1, be&gg, tio kharisma yunanto, prof hapzi ali corporate governance, universitas mercu buana, 2018
1. Tio Kharisma Yunanto
55117120109
Forum & Quiz Minggu Ke 14
13 Desember 2018
Forum Minggu Ke โ 14
Chinn, 2000; Shaw,2003) dalam (Thomas S. Kaihatu, 2006) Dalam pelaksanaan penerapan GCG
penting bagi perusahaan untuk melakukan pentahapan yang cermat berdasarkan analisis atas
situasi dan kondisi perusahaan, dan tingkat kesiapannya, sehingga penerapan GCG dapat
berjalan lancar dan mendapatkan dukungan dari seluruh unsur di dalam perusahaan.Tahap ini
terdiri atas 3 langkah utama yakni: 1. Sosialisasi, diperlukan untuk memperkenalkan kepada
seluruh perusahaan berbagai aspek yang terkait dengan implementasi GCG khususnya mengenai
pedoman penerapan GCG. Upaya sosialisasi perlu dilakukan dengan suatu tim khusus yang
dibentuk untuk itu, langsung berada di bawah pengawasan direktur utama atau salah satu direktur
yang ditunjuk sebagai GCG champion di perusahaan.
2. Implementasi, yaitu kegiatan yang dilakukan sejalan dengan pedoman GCG yang ada,
berdasar roadmap yang telah disusun. Implementasi harus bersifat top down approach yang
melibatkan dewan komisaris dan direksi perusahaan. Implementasi hendaknya mencakup pula
upaya manajemen perubahan (change management) guna mengawal proses perubahan yang
ditimbulkan oleh implementasi GCG.
3. Internalisasi, yaitu tahap jangka panjang dalam implementasi. Internalisasi mencakup upaya-
upaya untuk memperkenalkan GCG di dalam seluruh proses bisnis perusahaan kerja, dan
berbagai peraturan perusahaan. Dengan upaya ini dapat dipastikan bahwa penerapan GCG bukan
2. sekedar dipermukaan atau sekedar suatu kepatuhan yang bersifat superficial, tetapi benar-benar
tercermin dalam seluruh aktivitas perusahaan.
Quiz Minggu Ke -14
Setiap organisasi memiliki cara-cara yang unik dari apa yang mereka lakukan. Hal ini sama
halnya dengan budaya nasional maupun masyarakat, yang memiliki hal-hal yang unik,seperti
Bahasa, benda-benda peninggalan sejarah, nilai-nilai, perayaan-perayaan, pahlawan-pahlawan,
sejarah dan norma-norma, dan setiap organisasi juga memiliki hal unik yang berbeda-beda pula.
Indonesia sebagai negara yang terdiri dari beragam jenis suku, ras, budaya dan etnis yang
beragam telah terbentuk menjadi satu dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Segala kebudayaan nasional, lokal maupun asing sekalipun telah ada dan terbentuk bahkan sejak
Indonesia belum merdeka pada tahun 1945. Budaya yang telah terbentuk itu kemudian
terefleksikan pada budaya-budaya organisasi yang ada di Indonesia yang bertujuan untuk
mencapai kesinambungan dan ketahanan dalam jangka panjang, meningkatkan kinerja dan pada
akhirnya meningkatkan nilai tambah bagi organisasi untuk kepentingan pihak-pihak di dalam
organisasi itu sendiri.
PENDEKATAN BUDAYA dalam GCG Pendekatan GCG :
1. Pendekatan moral : menekankan pentingnya kejujuran, keadilan, taat pada peraturan,
menjalankan pekerjaan sesuai nilai agama yang di anut, dan selalu bertindak untuk kepentingan
bersama.
2. Pendekatan kesisteman (penerapan GCG bagi unsur dalam perusahaan berdasarkan
bidang/fungsi.
3. 3. Pendekatan budaya melalui penerapan pedoman perilaku etis yang berlaku bagi seluruh pelaku
didalam perusahaan. Kepatuhan pada Kode Etik ini merupakan hal yang sangat penting untuk
mempertahankan dan memajukan reputasi perusahaan sebagai karyawan & pimpinan perusahaan
yang bertanggung jawab, dimana pada akhirnya akan memaksimalkan nilai pemegang saham
(shareholder value).
Beberapa nilai-nilai etika perusahaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip GCG, yaitu kejujuran,
tanggung jawab, saling percaya, keterbukaan dan kerjasama. Kode Etik yang efektif seharusnya
bukan sekedar buku atau dokumen yang tersimpan saja. Namun Kode Etik tersebut hendaknya
dapat dimengerti oleh seluruh karyawan & pimpinan perusahaan dan akhirnya dapat
dilaksanakan dalam bentuk tindakan (action). Beberapa contoh pelaksanaan kode etik yang harus
dipatuhi oleh seluruh karyawan & pimpinan perusahaan, antara lain masalah informasi rahasia,
benturan kepentingan (conflict of interest) dan sanksi. Kesimpulannya, disadari atau tidak,
penerapan Good Corporate Governance dalam implementasi etika dalam bisnis memiliki peran
yang sangat besar. Pada intinya etika bisnis bukan lagi merupakan suatu kewajiban yang harus
dilakukan oleh pelaku bisnis tetapi menjadi suatu kebutuhan yang harus terpenuhi. Salah satu
contohnya pada prinsip-prinsip GCG mencerminkan etika bisnis yang dapat memenuhi
keinginan seluruh stakeholdernya. Etika bisnis yang baik dan sehat menjadi kunci bagi suatu
perusahaan untuk membuatnya tetap berdiri kokoh dan tahan terhadap segala macam serangan
ketidakstabilan ekonomi.
Referensi Banitya Rachmat, Rengganis. 2014. EKMA 4116 - Modul 12 Good Governance &
Good Corporate Governance. https://www.slideshare.net/AncillaKustedjo/ekma4116-
manajemenmodul-12.