2. Konsep Modern “Tanah”
Soil is “the collection of natural bodies in the earth’s surface, in places
modified or even made by man of earthy materials, containing living
matter (organisme) and supporting or capable of supporting plants
out-of-doors.”
Soil Surveys Thayer Co. 2012
“Jadi, tanah merupakan peran manusia dalam memodifikasi maupun
secara artifisial membuat “tanah” terhadap faktor2 pembentuknya
dalam mendukung pertumbuhan tanaman”
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
2
3. oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
3
Suatu sistem kehidupan yang tersusun dari berbagai komunitas
organisme yang menopang dirinya sendiri (biotik) dan lingkungan-
lingkungan anorganik serta sumber-sumber (abiotik) disebut
ekosistem.
Setiap ekosistem mempunyai 2 tipe organisme, berdasarkan sumber
karbon :
1) Organisme autotroph : menggunakan karbon anorganik, terutama dari
CO2 dan merupakan source.
2) Organisme heterotroph : menggunakan karbon organik dan merupakan
sink (pemakai) dan perombak.
• Berdasarkan pada sumber energinya, dpt dipilah menjadi :
1) Fototipe : memperoleh energi dari matahari.
2) Kemotipe : memperoleh energi dari oksidasi unsur anorganik dan
senyawanya.
Tanaman tingkat tinggi dan bbrp algae merupakan fotoautrotroph.
Bakteri nitrifikasi dan bakteri oksidator sulfur merupakan
kemoautotroph, jg bbrp hewan, cendawan, dan bakteri lain.
4. oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
4
5. oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
5
Hub ekologi tanah
Fungsi ekologi
tanah
Tanah organisme
Lingkungan
(Tanah)
Manusia
Hewan
Peran m.o
tanah
Interaksi antar faktor
6. Organisme tanah adalah organisme yang
bertanggung jawab terhadap penghancuran
dan sintesa organik
Biologi tanah adalah kehidupan dalam tanah, menyangkut
kegiatan jasad hidup dalam tanah dan peranannya, serta
peranan BO dengan segala sifat dan cirinya
Jasad hidup (organisme) tanah
Dikelompokkan menjadi : organisme menguntungkan dan
organisme merugikan
Atau : Tumbuhan (flora) tanah
Binatang (fauna) tanah
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
6
7. Klasifikasi Fauna Tanah
Berdasarkan ukuran tubuh (Wallwork,1974) :
Mikro Fauna, hewan tanah yang ukuran tubuhnya 20-200
μm, misal ; Protozoa, Acarina, Nematoda, Rotifera,
tardigrada dsb.
Meso Fauna, hewan tanah yang ukuran tubuhnya 200 μ -1
cm, misal ; Acarina, Collembola, nematoda, Rotifera,
Araneida, Larva serangga, isopoda dsb
Makro Fauna, hewan tanah yang ukuran tubuhnya ≥ 1 cm.
Misal : Megascolesidae, Mollusca, Insecta, Vertebrata kecil
dsb.
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
7
8. Faktor yang mempengaruhi aktivitas organisme tanah
Iklim (curah hujan, suhu, kelembaban dll)
Tanah (kemasaman, kelembaban, suhu, hara dll)
Vegetasi (hutan, padang rumput, belukar, dll)
Keragaman organisme dan bobot biomassa dari
organisme sangat besar
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
8
9. Aktivitas organisme tanah dicirikan oleh :
a. Jumlahnya dalam tanah
b. Bobot tiap unit isi atau luas tanah (biomassa)
c. Aktivitas metabolik
Sebanyak 60-80% dari metabolisme total
dalam tanah adalah hasil kegiatan mikroflora
tanah.
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
9
10. Tabel 5-1. Kelompok Organisme Penting dlm Tanah
Mamalia kecil
Serangga
Milipeda
Kutu kayu
Tungau
Keong dan bekicot
Cacing tanah
Cerucut
Serangga
Tungau
Sentipeda
Laba-laba
Nematoda
Protozoa
Rotifera
Hidup dari tumbuhan
Umumnya predator
Predator atau parasit,
hidup dari sisa tumbhn
Hijau biru
Hijau diatom
Jamur
Ragi
Kapang
Aerobik
Anaerobik
Autotrophik
Heterotrophik
Makro
Mikro
Akar Tumbuhan
Algae
Fungi
Aktinomisetes
Bakteri
Binatang
Tumbuhan
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
10
11. Bagan dari Lintasan Umum Hancuran Jaringan
Tanaman Tinggi
Energi &
Input CO2
Energi dan Kehilangan CO2
Detritus
Detritivor
Konsumen
Primer
Carnivor
Konsumen
Sekunder
Konsumen
Tersier
Predator
Parasit
Humus
Tanah
Pemakan
Mikrofilik Kotoran & jasad mati
Kotoran &
jasad mati
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
11
12. Tabel 5-2: Contoh Pemakan Mikrofilik dan Karnivor Yang Berperangai
Sbg Konsumen Sekunder dan Tertier.
Pemakan Mikrofilik Karnivor
Jasad Mikroflora
Dimakan
Konsumen Sekunder Konsumen Tertier
Predator Mangsa Predator Mangsa
Algae
Bakteri
Fungi
Tungau Nematoda
Enchytracida
Semut
Laba-laba
Sentipeda
Tungau
Kalajengking
Tungau
Fungi
Algae
Lumut Sentipeda
Nematoda
Keong
Bekicot
Apid
Lalat
Sentipeda
Laba-laba
Tungau
Sentipeda
Protozoa Bakteri
Mikroflora lain
Cerucut Cacing tanah
Serangga Kumbang
Laba-laba
Tungau
Kumbang
Nematoda Bakteri
Fungi
Rayap Fungi
Tabel 5-2: Contoh Pemakan Mikrofilik dan
Karnivor Yang Berperangai Sbg Konsumen
Sekunder dan Tertier. oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
12
13. oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
13Tabel 5-3. Biomassa dari Kelompok
Fauna Tanah yang dijumpai di Bawah
Vegetasi Padang Rumput dan Hutan
Biomassa (g/m2)
Kelompok Organisme Hutan
Padang Rumput Oak Spruce
Herbivor 17,4 11,2 11,3
Detritivor :
Besar
Kecil
137,5
25,0
66,0
1,8
1,0
1,6
Predator 9,6 0,9 1,2
Jumlah 189,5 79,9 15,1
14. Aproximate Numbers of Organism
Commonly Found in Soilsa
a From Martin and Focht. 10
b Number for bacteria, actinomycetes, fungi and yeast are based on plate counts.
Other organism found in soil include viruses, arthropods, and earthworms
Organismb Estimated Numbers/g
Bacteria 3.000.000 – 500.000.000
Actinomycetes 1.000.000 – 20.000.000
Fungi 5.000 – 900.000
Yeasts 1.000 – 100.000
Algae 1.000 – 500.000
Protozoa 1.000 – 500.000
Nematodes 50 - 200
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
14
15. oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
15
Tabel 5-4: Jumlah dan Biomassa Flora
dan Fauna Tanah yang Umum dalam
Tanah
Kelompok Nilai Umum Dalam Lapisan Atas Tanah
Organisme Jumlah tiap m2 Jumlah tiap
Gram
Biomassa
(kg/HLB)
Mikroflora :
Bakteri 1013 - 1014 108 - 109 450 – 4.500
Aktinomisetes 1012 - 1013 107 - 108 450 – 4.500
Fungi 1010 - 1011 105 - 106 560 – 5.600
Algae 109 - 1010 104 - 105 56 – 560
Mikrofauna :
Protozoa 109 - 1010 104 - 105 17 – 170
Nematoda 106 - 107 10 - 102 11 – 110
Fauna lainnya 103 - 105 - 17 – 170
Cacing tanah 30 - 300 - 110 – 1.100
Kedalaman biasanya dianggap = 15 cm, tetapi untuk cacing tanah lebih dalam
Nilai biomassa adalah bobot hidup, bobot kering + 20 – 25% dari nilai tsb.
16. Faktor yang mempengaruhi
PERTUMBUHAN BAKTERI:
Kebutuhan Oksigen (O2) ;
a. Beberapa bakteri pergunakan gas O2
(aerob)
b. Beberapa bakteri pergunakan senyawa O2
(anaerob)
c. Beberapa bakteri pergunakan kedua bentuk
di atas (fakultatif)
d. Ketiga bentuk tsb biasanya terdapat
sekaligus di tanah
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
16
17. Faktor yang mempengaruhi
PERTUMBUHAN BAKTERI:
Hubungan dengan Kelembaban :
a. Kelembaban optimum sama dengan yang dibutuhkan oleh
tanaman tingkat tinggi.
b. Kelembaban pengaruhi kadar O2
Kisaran Temperatur :
a. 700 – 100 0 F
b. Temperatur tanah jarang mematikan bakteri
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
17
18. Faktor yang mempengaruhi
PERTUMBUHAN BAKTERI:
Kebutuhan bahan organik
a. Sebagai sumber energi (bakteri heterotrofi)
b. Bakteri autotrofik tidak perlukan BO sebagai bahan energi
Hubungan dengan Ca2+ yang dpt dipertukarkan dan
pH
a. Ca2+ tinggi dan pH : 6-8 umumnya terbaik
b. Ca2+ dan pH menentukan jenis bakteri
c. Bakteri tertentu berfungsi pada pH amat rendah (±0,3) dan
yang lain pada pH tinggi
d. Ca2+ yang dapat dipertukarkan lebih penting daripada pH
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
18
19. Sifat Kimia dan Fisika
Eksremen Cacing dan Tanah
Sifat Kimia &
Fisiko Kimia
Kotoran Lapisan 0-15
cm
Lapisan 20-40
cm
N Total (%) 0.35 0.25 0.08
C Organik (%) 5.17 3.35 1.11
Nitart (ppmN) 21.9 4.7 1.7
P Terd (ppm P2O5) 150 20.8 8.3
Ca tt (ppm Ca) 2793 1993. 481.0
Ca Total (%) 1.19 0.88 0.91
Mg tt (ppm Mg) 492 162 69
KTK (me/100 g) 4.67 3.82 1.63
KB (%) 92.9 74.1 55.5
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
19
20. Cacing Tanah
(Lumbricus terristis; Allolobophora caliginosa)
Cacing tanah yang umum dijumpai dalam tanah:
1) Lumbricus terristis : cacing berwarna merah lebih gelap
2) Allolobophora caliginosa : berwarna merah jambu, merah pucat.
Cacing tanah( Allolobophora caliginosa)
• Tanah yang melalui sistem
pencernaan cacing mencapai
15 ton tanah kering setiap
tahun .
• Produksi kotoran cacing erat
hubungannya dengan cara
mengelola tanah.
• Bahan organik dan mineral
selama berada dalam sistem
pencernaan cacing
mengalami perubahan.
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
20
21. Tabel 5.5. Bobot kotoran cacing yang terdapat
selama 100 hari pertumbuhan jagung
Perlakuan Februari 1980 Mei 1980
Tidak diolah, tanpa mulsa, tidak ditanami 0,19 0
Diolah, diberi mulsa, tidak ditanami 0,63 4,09
Diolah dalam, tanpa mulsa, ditanami 0,15 0,89
Diolah dalam, diberi mulsa, ditanami 0,35 1,71
Tidak diolah, diberi mulsa, ditanami 0,72 5,00
Diolah, tanpa mulsa, ditanami 0,41 0,99
• Kotoran cacing lebih kaya akan C-organik, N-organik, P-tersedia, Ca
dan Mg dapat dipertukarkan, KTK, KB, dan menurunkan jumlah unsur
yang meracuni tanaman, spt Mn dan Al.
• Cacing tanah mempengaruhi kesuburan dan produktivitas tanah.
• Lobang cacing memperlancar aerasi dan drainase tanah.
• Mereka mengangkut tanah dari lapisan bawah ke lapisan atas shg tanah tercampur dan
sering mengacaukan horizon.
• Mereka juga mengangkut bahan organik ke lapisan tanah yg lebih
dalam, dg demikian secara tdk langsung memantapkan agregat.
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
21
22. Tabel 5-6. Ciri Fisiko-kimia
dan Kimia Kotoran Cacing
dan Tanah Sekitarnya
Ciri Tanah
Kotoran Lapisan 0 – 15 cm
Dengan Mulsa Tanpa Mulsa Dengan Mulsa Tanpa Mulsa
pH 5,8 5,7 4,8 5,3
KTK, me/100 g 9,4 9,6 8,9 9,0
Kejenuhan Basa, % 44 60 30 36
N-total, % 0,18 0,20 0,17 0,16
C-organik, %C 1,92 2,10 1,53 1,59
C/N ratio 11 11 9 9
P-25% HCl, mg P2O5/100 g 42 42 19 21
P-Olsen, ppm P2O5 62 74 8 29
K-25% HCl, mg K2O/100 g 18 29 5 7
Ca-NH4OAc, me/100 g 3,5 3,3 2,1 2,5
Mg-NH4OAc, me/100 g 1,0 1,1 0,4 0,5
Ca-NH4OAc, me/100 g 0,5 0,8 0,1 0,2
Mn, ppm Mn 47 8 172 143
Fe, ppm Fe 2 3 5 4
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
22
23. Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Banyaknya
Cacing Tanah
Kelembaban tanah, menyukai tanah lembab
Tekstur tanah, dijumpai pada tekstur medium – berat
Bahan organik, hidup baik pada tanah dg bhn org banyak tersedia
Ketersediaan kapur, bbrp jenis cacing memerlukan sejumlah kapur
pH tanah.
Jumlah cacing di dalam tanah dipengaruhi oleh suplai pupuk kandang
dan sisa tanaman.
Jenis vegetasi menentukan jumlah cacing
Tabel 5.7. Jumlah Cacing tiap hektar
Macam Vevetasi Jumlah, ribuan/ha
Padang Rumput 833 – 235 000
Hutan 230 – 194 000
Tanah Pertanian 60 – 19 000
Tanah Tegalan 133 – 600
Tabel 5.8. Jumlah Cacing Dalam Tanah
Dengan atau Tanpa Pemberian
Mulsa
Perlakuan Jumlah, ekor/m2
Tanpa Mulsa 30
Dengan Mulsa 270
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
23
24. Binatang Mikro Tanah
(Nematoda; Protozoa; Rotifera)
Nematoda dijumpai hampir di semua
jenis tanah
Binatang ini berukuran sgt kecil
(mikroskopis).
Dikenal 3 golongan besar nematoda :
1) Yang hidup dari bhn org sdg
membusuk
2) Predator
3) Parasit, yg menyerang akar tnmn dan
melampaui masa hidupnya dlm
jaringan tumbuhan.
Dua golongan yang pertama merupakan
yang paling banyak dijumpai dalam
tanah.
Golongan yag terakhir sangat
merugikan petani, karena kerusakan
tanaman yg ditimbulkannya
Nematoda
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
24
25. Protozoa
(amoeba; siliata, flagelata)
Protozoa merupakan bentuk
binatang yang paling sederhana
Meskipun hanya terdiri dari satu
sel, mereka lebih besar dari bakteri
dan susunan tubuhnya lebih
sempurna.
Protozoa dibagi dalam 3 golongan:
1) Amoeba
2) Siliata
3) Flagelata
Ciliata
Amoeba
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
25
26. Flagelata
Flagelata merupakan protozoa
yang banyak dijumpai dalam
tanah, kemudian menyusul
amoeba dan siliata.
Keberadaan protozoa
dipengaruhi oleh aerasi dan
tersedianya unsur hara.
Protozoa memangsa bakteri
dan smp batas tertentu
mikroflora.
Flagelata
Rotifera
• Dalam keadaan lembab, terutama di
dareah rawa, banyak terdapat
rotifera, dimana ditemukan bahan
organik pada tingkat pelapukan
terakhir.
• Mereka memainkan peranan penting
dalam peredaran bahan organik.
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
26
27. Tumbuhan Tanah
Organisme yang tergolong tumbuhan dlm beberapa segi
lebih penting dari pada binatang.
Tumbuhan tanah dibedakan dalam 5 kelompok :
1) Akar tumbuhan
2) Algae
3) Fungi
4) Aktinomisetes
5) Bakteri
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
27
28. Akar Tumbuhan
Akar yang tumbuh dan yang mati dalam tanah menjadi
sumber makanan dan energi yang penting bagi fauna dan
mikroflora tanah.
Akar yang sedang tumbuh menembus dan menciptakan
luabang dalam tanah, yang semakin besar seiring dengan
membesarnya ukuran akar.
Menyerap air tanah dari sekelilingnya, menciptakan tegangan,
dan mendorong pembentukan agregat tanah
Bila mati dan melapuk menjadi bahan pembentul humus.
Jumlah Bahan Organik yang Ditambahkan ke Tanah
Pertanaman jagung akan menghasilkan bagian atas tanah
sebanyak 6 000 kg/ha; padi kira2 6 000 – 7 000 kg/ha.
Bagian akar yang berada di dalam tanah kira2 separuh dari
jumlah itu.
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
28
29. Rhizosfer /
Daerah Perakaran
Akar tanaman dalam tanah menjadi sumber energi bagi
mikroorganisme bila mati, bila hidup mempengaruhi
keseimbangan unsur hara dalam larutan tanah.
Akar memproduksi asam-asam organik yang berfungsi sbg
pelarut.
Jumlah organisme di sekitar permukaan akar 100 kali lebih
banyak dari pada bagian tanah yang jauh dari permukaan akar.
Akar memaksa terjadinya pertukaran unsur hara.
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
29
30. Jasad Mikro
Tumbuhan
(Algae; Fungi;
Aktinomisetes; Bakteri) Algae ditemukan hampir di semua
tanah dimana trdpt kelembaban dan
sinar matahari, jumlahnya 100 –
10.000 per gram tanah.
Sebagian besar algae mempunyai
klorofil, namun ada sbg kecil yang
hidup dari bahan organik
Lebih dari 60 spesies algae telah
dikenal orang, ada yang unicelular,
filamentous, dan kolonial
Algae tanah digolongkan ke dalam 4
golongan :
1) Cyanophyta (Blue-green algae)
2) Chlorophyta (Grass-green algae)
3) Xanthophyta (Yellow-green algae)
4) Bacillariophyta (diatoms or golden-
brown algae)
Algae Tanah
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
30
31. Algae golongan tumbuhan berada di lapisan tanah teratas
Yang berada di lapisan tanah bawah berada sbg spora yang beristirahat atau
syst atau bentuk vegetatif yg tdk bergantung dari klorofil.
Algae hijau-biru dan grass-green algae ditemukan lebih banyak di tanah
Grass-green algae dan diatom dominan di tanah beriklim sedang, sementara
algae hijau-biru dominan di tanah daerah tropika.
Green-algae menyukai tanah bereaksi masam, sementara algae hijau-biru
umumnya ditemukan di tanah-tanah netral dan alkalin.
Genus algae hijau yang paling umum dijumpai dalam tanah adalah : Chlorella,
Chlamydomonas, Chlorococcum, Protosiphon etc.
Genus diatom yang umum ditemukan: Navicula, Pinnularia. Synedra, Frangilaria.
Genus algae hijau-biru yang dominan: Chrococcus, Phormidium, Anabaena,
Aphanocapra, Oscillatoria etc.
Bbrp BGA memiliki sel khusus yang dikenal sbg "Heterocyst“, yang merupakan
tempat fiksasi nitrogen.
Fiksasi-N sec non-simbiotik oleh BGA di lahan sawah berkisar 20 - 30
kg/ha/musim
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
31
32. Fungsi / Peranan Algae atau BGA
Memainkan peranan penting dlm memelihara kesuburan tanah,
terutama di daerah tropika.
Menyumbangkan tambahan bahan organik bila mereka mati
Bertindak sbg agen penyemen dalam pengikatan partikel-
partikel tanah, shg dpt mengurangi/mencegah erosi
Meningkatkan kapasitas retensi air tanah
Melalui proses fotosintesisnya membebaskan sejumlah oksigen
ke dalam lingkungan tanah
Membantu mengendalikan kehilangan nitrogen melalui
pencucian dan drainase terutama pada lahan yang tdk ditanami
Membantu proses pelapukan batuan dan pembentukan struktur
tanah.
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
32
33. Fungi Tanah
Fungi tdk berklorofil, demikian pula aktinomicetes dan
bakteri.
Mereka mnggantungkan hidupnya pada ketersediaan
bahan organik.
Fungi dibedakan dari golongan lain krn miselianya.
Miselia dpt berbentuk sederhana, sdkt bercabang, atau
banyak bercabang.
Fungi dibedakan dalam 3 golongan :
1) Ragi
2) Kapang
3) Jamur
Kapang merupakan fungi berfilamen banyak dan
berukuran mikroskopik.
Kapang berkembang baik dlm suasana asam, netral,
atau alkalin, tapi lebih baik pada suasana asam, dimana
persaingan dg bakteri atau aktinomicetes terbatas.
Ini yang penting untuk pertanian
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
33
34. Kapang terbanyak dijumpai pada lapisan olah tanah dimana terdpt banyak
bahan organik.
Jenis yang banyak dijumpai : Penicillium, Mucor, Trichoderma, dan Aspergillus.
Jumlahnya kira-kira 1 juta tiap gram tanah kering.
Pnambahan bahan organik akan meningkatkan perkembangan miselia dan
jumlah kapang dalam tanah.
Bila keadaan memburuk, miselia berkurang dan dibentuk spora-spora yang sgt
tahan thd keadaan buruk.
Jumlah populasi dan spesies kapang berubah-ubah dan dipengaruhi jenis
bahan organik yang tersedia.
Kegiatan Fungi
Fungi dpt menghancurkan selulosa, zat pati, gum, lignin, dan senyawa organik
yang mudah dilapuk spt protein dan gula.
Metabolisme fungi lebih efisien drpd bakteri: fungi mnggunakan lebih banyak C
dan N, dan menghasilkan CO2 dan amonium lebih sedikit drpd bakteri.
Fungi tdk bisa mengoksidasi ammonium menjadi nitrat.
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
34
35. Mikoriza
Bbrp jenis fungi, spt
Hymenomisetes, menghuni akar
tumbuhan shg mereka membentuk
suatu asosiasi yg dinamakan
mikoriza.
Miselia mereka menyelimuti
permukaan akar, atau masuk ke
dalam akar, dan akan mencernakan
suatu senyawa tertentu,
menghasilkan senyawa yang
bermanfaat bagi tanaman inang,
atau meningkatkan ketersediaan
fosfor.
Dengan adanya asosiasi ini maka
luas permukaan serapan
membesar.
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
35
36. Aktinomisetes
Aktinomisetes spt kapang mempunyai miselium dan
membentuk fruiting bodies.
Susunan sel aktinomisetes berada diantara fungi dan
bakteri.
Aktinomisetes berkembang baik dlm keadaan lembab
dan beraerasi baik, kadang-kadang msh bisa aktif dlm
kedaan kering, dimana fungi & bakteri tdk aktif lagi.
Perkembangan optimum pd pH 6,0 – 7,5, sgt peka thd
keadaan masam, pH 5,0 sdh sgt mengurangi
aktivitasnya.
Aktinomisetes merupakan jasad mikro yg banyak
dijumpai dalam tanah setelah bakteri.
Jumlah populasinya 15 – 20 jt tiap gram tnh kering.
Banyak dijumpai dalam tanah yang berkadar humus
tinggi, penambahan pupuk organik merangsang
perkembangan mereka.
Aktinomiesetes sgt perperan dlm pelapukan bhn
organik dan pelepasan unsur hara.
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
36
37. Bakteri Tanah
Bakteri merupakan jasad bersel satu, dan bentuknya
sederhana, berkembang biak dengan membelah diri.
Dalam keadaan baik bakteri dpt berkembang dengan cepat.
Populasi bakteri dalam tanah dipengaruhi oleh ketersediaan
bahan makanan dan faktor lainnya.
Ukuran bakteri sgt kecil, tdk pernah melebihi 4 – 5 mikron.
Bakteri memiliki flagela kecil, shg bisa berenang dlm larutan
tanah.
Bentuk bakteri ada yang berupa: batang, bulat, atau spiral.
Dalam tanah bakteri berbentuk batang lebih dominan.
Jumlah populasi baktri terbanyak dijumpai pada lapisan
tanah paling atas, krn suhu, kelembaban, aerasi, dan
ketersediaan makanan paling banyak.
Jumlah populasi dlm tanah 3 – 4 milyar tiap gram tnh kering,
atau mendekati 4 – 500 kg tiap hektar.
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
37
38. Dlm tanah bakteri dijumpai dlm koloni di sekitar butir tanah yang mengandung
bahan makanan, perkembangannya bersifat setempat, keculai bila dipaksa oleh
faktor-faktor luar.
Mereka akan terus hidup di situ selama masih ada bahan makanan.
Bakteri mampu membentuk spora atau bagian tubuh yang tahan apabila
keadaan buruk.
Sumber Energi
Bakteri dibedakan: ototropik dan heterotropik.
Bakteri ototropik memperoleh energi dari oksidasi mineral, spt amonium,
belerang, atau besi dan karbon yang diperolehnya dari karbon dioksida.
Jumlah baktri ini sedikit, tetapi peranannya sgt penting dlm oksidasi nitrat dan
belerang.
Sebagian besar dari bakteri bersifat heterotropik, yaitu mereka memperoleh
energinya dari bahan organik. Mereka inilah yang berperan dlm pelapukan
bahan organik.
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
38
39. Arti Bakteri bagi Tanah
Bakteri terlibat dalam semua perubahan bahan organik
Mereka memegang monopoli dlm reaksi enzimatik :
1) Nitrifikasi,
2) Oksidasi bakteri
3) Fiksasi nitrogen
Kondisi Lingkungan Yang Mempengaruhi Perkembangan Bakteri
1. Ketersediaan oksigen:
Bbrp bakteri memerlukan gas O2 (aerobik)
Bbrp bakteri menggunakan gas campuran (anaerobik)
Bbrp menggunakan salah satu dari yg disbt di atas (fakultatif)
2. Kelembaban :
Tingkat kelembaban optimum bagi tumbuhan baik bagi baktteri
Kadar air tanah mempengaruhi ketersediaan oksigen
3. Kisaran suhu yang baik bagi bakteri :
Antara 21 – 38oC
Suhu tanah yg ekstrim biasanya tdk mematikan bakteri
4. Bahan organik:
Digunakan sbg sumber energi oleh bakteri heterotropik
Tdk memerlukan bahan organik (auototrop)
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
39
40. 5. Hubungan dengan Ca-dd dan pH :
Ca tinggi, pH 6 – 8, baik untuk bakteri
Ca tertentu dan pH tertentu menentyukan bakteri tertentu
Bbrp bakteri dpt hidup pH 3,0
Ca-dd lebih penting dari pada pH
Pengaruh Buruk Jasad Renik Tanah terhadap Tumbuhan
Fauna Tanah:
• Bbrp fauna tanah merusak tumbuhan, spt roden dan moluska (keong & bekicot)
• Semut yg memelihara afid
• Nematoda merusak akar tanaman
• Protozoa secara tdk langsung dpt memberikan efek merugikan.
Flora Mikro dan Penyakit Tumbuhan :
• Bakteri, fungsi, dan aktinomisetes dpt mengganggu tumbuhan
• Bbrp penyakit yang ditimbulkan : layu, layu bibit, akar busuk, akar busuk pada kol, lanas
kentang yg disebabkan oleh aktinomisetes
Persaingan unsur hara:
• Jasad mikro bersaing dengan tumbuhan untuk memperoleh unsur hara
• N merupakan unsur hara yg paling diperebutkan
• Jasad mikro jg menggunakan banyak P, K, dan Ca
• Jasad mikro lebih mampu mendapatkan unsur hara dari pada tumbuhan, shg tumbuhan hanya
memperoleh sisanya saja.
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
40
41. Kegiatan Jasad Tanah yang
Menguntungkan
Pelapukan bahan organik
Unsur hara dari bahan organik menjadi tersedia
Memantapkan agregat tanah sewaktu proses pelapukan bahan organik
Asam-asam organik hasil pelapukan sgt mempengaruhi kesuburan tnh
Asam organik dpt melarutkan batu kapur, asam nitrat dan sulfat
membantu melarutkan fosfat dari batuan fosfat, besi, dan mangan.
Munculnya senyawa amonium dan nitrat dalam tanah
Perubahan-perubahan besi dan mangan oleh reaksi-reaksi biologik
Penambatan nitrogen, bakteri bintil akar dan bbrp bakteri yang hidup
bebas mampu menambat nitrogen dari udara dan menjadikannya
tersedia bagi tumbuhan.
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
41