SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
P 11-12
TUJUAN
PEMBELAJ
ARAN
Mahasiswa/I mampu mememahmi dan menjelaskan
tentang managing Bond Portfolios
 Durasi dan convexity serta kegunaan ukuran tersebut
untuk pengelolaan portofolio obligasi;
 Strategi aktif dan pasif dalam pengelolaan
portofolio obligasi;
 Perhitungan duration, modified duration dan
convexity;
 Immunization.
Durasidan
convexity serta
kegunaanukuran
tersebut untuk
pengelolaan
portofolio
obligasi
 Di mana durasi mengasumsikan bahwa suku
bunga dan harga obligasi memiliki hubungan
linier, convexity memungkinkan adanya faktor
lain dan menghasilkan kemiringan. Jangka
waktu dapat menjadi ukuran yang baik tentang
bagaimana harga obligasi dapat terpengaruh
karena fluktuasi suku bunga yang kecil dan
tiba-tiba.
 Convexity adalah Penggunaan hasil
perhitungan convexity adalah sama dengan
Modified Duration, yakni untuk mengukur
sensitivitas perubahan harga obligasi karena
perubahan suku bunga
 Konveksitas adalah ukuran kecembungan kurva
obli¬gasi yang menunjukkan hubungan antara harga
dengan hasil hingga jatuh tempo. Semakin cembung
kurva tresebut berarti harga obligasi semakin sensitif
terhadap perubahan yield
 Durasi adalah jumlah rata-rata tahun seluruh
arus kas yang sebenarnya diterima oleh
investor dari suatu obligasi, baik itu arus kas
berupa kupon yang dibayarkan secara berkala
pada periode waktu tertentu hingga jatuh
tempo, maupun arus kas dari pelunasan nilai
pokok obligasi oleh penerbit kepada investor.
 Pengukur Sensitivitas Harga
Adalah Frederick Macaulay, setengah abad yang
lalu, memperkenalkan konsep duration, sebagai
salah satu alat untuk mengukur secara kuantitatif
besarnya perubahan harga obligasi dengan rentang
maturity yang berbeda terhadap perubahan tingkat
bunga Duration pada dasarnya mencoba mengukur
simple statistic of effective maturity. Dengan
menambahkan kata “effective” kini kita mengenal
dua konsep maturity. Principal maturity – yang
selama ini kita sebut maturity saja – merupakan
periode yang dijanjikan untuk kembalinya pokok
pinjaman (principal). Sementara effective maturity
merupakan periode efektif kembalinya pinjaman.
 Semakin panjang tanggal jatuh tempo obligasi,
semakin tinggi resiko suku bunga yang terdapat
dalam obligasi tersebut karena fluktuasi suku
bunga lebih tinggi dalam jangka panjang.
 Apakah durasi itu dan apakah kegunaan
perhitungan durasi untuk obligasi?
 Durasi adalah rata-rata tertimbang dari waktu
terhadap seluruh arus kas obligasi, yang
dikembangkan untuk meng¬gabungkan tingkat
kupon dengan jatuh tempo. Durasi dapat
digunakan sebagai alat ukur sen¬sitivitas harga
obligasi secara lebih tepat dari pada jatuh tempo
pada perubahan suku bunga yang kecil.
Apa itu modified duration?
 Modified duration adalah pengukuran
sensitivitas perubahan harga suatu obligasi jika
terjadi perubahan suku bunga.
 Apa yang disebut sebagai Putable Bond dan
callable bond?
 Callable Bonds: obligasi yang memberikan hak
kepada emiten untuk membeli kembali obligasi
pada harga tertentu sepanjang umur obligasi
tersebut. Putable Bonds: obligasi yang
memberikan hak kepada investor yang
mengharuskan emiten untuk membeli kembali
obligasi pada harga tertentu sepanjang umur
obligasi tersebut.
 Peringkat obligasi penting karena memberikan
pernyataan yang informatif dan memberikan
sinyal tentang probabilitas default hutang
perusahaan. Peringkat hutang juga berfungsi
membantu kebijakan publik untuk membatasi
investasi spekulatif para investor institusional
seperti bank, perusahaan asuransi dan dana
pensiun.
Apa saja
kerugian ketika
menggunakan
obligasi untuk
jangka
panjang?
Kekurangan Investasi Obligasi
 Tidak bisa dicairkan setiap saat.
Berbeda
halnya dengan saham, obligasi tidak
bisa dicairkan setiap saat ketika
kamu sedang membutuhkan dana
darurat.
 Risiko uang tidak kembali. Salah satu
kekurangan investasi obligasi adalah
uang kamu memiliki risiko tidak
kembali.
 Risiko tingkat bunga.
Perilaku
Harga
Obligasi
 Harga obligasi yang diperdagangkan biasanya
dinyatakan dengan angka persentase (tanpa %).
Contoh : jika harga penutupan sebuah obligasi
adalah 105 berarti obligasi itu diperdagangkan pada
105 % dari nilai nominal (pari).
 Harga obligasi dipengaruhi tingkat suku bunga
perbankan
1. Jika suku bunga > coupon rate, maka cenderung
dijual at discount
2. Jika suku bunga = coupon rate, maka cenderung
dijual at par
3. Jika suku bunga < coupon rate, maka cenderung
dijual at premium
 Pembeli obligasi yang membeli di harga dibawah
nilai pari (nominal) dikatakan membeli obligasi at
discount. Apabila obligasi naik di atas nilai
nominalnya maka dikatakan obligasi dijual at
premium sedangkan obligasi at par adalah obligasi
yang dijual sebesar harga nominalnya.
9
Strategi aktif
dan pasif
dalam
pengelolaan
portofolio
obligasi
 StrategiAktif: investor secara aktif melakukan seleksi
terhadap saham yang ingin ia beli dan jual dengan cara
berpedoman pada data yang ia dapatkan melalui analisa
pergerakan harga saham. Strategi Pasif: investor tidak
terlalu gencar dalam melakukan kegiatan jual beli saham
 Strategi investasi aktif adalah strategi yang memberikan
keleluasaan kepada Manajer Investasi untuk memilih
saham-saham atau obligasi yang akan dibeli dalam
portofolio, demikian juga jumlah saham atau obligasi itu.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan imbal hasil (kinerja)
yang setinggi mungkin.
 Dalam pengelolaan portofolio obligasi ada beberapa hal
yang terlebih dahulu harus dipahami oleh investor,
seperti karakteristik pasar obligasi, struktur bunga, dan
stuktur risiko tingkat bunga. Pemahaman mengenai pasar
obligasi Hal penting pertama yang perlu diperhatikan
adalah karakteristik pasar obligasi itu sendiri.
 Strategi yang termasuk pendekatan pasif dalam
pengelolaan portofolio obligasi adalah strategi beli dan
simpan dan strategi indeks (indexing) pasar.
 Investor aktif sering menjual dan membeli
saham; berbeda dengan model investor pasif
yang lebih menahan sahamnya dalam jangka
waktu yang lama. Para investor aktif mengincar
berbagai peluang dari saham maupun aset
lainnya yang mengalami lonjakan dalam
rentang waktu yang singkat.
 Risiko pasif adalah risiko yang hanya
mengandalkan keberuntungan, spekulatif.
 Risiko pertama dan yang paling sering ditemui
dalam obligasi adalah risiko likuiditas. Risiko
likuiditas terjadi karena obligasi biasanya
membutuhkan waktu lebih lama untuk dijual
kembali di pasar sekunder dalam waktu
singkat.
 Jika emiten bangkrut atau dilikuidasi,
pemegang obligasi sebagai kreditur memiliki
hakklaim pertama atas aktiva perusahaan.
Jadi, ketika emiten mengalami kebangkrutan,
yangharus dilakukan pemegang obligasi
adalah mengajukan klaim atas aktiva
perusahaan.
Perhitungan
duration,
modified
duration dan
convexity;
 Yield adalah rata-rata return per tahun yang kamu terima setelah
disesuaikan dengan harga beli jika memegang obligasi hingga jatuh
tempo. Yield adalah kombinasi dari kupon dan capital gain/loss dari
harga obligasi.
 Convexity adalah Penggunaan hasil perhitungan convexity adalah sama
dengan Modified Duration, yakni untuk mengukur sensitivitas perubahan
harga obligasi karena perubahan suku bunga. Hanya saja, convexity
lebih banyak digunakan oleh praktisi karena keakuratannya dibanding
Modified Duration yang mengasumsikan kenaikan atau penurunan suku
bunga akan berdampak linear terhadap perubahan harga obligasi. Hasil
perhitungan convexity akan lebih mudah diinterpretasikan setelah
ditranslasikan lagi ke dalam perhitungan perubahan harga. Semakin
besar convexity suatu obligasi berarti semakin besar risiko yang dimiliki
oleh obligasi itu. Dengan 1% kenaikan suku bunga, convexity lebih
besar dari 11,37, maka penurunan harga obligasi menjadi lebih besar
dari 4,20%.
 Di dalam pembentukan portofolio, investor yang rasional akan memilih
asset dalam efficient frontier-nya, atau berinvestasi pada aset yang
memiliki return yang lebih tinggi dengan risiJco yang sama atau
berinvestasi pada aset yang memiliki risiko yang rendah untuk tingkat
return yang sama. Dalam hal ini risiko obligasi yang diwakili dengan
modified duration, jika investor dihadapkan dengan modified duration
yang sama tentu investor akan memilih total return yang lebih tinggi.
 Semakin tinggi volatilitas yield obligasi, maka duration akan semakin
tinggi. Perhitungan Convexity sebagai pelengkap untuk memprediksi
harga, mulai berperan ketika tingkat suku bunga SBI bergerak leb~ dari
1%, ketika tingkat suku bunga SBI bergerak di bawah 1 %, multiplier
dari Convexity sangat rendah. Disisi lain harga prediksi yang dihasilkan
Modified duration dan Convexity. Terlihat lebih banyak overestimate
terhadap perubahan harga actualnya.
Perhitungan
Durasi pada
Obligasi
 pada zero coupon bond, principal maturity akan
sama dengan effective maturity, karena tidak ada
cash inflow apapun bagi pemegang zero coupon
bond kecuali pada hari jatuh tempo. Sementara pada
coupon bond, effective maturity akan lebih pendek
daripada principal maturity. Fakta ini sekaligus
menunjukan bukti proposisi yang menyatakan
bahwa semakin kecil kupon akan semakin sensitif
harga obligasi terhadap perubahan tingkat bunga.
Bukankah zero coupon bond merupakan obligasi
dengan kupon paling kecil?
Dengan manipulasi matematik, duration obligasi
bisa dihitung dengan formula sebagai berikut:
Duration adalah penjumlahan hasil kali indeks
periode (t) dengan bobot masing-masing nilai
sekarang dari cash flows yang akan datang, dengan
menggunakan yield sebagai discount factor (CFT /
(1+y)^t terhadap total nilai sekarang seluruh cash
flows.
 Mari kita ambil contoh sederhana berikut:
Obligasi A dengan nominal Rp 10.000.000
membayar kupon 6% per tahun, yang dibayarkan
setahun sekali. Obligasi tersebut masih memiliki
sisa usia tiga tahun sampai maturity. Yield
obligasi tersebut 10%. Maka duration obligasi A
adalah: Kita lihat bahwa effective maturity 2,824
lebih kecil daripada principal maturity (3 tahun).
Selanjutnya Macaulay mengusulkan bahwa
koefisien duration dapat digunakan sebagai alat
pengukur sensitivitas harga obligasi terhadap
perubahan tingkat bunga dengan menggunakan
formula Modified Macaulay: “P/P = -D * “y.
Persentase perubahan harga merupakan hasil kali
antara koefisien duration (dengan tanda negatif,
ingat korelasi negatif) dengan besarnya perubahan
tingkat bunga. Jadi kalau tingkat bunga turun 25
basis point, maka obligasi A diperkirakan akan
naik sebesar 0,7%.
 Sebagai alat pengukur sensitivitas harga, duration
memiliki beberapa karakteristik, antara lain: (1)
duration merupakan fungsi dari maturity, kupon,
dan yield; (2) pada zero coupon bond, duration
sama dengan principal maturity; (3) pada tingkat
maturity tertentu, makin kecil kupon makin besar
duration; (4) pada tingkat kupon tertentu, makin
panjang maturity, makin besar duration; (5)
ceteris paribus, makin tinggi yield to maturity,
makin besar duration. Konsep duration, dalam
perkembangannya, digunakan juga sebagai alat
bantu strategi imunisasi bond portfolio.
Durasi
Obligasi
Immunization
of Bonds
 Imunisasi sangat efektif untuk diterapkan dalam
investasi di obligasi. Konsep durasi adalah basis
penerapan imunisasi portofolio obligasi.
 Strategi imunisasi adalah strategi yang berusaha
untuk melindungi portofolio terhadap risiko
tingkat bunga dengan cara saling meniadakan
pengaruh dua komponen isiko tingkat bunga,
yaitu risiko harga dan risiko reinvestasi
 Investasi obligasi dapat diimunisasi dengan cara menyamakan durasi
obligasi dengan horison investasi
 Apapun yang sedang terjadi, investor
sebaiknya telah mempersiapkan upaya proteksi
portofolio yang dimiliki. Inisiatif tersebut dapat
diterapkan melalui aktivitas hedging atau
imunisasi. Imunisasi adalah upaya mitigasi
risiko perubahan suku bunga terhadap nilai
portofolio efek/dana kelolaan. Imunisasi sangat
efektif untuk diterapkan dalam investasi di
obligasi. Konsep durasi adalah basis
penerapan imunisasi portofolio obligasi. Durasi
adalah rerata tertimbang waktu yang
dibutuhkan oleh arus kas periodik yang
diterima investor di masa datang untuk
melunasi nilai akuisisi obligasi, dalam istilah
singkatnya, effective term. Durasi adalah
ukuran sensitivitas harga obligasi terhadap
perubahan suku bunga. Obligasi berdurasi
5(lima) artinya “jika suku bunga acuan naik 1%,
maka harga obligasi turun 5%.” Jika suku
bunga pasar naik, maka future value kupon
yang diterima pada titik durasi akan naik,
disebabkan kupon diinvestasikan pada tingkat
bunga yang lebih tinggi.
 Jika tingkat bunga pasar turun, maka yang terjadi
adalah sebaliknya, future value reinvestasi kupon di
titik durasi akan turun dan present value kupon serta
principal ke titik durasi akan naik. Portofolio investasi
dikategorikan kebal (imun) jika dan hanya jika
perubahan nilai portofolio pada titik durasi tak
berubah walau suku bunga berubah. Artinya,
perubahan suku bunga menyebabkan perubahan
nilai reinvestasi kupon, dimana nilainya sama persis
dengan perubahan nilai portofolio obligasi ke titik
durasi.
 Imunisasi adalah salah satu cara yang efektif dalam
mitigasi risiko. Berdasarkan survei internal Bond
Research Institute, masih banyak praktisi di dalam
industri perbankan, asuransi, sekuritas, fund
manager, insurance, pension fund domestik yang
belum menerapkan strategi imunisasi
portfolio. Bentuk praktisnya, misalkan perusahaan
asuransi sedang menyusun rencana pembayaran
klaim kepada para nasabahnya untuk tiap tahun
dalam beberapa periode ke depan. Perusahaan ini
dapat mempersiapkan dana untuk pelunasan
kewajiban dengan cara berinvestasi di portofolio
obligasi. Investasi bisa dirancang sedemikian rupa
agar kebal terhadap fluktuasi suku bunga. Artinya,
berapapun suku bunga, nilai portofolio obligasi tak
akan pernah di bawah nilai kewajiban pada
waktunya.
 Apapun dampak dari kebijakan bank sentral
terhadap arah suku bunga dalam waktu dekat,
imunisasi akan sangat bermanfaat dalam hal
pelunasan kewajiban, pembayaran dana mahal
nasabah, termasuk proteksi nilai efek dan
minimum capital adequacy ratio (CAR), yang
sangat sensitif terhadap dampak perubahan
suku bunga. Namun tidak hanya di ranah
perbankan, industri asuransi/fund
manager/sekuritas/pension fund yang
berkategori price-sensitive terhadap dampak
perubahan suku bunga, sudah seyogyanya
menerapkan imunisasi sebagai metode efektif
meredam risiko. “Risk-wise, prevention is better
than cure
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 b
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 bObligasi konversi - akuntansi bagian 2 b
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 bFuturum2
 
Akuntansi sewa
Akuntansi sewa Akuntansi sewa
Akuntansi sewa FahriA4
 
Siklus Pengeluaran _ Rani Nurrohmah _ STIAMI
Siklus Pengeluaran _ Rani Nurrohmah _ STIAMISiklus Pengeluaran _ Rani Nurrohmah _ STIAMI
Siklus Pengeluaran _ Rani Nurrohmah _ STIAMIRani Nurrohmah
 
Wesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjangWesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjangFirdha Aryati
 
Manajemen dan perencanaan keuangan jangka pendek 2
Manajemen dan perencanaan keuangan jangka pendek 2Manajemen dan perencanaan keuangan jangka pendek 2
Manajemen dan perencanaan keuangan jangka pendek 2Ferry Cahyono
 
Derivatif dan lindung nilai bagian 2
Derivatif dan lindung nilai bagian 2Derivatif dan lindung nilai bagian 2
Derivatif dan lindung nilai bagian 2Futurum2
 
Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Lia Ivvana
 
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank #2
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank #2 Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank #2
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank #2 Judianto Nugroho
 
5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaan5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaanAnisa Muvit
 
Kebijakan dividen
Kebijakan dividenKebijakan dividen
Kebijakan dividenfikrifm
 
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 a
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 aObligasi konversi - akuntansi bagian 2 a
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 aFuturum2
 
Akuntansi Menengah - Intermediate Accounting Kieso Weygant
Akuntansi Menengah - Intermediate Accounting Kieso WeygantAkuntansi Menengah - Intermediate Accounting Kieso Weygant
Akuntansi Menengah - Intermediate Accounting Kieso WeygantAmalia Dekata
 

What's hot (20)

Bab 11 & 12
Bab 11 & 12Bab 11 & 12
Bab 11 & 12
 
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 b
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 bObligasi konversi - akuntansi bagian 2 b
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 b
 
Bab. 14 Manajemen Persediaan
Bab. 14 Manajemen PersediaanBab. 14 Manajemen Persediaan
Bab. 14 Manajemen Persediaan
 
Akuntansi sewa
Akuntansi sewa Akuntansi sewa
Akuntansi sewa
 
Siklus Pengeluaran _ Rani Nurrohmah _ STIAMI
Siklus Pengeluaran _ Rani Nurrohmah _ STIAMISiklus Pengeluaran _ Rani Nurrohmah _ STIAMI
Siklus Pengeluaran _ Rani Nurrohmah _ STIAMI
 
Surat Berharga
Surat BerhargaSurat Berharga
Surat Berharga
 
Flow chart aktiva tetap
Flow chart aktiva tetapFlow chart aktiva tetap
Flow chart aktiva tetap
 
Wesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjangWesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjang
 
Manajemen dan perencanaan keuangan jangka pendek 2
Manajemen dan perencanaan keuangan jangka pendek 2Manajemen dan perencanaan keuangan jangka pendek 2
Manajemen dan perencanaan keuangan jangka pendek 2
 
Derivatif dan lindung nilai bagian 2
Derivatif dan lindung nilai bagian 2Derivatif dan lindung nilai bagian 2
Derivatif dan lindung nilai bagian 2
 
Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24
 
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank #2
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank #2 Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank #2
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank #2
 
Time Value Of Money
Time Value Of MoneyTime Value Of Money
Time Value Of Money
 
5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaan5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaan
 
Kebijakan dividen
Kebijakan dividenKebijakan dividen
Kebijakan dividen
 
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 a
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 aObligasi konversi - akuntansi bagian 2 a
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 a
 
Sekuritas di lutif dan laba per saham
Sekuritas di lutif dan laba per sahamSekuritas di lutif dan laba per saham
Sekuritas di lutif dan laba per saham
 
intangible asset
intangible assetintangible asset
intangible asset
 
Akuntansi Menengah - Intermediate Accounting Kieso Weygant
Akuntansi Menengah - Intermediate Accounting Kieso WeygantAkuntansi Menengah - Intermediate Accounting Kieso Weygant
Akuntansi Menengah - Intermediate Accounting Kieso Weygant
 
Saham Biasa & Preferen
Saham Biasa & PreferenSaham Biasa & Preferen
Saham Biasa & Preferen
 

Similar to P- 11 dan 12 MANAJEMEN PORTOFOLIO OBLIGASI.ppt

Tasya nabila 2003101010346 Makalah Obligasi & Pasar Modal.pdf
Tasya nabila 2003101010346 Makalah Obligasi & Pasar Modal.pdfTasya nabila 2003101010346 Makalah Obligasi & Pasar Modal.pdf
Tasya nabila 2003101010346 Makalah Obligasi & Pasar Modal.pdfTasyaNabila18
 
Portofolio investasi-bab-10-strategi-investasi-obligasi
Portofolio investasi-bab-10-strategi-investasi-obligasiPortofolio investasi-bab-10-strategi-investasi-obligasi
Portofolio investasi-bab-10-strategi-investasi-obligasiJudianto Nugroho
 
Obligasi (Matematika Keuangan)
Obligasi (Matematika Keuangan)Obligasi (Matematika Keuangan)
Obligasi (Matematika Keuangan)Kelinci Coklat
 
Bab 11 (Syahar Banu).pptx
Bab 11 (Syahar Banu).pptxBab 11 (Syahar Banu).pptx
Bab 11 (Syahar Banu).pptxBanuSyahar
 
14. Pertemuan Ke 14 - Analisa Laporan Keuangan.pptx
14. Pertemuan Ke 14 - Analisa Laporan Keuangan.pptx14. Pertemuan Ke 14 - Analisa Laporan Keuangan.pptx
14. Pertemuan Ke 14 - Analisa Laporan Keuangan.pptxAuliaRezina
 
Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjangMene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjangDevy Sylvia Silaban
 
Manajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Manajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjangManajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Manajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjangDevy Sylvia Silaban
 
Jawaban uas manajemen keuangan yadi wijaya 11011700736
Jawaban uas manajemen keuangan yadi wijaya 11011700736Jawaban uas manajemen keuangan yadi wijaya 11011700736
Jawaban uas manajemen keuangan yadi wijaya 11011700736Yadi Wijaya
 
Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748
Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748
Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748furkon choerul
 
Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748
Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748
Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748furkon choerul
 
Jawaban uas m.keungan 1
Jawaban uas m.keungan 1Jawaban uas m.keungan 1
Jawaban uas m.keungan 1yalifadli98
 
PERTEMUAN KE 4 Obligasi dan Instrumen Pendapatan Tetap lainnya.pptx
PERTEMUAN KE 4 Obligasi dan Instrumen Pendapatan Tetap lainnya.pptxPERTEMUAN KE 4 Obligasi dan Instrumen Pendapatan Tetap lainnya.pptx
PERTEMUAN KE 4 Obligasi dan Instrumen Pendapatan Tetap lainnya.pptxginanjarsuendro
 
Obligasi (Makro Ekonomi)
Obligasi (Makro Ekonomi)Obligasi (Makro Ekonomi)
Obligasi (Makro Ekonomi)Vivi Silvia
 
Artikel 2 mene
Artikel 2 meneArtikel 2 mene
Artikel 2 menewardahmega
 
5-MANAJEMEN_INVESTASI.ppt
5-MANAJEMEN_INVESTASI.ppt5-MANAJEMEN_INVESTASI.ppt
5-MANAJEMEN_INVESTASI.pptyafaerila
 
risiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.ppt
risiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.ppt
risiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.pptharis916240
 
Manajemen keuangan bab 28
Manajemen keuangan bab 28Manajemen keuangan bab 28
Manajemen keuangan bab 28Lia Ivvana
 
Materi pasar uang dan modal
Materi pasar uang dan modalMateri pasar uang dan modal
Materi pasar uang dan modalDeden Mohamad
 
EKSI 4203 - Modul 5 Obligasi
EKSI 4203 - Modul 5 ObligasiEKSI 4203 - Modul 5 Obligasi
EKSI 4203 - Modul 5 ObligasiAncilla Kustedjo
 

Similar to P- 11 dan 12 MANAJEMEN PORTOFOLIO OBLIGASI.ppt (20)

Tasya nabila 2003101010346 Makalah Obligasi & Pasar Modal.pdf
Tasya nabila 2003101010346 Makalah Obligasi & Pasar Modal.pdfTasya nabila 2003101010346 Makalah Obligasi & Pasar Modal.pdf
Tasya nabila 2003101010346 Makalah Obligasi & Pasar Modal.pdf
 
Portofolio investasi-bab-10-strategi-investasi-obligasi
Portofolio investasi-bab-10-strategi-investasi-obligasiPortofolio investasi-bab-10-strategi-investasi-obligasi
Portofolio investasi-bab-10-strategi-investasi-obligasi
 
Obligasi (Matematika Keuangan)
Obligasi (Matematika Keuangan)Obligasi (Matematika Keuangan)
Obligasi (Matematika Keuangan)
 
Bab 11 (Syahar Banu).pptx
Bab 11 (Syahar Banu).pptxBab 11 (Syahar Banu).pptx
Bab 11 (Syahar Banu).pptx
 
14. Pertemuan Ke 14 - Analisa Laporan Keuangan.pptx
14. Pertemuan Ke 14 - Analisa Laporan Keuangan.pptx14. Pertemuan Ke 14 - Analisa Laporan Keuangan.pptx
14. Pertemuan Ke 14 - Analisa Laporan Keuangan.pptx
 
Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjangMene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
 
Manajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Manajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjangManajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Manajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
 
Jawaban uas manajemen keuangan yadi wijaya 11011700736
Jawaban uas manajemen keuangan yadi wijaya 11011700736Jawaban uas manajemen keuangan yadi wijaya 11011700736
Jawaban uas manajemen keuangan yadi wijaya 11011700736
 
Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748
Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748
Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748
 
Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748
Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748
Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748
 
Jawaban uas m.keungan 1
Jawaban uas m.keungan 1Jawaban uas m.keungan 1
Jawaban uas m.keungan 1
 
PERTEMUAN KE 4 Obligasi dan Instrumen Pendapatan Tetap lainnya.pptx
PERTEMUAN KE 4 Obligasi dan Instrumen Pendapatan Tetap lainnya.pptxPERTEMUAN KE 4 Obligasi dan Instrumen Pendapatan Tetap lainnya.pptx
PERTEMUAN KE 4 Obligasi dan Instrumen Pendapatan Tetap lainnya.pptx
 
Obligasi (Makro Ekonomi)
Obligasi (Makro Ekonomi)Obligasi (Makro Ekonomi)
Obligasi (Makro Ekonomi)
 
Artikel 2 mene
Artikel 2 meneArtikel 2 mene
Artikel 2 mene
 
Pertemuan 5 saham dan obligasi
Pertemuan 5 saham dan obligasiPertemuan 5 saham dan obligasi
Pertemuan 5 saham dan obligasi
 
5-MANAJEMEN_INVESTASI.ppt
5-MANAJEMEN_INVESTASI.ppt5-MANAJEMEN_INVESTASI.ppt
5-MANAJEMEN_INVESTASI.ppt
 
risiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.ppt
risiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.ppt
risiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.ppt
 
Manajemen keuangan bab 28
Manajemen keuangan bab 28Manajemen keuangan bab 28
Manajemen keuangan bab 28
 
Materi pasar uang dan modal
Materi pasar uang dan modalMateri pasar uang dan modal
Materi pasar uang dan modal
 
EKSI 4203 - Modul 5 Obligasi
EKSI 4203 - Modul 5 ObligasiEKSI 4203 - Modul 5 Obligasi
EKSI 4203 - Modul 5 Obligasi
 

More from Center For Economic Policy Institute (CEPAT)

More from Center For Economic Policy Institute (CEPAT) (20)

PERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptx
PERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptxPERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptx
PERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptx
 
Tata kelola Perusahaan & Risk management
Tata kelola Perusahaan & Risk managementTata kelola Perusahaan & Risk management
Tata kelola Perusahaan & Risk management
 
MANAJEMEN MODAL KERJA DAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEK
MANAJEMEN MODAL KERJADAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEKMANAJEMEN MODAL KERJADAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEK
MANAJEMEN MODAL KERJA DAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEK
 
PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...
PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...
PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...
 
Materi 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.ppt
Materi 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.pptMateri 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.ppt
Materi 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.ppt
 
Materi 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
 
Pertemuan 11.pptx
Pertemuan 11.pptxPertemuan 11.pptx
Pertemuan 11.pptx
 
PERTEMUAN 9-10.pptx
PERTEMUAN 9-10.pptxPERTEMUAN 9-10.pptx
PERTEMUAN 9-10.pptx
 
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
 
Materi 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptx
Materi 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptxMateri 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptx
Materi 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptx
 
Materi 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptx
Materi 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptxMateri 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptx
Materi 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptx
 
Materi 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptx
Materi 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptxMateri 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptx
Materi 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptx
 
Materi 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
 
Materi 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptx
Materi 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptxMateri 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptx
Materi 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptx
 
Materi 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptx
Materi 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptxMateri 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptx
Materi 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptx
 
Materi 4 Nilai waktu Dari Uang.pptx
Materi 4 Nilai waktu Dari Uang.pptxMateri 4 Nilai waktu Dari Uang.pptx
Materi 4 Nilai waktu Dari Uang.pptx
 
Materi 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
Materi 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptxMateri 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
Materi 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
 
Materi 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan Perusahaan
Materi 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan PerusahaanMateri 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan Perusahaan
Materi 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan Perusahaan
 
Materi 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptx
Materi 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptxMateri 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptx
Materi 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptx
 
Materi 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
 

Recently uploaded

KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 

Recently uploaded (17)

KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 

P- 11 dan 12 MANAJEMEN PORTOFOLIO OBLIGASI.ppt

  • 2. TUJUAN PEMBELAJ ARAN Mahasiswa/I mampu mememahmi dan menjelaskan tentang managing Bond Portfolios  Durasi dan convexity serta kegunaan ukuran tersebut untuk pengelolaan portofolio obligasi;  Strategi aktif dan pasif dalam pengelolaan portofolio obligasi;  Perhitungan duration, modified duration dan convexity;  Immunization.
  • 3.
  • 4. Durasidan convexity serta kegunaanukuran tersebut untuk pengelolaan portofolio obligasi  Di mana durasi mengasumsikan bahwa suku bunga dan harga obligasi memiliki hubungan linier, convexity memungkinkan adanya faktor lain dan menghasilkan kemiringan. Jangka waktu dapat menjadi ukuran yang baik tentang bagaimana harga obligasi dapat terpengaruh karena fluktuasi suku bunga yang kecil dan tiba-tiba.  Convexity adalah Penggunaan hasil perhitungan convexity adalah sama dengan Modified Duration, yakni untuk mengukur sensitivitas perubahan harga obligasi karena perubahan suku bunga  Konveksitas adalah ukuran kecembungan kurva obli¬gasi yang menunjukkan hubungan antara harga dengan hasil hingga jatuh tempo. Semakin cembung kurva tresebut berarti harga obligasi semakin sensitif terhadap perubahan yield  Durasi adalah jumlah rata-rata tahun seluruh arus kas yang sebenarnya diterima oleh investor dari suatu obligasi, baik itu arus kas berupa kupon yang dibayarkan secara berkala pada periode waktu tertentu hingga jatuh tempo, maupun arus kas dari pelunasan nilai pokok obligasi oleh penerbit kepada investor.
  • 5.  Pengukur Sensitivitas Harga Adalah Frederick Macaulay, setengah abad yang lalu, memperkenalkan konsep duration, sebagai salah satu alat untuk mengukur secara kuantitatif besarnya perubahan harga obligasi dengan rentang maturity yang berbeda terhadap perubahan tingkat bunga Duration pada dasarnya mencoba mengukur simple statistic of effective maturity. Dengan menambahkan kata “effective” kini kita mengenal dua konsep maturity. Principal maturity – yang selama ini kita sebut maturity saja – merupakan periode yang dijanjikan untuk kembalinya pokok pinjaman (principal). Sementara effective maturity merupakan periode efektif kembalinya pinjaman.
  • 6.  Semakin panjang tanggal jatuh tempo obligasi, semakin tinggi resiko suku bunga yang terdapat dalam obligasi tersebut karena fluktuasi suku bunga lebih tinggi dalam jangka panjang.  Apakah durasi itu dan apakah kegunaan perhitungan durasi untuk obligasi?  Durasi adalah rata-rata tertimbang dari waktu terhadap seluruh arus kas obligasi, yang dikembangkan untuk meng¬gabungkan tingkat kupon dengan jatuh tempo. Durasi dapat digunakan sebagai alat ukur sen¬sitivitas harga obligasi secara lebih tepat dari pada jatuh tempo pada perubahan suku bunga yang kecil. Apa itu modified duration?  Modified duration adalah pengukuran sensitivitas perubahan harga suatu obligasi jika terjadi perubahan suku bunga.
  • 7.  Apa yang disebut sebagai Putable Bond dan callable bond?  Callable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut. Putable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada investor yang mengharuskan emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.  Peringkat obligasi penting karena memberikan pernyataan yang informatif dan memberikan sinyal tentang probabilitas default hutang perusahaan. Peringkat hutang juga berfungsi membantu kebijakan publik untuk membatasi investasi spekulatif para investor institusional seperti bank, perusahaan asuransi dan dana pensiun.
  • 8. Apa saja kerugian ketika menggunakan obligasi untuk jangka panjang? Kekurangan Investasi Obligasi  Tidak bisa dicairkan setiap saat. Berbeda halnya dengan saham, obligasi tidak bisa dicairkan setiap saat ketika kamu sedang membutuhkan dana darurat.  Risiko uang tidak kembali. Salah satu kekurangan investasi obligasi adalah uang kamu memiliki risiko tidak kembali.  Risiko tingkat bunga.
  • 9. Perilaku Harga Obligasi  Harga obligasi yang diperdagangkan biasanya dinyatakan dengan angka persentase (tanpa %). Contoh : jika harga penutupan sebuah obligasi adalah 105 berarti obligasi itu diperdagangkan pada 105 % dari nilai nominal (pari).  Harga obligasi dipengaruhi tingkat suku bunga perbankan 1. Jika suku bunga > coupon rate, maka cenderung dijual at discount 2. Jika suku bunga = coupon rate, maka cenderung dijual at par 3. Jika suku bunga < coupon rate, maka cenderung dijual at premium  Pembeli obligasi yang membeli di harga dibawah nilai pari (nominal) dikatakan membeli obligasi at discount. Apabila obligasi naik di atas nilai nominalnya maka dikatakan obligasi dijual at premium sedangkan obligasi at par adalah obligasi yang dijual sebesar harga nominalnya. 9
  • 10. Strategi aktif dan pasif dalam pengelolaan portofolio obligasi  StrategiAktif: investor secara aktif melakukan seleksi terhadap saham yang ingin ia beli dan jual dengan cara berpedoman pada data yang ia dapatkan melalui analisa pergerakan harga saham. Strategi Pasif: investor tidak terlalu gencar dalam melakukan kegiatan jual beli saham  Strategi investasi aktif adalah strategi yang memberikan keleluasaan kepada Manajer Investasi untuk memilih saham-saham atau obligasi yang akan dibeli dalam portofolio, demikian juga jumlah saham atau obligasi itu. Tujuannya adalah untuk mendapatkan imbal hasil (kinerja) yang setinggi mungkin.  Dalam pengelolaan portofolio obligasi ada beberapa hal yang terlebih dahulu harus dipahami oleh investor, seperti karakteristik pasar obligasi, struktur bunga, dan stuktur risiko tingkat bunga. Pemahaman mengenai pasar obligasi Hal penting pertama yang perlu diperhatikan adalah karakteristik pasar obligasi itu sendiri.  Strategi yang termasuk pendekatan pasif dalam pengelolaan portofolio obligasi adalah strategi beli dan simpan dan strategi indeks (indexing) pasar.
  • 11.  Investor aktif sering menjual dan membeli saham; berbeda dengan model investor pasif yang lebih menahan sahamnya dalam jangka waktu yang lama. Para investor aktif mengincar berbagai peluang dari saham maupun aset lainnya yang mengalami lonjakan dalam rentang waktu yang singkat.  Risiko pasif adalah risiko yang hanya mengandalkan keberuntungan, spekulatif.  Risiko pertama dan yang paling sering ditemui dalam obligasi adalah risiko likuiditas. Risiko likuiditas terjadi karena obligasi biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk dijual kembali di pasar sekunder dalam waktu singkat.  Jika emiten bangkrut atau dilikuidasi, pemegang obligasi sebagai kreditur memiliki hakklaim pertama atas aktiva perusahaan. Jadi, ketika emiten mengalami kebangkrutan, yangharus dilakukan pemegang obligasi adalah mengajukan klaim atas aktiva perusahaan.
  • 12. Perhitungan duration, modified duration dan convexity;  Yield adalah rata-rata return per tahun yang kamu terima setelah disesuaikan dengan harga beli jika memegang obligasi hingga jatuh tempo. Yield adalah kombinasi dari kupon dan capital gain/loss dari harga obligasi.  Convexity adalah Penggunaan hasil perhitungan convexity adalah sama dengan Modified Duration, yakni untuk mengukur sensitivitas perubahan harga obligasi karena perubahan suku bunga. Hanya saja, convexity lebih banyak digunakan oleh praktisi karena keakuratannya dibanding Modified Duration yang mengasumsikan kenaikan atau penurunan suku bunga akan berdampak linear terhadap perubahan harga obligasi. Hasil perhitungan convexity akan lebih mudah diinterpretasikan setelah ditranslasikan lagi ke dalam perhitungan perubahan harga. Semakin besar convexity suatu obligasi berarti semakin besar risiko yang dimiliki oleh obligasi itu. Dengan 1% kenaikan suku bunga, convexity lebih besar dari 11,37, maka penurunan harga obligasi menjadi lebih besar dari 4,20%.  Di dalam pembentukan portofolio, investor yang rasional akan memilih asset dalam efficient frontier-nya, atau berinvestasi pada aset yang memiliki return yang lebih tinggi dengan risiJco yang sama atau berinvestasi pada aset yang memiliki risiko yang rendah untuk tingkat return yang sama. Dalam hal ini risiko obligasi yang diwakili dengan modified duration, jika investor dihadapkan dengan modified duration yang sama tentu investor akan memilih total return yang lebih tinggi.  Semakin tinggi volatilitas yield obligasi, maka duration akan semakin tinggi. Perhitungan Convexity sebagai pelengkap untuk memprediksi harga, mulai berperan ketika tingkat suku bunga SBI bergerak leb~ dari 1%, ketika tingkat suku bunga SBI bergerak di bawah 1 %, multiplier dari Convexity sangat rendah. Disisi lain harga prediksi yang dihasilkan Modified duration dan Convexity. Terlihat lebih banyak overestimate terhadap perubahan harga actualnya.
  • 13. Perhitungan Durasi pada Obligasi  pada zero coupon bond, principal maturity akan sama dengan effective maturity, karena tidak ada cash inflow apapun bagi pemegang zero coupon bond kecuali pada hari jatuh tempo. Sementara pada coupon bond, effective maturity akan lebih pendek daripada principal maturity. Fakta ini sekaligus menunjukan bukti proposisi yang menyatakan bahwa semakin kecil kupon akan semakin sensitif harga obligasi terhadap perubahan tingkat bunga. Bukankah zero coupon bond merupakan obligasi dengan kupon paling kecil? Dengan manipulasi matematik, duration obligasi bisa dihitung dengan formula sebagai berikut: Duration adalah penjumlahan hasil kali indeks periode (t) dengan bobot masing-masing nilai sekarang dari cash flows yang akan datang, dengan menggunakan yield sebagai discount factor (CFT / (1+y)^t terhadap total nilai sekarang seluruh cash flows.
  • 14.  Mari kita ambil contoh sederhana berikut: Obligasi A dengan nominal Rp 10.000.000 membayar kupon 6% per tahun, yang dibayarkan setahun sekali. Obligasi tersebut masih memiliki sisa usia tiga tahun sampai maturity. Yield obligasi tersebut 10%. Maka duration obligasi A adalah: Kita lihat bahwa effective maturity 2,824 lebih kecil daripada principal maturity (3 tahun). Selanjutnya Macaulay mengusulkan bahwa koefisien duration dapat digunakan sebagai alat pengukur sensitivitas harga obligasi terhadap perubahan tingkat bunga dengan menggunakan formula Modified Macaulay: “P/P = -D * “y. Persentase perubahan harga merupakan hasil kali antara koefisien duration (dengan tanda negatif, ingat korelasi negatif) dengan besarnya perubahan tingkat bunga. Jadi kalau tingkat bunga turun 25 basis point, maka obligasi A diperkirakan akan naik sebesar 0,7%.
  • 15.  Sebagai alat pengukur sensitivitas harga, duration memiliki beberapa karakteristik, antara lain: (1) duration merupakan fungsi dari maturity, kupon, dan yield; (2) pada zero coupon bond, duration sama dengan principal maturity; (3) pada tingkat maturity tertentu, makin kecil kupon makin besar duration; (4) pada tingkat kupon tertentu, makin panjang maturity, makin besar duration; (5) ceteris paribus, makin tinggi yield to maturity, makin besar duration. Konsep duration, dalam perkembangannya, digunakan juga sebagai alat bantu strategi imunisasi bond portfolio.
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22. Immunization of Bonds  Imunisasi sangat efektif untuk diterapkan dalam investasi di obligasi. Konsep durasi adalah basis penerapan imunisasi portofolio obligasi.  Strategi imunisasi adalah strategi yang berusaha untuk melindungi portofolio terhadap risiko tingkat bunga dengan cara saling meniadakan pengaruh dua komponen isiko tingkat bunga, yaitu risiko harga dan risiko reinvestasi  Investasi obligasi dapat diimunisasi dengan cara menyamakan durasi obligasi dengan horison investasi
  • 23.  Apapun yang sedang terjadi, investor sebaiknya telah mempersiapkan upaya proteksi portofolio yang dimiliki. Inisiatif tersebut dapat diterapkan melalui aktivitas hedging atau imunisasi. Imunisasi adalah upaya mitigasi risiko perubahan suku bunga terhadap nilai portofolio efek/dana kelolaan. Imunisasi sangat efektif untuk diterapkan dalam investasi di obligasi. Konsep durasi adalah basis penerapan imunisasi portofolio obligasi. Durasi adalah rerata tertimbang waktu yang dibutuhkan oleh arus kas periodik yang diterima investor di masa datang untuk melunasi nilai akuisisi obligasi, dalam istilah singkatnya, effective term. Durasi adalah ukuran sensitivitas harga obligasi terhadap perubahan suku bunga. Obligasi berdurasi 5(lima) artinya “jika suku bunga acuan naik 1%, maka harga obligasi turun 5%.” Jika suku bunga pasar naik, maka future value kupon yang diterima pada titik durasi akan naik, disebabkan kupon diinvestasikan pada tingkat bunga yang lebih tinggi.
  • 24.  Jika tingkat bunga pasar turun, maka yang terjadi adalah sebaliknya, future value reinvestasi kupon di titik durasi akan turun dan present value kupon serta principal ke titik durasi akan naik. Portofolio investasi dikategorikan kebal (imun) jika dan hanya jika perubahan nilai portofolio pada titik durasi tak berubah walau suku bunga berubah. Artinya, perubahan suku bunga menyebabkan perubahan nilai reinvestasi kupon, dimana nilainya sama persis dengan perubahan nilai portofolio obligasi ke titik durasi.  Imunisasi adalah salah satu cara yang efektif dalam mitigasi risiko. Berdasarkan survei internal Bond Research Institute, masih banyak praktisi di dalam industri perbankan, asuransi, sekuritas, fund manager, insurance, pension fund domestik yang belum menerapkan strategi imunisasi portfolio. Bentuk praktisnya, misalkan perusahaan asuransi sedang menyusun rencana pembayaran klaim kepada para nasabahnya untuk tiap tahun dalam beberapa periode ke depan. Perusahaan ini dapat mempersiapkan dana untuk pelunasan kewajiban dengan cara berinvestasi di portofolio obligasi. Investasi bisa dirancang sedemikian rupa agar kebal terhadap fluktuasi suku bunga. Artinya, berapapun suku bunga, nilai portofolio obligasi tak akan pernah di bawah nilai kewajiban pada waktunya.
  • 25.  Apapun dampak dari kebijakan bank sentral terhadap arah suku bunga dalam waktu dekat, imunisasi akan sangat bermanfaat dalam hal pelunasan kewajiban, pembayaran dana mahal nasabah, termasuk proteksi nilai efek dan minimum capital adequacy ratio (CAR), yang sangat sensitif terhadap dampak perubahan suku bunga. Namun tidak hanya di ranah perbankan, industri asuransi/fund manager/sekuritas/pension fund yang berkategori price-sensitive terhadap dampak perubahan suku bunga, sudah seyogyanya menerapkan imunisasi sebagai metode efektif meredam risiko. “Risk-wise, prevention is better than cure

Editor's Notes

  1. Modified duration adalah pengukuran sensitivitas perubahan harga suatu obligasi jika terjadi perubahan suku bunga. Modified duration dinyatakan dalam satuan tahun. Modified Duration sebesar 4,26 tahun dapat diinterpretasikan bahwa kenaikan suku bunga pasar sebesar 1% sehingga juga menaikkan imbal hasil – dalam hal ini dapat yield to maturity-- yang diharapkan oleh investor dalam besaran yang sama, maka harga obligasi akan menurun sebesar 4,26%. Demikian sebaliknya, jika suku bunga menurun sebesar 1%, maka harga obligasi akan meningkat sebesar 4,26%. Semakin besar Modified Duration suatu obligasi berarti semakin besar juga risiko yang dimiliki oleh obligasi itu.