SlideShare a Scribd company logo
Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018
FORMAT-FORMAT MEDIA
Oleh: Sunawan, Ph.D.
a. Visual
Media visual tidak memerlukan peralatan atau perkakas khusus untuk
menampilkannya. Jenis media ini mampu menjadikan gagasan atau informasi yang
awalnya abstrak menjadi kongkrit. Suatu gagasan atau informasi yang semula hanya
bisa dibayangkan secara imajinatif di dalam mental, menjadi sesuatu yang lebih nyata.
Hal ini memberi keuntungan bagi siswa dalam mengikuti bimbingan klasikal, di mana
siswa lebih mudah dalam memahami suatu gagasan atau objek tertentu dan sekaligus
lebih akurat dalam membuat evaluasi atau penilaian tentang suatu objek. Lebih lanjut,
media visual sangat bermanfaat bagi konselor ketika dalam kegiatan bimbingan
klasikalnya memiliki tujuan bimbingan klasikal yang menuntut siswa mengidentifikasi
orang, benda, atau tempat, dan semua proses kognitif yang melibatkan gagasan atau
informasi yang kompleks yang dapat digambarkan dengan diagram atau model.
Jenis media visual mencakup gambar diam, gambar (termasuk sketas dan
diagram), bagan, grafik, poster, dan kartun (Smaldino, Lowther, & Russel, 2008).
Berikut ini paparan untuk setiap jenis media visual.
1) Gambar diam, yakni representasi foto-grafis (atau seperti foto) dari orang,
tempat, atau benda. Gambar diam banyak ditemukan dalam buku-buku,
majalah, koran, katalog, dan kalender. Gambar diam juga dapat berupa bahan
cetakan belajar atau ilustrasi yang berukuran besar yang dicetak pada material
tahan lama, misalnya seukuran X-banner. Foto-foto yang diperoleh dari
internet, hasil kunjungan ke objek-objek tertentu, foto bidikan dari kejadian
atau fenomena tertentu dapat digunakan sebagai bahan media gambar diam.
Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018
Gambar 2. Masa perkembangan karir dan maknanya
(Gambar berbagai sumber)
Masa Lanjut Usia
Masa Berkarir
Masa Sekolah
Mana Pilihanmu?
Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018
Oleh karena itu, dalam kegiatan bimbingan klasikal, terutama saat
memanfaatkan gambar diam, konselor diharapkan dapat mendorong para siswa
membaca gambar tersebut secara lebih seksama sehingga dapat memperdalam
penghayatan dan pemahaman tentang suatu gagasan atau informasi yang
sedang dibahas. Dalam kegiatan bimbingan klasikal, gambar diam sangat
penting untuk dimanfaatkan. Sebagai contoh, saat konselor membahas tentang
pentingnya mempersiapkan karir semenjak sekolah. Guna memenuhi keperluan
tersebut, konselor dapat menyajikan gambar diam tentang manusia sukses dan
kurang sukses di masa tua, masa produktif, masa persiapan karir (awal dewasa
awal), dan masa sekolah. Siswa, kemudian, diminta untuk mencermati dan
mengamati betul gambar tersebut beserta background-nya dan memberikan
komentar serta evaluasi tentang kondisi mana yang layak diperjuangkan (lihat
Gambar 2).
2) Bagan (charts) atau diagram, adalah reprentasi visual dari hubungan antar
konsep atau gagasan yang abstrak, seperti kronologis, kuantitas, dan hierarki.
Setiap bagan, dalam penggunaannya, seharusnya dimanfaatkan untuk
menyampaikan satu konsep atau konfigurasi konsep. Oleh karena itu, dalam
pembuatan atau pemilihannya konselor dituntut untuk memastikan jumlah
bahan visual yang disajikan dan informasi verbal atau kata-kata. Jumlah
informasi visual dan verbal atau kata-kata yang terlalu banyak sangat berpotensi
membingungkan siswa. Di samping itu, pola pengorganisasian antara bahan
visual dengan kata-kata juga menentukan; pengorganisasian yang berantakan
atau tidak terpola secara sistematis sangat membingungkan bagi siswa untuk
memaknai pesan utama dari bagan tersebut. Gambar … menunjukkan contoh
bagan.
Terdapat lima jenis-jenis bagan yang dapat dijabarkan sebagai berikut:
(1) Bagan organisasi, yang menampilkan struktur suatu organisasi yang diikuti
pola hubungan antar komponen organisasi beserta sistem komando atau
instruksi (lihat Gambar 3).
Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018
Gambar 3. Contoh bagan organisasi
(Sumber: http://bksuharso50.blogspot.com/2014/06/struktur-organisasi-
pelayanan-bimbingan_10.html)
(2) Bagan klasifikasi, merupakan bagan yang sama seperti bagan organisasi
tetapi lebih untuk mengelompokkan atau mengkategorisasikan benda,
kejadian, spesies. Dalam bimbingan klasikal, bagan klasifikasi dapat
digunakan untuk menjelaskan pengelompokkan emosi (lihat Gambar 4).
Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018
Gambar 4. Klasifikasi emosi
(Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/c/ce/Plutchik-
wheel.svg)
(3) Time line, merupakan bagan yang menggambarkan hubungan kronologis
antar kejadian secara berurutan atau hubungan orang dengan kejadian
tersebut. Tegasnya, time line sangat bermanfaat untuk merangkum
serangkaian kejadian (lihat Gambar 5).
Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018
Gambar 5 Contoh timeline perjuangan kemerdekaan
(Sumber: http://www.visualcerdasindonesia.com/designs/5)
(4) Bagan tabular, merupakan bagan yang berupa tabel yang berisi informasi
numerik atau data (lihat Gambar 6).
Gambar 6. Contoh tabel data kemiskinan
Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018
(5) Bagan alir (flowchart), merupakan suatu bagan yang menggambarkan suatu
urutan, alur suatu prosedur atau aliran suatu proses. Bagan alir memberi
visualisasi tentang bagaimana suatu sub-proses saling terkait dengan sub-
proses lainnya sehingga membentuk suatu prosedur (lihat Gambar 7).
Gambar 7. Contoh flowchar problem solving
(Sumber: https://weredraggor.deviantart.com/art/Problem-Solving-
Flowchart-75323237)
3) Grafik, merupakan representasi visual dari data angka-angka. Grafik hubungan
antara unit-unit data dan bagaimana pola kecenderungannya. Dalam bimbingan
klasikal, data yang disajikan dalam bentuk grafik akan lebih cepat ditafsirkan
dan dipahami dibandingkan dalam bentuk tabel. Ada empat jenis grafik, yakni
garis, batang, lingkaran dan gambar (lihat Gambar 8).
Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018
Gambar 8 Contoh grafik garis
(Sumber: https://aws-dist.brta.in/2018-
04/1025x1289_7789e17f9e0b2d9a3fe68fffb79f8599591a8ef4.png)
Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018
Gambar 9 Contoh grafik batang
(Sumber: https://www.novazakiya.com/2016/05/indonesia-krisis-moral.html)
Gambar 10. Contoh grafik lingkaran
(Sumber: https://beritagar.id/artikel/berita/kasus-anak-berhadapan-dengan-
hukum-tetap-tertinggi)
Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018
Gambar 11. Contoh grafik gambar
(Sumber: http://jenniffer.blackivy.co/cyber-bullying-essays.html)
Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018
4) Poster, merupakan media yang mengkombinasikan visual dari gambar, garis,
warna dan kata untuk menarik dan mempertahankan perhatian audien yang
cukup lama guna mengkomunikasikan pesan singkat, biasanya pesan yang
bersifat persuasif. Dalam konteks bimbingan klasikal, poster dapat digunakan
untuk menstimulasi minat tentang topik baru, mengembangkan kemampuan
sosial, menyampaikan suatu kejadian khusus, memotivasi siswa, dan
mendorong siswa untuk belajar lebih efektif. Keunggulan poster adalah pada
kemampuannya menarik perhatian audien dan memberikan pesan yang singkat
serta mudah dipahami. Sayangnya, kelemahan poster adalah cenderung mudah
untuk diabaikan setelah sekali orang pernah melihat dan memahami
maksudnya. Oleh karena itu, poster idealnya tidak dipajang dalam waktu yang
lama.
Gambar 12. Contoh poster
(Sumber: https://satujam.com/contoh-poster-pendidikan/)
Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018
Media visual digunakan ketika: a) berusaha menyederhanakan konsep-konsep
yang kompleks, b) menunjukkan hubungan antar variabel atau konsep, c)
menggambarkan suatu proses atau prosedur, d) merangsang dan mengembangkan
minat siswa untuk mengikuti bimbingan klasikal, e) mendorong kreativitas siswa.
Namun demikian, media visual non proyektif memiliki segenap kelebihan dan
kekurangan. Berikut ini kelebihan media proyektif.
1) Tersedia dengan mudah. Di era informasi ini bahan-bahan media visual banyak
tersedia baik secara cetak maupun digital yang diakses melalui internet.
2) Tidak mahal.
3) Tidak dibutuhkan perlengkapan khusus.
4) Mudah digunakan.
5) Banyak konten media visual yang relevan dengan topik bimbingan klasikal.
6) Penyederhanaan gagasan yang rumit.
Adapun kekurangan media visual adalah sebagai berikut:
1) Ketahanan, media visual versi cetak sangat rentan untuk rusak, sementara yang
versi digital sangat rentan untuk hilang, entah karena kerusakan pada media
penyimpanan ataukah virus dan fakto lainnya.
2) Penyimpanan, jumlah yang banyak dari media visual baik versi cetak maupun
digital menjadi tantangan tersendiri. Penyimpanan yang tidak memadai
menjadikan media visual rusak atau dimusnahkan.
3) Ukurannya sangat mungkin untuk terlalu kecil untuk dilihat sekelompok siswa.
b. Multimedia dan hypermedia. Multimedia merupakan berbagai macam media
(multiple media). Secara spesifik multimedia dapat didefinisikan sebagai
kombinasi berbagai format media, mulai dari gambar, suara, dan animasi yang
bertujuan untuk mengkomunikasikan suatu informasi (Mayer, 2001). Adapun
hypermedia merupakan media yang terhubung. Secara khusus, hypermedia dapat
didefinisikan sebagai berbagai format media (visual, suara, potensi animasi, dan
lain-lain) yang saling terkoneksi melalui hypertext dalam membahas suatu topik
Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018
(Jacobson, 2008). Saat ini banyak produk multimedia dan hypermedia yang dapat
diaplikasikan untuk kegiatan pengajaran di berbagai bidang studi, seperti
ensiklopedi digital Microsoft Encarta (Microsoft Corporation, 1993-2009) yang
dikembangkan dalam format hypermedia. Namun, dalam konteks bimbingan
klasikal, masih belum banyak produk-produk multimedia dan hypermedia
profesional yang beredar di pasaran.
Terdapat dua macam multimedia, yakni multimedia linier dan multimedia
interaktif/non-linear. Multimedia linier menyajikan konten-konten multimedia
tanpa ada menu atau pilihan navigasi. Hal ini membuat penonton tidak memiliki
kontrol apapun dan multimedia ditonton sama halnya seperti film. Jenis multimedia
interaktif memberikan kontrol kepada penonton sehingga mereka memiliki kontrol
untuk menentukan konten yang hendak diakses dari multimedia tersebut. Film,
video, maupun televisi merupakan bentuk dari media linear, sedangkan hypermedia
merupakan salah satu bentuk dari konten yang bersifat non-linier.
Multimedia dan hypermedia memiliki kelebihan yang berupa: a) meningkatkan
motivasi siswa dalam belajar, b) memberikan fleksibilitas bagi siswa untuk belajar
karena siswa dapat mengakses topik-topik hypermedia sesuai dengan
kebutuhannya, c) mengembangkan keterampilan berpikir kritis, metakognitif, dan
kreatif. Namun kelemahan multimedia dan hypermedia adalah: a) Hak cipta,
konselor dan siswa perlu mengeluarkan dana untuk dapat mengakses produk
multimedia atau hypermedia yang profesional, b) ekspektasi konselor dan siswa
yang terlalu tinggi dari penggunaan multimedia dan hypermedia, misalnya dengan
menggunakan multimedia belajar jadi mudah dan tidak perlu banyak usaha, c)
kompleksitas produk multimedia menuntut siswa memiliki pengetahuan dasar
dalam penggunaan multimedia, dan d) kurang terstruktur (terutama untuk
multimedia non-linier) yang membuat siswa menjadi bingung (learning
disorientation) dalam mengikuti navigasi atau mempelajari produk multimedia.
Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018
c. Simulasi dan game
Media simulasi dan permainan (game) merupakan bentuk lain dari multimedia
yang disajikan secara non-linear atau interaktif. Hal ini dikarenakan dalam game
dan simulasi berbasis game mengkombinasikan antara format visual, audio, verbal,
dan lain-lain. Sebagaimana multimedia dan hypermedia, sampai saat ini masih
terbatas aplikasi game yang dapat dimanfaatkan untuk bimbingan klasikal. Namun,
oleh karena penelitian dan pengembangan tentang multimedia, game, dan
hypermedia, maka konselor perlu mengenal jenis media ini. Harapannya, ketika
ada produk multimedia yang dapat diaplikasikan konselor, maka konselor melihat
adanya peluang kontribusinya terhadap kegiatan bimbingan klasikal. Prinsip
penggunaan game dan simulasi dalam bimbingan klasikal adalah: a) siswa
dipastikan memahami tujuan belajar dari penggunaan game, b) siswa memahami
aturan dan prosedur dalam memainkan game, termasuk hukuman atas
pelanggarannya, c) pastikan penggunaan game telah terpadu dengan keseluruhan
tahapan bimbingan klasikal sehingga siswa terlibat dalam game secara adaptif, dan
d) berikan penjelasan atau diskusi singkat tentang kesimpulan dari penggunaan
game. Ada beberapa kriteria pemilihan game yang baik untuk diaplikasikan dalam
bimbingan klasikal, yakni: a) navigasinya mudah, b) konten dan materi dalam game
didasari pengetahuan yang jelas, c) artistik dan estetik, d) media yang terintegrasi
dengan keterampilan dan pengetahuan yang menjadi tujuan bimbingan klasikal,
dan e) game memenuhi kebutuhan siswa untuk belajar (Heinich, dkk., 1993).
Akhirnya, penggunaan game dalam bimbingan klasikal memiliki keunggulan
sebagai berikut:
1) Memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang konten atau topik yang
dibahas dalam bimbingan klasikal
2) Mampu menjelaskan konsep atau objek yang abstrak menjadi kongkrit
3) Membantu konselor untuk membuat siswa lebih mudah memahami konten atau
materi bimbingan klasikal
Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018
4) Mendorong siswa lebih berpartisipasi dalam bimbingan klasikal dan
memberikan kesan yang mendalam terhadap meteri bimbingan klasikal yang
dipelajari
5) Memberikan lingkungan belajar yang kondusif karena siswa berinteraksi dalam
lingkungan belajar yang mendekati nyata
6) Mengembangkan sikap, afeksi, kognisi dan psikomotorik siswa sekaligus
Kecenderungan penggunaan media dan bahan pembelajaran saat ini dan di masa
mendatang akan semakin terdigitalisir dalam sistem elektronik. Hal ini sesuai dengan
perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih dan semua aspek kehidupan
memanfaatkan teknologi digital. Keunggulan utama dari penggunaan teknologi digital
dalam pengembangan media adalah interkoneksi. Artinya, suatu media yang disusun
akan mudah untuk dikaitkan dan dihubungkan dengan media yang lain. Di samping itu,
tingkat kepraktiksan hingga berkembangnya berbagai aplikasi pengembangan media
digital membuat digitalisasi media tidak bisa dielakkan. Situasi ini memungkinkan
konselor untuk mampu menciptakan media bimbingan klasikal yang semakin kreatif.

More Related Content

What's hot

LK 1 identivikasi maslah siklus 2.docx
LK 1 identivikasi maslah siklus 2.docxLK 1 identivikasi maslah siklus 2.docx
LK 1 identivikasi maslah siklus 2.docx
rimaazhar21
 
Refleksi dan rencana tindak lanjut
Refleksi dan rencana tindak lanjutRefleksi dan rencana tindak lanjut
Refleksi dan rencana tindak lanjut
AlpiZaidah
 
Makalah Prinsip Fleksibilitas
Makalah Prinsip FleksibilitasMakalah Prinsip Fleksibilitas
Makalah Prinsip Fleksibilitas
Dedy Wiranto
 
Kelompok 5_TBPP_Ruang Kolaborasi (Topik 1) (1).pdf
Kelompok 5_TBPP_Ruang Kolaborasi (Topik 1) (1).pdfKelompok 5_TBPP_Ruang Kolaborasi (Topik 1) (1).pdf
Kelompok 5_TBPP_Ruang Kolaborasi (Topik 1) (1).pdf
zhenkekamahendra
 
Laporan observasi ppl
Laporan observasi pplLaporan observasi ppl
Laporan observasi ppl
Mut Mu3tiah
 
Koneksi Antar Materi-PB-T4.pdf
Koneksi Antar Materi-PB-T4.pdfKoneksi Antar Materi-PB-T4.pdf
Koneksi Antar Materi-PB-T4.pdf
HanyLuvya
 
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (1) (1).docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi  (1) (1).docxLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi  (1) (1).docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (1) (1).docx
IdaRoyanti3
 
KELOMPOK 7 RUANG KOLABORASI TEKNOLOGI BARU DALAM PEMBELAJARAN (1).pptx
KELOMPOK 7 RUANG KOLABORASI TEKNOLOGI BARU DALAM PEMBELAJARAN (1).pptxKELOMPOK 7 RUANG KOLABORASI TEKNOLOGI BARU DALAM PEMBELAJARAN (1).pptx
KELOMPOK 7 RUANG KOLABORASI TEKNOLOGI BARU DALAM PEMBELAJARAN (1).pptx
MEkoDaris
 
Power point ptk
Power point ptkPower point ptk
Power point ptkyultaerma
 
Perencanaan Asesmen Diagnostik.docx
Perencanaan Asesmen Diagnostik.docxPerencanaan Asesmen Diagnostik.docx
Perencanaan Asesmen Diagnostik.docx
MNurulKafid
 
Kel 1 Menjelaskan.pdf
Kel 1 Menjelaskan.pdfKel 1 Menjelaskan.pdf
Kel 1 Menjelaskan.pdf
AhmadFaiz391311
 
unggah ruang kolaborasi topik 4 perlu edit.docx
unggah ruang kolaborasi topik 4 perlu edit.docxunggah ruang kolaborasi topik 4 perlu edit.docx
unggah ruang kolaborasi topik 4 perlu edit.docx
UMIZAENAB1
 
Format perencanaan perbaikan pembelajaran
Format perencanaan perbaikan pembelajaranFormat perencanaan perbaikan pembelajaran
Format perencanaan perbaikan pembelajaranOperator Warnet Vast Raha
 
LK. 1.1. Identifikasi Masalah_ida nurlaila.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah_ida nurlaila.pdfLK. 1.1. Identifikasi Masalah_ida nurlaila.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah_ida nurlaila.pdf
IdaNurlaila4
 
LK 2.3 Rencana Aksi (1).pdf
LK 2.3 Rencana Aksi (1).pdfLK 2.3 Rencana Aksi (1).pdf
LK 2.3 Rencana Aksi (1).pdf
MariaGoretiBGening
 
Laporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNG
Laporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNGLaporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNG
Laporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNG
Muhamad Yogi
 
Topik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptx
Topik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptxTopik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptx
Topik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptx
NantaAgga1
 
2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docx
2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docx2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docx
2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docx
Nurhasanah213373
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah mutia.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah mutia.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah mutia.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah mutia.docx
mutia171878
 

What's hot (20)

LK 1 identivikasi maslah siklus 2.docx
LK 1 identivikasi maslah siklus 2.docxLK 1 identivikasi maslah siklus 2.docx
LK 1 identivikasi maslah siklus 2.docx
 
Refleksi dan rencana tindak lanjut
Refleksi dan rencana tindak lanjutRefleksi dan rencana tindak lanjut
Refleksi dan rencana tindak lanjut
 
Makalah Prinsip Fleksibilitas
Makalah Prinsip FleksibilitasMakalah Prinsip Fleksibilitas
Makalah Prinsip Fleksibilitas
 
Kelompok 5_TBPP_Ruang Kolaborasi (Topik 1) (1).pdf
Kelompok 5_TBPP_Ruang Kolaborasi (Topik 1) (1).pdfKelompok 5_TBPP_Ruang Kolaborasi (Topik 1) (1).pdf
Kelompok 5_TBPP_Ruang Kolaborasi (Topik 1) (1).pdf
 
Laporan observasi ppl
Laporan observasi pplLaporan observasi ppl
Laporan observasi ppl
 
Koneksi Antar Materi-PB-T4.pdf
Koneksi Antar Materi-PB-T4.pdfKoneksi Antar Materi-PB-T4.pdf
Koneksi Antar Materi-PB-T4.pdf
 
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (1) (1).docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi  (1) (1).docxLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi  (1) (1).docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (1) (1).docx
 
KELOMPOK 7 RUANG KOLABORASI TEKNOLOGI BARU DALAM PEMBELAJARAN (1).pptx
KELOMPOK 7 RUANG KOLABORASI TEKNOLOGI BARU DALAM PEMBELAJARAN (1).pptxKELOMPOK 7 RUANG KOLABORASI TEKNOLOGI BARU DALAM PEMBELAJARAN (1).pptx
KELOMPOK 7 RUANG KOLABORASI TEKNOLOGI BARU DALAM PEMBELAJARAN (1).pptx
 
Power point ptk
Power point ptkPower point ptk
Power point ptk
 
Perencanaan Asesmen Diagnostik.docx
Perencanaan Asesmen Diagnostik.docxPerencanaan Asesmen Diagnostik.docx
Perencanaan Asesmen Diagnostik.docx
 
Kel 1 Menjelaskan.pdf
Kel 1 Menjelaskan.pdfKel 1 Menjelaskan.pdf
Kel 1 Menjelaskan.pdf
 
Oliva
OlivaOliva
Oliva
 
unggah ruang kolaborasi topik 4 perlu edit.docx
unggah ruang kolaborasi topik 4 perlu edit.docxunggah ruang kolaborasi topik 4 perlu edit.docx
unggah ruang kolaborasi topik 4 perlu edit.docx
 
Format perencanaan perbaikan pembelajaran
Format perencanaan perbaikan pembelajaranFormat perencanaan perbaikan pembelajaran
Format perencanaan perbaikan pembelajaran
 
LK. 1.1. Identifikasi Masalah_ida nurlaila.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah_ida nurlaila.pdfLK. 1.1. Identifikasi Masalah_ida nurlaila.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah_ida nurlaila.pdf
 
LK 2.3 Rencana Aksi (1).pdf
LK 2.3 Rencana Aksi (1).pdfLK 2.3 Rencana Aksi (1).pdf
LK 2.3 Rencana Aksi (1).pdf
 
Laporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNG
Laporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNGLaporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNG
Laporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNG
 
Topik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptx
Topik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptxTopik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptx
Topik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptx
 
2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docx
2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docx2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docx
2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docx
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah mutia.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah mutia.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah mutia.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah mutia.docx
 

Similar to Format format media

Laporan kelompok 4
Laporan kelompok 4Laporan kelompok 4
Laporan kelompok 4
Ikha Dhiasarii
 
Makalah media pembelajaran bahasa
Makalah media pembelajaran bahasaMakalah media pembelajaran bahasa
Makalah media pembelajaran bahasaSeptian Muna Barakati
 
Reina nurfajar sukmawati 1000556 ppt tugas 1
Reina nurfajar sukmawati 1000556 ppt tugas 1Reina nurfajar sukmawati 1000556 ppt tugas 1
Reina nurfajar sukmawati 1000556 ppt tugas 1Reina Sukma
 
Rekabentuk visual
Rekabentuk visualRekabentuk visual
Rekabentuk visualsahronzulkepli
 
Rekabentuk Visual
Rekabentuk VisualRekabentuk Visual
Rekabentuk Visualsahronzulkepli
 
media visual non proyeksi
media visual non proyeksimedia visual non proyeksi
media visual non proyeksi
fatimatuz_zahra
 
Tugas ke-1
Tugas ke-1Tugas ke-1
Tugas ke-1
irmaayunda_riadini
 
Media ppt
Media pptMedia ppt
Media ppt
Iin Indriani
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
zoulexa
 
Media pembelajaran kelompok 1
Media pembelajaran kelompok 1Media pembelajaran kelompok 1
Media pembelajaran kelompok 1
diningsihatika
 
MEDIA PEMBELAJARAN (DIAGRAM)
MEDIA PEMBELAJARAN (DIAGRAM)MEDIA PEMBELAJARAN (DIAGRAM)
MEDIA PEMBELAJARAN (DIAGRAM)johnbandid
 
Modul media pembelajaran Kelompok 5 media grafis
Modul media pembelajaran Kelompok 5 media grafisModul media pembelajaran Kelompok 5 media grafis
Modul media pembelajaran Kelompok 5 media grafis
NurvinaIntan
 
Kelompok 5 media pembelajaran
Kelompok 5 media pembelajaranKelompok 5 media pembelajaran
Kelompok 5 media pembelajaran
Najmimunir
 
Tugas 1 media pembelajaran
Tugas 1 media pembelajaranTugas 1 media pembelajaran
Tugas 1 media pembelajarankhalilgibran
 
Media Ajar 3 Dimensi
Media Ajar 3 DimensiMedia Ajar 3 Dimensi
Media Ajar 3 Dimensi
Hariyatunnisa Ahmad
 
Penggunaan Media Pembelajaran
Penggunaan Media Pembelajaran Penggunaan Media Pembelajaran
Penggunaan Media Pembelajaran
fairuz khairunniesa
 
Media visual
Media visualMedia visual
Media visualifalatifa
 
Bab 2 08513241018
Bab 2   08513241018Bab 2   08513241018
Bab 2 08513241018
saomaoma2299
 
Review buku Media Pembelajaran
Review buku Media PembelajaranReview buku Media Pembelajaran
Review buku Media Pembelajaran
dhea_nattasha
 

Similar to Format format media (20)

Laporan kelompok 4
Laporan kelompok 4Laporan kelompok 4
Laporan kelompok 4
 
Makalah media pembelajaran bahasa
Makalah media pembelajaran bahasaMakalah media pembelajaran bahasa
Makalah media pembelajaran bahasa
 
Reina nurfajar sukmawati 1000556 ppt tugas 1
Reina nurfajar sukmawati 1000556 ppt tugas 1Reina nurfajar sukmawati 1000556 ppt tugas 1
Reina nurfajar sukmawati 1000556 ppt tugas 1
 
Makalah media pembelajaran bahasa
Makalah media pembelajaran bahasaMakalah media pembelajaran bahasa
Makalah media pembelajaran bahasa
 
Rekabentuk visual
Rekabentuk visualRekabentuk visual
Rekabentuk visual
 
Rekabentuk Visual
Rekabentuk VisualRekabentuk Visual
Rekabentuk Visual
 
media visual non proyeksi
media visual non proyeksimedia visual non proyeksi
media visual non proyeksi
 
Tugas ke-1
Tugas ke-1Tugas ke-1
Tugas ke-1
 
Media ppt
Media pptMedia ppt
Media ppt
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Media pembelajaran kelompok 1
Media pembelajaran kelompok 1Media pembelajaran kelompok 1
Media pembelajaran kelompok 1
 
MEDIA PEMBELAJARAN (DIAGRAM)
MEDIA PEMBELAJARAN (DIAGRAM)MEDIA PEMBELAJARAN (DIAGRAM)
MEDIA PEMBELAJARAN (DIAGRAM)
 
Modul media pembelajaran Kelompok 5 media grafis
Modul media pembelajaran Kelompok 5 media grafisModul media pembelajaran Kelompok 5 media grafis
Modul media pembelajaran Kelompok 5 media grafis
 
Kelompok 5 media pembelajaran
Kelompok 5 media pembelajaranKelompok 5 media pembelajaran
Kelompok 5 media pembelajaran
 
Tugas 1 media pembelajaran
Tugas 1 media pembelajaranTugas 1 media pembelajaran
Tugas 1 media pembelajaran
 
Media Ajar 3 Dimensi
Media Ajar 3 DimensiMedia Ajar 3 Dimensi
Media Ajar 3 Dimensi
 
Penggunaan Media Pembelajaran
Penggunaan Media Pembelajaran Penggunaan Media Pembelajaran
Penggunaan Media Pembelajaran
 
Media visual
Media visualMedia visual
Media visual
 
Bab 2 08513241018
Bab 2   08513241018Bab 2   08513241018
Bab 2 08513241018
 
Review buku Media Pembelajaran
Review buku Media PembelajaranReview buku Media Pembelajaran
Review buku Media Pembelajaran
 

More from Sunawan Sunawan

Tugas kegiatan belajar 4
Tugas kegiatan belajar 4Tugas kegiatan belajar 4
Tugas kegiatan belajar 4
Sunawan Sunawan
 
Tugas kegiatan belajar 3
Tugas kegiatan belajar 3Tugas kegiatan belajar 3
Tugas kegiatan belajar 3
Sunawan Sunawan
 
Konsep dasar media
Konsep dasar mediaKonsep dasar media
Konsep dasar media
Sunawan Sunawan
 
Konsep dasar manajemen kelas
Konsep dasar manajemen kelasKonsep dasar manajemen kelas
Konsep dasar manajemen kelas
Sunawan Sunawan
 
Konsep dasar evaluasi bimbingan klasikal
Konsep dasar evaluasi bimbingan klasikalKonsep dasar evaluasi bimbingan klasikal
Konsep dasar evaluasi bimbingan klasikal
Sunawan Sunawan
 
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelas
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelasHal hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelas
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelas
Sunawan Sunawan
 
Tugas kegiatan belajar 2
Tugas kegiatan belajar 2Tugas kegiatan belajar 2
Tugas kegiatan belajar 2
Sunawan Sunawan
 
Tugas kegiatan belajar 1
Tugas kegiatan belajar 1Tugas kegiatan belajar 1
Tugas kegiatan belajar 1
Sunawan Sunawan
 
Tahapan dalam memilih media
Tahapan dalam memilih mediaTahapan dalam memilih media
Tahapan dalam memilih media
Sunawan Sunawan
 
Prosedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
Prosedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikalProsedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
Prosedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
Sunawan Sunawan
 
Pertimbangan pemilihan metode bimbingan klasikal
Pertimbangan pemilihan metode bimbingan klasikalPertimbangan pemilihan metode bimbingan klasikal
Pertimbangan pemilihan metode bimbingan klasikal
Sunawan Sunawan
 
Pendekatan sistematis dalam manajemen kelas
Pendekatan sistematis dalam manajemen kelasPendekatan sistematis dalam manajemen kelas
Pendekatan sistematis dalam manajemen kelas
Sunawan Sunawan
 
Metode pengajaran langsung
Metode pengajaran langsungMetode pengajaran langsung
Metode pengajaran langsung
Sunawan Sunawan
 
Metode pengajaran konstruktivistik
Metode pengajaran konstruktivistikMetode pengajaran konstruktivistik
Metode pengajaran konstruktivistik
Sunawan Sunawan
 
Metode pengajaran kelompok
Metode pengajaran kelompokMetode pengajaran kelompok
Metode pengajaran kelompok
Sunawan Sunawan
 
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikalMetode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
Sunawan Sunawan
 
Konsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
Konsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikalKonsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
Konsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
Sunawan Sunawan
 
Konsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikal.docx
Konsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikal.docxKonsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikal.docx
Konsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikal.docx
Sunawan Sunawan
 
Konsep dasar media dalam bimbingan klasikal
Konsep dasar media dalam bimbingan klasikalKonsep dasar media dalam bimbingan klasikal
Konsep dasar media dalam bimbingan klasikal
Sunawan Sunawan
 
Konsep dasar manajemen kelas
Konsep dasar manajemen kelasKonsep dasar manajemen kelas
Konsep dasar manajemen kelas
Sunawan Sunawan
 

More from Sunawan Sunawan (20)

Tugas kegiatan belajar 4
Tugas kegiatan belajar 4Tugas kegiatan belajar 4
Tugas kegiatan belajar 4
 
Tugas kegiatan belajar 3
Tugas kegiatan belajar 3Tugas kegiatan belajar 3
Tugas kegiatan belajar 3
 
Konsep dasar media
Konsep dasar mediaKonsep dasar media
Konsep dasar media
 
Konsep dasar manajemen kelas
Konsep dasar manajemen kelasKonsep dasar manajemen kelas
Konsep dasar manajemen kelas
 
Konsep dasar evaluasi bimbingan klasikal
Konsep dasar evaluasi bimbingan klasikalKonsep dasar evaluasi bimbingan klasikal
Konsep dasar evaluasi bimbingan klasikal
 
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelas
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelasHal hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelas
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelas
 
Tugas kegiatan belajar 2
Tugas kegiatan belajar 2Tugas kegiatan belajar 2
Tugas kegiatan belajar 2
 
Tugas kegiatan belajar 1
Tugas kegiatan belajar 1Tugas kegiatan belajar 1
Tugas kegiatan belajar 1
 
Tahapan dalam memilih media
Tahapan dalam memilih mediaTahapan dalam memilih media
Tahapan dalam memilih media
 
Prosedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
Prosedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikalProsedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
Prosedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
 
Pertimbangan pemilihan metode bimbingan klasikal
Pertimbangan pemilihan metode bimbingan klasikalPertimbangan pemilihan metode bimbingan klasikal
Pertimbangan pemilihan metode bimbingan klasikal
 
Pendekatan sistematis dalam manajemen kelas
Pendekatan sistematis dalam manajemen kelasPendekatan sistematis dalam manajemen kelas
Pendekatan sistematis dalam manajemen kelas
 
Metode pengajaran langsung
Metode pengajaran langsungMetode pengajaran langsung
Metode pengajaran langsung
 
Metode pengajaran konstruktivistik
Metode pengajaran konstruktivistikMetode pengajaran konstruktivistik
Metode pengajaran konstruktivistik
 
Metode pengajaran kelompok
Metode pengajaran kelompokMetode pengajaran kelompok
Metode pengajaran kelompok
 
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikalMetode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
 
Konsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
Konsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikalKonsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
Konsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
 
Konsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikal.docx
Konsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikal.docxKonsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikal.docx
Konsep dasar perencanaan kegiatan bimbingan klasikal.docx
 
Konsep dasar media dalam bimbingan klasikal
Konsep dasar media dalam bimbingan klasikalKonsep dasar media dalam bimbingan klasikal
Konsep dasar media dalam bimbingan klasikal
 
Konsep dasar manajemen kelas
Konsep dasar manajemen kelasKonsep dasar manajemen kelas
Konsep dasar manajemen kelas
 

Recently uploaded

PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 

Recently uploaded (20)

PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 

Format format media

  • 1. Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018 FORMAT-FORMAT MEDIA Oleh: Sunawan, Ph.D. a. Visual Media visual tidak memerlukan peralatan atau perkakas khusus untuk menampilkannya. Jenis media ini mampu menjadikan gagasan atau informasi yang awalnya abstrak menjadi kongkrit. Suatu gagasan atau informasi yang semula hanya bisa dibayangkan secara imajinatif di dalam mental, menjadi sesuatu yang lebih nyata. Hal ini memberi keuntungan bagi siswa dalam mengikuti bimbingan klasikal, di mana siswa lebih mudah dalam memahami suatu gagasan atau objek tertentu dan sekaligus lebih akurat dalam membuat evaluasi atau penilaian tentang suatu objek. Lebih lanjut, media visual sangat bermanfaat bagi konselor ketika dalam kegiatan bimbingan klasikalnya memiliki tujuan bimbingan klasikal yang menuntut siswa mengidentifikasi orang, benda, atau tempat, dan semua proses kognitif yang melibatkan gagasan atau informasi yang kompleks yang dapat digambarkan dengan diagram atau model. Jenis media visual mencakup gambar diam, gambar (termasuk sketas dan diagram), bagan, grafik, poster, dan kartun (Smaldino, Lowther, & Russel, 2008). Berikut ini paparan untuk setiap jenis media visual. 1) Gambar diam, yakni representasi foto-grafis (atau seperti foto) dari orang, tempat, atau benda. Gambar diam banyak ditemukan dalam buku-buku, majalah, koran, katalog, dan kalender. Gambar diam juga dapat berupa bahan cetakan belajar atau ilustrasi yang berukuran besar yang dicetak pada material tahan lama, misalnya seukuran X-banner. Foto-foto yang diperoleh dari internet, hasil kunjungan ke objek-objek tertentu, foto bidikan dari kejadian atau fenomena tertentu dapat digunakan sebagai bahan media gambar diam.
  • 2. Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018 Gambar 2. Masa perkembangan karir dan maknanya (Gambar berbagai sumber) Masa Lanjut Usia Masa Berkarir Masa Sekolah Mana Pilihanmu?
  • 3. Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018 Oleh karena itu, dalam kegiatan bimbingan klasikal, terutama saat memanfaatkan gambar diam, konselor diharapkan dapat mendorong para siswa membaca gambar tersebut secara lebih seksama sehingga dapat memperdalam penghayatan dan pemahaman tentang suatu gagasan atau informasi yang sedang dibahas. Dalam kegiatan bimbingan klasikal, gambar diam sangat penting untuk dimanfaatkan. Sebagai contoh, saat konselor membahas tentang pentingnya mempersiapkan karir semenjak sekolah. Guna memenuhi keperluan tersebut, konselor dapat menyajikan gambar diam tentang manusia sukses dan kurang sukses di masa tua, masa produktif, masa persiapan karir (awal dewasa awal), dan masa sekolah. Siswa, kemudian, diminta untuk mencermati dan mengamati betul gambar tersebut beserta background-nya dan memberikan komentar serta evaluasi tentang kondisi mana yang layak diperjuangkan (lihat Gambar 2). 2) Bagan (charts) atau diagram, adalah reprentasi visual dari hubungan antar konsep atau gagasan yang abstrak, seperti kronologis, kuantitas, dan hierarki. Setiap bagan, dalam penggunaannya, seharusnya dimanfaatkan untuk menyampaikan satu konsep atau konfigurasi konsep. Oleh karena itu, dalam pembuatan atau pemilihannya konselor dituntut untuk memastikan jumlah bahan visual yang disajikan dan informasi verbal atau kata-kata. Jumlah informasi visual dan verbal atau kata-kata yang terlalu banyak sangat berpotensi membingungkan siswa. Di samping itu, pola pengorganisasian antara bahan visual dengan kata-kata juga menentukan; pengorganisasian yang berantakan atau tidak terpola secara sistematis sangat membingungkan bagi siswa untuk memaknai pesan utama dari bagan tersebut. Gambar … menunjukkan contoh bagan. Terdapat lima jenis-jenis bagan yang dapat dijabarkan sebagai berikut: (1) Bagan organisasi, yang menampilkan struktur suatu organisasi yang diikuti pola hubungan antar komponen organisasi beserta sistem komando atau instruksi (lihat Gambar 3).
  • 4. Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018 Gambar 3. Contoh bagan organisasi (Sumber: http://bksuharso50.blogspot.com/2014/06/struktur-organisasi- pelayanan-bimbingan_10.html) (2) Bagan klasifikasi, merupakan bagan yang sama seperti bagan organisasi tetapi lebih untuk mengelompokkan atau mengkategorisasikan benda, kejadian, spesies. Dalam bimbingan klasikal, bagan klasifikasi dapat digunakan untuk menjelaskan pengelompokkan emosi (lihat Gambar 4).
  • 5. Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018 Gambar 4. Klasifikasi emosi (Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/c/ce/Plutchik- wheel.svg) (3) Time line, merupakan bagan yang menggambarkan hubungan kronologis antar kejadian secara berurutan atau hubungan orang dengan kejadian tersebut. Tegasnya, time line sangat bermanfaat untuk merangkum serangkaian kejadian (lihat Gambar 5).
  • 6. Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018 Gambar 5 Contoh timeline perjuangan kemerdekaan (Sumber: http://www.visualcerdasindonesia.com/designs/5) (4) Bagan tabular, merupakan bagan yang berupa tabel yang berisi informasi numerik atau data (lihat Gambar 6). Gambar 6. Contoh tabel data kemiskinan
  • 7. Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018 (5) Bagan alir (flowchart), merupakan suatu bagan yang menggambarkan suatu urutan, alur suatu prosedur atau aliran suatu proses. Bagan alir memberi visualisasi tentang bagaimana suatu sub-proses saling terkait dengan sub- proses lainnya sehingga membentuk suatu prosedur (lihat Gambar 7). Gambar 7. Contoh flowchar problem solving (Sumber: https://weredraggor.deviantart.com/art/Problem-Solving- Flowchart-75323237) 3) Grafik, merupakan representasi visual dari data angka-angka. Grafik hubungan antara unit-unit data dan bagaimana pola kecenderungannya. Dalam bimbingan klasikal, data yang disajikan dalam bentuk grafik akan lebih cepat ditafsirkan dan dipahami dibandingkan dalam bentuk tabel. Ada empat jenis grafik, yakni garis, batang, lingkaran dan gambar (lihat Gambar 8).
  • 8. Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018 Gambar 8 Contoh grafik garis (Sumber: https://aws-dist.brta.in/2018- 04/1025x1289_7789e17f9e0b2d9a3fe68fffb79f8599591a8ef4.png)
  • 9. Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018 Gambar 9 Contoh grafik batang (Sumber: https://www.novazakiya.com/2016/05/indonesia-krisis-moral.html) Gambar 10. Contoh grafik lingkaran (Sumber: https://beritagar.id/artikel/berita/kasus-anak-berhadapan-dengan- hukum-tetap-tertinggi)
  • 10. Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018 Gambar 11. Contoh grafik gambar (Sumber: http://jenniffer.blackivy.co/cyber-bullying-essays.html)
  • 11. Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018 4) Poster, merupakan media yang mengkombinasikan visual dari gambar, garis, warna dan kata untuk menarik dan mempertahankan perhatian audien yang cukup lama guna mengkomunikasikan pesan singkat, biasanya pesan yang bersifat persuasif. Dalam konteks bimbingan klasikal, poster dapat digunakan untuk menstimulasi minat tentang topik baru, mengembangkan kemampuan sosial, menyampaikan suatu kejadian khusus, memotivasi siswa, dan mendorong siswa untuk belajar lebih efektif. Keunggulan poster adalah pada kemampuannya menarik perhatian audien dan memberikan pesan yang singkat serta mudah dipahami. Sayangnya, kelemahan poster adalah cenderung mudah untuk diabaikan setelah sekali orang pernah melihat dan memahami maksudnya. Oleh karena itu, poster idealnya tidak dipajang dalam waktu yang lama. Gambar 12. Contoh poster (Sumber: https://satujam.com/contoh-poster-pendidikan/)
  • 12. Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018 Media visual digunakan ketika: a) berusaha menyederhanakan konsep-konsep yang kompleks, b) menunjukkan hubungan antar variabel atau konsep, c) menggambarkan suatu proses atau prosedur, d) merangsang dan mengembangkan minat siswa untuk mengikuti bimbingan klasikal, e) mendorong kreativitas siswa. Namun demikian, media visual non proyektif memiliki segenap kelebihan dan kekurangan. Berikut ini kelebihan media proyektif. 1) Tersedia dengan mudah. Di era informasi ini bahan-bahan media visual banyak tersedia baik secara cetak maupun digital yang diakses melalui internet. 2) Tidak mahal. 3) Tidak dibutuhkan perlengkapan khusus. 4) Mudah digunakan. 5) Banyak konten media visual yang relevan dengan topik bimbingan klasikal. 6) Penyederhanaan gagasan yang rumit. Adapun kekurangan media visual adalah sebagai berikut: 1) Ketahanan, media visual versi cetak sangat rentan untuk rusak, sementara yang versi digital sangat rentan untuk hilang, entah karena kerusakan pada media penyimpanan ataukah virus dan fakto lainnya. 2) Penyimpanan, jumlah yang banyak dari media visual baik versi cetak maupun digital menjadi tantangan tersendiri. Penyimpanan yang tidak memadai menjadikan media visual rusak atau dimusnahkan. 3) Ukurannya sangat mungkin untuk terlalu kecil untuk dilihat sekelompok siswa. b. Multimedia dan hypermedia. Multimedia merupakan berbagai macam media (multiple media). Secara spesifik multimedia dapat didefinisikan sebagai kombinasi berbagai format media, mulai dari gambar, suara, dan animasi yang bertujuan untuk mengkomunikasikan suatu informasi (Mayer, 2001). Adapun hypermedia merupakan media yang terhubung. Secara khusus, hypermedia dapat didefinisikan sebagai berbagai format media (visual, suara, potensi animasi, dan lain-lain) yang saling terkoneksi melalui hypertext dalam membahas suatu topik
  • 13. Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018 (Jacobson, 2008). Saat ini banyak produk multimedia dan hypermedia yang dapat diaplikasikan untuk kegiatan pengajaran di berbagai bidang studi, seperti ensiklopedi digital Microsoft Encarta (Microsoft Corporation, 1993-2009) yang dikembangkan dalam format hypermedia. Namun, dalam konteks bimbingan klasikal, masih belum banyak produk-produk multimedia dan hypermedia profesional yang beredar di pasaran. Terdapat dua macam multimedia, yakni multimedia linier dan multimedia interaktif/non-linear. Multimedia linier menyajikan konten-konten multimedia tanpa ada menu atau pilihan navigasi. Hal ini membuat penonton tidak memiliki kontrol apapun dan multimedia ditonton sama halnya seperti film. Jenis multimedia interaktif memberikan kontrol kepada penonton sehingga mereka memiliki kontrol untuk menentukan konten yang hendak diakses dari multimedia tersebut. Film, video, maupun televisi merupakan bentuk dari media linear, sedangkan hypermedia merupakan salah satu bentuk dari konten yang bersifat non-linier. Multimedia dan hypermedia memiliki kelebihan yang berupa: a) meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, b) memberikan fleksibilitas bagi siswa untuk belajar karena siswa dapat mengakses topik-topik hypermedia sesuai dengan kebutuhannya, c) mengembangkan keterampilan berpikir kritis, metakognitif, dan kreatif. Namun kelemahan multimedia dan hypermedia adalah: a) Hak cipta, konselor dan siswa perlu mengeluarkan dana untuk dapat mengakses produk multimedia atau hypermedia yang profesional, b) ekspektasi konselor dan siswa yang terlalu tinggi dari penggunaan multimedia dan hypermedia, misalnya dengan menggunakan multimedia belajar jadi mudah dan tidak perlu banyak usaha, c) kompleksitas produk multimedia menuntut siswa memiliki pengetahuan dasar dalam penggunaan multimedia, dan d) kurang terstruktur (terutama untuk multimedia non-linier) yang membuat siswa menjadi bingung (learning disorientation) dalam mengikuti navigasi atau mempelajari produk multimedia.
  • 14. Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018 c. Simulasi dan game Media simulasi dan permainan (game) merupakan bentuk lain dari multimedia yang disajikan secara non-linear atau interaktif. Hal ini dikarenakan dalam game dan simulasi berbasis game mengkombinasikan antara format visual, audio, verbal, dan lain-lain. Sebagaimana multimedia dan hypermedia, sampai saat ini masih terbatas aplikasi game yang dapat dimanfaatkan untuk bimbingan klasikal. Namun, oleh karena penelitian dan pengembangan tentang multimedia, game, dan hypermedia, maka konselor perlu mengenal jenis media ini. Harapannya, ketika ada produk multimedia yang dapat diaplikasikan konselor, maka konselor melihat adanya peluang kontribusinya terhadap kegiatan bimbingan klasikal. Prinsip penggunaan game dan simulasi dalam bimbingan klasikal adalah: a) siswa dipastikan memahami tujuan belajar dari penggunaan game, b) siswa memahami aturan dan prosedur dalam memainkan game, termasuk hukuman atas pelanggarannya, c) pastikan penggunaan game telah terpadu dengan keseluruhan tahapan bimbingan klasikal sehingga siswa terlibat dalam game secara adaptif, dan d) berikan penjelasan atau diskusi singkat tentang kesimpulan dari penggunaan game. Ada beberapa kriteria pemilihan game yang baik untuk diaplikasikan dalam bimbingan klasikal, yakni: a) navigasinya mudah, b) konten dan materi dalam game didasari pengetahuan yang jelas, c) artistik dan estetik, d) media yang terintegrasi dengan keterampilan dan pengetahuan yang menjadi tujuan bimbingan klasikal, dan e) game memenuhi kebutuhan siswa untuk belajar (Heinich, dkk., 1993). Akhirnya, penggunaan game dalam bimbingan klasikal memiliki keunggulan sebagai berikut: 1) Memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang konten atau topik yang dibahas dalam bimbingan klasikal 2) Mampu menjelaskan konsep atau objek yang abstrak menjadi kongkrit 3) Membantu konselor untuk membuat siswa lebih mudah memahami konten atau materi bimbingan klasikal
  • 15. Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018 4) Mendorong siswa lebih berpartisipasi dalam bimbingan klasikal dan memberikan kesan yang mendalam terhadap meteri bimbingan klasikal yang dipelajari 5) Memberikan lingkungan belajar yang kondusif karena siswa berinteraksi dalam lingkungan belajar yang mendekati nyata 6) Mengembangkan sikap, afeksi, kognisi dan psikomotorik siswa sekaligus Kecenderungan penggunaan media dan bahan pembelajaran saat ini dan di masa mendatang akan semakin terdigitalisir dalam sistem elektronik. Hal ini sesuai dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih dan semua aspek kehidupan memanfaatkan teknologi digital. Keunggulan utama dari penggunaan teknologi digital dalam pengembangan media adalah interkoneksi. Artinya, suatu media yang disusun akan mudah untuk dikaitkan dan dihubungkan dengan media yang lain. Di samping itu, tingkat kepraktiksan hingga berkembangnya berbagai aplikasi pengembangan media digital membuat digitalisasi media tidak bisa dielakkan. Situasi ini memungkinkan konselor untuk mampu menciptakan media bimbingan klasikal yang semakin kreatif.