SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan
Makalah Ini Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Managemen
Dibuat oleh :
Ulmi Kalsum
(43217120025)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2018
BAB I
PENDAHULUAN
 Latar Belakang
Model sistem umum perusahaan akan dapat menjadi contoh pola yang baik untuk
menganalisis sebuah organisasi. Model ini akan menyoroti unsur-unsur yang seharusnya
ada dan bagaimana unsur-unsur tersebut seharusnya berinteraksi. Dalam hal yang sama,
model delapan unsur lingkungan sebuah perusahaan dapat menjadi suatu cara yang baik
untuk memahami kompleksitas dari bagaimana perusahaan akan berinteraksi dengan
lingkungannya. Integrasi antara model sistem umum dan model delapan unsur lingkungan
akan menjadi dasar dari suatu konsep manajemen rantai pasokan (supply chain
management).
Keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui pengelolaan sumber daya fisik, akan
tetapi sumber daya virtual ternyata juga dapat memainkan peranan yang besar. Michael E.
Porter diakui sebagai orang yang paling banyak mengungkapkan konsep keunggulan
kompetitif dan mengontribusikan pemikiran-pemikiran mengenai rantai nilai (value chain)
dan sistem nilai (value system), yang setara dengan melihat sesuatu secara sistem atas
perusahaan dan lingkungannya. Para eksekutif perusahaan dapat menggunakan informasi
tersebut untuk mendapatkan keunggulan strategis, taktis, dan operasional.
Sumber daya informasi sebuah perusahaan meliputi peranti keras, peranti lunak,
spesialis informasi, pengguna, fasilitas, basis data (database), dan informasi. Informasi
memiliki empat dimensi yang diinginkan: relevansi, akurasi, ketetapan waktu, dan
kelengkapan. Eksekutif perusahaan melakukan perencanaan strategis untuk keseluruhan
organisasi, area bisnis, dan sumber daya informasi. Chief information officer (yang disebut
pula chief technology officer) memainkan peranan penting dalam semua jenis perencanaan
strategis. Sebuah rencana strategis untuk sumber daya informasi akan mengidentifikasikan
tujuan-tujuan yang harus dipenuhi oleh sistem informasi perusahaan di tahun-tahun
mendatang dan sumber daya informasi yang akan diperlukan untuk mencapai tujuan-
tujuan tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Keunggulan kompetitif
Menurut Tangkilisan, keunggulan kompetitif adalah menunjuk pada kemampuan sebuah organisasi untuk
memformulasikan strategi yang menempatkannya pada suatu posisi yang menguntungkan berkaitan
berkaitann dengan perusahaan ;ainnya. Keunggulan kompetitif muncul bila pelanggan merasa bahwa
mereka menerima nilai lebih dari transaksi yang dilakukan dengan sebuah organisasi pesaingnya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badudu-Zain, dinyatakn bahwa keunggulan kompetitif
bersifat kompetisi dan bersifat persaingan. Bertitik tolak dari kedua sumber diatas bahwa keunggulan
kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki oleh organisasi dimana keunggulannya dipergunakan untuk
berkompetisi dan bersaing dengan organisasi lainnya untuk mendapatkan sesuatu.
Keunggulan kompetitif adalah merujuk pada kemampuan sebuah organisasi untuk memformulasikan
strategi yang menempatkannya pada suatu posisi yang menguntungkan berkaitan dengan perusahaan
lainnya. Keunggulan kompetitif muncul bila pelanggan merasa bahwa mereka menerima nilai lebih dari
transaksi yang dilakukan dengan sebuah organisasi pesaingnya (Setiawan, 2006). Kemudian di dalam
Kamus Bahasa Indonesia, dinyatakan bahwa keunggulan kompetitif bersifat kompetisi dan bersifat
persaingan.
2.1.1 Sumber keunggulan kompetitif
Sumber kenggulan yang pertama, seseorang merasakan value jika jasa/ produk yang ia nikamti sepadan
atau lebih besar dari biaya yang ia keluarkan. Contoh, anda potong rambut di salon yang sangat mahal.
Jika hanya melihat harga yang mahal anda pasti berpikir ulang untuk potong rambut di sana rambut anda
dipotong oleh pemotong rambut beberapa artis terkenal. Karena ia tukang potong artis terkenal anda
memperoleh value berupa potongan ranmbut yang bagus dan juga rasa bangga anda jua sekelas dengan
artis paling tidak pada selera potong rambutnya.
Sumber keunggulan kompetitif yang kedua adalah keunikan. Artinya adalah produk anda tidak mudah di
contoh atau di-copy oleh pesaing anda. Contoh anda mempunyai warung bakso yang cukup laris. Tiba-
tiba ada pesaing yang membuka warung bakso di dekat warung anda. Ia menyajikan bakso dan
aksesorisnya mirip dengan bakso di warung anda. Rasa desain warung hingga seragam karyawannya
sangat mirip dengan warung anda. Anda mungkin akan kehilangan sebagian pelanggan anda bahkan
munkin perpindahan pelanggan bakso itu bisa makin besar jika pesaing anda iu menyajikan ‘value’
tambahan seperti kuah yang lebih gurih dan sebagainya.
Agar tidak tergerus oleh pesaing agresif itu warung bakso anda harus unik rasanya harus ‘khas’
sedemikian rupa sehingga pesaing anda suit untuk menirunya. Contoh kaldunya anda ‘kulakan’ langsung
dari pabrik abon di kota lain sehingga ‘kegurihan’ kuah bakso anda benar-benar mampu membuat
pembeli ketagihan. Jika itu bisa anda lakukan maka bisnis anda akan lestari dan bahkan berkembang
pesat.
3.1 Kekuatan menentukan daya tarik
Persaingan dalam industri di Imdonesia semakin berkembang dengan adanya pesaing lama yang
memperluas pasarnya dan pesaing-pesaing baru muncul untuk merebut pasar dari pesaing lama, sehingga
masing-masing perusahaan berusaha mempertahankan posisi pasar untuk berhadapan dengan pesaing-
pesaing. Berikut ini Michael Porter mengidentifikasikan lima kekuatan dalam menentukan daya tarik
struktural segmen yaitu:
1. Pendatang baru
Pesaing baru memiliki hambatan-hambatan dalam memasuki pasar karena dalam memasuki pasar, suatu
produk memerlukan diferensiasi dari produk pesaing, juga dibutuhkan modal yang besar, biaya untuk
berpindah supllier, pendistribusian yang tepat dan memperhatikan aspek kebijakan pemerintah. Dalam
industri hambatan pendatang baru untuk memasuki pasar adalah pesaing lama yang telah menjadi market
leader. Pesaing lama selalu memonitor pesaing baru dengan memanfaatkan kelemahan dari produk
pesaing, sehingga pendatang baru tidak dapat berkembang dan merebut pasar. Dengan menggunakan
strategi fighting brand, yaitu menggunakan merk baru dari produk sejenis yang harganya jauh lebih
rendah, serta mengandalkan biaya iklan dan promosi yang lebih rendah. Produk ini biasanya dibuat oleh
pesaing dalam jangka waktu yang terbatas dan dalam wilayah pasar tertentu. PT Wings Group
mengeluarkan deterjen Daia dan So klin yang bersaing melawan Rinso yang dikeluarkan oleh PT
Unilever.
2. Pembeli
Pembeli akan selalu berusaha untuk mencari produk yang memiliki harga lebih murah namun tetap
memiliki kualitas produk dan pelayanan yang tinggi. Hal ini membuat para pesaing saling beradu untuk
memenuhi keinginan konsumen tersebut. Kekuatan posisi tawar menawar pembeli akan meningkat
apabila:
1. Produk memberikan biaya yang besar bagi konsumen
2. Produk tidak berbeda
3. Tingkat pendapatan konsumen rendah
4. Pembeli memproduksi sendiri
5. Pembeli tidak tahu harga
6. Adanya substitusi produk
Selama ini produk yang dihasilkan oleh PT Wings Group cenderung lebih rendah dari PT Unilever.
Misalnya jenis shampoo yaitu Emeron yang harganya lebih murah dibandingkan dengan Sunsilk atau
Zinc yang lenih murah dari Clear. Wings Group meluncurkan produk yang sesuai dengan kualitas dan
harga untuk pasar yang ingin dituju.
3. Pemasok
Kekuatan pemasok akan sangat berpengaruh terhadap proses produksi sebuah industri, terlebih jika
jumlah pemasok bahan baku tidak banyak maka pemasok dapat menetapkan harga yang tidak rendah
selain itu lokasi pemasok yang jauh akan menambah besar biaya untuk pengadaan bahan baku. Selain itu
bahan baku atau produk substitusi sangat sedikit serta meiliki biaya berpindah pemasok yang tinggi, dan
penawaran yang terbatas. Oleh karena itu untuk menghindari tingginya biaya yang dikeluarkan untuk
pembelian dan keterbatasan bahan baku dari pemasok, produsen sebaiknya memiliki industri yang
memproduksi bahan baku (industri hulu) untuk proses produksi. Wings sebagai salah satu perusahaan
yang memproduksi produk deterjen di Indonesia memiliki pabrik yang memproduksi bahan baku untuk
produk deterjen mereka sehingga mereka tidak memiliki gangguan dalam hal pasokan bahan baku.
Bahkan perusahaan Unilever Indonesia pun memilih Wings untuk memasok bahan baku produksi deterjen
mereka.
4. Substitusi
Produk substitusi merupakan ancaman yang besar bagi produk lain karena selain mampu menjadi produk
alternatif dari sebuah produk yang ada, dapat juga merebut pasar dari sebuah produk yang disubstitusikan.
Biasanya produk substitusi memiliki harga yang murah dan menggunakan teknologi yang baru, sehingga
perusahaan harus cermat mengamati perubahan harga produk substitusi yang menjadi ancaman bagi
produk perusahaan tersebut, jika kemajuan teknologo atau persaingan meningkat di industri substitusi,
maka harga dan laba dalm segmen akan menurun. Dari hasil pengamatan di pasar menunjukan bahwa
produk substitusi dari PT Wings adalah produk deterjen So klin yang sebenarnya ditujukan untuk
mencuci pakaian secara menual (tanpa menggunakan mesin cuci) tapi tetap digunakan untuk mencuci
dengan menggunakan mesin cuci.
5. Pesaing
Semakin banyak pesaing industri maka semakin tinggi tingkat persaingan, karena pesaing saling bersaing
untuk menjadi market leader di pasar dan untuk memiliki market share yang besar. Persaingan ini sangat
jelas terlihat antara Unilever dan Wings. Wings berusaha “menempel” ketat Unilever dalam meluncurkan
produk-produknya, misalnya So klin vs Rinso, Nuvo vs Lifebuoy, Ciptadent vs Pepsodent, Zinc vs Clear
dan sebagainya. Selain itu tingkat persaingan yang tinggi juga dipengaruhi oleh pertumbuhan industri
yang lambat, tingginya biaya tetap (fixed cost) perusahaan, dan persaingan secara personal antara pesaing
dengan pesaing lainnya.
4.1 Dampak sistem informasi strategis bagi manajer dan organisasi
Sistem Informasi Strategis (SIS) adalah dukungan terhadap sistem yang ada dan membantu dalam
mencapai keunggulan kompetitif atas pesaing organisasi dalam hal adalah tujuan.Sistem Informasi dapat
mempengaruhi aktivitas bisnis perusahaan secara keseluruhan sehingga dapat membantu perusahaan
dalam persaingan bisnis dengan perusahaan lainnya.
Hal ini menciptakan sistem informasi strategis, sistem informasi yang mendukung atau membentuk posisi
kompetitif dan strategi dari perusahaan bisnis. Jadi, sistem informasi strategis dapat berupa sistem
informasi apapun (TPS, SIM, DSS, dan lain-lain), yang menggunakan teknologi informasi untuk
membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, mengurangi kelemahan kompetitif, atau untuk
memenuhi tujuan strategis perusahaan lainnya.
Dengan adanya aplikasi teknologi informasi perusahaan dapat meningkatkan kinerja operasional dan
manajemen. Teknologi seperti otomatisasi kantor, otomatisasi pabrik, sistem pemrosesan transaksi dan
sistem manajemen database berpengaruh pada kualitas organisasi
Sistem informasi bagi manajer sangatlah penting baik untuk perusahaan kecil maupun besar. Manajer
harus mengidentifikasi jenis- jenis sistem yang dapat dijadikan sebagai keunggulan strategis bagi
organisasinya.
Namun sampai saat ini sistem informasi baru memainkan peran yang teramat sedikit di bidang produksi,
distribusi dan penjualan produk maupun jasa. Peningkatan produktivitas terhadap proses informasi
menjadikannya sedikit berbeda dalam produktivitas perusahaan.
Dalam hal ini ada tiga kunci utama yang mendukung teknologi informasi yang dapat dijadikan aset
perusahaan dalam jangka panjang :
1. Sumber Daya Manusia, yaitu para staf penanggung jawab perencanaan dan pengembangan teknologi
informasi pada sebuah perusahaan, sehingga para staf tersebut benar-benar memiliki tanggung jawab
terhadap pengoperasian teknologi informasi.
2. Teknologi, Seluruh infrastruktur teknologi informasi, termasuk perangkat lunak dan perangkat keras
dipergunakan secara bersama-sama dalam proses operasional perusahaan.
3. Relasi, adalah hubungan teknologi informasi dengan pihak manajemen perusahaan sebagai pengambil
keputusan (decision maker).
5.1 Menggunakan Tegnologi Informasi sebagai Keunggulan Stategis
5.1.1 Penggunaan strategis TI
Terdapat banyak cara perusahaan dapat memandang dan menggunakan tegnologi informasi. Contohnya,
perusahaan dapat memilih untukmenggunakan sistem informasi secara strategis, atau perusahaan dapat
merasa puas dengan menggunakan TI untuk mendukung operasi rutin yang efisien. Akan tetapi, jika
perusahaan menekankan penggunaan strategi bisnis dari tegnologi informasi, manajemen perusahaan
tersebut akan memandang TI sebagai faktor pembeda kompetitif yang utama. Pihak manajemen kemudian
akan membentuk berbagai strategi bisnis yang akan memberi perusahaan keunggulan besar dalam pasar
tempat perusahaan bersaing.
5.1.2 Membangun bisnis yang berfokus pada pelanggan
Bagi banyak perusahaan, nilai bisnis utama mereka untuk menjadi bisnis yang berfokus pada pelanggan
terletak pada kemampuan mereka untuk mempertahankan pelanggan agar tetap loyal, mengantisipasi
kebutuhan di masa mendatang, merespons kekhawatiran pelanggan, dan menyediakan layanan pelanggan
berkualitas tinggi. Fokus strategis atas nilai bagi pelanggan ini mengakui bahwa kualitas, bukan harga,
telah menjadi determinan utama dalam presepsi pelanggan atas nilai. Dari sudut pandang pelanggan,
perusahaan-perusahaan yang secara konsisten menwarkan nilai terbaik mampu menelusuri preferensi
setiap pelanggannya, mengikuti tren pasar, pasokan produk, layanan dan informasi, kapan saja, dimana
saja, dan memberi layanan pelanggan yang disesuaikan dengan kebutuhan tiap pelanggan.
Tegnologi internet telah menciptakan peluang strategis bagi perusahaan, besar dan kecil, untuk
menawarkan layanan dan produk yang cepat, responsif, serta berkualitas tinggi yang disesuaikan dengan
preferensi setiap pelanggan.
Tegnologi internet dapat membuat pelanggan menjadi titik pusat manajemen hubungan pelanggan
(Customer Relation Management-CRM) dan aplikasi e-Businesslainnya. Situs Web sistem CRM dan
interenet, intranet, dan ekstranet menciptakan saluran-saluran baru untuk komunikasi yang interaktif
dalam suatu perusahaan, dengan para pelanggan, dengan para pemasok, mitra bisnis, serta pihak lainnya
di lingkungan eksternal. Hal ini memungkinkan interaksi terus-menerus dengan para pelanggan ke
sebagian besar fungsi bisnis dan mendororng kerjasama lintas fungsi dengan para pelanggan dalam hal
pengembangan produk, pemasaran, pengiriman, layanan, dan dukungan teknis.
Biasanya para pelanggan menggunakan Internet untuk mengajukan pertanyaan, menyampaikan keluhan,
mengevaluasi produk, meminta dukungan dan membuat serta melaporkan pembelian mereka. Dengan
menggunakan Internet dan intranet perusahaan, para ahli dalam berbagai fungsi bisnis di semua
perusahaan dapat memberi kontribusi berupa respons yang efektif. Hal ini mendorong penciptaan diskusi
kelompok lintas fungsi dan ttim pemecah masalah yang dibentuk demi keterlibatan pelanggan, layanan
dan dukungan untuk pelanggan. Bahkan jalur Internet dan intranet ke para pemasok dan mitra bisnis dapat
digunakan untuk mendaftar mereka masuk dengan cara tertentu agar dapat memastikan kiriman tepat
waktu atas berbagai komponen dan jasa yang berkualitas untuk memenuhi komitmen perusahaan pada
para pelanggannya.
5.1.3 Perekayasaan ulang proses bisnis
Salah satu dari implementasi paling penting dari strategi kompetitif adalah perekayasaan proses bisnis
(Business Process Reenginering-BPR), sering kali disebut saja perekayasaan ulang. Perekayasaan ulang
adalah pemikiran kembali yang mendasar dan pendesainan ulang yang radikal atas proses bisnis untuk
mencapai perbaikan yang dramatis dalam biaya, kualitas, kecepatan, dan layanan. Jadi, BPR
menggabungkan strategi untuk mempromosikan inovasi bisnis agar perusahaan dapat menjadi jauh lebih
kuat serta menjadi pesaing yang lebih berhasil dalam pasar.
Melakukan perubahan yang radikal atas proses bisnis untuk secara dramatis meningkatkan efisiensi dan
efektivitas bukanlah tugas yang mudah. Contohnya, banyak perusahaan yang menggunakan software
Enterprise Resource Planning (ERP) fungsional untuk merekayasa ulang, mengotomatisasi, dan
mengitegrasikan proses manufaktur, distribusi, keuangan, dan sumberdaya manusia. Sementara banyak
perusahaan telah melaporkan keuntungan yang mengesankan dengan proyek perekayasaan melalui ERP,
banyak yang mengalami kegagalan yang dramatis atau telah gagal mencapai perbaikan yang mereka
kejar.
Banyak perusahaan menemukan bahwa pendekatan desain organisasi adalah pelaku perekayasaan ulang
yang penting, bersama dengan penggunaan tegnologi informasi. Contohnya salah satu pendekatan yang
umum adalah penggunaan tim proses mandiri lintas fungsi atau multidisiplin. Para karyawan dari
berbagai departemen dan keahlian termasuk para teknisi, bagian pemasaran, layanan bagi pelanggan, dan
manufaktur dapat bekerja sebagai tim untuk proses pengembangan produk.
5.1.4 Peran tegnologi informasi
Tegnologi informasi memainkan peranan penting dalam perekayasaa uang sebagian besar proses bisnis.
Kecepatan, kemampuan pemrosesan informasi, dan konektivitas komputer secara mendasar
meningkatkan efisiensi proses bisnis, seperti juga meningkatkan komunikasi dan kerja sama antar orang-
orang yang bertanggung jawab atas operasi dan manajemennya. Contohnya, proses manajemen pesanan
yang digambarkan dalam gambar
5.1.5 Menjadi perusahaan yang lincah
Kelincahan (Agility) dalam kinerja bisnis adalah kemampuan perusahaan untuk sejahtera dalam pasar
global yang berubah cepat dan terus terfragmen unutk produk dan jasa berkualitas tinggi, berkinerja baik,
dan disesuaikan dengan pelanggan. Perusahaan yang lincah dapat membuat laba dalam pasar dengan
pilihan produk yang luas dan bermasa hidup pendek, dan dapat memproduksi pesanan secara individual
dan dengan jumlah yang besar. Perusahaan tersebut mendukung penyesuaian massal (mass customization)
dengan menawarkan produk individual sambil mempertahankan produksi dalam volume yang tinggi.
Perusahaan yang lincah sangat bergantung pada tegnologi Internet untuk memadukan dan mengelola
proses bisnis, sambil menyediakan daya pemrosesan informasi untuk melayani banyak pelanggan sebagai
individual.
Ada empat strategi dasar yang harus diimplementasikan untu menjadi perusahaan yang lincah. Antara
lain:
1. Pelanggan dari perusahaan yang lincah menganggap produk atau jasa sebagai solusi terhadap masalah
individual mereka.
Jadi, harga produk dapat ditentukan berdasarkan biaya produksinya.
1. Perusahaan yang lincah bekerja sama dengan pelanggan, pemasok dan perusahaan lain bahkan
dengan pesaing. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memasarkan prosuk dengan cepat dan
hemat, dimanapun sumber daya berada dan siapapun yang memlikinya.
2. Perusahaan yang lincah dapat bertahan ketika terjadi perubahan dan ketidakpastian. Perusahaan
menggunakan struktur organisasi yang fleksibel sehingga sesuai dengan peluang pelanggan yang
terus berubah dan berbeda-beda.
Akhirnya perusahaan yang lincah dapat meningkatkan dampak sumberdaya manusia dan pengetahuan
yang mereka miliki. Dengan memelihara semangat wira usaha, perusahaan yang lincah dapat memberikan
insentif yang tinggi bagi tanggung jawab, kemampuan beradaptasi, dan inovasi pegawai.
Cara lain untuk memikirkan mengenai kelincahan dalam bisnis. Kerangka kerja ini menekankan pada
peran yang dapat dimainkan oleh pelanggan, mitra bisnis dan tegnologi informasi dalam mengembangkan
dan mempertahankan kelincahan strategis perusahaan. Perhatikan bagaimana tegnologi informasi dapat
memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan hubungan dengan pelanggan dalam komunitas virtual
yang membantu perusahaan untuk bermitra dengan pemasok, distributor, manufaktur kontrak dan pihak
lainnya melalui portal kerja sama dan sistem rantai pasokan berbasis Web lainnya yang secara signifikan
memperbaiki kelincahan perusahaan dalam melihat peluang bisnis yang inovatif.
5.1.6 Membuat perusahaan virtual
Dalam lingkungan bisnis global yang dinamis saat ini, pembentukan perusahaan virtual dapat menjadi
salah satu penggunaan strategis terpenting dari tegnologi informasi. Perushaan virtual (juga disebut
korporasi virtual atau organisasi virtual) adalah organisasi yang menggunakan teknologi informasi untuk
menghubungkan banyak orang, organisasi, aktiva dan ide.
Perusahaan virtual biasanya membentuk aliansi dan kelompok kerja virtual dengan mitra bisnis yang
saling berhubungan melalui Internet, intranet dan ekstranet. Perhatika bahwa perusahaan ini telah
diorganisir secara internal menjadi kelompok-kelompok lintas fungsi dan proses yang dihubungkan
dengan intranet. Perusahaan tersebut juga mengembangkan aliansi dan hubungan ekstranet yang
membentuk sistem informasi antar perusahaan dengan pemasok, pelanggan, subkontraktor dan pesaing.
Jadi, perusahaan virtual menciptakan aliansi dan kelompok kerja virtual yang fleksibel dan dapat
beradaptasi untuk mengeksploitasi peluang bisnis yang berubah dengan cepat.
5.1.7 Membangun perusahaan yang dapat menghasilkan pengetahuan
Bagi banyak perusahaan saat ini, keunggulan kompetitif yang bertahan lama hanya dapat dimiliki oleh
mereka apabila mereka menjadi perusahaan yang dapat menghasilkan pengetahuan organisasi yang
belajar. Hal ini berarti secara konsisten menciptakan pengetahuan bisnis baru, menyebarkan secara luas
keseluruh perusahaan dan dengan cepat membangun pengetahuan baru kedalam produk dan jasa mereka.
Perusahaan yang dapat menghasilkan pengetahuan menggunakan dua jenis pengetahuan. Antara lain :
1. Pengetahuan eksplisit, yaitu data, dokumen, segala sesuatu yang tertulis atau disimpan dalam
komputer.
2. Perusahaan pengetahuan implisit, yaitu pengetahuan “bagaimana cara melakukan sesuatu”, yang ada
didalam diri para pekerja.
Manajemen pengetahuan yang berhasil akan menciptakan berbagai tehnik, tegnologi, sistem, dan
penghargaan untuk membuat para karyawan berbagi apa yang mereka ketahui dan untuk membuat
akumulasi pengetahuan yang lebih baik di tempat kerja dan perusahaan. Dengan cara ini, para karyawan
perusahaan meningkatkan pengetahuan ketika mereka melakukan pekerjaan mereka.
Sistem manajemen pengetahuan. Manajemen pengetahuan telah menjadi salah satu penggunaan strategis
utama atas tegnologi informasi. Dalam ekonomi dan bisnis yang penuh ketidakpastian satu-satunya
sumber pasti keunggulan kompetitif yang bisa bertahan lama adalah pengetahuan. Perusahaan dapat
mencaai keunggulan kompetitif yang dapat bertahan lama apabila menjadi perusahaan yang menghasilkan
pengetahuan/organisasi belajar. Ada dua jenis pendekatan pengetahuan. Perama pengetahuan eksplisit
berupa data, dokumen yang bisa disimpan di dalam komputer. dan ke dua yaitu pengeahuan bagaimana
cara melakukan sesuatu yagn ada di dalam diri pekerja.
Dengan Knowledge Management System –KMS perusahaan mengelola pembelajaran organisasional ,
pengetahuan yang penting dan cara melakukan bisnis di mana pun dan kapanpun dibutuhkan organisasi.
Meliputi proses, prosedur, hak paternm formula oraktik2 terbaik, prediksi dan perbaikan yang disebarkan
melalu TI seperti internet dan intranet untuk respon yang lebih cepat.
Sistem manajemen pengetahuan memfasilitasi pembelajaran dan penciptaan pengetahuan organisasi.
Mereka didesain untuk menyediakan respons cepat ke para pekerja ahli, mendorong perubahan perilaku
para karyawan serta secara signifikan meningkatkan kinerja bisnis. Sejalan dengan berlanjutnya proses
pembelajaran organisasi dan makin luasnya dasar pengetahuannya, perusahaan yang dapat menghasilkan
pengetahuan tersebut berusaha untuk mengintegrasikan pengetahuannya ke dalam berbagai proses bisnis,
produk dan jasa. Hal ini membantu produk serta layanan pelanggan yang berkualitas tinggi, dan menjadi
pesaing berat dalam pasar.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Keunggulan kompetitif adalah merujuk pada kemampuan sebuah organisasi untuk memformulasikan
strategi yang menempatkannya pada suatu posisi yang menguntungkan berkaitan dengan perusahaan
lainnya.
Sumber keunggulan kompetitif :
1. Seseorang merasakan value jika jasa/ produk yang ia nikamti sepadan atau lebih besar dari biaya yang
ia keluarkan.
2. Keunikan, artinya adalah produk anda tidak mudah di contoh atau di-copy oleh pesaing anda.
Kekuatan menentukan daya tarik :
1. Pendatang baru
2. Pembeli
3. Pemasok
4. Substitusi
5. Pesaing
Dampak sistem informasi strategis bagi manajer dan organisasi. Dengan adanya aplikasi teknologi
informasi perusahaan dapat meningkatkan kinerja operasional dan manajemen. Teknologi seperti
otomatisasi kantor, otomatisasi pabrik, sistem pemrosesan transaksi dan sistem manajemen database
berpengaruh pada kualitas organisasi.
Menggunakan tegnologi informasi sebagai keunggulan strategis, dengan cara perusahaan melakukan
perekayasaan ulang proses, mengetahui peran dan tegnologi informasi, menjadi perusahaan yang lincah,
membuat perusahaan virtual dan membangun perusahaan yan menghasilkan pengetahuan
DAFTAR PUSTAKA
Putra, Y. M. (2018). Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan . Modul Kuliah Sistem
Informasi Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta"
https://adifpradita.wordpress.com/2015/03/18/peranan-teknologi-informasi-dalam-mencapai-keunggulan-
kompetitif

More Related Content

What's hot

6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...
6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...
6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...Ali Nico Gerard Doan
 
Model michael porter
Model michael porterModel michael porter
Model michael porternugpra
 
Dinamika persaingan
Dinamika persainganDinamika persaingan
Dinamika persainganRoup Purohim
 
Bab xi mengembangkan dan menetapkan harga produk
Bab xi mengembangkan dan menetapkan harga produkBab xi mengembangkan dan menetapkan harga produk
Bab xi mengembangkan dan menetapkan harga produkShelly Intan Permatasari
 
Five Force Porters. Universitas Mercu Buana. 2019
Five Force Porters. Universitas Mercu Buana. 2019Five Force Porters. Universitas Mercu Buana. 2019
Five Force Porters. Universitas Mercu Buana. 2019Donna Wibiananda Suryaman
 
Makalah kelompok pengantar bisnis
Makalah kelompok pengantar bisnisMakalah kelompok pengantar bisnis
Makalah kelompok pengantar bisnisLan Mouri
 
4, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Internal Environmental...
4, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali,  Strategic Management: Internal Environmental...4, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali,  Strategic Management: Internal Environmental...
4, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Internal Environmental...aryarhms
 
Mengelola lini produk, merek dan pengemasan
Mengelola lini produk, merek dan pengemasanMengelola lini produk, merek dan pengemasan
Mengelola lini produk, merek dan pengemasanSumaryanto
 
Analisa produk sampo pantene
Analisa produk sampo panteneAnalisa produk sampo pantene
Analisa produk sampo pantenekangklinsman
 

What's hot (17)

6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...
6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...
6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...
 
Mengelola Merek
Mengelola MerekMengelola Merek
Mengelola Merek
 
Presentasi 2 -mengelola merek
Presentasi 2 -mengelola merekPresentasi 2 -mengelola merek
Presentasi 2 -mengelola merek
 
Jurnal asep
Jurnal asepJurnal asep
Jurnal asep
 
Model michael porter
Model michael porterModel michael porter
Model michael porter
 
Dinamika persaingan
Dinamika persainganDinamika persaingan
Dinamika persaingan
 
Manajemen Merk dan Produk
Manajemen Merk dan ProdukManajemen Merk dan Produk
Manajemen Merk dan Produk
 
STRATEGIC BRAND MANAGEMENT
STRATEGIC BRAND MANAGEMENT STRATEGIC BRAND MANAGEMENT
STRATEGIC BRAND MANAGEMENT
 
Bab xi mengembangkan dan menetapkan harga produk
Bab xi mengembangkan dan menetapkan harga produkBab xi mengembangkan dan menetapkan harga produk
Bab xi mengembangkan dan menetapkan harga produk
 
Strategi merek
Strategi merekStrategi merek
Strategi merek
 
cara-membangun-merek
cara-membangun-merekcara-membangun-merek
cara-membangun-merek
 
Manajemen stratejik
Manajemen stratejikManajemen stratejik
Manajemen stratejik
 
Five Force Porters. Universitas Mercu Buana. 2019
Five Force Porters. Universitas Mercu Buana. 2019Five Force Porters. Universitas Mercu Buana. 2019
Five Force Porters. Universitas Mercu Buana. 2019
 
Makalah kelompok pengantar bisnis
Makalah kelompok pengantar bisnisMakalah kelompok pengantar bisnis
Makalah kelompok pengantar bisnis
 
4, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Internal Environmental...
4, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali,  Strategic Management: Internal Environmental...4, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali,  Strategic Management: Internal Environmental...
4, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Internal Environmental...
 
Mengelola lini produk, merek dan pengemasan
Mengelola lini produk, merek dan pengemasanMengelola lini produk, merek dan pengemasan
Mengelola lini produk, merek dan pengemasan
 
Analisa produk sampo pantene
Analisa produk sampo panteneAnalisa produk sampo pantene
Analisa produk sampo pantene
 

Similar to Sistem informasi managemen untuk persaingan keunggulan

Makalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganMakalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganSeptian Muna Barakati
 
Makalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganMakalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganSeptian Muna Barakati
 
Makalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganMakalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganWarnet Raha
 
Strategic management12
Strategic management12Strategic management12
Strategic management12Nurul ihsani
 
Tugas sim kelompok 3 Universitas Pakuan
Tugas sim kelompok 3 Universitas PakuanTugas sim kelompok 3 Universitas Pakuan
Tugas sim kelompok 3 Universitas Pakuanvenny melinda
 
12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...
12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...
12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...lia_auriga
 
12, sm, agus daman, hapzi ali, porter five competitiveness force model, bcg m...
12, sm, agus daman, hapzi ali, porter five competitiveness force model, bcg m...12, sm, agus daman, hapzi ali, porter five competitiveness force model, bcg m...
12, sm, agus daman, hapzi ali, porter five competitiveness force model, bcg m...Agus Daman
 
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGANMAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGANAndi Hass
 
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGANMAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGANAndi Hass
 
Makalah strategi diferensiasi
Makalah strategi diferensiasiMakalah strategi diferensiasi
Makalah strategi diferensiasiFika Ratnasari
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...triwahyunugroho3
 
2010 07-07 ujang-inovasi-produk,_kepuasan_konsumen_dan_loyalitas_konsumen_seb...
2010 07-07 ujang-inovasi-produk,_kepuasan_konsumen_dan_loyalitas_konsumen_seb...2010 07-07 ujang-inovasi-produk,_kepuasan_konsumen_dan_loyalitas_konsumen_seb...
2010 07-07 ujang-inovasi-produk,_kepuasan_konsumen_dan_loyalitas_konsumen_seb...Yuyu Wahyudin
 
SM, Khoirul Anwar, Hapzi Ali, Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG ...
SM, Khoirul Anwar, Hapzi Ali, Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG ...SM, Khoirul Anwar, Hapzi Ali, Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG ...
SM, Khoirul Anwar, Hapzi Ali, Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG ...khoirulanwar99
 
12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...
12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...
12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...Rame Priyanto
 
6, sm, rame priyanto, hapzi ali, porter's generic strategy, universitas mercu...
6, sm, rame priyanto, hapzi ali, porter's generic strategy, universitas mercu...6, sm, rame priyanto, hapzi ali, porter's generic strategy, universitas mercu...
6, sm, rame priyanto, hapzi ali, porter's generic strategy, universitas mercu...Rame Priyanto
 

Similar to Sistem informasi managemen untuk persaingan keunggulan (20)

Makalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganMakalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persaingan
 
Makalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganMakalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persaingan
 
Makalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganMakalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persaingan
 
Strategic management12
Strategic management12Strategic management12
Strategic management12
 
Tugas e bisnis
Tugas e bisnisTugas e bisnis
Tugas e bisnis
 
Makalah strategi bersaing
Makalah strategi bersaingMakalah strategi bersaing
Makalah strategi bersaing
 
Tugas sim kelompok 3 Universitas Pakuan
Tugas sim kelompok 3 Universitas PakuanTugas sim kelompok 3 Universitas Pakuan
Tugas sim kelompok 3 Universitas Pakuan
 
12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...
12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...
12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...
 
strategi perusahaan
strategi perusahaanstrategi perusahaan
strategi perusahaan
 
five force porters. umb. 2019
five force porters. umb. 2019five force porters. umb. 2019
five force porters. umb. 2019
 
12, sm, agus daman, hapzi ali, porter five competitiveness force model, bcg m...
12, sm, agus daman, hapzi ali, porter five competitiveness force model, bcg m...12, sm, agus daman, hapzi ali, porter five competitiveness force model, bcg m...
12, sm, agus daman, hapzi ali, porter five competitiveness force model, bcg m...
 
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGANMAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
 
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGANMAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
 
Makalah strategi diferensiasi
Makalah strategi diferensiasiMakalah strategi diferensiasi
Makalah strategi diferensiasi
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...
 
2010 07-07 ujang-inovasi-produk,_kepuasan_konsumen_dan_loyalitas_konsumen_seb...
2010 07-07 ujang-inovasi-produk,_kepuasan_konsumen_dan_loyalitas_konsumen_seb...2010 07-07 ujang-inovasi-produk,_kepuasan_konsumen_dan_loyalitas_konsumen_seb...
2010 07-07 ujang-inovasi-produk,_kepuasan_konsumen_dan_loyalitas_konsumen_seb...
 
SM, Khoirul Anwar, Hapzi Ali, Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG ...
SM, Khoirul Anwar, Hapzi Ali, Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG ...SM, Khoirul Anwar, Hapzi Ali, Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG ...
SM, Khoirul Anwar, Hapzi Ali, Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG ...
 
185897296 manajemen-pemasaran
185897296 manajemen-pemasaran185897296 manajemen-pemasaran
185897296 manajemen-pemasaran
 
12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...
12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...
12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...
 
6, sm, rame priyanto, hapzi ali, porter's generic strategy, universitas mercu...
6, sm, rame priyanto, hapzi ali, porter's generic strategy, universitas mercu...6, sm, rame priyanto, hapzi ali, porter's generic strategy, universitas mercu...
6, sm, rame priyanto, hapzi ali, porter's generic strategy, universitas mercu...
 

More from Ulmi_Kalsum

Sistem informasi akuntansi diagram aliran data untuk perusahaan kecil
Sistem informasi akuntansi   diagram aliran data untuk perusahaan kecil Sistem informasi akuntansi   diagram aliran data untuk perusahaan kecil
Sistem informasi akuntansi diagram aliran data untuk perusahaan kecil Ulmi_Kalsum
 
Sistem informasi siklus produksi dan penggajian
Sistem informasi siklus produksi dan penggajianSistem informasi siklus produksi dan penggajian
Sistem informasi siklus produksi dan penggajianUlmi_Kalsum
 
Sistem informasi akuntansi siklus pendapatan dan siklus pengeluaran
Sistem informasi akuntansi   siklus pendapatan dan siklus pengeluaranSistem informasi akuntansi   siklus pendapatan dan siklus pengeluaran
Sistem informasi akuntansi siklus pendapatan dan siklus pengeluaranUlmi_Kalsum
 
Sistem informasi akuntansi teknik dan dokumentasi sistem informasi
Sistem informasi akuntansi   teknik dan dokumentasi sistem informasiSistem informasi akuntansi   teknik dan dokumentasi sistem informasi
Sistem informasi akuntansi teknik dan dokumentasi sistem informasiUlmi_Kalsum
 
Sistem informasi akuntansi penerapan sumber daya perusahaan ( erp )
Sistem informasi akuntansi   penerapan sumber daya perusahaan ( erp )Sistem informasi akuntansi   penerapan sumber daya perusahaan ( erp )
Sistem informasi akuntansi penerapan sumber daya perusahaan ( erp )Ulmi_Kalsum
 
Sistem informasi akuntansi implementasi sistem pengolahan transaksi
Sistem informasi akuntansi   implementasi sistem pengolahan transaksi Sistem informasi akuntansi   implementasi sistem pengolahan transaksi
Sistem informasi akuntansi implementasi sistem pengolahan transaksi Ulmi_Kalsum
 
Sistem informasi akuntansi pada perusahaan
Sistem informasi akuntansi pada perusahaanSistem informasi akuntansi pada perusahaan
Sistem informasi akuntansi pada perusahaanUlmi_Kalsum
 
Dampak pemanfaatan e learning pada perusahaan dikonversi
Dampak pemanfaatan e learning pada perusahaan dikonversiDampak pemanfaatan e learning pada perusahaan dikonversi
Dampak pemanfaatan e learning pada perusahaan dikonversiUlmi_Kalsum
 
Sistem informasi management dampak pemanfaatan teknologi telekomunikasi
Sistem informasi management   dampak pemanfaatan teknologi telekomunikasiSistem informasi management   dampak pemanfaatan teknologi telekomunikasi
Sistem informasi management dampak pemanfaatan teknologi telekomunikasiUlmi_Kalsum
 
S istem informasi management implementasi aplikasi sistem pengambil keputusan
S istem informasi management   implementasi aplikasi sistem pengambil keputusanS istem informasi management   implementasi aplikasi sistem pengambil keputusan
S istem informasi management implementasi aplikasi sistem pengambil keputusanUlmi_Kalsum
 
Implikasi etis dari teknologi informasi
Implikasi etis dari teknologi informasiImplikasi etis dari teknologi informasi
Implikasi etis dari teknologi informasiUlmi_Kalsum
 
Informasi dalam praktik
Informasi dalam praktikInformasi dalam praktik
Informasi dalam praktikUlmi_Kalsum
 
Perkembangan sistem informasi
Perkembangan sistem informasiPerkembangan sistem informasi
Perkembangan sistem informasiUlmi_Kalsum
 
Sistem informasi management_basis_data
Sistem informasi management_basis_dataSistem informasi management_basis_data
Sistem informasi management_basis_dataUlmi_Kalsum
 
Sumber daya komputasi_dan_komunikasi
Sumber daya komputasi_dan_komunikasiSumber daya komputasi_dan_komunikasi
Sumber daya komputasi_dan_komunikasiUlmi_Kalsum
 
Pengguna dan pengembang sistem informasi
Pengguna dan pengembang sistem informasiPengguna dan pengembang sistem informasi
Pengguna dan pengembang sistem informasiUlmi_Kalsum
 
Penggunaan teknologi informasi pada e business
Penggunaan teknologi informasi pada e businessPenggunaan teknologi informasi pada e business
Penggunaan teknologi informasi pada e businessUlmi_Kalsum
 

More from Ulmi_Kalsum (17)

Sistem informasi akuntansi diagram aliran data untuk perusahaan kecil
Sistem informasi akuntansi   diagram aliran data untuk perusahaan kecil Sistem informasi akuntansi   diagram aliran data untuk perusahaan kecil
Sistem informasi akuntansi diagram aliran data untuk perusahaan kecil
 
Sistem informasi siklus produksi dan penggajian
Sistem informasi siklus produksi dan penggajianSistem informasi siklus produksi dan penggajian
Sistem informasi siklus produksi dan penggajian
 
Sistem informasi akuntansi siklus pendapatan dan siklus pengeluaran
Sistem informasi akuntansi   siklus pendapatan dan siklus pengeluaranSistem informasi akuntansi   siklus pendapatan dan siklus pengeluaran
Sistem informasi akuntansi siklus pendapatan dan siklus pengeluaran
 
Sistem informasi akuntansi teknik dan dokumentasi sistem informasi
Sistem informasi akuntansi   teknik dan dokumentasi sistem informasiSistem informasi akuntansi   teknik dan dokumentasi sistem informasi
Sistem informasi akuntansi teknik dan dokumentasi sistem informasi
 
Sistem informasi akuntansi penerapan sumber daya perusahaan ( erp )
Sistem informasi akuntansi   penerapan sumber daya perusahaan ( erp )Sistem informasi akuntansi   penerapan sumber daya perusahaan ( erp )
Sistem informasi akuntansi penerapan sumber daya perusahaan ( erp )
 
Sistem informasi akuntansi implementasi sistem pengolahan transaksi
Sistem informasi akuntansi   implementasi sistem pengolahan transaksi Sistem informasi akuntansi   implementasi sistem pengolahan transaksi
Sistem informasi akuntansi implementasi sistem pengolahan transaksi
 
Sistem informasi akuntansi pada perusahaan
Sistem informasi akuntansi pada perusahaanSistem informasi akuntansi pada perusahaan
Sistem informasi akuntansi pada perusahaan
 
Dampak pemanfaatan e learning pada perusahaan dikonversi
Dampak pemanfaatan e learning pada perusahaan dikonversiDampak pemanfaatan e learning pada perusahaan dikonversi
Dampak pemanfaatan e learning pada perusahaan dikonversi
 
Sistem informasi management dampak pemanfaatan teknologi telekomunikasi
Sistem informasi management   dampak pemanfaatan teknologi telekomunikasiSistem informasi management   dampak pemanfaatan teknologi telekomunikasi
Sistem informasi management dampak pemanfaatan teknologi telekomunikasi
 
S istem informasi management implementasi aplikasi sistem pengambil keputusan
S istem informasi management   implementasi aplikasi sistem pengambil keputusanS istem informasi management   implementasi aplikasi sistem pengambil keputusan
S istem informasi management implementasi aplikasi sistem pengambil keputusan
 
Implikasi etis dari teknologi informasi
Implikasi etis dari teknologi informasiImplikasi etis dari teknologi informasi
Implikasi etis dari teknologi informasi
 
Informasi dalam praktik
Informasi dalam praktikInformasi dalam praktik
Informasi dalam praktik
 
Perkembangan sistem informasi
Perkembangan sistem informasiPerkembangan sistem informasi
Perkembangan sistem informasi
 
Sistem informasi management_basis_data
Sistem informasi management_basis_dataSistem informasi management_basis_data
Sistem informasi management_basis_data
 
Sumber daya komputasi_dan_komunikasi
Sumber daya komputasi_dan_komunikasiSumber daya komputasi_dan_komunikasi
Sumber daya komputasi_dan_komunikasi
 
Pengguna dan pengembang sistem informasi
Pengguna dan pengembang sistem informasiPengguna dan pengembang sistem informasi
Pengguna dan pengembang sistem informasi
 
Penggunaan teknologi informasi pada e business
Penggunaan teknologi informasi pada e businessPenggunaan teknologi informasi pada e business
Penggunaan teknologi informasi pada e business
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 

Sistem informasi managemen untuk persaingan keunggulan

  • 1. Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan Makalah Ini Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Managemen Dibuat oleh : Ulmi Kalsum (43217120025) FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2018
  • 2. BAB I PENDAHULUAN  Latar Belakang Model sistem umum perusahaan akan dapat menjadi contoh pola yang baik untuk menganalisis sebuah organisasi. Model ini akan menyoroti unsur-unsur yang seharusnya ada dan bagaimana unsur-unsur tersebut seharusnya berinteraksi. Dalam hal yang sama, model delapan unsur lingkungan sebuah perusahaan dapat menjadi suatu cara yang baik untuk memahami kompleksitas dari bagaimana perusahaan akan berinteraksi dengan lingkungannya. Integrasi antara model sistem umum dan model delapan unsur lingkungan akan menjadi dasar dari suatu konsep manajemen rantai pasokan (supply chain management). Keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui pengelolaan sumber daya fisik, akan tetapi sumber daya virtual ternyata juga dapat memainkan peranan yang besar. Michael E. Porter diakui sebagai orang yang paling banyak mengungkapkan konsep keunggulan kompetitif dan mengontribusikan pemikiran-pemikiran mengenai rantai nilai (value chain) dan sistem nilai (value system), yang setara dengan melihat sesuatu secara sistem atas perusahaan dan lingkungannya. Para eksekutif perusahaan dapat menggunakan informasi tersebut untuk mendapatkan keunggulan strategis, taktis, dan operasional. Sumber daya informasi sebuah perusahaan meliputi peranti keras, peranti lunak, spesialis informasi, pengguna, fasilitas, basis data (database), dan informasi. Informasi memiliki empat dimensi yang diinginkan: relevansi, akurasi, ketetapan waktu, dan kelengkapan. Eksekutif perusahaan melakukan perencanaan strategis untuk keseluruhan organisasi, area bisnis, dan sumber daya informasi. Chief information officer (yang disebut pula chief technology officer) memainkan peranan penting dalam semua jenis perencanaan strategis. Sebuah rencana strategis untuk sumber daya informasi akan mengidentifikasikan tujuan-tujuan yang harus dipenuhi oleh sistem informasi perusahaan di tahun-tahun mendatang dan sumber daya informasi yang akan diperlukan untuk mencapai tujuan- tujuan tersebut.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Keunggulan kompetitif Menurut Tangkilisan, keunggulan kompetitif adalah menunjuk pada kemampuan sebuah organisasi untuk memformulasikan strategi yang menempatkannya pada suatu posisi yang menguntungkan berkaitan berkaitann dengan perusahaan ;ainnya. Keunggulan kompetitif muncul bila pelanggan merasa bahwa mereka menerima nilai lebih dari transaksi yang dilakukan dengan sebuah organisasi pesaingnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badudu-Zain, dinyatakn bahwa keunggulan kompetitif bersifat kompetisi dan bersifat persaingan. Bertitik tolak dari kedua sumber diatas bahwa keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki oleh organisasi dimana keunggulannya dipergunakan untuk berkompetisi dan bersaing dengan organisasi lainnya untuk mendapatkan sesuatu. Keunggulan kompetitif adalah merujuk pada kemampuan sebuah organisasi untuk memformulasikan strategi yang menempatkannya pada suatu posisi yang menguntungkan berkaitan dengan perusahaan lainnya. Keunggulan kompetitif muncul bila pelanggan merasa bahwa mereka menerima nilai lebih dari transaksi yang dilakukan dengan sebuah organisasi pesaingnya (Setiawan, 2006). Kemudian di dalam Kamus Bahasa Indonesia, dinyatakan bahwa keunggulan kompetitif bersifat kompetisi dan bersifat persaingan. 2.1.1 Sumber keunggulan kompetitif Sumber kenggulan yang pertama, seseorang merasakan value jika jasa/ produk yang ia nikamti sepadan atau lebih besar dari biaya yang ia keluarkan. Contoh, anda potong rambut di salon yang sangat mahal. Jika hanya melihat harga yang mahal anda pasti berpikir ulang untuk potong rambut di sana rambut anda dipotong oleh pemotong rambut beberapa artis terkenal. Karena ia tukang potong artis terkenal anda memperoleh value berupa potongan ranmbut yang bagus dan juga rasa bangga anda jua sekelas dengan artis paling tidak pada selera potong rambutnya. Sumber keunggulan kompetitif yang kedua adalah keunikan. Artinya adalah produk anda tidak mudah di contoh atau di-copy oleh pesaing anda. Contoh anda mempunyai warung bakso yang cukup laris. Tiba- tiba ada pesaing yang membuka warung bakso di dekat warung anda. Ia menyajikan bakso dan aksesorisnya mirip dengan bakso di warung anda. Rasa desain warung hingga seragam karyawannya sangat mirip dengan warung anda. Anda mungkin akan kehilangan sebagian pelanggan anda bahkan
  • 4. munkin perpindahan pelanggan bakso itu bisa makin besar jika pesaing anda iu menyajikan ‘value’ tambahan seperti kuah yang lebih gurih dan sebagainya. Agar tidak tergerus oleh pesaing agresif itu warung bakso anda harus unik rasanya harus ‘khas’ sedemikian rupa sehingga pesaing anda suit untuk menirunya. Contoh kaldunya anda ‘kulakan’ langsung dari pabrik abon di kota lain sehingga ‘kegurihan’ kuah bakso anda benar-benar mampu membuat pembeli ketagihan. Jika itu bisa anda lakukan maka bisnis anda akan lestari dan bahkan berkembang pesat. 3.1 Kekuatan menentukan daya tarik Persaingan dalam industri di Imdonesia semakin berkembang dengan adanya pesaing lama yang memperluas pasarnya dan pesaing-pesaing baru muncul untuk merebut pasar dari pesaing lama, sehingga masing-masing perusahaan berusaha mempertahankan posisi pasar untuk berhadapan dengan pesaing- pesaing. Berikut ini Michael Porter mengidentifikasikan lima kekuatan dalam menentukan daya tarik struktural segmen yaitu: 1. Pendatang baru Pesaing baru memiliki hambatan-hambatan dalam memasuki pasar karena dalam memasuki pasar, suatu produk memerlukan diferensiasi dari produk pesaing, juga dibutuhkan modal yang besar, biaya untuk berpindah supllier, pendistribusian yang tepat dan memperhatikan aspek kebijakan pemerintah. Dalam industri hambatan pendatang baru untuk memasuki pasar adalah pesaing lama yang telah menjadi market leader. Pesaing lama selalu memonitor pesaing baru dengan memanfaatkan kelemahan dari produk pesaing, sehingga pendatang baru tidak dapat berkembang dan merebut pasar. Dengan menggunakan strategi fighting brand, yaitu menggunakan merk baru dari produk sejenis yang harganya jauh lebih rendah, serta mengandalkan biaya iklan dan promosi yang lebih rendah. Produk ini biasanya dibuat oleh pesaing dalam jangka waktu yang terbatas dan dalam wilayah pasar tertentu. PT Wings Group mengeluarkan deterjen Daia dan So klin yang bersaing melawan Rinso yang dikeluarkan oleh PT Unilever. 2. Pembeli Pembeli akan selalu berusaha untuk mencari produk yang memiliki harga lebih murah namun tetap memiliki kualitas produk dan pelayanan yang tinggi. Hal ini membuat para pesaing saling beradu untuk memenuhi keinginan konsumen tersebut. Kekuatan posisi tawar menawar pembeli akan meningkat apabila:
  • 5. 1. Produk memberikan biaya yang besar bagi konsumen 2. Produk tidak berbeda 3. Tingkat pendapatan konsumen rendah 4. Pembeli memproduksi sendiri 5. Pembeli tidak tahu harga 6. Adanya substitusi produk Selama ini produk yang dihasilkan oleh PT Wings Group cenderung lebih rendah dari PT Unilever. Misalnya jenis shampoo yaitu Emeron yang harganya lebih murah dibandingkan dengan Sunsilk atau Zinc yang lenih murah dari Clear. Wings Group meluncurkan produk yang sesuai dengan kualitas dan harga untuk pasar yang ingin dituju. 3. Pemasok Kekuatan pemasok akan sangat berpengaruh terhadap proses produksi sebuah industri, terlebih jika jumlah pemasok bahan baku tidak banyak maka pemasok dapat menetapkan harga yang tidak rendah selain itu lokasi pemasok yang jauh akan menambah besar biaya untuk pengadaan bahan baku. Selain itu bahan baku atau produk substitusi sangat sedikit serta meiliki biaya berpindah pemasok yang tinggi, dan penawaran yang terbatas. Oleh karena itu untuk menghindari tingginya biaya yang dikeluarkan untuk pembelian dan keterbatasan bahan baku dari pemasok, produsen sebaiknya memiliki industri yang memproduksi bahan baku (industri hulu) untuk proses produksi. Wings sebagai salah satu perusahaan yang memproduksi produk deterjen di Indonesia memiliki pabrik yang memproduksi bahan baku untuk produk deterjen mereka sehingga mereka tidak memiliki gangguan dalam hal pasokan bahan baku. Bahkan perusahaan Unilever Indonesia pun memilih Wings untuk memasok bahan baku produksi deterjen mereka. 4. Substitusi Produk substitusi merupakan ancaman yang besar bagi produk lain karena selain mampu menjadi produk alternatif dari sebuah produk yang ada, dapat juga merebut pasar dari sebuah produk yang disubstitusikan. Biasanya produk substitusi memiliki harga yang murah dan menggunakan teknologi yang baru, sehingga perusahaan harus cermat mengamati perubahan harga produk substitusi yang menjadi ancaman bagi produk perusahaan tersebut, jika kemajuan teknologo atau persaingan meningkat di industri substitusi, maka harga dan laba dalm segmen akan menurun. Dari hasil pengamatan di pasar menunjukan bahwa produk substitusi dari PT Wings adalah produk deterjen So klin yang sebenarnya ditujukan untuk
  • 6. mencuci pakaian secara menual (tanpa menggunakan mesin cuci) tapi tetap digunakan untuk mencuci dengan menggunakan mesin cuci. 5. Pesaing Semakin banyak pesaing industri maka semakin tinggi tingkat persaingan, karena pesaing saling bersaing untuk menjadi market leader di pasar dan untuk memiliki market share yang besar. Persaingan ini sangat jelas terlihat antara Unilever dan Wings. Wings berusaha “menempel” ketat Unilever dalam meluncurkan produk-produknya, misalnya So klin vs Rinso, Nuvo vs Lifebuoy, Ciptadent vs Pepsodent, Zinc vs Clear dan sebagainya. Selain itu tingkat persaingan yang tinggi juga dipengaruhi oleh pertumbuhan industri yang lambat, tingginya biaya tetap (fixed cost) perusahaan, dan persaingan secara personal antara pesaing dengan pesaing lainnya. 4.1 Dampak sistem informasi strategis bagi manajer dan organisasi Sistem Informasi Strategis (SIS) adalah dukungan terhadap sistem yang ada dan membantu dalam mencapai keunggulan kompetitif atas pesaing organisasi dalam hal adalah tujuan.Sistem Informasi dapat mempengaruhi aktivitas bisnis perusahaan secara keseluruhan sehingga dapat membantu perusahaan dalam persaingan bisnis dengan perusahaan lainnya. Hal ini menciptakan sistem informasi strategis, sistem informasi yang mendukung atau membentuk posisi kompetitif dan strategi dari perusahaan bisnis. Jadi, sistem informasi strategis dapat berupa sistem informasi apapun (TPS, SIM, DSS, dan lain-lain), yang menggunakan teknologi informasi untuk membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, mengurangi kelemahan kompetitif, atau untuk memenuhi tujuan strategis perusahaan lainnya. Dengan adanya aplikasi teknologi informasi perusahaan dapat meningkatkan kinerja operasional dan manajemen. Teknologi seperti otomatisasi kantor, otomatisasi pabrik, sistem pemrosesan transaksi dan sistem manajemen database berpengaruh pada kualitas organisasi Sistem informasi bagi manajer sangatlah penting baik untuk perusahaan kecil maupun besar. Manajer harus mengidentifikasi jenis- jenis sistem yang dapat dijadikan sebagai keunggulan strategis bagi organisasinya. Namun sampai saat ini sistem informasi baru memainkan peran yang teramat sedikit di bidang produksi, distribusi dan penjualan produk maupun jasa. Peningkatan produktivitas terhadap proses informasi menjadikannya sedikit berbeda dalam produktivitas perusahaan.
  • 7. Dalam hal ini ada tiga kunci utama yang mendukung teknologi informasi yang dapat dijadikan aset perusahaan dalam jangka panjang : 1. Sumber Daya Manusia, yaitu para staf penanggung jawab perencanaan dan pengembangan teknologi informasi pada sebuah perusahaan, sehingga para staf tersebut benar-benar memiliki tanggung jawab terhadap pengoperasian teknologi informasi. 2. Teknologi, Seluruh infrastruktur teknologi informasi, termasuk perangkat lunak dan perangkat keras dipergunakan secara bersama-sama dalam proses operasional perusahaan. 3. Relasi, adalah hubungan teknologi informasi dengan pihak manajemen perusahaan sebagai pengambil keputusan (decision maker). 5.1 Menggunakan Tegnologi Informasi sebagai Keunggulan Stategis 5.1.1 Penggunaan strategis TI Terdapat banyak cara perusahaan dapat memandang dan menggunakan tegnologi informasi. Contohnya, perusahaan dapat memilih untukmenggunakan sistem informasi secara strategis, atau perusahaan dapat merasa puas dengan menggunakan TI untuk mendukung operasi rutin yang efisien. Akan tetapi, jika perusahaan menekankan penggunaan strategi bisnis dari tegnologi informasi, manajemen perusahaan tersebut akan memandang TI sebagai faktor pembeda kompetitif yang utama. Pihak manajemen kemudian akan membentuk berbagai strategi bisnis yang akan memberi perusahaan keunggulan besar dalam pasar tempat perusahaan bersaing. 5.1.2 Membangun bisnis yang berfokus pada pelanggan Bagi banyak perusahaan, nilai bisnis utama mereka untuk menjadi bisnis yang berfokus pada pelanggan terletak pada kemampuan mereka untuk mempertahankan pelanggan agar tetap loyal, mengantisipasi kebutuhan di masa mendatang, merespons kekhawatiran pelanggan, dan menyediakan layanan pelanggan berkualitas tinggi. Fokus strategis atas nilai bagi pelanggan ini mengakui bahwa kualitas, bukan harga, telah menjadi determinan utama dalam presepsi pelanggan atas nilai. Dari sudut pandang pelanggan, perusahaan-perusahaan yang secara konsisten menwarkan nilai terbaik mampu menelusuri preferensi setiap pelanggannya, mengikuti tren pasar, pasokan produk, layanan dan informasi, kapan saja, dimana saja, dan memberi layanan pelanggan yang disesuaikan dengan kebutuhan tiap pelanggan. Tegnologi internet telah menciptakan peluang strategis bagi perusahaan, besar dan kecil, untuk menawarkan layanan dan produk yang cepat, responsif, serta berkualitas tinggi yang disesuaikan dengan preferensi setiap pelanggan.
  • 8. Tegnologi internet dapat membuat pelanggan menjadi titik pusat manajemen hubungan pelanggan (Customer Relation Management-CRM) dan aplikasi e-Businesslainnya. Situs Web sistem CRM dan interenet, intranet, dan ekstranet menciptakan saluran-saluran baru untuk komunikasi yang interaktif dalam suatu perusahaan, dengan para pelanggan, dengan para pemasok, mitra bisnis, serta pihak lainnya di lingkungan eksternal. Hal ini memungkinkan interaksi terus-menerus dengan para pelanggan ke sebagian besar fungsi bisnis dan mendororng kerjasama lintas fungsi dengan para pelanggan dalam hal pengembangan produk, pemasaran, pengiriman, layanan, dan dukungan teknis. Biasanya para pelanggan menggunakan Internet untuk mengajukan pertanyaan, menyampaikan keluhan, mengevaluasi produk, meminta dukungan dan membuat serta melaporkan pembelian mereka. Dengan menggunakan Internet dan intranet perusahaan, para ahli dalam berbagai fungsi bisnis di semua perusahaan dapat memberi kontribusi berupa respons yang efektif. Hal ini mendorong penciptaan diskusi kelompok lintas fungsi dan ttim pemecah masalah yang dibentuk demi keterlibatan pelanggan, layanan dan dukungan untuk pelanggan. Bahkan jalur Internet dan intranet ke para pemasok dan mitra bisnis dapat digunakan untuk mendaftar mereka masuk dengan cara tertentu agar dapat memastikan kiriman tepat waktu atas berbagai komponen dan jasa yang berkualitas untuk memenuhi komitmen perusahaan pada para pelanggannya. 5.1.3 Perekayasaan ulang proses bisnis Salah satu dari implementasi paling penting dari strategi kompetitif adalah perekayasaan proses bisnis (Business Process Reenginering-BPR), sering kali disebut saja perekayasaan ulang. Perekayasaan ulang adalah pemikiran kembali yang mendasar dan pendesainan ulang yang radikal atas proses bisnis untuk mencapai perbaikan yang dramatis dalam biaya, kualitas, kecepatan, dan layanan. Jadi, BPR menggabungkan strategi untuk mempromosikan inovasi bisnis agar perusahaan dapat menjadi jauh lebih kuat serta menjadi pesaing yang lebih berhasil dalam pasar. Melakukan perubahan yang radikal atas proses bisnis untuk secara dramatis meningkatkan efisiensi dan efektivitas bukanlah tugas yang mudah. Contohnya, banyak perusahaan yang menggunakan software Enterprise Resource Planning (ERP) fungsional untuk merekayasa ulang, mengotomatisasi, dan mengitegrasikan proses manufaktur, distribusi, keuangan, dan sumberdaya manusia. Sementara banyak perusahaan telah melaporkan keuntungan yang mengesankan dengan proyek perekayasaan melalui ERP, banyak yang mengalami kegagalan yang dramatis atau telah gagal mencapai perbaikan yang mereka kejar.
  • 9. Banyak perusahaan menemukan bahwa pendekatan desain organisasi adalah pelaku perekayasaan ulang yang penting, bersama dengan penggunaan tegnologi informasi. Contohnya salah satu pendekatan yang umum adalah penggunaan tim proses mandiri lintas fungsi atau multidisiplin. Para karyawan dari berbagai departemen dan keahlian termasuk para teknisi, bagian pemasaran, layanan bagi pelanggan, dan manufaktur dapat bekerja sebagai tim untuk proses pengembangan produk. 5.1.4 Peran tegnologi informasi Tegnologi informasi memainkan peranan penting dalam perekayasaa uang sebagian besar proses bisnis. Kecepatan, kemampuan pemrosesan informasi, dan konektivitas komputer secara mendasar meningkatkan efisiensi proses bisnis, seperti juga meningkatkan komunikasi dan kerja sama antar orang- orang yang bertanggung jawab atas operasi dan manajemennya. Contohnya, proses manajemen pesanan yang digambarkan dalam gambar 5.1.5 Menjadi perusahaan yang lincah Kelincahan (Agility) dalam kinerja bisnis adalah kemampuan perusahaan untuk sejahtera dalam pasar global yang berubah cepat dan terus terfragmen unutk produk dan jasa berkualitas tinggi, berkinerja baik, dan disesuaikan dengan pelanggan. Perusahaan yang lincah dapat membuat laba dalam pasar dengan pilihan produk yang luas dan bermasa hidup pendek, dan dapat memproduksi pesanan secara individual dan dengan jumlah yang besar. Perusahaan tersebut mendukung penyesuaian massal (mass customization) dengan menawarkan produk individual sambil mempertahankan produksi dalam volume yang tinggi. Perusahaan yang lincah sangat bergantung pada tegnologi Internet untuk memadukan dan mengelola proses bisnis, sambil menyediakan daya pemrosesan informasi untuk melayani banyak pelanggan sebagai individual.
  • 10. Ada empat strategi dasar yang harus diimplementasikan untu menjadi perusahaan yang lincah. Antara lain: 1. Pelanggan dari perusahaan yang lincah menganggap produk atau jasa sebagai solusi terhadap masalah individual mereka. Jadi, harga produk dapat ditentukan berdasarkan biaya produksinya. 1. Perusahaan yang lincah bekerja sama dengan pelanggan, pemasok dan perusahaan lain bahkan dengan pesaing. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memasarkan prosuk dengan cepat dan hemat, dimanapun sumber daya berada dan siapapun yang memlikinya. 2. Perusahaan yang lincah dapat bertahan ketika terjadi perubahan dan ketidakpastian. Perusahaan menggunakan struktur organisasi yang fleksibel sehingga sesuai dengan peluang pelanggan yang terus berubah dan berbeda-beda. Akhirnya perusahaan yang lincah dapat meningkatkan dampak sumberdaya manusia dan pengetahuan yang mereka miliki. Dengan memelihara semangat wira usaha, perusahaan yang lincah dapat memberikan insentif yang tinggi bagi tanggung jawab, kemampuan beradaptasi, dan inovasi pegawai. Cara lain untuk memikirkan mengenai kelincahan dalam bisnis. Kerangka kerja ini menekankan pada peran yang dapat dimainkan oleh pelanggan, mitra bisnis dan tegnologi informasi dalam mengembangkan dan mempertahankan kelincahan strategis perusahaan. Perhatikan bagaimana tegnologi informasi dapat memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan hubungan dengan pelanggan dalam komunitas virtual yang membantu perusahaan untuk bermitra dengan pemasok, distributor, manufaktur kontrak dan pihak lainnya melalui portal kerja sama dan sistem rantai pasokan berbasis Web lainnya yang secara signifikan memperbaiki kelincahan perusahaan dalam melihat peluang bisnis yang inovatif. 5.1.6 Membuat perusahaan virtual Dalam lingkungan bisnis global yang dinamis saat ini, pembentukan perusahaan virtual dapat menjadi salah satu penggunaan strategis terpenting dari tegnologi informasi. Perushaan virtual (juga disebut korporasi virtual atau organisasi virtual) adalah organisasi yang menggunakan teknologi informasi untuk menghubungkan banyak orang, organisasi, aktiva dan ide. Perusahaan virtual biasanya membentuk aliansi dan kelompok kerja virtual dengan mitra bisnis yang saling berhubungan melalui Internet, intranet dan ekstranet. Perhatika bahwa perusahaan ini telah diorganisir secara internal menjadi kelompok-kelompok lintas fungsi dan proses yang dihubungkan dengan intranet. Perusahaan tersebut juga mengembangkan aliansi dan hubungan ekstranet yang membentuk sistem informasi antar perusahaan dengan pemasok, pelanggan, subkontraktor dan pesaing.
  • 11. Jadi, perusahaan virtual menciptakan aliansi dan kelompok kerja virtual yang fleksibel dan dapat beradaptasi untuk mengeksploitasi peluang bisnis yang berubah dengan cepat. 5.1.7 Membangun perusahaan yang dapat menghasilkan pengetahuan Bagi banyak perusahaan saat ini, keunggulan kompetitif yang bertahan lama hanya dapat dimiliki oleh mereka apabila mereka menjadi perusahaan yang dapat menghasilkan pengetahuan organisasi yang belajar. Hal ini berarti secara konsisten menciptakan pengetahuan bisnis baru, menyebarkan secara luas keseluruh perusahaan dan dengan cepat membangun pengetahuan baru kedalam produk dan jasa mereka. Perusahaan yang dapat menghasilkan pengetahuan menggunakan dua jenis pengetahuan. Antara lain : 1. Pengetahuan eksplisit, yaitu data, dokumen, segala sesuatu yang tertulis atau disimpan dalam komputer. 2. Perusahaan pengetahuan implisit, yaitu pengetahuan “bagaimana cara melakukan sesuatu”, yang ada didalam diri para pekerja. Manajemen pengetahuan yang berhasil akan menciptakan berbagai tehnik, tegnologi, sistem, dan penghargaan untuk membuat para karyawan berbagi apa yang mereka ketahui dan untuk membuat akumulasi pengetahuan yang lebih baik di tempat kerja dan perusahaan. Dengan cara ini, para karyawan perusahaan meningkatkan pengetahuan ketika mereka melakukan pekerjaan mereka. Sistem manajemen pengetahuan. Manajemen pengetahuan telah menjadi salah satu penggunaan strategis utama atas tegnologi informasi. Dalam ekonomi dan bisnis yang penuh ketidakpastian satu-satunya sumber pasti keunggulan kompetitif yang bisa bertahan lama adalah pengetahuan. Perusahaan dapat mencaai keunggulan kompetitif yang dapat bertahan lama apabila menjadi perusahaan yang menghasilkan pengetahuan/organisasi belajar. Ada dua jenis pendekatan pengetahuan. Perama pengetahuan eksplisit berupa data, dokumen yang bisa disimpan di dalam komputer. dan ke dua yaitu pengeahuan bagaimana cara melakukan sesuatu yagn ada di dalam diri pekerja. Dengan Knowledge Management System –KMS perusahaan mengelola pembelajaran organisasional , pengetahuan yang penting dan cara melakukan bisnis di mana pun dan kapanpun dibutuhkan organisasi. Meliputi proses, prosedur, hak paternm formula oraktik2 terbaik, prediksi dan perbaikan yang disebarkan melalu TI seperti internet dan intranet untuk respon yang lebih cepat. Sistem manajemen pengetahuan memfasilitasi pembelajaran dan penciptaan pengetahuan organisasi. Mereka didesain untuk menyediakan respons cepat ke para pekerja ahli, mendorong perubahan perilaku
  • 12. para karyawan serta secara signifikan meningkatkan kinerja bisnis. Sejalan dengan berlanjutnya proses pembelajaran organisasi dan makin luasnya dasar pengetahuannya, perusahaan yang dapat menghasilkan pengetahuan tersebut berusaha untuk mengintegrasikan pengetahuannya ke dalam berbagai proses bisnis, produk dan jasa. Hal ini membantu produk serta layanan pelanggan yang berkualitas tinggi, dan menjadi pesaing berat dalam pasar. BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Keunggulan kompetitif adalah merujuk pada kemampuan sebuah organisasi untuk memformulasikan strategi yang menempatkannya pada suatu posisi yang menguntungkan berkaitan dengan perusahaan lainnya. Sumber keunggulan kompetitif : 1. Seseorang merasakan value jika jasa/ produk yang ia nikamti sepadan atau lebih besar dari biaya yang ia keluarkan. 2. Keunikan, artinya adalah produk anda tidak mudah di contoh atau di-copy oleh pesaing anda. Kekuatan menentukan daya tarik : 1. Pendatang baru 2. Pembeli 3. Pemasok 4. Substitusi 5. Pesaing Dampak sistem informasi strategis bagi manajer dan organisasi. Dengan adanya aplikasi teknologi informasi perusahaan dapat meningkatkan kinerja operasional dan manajemen. Teknologi seperti otomatisasi kantor, otomatisasi pabrik, sistem pemrosesan transaksi dan sistem manajemen database berpengaruh pada kualitas organisasi. Menggunakan tegnologi informasi sebagai keunggulan strategis, dengan cara perusahaan melakukan perekayasaan ulang proses, mengetahui peran dan tegnologi informasi, menjadi perusahaan yang lincah, membuat perusahaan virtual dan membangun perusahaan yan menghasilkan pengetahuan
  • 13. DAFTAR PUSTAKA Putra, Y. M. (2018). Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan . Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta" https://adifpradita.wordpress.com/2015/03/18/peranan-teknologi-informasi-dalam-mencapai-keunggulan- kompetitif