1. Sistem Informasi Akuntansi
IMPLEMENTASI SISTEM PENGOLAH TRANSAKSI KEUANGAN
Makalah Ini Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi
Dibuat oleh :
ULMI KALSUM
(43217120025)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2018
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem pemrosesan transaksi hampir selalu dimiliki oleh suatu perusahaan,
organisasi, instansi pemerintah karena di dalam suatu perusahaan atau organisasi,
transaksi selalu terjadi dan setiap transaksi yang terjadi harus dicatat. Jika organisasi telah
memiliki Sistem Pengolahan Transaksi atau TPS (Transaction Processing Systems) yang
baik, maka organisasi ini juga telah memiliki basis data yang berisi dengan transaksi-
transaksi bisnis yang telah direkam oleh TPS tersebut.
TPS menghapus rasa bosan saat melakukan transaksi operasional sekaligus
mengurangi waktu, meskipun orang masih harus memasukkan data ke sistem komputer
secara manual. Sistem pemrosesan transaksi sangat penting karena merupakan dasar
sistem bisnis yang melayani level operasional dalam organisasi. Output dari sistem ini akan
menjadi input bagi sistem-sistem yang berada pada level manajemen dan level strategis.
Setiap proses bisnis dimulai dari saksi, sehingga sistem pemrosesan transaksi yang
ditempatkan oleh suatu perusahaan akan mempengaruhi proses bisnis yang dijalankan.
Sistem pemrosesan transaksi akan memproses data yang menguraikan
operasi perusahaan sehari-hari. Pemrosesan ini akan menghasilkan suatu basis data yang
digunakan oleh sistem-sistem lain di dalam perusahaan. Sistem pemrosesan transaksi
sebuah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi memproses pesanan pelanggan,
memesan penggantian persediaan, dan memelihara buku besar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan tujuan system pemrosesan transaksi
2. Karakteristik system pemrosesan transaksi
3. Konsep dasar system pemrosesan transaksi
4. Siklus Pemrosesan Transaksi
3. BAB II
PEMBAHASAN
1. A. Pengertian Sistem Pengolah Transaksi Keuangan
Sistem pemprosesan transaksi (Transaction Processing System disingkat TPS)
merupakan sistem yang memproses data yang dihasilkan dari transaksi bisnis,
memperbarui database operasional, dan menghasilkan dokumen bisnis. Contoh:
pemrosesan penjualan dan persediaan serta sistem akuntansi. Sistem pemrosesan
transaksi ini adalah contoh penting dari sistem pendukung operasi yang mencatat serta
memproses data yang dihasilkan dari transaksi bisnis.
Sistem pemprosesan transaksi adalah sistem sistem yang menjadi pintu utama
dalam pengumpulan dan pengolahan data pada suatu organisasi. Tugas utama dari TPS
adalah mengumpulkan dan mempersiapkan data untuk keperluan sistem informasi
manajemen atau kebutuhan sistem informasi eksekutif.
Sistem pemprosesan transaksi hampir selalu dimiliki oleh suatu perusahaan,
organisasi, instansi pemerintah karena di dalam suatu perusahaan atau organisasi,
transaksi selalu terjadi dan setiap transaksi yang terjadi harus dicatat.
Sebuah transaksi kadangkala juga disebut LUW (Logical Unit of Work), yang
merupakan sederetan operasi yang berkedudukan sebagai satu kesatuan proses. Seluruh
transaksi dianggap sukses, jika semua operasi berhasil dengan sukses dan perubahan
disimpan dalam database. Seluruh transaksi dianggap gagal, jika ada satu operasi yang
gagal dan perubahan tidak akan disimpan ke dalam database dan jika transaksi gagal,
perubahan akan dihapus dari tabel dan diganti dengan nilai-nilai aslinya.
4. B. Tujuan Pemrosesan Transaksi
1. Mencatat setiap transaksi yang terjadi.
2. Mempercepat proses yang terjadi di dalam suatu perusahaan.
3. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu.
4. Meningkatkan kinerja dan layanan perusahaan.
2. Karakteristik Sistem Pemrosesan Transaksi
Sistem pengolahan transaksi memiliki beberapa karakteristik, antara lain sebagai
berikut:
Volume data yang diproses relatif sangat besar
Kapasitas penyimpanan data (database) tentu sangat besar
Kecepatan pengolahan yang diperlukan sangat tinggi agar data yang banyak bisa
diproses dalam waktu singkat
Sumber data umumnya internal dan keluaran (output) umumnya juga untuk keperluan
internal
Pengolahan data bisa dilakukan periodik, harian, mingguan, bulanan, dsb
Orientasi data yang dikumpulkan umumnya mengacu pada data masa lalu
Masukan dan keluaran terstruktur, data diformat menurut suatu standart
Komputasi tidak terlalu rumit
3. Konsep Dasar Sistem Pemrosesan Transaksi
Sistem pemprosesan transaksi merupakan subsistem input yang mempunyai
peranan penting dalam aktivitas organisasi dengan cara mengumpulkan data dari
sumber– sumber baik dari dalam maupun dari luar lingkungan perusahaan, dan
mentransformasikannya kedalam database.
Transaction Processing System (TPS) adalah sistem informasi yang
terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah
besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS
5. menghapus rasa bosan saat melakukan transaksi operasional sekaligus mengurangi
waktu, meskipun orang masih harus memasukkan data ke sistem komkputer secara
manual. Sistem pemrosesan transaksi sangat penting karena merupakan dasar sistem
bisnis yang melayani level operasional dalam organisasi. Output dari sistem ini akan
menjadi input bagi sistem-sistem yang berada pada level manajemen dan level
strategis. Setiap proses bisnis dimulai dari saksi, sehingga sistem pemrosesan
transaksi yang ditempatkan oleh suatu perusahaan akan mempengaruhi proses bisnis
yang dijalankan.
4. Siklus Sistem Pemrosesan Transaksi
SIKLUS PEMPROSESAN TRANSAKSI
Sebelum transaksi diproses, kita terlebih dahulu harus mengidentifikasikan data-data
transaksi yang dibutuhkan dalam suatu laporan keuangan. Kita tidak perlu mengumpulkan
transaksi yang tidak dibutuhkan oleh suatu laporan keuangan. Jadi kesimpulannya kita memulai
pemrosesan suatu transaksi akuntansi harus diawali mulai dari atas bukan dari bawah (laporan
keuangan). Dimulai dari desain laporan keuangan, kemudian pembuatan bagan rekening, setelah
itu diidentifikasikan berdasarkan siklus transaksi, dan yang terakhir baru dibuat ayat jurnalnya.
• Bagan Rekening
Daftar yang menguraikan semua rekening yang digunakan dalam pembuatan laporan
keuangan. Kegiatan pembuatan bagan arus tersebut tidak terlepas dari kegiatan
pengkodean.
• Pengkodean
Untuk membantu dalam pengumpulan maupun pemrosesan transaksi biasanya diberi
suatu kode. Dimana kode adalah suatu kerangka yang menggunakan huruf atau angka
(atau kombinasi keduanya) untuk memberikan tanda terhadap klasifikasi yang
sebelumnya telah dibuat (bagan rekening).
1) Tujuan Pengkodean
a. Mengidentifikasi data akuntansi secara unik
6. b. Meringkas data
c. Mengklasifikasikan rekening/transaksi
d. Menyampaikan makna tertentu
2) Metode Pengkodean
Kode angka atau huruf berurutan. Dalam metode ini tiap rekening diberi kode angka
atau huruf secara berurutan.
a. Kode angka blok
Dalam pemberian kode ini rekening dikelompokkan menjadi
beberapa golongan dan tiap golongan disediakan satu blok angka yang berurutan
untuk memberi kodenya.
Contoh Kode Blok :
Kelompok
100–199 Aktiva
200–149 Utang
250–299 Modal
300–399 Pendapatan
400–899 Biaya Usaha
900–999 Penghasilan & Rugi Di luar Usaha
Setiap kelompok akan dipecah lagi menjadi golongan:
100–149 Aktiva Lancar
150–159 Investasi Jangka Panjang
160–179 Aktiva Tetap Berwujud
180–189 Aktiva Tetap Tidak Berwujud
Setiap Golongan dipecah lagi menjadi Sub Golongan :
100–109 Kas & Bank
110–119 Piutang
120–139 Persediaan Barang
7. Setiap Sub Golongan dirinci menjadi jenis rekening :
100 Kas
101 Kas Kecil
102 Bank BDN
103 Bank BNI
b. Kode angka kelompok
Kode kelompok diberikan dengan memberikan nomor kode untuk setiap
kelompok, golongan, subgolongan dan jenis rekening.
Contoh Kode kelompok
1 Aktiva
1.1 Aktiva Lancar
1.1.1 Kas & Bank
1.1.1.1 Kas
1.1.1.2 Kas Kecil
1.1.1.3 Bank BDN
1.1.1.4 Bank BNI
1.1.1.11 Bank BCA
c. Kode Mnemonic
Pemberian kode dengan menggunakan Huruf yang disingkat mendekati bentuk
aslinya, misalnya, Aktiva lancar = AL, Jurnal Penjualan = JP, dsb.
3) Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemberian Kode :
Setiap kode harus mewakili secara unik unsur yang diberi kode.
Desain kode harus mudah disesuaikan dengan tuntutan perubahan.
• Pengklasifikasian Transaksi
Karena tingkat arus transaksi dalam suatu perusahaan sangat kompleks, untuk
mempermudah dalam penyajiannya, maka tiap transaksi diklasifikasikan ke dalam
8. beberapa siklus-siklus transaksi. Siklus transaksi mengelompokkan satu atau lebih
transaksi yang mempunyai kesamaan tujuan. Siklus transaksi untuk satu perusahaan
dengan perusahaan lain akan berbeda, disini diberi contoh siklus transaksi perusahaan
dagang dan perusahaan manufaktur.
Perusahaan Manufaktur Perusahaan Dagang:
-Pendapatan -Pendapatan
-Pengeluaran -pengeluaran
-Produksi -Manajemen Sumberdaya
-Keuangan -laporan keuangan
Dari pengklasifikasian tersebut nantinya dapat dengan mudah dibuat suatu bagan
rekening.
Sistem pemrosesan transaksi menggunakan siklus lima langkah yang terdiri dari entri
data, pemrosesan transaksi, pemeliharaan database, pembuatan dokumen dan laporan, serta
aktivitas pemrosesan permintaan, seperti di ilustrasikan ganbar dibawah ini:
1 2 4
5
3
Entri Data Pembuatan
Dokumen
dan Laporan
Pemprosesan
Transaksi:
- Batch
- Online/Real-
time
Pemprosesan
Permintaan
Pemeliharaan
Database
9. Gambar 1: siklus pemprosesan transaksi
• Entri Data
Langkah pertama dari siklus pemprosesan transaksi adalah penangkapan data bisnis.
Suatu data sebelum di proses harus di entri terlebih dahulu, data-data transaksi tersebut
dapat ditangkap melalui situs web e-commerce di internet. Pencatatan dan pengeditan data
yang memadai agar data dapat dengan cepat dan benar ditangkap untuk pemrosesan.
• Pemprosesan Transaksi
Selanjutnya setelah data di masukkan maka data tersebut akan diproses. Sistem
pemprosesan transaksi memproses data melalui dua cara dasar: (1) pemprosesan batch, yang
mengakumulasi data transaksi sepanjang waktu dan proses secara periodik, serta (2)
pemprosesan real-time (juga disebut sebagai pemrosesan online), yang memproses data
segera setelah terjadinya transaksi. Semua sistem pemprosesan transaksi online
menggabungkan kemampuan pemprosesan real-time. Banyak sistem online juga bergantung
pada kemampuan toleransi kesalahan (fault tolerant) sistem komputer yang dapat terus
berjalan walaupun sebagian dari sistem gagal.
• Pemeliharaan Database
Database sebuah organisasi harus dipelihara oleh sistem pemprosesan
transaksinya agar mereka selalu benar dan baru. Oleh sebab itu, sistem pemprosesan
transaksi memperbarui database perusahaan milik organisasi untuk mencerminkan
berbagai perubahan hasil transaksi harian bisnis. Contohnya, penjualan secara kredit yang
diberikan ke pelanggan akan membuat saldo rekening pelanggan naik dan jumlah
persediaan di tangan berkurang. Pemeliharaan database memastikan bahwa perubahan ini
dan perubahan lainnya dicerminkan dalam catatan data yang disimpan dalam database
perusahaan.
• Pembuatan Dokumen Laporan
Sistem pemprosesan transaksi menghasilkan berbagai dokumen dan laporan.
Contoh dari dokumen transaksi meliputi pesanan pembelian, cek gaji, tanda terima
penjualan, faktur penjualan, dan laporan untuk pelanggan. Laporan transaksi dapat
10. berbentuk daftar transaksi seperti daftar penggajian, atau laporan edit yang
mendeskripsikan berbagai kesalahan yang dideteksi selama pemrosesan.
• Pemprosesan Permintaan
Banyak sistem pemprosesan transaksi memungkinkan kita untuk menggunakan
internet, intranet, ekstranet, dan penjelajah web atau bahasa permintaan manajemen
database untuk membuat permintaan serta menerima respons yang berkaitan dengan hasil
dan aktivitas pemprosesan transaksi. Biasanya berbagai respons ditampilkan dalam
berbagai format atau layar yang telah di spesifikasi sebelumnya. Contohnya anda dapat
memeriksa status pesanan penjualan, saldo dalam sebuah rekening, atau jumlah barang
dalam persediaan serta menerima respon segera di PC anda.
Secara sederhana sistem pemrosesan transaksi bisa digambarkan seperti gambar
dibawah ini:
Transaksi luar: Dokumen:
Penjualan tunai - Tagihan pelanggan
Penjualan kredit - Check gaji
Pembelian - Check pembayaran hutang
Pembayaran tunai - Check deviden dan lain-lain
dan lain-lain
Transaksi Internal: Laporan Operasi:
Kartu absen pegawai - Penggunaan bahan dan persediaan
Pesanan barang - Ringkasan penjualan
Penyusutan dan penyesuaian - Akuntansi tagihan kadaluarsa
Koreksi kesalahaan - Laporan keuangan
Gambar diatas menunjukan sistem pengolahan data yang tugas utamanya
memproses transaksi, khususnya pada tingkat operasional. Gambar tersebut menunjukan
berbagai input transaksi yang berasal dari 2 (dua) sumber, yaitu: dari luar dan dalam organisasi.
input Laporan dan
dokumen
pemprosesan
11. Dari luar organisasi artinya berasal dari: pelanggan dan supplier. Setiap peristiwa internal
yang dicatat oleh sistem informasi dianggap sebagai transaksi internal, misalnya:
pemakaian bahan untuk pemrosesan, penyusutaan peralatan, perubahan alamat pegawai dan
lain-lain.
Arus Transaksi Melalui Siklus Akunting
Tiap-tiap sistem pemrosesan transaksi menggabungkan komponen-komponen yang telah
disinggung sebelumnya ketika transaksi menjalani keseluruhan siklus akunting. Pada bagian ini
kita menelusuri arus penjualan, penerimaan tunai, pembelian, pengeluaran tunai, dan transaksi
pembayaran gaji.
a. Transaksi Penjualan
Untuk kepentingan siklus akunting, arus dimulai dengan dokumen sumber yang dikenal
sebagai faktur penjualan. Data dari tiap-tiap faktur penjualan : (1) dimasukkan ke dalam jurnal
penjualan, dan (2) diposkan sebagai debet ke perkiraan pelanggan dalam buku besar pembantu
piutang.
b. Transaksi Penerimaan Tunai
Cek yang diterima dari pelanggan merupakan dokumen sumber yang mengawali
pencatatan sebagian besar transaksi penerimaan tunai. Tetapi, karena cek sebenarnya adalah
uang tunai, ia tidak boleh digunakan dalam pemrosesan. Sebagai gantinya, dokumen yang
dinamakan tanda bukti penerimaan disiapkan. Nilai yang terlihat dalam bukti penerimaan
kemudian : (1) dimasukkan ke dalam jurnal penerimaan tunai, dan (2) diposkan sebagai kredit ke
catatan pelanggan pada buku besar pembantu piutang usaha.
c. Transaksi Pembelian
Jika terjadi transaksi pembelian, dapat dilakukan salah satu dari tindakan berikut, yakni :
(1) tagihan digunakan sebagai sumber langsung jumlah yang dimasukkan ke dalam jurnal
pembelian atau register tagihan, (2) tagihan terlebih dahulu dipindahkan ke voucher pengeluaran,
dan dari sini nilai kewajiban tersebut dimasukkan ke dalam register voucher.
12. d. Transaksi Pengeluaran Tunai (Kas)
Apabila perusahaan melakukan transaksi pembayaran secara tunai seperti pembelian
tunai, pembayaran biaya air, telepon dll. Maka transaksi tersebut dimasikkan
kedalam jurnal pengeluaran kas.
e. Transaksi Akunting Lainnya
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
- Sistem pemrosesan transaksi berasal dari istilah transaction processing system ( TPS ) adalah bentuk sistem
informasi paling sederhana karena fungsinya adalah mencatat data, memproses data, danmenghasilkan
informasi baku. Sistem pemrosesan transaksi ( SPT) selalu dimiliki oleh entitas(perusahaan, organisasi,
instansi pemerintah ).
- Siklus-siklus transaksi dan sistem-sistem aplikasi dalam aktivitas bisnis ;
• Siklus pendapatan, Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pendistribusian
barang dan jasa ke entitas-entitas lain dan pengumpulan pembayaran-pembayan
lain.
• Siklus pengeluaran, Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan barang dan
jasa dari entitas-entitas lain dan pelunasan kewajiban-kewajiban yang berkaitan.
• Siklus produksi, kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pengubahan sumberdaya
menjadi barang dan jasa.
• Siklus keuangan, kejadian-kejadian yang berkaitan dengan proleh dan menejemen
dana-dana modal termasuk kas.
13. - Komponen-komponen pemrosesan transaksi meliputi input,proses,penyimpanan,output.
- Macam-macam kode yaitu kode nominal dank ode decimal
- Formulir adalah secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi.
- Formulir disebut juga dengan dokumen.
B. Saran
Sistem Pemrosesan Transaksi adalah sistem informasi yang berfungsi merekam semua
aktivitas/kejadian di dalam perusahaan. Meliputi mencatat data, memproses data dan
menghasilkan informasi baku atau standart. Dalam mengumpulkan/mencatat data sebagai input
harus mengambil data yang memang benar-benar falit, agar data yang akan diproses dapat
menghasilkan informasi yang memang dapat membantu kinerja perusahaan. Dengan informasi
yang falit perusahaan akan dapat dengan mudah mengakses informasi yang diperlukan
dan dapat dijadikan bahan acuan dalam pengambilan keputusan
DAFTAR PUSTAKA
Putra, Y. M., (2018). Konsep Sistem Pengolah Transaksi Keuangan. Modul Kuliah Sistem Informasi
Akuntansi. Jakarta: FEB-Universitas Mercu Buana
http://duniaakuntantansi.blogspot.com/2016/09/contoh-makalah-sia-1-pemrosesan.html
http://thebinnarypsi.blogspot.com/2013/12/sistem-pengolahan-transaksi.html
https://vinnyhuang58.wordpress.com/2015/02/22/sistem-pengolahan-transaksi-dalam-sistem-
informasi-manajemen/