obatan, vitamin, serta membantu proses pencernaan dan pembusukan.
Makalah ini membahas tentang cyanobacteri (alga hijau-biru) dengan menjelaskan struktur sel, sistem reproduksi, dan pengaruh lingkungan terhadap cyanobacteri.
Dokumen tersebut meringkas hasil pengamatan ekosistem di sebuah tanah lapang di desa Bareng Lor, Klaten. Pengamatan menemukan berbagai komponen biotik seperti rumput, semut, belalang dan kupu-kupu. Komponen abiotiknya adalah tanah, suhu, cahaya matahari. Populasi dominan adalah rumput dan semut yang saling berhubungan dengan komponen abiotik seperti tanah.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pelestarian kesuburan tanah melalui berbagai cara seperti mencegah erosi dan kehilangan unsur hara, menjaga siklus biomassa tanah, aktivitas mikroba, dan struktur tanah yang sehat untuk menjamin ketersediaan hara bagi pertumbuhan tanaman.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Mikroba dapat berinteraksi dengan tumbuhan, hewan, dan manusia melalui berbagai pola interaksi seperti simbiosis, komensalisme, mutualisme, antibiosis, dan parasitisme. Interaksi ini dapat memberikan pengaruh positif atau negatif bagi organisme yang terlibat.
Biota tanah meliputi berbagai makhluk hidup seperti fungi, protozoa, bakteri, dan lainnya yang menghabiskan sebagian siklus hidupnya di tanah. Biota tanah memainkan peran penting dalam siklus nutrien, struktur tanah, dan kesehatan tanaman. Fungsi utama biota tanah adalah sebagai decomposer untuk menguraikan bahan organik menjadi unsur hara yang dapat dimanfaatkan tanaman, serta sebagai transformer untuk mensinergikan
1. Tanah merupakan lapisan permukaan bumi yang berfungsi sebagai tempat tumbuh tanaman dan menyediakan nutrisi serta air.
2. Tanah terdiri atas bahan padat seperti mineral dan organik, air, dan udara, serta dihuni oleh berbagai makhluk hidup seperti mikroba, cacing tanah, dan lainnya.
3. Organisme tanah memainkan peran penting dalam membentuk tanah dan menyediakan nutrisi untuk tanaman.
Ekologi mempelajari hubungan antara organisme dengan lingkungannya. Terdiri dari faktor biotik seperti tumbuhan dan hewan, dan faktor abiotik seperti suhu dan air. Ekologi membahas tingkat populasi, komunitas, ekosistem hingga biosfer. Terjadi interaksi seperti predasi dan kompetisi antarpopulasi. Terdapat daur air, karbon, nitrogen yang menjaga keseimbangan ekosistem. Komunitas mengalami suksesi seperti suk
Tumbuhan tingkat tinggi merupakan organisme autotroph, yang memiliki kemampuan mensintesa komponen molekular organik yang dibutuhkannya dan membutuhkan hara dalam bentuk anorganik dari lingkungan tumbuhnya. Hara mineral yang diabsorpsi dari tanah akan bergabung dengan senyawa organik esensial untuk pertumbuhan dan perkembangan. Penggabungan hara mineral dan senyawa organik akan membentuk pigmen, kofaktor enzim, lipid, asam nukleat dan asam amino. Proses penggabungan ini disebut asimilasi hara mineral. Proses asimilasi nitrogen dan sulfur membutuhkan serangkaian reaksi biokimia yang sangat komplek dan membutuhkan energi. Sedangkan asimilasi kation membutuhkan pembentukkan komplek dengan senyawa organik.
Cyanobacteria memiliki peranan penting dalam ekologi dan evolusi bumi karena menghasilkan oksigen selama era Archaea dan Proterozoic. Jenis seperti Spirulina sp. berguna sebagai suplemen manusia, sedangkan Anabaena Azzolae mampu melakukan fotosintesis dan mengikat nitrogen untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman. Namun, beberapa spesies seperti Anabaena flosaquae dan Microcytis dapat meracuni dan membunuh organisme air.
Andrew hidayat 210690-respon-perkecambahan-beberapa-varietas-tAndrew Hidayat
[Ringkasan]
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon perkecambahan beberapa varietas tomat terhadap tingkat salinitas yang berbeda. Enam varietas tomat diuji pada lima tingkat salinitas yang berbeda. Hasilnya menunjukkan bahwa salinitas berpengaruh nyata terhadap persentase perkecambahan, awal munculnya kecambah, panjang hipokotil dan panjang akar. Varietas Permata, Servo dan Mutia memiliki toleransi yang lebih tinggi terhad
Alga adalah tumbuhan nonvascular yang memilika benruk thalli yang beragam, uniseluler atau multiseluler, dan berpigmen fotosintetik. Alga bentik (makroalga) dapat hiduup di perairan tawar dan laut. Makroalga adalah tumbuhan tidak berpembuluh yang tumbuh melekat pada subtract didasaran laut. Tumbuhan tersebut tidak memiliki akar, batang daun, bunga, buah, dan biji ssejati. Makroalga terbesar didaerah litoral dan sublitoral. Daerah tersebut masih dapat memperoleh cahaya matahari yang cukup sehingga proses fotosintesis dapat berlangsung Makraoalga menyerap nutrisi berupa fosfor dan nitrogen dari lingkungan sekitar perairan
Rhizobium adalah bakteri yang bersifat aerob, bentuk batang, koloninya berwarna putih berbentuk sirkular, merupakan penambat nitrogen yang hidup di dalam tanah dan berasosiasi simbiotik dengan sel akar legume leguminoceae.
Bakteri memiliki berbagai bentuk, struktur, dan peran penting dalam kehidupan. Mereka dapat membantu pertanian dengan mengikat nitrogen, membuat makanan, obat-obatan, vitamin, serta membantu proses pencernaan dan pembusukan.
Makalah ini membahas tentang cyanobacteri (alga hijau-biru) dengan menjelaskan struktur sel, sistem reproduksi, dan pengaruh lingkungan terhadap cyanobacteri.
Dokumen tersebut meringkas hasil pengamatan ekosistem di sebuah tanah lapang di desa Bareng Lor, Klaten. Pengamatan menemukan berbagai komponen biotik seperti rumput, semut, belalang dan kupu-kupu. Komponen abiotiknya adalah tanah, suhu, cahaya matahari. Populasi dominan adalah rumput dan semut yang saling berhubungan dengan komponen abiotik seperti tanah.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pelestarian kesuburan tanah melalui berbagai cara seperti mencegah erosi dan kehilangan unsur hara, menjaga siklus biomassa tanah, aktivitas mikroba, dan struktur tanah yang sehat untuk menjamin ketersediaan hara bagi pertumbuhan tanaman.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Mikroba dapat berinteraksi dengan tumbuhan, hewan, dan manusia melalui berbagai pola interaksi seperti simbiosis, komensalisme, mutualisme, antibiosis, dan parasitisme. Interaksi ini dapat memberikan pengaruh positif atau negatif bagi organisme yang terlibat.
Biota tanah meliputi berbagai makhluk hidup seperti fungi, protozoa, bakteri, dan lainnya yang menghabiskan sebagian siklus hidupnya di tanah. Biota tanah memainkan peran penting dalam siklus nutrien, struktur tanah, dan kesehatan tanaman. Fungsi utama biota tanah adalah sebagai decomposer untuk menguraikan bahan organik menjadi unsur hara yang dapat dimanfaatkan tanaman, serta sebagai transformer untuk mensinergikan
1. Tanah merupakan lapisan permukaan bumi yang berfungsi sebagai tempat tumbuh tanaman dan menyediakan nutrisi serta air.
2. Tanah terdiri atas bahan padat seperti mineral dan organik, air, dan udara, serta dihuni oleh berbagai makhluk hidup seperti mikroba, cacing tanah, dan lainnya.
3. Organisme tanah memainkan peran penting dalam membentuk tanah dan menyediakan nutrisi untuk tanaman.
Ekologi mempelajari hubungan antara organisme dengan lingkungannya. Terdiri dari faktor biotik seperti tumbuhan dan hewan, dan faktor abiotik seperti suhu dan air. Ekologi membahas tingkat populasi, komunitas, ekosistem hingga biosfer. Terjadi interaksi seperti predasi dan kompetisi antarpopulasi. Terdapat daur air, karbon, nitrogen yang menjaga keseimbangan ekosistem. Komunitas mengalami suksesi seperti suk
Tumbuhan tingkat tinggi merupakan organisme autotroph, yang memiliki kemampuan mensintesa komponen molekular organik yang dibutuhkannya dan membutuhkan hara dalam bentuk anorganik dari lingkungan tumbuhnya. Hara mineral yang diabsorpsi dari tanah akan bergabung dengan senyawa organik esensial untuk pertumbuhan dan perkembangan. Penggabungan hara mineral dan senyawa organik akan membentuk pigmen, kofaktor enzim, lipid, asam nukleat dan asam amino. Proses penggabungan ini disebut asimilasi hara mineral. Proses asimilasi nitrogen dan sulfur membutuhkan serangkaian reaksi biokimia yang sangat komplek dan membutuhkan energi. Sedangkan asimilasi kation membutuhkan pembentukkan komplek dengan senyawa organik.
Cyanobacteria memiliki peranan penting dalam ekologi dan evolusi bumi karena menghasilkan oksigen selama era Archaea dan Proterozoic. Jenis seperti Spirulina sp. berguna sebagai suplemen manusia, sedangkan Anabaena Azzolae mampu melakukan fotosintesis dan mengikat nitrogen untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman. Namun, beberapa spesies seperti Anabaena flosaquae dan Microcytis dapat meracuni dan membunuh organisme air.
Andrew hidayat 210690-respon-perkecambahan-beberapa-varietas-tAndrew Hidayat
[Ringkasan]
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon perkecambahan beberapa varietas tomat terhadap tingkat salinitas yang berbeda. Enam varietas tomat diuji pada lima tingkat salinitas yang berbeda. Hasilnya menunjukkan bahwa salinitas berpengaruh nyata terhadap persentase perkecambahan, awal munculnya kecambah, panjang hipokotil dan panjang akar. Varietas Permata, Servo dan Mutia memiliki toleransi yang lebih tinggi terhad
Alga adalah tumbuhan nonvascular yang memilika benruk thalli yang beragam, uniseluler atau multiseluler, dan berpigmen fotosintetik. Alga bentik (makroalga) dapat hiduup di perairan tawar dan laut. Makroalga adalah tumbuhan tidak berpembuluh yang tumbuh melekat pada subtract didasaran laut. Tumbuhan tersebut tidak memiliki akar, batang daun, bunga, buah, dan biji ssejati. Makroalga terbesar didaerah litoral dan sublitoral. Daerah tersebut masih dapat memperoleh cahaya matahari yang cukup sehingga proses fotosintesis dapat berlangsung Makraoalga menyerap nutrisi berupa fosfor dan nitrogen dari lingkungan sekitar perairan
Rhizobium adalah bakteri yang bersifat aerob, bentuk batang, koloninya berwarna putih berbentuk sirkular, merupakan penambat nitrogen yang hidup di dalam tanah dan berasosiasi simbiotik dengan sel akar legume leguminoceae.
Dokumen tersebut membahas tentang asimilasi nitrogen dan sulfur pada tumbuhan tingkat tinggi. Nitrogen dan sulfur merupakan unsur hara penting yang diserap dari lingkungan oleh akar tumbuhan dan bergabung dengan senyawa organik untuk pertumbuhan. Dokumen ini menjelaskan proses asimilasi nitrogen melalui siklus nitrogen yang melibatkan berbagai reaksi biokimia oleh mikroorganisme.
PERANAN MIKROBA TERHADAP PENANGAN LIMBAH PERTANIAN KELOMPOK 1.pptxWindriYani9
Mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan protozoa memainkan peran penting dalam mengolah limbah pertanian dan industri tahu melalui proses dekomposisi bahan organik menjadi unsur hara yang dapat dimanfaatkan tanaman kembali. Bakteri khususnya dapat menguraikan bahan organik dan mengubahnya menjadi gas atau unsur hara yang dikembalikan ke tanah.
Makalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanianEfri Yadi
Tulisan ini membahas peran mikroorganisme dalam pertanian organik, khususnya peran mikroba sebagai pupuk organik. Mikroba dapat meningkatkan kandungan unsur hara di tanah, meningkatkan ketersediaan dan efisiensi penyerapan hara oleh tanaman, serta menekan organisme patogen melalui interaksi kompetisi. Jenis mikroba yang bermanfaat antara lain bakteri penambat nitrogen dan pelarut fosfat.
[/ring
Dokumen tersebut membahas tentang ekologi tanah dan proses pembentukan tanah. Tanah terbentuk dari proses pelapukan batuan oleh faktor iklim, organisme, dan relief melalui proses fisika, kimia, dan biologi. Tanah merupakan habitat bagi berbagai mikroorganisme yang berperan dalam siklus nutrisi.
Dokumen tersebut membahas siklus nitrogen, yaitu proses perubahan nitrogen antara bentuk anorganik ke organik dan sebaliknya. Siklus ini melibatkan berbagai proses seperti fiksasi nitrogen, nitrifikasi, asimilasi, dan denitrifikasi yang dilakukan oleh berbagai mikroorganisme. Nitrogen merupakan unsur penting dalam kehidupan karena merupakan komponen protein, asam nukleat, dan klorofil.
Dokumen tersebut membahas tentang mikrobiologi pertanian yang meliputi definisi, jenis-jenis mikroorganisme tanah seperti bakteri fiksasi nitrogen, mikroba pelarut fosfat, mikoriza, bakteri pereduksi sulfat, rizobakteri, dan mikroba perombak bahan organik. Juga dibahas peranan mikroba yang menguntungkan dan merugikan dalam bidang pertanian serta teknologi yang berhubungan dengan mikrobiolog
Ekosistem terdiri atas komponen biotik dan abiotik yang saling berinteraksi. Komponen abiotik meliputi suhu, sinar matahari, air, tanah, angin, dan garis lintang. Sedangkan komponen biotik adalah berbagai makhluk hidup. Interaksi antar komponen terjadi melalui hubungan antar organisme, antar populasi, antar komunitas, dan antara komponen biotik dan abiotik. Daur biogeokimia seperti nitrogen, belerang,
Dokumen tersebut membahas tentang agromineralogi, yaitu mineral-mineral yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman. Mineral-mineral tersebut antara lain mengandung nitrogen, fosfor, dan kalium yang merupakan nutrisi penting bagi tanaman. Dokumen juga menjelaskan siklus dan sumber nitrogen di alam, termasuk dari mantel bumi, sedimen, dan atmosfer, serta peran mikroorganisme dalam mengubah nitrogen menjadi bentuk yang dapat diman
Rizosfer adalah daerah sekitar akar tanaman yang dipengaruhi oleh akar. Mikroorganisme dalam rizosfer sangat beragam dan dipengaruhi oleh eksudat akar. Eksudat akar memengaruhi pertumbuhan dan aktivitas pathogen, bakteri yang menguntungkan, jamur mikoriza dan nematoda dalam tanah.
Jamur adalah organisme eukariotik tanpa klorofil yang hidup secara saprofit atau parasit. Jamur diklasifikasi ke dalam empat divisi berdasarkan struktur dan cara reproduksinya: Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota. Jamur dapat bereproduksi secara seksual dengan membentuk spora atau aseksual melalui fragmentasi, tunas, dan spora. Mikoriza adalah simbiosis antara jamur dengan akar tumbuhan.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor lingkungan abiotik yang mempengaruhi habitat dan komunitas bentos di perairan lotik. Faktor-faktor tersebut antara lain oksigen, temperatur, cahaya, vegetasi riparian, dan jenis substrat. Faktor-faktor ini memengaruhi distribusi, kelimpahan, dan keanekaragaman jenis organisme bentos.
1. Sianobakteri ditemukan di hampir semua habitat yang bisa dibayangkan orang, dari samudera
hingga perairan tawar, dari batu sampai tanah. Mereka bisa bersel tunggal (uniselular) atau
membentuk koloni. Koloni dapat berbentuk berkas (filamen) ataupun lembaran. Beberapa
koloni filamen memiliki kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi tiga tipe sel yang
berbeda: sel vegetatif adalah yang normal, sel fotosintetik pada kondisi lingkungan yang baik,
dan heterosista yang berdinding tebal, yang mengandung enzim nitrogenase sehingga mampu
menyemat nitrogen dari udara.
Setiap individu sel umumnya memiliki dinding sel yang tebal, lentur, dan Gram negatif.
Sianobakteri tidak memiliki flagela. Mereka bergerak dengan meluncur sepanjang
permukaan. Kebanyakan mereka ditemukan di air tawar, sedangkan lainnya tinggal di lautan,
terdapat di tanah lembap, atau bahkan kadang-kadang melembapkan batuan di gurun.
Beberapa bersimbiosis dengan lumut kerak, tumbuhan, berbagai jenis protista, atau Porifera
dan menyediakan energi bagi inangnya.
Penyematan (fiksasi) nitrogen dan karbon
Cyanobakteri adalah satu-satunya kelompok organisme yang mampu mereduksi nitrogen dan
karbon dalam kondisi dengan oksigen (aerob) maupun tanpa oksigen (anaerob). Mereka
melakukannya dengan mengoksidasi belerang (sulfur) sebagai pengganti oksigen.
Penyematan nitrogen dilakukan dalam bentuk heterosista, sementara penyematan karbon
dilakukan dalam bentuk sel fotosintetik, menggunakan pigmen klorofil (seperti tumbuhan
hijau) maupun fikosianin (khas kelompok bakteri ini).
Sumber utama nitrogen adalah nitrogen bebas (N2) yang terdapat di atmosfir, yang takarannya
mencapai 78 %volume, dan sumber lainnya yang ada di kulit bumi dan perairan. Nitrogen
juga terdapat dalam bentuk yang kompleks, tetapi hal ini tidak begitu besar sebab sifatnya
yang mudah larut dalam air.
Pada umumnya derivat nitrogen sangat penting bagi kebutuhan dasar nutrisi, tetapi dalam
kenyataannya substansi nitrogen adalah hal yang menarik sebagai polutan di lingkungan.
Terjadinya perubahan global di lingkungan oleh adanya interaksi antara nitrogen oksida
dengan ozon di zona atmosfir. Juga adanya perlakuan pemupukan (fertilization treatment)
yang berlebihan dapat mempengaruhi air tanah (soil water), sehingga dapat mempengaruhi
kondisi air minum bagi manusia.
Bentuk atau komponen N di atmosfir dapat berbentuk ammonia (NH3), molekul nitrogen
(N2), dinitrit oksida (N2O), nitrogen oksida (NO), nitrogen dioksida (NO2), asam nitrit
(HNO2), asam nitrat (HNO3), basa amino (R3-N) dan lain-lain dalam bentuk proksisilnitri
(Soderlund dan Rosswall, 1980). Dalam telaah kesuburan tanah proses pengubahan nitrogen
dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu mineralisasi senyawa nitrogen komplek,
amonifikasi, nitrifikasi, denitrifikasi, dan volatilisasi ammonium (Mas’ud, 1992).
Sejumlah organisme mampu melakukan fiksasi N dan N-bebas akan berasosiasi dengan
tumbuhan. Senyawa N-amonium dan N-nitrat yang dimanfaatkan oleh tumbuhan akan
diteruskan ke hewan dan manusia dan kembali memasuki sistem lingkungan melalui sisa-sisa
jasad renik. Proses fiksasi memerlukan energi yang besar, dan enzim (nitrogenase) bekerja
dan didukung oleh oksigen yang cukup. Kedua faktor ini sangat penting dalam memindahkan
N-bebas dan sedikit simbiosis oleh organisme (Rompas, 1998).
Nitrogenase mengandung protein besi-belerang dan besi-molibdenum, dan mereduksi
nitrogen dengan koordinasi dan transfer elektron dan proton secara kooperatif, dengan
2. menggunakan MgATP sebagai sumber energi. Karena pentingnya reaksi ini, usaha-usaha
untuk mengklarifikasi struktur nitrogenase dan mengembangkan katalis artifisial untuk
fiksasi nitrogen telah dilakukan secara kontinyu selama beberapa tahun. Baru-baru ini,
struktur pusat aktif nitrogenase yang disebut dengan kofaktor besi-molibdenum telah
ditentukan dengan analisis kristal tunggal dengan sinar-X.
Nitrogen organic diubah menjadi mineral N-amonium oleh mikroorganisasi dan beberapa
hewan yang dapat memproduksi mineral tersebut seperti : protozoa, nematoda, dan cacing
tanah. Serangga tanah, cacing tanah, jamur, bakteri dan aktinbimesetes merupakan biang
penting tahap pertama penguraian senyawa N-organik dalam bahan organic dan senyawa N-
kompleks lainnya (Mas’ud, 1993).
Semua mikroorganisme mampu melakukan fiksasi nitrogen, dan berasosiasi dengan N-bebas
yang berasal dari tumbuhan. Nitrogen dari proses fiksasi merupakan sesuatu yang penting
dan ekonomis yang dilakukan oleh bakteri genus Rhizobium dengan tumbuhan Leguminosa
termasuk Trifollum spp, Gylicene max (soybean), Viciafaba (brand bean), Vigna sinensis
(cow-pea), Piscera sativam (chick-pea), dan Medicago sativa (lucerna) (Rompas,1998).
Menurut Maier , dkk (2000) bakteri dalam genus Rhizobium merupakan bakteri gram negatif,
berbentuk bulat memanjang, yang secara normal mampu memfiksasi nitrogen dari atmosfer.
Umumnya bakteri ini ditemukan pada nodul akar tanaman leguminosae.
Rhizobium berasal dari dua kata yaitu Rhizo yang artinya akar dan bios yang berarti hidup.
Rhizobium adalah bakteri yang bersifat aerob, bentuk batang, koloninya berwarna putih
berbentuk sirkular, merupakan penambat nitrogen yang hidup di dalam tanah dan berasosiasi
simbiotik dengan sel akar legume, bersifat host spesifik satu spesies Rhizobium cenderung
membentuk nodul akar pada satu spesies tanaman legume saja. Bakteri Rhizobium adalah
organotrof, aerob, tidak berspora, pleomorf, gram negatif dan berbentuk batang. Bakteri
rhizobium mudah tumbuh dalam medium pembiakan organik khususnya yang mengandung
ragi atau kentang. Pada suhu kamar dan pH 7,0 – 7,2.
Morfologi Rhizobium dikenal sebagai bakteroid. Rhizobium menginfeksi akar leguminoceae
melalui ujung-ujung bulu akar yang tidak berselulose, karena bakteri Rhizobium tidak dapat
menghidrolisis selulose.
Rhizobium yang tumbuh dalam bintil akar leguminoceae mengambil nitrogen langsung dari
udara dengan aktifitas bersama sel tanaman dan bakteri, nitrogen itu disusun menjadi
senyawaan nitrogen seperti asam-asam amino dan polipeptida yang ditemukan dalam
tumbuh-tumbuhan, bakteri dan tanak disekitarnya. Baik bakteri maupun legum tidak dapat
menambat nitrogen swcara mandiri, bila Rhizobium tidak ada dan nitrogen tidak terdapat
dalam tanah legum tersebut akan mati.
Bakteri Rhizobium hidup dengan menginfeksi akar tanaman legum dan berasosiasi dengan
tanaman tersebut, dengan menambat nitrogen. Suatu sistem berdasar pada infeksi spesifik
pada jenis inang Legum digunakan untuk menggolongkan Rhizobium secara tepat lebih dari
50 tahun. Kekhususan infeksi mempunyai banyak atraksi praktis yang memperhatikan
aplikasi Teknologi Rhizobium, sungguhpun tidak sempurna sebab banyak strains rhizobia
bisa menginfeksi ke kelompok spesifik lain dan sebab ada bukti persamaan baru dari
taxonomic kimia dan data taxonomic kwantitatip. Tinggal suatu ukuran penting untuk
spesiasi genus pada Manual Bergey Systematic Bacteriology, dengan modifikasi bersama
data taxonomic baru (Jordan 1984).
Genus Rhizobium sekarang meliputi fast-growing rhizobia yang menghasilkan asam pada
ragi mannitol agar (YMA) dan paling sering berasal dari daerah temperate. Ada tiga jenis di
dalam Genus ini: R. leguminosarum (biovars viceaea, trifolii dan phaseoliif), R. meliloti, dan
3. R. loti. Ini jenis terakhir termasuk rhizobia yang mampu untuk nodulasi Leucaena dan
Mimosa. Genus Bradyrhizobium terdiri dari bakteri slow-growing yang tidak menghasilkan
asam pada YMA dan paling umum menginfeksi Legum tropis. Suatu strain Bradyrhizobium
juga bertanggung jawab untuk nodulasi non-legume berkayu Paraspnia (Trinick dan
Galbraith 1980). Bakteri nodul dalam genus ini adalah kelompok heterogen dalam hubungan
taxonomic masih belum dipecahkan. Hanya satu jenis, B. japonicum yang dikenali (Jordan
1984).
Haruslah dicatat bahwa banyak Legum, terutama sekali jenis pohon, mempunyai rute
epidermal infeksi dan menembus intercellularly kortex akar. (Sprent dan de Faria 1988).
Tumbuhan yang bersimbiosis dengan Rhizobium banyak digunakan sebagai pupuk hijau
seperti Crotalaria, Tephrosia, dan Indigofera. Akar tanaman polong-polongan tersebut
menyediakan karbohidrat dan senyawa lain bagi bakteri melalui kemampuannya mengikat
nitrogen bagi akar. Jika bakteri dipisahkan dari inangnya (akar), maka tidak dapat mengikat
nitrogen sama sekali atau hanya dapat mengikat nitrogen sedikit sekali. Bintil-bintil akar
melepaskan senyawa nitrogen organik ke dalam tanah tempat tanaman polong hidup. Dengan
demikian terjadi penambahan nitrogen yang dapat menambah kesuburan tanah.
Azotobacter di dalam tanah berperan dalam pengaturan siklus nitrogen, yaitu melakukan
fiksasi nitrogen dan mengubahnya menjadi Ammonia (NH 3). Dalam sel bakteri ini terdapat
sebuah alat yang berperan dalam biokatalis, yaitu enzim nitrogenase. Enzim inilah yang
berperan dalam mengubah N2 menjadi NH3.
Bakteri ini memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan bakteri lain. Jika kita melihat bentuk
koloninya, misalnya; bentuknya bulat, bening, keruh atau opaque, dan putih, permukaannya
halus mengkilap, tepi rata,dan berlendir. Lihat gambar di atas tentang koloni Azotobacter .
Bentuk sel Azotobacter bermacam-macam, dari bentuk batang pendek, batang, dan oval serta
bentuk yang bermacam-macam, sehingga bakteri ini dikenal sebagai bakteri dengan bentuk
sel pleomorfik. Bakteri ini umumnya Gram negative, namun spesies tertentu dari bakteri ini
Gram variabel. Artinya, pada saat berumur muda bakteri ini Gram negatif, namun setelah
berumur tua akan berubah menjadi Gram positif.
Di samping ini adalah salah satu bentuk sel Azotobacter dan hasil pewarnaan Gram. Gambar
tersebut memperlihatkan bahwa bentuk sel Azotobacter batang pendek sedikit oval. Sel ini
memiliki banyak flagel yang tersebar diseluruh selongsong selnya, sehingga dinamakan
bakteri yang memiliki flagel bertipe peritrik.Pada kondisi yang kurang baik bagi Azotobacter,
maka ia akan membentuk kista, bentuk adapatasi pada lingkungan yang kurang
menguntungkan.
Akhir-akhir ini ditemukan simbiosis asosiasi antara bakteri Azospirillum lipoferum dan akar
tumbuhan termasuk rumput tropikal Digitaria decumbens, juga jenis rumput tropikal
Paspalum notatum mampu melakukan fiksasi N bersama-sama bakteri Azotobacter paspalli
di dalam akar (Dobereiner, 1978, dalam Rompas, 1998).
Azotobacter sangat sensitif pada alkalinitas, asiditas (Mishustin dan Shilnikova, 1971), dan
optimum pada pH 7-8 (Sutedjo et al., 1991). Ion Aluminium bersifat toksik untuk
Azotobacter. Hal ini merupakan hambatan utama bagi keberadaan Azotobacter yang berasal
dari tanah podsolik (Mishustin dan Shilnikova, 1971).
Fiksasi nitrogen berlangsung dengan bantuan kompleks enzim nitrogenase. Reaksinya sbb:
N2 + 6e – → 2NH3 (DG’0 = +150 kkal/mol = +630 kJ/mol)
Fiksasi N dilakukan oleh beberapa bakteri yang hidup bebas maupun bersimbiosis dengan
akar tanaman, misal: Clostridium pasteuranium, Klebisella, Rhodobacter, Rhizobium.
4. Fiksasi N diatur oleh sistem operon gen yang rumit, termasuk gen nif . Fiksasi berlangsung
apabila di lingkungan konsentrasi ammonia menurun/rendah.
Pada habitat terrestrial, fiksasi N oleh simbiosis Rhizobium dg tanaman Leguminosae
merupakan donor terbesar dari senyawa N. Penelitian tentang fiksasi N telah banyak
dilakukan, misal oleh Hardy et al tahun 1968 tentang reduksi asetilen menjadi etilen oleh
nitrogenase.
Hasil penelitian tentang fiksasi N ini menunjukkan bahwa ada cukup banyak genera bakteri
yang dapat mem-fiksasi N termasuk spesies dari Bacillus, Clostridium, dan Vibrio. Pada
habitat perairan, cyanobacteria adalah kelompok utama yang melakukan fiksasi N (Anabaena,
Nostoc, Gloeotrichia, Oscillatoria, Lyngbya, dll) Komponen yang berperan dalam fiksasi N di
habitat perairan adalah heterocyst, tapi ada cyanobacteria yg tidak memiliki heterocyst yg
juga dpt fiksasi N. Fiksasi N memerlukan cukup banyak energi dalam bentuk ATP dan
koenzim.
Ganggang hijau biru adalah organisme prokariotik dan karenanya tidak terikat membran
organel. Lebih erat kaitannya dengan bakteri daripada algae lain, mereka sering disebut
sebagai cyanobacteria. Mereka terjadi di laut, air tawar dan habitat darat. Cyanophyta
merupakan komponen penting dalam siklus nitrogen dan produsen.
Cyanophyta [dalam bahasa Yunani, siano = biru-hijau, dan myx = lendir]: ini terjadi di
uniseluler, berserabut, dan bentuk-bentuk kolonial, dan sebagian besar tertutup dalam sarung
mucilaginous baik secara perorangan maupun di koloni. Sebagian besar dari biru-hijau
planktonic terdiri dari anggota Chroococcaceae keluarga coccoid (misalnya, Anacystis =
Microcystis, Gomphosphaeria = Coelosphaerium, dan Coccochloris) dan keluarga berserabut
Oscillatoriaceae, Nostocaceae, dan Rivulariaceae (misalnya, Oscillatoria, Lyngbya,
Aphanizomenon [3 -- 6 μm], Anabaena)
Cyanobacteria ditemukan di hampir semua habitat yang bisa dibayangkan, dari samudera ke
air tawar ke batu sampai tanah. Mereka bisa bersel tunggal atau koloni. Koloni dapat
membentuk filamen ataupun lembaran. Cyanobacteria termasuk uniselular, koloni, dan
bentuk filamen. Beberapa koloni filamen memiliki kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi
tiga tipe sel yang berbeda: sel vegetatif adalah yang normal, sel fotosintesis pada kondisi
lingkungan yang baik, dan tipe heterokista yang berdinding tebal yang mengandung enzim
nitrogenase. Setiap individu sel umumnya memiliki dinding sel yang tebal, lentur, dan Gram
negatif. Cyanobacteria tidak memiliki flagela. Mereka bergerak dengan meluncur sepanjang
permukaan. Kebanyakan cyanobacteria ditemukan di air tawar, sedangkan lainnya tinggal di
lautan, terdapat di tanah lembab, atau bahkan kadang-kadang melembabkan batuan di gurun.
Beberapa bersimbiosis dengan lumut kerak, tumbuhan, berbagai jenis protista, atau spons dan
menyediakan energi bagi inang.