Sim-bramantyo kusuma-hapzi ali-informasi dalam pelaksanaannya-univ mercu buana-2017
1. Persaingan di dunia bisnis semakin ketat, hal ini ditunjukkan dengan meluasnya
persaingan di berbagai belahan dunia. Kondisi persaingan yang semakin ketat, memicu
perusahaan untuk dapat melakukan strategi yang tepat agar dapat bertahan di
dunia bisnis. Berbagai strategi di lakukan, terutama dalam menciptakan keunggulan
bersaing bagi perusahaan. Karena dengan dimilikinya keunggulan bersaing dari
perusahaan diharapkan dengan keunggulan tersebut dapat memuaskan pelanggan
serta membuat pelanggan loyal.
Dalam melakukan strategi pemasaran, perusahaan melakukan berbagai macam cara
untuk dapat memuaskan pelanggannya. Salah satu cara yang di lakukan adalah
dengan melakukan strategi manajemen hubungan pelanggan (CRM). Sebab dengan
hubungan yang baik, perusahaan dapat mengetahui dengan tepat apa yang menjadi
kebutuhan dan keingginan konsumennya.
Menurut Kotler & Amstrong (2006:13) manajemen hubungan pelanggan (CRM) adalah
suatu proses keseluruhan untuk membangun dan memelihara hubungan dengan
konsumen dengan cara menyampaikan nilai superior dan kepuasan konsumen.
Maka, alasan mengapa CRM sangat penting dilakukan :
1. Untuk mengetahui lebih jauh kebutuhan dan harapan melalui sudut pandang
pelanggan sehingga akan memudahkan organisasi pelayanan dalam menyusun
strategi pelayanan
2. Mendorong tingkat loyalitas pelanggan terhadap jasa layanan yang diberikan
oleh organisasi (perusahaan/pemerintah).
3. Untuk meningkatkan pertumbuhan jangka panjang dan
profitabilitas perusahaan melalui pengertian yang lebih baik terhadap kebiasaan
(behavior) pelanggan.
Contoh implementasi CRM pada Nestle adalah Sahabat Nestle atau
website https://rewards.sahabatnestle.co.id yang bertujuan untuk :
· Membangun database pelanggan yang kuat
Pada website tersebut, pelanggan dapat mendaftar dan mengisi sendiri sejumlah
pertanyaan dan informasi yang diajukan. Untuk menarik pelanggan agar memberikan
data-datanya nestle menawarkan benefit untuk pelanggan yang sudah terdaftar menjadi
member.
2. · Membuat profil dari setiap pelanggan
Data yang didapat dari member yang telah terdaftar tentunya akan memberikan
gambaran bagi pihak Nestle tentang kebutuhan, keinginan, dan juga concern
pelanggan tentang produk atau layanan perusahaan. Hasil dari proses inilah yang
nantinya akan dipakai oleh nestle untuk menentukan aktifitas marketing seperti apa
yang cocok diaplikasikan kepada pelanggan mereka.
· Analisis profiabilitas dari tiap-tiap pelanggan
Pada proses pendaftaran, Nestle mengajukan sejumlah pertanyaan tentang seberapa
banyak pelanggan mengkonsumsi produk nestle serta berapa pengeluaran rutin yang
dibelanjakan oleh pelanggan, hal ini bertujuan untuk menilai tingkat pendapatan
pelanggan dan biaya yang harus dikeluarkan untuk melayani masing-masing
pelanggan.
Dengan memperhitungkan aspek tersebut maka Nestle akan dapat mulai memilih mana
pelanggan yang memberikan keuntungan banyak dan mana yang tidak terlalu.
Pemilihan ini akan menjadi alat yang penting agar perusahaan dapat memberikan
layanan sesuai dengan tingkat profitabilitas dari setiap pelanggan.
· Interaksi dengan pelanggan yang lebih targeted dan customized
Dengan tingkat kebutuhan yang telah dipetakan, nestle dapat memberikan pelayanan
yang lebih personal dan customized. Pelanggan akan merasa diperlakukan lebih
personal dan akan memberikan pengalaman yang menarik dan mendukung proses
kepuasan pelanggan, dan tentu saja dalam jangka panjang hal ini akan menimbulkan
loyalitas pelanggan. Pihak nestle lebih menitikberatkan layanan untuk mempertahankan
pelanggan lama melalui berbagai program promo yang hanya disediakan untuk
member.
Referensi :
Maya, 2016.
http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/3101/MAYA%20AR
YANTI%20%20KIN.HC.024.pdf?sequence=9
Rizal, 2014. http://rizal-levy.blogspot.co.id/2014/09/penerapan-crm-pada-
perusahaan.html
https://rewards.sahabatnestle.co.id
3. Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing System disingkat TPS) adalah
sistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengolahan data pada suatu
organisasi. Sistem yang ber-interaksi langsung dengan sumber data (misalnya
pelanggan)adalah sistem pengolahan transaksi, dimana data transaksi sehari-hari yang
mendukung operasional organisasi dilakukan. Tugas utama TPS adalah
mengumpulkan dan mempersiapkan data untuk keperluan sistem informasi yang lain
dalam organisasi,misalnya untuk kebutuhan sistem informasi manajemen, atau
kebutuhan sistem informasi eksekutif.
Komponen-Komponen Pemrosesan Transaksi
A. Dokumen Sumber
Kebanyakan transaksi dicatat pada dokumen sumber, selain menyediakan catatan-
catatan tertulis dokumen sumber berfungsi :
a. Memicu meng-otorisasi operasi fisik
Sebagai contoh surat pesanan penjualan meng-otorisasi pengiriman barang dan
gangguan kepada pelanggan.
b. Memantau arus fisik
Misalnya surat pesanan penjualan digunakan untuk memperlihatkan pergerakan barang
pesanan dari gudang ke tempat pengiriman.
c. Mencerminkan akuntabilitas atas tindakan yang diambil
Misalnya tagihan dari pemasok diparaf untuk memperlihatkan bahwa tagihan ini sudah
diperiksa kebenarannya.
d. Menjaga kemutakhiran dan kelengkapan basis data
Sebagai contoh kopi faktur penjualan digunakan untuk memutakhirkan saldo dalam
catatan sediaan. Catatan pelanggan dan kemudian diarsipkan untuk kepentingan
riwayat penjualan.
e. Menyediakan data yang dibutuhkan untuk keluaran
Misalnya data dalam surat pesanan penjualan digunakan untuk menyiapkan faktur
penjualan dan ikhtiar penjualan.
B. Jurnal dan Register
4. Jurnal dan register merupakan catatan akunting yang memuat data dalam urutan
kronologis. Jurnal merupakan catatan akunting formal awal dalam sistem manual.
Mengikhtiarkan data transaksi dalam satu keuangan. Register berfungsi sebagai
pengganti jurnal atau catatan kronologis atau buku harian untuk data atau peristiwa
yang tidak bersifat keuangan.
C. Buku Besar dan Arsip
Buku besar (ledger) mengikhtiarkan status perkiraan dalam satuan keuangan. Nilai
transaksi yang muncul dalam jurnal dipindahkan atau diposkan ke pos perkiraan yang
sesuai. Melalui proses posting ini status setiap perkiraan yang terpengaruh
dimutakhirkan dengan menaikkan atau menurunkan saldo perkiraan sebesar nilai
transaksi. Jadi, jika jurnal menekankan pada kegiatan transaksi, buku besar
menekankan pada status perkiraan.
D. Laporan dan Dokumen
Berbagai laporan umumnya dihasilkan dari pemrosesan transaksi. Salah satu jenis
keluaran laporan dikenal sebagai laporan keuangan. Sejumlah besar dokumen
operasional juga dihasilkan oleh sistem pemrosesan transaksi. Beberapa dari dokumen
ini dihasilkan untuk memicu tindakan. Dokumen lain dihasilkan untuk mencatat
tindakan-tindakan yang telah diselesaikan. Dokumen operasional tertentu yang
disiapkan oleh sistem pemrosesan transaksi perusahaan menjadi masukan dokumen
sumber untuk pemrosesan lebih lanjut.
E. Bagian Perkiraan dan Kode Lainnya
Transaksi akunting harus diklasifikasikan dan dikodekan sebelum diposkan ke dalam
buku besar. Bagan perkiraan merupakan daftar berkode dari perkiraan-perkiraan yang
termuat dalam buku besar umum perusahaan. Pada dasarnya, ini merupakan struktur
data keuangan perusahaan. Bagan perkiraan ini bukan saja memungkinkan
pengklasifikasian dan pengkodean data transaksi melainkan juga menyediakan elemen-
elemen data rinci untuk menyusun dan menyajikan informasi dalam laporan keuangan.
F. Rangkaian Audit
5. Rangkaian audit adalah seperangkat mata rantai yang dibentuk oleh elemen-elemen
pemrosesan transaksi pokok. Rangkaian audit merupakan alat untuk melakukan
penelusuran dari dokumen-dokumen sumber melalui jurnal dan buku besar sampai ke
total ikhtisar dalam laporan keuangan atau keluaran keuangan lainnya, dan sebaliknya.
Disamping membantu audit sistem pemrosesan transaksi. Rangkaian audit
memungkinkan :
(1) Koreksi kesalahan yang terdeteksi
(2) Menjawab pertanyaan
(3) Rekonstruksi arsip
G. Tindakan Pengendalian dan Pengamanan
Pemrosesan transaksi yang baik menuntut adanya berbagai tindakan pengendalian dan
pengamanan. Contoh pengendalian yang telah dijelaskan meliputi bagan perkiraan,
perkiraan pengendali, rangkaian audit, dan metode pemrosesan sekali tulis.
Pengendalian seperti itu harus didukung dengan dokumentasi yang memadai, meliputi :
(1) manual prosedur, dan (2) uraian tanggung jawab yang dibebankan kepada mereka
yang terlibat dalam pemrosesan transaksi.
Tugas Pokok Sistem Pengolahan Transaksi
Ada empat tugas pokok dari sistem pengolahan transaksi, yaitu:
1. Pengumpulan Data :
Setiap organisasi yang ber-interaksi langsung denganlingkungannya dalam
penyediaan jasa dan produk, pasti memerlukan sistem yangmengumpulkan data
transaksi yang bersumber dari lingkungan.
2. Manipulasi Data :
Data transaksi yang dikumpulkan biasanya diolah lebih dahulusebelum disajikan
sebagai informasi untuk keperluan bagian-bagian dalam organisasiatau menjadi bahan
masukan sistem informasi yang lebih tinggi. Beberapa tugasmanipulasi data adalah
sebagai berikut:
a. Klassifikasi : data dikelompokkan menurut kategori tertentu, misalnya menurutjenis
kelamin, menurut agama, menurut golongan, dsb.
b. Sortir : data diurutkan menurut urutan tertentu agar lebih mudah dalam
pencariandata, misalnya di-sortir menurut abjad nama, atau menurut nomer induk, dsb.
6. c. Perhitungan : melakukan operasi aritmetika terhadap elemen data tertentu,
misalnyamenjumlahkan penerimaan dan pengeluaran setiap hari, atau menghitung
jumlahhutang pelanggan, dsb.
d. Pengikhtisaran : melakukan peringkasan data (summary) seperti sintesa datamenjadi
total, sub-total, rata-rata, dsb.
3. Penyimpanan data :
data transaksi harus di-simpan dan dipelihara sehingga selalu siapmemenuhi
kebutuhan para pengguna.
4. Penyiapan dokumen :
beberapa dokumen laporan harus disiapkan untuk memenuhikeperluan unit-unit kerja
dalam organisasi.
Tujuan Pemrosesan Transaksi
Pertukaran ekonomi dengan pihak-pihak eksternal (berupa : pembelian persediaandan
penjualan barang dan jasa) dan internal (berupa : penyusutan aktiva tetap dan aplikasi
tenaga kerja.
Aplikasi dan Sistem Penerapan Transaction Proccessing System pada Bank
Mandiri
· Mandiri E-FX (Mandiri Electronic Foreign Exchange)
Salah satu bentuk penerapan Transaction Processing System (TPS) yangdilakukan
Bank Mandiri adalah Mandiri Eletronic Foreign Exchange (Mandiri E-FX). Mandiri E-FX
ini adalah fasilitas bagi para nasabah dan juga cabang Bank Mandiri untuk melakukan
transaksi valuta asing berbasis platform electronic banking. Karena fasilitas Mandiri E-
FX ini berbasis web, maka para nasabah Bank Mandiri dapat mengetahui harga valuta
asing terkini yang terus berubahmengikuti perkembangan harga pasar valas tersebut
melalui website Mandiri E-FX, sehingga kurs yang ditampilkan adalah kurs Real Time.
Kurs valuta asing yang disediakan dalam website tersebut berdasarkan data yang
terdapat dalam Data Reuters.
· Layanan Autodebet
Layanan autodebet ini membantu dalam melakukan pembayaran berbagaitagihan rutin
bulanan, seperti air, listrik, telepon, handphone, kartu kredit atautagihan lainnya secara
otomatis setiap bulannya sehingga terhindar daritunggakan tagihan.
7. · Layanan Automatic Fund Transfer (AFT)
Layanan AFT membantu dalam melakukan transfer dana rutin secaraotomatis kepada
keluarga atau mitra bisnis sehingga tidak perlu khawatir jika pembayaran kewajiban
terlupakan.
Sumber:
Taufan Muhamad Syahvianto, 2014. http://taufansyahvianto.blogspot.co.id/ (28
November 2014)
Putri
Lulanti, https://www.academia.edu/7264616/Penerapan_Transaction_Processing_Syste
m_TPS