Artikel ini membahas implementasi sistem pengolah transaksi keuangan pada PT. LAGOA NUSANTARA, mencakup definisi transaksi keuangan, siklus akuntansi, dokumen transaksi dan sumber bukti transaksi, serta jurnal.
TM 2- IMPLEMENTASI KONSEP SISTEM PENGELOLA TRANSAKSI KEUANGAN PADA PT. LAGOA NUSANTARA
1. IMPLEMENTASI KONSEP SISTEM PENGOLAH TRANSAKSI
KEUANGAN PADA PT. LAGOA NUSANTARA
Dosen Pengampu : Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si
Disusun oleh : DIAH PRIANTIKA
NIM: 43218010180
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mercu Buana
2. 2021
ABSTRAK
Artikel ini disusun guna mengetahui implementasi sistem pengolah transaksi keuangan
perusahaan. Pada dasarnya semua perusahaan memiliki transaksi keuangan yang menjamin
kelangsungan perusahan tersebut baik transaksi operasional maupun non operasional.
Transaksi keuangan dalam perusahaan terjadi dikarenakan aktivitas yang berhubungan
dengan pihak luar perusahaan dalam pertukaran ekonomi dengan pihak-pihak eksternal
tersebut saat penjualan barang dan jasa, pembelian persediaan, pembebanan kewajiban
keuangan dan penerimaan kas dari pelanggan. Transaksi keuangan tersebut harus dikontrol
untuk mengendalikan terjadinya perlakuan yang tidak bertanggung jawab dari divisi masing-
masing.
Artikel ini disusun untuk menyediakan informasi bagi masyarakat luas mengenai
konsep sistem pengolah transaksi keuangan suatu perusahaan yang berupa pentingnya bagi
perusahaan untuk mengimplementasikan sistem pengolah transaksi keuangan, peran sistem
pengolah transaksi keuangan tersebut dalam aktifitas operasional perusahaan, proses dan
mekanisme implementasi sistem pengolah transaksi keuangan pada perusahaan serta
kendala/hambatan dan tantangan yang terjadi pada perusahaan.
3. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem pengolah transaksi keuangan merupakan subsistem input yang mempunyai
peranan penting dalam aktivitas organisasi dengan cara mengumpulkan data dari
sumber– sumber baik dari dalam maupun dari luar lingkungan perusahaan, dan
mentransformasikannya kedalam database.
Sistem pengolah transaksi keuangan sangat penting karena merupakan dasar sistem
bisnis yang melayani level operasional dalam organisasi. Sistem pengolah transaksi
keuangan adastem sistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengolahan
data pada suatu organisasi.
Sistem pengolah transaksi keuangan hampir selalu dimiliki oleh suatu perusahaan,
organisasi, instansi pemerintah karena di dalam suatu perusahaan atau organisasi,
transaksi selalu terjadi dan setiap transaksi yang terjadi harus dicatat. Jika organisasi telah
memiliki Sistem Pengolahan Transaksi atau TPS (Transaction Processing Systems) yang
baik, maka organisasi ini juga telah memiliki basis data yang berisi dengan transaksi-
transaksi bisnis yang telah direkam oleh TPS tersebut.
TPS menghapus rasa bosan saat melakukan transaksi operasional sekaligus mengurangi
waktu, meskipun orang masih harus memasukkan data ke sistem komputer secara manual.
Sistem pengolah transaksi keuangan sangat penting karena merupakan dasar sistem bisnis
yang melayani level operasional dalam organisasi. Output dari sistem ini akan menjadi input
bagi sistem-sistem yang berada pada level manajemen dan level strategis. Setiap proses
bisnis dimulai dari saksi, sehingga sistem pengolah transaksi keuangan yang ditempatkan
oleh suatu perusahaan akan mempengaruhi proses bisnis yang dijalankan.
Sistem pengolah transaksi keuangan akan memproses data yang menguraikan operasi
perusahaan sehari-hari. Pemrosesan ini akan menghasilkan suatu basis data yang
digunakan oleh sistem-sistem lain di dalam perusahaan. Sistem pengolah transaksi
keuangan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi memproses pesanan
pelanggan, memesan penggantian persediaan, dan memelihara buku besar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan definisi transaksi keuangan?
2. Bagaimana siklus akuntansi?
3. Apa yang dimaksud dengan dokumen transaksi, sumber bukti transaksi dan jurnal?
4. 4. Implementasi sistem pengolah transaksi keuangan pada PT. LAGOA NUSANTARA
LITERATUR TEORI
Sistem informasi akuntansi pada dasarnya merupakan integrasi dari berbagai sistem
pengolahan transaksi yang ada di perusahaan yang dulu dikenal sebagai Pengolahan Data
Secara Electronik (PDE) atau Electronic Data Processing (EDP). Sistem -sistem pengolahan
data transaksi di perusahaan yang bekerja di berbagai fungsi organisasi utamanya pada tingkat
operasional, Sistem pengolahan transaksi (SPT) ada di berbagai fungsi bisnis organisasi
dengan tujuan untuk membantu fungsi bisnis tersebut dalam mengolah data operasinya
menjadi informasi yang diperlukan oleh pihak. SPT dikenal juga sebagai subsistem dari sistem
informasi akuntansi seperti sistem informasi akuntansi keuangan dan sistem informasi
akuntansi manajemen.
Sistem informasi akuntansi keuangan dibuat utamanya untuk kepentingan pihak luar luar
organisasi yang ingin mengetahui kondisi keuangan perusahaan. Karena kepentingan
perusahaan bervariasi maka sistem informasi akuntansi ini harus dibuat berdasarkan standar
akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia seperti PSAK, ETAP dan PSAK IFRS. Sistem
informasi akuntansi keuangan juga dikenal sebagai sistem pelaporan keuangan yang dikenal
juga sebagai program aplikasi GL atau SPT keuangan.
Sistem pengolahan transaksi memproses data yang berasal dari kejadian atau peristiwa
ekonomi sebagai akibat dari operasi atau aktivitas internal perusahaan dan sebagai akibat dari
aktivitas perusahaan dengan pihak luar menjadi informasi keuangan/informasi akuntansi
keuangan yang berguna bagi manajemen ditingkat operasional dan pihak lain. Dengan
menggunakan komputer, aktivitas pengolahan transaksi meliputi mengumpulkan, mengirimkan,
memasukan, mengolah dan menyimpan data-data tentang kejadian atau peristiwa ekonomi
yang berasal atau disebabkan oleh aktivitas/operasi organisasi sehari-hari. Beberapa data
setelah diolah menjadi informasi diperlukan oleh pemerintah dan lembaga keuangan seperti
informasi akuntansi keuangan (laporan keuangan). Informasi yang lainnya mungkin diperlukan
untuk mengendalikan operasi organisasi perusahaan, pengambilan keputusan taktis, dan
perencanaan strategis.
Pengolah transaksi (program) dalam mengolah data transaksi dapat melakukannya secara
Batch, secara On-line atau gabungan kedua cara tersebut (Hybrid). Dalam sistem pengolahan
data transaksi secara online, pengolahan data transaksi dilakukan saat transaksi terjadi.
5. PEMBAHASAN
1. Definisi Transaksi Keuangan
Transaksi keuangan dalam perusahaan terjadi dikarenakan aktivitas yang berhubungan
dengan pihak luar perusahaan dalam pertukaran ekonomi dengan pihak-pihak eksternal
tersebut saat penjualan barang dan jasa, pembelian persediaan, pembebanan kewajiban
keuangan dan penerimaan kas dari pelanggan.
Transaksi keuangan tersebut harus dikontrol untuk mengendalikan terjadinya perlakuan
yang tidak bertanggung jawab dari divisi masing-masing.
2. Siklus Akuntansi
Gambar 2.1. Siklus Akuntansi
6. Siklus akuntansi adalah proses pencatatan akuntansi dari seluruh transaksi (aktivitas
perusahaan) mulai dari transaksi awal (penerimaan dan pengeluaran uang secara tunai atau
kredit), pencatatan buku besar (posting), menyusun neraca saldo, ayat jurnal penyesiaan
sampai penyusunan laporan keuangan.
Siklus akuntansi terdiri dari dua bagian yang saling terkait antara lain: tahap pencatatan dan
tahap pelaporan.
Tahap Pencatatan
a. Melakukan transaksi (aktivitas). Analisis atau dokumen aktivitas binis menjadi dasar
untuk pencatatan awal setiap transaksi.
b. Mencatat transaksi dalam jurnal. Berdasarkan dokumen pendukung, transaksi dicatat
dengan menggunakan ayat atau entri jurnal secara kronologis pada awal setiap
transaksi.
c. Memindah bukukan (posting) transaksi kedalam buku besar (ledger). Transaksi yang
telah dikelompokkan dan dicatat pada jurnal diposting pada akun – akun yang sesuai
dengan buku besar (general ledger) dan apabila diperlukan pada buku tambahan atau
buku pembantu (subsidiary ledger).
Tahap Pelaporan
a. Menyiapkan neraca saldo atau neraca percobaan (trial balance) atas akun–akun
dibuku besar.
Neraca saldo berisi daftar setiap akun pada buku besar bersama saldo debit dan kreditnya.
b. Mencatat jurnal penyesuaian.
Sebelum laporan keuangan disiapkan, semua informasi relevan yang belum tercatat
harus diidentifikasi dan dibuatkan penyesuaian yang tepat.
c. Menyiapkan laporan keuangan.
Laporan ini merupakan ikhtisar hasil operasi dari aktivitas perusahaan dan
menunjukkan posisi keuangan serta arus kas yang disiapkan berdasarkan informasi yang
terdiri dari akun yang telah disajikan.
7. d. Menutup akun nominal.
Saldo-saldo akun nominal (sementara) ditutup ke akun laba ditahan. Proses penutupan ini
mengakibatkan akun nominal bersaldo nol (0) pada awal periode berikutnya.
Menyiapkan neraca saldo setelah penutupan atau neraca penutup (post closing trial balance)
untuk memastikan kesamaan atau keseimbangan debit dan kredit setelah jurnal penyesuaian
dan jurnal penutup diposting.
3. Dokumen Transaksi, Sumber Bukti Transaksi dan Jurnal
Dokumentasi Transaksi
Dokumen-dokumen transaksi merupakan tahap awal dari siklus akuntansi. Semua
pencatatan harus ada bukti yang jelas sebagai sumber bukti pencatatan selama proses
penyusunan laporan keuangan yang berasal dari internal (pihak perusahaan yang
menyusun laporan keuangan) maupun dari eksternal (pihak luar yang berhubungan
dengan transaksi dan dokumen).
Sebuah dokumen menyediakan bukti dari peristiwa ekonomi dan dapat digunakan untuk
memulai pemrosesan transaksi. Sebagian dokumen merupakan merupakan hasil dari
pemrosesan transaksi.
Contoh dokumen bukti transaksi:
8. Jenis Dokumen
Dokumen sumber.
Peristiwa-peristiwa ekonomi menimbulkan dokumen-dokumen yang diciptakan pada
awal transaksi. Dokumen ini digunakan untuk menangkap dan menformulasikan data
transaksi yang diperlukan untuk memproses siklus transaksi.
Dokumen Produk.
Adalah hasil transaksi pemrosesan, bukan dokumen yang memicu mekamisme proses.
Dokumen turn around
adalah dokumen produk dari satu sistem yang menjadi dokumen dari sistem lainnya.
Sumber Bukti Transaksi
a. Bukti Kas Masuk,
Bukti kas masuk adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah menerima uang
secara tunai (cash), transaksi ini terjadi karena penjualan tunai maupun penagihan
piutang usaha dan pendapatan bunga.
Contoh bukti kas masuk
9. b. Bukti Kas Keluar,
Contoh bukti kas keluar
Bukti kas keluar adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah mengeluarkan uang tunai,
seperti pembelian peralatan, asset tetap, pembayaran hutang, pembayaran gaji atau
pengeluaran-pengeluaran yang lainnya dilakukan secara tunai.
c. Memo,
Memo adalah bukti pencatatan antar departemen/ divisi dari pimpinan seperti manager
dengan departemen yang ada di lingkungan perusahaan. Memo ini berisikan departemen
pembuat memo, nama, tujuan dan isi yang sifatnya sementara sebelum adanya realisasi
dari memo tersebut.
10. Contoh memo:
Jurnal
Jurnal merupakan pencatatan transaksi secara kronologis. Ketika semua fakta yang
relevan tentang transaksi diketahui, peristiwa dicatat dalan sebuah jurnal dalam urutan
kronologis. Setiap transaksi memerlukan ayat jurnal terpisah, mencerminkan akun-akun
yang dipengaruhi dan jumlah yang akan didebit dan dikredit.
Jenis Jurnal
• Jurnal khusus.
Digunakan untuk mencatat kelas transaksi spesifik yang muncul dalam volume tinggi.
Contoh Jurnal Khusus:
11. • Jurnal umum.
Untuk mencatat transaksi yang jarang terjadi atau tidak sama.
Contoh jurnal umum:
12. KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas, dapat ditarik beberapa kesimpulan :
1. Transaksi merupakan suatu bentuk kegiatan dalam perusahaan yang dapat menimbulkan
perubahan posisi keuangan perusahaan, contohnya menjual, membeli, serta membayar
berbagai macam biaya lainnya.
2. Pengertian transaksi menurut Skousen (2007:71) dalam bukunya yang berjudul
”Pengantar Akuntansi Keuangan” menyatakan bahwa : “Pertukaran barang dan jasa
antara (baik individu, perusahaan-perusahaan dan organisasi lain) kejadian lain yang
mempunyai pengaruh ekonomi atas bisnis.“
3. Sistem Pengolahan Transaksi (Transaction Processing System disingkat TPS) adalah
sistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengolahan data pada suatu
organisasi.
13. 4. Jogiyanto (2005: 221-222) menyatakan “sistem informasi yang digunakan untuk level
operasional disebut juga dengan nama SPT (Sistem Pengolahan Transaksi) atau
TPS (Transaction Processing System). Disebut dengan sistem pengolahan
transaksi (Transaction Processing System) karena sistem ini menangkap transaksi-
transaksi bisnis yang terjadi, .mencatatnya di dokumen-dokumen dasar, memasukanya ke
dalam sistem informasi dan merekamnya ke basis data dan mengolahnya menjadi
informasi-informasi pencatatan nilai (score-keeping information).”
5. Siklus akuntansi adalah siklus yang menunjukkan langkah-langkah yang diperlukan dalam
penyelesaian proses akuntansi secara manual.
6. Siklus Pengolahan Data (data processing cycle) adalah operasi yang dilakukan pada data
untuk menghasilkan informasi yang penting dan relevan.
7. Tujuan Sistem Pengolah Transaksi, ada beberapa tujuan dari sistem pengolah transaksi
antara lain: Mencatat setiap transaksi yang terjadi; Mempercepat proses yang terjadi di
dalam suatu perusahaan; Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu;
Meningkatkan kinerja dan layanan perusahaan.
8. Ada 4 komponen dalam pemrosesan yang terdiri dari Input, Proses (processing),
Penyimpanan (Storage), Output.
9. Karakteristik Sisttem Pengolah Transaksi antara lain sebagai berikut: Volume data yang
di-proses relatif sangat besar; Kapasitas penyimpanan data (database) tentu sangat
besar; Kecepatan pengolahan di-perlukan sangat tinggi agar data yang banyak bisa
diperoses dalam waktu singkat; Sumber data umumnya internal dan keluarannya
umumnya untuk keperluan internal; Pengolahan data biasa dilakukan periodik, harian,
mingguan, bulanan, dsb; Orientasi data yang dikumpulkan umumnya mengacu pada data
masa lalu; Masukan dan keluaran terstruktur, data diformat menurut suatu standar;
Komputasi tidak terlalu rumit.
10. Jenis Proses Transaksi antara lain: Pemrosesan Tumpuk (Batch processing),
Pemrosesan Seketika (online processing), Real time processing, Pemrosesan hibrid
(online).
11. Tugas Pokok Sistem Pemrosesan Transaksi, Winata (2010) menyatakan ada empat tugas
pokok dari sistem pengolahan transaksi, yaitu: Pengumpulan Data; Manipulasi Data,
Penyimpanan data; Penyiapan dokumen.
DAFTAR PUSTAKA
Damayanti, K., Fardinal., (2019). The Effect of Information Technology Utilization,
Management Support, Internal Control, and User Competence on Accounting
Information System Quality. Schollars Bulletin, 5(12), 751-758.
Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M., (2020). The Effect of Level of Education,
Accounting Knowledge, and Utilization Of Information Technology Toward Quality The
Quality of MSME ’ s Financial Reports. The 1st Annual Conference Economics,
Business, and Social Sciences (ACEBISS) 2019, 1(3). https://doi.org/10.4108/eai.3-2-
2020.163573
14. Herliansyah, Y., Nugroho, L., Ardilla, D., & Putra, Y. M., (2020). The Determinants of
Micro, Small and Medium Entrepreneur (MSME) Become Customer of Islamic Banks
(Religion, Religiosity, and Location of Islamic Banks ). The 1st Annual Conference
Economics, Business, and Social Sciences (ACEBISS) 2019, 1, (2).
https://doi.org/10.4108/eai.26-3-2019.2290775
Putra, Y. M., (2018). Implementasi Aplikasi Basis Data Relasional. Modul Kuliah Sistem
Informasi Akuntansi. Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana
Putra, Y. M., (2019). Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs Using
Accounting Applications. Journal of Economics and Business, 2(3), 818-
826. https://doi.org/10.31014/aior.1992.02.03.129