Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi manajemen dan penggunaan teknologi informasi pada e-business. Secara garis besar dibahas tentang sejarah, pengertian, bentuk, tahapan, pelaku, kegiatan, tujuan, manfaat dan hambatan dari penerapan e-business. Dokumen ini juga membahas kesimpulan bahwa penerapan teknologi informasi memberikan manfaat bagi perusahaan namun juga dapat menimbulkan dampak neg
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN E-BUSINESS
1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“ Penggunaan Teknologi Informasi Pada E-Business “
Dosen Pengampu : Yananto Mihadi Putra SE, M.Si
Disusun Oleh :
Ulmi Kalsum
( 43217120025 )
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2018
2. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perdagangan elektronik, yang disebut juga e-commerce, adalah pengguna jaringan
komunikasi dan computer untuk melaksanakan proses bisnis. Perdagangan popular dari e-
commerce adalah pengguna internet dan computer dengan browser web untuk membeli
dan menjual produk. Sebagian besar e-commerce terjadi antar bisnis, dan bukan antara
bisnis dengan konsumen.
Kalangan bisnis telah mempertukarkan data secara elekttronik secara elektronik selama
bertahun-tahun sebagai upaya untuk membuat operasi berjalan dengan lebih efisien. Jalur
komunikasi yang dipergunakan seering kali disewa dari perusahaan telpon dan peranti keras
komunikasi khusus dipergunakan disetiap ujung jalur untuk memfasilitasi perpindahan data
antar computer-komputer bisnis.
Meskipun e-commerce ini dianggap sebagai satu jenis perdagangan yang berbeda, tak
berapa lama lagi iya hanya akan menjadi sisi lain dari transaksi bisnis sehai-hari. Telpon yang
ditemukan pada tahun 1876, dapat memberikan kita satu perspektif.
3. PEMBAHASAN
2. Sejarah E-Business
Sejarah perkembangan E-business di dunia di mulai dari kemunculan internet yang
kemudian terus berkembang sehingga timbulah E-commerce. Pada awalnya, internet
merupakan koperasi komputer yang tidak dimiliki siapapun. Internet lahir pada tahun 1969
ketika sebuah kelompok peneliti di Departemen Pertahanan Amerika berhubungan dengan
empat komputer di UCLA, Stanford Research Institute, Universitas Utah, dan Universitas
California di Santa Barbara. Hubungan ini dilakukan untuk menciptakan sebuah jaringan untuk
berkomunikasi antara satu dengan yang lain mengenai proyek-proyek pemerintah. Jaringan ini
dikenal dengan istilah ARPAnetARPA merupakan singkatan dari Advanced Research Project
Agency yang merupakan bagian dari Departemen Keamanan AS. Tiga tahun kemudian, lebih
dari lima puluh universitas dan agensi-agensi militer telah terhubung bersama-sama dalam
jaringan (network), dan jaringan komputer yang lain mulai muncul di sekitar negara bagian
(country) dan dunia. Seiring dengan perkembangan ARPAnet, yang diikuti pula dengan
kerjasama jaringan antara militer dan kaum pendidik, dan eksperimen NASA mengenai jaringan
komputer, jaringan ini mulai terhubungkan satu dengan yang lain (interconnected), inilah awal
mula dipakai istilah "Internet".
Perkembangan Teknologi Informasi telah berhasil menciptakan infrastruktur informasi
baru. Internet memiliki beberapa daya tarik dan keunggulan bagi para konsumen maupun
4. organisasi, misalnya dalam hal kenyamanan, kecepatan data, akses 24 jam sehari, efisiensi,
alternatif ruang dan pilihan yang tanpa batas, personalisasi, sumber informasi dan teknologi
yang potensial dan lain lainnya. Dalam konteks bisnis, internet membawa dampak
transformasional yang menciptakan paradigma baru dalam dunia bisnis berupa “Digital
Marketing‟ Pada awal penerapan electronic commerce yang bermula di awal tahun 1970-an
dengan adanya inovasi semacam Electronic fund Transfer(EFT). Saat itu penerapan sistem ini
masih sangat terbatas pada perusahaan berskala besar, lembaga keuangan pemerintah dan
beberapa perusahaan menengah kebawah yang nekat, kemudian berkembang hingga
muncullah yang dinamakan EDI ( Electronic Data Interchange). Bermula dari transaksi keuangan
ke pemprosesan transaksi lainnya yang membuat perusahaan-perusahaan lain ikut serta, mulai
dari lembaga-lembaga keuangan hingga ke manufacturing, ritel, jasa dan lainnya. Kemudian
terus berkembang aplikasi-aplikasi lain yang memiliki jangkauan dari trading saham sampai ke
sistem reservasi perjalanan. Pada waktu itu sistem tersebut dikenal sebagai aplikasi
telekomunikasi.
Awal tahun 1990-an komersialisasi di internet mulai berkembang pesat mencapai jutaan
pelanggan, maka muncullah istilah baru electronic commerce atau lebih dikenal e-Commerce.
Riset center e-Commerce di Texas University menganalisa 2000 perusahaan yang online di
internet, sektor yang tumbuh paling cepat adalah e-Commerce, naik sampai 72% dari $99,8
Milyar menjadi $171,5 Milyar. Di tahun 2006 pendapatan di Internet telah mencapai angka
triliunan dollar, benar-benar angka yang menakjubkan. Salah satu alasan pesatnya
perkembangan bisnis online adalah adanya perkembangan jaringan protokol dan sofware dan
tentu saja yang paling mendasar adalah meningkatnya persaingan dan berbagai tekanan bisnis.
3. Pengertian E-bussines
E-business (Inggris: Electronic Business, atau "E-business") dapat diterjemahkan sebagai
kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dengan menggunakan sistem
informasi komputer. Istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh Lou Gerstner, seorang CEO
perusahaan IBM ini, sekarang merupakan bentuk kegiatan bisnis yang dilakukan dengan
5. menggunakan teknologi Internet. E-bisnis memungkinkan suatu perusahaan untuk
berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal mereka secara lebih
efisien dan fleksibel. E-bisnis juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra
bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih
baik.
Dalam penggunaan sehari-hari, 'e-bisnis' tidak hanya menyangkut e-dagang (perdagangan
elektronik atau e-commerce) saja. Dalam hal ini, e-dagang lebih merupakan sub bagian dari e-
bisnis, sementara e-bisnis meliputi segala macam fungsi dan kegiatan bisnis menggunakan data
elektronik, termasuk pemasaran Internet (e-pemasaran). Sebagai bagian dari e-bisnis, e-dagang
lebih berfokus pada kegiatan transaksi bisnis lewat www atau Internet. Dengan menggunakan
sistem manajemen pengetahuan, e-dagang mempunyai goal untuk menambah revenu dari
perusahaan [1] .
Sementara itu, e-bisnis berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis termasuk value
chain: pembelian secara elektronik (electronic purchasing), manajemen rantai suplai (supply
chain management), pemrosesan order elektronik, penanganan dan pelayanan kepada
pelanggan, dan kerja sama dengan mitra bisnis. E-bisnis memberi kemungkinan untuk
pertukaran data di antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik
lewat web, Internet, intranet, extranet atau kombinasi di antaranya.
4. Bentuk Hubungan Bisnis e-business
Terdapat lima kemungkinan bentuk hubungan bisnis berdasarkan transaksinya :
• Business to Business (perdagangan antar pelaku usaha bisnis)
• Business to Consumer (perdagangan antar pelaku usaha bisnis dengan konsumen)
• Consumer to Consumer (perdagangan antar konsumen yang satu dengan konsumen
yang lain)
• Consumer to Business (perdagangan antar konsumen dengan pelaku bisnis atau
perusahaan)
6. • Intrabusiness e-business (perdangan dalam lingkup intranet perusahaan yang
melibatkan pertukaran barang, jasa, dan informasi.
5. Tahapan E-business
Terdapat empat tahap pemanfaatan jaringan komputer dan internet untuk tujuan e-business, di
mana terjadi transformasi perusahaan tradisional ke e-business, antara lain :
• Mendayagunakan komputer
• Mendayagunakan jaringan dan internet (seperti email, chat messanger, IRC, dll,.)
• Membangun dan mendayagunakan web
• E – commerce
6. Pelaku E-Business
Organisasi, konsumen, perusahaan, supllier, pekerja,rekan bisnis
a. Alat/Media/Sumber Daya yang Digunakan
b. Teknologi informasi dan komunikasi
c. Komputer, data yang telah terkomputerisasi
d. Internet
7. Kegiatan Sasaran
a. Kegiatan bisnis
b. Proses bisnis utama
c. Pembelian, penjualan,pelayanan, transaksi
d. Operasi bisnis Utama
8. Tujuan
a. Koordinasi, Komunikasi, dan Pengelolaan organisasi
b. Transformasi proses bisnis
c. Sharing informasi
9. Keuntungan
a. Pendekatan yang aman, fleksibel, dan terintegrasi
7. b. Memberikan nilai bisnis yang berbeda
c. Efisien
d. Peningkatan produktivitas dan keutungan
10. Manfaat dan Hambatan E-Bisnis
1) Manfaat E-bisnis:
Bagi Perusahaan Atau Pebisnis Perorangan
• Memperpendek jarak
• Perluasan pasar
• Perluasan jaringan mitra kerja
• Biaya terkendal
• Efisien
• Cash flow terjamin
2) Bagi Konsumen
• Efektif
• Biaya terkendali
• Aman secara fisik
• Harga murah
• Fleksibel
3) Bagi Masyarakat Pada Umumnya
• Peluang kerja baru
• Wahana kompetisi
4) Bagi Dunia Akademis
• Tantangan baru
• Para peneliti tertantang untuk melakukan analisis terhadap pergeseran pola
bisnis.
• Membuka kerangka baru dalam penjualan jasa pendidikan
8. 11. Hambatan E-Bisnis:
Beberapa hambatan-hambatan yang ada tentang implementasi E-Business adalah sebagai
berikut:
a. Belum terbentuknya high trust society. Perubahan pola belanja konsumen dari pola
konvensional kepada virtual. Masyarakat masih terbiasa membeli dengan memegang barang
yang akan dibeli dan menanyakan sedetail mungkin tentang produk yang kan mereka beli.
b. Pada umumnya harga tidak bisa ditawar lagi. Tidak seperti pasar tradisioanal proses transaksi
melalui proses tawar-menawar.
c. Sarana dan prasarana masih belum memadai.
d. Masih sangat sedikit SDM yang memahami dan menguasai dengan baik dan benar konsep dan
implementasi teknologi ini.
e. Jasa pengiriman pos. masih memerlukan pembenahan, sehingga proses pengiriman barang
tidak terlalu lama sampai kepada tangan pembeli.
f. Adanya tindak kejahatan penyalahgunaan kartu kredit.
g. Perbedaan flatform antar perusahaan.
h. Penjual dan pembeli masih menunggu sampai sistem E-Business stabil dan aman.
i. E-Business masih dipandang sebelah mata sebagai sistem yang sulit digunakan.
j. Perubahan pola konsumen menjadi aktif. Etika dan moralitas, E-Business belum mendapatkan
tempat yang tepat sehingga banyak disalahgunakan menjadi penjajakan bisnis pornografi.
9. Dari beberapa sudut pandang yang telah dijabarkan diatas maka akan mudah untuk
mendefinisikan e-bussines, yaitu : penggunaan teknologi informasi dan komunikasi oleh
organisasi, individu, atau pihak-pihak terkait untuk menjalankan dan mengelola proses bisnis
utama sehingga dapat memberikan keuntungan dapat berupa berupa keamanan, fleksibilitas,
integrasi, optimasi, efisiensi, atau/dan peningkatan produktivitas dan profit. Dari definisi
tersebut maka dapatjuga kita uraikan dampak positif maupun dampak negatifnya, mudahnya
kita kenal dengan keuntungan dan kerugian menggunakan e-bussines, antara lain :
1. Keuntungan menggunakan e-bussines
o Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin
lebih menjanjikan yang tidak bisa ditemui di sistem
transaksi tradisional.
o Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
o Menurunkan biaya operasional(operating cost).
o Melebarkan jangkauan (global reach).
o Meningkatkan customer loyality.
o Meningkatkan supplier management.
o Memperpendek waktu produksi.
o Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan)
10. 2. Kerugian menggunakan e-bussines
o Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Misalnya seorang penipu
mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti
semua data finansial yang ada.
o Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap
semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat
mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
o Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan.Kesalahan ini bersifat
kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
o Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak.Misalkan seorang hacker
yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan
sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
o Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti
usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan
reputasi perusahaan tersebut.
o Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan
sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor manusia,
kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik.
11. PENUTUP
A.. Kesimpulan
Untuk mempertahankan kelangsungan hidup suatu organisasi, harus disadari bahwa
lingkungan usaha akan selalu berubah, termasuk teknologi informasi yang juga mengalami
perkembangan. Dengan berkembangnya teknologi informasi mengakibatkan perubahan-
perubahan dalam bidang ekonomi akan menyesuaikan dengan perkembangan kegiatan
perusahaan. Kehadiran teknologi informasi memberikan banyak manfaat bagi perusahaan,
seperti mampu meringankan aktivitas bisnis yang kompleks serta menghasilkan informasi yang
dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami, dan teruji dalam rangka
perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan manajemen. Selain itu efisiensi
operasi perusahaan dan kinerja perusahaan juga dapat ditingkatkan. Akibatnya perusahaan
dapat tetap bertahan dalam era informasi serta mampu menghadapi persaingan pasar global.
Selain menghasilkan manfaat, perkembangan teknologi informasi juga dapat menimbulkan
beberapa dampak negatif bagi perusahaan, seperti tertutupnya kesempatan kerja, timbulnya
resistance to change serta timbulnya kejahatan-kejahatan teknologi informasi yang dapat
merugikan perusahaan.
Pada saat ini, sudah mulai banyak perusahaan yang menggunakan teknologi informasi
berupa layanan E-Commerce dan M-Commerce. Karena bertambahnya penggunaan teknologi
informasi tersebut sehingga dapat dikatakan bahwa zaman telah berubah dari era tradisional
menuju era informasi.
12. DAFTAR PUSTAKA
"Putra, Y. M. (2018). Penggunaan Teknologi Informasi Pada E-Business. Modul Kuliah Sistem
Informasi Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta".
https://id.wikipedia.org/wiki/E-Business
http://alvikarachmaputri.blogspot.com/2015/12/peranan-e-commerce-dan-m-commerce-
dalam_26.html
http://rhyoeozonit29tugaskuliah.blogspot.com/2015/03/contoh-makalah-e-bisnis.html