SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Download to read offline
BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE
ENVIRONMENTAL ETHICS
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
DISUSUN OLEH :
RIANA FITRI (55117120028)
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2018
1. Implementasi Environmental Ethics di Indonesia dan Kaitannya dengan Business Ethic dan
Good Governance (GCG dan GGG)
Studi Kasus pada PT. Timah
Perusahaan menyadari arti pentingnya implementasi Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate
Governance‐GCG) sebagai salah satu alat untuk meningkatkan nilai, perkembangan usaha,
meningkatkan daya saing, dan pertumbuhan bisnis jangka panjang secara berkesinambungan tidak
hanya bagi Pemegang Saham (Shareholders) namun juga segenap Pemangku Kepentingan lainnya
dalam arti pengelolaan bisnis yang bukan hanya mengejar keuntungan semata namun juga
pengelolaan yang penuh amanah, transparan dan akuntabel. Kepercayaan pemangku kepentingan
seperti Karyawan, Mitra Usaha, Pemasok, Pelanggan, Masyarakat, dan pemangku kepentingan
lainnya merupakan faktor yang sangat menentukan bagi perkembangan dan kelangsungan usaha
Perusahaan. Hilangnya kepercayaan para pemangku kepentingan dapat menyebabkan Perusahaan
kehilangan peluang bisnis, yang pada gilirannya dapat mengancam kelangsungan usaha
Perusahaan. Kredibilitas Perusahaan dan kepercayaan sangat erat kaitannya dengan perilaku
Perusahaan dalam berinteraksi dengan para pemangku kepentingan. Pengelolaan Perusahaan
selain harus mengikuti peraturan dan perundangan yang berlaku juga harus menjunjung tinggi
norma dan nilai etika. Kesadaran untuk menjalankan etika yang baik akan meningkatkan dan
memperkuat citra positif Perusahaan. Atas dasar pemikiran ini, maka Perusahaan melakukan
penyusunan Kebijakan Etika Perusahaan yang selanjutnya disebut “Code of Conduct” atau “COC.
COC merupakan sekumpulan komitmen yang terdiri dari etika bisnis Perusahaan dan etika kerja
Karyawan Perusahaan yang disusun untuk membentuk, mengatur dan melakukan kesesuaian
tingkah laku seluruh Insan Perusahaan sehingga tercapai keluaran yang konsisten yang sesuai
dengan budaya Perusahaan dalam mencapai visi dan misinya. Dalam melakukan penyusunan COC
ini, Perusahaan selalu memperhatikan hukum dan ketentuan yang berlaku, visi, misi, tujuan dan
nilai‐nilai yang dianut oleh Perusahaan, praktek‐praktek terbaik di internal maupun eksternal
Perusahaan dan Pedoman Tata Kelola Perusahaan atau Code of Corporate Governance (COCG).
Sebagai kebijakan yang bersifat dinamis, COC ini akan dikaji secara berkala dan berkelanjutan
sesuai dengan dinamika lingkungan usaha yang terjadi. Namun demikian, dalam setiap
perubahannya Perusahaan tidak akan mengorbankan nilai‐nilai yang telah ada demi keuntungan
jangka pendek semata.
Dalam menyusun COC Perusahaan dilandasi oleh sikap sebagai berikut:
1. Mengutamakan kepatuhan pada hukum dan peraturan perundang‐undangan yang berlaku serta
mengindahkan norma‐norma yang berlaku pada masyarakat dimana Perusahaan beroperasi.
2. Menghindari tindakan, perilaku ataupun perbuatan‐perbuatan yang dapat menimbulkan
konflik kepentingan, korupsi, kolusi maupun nepotisme serta selalu mengutamakan kepentingan
Perusahaan di atas kepentingan pribadi, keluarga, kelompok ataupun golongan.
3. Sadar bahwa Perusahaan dituntut untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan dinamika dan
perkembangan pasar serta tuntutan dari para pemangku kepentingan.
4. Mengutamakan keselamatan dan kesehatan bagi Karyawan dan Masyarakat dimana Perusahaan
beroperasi.
5. Memberikan kontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, bangsa dan negara.
6. Menerapkan prinsip‐prinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian, dan
keadilan dalam mengelola Perusahaan.
Ø Visi PT.TImah:
Menjadi Perusahaan pertambangan kelas dunia menuju kehidupan berkualitas.
Ø Misi PT.TImah:
a. Mengoptimalkan nilai Perusahaan, konstribusi terhadap pemegang saham, dan tanggung jawab
sosial.
b. Membangun sumber daya manusia yang kompeten dan memiliki integritas, kreativitas, dan
tata nilai positif.
c. Mewujudkan hubungan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan (stakeholders).
Ø Nilai‐Nilai Perusahaan dalam menjalankan usahanya, seluruh elemen PT Timah Persero (Tbk)
dan Anak Perusahaan menjunjung tinggi:
a. Integritas
Memiliki kejujuran, tanggung jawab dan konsisten terhadap semua
tindakan dalam mencapai tujuan Perusahaan.
b. Komitmen
Mampu memenuhi kesepakatan dan janji dengan penuh tanggung jawab.
c. Terbuka
Mudah menerima masukan dan mampu menyesesuaikan diri terhadap setiap perubahan
lingkungan yang terjadi.
d. Rasional
Mampu melakukan kegiatan secara terencana, teratur, dan penuh pertimbangan serta perhitungan
yang matang.
e. Visioner
Memiliki kemampuan berinovasi dan melihat jauh ke depan tanpa dibatasi ruang dan waktu.
Dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, Perusahaan harus memperhatikan etika baik untuk internal
maupun eksternal Perusahaan. Etika dalam COC adalah nilai dan norma moral yang menjadi
pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Etika Bisnis
Perusahaan merupakan penjelasan tentang bagaimana Perusahaan sebagai suatu entitas bisnis
bersikap, beretika dan bertindak dalam upaya menyeimbangkan kepentingan Perusahaan dengan
kepentingan segenap Pemangku Kepentingan sesuai dengan prinsip‐prinsip GCG dan nilai‐nilai
korporasi yang sehat dengan tetap menjaga profitabilitas Perusahaan.
Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang‐Undangan
Peraturan merupakan produk hukum yang wajib ditaati dan menjadi pedoman. Oleh karena itu,
kepatuhan terhadap hukum merupakan standar dari etika yang harus dijalankan. Memahami hukum
dan peraturan yang berlaku di segala aktivitas harus dihayati dalam setiap kegiatan bisnis
Perusahaan. Mematuhi hukum dan peraturan merupakan elemen utama yang harus dijaga dalam
setiap tindakan yang dilakukan oleh setiap Insan Perusahaan. Ketentuan selanjutnya dapat
mengacu pada peraturan Perusahaan yang berlaku.
Kepedulian Terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja Serta Lingkungan Hidup
Visi K3LH Perusahaan adalah mewujudkan tenaga kerja yang sehat, selamat, produktif, mandiri,
efektif, dan efisien dalam segala aspek aktivitas Perusahaan. Pengelolaan K3LH sangat penting
untuk keberhasilan aktivitas usaha Perusahaan. Menerapkan dan memelihara perilaku yang dapat
mewujudkan K3LH merupakan tanggung jawab bersama dari Insan Perusahaan. Oleh karena itu
bagi Insan Perusahaan harus:
1. Mematuhi peraturan perundangan mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang berlaku,
baik tingkat nasional maupun internasional.
2. Menciptakan dan menjaga lingkungan kerja yang aman serta mengutamakan tindakan
pencegahan yaitu yang bersifat menghindari terjadinya kecelakaan.
3. Menangani masalah pencemaran lingkungan hidup yang terjadi dengan efektif dan efisien.
4. Memahami dan mematuhi seluruh prosedur Keselamatan Kerja yang telah ditetapkan.
Hubungan dengan Pemerintah (Regulator)
Good governance atau sering disebut dengan tata pemerintahn yang baik yaitu tindakan atau
tingkah laku yang didasarkan pada nilai-nilai yang bersifat mengarahkan, mengendalikan atau
mempengaruhi masalah publik untuk mewujudkan nilai-nilai itu dalam tindakan dan kehidupan
keseharian. Indikator pemerintahan yang baik adalah jika produktif dan memperlihatkan hasil
dengan indikator kemampuan ekonomi rakyat meningkat dalam aspek produktifitas maupun dalam
daya belinya, kesejahteraan spiritualitasnya terus meningkat dengan indikator rasa aman, tenang
dan bahagia serta sense of nationality yang baik.
Prinsip-prinsip good Governance.
1. Partisipasi (Participation) à Semua warga berhak terlibat dalam pengambilan keputusan, baik
langsung maupun melalui lembaga perwakilan yang sah untuk mewakili kepentingan mereka.
Partisipasi menyeluruh tersebut dibangun berdasarkan kebebasan berkumpul dan mengungkapkan
pendapat serta kapasitas untuk berpartisipasi secara konstruktif.
2. Penegakan Hukum (Rule of Law) Partisipasi masyarakat dalam proses politik dan perumusan-
perumusan kebijakan publik memerlukan sistem dan aturan-aturan hukum. Tanpa diimbangi oleh
sebuah hukum dan penegakkannya yang kuat, partisipasi akan berubah menjadi proses politik yang
anarkis.
Karakter dalam menegakkan rule of law:
1. Supremasi hukum (the supremacy of law);
2. Kepastian hukum (legal certainty);
3. Hukum yang responsif;
4. Penegakkan hukum yang konsisten dan non-diskriminasi;
5. Independensi peradilan.
Dalam Salah satu hubungan penting yang perlu dijaga oleh Perusahaan adalah hubungan dengan
regulator. Pemahaman ini mendasari komitmen Perusahaan untuk membangun hubungan dengan
seluruh instansi dan pejabat Pemerintah (regulator) berdasarkan peraturan perundangan yang
berlaku. Perusahaan mempunyai komitmen untuk menjaga dan memelihara hubungan baik serta
komunikatif dengan seluruh instansi dan pejabat Pemerintah (Regulator) yang berhubungan
dengan kegiatan usaha Perusahaan.
Hal‐hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga hubungan dengan Pemerintah (Regulator) adalah
sebagai berikut :
- Mematuhi dan mendukung peraturan perundang‐undangan yang terkait dengan operasi
Perusahaan termasuk di dalamnya ketaatan terhadap pembayaran pajak, retribusi, masalah
ketenagakerjaan dan lingkungan hidup.
- Membina hubungan yang sehat, harmonis dan konstruktif dengan Regulator dan instansi terkait
lainnya baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.
- Menghindari praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dalam berhubungan dengan
Pemerintah (Regulator).
- Mengedepankan kejujuran dan keterbukaan dalam membina hubungan dengan seluruh instansi
dan pejabat Pemerintah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Tidak memanfaatkan hubungan baik dengan Pemerintah untuk memperoleh kesempatan bisnis
dengan cara yang tidak sesuai dengan peraturan perundang‐ undangan yang berlaku.
2 . Review Jurnal : Moderating Role of Perceived Benefit Between Sustainable Environmental
Manufacturing Practices and Firm Performance
Oleh : Hameed Adebambo, HasbullahAshari, Norani Nordin, University Utara Malaysia, 06010
Sintok-Kedah, Malaysia
Kebutuhan untuk menjaga keseimbangan antara isu-isu pembangunan dan lingkungan di
perusahaan-perusahaan manufaktur diperlukan untuk memastikan bahwa biaya perubahan
lingkungan tidak meniadakan manfaat ekonomi yang dirasakan oleh perusahaan. Penelitian ini
menggunakan kuesioner survei yang telah diposting ke operasi, manajer manufaktur dan
lingkungan, kesehatan dan keamanan manajer untuk mengumpulkan 103 data dari perusahaan
manufaktur Malaysia. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan SmartPLS 2. M3. Studi ini
menemukan bahwa praktek-praktek manufaktur lingkungan yang berkelanjutan secara signifikan
mempengaruhi kinerja lingkungan, sementara manfaat yang dirasakan moderat antara praktek
manufaktur lingkungan berkelanjutan dan kinerja operasional. Penelitian ini telah mengungkapkan
pemahaman skenario praktek manufaktur yang berkelanjutan di negara berkembang yang belum
dipertimbangkan sebagai faktor strategis. Oleh karena itu, disarankan agar lebih banyak kesadaran
harus dibuat untuk mencerahkan praktisi manufaktur tidak hanya untuk memahami praktek-praktek
lingkungan yang berkelanjutan sebagai etika, tetapi juga sebagai faktor strategis untuk
meningkatkan pencapaian kinerja perusahaan yang lebih baik.
Isu lingkungan muncul sebagai akibat dari kegiatan perusahaan manufaktur untuk mencapai
pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian, kebutuhan untuk menjaga keseimbangan antara
pembangunan dan lingkungan masalah di perusahaan manufaktur diperlukan untuk memastikan
bahwa biaya perubahan lingkungan tidak meniadakan manfaat ekonomi yang dirasakan oleh
perusahaan dan pembuat kebijakan lingkungan melalui :
1. Enactments, hukum dan kebijakan
2. Mengimplementasikan lingkungan praktek-praktek berkelanjutan dari itu perusahaan
manufaktur diperlukan untuk mengurangi tradisional asosiasi bahwa ada antara pabrik perusahaan
dan yang tidak diinginkan dampak negatif lingkungan
3. Manufaktur yang berkelanjutan adalah inisiatif untuk menciptakan produk yang diproduksi
dengan menggunakan proses yang meminimalkan dampak lingkungan yang negatif, menghemat
energi dan sumber daya alam dengan menyediakan lingkungan yang aman dan ekonomis untuk
karyawan, masyarakat dan konsumen.
4. Hal ini dianggap sebagai manajemen operasi dan sumber daya tegas untuk melestarikan dan
menghindari perusakan lingkungan
5. Teknik, kebijakan dan prosedur yang diambil oleh perusahaan dengan tujuan spesifik
pemantauan dan mengendalikan efek dari operasi perusahaan pada lingkungan alam.
6. Praktek lingkungan pabrik sebagai sumber utama dari kinerja perusahaan yang lebih baik dari
perusahaan manufaktur di negara dunia
Dengan demikian, implementasi dari praktek-praktek manufaktur lingkungan mungkin dipengaruhi
oleh manfaat yang dirasakan oleh perusahaan: baik sebagai beban (hanya biaya tambahan operasi)
atau manfaat dengan menginduksi biaya penghematan. Lebih dedikasi akan diberikan oleh
perusahaan ke pelaksanaan jika hal itu dirasakan sebagai bermanfaat dan dengan demikian akan
meningkatkan prestasi kinerja. Namun, perusahaan tidak akan didedikasikan untuk pelaksanaan
inisiatif lingkungan jika tidak dirasakan untuk menghasilkan kinerja perusahaan yang lebih baik.
METODOLOGI
Posisi di kisaran kategori lainnya antara eksekutif teknis, kontrol eksekutif kualitas, manajemen
material, manager, general manager, perusahaan manajer tanggung jawab sosial, manajer jaminan
kualitas, manajer ISO dan manajer fasilitas.
Studi Sampel
Sebuah ukuran sampel 103 responden dari sektor manufaktur yang berbeda terdiri data yang
digunakan dalam penelitian ini. Jumlah perusahaan manufaktur dari populasi penelitian terutama
dari listrik elektronik dan komputasi (30,1%), kimia dan sekutu produk (16,5%), karet dan plastik
(12,6%), makanan dan minuman (10,7), logam dasar (5,8% ), peralatan transportasi (4,9%) dan diikuti
oleh kertas dan sekutu, tekstil memakai dan pakaian, dan lain-lain yang mewakili 2,9%, 1,9% dan
14,6% masing-masing. Representasi memastikan bahwa homogenitas dalam setiap sektor industri
dan heterogenitas di seluruh industri manufaktur dicapai.
Latar Belakang survey
Survei dilakukan di industri Manufacturing Malaysia yaitu untuk memahami hubungan antara
praktek-praktek manufaktur lingkungan yang berkelanjutan dan kinerja perusahaan melalui efek
moderasi dari manfaat yang dirasakan. Dengan demikian, produsen dari sektor industri yang
berbeda dianalisis untuk perbedaan dalam praktik lingkungan mereka. Hal ini disebabkan beragam
dalam kaitannya dengan pembatasan undang-undang, ketersediaan sumber daya masing-masing
sektor industri.
Pengumpulan Data dan Instrumentasi
Penelitian ini menggunakan kuesioner survei yang telah diposting ke operasi, manajer manufaktur
atau lingkungan, kesehatan dan keselamatan manajer perusahaan manufaktur. Pilihan kuesioner
didasarkan pada kemampuannya untuk mencapai lokasi geografis yang luas dengan biaya rendah
dan menyediakan responden kesempatan untuk mengisi kuesioner pada kenyamanan mereka
sendiri.
Kuesioner terdiri dari empat bagian yaitu:
1). Demografi,
2). Kinerja perusahaan,
3). Praktek-praktek manufaktur lingkungan yang berkelanjutan, dan
4). Manfaat yang dirasakan.
Studi ini telah membentuk bukti empiris dari efek moderasi dari manfaat yang dirasakan pada
hubungan antara praktek-praktek manufaktur lingkungan yang berkelanjutan dan kinerja
perusahaan. Manufaktur yang berkelanjutan praktek di negara berkembang (Malaysia) belum
dianggap sebagai faktor strategis. hasil ini seharusnya tidak datang pada waktu lainnya lebih baik
dari sekarang bahwa perusahaan-perusahaan manufaktur berusaha ramah lingkungan. Dengan
demikian, kontribusi secara teoritis dengan menunjukkan alasan mengapa SEMP harus dilihat
melampaui perilaku etis dan sebagai sumber daya strategis untuk mencapai kinerja yang lebih baik,
oleh karena itu, disarankan penciptaan kesadaran lebih untuk mencerahkan praktisi manufaktur
tidak hanya untuk memahami praktek-praktek lingkungan yang berkelanjutan sebagai etika tetapi
juga sebagai faktor strategis dalam mencapai kinerja perusahaan yang lebih baik.
A. Environmental philosophy (Filosofi Lingkungan)
Filsafat lingkungan sendiri mengadopsi dua pendekatan dasar, diantaranya sebagai berikut :
Ø Antroposentric (Human-Centered) Philosophies
Sebuah pendekatan manusia sebagai pusat dari lingkungan ataupun alam, sehingga alam bisa
dimanfaatkan oleh manusia. Dan manusia selalu mendapatkan keuntungan dari alam.
Ø Ecocentric (Holistic) Philosophies
Lebih berpusat pada alam, bahwa alam sudah mempunyai dampak akibat selalu dikuasai oleh
manusia. Sehingga harus ada aksi untuk memperbaiki alam.
Ekosentrisme merupakan sebuah pendekatan yang berpusat dan yang berhubungan dengan
lingkungan yang melibatkan dan memperhatikan lingkungan dalam pengambilan keputusan,
mungkin juga melibatkan tindakan seperti pengurangan polusi, konservasi sumber daya dan
kegiatan restorasi. Clark (1998, p. 345). Ada beberapa varian dalam dua sudut pandang dasar
tentang filosofi lingkungan tersebut dan Gray et al. (1996) menawarkan klasifikasi tujuh tingkat
kerangka untuk menjelaskan "beberapa cara umum di mana kelompok-kelompok yang berbeda
dalam masyarakat mungkin membayangkan hubungan antara organisasi dan masyarakat ".
Pandangan ini diberi label dan digambarkan sebagai berikut :
1) Kapitalis Murni, merupakan pandangan dominan dalam akuntansi dan keuangan di mana satu-
satunya tanggung jawab korporasi adalah untuk membuat uang untuk pemegang saham. Aktor
kapitalis murni inilah yang menjadi pemilikmodal sekaligus pemberi kebijakan pada anggotanya
dalam mengurusi isu tentang lingkungan.
2) Expedients, merupakan orang-orang dengan pandangan jangka panjang yang menyadari bahwa
kesejahteraan ekonomi dan stabilitas hanya dapat dicapai dengan penerimaan tanggung jawab
sosial tertentu.
3) Pendukung Kontrak Sosial, merupakan suatu sikap yang perusahaan dan organisasi lain
lakukan di masyarakat dan mereka bertanggung jawab untuk menghormati dan menanggapi semua
tentang apa yang diinginkan oleh masyarakat.
4) Ekologi Sosial, merupakan mereka yang peduli terhadap lingkungan sosial dan merasa bahwa
karena organisasi besar telah berpengaruh dalam menciptakan sosial dan masalah lingkungan,
mereka juga harus berpengaruh dalam membantu memberantas masalah ini (permasalahan
lingkungan).
5) Sosialis, merupakan mereka yang merasa bahwa harus ada penyesuaian yang signifikan dalam
kepemilikan dan penataan masyarakat.
6) Feminis Radikal, merupakan mereka yang merasa bahwa ada sesuatu yang pada dasarnya
salah dengan konstruksi maskulin agresif yang memandu sistem sosial kita dan bahwa ada
kebutuhan untuk nilai-nilai yang lebih feminin seperti cinta, kasih sayang dan kerja sama.
7) Ekologi Mendalam, merupakan mereka yang memegang pedoman bahwa manusia memiliki hak
yang lebih besar untuk eksistensi daripada bentuk lain dari kehidupan. Manusia berhak atas alam,
namun alam juga berhak untuk selalu dilindungi dan dilestarikan oleh manusia.
Sikap-sikap dari organisasi masyarakat inilah yang dapat dipisahkan menjadi sudut pandang
Antroposentrisme ataupun sudut pandangEkosentrisme. Yang termasuk dalam sudut pandang
Antroposentrismeadalah kapitalis murni dan expedient, karena keduanya selalu berpihak pada
kepentingan perusahaan (manusia sebagai pusat). Sedangkan yang termasuk mengikuti sudut
pandang Ekosentrisme adalah pendukung kontrak sosial, ekologi sosial, sosialis, feminis radikal
dan ekologi mendalam, karena mereka lebih pro dengan kepentingan lingkungan dibandingkan
dengan kepentingan bagi manusia.
Filsafat tradisional dibagi antara konsekuensial (atau teleologis) teori seperti utilitarianisme dan
non-konsekuensial (atau deontologis) teori seperti berbasis hak filosofi. Dengan demikian, kita
dapat membagi filosofi lingkungan antara antroposentris (berpusat pada manusia) dan ecocentric
(bumi berpusat) sudut pandang, yang umumnya dipandang sebagai dapat dibandingkan.
Pandangan ini diberi label dan digambarkan sebagai berikut :
· Kapitalis murni - pandangan dominan dalam akuntansi dan keuangan di mana satu-satunya
tanggung jawab korporasi adalah untuk membuat uang untuk pemegang saham.
· Expedients - orang-orang dengan pandangan jangka panjang yang menyadari bahwa
kesejahteraan ekonomi dan stabilitas hanya dapat dicapai dengan penerimaan tanggung jawab
sosial tertentu.
· Pendukung kontrak sosial - suatu sikap yang perusahaan dan organisasi lain yang ada di akan
masyarakat dan karena itu bertanggung jawab untuk menghormati dan menanggapi masyarakat .
· Ekologi sosial - mereka yang peduli terhadap lingkungan sosial dan merasa bahwa karena
organisasi besar telah berpengaruh dalam menciptakan sosial dan lingkungan masalah yang
mereka juga harus berpengaruh dalam membantu memberantas masalah ini.
· Sosialis - yang merasa bahwa harus ada penyesuaian yang signifikan dalam kepemilikan dan
penataan masyarakat;
· Feminis radikal - mereka yang merasa bahwa ada sesuatu yang pada dasarnya salah dengan
konstruksi maskulin agresif yang memandu sistem sosial kita dan bahwa ada kebutuhan untuk
nilai-nilai yang lebih feminin seperti cinta, kasih sayang dan kerja sama.
· Ekologi yang mendalam - yang memegang bahwa manusia memiliki hak yang lebih besar untuk
eksistensi daripada bentuk lain dari kehidupan.
Clark (1998, p. 345) menjelaskan bahwa ekologi berbeda dari environmentalisme di bahwa
dibutuhkan lebih pandangan holistik yang melibatkan re-berpikir tempat manusia di alam. ekologi
sosial dan sosialis gerakan berusaha untuk menempatkan manusia dalam konteks alam dan
menawarkan kritik dari segala bentuk dominasi, tetapi khususnya dari negara bangsa, kekuasaan
terkonsentrasi ekonomi, otoritarianisme, ideologi represif dan "luas eco teknologi mesin. Wawasan
dasar ekofeminisme adalah bahwa masalahnya tidak benar-benar manusia berpusat, tapi
androsentrisme, konsepsi tertentu tentang kelelakian. Hal ini tidak mengatakan bahwa masalahnya
adalah manusia laki-laki, tapi itu masalah adalah cara berpikir yang meremehkan baik perempuan
dan alam.
Laporan lingkungan adalah asfek yang relatif baru komunikasi perusahaan dengan produksi
menjadi terlihat pada awal 1990-an. laporan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan ini
tetap sukarela di alam. Namun, persiapan laporan harus memulai jalur untuk memungkinkan
standardisasi melalui standar sukarela internasional, Global Reporting Initiative (GRI), didirikan
pada tahun 2002. laporan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan tidak hanya melayani
peran komunikatif, mereka juga simbolis dan berfungsi sebagai perangkat utama di pasar untuk
gambar hijau dan legitimasi lingkungan. sejauh mana laporan ini mungkin atau mungkin tidak
mewakili "kebenaran". Sebaliknya, fokus kami adalah pada pilihan pesan dan bagaimana pesan
yang dibentuk oleh dan membentuk organisasi.
Berdasarkan paparan di atas maka filsafat tentang lingkungan dalam kehidupan di dunia ini
mempunyai arti yang sangat penting, sebab dengan berfilsafat orang akan mempunyai pedoman
untuk berpikir, bersikap dan bertindak secara sadar dalam menghadapi berbagai gejala peristiwa
yang timbul dalam alam dan masyarakat. Kesadaran itu akan membuat orang tidak mudah
digoyahkan dan diombang-ambingkan oleh timbulnya gejala-gejala, peristiwa dan masalah yang
dihadapi. Berfisafat berarti berpikir, bersikap dan bertindak secara sadar berdasarkan ilmu untuk
menjelaskan secara rasional gejala peristiwa alam dan masyarakat yang ditangkap dan dihadapi.
Berfisafat tidak bersikap dan bertindak secara tradisi, kebiasaan, adat istiadat, dan naluri, tetapi
bersikap dan bertindak kritis, mencari sebab, mencari isi, dan mencari hakikat dari itu gejala-
peristiwa alam dan social. Berfilsafat juga tidak menerima takdir atau nasib begitu saja, tetapi
mengubah nasib atau takdir dengan pikiran dan perbuatan.(Prawironegoro, 2010).
Begitu juga dalam hal menanggapi masalah lingkungan dalam kehidupan di era global ini, terutama
dalam masalah pemanasan bumi, sebagai akibat dari perbuatan manusia dan peristiwa alam.
Sehingga manusia sebagai pelaku moral dituntut untuk bersikap, bertindak untuk melakukan hal-
hal yang menimbulkan sesuatu yang baik bukan sebaliknya akan semakin memperburuk atau
merusak lingkungan yang ada.
Dengan berfilsafat manusia bisa melihat/belajar tentang peristiwa atau gejala-gejala alam yang
terjadi saat ini, melalui sejarah dan tindakan sebelumnya sehingga menimbulkan akibat yang buruk,
merusak atau merugikan lingkungan alam yang berdapak juga pada manusia secara keseluruhan.
Dengan berfilsafat juga manusia akan berpikir logis untuk dapat mencari solusi dari masalah
lingkungan yang ada saat ini, untuk dapat berperilaku atau bertindak yang menimbulkan kebaikan
bahkan akan memperbaiki kerusakan lingkungan yang ada.
B. Role of stakeholders,
Istilah ‘Stakeholders’ atau dinamakan pemangku kepentingan adalah kelompok atau individu yang
dukungannya diperlukan demi kesejahteraan dan kelangsungan hidup organisasi. Pemangku
kepentingan adalah seseorang, organisasi atau kelompok dengan kepentingan terhadap suatu
sumberdaya alam tertentu (Brown et al 2001). Stakeholder is a person who has something to gain
or lose through the outcomes of a planning process, programme or project (Dialogue by Design
2008). Pemangku kepentingan (stakeholder) adalah individu atau kelompok yang berkepentingan
terhadap keberhasilan organisasi dalam memberikan hasil yang diinginkan dan mempertahankan
kelangsungan produk dan jasa organisasi. Pemangku kepentingan mempengaruhi program,
produk, dan jasa. Contohnya termasuk pelanggan, pemegang saham dan karyawan.
Pemangku kepentingan mencakup semua pihak yang terkait dalam pengelolaan terhadap
sumberdaya. Dalam konteks perusahaan, Clarkson (dalam artikel tahun 1994) memberikan definisi
pemangku kepentingan secara lebih khusus sebagai suatu kelompok atau individu yang
menanggung suatu jenis risiko baik karena mereka telah melakukan investasi (material ataupun
manusia) di perusahaan tersebut (‘Stakeholders sukarela’), ataupun karena mereka menghadapi
risiko akibat kegiatan perusahaan tersebut (‘Stakeholders non-sukarela’). Berdasarkan pandangan
tersebut pemangku kepentingan adalah pihak yang akan dipengaruhi secara langsung oleh
keputusan dan strategi perusahaan.
Dalam Bussiness Dictionary, pemangku kepentingan didefinisikan kelompok atau organisasi yang
memiliki kepentingan langsung atau tidak langsung dalam sebuah organisasi karena dapat
mempengaruhi atau dipengaruhi oleh tindakan organisasi, tujuan, dan kebijakan. Meskipun para
pelaku biasanya melegitimasi dirinya sebagai stakeholder, tetapi semua pemangku kepentingan
tidak sama dan memiliki kedudukan yang berbeda. Misalnya, pelanggan perusahaan berhak untuk
praktek perdagangan yang adil tetapi mereka tidak berhak untuk mendapat pertimbangan yang
sama sebagai karyawan perusahaan. Pemangku kepentingan kunci lain dalam organisasi bisnis
diantaranya kreditor, pelanggan, direksi, karyawan, pemerintah (dan badan-badannya), pemilik
(pemegang saham), pemasok, serikat pekerja, dan masyarakat dari mana bisnis menarik sumber
daya yang dimiliki. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pemangku kepentingan
adalah seluruh pihak yang terkait dengan isu dan permasalahan yang menjadi fokus kajian atau
perhatian. Misalnya terkait isu perikanan, maka makna pemangku kepentingan sebagai parapihak
yang terkait dengan isu perikanan, seperti nelayan, masyarakat pesisir, pemilik kapal, anak buah
kapal, pedagang ikan, pengolah ikan, pembudidaya ikan, pemerintah, pihak swasta di bidang
perikanan, dan sebagainya.
Seorang pemangku kepentingan adalah seseorang yang mempunyai sesuatu yang dapat ia peroleh
atau akan kehilangan akibat dari sebuah proses perencanaan atau proyek. Dalam banyak siklus,
mereka disebut sebagai kelompok kepentingan, dan mereka bisa mempunyai posisi yang kuat
dalam menentukan hasil suatu proses politik. Seringkali akan sangat bermanfaat bagi proyek
penelitian untuk mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan dan kepedulian berbagai pemangku
kepentingan, terutama jika proyek diracang bertujuan mempengaruhi kebijakan (Start & Hovland
dalam http://www.smeru.or.id/). Peran Pemangku Kepentingan Korporasi dihadapkan pada
persaingan yang kompetitif, keterbatasan sumberdaya, dan perolehan laba untuk meningkatkan
kemakmuran pemegang saham.Oleh sebab itu korporasi melakukan berbagai upaya yang tidak
jarang memiliki dampak negative kepada pihak lain, termasuk lingkungan. Tidak sedikit aktivitas
korporasi menimbulkan kerusakan terhadap alam. Kerusakan alam tersebut pada akhirnya akan
berpengaruh buruk terhadap lingkungan dan makhluk hidup di dalamnya, termasuk manusia.
Tindakan korporasi seperti ini pada akhirnya akan mengancam kelangsungan hidup alam, manusia,
dan perusahaan itu sendiri. Oleh sebab itu diperlukan prinsip dan upaya yang mendorong peran
korporasi dalam mencegah hal tersebut. Korporasi justru harus berperan aktif dalam melestarikan
lingkungan.
Hubungan Perusahaan Dengan Stakeholder
Hubungan perusahaan dengan para stakeholder akan mengalami perubahan yang dinamis seiring
dengan berjalannya waktu. Adapun beberapa pakar yang mengamati terjadinya pergeseran pada
bentuk yang asalnya Inactive, menjadi Reactive lalu menjadi Proactive dan akan menjadi Interactive,
berikut dibawah ini penjelasan tentang pola hubungannya seperti:
a. Inactive “Hubungan Tidak Aktif”
Pada hubungan ini pihak perusahaan sangat meyakini bahwa mereka dapat mengambil dan
membuat keputusan secara sepihak saja, tanpa mempertimbangkan pengaruh atau dampak yang
akan timbul terhadap pihak lain.
b. Reactive “Hubungan Yang Reaktif”
Pada hubungan ini pihak perusahaan sangat cenderung untuk mempertahankan diri dan hanya
bertindak saat dipaksa untuk melakukan sesuatu.
c. Proactive “Hubungan Yang Proaktif”
Pada hubungan ini pihak perusahaan cenderung untuk menantisipasi terhadap berbagai macam
kepentingan para stakeholders. Hal seperti ini biasanya pihak perusahaan memiliki departemen
yang berfungsi untuk melakukan indentifikasi terhadap issu atau permasalahan yang menjadi
perhatian khusus bagi para pemangku kepentingan “stakeholder”. Akan tetapi perhatian mereka
dan para stakeholder hanya dipandang sebagai permasalahan yang harus dikelola, bukan
dipandang sebagai sumber dari keunggulan yang kompetitif.
d. Interactive “Hubungan Yang Interaktif”
Pada hubungan ini pihak perusahaan menggunakan pendekatan bahwa pihak perusahaan perlu
memiliki hubungan berkelanjutan seperti saling menghormati, saling percaya dan saling terbuka
dengan para stakeholder. Dengan begitu pihak perusahaan akan menganggap bahwa memiliki
hubungan yang baik dengan para stakeholder dan akan menjadi sumber keunggulan yang
kompetitif bagi perusahaan. Hubungan yang dimiliki oleh perusahaan dengan para stakeholder
dapat diharapkan bersifat Interactive. Jadi interaksi ini nantinya dapat membantu perusahaan
dalam mempelajari ekspektasi masyarakat banyak, mengembangkan solusi dan mendapatkan
dukungan dari para stakeholders.
Adapun macam-macam Stakeholder, stakeholder primer, sekunder dan stakeholder kunci.
1) Stakeholder Utama “Primer” yaitu Stakeholder utama merupakan stakeholder yang memiliki
kaitan kepentingan secara langsung dengan suatu kebijakan, program dan proyek. Mereka harus
ditempatkan sebagai penentu utama dalam proses pengambilan keputusan.
Contoh:
Masyarakat dan tokoh masyarakat, masyarakat yang terkait dengan proyek yakni masyarakat yang
di identifikasi akan memperoleh manfaat dan yang akan terkena dampak “kehilangan tanah dan
kemungkinan kehilangan mata pencaharian” dari proyek ini. Sedangkan tokoh masyarakat ialah
anggota masyarakat yang oleh masyarakat ditokohkan di wilayah itu sekaligus dianggap dapat
mewakili aspirasi masyarakat. Di sisi lain, stakeholders utama ialah juga pihak manajer publik yakni
lembaga/badan publik yang bertanggung jawab dalam pengambilan dan implementasi suatu
keputusan.
2) Stakeholder Pendukung “Sekunder” yaitu Stakeholder pendukung “sekunder” ialah stakeholder
yang tidak memiliki kaitan kepentingan secara langsung terhadap suatu kebijakan, program dan
proyek tetapi memiliki kepedulian “concern” dan keprihatinan sehingga mereka turut bersuara dan
berpengaruh terhadap sikap masyarakat dan keputusan legal pemerintah. Yang termasuk dalam
stakeholder pendukung “sekunder” yaitu: Lembaga “Aparat” pemerintah dalam suatu wilayah
tetapi tidak memiliki tanggung jawab langsung. Lembaga pemerintah yang terkait dengan issu
tetapi tidak memiliki kewenangan secara langsung dalam pengambilan keputusan. Lembaga
swadaya masyarakat “LSM” setempat, LSM yang bergerak di bidang yang bersesuai dengan
rencana, manfaat, dampak yang muncul yang memiliki concern “termasuk organisasi massa yang
terkait”.
Perguruan tinggi yakni kelompok akademisi ini memiliki pengaruh penting dalam penmgambilan
keputusan pemerintah serta pengusaha “Badan Usaha” yang terkait sehingga mereka juga masuk
dalam kelompok stakeholder pendukung. Pengusaha “Badan Usaha” yang terkait.
3. Stakeholder Kunci yaitu stakeholder yang memiliki kewenangan secara legal dalam hal
pengambilan keputusan. Stakeholder kunci yang dimaksud ialah unsur eksekutif sesuai levelnya,
legislatif dan instansi. Stakeholder kunci untuk suatu keputusan untuk suatu proyek level daerah
kabupaten. Yang termasuk dalam stakeholder kunci yaitu:
- Pemerintah kabupaten.
- DPR kabupaten.
- Dinas yang membawahi langsung proyek yang bersangkutan
C. Partnership ( Kemitraan )
Kemitraan adalah suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka
waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama dengan prinsip saling membutuhkan dan saling
membesarkan. Kemitraan adalah suatu rangkaian proses yg dimulai dengan mengenal calon
mitranya, mengetahui posisi keunggulan dan kelemahan usahanya, memulai membangun strategi,
melaksanakan dan terus menerus memonitor dan mengevaluasi sampai target sasaran tercapai.
Jadi Kemitraan merupakan upaya yang melibatkan berbagai sektor, kelompok masyarakat, lembaga
pemerintah maupun bukan pemerintah, untuk bekerjasama dalam mencapai suatu tujuan bersama
berdasarkan kesepakatan prinsip dan peran masing-masing perusahaan/organisasi, dengan
demikian untuk membangun kemitraan harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu persamaan
perhatian, saling percaya dan saling menghormati, harus saling menyadari pentingnya kemitraan,
harus ada kesepakatan misi, visi, tujuan dan nilai yang sama, harus berpijak pada landasan yang
sama, kesediaan untuk berkorban.
Sehingga yang menjadi titik tolak kemitraan adalah memiliki dasar ETIKA BISNIS yang dipahami
bersama.
a. Proses Pengembangan Kemitraan
Ø Memulai membangun hubungan dengan calon mitra = memilih mitra yg tepatMengerti kondisi
bisnis pihak yang bermitra (kemampuan manajemen, penguasaan pasar, teknologi, permodalan,
SDM) = memudahkan penyusunan langkah/strategi
Ø Mengembangkan strategi dan menilai detail bisnis (strategi pesaran, strategi dsitribusi,
operasional, informasi) - Mengembangkan program = rencana taktis dan strategi yang akan
dilakukan dengan mengkomunikasikan dengan orang yang terlibat
Ø Memulai pelaksanaan = memulai pelaksanaan kemitraan berdasarkan ketentuan yg disepakai
Ø Memonitor dan mengevaluasi
Ø Memonitor : agar terget yg ingin dicapai menjadi kenyataan
Ø Mengevaluasi : untuk perbaikan pelaksanaan berikutnya
b. Prinsip dalam membangun hubungan
Membangun citra lembaga yg baik, diantaranya :
- Fokuskan kepada kualifikasi lembaga dan bukan hanya nama lembaga
- Berkaitan dengan apa yang kita tawarkan dan bukan apa yg kita dapatkan
- Mengembangkan kemampuan "mendengar"
- Mengembangkan kemampuan "bertanya"
- Menepati janji, bukan mengobral janji
c. Prinsip Merawat Hubungan/Kemitraan :
- Menciptakan semangat saling memberi dan membagi informasi
- Setiap pihak membutuhkan layanan khusus
- Menangkap pesan implisit
- Melestarikan kontak
- Membuat sistem jaringan
- Lembaga harus ditampilkan dan dikenalkan , Pihak lain akan melihat apa yang bisa kita berikan
dan tawarkan dan bukannya apa yang bisa kita dapatkan
- Menampilkan saat moment yang tepat
- Berusaha untuk hadir pada kegiatan jaringan
- Lembaga diperankan aktif
Keberhasilan Kemitraan, sangat ditentukan oleh :
1. adanya kepatuhan,
2. kepercayaan,
3. kebersamaan,
4. komitmen dan
5. kejujuran
Adapun hal yang harus dipertimbangkan sebelum menjalin kemitraan
1. Memahami arti kata The Power of Two
Sebuah bisnis jika ingin besar maka tidak bisa dijalankan sendiri, membutuhkan mitra. Jika jumlah
pendiri hanya satu, maka ide akan terbatas. Jika lebih dari dua, maka angka perselisihan akan
semakin tinggi dan mengakibatkan kinerja melambat. Sebaiknya, perusahaan dipimpin oleh dua
kepala yang bisa membuat keputusan bulat.
2. Mitra Memiliki Pengalaman Bekerja Sama
Mitra adalah orang yang akan bekerjasama dengan kita, oleh sebab itu, sudah sepatutnya untuk
melihat pengalaman mitra dalam bekerja sama, orang yang memiliki tipe mudah bekerjasama kita
bisa menilainya ketika kita mengajak mitra berdiskusi tentang masalah bisnis tertentu. Berpikir
cepat, menganalisa, menyimpulkan serta memberikan keputusan merupakan apa yang diharapkan
dari seorang mitra.
3. Memahami istilah ‘One Build, One Sell’
Idealnya, kita akan mencari partner bisnis yang memiliki kemampuan dalam bidang dimana kita
tidak menguasai bidang tersebut, maka, bisa dikatakan mitra seharusnya menjadi faktor penguat
kelebihan kita serta menjadi penutup kekurangan kita.
4. Mitra dengan motivasi yang Sama
Setiap mitra memiliki karakter tertentu termasuk dalam membangun motivasi bisnisnya. Jika kita
ingin menjalankan bisnis ke arah A sedang mitra ingin perusahaan berjalan ke arah B, maka yang
terjadi adalah bisnis yang berantakan. Oleh karena itu, sebelum terlambat, pilihlah mitra yang
memiliki kesamaan motivasi serta visi dan misi yang saseuai dengan yang di harapkan iIni penting
untuk menguatkan visi perusahaan serta meraih cita-citanya.
5. Tahu Kapan Harus Berpisah
Ketika kita hendak menjalin kemitraan, tentunya kita mengetahui bahwa kemitraan ini bisa membuat
perusahaan semakin besar karena mitra mau bergabung. Sebelum menjalin kemitraan buatlah
perjanjian tertulis ketika akan bergabung sampai pembagian jika kemudian berpisah. Jika tidak,
maka saat berpisah akan menjadi moment yang sulit dikendalikan.
6. Memilih mitra bukan karena tidak mampu menggaji
Faktor keyakinan dan kesuksesan menjadi penting. oleh sebab itu, jangan menjalin kemitraan
dengan alasan tidak mampu menggajinya. Jika kita memiliki pikiran seperti ini, maka hapus dan
cobalah rekrut ia menjadi staff dan bukan mitra.
7. Memilih mitra karena faktor pertemanan
Ini salah. Boleh saja seorang teman memiliki kemampuan yang kita butuhkan. Namun, jangan
beranggapan teman yang dijadikan mitra jika kemudian kemitraan berakhir apalagi berakhir dengan
kondisi yang tidak baik, bukan berarti kemudian pertemanan akan terus berlanjut. Banyak mitra
yang merupakan seorang teman, kemudian pertemanan berakhir karena kemitraan juga berakhir.
Dari sini Anda sudah paham bahwa memilih mitra bukan karena faktor keluarga atau teman
melainkan murni bisnis dan visi perusahaan.
Adapun tujuan kemitraan meliputi beberapa aspek yaitu :
a) Tujuan dari Aspek Ekonomi
Dalam kondisi yang ideal, tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kemitraan secara lebih
kongkrit yaitu :
- Meningkatkan pendapataan usaha kecil/perusahaan besar dan masyarakat;
- Meningkatkan perolehan nilai tambah bagi pelaku kemitraan;
Mengenal tiga jenis efisiensi diantaranya yaitu pertama, efisiensi teknis adalah cara yang paling
efektif dalam menggunakan suatu sumber yang langka (tenaga kerja, bahan baku, mesin dan lain
sebagainya) atau sejumlah sumber dalam suatu pekerjaan tertentu.
Kedua, efisiensi statis meliputi efisiensi teknis yang mencerminkan alokasi sumber-sumber yang
ada dalam rangkaian waktu tertentu, dengan kata lain, efisiensi ekonomi diperoleh bila tak ada
kemungkinan realokasi sumber lain yang dapat meningkatkan output produk lainnya.
Ketiga, efisiensi dinamis, pada pihak lain menghubungkan pertumbuhan ekonomi dengan kenaikan
sumber yang seharusnya menyebabkan pertumbuhan ini. Jadi walaupun dua perekonomian
mungkin telah meningkatkan persediaan modal dan tenaga kerja mereka dengan persentase yang
sama, tapi tingkat pertumbuhan nasional dalam kedua kasus ini mungkin sangat berlainan.
b) Tujuan dari Aspek Sosial dan Budaya
Kemitraan usaha dirancang sebagai bagian dari upaya pemberdayaan usaha kecil/perusahaan
besar. Pengusaha besar berperan sebagaai faktor percepatan pemberdayaan usaha kecil sesuai
kemampuan dan kompetensinya dalam mendukung mitra usahanya menuju kemandirian usaha,
atau dengan perkataan lain kemitraan usaha yang dilakukan oleh pengusaha besar yang telah
mapan dengan pengusaha kecil sekaligus sebagai tanggung jawab sosial pengusaha besar untuk
ikut memberdayakan usaha kecil agar tumbuh menjadi pengusaha yang tangguh dan mandiri.
Adapun sebagai wujud tanggung jawab sosial itu dapat berupa pemberian pembinaan dan
pembimbingan kepada pengusaha kecil, dengan pembinaan dan bimbingan yang terus menerus
diharapkan pengusaha kecil dapat tumbuh dan berkembang sebagai komponen ekonomi yang
tangguh dan mandiri.
c) Tujuan dari Aspek Teknologi
Secara faktual, usaha kecil biasanya mempunyai skala usaha yang kecil dari sisi modal,
penggunaan tenaga kerja, maupun orientasi pasarnya. Demikian pula dengan status usahanya yang
bersifat pribadi atau kekeluargaan; tenaga kerja berasal dari lingkungan setempat; kemampuan
mengadopsi teknologi, manajemen, dan adiministratif sangat sederhana; dan struktur
permodalannya sangat bergantung pada modal tetap. Sehubungan dengan keterbatasan
khususnya teknologi pada usaha kecil, maka pengusaha besar dalam melaksanakan pembinaan
dan pengembangan terhadap pengusaha kecil meliputi juga memberikan bimbingan teknologi.
Teknologi dilihat dari arti kata bahasanya adalah ilmu yang berkenaan dengan teknik. Oleh karena
itu bimbingan teknologi yang dimaksud adalah berkenaan dengan teknik berproduksi untuk
meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
d) Tujuan dari Aspek Manajemen
Manajemen merupakan proses yang dilakukan oleh satu atau lebih individu untuk
mengkoordinasikan berbagai aktivitas lain untuk mencapai hasil-hasil yang tidak bisa dicapai
apabila satu individu bertindak sendiri. Sehingga ada 2 (dua) hal yang menjadi pusat perhatian
yaitu:
Pertama, peningkatan produktivitas individu yang melaksnakan kerja, dan Kedua, peningkatan
produktivitas organisasi di dalam kerja yang dilaksanakan. Pengusaha kecil yang umumnya tingkat
manajemen usaha rendah, dengan kemitraan usaha diharapkan ada pembenahan manajemen,
peningkatan kualitas sumber daya manusia serta pemantapan organisasi. Pentingnya memahami
partner atau mitra bisnis sama dengan kita juga akan berpikir tentang resiko.
Sumber:
Hapzi Ali, 2016. Modul BE & GG, Univeristas Mercu Buana (28 September 2018, jam 05.00 Wib)
https://www.kompasiana.com/henilusiawati/56dbf98e337b612917f7bdd2/pembangunan-
berkelanjutan-memahami-filosofi-lingkungan?page=all (28 September 2018, jam 05.42 Wib)
deislierh.2012,https://deislierh2012.files.wordpress.com/2012/04/tugas-prof-kliwon.pdf
(28 September 2018, jam 05.42 Wib)
http://kamusbisnis.com/arti/pemangku-kepentingan/ (28 September 2018, jam 08.00 Wib)
https://www.dosenpendidikan.com/stakeholder-pengertian-menurut-para-ahli-contoh-hubungan-
macam/, (28 September 2018, jam 08.30 Wib)
https://koinworks.com/blog/menjalin-kemitraan/, (28 September 2018, jam 09.00 Wib)
http://terbeselung.blogspot.com/2016/11/pengertian-kemitraan-menurut-para-ahli.html,
(28 September 2018, jam 09.50 Wib)
http://www.timah.com/v3/css/img/uploaded/etika%20perusahaan-cetak.pdf (29 September 2018,
Jam 22.01 WIB)
https://rochem.wordpress.com/2012/01/07/good-governance-tata-pemerintahan-yang-baik/.
(30 September 2018, Jam 00.01 WIB)
https://core.ac.uk/download/pdf/42984378.pdf. (30 September 2018, Jam 06.06 WIB)

More Related Content

What's hot

BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Etika Bisnis PT Sompo Insurance Indonesi...
BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Etika Bisnis PT Sompo Insurance Indonesi...BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Etika Bisnis PT Sompo Insurance Indonesi...
BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Etika Bisnis PT Sompo Insurance Indonesi...Rimada Diamanta Putri
 
BE & GG, M. Rusydi Hawari, Hapzi Ali, ethics and business concept and theory,...
BE & GG, M. Rusydi Hawari, Hapzi Ali, ethics and business concept and theory,...BE & GG, M. Rusydi Hawari, Hapzi Ali, ethics and business concept and theory,...
BE & GG, M. Rusydi Hawari, Hapzi Ali, ethics and business concept and theory,...Muhammad Rusydi hawari
 
Be&gg,heru eko septian,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,studi kasus pelan...
Be&gg,heru eko septian,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,studi kasus pelan...Be&gg,heru eko septian,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,studi kasus pelan...
Be&gg,heru eko septian,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,studi kasus pelan...heru septian
 
Bussiness Rthic & Good Governance
Bussiness Rthic & Good GovernanceBussiness Rthic & Good Governance
Bussiness Rthic & Good GovernanceFatinahGhiyats1
 
4, be & gg, devin winata, hapzi ali, environmental ethics , universitas m...
4, be & gg, devin winata, hapzi ali, environmental ethics , universitas m...4, be & gg, devin winata, hapzi ali, environmental ethics , universitas m...
4, be & gg, devin winata, hapzi ali, environmental ethics , universitas m...Devin Winata
 
TB 1 Etika Bisnis, CSR, Risiko Korporasi, Str Invesment
TB 1 Etika Bisnis, CSR, Risiko Korporasi, Str InvesmentTB 1 Etika Bisnis, CSR, Risiko Korporasi, Str Invesment
TB 1 Etika Bisnis, CSR, Risiko Korporasi, Str InvesmentDimasGustiBagusPrayo
 
9, BE & GG, MARISA DOSMA SITANGGANG, HAPZI ALI, CORPORATE ETHICS RIGHTS, UNIV...
9, BE & GG, MARISA DOSMA SITANGGANG, HAPZI ALI, CORPORATE ETHICS RIGHTS, UNIV...9, BE & GG, MARISA DOSMA SITANGGANG, HAPZI ALI, CORPORATE ETHICS RIGHTS, UNIV...
9, BE & GG, MARISA DOSMA SITANGGANG, HAPZI ALI, CORPORATE ETHICS RIGHTS, UNIV...marisa tanggang
 
1, BE & GG, Bahyudi, Hapzi Ali, Marketing Ethics, Univeritas Mercu Buana, 201...
1, BE & GG, Bahyudi, Hapzi Ali, Marketing Ethics, Univeritas Mercu Buana, 201...1, BE & GG, Bahyudi, Hapzi Ali, Marketing Ethics, Univeritas Mercu Buana, 201...
1, BE & GG, Bahyudi, Hapzi Ali, Marketing Ethics, Univeritas Mercu Buana, 201...Bahyudi .
 
BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Business, U...
BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Business, U...BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Business, U...
BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Business, U...DUCI
 
9. be gg, vidya anggraeni prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics rights, pr...
9. be gg, vidya anggraeni prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics rights, pr...9. be gg, vidya anggraeni prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics rights, pr...
9. be gg, vidya anggraeni prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics rights, pr...Vidya Anggraeni
 
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...Cut Amanda Pravitadewi
 
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS di Pt. Prima Konstruksi Utam...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS di Pt. Prima Konstruksi Utam...BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS di Pt. Prima Konstruksi Utam...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS di Pt. Prima Konstruksi Utam...Alimsuciana
 
Be gg, Andrio Hafidz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma philosophical ethics a...
Be gg, Andrio Hafidz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma philosophical ethics a...Be gg, Andrio Hafidz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma philosophical ethics a...
Be gg, Andrio Hafidz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma philosophical ethics a...mercubuana university
 
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...Rizki Aditama
 
Analisis penerapan good corporate governance pada PT MNC Investama tbk
Analisis penerapan good corporate governance pada PT MNC Investama tbkAnalisis penerapan good corporate governance pada PT MNC Investama tbk
Analisis penerapan good corporate governance pada PT MNC Investama tbkYudi Nugroho
 
Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision ...
Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision ...Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision ...
Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision ...Ririen Eka
 

What's hot (18)

BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Etika Bisnis PT Sompo Insurance Indonesi...
BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Etika Bisnis PT Sompo Insurance Indonesi...BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Etika Bisnis PT Sompo Insurance Indonesi...
BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Etika Bisnis PT Sompo Insurance Indonesi...
 
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika Bisnis
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika BisnisPrinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika Bisnis
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika Bisnis
 
BE & GG, M. Rusydi Hawari, Hapzi Ali, ethics and business concept and theory,...
BE & GG, M. Rusydi Hawari, Hapzi Ali, ethics and business concept and theory,...BE & GG, M. Rusydi Hawari, Hapzi Ali, ethics and business concept and theory,...
BE & GG, M. Rusydi Hawari, Hapzi Ali, ethics and business concept and theory,...
 
Be&gg,heru eko septian,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,studi kasus pelan...
Be&gg,heru eko septian,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,studi kasus pelan...Be&gg,heru eko septian,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,studi kasus pelan...
Be&gg,heru eko septian,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,studi kasus pelan...
 
Bussiness Rthic & Good Governance
Bussiness Rthic & Good GovernanceBussiness Rthic & Good Governance
Bussiness Rthic & Good Governance
 
4, be & gg, devin winata, hapzi ali, environmental ethics , universitas m...
4, be & gg, devin winata, hapzi ali, environmental ethics , universitas m...4, be & gg, devin winata, hapzi ali, environmental ethics , universitas m...
4, be & gg, devin winata, hapzi ali, environmental ethics , universitas m...
 
TB 1 Etika Bisnis, CSR, Risiko Korporasi, Str Invesment
TB 1 Etika Bisnis, CSR, Risiko Korporasi, Str InvesmentTB 1 Etika Bisnis, CSR, Risiko Korporasi, Str Invesment
TB 1 Etika Bisnis, CSR, Risiko Korporasi, Str Invesment
 
9, BE & GG, MARISA DOSMA SITANGGANG, HAPZI ALI, CORPORATE ETHICS RIGHTS, UNIV...
9, BE & GG, MARISA DOSMA SITANGGANG, HAPZI ALI, CORPORATE ETHICS RIGHTS, UNIV...9, BE & GG, MARISA DOSMA SITANGGANG, HAPZI ALI, CORPORATE ETHICS RIGHTS, UNIV...
9, BE & GG, MARISA DOSMA SITANGGANG, HAPZI ALI, CORPORATE ETHICS RIGHTS, UNIV...
 
1, BE & GG, Bahyudi, Hapzi Ali, Marketing Ethics, Univeritas Mercu Buana, 201...
1, BE & GG, Bahyudi, Hapzi Ali, Marketing Ethics, Univeritas Mercu Buana, 201...1, BE & GG, Bahyudi, Hapzi Ali, Marketing Ethics, Univeritas Mercu Buana, 201...
1, BE & GG, Bahyudi, Hapzi Ali, Marketing Ethics, Univeritas Mercu Buana, 201...
 
BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Business, U...
BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Business, U...BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Business, U...
BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Business, U...
 
9. be gg, vidya anggraeni prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics rights, pr...
9. be gg, vidya anggraeni prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics rights, pr...9. be gg, vidya anggraeni prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics rights, pr...
9. be gg, vidya anggraeni prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics rights, pr...
 
A002 bisnis dan etika
A002 bisnis dan etikaA002 bisnis dan etika
A002 bisnis dan etika
 
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...
 
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS di Pt. Prima Konstruksi Utam...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS di Pt. Prima Konstruksi Utam...BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS di Pt. Prima Konstruksi Utam...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS di Pt. Prima Konstruksi Utam...
 
Be gg, Andrio Hafidz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma philosophical ethics a...
Be gg, Andrio Hafidz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma philosophical ethics a...Be gg, Andrio Hafidz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma philosophical ethics a...
Be gg, Andrio Hafidz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma philosophical ethics a...
 
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...
 
Analisis penerapan good corporate governance pada PT MNC Investama tbk
Analisis penerapan good corporate governance pada PT MNC Investama tbkAnalisis penerapan good corporate governance pada PT MNC Investama tbk
Analisis penerapan good corporate governance pada PT MNC Investama tbk
 
Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision ...
Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision ...Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision ...
Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision ...
 

Similar to 4, be & gg, riana fitri, prof. dr. ir hapzi ali, mm, cma, environmental ethics, universitas mercu buana, 2018

EB&GCG, RUDIANA BACHRIE, HAPZI.ALI, FORUM&QUIZ GCG, MERCUBUANA, 2017
EB&GCG, RUDIANA BACHRIE, HAPZI.ALI, FORUM&QUIZ GCG, MERCUBUANA, 2017EB&GCG, RUDIANA BACHRIE, HAPZI.ALI, FORUM&QUIZ GCG, MERCUBUANA, 2017
EB&GCG, RUDIANA BACHRIE, HAPZI.ALI, FORUM&QUIZ GCG, MERCUBUANA, 2017bachrie1982
 
14-BEGG-tubagus pradika-hapzi ali-principles of ethics-universitas mercu buan...
14-BEGG-tubagus pradika-hapzi ali-principles of ethics-universitas mercu buan...14-BEGG-tubagus pradika-hapzi ali-principles of ethics-universitas mercu buan...
14-BEGG-tubagus pradika-hapzi ali-principles of ethics-universitas mercu buan...TbPradikaRizkianza1
 
Good Governance _Training "Business Continuity Management System" (_ISO 22301)
Good Governance _Training "Business Continuity Management System" (_ISO 22301)Good Governance _Training "Business Continuity Management System" (_ISO 22301)
Good Governance _Training "Business Continuity Management System" (_ISO 22301)Kanaidi ken
 
Begg, citra mega lissha, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, the corporate cult...
Begg, citra mega lissha, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, the corporate cult...Begg, citra mega lissha, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, the corporate cult...
Begg, citra mega lissha, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, the corporate cult...citra mega lissha
 
BE & GG, andrio hafidz yulistyan, hapzi ali, good government corporate govern...
BE & GG, andrio hafidz yulistyan, hapzi ali, good government corporate govern...BE & GG, andrio hafidz yulistyan, hapzi ali, good government corporate govern...
BE & GG, andrio hafidz yulistyan, hapzi ali, good government corporate govern...mercubuana university
 
2,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,etika perlindung...
2,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,etika perlindung...2,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,etika perlindung...
2,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,etika perlindung...dyahruthw
 
Good_Corporate_Governance_pptx.pptx
Good_Corporate_Governance_pptx.pptxGood_Corporate_Governance_pptx.pptx
Good_Corporate_Governance_pptx.pptxDiazFayatHabibullah
 
13. be gg, vidya anggraeni, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, globalization ...
13. be gg, vidya anggraeni, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, globalization  ...13. be gg, vidya anggraeni, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, globalization  ...
13. be gg, vidya anggraeni, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, globalization ...Vidya Anggraeni
 
BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Good Coorporate Governance (gcg) pt. ast...
BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Good Coorporate Governance (gcg) pt. ast...BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Good Coorporate Governance (gcg) pt. ast...
BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Good Coorporate Governance (gcg) pt. ast...Rimada Diamanta Putri
 
1, be&gg, tio kharisma yunanto, prof hapzi ali corporate governance, univ...
1, be&gg, tio kharisma yunanto, prof hapzi ali corporate governance, univ...1, be&gg, tio kharisma yunanto, prof hapzi ali corporate governance, univ...
1, be&gg, tio kharisma yunanto, prof hapzi ali corporate governance, univ...TioKharisma
 
Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, filosofi etika dan bisnis serta imple...
Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, filosofi etika dan bisnis serta imple...Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, filosofi etika dan bisnis serta imple...
Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, filosofi etika dan bisnis serta imple...Ryan Tantri Andi
 
Be & gcg, desy dharmawati, hapzi ali, etika bisnis pada pt. frisian flag ...
Be & gcg, desy dharmawati, hapzi ali, etika bisnis pada pt. frisian flag ...Be & gcg, desy dharmawati, hapzi ali, etika bisnis pada pt. frisian flag ...
Be & gcg, desy dharmawati, hapzi ali, etika bisnis pada pt. frisian flag ...desydharmawati
 
BE&GG,evarianna f pasaribu, hapzi ali, tugas uts,etika bisnis di pt aneka ta...
 BE&GG,evarianna f pasaribu, hapzi ali, tugas uts,etika bisnis di pt aneka ta... BE&GG,evarianna f pasaribu, hapzi ali, tugas uts,etika bisnis di pt aneka ta...
BE&GG,evarianna f pasaribu, hapzi ali, tugas uts,etika bisnis di pt aneka ta...Evarianna
 
1, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business E...
1, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business E...1, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business E...
1, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business E...Charviano Hardika
 
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Review, Univers...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Review, Univers...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Review, Univers...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Review, Univers...Rudy Harland
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Implementation Ethics & Business, Universitas Me...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Implementation Ethics & Business, Universitas Me...BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Implementation Ethics & Business, Universitas Me...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Implementation Ethics & Business, Universitas Me...warinah warinah
 
1, be & ge, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, universit...
1, be & ge, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, universit...1, be & ge, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, universit...
1, be & ge, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, universit...TeguhBudiSantoso9
 
Analisis penerapan etika bisnis pada pt. industri jamu dan farmasi sido muncu...
Analisis penerapan etika bisnis pada pt. industri jamu dan farmasi sido muncu...Analisis penerapan etika bisnis pada pt. industri jamu dan farmasi sido muncu...
Analisis penerapan etika bisnis pada pt. industri jamu dan farmasi sido muncu...Yudi Nugroho
 
1, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...
1, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...1, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...
1, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...TeguhBudiSantoso9
 

Similar to 4, be & gg, riana fitri, prof. dr. ir hapzi ali, mm, cma, environmental ethics, universitas mercu buana, 2018 (20)

EB&GCG, RUDIANA BACHRIE, HAPZI.ALI, FORUM&QUIZ GCG, MERCUBUANA, 2017
EB&GCG, RUDIANA BACHRIE, HAPZI.ALI, FORUM&QUIZ GCG, MERCUBUANA, 2017EB&GCG, RUDIANA BACHRIE, HAPZI.ALI, FORUM&QUIZ GCG, MERCUBUANA, 2017
EB&GCG, RUDIANA BACHRIE, HAPZI.ALI, FORUM&QUIZ GCG, MERCUBUANA, 2017
 
Good corporate governance
Good corporate governanceGood corporate governance
Good corporate governance
 
14-BEGG-tubagus pradika-hapzi ali-principles of ethics-universitas mercu buan...
14-BEGG-tubagus pradika-hapzi ali-principles of ethics-universitas mercu buan...14-BEGG-tubagus pradika-hapzi ali-principles of ethics-universitas mercu buan...
14-BEGG-tubagus pradika-hapzi ali-principles of ethics-universitas mercu buan...
 
Good Governance _Training "Business Continuity Management System" (_ISO 22301)
Good Governance _Training "Business Continuity Management System" (_ISO 22301)Good Governance _Training "Business Continuity Management System" (_ISO 22301)
Good Governance _Training "Business Continuity Management System" (_ISO 22301)
 
Begg, citra mega lissha, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, the corporate cult...
Begg, citra mega lissha, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, the corporate cult...Begg, citra mega lissha, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, the corporate cult...
Begg, citra mega lissha, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, the corporate cult...
 
BE & GG, andrio hafidz yulistyan, hapzi ali, good government corporate govern...
BE & GG, andrio hafidz yulistyan, hapzi ali, good government corporate govern...BE & GG, andrio hafidz yulistyan, hapzi ali, good government corporate govern...
BE & GG, andrio hafidz yulistyan, hapzi ali, good government corporate govern...
 
2,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,etika perlindung...
2,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,etika perlindung...2,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,etika perlindung...
2,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,etika perlindung...
 
Good_Corporate_Governance_pptx.pptx
Good_Corporate_Governance_pptx.pptxGood_Corporate_Governance_pptx.pptx
Good_Corporate_Governance_pptx.pptx
 
13. be gg, vidya anggraeni, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, globalization ...
13. be gg, vidya anggraeni, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, globalization  ...13. be gg, vidya anggraeni, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, globalization  ...
13. be gg, vidya anggraeni, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, globalization ...
 
BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Good Coorporate Governance (gcg) pt. ast...
BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Good Coorporate Governance (gcg) pt. ast...BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Good Coorporate Governance (gcg) pt. ast...
BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Good Coorporate Governance (gcg) pt. ast...
 
1, be&gg, tio kharisma yunanto, prof hapzi ali corporate governance, univ...
1, be&gg, tio kharisma yunanto, prof hapzi ali corporate governance, univ...1, be&gg, tio kharisma yunanto, prof hapzi ali corporate governance, univ...
1, be&gg, tio kharisma yunanto, prof hapzi ali corporate governance, univ...
 
Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, filosofi etika dan bisnis serta imple...
Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, filosofi etika dan bisnis serta imple...Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, filosofi etika dan bisnis serta imple...
Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, filosofi etika dan bisnis serta imple...
 
Be & gcg, desy dharmawati, hapzi ali, etika bisnis pada pt. frisian flag ...
Be & gcg, desy dharmawati, hapzi ali, etika bisnis pada pt. frisian flag ...Be & gcg, desy dharmawati, hapzi ali, etika bisnis pada pt. frisian flag ...
Be & gcg, desy dharmawati, hapzi ali, etika bisnis pada pt. frisian flag ...
 
BE&GG,evarianna f pasaribu, hapzi ali, tugas uts,etika bisnis di pt aneka ta...
 BE&GG,evarianna f pasaribu, hapzi ali, tugas uts,etika bisnis di pt aneka ta... BE&GG,evarianna f pasaribu, hapzi ali, tugas uts,etika bisnis di pt aneka ta...
BE&GG,evarianna f pasaribu, hapzi ali, tugas uts,etika bisnis di pt aneka ta...
 
1, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business E...
1, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business E...1, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business E...
1, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business E...
 
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Review, Univers...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Review, Univers...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Review, Univers...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Review, Univers...
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Implementation Ethics & Business, Universitas Me...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Implementation Ethics & Business, Universitas Me...BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Implementation Ethics & Business, Universitas Me...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Implementation Ethics & Business, Universitas Me...
 
1, be & ge, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, universit...
1, be & ge, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, universit...1, be & ge, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, universit...
1, be & ge, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, universit...
 
Analisis penerapan etika bisnis pada pt. industri jamu dan farmasi sido muncu...
Analisis penerapan etika bisnis pada pt. industri jamu dan farmasi sido muncu...Analisis penerapan etika bisnis pada pt. industri jamu dan farmasi sido muncu...
Analisis penerapan etika bisnis pada pt. industri jamu dan farmasi sido muncu...
 
1, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...
1, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...1, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...
1, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...
 

More from rianafitri1

TUGAS UAS, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Good Govern...
TUGAS UAS, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Good Govern...TUGAS UAS, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Good Govern...
TUGAS UAS, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Good Govern...rianafitri1
 
14, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Governan...
14, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Governan...14, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Governan...
14, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Governan...rianafitri1
 
13, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Globalization and ...
13, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Globalization and ...13, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Globalization and ...
13, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Globalization and ...rianafitri1
 
12, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Decision M...
12, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Decision M...12, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Decision M...
12, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Decision M...rianafitri1
 
9, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Ethics Ri...
9, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Ethics Ri...9, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Ethics Ri...
9, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Ethics Ri...rianafitri1
 
TUGAS UTS, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, PT.Pos Indo...
TUGAS UTS, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, PT.Pos Indo...TUGAS UTS, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, PT.Pos Indo...
TUGAS UTS, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, PT.Pos Indo...rianafitri1
 
7, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Issues In ...
7, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Issues In ...7, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Issues In ...
7, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Issues In ...rianafitri1
 
6, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Issues In ...
6, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Issues In ...6, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Issues In ...
6, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Issues In ...rianafitri1
 
3, be & gg, riana fitri, prof. dr. ir hapzi ali, mm, cma, ethics of consumer ...
3, be & gg, riana fitri, prof. dr. ir hapzi ali, mm, cma, ethics of consumer ...3, be & gg, riana fitri, prof. dr. ir hapzi ali, mm, cma, ethics of consumer ...
3, be & gg, riana fitri, prof. dr. ir hapzi ali, mm, cma, ethics of consumer ...rianafitri1
 
2, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and Theori...
2, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and Theori...2, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and Theori...
2, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and Theori...rianafitri1
 

More from rianafitri1 (10)

TUGAS UAS, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Good Govern...
TUGAS UAS, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Good Govern...TUGAS UAS, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Good Govern...
TUGAS UAS, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Good Govern...
 
14, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Governan...
14, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Governan...14, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Governan...
14, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Governan...
 
13, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Globalization and ...
13, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Globalization and ...13, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Globalization and ...
13, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Globalization and ...
 
12, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Decision M...
12, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Decision M...12, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Decision M...
12, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Decision M...
 
9, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Ethics Ri...
9, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Ethics Ri...9, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Ethics Ri...
9, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Ethics Ri...
 
TUGAS UTS, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, PT.Pos Indo...
TUGAS UTS, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, PT.Pos Indo...TUGAS UTS, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, PT.Pos Indo...
TUGAS UTS, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, PT.Pos Indo...
 
7, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Issues In ...
7, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Issues In ...7, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Issues In ...
7, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Issues In ...
 
6, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Issues In ...
6, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Issues In ...6, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Issues In ...
6, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Issues In ...
 
3, be & gg, riana fitri, prof. dr. ir hapzi ali, mm, cma, ethics of consumer ...
3, be & gg, riana fitri, prof. dr. ir hapzi ali, mm, cma, ethics of consumer ...3, be & gg, riana fitri, prof. dr. ir hapzi ali, mm, cma, ethics of consumer ...
3, be & gg, riana fitri, prof. dr. ir hapzi ali, mm, cma, ethics of consumer ...
 
2, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and Theori...
2, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and Theori...2, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and Theori...
2, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and Theori...
 

Recently uploaded

Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptxMedia Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptxItaaNurlianaSiregar
 
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Ada Deposit Via I-Saku Bonus New Mem...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Ada Deposit Via I-Saku Bonus New Mem...UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Ada Deposit Via I-Saku Bonus New Mem...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Ada Deposit Via I-Saku Bonus New Mem...unikbetslotbankmaybank
 
Pengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawit
Pengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawitPengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawit
Pengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawitJhonFeriantaTarigan
 
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptPelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptJhonSutarka1
 
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...b54037163
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUsayangkamuu240203
 
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...hh4102231
 
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita taniAdministrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tanikwtkelurahanmekarsar
 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...syafiraw266
 
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...b54037163
 
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...unikbetslotbankmaybank
 
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTSTRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTRikoMappedeceng1
 
ppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptx
ppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptxppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptx
ppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptxRafifOye
 
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman""Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"HaseebBashir5
 
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot BesarBAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot BesarBambu hoki88
 
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael RadaAPAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael RadaMichael Rada
 

Recently uploaded (20)

Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptxMedia Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
 
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di SurabayaObat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
 
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Ada Deposit Via I-Saku Bonus New Mem...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Ada Deposit Via I-Saku Bonus New Mem...UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Ada Deposit Via I-Saku Bonus New Mem...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Ada Deposit Via I-Saku Bonus New Mem...
 
Pengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawit
Pengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawitPengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawit
Pengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawit
 
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptPelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
 
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
 
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
 
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
 
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita taniAdministrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
 
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
 
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
 
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTSTRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
 
ppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptx
ppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptxppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptx
ppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptx
 
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotecabortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
 
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman""Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
 
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot BesarBAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
 
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael RadaAPAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
 

4, be & gg, riana fitri, prof. dr. ir hapzi ali, mm, cma, environmental ethics, universitas mercu buana, 2018

  • 1. BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE ENVIRONMENTAL ETHICS Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA DISUSUN OLEH : RIANA FITRI (55117120028) PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2018
  • 2. 1. Implementasi Environmental Ethics di Indonesia dan Kaitannya dengan Business Ethic dan Good Governance (GCG dan GGG) Studi Kasus pada PT. Timah Perusahaan menyadari arti pentingnya implementasi Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance‐GCG) sebagai salah satu alat untuk meningkatkan nilai, perkembangan usaha, meningkatkan daya saing, dan pertumbuhan bisnis jangka panjang secara berkesinambungan tidak hanya bagi Pemegang Saham (Shareholders) namun juga segenap Pemangku Kepentingan lainnya dalam arti pengelolaan bisnis yang bukan hanya mengejar keuntungan semata namun juga pengelolaan yang penuh amanah, transparan dan akuntabel. Kepercayaan pemangku kepentingan seperti Karyawan, Mitra Usaha, Pemasok, Pelanggan, Masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya merupakan faktor yang sangat menentukan bagi perkembangan dan kelangsungan usaha Perusahaan. Hilangnya kepercayaan para pemangku kepentingan dapat menyebabkan Perusahaan kehilangan peluang bisnis, yang pada gilirannya dapat mengancam kelangsungan usaha Perusahaan. Kredibilitas Perusahaan dan kepercayaan sangat erat kaitannya dengan perilaku Perusahaan dalam berinteraksi dengan para pemangku kepentingan. Pengelolaan Perusahaan selain harus mengikuti peraturan dan perundangan yang berlaku juga harus menjunjung tinggi norma dan nilai etika. Kesadaran untuk menjalankan etika yang baik akan meningkatkan dan memperkuat citra positif Perusahaan. Atas dasar pemikiran ini, maka Perusahaan melakukan penyusunan Kebijakan Etika Perusahaan yang selanjutnya disebut “Code of Conduct” atau “COC. COC merupakan sekumpulan komitmen yang terdiri dari etika bisnis Perusahaan dan etika kerja Karyawan Perusahaan yang disusun untuk membentuk, mengatur dan melakukan kesesuaian tingkah laku seluruh Insan Perusahaan sehingga tercapai keluaran yang konsisten yang sesuai dengan budaya Perusahaan dalam mencapai visi dan misinya. Dalam melakukan penyusunan COC ini, Perusahaan selalu memperhatikan hukum dan ketentuan yang berlaku, visi, misi, tujuan dan nilai‐nilai yang dianut oleh Perusahaan, praktek‐praktek terbaik di internal maupun eksternal Perusahaan dan Pedoman Tata Kelola Perusahaan atau Code of Corporate Governance (COCG). Sebagai kebijakan yang bersifat dinamis, COC ini akan dikaji secara berkala dan berkelanjutan sesuai dengan dinamika lingkungan usaha yang terjadi. Namun demikian, dalam setiap perubahannya Perusahaan tidak akan mengorbankan nilai‐nilai yang telah ada demi keuntungan jangka pendek semata.
  • 3. Dalam menyusun COC Perusahaan dilandasi oleh sikap sebagai berikut: 1. Mengutamakan kepatuhan pada hukum dan peraturan perundang‐undangan yang berlaku serta mengindahkan norma‐norma yang berlaku pada masyarakat dimana Perusahaan beroperasi. 2. Menghindari tindakan, perilaku ataupun perbuatan‐perbuatan yang dapat menimbulkan konflik kepentingan, korupsi, kolusi maupun nepotisme serta selalu mengutamakan kepentingan Perusahaan di atas kepentingan pribadi, keluarga, kelompok ataupun golongan. 3. Sadar bahwa Perusahaan dituntut untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan dinamika dan perkembangan pasar serta tuntutan dari para pemangku kepentingan. 4. Mengutamakan keselamatan dan kesehatan bagi Karyawan dan Masyarakat dimana Perusahaan beroperasi. 5. Memberikan kontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, bangsa dan negara. 6. Menerapkan prinsip‐prinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian, dan keadilan dalam mengelola Perusahaan. Ø Visi PT.TImah: Menjadi Perusahaan pertambangan kelas dunia menuju kehidupan berkualitas. Ø Misi PT.TImah: a. Mengoptimalkan nilai Perusahaan, konstribusi terhadap pemegang saham, dan tanggung jawab sosial. b. Membangun sumber daya manusia yang kompeten dan memiliki integritas, kreativitas, dan tata nilai positif. c. Mewujudkan hubungan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan (stakeholders). Ø Nilai‐Nilai Perusahaan dalam menjalankan usahanya, seluruh elemen PT Timah Persero (Tbk) dan Anak Perusahaan menjunjung tinggi: a. Integritas Memiliki kejujuran, tanggung jawab dan konsisten terhadap semua tindakan dalam mencapai tujuan Perusahaan.
  • 4. b. Komitmen Mampu memenuhi kesepakatan dan janji dengan penuh tanggung jawab. c. Terbuka Mudah menerima masukan dan mampu menyesesuaikan diri terhadap setiap perubahan lingkungan yang terjadi. d. Rasional Mampu melakukan kegiatan secara terencana, teratur, dan penuh pertimbangan serta perhitungan yang matang. e. Visioner Memiliki kemampuan berinovasi dan melihat jauh ke depan tanpa dibatasi ruang dan waktu. Dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, Perusahaan harus memperhatikan etika baik untuk internal maupun eksternal Perusahaan. Etika dalam COC adalah nilai dan norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Etika Bisnis Perusahaan merupakan penjelasan tentang bagaimana Perusahaan sebagai suatu entitas bisnis bersikap, beretika dan bertindak dalam upaya menyeimbangkan kepentingan Perusahaan dengan kepentingan segenap Pemangku Kepentingan sesuai dengan prinsip‐prinsip GCG dan nilai‐nilai korporasi yang sehat dengan tetap menjaga profitabilitas Perusahaan. Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang‐Undangan Peraturan merupakan produk hukum yang wajib ditaati dan menjadi pedoman. Oleh karena itu, kepatuhan terhadap hukum merupakan standar dari etika yang harus dijalankan. Memahami hukum dan peraturan yang berlaku di segala aktivitas harus dihayati dalam setiap kegiatan bisnis Perusahaan. Mematuhi hukum dan peraturan merupakan elemen utama yang harus dijaga dalam setiap tindakan yang dilakukan oleh setiap Insan Perusahaan. Ketentuan selanjutnya dapat mengacu pada peraturan Perusahaan yang berlaku. Kepedulian Terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja Serta Lingkungan Hidup Visi K3LH Perusahaan adalah mewujudkan tenaga kerja yang sehat, selamat, produktif, mandiri, efektif, dan efisien dalam segala aspek aktivitas Perusahaan. Pengelolaan K3LH sangat penting untuk keberhasilan aktivitas usaha Perusahaan. Menerapkan dan memelihara perilaku yang dapat mewujudkan K3LH merupakan tanggung jawab bersama dari Insan Perusahaan. Oleh karena itu bagi Insan Perusahaan harus:
  • 5. 1. Mematuhi peraturan perundangan mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang berlaku, baik tingkat nasional maupun internasional. 2. Menciptakan dan menjaga lingkungan kerja yang aman serta mengutamakan tindakan pencegahan yaitu yang bersifat menghindari terjadinya kecelakaan. 3. Menangani masalah pencemaran lingkungan hidup yang terjadi dengan efektif dan efisien. 4. Memahami dan mematuhi seluruh prosedur Keselamatan Kerja yang telah ditetapkan. Hubungan dengan Pemerintah (Regulator) Good governance atau sering disebut dengan tata pemerintahn yang baik yaitu tindakan atau tingkah laku yang didasarkan pada nilai-nilai yang bersifat mengarahkan, mengendalikan atau mempengaruhi masalah publik untuk mewujudkan nilai-nilai itu dalam tindakan dan kehidupan keseharian. Indikator pemerintahan yang baik adalah jika produktif dan memperlihatkan hasil dengan indikator kemampuan ekonomi rakyat meningkat dalam aspek produktifitas maupun dalam daya belinya, kesejahteraan spiritualitasnya terus meningkat dengan indikator rasa aman, tenang dan bahagia serta sense of nationality yang baik. Prinsip-prinsip good Governance. 1. Partisipasi (Participation) à Semua warga berhak terlibat dalam pengambilan keputusan, baik langsung maupun melalui lembaga perwakilan yang sah untuk mewakili kepentingan mereka. Partisipasi menyeluruh tersebut dibangun berdasarkan kebebasan berkumpul dan mengungkapkan pendapat serta kapasitas untuk berpartisipasi secara konstruktif. 2. Penegakan Hukum (Rule of Law) Partisipasi masyarakat dalam proses politik dan perumusan- perumusan kebijakan publik memerlukan sistem dan aturan-aturan hukum. Tanpa diimbangi oleh sebuah hukum dan penegakkannya yang kuat, partisipasi akan berubah menjadi proses politik yang anarkis. Karakter dalam menegakkan rule of law: 1. Supremasi hukum (the supremacy of law); 2. Kepastian hukum (legal certainty); 3. Hukum yang responsif; 4. Penegakkan hukum yang konsisten dan non-diskriminasi; 5. Independensi peradilan.
  • 6. Dalam Salah satu hubungan penting yang perlu dijaga oleh Perusahaan adalah hubungan dengan regulator. Pemahaman ini mendasari komitmen Perusahaan untuk membangun hubungan dengan seluruh instansi dan pejabat Pemerintah (regulator) berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku. Perusahaan mempunyai komitmen untuk menjaga dan memelihara hubungan baik serta komunikatif dengan seluruh instansi dan pejabat Pemerintah (Regulator) yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perusahaan. Hal‐hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga hubungan dengan Pemerintah (Regulator) adalah sebagai berikut : - Mematuhi dan mendukung peraturan perundang‐undangan yang terkait dengan operasi Perusahaan termasuk di dalamnya ketaatan terhadap pembayaran pajak, retribusi, masalah ketenagakerjaan dan lingkungan hidup. - Membina hubungan yang sehat, harmonis dan konstruktif dengan Regulator dan instansi terkait lainnya baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. - Menghindari praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dalam berhubungan dengan Pemerintah (Regulator). - Mengedepankan kejujuran dan keterbukaan dalam membina hubungan dengan seluruh instansi dan pejabat Pemerintah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. - Tidak memanfaatkan hubungan baik dengan Pemerintah untuk memperoleh kesempatan bisnis dengan cara yang tidak sesuai dengan peraturan perundang‐ undangan yang berlaku. 2 . Review Jurnal : Moderating Role of Perceived Benefit Between Sustainable Environmental Manufacturing Practices and Firm Performance Oleh : Hameed Adebambo, HasbullahAshari, Norani Nordin, University Utara Malaysia, 06010 Sintok-Kedah, Malaysia Kebutuhan untuk menjaga keseimbangan antara isu-isu pembangunan dan lingkungan di perusahaan-perusahaan manufaktur diperlukan untuk memastikan bahwa biaya perubahan lingkungan tidak meniadakan manfaat ekonomi yang dirasakan oleh perusahaan. Penelitian ini menggunakan kuesioner survei yang telah diposting ke operasi, manajer manufaktur dan lingkungan, kesehatan dan keamanan manajer untuk mengumpulkan 103 data dari perusahaan manufaktur Malaysia. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan SmartPLS 2. M3. Studi ini menemukan bahwa praktek-praktek manufaktur lingkungan yang berkelanjutan secara signifikan mempengaruhi kinerja lingkungan, sementara manfaat yang dirasakan moderat antara praktek manufaktur lingkungan berkelanjutan dan kinerja operasional. Penelitian ini telah mengungkapkan pemahaman skenario praktek manufaktur yang berkelanjutan di negara berkembang yang belum
  • 7. dipertimbangkan sebagai faktor strategis. Oleh karena itu, disarankan agar lebih banyak kesadaran harus dibuat untuk mencerahkan praktisi manufaktur tidak hanya untuk memahami praktek-praktek lingkungan yang berkelanjutan sebagai etika, tetapi juga sebagai faktor strategis untuk meningkatkan pencapaian kinerja perusahaan yang lebih baik. Isu lingkungan muncul sebagai akibat dari kegiatan perusahaan manufaktur untuk mencapai pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian, kebutuhan untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan dan lingkungan masalah di perusahaan manufaktur diperlukan untuk memastikan bahwa biaya perubahan lingkungan tidak meniadakan manfaat ekonomi yang dirasakan oleh perusahaan dan pembuat kebijakan lingkungan melalui : 1. Enactments, hukum dan kebijakan 2. Mengimplementasikan lingkungan praktek-praktek berkelanjutan dari itu perusahaan manufaktur diperlukan untuk mengurangi tradisional asosiasi bahwa ada antara pabrik perusahaan dan yang tidak diinginkan dampak negatif lingkungan 3. Manufaktur yang berkelanjutan adalah inisiatif untuk menciptakan produk yang diproduksi dengan menggunakan proses yang meminimalkan dampak lingkungan yang negatif, menghemat energi dan sumber daya alam dengan menyediakan lingkungan yang aman dan ekonomis untuk karyawan, masyarakat dan konsumen. 4. Hal ini dianggap sebagai manajemen operasi dan sumber daya tegas untuk melestarikan dan menghindari perusakan lingkungan 5. Teknik, kebijakan dan prosedur yang diambil oleh perusahaan dengan tujuan spesifik pemantauan dan mengendalikan efek dari operasi perusahaan pada lingkungan alam. 6. Praktek lingkungan pabrik sebagai sumber utama dari kinerja perusahaan yang lebih baik dari perusahaan manufaktur di negara dunia Dengan demikian, implementasi dari praktek-praktek manufaktur lingkungan mungkin dipengaruhi oleh manfaat yang dirasakan oleh perusahaan: baik sebagai beban (hanya biaya tambahan operasi) atau manfaat dengan menginduksi biaya penghematan. Lebih dedikasi akan diberikan oleh perusahaan ke pelaksanaan jika hal itu dirasakan sebagai bermanfaat dan dengan demikian akan meningkatkan prestasi kinerja. Namun, perusahaan tidak akan didedikasikan untuk pelaksanaan inisiatif lingkungan jika tidak dirasakan untuk menghasilkan kinerja perusahaan yang lebih baik.
  • 8. METODOLOGI Posisi di kisaran kategori lainnya antara eksekutif teknis, kontrol eksekutif kualitas, manajemen material, manager, general manager, perusahaan manajer tanggung jawab sosial, manajer jaminan kualitas, manajer ISO dan manajer fasilitas. Studi Sampel Sebuah ukuran sampel 103 responden dari sektor manufaktur yang berbeda terdiri data yang digunakan dalam penelitian ini. Jumlah perusahaan manufaktur dari populasi penelitian terutama dari listrik elektronik dan komputasi (30,1%), kimia dan sekutu produk (16,5%), karet dan plastik (12,6%), makanan dan minuman (10,7), logam dasar (5,8% ), peralatan transportasi (4,9%) dan diikuti oleh kertas dan sekutu, tekstil memakai dan pakaian, dan lain-lain yang mewakili 2,9%, 1,9% dan 14,6% masing-masing. Representasi memastikan bahwa homogenitas dalam setiap sektor industri dan heterogenitas di seluruh industri manufaktur dicapai. Latar Belakang survey Survei dilakukan di industri Manufacturing Malaysia yaitu untuk memahami hubungan antara praktek-praktek manufaktur lingkungan yang berkelanjutan dan kinerja perusahaan melalui efek moderasi dari manfaat yang dirasakan. Dengan demikian, produsen dari sektor industri yang berbeda dianalisis untuk perbedaan dalam praktik lingkungan mereka. Hal ini disebabkan beragam dalam kaitannya dengan pembatasan undang-undang, ketersediaan sumber daya masing-masing sektor industri. Pengumpulan Data dan Instrumentasi Penelitian ini menggunakan kuesioner survei yang telah diposting ke operasi, manajer manufaktur atau lingkungan, kesehatan dan keselamatan manajer perusahaan manufaktur. Pilihan kuesioner didasarkan pada kemampuannya untuk mencapai lokasi geografis yang luas dengan biaya rendah dan menyediakan responden kesempatan untuk mengisi kuesioner pada kenyamanan mereka sendiri. Kuesioner terdiri dari empat bagian yaitu: 1). Demografi, 2). Kinerja perusahaan, 3). Praktek-praktek manufaktur lingkungan yang berkelanjutan, dan 4). Manfaat yang dirasakan.
  • 9. Studi ini telah membentuk bukti empiris dari efek moderasi dari manfaat yang dirasakan pada hubungan antara praktek-praktek manufaktur lingkungan yang berkelanjutan dan kinerja perusahaan. Manufaktur yang berkelanjutan praktek di negara berkembang (Malaysia) belum dianggap sebagai faktor strategis. hasil ini seharusnya tidak datang pada waktu lainnya lebih baik dari sekarang bahwa perusahaan-perusahaan manufaktur berusaha ramah lingkungan. Dengan demikian, kontribusi secara teoritis dengan menunjukkan alasan mengapa SEMP harus dilihat melampaui perilaku etis dan sebagai sumber daya strategis untuk mencapai kinerja yang lebih baik, oleh karena itu, disarankan penciptaan kesadaran lebih untuk mencerahkan praktisi manufaktur tidak hanya untuk memahami praktek-praktek lingkungan yang berkelanjutan sebagai etika tetapi juga sebagai faktor strategis dalam mencapai kinerja perusahaan yang lebih baik. A. Environmental philosophy (Filosofi Lingkungan) Filsafat lingkungan sendiri mengadopsi dua pendekatan dasar, diantaranya sebagai berikut : Ø Antroposentric (Human-Centered) Philosophies Sebuah pendekatan manusia sebagai pusat dari lingkungan ataupun alam, sehingga alam bisa dimanfaatkan oleh manusia. Dan manusia selalu mendapatkan keuntungan dari alam. Ø Ecocentric (Holistic) Philosophies Lebih berpusat pada alam, bahwa alam sudah mempunyai dampak akibat selalu dikuasai oleh manusia. Sehingga harus ada aksi untuk memperbaiki alam. Ekosentrisme merupakan sebuah pendekatan yang berpusat dan yang berhubungan dengan lingkungan yang melibatkan dan memperhatikan lingkungan dalam pengambilan keputusan, mungkin juga melibatkan tindakan seperti pengurangan polusi, konservasi sumber daya dan kegiatan restorasi. Clark (1998, p. 345). Ada beberapa varian dalam dua sudut pandang dasar tentang filosofi lingkungan tersebut dan Gray et al. (1996) menawarkan klasifikasi tujuh tingkat kerangka untuk menjelaskan "beberapa cara umum di mana kelompok-kelompok yang berbeda dalam masyarakat mungkin membayangkan hubungan antara organisasi dan masyarakat ".
  • 10. Pandangan ini diberi label dan digambarkan sebagai berikut : 1) Kapitalis Murni, merupakan pandangan dominan dalam akuntansi dan keuangan di mana satu- satunya tanggung jawab korporasi adalah untuk membuat uang untuk pemegang saham. Aktor kapitalis murni inilah yang menjadi pemilikmodal sekaligus pemberi kebijakan pada anggotanya dalam mengurusi isu tentang lingkungan. 2) Expedients, merupakan orang-orang dengan pandangan jangka panjang yang menyadari bahwa kesejahteraan ekonomi dan stabilitas hanya dapat dicapai dengan penerimaan tanggung jawab sosial tertentu. 3) Pendukung Kontrak Sosial, merupakan suatu sikap yang perusahaan dan organisasi lain lakukan di masyarakat dan mereka bertanggung jawab untuk menghormati dan menanggapi semua tentang apa yang diinginkan oleh masyarakat. 4) Ekologi Sosial, merupakan mereka yang peduli terhadap lingkungan sosial dan merasa bahwa karena organisasi besar telah berpengaruh dalam menciptakan sosial dan masalah lingkungan, mereka juga harus berpengaruh dalam membantu memberantas masalah ini (permasalahan lingkungan). 5) Sosialis, merupakan mereka yang merasa bahwa harus ada penyesuaian yang signifikan dalam kepemilikan dan penataan masyarakat. 6) Feminis Radikal, merupakan mereka yang merasa bahwa ada sesuatu yang pada dasarnya salah dengan konstruksi maskulin agresif yang memandu sistem sosial kita dan bahwa ada kebutuhan untuk nilai-nilai yang lebih feminin seperti cinta, kasih sayang dan kerja sama. 7) Ekologi Mendalam, merupakan mereka yang memegang pedoman bahwa manusia memiliki hak yang lebih besar untuk eksistensi daripada bentuk lain dari kehidupan. Manusia berhak atas alam, namun alam juga berhak untuk selalu dilindungi dan dilestarikan oleh manusia. Sikap-sikap dari organisasi masyarakat inilah yang dapat dipisahkan menjadi sudut pandang Antroposentrisme ataupun sudut pandangEkosentrisme. Yang termasuk dalam sudut pandang Antroposentrismeadalah kapitalis murni dan expedient, karena keduanya selalu berpihak pada kepentingan perusahaan (manusia sebagai pusat). Sedangkan yang termasuk mengikuti sudut pandang Ekosentrisme adalah pendukung kontrak sosial, ekologi sosial, sosialis, feminis radikal dan ekologi mendalam, karena mereka lebih pro dengan kepentingan lingkungan dibandingkan dengan kepentingan bagi manusia.
  • 11. Filsafat tradisional dibagi antara konsekuensial (atau teleologis) teori seperti utilitarianisme dan non-konsekuensial (atau deontologis) teori seperti berbasis hak filosofi. Dengan demikian, kita dapat membagi filosofi lingkungan antara antroposentris (berpusat pada manusia) dan ecocentric (bumi berpusat) sudut pandang, yang umumnya dipandang sebagai dapat dibandingkan. Pandangan ini diberi label dan digambarkan sebagai berikut : · Kapitalis murni - pandangan dominan dalam akuntansi dan keuangan di mana satu-satunya tanggung jawab korporasi adalah untuk membuat uang untuk pemegang saham. · Expedients - orang-orang dengan pandangan jangka panjang yang menyadari bahwa kesejahteraan ekonomi dan stabilitas hanya dapat dicapai dengan penerimaan tanggung jawab sosial tertentu. · Pendukung kontrak sosial - suatu sikap yang perusahaan dan organisasi lain yang ada di akan masyarakat dan karena itu bertanggung jawab untuk menghormati dan menanggapi masyarakat . · Ekologi sosial - mereka yang peduli terhadap lingkungan sosial dan merasa bahwa karena organisasi besar telah berpengaruh dalam menciptakan sosial dan lingkungan masalah yang mereka juga harus berpengaruh dalam membantu memberantas masalah ini. · Sosialis - yang merasa bahwa harus ada penyesuaian yang signifikan dalam kepemilikan dan penataan masyarakat; · Feminis radikal - mereka yang merasa bahwa ada sesuatu yang pada dasarnya salah dengan konstruksi maskulin agresif yang memandu sistem sosial kita dan bahwa ada kebutuhan untuk nilai-nilai yang lebih feminin seperti cinta, kasih sayang dan kerja sama. · Ekologi yang mendalam - yang memegang bahwa manusia memiliki hak yang lebih besar untuk eksistensi daripada bentuk lain dari kehidupan. Clark (1998, p. 345) menjelaskan bahwa ekologi berbeda dari environmentalisme di bahwa dibutuhkan lebih pandangan holistik yang melibatkan re-berpikir tempat manusia di alam. ekologi sosial dan sosialis gerakan berusaha untuk menempatkan manusia dalam konteks alam dan menawarkan kritik dari segala bentuk dominasi, tetapi khususnya dari negara bangsa, kekuasaan terkonsentrasi ekonomi, otoritarianisme, ideologi represif dan "luas eco teknologi mesin. Wawasan dasar ekofeminisme adalah bahwa masalahnya tidak benar-benar manusia berpusat, tapi androsentrisme, konsepsi tertentu tentang kelelakian. Hal ini tidak mengatakan bahwa masalahnya adalah manusia laki-laki, tapi itu masalah adalah cara berpikir yang meremehkan baik perempuan dan alam.
  • 12. Laporan lingkungan adalah asfek yang relatif baru komunikasi perusahaan dengan produksi menjadi terlihat pada awal 1990-an. laporan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan ini tetap sukarela di alam. Namun, persiapan laporan harus memulai jalur untuk memungkinkan standardisasi melalui standar sukarela internasional, Global Reporting Initiative (GRI), didirikan pada tahun 2002. laporan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan tidak hanya melayani peran komunikatif, mereka juga simbolis dan berfungsi sebagai perangkat utama di pasar untuk gambar hijau dan legitimasi lingkungan. sejauh mana laporan ini mungkin atau mungkin tidak mewakili "kebenaran". Sebaliknya, fokus kami adalah pada pilihan pesan dan bagaimana pesan yang dibentuk oleh dan membentuk organisasi. Berdasarkan paparan di atas maka filsafat tentang lingkungan dalam kehidupan di dunia ini mempunyai arti yang sangat penting, sebab dengan berfilsafat orang akan mempunyai pedoman untuk berpikir, bersikap dan bertindak secara sadar dalam menghadapi berbagai gejala peristiwa yang timbul dalam alam dan masyarakat. Kesadaran itu akan membuat orang tidak mudah digoyahkan dan diombang-ambingkan oleh timbulnya gejala-gejala, peristiwa dan masalah yang dihadapi. Berfisafat berarti berpikir, bersikap dan bertindak secara sadar berdasarkan ilmu untuk menjelaskan secara rasional gejala peristiwa alam dan masyarakat yang ditangkap dan dihadapi. Berfisafat tidak bersikap dan bertindak secara tradisi, kebiasaan, adat istiadat, dan naluri, tetapi bersikap dan bertindak kritis, mencari sebab, mencari isi, dan mencari hakikat dari itu gejala- peristiwa alam dan social. Berfilsafat juga tidak menerima takdir atau nasib begitu saja, tetapi mengubah nasib atau takdir dengan pikiran dan perbuatan.(Prawironegoro, 2010). Begitu juga dalam hal menanggapi masalah lingkungan dalam kehidupan di era global ini, terutama dalam masalah pemanasan bumi, sebagai akibat dari perbuatan manusia dan peristiwa alam. Sehingga manusia sebagai pelaku moral dituntut untuk bersikap, bertindak untuk melakukan hal- hal yang menimbulkan sesuatu yang baik bukan sebaliknya akan semakin memperburuk atau merusak lingkungan yang ada. Dengan berfilsafat manusia bisa melihat/belajar tentang peristiwa atau gejala-gejala alam yang terjadi saat ini, melalui sejarah dan tindakan sebelumnya sehingga menimbulkan akibat yang buruk, merusak atau merugikan lingkungan alam yang berdapak juga pada manusia secara keseluruhan. Dengan berfilsafat juga manusia akan berpikir logis untuk dapat mencari solusi dari masalah lingkungan yang ada saat ini, untuk dapat berperilaku atau bertindak yang menimbulkan kebaikan bahkan akan memperbaiki kerusakan lingkungan yang ada.
  • 13. B. Role of stakeholders, Istilah ‘Stakeholders’ atau dinamakan pemangku kepentingan adalah kelompok atau individu yang dukungannya diperlukan demi kesejahteraan dan kelangsungan hidup organisasi. Pemangku kepentingan adalah seseorang, organisasi atau kelompok dengan kepentingan terhadap suatu sumberdaya alam tertentu (Brown et al 2001). Stakeholder is a person who has something to gain or lose through the outcomes of a planning process, programme or project (Dialogue by Design 2008). Pemangku kepentingan (stakeholder) adalah individu atau kelompok yang berkepentingan terhadap keberhasilan organisasi dalam memberikan hasil yang diinginkan dan mempertahankan kelangsungan produk dan jasa organisasi. Pemangku kepentingan mempengaruhi program, produk, dan jasa. Contohnya termasuk pelanggan, pemegang saham dan karyawan. Pemangku kepentingan mencakup semua pihak yang terkait dalam pengelolaan terhadap sumberdaya. Dalam konteks perusahaan, Clarkson (dalam artikel tahun 1994) memberikan definisi pemangku kepentingan secara lebih khusus sebagai suatu kelompok atau individu yang menanggung suatu jenis risiko baik karena mereka telah melakukan investasi (material ataupun manusia) di perusahaan tersebut (‘Stakeholders sukarela’), ataupun karena mereka menghadapi risiko akibat kegiatan perusahaan tersebut (‘Stakeholders non-sukarela’). Berdasarkan pandangan tersebut pemangku kepentingan adalah pihak yang akan dipengaruhi secara langsung oleh keputusan dan strategi perusahaan. Dalam Bussiness Dictionary, pemangku kepentingan didefinisikan kelompok atau organisasi yang memiliki kepentingan langsung atau tidak langsung dalam sebuah organisasi karena dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh tindakan organisasi, tujuan, dan kebijakan. Meskipun para pelaku biasanya melegitimasi dirinya sebagai stakeholder, tetapi semua pemangku kepentingan tidak sama dan memiliki kedudukan yang berbeda. Misalnya, pelanggan perusahaan berhak untuk praktek perdagangan yang adil tetapi mereka tidak berhak untuk mendapat pertimbangan yang sama sebagai karyawan perusahaan. Pemangku kepentingan kunci lain dalam organisasi bisnis diantaranya kreditor, pelanggan, direksi, karyawan, pemerintah (dan badan-badannya), pemilik (pemegang saham), pemasok, serikat pekerja, dan masyarakat dari mana bisnis menarik sumber daya yang dimiliki. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pemangku kepentingan adalah seluruh pihak yang terkait dengan isu dan permasalahan yang menjadi fokus kajian atau perhatian. Misalnya terkait isu perikanan, maka makna pemangku kepentingan sebagai parapihak yang terkait dengan isu perikanan, seperti nelayan, masyarakat pesisir, pemilik kapal, anak buah kapal, pedagang ikan, pengolah ikan, pembudidaya ikan, pemerintah, pihak swasta di bidang perikanan, dan sebagainya.
  • 14. Seorang pemangku kepentingan adalah seseorang yang mempunyai sesuatu yang dapat ia peroleh atau akan kehilangan akibat dari sebuah proses perencanaan atau proyek. Dalam banyak siklus, mereka disebut sebagai kelompok kepentingan, dan mereka bisa mempunyai posisi yang kuat dalam menentukan hasil suatu proses politik. Seringkali akan sangat bermanfaat bagi proyek penelitian untuk mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan dan kepedulian berbagai pemangku kepentingan, terutama jika proyek diracang bertujuan mempengaruhi kebijakan (Start & Hovland dalam http://www.smeru.or.id/). Peran Pemangku Kepentingan Korporasi dihadapkan pada persaingan yang kompetitif, keterbatasan sumberdaya, dan perolehan laba untuk meningkatkan kemakmuran pemegang saham.Oleh sebab itu korporasi melakukan berbagai upaya yang tidak jarang memiliki dampak negative kepada pihak lain, termasuk lingkungan. Tidak sedikit aktivitas korporasi menimbulkan kerusakan terhadap alam. Kerusakan alam tersebut pada akhirnya akan berpengaruh buruk terhadap lingkungan dan makhluk hidup di dalamnya, termasuk manusia. Tindakan korporasi seperti ini pada akhirnya akan mengancam kelangsungan hidup alam, manusia, dan perusahaan itu sendiri. Oleh sebab itu diperlukan prinsip dan upaya yang mendorong peran korporasi dalam mencegah hal tersebut. Korporasi justru harus berperan aktif dalam melestarikan lingkungan. Hubungan Perusahaan Dengan Stakeholder Hubungan perusahaan dengan para stakeholder akan mengalami perubahan yang dinamis seiring dengan berjalannya waktu. Adapun beberapa pakar yang mengamati terjadinya pergeseran pada bentuk yang asalnya Inactive, menjadi Reactive lalu menjadi Proactive dan akan menjadi Interactive, berikut dibawah ini penjelasan tentang pola hubungannya seperti: a. Inactive “Hubungan Tidak Aktif” Pada hubungan ini pihak perusahaan sangat meyakini bahwa mereka dapat mengambil dan membuat keputusan secara sepihak saja, tanpa mempertimbangkan pengaruh atau dampak yang akan timbul terhadap pihak lain. b. Reactive “Hubungan Yang Reaktif” Pada hubungan ini pihak perusahaan sangat cenderung untuk mempertahankan diri dan hanya bertindak saat dipaksa untuk melakukan sesuatu. c. Proactive “Hubungan Yang Proaktif” Pada hubungan ini pihak perusahaan cenderung untuk menantisipasi terhadap berbagai macam kepentingan para stakeholders. Hal seperti ini biasanya pihak perusahaan memiliki departemen yang berfungsi untuk melakukan indentifikasi terhadap issu atau permasalahan yang menjadi perhatian khusus bagi para pemangku kepentingan “stakeholder”. Akan tetapi perhatian mereka
  • 15. dan para stakeholder hanya dipandang sebagai permasalahan yang harus dikelola, bukan dipandang sebagai sumber dari keunggulan yang kompetitif. d. Interactive “Hubungan Yang Interaktif” Pada hubungan ini pihak perusahaan menggunakan pendekatan bahwa pihak perusahaan perlu memiliki hubungan berkelanjutan seperti saling menghormati, saling percaya dan saling terbuka dengan para stakeholder. Dengan begitu pihak perusahaan akan menganggap bahwa memiliki hubungan yang baik dengan para stakeholder dan akan menjadi sumber keunggulan yang kompetitif bagi perusahaan. Hubungan yang dimiliki oleh perusahaan dengan para stakeholder dapat diharapkan bersifat Interactive. Jadi interaksi ini nantinya dapat membantu perusahaan dalam mempelajari ekspektasi masyarakat banyak, mengembangkan solusi dan mendapatkan dukungan dari para stakeholders. Adapun macam-macam Stakeholder, stakeholder primer, sekunder dan stakeholder kunci. 1) Stakeholder Utama “Primer” yaitu Stakeholder utama merupakan stakeholder yang memiliki kaitan kepentingan secara langsung dengan suatu kebijakan, program dan proyek. Mereka harus ditempatkan sebagai penentu utama dalam proses pengambilan keputusan. Contoh: Masyarakat dan tokoh masyarakat, masyarakat yang terkait dengan proyek yakni masyarakat yang di identifikasi akan memperoleh manfaat dan yang akan terkena dampak “kehilangan tanah dan kemungkinan kehilangan mata pencaharian” dari proyek ini. Sedangkan tokoh masyarakat ialah anggota masyarakat yang oleh masyarakat ditokohkan di wilayah itu sekaligus dianggap dapat mewakili aspirasi masyarakat. Di sisi lain, stakeholders utama ialah juga pihak manajer publik yakni lembaga/badan publik yang bertanggung jawab dalam pengambilan dan implementasi suatu keputusan. 2) Stakeholder Pendukung “Sekunder” yaitu Stakeholder pendukung “sekunder” ialah stakeholder yang tidak memiliki kaitan kepentingan secara langsung terhadap suatu kebijakan, program dan proyek tetapi memiliki kepedulian “concern” dan keprihatinan sehingga mereka turut bersuara dan berpengaruh terhadap sikap masyarakat dan keputusan legal pemerintah. Yang termasuk dalam stakeholder pendukung “sekunder” yaitu: Lembaga “Aparat” pemerintah dalam suatu wilayah tetapi tidak memiliki tanggung jawab langsung. Lembaga pemerintah yang terkait dengan issu tetapi tidak memiliki kewenangan secara langsung dalam pengambilan keputusan. Lembaga swadaya masyarakat “LSM” setempat, LSM yang bergerak di bidang yang bersesuai dengan rencana, manfaat, dampak yang muncul yang memiliki concern “termasuk organisasi massa yang terkait”.
  • 16. Perguruan tinggi yakni kelompok akademisi ini memiliki pengaruh penting dalam penmgambilan keputusan pemerintah serta pengusaha “Badan Usaha” yang terkait sehingga mereka juga masuk dalam kelompok stakeholder pendukung. Pengusaha “Badan Usaha” yang terkait. 3. Stakeholder Kunci yaitu stakeholder yang memiliki kewenangan secara legal dalam hal pengambilan keputusan. Stakeholder kunci yang dimaksud ialah unsur eksekutif sesuai levelnya, legislatif dan instansi. Stakeholder kunci untuk suatu keputusan untuk suatu proyek level daerah kabupaten. Yang termasuk dalam stakeholder kunci yaitu: - Pemerintah kabupaten. - DPR kabupaten. - Dinas yang membawahi langsung proyek yang bersangkutan C. Partnership ( Kemitraan ) Kemitraan adalah suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama dengan prinsip saling membutuhkan dan saling membesarkan. Kemitraan adalah suatu rangkaian proses yg dimulai dengan mengenal calon mitranya, mengetahui posisi keunggulan dan kelemahan usahanya, memulai membangun strategi, melaksanakan dan terus menerus memonitor dan mengevaluasi sampai target sasaran tercapai. Jadi Kemitraan merupakan upaya yang melibatkan berbagai sektor, kelompok masyarakat, lembaga pemerintah maupun bukan pemerintah, untuk bekerjasama dalam mencapai suatu tujuan bersama berdasarkan kesepakatan prinsip dan peran masing-masing perusahaan/organisasi, dengan demikian untuk membangun kemitraan harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu persamaan perhatian, saling percaya dan saling menghormati, harus saling menyadari pentingnya kemitraan, harus ada kesepakatan misi, visi, tujuan dan nilai yang sama, harus berpijak pada landasan yang sama, kesediaan untuk berkorban. Sehingga yang menjadi titik tolak kemitraan adalah memiliki dasar ETIKA BISNIS yang dipahami bersama. a. Proses Pengembangan Kemitraan Ø Memulai membangun hubungan dengan calon mitra = memilih mitra yg tepatMengerti kondisi bisnis pihak yang bermitra (kemampuan manajemen, penguasaan pasar, teknologi, permodalan, SDM) = memudahkan penyusunan langkah/strategi
  • 17. Ø Mengembangkan strategi dan menilai detail bisnis (strategi pesaran, strategi dsitribusi, operasional, informasi) - Mengembangkan program = rencana taktis dan strategi yang akan dilakukan dengan mengkomunikasikan dengan orang yang terlibat Ø Memulai pelaksanaan = memulai pelaksanaan kemitraan berdasarkan ketentuan yg disepakai Ø Memonitor dan mengevaluasi Ø Memonitor : agar terget yg ingin dicapai menjadi kenyataan Ø Mengevaluasi : untuk perbaikan pelaksanaan berikutnya b. Prinsip dalam membangun hubungan Membangun citra lembaga yg baik, diantaranya : - Fokuskan kepada kualifikasi lembaga dan bukan hanya nama lembaga - Berkaitan dengan apa yang kita tawarkan dan bukan apa yg kita dapatkan - Mengembangkan kemampuan "mendengar" - Mengembangkan kemampuan "bertanya" - Menepati janji, bukan mengobral janji c. Prinsip Merawat Hubungan/Kemitraan : - Menciptakan semangat saling memberi dan membagi informasi - Setiap pihak membutuhkan layanan khusus - Menangkap pesan implisit - Melestarikan kontak - Membuat sistem jaringan - Lembaga harus ditampilkan dan dikenalkan , Pihak lain akan melihat apa yang bisa kita berikan dan tawarkan dan bukannya apa yang bisa kita dapatkan - Menampilkan saat moment yang tepat - Berusaha untuk hadir pada kegiatan jaringan - Lembaga diperankan aktif
  • 18. Keberhasilan Kemitraan, sangat ditentukan oleh : 1. adanya kepatuhan, 2. kepercayaan, 3. kebersamaan, 4. komitmen dan 5. kejujuran Adapun hal yang harus dipertimbangkan sebelum menjalin kemitraan 1. Memahami arti kata The Power of Two Sebuah bisnis jika ingin besar maka tidak bisa dijalankan sendiri, membutuhkan mitra. Jika jumlah pendiri hanya satu, maka ide akan terbatas. Jika lebih dari dua, maka angka perselisihan akan semakin tinggi dan mengakibatkan kinerja melambat. Sebaiknya, perusahaan dipimpin oleh dua kepala yang bisa membuat keputusan bulat. 2. Mitra Memiliki Pengalaman Bekerja Sama Mitra adalah orang yang akan bekerjasama dengan kita, oleh sebab itu, sudah sepatutnya untuk melihat pengalaman mitra dalam bekerja sama, orang yang memiliki tipe mudah bekerjasama kita bisa menilainya ketika kita mengajak mitra berdiskusi tentang masalah bisnis tertentu. Berpikir cepat, menganalisa, menyimpulkan serta memberikan keputusan merupakan apa yang diharapkan dari seorang mitra. 3. Memahami istilah ‘One Build, One Sell’ Idealnya, kita akan mencari partner bisnis yang memiliki kemampuan dalam bidang dimana kita tidak menguasai bidang tersebut, maka, bisa dikatakan mitra seharusnya menjadi faktor penguat kelebihan kita serta menjadi penutup kekurangan kita. 4. Mitra dengan motivasi yang Sama Setiap mitra memiliki karakter tertentu termasuk dalam membangun motivasi bisnisnya. Jika kita ingin menjalankan bisnis ke arah A sedang mitra ingin perusahaan berjalan ke arah B, maka yang terjadi adalah bisnis yang berantakan. Oleh karena itu, sebelum terlambat, pilihlah mitra yang memiliki kesamaan motivasi serta visi dan misi yang saseuai dengan yang di harapkan iIni penting untuk menguatkan visi perusahaan serta meraih cita-citanya.
  • 19. 5. Tahu Kapan Harus Berpisah Ketika kita hendak menjalin kemitraan, tentunya kita mengetahui bahwa kemitraan ini bisa membuat perusahaan semakin besar karena mitra mau bergabung. Sebelum menjalin kemitraan buatlah perjanjian tertulis ketika akan bergabung sampai pembagian jika kemudian berpisah. Jika tidak, maka saat berpisah akan menjadi moment yang sulit dikendalikan. 6. Memilih mitra bukan karena tidak mampu menggaji Faktor keyakinan dan kesuksesan menjadi penting. oleh sebab itu, jangan menjalin kemitraan dengan alasan tidak mampu menggajinya. Jika kita memiliki pikiran seperti ini, maka hapus dan cobalah rekrut ia menjadi staff dan bukan mitra. 7. Memilih mitra karena faktor pertemanan Ini salah. Boleh saja seorang teman memiliki kemampuan yang kita butuhkan. Namun, jangan beranggapan teman yang dijadikan mitra jika kemudian kemitraan berakhir apalagi berakhir dengan kondisi yang tidak baik, bukan berarti kemudian pertemanan akan terus berlanjut. Banyak mitra yang merupakan seorang teman, kemudian pertemanan berakhir karena kemitraan juga berakhir. Dari sini Anda sudah paham bahwa memilih mitra bukan karena faktor keluarga atau teman melainkan murni bisnis dan visi perusahaan. Adapun tujuan kemitraan meliputi beberapa aspek yaitu : a) Tujuan dari Aspek Ekonomi Dalam kondisi yang ideal, tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kemitraan secara lebih kongkrit yaitu : - Meningkatkan pendapataan usaha kecil/perusahaan besar dan masyarakat; - Meningkatkan perolehan nilai tambah bagi pelaku kemitraan; Mengenal tiga jenis efisiensi diantaranya yaitu pertama, efisiensi teknis adalah cara yang paling efektif dalam menggunakan suatu sumber yang langka (tenaga kerja, bahan baku, mesin dan lain sebagainya) atau sejumlah sumber dalam suatu pekerjaan tertentu. Kedua, efisiensi statis meliputi efisiensi teknis yang mencerminkan alokasi sumber-sumber yang ada dalam rangkaian waktu tertentu, dengan kata lain, efisiensi ekonomi diperoleh bila tak ada kemungkinan realokasi sumber lain yang dapat meningkatkan output produk lainnya. Ketiga, efisiensi dinamis, pada pihak lain menghubungkan pertumbuhan ekonomi dengan kenaikan sumber yang seharusnya menyebabkan pertumbuhan ini. Jadi walaupun dua perekonomian
  • 20. mungkin telah meningkatkan persediaan modal dan tenaga kerja mereka dengan persentase yang sama, tapi tingkat pertumbuhan nasional dalam kedua kasus ini mungkin sangat berlainan. b) Tujuan dari Aspek Sosial dan Budaya Kemitraan usaha dirancang sebagai bagian dari upaya pemberdayaan usaha kecil/perusahaan besar. Pengusaha besar berperan sebagaai faktor percepatan pemberdayaan usaha kecil sesuai kemampuan dan kompetensinya dalam mendukung mitra usahanya menuju kemandirian usaha, atau dengan perkataan lain kemitraan usaha yang dilakukan oleh pengusaha besar yang telah mapan dengan pengusaha kecil sekaligus sebagai tanggung jawab sosial pengusaha besar untuk ikut memberdayakan usaha kecil agar tumbuh menjadi pengusaha yang tangguh dan mandiri. Adapun sebagai wujud tanggung jawab sosial itu dapat berupa pemberian pembinaan dan pembimbingan kepada pengusaha kecil, dengan pembinaan dan bimbingan yang terus menerus diharapkan pengusaha kecil dapat tumbuh dan berkembang sebagai komponen ekonomi yang tangguh dan mandiri. c) Tujuan dari Aspek Teknologi Secara faktual, usaha kecil biasanya mempunyai skala usaha yang kecil dari sisi modal, penggunaan tenaga kerja, maupun orientasi pasarnya. Demikian pula dengan status usahanya yang bersifat pribadi atau kekeluargaan; tenaga kerja berasal dari lingkungan setempat; kemampuan mengadopsi teknologi, manajemen, dan adiministratif sangat sederhana; dan struktur permodalannya sangat bergantung pada modal tetap. Sehubungan dengan keterbatasan khususnya teknologi pada usaha kecil, maka pengusaha besar dalam melaksanakan pembinaan dan pengembangan terhadap pengusaha kecil meliputi juga memberikan bimbingan teknologi. Teknologi dilihat dari arti kata bahasanya adalah ilmu yang berkenaan dengan teknik. Oleh karena itu bimbingan teknologi yang dimaksud adalah berkenaan dengan teknik berproduksi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi. d) Tujuan dari Aspek Manajemen Manajemen merupakan proses yang dilakukan oleh satu atau lebih individu untuk mengkoordinasikan berbagai aktivitas lain untuk mencapai hasil-hasil yang tidak bisa dicapai apabila satu individu bertindak sendiri. Sehingga ada 2 (dua) hal yang menjadi pusat perhatian yaitu: Pertama, peningkatan produktivitas individu yang melaksnakan kerja, dan Kedua, peningkatan produktivitas organisasi di dalam kerja yang dilaksanakan. Pengusaha kecil yang umumnya tingkat manajemen usaha rendah, dengan kemitraan usaha diharapkan ada pembenahan manajemen, peningkatan kualitas sumber daya manusia serta pemantapan organisasi. Pentingnya memahami partner atau mitra bisnis sama dengan kita juga akan berpikir tentang resiko.
  • 21. Sumber: Hapzi Ali, 2016. Modul BE & GG, Univeristas Mercu Buana (28 September 2018, jam 05.00 Wib) https://www.kompasiana.com/henilusiawati/56dbf98e337b612917f7bdd2/pembangunan- berkelanjutan-memahami-filosofi-lingkungan?page=all (28 September 2018, jam 05.42 Wib) deislierh.2012,https://deislierh2012.files.wordpress.com/2012/04/tugas-prof-kliwon.pdf (28 September 2018, jam 05.42 Wib) http://kamusbisnis.com/arti/pemangku-kepentingan/ (28 September 2018, jam 08.00 Wib) https://www.dosenpendidikan.com/stakeholder-pengertian-menurut-para-ahli-contoh-hubungan- macam/, (28 September 2018, jam 08.30 Wib) https://koinworks.com/blog/menjalin-kemitraan/, (28 September 2018, jam 09.00 Wib) http://terbeselung.blogspot.com/2016/11/pengertian-kemitraan-menurut-para-ahli.html, (28 September 2018, jam 09.50 Wib) http://www.timah.com/v3/css/img/uploaded/etika%20perusahaan-cetak.pdf (29 September 2018, Jam 22.01 WIB) https://rochem.wordpress.com/2012/01/07/good-governance-tata-pemerintahan-yang-baik/. (30 September 2018, Jam 00.01 WIB) https://core.ac.uk/download/pdf/42984378.pdf. (30 September 2018, Jam 06.06 WIB)