AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
Artikel sia 1 & lab rania juita 43219110113 (19-03-2021)
1. TUGAS ARTIKEL SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 1 & LAB
MATA KULIAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 1 & LAB
Dosen Pembimbing : Yananto Mihadi Putra, S.E, M.Si, CMA,CAP
Disusun Oleh :
RANIA JUITA ( 43219110113 )
FAKULTAS EKONOMI BISNIS JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2019
2. IMPLEMENTASI SISTEM PENGOLAH TRANSAKSI
KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PT DEXA MEDICA
Abstrak
Sistem pengolah transaksi merupakan salah satu dari subsistem input yang mempunyai peranan
penting dalam menjalankan aktivitas organisasi dengan cara mengumpulkan data dari berbagai
sumber-sumber baik yang berasal dari dalam maupun dari luar lingkungan aktivitas
operasional perusahaan perusahaan, yang dimana data tersebut dikelola dan
ditransformasikan ke dalam suatu database keuangan milik perusahaan.
Sistem pengolah transaksi keuangan sangatlah penting bagi perusahaan dikarenakan sistem
ini merupakan dasar sistem bisnis yang melayani level operasional dalam organisasi khususnya
bagian keuangan. Output dari system ini akan menjadi patokan utama dalam melakukan
peinputan bagi sistem-sistem lain yang berada pada level manajemen dan level strategis yang
ada dalam perusahaan. Setiap proses bisnis dimulai dari transaksi, sehingga system pemrosesan
transaksi yang ditempatkan oleh suatu perusahaan sebagai satu kesatuan yang penting dan yang
miliki pengaruh dalam proses bisnis yang dijalankan.
Pendahuluan
Sistem pengolah transaksi adalah system yang menjadi pintu utama dalam melakukan
pengumpulan dan pengolahan data pada suatu organisasi. Sistem pengolah transaksi hamper
selalu dimiliki oleh suatu perusahaan, organisasi, instansi pemerintah karena di dalam suatu
perusahaan atau organisasi, transaksi selalu terjadi dan setiap transaksi yang terjadi harus
dicatat. Jika organisasi telah memiliki sistem pengolahan transaksi atau TPS (Transaction
Processing Sytems) yang baik, maka organisasi ini juga telah memiliki basis data yang
berisikan dengan transaksi-transaksi bisnis yang telah direkam oleh TPS tersebut.
Sistem pengolah transaksi akan memproses data yang menguraikan operasi perusahaan sehari-
hari. Pemrosesan ini akan menghasilkan suatu basis data yang digunakan oleh sistem-sistem lain
didalam perusahaan.
3. Literatur Teori
Sistem informasi akuntansi pada dasarnya merupakan integrasi dari berbagai sistem
pengolahan transaksi yang ada di perusahaan yang dulu dikenal sebagai Pengolahan Data
Secara Electronik (PDE) atau Electronic Data Processing (EDP). Sistem-sistem pengolahan data
transaksi di perusahaan yang bekerja di berbagai fungsi organisasi utamanya pada
tingkat operasional, Sistem pengolahan transaksi (SPT) ada di berbagai fungsi bisnis
organisasi dengan tujuan untuk membantu fungsi bisnis tersebut dalam mengolah data
operasinya menjadi informasi yang diperlukan oleh pihak. SPT dikenal juga sebagai
subsistem dari sistem informasi akuntansi seperti sistem informasi akuntansi keuangan dan sistem
informasi akuntansi manajemen.
Sistem informasi akuntansi keuangan dibuat utamanya untuk kepentingan pihak luar luar
organisasi yang ingin mengetahui kondisi keuangan perusahaan. Karena kepentingan
perusahaan bervariasi maka sistem informasi akuntansi ini harus dibuat berdasarkan standar
akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia seperti PSAK, ETAP dan PSAK IFRS. Sistem
informasi akuntansi keuangan juga dikenal sebagai sistem pelaporan keuangan yang dikenal juga
sebagai program aplikasi GL atau SPT keuangan.
Sistem pengolahan transaksi memproses data yang berasal dari kejadian atau peristiwa ekonomi
sebagai akibat dari operasi atau aktivitas internal perusahaan dan sebagai akibat dari aktivitas
perusahaan dengan pihak luar menjadi informasi keuangan/informasi akuntansi keuangan
yang berguna bagi manajemen ditingkat operasional dan pihak lain. Dengan menggunakan
komputer, aktivitas pengolahan transaksi meliputi mengumpulkan, mengirimkan,
memasukan, mengolah dan menyimpan data-data tentang kejadian atau peristiwa ekonomi
yang berasal atau disebabkan oleh aktivitas/operasi organisasi sehari-hari. Beberapa data setelah
diolah menjadi informasi diperlukan oleh pemerintah dan lembaga keuangan seperti informasi
akuntansi keuangan (laporan keuangan). Informasi yang lainnya mungkin diperlukan untuk
mengendalikan operasi organisasi perusahaan, pengambilan keputusan taktis, dan perencanaan
strategis. Pengolah transaksi (program) dalam mengolah data transaksi dapat melakukannya secara
Batch, secara On-line atau gabungan kedua cara tersebut (Hybrid).
4. Pembahasan
A. Pengertian Proses Transaksi
Transaksi merupakan suatu bentuk kegiatan dalam perusahaan yang dapat menimbulkan
perubahan posisi keuangan perusahaan, contohnya menjual, membeli, serta membayar berbagai
macam biaya lainnya. Sedangkan pencatatan sebagai perubahan posisi keuangan suat perusahaan
yang dilakukan dengan metode-metode tertentu dan secara kronologis yang nantinya dapat di
bicarakan dengan pihak lain dinamkan administrasi transaksi. Transaksi keuangan merupakan
suatu bentuk kegiatan ekonomi yang dapat mengubah posisi keuangan sebuah perusahaan yang
bisa diukur dengan satuan uang tertentu. Transaksi bisnis merupaka kegiatan dasar yang
mendefinisikan status dalam bisnis.
Pengertian transaksi menurut Skousen (2007:71) dalam bukunya yang berjudul
”Pengantar Akuntansi Keuangan” menyatakan bahwa : “Pertukaran barang dan jasa antara (baik
individu, perusahaan-perusahaan dan organisasi lain) kejadian lain yang mempunyai pengaruh
ekonomi atas bisnis.“
Definisi transaksi menurut Indra Bastian (2007:27) adalah sebagai berikut :
“Transaksi adalah pertemuan antara dua belah pihak ( penjual dan Pembeli) yang saling
menguntungkan dengan adanya data/bukti/dokumen pendukung yang dimasukkan kedalam jurnal
setelah melalui pencatatan”.
B. Pengertian Sistem Pengolahan Transaksi
Sistem Pengolahan Transaksi (Transaction Processing System disingkat TPS) adalah sistem yang
menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengolahan data pada suatu organisasi. Bentuk
sistem informasi ini berfungsi merekam semua aktivitas/kejadian di dalam perusahaan. meliputi
mencatat data, memproses data dan menghasilkan informasi baku atau standart. Sistem ini
berinteraksi langsung dengan sumber data (misalnya pelanggan), dimana data transaksi sehari-hari
yang mendukung operasional organisasi dilakukan. Tugas utama TPS adalah mengumpulkan dan
mempersiapkan data untuk keperluan sistem informasi yang lain dalam organisasi, misalnya untuk
kebutuhan sistem informasi manajemen, atau kebutuhan sistem informasi eksekutif.
5. Jogiyanto (2005: 221-222) menyatakan “sistem informasi yang digunakan untuk level
operasional disebut juga dengan nama SPT (Sistem Pengolahan Transaksi) atau TPS
(Transaction Processing System). Disebut dengan sistem pengolahan transaksi (Transaction
Processing System) karena sistem ini menangkap transaksi-transaksi bisnis yang terjadi,
mencatatnya di dokumen-dokumen dasar, memasukanya ke dalam sistem informasi dan
merekamnya ke basis data dan mengolahnya menjadi informasi-informasi pencatatan nilai (score-
keeping information).”
Istilah sistem pemrosesan transaksi digunakan untuk menjelaskan sistem informasi yang
mengumpulkan data yang menguraikan aktivitas perusahaan, mengubah data menjadi
informasi, dan menyediakan informasi tersebut bagi para pengguna yang terdapat di
dalam maupun diluar perusahaan. Ini merupakan aplikasi bisnis pertama yang dipasang
pada komputer ketika mereka pertama kali diperkenalkan pada tahun 1950’an. Istilah sistem
pemrosesan data elektronik (electronic data processing- EDP) dan sistem informasi akutansi
juga telah dipergunakan ,namun saat ini kurang popular (McLeod , 2007:236).
Sebuah Transaksi kadangkala juga disebut LUW (Logical Unit of Work), yang merupakan
sederetan operasi yang berkedudukan sebagai satu kesatuan proses. Seluruh transaksi dianggap
sukses, jika semua operasi berhasil dengan sukses dan perubahan disimpan ke dalam database.
Seluruh transaksi dianggap gagal, jika ada satu operasi yang gagal dan perubahan tidak akan
disimpan ke dalam database dan jika transaksi gagal, perubahan akan dihapus dari tabel dan
diganti dengan nilai-nilai aslinya
C. Siklus Pengolahan Transaksi
Akuntan dan pengguna sistem yang lain memainkan peranan penting dalam siklus pengolahan
data. Salah satu fungsi penting SIA adalah untuk memproses transaksi perusahaan secara efektif
dan efisien. Dalam sistem manual (tidak berbasis komputer), data dimasukan kedalam jurnal dan
buku besar yang disimpan dalam bentuk buku. Dalam sistem berbasis komputer, data dimasukkan
ke dalam komputer dan disimpan dalam file dan database.
Siklus akuntansi adalah siklus yang menunjukkan langkah-langkah yang diperlukan dalam
penyelesaian proses akuntansi secara manual. Siklus akuntansi yang tergambar pada ilustrasi
dapat dijelaskan sesuai dengan urutan kejadiannya sebagai berikut :
6. 1. Transaksi yang terjadi di perusahaan akan dicatat dalam dokumen sumber (a source document).
Contoh dokumen sumber atau bukti transaksi diantaranya adalah kuitansi pembayaran
atau penerimaan kas, faktur pembelian, faktur penjualan, kartu jam kerja, dan lain-lain.
2. Transaksi yang terjadi dalam suatu periode dicatat menurut urutan kejadiannya dalam
sebuah buku. Pencatatan ini lazimnya disebut dengan membuat jurnal. Dengan demikian
mencatat transaksi sama artinya dengan menjurnal transaksi Buku yang digunakan untuk
mencatat transaksi atau membuat jurnal ini disebut dengan buku harian. Disebut buku harian
karena pencatatan dalam buku ini harus dilakukan menurut urutan kejadiannya (kronologisnya)
yang umumnya dilakukan setiap hari.
3. Dengan demikian jurnal dalam buku harian merupakan catatan permanen atas semua transaksi
bisnis perusahaan. Jurnal ini dilakukan atas dasar dokumen sumber yang disebut dengan bukti
transaksi menurut aturan debit kredit sebagaimana telah dibahas pada bab sebelumnya.
4. Langkah berikutnya setelah membuat jurnal adalah memindahkan catatan di buku harian ke
kelompok akun-akun yang disebut dengan buku besar (the ledger). Proses memindahkan dan
mengelompokkan catatan dari buku harian ini ke dalam buku besar (the ledger) disebut
dengan proses posting. Pada akhir periode setelah semua transaksi dicatat dalam buku harian
(jurnal) dan diposting ke akun seluruhnya dalam buku besar saldo untuk masing-masing akun
dihitung. Saldo adalah perbedaan antara sisi debit dengan sisi kredit untuk setiap jenis akun.
5. Langkah terakhir adalah menyiapkan daftar semua akun dan saldonya. Daftar ini disebut
dengan neraca saldo (the trial balance). Neraca saldo dipersiapkan untuk melihat kesamaan
debit dan kredit akun-akun yang ada di buku besar (the ledger). Ringkasan akun beserta
saldonya yang terdaftar dalam neraca saldo (the trial balance) ini digunakan sebagai dasar
untuk menyiapkan laporan keuangan. Siklus akuntansi yang dijelaskan di atas bisa diringkas
dalam bagan proses sebagaimana dalam ilustrasi.
Ilustrasi diatas menunjukkan ringkasan siklus akuntansi yang dikerjakan secara manual. Siklus
tersebut bermula dari bukti transaksi, dicacat dalam buku harian (buku jurnal), dipindahkan ke
buku besar, kemudian diringkas dan diakhiri dengan penyajian laporan keuangan. Sedangkan
dalam penggunaan sistem sendiri lebih dikenal dengan siklus pengolah data. Siklus Pengolahan
7. Data (data processing cycle) adalah operasi yang dilakukan pada data untuk menghasilkan
informasi yang penting dan relevan.
Model Sistem Pemrosesan Transaksi
Sebuah model sistem pemrosesan transaksi. Model ini merupakan turunan dari model
sistem umum perusahaan. Unsur-unsur input, transformasi. Dan ouput dari sistem fisik
perusahaan berada di bagian bawah. Data dikumpulkan dari sistem fisik dan lingkungan,
kemudian dimasukan ke dalam basis data.
Peranti lunak pemrosesan transaksi mengubah data menjadi informasi bagi manajemen
perusahaan dan bagi individu-individu serta organisasi-organisasi di dalam lingkungan
perusahaan (McLeod , 2007:236).
Informasi yang mengalir ke lingkungan juga memiliki arti penting. Sistem pemrosesan
transaksi adalah satu-satunya sistem informasi yang memiliki tanggung jawab untuk
memenuhi kebutuhan informasi di luar perusahaan. Sistem pemrosesan transaksi memiliki
tanggung jawab untuk memberikan informasi kepada setiap unsur lingkungan selain pesaing.
Sebagai contoh, sitem pemrosesan transaksi memberikan faktur dan laporan saldo kepada
pelanggan, pesanan pembelian kepada pemasok, dan data dalam laporan keuangan tahunan
kepada para pemegang saham dan pemilik (McLeod , 2007:236).
Transaksi-transaksi bisnis terjadi di tingkat bawah (operasional) organisasi. Transaksi-
transaksi bisnis ini dapat berupa transaksi-transaksi keuangan dan non- keuangan.
Transaksi-transaksi bisnis keuangan operasional ini ditangani oleh TPS sistem informasi
akuntansi, sedangkan transaksi-transaksi bisnis non-keuangan operasional ini ditangani oleh
TPS masing-masing sistem informasinya. Karena sebagian besar transaksi-transaksi bisnis
operasional ini merupakan transaksi keuangan, maka TPS hanya dihubungkan dengan
sistem informasi akuntansi sebagai bagian dari sistem informasi akuntansi untuk mengolah
transaksi tingkat operasional.
Jika organisasi telah memiliki Sistem Pengolahan Transaksi atau TPS (Transaction Processing
Systems) yang baik, maka organisasi ini juga telah memiliki basis data yang berisi dengan
transaksi-transaksi bisnis yang telah direkam oleh TPS tersebut. Oleh karena itu, basis
data ini perlu dimanfaatkan sebaik mungkin. Kemudian timbul pemikiran untuk menambah
8. basis data ini dengan data non-transaksi lainnya dan data dari luar organisasi untuk melengkapi
basis data sebelumnya. Basis data ini kemudian dapat dimanfaatkan untuk pembuatan laporan-
laporan yang dibutuhkan tidak hanya untuk manajemen bawah, tetapi juga untuk manajemen
menengah dan atas di semua fungsi organisasi. Sistem-sistem informasi di fungsi-fungsi
organisasi yang memanfaatkan basis data ini untuk pelaporan-pelaporan manajemen ini disebut
dengan sistem-sistem informasi fungsional (functional information systems) atau sistem-sistem
informasi bisnis (busisness information systems), yang dapat terdiri dari sistem informasi
akuntansi (SIMAK atau SIA), sistem keuangan (SIMKEU), sistem informasi pemasaran
(SIMPEM), sistem informasi produksi (SIMPRO) dan sistem informasi sumber daya manusia
(SIMSDM).
Laporan-laporan yang berisi informasi pencatatan nilai digunakan oleh :
1. Mereka yang terlibat di transaksinya (misalnya pelanggan yang menerima faktur karena
pemesanan barang, pengirim barang yang menerima informasi perintah pengiriman
barang)
2. Manajer-manajer level bawah yang menggunakan informasi ini untuk pengendalian operasi
(misalnya mandor untuk mengontrol karyawan yang tidak masuk, supervisor penjualan yang
mengontrol penjualan harian)
3. Stakeholders yang meminta pertanggungjawaban manajer (misalnya stakeholders, kreditor,
pemerintah yang meminta laporan keuangan yang berupa ringkasan transaksi keuangan
perusahaan)
D. Tujuan Sistem Pengolah Transaksi
Ada beberapa tujuan dari sistem pengolah transaksi antara lain :
1. Mencatat setiap transaksi yang terjadi
2. Mempercepat proses yang terjadi di dalam suatu perusahaan
3. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu
4. Meningkatkan kinerja dan layanan perusahaan
9. E. Komponen – Komponen Sistem Pengolahan Transakasi
Prayoga (2012) menyatakan ada 4 komponen pemrosesan yang terdiri dari Input, Proses,
Penyimpanan, Output.
1. Input
Input dalam suatu proses transaksi adalah dokumen sumber yang dapat berupa formulir atau bukti
transaksi lainnya. Sebelum suatu transaksi diproses terlebih dahulu kita harus melakukan
pengumpulan data transaksi. Pengumpulan data-data transaksi ini tidak dapat dipisahkan dari
desain suatu formulir, sebab suatu formulir merupakan gambaran atau rekaman dari suatu
transaksi.
Tujuan dari formulir :
a) Formulir dibuat untuk meminta dilakukannya suatu tindakan.
b) Formulir digunakan untuk mencatat tindakan yang telah dilaksanakan.
c) Menangkap data
d) Mernbantu proses pengkomunikasian data dan pengotorisasian operasi departemen
e) Menstandarkan operasi dengan menunjukkan dari apa yang membutuhkan pencatatan
dan tindakan apa yang harus di ambil.
f) Menyediakan berkas permanen untuk analisis masa datang, jika dokumen dipelihara.
Kegiatan yang berhubungan dengan penggunaan formulir biasa disebut sebagai Record
Management. Pertimbangan yang dibutuhkan dalam merancang formulir :
a) Menentukan kebutuhan formulir.
b) Merencanakan formulir yang akan dibuat.
c) Menentukan kuantitas kebutuhan formulir.
d) Mengawasi penggunaan formulir.
e) Menentukan jangka waktu penyimpanan dan pemusnahan.
f) Menentukan alat untuk meyortir dan menyimpan formulir.
10. 2. Proses / Pengolahan (Processing)
Mencakup penggunaan jurnal dan register untuk menyajikan catatan input secara permanen
dan kronologis. Dalam sistem manual, proses disini terdiri dari kegiatan pemasukkan data
transaksi ke dalam jurnal. Dalam sistem komputer, prosesnya dilakukan dengan memasukkan
data ke dalam file transaksi.
Jika perusahaan masih dalam skala kecil, maka dapat digunakan jurnal umum, tapi jika
perusahaan mulai membesar dan aktivitas perusahaan bertambah, tidak dapat lagi digunakan
jurnal umum, harus digunakan jurnal khusus. Misalnya, Jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal
penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas.
Langkah Perancangan Jurnal :
a. Identifikasi karakteristik transaksi.
b. Buat jurnal standar.
c. Merancang jurnal (kolomnya) berdasarkan jurnal standar.
3. Penyimpanan (Storage)
Media penyimpanan dari transaksi secara manual adalah Buku Besar. Buku besar ini
menyediakan ikhtisar transaksi-transaksi keuangan perusahaan. Proses pemasukkan data dari
jurnal kedalam buku besar disebut “POSTING”. Untuk sistem komputer, posting ini dilakukan
dengan mengup-date file master menggunakan file transaksi.
Macam-Macam File penyimpanan :
a. Master File
Merupakan kumpulan catatan(record) yang bersifat tetap dan berisi data yang selalu disesuiakan
dengan keadaan. Dalam operasi manual master file setara dengan Buku Besar dan Buku Besar
Pembantu
b. File Transaksi
11. Kumpulan catatan transaksi yang terjadi yang digunakan untuk up-date master file. Dalam operasi
manual file transaksi ini sama dengan Jurnal
c. File Indeks
Merupakan master file yang berisi data yang digunakan dalam proses menyesuaikan suatu master
file. File indeks berisikan file pelanggan (berisi No.Pelanggan, alamat, maksimum kredit, dll),
digunakan sebagai petunjuk untuk menyesuaikan file piutang (master file).
d. File Tabel
Suatu master file yang berisi data yang digunakan sebagai referens dalam memproses suatu file.
Biasanya berisi data yang bersifat tetap yang digunakan dalam perhitungan-perhitungan, seperti
file gaji karyawan yang digunakan untuk menyusun daftar gaji, file tarif pajak penghasilan yang
digunakan untuk menghitung potongan pajak penghasilan karyawan.
4. Keluaran (output)
Terdapat beragam variasi keluaran dari sistem pemrosesan transaksi, antara lain : Laporan
keuangan, Laporan Operasional, Dokumen Pengiriman, faktur, dsb.
Informasi keluaran biasanya disajikan salah satu dari tiga bentuk, yaitu :
Dokumen
Dokumen adalah catatan transaksi atau data perusahaan lainnya. Beberapa, seperti cek dan
faktur, dikirimkan kepada pihak eksternal. Lainnya, seperti laporan penerimaan dan daftar
permintaan pembelian, digunakan secara internal. Dokumen dapat dicetak atau dapat disimpan
sebagai gambar elektronik di komputer.
Laporan
Laporan digunakan karyawan untuk mengendalikan aktivitas operasional dan oleh manajer
digunakan untuk membuat keputusan dan untuk merumuskan strategi bisnis. Penggunaan
eksternal perlu laporan untuk mengevaluasi profitabilitas perusahaan, menilai kelayakan
kredit, atau mematuhi peraturan yang disyaratkan.
Beberapa output :
12. - Trial balance
- Financial reports
- Operational reports
- Paychecks
Respon pertanyaan
Respon pertanyaan merupakan suatu hasil atau output dari penggunaan sistem pengolahan
transaksi, respon pertanyaan biasanya muncul dikarenakan kurangnya informasi si pengguna
terhadap sistem pengolah transaksi yang digunakan
F. Karakteristik Sisttem Pengolah Transaksi
Sistem pengolahan transaksi memiliki beberapa karakteristik, antara lain sebagai berikut :
1. Volume data yang di-proses relatif sangat besar.
2. Kapasitas penyimpanan data (database) tentu sangat besar.
3. Kecepatan pengolahan di-perlukan sangat tinggi agar data yang banyak bias diperoses
dalam waktu singkat.
4. Sumber data umumnya internal dan keluarannya umumnya untuk keperluan internal.
5. Pengolahan data biasa dilakukan periodik, harian, mingguan, bulanan, dsb.
6. Orientasi data yang dikumpulkan umumnya mengacu pada data masa lalu.
7. Masukan dan keluaran terstruktur, data diformat menurut suatu standar.
8. Komputasi tidak terlalu rumit.
G. Jenis Proses Transaksi
Ada beberapa jenis proses transaksi antara lain :
1) Pemrosesan Tumpuk (Batch processing)
13. Data ditumpuk dulu dalam rentang waktu tertentu, baru kemudian diproses, misalnya data
dikumpulkan antara jam 8:00 sampai dengan jam 12:00, kemudian diproses mulai jam 14:00
sampai dengan jam 17:00.
2) Pemrosesan Seketika (online processing)
Data yang diperoleh dari sumber data langsung diproses pada saat diterima, yang mungkin terjadi
adalah antrian data untuk menunggu giliran, misalnya pemrosesan yang dilakukan pada saat
melakukan transaksi online di depan teller bank.
3) Real time processing
Pemrosesan data tidak boleh ditunda karena waktu sangat kritis, penundaan pengolahan dapat
mengakibatkan sesuatu yang fatal. Misalnya pengolahan data hasilpemantauan aktivitas gunung
berapi.
4) Pemrosesan hibrid (inline)
Perpaduan antara batch dan online. Misalnya pengolahan transaksi di supermarket, dimaa transaksi
penjualan melalui POS (point of sale) langsung dilakukan (online), tetapi pengolahan lebih lanjut
tentang persediaan barang dilakukan setiap jam 10:00 malam.
Beberapa Pengembangan yang dilakukan terhadap sistem pengolah transaksi
1. OLTP (OnLine Transaction Processing)
- Menggunakan arsitektur client-server
- Lebih berkembang dengan adanya teknologi internet
2. CIS (Customer Integrated System)
- Pelanggan dapat melaksanakan transaksinya sendiri
- Contoh : ATM, B2C e-commerce.
H. Tugas Pokok Sistem Pemrosesan Transaksi
Winata (2010) menyatakan ada empat tugas pokok dari sistem pengolahan transaksi, yaitu :
14. 1) Pengumpulan Data: setiap organisasi yang ber-interaksi langsung dengan lingkungannya
dalam penyediaan jasa dan produk, pasti memerlukan sistem yang mengumpulkan data transaksi
yang bersumber dari lingkungan.
2) Manipulasi Data : data transaksi yang dikumpulkan biasanya diolah lebih dahulu sebelum
disajikan sebagai informasi untuk keperluan bagian-bagian dalam organisasi atau menjadi
bahan masukan sistem informasi yang lebih tinggi.
Beberapa tugas manipulasi data adalah sebagai berikut :
a) Klasifikasi : data dikelompokkan menurut kategori tertentu, misalnya menurut jenis
kelamin, menurut agama, menurut golongan, dsb.
b) Sortir : data diurutkan menurut urutan tertentu agar lebih mudah dalam
pencarian data, misalnya di-sortir menurut abjad nama, atau menurut nomer induk, dsb.
c) Perhitungan : melakukan operasi aritmetika terhadap elemen data tertentu,
misalnya menjumlahkan penerimaan dan pengeluaran setiap hari, atau menghitung jumlah
hutang pelanggan, dsb.
d) Pengikhtisaran : melakukan peringkasan data (summary) seperti sintesa data
menjadi total, sub-total, rata-rata, dsb.
3) Penyimpanan data : data transaksi harus di-simpan dan dipelihara sehingga selalu siap
memenuhi kebutuhan para pengguna.
4) Penyiapan dokumen : beberapa dokumen laporan harus disiapkan untuk memenuhi keperluan
unit-unit kerja dalam organisasi
Kesimpulan
Dari penjelasan diatas, dapat ditarik beberapa kesimpulan :
1. Transaksi merupakan suatu bentuk kegiatan dalam perusahaan yang dapat menimbulkan
perubahan posisi keuangan perusahaan, contohnya menjual, membeli, serta membayar berbagai
macam biaya lainnya.
15. 2. Pengertian transaksi menurut Skousen (2007:71) dalam bukunya yang berjudul
”Pengantar Akuntansi Keuangan” menyatakan bahwa : “Pertukaran barang dan jasa antara
(baik individu, perusahaan-perusahaan dan organisasi lain) kejadian lain yang mempunyai
pengaruh ekonomi atas bisnis.“
3. Sistem Pengolahan Transaksi (Transaction Processing System disingkat TPS) adalah
sistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengolahan data pada suatu organisasi.
4. Jogiyanto (2005: 221-222) menyatakan “sistem informasi yang digunakan untuk level
operasional disebut juga dengan nama SPT (Sistem Pengolahan Transaksi) atau TPS
(Transaction Processing System). Disebut dengan sistem pengolahan transaksi (Transaction
Processing System) karena sistem ini menangkap transaksi-transaksi bisnis yang terjadi,
.mencatatnya di dokumen-dokumen dasar, memasukanya ke dalam sistem informasi dan
merekamnya ke basis data dan mengolahnya menjadi informasi-informasi pencatatan nilai (score-
keeping information).”
5. Siklus akuntansi adalah siklus yang menunjukkan langkah-langkah yang diperlukan
dalam penyelesaian proses akuntansi secara manual.
6. Siklus Pengolahan Data (data processing cycle) adalah operasi yang dilakukan pada data untuk
menghasilkan informasi yang penting dan relevan.
7. Tujuan Sistem Pengolah Transaksi, ada beberapa tujuan dari sistem pengolah transaksi antara
lain: Mencatat setiap transaksi yang terjadi; Mempercepat proses yang terjadi di dalam suatu
perusahaan; Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu Meningkatkan kinerja
dan layanan perusahaan.
8. Ada 4 komponen dalam pemrosesan yang terdiri dari Input, Proses (processing),
Penyimpanan (Storage), Output.
9. Karakteristik Sisttem Pengolah Transaksi antara lain sebagai berikut: Volume data yang di-
proses relatif sangat besar; Kapasitas penyimpanan data (database) tentu sangat besar Kecepatan
pengolahan di-perlukan sangat tinggi agar data yang banyak bisa diperoses dalam waktu singkat;
Sumber data umumnya internal dan keluarannya umumnya untuk keperluan internal; Pengolahan
data biasa dilakukan periodik, harian, mingguan, bulanan. Orientasi data yang dikumpulkan
16. umumnya mengacu pada data masa lalu Masukan dan keluaran terstruktur, data diformat menurut
suatu standar Komputasi tidak terlalu rumit.
10. Jenis Proses Transaksi antara lain: Pemrosesan Tumpuk (Batch processing), Pemrosesan
Seketika (online processing), Real time processing, Pemrosesan hibrid (online).
11. Tugas Pokok Sistem Pemrosesan Transaksi, Winata (2010) menyatakan ada empat tugas pokok
dari sistem pengolahan transaksi, yaitu: Pengumpulan Data, Manipulasi Data, Penyimpanan
data, dan Penyiapan dokumen.
DAFTAR PUSTAKA
Azhar Susanto, 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya
Marshall B. Romney dan Paul John Steintbart, 2015. Accounting Information Systems, edisi-13,
Pearson Education Limited, England.
James A. Hall, 2013. Accounting Information Systems, 8th Edition, South Western Cengage
Learning, USA.
https://www.researchgate.net/publication/332652629_Tugas_Makalah_SIA_Sistem_Pengola
han_Transaksi_Keuangan
https://kelompok5offifeum.files.wordpress.com/2014/03/sistem-pemrosesan-transaksi.docx
https://marlonsn.wordpress.com/2012/05/10/sistem-pemprosesan-transaksi/
http://bagrezhumaneater. blogspot.com/2011/06/share-gombalan-ngakak.html
http://agiewahyuwinata.blogspot.com/2010/01/sistem-pemrosesan-transaksi.html,
https://www.researchgate.net/publication/332875745_kelompok_1_Sistem_Pengelolaan_Tra
nsaksi_Keuangan