1. Laporan Praktikum Hari/tanggal : 21 februari 2013
Ekologi Hewan Waktu : 14:30 - 17.50 WIB
Dosen : Dr. S.Y.Srie Rahayu, MSi
Asisten : Ramdani
Fauna Tanah dan Peranannya Sebagai Bioindikator
Dian Novi Lestari
J3M211120
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012
2. Tujuan
Untuk melihat komposisi fauna tanah pada berbagai kondisi lingkungan, mengamati
kehadiran fauna tanah dan factor pembatasnya, mengamati peran fauna tanah bagi lingkungan,
mengevaluasi kemungkinan fauna tanah sebagai bioindikator bagi lingkungan.
Alat dan bahan
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah cangkul, sekop kecil, penggaris,
botol film, toples untuk menyimpan fauna tanah.
Bahan yang digunakakan adalah tanah dibawah naungan vegetasi, tanah terbuka, tanah di
area tempat sampah, dan tanah di sekitar tempat sampah.
Metode kerja
Pertama memilih tempat yang akan diamati fauna tanahnya, kemudian luasan tanah
diukur sebesar 30x30 cm2
, kemudian mulai menggali tanah sedalam 0-15 cm (lapisan top soil),
fauna pada lapisan tanah tersebut kemudian diamati dan dicatat apa saja yang ditemukan, setelah
itu hal yang sama dilanjutkan untuk kedalaman 15-30 cm,setelah itu tanah di amati dengan cara
dispirit untuk mengetahui teksturnya.
Hasil dan pembahasan.
Data hasil praktikum.
Kelompok 1 dibawah naungan vegetasi
No. Fauna Tanah Jumlah Kondisi Tanah
0-15
cm Kelembaban : Lembab
Warna : Coklat
Kehitaman
Tekstur : Liat
1 Eisenia sp 15
2 Myrmecodia sp 2
3 Technomyrmex sp 5
4 Hydropsyche larva 7
5
Coptotermes spp.
Queen
8
6 Dero, A bristle worm 2
7 Arthopoda 1
3. 15-30
cm
1 Eisenia sp 1 Kelembaban : Lembab
Warna : Coklat
Kehitaman
Tekstur : Liat
2 Hydropsyche larva 1
Kelompok 2 tanah terbuka
0-15
cm
Kelembaban : Basah
Warna : Merah
Kecoklatan
Tekstur : Kasar
1 Esinia sp 36
2 Arthopoda 9
3 Technomyrmex sp 1
4 Myrmecodia sp 1
5 Lumbricus sp 1
15-30
cm Kelembaban : Basah
Warna : Merah
Kecoklatan
Tekstur : Kasar
1 Lumbricus sp 1
2 Esinia sp 1
Kelompok 3 tanah diarea tempat sampah
0-15
cm
1 Lymnopborus 9 Kelembaban : Lembab
Warna : Hitam
Tekstur : Liat
2 Lumbricus sp 2
3 Eisenia sp 6
4 Technomyrmex sp 3
5 Tabanus sp 1
6
Viviparidae sp
1
15-30
cm Kelembaban : Lembab
Warna : Hitam
Tekstur : Liat
1 Eisenia sp 3
2 Technomyrmex sp 1
3 Lymnopborus 3
4 Tabanus sp 1
Kelompok 4 disekitar tempat sampah
0-15
cm
4. 1
Faucer snail bitbynia
amnicolidae
1
Kelembaban : Lembab
Warna : Coklat
Kemerahan
Tekstur : Liat
2 - 2
3 Eisenia sp 6
4 Mymecodia sp 4
5 Technomyrmex sp 3
6 Dero a brisle worm 1
7 Lumbricus sp 1
8 Arthopoda 1
15-30
cm
Kelembaban : Lembab
Warna : Coklat
Kemerahan
Tekstur : Liat
1 Mymecodia sp 5
Pembahasan.
Salah satu dekomposer yaitu fauna tanah. Fauna tanah adalah fauna yang hidup di tanah,
baik yang hidup di permukaan tanah maupun yang terdapat di dalam tanah. Fauna tanah adalah
salah satu organisme penghuni tanah yang berperan sangat besar dalam perbaikan tanah. adalah
fauna tanah. Proses dekomposisi dalam tanah tidak akan mampu berjalan dengan cepat bila tidak
ditunjang oleh kegiatan makrofauna tanah. Makrofauna tanah mempunyai peranan penting dalam
dekomposisi bahan organik tanah dalam penyediaan unsur hara.
(Barnes, 1997) Fauna tanah memainkan peranan yang sangat penting dalam pembusukan zat
atau bahan-bahan organik dengan cara:
1. Menghancurkan jaringan secara fisik dan meningkatkan ketersediaan daerah bagi aktifitas bakteri
dan jamur
2. Melakukan pembusukan pada bahan pilihan seperti gula, sellulosa dan sejenis lignin
3. Merubah sisa-sisa tumbuhan menjadi humus
4. Menggabungkan bahan yang membusuk pada lapisan tanah bagian atas
5. Membentuk kemantapan agregat antara bahan organik dan bahan mineral tanah.
5. Pada praktikum ini dipilih empat tempat yang berbeda untuk melihat keberadan fauna tanah
yaitu tanah dibawah naungan vegetasi, tanah terbuka, tanah di area tempat sampah, dan tanah di
sekitar tempat sampah.
Pengamatan yang dilakukan dibawah naungan vegetasi pada kedalaman 0-15 cm ditemukan
fauna seperti Eisenia sp, Myrmecodia sp, Technomyrmex sp, Hydropsyche larva, Coptotermes
spp. Queen, Dero, A bristle worm, dan Arthopoda pada kondisi tanah yang memiliki
kelembaban yang cukup, tanah yang berwarna kecoklatan, serta liat . Pada tanah tersebut fauna
yang paling banyak ditemukan ialah Eisenia sp sejenis cacing. manfaat Cacing tanah mampu
menggemburkan tanah, memperbaiki ketersediaan unsur hara, dan, kesuburan tanah.
Cacing ini mampu mendegradasi bahan kimia dan logam berat dalam jumlah sedikit. Keberadaan
cacing ini menunjukkan bahwa pencemaran yang terjadi pada tanah tersebut relative rendah dan
menjadi salah satu bioindikator untuk biota tanah yang harus diketahui karena pengaruhnya
sangat besar terhadap tanah. Pada kedalaman 15-30 cm juga masih ditemukan eisenia sp.
Pengamatan yang dilakukan pada tanah terbuka, juga paling banyak ditemukan ialah
fauna berjenis eisenia sp. Yang mencapai 36, disusul dengan 9 artopoda pada tanah yang
berkedalaman 0-15 cm.
Arthropoda permukaan tanah memiliki peranan yang penting dalam ekosistem pertanian,
Arthropoda permukaan tanah berperan dalam jaring makanan yaitu sebagai herbivor,
karnivor, dandetrivor. Selain berperan dalam jaring makanan, Arthropoda permukaan tanah juga
berperan dalam proses dekomposisi tanah. Arthropoda permukaan tanah akan mengahancurkan
substansi yang ukurannya lebih besar menjadi ukuran yang lebih kecil sehingga proses
dekomposisi dapat dilanjutkan oleh fauna tanah yang lain. Hesteria, A (2011).
Pada pengematan diarea tempat sampah kondisi tanah berwarna hitam disebabkan oleh
penimbunann sampah-sampah. Pada area ini paling banyak ditemukan ialah Lymnopborus sp.
Pengamatan disekitar area tempat sampah dengan kedalaman 0-15 cm ditemukan paling
banyak ialah eiseina sp dan pada kedalamn 15-30 cm ialah mymecodina dan antropodaserta
serangga jenis lainnya. Tarumingkeng (2000), organisme-organisme yang berkedudukan di
dalam tanah sanggup mengadakan perubahan-perubahan besar di dalam tanah, terutama dalam
6. lapisan atas (top soil), di mana terdapat akar-akar tanaman dan perolehan bahan makanan yang
mudah. Akar-akar tanaman yang mati dengan cepat dapat dibusukkan oleh fungi, bakteria dan
golongan- golongan organisme lainnya (Sutedjo dkk., 1996)
Serangga pemakan bahan organik yang mambusuk, membantu merubah zat-zat yang
membusuk menjadi zat-zat yang lebih sederhana. Banyak jenis serangga yang meluangkan
sebagian atau seluruh hidup mereka di dalam tanah. Tanah tersebut memberikan serangga
suatu pemukiman atau sarang, pertahanan dan seringkali makanan. Tanah tersebut diterobos
sedemikian rupa sehingga tanah menjadi lebih mengandung udara, tanah juga dapat diperkaya
oleh hasil ekskresi dan tubuh-tubuh serangga yang mati. Serangga tanah memperbaiki sifat fisik
tanah dan menambah kandungan bahan organiknya (Borror dkk., 1992). Wallwork (1976),
menegaskan bahwa serangga tanah juga berfungsi sebagai perombak material tanaman dan
penghancur kayu.
Kesimpulan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa fauna tanah dapat dijadikan sebagaibahan indicator pada
tanah. Fauna yang paling banyak didominasi oleh eiseina sp dan mymecodina sp pada kedalaman
0-30 cm.
DAFTAR PUSTAKA
Aritalitha, Hesteria. 2011. Keanekaragaman Arthropoda Permukaan Tanah Sebagai Indikator
Lingkungan. Malang.
http://desainwebsite.net/berita/peranan-hewan-tanah#ixzz1mvNdJwxA. (24 Februari 2013)
http://dic.academic.ru/dic.nsf/ruwiki/1636035. (24 februari 2013)
7.
8. Kelompok 1 di bawah naungan vegetasi
No. Fauna Tanah Jumlah Kondisi Tanah Gambar
0-15
cm
1 Eisenia sp 15
Kelembaban :
Lembab