SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Download to read offline
BUSINESS ETHICS AND GOOG GOVERNANCE
KODE ETIK PERUSAHAAN SIAM CEMENT GROUP ( SCG )
Disusun Oleh :
Nama : Lysa Setyaningrum
NIM : 55116120026
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
PASCASARJANA UNIVERSITAS MERCU BUANA
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAGEMEN
2017
KODE ETIK PERUSAHAAN SIAM CEMENT GROUP ( SCG )
Lysa Setyaningrum
55116120026
Abstrak
Pengembangan kode etik perusahaan ini merupakan salah satu elemen penting dalam
kerangka penerapan GCG bagi suatu perusahaan. Kode etik sangat penting karena sebagai
acuan bagi semua pihak di dalam perusahaan serta pihak luar yang terkait dengan usaha
perusahaan dalam melaksanakan tugas dan pengambilan keputusan. Keputusan tersebut
didasarkan pada hak yang dapat diperoleh oleh para pemangku kepentingan. Kode Etik SCG
berarti praktek bisnis yang baik berdasarkan SCG 4 Core Values untuk seluruh karyawan
SCG untuk mempertahankan dan menerapkan sebagai pedoman untuk bekerja dengan tepat.
Ini merupakan bagian dari Peraturan Karyawan. Semua karyawan SCG wajib untuk
mematuhi prinsip-prinsip dan pedoman dari Kode Etik SCG, dan Direksi harus melayani
sebagai model peran perilaku tersebut. Kode etik SCG meliputi hak karyawan, lingkungan,
K3 baik untuk karyawan dan produk, transparansi, reward karyawan, politik, aset, informasi
internal dan eksternal, komunikasi, transaksi, bisnis di luar negeri dan persaingan usaha.
Kata kunci : SCG, kode etik, perusahaan
BAB 1 PENDAHULUAN
Sulit dipungkiri, selama sepuluh tahun terakhir ini, istilah Good Corporate
Governance (GCG) kian populer. Good Corporate Governance merupakan kumpulan hukum,
peraturan dan kaidah-kaidah yang wajib dipenuhi, yang dapat mendorong sumber-sumber
perusahaan bekerja secara efisien, menghasilkan nilai ekonomi dalam jangka panjang yang
berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan
(Arrafat, 2006). Suatu perusahaan sudah selayaknya berkomitmen untuk menerapkan dan
menjaga standar praktik GCG yang tinggi agar perusahaan tersebut dapat tumbuh dan
menguntungkan dalam jangka panjang serta dapat terus bersaing dalam bisnis global.
Pengembangan kode etik perusahaan ini merupakan salah satu elemen penting
dalam kerangka penerapan GCG bagi suatu perusahaan. Kode etik sangat penting karena
sebagai acuan bagi semua pihak di dalam perusahaan serta pihak luar yang terkait dengan
usaha perusahaan dalam melaksanakan tugas dan pengambilan keputusan. Keputusan tersebut
didasarkan pada hak yang dapat diperoleh oleh para pemangku kepentingan. Pemangku
kepentingan yang dimaksud yaitu owner, managemen, pemerintah, konsumen, masyarakat
dan pihak eksternal. Pada penulisan kali ini akan di bahas kode etik dari Perusahaan Siam
Cement Group (SCG).
Rumusan Masalah :
1. Bagaimanakah prinsip kode etik perusahaan SCG ?
2. Apa saja kode etik perusahaan SCG yang berlaku ?
3. Untuk siapakah kode etik perusahaan SCG ?
BAB 2 LANDASAN TEORI
Menurut Zimmerer (1996:20), etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha
berdasarkan nilai – nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan
dan memecahkan persoalan. Sedangkan Menurut Ronald J. Ebert dan Ricky M. Griffin
(200:80), etika bisnis adalah istilah yang sering digunakan untuk menunjukkan perilaku dari
etika seseorang manajer atau karyawan suatu organisasi.
Semua keputusan perusahaan sangat memengaruhi dan dipengaruhi oleh pemilik
kepentingan. Pemilik kepentingan adalah semua individu atau kelompok yang berkepentingan
dan berpengaruh terhadap keputusan perusahaan. Ada dua jenis pemilik kepentingan yang
berpengaruh terhadap perusahaan yaitu pemilik kepentingan internal dan eksternal.
Pemilik kepentingan eksternal meliputi :
1. Investor
2. Karyawan
3. Manajemen
4. Pimpinan
Pemilik kepentingan internal meliputi :
1. Pelanggan
2. Asosiasi dagang
3. Kreditor
4. Pemasok
5. Pemerintah
6. Masyarakat umum
7. Kelompok khusus yang berkepentingan terhadap perusahaan
Dalam etika bisnis berlaku prinsip-prinsip yang seharusnya dipatuhi oleh para pelaku
bisnis. Etika bisnis memiliki prinsip-prinsip yang harus ditempuh oleh perusahaan untuk
mencapai tujuannya dan harus dijadikan pedoman agar memiliki standar baku yang mencegah
timbulnya ketimpangan dalam memandang etika moral sebagai standar kerja atau operasi
perusahaan. Menurut Sonny Keraf prinsip otonomi tersebut adalah :
1. Prinsip Otonomi ; yaitu sikap dan kemampuan manusia untuk mengambilkeputusan
dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk
dilakukan.
2. Prinsip Kejujuran ; terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secara
jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidakdidasarkan
atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjiandan kontrak.
Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu danharga yang
sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan
3. Prinsip Keadilan ; menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuaidengan
aturan yang adil dan sesuai criteria yang rasional obyektif, serta dapatdipertanggung
jawabkan.
4. Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Principle) ; menuntut agar
bisnisdijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.
5. Prinsip Integritas Moral ; terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam
diri pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjag
anama baik pimpinan atau orang-orangnya maupun perusahaannya.
Di samping 5 prinsip diatas, dalam menciptakan etika bisnis ada beberapa hal yang juga perlu
diperhatikan, antara lain adalah:
1. Pengendalian diri
2. Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility)
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya
perkembangan informasi dan teknologi
4. Menciptakan persaingan yang sehat
5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi)
7. Mampu menyatakan yang benar itu benar
8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan
pengusaha ke bawah
9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
10. kembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati
11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum positif yang
berupa peraturan perundang-undangan.
Penerapan etika bisnis sangat penting terutama dalam menghadapi era pasar bebas
dimana perusahaan-perusahaan harus dapat bersaing berhadapan dengan kekuatan perusahaan
asing. Perusahaan asing ini biasanya memiliki kekuatan yang lebih terutama mengenai bidang
SDM, Manajemen, Modal dan Teknologi.
Ada mitos bahwa bisnis dan moral tidak ada hubungan. Bisnis tidak dapat dinilai
dengan nilai etika karena kegiatan pelaku bisnis, adalah melakukan sebaik mungkin kegiatan
untuk memperoleh keuntungan. Sehingga yang menjadi pusat pemikiran mereka adalah
bagaimana memproduksi, memasarkan atau membeli barang dengan memperoleh keuntungan
sebesar-besarnya. Perilaku bisnis sebagai suatu bentuk persaingan akan berusaha dengan
berbagai bentuk cara dan pemanfaatan peluang untuk memperoleh keuntungan.
Apa yang diungkapkan diatas adalah tidak benar karena dalam bisnis yang
dipertaruhkan bukan hanya uang dan barang saja melainkan juga diri dan nama baik
perusahaan serta nasib masyarakat sebagai konsumen. Perilaku bisnis berdasarkan etika perlu
diterapkan meskipun tidak menjamin berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan, akan tetapi
setidaknya akan menjadi rambu-rambu pengaman apabila terjadi pelanggaran etika yang
menyebabkan timbulnya kerugian bagi pihak lain.
Masalah pelanggaran etika sering muncul antara lain seperti, dalam hal mendapatkan
ide usaha, memperoleh modal, melaksanakan proses produksi, pemasaran produk,
pembayaran pajak, pembagian keuntungan, penetapan mutu, penentuan harga, pembajakan
tenaga professional, blow-up proposal proyek, penguasaan pangsa pasar dalam satu tangan,
persengkokolan, mengumumkan propektis yang tidak benar, penekanan upah buruh dibawah
standar, insider traiding dan sebagainya. Ketidaketisan perilaku berbisnis dapat dilihat
hasilnya, apabila merusak atau merugikan pihak lain. Biasanya faktor keuntungan merupakan
hal yang mendorong terjadinya perilaku tidak etis dalam berbisnis.
Suatu perusahaan akan berhasil bukan hanya berlandaskan moral dan manajemen yang
baik saja, tetapi juga harus memiliki etika bisnis yang baik. Perusahaan harus dapat
mempertahankan mutu serta dapat memenuhi permintaan pasar yang sesuai dengan apa yang
dianggap baik dan diterima masyarakat. Dalam proses bebas dimana terdapat barang dan jasa
yang ditawarkan secara kompetitif akan banyak pilihan bagi konsumen, sehingga apabila
perusahaan kurang berhati-hati akan kehilangan konsumennya.
Perilaku tidak etis dalam kegiatan bisnis sering juga terjadi karena peluang-peluang
yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan yang kemudian disahkan dan disalah
gunakan dalam penerapannya dan kemudian dipakai sebagai dasar untuk melakukan
perbuatan-perbuatan yang melanggar etika bisnis (Ismi, 2012)
BAB 3 METODE
Sumber referensi yang digunakan dalam penulisan ini yaitu dari internet. Tepatnya kode etik
dari SCG yang sudah di publish di website nya.
BAB 4 PEMBAHASAN
Sejak dimulai pada tahun 1913 sampai sekarang, SCG telah mengalami banyak
perubahan yang mempengaruhi bisnisnya. Namun, kepercayaan bisnis SCG didasarkan pada
etika dan tanggung jawab semua pihak dalam masyarakat, menurut Nilai Inti SCG yang dasar
untuk perilaku yang baik karyawan SCG. Semua ini telah disusun sebagai “SCG Kode Etik.”
“SCG Kode Etik” pertama kali disusun secara tertulis pada tahun 1987. Sejak itu, sudah ada
lima revisi dari Kode. versi 6 th terbaru ini memiliki kategorisasi yang jelas dan revisi isi
untuk menutupi peraturan yang relevan dan kebijakan dengan jangkauan yang lebih luas dari
contoh-contoh praktis dengan para pemangku kepentingan untuk mengakomodasi
implementasi bisnis saat ini.
Kode Etik SCG berarti praktek bisnis yang baik berdasarkan SCG 4 Core Values
untuk seluruh karyawan SCG untuk mempertahankan dan menerapkan sebagai pedoman
untuk bekerja dengan tepat. Ini merupakan bagian dari Peraturan Karyawan. Semua
karyawan SCG wajib untuk mematuhi prinsip-prinsip dan pedoman dari Kode Etik SCG, dan
Direksi harus melayani sebagai model peran perilaku tersebut.
Karyawan SCG harus studi dan menyerap aturan-aturan ini dan hati-hati membuat
penilaian untuk bekerja berdasarkan Kode SCG Perilaku untuk mengamati apa Direksi,
manajemen dan karyawan di setiap tingkat telah serius mengikuti dan berlatih selama 100
tahun terakhir .
Kemakmuran, sukses, dan stabilitas SCG adalah hasil dari melakukan bisnis sesuai
dengan nilai-nilai inti etika - cita-cita yang telah dihargai tinggi dan dipraktikkan oleh Direksi,
oleh manajemen, dan oleh staf setiap tingkat. Yaitu :
A. Kepatuhan terhadap Keadilan
1. SCG berkomitmen untuk konsep praktek adil untuk semua pihak yang terkait dengan:
Menyediakan klien dan pelanggan dengan produk kualitas terbaik dan layanan di
harga yang tepat dan adil.
2. Menyediakan pemegang saham perusahaan dengan pengembalian atas investasi di
tingkat yang sesuai.
3. Menyediakan karyawan dengan remunerasi yang baik, tunjangan dan kualitas hidup
4. Menjadi adil untuk semua pihak yang memiliki hubungan bisnis dengan SCG
Contoh Praktek untuk SCG Karyawan
1. Bekerja dengan jujur, transparan, dan traceably dan memperlakukan setiap pihak
dengan hormat, ketulusan, keramahan dan keadilan.
2. Bekerja cukup tidak memihak pada kelompok, usia atau lembaga
B. Dedikasi untuk Unggul
SCG didedikasikan untuk perilaku yang benar dan mencapai hasil terbaik dalam semua
yang kita lakukan. Semua karyawan dan orang yang bersentuhan dengan SCG mengakui
upaya total, pengetahuan, dan keterampilan kami mengabdikan untuk terus-menerus
meningkatkan apa yang kita lakukan. Kami berusaha untuk belajar dan mengejar apa pun
yang kami bisa untuk membantu kita mengatasi hambatan dan maju di jalur pertumbuhan
dan keberlanjutan. dedikasi ini akan menghasilkan hasil terbaik bagi kedua SCG dan
semua pemangku kepentingan.
Contoh Praktek untuk SCG Karyawan
1. Mendedikasikan semua upaya untuk menciptakan inovasi berharga untuk
memaksimalkan manfaat bagi semua pihak yang terkait.
2. Jadilah ditentukan dan mendedikasikan semua upaya, pengetahuan dan keterampilan
untuk bekerja mengharapkan hasil yang lebih baik berusaha untuk keunggulan
mempertimbangkan sinergi dari manfaat dan dampak pada pihak-pihak terkait.
3. Mengejar ketinggalan dengan situasi terbaru dan siap menghadapi perubahan situasi.
C. Kepercayaan pada Nilai Individu
SCG yakin bahwa masing-masing staf kami merupakan aset yang paling berharga. SCG
telah berhasil untuk mencapai kesejahteraan melalui upaya orang-orang yang baik dan
berpengetahuan kami, yang telah memilih untuk menghabiskan karir mereka dengan
kami. Kami memilih individu yang paling etis dan mampu kita temukan, dan kemudian
memperkaya mereka untuk mengatasi tantangan perubahan zaman kita. Sebagai
imbalannya, kami menyediakan semua karyawan kami dengan keamanan dan rasa
memiliki. Dengan perawatan dan perhatian antara Perusahaan dan staf, sedikit
mengherankan bahwa personil kami bekerja keras dan terampil untuk kemajuan SCG
tersebut.
Contoh Praktek untuk SCG Karyawan
1. Bekerja bersama-sama seperti anggota keluarga, memberikan perawatan, perhatian,
pujian, pujian dan saran untuk memberikan dukungan moral kepada satu sama lain dan
menghormati ide masing-masing.
2. Bekerja sebagai tim dan saling membantu.
D. Kepedulian untuk Tanggung Jawab Sosial
SCG berperilaku sebagai warga perusahaan yang baik di semua komunitas dan negara-
negara di mana kami beroperasi. Kita rajin melakukan tugas sosial kita dan tanggung
jawab saat melakukan kegiatan untuk melestarikan sumber daya alam dan kelestarian
lingkungan.
Contoh Praktek untuk SCG Karyawan
1. Selalu menanggung dalam standar keselamatan pikiran, kesehatan kerja dan
lingkungan saat bekerja.
2. Jadilah sadar dalam menggunakan sumber daya untuk menciptakan nilai yang optimal,
dan melestarikan alam di rumah dan bekerja dan memperluas praktek ini kepada
masyarakat luar.
3. Ambil bagian dalam pelestarian alam, kepedulian masyarakat dan kegiatan
pembangunan sosial. Sebagai individu berhasil dalam hidup melalui perilaku moral,
Begitu juga perusahaan melalui praktek etika.
SCG Kode Etik berarti praktek bisnis yang baik berdasarkan SCG 4 Core Values
untuk seluruh karyawan SCG untuk berpegang pada dan mengadopsi sebagai pedoman untuk
bekerja dengan tepat. Ini merupakan bagian dari Peraturan Karyawan.
SCG Kode Etik
Prinsip-prinsip untuk Kode Etik
1. Untuk siapa kode etik berlaku
Semua karyawan SCG diharapkan untuk mematuhi Kode sedangkan Direksi
memimpin dengan contoh melalui mengamati Kode.
2. Pedoman Kode Etik
a) Membaca dan memahami Kode Etik ini.
b) Memahami isi dari Kode terutama yang berlaku untuk wilayah aktivitas Anda.
c) Secara teratur meninjau Kode Etik
d) Mendidik individu lain yang karyanya terlibat dengan SCG atau mungkin
memiliki dampak pada SCG.
e) Dalam hal keraguan atau pertanyaan apapun, berkonsultasi dengan supervisor
atau Pejabat yang didedikasikan untuk pengawasan kepatuhan dari Kode Etik
ini melalui saluran pelaporan normal.
f) Melaporkan setiap pelanggaran atau ketidakpatuhan terhadap Kode Etik ini
kepada supervisor atau orang yang ditunjuk.
g) Bekerja sama sepenuhnya dengan petugas menyelidiki atau lembaga yang
ditunjuk oleh Perusahaan.
h) Manajemen dari semua tingkatan diharapkan untuk menunjukkan komitmen
pribadi mereka terhadap Kode Etik dan untuk karyawan mereka sesuai.
Mereka harus menjaga lingkungan kerja yang menjamin kepatuhan dengan
Kode.
4. Pelaporan setiap pelanggaran atau ketidakpatuhan dengan Kode
Jika pelanggaran atau ketidakpatuhan dengan Kode diamati, karyawan didorong untuk
mengarahkan pertanyaan mereka atau melaporkan kekhawatiran mereka kepada
petugas berikut:
1. Direktur Corporate HR Division
2. Direktur Kantor Audit
3. Sekretaris Direksi
4. Direksi
5. Prosedur setelah menerima keluhan
1. Fakta Temuan
Orang yang menerima keluhan (selanjutnya disebut sebagai Orang yang Ditunjuk)
dapat mengumpulkan fakta-fakta yang berkaitan dengan pelanggaran atau
ketidakpatuhan dengan Kode sendiri atau menetapkan penyelidikan kepada
petugas yang tepat.
2. Pengolahan dan evaluasi temuan
Orang yang ditunjuk akan memproses dan mengevaluasi fakta-fakta belajar dari
penyelidikan untuk menentukan tindakan koreksi yang sesuai. Dengan demikian,
ia mungkin
proses dan mengevaluasi temuan sendiri atau memberikan tugas kepada petugas
yang tepat jika dalam ruang lingkup kewenangan, atau
3. merujuk kasus ke orang yang bertanggung jawab untuk memproses dan
mengevaluasi temuan.
Penentuan tindakan korektif
Orang yang melakukan peninjauan fakta dalam menetapkan tindakan korektif yang
harus diambil untuk memberikan obat untuk mereka yang terkena dampak. Dalam
kasus masalah serius, Orang The Ditunjuk akan reportthe keluhan kepada Komite
Audit dan / atau Direksi. Ini termasuk, namun tidak terbatas pada, hal-hal subjek
yang mempengaruhi reputasi, citra, atau status keuangan Perusahaan; yang
bertentangan dengan kebijakan operasi usaha Perseroan; yang terhubung dengan
eksekutif tingkat tinggi.
4. Pelaporan hasil
Orang yang ditunjuk wajib melaporkan hasil dalam 3) kepada pelapor harus ia /
dia mengidentifikasi dirinya / dirinya sendiri.
5. Langkah-langkah perlindungan dan tindakan perbaikan untuk pengadu, atau orang
bekerja sama dalam melaporkan pelanggaran atau ketidakpatuhan Kode Orang
melaporkan pelanggaran, pelapor, atau orang bekerja sama dengan penyelidikan
akan dilindungi oleh Kebijakan Whistleblower SCG sebagai berikut:
Orang melaporkan pelanggaran, pelapor, atau orang bekerja sama dengan
penyelidikan dapat meminta untuk tetap anonim karena takut pembalasan. Namun,
harus orang meletakkan / namanya keluhan, Perusahaan akan dapat berkomunikasi
dengan orang kemajuan penyelidikan dan hasil dari setiap tindakan dimulai.
a) Sejauh mungkin, SCG akan menjaga kerahasiaan komunikasi tentang keluhan.
Pengungkapan hal-hal akan dilakukan hanya sebatas seminimum mungkin,
mengingat keselamatan dan berdampak pada pelapor, orang membantu dalam
penyelidikan, atau orang yang terlibat.
b) Jika pengadu percaya dia / dia sedang membalas terhadap, ia / dia dapat
meminta Perseroan untuk menerapkan tindakan perlindungan yang tepat.
Namun, Perusahaan dapat melanjutkan untuk melaksanakan langkah-langkah
tersebut tanpa permintaan jika meramalkan potensi bahaya atau kerusakan.
c) indakan Remedial akan dilaksanakan untuk memperbaiki masalah bagi orang
yang terkena.
6. Etik melanggar Kode Etik
Semua karyawan bertanggung jawab untuk mengamati Kode Etik ini dan mendorong
orang lain untuk melakukan seperti itu. Perilaku berikut dianggap pelanggaran Kode.
a) Gagal mematuhi Kode.
b) Meminta atau mengarahkan orang lain untuk melanggar Kode.
c) Gagal untuk melaporkan pelanggaran atau pelanggaran Kode ketika diamati
atau dicurigai karena hal ini berkaitan dengan / pekerjaannya.
d) Menghalangi atau gagal untuk bekerja sama dalam investigasi dari
kemungkinan pelanggaran atau ketidakpatuhan dari Kode.
e) Mengambil tindakan terhadap orang yang melaporkan pelanggaran. Kegagalan
untuk mematuhi Pedoman ini dapat mengakibatkan tindakan disiplin yang
ditetapkan oleh SCG serta proses perdata dan pidana jika tindakan tersebut
melanggar hukum.
Prinsip dan Pedoman SCG Kode Etik
1. Asasi Manusia dan Tenaga Kerja Hak
Prinsip
SCG menyadari menghormati hak asasi manusia dari setiap individu sehingga
memperlakukan semua orang dengan adil tanpa diskriminasi. Perusahaan ini
mempromosikan dan mendukung hak asasi manusia dan menghindari pelanggaran hak
asasi manusia. Selain itu, perusahaan telah menyadari pentingnya tenaga kerja
sehingga memperlakukan karyawan sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan
dan peraturan yang relevan secara adil.
Definisi
Hak Asasi Manusia mengacu pada hak-hak dasar setiap manusia harus dilindungi dari
diskriminasi karena perbedaan aspek fisik dan mental, ras, kebangsaan, agama, jenis
kelamin, bahasa, usia, kulit, pendidikan, status sosial atau sifat-sifat lainnya. Praktek
ini harus sesuai dengan hukum masing-masing negara atau komitmen masing-masing
negara telah dibuat dalam kesepakatan apapun.
Apa yang harus dilakukan
a) Tampilkan sehubungan dengan dan penerimaan satu sama lain dan
memperlakukan orang lain secara adil tanpa mempertimbangkan perbedaan
aspek fisik dan mental, ras, kebangsaan, agama, jenis kelamin, bahasa, usia,
kulit, pendidikan, status sosial atau faktor lainnya.
b) Perhatikan baik-baik di tempat kerja untuk mencegah risiko pelanggaran hak
asasi manusia dalam operasi bisnis termasuk pihak-pihak terkait dalam rantai
nilai. Memantau kegiatan usaha untuk mencegah pelanggaran dan melaporkan
kepada unggul untuk mencegah pelanggaran hak asasi manusia.
c) Perlakukan semua orang dengan adil dalam setiap tahap rekrutmen mulai dari
seleksi, pembayaran remunerasi, jam kerja dan hari libur kerja, tugas, penilaian
kinerja, pembelajaran dan pengembangan, perencanaan karir dan lain-lain tanpa
diskriminasi.
d) Hindari kerja paksa, pekerja dari perdagangan manusia atau pekerja anak yang
ilegal dan hukuman yang penyiksaan fisik atau mental memaksa, mengancam,
menahan, pelecehan atau kekerasan dalam bentuk apapun.
2. Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan
Prinsip
2.1 Lingkungan
SCG bertekad untuk mengurus lingkungan melalui semua rantai nilai mulai dari
analisis dampak lingkungan sebelum berinvestasi dalam bisnis, desain, proses
produksi, mesin dan peralatan dan adopsi teknologi tepat guna untuk mencegah
kemungkinan dampak terhadap lingkungan dan meningkatkan kesadaran ini masalah
antara karyawan dan pihak terkait untuk operasi bisnis untuk mematuhi pedoman
Perusahaan.
Apa yang harus dilakukan
a) Mematuhi hukum, standar, peraturan dan pedoman lingkungan dan co-beroperasi
pada mematuhi perjanjian di tingkat internasional untuk mencegah atau
mengurangi dampak terhadap lingkungan.
b) Gunakan sumber daya seperti energi, air, bahan baku dan bahan-bahan berikut
3R Prinsip (Reduce, Reuse / Recycle dan Mengganti) untuk menciptakan
efisiensi dalam menggunakan sumber daya dan mengurangi dampak terhadap
lingkungan.
c) Pertimbangkan untuk menggunakan bahan baku atau bahan untuk operasi bisnis
sesuai dengan “Pedoman untuk Green Procurement”.
d) Memberikan dukungan yang tepat dan bantuan kepada masyarakat, dan
khususnya masyarakat sekitar situs SCG operasi.
e) Transparan mengungkapkan informasi tentang pengelolaan lingkungan hidup
melalui saluran yang tepat dan memungkinkan masyarakat dan pemangku
kepentingan untuk ambil bagian dalam memberikan pendapat untuk proyek-
proyek yang mungkin memiliki dampak sosial dan masyarakat.
f) Angkat di pelestarian lingkungan antara rekan-rekan dan masyarakat di dekat
tempat usaha melalui saluran yang tepat seperti pertemuan, seminar, survei situs
atau bergabung dengan aktivitas masyarakat di berbagai kesempatan.
2.2 Kesehatan dan Keselamatan
SCG telah membayar perhatian besar terhadap kesehatan dan keselamatan karyawan,
kontraktor, pelanggan, masyarakat dan pemangku kepentingan di seluruh rantai nilai
bisnis kami. Tempat usaha, proses produksi, teknologi, mesin, peralatan dan bahan
baku harus diurus untuk memastikan keamanan bagi kesehatan. Selain itu, karyawan
dan pihak-pihak terkait harus meningkatkan kesadaran dalam kesadaran keselamatan
untuk mematuhi peraturan kesehatan dan keselamatan.
Apa yang harus dilakukan
a) Mematuhi hukum, standar, peraturan dan praktik yang baik pada kesehatan dan
keselamatan dan bekerja sama sesuai dengan perjanjian internasional untuk
mencegah atau mengurangi kemungkinan dampak.
b) Periksa kesiapan Anda sendiri dan kesehatan fisik termasuk rekan kerja, kontraktor
dan relevan partai sebelum memulai pekerjaan. Jika melakukan pekerjaan orang-
orang yang tidak sehat atau tidak siap, pekerjaan harus dihentikan atau
diperintahkan untuk segera berhenti sehingga mencegah paparan bahaya yang
tidak perlu di tempat kerja atau akibat kerja.
c) Sebelum memulai pekerjaan, menilai risiko dan memperhatikan instruksi kerja
dari pekerjaan yang tidak aman atau berpotensi membahayakan untuk
merencanakan atau mempersiapkan pencegahan yang tepat.
d) Dalam kasus yang ditugaskan pekerjaan berbahaya atau tidak percaya diri dalam
keselamatan kerja, pekerjaan harus dihentikan atau ditiadakan. Dan Anda harus
segera berkonsultasi dengan supervisor atau ahli.
e) Segera laporkan kepada atasan Anda ketika Anda melihat sesuatu yang aneh
tentang tempat kerja Anda yang dapat mempengaruhi kesehatan atau keselamatan.
f) Pengawas wajib menetapkan aturan atau pedoman yang dapat mencegah atau
kecelakaan kontrol dan untuk memberitahu karyawan dan lain-lain yang terlibat
mengenai aturan-aturan dan pedoman. Mereka juga harus memeriksa kesehatan
pekerja sesuai dengan riskto yang mereka hadapi.
g) Transparan mengungkapkan informasi mengenai kesehatan dan keselamatan
melalui saluran yang tepat dan memungkinkan masyarakat dan pemangku
kepentingan untuk mengambil bagian dalam sidang umum pada proyek-proyek
yang mungkin memiliki dampak pada komunitas dan masyarakat.
h) Meningkatkan kesadaran tentang kesehatan dan keselamatan pencegahan di antara
rekan kerja dan masyarakat di sekitar tempat usaha melalui saluran yang tepat
seperti pertemuan, seminar dan pelatihan, situs patroli atau kegiatan masyarakat
dalam kesempatan yang berbeda.
2.3 Keselamatan Produk dan Layanan
SCG telah memastikan bahwa semua produk dan layanan keselamatan sesuai dengan
atau lebih tinggi dari yang ditetapkan oleh undang-undang, memiliki standar yang
kompatibel dengan standar industri dan internasional dan yang disepakati dengan
pelanggan. Ini mencakup desain dan proses produksi, menyediakan informasi atau
peringatan tentang produk dan layanan dan penggunaan yang tepat untuk seluruh
siklus hidup. Selain itu, SCG memperhatikan keamanan produk SCG mempekerjakan
orang lain untuk memproduksi, mengimpor dan menggunakan untuk kegiatan promosi
penjualan.
Apa yang harus dilakukan
a) Produk dan jasa menyediakan mempertimbangkan keselamatan pelanggan untuk
seluruh siklus hidup produk. Jika Anda akan mengubah produksi atau proses
pelayanan yang mempengaruhi keamanan produk atau jasa, Anda harus meminta
persetujuan dari orang atasan atau tanggung jawab dan mencatat semua rincian dan
alasan untuk referensi di masa mendatang.
b) Informasi Store pada produk dan layanan keamanan untuk verifikasi masa depan.
c) Laporkan ke superior segera jika Anda tahu atau memiliki keprihatinan tentang
keamanan produk dan jasa yang disebabkan oleh proses produksi dan / atau proses
pelayanan atau situasi yang dapat menyebabkan kondisi tidak aman kepada
pelanggan.
d) Jadilah terbuka untuk keluhan keselamatan pada produk dan jasa dan
mengkoordinasikan atau memperbaiki kondisi segera. Dalam hal ada batasan atau
dalam kasus yang membutuhkan waktu lama untuk memecahkan masalah, orang
tanggung jawab harus melaporkan informasi dan status kepada pelanggan pada
saat yang tepat dan melaporkan kemajuan memperbaiki masalah secara berkala
3. Anti-Korupsi
Prinsip
bisnis SCG harus dilakukan dengan stakeholder dalam cara yang benar, transparan,
jujur dan dapat dilacak dengan tidak korupsi. bisnis harus mematuhi hukum dan SCG
Kebijakan Anti-Korupsi memastikan hal itu tidak akan menyebabkan kecaman atau
kehilangan reputasi.
Definisi
Korupsi mengacu pada segala bentuk suap apakah itu tawaran untuk memberi, berjanji
untuk memberikan, memberikan, komitmen untuk memberikan dan permintaan atau
penerimaan uang, properti atau manfaat lainnya yang tidak sesuai dengan atau kepada
pejabat pemerintah, instansi pemerintah atau swasta lembaga atau petugas yang
berwenang baik secara langsung atau tidak langsung untuk memotivasi orang tersebut
untuk melakukan atau menghindari melakukan sesuatu untuk memperoleh atau
mempertahankan bisnis atau memberikan rekomendasi apapun untuk bisnis SCG atau
untuk mendapatkan atau mempertahankan kepentingan yang tidak pantas lainnya dari
bisnis.
Apa yang harus dilakukan
a) Tidak melakukan korupsi dan berhati-hati dengan proses kerja dengan risiko
tinggi seperti penjualan dan pemasaran, pengadaan, investasi proyek,
pelaksanaan kontrak, memberi dan menerima hadiah, hiburan, dan sumbangan
atau memberikan dukungan keuangan dll
b) Tidak mengabaikan atau mengabaikan transaksi mungkin dianggap sebagai
korupsi yang berkaitan dengan SCG. Anda harus melaporkan kepada supervisor
atau orang yang bertanggung jawab dan bekerja sama untuk kegiatan pencarian
fakta.
c) Konfirmasi memberi atau menerima sumbangan dan dukungan keuangan secara
transparan sesuai dengan peraturan dan undang-undang Perseroan. Upaya harus
dilakukan untuk memastikan bahwa uang yang disumbangkan atau didukung
tidak digunakan untuk suap.
d) perhatian pembayaran ketika melakukan transaksi dengan orang, orang hukum
atau organisasi manapun yang terlibat dengan tuduhan korupsi.
4. Hadiah dan Hiburan
Prinsip
Menerima dan memberikan item dari nilai sebagai hadiah atau souvenir, memberikan
pelayanan, memfasilitasi atau penerimaan untuk kontak bisnis harus sesuai dengan
kebiasaan masing-masing wilayah dan hukum yang relevan. Pada saat yang sama,
SCG tidak ingin karyawan untuk menerima hadiah atau kenang-kenangan yang luar
biasa berharga dari orang yang terlibat dalam bisnis dengan Perusahaan yang membuat
pengambilan keputusan yang tidak adil.
Apa yang harus dilakukan
a) Sebelum menerima atau memberikan hadiah dan penerimaan untuk mitra bisnis,
Anda harus memastikan bahwa harga yang tepat untuk kesempatan dan sesuai
dengan undang-undang, peraturan, pengumuman atau kebiasaan di daerah masing-
masing.
b) Hindari menerima atau memberikan item yang berharga, layanan atau penerimaan
yang dapat menyebabkan pengaruh atau motivasi dalam pengambilan keputusan
dan perlakuan tidak adil.
c) Jauhkan catatan pengeluaran Anda sebagai bukti dari nilai pelayanan item atau
penerimaan, sehingga mereka dapat diperiksa nanti.
d) Jika Anda telah ditetapkan dari diizinkan oleh atasan agen luar Anda, Anda
mungkin menerima uang, barang-barang, atau hadiah sesuai dengan pedoman atau
standar bahwa badan telah ditetapkan.
e) Hati-hati untuk kasus yang menawarkan barang, jasa dan penerimaan untuk
superior atau internal Anda orang / unit, dan kasus menerima item, jasa dan
penerimaan dari bawahan atau internal Anda orang / unit. Kegiatan tersebut tidak
harus membuat motivasi yang mengarah ke pengambilan keputusan yang tidak
adil.
5. Konflik Kepentingan
Prinsip
SCG bertekad untuk melakukan hal yang benar dengan tujuan untuk keunggulan. Oleh
karena itu, karyawan harus bertujuan untuk manfaat SCG sesuai dengan hukum dan
etika, dan menghindari tindakan yang dapat menimbulkan konflik kepentingan yang
dapat mempengaruhi keputusan apapun.
Definisi
Benturan Kepentingan mengacu pada situasi atau tindakan di mana karyawan
memiliki begitu banyak manfaat pribadi yang mempengaruhi pengambilan keputusan
atau melakukan tugas dan berdampak pada minat SCG dalam cara-cara langsung atau
tidak langsung.
Apa yang harus dilakukan
a) Hindari melakukan bisnis yang akan bersaing dengan atau menyerupai bisnis SCG.
Hindari memiliki kemitraan atau kepemilikan pengendali saham atau mengambil
direktur atau posisi manajemen dalam bisnis yang bersaing dengan atau
menyerupai bisnis SCG.
b) Hindari terlibat dalam transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan dengan
Anda seperti anggota menjadi keluarga, kerabat dekat, teman dekat atau badan
milik Anda atau yang Anda pemegang saham, meskipun kesepakatan itu
bermanfaat untuk SCG.
c) Hindari mencari manfaat dari informasi atau apa pun yang mungkin mendapatkan
karena posisi Anda atau tugas atau tanggung jawab.
d) Keterlibatan Hindari dalam kegiatan apapun yang mungkin menghasilkan konflik
kepentingan dengan Perusahaan atau kewajiban keuangan kepada siapa pun yang
terlibat dalam bisnis dengan karyawan SCGor SCG. Hindari karya lain dibuat
untuk manfaat sendiri terpisah dari SCG yang dapat mempengaruhi pekerjaan di
bawah tanggung jawab dan citra yang baik SCG.
e) Karyawan tidak boleh mencari informasi, kontak atau perdagangan surat berharga
atau aset secara teratur untuk manfaat sendiri atau orang lain dan bukan untuk
manfaat SCG selama jam kerja. Jika seorang karyawan yang terlibat dalam bisnis
atau peristiwa yang mungkin menghasilkan konflik kepentingan
6. Kegiatan Politik
Prinsip
SCG tetap netral secara politik, dan tidak memberikan dukungan keuangan atau
mendukung partai politik tertentu, kelompok politik, atau calon apapun di tingkat
lokal, regional atau nasional atau orang dengan pengaruh politik. Meskipun demikian,
SCG mengakui dan menghormati kebebasan karyawan untuk menggunakan hak
politik mereka, seperti suara atau milik partai politik.
Apa yang harus dilakukan
a) Berhati hak politik atas nama Anda dan menghindari aktivitas membuat orang lain
percaya bahwa hal itu dilakukan atas nama SCG.
b) Hindari tindakan yang orang lain mungkin menafsirkan sebagai penanda
keterlibatan SCG, atau dukungan atau preferensi untuk, program politik atau
partai, kelompok politik, orang dengan pengaruh politik atau kandidat pemilu.
c) Tidak mengenakan seragam karyawan SCG, atau berpakaian dengan cara apapun
yang akan memimpin orang lain untuk percaya bahwa Anda adalah seorang
karyawan dari SCG, ketika terlibat dalam setiap jenis kegiatan politik atau
peristiwa yang terlibat dengan partai politik.
d) Menahan diri dari ekspresi opini politik di tempat kerja atau selama jam kerja,
karena dapat menimbulkan konflik.
7. Informasi dan Aset
7.1 Informasi Pribadi
Prinsip
SCG menghormati privasi dari orang yang relevan, oleh karena itu, informasi pribadi
karyawan dan pihak bisnis yang relevan seperti status, biografi, terkait karir, catatan
keuangan informasi kontak, atau jenis lain dari data yang harus dilindungi untuk tidak
menggunakan, mengungkapkan atau mentransfer berhubungan dengan kesehatan
kepada pihak lain yang akan dianggap sebagai pelanggaran.
Apa yang harus dilakukan
a) Setiap orang harus menghormati privasi individu lain dalam informasi pribadi. Jika
salah satu diperlukan untuk menggunakan, mengungkapkan atau mentransfer
informasi pribadi orang lain, ia harus mendapatkan persetujuan dari orang tersebut
dan tidak harus melanggar hak yang sah.
b) penanggung jawab informasi menyimpan dimiliki atau dikelola oleh Perusahaan
harus melindungi informasi pribadi dari karyawan dan pihak yang terkait dengan
bisnis. Oleh karena itu, penggunaan, pengungkapan atau transfer informasi pribadi
dari mereka yang bisa dilakukan untuk pekerjaan biasa yang diperlukan dan tidak
melanggar hak-hak yang sah.
7.2 Pencatatan, Pelaporan, dan Informasi Menyimpan
Prinsip
SCG telah menyadari pentingnya manajemen informasi internal. Pencatatan dan
penyimpanan informasi harus mematuhi standar SCG dan lengkap seperti yang
ditentukan oleh hukum. Untuk semua karyawan diwajibkan untuk memastikan bahwa
informasi yang terlibat dengan pekerjaan mereka tetap aman dan tersedia untuk
referensi atau digunakan oleh SCG setiap kali diperlukan.
Apa yang harus dilakukan
a) Pencatatan informasi harus dilakukan sesuai dengan pedoman yang ditetapkan
oleh SCG dan semua hukum pemerintah, seperti yang berkaitan dengan
perpajakan dan akuntansi.
b) Informasi Laporan secara akurat dan jujur, menurut fakta-fakta.
c) Dokumen-dokumen penting dan informasi rahasia harus dijaga oleh prosedur
khusus yang dibentuk untuk setiap tingkat atau jenis informasi. Informasi
internal dan informasi yang berkaitan dengan pelanggan, mitra bisnis atau
vendor harus dipastikan untuk menjadi aman dan tepat disimpan.
d) Penyimpanan informasi harus dilakukan dalam periode yang tepat waktu, sesuai
dengan pedoman yang ditetapkan oleh SCG dan di bawah hukum. Ini harus
dilakukan dengan hati-hati, sehingga dapat mempermudah akses. Ketika periode
untuk penyimpanan informasi atau dokumen telah berakhir, karyawan yang
bertanggung jawab harus memastikan bahwa data atau dokumen yang hancur
dalam yang sesuai cara untuk setiap jenis informasi.
7.3 Pembelian dan Penjualan Sekuritas dan Penggunaan Informasi Di dalam
Prinsip
Penggunaan informasi dalam yang bahan harus tepat dilakukan mengingat dampak
pada semua pemangku kepentingan dan legitimasi. Informasi yang tidak boleh
digunakan untuk keuntungan pribadi atau orang lain.
Definisi
Bahan informasi mengacu pada informasi yang berkaitan dengan bisnis SCG yang,
jika diungkapkan secara tidak tepat, secara signifikan dapat mempengaruhi bisnis,
harga saham atau mempengaruhi keputusan investasi SCG ini seperti informasi dalam
laporan keuangan, informasi proyek investasi yang belum diungkapkan untuk
mengatur atau informasi yang berkaitan dengan penawaran .
Apa yang harus dilakukan
a) Jangan gunakan dalam bahan informasi yang belum diungkapkan kepada publik
dan dianggap mengambil keuntungan atas orang lain untuk perdagangan sekuritas
di setiap saat.
b) Jangan memberikan saran atau pendapat tentang membeli atau menjual saham
Perusahaan kecuali Perusahaan telah ditetapkan seperti saran-memberikan sebagai
bagian dari pekerjaan Anda.
c) Karyawan dan orang lain yang berwenang dilarang mengungkapkan atau
menyampaikan informasi perusahaan atau rahasia untuk orang yang tidak
berwenang, termasuk anggota mereka sendiri keluarga, kerabat, dan teman-teman.
d) Karyawan di unit mengambil alih persiapan laporan keuangan dan anggota
keluarga mereka tidak harus berdagang sekuritas Perseroan sebelum informasi
laporan keuangan atau informasi lain yang dapat mempengaruhi harga saham
Perusahaan diungkapkan.
7.4 Penggunaan dan Perlindungan Aset Perusahaan
Prinsip
SCG telah membuat penggunaan yang efisien dan penuh aset dan dipromosikan
karyawan untuk melindungi mereka dari kerusakan, kehilangan atau penggunaan
pribadi untuk diri mereka sendiri dan orang lain.
Definisi
Aset SCG mengacu pada semua jenis aset, termasuk sifat bergerak, barang tidak
bergerak atau properti lainnya yang dimiliki, dijaga dan dilindungi oleh SCG.
Apa yang harus dilakukan
a) Karyawan harus menggunakan aset SCG secara efisien dan untuk manfaat SCG
b) Karyawan tidak harus menyalahgunakan aset SCG dalam hal kebenaran obyektif
dan hukum
c) Karyawan harus melindungi dan merawat aset SCG untuk mencegah mereka dari
kerusakan atau kerugian.
7,5 Penggunaan dan Perlindungan Sistem Informasi Teknologi
Prinsip
SCG berkeinginan bahwa teknologi informasi yang digunakan secara efisien dan aman
sesuai dengan SCG e-Kebijakan untuk melindungi dan melestarikan mereka dari
pelanggaran atau menggunakan tanpa izin.
Definisi
Teknologi Informasi mengacu pada peralatan dan sistem yang digunakan untuk
memproses dan mentransfer data elektronik seperti komputer, jaringan, internet, e-
mail, password atau program, dll
Apa yang harus dilakukan
a) Gunakan teknologi informasi dan informasi dalam sistem untuk manfaat SCG.
Hindari menggunakan sistem yang mungkin melanggar penggunaan normal
orang lain yang tidak relevan untuk bekerja atau yang dapat berdampak pada
efisiensi sistem.
b) Jangan menggunakan sistem untuk mengakses atau mengirim informasi yang
melawan etika yang baik, berjudi terkait, mempengaruhi keamanan nasional atau
melanggar hak-hak orang lain.
c) Gunakan sistem sesuai dengan kewenangan yang diberikan dan menjaga
password rahasia dan tidak menyetujui orang lain untuk menggunakan password
Anda untuk akses ke sistem.
d) Hindari membuka file dari sumber yang tidak diketahui dan menggunakan alat
rekaman data yang telah digunakan dengan komputer yang mencurigakan infeksi
virus atau malware.
e) Hindari menginstal program dan konfigurasi sistem yang dapat mempengaruhi
keamanan sistem. Jika Anda memiliki masalah apapun atau menemukan
kelainan pada sistem, Anda harus menghubungi IT Helpdesk segera.
7,6 Penggunaan dan Perlindungan Kekayaan Intelektual
Prinsip
SCG menganggap kekayaan intelektual sebagai aset berharga untuk SCG. Karyawan
harus ketat ikuti didirikan 'SCG Kekayaan Intelektual (IP) Kebijakan dan melindungi
kekayaan intelektual SCG dari penggunaan yang tidak sah atau pengungkapan dan
harus menghormati dan tidak melanggar properti intelektual orang lain.
Definisi
Kekayaan Intelektual mengacu pada pekerjaan yang dihasilkan dari penemuan,
penciptaan dan pembentukan oleh manusia. Paten mengacu pada dokumen yang
dikeluarkan oleh pemerintah untuk melindungi penemuan atau desain produk sebagai
penemuan paten, paten desain produk dan paten kecil. Hak cipta mengacu pada
literatur, kinerja, seni, musik, materi audio-visual, film, catatan audio, audio dan siaran
visual seperti program komputer, lukisan, foto dan artikel dll Merek mengacu pada
tanda atau simbol atau logo yang digunakan dengan produk atau jasa seperti merek
dagang, merek jasa, merek sertifikasi dan merek kolektif. Rahasia Dagang merujuk
pada perdagangan informasi bahwa dalam tidak diketahui publik dan bernilai
komersial karena merupakan rahasia. Mereka harus tepat ditangani untuk menjaga
mereka rahasia.
Apa yang harus dilakukan
a) Karyawan harus melindungi kekayaan intelektual SCG dari
pelanggaran, pengungkapan, perbanyakan, modifikasi atautindakan
lainnya tidak diizinkan oleh SCG.
b) Semua karyawan di SCG harus menghormati dan menghindari melanggar hak
kekayaan intelektual orang lain. Periksa hak untuk informasi yang
disimpan pada atau dibawa ke SCG milik orang luar.
c) Istilah kontrak atau dokumen hukum mengenai hak kekayaan intelektual harus
jelas. Ketika pasti atau ragu, Anda harus berkonsultasi dengan ahli di bidang
properti intelektual di SCGatau konsultan hukum SCG.
d) Bekerja sama pada mengklaim kepemilikan atau meminta
perlindungan kekayaan intelektual untuk properti intelektual SCG.
e) Karyawan diwajibkan untuk melapor ke atasan atau Property
Manager Intelektual ketika mereka mengamati tindakan apapun yang
mereka yakini, atau akan menyebabkan, pelanggaran atau konflik atas hak
kekayaan intelektual SCG.
8. Keterbukaan Informasi dan Komunikasi
8.1 Pengungkapan Informasi
Prinsip
pengungkapan SCG informasi didasarkan pada keadilan, transparansi dan traceability.
Harus dipastikan bahwa informasi tersebut benar, jelas, keluhan dengan hukum secara
adil terlepas dari format sebagai, konferensi pers tertulis dan lisan atau dengan cara
lain.
Apa yang harus dilakukan
a) Pengungkapan informasi yang mungkin berdampak pada SCG harus hanya
dilakukan oleh orang yang berwenang kecuali ditugaskan oleh orang yang
berwenang untuk melakukannya.
b) Untuk pengungkapan informasi material yang belum diungkapkan kepada
publik, orang yang berwenang harus mengungkapkan dengan hati-hati,
kebenaran dan kelengkapan tepat waktu. Dia harus yakin bahwa semua
pemangku kepentingan yang cukup dan cukup menerima informasi.
c) Pengungkapan informasi lainnya harus dilakukan dengan benar dan tidak
berniat untuk suhu orang lain untuk salah memahami informasi.
8.2 Komunikasi
Prinsip
komunikasi SCG ini termasuk komunikasi merek SCG untuk target internal dan
eksternal, komunikasi pemasaran merek di SCG, penggunaan logo SCG dan
komunikasi melalui media sosial harus benar dan akurat dilakukan mengingat keadilan
untuk setiap pemangku kepentingan dan tidak harus menyebabkan kerusakan SCG.
Pedoman Komunikasi Merek dan SCG Sosial Kebijakan Media harus ketat diamati
akan.
Apa yang harus dilakukan
a) Berkomunikasi dengan tanggung jawab kepada masyarakat, lingkungan dan
nilai-nilai dari masing-masing negara di mana SCG beroperasi.
b) Jangan menggunakan komunikasi pemasaran yang mengarahkan perbandingan
dengan produk
c) Jangan menyebut tunduk hal-hal yang dapat menyebabkan konflik di masyarakat
seperti bangsa, monarki, politik, kepercayaan, hubungan internasional, jenis
kelamin atau isu-isu yang bertentangan dengan etika dan tradisi, kesenjangan
sosial, diskriminasi dan pelanggaran hak asasi manusia.
d) Jangan terlalu membesar-besarkan untuk membuat konsumen salah paham
kualitas produk, layanan atau kualifikasi lain dari organisasi, kecuali untuk
menggunakan teknik yang memungkinkan konsumen untuk tahu itu tidak benar
tetapi menambahkan rempah-rempah ke media. Pemberitahuan harus diberikan
kepada penonton bahwa itu tidak benar.
e) Gunakan logo perusahaan secara akurat sesuai dengan Pedoman Corporate
Identity (CI Manual). Penggunaan logo perusahaan harus diizinkan oleh
mengurus unit merek dan tidak menggunakan logo untuk penggunaan pribadi.
f) Tidak mengabaikan dan selalu memantau setiap komunikasi mengacu kepada
Perusahaan atau tindakan yang dapat mempengaruhi reputasi dan pantas
digunakan Perusahaan logo yang dapat merusak merek. Dalam hal ini, Anda
harus melaporkan ke orang mengambil alih atau superior segera.
g) Dalam menyebarkan informasi atau mengekspresikan pendapat pribadi pada
setiap topik online, Anda harus menunjukkan bahwa itu adalah pendapat pribadi
dengan hati-hati sebagai karyawan SCG.
9. Transaksi SCG
9.1 Transaksi antara Perusahaan di SCG
Prinsip
Bisnis atau pekerjaan yang saling transaksi antara kelompok SCG perusahaan harus
mematuhi hukum dan peraturan yang dikeluarkan oleh lembaga Negara, peraturan
SCG, dan prinsip-prinsip dan kondisi yang relevan untuk setiap wilayah.
Apa yang harus dilakukan
a) Hati-hati mempelajari prinsip-prinsip, proses, dan pendelegasian wewenang
yang SCG telah ditetapkan untuk bisnis sebelum mengambil tindakan.
b) Menolak untuk mengikuti permintaan untuk melewati setiap kegiatan dalam
proses atau mengabaikan setiap kegiatan yang diperlukan dalam proses
normal.
c) Mematuhi pedoman dan prosedur persetujuan transaksi terkait, transaksi
terhubung atau transaksi dengan kemungkinan konflik kepentingan untuk
manfaat tertinggi SCG sebagaimana diatur oleh undang-undang.
d) Melakukan transaksi terkait secara adil dan wajar tanpa pengalihan manfaat
antara perusahaan di SCG.
9.2 Transaksi antara SCG dan Pihak Luar
Prinsip
Transaksi dengan pihak luar harus dilakukan dengan benar, dan mematuhi undang-
undang, peraturan yang dikeluarkan oleh lembaga negara dan kebijakan SCG dan
harus benar-benar disetujui berdasarkan tabel otoritas SCG. Selain itu, harus sesuai
dengan ketentuan yang disepakati, transparan dan dapat dilacak. Hindari transaksi
yang dapat menyebabkan kesulitan atau kerugian untuk SCG atau pihak luar.
Apa yang harus dilakukan
a) Karyawan harus belajar untuk memahami dan mematuhi kebijakan dan praktek
terhadap stakeholders.
b) Tetap mengikuti prosedur yang ditetapkan dalam pembelian di peraturan SCG.
Prioritas dalam pengadaan harus diberikan kepada badan hukum dan bukan
orang, kecuali dalam kasus di mana keahlian khusus diperlukan dari individu
tertentu atau di mana manfaat dari SCG permintaan itu.
c) Setiap transaksi harus mempertimbangkan nilai pasar pertimbangan dan harga,
bersama-sama dengan kualitas dan layanan yang diberikan. Harus tidak ada
prasangka maupun obstruksi dalam melakukan bisnis dengan cara yang tidak
bermoral atau ilegal.
d) Hindari transaksi yang mungkin memiliki dampak sosial dan lingkungan atau
mencemarkan nama baik SCG, meskipun transaksi tersebut dapat menciptakan
keuntungan bisnis.
e) SCG melarang menggunakan nama SCG, Dewan Direksi, manajemen, atau
karyawan dalam melakukan transaksi tidak berhubungan dengan SCG, bahkan
jika tidak memiliki dampak langsung pada SCG.
10. Melakukan Bisnis di Luar Negeri dan Perdagangan Internasional
10.1 Melakukan Bisnis di Luar Negeri
Prinsip
Setiap operasi bisnis SCG di luar negeri, baik itu mendirikan perusahaan, pabrik,
kantor, cabang, agen, atau dealer; mengimpor atau mengekspor; atau terlibat dalam
usaha patungan, penggabungan dan akuisisi di luar negeri; harus dilakukan sesuai
dengan hukum dan aturan yang berlaku di negara dan kewarganegaraan yang baik.
Setiap transaksi tersebut juga harus memperhitungkan keadaan, adat istiadat, tradisi,
dan budaya masing-masing wilayah.
Apa yang harus dilakukan
a) Sepenuhnya mematuhi semua hukum setempat. Dalam hal SCG memiliki
pedoman, peraturan dan prosedur yang lebih tinggi atau lebih baik dari yang
ditetapkan oleh undang-undang, pedoman, peraturan dan prosedur dari SCG
harus diperhatikan.
b) Menolak melakukan transaksi mungkin melawan hukum lokal dan
berkonsultasi superior atau penasihat hukum SCG ketika Anda melihat
transaksi yang bertentangan dengan budaya lokal atau hukum, atau hukum
perdagangan internasional.
c) Secara teratur memonitor update dari undang-undang atau peraturan di negara
tempat SCG beroperasi. Dalam hal keraguan, konsultasikan SCG penasehat
hukum atau orang yang relevan.
10.2 Perdagangan Internasional
Prinsip
setiap transaksi SCG yang berkaitan dengan negara-negara asing harus ketat mematuhi
hukum yang relevan seperti impor dan ekspor, bea cukai, keamanan produk dan
undang-undang perlindungan konsumen dan peraturan SCG yang relevan dan
pedoman impor serta ekspor.
Apa yang harus dilakukan
a) Studi dan menindaklanjuti informasi dari pelanggan dan calon mitra usaha.
Hindari melakukan bisnis dengan pelanggan atau mitra bisnis yang tidak
mematuhi hukum yang relevan atau menjalankan bisnis yang mencurigakan.
b) Sering memverifikasi transaksi untuk memastikan kepatuhan terhadap hukum.
c) Laporan informasi dan menyerahkan dokumen yang relevan pada impor atau
ekspor ke agen yang relevan seperti unit internal yang SCG atau lembaga
pemerintah. Informasi yang harus diverifikasi untuk menjadi kenyataan.
11. Persaingan Usaha
Prinsip
SCG berkomitmen untuk praktek-praktek perdagangan etis, persaingan yang adil
untuk pelanggan SCG dan vendor dan kepatuhan terhadap hukum yang mengatur
persaingan di setiap negara di mana SCG melakukan bisnis dan peraturan SCG yang
relevan.
Apa yang harus dilakukan
a) Hindari segala jenis perjanjian dengan pesaing atau orang yang akan
mengurangi atau membatasi persaingan yang adil dalam bisnis.
b) Di mana pun SCG adalah pemimpin pasar untuk jenis tertentu dari produk,
SCG tidak harus menggunakan kekuatan dominan dalam cara-cara yang tidak
adil kepada pelanggan dan rekan-rekan perdagangan seperti membatasi pilihan
konsumen dalam pembelian barang atau jasa, dan tidak adil pengaturan harga
atau barang tidak adil atau kondisi layanan penjualan.
c) Sebagai hukum dan peraturan dalam kompetisi perdagangan yang rumit dan
bervariasi dari satu negara ke negara lain, Anda harus mencoba untuk
memahami pedoman SCG yang berkaitan dengan persaingan perdagangan dan
berkonsultasi dengan penasihat hukum SCG dari awal.
12. Tindakan Anti-Pencucian
Prinsip
SCG mematuhi semua pedoman dan hukum yang berkaitan dengan penekanan
pencucian uang. SCG tidak akan menerima transfer atau konversi aset atau
mendukung tindakan seperti sejauh mereka terkait dengan kegiatan kriminal, dan akan
mencegah siapa saja yang menggunakan SCG sebagai saluran atau instrumen untuk
dispersi atau penyembunyian aset yang diperoleh secara ilegal.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan :
1. Prinsip kode etik SCG berarti praktek bisnis yang baik berdasarkan SCG 4 Core
Values, yaitu kepatuhan terhadap keadilan, dedikasi untuk unggul, kepercayaan
kepada nilai individu dan kepedulian untuk tanggung jawab sosial.
2. Seluruh karyawan SCG diharuskan untuk mempertahankan dan menerapkan sebagai
pedoman untuk bekerja dengan tepat. Ini merupakan bagian dari Peraturan
Karyawan. Semua karyawan SCG wajib untuk mematuhi prinsip-prinsip dan
pedoman dari Kode Etik SCG, dan Direksi harus melayani sebagai model peran
perilaku tersebut.
3. Kode etik SCG meliputi hak karyawan, lingkungan, K3 baik untuk karyawan dan
produk, transparansi, reward karyawan, politik, aset, informasi internal dan eksternal,
komunikasi, transaksi, bisnis di luar negeri dan persaingan usaha.
Saran :
Kode etik SCG sudah mencakup semua aspek, tetapi ada beberapa rekomendasi yaitu :
1. Sudah disinggung mengenai benturan konflik, konflik yang dimaksud yaitu konflik
eksternal saja, sebaiknya perlu juga adanya etika menghindari benturan kepentingan
antar karyawan SCG.
2. Karena SCG merupakan pabrik, maka setidaknya perlu dicantumkan juga etika kerja
saat memasuki produksi, sebagai tindakan diterapkannya Safety First.
3. SCG yang menjual produk pastilah mempromosikan produknya, sebaiknya ada etika
untuk beriklan.
4. Bisnis SCG yang sudah meluas di Asean, berarti banyak pabrik-pabrik didirikan di
negara-negara yang dituju dan memperkerjakan warga negara tersebut, maka para
direktur atau atasan dari Thailand yang berada di negara tersebut harus mematuhi
etika yang berlaku, semisal didirikan pabrik di Indonesia, setidaknya para atasan
Asing wajib mempelajari bahasa Indonesia.
5. Sosalisasi kode etik perlu dilakukan ke semua karyawan SCG, termasuk ke anak
perusahaan SCG, mengingat banyak sekali anak perusahaanya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2014. www.scg.co.th. (10 April pukul 10.00)
Arafat, Wilson. 2006. Manajemen Perbankan Indonesia, Teori dan Implementasi. Jakarta:
Pustaka LP3ES Indonesia.
Ismi. 2012. http://ismi-yuki.mhs.narotama.ac.id/2012/11/02/75/ (10 April pukul 10.00)
Keraf, Sonny. 1998. Etika Bisnis : Tuntutan dan Relivansinya. Yogyakarta : Kanisius

More Related Content

What's hot

BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Business, U...
BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Business, U...BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Business, U...
BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Business, U...DUCI
 
•BB dan GG forum 2 sukmawati, hapzi ali, ethics and business concept and theo...
•BB dan GG forum 2 sukmawati, hapzi ali, ethics and business concept and theo...•BB dan GG forum 2 sukmawati, hapzi ali, ethics and business concept and theo...
•BB dan GG forum 2 sukmawati, hapzi ali, ethics and business concept and theo...sukma shareen
 
Be & gg, roni nugroho, prof. dr. hapzi ali, cma, penerapan etika bisnis p...
Be & gg, roni nugroho, prof. dr. hapzi ali, cma, penerapan etika bisnis p...Be & gg, roni nugroho, prof. dr. hapzi ali, cma, penerapan etika bisnis p...
Be & gg, roni nugroho, prof. dr. hapzi ali, cma, penerapan etika bisnis p...Roni Nugroho
 
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...Zikri Nurmansyah
 
BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Etika Bisnis PT Sompo Insurance Indonesi...
BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Etika Bisnis PT Sompo Insurance Indonesi...BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Etika Bisnis PT Sompo Insurance Indonesi...
BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Etika Bisnis PT Sompo Insurance Indonesi...Rimada Diamanta Putri
 
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, busin...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, busin...Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, busin...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, busin...Nadiatur Rakhma
 
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Etika Bisnis di PT Ultra Prima Abadi, Unive...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Etika Bisnis di PT Ultra Prima Abadi, Unive...BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Etika Bisnis di PT Ultra Prima Abadi, Unive...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Etika Bisnis di PT Ultra Prima Abadi, Unive...Bobby Sirait
 
10, SM, Sukrasno, Hapzi Ali, Business Ethics, CSR, Risk Management, Universit...
10, SM, Sukrasno, Hapzi Ali, Business Ethics, CSR, Risk Management, Universit...10, SM, Sukrasno, Hapzi Ali, Business Ethics, CSR, Risk Management, Universit...
10, SM, Sukrasno, Hapzi Ali, Business Ethics, CSR, Risk Management, Universit...SukrasnoSukrasno
 
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Unov...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Unov...BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Unov...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Unov...Febi Nofita Sari
 
Be & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics & Busi...
Be & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics & Busi...Be & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics & Busi...
Be & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics & Busi...vanset98
 
Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...
Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...
Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...riansaputro1991
 
BE & GG, Edi Putra, Hapzi Ali,Ethics and Business : Philosophical Ethics and ...
BE & GG, Edi Putra, Hapzi Ali,Ethics and Business : Philosophical Ethics and ...BE & GG, Edi Putra, Hapzi Ali,Ethics and Business : Philosophical Ethics and ...
BE & GG, Edi Putra, Hapzi Ali,Ethics and Business : Philosophical Ethics and ...Edi Putra, S.Inf., M.M., ASCA
 
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...Rizki Aditama
 
1, be & ge, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, universit...
1, be & ge, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, universit...1, be & ge, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, universit...
1, be & ge, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, universit...TeguhBudiSantoso9
 
BE&GG : Etika Bisnis pada PT SUACO Tbk. Harits Mufqi Arief. Hapzi Ali. Univer...
BE&GG : Etika Bisnis pada PT SUACO Tbk. Harits Mufqi Arief. Hapzi Ali. Univer...BE&GG : Etika Bisnis pada PT SUACO Tbk. Harits Mufqi Arief. Hapzi Ali. Univer...
BE&GG : Etika Bisnis pada PT SUACO Tbk. Harits Mufqi Arief. Hapzi Ali. Univer...Harits Mufqi Arief
 
Be & gg, fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buana,...
Be & gg, fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buana,...Be & gg, fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buana,...
Be & gg, fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buana,...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
1, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...
1, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...1, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...
1, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...TeguhBudiSantoso9
 

What's hot (18)

BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Business, U...
BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Business, U...BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Business, U...
BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Business, U...
 
•BB dan GG forum 2 sukmawati, hapzi ali, ethics and business concept and theo...
•BB dan GG forum 2 sukmawati, hapzi ali, ethics and business concept and theo...•BB dan GG forum 2 sukmawati, hapzi ali, ethics and business concept and theo...
•BB dan GG forum 2 sukmawati, hapzi ali, ethics and business concept and theo...
 
Be & gg, roni nugroho, prof. dr. hapzi ali, cma, penerapan etika bisnis p...
Be & gg, roni nugroho, prof. dr. hapzi ali, cma, penerapan etika bisnis p...Be & gg, roni nugroho, prof. dr. hapzi ali, cma, penerapan etika bisnis p...
Be & gg, roni nugroho, prof. dr. hapzi ali, cma, penerapan etika bisnis p...
 
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...
 
BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Etika Bisnis PT Sompo Insurance Indonesi...
BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Etika Bisnis PT Sompo Insurance Indonesi...BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Etika Bisnis PT Sompo Insurance Indonesi...
BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Etika Bisnis PT Sompo Insurance Indonesi...
 
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, busin...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, busin...Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, busin...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, busin...
 
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Etika Bisnis di PT Ultra Prima Abadi, Unive...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Etika Bisnis di PT Ultra Prima Abadi, Unive...BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Etika Bisnis di PT Ultra Prima Abadi, Unive...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Etika Bisnis di PT Ultra Prima Abadi, Unive...
 
10, SM, Sukrasno, Hapzi Ali, Business Ethics, CSR, Risk Management, Universit...
10, SM, Sukrasno, Hapzi Ali, Business Ethics, CSR, Risk Management, Universit...10, SM, Sukrasno, Hapzi Ali, Business Ethics, CSR, Risk Management, Universit...
10, SM, Sukrasno, Hapzi Ali, Business Ethics, CSR, Risk Management, Universit...
 
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Unov...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Unov...BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Unov...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Unov...
 
Be & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics & Busi...
Be & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics & Busi...Be & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics & Busi...
Be & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics & Busi...
 
Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...
Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...
Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...
 
BE & GG, Edi Putra, Hapzi Ali,Ethics and Business : Philosophical Ethics and ...
BE & GG, Edi Putra, Hapzi Ali,Ethics and Business : Philosophical Ethics and ...BE & GG, Edi Putra, Hapzi Ali,Ethics and Business : Philosophical Ethics and ...
BE & GG, Edi Putra, Hapzi Ali,Ethics and Business : Philosophical Ethics and ...
 
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...
 
1, be & ge, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, universit...
1, be & ge, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, universit...1, be & ge, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, universit...
1, be & ge, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, universit...
 
BE&GG : Etika Bisnis pada PT SUACO Tbk. Harits Mufqi Arief. Hapzi Ali. Univer...
BE&GG : Etika Bisnis pada PT SUACO Tbk. Harits Mufqi Arief. Hapzi Ali. Univer...BE&GG : Etika Bisnis pada PT SUACO Tbk. Harits Mufqi Arief. Hapzi Ali. Univer...
BE&GG : Etika Bisnis pada PT SUACO Tbk. Harits Mufqi Arief. Hapzi Ali. Univer...
 
Be & gg, fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buana,...
Be & gg, fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buana,...Be & gg, fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buana,...
Be & gg, fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buana,...
 
Bisnis dan etika bab ii
Bisnis dan etika   bab iiBisnis dan etika   bab ii
Bisnis dan etika bab ii
 
1, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...
1, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...1, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...
1, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...
 

Similar to Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perusahaan scg, universitas mercu buana, 2017

5, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,marketing ethics, ...
5, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,marketing ethics, ...5, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,marketing ethics, ...
5, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,marketing ethics, ...ciciliaeritawanti
 
Be & gg, muhammad nur cholish, prof. dr. ir.hapzi ali, mm, cma, business ...
Be & gg, muhammad nur cholish, prof. dr. ir.hapzi ali, mm, cma, business ...Be & gg, muhammad nur cholish, prof. dr. ir.hapzi ali, mm, cma, business ...
Be & gg, muhammad nur cholish, prof. dr. ir.hapzi ali, mm, cma, business ...Muhammad Nur Cholish
 
Be & gg, dody wijaksono, hapzi ali, ethics and business concept and theory, u...
Be & gg, dody wijaksono, hapzi ali, ethics and business concept and theory, u...Be & gg, dody wijaksono, hapzi ali, ethics and business concept and theory, u...
Be & gg, dody wijaksono, hapzi ali, ethics and business concept and theory, u...Dody Wijaksono
 
04-PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS.ppt
04-PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS.ppt04-PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS.ppt
04-PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS.pptArikKwartayantiKeke
 
04-PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS.ppt
04-PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS.ppt04-PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS.ppt
04-PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS.pptMelfriantyPoerba
 
BE & GG, Dody Wijaksono, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and theory, u...
BE & GG, Dody Wijaksono, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and theory, u...BE & GG, Dody Wijaksono, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and theory, u...
BE & GG, Dody Wijaksono, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and theory, u...Dody Wijaksono
 
BE & GG, Duci, Prof. DR. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Business, U...
BE & GG, Duci, Prof. DR. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Business, U...BE & GG, Duci, Prof. DR. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Business, U...
BE & GG, Duci, Prof. DR. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Business, U...DUCI
 
BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, Ethical Decision Making Employer Responsibilities a...
BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, Ethical Decision Making Employer Responsibilities a...BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, Ethical Decision Making Employer Responsibilities a...
BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, Ethical Decision Making Employer Responsibilities a...Ruslan -
 
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS di Pt. Prima Konstruksi Utam...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS di Pt. Prima Konstruksi Utam...BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS di Pt. Prima Konstruksi Utam...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS di Pt. Prima Konstruksi Utam...Alimsuciana
 
etika-bisnis4.ppt
etika-bisnis4.pptetika-bisnis4.ppt
etika-bisnis4.pptEka Putra
 
Be & gg ; fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buan...
Be & gg ;  fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buan...Be & gg ;  fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buan...
Be & gg ; fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buan...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, Ethics Business di Pt. Prima Konstruksi Uta...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, Ethics Business di Pt. Prima Konstruksi Uta...BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, Ethics Business di Pt. Prima Konstruksi Uta...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, Ethics Business di Pt. Prima Konstruksi Uta...Alimsuciana
 
13 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali globalization and business ethics un...
13 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali globalization and business ethics un...13 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali globalization and business ethics un...
13 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali globalization and business ethics un...FatinahGhiyats1
 
9. be gg, vidya anggraeni prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics rights, pr...
9. be gg, vidya anggraeni prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics rights, pr...9. be gg, vidya anggraeni prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics rights, pr...
9. be gg, vidya anggraeni prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics rights, pr...Vidya Anggraeni
 
Principles of Personal Ethics
Principles of Personal EthicsPrinciples of Personal Ethics
Principles of Personal EthicsRoyhan Jamaan
 
14-BEGG-tubagus pradika-hapzi ali-principles of ethics-universitas mercu buan...
14-BEGG-tubagus pradika-hapzi ali-principles of ethics-universitas mercu buan...14-BEGG-tubagus pradika-hapzi ali-principles of ethics-universitas mercu buan...
14-BEGG-tubagus pradika-hapzi ali-principles of ethics-universitas mercu buan...TbPradikaRizkianza1
 
1, BE & GG, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...
1, BE & GG, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...1, BE & GG, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...
1, BE & GG, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...TeguhBudiSantoso9
 

Similar to Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perusahaan scg, universitas mercu buana, 2017 (17)

5, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,marketing ethics, ...
5, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,marketing ethics, ...5, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,marketing ethics, ...
5, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,marketing ethics, ...
 
Be & gg, muhammad nur cholish, prof. dr. ir.hapzi ali, mm, cma, business ...
Be & gg, muhammad nur cholish, prof. dr. ir.hapzi ali, mm, cma, business ...Be & gg, muhammad nur cholish, prof. dr. ir.hapzi ali, mm, cma, business ...
Be & gg, muhammad nur cholish, prof. dr. ir.hapzi ali, mm, cma, business ...
 
Be & gg, dody wijaksono, hapzi ali, ethics and business concept and theory, u...
Be & gg, dody wijaksono, hapzi ali, ethics and business concept and theory, u...Be & gg, dody wijaksono, hapzi ali, ethics and business concept and theory, u...
Be & gg, dody wijaksono, hapzi ali, ethics and business concept and theory, u...
 
04-PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS.ppt
04-PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS.ppt04-PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS.ppt
04-PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS.ppt
 
04-PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS.ppt
04-PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS.ppt04-PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS.ppt
04-PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS.ppt
 
BE & GG, Dody Wijaksono, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and theory, u...
BE & GG, Dody Wijaksono, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and theory, u...BE & GG, Dody Wijaksono, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and theory, u...
BE & GG, Dody Wijaksono, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and theory, u...
 
BE & GG, Duci, Prof. DR. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Business, U...
BE & GG, Duci, Prof. DR. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Business, U...BE & GG, Duci, Prof. DR. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Business, U...
BE & GG, Duci, Prof. DR. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Business, U...
 
BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, Ethical Decision Making Employer Responsibilities a...
BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, Ethical Decision Making Employer Responsibilities a...BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, Ethical Decision Making Employer Responsibilities a...
BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, Ethical Decision Making Employer Responsibilities a...
 
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS di Pt. Prima Konstruksi Utam...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS di Pt. Prima Konstruksi Utam...BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS di Pt. Prima Konstruksi Utam...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS di Pt. Prima Konstruksi Utam...
 
etika-bisnis4.ppt
etika-bisnis4.pptetika-bisnis4.ppt
etika-bisnis4.ppt
 
Be & gg ; fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buan...
Be & gg ;  fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buan...Be & gg ;  fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buan...
Be & gg ; fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buan...
 
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, Ethics Business di Pt. Prima Konstruksi Uta...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, Ethics Business di Pt. Prima Konstruksi Uta...BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, Ethics Business di Pt. Prima Konstruksi Uta...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, Ethics Business di Pt. Prima Konstruksi Uta...
 
13 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali globalization and business ethics un...
13 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali globalization and business ethics un...13 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali globalization and business ethics un...
13 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali globalization and business ethics un...
 
9. be gg, vidya anggraeni prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics rights, pr...
9. be gg, vidya anggraeni prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics rights, pr...9. be gg, vidya anggraeni prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics rights, pr...
9. be gg, vidya anggraeni prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics rights, pr...
 
Principles of Personal Ethics
Principles of Personal EthicsPrinciples of Personal Ethics
Principles of Personal Ethics
 
14-BEGG-tubagus pradika-hapzi ali-principles of ethics-universitas mercu buan...
14-BEGG-tubagus pradika-hapzi ali-principles of ethics-universitas mercu buan...14-BEGG-tubagus pradika-hapzi ali-principles of ethics-universitas mercu buan...
14-BEGG-tubagus pradika-hapzi ali-principles of ethics-universitas mercu buan...
 
1, BE & GG, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...
1, BE & GG, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...1, BE & GG, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...
1, BE & GG, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...
 

More from Lysa Setyaningrum

Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, boards of direc...
Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, boards of direc...Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, boards of direc...
Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, boards of direc...Lysa Setyaningrum
 
Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics and conf...
Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics and conf...Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics and conf...
Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics and conf...Lysa Setyaningrum
 
Manajemen Resiko untuk Perbaikan Berkelanjutan
Manajemen Resiko untuk Perbaikan BerkelanjutanManajemen Resiko untuk Perbaikan Berkelanjutan
Manajemen Resiko untuk Perbaikan BerkelanjutanLysa Setyaningrum
 
Journal Review " Impact of Talent Management and Employee Turnover Intention ...
Journal Review " Impact of Talent Management and Employee Turnover Intention ...Journal Review " Impact of Talent Management and Employee Turnover Intention ...
Journal Review " Impact of Talent Management and Employee Turnover Intention ...Lysa Setyaningrum
 

More from Lysa Setyaningrum (7)

Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, boards of direc...
Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, boards of direc...Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, boards of direc...
Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, boards of direc...
 
Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics and conf...
Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics and conf...Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics and conf...
Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics and conf...
 
Corruption and Fraud
Corruption and FraudCorruption and Fraud
Corruption and Fraud
 
Governance Rating
Governance RatingGovernance Rating
Governance Rating
 
Executive and Director
Executive and DirectorExecutive and Director
Executive and Director
 
Manajemen Resiko untuk Perbaikan Berkelanjutan
Manajemen Resiko untuk Perbaikan BerkelanjutanManajemen Resiko untuk Perbaikan Berkelanjutan
Manajemen Resiko untuk Perbaikan Berkelanjutan
 
Journal Review " Impact of Talent Management and Employee Turnover Intention ...
Journal Review " Impact of Talent Management and Employee Turnover Intention ...Journal Review " Impact of Talent Management and Employee Turnover Intention ...
Journal Review " Impact of Talent Management and Employee Turnover Intention ...
 

Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perusahaan scg, universitas mercu buana, 2017

  • 1. BUSINESS ETHICS AND GOOG GOVERNANCE KODE ETIK PERUSAHAAN SIAM CEMENT GROUP ( SCG ) Disusun Oleh : Nama : Lysa Setyaningrum NIM : 55116120026 Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA PASCASARJANA UNIVERSITAS MERCU BUANA PROGRAM STUDI MAGISTER MANAGEMEN 2017
  • 2. KODE ETIK PERUSAHAAN SIAM CEMENT GROUP ( SCG ) Lysa Setyaningrum 55116120026 Abstrak Pengembangan kode etik perusahaan ini merupakan salah satu elemen penting dalam kerangka penerapan GCG bagi suatu perusahaan. Kode etik sangat penting karena sebagai acuan bagi semua pihak di dalam perusahaan serta pihak luar yang terkait dengan usaha perusahaan dalam melaksanakan tugas dan pengambilan keputusan. Keputusan tersebut didasarkan pada hak yang dapat diperoleh oleh para pemangku kepentingan. Kode Etik SCG berarti praktek bisnis yang baik berdasarkan SCG 4 Core Values untuk seluruh karyawan SCG untuk mempertahankan dan menerapkan sebagai pedoman untuk bekerja dengan tepat. Ini merupakan bagian dari Peraturan Karyawan. Semua karyawan SCG wajib untuk mematuhi prinsip-prinsip dan pedoman dari Kode Etik SCG, dan Direksi harus melayani sebagai model peran perilaku tersebut. Kode etik SCG meliputi hak karyawan, lingkungan, K3 baik untuk karyawan dan produk, transparansi, reward karyawan, politik, aset, informasi internal dan eksternal, komunikasi, transaksi, bisnis di luar negeri dan persaingan usaha. Kata kunci : SCG, kode etik, perusahaan
  • 3. BAB 1 PENDAHULUAN Sulit dipungkiri, selama sepuluh tahun terakhir ini, istilah Good Corporate Governance (GCG) kian populer. Good Corporate Governance merupakan kumpulan hukum, peraturan dan kaidah-kaidah yang wajib dipenuhi, yang dapat mendorong sumber-sumber perusahaan bekerja secara efisien, menghasilkan nilai ekonomi dalam jangka panjang yang berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan (Arrafat, 2006). Suatu perusahaan sudah selayaknya berkomitmen untuk menerapkan dan menjaga standar praktik GCG yang tinggi agar perusahaan tersebut dapat tumbuh dan menguntungkan dalam jangka panjang serta dapat terus bersaing dalam bisnis global. Pengembangan kode etik perusahaan ini merupakan salah satu elemen penting dalam kerangka penerapan GCG bagi suatu perusahaan. Kode etik sangat penting karena sebagai acuan bagi semua pihak di dalam perusahaan serta pihak luar yang terkait dengan usaha perusahaan dalam melaksanakan tugas dan pengambilan keputusan. Keputusan tersebut didasarkan pada hak yang dapat diperoleh oleh para pemangku kepentingan. Pemangku kepentingan yang dimaksud yaitu owner, managemen, pemerintah, konsumen, masyarakat dan pihak eksternal. Pada penulisan kali ini akan di bahas kode etik dari Perusahaan Siam Cement Group (SCG). Rumusan Masalah : 1. Bagaimanakah prinsip kode etik perusahaan SCG ? 2. Apa saja kode etik perusahaan SCG yang berlaku ? 3. Untuk siapakah kode etik perusahaan SCG ?
  • 4. BAB 2 LANDASAN TEORI Menurut Zimmerer (1996:20), etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai – nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan. Sedangkan Menurut Ronald J. Ebert dan Ricky M. Griffin (200:80), etika bisnis adalah istilah yang sering digunakan untuk menunjukkan perilaku dari etika seseorang manajer atau karyawan suatu organisasi. Semua keputusan perusahaan sangat memengaruhi dan dipengaruhi oleh pemilik kepentingan. Pemilik kepentingan adalah semua individu atau kelompok yang berkepentingan dan berpengaruh terhadap keputusan perusahaan. Ada dua jenis pemilik kepentingan yang berpengaruh terhadap perusahaan yaitu pemilik kepentingan internal dan eksternal. Pemilik kepentingan eksternal meliputi : 1. Investor 2. Karyawan 3. Manajemen 4. Pimpinan Pemilik kepentingan internal meliputi : 1. Pelanggan 2. Asosiasi dagang 3. Kreditor 4. Pemasok 5. Pemerintah 6. Masyarakat umum 7. Kelompok khusus yang berkepentingan terhadap perusahaan Dalam etika bisnis berlaku prinsip-prinsip yang seharusnya dipatuhi oleh para pelaku bisnis. Etika bisnis memiliki prinsip-prinsip yang harus ditempuh oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya dan harus dijadikan pedoman agar memiliki standar baku yang mencegah timbulnya ketimpangan dalam memandang etika moral sebagai standar kerja atau operasi perusahaan. Menurut Sonny Keraf prinsip otonomi tersebut adalah : 1. Prinsip Otonomi ; yaitu sikap dan kemampuan manusia untuk mengambilkeputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan. 2. Prinsip Kejujuran ; terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secara jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidakdidasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjiandan kontrak. Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu danharga yang sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan 3. Prinsip Keadilan ; menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuaidengan aturan yang adil dan sesuai criteria yang rasional obyektif, serta dapatdipertanggung jawabkan. 4. Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Principle) ; menuntut agar bisnisdijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.
  • 5. 5. Prinsip Integritas Moral ; terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjag anama baik pimpinan atau orang-orangnya maupun perusahaannya. Di samping 5 prinsip diatas, dalam menciptakan etika bisnis ada beberapa hal yang juga perlu diperhatikan, antara lain adalah: 1. Pengendalian diri 2. Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility) 3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi 4. Menciptakan persaingan yang sehat 5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan” 6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi) 7. Mampu menyatakan yang benar itu benar 8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha ke bawah 9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama 10. kembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati 11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum positif yang berupa peraturan perundang-undangan. Penerapan etika bisnis sangat penting terutama dalam menghadapi era pasar bebas dimana perusahaan-perusahaan harus dapat bersaing berhadapan dengan kekuatan perusahaan asing. Perusahaan asing ini biasanya memiliki kekuatan yang lebih terutama mengenai bidang SDM, Manajemen, Modal dan Teknologi. Ada mitos bahwa bisnis dan moral tidak ada hubungan. Bisnis tidak dapat dinilai dengan nilai etika karena kegiatan pelaku bisnis, adalah melakukan sebaik mungkin kegiatan untuk memperoleh keuntungan. Sehingga yang menjadi pusat pemikiran mereka adalah bagaimana memproduksi, memasarkan atau membeli barang dengan memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Perilaku bisnis sebagai suatu bentuk persaingan akan berusaha dengan berbagai bentuk cara dan pemanfaatan peluang untuk memperoleh keuntungan. Apa yang diungkapkan diatas adalah tidak benar karena dalam bisnis yang dipertaruhkan bukan hanya uang dan barang saja melainkan juga diri dan nama baik perusahaan serta nasib masyarakat sebagai konsumen. Perilaku bisnis berdasarkan etika perlu diterapkan meskipun tidak menjamin berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan, akan tetapi setidaknya akan menjadi rambu-rambu pengaman apabila terjadi pelanggaran etika yang menyebabkan timbulnya kerugian bagi pihak lain. Masalah pelanggaran etika sering muncul antara lain seperti, dalam hal mendapatkan ide usaha, memperoleh modal, melaksanakan proses produksi, pemasaran produk, pembayaran pajak, pembagian keuntungan, penetapan mutu, penentuan harga, pembajakan tenaga professional, blow-up proposal proyek, penguasaan pangsa pasar dalam satu tangan, persengkokolan, mengumumkan propektis yang tidak benar, penekanan upah buruh dibawah standar, insider traiding dan sebagainya. Ketidaketisan perilaku berbisnis dapat dilihat hasilnya, apabila merusak atau merugikan pihak lain. Biasanya faktor keuntungan merupakan hal yang mendorong terjadinya perilaku tidak etis dalam berbisnis. Suatu perusahaan akan berhasil bukan hanya berlandaskan moral dan manajemen yang baik saja, tetapi juga harus memiliki etika bisnis yang baik. Perusahaan harus dapat mempertahankan mutu serta dapat memenuhi permintaan pasar yang sesuai dengan apa yang dianggap baik dan diterima masyarakat. Dalam proses bebas dimana terdapat barang dan jasa
  • 6. yang ditawarkan secara kompetitif akan banyak pilihan bagi konsumen, sehingga apabila perusahaan kurang berhati-hati akan kehilangan konsumennya. Perilaku tidak etis dalam kegiatan bisnis sering juga terjadi karena peluang-peluang yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan yang kemudian disahkan dan disalah gunakan dalam penerapannya dan kemudian dipakai sebagai dasar untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar etika bisnis (Ismi, 2012)
  • 7. BAB 3 METODE Sumber referensi yang digunakan dalam penulisan ini yaitu dari internet. Tepatnya kode etik dari SCG yang sudah di publish di website nya.
  • 8. BAB 4 PEMBAHASAN Sejak dimulai pada tahun 1913 sampai sekarang, SCG telah mengalami banyak perubahan yang mempengaruhi bisnisnya. Namun, kepercayaan bisnis SCG didasarkan pada etika dan tanggung jawab semua pihak dalam masyarakat, menurut Nilai Inti SCG yang dasar untuk perilaku yang baik karyawan SCG. Semua ini telah disusun sebagai “SCG Kode Etik.” “SCG Kode Etik” pertama kali disusun secara tertulis pada tahun 1987. Sejak itu, sudah ada lima revisi dari Kode. versi 6 th terbaru ini memiliki kategorisasi yang jelas dan revisi isi untuk menutupi peraturan yang relevan dan kebijakan dengan jangkauan yang lebih luas dari contoh-contoh praktis dengan para pemangku kepentingan untuk mengakomodasi implementasi bisnis saat ini. Kode Etik SCG berarti praktek bisnis yang baik berdasarkan SCG 4 Core Values untuk seluruh karyawan SCG untuk mempertahankan dan menerapkan sebagai pedoman untuk bekerja dengan tepat. Ini merupakan bagian dari Peraturan Karyawan. Semua karyawan SCG wajib untuk mematuhi prinsip-prinsip dan pedoman dari Kode Etik SCG, dan Direksi harus melayani sebagai model peran perilaku tersebut. Karyawan SCG harus studi dan menyerap aturan-aturan ini dan hati-hati membuat penilaian untuk bekerja berdasarkan Kode SCG Perilaku untuk mengamati apa Direksi, manajemen dan karyawan di setiap tingkat telah serius mengikuti dan berlatih selama 100 tahun terakhir . Kemakmuran, sukses, dan stabilitas SCG adalah hasil dari melakukan bisnis sesuai dengan nilai-nilai inti etika - cita-cita yang telah dihargai tinggi dan dipraktikkan oleh Direksi, oleh manajemen, dan oleh staf setiap tingkat. Yaitu : A. Kepatuhan terhadap Keadilan 1. SCG berkomitmen untuk konsep praktek adil untuk semua pihak yang terkait dengan: Menyediakan klien dan pelanggan dengan produk kualitas terbaik dan layanan di harga yang tepat dan adil. 2. Menyediakan pemegang saham perusahaan dengan pengembalian atas investasi di tingkat yang sesuai. 3. Menyediakan karyawan dengan remunerasi yang baik, tunjangan dan kualitas hidup 4. Menjadi adil untuk semua pihak yang memiliki hubungan bisnis dengan SCG Contoh Praktek untuk SCG Karyawan 1. Bekerja dengan jujur, transparan, dan traceably dan memperlakukan setiap pihak dengan hormat, ketulusan, keramahan dan keadilan. 2. Bekerja cukup tidak memihak pada kelompok, usia atau lembaga B. Dedikasi untuk Unggul SCG didedikasikan untuk perilaku yang benar dan mencapai hasil terbaik dalam semua yang kita lakukan. Semua karyawan dan orang yang bersentuhan dengan SCG mengakui upaya total, pengetahuan, dan keterampilan kami mengabdikan untuk terus-menerus meningkatkan apa yang kita lakukan. Kami berusaha untuk belajar dan mengejar apa pun yang kami bisa untuk membantu kita mengatasi hambatan dan maju di jalur pertumbuhan dan keberlanjutan. dedikasi ini akan menghasilkan hasil terbaik bagi kedua SCG dan semua pemangku kepentingan. Contoh Praktek untuk SCG Karyawan 1. Mendedikasikan semua upaya untuk menciptakan inovasi berharga untuk memaksimalkan manfaat bagi semua pihak yang terkait.
  • 9. 2. Jadilah ditentukan dan mendedikasikan semua upaya, pengetahuan dan keterampilan untuk bekerja mengharapkan hasil yang lebih baik berusaha untuk keunggulan mempertimbangkan sinergi dari manfaat dan dampak pada pihak-pihak terkait. 3. Mengejar ketinggalan dengan situasi terbaru dan siap menghadapi perubahan situasi. C. Kepercayaan pada Nilai Individu SCG yakin bahwa masing-masing staf kami merupakan aset yang paling berharga. SCG telah berhasil untuk mencapai kesejahteraan melalui upaya orang-orang yang baik dan berpengetahuan kami, yang telah memilih untuk menghabiskan karir mereka dengan kami. Kami memilih individu yang paling etis dan mampu kita temukan, dan kemudian memperkaya mereka untuk mengatasi tantangan perubahan zaman kita. Sebagai imbalannya, kami menyediakan semua karyawan kami dengan keamanan dan rasa memiliki. Dengan perawatan dan perhatian antara Perusahaan dan staf, sedikit mengherankan bahwa personil kami bekerja keras dan terampil untuk kemajuan SCG tersebut. Contoh Praktek untuk SCG Karyawan 1. Bekerja bersama-sama seperti anggota keluarga, memberikan perawatan, perhatian, pujian, pujian dan saran untuk memberikan dukungan moral kepada satu sama lain dan menghormati ide masing-masing. 2. Bekerja sebagai tim dan saling membantu. D. Kepedulian untuk Tanggung Jawab Sosial SCG berperilaku sebagai warga perusahaan yang baik di semua komunitas dan negara- negara di mana kami beroperasi. Kita rajin melakukan tugas sosial kita dan tanggung jawab saat melakukan kegiatan untuk melestarikan sumber daya alam dan kelestarian lingkungan. Contoh Praktek untuk SCG Karyawan 1. Selalu menanggung dalam standar keselamatan pikiran, kesehatan kerja dan lingkungan saat bekerja. 2. Jadilah sadar dalam menggunakan sumber daya untuk menciptakan nilai yang optimal, dan melestarikan alam di rumah dan bekerja dan memperluas praktek ini kepada masyarakat luar. 3. Ambil bagian dalam pelestarian alam, kepedulian masyarakat dan kegiatan pembangunan sosial. Sebagai individu berhasil dalam hidup melalui perilaku moral, Begitu juga perusahaan melalui praktek etika. SCG Kode Etik berarti praktek bisnis yang baik berdasarkan SCG 4 Core Values untuk seluruh karyawan SCG untuk berpegang pada dan mengadopsi sebagai pedoman untuk bekerja dengan tepat. Ini merupakan bagian dari Peraturan Karyawan. SCG Kode Etik Prinsip-prinsip untuk Kode Etik 1. Untuk siapa kode etik berlaku Semua karyawan SCG diharapkan untuk mematuhi Kode sedangkan Direksi memimpin dengan contoh melalui mengamati Kode. 2. Pedoman Kode Etik a) Membaca dan memahami Kode Etik ini. b) Memahami isi dari Kode terutama yang berlaku untuk wilayah aktivitas Anda.
  • 10. c) Secara teratur meninjau Kode Etik d) Mendidik individu lain yang karyanya terlibat dengan SCG atau mungkin memiliki dampak pada SCG. e) Dalam hal keraguan atau pertanyaan apapun, berkonsultasi dengan supervisor atau Pejabat yang didedikasikan untuk pengawasan kepatuhan dari Kode Etik ini melalui saluran pelaporan normal. f) Melaporkan setiap pelanggaran atau ketidakpatuhan terhadap Kode Etik ini kepada supervisor atau orang yang ditunjuk. g) Bekerja sama sepenuhnya dengan petugas menyelidiki atau lembaga yang ditunjuk oleh Perusahaan. h) Manajemen dari semua tingkatan diharapkan untuk menunjukkan komitmen pribadi mereka terhadap Kode Etik dan untuk karyawan mereka sesuai. Mereka harus menjaga lingkungan kerja yang menjamin kepatuhan dengan Kode. 4. Pelaporan setiap pelanggaran atau ketidakpatuhan dengan Kode Jika pelanggaran atau ketidakpatuhan dengan Kode diamati, karyawan didorong untuk mengarahkan pertanyaan mereka atau melaporkan kekhawatiran mereka kepada petugas berikut: 1. Direktur Corporate HR Division 2. Direktur Kantor Audit 3. Sekretaris Direksi 4. Direksi 5. Prosedur setelah menerima keluhan 1. Fakta Temuan Orang yang menerima keluhan (selanjutnya disebut sebagai Orang yang Ditunjuk) dapat mengumpulkan fakta-fakta yang berkaitan dengan pelanggaran atau ketidakpatuhan dengan Kode sendiri atau menetapkan penyelidikan kepada petugas yang tepat. 2. Pengolahan dan evaluasi temuan Orang yang ditunjuk akan memproses dan mengevaluasi fakta-fakta belajar dari penyelidikan untuk menentukan tindakan koreksi yang sesuai. Dengan demikian, ia mungkin proses dan mengevaluasi temuan sendiri atau memberikan tugas kepada petugas yang tepat jika dalam ruang lingkup kewenangan, atau 3. merujuk kasus ke orang yang bertanggung jawab untuk memproses dan mengevaluasi temuan. Penentuan tindakan korektif Orang yang melakukan peninjauan fakta dalam menetapkan tindakan korektif yang harus diambil untuk memberikan obat untuk mereka yang terkena dampak. Dalam kasus masalah serius, Orang The Ditunjuk akan reportthe keluhan kepada Komite Audit dan / atau Direksi. Ini termasuk, namun tidak terbatas pada, hal-hal subjek yang mempengaruhi reputasi, citra, atau status keuangan Perusahaan; yang bertentangan dengan kebijakan operasi usaha Perseroan; yang terhubung dengan eksekutif tingkat tinggi. 4. Pelaporan hasil Orang yang ditunjuk wajib melaporkan hasil dalam 3) kepada pelapor harus ia / dia mengidentifikasi dirinya / dirinya sendiri.
  • 11. 5. Langkah-langkah perlindungan dan tindakan perbaikan untuk pengadu, atau orang bekerja sama dalam melaporkan pelanggaran atau ketidakpatuhan Kode Orang melaporkan pelanggaran, pelapor, atau orang bekerja sama dengan penyelidikan akan dilindungi oleh Kebijakan Whistleblower SCG sebagai berikut: Orang melaporkan pelanggaran, pelapor, atau orang bekerja sama dengan penyelidikan dapat meminta untuk tetap anonim karena takut pembalasan. Namun, harus orang meletakkan / namanya keluhan, Perusahaan akan dapat berkomunikasi dengan orang kemajuan penyelidikan dan hasil dari setiap tindakan dimulai. a) Sejauh mungkin, SCG akan menjaga kerahasiaan komunikasi tentang keluhan. Pengungkapan hal-hal akan dilakukan hanya sebatas seminimum mungkin, mengingat keselamatan dan berdampak pada pelapor, orang membantu dalam penyelidikan, atau orang yang terlibat. b) Jika pengadu percaya dia / dia sedang membalas terhadap, ia / dia dapat meminta Perseroan untuk menerapkan tindakan perlindungan yang tepat. Namun, Perusahaan dapat melanjutkan untuk melaksanakan langkah-langkah tersebut tanpa permintaan jika meramalkan potensi bahaya atau kerusakan. c) indakan Remedial akan dilaksanakan untuk memperbaiki masalah bagi orang yang terkena. 6. Etik melanggar Kode Etik Semua karyawan bertanggung jawab untuk mengamati Kode Etik ini dan mendorong orang lain untuk melakukan seperti itu. Perilaku berikut dianggap pelanggaran Kode. a) Gagal mematuhi Kode. b) Meminta atau mengarahkan orang lain untuk melanggar Kode. c) Gagal untuk melaporkan pelanggaran atau pelanggaran Kode ketika diamati atau dicurigai karena hal ini berkaitan dengan / pekerjaannya. d) Menghalangi atau gagal untuk bekerja sama dalam investigasi dari kemungkinan pelanggaran atau ketidakpatuhan dari Kode. e) Mengambil tindakan terhadap orang yang melaporkan pelanggaran. Kegagalan untuk mematuhi Pedoman ini dapat mengakibatkan tindakan disiplin yang ditetapkan oleh SCG serta proses perdata dan pidana jika tindakan tersebut melanggar hukum. Prinsip dan Pedoman SCG Kode Etik 1. Asasi Manusia dan Tenaga Kerja Hak Prinsip SCG menyadari menghormati hak asasi manusia dari setiap individu sehingga memperlakukan semua orang dengan adil tanpa diskriminasi. Perusahaan ini mempromosikan dan mendukung hak asasi manusia dan menghindari pelanggaran hak asasi manusia. Selain itu, perusahaan telah menyadari pentingnya tenaga kerja sehingga memperlakukan karyawan sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan dan peraturan yang relevan secara adil. Definisi Hak Asasi Manusia mengacu pada hak-hak dasar setiap manusia harus dilindungi dari diskriminasi karena perbedaan aspek fisik dan mental, ras, kebangsaan, agama, jenis kelamin, bahasa, usia, kulit, pendidikan, status sosial atau sifat-sifat lainnya. Praktek ini harus sesuai dengan hukum masing-masing negara atau komitmen masing-masing negara telah dibuat dalam kesepakatan apapun.
  • 12. Apa yang harus dilakukan a) Tampilkan sehubungan dengan dan penerimaan satu sama lain dan memperlakukan orang lain secara adil tanpa mempertimbangkan perbedaan aspek fisik dan mental, ras, kebangsaan, agama, jenis kelamin, bahasa, usia, kulit, pendidikan, status sosial atau faktor lainnya. b) Perhatikan baik-baik di tempat kerja untuk mencegah risiko pelanggaran hak asasi manusia dalam operasi bisnis termasuk pihak-pihak terkait dalam rantai nilai. Memantau kegiatan usaha untuk mencegah pelanggaran dan melaporkan kepada unggul untuk mencegah pelanggaran hak asasi manusia. c) Perlakukan semua orang dengan adil dalam setiap tahap rekrutmen mulai dari seleksi, pembayaran remunerasi, jam kerja dan hari libur kerja, tugas, penilaian kinerja, pembelajaran dan pengembangan, perencanaan karir dan lain-lain tanpa diskriminasi. d) Hindari kerja paksa, pekerja dari perdagangan manusia atau pekerja anak yang ilegal dan hukuman yang penyiksaan fisik atau mental memaksa, mengancam, menahan, pelecehan atau kekerasan dalam bentuk apapun. 2. Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Prinsip 2.1 Lingkungan SCG bertekad untuk mengurus lingkungan melalui semua rantai nilai mulai dari analisis dampak lingkungan sebelum berinvestasi dalam bisnis, desain, proses produksi, mesin dan peralatan dan adopsi teknologi tepat guna untuk mencegah kemungkinan dampak terhadap lingkungan dan meningkatkan kesadaran ini masalah antara karyawan dan pihak terkait untuk operasi bisnis untuk mematuhi pedoman Perusahaan. Apa yang harus dilakukan a) Mematuhi hukum, standar, peraturan dan pedoman lingkungan dan co-beroperasi pada mematuhi perjanjian di tingkat internasional untuk mencegah atau mengurangi dampak terhadap lingkungan. b) Gunakan sumber daya seperti energi, air, bahan baku dan bahan-bahan berikut 3R Prinsip (Reduce, Reuse / Recycle dan Mengganti) untuk menciptakan efisiensi dalam menggunakan sumber daya dan mengurangi dampak terhadap lingkungan. c) Pertimbangkan untuk menggunakan bahan baku atau bahan untuk operasi bisnis sesuai dengan “Pedoman untuk Green Procurement”. d) Memberikan dukungan yang tepat dan bantuan kepada masyarakat, dan khususnya masyarakat sekitar situs SCG operasi. e) Transparan mengungkapkan informasi tentang pengelolaan lingkungan hidup melalui saluran yang tepat dan memungkinkan masyarakat dan pemangku kepentingan untuk ambil bagian dalam memberikan pendapat untuk proyek- proyek yang mungkin memiliki dampak sosial dan masyarakat. f) Angkat di pelestarian lingkungan antara rekan-rekan dan masyarakat di dekat tempat usaha melalui saluran yang tepat seperti pertemuan, seminar, survei situs atau bergabung dengan aktivitas masyarakat di berbagai kesempatan. 2.2 Kesehatan dan Keselamatan SCG telah membayar perhatian besar terhadap kesehatan dan keselamatan karyawan, kontraktor, pelanggan, masyarakat dan pemangku kepentingan di seluruh rantai nilai
  • 13. bisnis kami. Tempat usaha, proses produksi, teknologi, mesin, peralatan dan bahan baku harus diurus untuk memastikan keamanan bagi kesehatan. Selain itu, karyawan dan pihak-pihak terkait harus meningkatkan kesadaran dalam kesadaran keselamatan untuk mematuhi peraturan kesehatan dan keselamatan. Apa yang harus dilakukan a) Mematuhi hukum, standar, peraturan dan praktik yang baik pada kesehatan dan keselamatan dan bekerja sama sesuai dengan perjanjian internasional untuk mencegah atau mengurangi kemungkinan dampak. b) Periksa kesiapan Anda sendiri dan kesehatan fisik termasuk rekan kerja, kontraktor dan relevan partai sebelum memulai pekerjaan. Jika melakukan pekerjaan orang- orang yang tidak sehat atau tidak siap, pekerjaan harus dihentikan atau diperintahkan untuk segera berhenti sehingga mencegah paparan bahaya yang tidak perlu di tempat kerja atau akibat kerja. c) Sebelum memulai pekerjaan, menilai risiko dan memperhatikan instruksi kerja dari pekerjaan yang tidak aman atau berpotensi membahayakan untuk merencanakan atau mempersiapkan pencegahan yang tepat. d) Dalam kasus yang ditugaskan pekerjaan berbahaya atau tidak percaya diri dalam keselamatan kerja, pekerjaan harus dihentikan atau ditiadakan. Dan Anda harus segera berkonsultasi dengan supervisor atau ahli. e) Segera laporkan kepada atasan Anda ketika Anda melihat sesuatu yang aneh tentang tempat kerja Anda yang dapat mempengaruhi kesehatan atau keselamatan. f) Pengawas wajib menetapkan aturan atau pedoman yang dapat mencegah atau kecelakaan kontrol dan untuk memberitahu karyawan dan lain-lain yang terlibat mengenai aturan-aturan dan pedoman. Mereka juga harus memeriksa kesehatan pekerja sesuai dengan riskto yang mereka hadapi. g) Transparan mengungkapkan informasi mengenai kesehatan dan keselamatan melalui saluran yang tepat dan memungkinkan masyarakat dan pemangku kepentingan untuk mengambil bagian dalam sidang umum pada proyek-proyek yang mungkin memiliki dampak pada komunitas dan masyarakat. h) Meningkatkan kesadaran tentang kesehatan dan keselamatan pencegahan di antara rekan kerja dan masyarakat di sekitar tempat usaha melalui saluran yang tepat seperti pertemuan, seminar dan pelatihan, situs patroli atau kegiatan masyarakat dalam kesempatan yang berbeda. 2.3 Keselamatan Produk dan Layanan SCG telah memastikan bahwa semua produk dan layanan keselamatan sesuai dengan atau lebih tinggi dari yang ditetapkan oleh undang-undang, memiliki standar yang kompatibel dengan standar industri dan internasional dan yang disepakati dengan pelanggan. Ini mencakup desain dan proses produksi, menyediakan informasi atau peringatan tentang produk dan layanan dan penggunaan yang tepat untuk seluruh siklus hidup. Selain itu, SCG memperhatikan keamanan produk SCG mempekerjakan orang lain untuk memproduksi, mengimpor dan menggunakan untuk kegiatan promosi penjualan. Apa yang harus dilakukan a) Produk dan jasa menyediakan mempertimbangkan keselamatan pelanggan untuk seluruh siklus hidup produk. Jika Anda akan mengubah produksi atau proses pelayanan yang mempengaruhi keamanan produk atau jasa, Anda harus meminta persetujuan dari orang atasan atau tanggung jawab dan mencatat semua rincian dan alasan untuk referensi di masa mendatang. b) Informasi Store pada produk dan layanan keamanan untuk verifikasi masa depan.
  • 14. c) Laporkan ke superior segera jika Anda tahu atau memiliki keprihatinan tentang keamanan produk dan jasa yang disebabkan oleh proses produksi dan / atau proses pelayanan atau situasi yang dapat menyebabkan kondisi tidak aman kepada pelanggan. d) Jadilah terbuka untuk keluhan keselamatan pada produk dan jasa dan mengkoordinasikan atau memperbaiki kondisi segera. Dalam hal ada batasan atau dalam kasus yang membutuhkan waktu lama untuk memecahkan masalah, orang tanggung jawab harus melaporkan informasi dan status kepada pelanggan pada saat yang tepat dan melaporkan kemajuan memperbaiki masalah secara berkala 3. Anti-Korupsi Prinsip bisnis SCG harus dilakukan dengan stakeholder dalam cara yang benar, transparan, jujur dan dapat dilacak dengan tidak korupsi. bisnis harus mematuhi hukum dan SCG Kebijakan Anti-Korupsi memastikan hal itu tidak akan menyebabkan kecaman atau kehilangan reputasi. Definisi Korupsi mengacu pada segala bentuk suap apakah itu tawaran untuk memberi, berjanji untuk memberikan, memberikan, komitmen untuk memberikan dan permintaan atau penerimaan uang, properti atau manfaat lainnya yang tidak sesuai dengan atau kepada pejabat pemerintah, instansi pemerintah atau swasta lembaga atau petugas yang berwenang baik secara langsung atau tidak langsung untuk memotivasi orang tersebut untuk melakukan atau menghindari melakukan sesuatu untuk memperoleh atau mempertahankan bisnis atau memberikan rekomendasi apapun untuk bisnis SCG atau untuk mendapatkan atau mempertahankan kepentingan yang tidak pantas lainnya dari bisnis. Apa yang harus dilakukan a) Tidak melakukan korupsi dan berhati-hati dengan proses kerja dengan risiko tinggi seperti penjualan dan pemasaran, pengadaan, investasi proyek, pelaksanaan kontrak, memberi dan menerima hadiah, hiburan, dan sumbangan atau memberikan dukungan keuangan dll b) Tidak mengabaikan atau mengabaikan transaksi mungkin dianggap sebagai korupsi yang berkaitan dengan SCG. Anda harus melaporkan kepada supervisor atau orang yang bertanggung jawab dan bekerja sama untuk kegiatan pencarian fakta. c) Konfirmasi memberi atau menerima sumbangan dan dukungan keuangan secara transparan sesuai dengan peraturan dan undang-undang Perseroan. Upaya harus dilakukan untuk memastikan bahwa uang yang disumbangkan atau didukung tidak digunakan untuk suap. d) perhatian pembayaran ketika melakukan transaksi dengan orang, orang hukum atau organisasi manapun yang terlibat dengan tuduhan korupsi. 4. Hadiah dan Hiburan Prinsip Menerima dan memberikan item dari nilai sebagai hadiah atau souvenir, memberikan pelayanan, memfasilitasi atau penerimaan untuk kontak bisnis harus sesuai dengan kebiasaan masing-masing wilayah dan hukum yang relevan. Pada saat yang sama, SCG tidak ingin karyawan untuk menerima hadiah atau kenang-kenangan yang luar
  • 15. biasa berharga dari orang yang terlibat dalam bisnis dengan Perusahaan yang membuat pengambilan keputusan yang tidak adil. Apa yang harus dilakukan a) Sebelum menerima atau memberikan hadiah dan penerimaan untuk mitra bisnis, Anda harus memastikan bahwa harga yang tepat untuk kesempatan dan sesuai dengan undang-undang, peraturan, pengumuman atau kebiasaan di daerah masing- masing. b) Hindari menerima atau memberikan item yang berharga, layanan atau penerimaan yang dapat menyebabkan pengaruh atau motivasi dalam pengambilan keputusan dan perlakuan tidak adil. c) Jauhkan catatan pengeluaran Anda sebagai bukti dari nilai pelayanan item atau penerimaan, sehingga mereka dapat diperiksa nanti. d) Jika Anda telah ditetapkan dari diizinkan oleh atasan agen luar Anda, Anda mungkin menerima uang, barang-barang, atau hadiah sesuai dengan pedoman atau standar bahwa badan telah ditetapkan. e) Hati-hati untuk kasus yang menawarkan barang, jasa dan penerimaan untuk superior atau internal Anda orang / unit, dan kasus menerima item, jasa dan penerimaan dari bawahan atau internal Anda orang / unit. Kegiatan tersebut tidak harus membuat motivasi yang mengarah ke pengambilan keputusan yang tidak adil. 5. Konflik Kepentingan Prinsip SCG bertekad untuk melakukan hal yang benar dengan tujuan untuk keunggulan. Oleh karena itu, karyawan harus bertujuan untuk manfaat SCG sesuai dengan hukum dan etika, dan menghindari tindakan yang dapat menimbulkan konflik kepentingan yang dapat mempengaruhi keputusan apapun. Definisi Benturan Kepentingan mengacu pada situasi atau tindakan di mana karyawan memiliki begitu banyak manfaat pribadi yang mempengaruhi pengambilan keputusan atau melakukan tugas dan berdampak pada minat SCG dalam cara-cara langsung atau tidak langsung. Apa yang harus dilakukan a) Hindari melakukan bisnis yang akan bersaing dengan atau menyerupai bisnis SCG. Hindari memiliki kemitraan atau kepemilikan pengendali saham atau mengambil direktur atau posisi manajemen dalam bisnis yang bersaing dengan atau menyerupai bisnis SCG. b) Hindari terlibat dalam transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan dengan Anda seperti anggota menjadi keluarga, kerabat dekat, teman dekat atau badan milik Anda atau yang Anda pemegang saham, meskipun kesepakatan itu bermanfaat untuk SCG. c) Hindari mencari manfaat dari informasi atau apa pun yang mungkin mendapatkan karena posisi Anda atau tugas atau tanggung jawab. d) Keterlibatan Hindari dalam kegiatan apapun yang mungkin menghasilkan konflik kepentingan dengan Perusahaan atau kewajiban keuangan kepada siapa pun yang terlibat dalam bisnis dengan karyawan SCGor SCG. Hindari karya lain dibuat
  • 16. untuk manfaat sendiri terpisah dari SCG yang dapat mempengaruhi pekerjaan di bawah tanggung jawab dan citra yang baik SCG. e) Karyawan tidak boleh mencari informasi, kontak atau perdagangan surat berharga atau aset secara teratur untuk manfaat sendiri atau orang lain dan bukan untuk manfaat SCG selama jam kerja. Jika seorang karyawan yang terlibat dalam bisnis atau peristiwa yang mungkin menghasilkan konflik kepentingan 6. Kegiatan Politik Prinsip SCG tetap netral secara politik, dan tidak memberikan dukungan keuangan atau mendukung partai politik tertentu, kelompok politik, atau calon apapun di tingkat lokal, regional atau nasional atau orang dengan pengaruh politik. Meskipun demikian, SCG mengakui dan menghormati kebebasan karyawan untuk menggunakan hak politik mereka, seperti suara atau milik partai politik. Apa yang harus dilakukan a) Berhati hak politik atas nama Anda dan menghindari aktivitas membuat orang lain percaya bahwa hal itu dilakukan atas nama SCG. b) Hindari tindakan yang orang lain mungkin menafsirkan sebagai penanda keterlibatan SCG, atau dukungan atau preferensi untuk, program politik atau partai, kelompok politik, orang dengan pengaruh politik atau kandidat pemilu. c) Tidak mengenakan seragam karyawan SCG, atau berpakaian dengan cara apapun yang akan memimpin orang lain untuk percaya bahwa Anda adalah seorang karyawan dari SCG, ketika terlibat dalam setiap jenis kegiatan politik atau peristiwa yang terlibat dengan partai politik. d) Menahan diri dari ekspresi opini politik di tempat kerja atau selama jam kerja, karena dapat menimbulkan konflik. 7. Informasi dan Aset 7.1 Informasi Pribadi Prinsip SCG menghormati privasi dari orang yang relevan, oleh karena itu, informasi pribadi karyawan dan pihak bisnis yang relevan seperti status, biografi, terkait karir, catatan keuangan informasi kontak, atau jenis lain dari data yang harus dilindungi untuk tidak menggunakan, mengungkapkan atau mentransfer berhubungan dengan kesehatan kepada pihak lain yang akan dianggap sebagai pelanggaran. Apa yang harus dilakukan a) Setiap orang harus menghormati privasi individu lain dalam informasi pribadi. Jika salah satu diperlukan untuk menggunakan, mengungkapkan atau mentransfer informasi pribadi orang lain, ia harus mendapatkan persetujuan dari orang tersebut dan tidak harus melanggar hak yang sah. b) penanggung jawab informasi menyimpan dimiliki atau dikelola oleh Perusahaan harus melindungi informasi pribadi dari karyawan dan pihak yang terkait dengan bisnis. Oleh karena itu, penggunaan, pengungkapan atau transfer informasi pribadi dari mereka yang bisa dilakukan untuk pekerjaan biasa yang diperlukan dan tidak melanggar hak-hak yang sah.
  • 17. 7.2 Pencatatan, Pelaporan, dan Informasi Menyimpan Prinsip SCG telah menyadari pentingnya manajemen informasi internal. Pencatatan dan penyimpanan informasi harus mematuhi standar SCG dan lengkap seperti yang ditentukan oleh hukum. Untuk semua karyawan diwajibkan untuk memastikan bahwa informasi yang terlibat dengan pekerjaan mereka tetap aman dan tersedia untuk referensi atau digunakan oleh SCG setiap kali diperlukan. Apa yang harus dilakukan a) Pencatatan informasi harus dilakukan sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh SCG dan semua hukum pemerintah, seperti yang berkaitan dengan perpajakan dan akuntansi. b) Informasi Laporan secara akurat dan jujur, menurut fakta-fakta. c) Dokumen-dokumen penting dan informasi rahasia harus dijaga oleh prosedur khusus yang dibentuk untuk setiap tingkat atau jenis informasi. Informasi internal dan informasi yang berkaitan dengan pelanggan, mitra bisnis atau vendor harus dipastikan untuk menjadi aman dan tepat disimpan. d) Penyimpanan informasi harus dilakukan dalam periode yang tepat waktu, sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh SCG dan di bawah hukum. Ini harus dilakukan dengan hati-hati, sehingga dapat mempermudah akses. Ketika periode untuk penyimpanan informasi atau dokumen telah berakhir, karyawan yang bertanggung jawab harus memastikan bahwa data atau dokumen yang hancur dalam yang sesuai cara untuk setiap jenis informasi. 7.3 Pembelian dan Penjualan Sekuritas dan Penggunaan Informasi Di dalam Prinsip Penggunaan informasi dalam yang bahan harus tepat dilakukan mengingat dampak pada semua pemangku kepentingan dan legitimasi. Informasi yang tidak boleh digunakan untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Definisi Bahan informasi mengacu pada informasi yang berkaitan dengan bisnis SCG yang, jika diungkapkan secara tidak tepat, secara signifikan dapat mempengaruhi bisnis, harga saham atau mempengaruhi keputusan investasi SCG ini seperti informasi dalam laporan keuangan, informasi proyek investasi yang belum diungkapkan untuk mengatur atau informasi yang berkaitan dengan penawaran . Apa yang harus dilakukan a) Jangan gunakan dalam bahan informasi yang belum diungkapkan kepada publik dan dianggap mengambil keuntungan atas orang lain untuk perdagangan sekuritas di setiap saat. b) Jangan memberikan saran atau pendapat tentang membeli atau menjual saham Perusahaan kecuali Perusahaan telah ditetapkan seperti saran-memberikan sebagai bagian dari pekerjaan Anda. c) Karyawan dan orang lain yang berwenang dilarang mengungkapkan atau menyampaikan informasi perusahaan atau rahasia untuk orang yang tidak berwenang, termasuk anggota mereka sendiri keluarga, kerabat, dan teman-teman. d) Karyawan di unit mengambil alih persiapan laporan keuangan dan anggota keluarga mereka tidak harus berdagang sekuritas Perseroan sebelum informasi laporan keuangan atau informasi lain yang dapat mempengaruhi harga saham Perusahaan diungkapkan.
  • 18. 7.4 Penggunaan dan Perlindungan Aset Perusahaan Prinsip SCG telah membuat penggunaan yang efisien dan penuh aset dan dipromosikan karyawan untuk melindungi mereka dari kerusakan, kehilangan atau penggunaan pribadi untuk diri mereka sendiri dan orang lain. Definisi Aset SCG mengacu pada semua jenis aset, termasuk sifat bergerak, barang tidak bergerak atau properti lainnya yang dimiliki, dijaga dan dilindungi oleh SCG. Apa yang harus dilakukan a) Karyawan harus menggunakan aset SCG secara efisien dan untuk manfaat SCG b) Karyawan tidak harus menyalahgunakan aset SCG dalam hal kebenaran obyektif dan hukum c) Karyawan harus melindungi dan merawat aset SCG untuk mencegah mereka dari kerusakan atau kerugian. 7,5 Penggunaan dan Perlindungan Sistem Informasi Teknologi Prinsip SCG berkeinginan bahwa teknologi informasi yang digunakan secara efisien dan aman sesuai dengan SCG e-Kebijakan untuk melindungi dan melestarikan mereka dari pelanggaran atau menggunakan tanpa izin. Definisi Teknologi Informasi mengacu pada peralatan dan sistem yang digunakan untuk memproses dan mentransfer data elektronik seperti komputer, jaringan, internet, e- mail, password atau program, dll Apa yang harus dilakukan a) Gunakan teknologi informasi dan informasi dalam sistem untuk manfaat SCG. Hindari menggunakan sistem yang mungkin melanggar penggunaan normal orang lain yang tidak relevan untuk bekerja atau yang dapat berdampak pada efisiensi sistem. b) Jangan menggunakan sistem untuk mengakses atau mengirim informasi yang melawan etika yang baik, berjudi terkait, mempengaruhi keamanan nasional atau melanggar hak-hak orang lain. c) Gunakan sistem sesuai dengan kewenangan yang diberikan dan menjaga password rahasia dan tidak menyetujui orang lain untuk menggunakan password Anda untuk akses ke sistem. d) Hindari membuka file dari sumber yang tidak diketahui dan menggunakan alat rekaman data yang telah digunakan dengan komputer yang mencurigakan infeksi virus atau malware. e) Hindari menginstal program dan konfigurasi sistem yang dapat mempengaruhi keamanan sistem. Jika Anda memiliki masalah apapun atau menemukan kelainan pada sistem, Anda harus menghubungi IT Helpdesk segera. 7,6 Penggunaan dan Perlindungan Kekayaan Intelektual Prinsip SCG menganggap kekayaan intelektual sebagai aset berharga untuk SCG. Karyawan harus ketat ikuti didirikan 'SCG Kekayaan Intelektual (IP) Kebijakan dan melindungi kekayaan intelektual SCG dari penggunaan yang tidak sah atau pengungkapan dan harus menghormati dan tidak melanggar properti intelektual orang lain.
  • 19. Definisi Kekayaan Intelektual mengacu pada pekerjaan yang dihasilkan dari penemuan, penciptaan dan pembentukan oleh manusia. Paten mengacu pada dokumen yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk melindungi penemuan atau desain produk sebagai penemuan paten, paten desain produk dan paten kecil. Hak cipta mengacu pada literatur, kinerja, seni, musik, materi audio-visual, film, catatan audio, audio dan siaran visual seperti program komputer, lukisan, foto dan artikel dll Merek mengacu pada tanda atau simbol atau logo yang digunakan dengan produk atau jasa seperti merek dagang, merek jasa, merek sertifikasi dan merek kolektif. Rahasia Dagang merujuk pada perdagangan informasi bahwa dalam tidak diketahui publik dan bernilai komersial karena merupakan rahasia. Mereka harus tepat ditangani untuk menjaga mereka rahasia. Apa yang harus dilakukan a) Karyawan harus melindungi kekayaan intelektual SCG dari pelanggaran, pengungkapan, perbanyakan, modifikasi atautindakan lainnya tidak diizinkan oleh SCG. b) Semua karyawan di SCG harus menghormati dan menghindari melanggar hak kekayaan intelektual orang lain. Periksa hak untuk informasi yang disimpan pada atau dibawa ke SCG milik orang luar. c) Istilah kontrak atau dokumen hukum mengenai hak kekayaan intelektual harus jelas. Ketika pasti atau ragu, Anda harus berkonsultasi dengan ahli di bidang properti intelektual di SCGatau konsultan hukum SCG. d) Bekerja sama pada mengklaim kepemilikan atau meminta perlindungan kekayaan intelektual untuk properti intelektual SCG. e) Karyawan diwajibkan untuk melapor ke atasan atau Property Manager Intelektual ketika mereka mengamati tindakan apapun yang mereka yakini, atau akan menyebabkan, pelanggaran atau konflik atas hak kekayaan intelektual SCG. 8. Keterbukaan Informasi dan Komunikasi 8.1 Pengungkapan Informasi Prinsip pengungkapan SCG informasi didasarkan pada keadilan, transparansi dan traceability. Harus dipastikan bahwa informasi tersebut benar, jelas, keluhan dengan hukum secara adil terlepas dari format sebagai, konferensi pers tertulis dan lisan atau dengan cara lain. Apa yang harus dilakukan a) Pengungkapan informasi yang mungkin berdampak pada SCG harus hanya dilakukan oleh orang yang berwenang kecuali ditugaskan oleh orang yang berwenang untuk melakukannya. b) Untuk pengungkapan informasi material yang belum diungkapkan kepada publik, orang yang berwenang harus mengungkapkan dengan hati-hati, kebenaran dan kelengkapan tepat waktu. Dia harus yakin bahwa semua pemangku kepentingan yang cukup dan cukup menerima informasi. c) Pengungkapan informasi lainnya harus dilakukan dengan benar dan tidak berniat untuk suhu orang lain untuk salah memahami informasi.
  • 20. 8.2 Komunikasi Prinsip komunikasi SCG ini termasuk komunikasi merek SCG untuk target internal dan eksternal, komunikasi pemasaran merek di SCG, penggunaan logo SCG dan komunikasi melalui media sosial harus benar dan akurat dilakukan mengingat keadilan untuk setiap pemangku kepentingan dan tidak harus menyebabkan kerusakan SCG. Pedoman Komunikasi Merek dan SCG Sosial Kebijakan Media harus ketat diamati akan. Apa yang harus dilakukan a) Berkomunikasi dengan tanggung jawab kepada masyarakat, lingkungan dan nilai-nilai dari masing-masing negara di mana SCG beroperasi. b) Jangan menggunakan komunikasi pemasaran yang mengarahkan perbandingan dengan produk c) Jangan menyebut tunduk hal-hal yang dapat menyebabkan konflik di masyarakat seperti bangsa, monarki, politik, kepercayaan, hubungan internasional, jenis kelamin atau isu-isu yang bertentangan dengan etika dan tradisi, kesenjangan sosial, diskriminasi dan pelanggaran hak asasi manusia. d) Jangan terlalu membesar-besarkan untuk membuat konsumen salah paham kualitas produk, layanan atau kualifikasi lain dari organisasi, kecuali untuk menggunakan teknik yang memungkinkan konsumen untuk tahu itu tidak benar tetapi menambahkan rempah-rempah ke media. Pemberitahuan harus diberikan kepada penonton bahwa itu tidak benar. e) Gunakan logo perusahaan secara akurat sesuai dengan Pedoman Corporate Identity (CI Manual). Penggunaan logo perusahaan harus diizinkan oleh mengurus unit merek dan tidak menggunakan logo untuk penggunaan pribadi. f) Tidak mengabaikan dan selalu memantau setiap komunikasi mengacu kepada Perusahaan atau tindakan yang dapat mempengaruhi reputasi dan pantas digunakan Perusahaan logo yang dapat merusak merek. Dalam hal ini, Anda harus melaporkan ke orang mengambil alih atau superior segera. g) Dalam menyebarkan informasi atau mengekspresikan pendapat pribadi pada setiap topik online, Anda harus menunjukkan bahwa itu adalah pendapat pribadi dengan hati-hati sebagai karyawan SCG. 9. Transaksi SCG 9.1 Transaksi antara Perusahaan di SCG Prinsip Bisnis atau pekerjaan yang saling transaksi antara kelompok SCG perusahaan harus mematuhi hukum dan peraturan yang dikeluarkan oleh lembaga Negara, peraturan SCG, dan prinsip-prinsip dan kondisi yang relevan untuk setiap wilayah. Apa yang harus dilakukan a) Hati-hati mempelajari prinsip-prinsip, proses, dan pendelegasian wewenang yang SCG telah ditetapkan untuk bisnis sebelum mengambil tindakan. b) Menolak untuk mengikuti permintaan untuk melewati setiap kegiatan dalam proses atau mengabaikan setiap kegiatan yang diperlukan dalam proses normal. c) Mematuhi pedoman dan prosedur persetujuan transaksi terkait, transaksi terhubung atau transaksi dengan kemungkinan konflik kepentingan untuk manfaat tertinggi SCG sebagaimana diatur oleh undang-undang.
  • 21. d) Melakukan transaksi terkait secara adil dan wajar tanpa pengalihan manfaat antara perusahaan di SCG. 9.2 Transaksi antara SCG dan Pihak Luar Prinsip Transaksi dengan pihak luar harus dilakukan dengan benar, dan mematuhi undang- undang, peraturan yang dikeluarkan oleh lembaga negara dan kebijakan SCG dan harus benar-benar disetujui berdasarkan tabel otoritas SCG. Selain itu, harus sesuai dengan ketentuan yang disepakati, transparan dan dapat dilacak. Hindari transaksi yang dapat menyebabkan kesulitan atau kerugian untuk SCG atau pihak luar. Apa yang harus dilakukan a) Karyawan harus belajar untuk memahami dan mematuhi kebijakan dan praktek terhadap stakeholders. b) Tetap mengikuti prosedur yang ditetapkan dalam pembelian di peraturan SCG. Prioritas dalam pengadaan harus diberikan kepada badan hukum dan bukan orang, kecuali dalam kasus di mana keahlian khusus diperlukan dari individu tertentu atau di mana manfaat dari SCG permintaan itu. c) Setiap transaksi harus mempertimbangkan nilai pasar pertimbangan dan harga, bersama-sama dengan kualitas dan layanan yang diberikan. Harus tidak ada prasangka maupun obstruksi dalam melakukan bisnis dengan cara yang tidak bermoral atau ilegal. d) Hindari transaksi yang mungkin memiliki dampak sosial dan lingkungan atau mencemarkan nama baik SCG, meskipun transaksi tersebut dapat menciptakan keuntungan bisnis. e) SCG melarang menggunakan nama SCG, Dewan Direksi, manajemen, atau karyawan dalam melakukan transaksi tidak berhubungan dengan SCG, bahkan jika tidak memiliki dampak langsung pada SCG. 10. Melakukan Bisnis di Luar Negeri dan Perdagangan Internasional 10.1 Melakukan Bisnis di Luar Negeri Prinsip Setiap operasi bisnis SCG di luar negeri, baik itu mendirikan perusahaan, pabrik, kantor, cabang, agen, atau dealer; mengimpor atau mengekspor; atau terlibat dalam usaha patungan, penggabungan dan akuisisi di luar negeri; harus dilakukan sesuai dengan hukum dan aturan yang berlaku di negara dan kewarganegaraan yang baik. Setiap transaksi tersebut juga harus memperhitungkan keadaan, adat istiadat, tradisi, dan budaya masing-masing wilayah. Apa yang harus dilakukan a) Sepenuhnya mematuhi semua hukum setempat. Dalam hal SCG memiliki pedoman, peraturan dan prosedur yang lebih tinggi atau lebih baik dari yang ditetapkan oleh undang-undang, pedoman, peraturan dan prosedur dari SCG harus diperhatikan. b) Menolak melakukan transaksi mungkin melawan hukum lokal dan berkonsultasi superior atau penasihat hukum SCG ketika Anda melihat transaksi yang bertentangan dengan budaya lokal atau hukum, atau hukum perdagangan internasional.
  • 22. c) Secara teratur memonitor update dari undang-undang atau peraturan di negara tempat SCG beroperasi. Dalam hal keraguan, konsultasikan SCG penasehat hukum atau orang yang relevan. 10.2 Perdagangan Internasional Prinsip setiap transaksi SCG yang berkaitan dengan negara-negara asing harus ketat mematuhi hukum yang relevan seperti impor dan ekspor, bea cukai, keamanan produk dan undang-undang perlindungan konsumen dan peraturan SCG yang relevan dan pedoman impor serta ekspor. Apa yang harus dilakukan a) Studi dan menindaklanjuti informasi dari pelanggan dan calon mitra usaha. Hindari melakukan bisnis dengan pelanggan atau mitra bisnis yang tidak mematuhi hukum yang relevan atau menjalankan bisnis yang mencurigakan. b) Sering memverifikasi transaksi untuk memastikan kepatuhan terhadap hukum. c) Laporan informasi dan menyerahkan dokumen yang relevan pada impor atau ekspor ke agen yang relevan seperti unit internal yang SCG atau lembaga pemerintah. Informasi yang harus diverifikasi untuk menjadi kenyataan. 11. Persaingan Usaha Prinsip SCG berkomitmen untuk praktek-praktek perdagangan etis, persaingan yang adil untuk pelanggan SCG dan vendor dan kepatuhan terhadap hukum yang mengatur persaingan di setiap negara di mana SCG melakukan bisnis dan peraturan SCG yang relevan. Apa yang harus dilakukan a) Hindari segala jenis perjanjian dengan pesaing atau orang yang akan mengurangi atau membatasi persaingan yang adil dalam bisnis. b) Di mana pun SCG adalah pemimpin pasar untuk jenis tertentu dari produk, SCG tidak harus menggunakan kekuatan dominan dalam cara-cara yang tidak adil kepada pelanggan dan rekan-rekan perdagangan seperti membatasi pilihan konsumen dalam pembelian barang atau jasa, dan tidak adil pengaturan harga atau barang tidak adil atau kondisi layanan penjualan. c) Sebagai hukum dan peraturan dalam kompetisi perdagangan yang rumit dan bervariasi dari satu negara ke negara lain, Anda harus mencoba untuk memahami pedoman SCG yang berkaitan dengan persaingan perdagangan dan berkonsultasi dengan penasihat hukum SCG dari awal. 12. Tindakan Anti-Pencucian Prinsip SCG mematuhi semua pedoman dan hukum yang berkaitan dengan penekanan pencucian uang. SCG tidak akan menerima transfer atau konversi aset atau mendukung tindakan seperti sejauh mereka terkait dengan kegiatan kriminal, dan akan mencegah siapa saja yang menggunakan SCG sebagai saluran atau instrumen untuk dispersi atau penyembunyian aset yang diperoleh secara ilegal.
  • 23. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan : 1. Prinsip kode etik SCG berarti praktek bisnis yang baik berdasarkan SCG 4 Core Values, yaitu kepatuhan terhadap keadilan, dedikasi untuk unggul, kepercayaan kepada nilai individu dan kepedulian untuk tanggung jawab sosial. 2. Seluruh karyawan SCG diharuskan untuk mempertahankan dan menerapkan sebagai pedoman untuk bekerja dengan tepat. Ini merupakan bagian dari Peraturan Karyawan. Semua karyawan SCG wajib untuk mematuhi prinsip-prinsip dan pedoman dari Kode Etik SCG, dan Direksi harus melayani sebagai model peran perilaku tersebut. 3. Kode etik SCG meliputi hak karyawan, lingkungan, K3 baik untuk karyawan dan produk, transparansi, reward karyawan, politik, aset, informasi internal dan eksternal, komunikasi, transaksi, bisnis di luar negeri dan persaingan usaha. Saran : Kode etik SCG sudah mencakup semua aspek, tetapi ada beberapa rekomendasi yaitu : 1. Sudah disinggung mengenai benturan konflik, konflik yang dimaksud yaitu konflik eksternal saja, sebaiknya perlu juga adanya etika menghindari benturan kepentingan antar karyawan SCG. 2. Karena SCG merupakan pabrik, maka setidaknya perlu dicantumkan juga etika kerja saat memasuki produksi, sebagai tindakan diterapkannya Safety First. 3. SCG yang menjual produk pastilah mempromosikan produknya, sebaiknya ada etika untuk beriklan. 4. Bisnis SCG yang sudah meluas di Asean, berarti banyak pabrik-pabrik didirikan di negara-negara yang dituju dan memperkerjakan warga negara tersebut, maka para direktur atau atasan dari Thailand yang berada di negara tersebut harus mematuhi etika yang berlaku, semisal didirikan pabrik di Indonesia, setidaknya para atasan Asing wajib mempelajari bahasa Indonesia. 5. Sosalisasi kode etik perlu dilakukan ke semua karyawan SCG, termasuk ke anak perusahaan SCG, mengingat banyak sekali anak perusahaanya.
  • 24. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2014. www.scg.co.th. (10 April pukul 10.00) Arafat, Wilson. 2006. Manajemen Perbankan Indonesia, Teori dan Implementasi. Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia. Ismi. 2012. http://ismi-yuki.mhs.narotama.ac.id/2012/11/02/75/ (10 April pukul 10.00) Keraf, Sonny. 1998. Etika Bisnis : Tuntutan dan Relivansinya. Yogyakarta : Kanisius