Dokumen tersebut membahas tentang pengertian manajemen, fungsi-fungsi pokok manajemen, teori-teori manajemen, dan keterampilan yang dibutuhkan seorang manajer. Manajemen didefinisikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Fungsi kepemimpinan merupakan kunci utama dalam kegiatan man
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajemen dalam organisasi bisnis, 2018 pertemuan 9
1. Kewirausahaan 1
Pertemuan Ke-9
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Kewirausahaan 1”
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM , CMA
Disusun Oleh:
Widya Ayunda Putri (43217110256)
S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2018
2. Dasar Manajemen dan fungsi Manajemen dalam Organisasi Bisnis
Pengertian Manajemen
Secara etimologi, kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki
arti “seni melaksanakan dan mengatur”. Manajemen adalah suatu cara/seni mengelola sesuatu untuk
dikerjakan oleh orang lain. Untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien yang bersifat
masif, kompleks dan bernilai tinggi tentulah sangat dibutuhkan manajemen. Sebagai contoh, karya-
karya seni peradaban manusia seperti menara Eifel, tembok besar Cina, candi Borobudur dan lain
sebagainya merupakan hasil dari suatu proses manajemen yang sukses.
Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien.
Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti
bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Ilmu Manajemen sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya
Piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun.
Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada orang yang melaksanakan manajemen
sehingga mampu merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan
bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna
menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.
Fungsi Pokok Manajemen
Orang yang bergerak di bidang manajemen disebut “manajer”. Manajer berorientasi kepada
pekerjaan, manusia, sumber daya dan pencapaian. Untuk dapat berjalan dan mencapai tujuan tertentu,
maka manajer membutuhkan suatu wadah yang disebut dengan organisasi. Baik buruknya kualitas
suatu organisasi di tentukan oleh baik buruknya seorang manajer dalam memilih sumber daya dan
orang yang tepat untuk ditunjuk dan dipercayakan menempati kedudukan dalam organisasi tersebut.
Seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi
Seorang manajer yang baik, adalah manajer yang mampu membentuk orang yang dapat
menggantikannya. Tugas-tugas yang harus dilakukan seorang manajer adalah fungsi pokok
manajemen.
Fungsi Manajemen:
1. Planning (merencanakan): Menetapkan tujuan dan menetukan cara-cara untuk mencapai
tujuan.
3. 2. Organizing (mengorganisasikan): Mengatur pekerjaan-pekerjaan, orang-orang dan sumber-
sumber daya untuk mencapai tujuan.
3. Leading (memimpin): Memotivasi, mengarahkan, mendorong dan mempengaruhi orang-orang
untuk bekerja keras meraih tujuan organisasi.
4. Controlling (mengontrol): Memantau kinerja, membandingkan dengan tujuan, dan mengambil
langkah-langkah perbaikan.
Kepemimpinan merupakan sentral dari fungsi-fungsi manajemen tersebut, apabila digambarkan maka
membentuk suatu bagan sebagai berikut:
Gambar 1. Bagan Fungsi Manajemen
Teori Manajemen
Ada 6 macam teori manajamen diantaranya:
1. Aliran klasik: Aliran ini mendefinisikan manajemen sesuai dengan fungsi-fungsi
manajemennya. Perhatian dan kemampuan manajemen dibutuhkan pada penerapan fungsi-
fungsi tersebut.
2. Aliran perilaku: Aliran ini sering disebut juga aliran manajemen hubungan manusia. Aliran
ini memusatkan kajiannya pada aspek manusia dan perlunya manajemen memahami manusia.
4. 3. Aliran manajemen Ilmiah: aliran ini menggunakan matematika dan ilmu statistika untuk
mengembangkan teorinya. Menurut aliran ini, pendekatan kuantitatif merupakan sarana utama
dan sangat berguna untuk menjelaskan masalah manajemen.
4. Aliran analisis sistem: Aliran ini memfokuskan pemikiran pada masalah yang berhubungan
dengan bidang lain untuk mengembangkan teorinya.
5. Aliran manajemen berdasarkan hasil: Aliran manajemen berdasarkan hasil diperkenalkan
pertama kali oleh Peter Drucker pada awal 1950-an. Aliran ini memfokuskan pada pemikiran
hasil-hasil yang dicapai bukannya pada interaksi kegiatan karyawan.
6. Aliran manajemen mutu: Aliran manajemen mutu memfokuskan pemikiran pada usaha-
usaha untuk mencapai kepuasan pelanggan atau konsumen.
Prinsip-prinsip Umum Manajemen
Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa perlu dipertimbangkan sesuai
dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah. Menurut Henry Fayol, seorang
pencetus teori manajemen yang berasal dari Perancis, prinsip-prinsip umum manajemen ini terdiri
dari:
1. Pembagian kerja (division of work)
2. Wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility)
3. Disiplin (discipline)
4. Kesatuan perintah (unity of command)
5. Kesatuan pengarahan (unity of direction)
6. Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri (subordination of individual
interests to the general interests)
7. Pembayaran upah yang adil (renumeration)
8. Pemusatan (centralisation)
9. Hirarki (hierarchy)
10. Tata tertib (order)
11. Keadilan (equity)
12. Stabilitas kondisi karyawan (stability of tenure of personnel)
13. Inisiatif (Inisiative)
14. Semangat kesatuan (esprits de corps)
Piramida Kekuasaan dan Jenjang Manajemen
Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak,
manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida,
di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak).
5. Gambar 2. Piramida Jenjang Manajemen
Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional,
merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan
non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor),
manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
Manajemen tingkat menengah (middle management) mencakup semua manajemen yang berada di
antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara
keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek,
manajer pabrik, atau manajer divisi.
Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer, bertugas
merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan.
Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan
CFO (Chief Financial Officer).
Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan
bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan
pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke
proyek lainnya sesuai dengan permintaan pekerjaan.
Keterampilan (Skill) Yang Dituntut Bagi Seorang Manajer
Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga
keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:
1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan
gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah
6. dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses
penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses
perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga merupakan keterampilan
untuk membuat rencana kerja.
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi
atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan.
Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang
dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat
karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan
berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
3. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah.
Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya
menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang
perlu dimiliki manajer, yaitu:
4. Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu
yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada
tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia
bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya
adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang
terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, memiliki gaji yang jauh lebih
kecil dari Frankfort. Namun, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan
menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
5. Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam
memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer,
terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam
pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai
alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap
alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer
8. Kesimpulan
Manajemen adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa
tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada
dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Fungsi kepemimpinan merupakan kunci yang paling utama dalam kegiatan manajemen, maka
dari itu peran seorang manajer sangatlah penting. Untuk membuat orang lain mengerjakan sesuatu
mencapai suatu tujuan organisasi tentu bukanlah hal yang mudah, karena dibutuhkan seni dan skill
dari seorang manajer yang handal. Manajer handal yang baik adalah manajer yang mampu
membentuk orang lain sebagai pengganti dirinya. Keberadaan manajer yang handal merupakan aset
terbesar sebuah organisasi atau perusahaan yang sangat bernilai.
Ada banyak teori mengenai manajemen yang efektif dan efisien, bahkan antara teori yang
satu dan lainnya dapat saling bertolak belakang. Dalam pengaplikasiannya manajemen yang efektif
dan efisien dapat dilakukan oleh seorang manajer dengan berbagai teori yang berbeda seusia dengan
situasi dan kondisi. Definisi dari manajemen itu sendiri, belum memiliki definisi yang mapan dan
diterima secara universal.
9. DAFTAR PUSTAKA
Yoga. 2014. https://yogapermanawijaya.wordpress.com/2014/09/14/pengertian-dan-dasar-dasar-
manajemen/. 2018 (tanggal 1 Juli 2018, 23:00)
Anonim. 2018. https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-manajemen-empat-fungsi-dasar-
manajemen/. 2018. (tanggal 1 Juli 2018, 23:05)