Sistem informasi akuntansi (SIA) memberikan informasi keuangan yang akurat dan tepat waktu untuk membantu pengambilan keputusan manajerial dan operasional perusahaan. SIA juga menghasilkan laporan keuangan untuk pemangku kepentingan eksternal. SIA terdiri dari proses pemrosesan transaksi harian, pencatatan, dan pelaporan yang mendukung berbagai siklus bisnis perusahaan.
Si & pi, hanifah fuadah, hapzi ali, sistem informasi dan tinjauan sia, universitas mercu buana. 2018.
1. Sistem Informasi dan Tinjauan SIA
I. Pengertian Sistem Informasi
Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya yang
berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Biasanya dibuat untuk menangani
sesuatu yang berulang kali atau yang secara rutin terjadi. Informasi adalah data yang
berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengambil keputusan
yang tepat. Karakteristik informasi yang realible harus memenuhi syarat relevan, tepat
waktu, akurat dan lengkap.
Menurut Tata Sutabri (2005:36), sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu
organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung
fungsi organisasi yang bersifat manajerial dalam kegiatan strategi dari suatu organisasi
untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang
diperlukan.
II. Tinjauan SIA
1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi
guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan
mengoperasikan bisnis. Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem informasi
yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Sistem Informasi
Akuntansi merupakan sistem informasi fungsional yang mendasari sistem informasi
fungsional yang lainnya seperti sistem informasi keuangan, sistem informasi pemasaran,
sistem informasi produksi dan sistem informasi sumber daya manusia. Sistem-sistem
informasi lain membutuhkan data keuangan dari sistem informasi akuntansi.
2. Peran SIA dalam rantai nilai
Pada umumnya organisasi bertujuan menyediakan nilai untuk pelanggan. Hal tersebut
membutuhkan pelaksanaan berbagai kegiatan yang berbeda-beda, dan dapat
dikonseptualisasikan dalam bentuk rantai nilai (value chain). Rantai nilai organisasi terdiri
2. dari lima aktivitas utama (primary activities) yang secara langsung memberikan nilai kepada
para pelanggannya, yaitu:
Inbound logistics terdiri dari penerimaan, penyimpanan, dan distribusi bahan-bahan
masukan yang digunakan oleh organisasi untuk menghasilkan produk dan jasa yang
dijualnya.
Operasi (operations) adalah aktivitas-aktivitas yang mengubah masukan menjadi jasa
atau produk yang sudah jadi.
Outbond logistics adalah aktivitas-aktivitas yang melibatkan distribusi produk yang
sudah jadi ke para pelanggan.
Pemasaran dan penjualan mengarah pada aktivitas-aktivitas yang berhubungan
dengan membantu para pelanggan untuk membeli jasa atau produk yang dihasilkan
organisasi.
Pelayanan (service) memberikan dukungan pelayanan purna jual kepada para
pelanggan.
Model rantai nilai menunjukkan bahwa SIA adalah aktivitas pendukung. SIA dapat
menambah nilai bagi organisasi dengan cara memberikan informasi yang akurat dan tepat
waktu, agar kelima aktivitas utama rantai nilai dapat dilaksanakan dengan lebih efektif dan
efisien. SIA yang dirancang dengan baik dapat melakukan hal ini dengan cara:
memperbaiki kualitas dan mengurangi biaya untuk menghasilkan produk atau jasa.
memperbaiki efisiensi. SIA yang dirancang dengan baik dapat membantu
memperbaiki efisiensi jalannya suatu proses dengan memberikan informasi yang
lebih tepat waktu.
memperbaiki pengambilan keputusan. SIA dapat memperbaiki pengambilan
keputusan dengan memberikan informasi dengan tepat waktu.
berbagi pengetahuan. SIA yang dirancang dengan baik bisa
3. 3. Siklus-Siklus Pemrosesan Transaksi
Sistem Informasi Akuntansi meliputi beragam aktivitas yang berkaitan dengan siklus-
siklus pemrosesan transaksi perusahaan, yaitu :
1. Siklus pendapatan. Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pendistribusian barang
dan jasa ke entitas-entitas lain dan pengumpulan pembayaran-pembayaran yang
berkaitan.
2. Siklus pengeluaran. Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan barang dan
jasa dari entitas-entitas lain dan pelunasan kewajiban-kewajiban yang berkaitan.
3. Siklus produksi. Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pengubahan sumber daya
menjadi barang dan jasa.
4. Siklus keuangan. Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan peroleh dan manajemen
dana-dana modal, termasuk kas.
4. Siklus-Siklus Pencatatan Transaksi
Sistem Informasi Akuntansi meliputi beragam aktivitas yang berkaitan dengan siklus-
siklus pencatatan transaksi perusahaan, yaitu :
1. Penjurnalan, yaitu menganalisis dan mencatat transaksi dalam jurnal (buku harian).
2. Melakukan posting ke Buku Besar yaitu memindahkan debet dan kredit dari jurnal ke
rekening Buku Besar.
3. Penyusunan Neraca Saldo yaitu menyiapkan Neraca Saldo unttuk mengecek
keseimbangan Buku Besar.
4. Membuat ayat jurnal penyesuaian dan memasukkan jumlahya pada Neraca Saldo.
5. Membuat ayat-ayat penutup yaitu menjurnal dan memindahbukukan ayat-ayat
penutup.
6. Penyusunan Laporan Keuangan yaitu Laporan Rugi Laba, Laporaan Perubahan Modal
dan Neraca.
Sistem informasi akuntansi menyediakan nilai untuk pelanggan. Hal tersebut
membutuhkan pelaksanaan berbagai kegiatan yang berbeda-beda, dan dapat
dikonseptualisasikan dalam bentuk rantai nilai (value chain) dan memberikan dukungan
pelayanan purna jual kepada para pelanggan.
4. Organisasi juga melaksanakan berbagai aktivitas pendukung (support activities) yang
memungkinkan kelima aktivitas utama tersebut dilaksanakan secara efisien dan efektif.
Aktivitas-aktivitas pendukung tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu:
Infrastruktur perusahaan mengarah pada aktivitas-aktivitas akuntansi, keuangan, hukum,
dan administrasi umum yang penting bagi sebuah organisasi untuk beroperasi. SIA adalah
bagian dari infrastruktur perusahaan.
Sumber daya manusia melibatkan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan
perekrutan, pengontrakan, pelatihan, dan pemberian kompensasi dan keuntungan bagi
pegawai. (Sistem Personalia).
Teknologi merupakan aktivitas yang meningkatkan produk atau jasa. Contoh:
penelitian dan pengembangan, investasi dalam teknologi informasi yang baru, Wilayah
pemekaran usaha, Penambahan tempat wisata, pengembangan Website, dan desain
produk. (Sistem Manajemen dan Sistem Geografi).
Pembelian (purchasing) termasuk seluruh aktivitas yang melibatkan perolehan dari
kumpulan fasilitas untuk sebuah produk jasa yang digunakan untuk melaksanakan aktivitas-
aktivitas utama. (Sistem Manajemen dan Sistem Akuntansi).
Penjualan (sales) termasuk seluruh aktivitas yang melibatkan perolehan dari kumpulan
penjualan untuk seluruh produk jasa yang telah terjual untuk pelanggan. (Sistem
Manajemen dan Sistem Akuntansi).
Sistem informasi akuntansi bersama-sama dengan sistem informasi lainnya
menyediakan informasi yang dibutuhkan manajemen sebagai dasar pengambilan
keputusan. Sistem informasi akuntansi digunakan untuk pengukuran, analisis, dan
memberikan informasi keuangan untuk membuat keputusan guna mencapai tujuan
organisasi. Manajer juga menggunakan informasi tersebut untuk memilih,
mengkomunikasikan, dan mengimplementasikan strategi.
Para manajer juga menggunakan informasi tersebut untuk mengkoordinasikan
desain produk, produksi, dan keputusan marketing. Informasi akuntansi manajemen
meningkatkan pengambilan keputusan, memberi petunjuk pengembangan strategi, dan
mengevaluasi strategi yang telah dijalankan, dan fokus pada usaha yang berhubungan
dengan pengembangan kinerja organisasi dan mengevaluasi kontribusi dan kinerja
organisasi unit dan kinerjanya.
Sistem informasi akuntansi juga tak kalah penting untuk pihak diluar perusahaan
karna sebagai penghasil informasi dalam bentuk laporan keuangan yang berguna sebagai
dasar penilaian dan analisa terhadap kondisi perusahaan. Pada peran ini sistem informasi
akuntansi memberikan laporan keuangan yang akan kembali lagi membantu untuk para
investor mengambil keputusan.
5. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa SIA sangatlah penting bagi perusahaan dan
organisasi. SIA memiliki banyak peran penting dalam perusahaan, seperti memperbaiki
kualitas dan mengurangi biaya dalam menghasilkan barang dan jasa, memperbaiki
pengambilan keputusan, dan menciptakan keunggulan kompetitif.
III. Sistem Pengolahan Transaksi
1. Sistem Pemrosesan Transaksi (TPS)
Sistem Pemrosesan Transaksi adalah sistem yang menjadi pintu utama dalam
pengumpulan dan pengolahan data pada suatu organisasi. Sistem yang berinteraksi
langsung dengan sumber data (misalnya pelanggan) adalah sistem pengolahan transaksi,
dimana data transaksi sehari-hari yang mendukung operasional organisasi dilakukan. Tugas
utama TPS adalah mengumpulkan dan mempersiapkan data untuk keperluan sistem
informasi yang lain dalam organisasi, misalnya untuk kebutuhan sistem informasi
manajemen, atau kebutuhan sistem informasi eksekutif.
2. Teknik pengolahan data yang biasa diperoleh ada empat macam, yaitu
– Batch processing : data yang diperoleh dari sumber data biasanya dikumpulkan atau
ditumpuk, lalu diproses pada waktu-waktu tertentu, misalnya data dikumpulkan antara jam
8:00 sampai dengan jam 12:00, kemudian diproses mulai jam 14:00 sampai dengan jam
17.00
– Online processing : data yang diperoleh dari sumber data langsung diproses pada saat
diterima, yang mungkin terjadi adalah antrian data untuk menunggu giliran, misalnya
pemrosesan yang dilakukan pada saat melakukan transaksi online di depan teller bank.
– Real-time processing : pemrosesan data tidak boleh ditunda karena waktu sangat kritis,
penundaan pengolahan dapat mengakibatkan sesuatu yang fatal. Misalnya pengolahan data
hasil pemantauan aktivitas gunung berapi.
– Inline processing : biasa juga disebut sebagai hybrid-processing, yaitu kombinasi antara
batch-processing dan online-processing. Misalnya pengolahan transaksi di supermarket,
dimana transaksi penjualan melalui POS (point of sale) langsung dilakukan (online), tetapi
pengolahan lebih lanjut tentang persediaan barang dilakukan setiap jam 10:00 malam
6. 3. Komponen-komponen Sistem Pemrosesan Transaksi
a. Dokumen Sumber
Kebanyakan transaksi dicatat pada dokumen sumber, selain menyediakan catatan-
catatan tertulis dokumen sumber berfungsi :
1. Memicu meng-otorisasi operasi fisik. Sebagai contoh surat pesanan penjualan meng-
otorisasi pengiriman barang dan gangguan kepada pelanggan.
2. Memantau arus fisik. Misalnya surat pesanan penjualan digunakan untuk
memperlihatkan pergerakan barang pesanan dari gudang ke tempat pengiriman.
3. Mencerminkan akuntabilitas atas tindakan yang diambi. lMisalnya tagihan dari
pemasok diparaf untuk memperlihatkan bahwa tagihan ini sudah diperiksa
kebenarannya.
4. Menjaga kemutakhiran dan kelengkapan basis data. Sebagai contoh kopi faktur
penjualan digunakan untuk memutakhirkan saldo dalam catatan sediaan. Catatan
pelanggan dan kemudian diarsipkan untuk kepentingan riwayat penjualan.
5. Menyediakan data yang dibutuhkan untuk keluaran. Misalnya data dalam surat
pesanan penjualan digunakan untuk menyiapkan faktur penjualan dan ikhtiar
penjualan.
b. Jurnal dan Register
Jurnal dan register merupakan catatan akunting yang memuat data dalam urutan
kronologis. Jurnal merupakan catatan akunting formal awal dalam sistem manual.
Mengikhtiarkan data transaksi dalam satu keuangan. Register berfungsi sebagai pengganti
jurnal atau catatan kronologis atau buku harian untuk data atau peristiwa yang tidak
bersifat keuangan.
c. Buku Besar dan Arsip
Buku besar (ledger) mengikhtiarkan status perkiraan dalam satuan keuangan. Nilai
transaksi yang muncul dalam jurnal dipindahkan atau diposkan ke pos perkiraan yang
sesuai. Melalui proses posting ini status setiap perkiraan yang terpengaruh dimutakhirkan
7. dengan menaikkan atau menurunkan saldo perkiraan sebesar nilai transaksi. Jadi, jika jurnal
menekankan pada kegiatan transaksi, buku besar menekankan pada status perkiraan.
d. Laporan dan Dokumen
Berbagai laporan umumnya dihasilkan dari pemrosesan transaksi. Salah satu jenis
keluaran laporan dikenal sebagai laporan keuangan. Sejumlah besar dokumen operasional
juga dihasilkan oleh sistem pemrosesan transaksi. Beberapa dari dokumen ini dihasilkan
untuk memicu tindakan. Dokumen lain dihasilkan untuk mencatat tindakan-tindakan yang
telah diselesaikan. Dokumen operasional tertentu yang disiapkan oleh sistem pemrosesan
transaksi perusahaan menjadi masukan dokumen sumber untuk pemrosesan lebih lanjut.
e. Bagian Perkiraan dan Kode Lainnya
Transaksi akunting harus diklasifikasikan dan dikodekan sebelum diposkan ke dalam buku
besar. Bagan perkiraan merupakan daftar berkode dari perkiraan-perkiraan yang termuat
dalam buku besar umum perusahaan. Pada dasarnya, ini merupakan struktur data keuangan
perusahaan. Bagan perkiraan ini bukan saja memungkinkan pengklasifikasian dan
pengkodean data transaksi melainkan juga menyediakan elemen-elemen data rinci untuk
menyusun dan menyajikan informasi dalam laporan keuangan
f. Rangkaian Audit
Rangkaian audit adalah seperangkat mata rantai yang dibentuk oleh elemen-elemen
pemrosesan transaksi pokok. Rangkaian audit merupakan alat untuk melakukan
penelusuran dari dokumen-dokumen sumber melalui jurnal dan buku besar sampai ke total
ikhtisar dalam laporan keuangan atau keluaran keuangan lainnya, dan sebaliknya.
Disamping membantu audit sistem pemrosesan transaksi. Rangkaian audit memungkinkan :
1. Koreksi kesalahan yang terdeteksi
2. Menjawab pertanyaan
3. Rekonstruksi arsip
8. g. Tindakan Pengendalian dan Pengamanan
Pemrosesan transaksi yang baik menuntut adanya berbagai tindakan pengendalian dan
pengamanan. Contoh pengendalian yang telah dijelaskan meliputi bagan perkiraan,
perkiraan pengendali, rangkaian audit, dan metode pemrosesan sekali tulis. Pengendalian
seperti itu harus didukung dengan dokumentasi yang memadai, meliputi :
1) manual prosedur, dan
2) uraian tanggung jawab yangdibebankan kepada mereka yang terlibat dalam
pemrosesan transaksi
4. Ada empat tugas pokok dari sistem pengolahan transaksi, yaitu:
1. Pengumpulan Data : setiap organisasi yang ber-interaksi langsung dengan
lingkungannya dalam penyediaan jasa dan produk, pasti memerlukan sistem yang
mengumpulkan data transaksi yang bersumber dari lingkungan.
2. Manipulasi Data : data transaksi yang dikumpulkan biasanya diolah lebih dahulu
sebelum disajikan sebagai informasi untuk keperluan bagian-bagian dalam organisasi
atau menjadi bahan masukan sistem informasi yang lebih tinggi. Beberapa tugas
manipulasi data adalah sebagai berikut:
1) Klassifikasi : data dikelompokkan menurut kategori tertentu, misalnya menurut
jenis kelamin, menurut agama, menurut golongan, dsb.
2) Sortir : data diurutkan menurut urutan tertentu agar lebih mudah dalam
pencariandata, misalnya di-sortir menurut abjad nama, atau menurut nomer
induk, dsb.
IV. Sistem Perencanaan Perusahaan
1. Definisi
Perencanaan sumber daya perusahaan, atau sering disingkat ERP dari istilah bahasa
Inggrisnya, enterprise resource planning, adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi
perusahaan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan
9. mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun
distribusi di perusahaan bersangkutan.
2. Sejarah
ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning (MRP II) dimana MRP II
sendiri adalah hasil evolusi dari Material Requirement Planning (MRP) yang berkembang
sebelumnya. Sistem ERP secara modular biasanya menangani proses manufaktur, logistik,
distribusi, persediaan (inventory), pengapalan, invoice dan akuntasi perusahaan. Ini berarti
bahwa sistem ini nanti akan membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan,
pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas dan sumber daya
manusia.
3. Karakter Sistem
ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan bahwa
pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini. Berbeda dengan Front
Office System yang langsung berurusan dengan pelanggan seperti sistem untuk e-
Commerce, Customer Relationship Management (CRM), e-Government dan lain-lain.
4. Modul ERP
Secara modular, software ERP biasanya terbagi atas modul utama yakni Operasi serta
modul pendukung yakni Finansial dan akuntasi serta Sumber Daya Manusia.
5. Modul Operasi
General Logistics, Sales and Distribution, Materials Management, Logistics Execution,
Quality Management, Plant Maintenance, Customer Service, Production Planning and
Control, Project System, Environment Management.
6. Modul Finansial dan Akuntansi
General Accounting, Financial Accounting, Controlling, Investment Management,
Treasury, Enterprise Controlling.
7. Modul Sumber Daya Manusia
Personnel Management, Personnel Time Management, Payroll, Training and Event
Management, Organizational Management, Travel Management.
8. Keuntungan penggunaan ERP
1. Integrasi data keuangan
Untuk mengintegrasikan data keuangan sehingga top management bisa melihat dan
mengontrol kinerja keuangan perusahaan dengan lebih baik
10. 2. Standarisasi Proses Operasi
Menstandarkan proses operasi melalui implementasi best practice sehingga terjadi
peningkatan produktivitas, penurunan inefisiensi dan peningkatan kualitas produk.
3. Standarisasi Data dan Informasi
Menstandarkan data dan informasi melalui keseragaman pelaporan, terutama untuk
perusahaan besar yang biasanya terdiri dari banyak business unit dengan jumlah dan
jenis bisnis yang berbeda-beda.
9. Keuntungan yang bisa diukur:
1] Penurunan inventori
2] Penurunan tenaga kerja secara total
3] Peningkatan service level
4] Peningkatan kontrol keuangan
5] Penurunan waktu yang di butuhkan untuk mendapatkan informasi
10. Memilih ERP
1. Latar Belakang
Investasi ERP sangat mahal dan pilihan ERP yang salah bisa menjadi mimpi buruk. ERP
yang berhasil digunakan oleh sebuah perusahaan tidak menjadi jaminan berhasil di
perusahaan yang lain. Perencanaan harus dilakukan untuk menyeleksi ERP yg tepat. Bahkan
dalam beberapa kasus yang ekstrim, evaluasi pilihan ERP menghasilkan rekomendasi untuk
tidak membeli ERP, tetapi memperbaiki Business Process yang ada. Tidak ada ‘keajaiban’
dalam ERP software. Keuntungan yang didapat dari ERP adalah hasil dari persiapan dan
implementasi yang efektif. Tidak ada software atau sistem informasi yang bisa menutupi
business strategy yang cacat dan business process yang ‘parah’. Secara singkat, tidak semua
ERP sama kemampuannya dan memilih ERP tidaklah mudah (paling tidak, tidaklah
sederhana), dan memilih ERP yang salah akan menjadi bencana yang mahal.
2. Suksesor Penerapan
Syarat sukses memilih ERP Pengetahuan dan Pengalaman. Pengetahuan adalah
pengetahuan tentang bagaimana cara sebuah proses seharusnya dilakukan, jika segala
sesuatunya berjalan lancar. Pengalaman adalah pemahaman terhadap kenyataan tentang
bagaimana sebuah proses seharusnya dikerjakan dengan kemungkinan munculnya
permasalahan. Pengetahuan tanpa pengalaman menyebabkan orang membuat
perencanaan yang terlihat sempurna tetapi kemudian terbukti tidak bisa
11. diimplementasikan. Pengalaman tanpa pengetahuan bisa menyebabkan terulangnya atau
terakumulasinya kesalahan dan kekeliruan karena tidak dibekali dengan pemahaman yang
cukup.
11. Pemilihan Metodologi
Metodologi yang berkaitan dengn ERP. Ada struktur proses seleksi yang sebaiknya
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam memilih ERP. Proses seleksi tidak
harus selalu rumit agar efektif. Yang penting organized, focused dan simple. Proses seleksi
ini biasanya berkisar antara 5-6 bulan sejak dimulai hingga penandatanganan order
pembelian ERP (BK. Khaitan, weblink). Berikut ini adalah akivitas yg sebaiknya dilakukan
sebagai bagian dari proses pemilihan software ERP: analisa strategi bisnis, analisa sumber
daya manusia, analisa infrastruktur dan analisa software
12. Analisa Strategi Usaha
• Bagaimana level kompetisi di pasar dan apa harapan dari customers?
• Adakah keuntungan kompetitif yang ingin dicapai?
• Apa strategi bisnis perusahaan dan objectives yang ingin dicapai?
• Bagaimana proses bisnis yang sekarang berjalan vs proses bisnis yang diinginkan?
• Adakah proses bisnis yang harus diperbaiki?
• Apa dan bagaimana prioritas bisnis yang ada dan adakah rencana kerja yang disusun
untuk mencapai objektif dan prioritas tersebut?
• Target bisnis seperti apa yang harus dicapai dan kapan?
13. Analisa Sumberdaya Manusia
• Bagaimana komitmen top management terhadap usaha untuk implementasi ERP?
• Siapa yg akan mengimplementasikan ERP dan siapa yg akan menggunakannya?
• Bagaimana komitmen dari tim implementasi?
• Apa yg diharapkan para calon user thd ERP?
• Adakah ERP champion yg menghubungkan top management dgn tim?
• Adakah konsultan dari luar yg disiapkan untuk membantu proses persiapan?
14. Analisa Infrastruktur
• Bagaimanakah kelengkapan infrastruktur yang sudah ada (overall networks,
permanent office systems, communication system dan auxiliary system) ?
• Seberapa besar budget untuk infrastruktur?
• Apa infrastruktur yang harus disiapkan?
12. 15. Analisa Perangkat Lunak
• Apakah perangkat lunak tersebut cukup fleksibel dan mudah disesuaikan dengan
kondisi perusahaan?
• Apakah ada dukungan layanan dari penyedia, tidak hanya secara teknis tapi juga untuk
kebutuhan pengembangan sistem di kemudian hari?
• Seberapa banyak waktu untuk implementasi yang tersedia?
• Apakah perangkat lunak memiliki fungsi yang bisa meningkatkan proses bisnis
perusahaan?
16. Penerapan ERP
Berikut ini adalah ringkasan poin-poin yg bisa digunakan sebagai pedoman pada saat
implementasi ERP: ERP adalah bagian dari infrastruktur perusahaan, dan sangat penting
untuk kelangsungan hidup perusahaan. Semua orang dan bagian yang akan terpengaruh
oleh adanya ERP harus terlibat dan memberikan dukungan. ERP ada untuk mendukung
fungsi bisnis dan meningkatkan produktivitas, bukan sebaliknya. Tujuan implementasi ERP
adalah untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Pelajari kesuksesan dan kegagalan
implementasi ERP, jangan berusaha membuat sendiri praktek implementasi ERP. Ada
metodologi tertentu untuk implementasi ERP yang lebih terjamin keberhasilannya.
17. Gagalnya ERP
Waktu dan biaya implementasi yang melebihi anggaran.
Pre-implementation tidak dilakukan dengan baik.
Strategi operasi tidak sejalan dengan business process design dan pengembangannya.
Orang-orang tidak disiapkan untuk menerima dan beroperasi dengan sistem yang baru
18. Tanda-tanda kegagalan ERP
Kegagalan ERP biasanya ditandai oleh adanya hal-hal sebagai berikut:
Kurangnya komitmen top management
Kurangnya pendefinisian kebutuhan perusahaan (analisa strategi bisnis)
Cacatnya proses seleksi software (tidak lengkap atau terburu-buru memutuskan)
Kurangnya sumber daya (manusia, infrastruktur dan modal)
Kurangnya ‘buy in’ sehingga muncul resistensi untuk berubah dari para karyawan
Kesalahan penghitungan waktu implementasi
Tidak cocoknya software dgn business process
13. Kurangnya training dan pembelajaran
Cacatnya project design & management
Kurangnya komunikasi
Saran penghematan yang menyesatkan
19. Software ERP
Berikut adalah software ERP yang saat ini beredar, baik yang berlisensi bayar maupun
open source :
Dynamics AX
Compiere
ORACLE
JDE
BAAN
MFGPro
Protean
Magic
aLTiUs
SAP
Onesoft
IFS
AGRESSO
INTACS
BOSERP
EuClid System
Mincom Ellipse
Axapta
SPIN
Datadigi Indonesia
WD_ERP-SYS
14. V. Implementasi Sistem Informasi
Implementasi sistem informasi akuntansi di PT Madani Sentra Multi Jasa
menggunakan software accurate yang digunakan di setiap bagian, yaitu marketing, gudang,
operasional dan keuangan. Berikut ini adalah proses penjualan di PT Madani Sentra Jasa.
FLOWCHART SISTEM PENJUALAN
15. Melibatkan :
1. Bagian Marketing
Bagian ini adalah bagian dimana bertugas dan bertanggung jawab atas penjualan dan
pemasaran produk perusahaan dalam hal ini adalah shock breaker.
Bagian marketing harus merencanakan, menetapkan diskon, menetapkan cara-cara promosi
dan mendistribusikannya kepada pelanggan yang potensial termasuk dealer.
Bagian marketing bertugas memberikan dan mempresentasikan shock breaker kepada para
customer. Apabila customer setuju untuk membeli, maka marketing membuat form order
pemesanan yang dimana form ini akan diproses oleh bagian operasional. Form order
pemesanan yang sudah dikonfirmasi oleh bagian operasional, akan diproses untuk dibuat
invoice. Invoice ini berfungsi untuk dilakukan pembayaran oleh customer. Pembayaran
pelunasan dilakukan oleh customer sebelum pengiriman atau penerimaan shock breaker
dan marketing mengeluarkan kwitansi. Invoice dan Kwitansi berjumlah 4 rangkap dimana
lembar ke – 1 untuk customer, lembar ke – 2 untuk bagian keuangan, lembar ke – 3 untuk
bagian gudang dan lembar ke-4 untuk bagian operasional.
2. Bagian Gudang
Bagian Gudang adalah bagian yang mengkonfirmasi ketersedian barang ketika ada pesanan
penjualan dari bagian marketing. Bagian gudang akan memberitahukan ke bagian
operasional apabila barang tersebut tersedia yang selanjutnya akan diproses bagian
operasional untuk dibuatkan invoice. Selain itu, bagian gudang juga memproses pengiriman
penjualan apabila ada konfirmasi dari bagian operasional bahwa customer telah membayar
lunas.
3. Bagian Operasional
Bagian operasional adalah bagian dimana bertanggung jawab dalam invoice, pengecekan
uang masuk atas pembayaran customer, pembatalan, penghitungan serta kalkulasi harga
shock breaker.
Bagian operasional memulai tugasnya setelah menerima form order pemesanan dari bagian
marketing maka bagian operasional menyiapkan invoice yang akan digunakan oleh
marketing untuk menagih pembayaran dari customer sesuai dengan jadwal pengiriman
barang yang diminta. Apabila customer telah membayar, maka bagian operasional akan
memberitahukan ke bagian gudang untuk dilanjutkan ke proses pengiriman barang.
4. Bagian Keuangan
Bagian keuangan adalah bagian terakhir dalam sistem akuntansi penjualan tunai. Bagian
keuangan memulai tanggung jawabnya setelah bagian operasional mengeluarkan invoice
untuk dilakukan pembayaran oleh customer. Invoice dan kwitansi yang ada akan dimasukan
16. ke dalam software accurate yaitu berupa penjurnalan lalu akan secara otomatis
memposting dan akan berakhir ke neraca saldo dan setelah dilakukan penyesuaian akan
menghasilkan laporan keuangan yaitu laporan laba rugi komprehensif dan akan
mempengaruhi laporan perubahan posisi keuangan dan laporan perubahan equitas
Sistem Informasi Akuntansi ini mengkaitan keempat bagian tersebut untuk berkoordinasi
untuk menghasilkan sebuah informasi mengenai posisi keuangan perusahaan tersebut yaitu
Laporan Penjualan setiap bulannya dan Laporan Keuangan setiap akhir tahun.
Dari banyaknya fungsi-fungsi SIA terdapat 3 fungsi utama yang dibentuk SIA pada
perusahaan selain digunakan untuk pengambilan keputusan juga terdiri dari,
mengumpulkan dan menyimpan data transaksi, memproses data menjadi informasi yang
dapat, serta melakukan kontrol terhadap aset perusahaan.
Informasi akuntansi yang dihasilkan SIA ada 2 yaitu Informasi Akuntansi Keuangan
yang berbentuk laporan keuangan dan Informasi Akuntansi Manajemen yang digunakan
untuk pengambilan keputusan oleh perusahaan. Lingkup SIA menelusuri sejumlah besar
informasi mengenai pesanan penjulalan, penjualan dalam satuan unit dan mata uang,
penagih kas, pesanan pembelian, penerimaan barang, pembayaran, gaji dan jam kerja.
Referensi :
Sistem Pengolahan Transaksi. 1 April 2018. https://syani3z.wordpress.com/2012/05/09/sistem-
pengolahan-transaksi/.
Sistem Perencanaan Sumber Daya. 1 April 2018. http://mohamad-
khaidir.blogspot.co.id/2013/07/sistem-perencanaan-sumber-daya_23.html.
Tata Sutabri. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta.
Tinjauan Menyeluruh SIA. 1 April 2018. http://ndutagen.blogspot.co.id/2013/09/tinjauan-
menyeluruh-sia.html.