Dokumen tersebut membahas lima strategi kompetensi dasar dalam bersaing yaitu strategi kepemimpinan biaya, diferensiasi, inovasi, pertumbuhan, dan aliansi. Dokumen juga menjelaskan pentingnya sistem informasi perusahaan yang terdiri dari database terintegrasi, akses yang aman, dokumentasi proses bisnis, pengendalian aplikasi, dan pengendalian internal untuk mendukung pengambilan keputusan cepat dan kinerja per
Sim,shandy dwi juniardi,hapzi ali,sistem informasi untuk keunggulan bersaing,universitas mercubuana,2107
1. Nama : Shandy Dwi Juniardi Dosen Pengampu : Hapzi Ali, Prof. Dr. MM
NIM : 43215010214 Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen
Judul : Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing,
Perusahaan dan lingkungannya, tantangan sistem informasi
global.
Ada lima strategi kompetensi dasar dalam bersaing yakni:
a. Strategi Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership Strategy)
Menjadi produsen rendah biaya dalam menghasilkan barang dan jasa, atau membantu
menurunkan biaya bagi pemasok dan pelanggan, sehingga pesaing memiliki biaya
produksi yang lebih tinggi.
b. Strategi Diferensiasi (differentiation strategy)
Mengembangkan cara-cara untuk membedakan produk dan layanan dari para pesaing
atau mengurangi keunggulan diferensiasi dari pesaing. Strategi ini memungkinkan
perusahaan untuk fokus pada produk atau jasa untuk memberikan keuntungan dalam
segmen pasar yang unik/niche market.
c. Strategi Inovasi (innovation strategy)
Menemukan cara baru dalam melakukan bisnis. Strategi ini dapat melibatkan
pengembangan produk dan atau jasa yang unik guna memasuki pasar yang unik /niche
market. Hal ini juga dapat melibatkan perubahan radikal dalam proses bisnis untuk
2. memproduksi atau mendistribusikan produk dan layanan dari mayoritas jenis dan cara
yang ada.
d. Strategi Pertumbuhan (growth strategy)
Secara signifikan memperluas kapasitas perusahaan untuk menghasilkan barang dan
jasa, ekspansi ke pasar global, diversifikasi ke produk dan jasa baru, atau
mengintegrasikan ke dalam produk dan jasa terkait.
e. Strategi Aliansi (alliance strategy)
Membentuk hubungan bisnis baru/aliansi dengan pelanggan, pemasok, pesaing,
konsultan, dan perusahaan lain. Hubungan ini bisa berupa merger, akuisisi, usaha
patungan, pembentukan "perusahaan virtual," atau pemasaran lainnya, manufaktur,
atau perjanjian distribusi antara pelaku usaha dengan mitra dagangnya.
Sistem informasi sangatlah penting, karena dengan adanya sistem informasi di dalam
perusahaan membuat informasi yang terkait antara departemen yang satu dengan
departemen yang lain mengalir dengan cepat tanpa hambatan. Interaksi antar
departemen, mempunyai potensi untuk memberikan informasi kepada manajemen
perusahaan tersebut tentang kelebihan atau kekurangannya, baik yang ada pada
perusahaan maupun yang ada pada lingkungan bisnis dimana perusahaan tersebut
berada. Untuk mencapai tujuan tersebut, sistem informasi mempunyai peran yang
penting bagi perusahaan untuk unggul dalam lingkungan bisnisnya. (Putri, erna, 2015)
Sistem dan Komponen Sistem Informasi di perusahaan saudara atau Sistem
Informasi yang saudara ketahui dan pernah terlibat di dalam sistemnya atau
sebagai user-end user pada sistem tersebut.
Perkembangan teknologi yang terus berkembang telah banyak dimanfaatkan
perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Teknologi sistem informasi telah
berkembang pesat untuk menyajikan informasi sebagai dasar pengendelaian
perusahaan dan pengambilan keputusan yang cepat karena didukung data-data terbaru
dan akurat.(haryo50) Komponen-komponen penting yang menyusun sistem informasi
perusahaan adalah :
3. 1. Database yang terintegrasi,
Database yang terintegrasi ini adalah database yang sama yang digunakan oleh
semua lini perusahaan.Bagian sales order, pengiriman, purchase order, inventory,
finance dan akuntansi menggunakan aplikasi dan database yang sama. Data
yang sudah disahkan pada modul sales order dapat dilihat pada modul inventory,
data pembayaran pelanggan yang diinput pada bagian finance dapat dilihat oleh
sales yang bersangkutan. Dengan database yang terintegrasi dan realtime, maka
top manajemen dapat melihat data secara cepat untuk mengambil keputusan.
2. Akses yang aman ke database.
Pastikan akses ke database sesuai dengan wewenang tiap pengguna, jangan
sampai ada pihak yang tidak berwenang mengubah isi database.
3. Bisnis proses yang terdokumentasi
Proses bisnis perusahaan harus terdokumentasi dengan baik. Pastikan proses
bisnis di dalam dan antar bagian dicetak dengan rapi dan mudah dipahami.
Proses bisnis harus digambarkan secara jelas mulai dari sales order, inventory,
pengiriman, keuangan, akuntansi dan bagian-bagian lain.
4. Pengendalian terhadap aplikasi.
Aplikasi harus mendukung proses pengendalian internal perusahaan. Ada staf
yang menginput transaksi dan ada juga staf yang mengesahkan transaksi. Hindari
proses transaksi yang hanya melibatkan satu staf.
5. Pengendalian internal perusahaan.
Selain pengendalian internal aplikasi, pengendalian internal perusahaan perlu juga
dilakukan supaya tidak ada kerjasama yang memberi peluang penggelapan asset
perusahaan.Pengendalian internal misalnya perputaran tugas, mewajibkan cuti dan lain
sebagainya. (proweb)