SlideShare a Scribd company logo
BAB I
PEDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Batasan allelopaty diungkapkan pertama kali oleh Molish (1937). Dan istilah yang
sama digunakan untuk semua jenis interaksi biokimia, termasuk antara tumbuhan tingkat
tinggi dan mikroorganisme yang diberikan oleh Rice (1984). Tetapi Muller (1920), yang
merupakan seorang pionir dalam allelopati, lebih mmeembatasi penggunaan istilah alelopatu
untuk interaksi antar tumbuhan antar tingkat tinggi saja.
Allelopaty berasal dari bahasa Yunani, allelon yang berarti "satu sama lain" dan
pathos yang berarti "menderita". Sehingga dapat diartikan bahwa allelopaty merupakan
suatu peristiwa individu tumbuhan dimana dapat menghasilkan zat kimia yang dapat
menghambat pertumbuhan individu tumbuhan jenis lain yang bersaing dengan tumbuhan
tersebut dan merupakan bentuk interaksi antara makhluk hidup yang saru dengan makhluk
hidup yang lainnya melalui senyawa kimia. Sumber senyawa kimia yang bersifat allelopaty
bisa berasal dari bagian tumbuhan seperti daun, batang, cabang atau bagian akar. Allelopaty
dapat diartikan sebagai pengaruh negative dari sauatu tumbuhan tingkat tinggi terhadap
perkecambahan. Allelopaty menguntungkan bagi tanaman yang menghasilkannya tepi
merugikan bagi tanaman disekitarnya.
Bais et al (2004), menyatakan bahwa Allelokimia (senyawa penyebab allelopati)
berasal dari bagian yang berbeda pada tumbuhan penghasilnya; akan tetapi, bagian
terpenting sebagai sumber allelokimia adalah akar dan daun. Eksudat akar berperan aktif
dalam pengaturan sismbiosis dan proteksi tumbuhan terhadap mikroorganisme. Dalam
interaksi allelopati, tumbuhan donor menggunakan metabolit sekunder yang dikeluarkan
akar ke rizosfir untuk mengganggu pertumbuhan tumbuhan lain di sekitarnya.
Muller (2008), menyatakan proses pembentukan senyawa allelopaty merupakan proses
interaksi antar spesies atau antar poplasi yang menunjukkan suatu kemampuan organism
untuk mempertahankan kelangsungan hidup dengan berkompetisi organisme lain.
Adapun pengaruh alelopat pada tanaman yaitu : menghambat penyerapan hara dengan
menurunkan kecepatan penyerapan ion-ion oleh tumbuhan, menghambat pembelahan sel-sel
1
akar tumbuhan, mempengaruhi pembesaran sel tumbuhan, menghambat respirasi akar,
menghambat sintesis protein, menurunkan daya permeabilitas membran sel tumbuhan, dan
menghambat aktivitas enzim.
Pada latihan praktikum III ini tentang “Pengaruh Allelopaty Jenis Tanaman Terhadap
Perkecambahan” menggunakan Imperata cyliandrica (alang-alang) dan Crotalaria striata
(orok-orok) sebagai penghasil zat allelopaty. Untuk mengetahui pengaruh zat allelopaty
yang terdapat pada Imperata cyliandrica (alang-alang) dan Crotalaria striata (orok-orok)
terhadap perkecambahan maka dilaksankan latihan praktikum III tentang “Pengaruh
Allelopaty Jenis Tanaman Terhadap Perkecambahan”.

B. PERMASALAHAN
a. Apakah pengertian allelopaty itu sendiri ?
b. Pengaruh apa saja yang disebabakan oleh allelopaty terhadap perkecambahan ?
C. TUJUAN
a. Praktikan mampu memahami pengertian dari allelopaty itu sendiri.
b. Praktikan

mampu

memahami

pengaruh

allelopaty

jenis

tanaman

terhadap

jenis

tanaman

terhadap

perkecambahan.
D. MANFAAT
a. Praktikan dapat memahami pengertian allelopaty.
b. Praktikan

dapat

mempelajari

pengaruh

perkecambahan.

2

allelopaty
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Indrianto (2006), menyatakan bahwa zat-zat kimia atau bahan organik yang bersifat
allelopathy dapat dibagi menjadi dua golongan berdasarkan pengaruhnya terhadap tumbuhan
atau tanaman lain, yaitu autotoxin, yaitu zat kimia bersifat allelopathy dari suatu tumbuhan yang
dapat mematikan atau menghambat pertumbuhan anaknya sendiri atau individu lain yang sama
jenisnya dan antitoxic, yaitu zat kimia bersifat allelopathy dari suatu tumbuhan yang dapat
mematikan atau menghambat pertumbuhan tumbuhan lain yang berbeda jenisnya.
Bais et al (2004), menyatakan bahwa Allelokimia (senyawa penyebab allelopati) berasal
dari bagian yang berbeda pada tumbuhan penghasilnya; akan tetapi, bagian terpenting sebagai
sumber allelokimia adalah akar dan daun. Eksudat akar berperan aktif dalam pengaturan
sismbiosis dan proteksi tumbuhan terhadap mikroorganisme. Dalam interaksi allelopati,
tumbuhan donor menggunakan metabolit sekunder yang dikeluarkan akar ke rizosfir untuk
mengganggu pertumbuhan tumbuhan lain di sekitarnya.
Fitter dan Hay (2000), menyatakan bahwa allelopati adalah produksi substansi (zat) oleh
suatu tanaman yang merugikan tanaman lain atau mikroba. Ini merupakan topik yang kontroversi
(bertentangan). Masalahnya adalah bahwa tanaman mengandung substansi yang sangat luas yang
bersifat toksik dan beberapa percobaan berusaha mendemonstrasikan pengaruh allelopati dengan
memberikan ekstrak suatu tanaman kepada biji-biji ataupun bibit tanaman lain. Terlepas dari
kenyataan bahwa ekstrak suatu tanaman bukanlah material percobaan yang cocok, karena tidak
terdapat di alam, ekstrak tersebut sering kali tidak steril sehingga transformasi bakteri barangkali
telah berlangsung dan biasanya tanaman-tanaman tersebut tidak memiliki hubungan ekologi.
Kurniawan (2006), menyatakan bahwa peristiwa allelopati ialah peristiwa adanya
pengaruh jelek dari zat kimia (allelopat) yang dikeluarkan tumbuhan tertentu yang dapat
merugikan pertumbuhan tumbuhan lain yang tumbuh di sekitarnya.Pertumbuhan jagung banyak
dipengaruhi oleh berbagai faktor genetic dan lingkungan, diantara faktor lingkungan adalah
adanya persaingan dengan gulma. Pertumbuhan gulma disekitar tanaman jagung perlu
dikendalikan karena menurunkan kualitas dan kuantitas hasil panen.

3
Muller (2008), menyatakan bahwa proses pembentukan senyawa allelopaty merupakan
proses interaksi antar spesies atau antar populasi yang menunjukkan suatu kemampuan organism
untuk mempertahankan kelangsungan hidup dengan berkompetisi organisme lain.
Hairiah et al. (2001), menyatakan bahwa alang-alang bukan hanya sebagai pesaing bagi
tanaman lain terutama tanaman pangan dalam mendapatkan air, unsur hara dan cahaya tetapi
juga menghasilkan zat allelopaty yang menyebabkan pengaruh negatif pada tanaman lain.
Rohman (2001), menyatakan bahwa Allelopaty merupakan suatu peristiwa dimana
suatu individu tumbuhan yang menghasilkan zat kimia dan dapat menghambat pertumbuhan
jenis yang lain yang tumbuh bersaing dengan tumbuhan tersebut. Istilah ini mulai digunakan oleh
Molisch pada tahun 1937 yang diartikan sebagai pengaruh negatif dari suatu jenis tumbuhan
tingkat tinggi terhadap perkecambahan, pertumbuhan, dan pembuahan jenis-jenis lainnya.
Kemampuan untuk menghambat pertumbuhan tumbuhan lain merupakan akibat adanya suatu
senyawa kimia tertentu yang terdapat pada suatu jenis tumbuhan. Senyawa-senyawa kimia
tersebut dapat ditemukan pada jaringan tumbuhan (daun, batang, akar, rhizoma, bunga, buah, dan
biji)

4
BAB III
METODE PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A. ALAT DAN BAHAN
a. Alat
1) 1 buah pisau atau gunting
2) 5 buah otol air mineral bekas
3) 2 buah baker glass
4) 2 buah pipet
5) 1 buah nampan
6) 1 set kapas
b. Bahan
1) Radix Imperata cyliandrica (alang-alang)
2) Folium Imperata cyliandrica (alang-alang)
3) Caulis Imperata cyliandrica (alang-alang)
4) Biji Kacang Tolo
5) Biji Jagung
B. CARA KERJA
Pada praktikum latihan III tentang “Pengaruh Allelopaty Jenis Tanaman Terhadap
Perkecambahan” dilaksanakan :
Hari dan Tanggal : 19 Oktober 2013
Waktu

: 10.20 - selesai

Tempat

: Green House Universitas Muhammadiyah Surakarta

1. Memilih biji yang mudah berkecambah. Seperti biji kacang tolo dan biji jagung
2. Menyediakan beberapa cawan petri yang diberi tisu.
3. Membuat ekstrak alang-alang dengan cara sebagai berikut :
a. Menghaluskan bagian tumbuhan masing-masing tumbuhan dengan mengkuk
penggerus atau dipotong-potong dengan gunting.
4. Membuat ekstrak atau hasil rendaman bagian tumbuhan tersebut dengan (air aquades)
dengan perbandingan sebagai berikut :
5
a. Bagian tumbuhan dan air (1 : 14) dan membiarkannya selama satu hari.
b. Setelah 24 jam menyaring ekstrak yang diperoleh dengan menggunakan alat
penyaring.
c. Ekstrak di dalam botol.
5. Meletakan masing-masing 5 biji kacang tolo dan biji jagung kedalam cawan petri yang
berada dan sudah diberi tisu.
6. Menyiram 5 ml ekstrak allelopaty tumbuhan yang diamati kedalam cawan petri yang
sudah diberi biji-biji tadi, dan selanjutnya membasahi dengan air.
7. Mengamati perkecambahan biji-biji tersebut setiap hari, selama 7 hari dan mengamati
perkecambahannya.
8. Menentukan presentase perkecambahan dan diukur panjang kecambahnya dari akar
sampai ujung batang.
9. Membandingkan hasil percobaan tersebut dengan perkecambahan yang hanya diberi
perlakuan disiram dengan air (kontrol).

C. PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA
Pada praktikum latihan III tentang “Pengaruh Allelopaty Jenis Tanaman Terhadap
Perkecambahan” pengumpulan data dilakukan dengan metode eksperimen dan metode
observasi.
1. Metode eskperimen adalah cara memperoleh data dengan cara uji coba atau
percobaan secara langsung terhadap tanaman yang diujikan dengan begitu
adanya keakuratan penelitian. Dengan melakukan penanaman langsung tanaman
kacang tolo dan tanaman jagung di media tanam dengan penambahan senyawa
allelopaty ekstrak alang-alang.
2. Dan motode obeservasi adalah cara memperoleh data dengan cara pengamatan
langsung ke obyek percobaan yang dilakuan pada obyek survei. Dengan
melakukan pengamatan langsung terhadap tanaman yang sudah ditanam dengan
penambahan senyawa allelopaty ekstrak alang-alang.
.

6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
1. Tabel
Nama Tanaman

Hari Ke-

Perlakuan

1

2

3

4

5

6

40%

 (3)

 (3)

 (3)

 (4)

60%

 (2)

 (3)

 (2)

 (3)

 (3)

 (3)

 (3)

 (3)

 (4)

 (4)

 (4)

 (4)

40%
Kacang Tolo

 (3)

Kontrol

Jagung

 (2)

 (1)

 (3)

 (3)

 (3)

 (3)

 (2)

60%

-

 (1)

 (4)

 (2)

 (1)

 (2)

 (2)

 (2)

 (2)

 (2)

 (2)

 (2)

Kontrol

Keterangan
 (jumlah tanaman) = Ada yang hidup

-

= Belum ada yang hidup
Dimana pada praktikum Latihan IV tentang “Pengaruh Allelopaty Jenis Tanaman

Terhadap Perkecambahan” menggunkan suatu konsep eksperimen senyawa allelopaty
dari ekstrak alang-alang, mengunakan rumus konsentrasi seperti berikut :
M1.V1 = M2.V2
1. Senyawa allelopaty dari ekstrak alang-alang 40%
Diketahui

: M1= 80
M2 = 40
V2 = 5

Ditanyakan

: V1 = ?

Jawab

: M1.V1 = M2.V2
80.V1 = 40.5
V1 = 2,5 mL

2. Senyawa allelopaty dari ekstrak alang-alang 60%
7
Diketahui

: M1= 80
M2 = 60
V2 = 5

Ditanyakan

: V1 = ?

Jawab

: M1.V1 = M2.V2
80.V1 = 60.5
V1= 3,75

Masing-masing ditambahkan 2,5 air.
2.

Hasil Diskusi
a. Pengaruh senyawa allelopaty terhadap pertumbuhan tanaman.
Senyawa alelopaty dapat menggangu pertumbuhan tanaman jagung dan
tanaman kacang tolo, sebab allelopaty dapat menghabat penyerapan unsur hara di
dalam media tanam dengan cara menurunkan kecepatan penurunan ion-ion oleh
tanaman. Beberapa alelopat menghambat pembelahan sel-sel akar tumbuhan,
memperlambat respirasi akar, menghambat sintesis protein, menurunkan daya
permeabilitas membran pada sel tumbuhan, menghambat aktifitas enzim,
memperlambat proses perkecambahan biji, penahan pertumbuhan tanaman,
mengakibatkan gangguan pada sistem perakaran, klorosis, menyebabkan kelayuan
pada tanaman, bahkan kematian pada tanaman yang terkena allelopaty. Senyawa
allelopaty yang terkandung pada ekstrak alang-alang berkerja dengan cara
menggangu proses fotosintesis dan pembelahan sel yang menyebabkan terganggunya
segala aktifitas metabolism dalam tubuh tanaman kacang tolo dan tanaman jagung.
b. Hasil pertumbuhan tanaman yang diberi senyawa alelopaty dari tanaman yang
berbeda.
Tanaman jagung yang diberi senyawa allelopaty (ekstrak alang-alang) 40%
lebih lebih baik pertumbuhannya dibandingkan dengan tanaman yang diberikan
senyawa allelopaty (ekstrak alang-alang) 60%. Hal ini terjadi karena kandungan
senyawa zat kimia bersifat allelopathy lebih banyak kandungannya pada senyawa
allelopaty (ekstrak alang-alang) 60% dibandingkan senyawa allelopaty (ekstrak
alang-alang) 40%. Dilihat dari struktur tubuh tanaman, yang diberikan senyawa
8
allelopaty (ekstrak alang-alang) dibandingkan dengan tanaman kontrol, lebih sehat
dan segar tanaman kontrol dibandingkan dengan tanaman yang diberika senyawa
allelopaty (ekstrak alang-alang). Jumlah total yang hidup sampai akhir pengamatan,
yaitu : 40% hanya 4 tanaman yang hidup sedangkan 60% hanya 3 tanaman yang
hidup. Jadi total semua yang hidup ada 7 tanaman.
Sedangkan pada tanaman kacang tolo, tanaman yang diberikan senyawa
allelopaty (ekstrak alang-alang) 40% dan 60% pertumbuhannya lebih baik pada
perlakukan yang diberikan allelopaty (ekstrak alang-alang) 40%. Sama halnya
dengan tanaman jagung, dilihat dari struktur tubuh tanaman yang diberikan senyawa
allelopaty (ekstrak alang-alang) dibandingkan dengan tanaman kontrol, lebih sehat
dan segar tanaman kontrol dibandingkan dengan tanaman yang diberika senyawa
allelopaty (ekstrak alang-alang). Jumlah total yang hidup sampai akhir pengamatan,
yaitu : 40% hanya 2 tanaman yang hidup sedangkan 60% hanya 2 tanaman yang
hidup. Jadi total semua yang hidup ada 4 tanaman.
Dapat disimpulkan bahwa tanaman jagung lebih toleran terhadap senyawa
allelopaty (ekstrak alang-alang). Karena dilihat dari jumlah total yang hidup dari
kedua jenis tanaman, lebih banyak tanaman jagung dibandingkan tanaman kacang
tolo.
3. Pembahasan
Allelopaty Allelopaty berasal dari bahasa Yunani, allelon yang berarti "satu
sama lain" dan pathos yang berarti "menderita". Sehingga dapat diartikan bahwa
allelopaty merupakan suatu peristiwa individu tumbuhan dimana dapat menghasilkan
zat kimia yang dapat menghambat pertumbuhan individu tumbuhan jenis lain yang
bersaing dengan tumbuhan tersebut dan merupakan bentuk interaksi antara makhluk
hidup yang satu dengan makhluk hidup yang lainnya melalui senyawa kimia.
Bahan organik yang bersifat allelopaty dapat dibagi menjadi dua golongan,
berdasarkan

pengaruhnya

terhadap

tumbuhan

atau

tanaman

lain,

yaitu

autotoxin yang dapat mematikan atau menghambat pertumbuhan anaknya sendiri
atau individu dari jenis yang sama dan antitoxic yang berasal dari suatu tumbuhan
yang dapat mematikan atau menghambat pertumbuhan tumbuhan lain yang berbeda
jenisnya. Pada praktikum ini allelopaty merupakan golongan dari antitoxic, karena
9
senyawa allelopaty yang berasal dari ekstrak alang-alang yang memberikan pengaruh
terhadap pertumbuhan tanaman jagung dan tanaman kacang tolo.
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan terhadap tanaman yang
diberikan senyawa allelopaty dari ekstrak alang-alang adanya perbedaan diantara
ketiga tanaman, antara tanaman yang diberikan 40% ekstrak alang-alang, 60%
ekstrak alang-alang, dan tanaman kontrol. Pada tanaman yang diberikan ekstrak
alang-alang 40% mengalami perkecambahan meski hanya sedikit tanaman yang
mengalami perkecambahan. Sedangkan pada tanaman yang diberikan ekstrak alangalang 60% sebagian tanaman ada yang mengalami pembusukan di daerah akar, meski
sebagian mengalami perkecambahan namun tanamannya terlihat tidak sehat.
Sementara pada tanaman kontrol tanaman kacang tolo dan tanaman jagung dilihat
dari morfologinya tampak sehat, warna daun hijau cerah dan batangnya terlihat
kokoh. Ini membuktikan bahwa ekstrak alang-alang mengandung senyawa
allelokimia. Terdapat beberapa zat kimia yang dapat bertindak sebagai allelopaty
adalah gas-gas beracun. Yaitu Sianogenesis merupakan suatu reaksi hidrolisis yang
membebaskan gugusan HCN, amonia, Ally-lisothio cyanat dan β-fenil isitio sianat
sejenis gas diuapkan dari minyak yang berasal dari familia Crusiferae dapat
menghambat perkecambahan. Selain gas, asam organik, aldehida, asam aromatik,
lakton tak jenuh seserhana, fumarin, kinon,flavanioda, tanin, alkaloida ,terpenoida
dan streroida juga dapat mengeluarkan zat alelopati.
Senyawa

allelopaty

ini

menyebabkan

penghambatan

dalam

proses

perkecambahan dan proses pertumbuhan tanaman jagung dan tanaman kacang tolo.
Hal ini terlihat ketika pengamatan, yaitu biji yang diberikan ekstrak alang-alang yang
merupakan senyawa allelopaty belum mengalami proses perkecambahan sedangkan
pada biji yang tidak diberikan ektrak alang-alang atau sebagai kontrol mengalami
proses perkecambahan. Hal ini terjadi karena adanya pengahambatan terhadap biji
yang diberi ekstrak alang-alang, berupa : penghambat penyerapan hara, pembelahan
sel-sel akar, pertumbuhan tanaman, fotosintesis, respirasi, sitesis

protein,

menurunkan daya permeabilitas membran sel dan menghambat aktivitas enzim, dan
menyebakan kematian pada tanaman. Sedangkan pada tanaman kontrol proses
perkecambahan berjalan dengan baik, tanaman yang tumbuh dengan baik, dilihat dari
10
morfologi warna daun segar dan batang segar. Selain itu pada tanaman yang
diberikan senyawa allelopaty dari ekstrak alang-alang memiliki morfologi daun yang
mengkerut dan batangnya sebagian ada yang kerdil, adapun tanaman mengalami
kematian karena pada akar terjadi pembusukan.
Pada ekstrak alang-alang mengandung senyawa allelokimia atau senyawa
kimia fenolik (asam fenolik) yang dapat menggangu proses fotosintesis dan
pembelahan sel, sehingga terganggunya aktivitas metabolisme dalam tubuh tanaman
jagung dan tanaman kacang tolo tersebut. Penghambatan terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman terjadi melalui proses yang kompleks, dengan diawali pada
membrane plasma dengan terjadinya kekacauan struktur, modifikasi saluran
membrane, atau hilangnya fungsi enzim ATP-ase Proses inilah yang menyebabkan
adanya pengaruh terhadap penyerapan dan konsentrasi ion dan air yang akhirnya
mempengaruhi bukaan stomata dan proses fotosintesis. Selanjutnya dapat
mempengaruhi sintesis protein, pigmen, dan senyawa karbon lain, serta berpengaruh
pada aktifita beberapa fitohormon.
Sesuai dengan pernyataan dari Rohman (2001) yang menyatakan bahwa
Allelopaty merupakan suatu peristiwa dimana suatu individu tumbuhan yang
menghasilkan zat kimia dan dapat menghambat pertumbuhan jenis yang lain yang
tumbuh bersaing dengan tumbuhan tersebut. Dan Hairiah et al. (2001) yang
menyatakan bahwa alang-alang bukan hanya sebagai pesaing bagi tanaman lain
terutama tanaman pangan dalam mendapatkan air, unsur hara dan cahaya tetapi juga
menghasilkan zat allelopaty yang menyebabkan pengaruh negatif pada tanaman lain.
Perbedaan antara tanaman jagung dengan tanaman kacang tolo yaitu tanaman
jagung lebih toleran terhadap senyawa allelopaty dibandingkan dengan tanaman
kacang tolo, ini terlihat dari jumlah individu yang tetap hidup sampai akhir
pengamatan, namun dalam proses perkecambahan tanaman kacang tolo yang lebih
dulu mengalami proses perkecambahan dibandingkan dengan tanaman jagung. Hal
ini terjadi karena lapisan yang dimiliki kacang tolo lebih tipis dibandingkan lapisan
yang dimiliki jagung.

.
11
BAB V
SIMPULAN
1. Allelopaty dapat diartikan sebagai suatu fenomena alam dimana dapat mengelurkan suatu
zat biomolekul (alelokimia) yang dihasilkan suatu organisme dan senyawa tersebut dapat
mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan organisme lain di sekitarnya.
2. Zat-zat kimia yang bersifat allelopaty dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan
pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman, yaitu : autotoxic dan antitoxic.
3. Kebanyakan allelopaty berasal dalam jaringan tanaman, seperti daun, akar, aroma, bunga,
buah maupun biji, dan dikeluarkan dengan cara residu tanaman.
4. Allelopaty dari eksrtak alang-alang dapat mempengaruhi pertumbuhan batang, khususnya
tinggi batang, keadaan daun dan bentuk daun, panjang akar dan juga perkembangan akar
pada tumbuhan.
5. Dilihat dari jumlah tanaman yang hidup, tanaman jangung lebih toleran terhadap allelopaty
dari ekstrak alang-alang dibandingkan tanaman kacang tolo.
6. Allelopaty dari ekstrak alang-alang dapat menyebabkan kematian pada tanaman yang berada
di sekitarnya.
7. Allelopaty dapat mengakibatkan menghambat penyerapan hara, pembelahan sel-sel akar,
pertumbuhan tanaman, fotosintesis, respirasi, sitesis protein, menurunkan daya permeabilitas
membran sel dan menghambat aktivitas enzim, dan menyebakan kematian pada tanaman.

12
DAFTAR PUSTAKA
Bais, H. P., S. W. Park, T. L. Weir, R. M. Callaway dan J. M. Vivanco. 2004. 'How Plants
Communicate Using The Underground Information Superhighway'.
Fitter, A.H dan R.K.M.Hay. 2000. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta
Hairiah K et al. 2000. Reclamation of Imperata Grassland using Agroforestry. Lecture Note 5.
ICRAF.
Indrianto. 2006. Ekologi Hutan. Bumi Aksara. Jakarta.
Kurniawan. 2006. Pengaruh Allelopaty Gulma Teki (Ciperus Rotundus) dan Alang-Alang(
Imperata cylindrica) Terhadap Kadar Proteind Serat Kasar Hijau Jagung (Zea Mays L.).
PS. September 2006. Jakarta
Muller. 2008. Principles of Ecology in Plant Production. CAB Int. Pub.
Rohman, Fatchur. 2001. Petunjuk Praktikum Ekologi Tumbuhan. Malang: Universitas Negeri
Malang

13
LAMPIRAN LATIHAN III
PENGARUH ALLELOPATY JENIS TANAMAN
TERHADAP PERKECAMBHAN
Kelompok VI
1. Nurul Kqomariah

A420120023

2. Dewi Dianing Tyas

A420120024

3. Erviyan Tri Ambarwati

A420120032

4. Ina Royani

A420120038

5. Anna Argiyanti

A420120039

a. Bahan

Biji Kacang Tolo dan Jagung

Aquades

Ekstrak alang-alang

b. Hasil Perkecambahan

Hari penanaman

Hari pertama
14

Hari ke-2
Hari ke-3

Hari ke-4

Hari ke-6

Hari ke-7

15

Hari ke-5

More Related Content

What's hot

Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanFirlita Nurul Kharisma
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)UNESA
 
Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar Pengenalan Alat di Laboratorium
Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar Pengenalan Alat di LaboratoriumLaporan Akhir Praktikum Kimia Dasar Pengenalan Alat di Laboratorium
Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar Pengenalan Alat di LaboratoriumTaufik Sukmana
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...UNESA
 
Refraktometer (Fungsinya,Jenisnya dan kalibrasinya)
Refraktometer (Fungsinya,Jenisnya dan kalibrasinya)Refraktometer (Fungsinya,Jenisnya dan kalibrasinya)
Refraktometer (Fungsinya,Jenisnya dan kalibrasinya)dimar aji
 
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...Feri Chandra
 
Laporan praktikum kelembaban udara
Laporan praktikum kelembaban udaraLaporan praktikum kelembaban udara
Laporan praktikum kelembaban udaraDiajeng Ramadhan
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringanEkal Kurniawan
 
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisfahmiganteng
 
11. laporan praktikum biologi preparat ulas vagina mencit
11. laporan praktikum biologi preparat ulas vagina mencit11. laporan praktikum biologi preparat ulas vagina mencit
11. laporan praktikum biologi preparat ulas vagina mencitSofyan Dwi Nugroho
 
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti MikrobaRukmana Suharta
 
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilLaporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilSelly Noviyanty Yunus
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan III Angkutan Air
Laporan Fisiologi Tumbuhan III Angkutan AirLaporan Fisiologi Tumbuhan III Angkutan Air
Laporan Fisiologi Tumbuhan III Angkutan AirUNESA
 
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daunSofyan Dwi Nugroho
 
Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1
Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1
Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1Asriani Buhari Noni
 
Praktikum 1 sistem_reproduksi
Praktikum 1 sistem_reproduksiPraktikum 1 sistem_reproduksi
Praktikum 1 sistem_reproduksiCasini Mu'thi
 

What's hot (20)

Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
 
Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar Pengenalan Alat di Laboratorium
Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar Pengenalan Alat di LaboratoriumLaporan Akhir Praktikum Kimia Dasar Pengenalan Alat di Laboratorium
Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar Pengenalan Alat di Laboratorium
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
 
Refraktometer (Fungsinya,Jenisnya dan kalibrasinya)
Refraktometer (Fungsinya,Jenisnya dan kalibrasinya)Refraktometer (Fungsinya,Jenisnya dan kalibrasinya)
Refraktometer (Fungsinya,Jenisnya dan kalibrasinya)
 
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
 
Laporan praktikum kelembaban udara
Laporan praktikum kelembaban udaraLaporan praktikum kelembaban udara
Laporan praktikum kelembaban udara
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
 
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
 
11. laporan praktikum biologi preparat ulas vagina mencit
11. laporan praktikum biologi preparat ulas vagina mencit11. laporan praktikum biologi preparat ulas vagina mencit
11. laporan praktikum biologi preparat ulas vagina mencit
 
Laporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasiLaporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasi
 
Bab 1 pengenalan alat di laboratorium
Bab 1 pengenalan alat di laboratoriumBab 1 pengenalan alat di laboratorium
Bab 1 pengenalan alat di laboratorium
 
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora) GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
 
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
 
Stomata
StomataStomata
Stomata
 
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilLaporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan III Angkutan Air
Laporan Fisiologi Tumbuhan III Angkutan AirLaporan Fisiologi Tumbuhan III Angkutan Air
Laporan Fisiologi Tumbuhan III Angkutan Air
 
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
 
Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1
Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1
Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1
 
Praktikum 1 sistem_reproduksi
Praktikum 1 sistem_reproduksiPraktikum 1 sistem_reproduksi
Praktikum 1 sistem_reproduksi
 

Similar to Laporan Ekologi Tumbuhan “Pengaruh Allelopaty Jenis Tanaman Terhadap Perkecambahan”

Tugas ipa kelompok 7
Tugas ipa kelompok 7Tugas ipa kelompok 7
Tugas ipa kelompok 7Puput Putri
 
Laporan fitum c1
Laporan fitum c1Laporan fitum c1
Laporan fitum c1dwi_alam
 
Laporan praktikum kompetensi dan allelopati
Laporan praktikum kompetensi dan allelopatiLaporan praktikum kompetensi dan allelopati
Laporan praktikum kompetensi dan allelopatiGoogle
 
Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)
Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)
Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)Malikul Mulki
 
Sistem_Reproduksi_pada_Tumbuhan_dan_Hewan.pdf
Sistem_Reproduksi_pada_Tumbuhan_dan_Hewan.pdfSistem_Reproduksi_pada_Tumbuhan_dan_Hewan.pdf
Sistem_Reproduksi_pada_Tumbuhan_dan_Hewan.pdfAkreditasSMPPuspitaP
 
Sistem_Reproduksi_pada_Tumbuhan_dan_Hewan.pdf
Sistem_Reproduksi_pada_Tumbuhan_dan_Hewan.pdfSistem_Reproduksi_pada_Tumbuhan_dan_Hewan.pdf
Sistem_Reproduksi_pada_Tumbuhan_dan_Hewan.pdfresihandayani
 
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanamanfaktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanamanwiro12
 
Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...
Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...
Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...Yan PeRa
 
Laporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiLaporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiTidar University
 
Contoh proposal penlitian
Contoh proposal penlitianContoh proposal penlitian
Contoh proposal penlitianKaniaRismayanti
 
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...Afina Luthfi Azmi
 
Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮
Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮
Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮Septian Muna Barakati
 

Similar to Laporan Ekologi Tumbuhan “Pengaruh Allelopaty Jenis Tanaman Terhadap Perkecambahan” (20)

Alelopath
AlelopathAlelopath
Alelopath
 
Lapora persaingan intra interspesies
Lapora persaingan intra interspesiesLapora persaingan intra interspesies
Lapora persaingan intra interspesies
 
Tugas ipa kelompok 7
Tugas ipa kelompok 7Tugas ipa kelompok 7
Tugas ipa kelompok 7
 
Ekologi Tumbuhan
Ekologi TumbuhanEkologi Tumbuhan
Ekologi Tumbuhan
 
Laporan fitum c1
Laporan fitum c1Laporan fitum c1
Laporan fitum c1
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Laporan praktikum kompetensi dan allelopati
Laporan praktikum kompetensi dan allelopatiLaporan praktikum kompetensi dan allelopati
Laporan praktikum kompetensi dan allelopati
 
Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)
Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)
Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)
 
Sistem_Reproduksi_pada_Tumbuhan_dan_Hewan.pdf
Sistem_Reproduksi_pada_Tumbuhan_dan_Hewan.pdfSistem_Reproduksi_pada_Tumbuhan_dan_Hewan.pdf
Sistem_Reproduksi_pada_Tumbuhan_dan_Hewan.pdf
 
Sistem_Reproduksi_pada_Tumbuhan_dan_Hewan.pdf
Sistem_Reproduksi_pada_Tumbuhan_dan_Hewan.pdfSistem_Reproduksi_pada_Tumbuhan_dan_Hewan.pdf
Sistem_Reproduksi_pada_Tumbuhan_dan_Hewan.pdf
 
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanamanfaktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...
Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...
Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...
 
Laporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiLaporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasi
 
Ppt ekologi tumbuhan
Ppt ekologi  tumbuhanPpt ekologi  tumbuhan
Ppt ekologi tumbuhan
 
Contoh proposal penlitian
Contoh proposal penlitianContoh proposal penlitian
Contoh proposal penlitian
 
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...
 
Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮
Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮
Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮
 
Perkecambahan adalah
Perkecambahan adalahPerkecambahan adalah
Perkecambahan adalah
 

Recently uploaded

Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)LabibAqilFawaizElB
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024SABDA
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxd2spdpnd9185
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxDWIHANDOYOPUTRO2
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docxRinawatiRinawati10
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxlastri261
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfTarkaTarka
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfgloriosaesy
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..widyakusuma99
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfyuniarmadyawati361
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comFathan Emran
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogorWILDANREYkun
 
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024AndrianiWimarSarasWa1
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxKurnia Fajar
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxDWIHANDOYOPUTRO2
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfindrawatiahmad62
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...haryonospdsd011
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaFathan Emran
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt xjohan199969
 

Recently uploaded (20)

Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 

Laporan Ekologi Tumbuhan “Pengaruh Allelopaty Jenis Tanaman Terhadap Perkecambahan”

  • 1. BAB I PEDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Batasan allelopaty diungkapkan pertama kali oleh Molish (1937). Dan istilah yang sama digunakan untuk semua jenis interaksi biokimia, termasuk antara tumbuhan tingkat tinggi dan mikroorganisme yang diberikan oleh Rice (1984). Tetapi Muller (1920), yang merupakan seorang pionir dalam allelopati, lebih mmeembatasi penggunaan istilah alelopatu untuk interaksi antar tumbuhan antar tingkat tinggi saja. Allelopaty berasal dari bahasa Yunani, allelon yang berarti "satu sama lain" dan pathos yang berarti "menderita". Sehingga dapat diartikan bahwa allelopaty merupakan suatu peristiwa individu tumbuhan dimana dapat menghasilkan zat kimia yang dapat menghambat pertumbuhan individu tumbuhan jenis lain yang bersaing dengan tumbuhan tersebut dan merupakan bentuk interaksi antara makhluk hidup yang saru dengan makhluk hidup yang lainnya melalui senyawa kimia. Sumber senyawa kimia yang bersifat allelopaty bisa berasal dari bagian tumbuhan seperti daun, batang, cabang atau bagian akar. Allelopaty dapat diartikan sebagai pengaruh negative dari sauatu tumbuhan tingkat tinggi terhadap perkecambahan. Allelopaty menguntungkan bagi tanaman yang menghasilkannya tepi merugikan bagi tanaman disekitarnya. Bais et al (2004), menyatakan bahwa Allelokimia (senyawa penyebab allelopati) berasal dari bagian yang berbeda pada tumbuhan penghasilnya; akan tetapi, bagian terpenting sebagai sumber allelokimia adalah akar dan daun. Eksudat akar berperan aktif dalam pengaturan sismbiosis dan proteksi tumbuhan terhadap mikroorganisme. Dalam interaksi allelopati, tumbuhan donor menggunakan metabolit sekunder yang dikeluarkan akar ke rizosfir untuk mengganggu pertumbuhan tumbuhan lain di sekitarnya. Muller (2008), menyatakan proses pembentukan senyawa allelopaty merupakan proses interaksi antar spesies atau antar poplasi yang menunjukkan suatu kemampuan organism untuk mempertahankan kelangsungan hidup dengan berkompetisi organisme lain. Adapun pengaruh alelopat pada tanaman yaitu : menghambat penyerapan hara dengan menurunkan kecepatan penyerapan ion-ion oleh tumbuhan, menghambat pembelahan sel-sel 1
  • 2. akar tumbuhan, mempengaruhi pembesaran sel tumbuhan, menghambat respirasi akar, menghambat sintesis protein, menurunkan daya permeabilitas membran sel tumbuhan, dan menghambat aktivitas enzim. Pada latihan praktikum III ini tentang “Pengaruh Allelopaty Jenis Tanaman Terhadap Perkecambahan” menggunakan Imperata cyliandrica (alang-alang) dan Crotalaria striata (orok-orok) sebagai penghasil zat allelopaty. Untuk mengetahui pengaruh zat allelopaty yang terdapat pada Imperata cyliandrica (alang-alang) dan Crotalaria striata (orok-orok) terhadap perkecambahan maka dilaksankan latihan praktikum III tentang “Pengaruh Allelopaty Jenis Tanaman Terhadap Perkecambahan”. B. PERMASALAHAN a. Apakah pengertian allelopaty itu sendiri ? b. Pengaruh apa saja yang disebabakan oleh allelopaty terhadap perkecambahan ? C. TUJUAN a. Praktikan mampu memahami pengertian dari allelopaty itu sendiri. b. Praktikan mampu memahami pengaruh allelopaty jenis tanaman terhadap jenis tanaman terhadap perkecambahan. D. MANFAAT a. Praktikan dapat memahami pengertian allelopaty. b. Praktikan dapat mempelajari pengaruh perkecambahan. 2 allelopaty
  • 3. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Indrianto (2006), menyatakan bahwa zat-zat kimia atau bahan organik yang bersifat allelopathy dapat dibagi menjadi dua golongan berdasarkan pengaruhnya terhadap tumbuhan atau tanaman lain, yaitu autotoxin, yaitu zat kimia bersifat allelopathy dari suatu tumbuhan yang dapat mematikan atau menghambat pertumbuhan anaknya sendiri atau individu lain yang sama jenisnya dan antitoxic, yaitu zat kimia bersifat allelopathy dari suatu tumbuhan yang dapat mematikan atau menghambat pertumbuhan tumbuhan lain yang berbeda jenisnya. Bais et al (2004), menyatakan bahwa Allelokimia (senyawa penyebab allelopati) berasal dari bagian yang berbeda pada tumbuhan penghasilnya; akan tetapi, bagian terpenting sebagai sumber allelokimia adalah akar dan daun. Eksudat akar berperan aktif dalam pengaturan sismbiosis dan proteksi tumbuhan terhadap mikroorganisme. Dalam interaksi allelopati, tumbuhan donor menggunakan metabolit sekunder yang dikeluarkan akar ke rizosfir untuk mengganggu pertumbuhan tumbuhan lain di sekitarnya. Fitter dan Hay (2000), menyatakan bahwa allelopati adalah produksi substansi (zat) oleh suatu tanaman yang merugikan tanaman lain atau mikroba. Ini merupakan topik yang kontroversi (bertentangan). Masalahnya adalah bahwa tanaman mengandung substansi yang sangat luas yang bersifat toksik dan beberapa percobaan berusaha mendemonstrasikan pengaruh allelopati dengan memberikan ekstrak suatu tanaman kepada biji-biji ataupun bibit tanaman lain. Terlepas dari kenyataan bahwa ekstrak suatu tanaman bukanlah material percobaan yang cocok, karena tidak terdapat di alam, ekstrak tersebut sering kali tidak steril sehingga transformasi bakteri barangkali telah berlangsung dan biasanya tanaman-tanaman tersebut tidak memiliki hubungan ekologi. Kurniawan (2006), menyatakan bahwa peristiwa allelopati ialah peristiwa adanya pengaruh jelek dari zat kimia (allelopat) yang dikeluarkan tumbuhan tertentu yang dapat merugikan pertumbuhan tumbuhan lain yang tumbuh di sekitarnya.Pertumbuhan jagung banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor genetic dan lingkungan, diantara faktor lingkungan adalah adanya persaingan dengan gulma. Pertumbuhan gulma disekitar tanaman jagung perlu dikendalikan karena menurunkan kualitas dan kuantitas hasil panen. 3
  • 4. Muller (2008), menyatakan bahwa proses pembentukan senyawa allelopaty merupakan proses interaksi antar spesies atau antar populasi yang menunjukkan suatu kemampuan organism untuk mempertahankan kelangsungan hidup dengan berkompetisi organisme lain. Hairiah et al. (2001), menyatakan bahwa alang-alang bukan hanya sebagai pesaing bagi tanaman lain terutama tanaman pangan dalam mendapatkan air, unsur hara dan cahaya tetapi juga menghasilkan zat allelopaty yang menyebabkan pengaruh negatif pada tanaman lain. Rohman (2001), menyatakan bahwa Allelopaty merupakan suatu peristiwa dimana suatu individu tumbuhan yang menghasilkan zat kimia dan dapat menghambat pertumbuhan jenis yang lain yang tumbuh bersaing dengan tumbuhan tersebut. Istilah ini mulai digunakan oleh Molisch pada tahun 1937 yang diartikan sebagai pengaruh negatif dari suatu jenis tumbuhan tingkat tinggi terhadap perkecambahan, pertumbuhan, dan pembuahan jenis-jenis lainnya. Kemampuan untuk menghambat pertumbuhan tumbuhan lain merupakan akibat adanya suatu senyawa kimia tertentu yang terdapat pada suatu jenis tumbuhan. Senyawa-senyawa kimia tersebut dapat ditemukan pada jaringan tumbuhan (daun, batang, akar, rhizoma, bunga, buah, dan biji) 4
  • 5. BAB III METODE PELAKSANAAN PRAKTIKUM A. ALAT DAN BAHAN a. Alat 1) 1 buah pisau atau gunting 2) 5 buah otol air mineral bekas 3) 2 buah baker glass 4) 2 buah pipet 5) 1 buah nampan 6) 1 set kapas b. Bahan 1) Radix Imperata cyliandrica (alang-alang) 2) Folium Imperata cyliandrica (alang-alang) 3) Caulis Imperata cyliandrica (alang-alang) 4) Biji Kacang Tolo 5) Biji Jagung B. CARA KERJA Pada praktikum latihan III tentang “Pengaruh Allelopaty Jenis Tanaman Terhadap Perkecambahan” dilaksanakan : Hari dan Tanggal : 19 Oktober 2013 Waktu : 10.20 - selesai Tempat : Green House Universitas Muhammadiyah Surakarta 1. Memilih biji yang mudah berkecambah. Seperti biji kacang tolo dan biji jagung 2. Menyediakan beberapa cawan petri yang diberi tisu. 3. Membuat ekstrak alang-alang dengan cara sebagai berikut : a. Menghaluskan bagian tumbuhan masing-masing tumbuhan dengan mengkuk penggerus atau dipotong-potong dengan gunting. 4. Membuat ekstrak atau hasil rendaman bagian tumbuhan tersebut dengan (air aquades) dengan perbandingan sebagai berikut : 5
  • 6. a. Bagian tumbuhan dan air (1 : 14) dan membiarkannya selama satu hari. b. Setelah 24 jam menyaring ekstrak yang diperoleh dengan menggunakan alat penyaring. c. Ekstrak di dalam botol. 5. Meletakan masing-masing 5 biji kacang tolo dan biji jagung kedalam cawan petri yang berada dan sudah diberi tisu. 6. Menyiram 5 ml ekstrak allelopaty tumbuhan yang diamati kedalam cawan petri yang sudah diberi biji-biji tadi, dan selanjutnya membasahi dengan air. 7. Mengamati perkecambahan biji-biji tersebut setiap hari, selama 7 hari dan mengamati perkecambahannya. 8. Menentukan presentase perkecambahan dan diukur panjang kecambahnya dari akar sampai ujung batang. 9. Membandingkan hasil percobaan tersebut dengan perkecambahan yang hanya diberi perlakuan disiram dengan air (kontrol). C. PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA Pada praktikum latihan III tentang “Pengaruh Allelopaty Jenis Tanaman Terhadap Perkecambahan” pengumpulan data dilakukan dengan metode eksperimen dan metode observasi. 1. Metode eskperimen adalah cara memperoleh data dengan cara uji coba atau percobaan secara langsung terhadap tanaman yang diujikan dengan begitu adanya keakuratan penelitian. Dengan melakukan penanaman langsung tanaman kacang tolo dan tanaman jagung di media tanam dengan penambahan senyawa allelopaty ekstrak alang-alang. 2. Dan motode obeservasi adalah cara memperoleh data dengan cara pengamatan langsung ke obyek percobaan yang dilakuan pada obyek survei. Dengan melakukan pengamatan langsung terhadap tanaman yang sudah ditanam dengan penambahan senyawa allelopaty ekstrak alang-alang. . 6
  • 7. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Tabel Nama Tanaman Hari Ke- Perlakuan 1 2 3 4 5 6 40%  (3)  (3)  (3)  (4) 60%  (2)  (3)  (2)  (3)  (3)  (3)  (3)  (3)  (4)  (4)  (4)  (4) 40% Kacang Tolo  (3) Kontrol Jagung  (2)  (1)  (3)  (3)  (3)  (3)  (2) 60% -  (1)  (4)  (2)  (1)  (2)  (2)  (2)  (2)  (2)  (2)  (2) Kontrol Keterangan  (jumlah tanaman) = Ada yang hidup - = Belum ada yang hidup Dimana pada praktikum Latihan IV tentang “Pengaruh Allelopaty Jenis Tanaman Terhadap Perkecambahan” menggunkan suatu konsep eksperimen senyawa allelopaty dari ekstrak alang-alang, mengunakan rumus konsentrasi seperti berikut : M1.V1 = M2.V2 1. Senyawa allelopaty dari ekstrak alang-alang 40% Diketahui : M1= 80 M2 = 40 V2 = 5 Ditanyakan : V1 = ? Jawab : M1.V1 = M2.V2 80.V1 = 40.5 V1 = 2,5 mL 2. Senyawa allelopaty dari ekstrak alang-alang 60% 7
  • 8. Diketahui : M1= 80 M2 = 60 V2 = 5 Ditanyakan : V1 = ? Jawab : M1.V1 = M2.V2 80.V1 = 60.5 V1= 3,75 Masing-masing ditambahkan 2,5 air. 2. Hasil Diskusi a. Pengaruh senyawa allelopaty terhadap pertumbuhan tanaman. Senyawa alelopaty dapat menggangu pertumbuhan tanaman jagung dan tanaman kacang tolo, sebab allelopaty dapat menghabat penyerapan unsur hara di dalam media tanam dengan cara menurunkan kecepatan penurunan ion-ion oleh tanaman. Beberapa alelopat menghambat pembelahan sel-sel akar tumbuhan, memperlambat respirasi akar, menghambat sintesis protein, menurunkan daya permeabilitas membran pada sel tumbuhan, menghambat aktifitas enzim, memperlambat proses perkecambahan biji, penahan pertumbuhan tanaman, mengakibatkan gangguan pada sistem perakaran, klorosis, menyebabkan kelayuan pada tanaman, bahkan kematian pada tanaman yang terkena allelopaty. Senyawa allelopaty yang terkandung pada ekstrak alang-alang berkerja dengan cara menggangu proses fotosintesis dan pembelahan sel yang menyebabkan terganggunya segala aktifitas metabolism dalam tubuh tanaman kacang tolo dan tanaman jagung. b. Hasil pertumbuhan tanaman yang diberi senyawa alelopaty dari tanaman yang berbeda. Tanaman jagung yang diberi senyawa allelopaty (ekstrak alang-alang) 40% lebih lebih baik pertumbuhannya dibandingkan dengan tanaman yang diberikan senyawa allelopaty (ekstrak alang-alang) 60%. Hal ini terjadi karena kandungan senyawa zat kimia bersifat allelopathy lebih banyak kandungannya pada senyawa allelopaty (ekstrak alang-alang) 60% dibandingkan senyawa allelopaty (ekstrak alang-alang) 40%. Dilihat dari struktur tubuh tanaman, yang diberikan senyawa 8
  • 9. allelopaty (ekstrak alang-alang) dibandingkan dengan tanaman kontrol, lebih sehat dan segar tanaman kontrol dibandingkan dengan tanaman yang diberika senyawa allelopaty (ekstrak alang-alang). Jumlah total yang hidup sampai akhir pengamatan, yaitu : 40% hanya 4 tanaman yang hidup sedangkan 60% hanya 3 tanaman yang hidup. Jadi total semua yang hidup ada 7 tanaman. Sedangkan pada tanaman kacang tolo, tanaman yang diberikan senyawa allelopaty (ekstrak alang-alang) 40% dan 60% pertumbuhannya lebih baik pada perlakukan yang diberikan allelopaty (ekstrak alang-alang) 40%. Sama halnya dengan tanaman jagung, dilihat dari struktur tubuh tanaman yang diberikan senyawa allelopaty (ekstrak alang-alang) dibandingkan dengan tanaman kontrol, lebih sehat dan segar tanaman kontrol dibandingkan dengan tanaman yang diberika senyawa allelopaty (ekstrak alang-alang). Jumlah total yang hidup sampai akhir pengamatan, yaitu : 40% hanya 2 tanaman yang hidup sedangkan 60% hanya 2 tanaman yang hidup. Jadi total semua yang hidup ada 4 tanaman. Dapat disimpulkan bahwa tanaman jagung lebih toleran terhadap senyawa allelopaty (ekstrak alang-alang). Karena dilihat dari jumlah total yang hidup dari kedua jenis tanaman, lebih banyak tanaman jagung dibandingkan tanaman kacang tolo. 3. Pembahasan Allelopaty Allelopaty berasal dari bahasa Yunani, allelon yang berarti "satu sama lain" dan pathos yang berarti "menderita". Sehingga dapat diartikan bahwa allelopaty merupakan suatu peristiwa individu tumbuhan dimana dapat menghasilkan zat kimia yang dapat menghambat pertumbuhan individu tumbuhan jenis lain yang bersaing dengan tumbuhan tersebut dan merupakan bentuk interaksi antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup yang lainnya melalui senyawa kimia. Bahan organik yang bersifat allelopaty dapat dibagi menjadi dua golongan, berdasarkan pengaruhnya terhadap tumbuhan atau tanaman lain, yaitu autotoxin yang dapat mematikan atau menghambat pertumbuhan anaknya sendiri atau individu dari jenis yang sama dan antitoxic yang berasal dari suatu tumbuhan yang dapat mematikan atau menghambat pertumbuhan tumbuhan lain yang berbeda jenisnya. Pada praktikum ini allelopaty merupakan golongan dari antitoxic, karena 9
  • 10. senyawa allelopaty yang berasal dari ekstrak alang-alang yang memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman jagung dan tanaman kacang tolo. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan terhadap tanaman yang diberikan senyawa allelopaty dari ekstrak alang-alang adanya perbedaan diantara ketiga tanaman, antara tanaman yang diberikan 40% ekstrak alang-alang, 60% ekstrak alang-alang, dan tanaman kontrol. Pada tanaman yang diberikan ekstrak alang-alang 40% mengalami perkecambahan meski hanya sedikit tanaman yang mengalami perkecambahan. Sedangkan pada tanaman yang diberikan ekstrak alangalang 60% sebagian tanaman ada yang mengalami pembusukan di daerah akar, meski sebagian mengalami perkecambahan namun tanamannya terlihat tidak sehat. Sementara pada tanaman kontrol tanaman kacang tolo dan tanaman jagung dilihat dari morfologinya tampak sehat, warna daun hijau cerah dan batangnya terlihat kokoh. Ini membuktikan bahwa ekstrak alang-alang mengandung senyawa allelokimia. Terdapat beberapa zat kimia yang dapat bertindak sebagai allelopaty adalah gas-gas beracun. Yaitu Sianogenesis merupakan suatu reaksi hidrolisis yang membebaskan gugusan HCN, amonia, Ally-lisothio cyanat dan β-fenil isitio sianat sejenis gas diuapkan dari minyak yang berasal dari familia Crusiferae dapat menghambat perkecambahan. Selain gas, asam organik, aldehida, asam aromatik, lakton tak jenuh seserhana, fumarin, kinon,flavanioda, tanin, alkaloida ,terpenoida dan streroida juga dapat mengeluarkan zat alelopati. Senyawa allelopaty ini menyebabkan penghambatan dalam proses perkecambahan dan proses pertumbuhan tanaman jagung dan tanaman kacang tolo. Hal ini terlihat ketika pengamatan, yaitu biji yang diberikan ekstrak alang-alang yang merupakan senyawa allelopaty belum mengalami proses perkecambahan sedangkan pada biji yang tidak diberikan ektrak alang-alang atau sebagai kontrol mengalami proses perkecambahan. Hal ini terjadi karena adanya pengahambatan terhadap biji yang diberi ekstrak alang-alang, berupa : penghambat penyerapan hara, pembelahan sel-sel akar, pertumbuhan tanaman, fotosintesis, respirasi, sitesis protein, menurunkan daya permeabilitas membran sel dan menghambat aktivitas enzim, dan menyebakan kematian pada tanaman. Sedangkan pada tanaman kontrol proses perkecambahan berjalan dengan baik, tanaman yang tumbuh dengan baik, dilihat dari 10
  • 11. morfologi warna daun segar dan batang segar. Selain itu pada tanaman yang diberikan senyawa allelopaty dari ekstrak alang-alang memiliki morfologi daun yang mengkerut dan batangnya sebagian ada yang kerdil, adapun tanaman mengalami kematian karena pada akar terjadi pembusukan. Pada ekstrak alang-alang mengandung senyawa allelokimia atau senyawa kimia fenolik (asam fenolik) yang dapat menggangu proses fotosintesis dan pembelahan sel, sehingga terganggunya aktivitas metabolisme dalam tubuh tanaman jagung dan tanaman kacang tolo tersebut. Penghambatan terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman terjadi melalui proses yang kompleks, dengan diawali pada membrane plasma dengan terjadinya kekacauan struktur, modifikasi saluran membrane, atau hilangnya fungsi enzim ATP-ase Proses inilah yang menyebabkan adanya pengaruh terhadap penyerapan dan konsentrasi ion dan air yang akhirnya mempengaruhi bukaan stomata dan proses fotosintesis. Selanjutnya dapat mempengaruhi sintesis protein, pigmen, dan senyawa karbon lain, serta berpengaruh pada aktifita beberapa fitohormon. Sesuai dengan pernyataan dari Rohman (2001) yang menyatakan bahwa Allelopaty merupakan suatu peristiwa dimana suatu individu tumbuhan yang menghasilkan zat kimia dan dapat menghambat pertumbuhan jenis yang lain yang tumbuh bersaing dengan tumbuhan tersebut. Dan Hairiah et al. (2001) yang menyatakan bahwa alang-alang bukan hanya sebagai pesaing bagi tanaman lain terutama tanaman pangan dalam mendapatkan air, unsur hara dan cahaya tetapi juga menghasilkan zat allelopaty yang menyebabkan pengaruh negatif pada tanaman lain. Perbedaan antara tanaman jagung dengan tanaman kacang tolo yaitu tanaman jagung lebih toleran terhadap senyawa allelopaty dibandingkan dengan tanaman kacang tolo, ini terlihat dari jumlah individu yang tetap hidup sampai akhir pengamatan, namun dalam proses perkecambahan tanaman kacang tolo yang lebih dulu mengalami proses perkecambahan dibandingkan dengan tanaman jagung. Hal ini terjadi karena lapisan yang dimiliki kacang tolo lebih tipis dibandingkan lapisan yang dimiliki jagung. . 11
  • 12. BAB V SIMPULAN 1. Allelopaty dapat diartikan sebagai suatu fenomena alam dimana dapat mengelurkan suatu zat biomolekul (alelokimia) yang dihasilkan suatu organisme dan senyawa tersebut dapat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan organisme lain di sekitarnya. 2. Zat-zat kimia yang bersifat allelopaty dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman, yaitu : autotoxic dan antitoxic. 3. Kebanyakan allelopaty berasal dalam jaringan tanaman, seperti daun, akar, aroma, bunga, buah maupun biji, dan dikeluarkan dengan cara residu tanaman. 4. Allelopaty dari eksrtak alang-alang dapat mempengaruhi pertumbuhan batang, khususnya tinggi batang, keadaan daun dan bentuk daun, panjang akar dan juga perkembangan akar pada tumbuhan. 5. Dilihat dari jumlah tanaman yang hidup, tanaman jangung lebih toleran terhadap allelopaty dari ekstrak alang-alang dibandingkan tanaman kacang tolo. 6. Allelopaty dari ekstrak alang-alang dapat menyebabkan kematian pada tanaman yang berada di sekitarnya. 7. Allelopaty dapat mengakibatkan menghambat penyerapan hara, pembelahan sel-sel akar, pertumbuhan tanaman, fotosintesis, respirasi, sitesis protein, menurunkan daya permeabilitas membran sel dan menghambat aktivitas enzim, dan menyebakan kematian pada tanaman. 12
  • 13. DAFTAR PUSTAKA Bais, H. P., S. W. Park, T. L. Weir, R. M. Callaway dan J. M. Vivanco. 2004. 'How Plants Communicate Using The Underground Information Superhighway'. Fitter, A.H dan R.K.M.Hay. 2000. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta Hairiah K et al. 2000. Reclamation of Imperata Grassland using Agroforestry. Lecture Note 5. ICRAF. Indrianto. 2006. Ekologi Hutan. Bumi Aksara. Jakarta. Kurniawan. 2006. Pengaruh Allelopaty Gulma Teki (Ciperus Rotundus) dan Alang-Alang( Imperata cylindrica) Terhadap Kadar Proteind Serat Kasar Hijau Jagung (Zea Mays L.). PS. September 2006. Jakarta Muller. 2008. Principles of Ecology in Plant Production. CAB Int. Pub. Rohman, Fatchur. 2001. Petunjuk Praktikum Ekologi Tumbuhan. Malang: Universitas Negeri Malang 13
  • 14. LAMPIRAN LATIHAN III PENGARUH ALLELOPATY JENIS TANAMAN TERHADAP PERKECAMBHAN Kelompok VI 1. Nurul Kqomariah A420120023 2. Dewi Dianing Tyas A420120024 3. Erviyan Tri Ambarwati A420120032 4. Ina Royani A420120038 5. Anna Argiyanti A420120039 a. Bahan Biji Kacang Tolo dan Jagung Aquades Ekstrak alang-alang b. Hasil Perkecambahan Hari penanaman Hari pertama 14 Hari ke-2
  • 15. Hari ke-3 Hari ke-4 Hari ke-6 Hari ke-7 15 Hari ke-5