Dokumen tersebut membahas tentang pemanfaatan teknologi informasi pada e-business, yang mencakup pengertian teknologi informasi, strategi sistem informasi, keselarasan teknologi informasi dan bisnis, kebutuhan teknologi informasi dari aspek ekonomi, peranan teknologi informasi, dan manfaat e-business."
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, pemanfaatan teknologi informasi pada e business , 2018.
1. SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN
Nama : Widya Ayunda Putri
NIM : 43217110256
S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2. Pemanfaatan Teknologi Informasi pada eBusiness
1. Pengertian Teknologi Informasi
Teknologi informasi mengandung dua kata teknologi dan informasi, yang masing-
masing artinya berbeda satu dengan yang lain Saat ini teknologi informasi telah menjadi
satu makna. Walaupun demikian arti teknologi adalah suatu alat yang mampu untuk
mempermudah atau memperlancar suatu pekerjaan. Alat dalam suatu teknologi dapat
berupa perangkat, baik perangkat keras maupun perangkat lunak. Perangkat keras dapat
berupa mesin, alat, komputer dan lain sebagainya. Sedangkan perangkat lunak dapat
berupa software maupun prosedur-prosedur atau aturan-aturan yang ada. Teknologi yang
digunakan dalam teknologi informasi adalah teknologi komputer, teknologi
telekomunikasi dan teknologi yang mampu memberikan nilai tambah untuk suatu
organisasi (Hastha Dewa Putranta, 2004 : 24). Sedangkan informasi adalah data yang
telah diolah menjadi bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam
mengambil keputusan saat ini atau mendatang (Aji Supriyanto, 2005 : 243). Selanjutnya
definisi teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan
informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi
(Haag dan Keen, 1996) dan teknologi informasi adalah tidak hanya terbatas pada
teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk
memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi
untuk menyirimkan informasi (Martin, 1999) serta Teknologi informasi adalah teknologi
yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan
tinggi yang membawa data, suara dan video (Williams dan Sawyer, 2003) dalam (Abdul
Kadir dan Terra, 2003 : 2). Kemudian teknologi nformasi adalah suatu teknik untuk
mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memproses, mengumumkan, menganalisis,
dan/atau menyebarkan informasi (Undang-Undang RI Tentang ITE, 2008 : 2). Teknologi
informasi merupakan kesatuan dari perangkat keras, perangkat lunak, brainware (SDM),
mekanisme, procedure, peraturan, teknik pengolahan, teknologi dan komponen lainnya
yang berhubungan dengan proses pengolahan data sampai dengan penyebaran informasi.
Secara sederhana, teknologi informasi dapat didefinisikan sebagai suatu teknologi yang
berfungsi untuk menghasilkan, menyimpan, mengolah, dan menyebarkan informasi
tersebut dengan berbagai bentuk media dan format (image, suara, text, motion pictures,
dsb). Jadi definisi tersebut diatas menunjukkan bahwa teknologi informasi baik secara
implisit maupun eksplisit tidak sekedar berupa teknologi komputer, tetapi juga mencakup
3. teknologi telekomunikasi atau dengan kata lain teknologi informasi adalah gabungan
antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi.
a. Strategi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi
Sistem informasi dan teknologi informasi merupakan saling keterkaitan antara satu
dengan yang lainnya, karena sistem informasi merupakan suatu permintaan atau
kebutuhan bagi perusahaan. Sedangkan teknologi informasi merupakan suatu
penyediaan dari kebutuhan perusahaan. Kedua aspek tersebut haruslah saling
terhubungan dengan menentukan bahwa teknologi informasi merupakan sebagai salah
satu hal terpenting untuk membangun suatu aplikasi yang dapat beradaptasi dengan
cepat sesuai dengan perubahan dinamis perusahaan. Disisi lain sistem informasi dan
teknologi informasi memiliki komponen strategis dan taktis. Komponen strategis
adalah permasalahan jangka panjang yang perlu diketahui oleh manajemen puncak,
sedangkan permasalahan yang berkaitan dengan komponen taktis adalah permasalahan
operasional jangka pendek yang biasanya dibutuhkan oleh manajemen menengah dan
spesialis. Komponen strategis meliputi pembuatan visi ke depan, tujuan dan kebijakan
yang memungkinkan organisasi mencapai tujuan, sedangkan masalah komponen taktis
berhubungan dengan penerapan peraturan dan pembuatan aplikasinya. Komponen
strategi bisnis berhubungan dengan pengelolaan dan pengoptimalkan keuntungan
dimana aplikasi baru akan dibangun sedangkan komponen taktis berhubungan dengan
pengelolaan persediaan, pengoptimalan biaya pengembangan dan operasional.
Komponen strategis dan komponen taktis harus dikelola secara bersamaan, apabila
dikelola sebagian, maka tidak akan diperoelh keuntungan bisnis. Secara garis besar
strategi sistem informasi dan teknologi informasi sebagai berikut :
a. Strategi Sistem Informasi menentukan kebutuhan informasi dan sistem untuk
bisnis dan komponen fungsionalnya. Strategi sistem informasi menggambarkan
sistem informasi apa yang dibutuhkan oleh bisnis untuk memperkirakan waktu
yang akan datang berdasarkan suatu analisis bisnis, lingkungan bisnis dan strategi
bisnis. Tujuannya adalah untuk menentukan kebutuhan terhadap aplikasi sistem
informasi maupun teknologi informasi yang berkaitan erat dengan perencanaan
bisnis dan masalahnya. Kebutuhan akan berubah sesuai dengan waktu dan
permintaan harus diperbaharui terus menerus, ditinjau dan diprioritaskan
berdasarkan kepentingan bisnis.
b. Strategi Teknologi Informasi menentukan bagaimanan kebutuhan berdasarkan
prioritas dalam strategi sistem informasi dan teknologi informasi yang
4. mengembangkan dan mengoperasikan aplikasi saat ini dan yang akan datang. Hal
ini meliputi ketetapan bagaimana aplikasi akan dihasilkan dan bagaimana sumber
daya teknologi dan spesialisasi akan diperoleh, digunakan, diatur dan dikelola
untuk mendukung tercapainya kebutuhan bisnis
2. Keselarasan Teknologi Informasi dan Bisnis
Kebersamaan dalam kepimpinan dan akuntabilitas menjadi penggerak penyelarasan
teknologi informasi dengan bisnis.Dengan terciptanya keselarasan teknologi informasi
dan bisnis, berbagai perusahaan akan mendapatkan manfaat dari teknologi informasi.
Untuk melakukan implementasi penyelarasan teknologi informasi dengan bisnis secara
efektif, dibutuhkan integrasi antara 3 (tiga) komponen organisasi, adalah sebagai berikut :
1.Tim Strategi teknologi Informasi, adalah tim yang terdiri dari para ahli teknologi
informasi yang kompeten. Pada umumnya, memiliki latar belakang konsultan, bisnis dan
teknologi informasi. Bekerja di lingkungan teknologi informasi, ahli strategi teknologi
informasi adalah pemimpin bisnis di mana focus utamanya pada hasil bisnis. Tim strategi
berfungsi sebagai fasilitator teknologi informasi dalam bisnis; 2. Tim yang memproses
penyelarasan unit bisnis, adalah dimiliki dan difasilitasi oleh tim strategi teknologi
informasi, dimana tim bermitra dengan para pimpinan setiap unit bisnis; dan 3. Steering
committe teknologi informasi, adalah tim mempunyai peran yang strategis dalam
kepemimpinan dan tata kelola teknologi informasi. Tim bisa menjadi forum ideal bagi
para pemimpin teknologi informasi untuk membantu mencapai tujuan utama dalam
penerapan ataupun manajemen teknologi informasi.
3. Kebutuhan Teknologi Informasi dari aspek Ekonomi
Persaingan globalisasi mendorong perusahaan pos mencari cara untuk mengurangi biaya,
pengingkatan produktivitas, dan memperbaiki pelayanan kepada konsumen melalui
perubahan dalam setiap proses bisnis yang dilakukan. Era digitalisasi mengakibatkan
perusahaan dihadapkan pada lingkungan jaringan gobal untuk melakukan transformasi
menjadi electronic business (e-business) dengan memperkenalkan sistem berbasis web
dan aplikasi electronic commerce (e-commerce) pada semua kegiatan operasional
perusahaan. Dalam e-commerce, semua transaksi bisnis dilakukan berbasis elektronik
melalui internet dan jaringan komputer. Jaringan komputer ini membantu perusahaan
untuk bertahan dan memenangkan persaingan serta mencapai tujuan perusahaan, yaitu
memperbaiki produktivitas, menurunkan biaya produksi, memperbaiki pengambilan
5. keputusan, meningkatkan hubungan dengan konsumen dan mengembangkan aplikasi
baru. Perencanaan bisnis dalam era digitalisasi ekonomi sangat dinamis dan komplek,
sehingga dalam pengambilan keputusan bisnis diperlukan perubahan stimulasi model.
Kondisi ini memerlukan perbaikan efisiensi operasional untuk meningkatkan daya saing
dan kinerja bisnis secara menyeluruh. Tekanan bisnis tidak hanya dari sisi permintaan
konsumen yang tidak dapat diantisipasi dan kemajuan pesat teknologi informasi, tetapi
juga disebabkan oleh peningkatan kompetisi produk/jasa lokal dan asing, pengenalan
produk/jasa pesaing yang mengakibatkan makin pendeknya siklus hidup prouk/jasa
(Browne dalam ellitan, 2007 : 142).
4. Peranan Teknologi Informasi
Peranan teknologi informasi pada masa sekarang tidak hanya dipergunakan bagi
organisasi atau perusahaan, melainkan juga untuk kebutuhan perseorangan. Bagi
organisasi atau perusahaan, pemanfaatan teknologi informasi dapat memberikan
keunggulan kompetitif, sedangkan bagi perseorangan, teknologi informasi dapat
mendukung mencapaian keunggulan pribadi. Teknologi informasi dapat dikatakan telah
diimplementasikan di segala bidang dan ke berbagai lapisan masyarakat. Dengan
kemampuan teknologi informasi, seseorang dapat memperoleh informasi melalui internet
dengan menggunakan handphone, saat ini seseorang terbiasa menggunakan surat
elektronis atau e-mail. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, peran
teknologi informasi semakin luas diberbagai bidang kegiatan, antara lain :
(1) Bidang Perbankan, teknologi informasi memberikan manfaat didunia perbankan,
misalnya adanya sistem online dalam sistem pengiriman uang, hadirnya mesin-mesin
ATM (Automatic Teller Machine) dsb.,
(2) Bidang Pendidikan, murid dan mahasiswa dapat mempelajari materi tertentu secara
mandiri dengan menggunakan komputer yang dilengkapi program berbasis
multimedia,
(3) Bidang Kesehatan, teknologi informasi juga diterapkan pada peralatan-peralatan
medis, misalnya pada CT scan (Computer Tomography) adalah peralatan yang
mampu memotret bagian dalam dari seseorang tanpa dilakukan pembedahan,
(4) Bidang Kepolisian, pemanfaatan teknologi informasi untuk membuat SIM (surat izin
mengemudi),
(5) Bidang Perdagangan Elektronis, lebih dikenal dengan e-commerce, yaitu model
perdagangan melalui internet dan
6. (6) Perancangan Produk, membuat rancangan kapal dengan sofware CAD-CAM bernama
foran dan membuat rancangan rumah dengan sofware 3D home architect ( Abdul
Kadir & Terra, 2003 : 22).
5. Hubungan Pemanfaatan Teknologi Informasi dengan Kinerja Individual
Secara umum sistem yang diimplementasikan dalam suatu perusahaan seharusnya
memudahkan pemakai dalam mengidentifikasi data, mengakses data, dan
mengintepretasikan data tersebut. Data dalam informasi tersebut seharusnya merupakan
data yang terintegrasi dari seluruh unit perusahaan/organisasi sehingga dapat digunakan
untuk berbagai kebutuhan tugas dalam perusahaan. Sarana komputer dalam perusahaan
sangat mempengaruhi implementasi teknologi informasi pada perusahaan. Dengan lebih
banyak fasilitas pendukung yang disediakan bagi pemakai maka semakin memudahkan
pemakai dalam mengakses data yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas individu
dalam perusahaan. Diharapkan dengan teknologi informasi individu dari perusahaan atau
organisasi yang merupakan pemakai sistem tersebut menghasilkan output yang semakin
baik dan kinerja yang akan meningkat (Jumaili, 2005:725). Goodhue dkk. (1995) dalam
Tjhai (2003:8) mengemukakan agar suatu teknologi informasi dapat memberikan dampak
yang positif terhadap kinerja individual, maka teknologi tersebut harus dimanfaatkan
dengan tepat dan harus mempunyai kecocokan dengan tugas yang didukung. Kinerja
individual dalam penelitian adalah pencapaian serangkaian tugas individu dengan
dukungan teknologi informasi. Kinerja yang semakin tinggi melibatkan kombinasi dari 10
peningkatan efisiensi, efektivitas, produktivitas, dan peningkatan kualitas.
6. Pengembangan Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari pokok permasalahan. Hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. faktor sosial, affect, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang, kondisi yang
memfasilitasi pemanfaatan teknologi informasi, dan kompleksitas secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap pemanfaatan teknologi informasi pada Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Barat.
b. faktor kompleksitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pemanfaatan
teknologi informasi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Barat.
7. c. pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
individual pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Barat.
7. Definisi E-Business
Electronic Business atau E-Business adalah suatu kegiatan transaksi, jual-beli, bisnis
yang dilakukan melalui perangkat elektronik atau dengan internet sehingga perusahaan
dapat langsung berinteraksi dengan costumer, supplier maupun rekan bisnis. Atau bisa
diartikan e-business yaitu penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk
menjalankan sekaligus mengelola bisnisnya sehingga dapat memperoleh
keuntungan. Teknologi Informasi dan Komunikasi pada e-business digunakan untuk
meningkatkan bisnis perusahaan yang mencangkup semua aspek yang berorientasi pada
profit maupun nonprofit suatu perusahaan.
8. Manfaat E-Business:
Manfaat E-Business diantaranya:
a. Memungkinkan konsumen berbelanja atau melakukan transaksi lainnya setiap saat (24
jam sehari) dan dari hampir semua lokasi.
b. Memberikan pilihan produk dan pemasok yang lebih banyak kepada pelanggan.
c. Memungkinkan konsumen dalam mendapatkan produk dan jasa yang lebih murah,
karena konsumen bias berbelanja di banyak tempat dan melakukan perbandingan
secara cepat.
d. Dalam beberapa kasus, terutama produk yang terdigitalisasi, E‐Bisnis memungkinkan
pengiriman produk secara cepat dan real‐time.
e. Memungkinkan pelanggan untuk berpartisipasi dalam lelang virtual.
9. Keuntungan yang bisa di dapatkan dari E-Business
Beberapa keuntungan yang bisa di dapatkan dari e-business, yang diantaranya seperti:
a. Memperluas pasar, dengan e-business perusahaan atau pembisnis dapat memperluas
pasarnya sehingga dapat memasuki pasar nasional maupun internasional, sehingga
pembisnis dapat menjangkau banyak pelanggan.
b. Menekan biaya telekomunikasi dan waktu transaksi serta penerimaan produk.
8. c. Konsumen dapat melihat barang, spesifikasi dan informasi lainnya melalui internet
sehingga tidak perlu repot-repot harus mendatangi penjual.
d. Meningkatkan citra yang baik di mata para konsumen tentunya dengan pelayanan
yang baik juga, sebab dengan media internet informasi dapat dengan cepat tersebar.
Dan masih banyak lagi keuntungan yang lainnya.
10. Kelebihan dan Kekurangan E-Business
Adapun beberapa keunggulan atau kelebihan dari e-business, yang diantaranya sebagai
berikut:
a. Akses yang mudah
Maksudnya supaya dapat terhubung atau berinteraksi jarak jauh atau tidak langsung
dengan konsumen, para pembisnis hanya membutuhkan koneksi internet yang
memadai.
b. Lebih tepat sasaran
Jadi para pembisnis yang mempromosikan produknya akan lebih tepat sasaran,
sehingga konsumenpun akan bertambah.
c. Menghemat waktu
Jika untuk berinteraksi ataupun bertransaksi harus menemui konsumen atau menemui
rekan bisnis, maka dengan e-business komunikasi dapat dilakukan secara online di
internet sehingga dapat menghemat waktu.
d. Tidak membutuhkan modal yang terlalu besar
Kebanyakan slalu orang beranggapan bahwa untuk memulai suatu bisnis
membutuhkan modal yang cukup besar, khususnya dalam melakukan promosi
produk yang akan di jual. Sedangkan sekarang ini dapat dilihat banyak sekali orang
yang berbisnis menggunakan internet atau secara online dengan modal yang sedikit
atau tidak terlalu besar. Hanya dengan modal yang kecil dan di dukung dengan
koneksi internet yang memadai, banyak orang yang langsung bisa menjalankan
bisnis. Contoh bisnis di internet adalah menjadi reseller, jadi hanya menjual ulang
produk-produk yang dijual oleh penjual lain tentunya dengan kesepakatan yang
sudah disepakati sebelumnya.
Adapun beberapa kelemahan yang dimiliki oleh e-business, yang diantaranya sebagai
berikut:
a. Tidak adanya pertemuan secara langsung dengan konsumen maupun sebaliknya
9. Jadi tidak ada akses antara pembisnis dengan konsumen sehingga tidak akan terjadi
tatap muka secara langsung antara penjual dan pembeli. Jika ingin bertemu harus
membuat kesepakatan terlebih dahulu.
b. Beresiko terjadinya penipuan
Karena transaksi tidak secara langsung maka beresiko terjadinya penipuan, terutama
bagi pembisnis pemula yang masih kurang pengetahuan mengenai bisnis di internet.
Tapi saat ini banyak sekali cara untuk menghindari penipuan salah satunya dengan
transaksi menggunakan rekening bersama, sehingga transaksi menjadi lebih aman.
11. Unsur-Unsur E-Business
Adapun unsur-unsur pada e-business, yang diantaranya sebagai berikut:
a. Pelaku bisnis
Diantaranya seperti Organisasi, produsen atau perusahaan, supplier, rekan bisnis,
konsumen dll.
b. Alat, media atau sumber daya yang digunakan
Diantaranya seperti Teknologi informasi dan komunikasi (Komputer, internet dll).
c. Kegiatan dan sasarannya
Diantaranya seperti kegiatan dan proses bisnis (pelayanan, penjualan dan transaksi)
serta operasi bisnis utama.
d. Tujuannya
Diantaranya seperti komunikasi, koordinasi, pengolahan organisasi, transformasi
proses bisnis dan berbagi informasi.
e. Beberapa keuntungan yang bisa di dapatkan
Diantaranya seperti pendekatan yang relatif aman, lebih fleksibel, efesien, peningkatan
produktivitas, peningkatan keuntungan, bisnis yang terintegrasi dll.
12. Strategi E-Business:
a) Fokus. Produk-produk yang dijual di internet harus menjadi bagian yang fokus dari
masing-masing manajer produk.
b) Banner berupa teks, karena respons yang diperoleh dari banner berupa teks jauh lebih
tinggi dari banner berupa gambar
c) Ciptakan 2 level afiliasi. Memiliki distributor penjualan utama dan agen penjualan
kedua yang membantu penjualan produk/bisnis.
10. d) Manfaatkan kekuatan e-mail. E-mail adalah aktivitas pertama yang paling banyak
digunakan di Internet, maka pemasaran dapat dilakukan melalui e-mail atas dasar
persetujuan.
e) Menulis artikel. Kebanyakan penjualan adalah hasil dari proses edukasi atau
sosialisasi, sehingga produk dapat dipasarkan melalui tulisan-tulisan yang informatif.
f) Lakukan e-Marketing. Sediakan sebagian waktu untuk pemasaran secara online.
g) Komunikasi instan. Terus mengikuti perkembangan dari calon pembeli atau
pelanggan tetap untuk menjaga kepercayaan dengan cara komunikasi langsung.
13. Model –model e-Business diantaranya:
Business to Business (perdagangan antar pelaku usaha bisnis)
Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara organisasi dengan
organisasi (antar organisasi). menggambarkan transaksi perdagangan antara
perusahaan, seperti antara manfaktur dan grosir, atau antara grosir dan pengecer.
Volume transaksi B2B jauh lebih tinggi dibandingkan volume transaksi B2C. Alasan
utamanya karena dalam rantai pasokan (Supply chain) ada banyak transaksi B2B yang
mencakup bahan baku dan penjualan produk jadi ke konsumen. Sebagai contoh,
sebuah produsen mobil membuat beberapa transaksi B2B seperti membeli ban, kaca
untuk kaca jendela, dan selang karet untuk kendaraan. Transaksi terakhir adalah saat
kendaraan jadi yang dijual kepada konsumen yang merupakan transaksi (B2C)
tunggal.
Karakteristik B2B :
Antar organisasi
Nilai uang yang dilibatkan lebih besar
Hubungan yang kuat dan berkelanjutan
Pemberian kredit oleh penjual ke pelanggan
Lebih kompleks
Business to Consumer (perdagangan antar pelaku usaha bisnis dengan konsumen)
Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara individu dan organisasi.
Business to consumers atau business to costumer menggambarkan kegiatan bisnis
melayani konsumen dengan produk atau jasa. Misalkan orang membeli sepasang
sepatu dari pengecer. Transaksi yang mengarah ke sepatu agar tersedia untuk pembeli,
11. yaitu pembelian kulit, tali, karet, dll serta penjualan sepatu dari pembuat sepatu ke
pengecer akan dianggap transaksi B2C.
Karakteristik B2C :
Antara organisasi dengan perorangan
Nilai uang yang dilibatkan lebih kecil
Transaksi tidak sering terjadi
Relatif sederhana
Business to Government
Interaksi terjadi antara organisasi dengan pemerintah. B2G memiliki
karakteristik yang sama dengan B2B sehingga B2G dapat dikelompokkan kedalam
B2B. B2G adalah turunan dari B2B yang sering disebut sebagai public sector
marketing atau pemasaran sektor publik yang mencakup pemasaran produk dan jasa
untuk berbagai tingkat pemerintahan, negara bagian dan lokal melalui integrated
marketing communication atau komunikasi pemasaran terpadu seperti strategic public
relation, advertising, dan komunikasi berbasis web.
Business to Education
Interaksi yang terjadi antara organisasi dengan pendidikan. Sama halnya dengan B2G,
B2E juga memiliki karakteristik yang sama dengan B2B.
Consumer to Consumer (perdagangan antar konsumen yang satu dengan konsumen
yang lain)
Consumer to Business (perdagangan antar konsumen dengan pelaku bisnis atau
perusahaan)
Intrabusiness e-business (perdangan dalam lingkup intranet perusahaan yang
melibatkan pertukaran barang, jasa, dan informasi.
12. 14. Dampak Positif dan Negatif E-Business:
Dampak Positif:
a) Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak
bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
b) Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
c) Menurunkan biaya operasional(operating cost).
d) Melebarkan jangkauan (global reach).
e) Meningkatkan customer loyality.
f) Meningkatkan supplier management.
g) Memperpendek waktu produksi.
h) Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan)
Dampak Negatif :
a) Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu
mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti
semua data finansial yang ada.
b) Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap
semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat
mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
c) Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat
kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
d) Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker
yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan
sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
e) Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti
usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan
reputasi perusahaan tersebut.
f) Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan
sengaja , ketidakjujuran , praktek bisnis yang tidak benar , kesalahan faktor manusia ,
kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik.
13. 15. Sebelum sebuah perusahaan memutuskan untuk melakukan inverstasi padabidang IT,
penting untuk melakukan perencanaan yang matang serta menentukanstrategi investasi
yang tepat. Berikut ini adalah strategi-strategi investasi yang banyakdigunakan
a. We are the first
Strategi ini memacu perusahaan untuk menerapkan teknologi IT terbaru dalam bidang
industrinya.
b. We are not the first, but we are the best
Perusahaan mengoptimalkan investasi perusahaan investasi di bidang IT. Pengambilan
keputusan untuk melakukan investasi melalui pertimbangan yangsangat hati-hati.
16. Tahapan –tahapan e-business:
A. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini diawali dengan pembuatan dan penyampaian proposal
Teknologi Informasi yang memuat hal-hal pokok yang menjadi prioritas-prioritas e-
bisnis. Diikuti dengan tahapan pemaparan kasus e-bisnis untuk perkembangan
bissnis atau Investasi Teknologi Informasi (TI). Tahap akhirnya adalah
penyampaian rencana aplikasi e-bisnis dalam bentuk pengembangannya dan
penyebarannya.
B. Tahap Analisis
Dalam tahap analisis ini, pengembang sistem harus memperhatikan hal-hal yang
berkaitan dengan aspek-aspek penting yang sangat berpengaruh didalam
membangun Sistem informasi e-bisnis ini seperti :
a. Kelayakan teknis
b. Pengembailan ekonomis
c. Pengembalian non ekonomis.
d. Hukum dan etika
e. Operasional
f. Jadwal
C. Tahap Perancangan
Dalam merancangan sebuah Sistem Informasi e-Business harus
memperhatikan kebutuhan perusahaan e-business , Kebutuhan
operator, Kebutuhan pemakai dan Kebutuhan teknis .
D. Tahap Penerapan
14. Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengimplementasikan rancangan yang telah
disusun sebelumnya agar dapat diwujudnyatakan Implementasi untuk prosedur di
dalam teknologi komputer akan menggunakan bahasa komputer.
E. Tahap Evaluasi
Pada tahap ini, dilakukan uji coba sistem yang telah selesai disusun. Proses uji coba
diperlukan untuk memastikan bahwa sistem tersebut sudah benar. Karakteristik
yang ditetapkan, dan tidak ada kesalahan-kesalahan yang terkandung didalamnya.
17. Contoh Penerapannya
a. Kaskus
Bisnis merupakan suatu cara atau strategi yang dilakukan beberapa pengusaha
dengan memanfaatkan berbagai macam teknologi untuk meningkatkan daya saing
dari segi efisiensi biaya operasi, jangkauan geografis wilayah yang luas ,maupun
kecepatan dalam menjangkau pasar secara global. Di Negara kita ini, e-bisnis telah
berkembang sangat pesat bahkan diperkirakan untuk 5 tahun ke depan , e-bisnis ini
akan semakin popular dan maju. Banyak perusahaan di Indonesia yang sudah
menyiapkan urusan bisnisnya dengan konsep e-bisnis ini, salah satunya perusahaan
terbesar di Indonesia yang berbasis e-bisnis yaitu Kaskus. E-bisnis digunakan sebagai
bagian pola interaksi suau perusahaan atau organisasi kepada para pelanggan,
pemasok, dan juga para pekerjanya sendiri. E-bisnis adalah praktek pelaksanaan dan
pengelolaan proses bisnis dimana didaamnya terdapat bahan bahan mentah yang akan
dikelola, manufaktur, pesanan, penjualan bahan jadi yang akan disalurkan pada para
pelanggan dengan menggunakan media teknologi informasi, komunikasi dan data
yang telah terkomputerisasi. (Steven Alter. Information System: Foundation of E-
Business. Prentice Hall.2002).
Mungkin sebagian besar pengguna internet telah mengenal Kaskus, yang telah
memiliki anggota yang terdaftar didalamnya dengan jumlah yang cukup banyak
hingga mencapai lebih dari 6 juta pendaftar. Kaskus dibentuk oleh 3 orang berwarga
Negara Indonesia yang bermula pada hobi suatu komunitas kecil yang kemudian
berkembang menjadi komunitas yang cukup besar hingga seperti saat ini. Kaskus
tidak hanya menyediakan forum diskusi saja, tetapi Kaskus juga menyediakan forum
jual beli (FJB) yang menjual berbagai macam barang – barang unik mulai dari baju
dengan desain buatan sendiri, barang elektronik, obat, kosmetik, hingga mesin –
mesin untuk keperluan pertambangan juga tersedia di FJB tersebut. Kegiatan FJB
15. Kaskus ini dilakukan dengan menggunakan system e-commerce Customer to
Customer karena hanya sebagai wadah yang memfasilitasi transaksi jual beli yang
penjualnya merupakan member dari kaskus itu sendiri . Penjualan dimulai dari situs
kaskus tersebut, kemudian penjual dan pembeli akan melakukan transaksi langsung
(Cash On Delivery/COD) maupun transaksi elektronik yaitu kaskus e-pay sebagai
media transaksi online sehingga akan memudahkan para pengguna dalam melakukan
transaksi di FJB tersebut. Forum Jual Beli kaskus, adalah bentuk e-commerce. Maka
dari itu, kaskus disebut sebagai salah satu perusahaan yang mengimplementasikan e-
business di Indonesia .
Sumber Gambar: http://chalief.blogspot.com/2011/01/e-commerce-forum
jualbelifjbkaskus.html#axzz3BqFKTE67
Namun, kegiatan bisnis yang dilakukan melalui media internet, masih terdapat
kekurangan , salah satu diantaranya yaitu penipuan dalam transaksi jual beli.
Penipuan penipuan tersebut dapat dilakukan entah dengan penipuan rekening, alamat,
dan juga meminta pembeli untuk mentransfer uang terlebih dahulu kemudian tanpa
mengirimkan barang ke pembeli tersebut. Kegiatan e-business ini memang memiliki
kelebihan dan juga kekurangan dan susah susah gampang dalam
mengimplementasikannya. Namun kaskus dinilai mampu mewadahi para pebisnis
terutama di Indonesia mulai dari pebisnis pemula hingga pebisnis yang berada pada
kelas atas.
Kesimpulan, pendapat dan saran mengenai e-bisnis: Kegiatan e-bisnis di
Indonesia memang sangat perlu untuk dikembangkan , karena memiliki keuntungan
16. bagi masing-masing orang dan juga pasar di Indonesia untuk mencapai pasar global.
E-bisnis juga memudahkan kita dalam melakukan proses penjualan dan pembelian
secara efektif dan efisien, sebagai contoh, kita tidak perlu lagi untuk jauh – jauh pergi
ke toko untuk membeli atau sekadar melihat barang, hanya dengan menggunakan
computer dan internet, kita dapat melakukan proses jual beli saat itu juga dan lebih
cepat. Namun disamping itu, kita juga harus waspada dan memahami bagaimana agar
tidak terjadi kesalahan dan penipuan yang sudah sering terjadi dikalangan pelaku
kegiatan bisnis online seperti pada FJB Kaskus tersebut. Maka dari itu sebelum kita
memutuskan untuk melakukan transaksi melalui media tersebut sebaiknya kita
memperhatikan beberapa hal seperti keakuratan alamat, nama, dan identitas baik
penjual maupun pembeli agar terhindar dari hal penipuan. Namun menurut saya
kegiatan e-bisnis ini akan semakin maju dan berkembang bahkan hingga 5 tahun
mendatang.
b. PT. INIXINDO
Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi yang
mengkhususkan pada bidang pelatihan, PT. Inixindo yang juga adalah tempat penulis
bekerja saat ini, cukup banyak aspek e-bisnis yang telah diterapkan di perusahaan
salah satunya adalah Customer Relationship Management dengan mengandalkan
aplikasi Sugar CRM.
17. Pengertian dasar dari CRM adalah model manajemen relasi antara perusahaan
dengan klien namun fungsi dari CRM itu tidak hanya untuk relasi antara perusahaan
dengan klien saja, akan tetapi terdapat aspek proses bisnis dan prospek pemasaran
juga. Dengan memanfaatkan teknologi CRM, perusahaan dapat menjaga relasi dengan
klien dan dapat mengelola bisnis untuk meningkatkan prospek masa depan. Berikut
beberapa model penerapan.
1) ERP (Enterprise Resource Planning)
Enterprise Resources Planning (ERP) adalah merupakan aplikasi terpadu yang
memberikan dukungan sistem informasi kepada manajemen dalam hal
pengelolaan sumberdaya perusahaan yaitu : Keuangan, Sumberdaya Manusia,
Logistik
Ketiga sumberdaya tersebut akan membentuk sistem informasi back office bagi
perusahaan dalam rangka mendukung kegiatan bisnis utama. Adapun definsi ERP
adalah “ Suatu solusi terpadu yang melibatkan pengelolaan sumberdaya organisasi
baik Manusia, Uang, Material dan Manajemen dengan memanfaatkan basis data
yang terintegrasi sehingga hanya dibutuhkan satu kali input data untuk setiap
transaksi dan akan berpengaruh dengan fungsi lain didalam modul sistem
informasi”
Syarat terpenting dari sistem ERP adalah Integrasi. Integrasi yang dimaksud
adalah menggabungkan berbagai kebutuhan pada satu software dalam satu logical
database, sehingga memudahkan semua departemen berbagi informasi dan
berkomunikasi.
18. Tujuan sistem ERP adalah untuk mengkoordinasikan bisnis organisasi secara
keseluruhan. ERP merupakan software yang ada dalam organisasi/perusahaan
yang bertujuan untuk:
Otomatisasi dan integrasi banyak proses bisnis
Membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise
Menghasilkan informasi yang real-time
Memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan
2) SCM (Supply Chain Management)
Supply Chain Management (SCM) adalah merupakan aplikasi terpadu yang
memberikan dukungan sistem informasi kepada manajemen dalam hal pengadaan
barang dan jasa bagi perusahaan sekaligus mengelola hubungan diantara mitra
untuk menjaga tingkat kesediaan produk dan jasa yang dibutuhkan oleh
perusahaan secara optimal. SCM memiliki keterkaitan secara langsung dengan
ERP terutama dari sisi Logistik Perusahaan, pembelian dan hutang serta
manajemen mitra.
Adapun definsi SCM adalah “ Suatu solusi terpadu yang melibatkan pengelolaan
sumberdaya organisasi atas kebutuhan barang dan jasa dan juga meliputi
manajemen para mitra dengan memanfaatkan basis data yang terintegrasi dan
bertujuan untuk menjamin terpenuhinya tingkat kebutuhan material suatu
organisasi.
SCM berusaha mencapai optimasi global. Merupakan proses untuk menemukan
strategi terbaik bagi keseluruhan supply chain (systemwide). Adalah sangat
menantang untuk mendesain dan mengoperasikan supply chain yang secara
keseluruhan biayanya minimal, serta service levelnya terjaga. Ada 3 macam hal
19. yang harus dikelola dalam supply chain yaitu pertama, aliran barang dari hulu ke
hilir contohnya bahan baku yang dikirim dari supplier ke pabrik, setelah produksi
selesai dikirim ke distributor, pengecer, kemudian ke pemakai akhir. Yang kedua,
aliran uang dan sejenisnya yang mengalir dari hilir ke hulu dan ketiga adalah
aliran informasi yang bisa terjadi dari hulu ke hilir atau sebaliknya.
Integrasi supply chain dilakukan untuk mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas
sepanjang supply chain sehingga dapat meningkatkan performasi anggota supply
chain
3) CRM (Customer Relationship Management)
Customer Relationship Management (CRM) adalah merupakan aplikasi terpadu
memberikan dukungan sistem informasi kepada manajemen dalam hal hubungan
kepada pelanggan dengan memiliki keterkaitan yang erat secara langsung dengan
ERP terutama dari sisi penjualan, serta piutang. CRM lebih berfokus kepada
upaya untuk memahami kebutuhan pelanggan agar dapat diberikan layanan secara
cepat dan tepat.
Adapun definsi CRM adalah “ Suatu solusi terpadu yang melibatkan pengelolaan
sumberdaya organisasi meliputi manajemen para pelanggan dengan
memanfaatkan basis data yang terintegrasi dan bertujuan untuk menjamin
terpenuhinya tingkat kebutuhan pelanggan akan barang dan jasa serta
meningkatkan kualitas hubungan antara organisasi dengan pelanggan”
20. Tujuan dan manfaat penerapan ketiga aplikasi bisnis tersebut adalah
Meningkatkan kualitas produk dan layanan
Mempercepat dan mengefektifkan proses bisnis perusahaan
Meningkatkan pemahaman atas kebutuhan konsumen sehingga dapat
diperoleh gambaran profil konsumen secara umum agar dapat ditentukan
sasaran yang menjadi prioritas dalam pengembangan infrastruktur jaringan
dan jenis layanan yang diberikan
Meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pengelolaan sumberdaya yang
dimiliki oleh perusahaan sehingga diharapkan akan dapat meningkatkan
kinerja manajemen secara menyeluruh.
Meningkatkan produktifitas dan kualitas SDM.
Penerapan CRM yang memanfaatkan perangkat lunak adalah salah satu
tujuan PT. Inixindo dalam program Green ICT yakni mendukung penghijauan
dalam bidang teknologi informasi dengan mengurangi penggunaan kertas.
Sebelum diterapkannya CRM dengan perangkat lunak SugarCRM, hampir
seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan manajemen relasi pelanggan dapat
dikatakan “sangat tidak green” dengan terlalu banyak menghabiskan kertas untuk
dokumentasi. Sebagai perusahaan penyedia jasa pelatihan TI, PT. Inixindo yang
telah berdiri sejak tahun 1991 telah memiliki ribuan klien mulai dari instansi
negara, perusahaan swasta hingga perorangan. Oleh karena itu, manajemen relasi
dengan pelanggan adalah salah satu hal penting dalam proses bisnis perusahaan.
Selain keuntungan dari Green ICT, terdapat keuntungan lain yang dapat diambil
dari CRM antara lain:
Peningkatan kualitas pelayanan kepada klien
Efisiensi biaya
Penerapan DSS (Decision Support System) oleh pihak manajemen
Meningkatkan profit perusahaan
Kualitas pelayanan kepada klien dapat dilihat dari relasi yang telah
terbangun sehingga perusahaan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik lagi
kepada klien. Dari hal tersebut jelas sudah mengarah kepada DSS sehingga pihak
manajemen sebagai decision maker dapat menentukan strategi yang lebih baik
21. lagi. Contoh yang telah dilakukan PT. Inixindo yaitu melihat materi pelatihan apa
saja yang telah diikuti oleh seorang pelanggan dan berikutnya Account Executive
dapat memberikan pelatihan yang baru kepada pelanggan tersebut.Seperti halnya
penerapan aplikasi pada umumnya, penerapan CRM juga masih mempunyai
kendala. Sosialisasi dari penggunaan perangkat lunak pada proses bisnis
sangatlah diperlukan karena sebagian pengguna masih terbiasa dengan kebiasaan
lama mereka, misalnya masih mengandalkan tulisan tangan dan penggunaan
kertas. Juga familiarisasi penggunaan komputer dalam pekerjaan sehari-hari
menjadi salah satu poin penting dalam kesuksesan penggunaan perangkat lunak.
Dari faktor teknis juga ditemukan beberapa kendala. Kehandalan
perangkat keras menjadi poin yang harus diperhatikan oleh pihak pengembang
aplikasi. Mesin server yang lemah tentunya akan menghambat kinerja pengguna,
dalam hal ini adalah para Account Executive (Sales) yang dapat mengakibatkan
terhambatnya proses sosialisasi CRM tersebut.
Sinergi dari seluruh pihak terkait sangat dibutuhkan. Kesalahan
komunikasi dari pihak manajemen, pengguna dan pengembang menentukan
kesuksesan dari penerapan CRM. Pihak pengembang yang notabene lebih fasih
dalam bahasa teknis harus menggunakan bahasa non-teknis dalammenjelaskan
kepada pihak manajemen dan pengguna supaya saling mengerti.
18. Faktor-faktor Keberhasilan E-Business
Terdapat dua faktor penting dalam menetapkan keberhasilan langkah-langkah untuk
masuk dalam e-business :
a) Faktor pertama adalah tingkat kesesuaian dan dukungan aktivitas e-business atas
strategi keseluruhan perusahaan.
b) Faktor kedua adalah kemampuan untuk menjamin bahwa proses e-business
memenuhi tiga karakteristik kunci yang dibutuhkan dalam transaksi bisnis apapun,
yaitu : Validitas, Integritas, dan Privasi.
Dua hal yang penting dari E-business adalah yang pertama, teknologi informasi atau
sering disebut Internet, yang memungkinkan kita untuk melakukan transaksi bisnis
secara elektronik. Yang kedua adalah orang, dimana pekerjaan yang ada sekarang penuh
dengan orang-orang yang lebih akrab dengan kemajuan teknologi dibandingkan dengan
22. dua pulih tahun yang lalu. Perdagangan Elektronik (E-Bisnis) adalah penggunaan
sistematik teknologi maju jaringan dan komunikasi untuk memperbaikai cara perusahaan
berinteraksi dengan para pelanggan dan para pemasok. Saat ini, perdagangan elektronis
bukan merupakan pilihan, namun merupakan sebuah persyaratan dasar bagi perusahaan
untuk dapat eksis dan memenangkan persaingan yang semakin tajam diantara perusahaan
baik dalam skala local, nasional, regional maupun internasional.