1. Trichokompos merupakan kompos yang mengandung jamur Trichoderma yang bermanfaat sebagai agen hayati dan stimulator pertumbuhan tanaman serta dapat menghambat jamur penyakit.
2. Trichokompos dibuat dengan mencampur limbah ternak, arang sekam, dan jamur Trichoderma lalu diinkubasi untuk menjadi pupuk organik yang bermanfaat.
3. Penggunaan trichokompos bermanfaat untuk menyuburkan
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Trichokompos power point
1. Oleh :
Yan Yan Hidayat 5009130020
Arif Rahman Hakim 5009130023
2. Trichokompos merupakan kompos yang di dalam nya di aplikasikan
mikroorganisme yaitu trichoderma sp, Mikroorganisme ini adalah
jamur penghuni tanah yang dapat diisolasi dari perakaran tanaman
lapangan. Spesies Trichoderma disamping sebagai organisme
pengurai, dapat pula berfungsi sebagai agen hayati dan stimulator
pertumbuhan tanaman. Beberapa spesies Trichoderma telah
dilaporkan sebagai agensia hayati seperti T. Harzianum, T. Viridae,
dan T. Konigii yang berspektrum luas pada berbagai tanaman
pertanian. Biakan jamur Trichoderma dalam media aplikatif seperti
dedak dapat diberikan ke areal pertanaman dan berlaku sebagai
biodekomposer, mendekomposisi limbah organik (rontokan
dedaunan dan ranting tua) menjadi kompos yang bermutu. Serta
dapat berlaku sebagai biofungisida. Trichoderma sp dapat
menghambat pertumbuhan beberapa jamur penyebab penyakit pada
tanaman antara lain Rigidiforus lignosus, Fusarium oxysporum,
Rizoctonia solani, Sclerotium rolfsii, dll.
3. Trichoderma memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
1. Mudah diisolasi, dikembangkan, dan daya adaptasinya
luas
2. Mudah ditemukan di tanah areal pertanaman, shg
pertumbuhan pd saat aplikasi lebih mudah.
3. Dapat tumbuh secara cepat pada berbagai substrat.
4. Memiliki kisaran mikroparasitisme yang luas.
5. pada umumnya tidak patogen pada tanaman.
Jamur Trichoderma mempunyai kemampuan untuk
meningkatkan kecepatan pertumbuhan dan
perkembangan tanaman, terutama kemampuannya untuk
menyebabkan produksi perakaran sehat dan meningkatkan
angka kedalaman akar (lebih dalam di bawah permukaan
tanah). Akar yang lebih dalam ini menyebabkan tanaman
menjadi lebih resisten terhadap kekeringan.
4. Cara pembuatan tichokompos sebenarnya hamir sama dengan
pembuatan kompos-kompos lainnya, hanya saja pembuatan kompos
trichokompos ini menggunakan bioaktifator /organisme pengurai
yaitu jamur (cendawan) trichoderma sp,dan berikut bahan dan cara
pembuatannya.
Bahan dasar Kotoran Ternak (sapi/kambing/ayam/kuda dll)
Bahan :
1. Kotoran ternak : 5 karung
2. Arang sekam : 1 karung
3. Trichoderma padat : 500 gram atau cair : 500 ml
4. Air secukupnya
Cara buat :
1. Campurkan kotoran ternak,arang sekam dan Trichoderma
2. Aduk hingga rata dan lembabkan dengan air secukupnya.
3. Tutup dengan plastik hitam/karung
4. inkubasi 7-10 hari
5. Trichokompos siap diaplikasikan.
5. Dapat digunakan sebagai pupuk dasar
dengan takaran 200-300 gr/lubang tanam
untuk tanaman sayuran buah.
2. Dapat digunakan sebagai pupuk dasar
dan susulan dengan takaran 3 – 4 kg/m²
6. Dalam hal ini keunggulan trichokompos dari kompos-kompos biasa diantaranya :
1. Kompos yang di dalamnya memiliki agen antagonis untuk beberapa jenis cendawan
penyebab penyakit pada tanaman diantaranya Fusariumoxysporum (penyebab penyakit
busuk batang pada tanaman Vanili), Phytophtora sp (penyebab penyakit busuk
pangkal batang pada tanaman Lada) dan Rigidoporus lignosus ( penyebab
penyakit Jamur akar putih pada tanaman Karet). Selain itu juga efektif mengendalikan
Phytium sp yang merupakan patogen tular tanah penyebab penyakit rebah kecambah
pada kacang-kacangan, Rigidiforus lignosus, Fusarium oxysporum, Rizoctonia solani,
Sclerotium rolfsii, dll.
2. Dapat meningkatkan kecepatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman,
terutama kemampuannya untuk menyebabkan produksi perakaran sehat dan
meningkatkan angka kedalaman akar (lebih dalam di bawah permukaan tanah). Akar yang
lebih dalam ini menyebabkan tanaman menjadi lebih resisten terhadap kekeringan,
3. Selain itu juga trichokompos dapat menjaga kesuburan tanah dan dapat memperkaya
mikroorganisme yang terdapat dalam tanah.
4. Memeperkuat ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit.
Keungulan-keungulan trichokompos di atas baru sebagian dari keunggulan trichokompos,
perlu adanya penelitian-penelitian yang lebih lanjut untuk menemukan keunggulan baru
dan kita harus terus mengembangkannya.
7. Penggunaan trichokompos pada lahan pertanaman selain
menyuburkan tanah juga berdampak baik pada tanaman
kandungan mikroorganisme trichoderma sp pada
trichokompos dapat melindunggi tanaman dari beberapa jenis
jamur/cendawan yang bisa menjadi sumber penyakit bagi
tanaman, penggunaan trichokompos secara terus menerus
terbukti dapat menyuburkan tanah karena kandungan
trichoderma sp di dalamnya menambah keaneka ragaman
mikroorganisme di dalam tanah yang baik bagi kesuburan
tanah,selain itu kandungan organik dalam trichokompos
senantiasa menjadi sumber makannan bagi mikroorganisme
pengurai yang ada di dalam tanah sehingga suplai unsur hara
bagi tanaman akan terus bertambah dan pertumbuhan
tanaman dapat tumbuh secara maksimal dengan hasil yang
baik.
8. Sehingga pengaruh trichokompos pada linggkungan
sanggatlah ramah lingkungan karena bahan-bahan
yang di gunakan dalam pembuatan trichokompos
berbahan dasar alami, jadi penggunaan trichokomos
sangat baik untuk menjaga kelestarian lingkungan dan
juga ekosistem terutama agroekosistem.
Penggelolaan agroekosistem dengan trichokompos
dapat menekan lajur pertumbuhan hama asalkan di
dukung dengan penggunaan pestisida nabati hal ini
terbukti karena ekosistem alami yang timbul akibat
penggunaan trichokompos akan mengembalikan
tatanan ekosistem alamiah yang di dalamnya
mengembalikan kembali keseimbangan hama dan
musuh alami.
9.
A. KESIMPULAN
Ada pun kesimpulan dari pembahasan yang telah kita bahas
bersama
yaitu :
1. Penggunaan pestisida pupuk kimia dinilai tidak ramah
lingkungan jika penggunaanya di lakukan secara tidak bijaksana
2. Penggunaan trichokompos memiliki dua ke unggulan utama
yaitu sebagai agen antagonis/agensi hayati bagi cendawan
merugikan dan sebagai pupuk organic bagi tanaman.
3. Penggunaan trichokompos terbukti lebih efektif sebagai agen
antagonis preemtif pada penyakit yang di sebabkan oleh cendawan.
4. Lebih ramah lingkungan di bandingkan dengan pupuk kimia
dan pestisida
5. Penggunaan nya sangat baik dalam pengelolaan
agroekosistem
10. B. SARAN
Ada pun saran dari pembahasan yang telah kita bahas bersama
yaitu :
1. Penggunaan trichokompos harus di gunakan secara terus
menerus dalam setiap musim tanam untuk menabah
keanekaragaman mikroorganisme dalam tanah dan juga untuk
menjaga dan memperbaiki kesuburan tanah akibat penggunaan
pestisida dan pupuk kimia secara terus menerus.
2. Dosis penggunaan trichokompos terus di tambah dalam tiap
musimnya.
3. Perlu adanya peran serta pemerintah dalam pengembangan
pupuk organik dan pengembangan agensi hayati /agen antagonis
tidak hanya trichokompos ini melainkan agensi hayati lainnya.