SlideShare a Scribd company logo
1 of 50
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Kelompok : Manuella Suliman dan
Riswono
Corporate Governance
Tata kelola perusahaan
adalah rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan,
dan institusi yang mempengaruhi pengarahan,
pengelolaan, serta pengontrolan suatu perusahaan atau
korporasi. Tata kelola perusahaan juga mencakup
hubungan antara para pemangku kepentingan
(stakeholder) yang terlibat serta tujuan pengelolaan
perusahaan. Pihak-pihak utama dalam tata kelola
perusahaan adalah pemegang saham, manajemen, dan
dewan direksi. Pemangku kepentingan lainnya termasuk
karyawan, pemasok, pelanggan, bank dan kreditor lain,
regulator, lingkungan, serta masyarakat luas.
Salah satu topik utama dalam tata kelola
perusahaan adalah menyangkut masalah akuntabilitas
dan tanggung jawab mandat, khususnya implementasi
pedoman dan mekanisme untuk memastikan perilaku
yang baik dan melindungi kepentingan pemegang
saham. Fokus utama lain adalah efisiensi ekonomi yang
menyatakan bahwa sistem tata kelola perusahaan harus
ditujukan untuk mengoptimalisasi hasil ekonomi, dengan
penekanan kuat pada kesejahteraan para pemegang
saham, pemangku kepentingan menuntuk perhatian dan
akuntabilitas lebih terhadap pihak-pihak lain selain
pemegang saham, misalnya karyawan atau lingkungan.
Perhatian terhadap praktik tata kelola
perusahaan di perusahaan modern telah
meningkat akhir-akhir ini, terutama sejak
keruntuhan perusahaan-perusahaan besar AS
seperti Enron Corporation dan Worldcom.
Di Indonesia, perhatian pemerintah terhadap
masalah ini diwujudkan dengan didirikannya
Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG)
pada akhir tahun 2004.
Membangun Tatakelola Perusahaan Menurut Prinsip-
Prinsip GCG
Sistem tatakelola organisasi perusahaan
yang baik ini menuntut dibangunnya dan
dijalankannya prinsip-prinsip tata kelola
perusahaan (GCG) dalam proses
manajerial perusahaan. Dengan mengenal
prinsip-prinsip yang berlaku secara
universal ini diharapkan perusahaan dapat
hidup secara berkelanjutan dan
memberikan manfaat bagi para
stakeholdernya.
Prinsip-Prinsip GCG
• Akuntabilitas (Accountability)
• Pertanggungan – Jawab (Responsibility)
• Keterbukaan (Transparancy)
• Kewajaran (Fairness)
• Kemandirian (Independency)
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(BPKP-RI)
Tim GCG BPKP mendefinisikan GCG dari
segi soft definition yang mudah
dicerna, sekalipun orang awam, yaitu :
"KOMITMEN, ATURAN MAIN, SERTA
PRAKTIK PENYELENGGARAAN BISNIS
SECARA SEHAT DAN BERETIKA"
PERAN BPKP DALAM PENGEMBANGAN GCG
• Sesuai surat Nomor: S-359/MK.05/2001 tanggal 21 Juni 2001
tentang Pengkajian Sistem Manajemen BUMN dengan prinsip-
prinsip good corporate governance, Menteri Keuangan meminta
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk
melakukan kajian dan pengembangan sistem manajemen Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengacu pada prinsip Good
Corporate Governance (GCG). Selanjutnya, BPKP telah membentuk
Tim Good Corporate Governance dengan Surat Keputusan Kepala
BPKP Nomor KEP-06.02.00-316/K/2000 yang diperbaharui dengan
KEP-06.02.00-268/K/2001.
• Tim GCG tersebut mempunyai tugas :
"MERUMUSKAN PRINSIP-PRINSIP PEDOMAN EVALUASI,
IMPLEMENTASI DAN SOSIALISASI PENERAPAN GCG, SERTA
MEMBERIKAN MASUKAN KEPADA PEMERINTAH DALAM
MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN KINERJA DALAM
RANGKA PENERAPAN GCG PADA BUMN/BUMD DAN BADAN
USAHA LAINNYA (BUL)"
PRODUK BPKP DALAM PENGUKURAN DAN
PENGEMBANGAN CGG
• Modul Pengenalan GCG
• Pedoman Evaluasi GCG
• Pedoman Asistensi GCG
• Pedoman/Referensi Lain :
1. Kamus Scorecard GCG BPKP
2. Frequently Asked Question Good
Corporate Governance
Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK RI)
Penerapan GCG perlu didukung oleh tiga
pilar yang saling berhubungan, yaitu
negara dan perangkatnya sebagai
regulator, dunia usaha sebagai pelaku
pasar, dan masyarakat sebagai pengguna
produk dan jasa dunia usaha.
Prinsip dasar yang harus dilaksanakan oleh masing-
masing pilar adalah :
• Negara dan perangkatnya menciptakan peraturan
perundang-undangan yang menunjang iklim usaha yang
sehat, efisien dan transparan, melaksanakan peraturan
perundang-undangan dan penegakan hukum secara
konsisten (consistent law enforcement)
• Dunia usaha sebagai pelaku pasar menerapkan GCG
sebagai pedoman dasar pelaksanaan usaha.
• Masyarakat sebagai pengguna produk dan jasa dunia
usaha serta pihak yang terkena dampak dari
keberadaan perusahaan, menunjukkan kepedulian dan
melakukan kontrol sosial (social control) secara obyektif
dan bertanggung jawab.
Peraturan INTERNATIONAL tentang GCG :
• UNCAC pasal 12, 21, 22,
• SOX Act
• POBO (Prevention of Bribery
Ordinance)
Peraturan Nasional Negara Indonesia tentang GCG terangkum dalam
• KUMPULAN UNDANG-UNDANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI, EDISI
PERTAMA 2006
• UNITED NATIONS CONVENTION AGAINST CORRUPTION, 2003 (KONVENSI
PERSERIKATAN BANGSA-BANGSAMENENTANG KORUPSI, 2003)
• UU RI NOMOR 7 TAHUN 2006, TENTANG PENGESAHAN UNITED NATION CONVENTION
AGAINST CORRUPTION 2003.
• UU RI NOMOR 30 TAHUN 2002, TENTANG KOMISI PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA
KORUPSI,
• PENJELASAN UU RI NOMOR 30 TAHUN 2002, TENTANG KOMISI PEMBERANTASAN
TINDAK PIDANA KORUPSI
• UU RI NOMOR 31 TAHUN 1999, TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI
• UU RI NOMOR 20 TAHUN 2001, TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR
31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI
• UU RI NOMOR 28 TAHUN 1999, TENTANG PENYELENGGARA NEGARA YANG BERSIH DAN
BEBAS DARI KORUPSI, KOLUSI DAN NEPOTISME
• PENJELASAN UU RI NOMOR 28 TAHUN 1999, TENTANG PENYELENGGARA NEGARA
YANG BERSIH DAN BEBAS DARI KORUPSI, KOLUSI DAN NEPOTISME
Yang Diterbitkan oleh:
DIREKTORAT PEMBINAAN KERJA ANTAR KOMISI DAN INSTANSI KOMISI
PEMBERANTASAN KORUPSI
ETIKA BISNIS & PEDOMAN PERILAKU
Untuk mencapai keberhasilan dalam
jangka panjang, pelaksanaan GCG perlu
dilandasi oleh integritas yang tinggi. Oleh
karena itu, diperlukan pedoman perilaku
(code of conduct) yang dapat menjadi
acuan bagi organ perusahaan dan semua
karyawan dalam menerapkan nilai-nilai
(values) dan etika bisnis sehingga menjadi
bagian dari budaya perusahaan.
Prinsip dasar yang harus dimiliki oleh perusahaan adalah:
• Setiap perusahaan harus memiliki nilai-nilai perusahaan
(corporate values) yang menggambarkan sikap moral
perusahaan dalam pelaksanaan usahanya.
• Untuk dapat merealisasikan sikap moral dalam
pelaksanaan usahanya, perusahaan harus memiliki
rumusan etika bisnis yang disepakati oleh organ
perusahaan dan semua karyawan. Pelaksanaan etika
bisnis yang berkesinambungan akan membentuk
budaya perusahaan yang merupakan manifestasi dari
nilai-nilai perusahaan.
• Nilai-nilai dan rumusan etika bisnis perusahaan perlu
dituangkan dan dijabarkan lebih lanjut dalam pedoman
perilaku agar dapat dipahami dan diterapkan.
Pedoman Pokok Pelaksanaan :
A. Nilai-nilai Perusahaan
1. Nilai-nilai perusahaan merupakan landasan moral
dalam mencapai visi dan misi perusahaan. Oleh karena
itu, sebelum merumuskan nilai-nilai perusahaan, perlu
dirumuskan visi dan misi perusahaan.
2. Walaupun nilai-nilai perusahaan pada dasarnya
universal, namun dalam merumuskannya perlu
disesuaikan dengan sektor usaha serta karakter dan
letak geografis dari masing-masing perusahaan.
3. Nilai-nilai perusahaan yang universal antara lain
adalah terpercaya, adil dan jujur.
B. Etika Bisnis
1. Etika bisnis adalah acuan bagi perusahaan
dalam melaksanakan kegiatan usaha termasuk
dalam berinteraksi dengan pemangku
kepentingan (stakeholders) .
2. Penerapan nilai-nilai perusahaan dan etika
bisnis secara berkesinambungan mendukung
terciptanya budaya perusahaan.
3. Setiap perusahaan harus memiliki rumusan
etika bisnis yang disepakati bersama dan
dijabarkan lebih lanjut dalam pedoman perilaku.
C. Pedoman Perilaku
Fungsi Pedoman Perilaku :
1. Pedoman perilaku merupakan penjabaran
nilai-nilai perusahaan dan etika bisnis dalam
melaksanakan usaha sehingga menjadi
panduan bagi organ perusahaan dan semua
karyawan perusahaan;
2. Pedoman perilaku mencakup panduan
tentang benturan kepentingan, pemberian dan
penerimaan hadiah dan donasi, kepatuhan
terhadap peraturan, kerahasiaan informasi, dan
pelaporan terhadap perilaku yang tidak etis.
KODE ETIK
I. PERNYATAAN ETIKA BISNIS
A. Pernyataan Kebijakan
B. Tujuan Pernyataan etika Bisnis
C. Ruang Lingkup dan Penerapan
II. DASAR KEBIJAKAN ETIKA BISNIS
A. Kebijakan Etika
B. Kebijakan Konflik Kepentingan
C. Kebijakan Pemberian dan Hiburan
D. Kebijakan Keamanan
E. Kebijakan Lingkungan
F. Kebijakan Hubungan Pengguna dan Kualitas Produk
G. Kebijakan Persamaan Kesempatan Pegawai
III. KEPATUHAN
IV. LAPORAN & KOMUNIKASI TERBUKA
Implementasi Good Corporate Governance di
Sektor Swasta, BUMN dan BUMD
-- KPK --
Corporate governance adalah
seperangkat tata hubungan diantara
manajemen, direksi, dewan komisaris,
pemegang saham dan para pemangku
kepentingan/stakeholders lainnya yang
mengatur dan mengarahkan kegiatan
perusahaan (OECD, 2004)
Good Corporate Governance (GCG)
diperlukan untuk menjaga kelangsungan
hidup perusahaan melalui pengelolaan
yang didasarkan pada asas transparansi,
akuntabilitas, responsibilitas, independensi
serta kewajaran dan kesetaraan.
Analisis implementasi GCG dilakukan
dengan mengukur implementasi
berdasarkan prinsip-prinsip GCG yaitu
transparansi, akuntabilitas, responsibilitas,
independensi, dan fairness, serta
berdasarkan kerangka kerja GCG yaitu
compliance, conformance, dan
performance. Selain itu, secara khusus
dilihat aspek code of conduct, pencegahan
korupsi dan disclosure.
Sebuah perusahaan wajib memiliki Komite
Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi,
Komite Manajemen Resiko, Komite
Asuransi, Komite Kepatuhan, Komite
Eksekutif, dan Komite GCG.
Lembaga-lembaga yang berfungsi
mengawasi dan membina seperti Bank
Indonesia, Menneg BUMN dan Bapepam
LK agar lebih proaktif dalam mengawasi
implementasi GCG terutama berkaitan
dengan potensi terjadinya benturan
kepentingan. Selain itu, perlu diterbitkan
peraturan yang dapat memaksa
perusahaan swasta yang belum terbuka
dan BUMD untuk menerapkan GCG.
Implementasi Good Goverment dan Clean
Goverment pada institusi pemerintah
terutama yang berkaitan dengan
pelayanan publik seperti Ditjen Pajak, Bea
Cukai, Imigrasi, BPN, Institusi yang
mengeluarkan perizinan, dan institusi
penegak hukum.
Perlu adanya sosialisasi yang intensif
tentang pedoman umum GCG,
penyusunan code of conduct, kaitan GCG
dengan pencegahan korupsi, dan best
practices dalam penerapan GCG melalui
berbagai media
Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance
(KNKCG)
Komite Nasional Kebijakan Corporate
Governance (KNKCG) dibentuk
berdasarkan Keputusan Menko Ekuin
Nomor: KEP/31/M.EKUIN/08/1999
KNKG pengganti KNKCG
Pemerintah dengan Keputusan Menko
Bidang Perekonomian Nomor:
KEP/49/M.EKON/11/2004 telah
menyetujui pembentukan Komite Nasional
Kebijakan Governance (KNKG) yang
terdiri dari Sub-Komite Publik dan Sub-
Komite Korporasi.
Pedoman Sektoral (pedoman pokok pelaksanaan GCG)
yang diterbitkan oleh KNKG :
• Bab I - PENCIPTAAN SITUASI KONDUSIF UNTUK
MELAKSANAKAN GOOD CORPORATE
GOVERNANCE
• Bab II - ASAS GOOD CORPORATE GOVERNANCE
• Bab III - ETIKA BISNIS DAN PEDOMAN PERILAKU
• BAB IV - ORGAN PERUSAHAAN
• BAB V - PEMEGANG SAHAM
• BAB VI - PEMANGKU KEPENTINGAN
• BAB VII - PERNYATAAN TENTANG PENERAPAN
PEDOMAN GCG
• BAB VIII - PEDOMAN PRAKTIS PENERAPAN GCG
PERKEMBANGAN GCG DI INDONESIA
Peringkat Corruption Perception Index (CPI) atau Indek Persepsi
Korupsi (IPK) Indonesia Diantara Negara-negara ASEAN tahun
2008 :
Corruption Perceptions Index 2009 :
Indonesia (CPI 2009 Score : 2,8 / Convidence Range :
2,4-3,2) still has a long way to go to eradicate corruption
but the recent tough approach by the Corruption
Eradication Commission (KPK) is encouraging. The KPK
has reported a 100 per cent conviction rate for corruption
cases involving some of the country's highest-ranking
officials. A crucial task for the new administration is to
continue support of the KPK. Local anti-corruption
advocate must ensure that this agency is not weakened”.
Source transparency international 2009,
http://www.transparency.org
Parameter Implementasi GCG :
• Compliance (kepatuhan) yaitu sejauh mana perusahaan
telah mematuhi aturan-aturan yang ada dalam
memenuhi prinsip-prinsip GCG;
• Conformance (kesesuaian dan kelengkapan) yaitu
sejauh mana perusahaan telah berperilaku sesuai
dengan berbagai aspek yang menjadi prinsip GCG dan
kelengkapan perangkat dalam memenuhi kebutuhan
implementasi GCG
• Performance (unjuk kerja) yaitu sejauh mana
perusahaan telah menampilkan bukti (evidence) yang
menunjukkan bahwa perusahaan telah mendapatkan
manfaat yang nyata dari perapan prinsip GCG di dalam
perusahaan.
Tentang Transparency International
Transparency International (TI), merupakan
sebuah organisasi kemasyarakatan yang
memfokuskan diri melawan korupsi dengan
menyertakan seluruh masyarakat ke dalam
sebuah koalisi internasional yang kuat dalam
rangka membasmi efek buruk dari korupsi yang
berimbas kepada kaum lelaki, perempuan dan
anak-anak di seluruh dunia. Misi utama dari TI
adalah untuk menciptakan sebuah lingkungan
yang bersih dari praktik korupsi.
Transparency International berpusat di Berlin,
Jerman dan mempunyai cabang di 99 negara.
ORGANISATION FOR ECONOMIC CO-
OPERATION AND DEVELOPMENT
OECD Principles of Corporate Governance :
• THE RIGHTS OF SHAREHOLDERS
• THE EQUITABLE TREATMENT OF SHAREHOLDERS
• THE ROLE OF STAKEHOLDERS IN CORPORATE
GOVERNANCE
• DISCLOSURE AND TRANSPARENCY
• THE RESPONSIBILITIES OF THE BOARD
Implementasi GCG pada Perusahaan Manufaktur /Jasa berdasarkan prinsip
moral dan etika pada struktur organisasi (hardware) dan berdasarkan moral,
etika visi dan misi (software).
Implementasi Good Corporate Governance (GCG) di PT Petrokimia Gresik tercermin
dalam Wujud Komitmen, sbb :
• • Anggaran Dasar Perusahaan
• • Board Policy Manual (BPM)
• • Corporate Policy Manual (CPM)
• • Pedoman Perilaku Bisnis (PPB)
• • Pedoman Manajemen Risiko (PMR)
• • Sistem Manajemen
• • State of Corporate Intent (SCI)
• • Contract Management (KPI)
• • Internal Audit Charter (IAC)
• • Coommittee Audit Charter (CAC)
• • Risk Based Audit
• • RJP, RKAP, SK. M. BUMN No. 100/MBU/2002
• • Hubungan Anak Perusahaan, Anggota Holding
• • Corporate Social Responsibility (CSR)
• • Peraturan & Perundang-undangan yang berkaitan dengan penerapan GCG
SURAT EDARAN BANK INDONESIA NO. 9/12/DPNP PERIHAL
PELAKSANAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM
Pokok-pokok penjelasan dalam SE-BI ini :
• Memperjelas difinisi independen atau
independensi bagi Komisaris Independen dan
Pihak Independen termasuk Presiden Direktur.
• Memperjelas tata cara melakukan self
assessment pelaksanaan Good Corporate
Governance (GCG).
• Memperjelas aspek-aspek yang perlu diungkap
dalam Laporan Pelaksanaan GCG.
cara Bank melakukan self assessmnet pelaksanaan Good Corporate
Governance (GCG)
Self assessment GCG dilakukan dengan mengisi Kertas
Kerja Self Assessment GCG yang telah ditetapkan, yang
meliputi 11 (sebelas) Faktor Penilaian, dengan cara :
a. Menetapkan Nilai Peringkat per Faktor, dengan
melakukan Analisis Self Assessment dengan cara
membandingkan Tujuan dan Kriteria/Indikator yang telah
ditetapkan dengan kondisi Bank yang sebenarnya.
b. Menetapkan Nilai Komposit hasil self assessment ,
dengan cara membobot seluruh Faktor,
menjumlahkannya dan selanjutnya memberikan Predikat
Kompositnya.
penulisan Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance dalam
Laporan Tahunan Bank
Laporan Pelaksanaan GCG dapat menjadi
Bab tersendiri dalam Laporan Tahunan
Bank atau disajikan terpisah dari Laporan
Tahunan Bank yang disampaikan
bersamasama dengan Laporan Tahunan
Bank
Bagaimana perlakuan terhadap hasil pelaksanaan self assessment
GCG Bank yang berbeda dengan hasil pemeriksaan/pengawasan Bank
Indonesia
• Apabila hasil pelaksanaan self assessment GCG
Bank menunjukkan perbedaan yang material
yakni mengakibatkan hasil Predikat Komposit
yang berbeda, maka Bank wajib menyampaikan
revisi hasil pelaksanaan self assessment GCG
Bank tersebut secara lengkap kepada Bank
Indonesia.
• Revisi hasil self assessment pelaksanaan GCG
Bank tersebut, harus dipublikasikan dalam
Laporan Keuangan Publikasi Bank pada periode
terdekat, meliputi Nilai 5 Komposit dan
Predikatnya.
Beberapa Contoh Software aplikasi untuk penerapan Good Corporate
Governance :
 Microsoft SAM (Software Asset Management)
• Corporate Governance Software/Board Management Software
• Boardvantage corporate governance software
• Compliance360 web-based corporate governance software
• Protiviti's Governance Portal, etc
Catatan :
Corporate Politics :
Politik organisasional Adalah penggunaan kekuasaan untuk mempengaruhi pengambil
keputusan dalam organisasi atau pada perilaku anggota-anggotanya yang bersifat
mementingkan diri sendiri dan secara organisasional tidak bersangsi.
Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap perilaku politik yakni :
A. Faktor indifidu
B. Faktor organisasi
– Realokasi sumber daya
– Keputusan promosi
– Tingkat kepercayaan rendah
– Ambiguitas peran
– Sistem evaluasi kinerja tidak jelas
– Praktik-praktik imbalan zero-sum
– Pengambilan keputusan yang demokratis
– Tekanan kinerja tinggi
– Para manajer yang egois
STRUKTUR ORGANISASI
Pengertian
• Robbins (2003: 176). Struktur organisasi menetapkan cara tugas
pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara
formal.
• Gibson et al. (2006: 7). Struktur organisasi adalah cetak biru yang
mengindikasikan bagaimana orang dan pekerjaan dikelompokkan
bersama dalam suatu organisasi. Struktur digambarkan oleh suatu
bagan organisasi.
• Robbins dan Judge (2007: 478)
Struktur organisasi didefinisikan bagaimana tugas pekerjaan
dipisahkan secara formal.
• McShane dan Glinow (2006: 233)
Struktur organisasi merujuk pada pembagian karyawan dan pola
koordinasi, komunikasi, aliran kerja, dan kekuasan formal yang
langsung pada aktivitas organisasi.
Elemen struktur organisasi :
Robbins (2003)
• Rentang kendali
• Sentralisasi dan desentralisasi
• Formalisasi
• Departementalisasi
• Spesialisasi pekerjaan
• Rantai komando
McShane & Glinow (2006)
• Rentang kendali
• Sentralisasi dan desentralisasi
• Formalisasi
• Departementalisasi
TIPE/DESAIN ORGANISASI :
Robbins (2003)
Desain org yg lazim:
• Sederhana
• Birokrasi
• Matrik
Pilihan desain baru:
• Struktur tim
• Organisasi virtual
• Org tanpa tapal batas
McShane & Glinow (2006), Tipe departementalisasi murni:
• Struktur sederhana
• Struktur fungsional
• Struktur divisional
• Struktur matrik
• Struktur tim
Power
Power merupakan sesuatu yang penting di
lingkup manajerial. Power adalah
kemampuan menyuruh orang lain
melakukan apa yang kita ingin untuk
mereka lakukan. Power berbeda dengan
pengaruh (influence). Pengaruh adalah
suatu respon yang berupa tindakan atas
digunakannya power.
Perbedaan antara kepemimpinan dengan
kekuasaan yakni terkait dengan kesesuaian
tujuan. Kekuasaan tidak mensyaratkan
kesesuaian tujuan hanya ketergantugan,
sebaliknya kepemimpinan mensyaratkan
keserasian antara tujuan pemimpin dan mereka
yang dipimpin. Perbedaan kedua berkaitan
dengan arah pengaruh. Kepemimpinan berfokus
pada pengaruh kebawah kepada para pengikut.
Kepemimpinan meminimalkan pola-pola
pengaruh kesamping dan keatas kekuasaan
tidak demikian.
Empowerment adalah proses melalui
mana para manajer membantu pihak lain
mendapatkan dan menggunakan power
yang diperlukan untuk membuat
keputusan yang mempengaruhi mereka
sendiri dan kerja mereka.
• Struktur organisasi adalah bagaimana organisasi membagi tugas
dan pekerjaan serta bagaimana mengkoordinasikannya. Ada enam
elemen struktur organisasi yaitu: spesialisasi pekerjaan,
departementalisasi, rantai komando, rentang kendali, sentralisasi
dan desentralisasi, serta formalisasi. Tipe struktur atau desain
organisasi yang dikenal adalah struktur sederhana, fungsional,
divisional, matrik, tim, birokrasi, organissi virtual, dan organisasi
tanpa tapal batas. Perbedaan struktur/desain organisasi antara
organisasi yang satu dengan yang lain dipengaruhi oleh faktor
lingkungan, ukuran organisasi, teknologi, dan strategi organisasi.
• Budaya organisasi merupakan serangkaian praktik organisasi yang
dapat dilihat sebagai karakteristik yang sifatnya spesifik dan relatif
konstan jika dibandingkan dengan sifat organisasi lain. Ada tujuh
karakteristik primer dari budaya organisasi: inovasi dan
pengambilan risiko, perhatian terhadap detail, orientasi hasil,
orientasi orang, orientasi tim, keagresifan, dan kemantapan.

More Related Content

Similar to jbptunikompp-gdl-dedenawaha-23776-4-gcgmanu-o (1).ppt

Good_Corporate_Governance_pptx.pptx
Good_Corporate_Governance_pptx.pptxGood_Corporate_Governance_pptx.pptx
Good_Corporate_Governance_pptx.pptxDiazFayatHabibullah
 
Good corporate governance Bank Sinarmas 55118120025 tri mayningsih be&gg
Good corporate governance Bank Sinarmas 55118120025 tri mayningsih be&ggGood corporate governance Bank Sinarmas 55118120025 tri mayningsih be&gg
Good corporate governance Bank Sinarmas 55118120025 tri mayningsih be&ggTri Mayningsih
 
Be & GG, Serafinus Octavia Puspitasari, Hapzi Ali, Good Government Corporate ...
Be & GG, Serafinus Octavia Puspitasari, Hapzi Ali, Good Government Corporate ...Be & GG, Serafinus Octavia Puspitasari, Hapzi Ali, Good Government Corporate ...
Be & GG, Serafinus Octavia Puspitasari, Hapzi Ali, Good Government Corporate ...Serafinus Octavia Puspitasari
 
15,TGS UAS BE & GG, Marisa Dosma Sitanggang, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Pe...
15,TGS UAS BE & GG, Marisa Dosma Sitanggang, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Pe...15,TGS UAS BE & GG, Marisa Dosma Sitanggang, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Pe...
15,TGS UAS BE & GG, Marisa Dosma Sitanggang, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Pe...marisa tanggang
 
9.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, konsep dasar pen...
9.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, konsep dasar pen...9.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, konsep dasar pen...
9.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, konsep dasar pen...Yohanes Agung Nugroho
 
Si pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, konsep dasar pen...
Si   pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, konsep dasar pen...Si   pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, konsep dasar pen...
Si pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, konsep dasar pen...Yohanes Agung Nugroho
 
Etika bisnis dan informasi GCG
Etika bisnis dan informasi  GCGEtika bisnis dan informasi  GCG
Etika bisnis dan informasi GCGHarisno Al-anshori
 
BE & GG, Ruslan, Hapzi Ali, Konsep GCG dan penerapannya pada budaya Indonesia...
BE & GG, Ruslan, Hapzi Ali, Konsep GCG dan penerapannya pada budaya Indonesia...BE & GG, Ruslan, Hapzi Ali, Konsep GCG dan penerapannya pada budaya Indonesia...
BE & GG, Ruslan, Hapzi Ali, Konsep GCG dan penerapannya pada budaya Indonesia...Ruslan -
 
GCG Principles _Training "FRAUD & INVESTIGATIVE AUDITING".
 GCG Principles _Training "FRAUD & INVESTIGATIVE AUDITING". GCG Principles _Training "FRAUD & INVESTIGATIVE AUDITING".
GCG Principles _Training "FRAUD & INVESTIGATIVE AUDITING".Kanaidi ken
 
14, BE & GG, MARISA DOSMA SITANGGANG, HAPZI ALI, CORPORATE GOVERNANCE, UNIVER...
14, BE & GG, MARISA DOSMA SITANGGANG, HAPZI ALI, CORPORATE GOVERNANCE, UNIVER...14, BE & GG, MARISA DOSMA SITANGGANG, HAPZI ALI, CORPORATE GOVERNANCE, UNIVER...
14, BE & GG, MARISA DOSMA SITANGGANG, HAPZI ALI, CORPORATE GOVERNANCE, UNIVER...marisa tanggang
 
Be and gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, penerapan gcg, universitas mercu ...
Be and gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, penerapan gcg, universitas mercu ...Be and gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, penerapan gcg, universitas mercu ...
Be and gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, penerapan gcg, universitas mercu ...Prihatini Ratna Dewi
 
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...dyahruthw
 
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...dyahruthw
 
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Governance Rating_Universitas Mercu Buana_2017
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Governance Rating_Universitas Mercu Buana_2017BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Governance Rating_Universitas Mercu Buana_2017
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Governance Rating_Universitas Mercu Buana_2017Muhammad Frayogi
 
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Penerapan Good Corporate Governance (GCG) ...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Penerapan Good Corporate Governance (GCG) ...BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Penerapan Good Corporate Governance (GCG) ...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Penerapan Good Corporate Governance (GCG) ...Rizki Aditama
 
BE&GG, Intan Wachyuni,Hapzi Ali, Kebijakan good corporate governance Bank BRI...
BE&GG, Intan Wachyuni,Hapzi Ali, Kebijakan good corporate governance Bank BRI...BE&GG, Intan Wachyuni,Hapzi Ali, Kebijakan good corporate governance Bank BRI...
BE&GG, Intan Wachyuni,Hapzi Ali, Kebijakan good corporate governance Bank BRI...Intan Wachyuni
 
BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Governance Ratings;...
BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Governance Ratings;...BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Governance Ratings;...
BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Governance Ratings;...siti muliawati
 
Be & gg, dody wijaksono, hapzi ali, ethics and business concept and theory, u...
Be & gg, dody wijaksono, hapzi ali, ethics and business concept and theory, u...Be & gg, dody wijaksono, hapzi ali, ethics and business concept and theory, u...
Be & gg, dody wijaksono, hapzi ali, ethics and business concept and theory, u...Dody Wijaksono
 
Be & gg, Eka Revi Ruswandi, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,...
Be & gg, Eka Revi Ruswandi, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,...Be & gg, Eka Revi Ruswandi, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,...
Be & gg, Eka Revi Ruswandi, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,...Mei Larasetiati
 

Similar to jbptunikompp-gdl-dedenawaha-23776-4-gcgmanu-o (1).ppt (20)

Good_Corporate_Governance_pptx.pptx
Good_Corporate_Governance_pptx.pptxGood_Corporate_Governance_pptx.pptx
Good_Corporate_Governance_pptx.pptx
 
Good corporate governance Bank Sinarmas 55118120025 tri mayningsih be&gg
Good corporate governance Bank Sinarmas 55118120025 tri mayningsih be&ggGood corporate governance Bank Sinarmas 55118120025 tri mayningsih be&gg
Good corporate governance Bank Sinarmas 55118120025 tri mayningsih be&gg
 
Be & GG, Serafinus Octavia Puspitasari, Hapzi Ali, Good Government Corporate ...
Be & GG, Serafinus Octavia Puspitasari, Hapzi Ali, Good Government Corporate ...Be & GG, Serafinus Octavia Puspitasari, Hapzi Ali, Good Government Corporate ...
Be & GG, Serafinus Octavia Puspitasari, Hapzi Ali, Good Government Corporate ...
 
15,TGS UAS BE & GG, Marisa Dosma Sitanggang, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Pe...
15,TGS UAS BE & GG, Marisa Dosma Sitanggang, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Pe...15,TGS UAS BE & GG, Marisa Dosma Sitanggang, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Pe...
15,TGS UAS BE & GG, Marisa Dosma Sitanggang, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Pe...
 
9.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, konsep dasar pen...
9.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, konsep dasar pen...9.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, konsep dasar pen...
9.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, konsep dasar pen...
 
Si pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, konsep dasar pen...
Si   pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, konsep dasar pen...Si   pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, konsep dasar pen...
Si pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, konsep dasar pen...
 
Etika bisnis dan informasi GCG
Etika bisnis dan informasi  GCGEtika bisnis dan informasi  GCG
Etika bisnis dan informasi GCG
 
BE & GG, Ruslan, Hapzi Ali, Konsep GCG dan penerapannya pada budaya Indonesia...
BE & GG, Ruslan, Hapzi Ali, Konsep GCG dan penerapannya pada budaya Indonesia...BE & GG, Ruslan, Hapzi Ali, Konsep GCG dan penerapannya pada budaya Indonesia...
BE & GG, Ruslan, Hapzi Ali, Konsep GCG dan penerapannya pada budaya Indonesia...
 
GCG Principles _Training "FRAUD & INVESTIGATIVE AUDITING".
 GCG Principles _Training "FRAUD & INVESTIGATIVE AUDITING". GCG Principles _Training "FRAUD & INVESTIGATIVE AUDITING".
GCG Principles _Training "FRAUD & INVESTIGATIVE AUDITING".
 
14, BE & GG, MARISA DOSMA SITANGGANG, HAPZI ALI, CORPORATE GOVERNANCE, UNIVER...
14, BE & GG, MARISA DOSMA SITANGGANG, HAPZI ALI, CORPORATE GOVERNANCE, UNIVER...14, BE & GG, MARISA DOSMA SITANGGANG, HAPZI ALI, CORPORATE GOVERNANCE, UNIVER...
14, BE & GG, MARISA DOSMA SITANGGANG, HAPZI ALI, CORPORATE GOVERNANCE, UNIVER...
 
Be and gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, penerapan gcg, universitas mercu ...
Be and gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, penerapan gcg, universitas mercu ...Be and gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, penerapan gcg, universitas mercu ...
Be and gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, penerapan gcg, universitas mercu ...
 
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...
 
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...
 
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Governance Rating_Universitas Mercu Buana_2017
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Governance Rating_Universitas Mercu Buana_2017BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Governance Rating_Universitas Mercu Buana_2017
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Governance Rating_Universitas Mercu Buana_2017
 
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Penerapan Good Corporate Governance (GCG) ...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Penerapan Good Corporate Governance (GCG) ...BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Penerapan Good Corporate Governance (GCG) ...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Penerapan Good Corporate Governance (GCG) ...
 
BE&GG, Intan Wachyuni,Hapzi Ali, Kebijakan good corporate governance Bank BRI...
BE&GG, Intan Wachyuni,Hapzi Ali, Kebijakan good corporate governance Bank BRI...BE&GG, Intan Wachyuni,Hapzi Ali, Kebijakan good corporate governance Bank BRI...
BE&GG, Intan Wachyuni,Hapzi Ali, Kebijakan good corporate governance Bank BRI...
 
BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Governance Ratings;...
BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Governance Ratings;...BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Governance Ratings;...
BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Governance Ratings;...
 
Be & gg, dody wijaksono, hapzi ali, ethics and business concept and theory, u...
Be & gg, dody wijaksono, hapzi ali, ethics and business concept and theory, u...Be & gg, dody wijaksono, hapzi ali, ethics and business concept and theory, u...
Be & gg, dody wijaksono, hapzi ali, ethics and business concept and theory, u...
 
Be & gg, Eka Revi Ruswandi, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,...
Be & gg, Eka Revi Ruswandi, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,...Be & gg, Eka Revi Ruswandi, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,...
Be & gg, Eka Revi Ruswandi, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,...
 
Governance Rating
Governance RatingGovernance Rating
Governance Rating
 

Recently uploaded

RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfNezaPurna
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...citraislamiah02
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxwansyahrahman77
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfHeru Syah Putra
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxPELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxZainul Ulum
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxhartonohajar
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...mayfanalf
 
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxManajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxyovi2305
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024DEDI45443
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...iman333159
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorDi Prihantony
 

Recently uploaded (13)

RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxPELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxManajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 

jbptunikompp-gdl-dedenawaha-23776-4-gcgmanu-o (1).ppt

  • 1. GOOD CORPORATE GOVERNANCE Kelompok : Manuella Suliman dan Riswono
  • 2. Corporate Governance Tata kelola perusahaan adalah rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan, dan institusi yang mempengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan suatu perusahaan atau korporasi. Tata kelola perusahaan juga mencakup hubungan antara para pemangku kepentingan (stakeholder) yang terlibat serta tujuan pengelolaan perusahaan. Pihak-pihak utama dalam tata kelola perusahaan adalah pemegang saham, manajemen, dan dewan direksi. Pemangku kepentingan lainnya termasuk karyawan, pemasok, pelanggan, bank dan kreditor lain, regulator, lingkungan, serta masyarakat luas.
  • 3. Salah satu topik utama dalam tata kelola perusahaan adalah menyangkut masalah akuntabilitas dan tanggung jawab mandat, khususnya implementasi pedoman dan mekanisme untuk memastikan perilaku yang baik dan melindungi kepentingan pemegang saham. Fokus utama lain adalah efisiensi ekonomi yang menyatakan bahwa sistem tata kelola perusahaan harus ditujukan untuk mengoptimalisasi hasil ekonomi, dengan penekanan kuat pada kesejahteraan para pemegang saham, pemangku kepentingan menuntuk perhatian dan akuntabilitas lebih terhadap pihak-pihak lain selain pemegang saham, misalnya karyawan atau lingkungan.
  • 4. Perhatian terhadap praktik tata kelola perusahaan di perusahaan modern telah meningkat akhir-akhir ini, terutama sejak keruntuhan perusahaan-perusahaan besar AS seperti Enron Corporation dan Worldcom. Di Indonesia, perhatian pemerintah terhadap masalah ini diwujudkan dengan didirikannya Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) pada akhir tahun 2004.
  • 5. Membangun Tatakelola Perusahaan Menurut Prinsip- Prinsip GCG Sistem tatakelola organisasi perusahaan yang baik ini menuntut dibangunnya dan dijalankannya prinsip-prinsip tata kelola perusahaan (GCG) dalam proses manajerial perusahaan. Dengan mengenal prinsip-prinsip yang berlaku secara universal ini diharapkan perusahaan dapat hidup secara berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi para stakeholdernya.
  • 6. Prinsip-Prinsip GCG • Akuntabilitas (Accountability) • Pertanggungan – Jawab (Responsibility) • Keterbukaan (Transparancy) • Kewajaran (Fairness) • Kemandirian (Independency)
  • 7. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP-RI) Tim GCG BPKP mendefinisikan GCG dari segi soft definition yang mudah dicerna, sekalipun orang awam, yaitu : "KOMITMEN, ATURAN MAIN, SERTA PRAKTIK PENYELENGGARAAN BISNIS SECARA SEHAT DAN BERETIKA"
  • 8. PERAN BPKP DALAM PENGEMBANGAN GCG • Sesuai surat Nomor: S-359/MK.05/2001 tanggal 21 Juni 2001 tentang Pengkajian Sistem Manajemen BUMN dengan prinsip- prinsip good corporate governance, Menteri Keuangan meminta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk melakukan kajian dan pengembangan sistem manajemen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengacu pada prinsip Good Corporate Governance (GCG). Selanjutnya, BPKP telah membentuk Tim Good Corporate Governance dengan Surat Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP-06.02.00-316/K/2000 yang diperbaharui dengan KEP-06.02.00-268/K/2001. • Tim GCG tersebut mempunyai tugas : "MERUMUSKAN PRINSIP-PRINSIP PEDOMAN EVALUASI, IMPLEMENTASI DAN SOSIALISASI PENERAPAN GCG, SERTA MEMBERIKAN MASUKAN KEPADA PEMERINTAH DALAM MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN KINERJA DALAM RANGKA PENERAPAN GCG PADA BUMN/BUMD DAN BADAN USAHA LAINNYA (BUL)"
  • 9. PRODUK BPKP DALAM PENGUKURAN DAN PENGEMBANGAN CGG • Modul Pengenalan GCG • Pedoman Evaluasi GCG • Pedoman Asistensi GCG • Pedoman/Referensi Lain : 1. Kamus Scorecard GCG BPKP 2. Frequently Asked Question Good Corporate Governance
  • 10. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK RI) Penerapan GCG perlu didukung oleh tiga pilar yang saling berhubungan, yaitu negara dan perangkatnya sebagai regulator, dunia usaha sebagai pelaku pasar, dan masyarakat sebagai pengguna produk dan jasa dunia usaha.
  • 11. Prinsip dasar yang harus dilaksanakan oleh masing- masing pilar adalah : • Negara dan perangkatnya menciptakan peraturan perundang-undangan yang menunjang iklim usaha yang sehat, efisien dan transparan, melaksanakan peraturan perundang-undangan dan penegakan hukum secara konsisten (consistent law enforcement) • Dunia usaha sebagai pelaku pasar menerapkan GCG sebagai pedoman dasar pelaksanaan usaha. • Masyarakat sebagai pengguna produk dan jasa dunia usaha serta pihak yang terkena dampak dari keberadaan perusahaan, menunjukkan kepedulian dan melakukan kontrol sosial (social control) secara obyektif dan bertanggung jawab.
  • 12. Peraturan INTERNATIONAL tentang GCG : • UNCAC pasal 12, 21, 22, • SOX Act • POBO (Prevention of Bribery Ordinance)
  • 13. Peraturan Nasional Negara Indonesia tentang GCG terangkum dalam • KUMPULAN UNDANG-UNDANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI, EDISI PERTAMA 2006 • UNITED NATIONS CONVENTION AGAINST CORRUPTION, 2003 (KONVENSI PERSERIKATAN BANGSA-BANGSAMENENTANG KORUPSI, 2003) • UU RI NOMOR 7 TAHUN 2006, TENTANG PENGESAHAN UNITED NATION CONVENTION AGAINST CORRUPTION 2003. • UU RI NOMOR 30 TAHUN 2002, TENTANG KOMISI PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI, • PENJELASAN UU RI NOMOR 30 TAHUN 2002, TENTANG KOMISI PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI • UU RI NOMOR 31 TAHUN 1999, TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI • UU RI NOMOR 20 TAHUN 2001, TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI • UU RI NOMOR 28 TAHUN 1999, TENTANG PENYELENGGARA NEGARA YANG BERSIH DAN BEBAS DARI KORUPSI, KOLUSI DAN NEPOTISME • PENJELASAN UU RI NOMOR 28 TAHUN 1999, TENTANG PENYELENGGARA NEGARA YANG BERSIH DAN BEBAS DARI KORUPSI, KOLUSI DAN NEPOTISME Yang Diterbitkan oleh: DIREKTORAT PEMBINAAN KERJA ANTAR KOMISI DAN INSTANSI KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI
  • 14. ETIKA BISNIS & PEDOMAN PERILAKU Untuk mencapai keberhasilan dalam jangka panjang, pelaksanaan GCG perlu dilandasi oleh integritas yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan pedoman perilaku (code of conduct) yang dapat menjadi acuan bagi organ perusahaan dan semua karyawan dalam menerapkan nilai-nilai (values) dan etika bisnis sehingga menjadi bagian dari budaya perusahaan.
  • 15. Prinsip dasar yang harus dimiliki oleh perusahaan adalah: • Setiap perusahaan harus memiliki nilai-nilai perusahaan (corporate values) yang menggambarkan sikap moral perusahaan dalam pelaksanaan usahanya. • Untuk dapat merealisasikan sikap moral dalam pelaksanaan usahanya, perusahaan harus memiliki rumusan etika bisnis yang disepakati oleh organ perusahaan dan semua karyawan. Pelaksanaan etika bisnis yang berkesinambungan akan membentuk budaya perusahaan yang merupakan manifestasi dari nilai-nilai perusahaan. • Nilai-nilai dan rumusan etika bisnis perusahaan perlu dituangkan dan dijabarkan lebih lanjut dalam pedoman perilaku agar dapat dipahami dan diterapkan.
  • 16. Pedoman Pokok Pelaksanaan : A. Nilai-nilai Perusahaan 1. Nilai-nilai perusahaan merupakan landasan moral dalam mencapai visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu, sebelum merumuskan nilai-nilai perusahaan, perlu dirumuskan visi dan misi perusahaan. 2. Walaupun nilai-nilai perusahaan pada dasarnya universal, namun dalam merumuskannya perlu disesuaikan dengan sektor usaha serta karakter dan letak geografis dari masing-masing perusahaan. 3. Nilai-nilai perusahaan yang universal antara lain adalah terpercaya, adil dan jujur.
  • 17. B. Etika Bisnis 1. Etika bisnis adalah acuan bagi perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha termasuk dalam berinteraksi dengan pemangku kepentingan (stakeholders) . 2. Penerapan nilai-nilai perusahaan dan etika bisnis secara berkesinambungan mendukung terciptanya budaya perusahaan. 3. Setiap perusahaan harus memiliki rumusan etika bisnis yang disepakati bersama dan dijabarkan lebih lanjut dalam pedoman perilaku.
  • 18. C. Pedoman Perilaku Fungsi Pedoman Perilaku : 1. Pedoman perilaku merupakan penjabaran nilai-nilai perusahaan dan etika bisnis dalam melaksanakan usaha sehingga menjadi panduan bagi organ perusahaan dan semua karyawan perusahaan; 2. Pedoman perilaku mencakup panduan tentang benturan kepentingan, pemberian dan penerimaan hadiah dan donasi, kepatuhan terhadap peraturan, kerahasiaan informasi, dan pelaporan terhadap perilaku yang tidak etis.
  • 19. KODE ETIK I. PERNYATAAN ETIKA BISNIS A. Pernyataan Kebijakan B. Tujuan Pernyataan etika Bisnis C. Ruang Lingkup dan Penerapan II. DASAR KEBIJAKAN ETIKA BISNIS A. Kebijakan Etika B. Kebijakan Konflik Kepentingan C. Kebijakan Pemberian dan Hiburan D. Kebijakan Keamanan E. Kebijakan Lingkungan F. Kebijakan Hubungan Pengguna dan Kualitas Produk G. Kebijakan Persamaan Kesempatan Pegawai III. KEPATUHAN IV. LAPORAN & KOMUNIKASI TERBUKA
  • 20. Implementasi Good Corporate Governance di Sektor Swasta, BUMN dan BUMD -- KPK --
  • 21. Corporate governance adalah seperangkat tata hubungan diantara manajemen, direksi, dewan komisaris, pemegang saham dan para pemangku kepentingan/stakeholders lainnya yang mengatur dan mengarahkan kegiatan perusahaan (OECD, 2004)
  • 22. Good Corporate Governance (GCG) diperlukan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan melalui pengelolaan yang didasarkan pada asas transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta kewajaran dan kesetaraan.
  • 23. Analisis implementasi GCG dilakukan dengan mengukur implementasi berdasarkan prinsip-prinsip GCG yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan fairness, serta berdasarkan kerangka kerja GCG yaitu compliance, conformance, dan performance. Selain itu, secara khusus dilihat aspek code of conduct, pencegahan korupsi dan disclosure.
  • 24. Sebuah perusahaan wajib memiliki Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Manajemen Resiko, Komite Asuransi, Komite Kepatuhan, Komite Eksekutif, dan Komite GCG.
  • 25. Lembaga-lembaga yang berfungsi mengawasi dan membina seperti Bank Indonesia, Menneg BUMN dan Bapepam LK agar lebih proaktif dalam mengawasi implementasi GCG terutama berkaitan dengan potensi terjadinya benturan kepentingan. Selain itu, perlu diterbitkan peraturan yang dapat memaksa perusahaan swasta yang belum terbuka dan BUMD untuk menerapkan GCG.
  • 26. Implementasi Good Goverment dan Clean Goverment pada institusi pemerintah terutama yang berkaitan dengan pelayanan publik seperti Ditjen Pajak, Bea Cukai, Imigrasi, BPN, Institusi yang mengeluarkan perizinan, dan institusi penegak hukum.
  • 27. Perlu adanya sosialisasi yang intensif tentang pedoman umum GCG, penyusunan code of conduct, kaitan GCG dengan pencegahan korupsi, dan best practices dalam penerapan GCG melalui berbagai media
  • 28. Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance (KNKCG) Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance (KNKCG) dibentuk berdasarkan Keputusan Menko Ekuin Nomor: KEP/31/M.EKUIN/08/1999
  • 29. KNKG pengganti KNKCG Pemerintah dengan Keputusan Menko Bidang Perekonomian Nomor: KEP/49/M.EKON/11/2004 telah menyetujui pembentukan Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) yang terdiri dari Sub-Komite Publik dan Sub- Komite Korporasi.
  • 30. Pedoman Sektoral (pedoman pokok pelaksanaan GCG) yang diterbitkan oleh KNKG : • Bab I - PENCIPTAAN SITUASI KONDUSIF UNTUK MELAKSANAKAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE • Bab II - ASAS GOOD CORPORATE GOVERNANCE • Bab III - ETIKA BISNIS DAN PEDOMAN PERILAKU • BAB IV - ORGAN PERUSAHAAN • BAB V - PEMEGANG SAHAM • BAB VI - PEMANGKU KEPENTINGAN • BAB VII - PERNYATAAN TENTANG PENERAPAN PEDOMAN GCG • BAB VIII - PEDOMAN PRAKTIS PENERAPAN GCG
  • 31. PERKEMBANGAN GCG DI INDONESIA Peringkat Corruption Perception Index (CPI) atau Indek Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia Diantara Negara-negara ASEAN tahun 2008 :
  • 33. Indonesia (CPI 2009 Score : 2,8 / Convidence Range : 2,4-3,2) still has a long way to go to eradicate corruption but the recent tough approach by the Corruption Eradication Commission (KPK) is encouraging. The KPK has reported a 100 per cent conviction rate for corruption cases involving some of the country's highest-ranking officials. A crucial task for the new administration is to continue support of the KPK. Local anti-corruption advocate must ensure that this agency is not weakened”. Source transparency international 2009, http://www.transparency.org
  • 34. Parameter Implementasi GCG : • Compliance (kepatuhan) yaitu sejauh mana perusahaan telah mematuhi aturan-aturan yang ada dalam memenuhi prinsip-prinsip GCG; • Conformance (kesesuaian dan kelengkapan) yaitu sejauh mana perusahaan telah berperilaku sesuai dengan berbagai aspek yang menjadi prinsip GCG dan kelengkapan perangkat dalam memenuhi kebutuhan implementasi GCG • Performance (unjuk kerja) yaitu sejauh mana perusahaan telah menampilkan bukti (evidence) yang menunjukkan bahwa perusahaan telah mendapatkan manfaat yang nyata dari perapan prinsip GCG di dalam perusahaan.
  • 35. Tentang Transparency International Transparency International (TI), merupakan sebuah organisasi kemasyarakatan yang memfokuskan diri melawan korupsi dengan menyertakan seluruh masyarakat ke dalam sebuah koalisi internasional yang kuat dalam rangka membasmi efek buruk dari korupsi yang berimbas kepada kaum lelaki, perempuan dan anak-anak di seluruh dunia. Misi utama dari TI adalah untuk menciptakan sebuah lingkungan yang bersih dari praktik korupsi. Transparency International berpusat di Berlin, Jerman dan mempunyai cabang di 99 negara.
  • 36. ORGANISATION FOR ECONOMIC CO- OPERATION AND DEVELOPMENT OECD Principles of Corporate Governance : • THE RIGHTS OF SHAREHOLDERS • THE EQUITABLE TREATMENT OF SHAREHOLDERS • THE ROLE OF STAKEHOLDERS IN CORPORATE GOVERNANCE • DISCLOSURE AND TRANSPARENCY • THE RESPONSIBILITIES OF THE BOARD
  • 37. Implementasi GCG pada Perusahaan Manufaktur /Jasa berdasarkan prinsip moral dan etika pada struktur organisasi (hardware) dan berdasarkan moral, etika visi dan misi (software). Implementasi Good Corporate Governance (GCG) di PT Petrokimia Gresik tercermin dalam Wujud Komitmen, sbb : • • Anggaran Dasar Perusahaan • • Board Policy Manual (BPM) • • Corporate Policy Manual (CPM) • • Pedoman Perilaku Bisnis (PPB) • • Pedoman Manajemen Risiko (PMR) • • Sistem Manajemen • • State of Corporate Intent (SCI) • • Contract Management (KPI) • • Internal Audit Charter (IAC) • • Coommittee Audit Charter (CAC) • • Risk Based Audit • • RJP, RKAP, SK. M. BUMN No. 100/MBU/2002 • • Hubungan Anak Perusahaan, Anggota Holding • • Corporate Social Responsibility (CSR) • • Peraturan & Perundang-undangan yang berkaitan dengan penerapan GCG
  • 38. SURAT EDARAN BANK INDONESIA NO. 9/12/DPNP PERIHAL PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM Pokok-pokok penjelasan dalam SE-BI ini : • Memperjelas difinisi independen atau independensi bagi Komisaris Independen dan Pihak Independen termasuk Presiden Direktur. • Memperjelas tata cara melakukan self assessment pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG). • Memperjelas aspek-aspek yang perlu diungkap dalam Laporan Pelaksanaan GCG.
  • 39. cara Bank melakukan self assessmnet pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Self assessment GCG dilakukan dengan mengisi Kertas Kerja Self Assessment GCG yang telah ditetapkan, yang meliputi 11 (sebelas) Faktor Penilaian, dengan cara : a. Menetapkan Nilai Peringkat per Faktor, dengan melakukan Analisis Self Assessment dengan cara membandingkan Tujuan dan Kriteria/Indikator yang telah ditetapkan dengan kondisi Bank yang sebenarnya. b. Menetapkan Nilai Komposit hasil self assessment , dengan cara membobot seluruh Faktor, menjumlahkannya dan selanjutnya memberikan Predikat Kompositnya.
  • 40. penulisan Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance dalam Laporan Tahunan Bank Laporan Pelaksanaan GCG dapat menjadi Bab tersendiri dalam Laporan Tahunan Bank atau disajikan terpisah dari Laporan Tahunan Bank yang disampaikan bersamasama dengan Laporan Tahunan Bank
  • 41. Bagaimana perlakuan terhadap hasil pelaksanaan self assessment GCG Bank yang berbeda dengan hasil pemeriksaan/pengawasan Bank Indonesia • Apabila hasil pelaksanaan self assessment GCG Bank menunjukkan perbedaan yang material yakni mengakibatkan hasil Predikat Komposit yang berbeda, maka Bank wajib menyampaikan revisi hasil pelaksanaan self assessment GCG Bank tersebut secara lengkap kepada Bank Indonesia. • Revisi hasil self assessment pelaksanaan GCG Bank tersebut, harus dipublikasikan dalam Laporan Keuangan Publikasi Bank pada periode terdekat, meliputi Nilai 5 Komposit dan Predikatnya.
  • 42. Beberapa Contoh Software aplikasi untuk penerapan Good Corporate Governance :  Microsoft SAM (Software Asset Management) • Corporate Governance Software/Board Management Software • Boardvantage corporate governance software • Compliance360 web-based corporate governance software • Protiviti's Governance Portal, etc
  • 43. Catatan : Corporate Politics : Politik organisasional Adalah penggunaan kekuasaan untuk mempengaruhi pengambil keputusan dalam organisasi atau pada perilaku anggota-anggotanya yang bersifat mementingkan diri sendiri dan secara organisasional tidak bersangsi. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap perilaku politik yakni : A. Faktor indifidu B. Faktor organisasi – Realokasi sumber daya – Keputusan promosi – Tingkat kepercayaan rendah – Ambiguitas peran – Sistem evaluasi kinerja tidak jelas – Praktik-praktik imbalan zero-sum – Pengambilan keputusan yang demokratis – Tekanan kinerja tinggi – Para manajer yang egois
  • 44. STRUKTUR ORGANISASI Pengertian • Robbins (2003: 176). Struktur organisasi menetapkan cara tugas pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal. • Gibson et al. (2006: 7). Struktur organisasi adalah cetak biru yang mengindikasikan bagaimana orang dan pekerjaan dikelompokkan bersama dalam suatu organisasi. Struktur digambarkan oleh suatu bagan organisasi. • Robbins dan Judge (2007: 478) Struktur organisasi didefinisikan bagaimana tugas pekerjaan dipisahkan secara formal. • McShane dan Glinow (2006: 233) Struktur organisasi merujuk pada pembagian karyawan dan pola koordinasi, komunikasi, aliran kerja, dan kekuasan formal yang langsung pada aktivitas organisasi.
  • 45. Elemen struktur organisasi : Robbins (2003) • Rentang kendali • Sentralisasi dan desentralisasi • Formalisasi • Departementalisasi • Spesialisasi pekerjaan • Rantai komando McShane & Glinow (2006) • Rentang kendali • Sentralisasi dan desentralisasi • Formalisasi • Departementalisasi
  • 46. TIPE/DESAIN ORGANISASI : Robbins (2003) Desain org yg lazim: • Sederhana • Birokrasi • Matrik Pilihan desain baru: • Struktur tim • Organisasi virtual • Org tanpa tapal batas McShane & Glinow (2006), Tipe departementalisasi murni: • Struktur sederhana • Struktur fungsional • Struktur divisional • Struktur matrik • Struktur tim
  • 47. Power Power merupakan sesuatu yang penting di lingkup manajerial. Power adalah kemampuan menyuruh orang lain melakukan apa yang kita ingin untuk mereka lakukan. Power berbeda dengan pengaruh (influence). Pengaruh adalah suatu respon yang berupa tindakan atas digunakannya power.
  • 48. Perbedaan antara kepemimpinan dengan kekuasaan yakni terkait dengan kesesuaian tujuan. Kekuasaan tidak mensyaratkan kesesuaian tujuan hanya ketergantugan, sebaliknya kepemimpinan mensyaratkan keserasian antara tujuan pemimpin dan mereka yang dipimpin. Perbedaan kedua berkaitan dengan arah pengaruh. Kepemimpinan berfokus pada pengaruh kebawah kepada para pengikut. Kepemimpinan meminimalkan pola-pola pengaruh kesamping dan keatas kekuasaan tidak demikian.
  • 49. Empowerment adalah proses melalui mana para manajer membantu pihak lain mendapatkan dan menggunakan power yang diperlukan untuk membuat keputusan yang mempengaruhi mereka sendiri dan kerja mereka.
  • 50. • Struktur organisasi adalah bagaimana organisasi membagi tugas dan pekerjaan serta bagaimana mengkoordinasikannya. Ada enam elemen struktur organisasi yaitu: spesialisasi pekerjaan, departementalisasi, rantai komando, rentang kendali, sentralisasi dan desentralisasi, serta formalisasi. Tipe struktur atau desain organisasi yang dikenal adalah struktur sederhana, fungsional, divisional, matrik, tim, birokrasi, organissi virtual, dan organisasi tanpa tapal batas. Perbedaan struktur/desain organisasi antara organisasi yang satu dengan yang lain dipengaruhi oleh faktor lingkungan, ukuran organisasi, teknologi, dan strategi organisasi. • Budaya organisasi merupakan serangkaian praktik organisasi yang dapat dilihat sebagai karakteristik yang sifatnya spesifik dan relatif konstan jika dibandingkan dengan sifat organisasi lain. Ada tujuh karakteristik primer dari budaya organisasi: inovasi dan pengambilan risiko, perhatian terhadap detail, orientasi hasil, orientasi orang, orientasi tim, keagresifan, dan kemantapan.