SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Uraian Materi 
1. Pengertian Pengukuran dan uji psikologis 
Sebelum kita membahasa tentang pengkuran dan uji psikologis, kita pahami 
dulu apa yang dimaksud pengkuran ? 
Pengukuran bisa disebut juga test atau evaluasi yang menunjukkan satu 
nama atau satu makna, hanya bila disambungkan dengan permasalahan yang 
sesungguhnya akan berbeda arti. Proses pengukuran berkenaan dengan 
mengkonstruksi, mengadministrasi dan penskoran test. 
Perbedaan pengukuran dan penilaian adalah kegiatan yang dilakukan ter-hadap 
kemampuan dan kemajuan belajar, sedangkan penilaian adalah aktivitas 
yang dilakukan terhadap tingkah laku yang bersifat kualitatif. Pengukuran ber-laku 
untuk test hasil belajar dan sampai batas-batas tertentu juga untuk test 
bakat. Untuk test-test sikap dan kepribadian dipergunakan istilah penilaian. 
Tes psikologis adalah bidang yang ditandai dengan penggunaan contoh 
perilaku dalam rangka untuk menilai psikologis membangun, seperti fungsi 
kognitif dan emosional, tentang individu tertentu. 
Dengan demikian, pengukuran psikologi merupakan pengukuran dengan 
obyek psikologis tertentu. Objek pengukuran psikologi disebut sebagai psy-chological 
attributes atau psychological traits, yaitu ciri yang mewarnai atau 
melandasi perilaku. Perilaku sendiri merupakan ungkapan atau ekspresi dari 
ciri tersebut, yang dapat diobservasi. Namun tidak semua hal yang psikologis 
dapat diobservasi. Oleh karena itu dibutuhkan indikator-indikator yang mem-berikan 
tanda tentang derajat perilaku yang diukur. 
Agar indikator-indikator tersebut dapat didefinisikan dengan lebih tepat, 
dibutuhkan psychological attributes / traits yang disebut konstruk (construct) 
dikenal sebagai variabel laten. Sebuah tes psikologi harus berguna/ berlaku 
baik (misalnya, ada bukti untuk mendukung interpretasi tertentu dari hasil tes 
dan handal (yaitu, internal konsisten atau memberikan hasil yang konsisten 
dari waktu ke waktu, melintasi penilai, dll). Tes adalah kegiatan mengamati atau 
mengumpulkan sampel tingkah laku yang dimiliki individu secara sistematis 
dan terstandar. 
2 Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Kunci Jawaban
3 
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 
Konstruk adalah konsep hipotesis yang digunakan oleh para ahli yang beru-saha 
membangun teori untuk menjelaskan tingkah laku. Indikator dari suatu 
konstruk psikologis diperoleh melalui berbagai sumber seperti hasil-hasil pe-nelitian, 
teori, observasi, wawancara, elisitasi (terutama untuk konstruk sikap); 
lalu dinyatakan dalam definisi operasional. 
Alat pengukur merupakan alat bantu dalam tujuan keseluruhan penyeli-dikan 
psikologis dan tidak boleh diabaikan. Pengukuran berlaku untuk test ha-sil 
belajar dan sampai batas-batas tertentu juga bisa untuk test bakat. Untuk 
test sikap dan kepribadian dipergunakan istilah penilaian. Setiap penilaian pada 
hakekatnya dicakup oleh proses belajar seseorang individu yang menyangkut 
seluruh kepribadian, meliputi : pengalaman, sikap, minat, kematangan dan 
pertumbuhan serta kemampuannya. 
Jadi penilaian itu menyangkut seluruh kondisi kehidupan psikis maupun 
fisik di dalam situasi dan waktu tertentu (disebut sampel tingkah laku). Artinya, 
pada saat tes berlangsung, diharapkan data yang diperoleh merupakan rep-resentasi 
dari tingkah laku yang diukur secara keseluruhan. Konsekuensi dari 
pemahaman ini antara lain: 
a. Terkadang hasil tes tidak menggambarkan kondisi pisikologis individu 
(yang diukur) yang sebenarnya; 
b. Hasil tes sangat dipengaruhi oleh faktor situasional seperti kecemasan 
akan suasana tes itu sendiri, kesehatan, keberadaan lingkungan fisik, mis-alnya. 
ramai, panas dan sebagainya 
c. Hasil tes yang diambil pada suatu saat, belum tentu akan sama jika tes 
dilakukan lagi pada beberapa waktu kemudian (walaupun ini merupakan 
isu reliabililtas) 
d. Hasil tes belum tentu menggambarkan kondisi psikologis individu dalam 
segala konteks. 
Tes psikologi terdiri dari dua jenis, yaitu: 
a. Optimal Performance test: melihat kemampuan optimal individu 
b. Typical Performance test: memuat perasaan, sikap, minat, atau reak-si- 
reaksi situasional individu. Tes ini sering disebut sebagai inventory test. 
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Kunci Jawaban
4 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 
2. Ciri-ciri alat ukur 
a. Validitas 
Validitas menunjukan hasil test sesuai dengan kriteria yang dirumuskan. 
Validitas hanya berlaku untuk kriteria tertentu. Ada 3 validitas yaitu : 
1. Validitas semu : Hasilnya beraneka ragam dan tidak obyektif 
2. Validitas konten : Di gunakan untuk test hasil belajar 
3. Validitas empiris : Validitas yang memuaskan karena ada korelasi 
antara hasil dan kriteria test. Validitas empiris ada 2 yaitu validitas 
meramal dan status. 
b. Reabilitas 
Ketetapan dari nilai yang diperoleh sekelompok individu dalam kesempa-tan 
yang berbeda dengan test yang sama/item yang sama. Dipengaruhi 
oleh : koefisien stabilitas, ekuivalen dan homogenitas test 
c. Norma 
Norma merupakan status quo (tidak mutlak) dan disesuaikan dengan 
kondisi. Norma dipakai pada kelompok yang besar, representative, bahan 
test harus sama dengan bahan yang dijadikan norma. 
3. Langkah-langkah menyusun alat tes psikologis: 
a. Identifikasi tujuan penggunaan tes 
b. Identifikasi domain tingkah laku dan indikator-indikator yang mewakili 
konstruk 
c. Membuat test specification (kisi-kisi) 
d. Menulis item berdasarkan kisi-kisi dengan memperhatikan criteria penu-lisan 
item 
e. Review item dan merevisi item, berdasarkan definisi operasional dari kon-struk 
yang diukur, kisi-kisi dan kriteria penulisan item 
f. Melakukan uji coba: 
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Kunci Jawaban
5 
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 
1. Tentukan sampel yang mewakili populasi yang dituju untuk uji coba 
2. Administrasikan uji coba 
3. Pengujian psikometri: analisis item, uji validitas dan reliabilitas. 
4. Revisi item 
5. Kalau memungkinkan dan perlu, dilakukan uji coba lagi 
g. Susun norma untuk interpretasi skor 
h. Produksi alat tes psikologis baru 
4. Uji psikologi 
Dalam lapang psikologi diartikan suatu cara untuk mengetahui intelegensi, 
ketekunan, bakat, minat dengan tujuan untuk menyelidiki watak dan kemam-puan 
seseorang. Dilakukan dengan pemberian tugas untuk menyelesaikan se-suatu/ 
menelaah masalah tertentu. Suatu uji psikologi merupakan alat untuk 
menetapkan apakah faset dari kesan yang diperkirakan dari seseorang ada-lah 
benar menurut fakta atau untuk menggambarkan bermacam-macam faset 
dengan seobyektif mungkin. Test psikolgi dipakai untuk membedakan manusia 
normal dan abnormal. Test psikologi juga digunakan untuk meramalkan dan 
mendiagnosa. 
Menurut Dyer suatu test tidak pernah menunjukan tujuan akhir dari suatu 
penyelidikan karena : 
a. Suatu test tunggal tak cukup memberi gambaran mengenai suatu ke-mampuan, 
sifat atau sikap perseorangan. 
b. Bahwa test jangan dikirakan mutlak, abadi interpretasinya. 
c. Bahwa tak dapat dianggap suatu mesin yang dapat diputar begitu saja 
untuk mendapatkan suatu hasil. Tes adalah suatu penilaian manusia, hasil 
pemikiran manusia setelah daya upaya keras dan bukan sesuatu yang ber-sifat 
fisik belaka. 
5. Jenis-jenis Tes Psikologi 
a. Tes intelegensi, tes untuk mengukur kecakapan umum. Tes intelegensi 
mengandung tiga aspek kemampuan, yatu : kemampuan untuk memusat- 
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Kunci Jawaban
6 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 
kan kepada suatu masalah yang harus dipecahkan ; kemampuan melaku-kan 
adaptasi terhadap masalah yang dihadapinya dan kemampuan un-tuk 
mengadakan kritik, baik terhadap masalah maupun terhadap dirinya 
sendiri. Ada beberapa model seperti Binnet Test, Spearman Test, Thurstone 
Test. Tes-tes ini digunakan untuk mendeteksi beberapa ukuran intelegensi 
dengan IQ 
b. Tes kepribadian, dilakukan untuk mengetahui keadaan jasmani, tempera-men, 
sistem nilai dan sebagainya. Aspek-aspek yang diukur diantaranya : 
pengendalian diri, kepercayaan diri, hubungan interpersonal, komitmen, 
optimism, kemandirian, motivasi berprestasi, daya tahan terhadap stress, 
penyesuaian diri dan sebagainya. 
c. Tes bakat, hasilnya untuk memprediksi penampilan. Aspek-aspek yang di-ukur 
diantaranya : kemampuan berpikir, bekerja dengan angka, penalaran, 
visualisasi, kemampuan bahasa, penalaran dibidang mekanik dan kecepa-tan 
respon. 
d. Tes minat, biasanya dilakukan untuk memperkirakan minat individu dalam 
berbagai bidang pekerjaaan, antara lain: out door, mekanik, komputasi, 
keilmiahan, persuasi, artistic, kesastraan, music dan pelayanan social. 
Tes psikologi dikenal dengan nama psikotes, yang bertujuan untuk mengenali 
diri lebih obyektif, menerima keadaan diri secara obyektif, mampu mengemu-kaan 
berbagai aspek di dalam dirinya dan mampu mengelola informasi se-bagai 
dasar pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. 
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Kunci Jawaban
7 
Rangkuman 
Pengukuran, dsebut juga test, proses pengukuran berkenaan dengan 
mengkonstruksi, mengadministrasi dan penskoran test. Pengukuran psikologi 
merupakan pengukuran terhadap obyek psikologis yang disebut sebagai psycho-logical 
attributes atau psychological traits, yaitu ciri yang mewarnai atau melanda-si 
perilaku. Perilaku sendiri merupakan ungkapan atau ekspresi dari ciri tersebut, 
yang dapat diobservasi. 
Alat pengukur merupakan alat bantu dalam tujuan keseluruhan penyeli-dikan 
psikologis dan tidak boleh diabaikan. Tes psikologi terdiri dari optimal 
performance test dan typical performance test. Alat ukur yang digunakan harus 
memiliki validitas, reabilitas dan norma. Untuk membuat alat tes psikologi yang 
baik diperlukan langkah kegiatan yang berurutan dan berkesinambungan. 
Uji psikologi diartikan suatu cara untuk mengetahui : intelegensi, ketekunan, 
bakat, minat dengan tujuan untuk menyelidiki watak dan kemampuan seseorang. 
Test psikologi digunakan untuk meramalkan, mendiagnosa atau membedakan 
manusia normal dan abnormal. 
Tes psikologi dikenal dengan nama psikotes yang terdiri dari test intele-gensi, 
tes kepribadian, tes bakat dan tes minat. Tes psikologi bertujuan untuk 
mengenali diri individu secara obyektif dan mengungkap berbagai aspek dalam 
diri sebagi dasar pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. 
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Kunci Jawaban

More Related Content

What's hot

Intelegensi dan Kreativitas Pada Psikologi
Intelegensi dan Kreativitas Pada PsikologiIntelegensi dan Kreativitas Pada Psikologi
Intelegensi dan Kreativitas Pada PsikologiWidiastutiwiwi
 
Konsep biopsikologi
Konsep biopsikologiKonsep biopsikologi
Konsep biopsikologiMissty II
 
Tingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran Manusia
Tingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran ManusiaTingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran Manusia
Tingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran Manusiapjj_kemenkes
 
Proses keperawatan jiwa
Proses keperawatan jiwaProses keperawatan jiwa
Proses keperawatan jiwaAmalia Senja
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Dina Haya Sufya
 
Biopsikologi & Proses sensori-motorik
Biopsikologi & Proses sensori-motorikBiopsikologi & Proses sensori-motorik
Biopsikologi & Proses sensori-motorikpjj_kemenkes
 
Model konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaModel konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaNotesyaAAmanupunnyo
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianAfra Balqis
 
Falsafah keperawatan
Falsafah keperawatanFalsafah keperawatan
Falsafah keperawatanCahya
 
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan MasalahProses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalahpjj_kemenkes
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienzulindarisma
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanadeputra93
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiEndang20
 
Intelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan KreativitasIntelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan Kreativitaspjj_kemenkes
 
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav JungMakalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav JungRoyNal Rois Al-Khalim
 

What's hot (20)

Intelegensi dan Kreativitas Pada Psikologi
Intelegensi dan Kreativitas Pada PsikologiIntelegensi dan Kreativitas Pada Psikologi
Intelegensi dan Kreativitas Pada Psikologi
 
Konsep biopsikologi
Konsep biopsikologiKonsep biopsikologi
Konsep biopsikologi
 
Tingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran Manusia
Tingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran ManusiaTingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran Manusia
Tingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran Manusia
 
Proses Sensorik dan Motorik
Proses Sensorik dan MotorikProses Sensorik dan Motorik
Proses Sensorik dan Motorik
 
Proses keperawatan jiwa
Proses keperawatan jiwaProses keperawatan jiwa
Proses keperawatan jiwa
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
 
Biopsikologi & Proses sensori-motorik
Biopsikologi & Proses sensori-motorikBiopsikologi & Proses sensori-motorik
Biopsikologi & Proses sensori-motorik
 
Model konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaModel konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwa
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
 
Falsafah keperawatan
Falsafah keperawatanFalsafah keperawatan
Falsafah keperawatan
 
Evaluasi Keperawatan
Evaluasi KeperawatanEvaluasi Keperawatan
Evaluasi Keperawatan
 
psikologi dan kesehatan
psikologi dan kesehatanpsikologi dan kesehatan
psikologi dan kesehatan
 
Mekanisme pertahanan ego
Mekanisme pertahanan egoMekanisme pertahanan ego
Mekanisme pertahanan ego
 
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan MasalahProses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatan
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
 
Intelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan KreativitasIntelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan Kreativitas
 
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav JungMakalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
 
Konsep Kebutuhan Harga Diri
Konsep Kebutuhan Harga DiriKonsep Kebutuhan Harga Diri
Konsep Kebutuhan Harga Diri
 

Similar to Pengukuran dan Uji Psikologis

Pengukuran dan Uji Psikologis
Pengukuran dan Uji PsikologisPengukuran dan Uji Psikologis
Pengukuran dan Uji Psikologispjj_kemenkes
 
Psikologi modul 2 kb 4
Psikologi modul 2 kb 4Psikologi modul 2 kb 4
Psikologi modul 2 kb 4Uwes Chaeruman
 
Konstruksi Alat Ukur 1 - Pengantar Pengukuran.pptx
Konstruksi Alat Ukur 1 - Pengantar Pengukuran.pptxKonstruksi Alat Ukur 1 - Pengantar Pengukuran.pptx
Konstruksi Alat Ukur 1 - Pengantar Pengukuran.pptxDannyOntarioRusmono
 
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajarTeknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajarKumala Lestari
 
Tes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUD
Tes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUDTes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUD
Tes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUDAl Azhar Indonesia University
 
Konsep dasar evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
Konsep dasar evaluasi kegiatan bimbingan klasikalKonsep dasar evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
Konsep dasar evaluasi kegiatan bimbingan klasikalSunawan Sunawan
 
Pertemuan 2 pengukuran ss
Pertemuan 2   pengukuran ssPertemuan 2   pengukuran ss
Pertemuan 2 pengukuran ssFrihapma Semita
 
ringkasan peserta didik
ringkasan peserta didikringkasan peserta didik
ringkasan peserta didikDwi Rahayu
 
EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.ppt
EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.pptEVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.ppt
EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.pptKPMSukapura
 
Materi evaluasi pembelajaran Bahasa
Materi evaluasi pembelajaran BahasaMateri evaluasi pembelajaran Bahasa
Materi evaluasi pembelajaran BahasaDhoenny Ngerusuk
 

Similar to Pengukuran dan Uji Psikologis (20)

Pengukuran dan Uji Psikologis
Pengukuran dan Uji PsikologisPengukuran dan Uji Psikologis
Pengukuran dan Uji Psikologis
 
Psikologi modul 2 kb 4
Psikologi modul 2 kb 4Psikologi modul 2 kb 4
Psikologi modul 2 kb 4
 
Konstruksi Alat Ukur 1 - Pengantar Pengukuran.pptx
Konstruksi Alat Ukur 1 - Pengantar Pengukuran.pptxKonstruksi Alat Ukur 1 - Pengantar Pengukuran.pptx
Konstruksi Alat Ukur 1 - Pengantar Pengukuran.pptx
 
MAKALAH PSIKOMETRI.pdf
MAKALAH PSIKOMETRI.pdfMAKALAH PSIKOMETRI.pdf
MAKALAH PSIKOMETRI.pdf
 
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajarTeknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
 
Tes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUD
Tes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUDTes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUD
Tes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUD
 
Konsep dasar evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
Konsep dasar evaluasi kegiatan bimbingan klasikalKonsep dasar evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
Konsep dasar evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
 
Makalah pp baru fix
Makalah pp baru fixMakalah pp baru fix
Makalah pp baru fix
 
Makalah pp baru fix
Makalah pp baru fixMakalah pp baru fix
Makalah pp baru fix
 
Pertemuan 2 pengukuran ss
Pertemuan 2   pengukuran ssPertemuan 2   pengukuran ss
Pertemuan 2 pengukuran ss
 
Pertemuan 1 (1)
Pertemuan 1 (1)Pertemuan 1 (1)
Pertemuan 1 (1)
 
psikotes
psikotespsikotes
psikotes
 
Tes psikologi
Tes psikologiTes psikologi
Tes psikologi
 
TEKNIK PENILAIAN AUTENTIK
TEKNIK PENILAIAN AUTENTIKTEKNIK PENILAIAN AUTENTIK
TEKNIK PENILAIAN AUTENTIK
 
TEKNIK PENILAIAN AUTENTIK
TEKNIK PENILAIAN AUTENTIKTEKNIK PENILAIAN AUTENTIK
TEKNIK PENILAIAN AUTENTIK
 
Ppt pkn sd
Ppt pkn sd Ppt pkn sd
Ppt pkn sd
 
ringkasan peserta didik
ringkasan peserta didikringkasan peserta didik
ringkasan peserta didik
 
EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.ppt
EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.pptEVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.ppt
EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.ppt
 
Jenis jenis tes
Jenis jenis tesJenis jenis tes
Jenis jenis tes
 
Materi evaluasi pembelajaran Bahasa
Materi evaluasi pembelajaran BahasaMateri evaluasi pembelajaran Bahasa
Materi evaluasi pembelajaran Bahasa
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 

Pengukuran dan Uji Psikologis

  • 1. Uraian Materi 1. Pengertian Pengukuran dan uji psikologis Sebelum kita membahasa tentang pengkuran dan uji psikologis, kita pahami dulu apa yang dimaksud pengkuran ? Pengukuran bisa disebut juga test atau evaluasi yang menunjukkan satu nama atau satu makna, hanya bila disambungkan dengan permasalahan yang sesungguhnya akan berbeda arti. Proses pengukuran berkenaan dengan mengkonstruksi, mengadministrasi dan penskoran test. Perbedaan pengukuran dan penilaian adalah kegiatan yang dilakukan ter-hadap kemampuan dan kemajuan belajar, sedangkan penilaian adalah aktivitas yang dilakukan terhadap tingkah laku yang bersifat kualitatif. Pengukuran ber-laku untuk test hasil belajar dan sampai batas-batas tertentu juga untuk test bakat. Untuk test-test sikap dan kepribadian dipergunakan istilah penilaian. Tes psikologis adalah bidang yang ditandai dengan penggunaan contoh perilaku dalam rangka untuk menilai psikologis membangun, seperti fungsi kognitif dan emosional, tentang individu tertentu. Dengan demikian, pengukuran psikologi merupakan pengukuran dengan obyek psikologis tertentu. Objek pengukuran psikologi disebut sebagai psy-chological attributes atau psychological traits, yaitu ciri yang mewarnai atau melandasi perilaku. Perilaku sendiri merupakan ungkapan atau ekspresi dari ciri tersebut, yang dapat diobservasi. Namun tidak semua hal yang psikologis dapat diobservasi. Oleh karena itu dibutuhkan indikator-indikator yang mem-berikan tanda tentang derajat perilaku yang diukur. Agar indikator-indikator tersebut dapat didefinisikan dengan lebih tepat, dibutuhkan psychological attributes / traits yang disebut konstruk (construct) dikenal sebagai variabel laten. Sebuah tes psikologi harus berguna/ berlaku baik (misalnya, ada bukti untuk mendukung interpretasi tertentu dari hasil tes dan handal (yaitu, internal konsisten atau memberikan hasil yang konsisten dari waktu ke waktu, melintasi penilai, dll). Tes adalah kegiatan mengamati atau mengumpulkan sampel tingkah laku yang dimiliki individu secara sistematis dan terstandar. 2 Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Kunci Jawaban
  • 2. 3 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Konstruk adalah konsep hipotesis yang digunakan oleh para ahli yang beru-saha membangun teori untuk menjelaskan tingkah laku. Indikator dari suatu konstruk psikologis diperoleh melalui berbagai sumber seperti hasil-hasil pe-nelitian, teori, observasi, wawancara, elisitasi (terutama untuk konstruk sikap); lalu dinyatakan dalam definisi operasional. Alat pengukur merupakan alat bantu dalam tujuan keseluruhan penyeli-dikan psikologis dan tidak boleh diabaikan. Pengukuran berlaku untuk test ha-sil belajar dan sampai batas-batas tertentu juga bisa untuk test bakat. Untuk test sikap dan kepribadian dipergunakan istilah penilaian. Setiap penilaian pada hakekatnya dicakup oleh proses belajar seseorang individu yang menyangkut seluruh kepribadian, meliputi : pengalaman, sikap, minat, kematangan dan pertumbuhan serta kemampuannya. Jadi penilaian itu menyangkut seluruh kondisi kehidupan psikis maupun fisik di dalam situasi dan waktu tertentu (disebut sampel tingkah laku). Artinya, pada saat tes berlangsung, diharapkan data yang diperoleh merupakan rep-resentasi dari tingkah laku yang diukur secara keseluruhan. Konsekuensi dari pemahaman ini antara lain: a. Terkadang hasil tes tidak menggambarkan kondisi pisikologis individu (yang diukur) yang sebenarnya; b. Hasil tes sangat dipengaruhi oleh faktor situasional seperti kecemasan akan suasana tes itu sendiri, kesehatan, keberadaan lingkungan fisik, mis-alnya. ramai, panas dan sebagainya c. Hasil tes yang diambil pada suatu saat, belum tentu akan sama jika tes dilakukan lagi pada beberapa waktu kemudian (walaupun ini merupakan isu reliabililtas) d. Hasil tes belum tentu menggambarkan kondisi psikologis individu dalam segala konteks. Tes psikologi terdiri dari dua jenis, yaitu: a. Optimal Performance test: melihat kemampuan optimal individu b. Typical Performance test: memuat perasaan, sikap, minat, atau reak-si- reaksi situasional individu. Tes ini sering disebut sebagai inventory test. Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Kunci Jawaban
  • 3. 4 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 2. Ciri-ciri alat ukur a. Validitas Validitas menunjukan hasil test sesuai dengan kriteria yang dirumuskan. Validitas hanya berlaku untuk kriteria tertentu. Ada 3 validitas yaitu : 1. Validitas semu : Hasilnya beraneka ragam dan tidak obyektif 2. Validitas konten : Di gunakan untuk test hasil belajar 3. Validitas empiris : Validitas yang memuaskan karena ada korelasi antara hasil dan kriteria test. Validitas empiris ada 2 yaitu validitas meramal dan status. b. Reabilitas Ketetapan dari nilai yang diperoleh sekelompok individu dalam kesempa-tan yang berbeda dengan test yang sama/item yang sama. Dipengaruhi oleh : koefisien stabilitas, ekuivalen dan homogenitas test c. Norma Norma merupakan status quo (tidak mutlak) dan disesuaikan dengan kondisi. Norma dipakai pada kelompok yang besar, representative, bahan test harus sama dengan bahan yang dijadikan norma. 3. Langkah-langkah menyusun alat tes psikologis: a. Identifikasi tujuan penggunaan tes b. Identifikasi domain tingkah laku dan indikator-indikator yang mewakili konstruk c. Membuat test specification (kisi-kisi) d. Menulis item berdasarkan kisi-kisi dengan memperhatikan criteria penu-lisan item e. Review item dan merevisi item, berdasarkan definisi operasional dari kon-struk yang diukur, kisi-kisi dan kriteria penulisan item f. Melakukan uji coba: Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Kunci Jawaban
  • 4. 5 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 1. Tentukan sampel yang mewakili populasi yang dituju untuk uji coba 2. Administrasikan uji coba 3. Pengujian psikometri: analisis item, uji validitas dan reliabilitas. 4. Revisi item 5. Kalau memungkinkan dan perlu, dilakukan uji coba lagi g. Susun norma untuk interpretasi skor h. Produksi alat tes psikologis baru 4. Uji psikologi Dalam lapang psikologi diartikan suatu cara untuk mengetahui intelegensi, ketekunan, bakat, minat dengan tujuan untuk menyelidiki watak dan kemam-puan seseorang. Dilakukan dengan pemberian tugas untuk menyelesaikan se-suatu/ menelaah masalah tertentu. Suatu uji psikologi merupakan alat untuk menetapkan apakah faset dari kesan yang diperkirakan dari seseorang ada-lah benar menurut fakta atau untuk menggambarkan bermacam-macam faset dengan seobyektif mungkin. Test psikolgi dipakai untuk membedakan manusia normal dan abnormal. Test psikologi juga digunakan untuk meramalkan dan mendiagnosa. Menurut Dyer suatu test tidak pernah menunjukan tujuan akhir dari suatu penyelidikan karena : a. Suatu test tunggal tak cukup memberi gambaran mengenai suatu ke-mampuan, sifat atau sikap perseorangan. b. Bahwa test jangan dikirakan mutlak, abadi interpretasinya. c. Bahwa tak dapat dianggap suatu mesin yang dapat diputar begitu saja untuk mendapatkan suatu hasil. Tes adalah suatu penilaian manusia, hasil pemikiran manusia setelah daya upaya keras dan bukan sesuatu yang ber-sifat fisik belaka. 5. Jenis-jenis Tes Psikologi a. Tes intelegensi, tes untuk mengukur kecakapan umum. Tes intelegensi mengandung tiga aspek kemampuan, yatu : kemampuan untuk memusat- Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Kunci Jawaban
  • 5. 6 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan kan kepada suatu masalah yang harus dipecahkan ; kemampuan melaku-kan adaptasi terhadap masalah yang dihadapinya dan kemampuan un-tuk mengadakan kritik, baik terhadap masalah maupun terhadap dirinya sendiri. Ada beberapa model seperti Binnet Test, Spearman Test, Thurstone Test. Tes-tes ini digunakan untuk mendeteksi beberapa ukuran intelegensi dengan IQ b. Tes kepribadian, dilakukan untuk mengetahui keadaan jasmani, tempera-men, sistem nilai dan sebagainya. Aspek-aspek yang diukur diantaranya : pengendalian diri, kepercayaan diri, hubungan interpersonal, komitmen, optimism, kemandirian, motivasi berprestasi, daya tahan terhadap stress, penyesuaian diri dan sebagainya. c. Tes bakat, hasilnya untuk memprediksi penampilan. Aspek-aspek yang di-ukur diantaranya : kemampuan berpikir, bekerja dengan angka, penalaran, visualisasi, kemampuan bahasa, penalaran dibidang mekanik dan kecepa-tan respon. d. Tes minat, biasanya dilakukan untuk memperkirakan minat individu dalam berbagai bidang pekerjaaan, antara lain: out door, mekanik, komputasi, keilmiahan, persuasi, artistic, kesastraan, music dan pelayanan social. Tes psikologi dikenal dengan nama psikotes, yang bertujuan untuk mengenali diri lebih obyektif, menerima keadaan diri secara obyektif, mampu mengemu-kaan berbagai aspek di dalam dirinya dan mampu mengelola informasi se-bagai dasar pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Kunci Jawaban
  • 6. 7 Rangkuman Pengukuran, dsebut juga test, proses pengukuran berkenaan dengan mengkonstruksi, mengadministrasi dan penskoran test. Pengukuran psikologi merupakan pengukuran terhadap obyek psikologis yang disebut sebagai psycho-logical attributes atau psychological traits, yaitu ciri yang mewarnai atau melanda-si perilaku. Perilaku sendiri merupakan ungkapan atau ekspresi dari ciri tersebut, yang dapat diobservasi. Alat pengukur merupakan alat bantu dalam tujuan keseluruhan penyeli-dikan psikologis dan tidak boleh diabaikan. Tes psikologi terdiri dari optimal performance test dan typical performance test. Alat ukur yang digunakan harus memiliki validitas, reabilitas dan norma. Untuk membuat alat tes psikologi yang baik diperlukan langkah kegiatan yang berurutan dan berkesinambungan. Uji psikologi diartikan suatu cara untuk mengetahui : intelegensi, ketekunan, bakat, minat dengan tujuan untuk menyelidiki watak dan kemampuan seseorang. Test psikologi digunakan untuk meramalkan, mendiagnosa atau membedakan manusia normal dan abnormal. Tes psikologi dikenal dengan nama psikotes yang terdiri dari test intele-gensi, tes kepribadian, tes bakat dan tes minat. Tes psikologi bertujuan untuk mengenali diri individu secara obyektif dan mengungkap berbagai aspek dalam diri sebagi dasar pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Kunci Jawaban