2. Pengertian Saham ?
Pengertian saham secara umum dan
sederhana adalah “surat berharga yang dapat
dibeli atau dijual oleh perorangan atau lembaga
di pasar tempat surat tersebut diperjualbelikan”.
Saham juga dapat didefinisikan sebagai tanda
penyertaan modal seseorang atau pihak (badan
usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan
terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut,
maka pihak tersebut memiliki klaim atas
pendapatan perusahaan, klaim atas asset
perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS).
4. Jenis – Jenis Saham
A. Saham Biasa
Saham Biasa adalah suatu sertifikat atau piagam
yang memiliki fungsi sebagai bukti pemilikan suatu
perusahaan dengan berbagai aspek-aspek penting
bagi perusahaan. Pemilik saham akan mendapatkan
hak untuk menerima sebagaian pendapatan tetap /
deviden dari perusahaan serta kewajiban
menanggung resiko kerugian yang diderita
perusahaan.
Orang yang memiliki saham suatu perusahaan
memiliki hak untuk ambil bagian dalam mengelola
perusahaan sesuai dengan hak suara yang
dimilikinya berdasarkan besar kecil saham yang
dipunyai. Semakin banyak prosentase saham yang
dimiliki maka semakin besar hak suara yang dimiliki
untuk mengontrol operasional perusahaan.
5. Pemegang saham biasa tentunya memiliki resiko
yang lebih besar, namun mereka juga dapat
memperoleh pengembalian yang lebih tinggi pula
dari investasi mereka. Diluar batasan yang ada
dalam anggaran dasar perusahaan, ada hak2
dasar tertentu yang dimiliki setiap pemegang
saham biasa. Hak2 tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Memberikan suara dalam pemilihan direksi
dan menentukan kebijakan tertentu suatu
perusahaan.
2. Memelihara proporsi kepemilikan saham
dalam perusahaan melalui pembelian saham
tambahan jika dan ketika saham tambahan
tersebut diterbitkan. Hak tersebut adalah hak
6. Contoh penjurnalan saham biasa :
Kas..........................................................XXX
Saham biasa (common
stock)...........................XXX
Tambahan Modal Disetor (Agio
saham)...............XXX
7. B. Saham Preferen
Saham preferen merupakan gabungan (hybrid)
antara obligasi dan saham biasa. Artinya, disamping
memiliki karakteristik seperti obligasi, juga memiliki
karakteristik saham biasa. karakteristik obligasi
misalnya, saham preferen memberikan hasil yang
tetap, seperti bunga obligasi. Biasanya saham
preferen memberikan pilihan tertentu atas hak
pembagian dividen. Ada pembeli saham preferen
yang menghendaki penerimaan dividen, dan lain
sebagianya. memiliki karakteristik saham biasa,
sebab tidak selamanya saham preferen bisa
memberikan penghasilan seperti yang dikehendaki
pemegangnya. jika suatu ketika emiten mengalami
kerugian, maka pemegang saham preferen bisa tidak
menerima pembayaran dividen yang sudah
ditetapkan. sebelumnya. jadi jelasnya, saham
8.
9. Hak kepemilikan yang dilepas oleh pemegang
saham preferen adalah :
1. Hak suara. dalam banyak kasus, pemegang
saham tidak memiliki hak untuk memilih direksi,
tetapi hak suara dapat diberikan untuk situasi
tertentu. Misalnya, beberapa pemegang saham
preferen diberikan hak suara dalam perusahaan
jika perusahaan tidak dapat membayar deviden.
2. embagian keuntungan (deviden). Deviden yang
diterima oleh pemegang saham preferen
biasanya tetap jumlahnya. Oleh karena itu jika
kinerja perushaan baik, yah sayang sekali
mereka tidak bisa ikut menikmati hasil yang baik
itu.
3. Jika perusahaan dilikuidasi, pemegang saham
10. Prioritas yang ditawarkan dalam saham preferen :
1. Prioritas pembayaran: Dalam hal ini pemodal
memiliki hak didahulukan dalam hal
pembayaran dividen
2. Dividen tetap : Dalam hal ini pemodal memiliki
hak mendapatkan pembayaran dividen dengan
jumlah tetap.
3. Dividen kumulatif: Dalam hal ini pemodal berhak
mendpatkan pembayaran semua dividen yang
terutang pada tahun-tahun sebelumnya.
4. Convertible preferred stock: Dalam hal ini
pemodal berhak menukar saham preferen yang
dipegangnya dengan saham biasa.
5. Adjustable dividen: Dalam hal ini pemodal
mendapat prioritas pembayaran dividennya
11. Perbedaan antara saham preferen dengan
saham biasa
1. Pada saham biasa mendapatkan hak untuk
memilih direksi dan kebijakan tertentu,
sedangkan preferen tidak (kecuali dalam situasi
tertentu).
2. Deviden pada saham biasa tergantung kinerja
perusahaan, kalau baik mereka akan
medapatkan keuntungan setimpal, bigitupun
sebaliknya. Tapi untuk saham preferen sudah
ditetapkan devidennya.
3. Jika perusahaan gulung tikar atau dilikuidasi,
dalam hal pengembalian investasi, pemegang
saham preferenlah yang diutamakan
dibandingkan dengan pemegang saham biasa.
4. Pada pemegang saham biasa diberi hak untuk
memesan kembali, sehingga dapat memelihara