SlideShare a Scribd company logo
1 of 55
TOTAL
TIROIDEKTOMI
Dr. Shandy Vama Putra
Pembimbing : dr. Ahmad Kurnia,
Sp.B(K)Onk
ANATOMI
ANATOMI TIROID
Kelenjar tiroid
dihubungkan oleh
istmus yang menutupi
cincin trakea 2 dan 3.
 Setiap lobus tiroid
yang berbentuk lonjong
berukuran panjang 2,5
- 4 cm, lebar 1,5 – 2 cm
dan tebal 1 – 1,5 cm.
 Pada orang dewasa
beratnya bervariasi
sekitar 25 –30 gram
ANATOMI TIROID
Kelenjar tiroid dilapisi oleh
fasia viseralis yang
membagi lapisan tengah
dari fasia servikal bagian
dalam
Bagian postero-medial dari
kelenjar melekat pada
samping dari kartilago
krikoid, cincin trakea
pertama dan kedua oleh
ligamentum suspensorium
posterior (ligamentum
Berry)
PF  mobilisasi tiroid
laterolateral.
ANATOMI TIROID
Batas
• Lateral :
• M. Sternokleidomastoideus
• Anterior -superficial
• M. Sternotiroid
• M. sternohyoid
• Posterior :
-- Trakea
• Superior :
-- Kartilago tiroid
• Inferior :
-- Cincin trakea ke-4
ARTERI
• A. Tiroidea Superior
• Cabang pertama dari a.carotis eksterna, pada level bifurcatio dari
a.carotis kominis.
• Berjalan ke inferio-medial, memasuki tiroid dari permukaan
anteromedial.
• n. Superio laringeal, yg belok ke arah medial dari a.tiroidea
superior sekitar 1 cm dari pole tiroid.
• A. Tiroidea Inferior
• Dari trunkus tyrocervical.
• Berjalan ke superior, dibelakang v.jugularis dan a.carotis, sampai
ke tiroid lobus posterior. Lalu membentuk loop ke arah bawah-
medial, dan memasuki tiroid bagian tengah.
• Sebelum memasuki tiroid, terbagi beberapa cabang, yg berkaitan
dgn n.laringeus rekuren.
• A. Tiroidea Ima
• Sangat jarang. Berasal dari aorta, atau a.innominata.
• Berjalan di depan trakea, masuk di batas bawah isthmus
A. TIROIDEA IMA
HUBUNGAN ANTARA A. TIROIDEA
INFERIOR DAN N. LARINGEUS
REKUREN
Kiri
Kanan
VENA TIROID DALAM
• V. Tiroidea Superior
• Meninggalkan tiroid pada
pole superior, letak
anteriolateral dari a.tirodea
sup. Drainase ke
cricothyroid tributary lalu
ke v.jugularis interna.
• V. Tiroidea media / lateral
• Jumlah beragam. Berjalan
dari batas lateral dan
memasuki v.jugularis int.
• V. Tiroidea inferior
• Meninggalkan pole inferior,
dgn lebih dari 1 cabang 
pleksus.
• Tidak berdekatan dgn
• V. Jugularis superficial
• Berada dibawah platisma
• V. Jugularis eksterna
• Pada lateral, dan menyilang
m.sternokleidomastoideus.
• Di sisihkan ke lateral
• V. Jugularis anterior
• diatas dari
m.sternokleidomastoideus
• Diligasi dan dipotong saat
memotong strep muscle.
V.Jugularis Anterior
V.Jugularis
Eksterna
DRAINASE LIMFATIK
NERVUS
•N.Laringeus
Rekuren
• Berasal dari n.Vagus. Berbeda level
pada tiap sisi.
• Kanan : menyilang pada bagian pertama
dari a.subclavia, nervus mengait bagian
bawah dan posterior dari a.subclavia,
naik scr lateral ke trakea, memasuki
laring posteior ke tiroid pada artikulasi
cricotiroid
• Kiri : menyilang pada arkus aorta,
kemudian naik scr lateral ke trakea ,
masuk ke tiroid sama seperti yg kanan.
• Letak : jalur naik  tracheoesophageal
groove, pada tiroid pole bawah.
• Berdekatan dgn a.tiroidea inferior.
Cabang-nya saling berkaitan  daerah
rawan cidera.
• N. Laringeus Superior
• Berasal dari n.vagus. Terbagi pada level hyoid menjadi 2 cabang :
• Cabang interna : sensoris, penetrasi membran thyrohioid, dapat
beranastomosis dgn cabang sensoris n.lar.rekuren (loop of Galen)
• Cabang eksterna : motoris. pada lateral dari m.pharingeal inferior
konstriktor, menginervasi m.krikotiroid.
• Kedua cabang berdekatan dgn a.tiroidea superior. Dapat terligasi.
NERVUS LARINGEUS SUPERIOR
PARATIROID
• Secara anatomis dari dua
pasang kelenjar paratiroid,
sepasang kelenjar paratiroid
menempel dibelakang lobus
superior tiroid dan sepasang
lagi di lobus medius
PENATALAKSANAAN
KEGANASAN TIROID
• Operatif (pembedahan)
• Non operatif, yaitu dengan:
• Radioterapi
• Kemoterapi
• Supresi hormon
Tipe operasi yang dilakukan di RSCM :
• Tiroidektomi total
Pengangkatan semua lobus tiroid kanan dan kiri, beserta isthmus.
• Tiroidektomi subtotal
Pengangkatan lobus tiroid kanan/kiri dan isthmus dengan
menyisahkan sebagian kecil lobus kanan/kiri sebanyak 2-4 gr dari
jaringan tiroid yang masih sehat
• Isthmolobektomi
Pengangkatan satu lobus tiroid dengan isthmus
TINDAKAN OPERASI &
OBSERVASI
• Pemeriksaan Fisik menentukan nodul suspek maligna atau
suspek benigna
• Nodul suspek maligna dibedakan apakah operabel atau
inoperabel
• Nodul suspek maligna inoprabel dilakukan biopsi insisi untuk
pemeriksaan histopatologi, dilanjutkan radiasi eksterna
TINDAKAN OPERASI &
OBSERVASI
• Modul suspek maligna operabel dilakukan istmolobektomi
dengan potong beku, hasil yang didapat :
• 1.Lesi ganas : total tiroidektomi, kecuali karsinoma papiler
risiko rendah
• 2.Anaplastik : Total tiroidektomi (bila mungkin), debulking
kemudian radiasi eksterna
• 3. Lesi jinak : observasi
• 4.lesi folikuler : observasi, bila hasil PA lesi ganas dilakukan
Completion total thyroidektomi
PROSEDUR OPERASI
TOTAL TIROIDEKTOMI
1. Pasien terlentang dalam
narkose, posisi kepala hiper
ekstensi, sampai submental
sejajar jugular notch, pundak
diganjal dengan bantal kecil
2. Dilakukan asepsis
dan antisepsis
meliputi daerah
dengan batas:
• Kranial : melewati
margo inferior
mandibula
• Kaudal : mencapai ICS
4 dengan meliputi regio
bahu dan lengan atas
• Latero posterior :
melewati tepi lateral
otot trapezius kanan
dan kiri
3. Lapangan operasi di batasi
dengan duk steril,
dilakukan fiksasi dengan
jahitan ke kulit.
4. Insisi collar , sesuai
garis Langer, 2 jari
superior dari sternal
notch
• 5. Insisi sesuai desain
menembus kulit, lemak
subkutis, fascia colli
superfisialis, otot
platisma dan jaringan
ikat longgar di
bawahnya
6. Dibuat flap menyusuri
fasia profundus, dengan
bantuan traksi klem oleh
asisten, dan kontra traksi
jari operator pada dasar
flap.
Ke arah kranial sampai
setinggi os hyoid. Ke
kaudal sampai margo
superior klavikula kanan
dan kiri dan sternal notch
•
7. Flap di buka ke arah
cranial dan kaudal
dengan jahitan
(gantung) pada duk
steril
8. Fascia pada tepi medial
m. SCM dibebaskan
secara tajam dari strap
muscle.
9. Dicari garis median
strap muscle, diseksi
tajam , dgn bantuan
splitting. Otot di
sisihkan ke arah
lateral.
10. Bagian posterior Strap
muscle dipisahkan dari
false capsule/surgical
capsule /perithyroid
sheath
11. Surgical capsule
dibuka secara tajam
dengan pengaman
klem/pinset di
bawahnya, sehingga
tampak kapsul
thyroid (true
capsule)
• Jika eksposure kurang
bebas, m. sternohyoid
bisa dipotong
12. Dicari arteri tiroidea
superior
• Dicari vena tiroidea
superior kanan pada sisi
anterolateral dari arteri
tiroidea superior.
• Dilakukan klem dan
ligasi arteri dan vena
tiroidea superior
13. Preservasi n. laringeus
superior berjalan
berdekatan dengan
a.tiroidea superior.
Untuk mencegah cedera
nervus, ligasi pembuluh
darah tidak boleh
dilakukan terlalu tinggi,
klem diarahkan ke
lateral dan tiroid ditarik
sedikit ke lateral.
14. Kelenjar paratiroid
superior dicari dan
dipreservasi (dikenali
dari tampilannya yang
seperti jaringan lemak
berwarna kekuningan
berlokasi pada derah
masuknya arteri
tiroidea superior ke pole
atas lobus tiroid)
15. Vena thyroidea media
dicari pada sisi
mediolateral lobus,
dilakukan ligasi dan
dipotong.
16. Identifikasi nervus
laringeus rekuren
dengan mencari
sulkus
trakheoesofagus pada
posterolateral
trakhea, dimana
arteri tiroidea inferior
bersilangan dengan
nervus, lalu nervus
ditelusuri ke kranial
sampai memasuki
crycothyroid junction
17. Dicari arteri
thyroidea inferior
kanan
• Dicari vena
thyroidealis inferior
kanan
• Arteri dan vena
thyroidea inferior
kanan diklem, diligasi
dan di potong.
18. Dicari kelenjar
paratiroid inferior
kanan pada daerah
masuknya arteri
inferior kanan ke
dalam lobus tiroid,
kelenjar paratiroid
di preservasi.
19. Pole atas dan media
thyroid kanan
dibebaskan kearah
medial dengan cara
tajam
20. Prosedur diulang pada tiroid
lobus kontralateral
• Tiroid dikeluarkan secara utuh /
in toto
21. Kontrol perdarahan
22. Pencucian luka operasi, tidak
dilakukan suction secara
langsung untuk mencegah
paratiroid tersedot
 Sebelum menutup, perhatikan
keadaan trakea, apakah ada
trakeamalasia dengan cara
meminta TS anestesi untuk
mengempeskan balon ETT
23. Dilakukan penutupan
m sternohyoid muscle
dengan meninggalkan
drain vakum pada bed
tiroid
24. Otot
sterkleidomastoideus
didekatkan kembali ke
strap muscle
• 25. Lemak subkutis
diaproksimasikan
dengan vicryl no 3.0,
jahitan satu demi satu.
Kulit di tutup dengan
prolene no 4.0, jahitan
jelujur subkutikuler.
MONITORING/EVALUASI PADA
FOLLOW UP PASCA TIROIDEKTOMI
• Evaluasi produksi drain  perdarahan
• Obstruksi jalan nafas
• Evaluasi cedera saraf
• Evaluasi terangkatnya kelenjar paratiroid
• Komplikasi luka
• Edema flap : sekunder akibat trauma dan pembelahan dari otot
pretiroid. Paling sering terjadi pd kasus tiroiditis kronik.
• akumulasi serum : pada hari ke 4-5 post op, terdapat
pembengkakan. Dapat dilakukan aspirasi atau pembukaan tepi
luka.
• hematoma
• Infeksi : jarang terjadi. Kecuali bila terpasang trakeostomi 
Antibiotik
• Perdarahan
• Komplikasi serius
• Bahaya : Kompresi trakhea  respiratory
compromise. Akibat darah yang mengumpul pada
otot pretiroid.
• Timbul pada 3-4 jam pertama setelah pembedahan
 observasi ketat
• Gejala :
• Stridor, Hipoksia, Distensi atau bulging pada
flap kulit
• Th/:
• Reexplorasi
• Evakuasi hematoma segera di ruang rawat
• Bila diperlukan : Emergency tracheostomy or
endotracheal intubation
• Obstruksi jalan nafas :
• Dapat disebabkan : perdarahan, edema laring, paralisis pita
suara  airway tidak adekuat
• Tatalaksana : trakeostomi
• Cedera saraf
Repair segera intra operatif  penjahitan
perineurium dgn 1 jahitan interrupted
• Cedera nervus laringeal rekuren
Menimbulkan komplikasi yang lebih serius karena
dapat menyebabkan paralisis vocal cord
• Tanda dan gejala:
• Suara yang lemah serak
• Pasien tidak bisa menutup glottis
sempurna untuk bicara atau batuk
• Vocal cord ipsilateral tidak bergerak
pada posisi paramedian
• Mencegah cedera :
• Identifikasi syaraf dan diseksi bagian terbawah tiroid
sampai masuk menuju laring
• Tidak ada struktur pada lateral tiroid sampai yakin
betul nervus sudah tervisualisasi
• Prinsip bila terjadi cidera
• Proteksi jalan nafas
• Th/: tracheostomy
• Bila cedera bilateral
• Bahaya karena dapat menyebabkan obstruksi
• bila terjadi sedikit paralisis pada vocal cord, pasien dapat
berbicara relatif normal, namun tidak dapat untuk batuk
HIPOPARATIROIDISME
• Tergantung derajat dan onset hipokalsemia
• Hipokalsemia akut: baal diekstremitas distal, parestesia
disekitar mulut dan atau carpopedal spasm; confusion,
delirium dan atau kejang
• Laryngospasm dan bronchospasm  gangguan respirasi;
gangguan kardiovaskular: gagal jantung kongesti, aritmia
(pemanjangan interval QT)
• Kronik hipokalsemia dapat asimptomatik
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptxPerbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptxAditAditya19
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerJafar Nyan
 
Modified Radical Mastectomy MRM aai
Modified Radical Mastectomy MRM aaiModified Radical Mastectomy MRM aai
Modified Radical Mastectomy MRM aaiAzis Aimaduddin
 
Radiologi & laboratorium a4
Radiologi & laboratorium a4Radiologi & laboratorium a4
Radiologi & laboratorium a4Ishak Majid
 
tehnik operasi tiroidektomi
tehnik operasi tiroidektomitehnik operasi tiroidektomi
tehnik operasi tiroidektomiboby-nugroho
 
tugas dr. Yan Septum Deviasi (1).pptx
tugas dr. Yan Septum Deviasi (1).pptxtugas dr. Yan Septum Deviasi (1).pptx
tugas dr. Yan Septum Deviasi (1).pptxdiandesia
 
Total Thyroidectomi (Optek)
Total Thyroidectomi (Optek)Total Thyroidectomi (Optek)
Total Thyroidectomi (Optek)AnneSaputra
 
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan LopografiTeknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan LopografiNona Zesifa
 
Perianal fistula
Perianal fistulaPerianal fistula
Perianal fistulaSany Agnia
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHKharima SD
 
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra ReponibilisLaporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra ReponibilisTenri Ashari Wanahari
 
Amputation extremity
Amputation extremityAmputation extremity
Amputation extremityAnneSaputra
 
Status Dermatologikus
Status DermatologikusStatus Dermatologikus
Status Dermatologikuspeternugraha
 

What's hot (20)

Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptxPerbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskuler
 
Modified Radical Mastectomy MRM aai
Modified Radical Mastectomy MRM aaiModified Radical Mastectomy MRM aai
Modified Radical Mastectomy MRM aai
 
Radiologi & laboratorium a4
Radiologi & laboratorium a4Radiologi & laboratorium a4
Radiologi & laboratorium a4
 
tehnik operasi tiroidektomi
tehnik operasi tiroidektomitehnik operasi tiroidektomi
tehnik operasi tiroidektomi
 
Invaginasi
InvaginasiInvaginasi
Invaginasi
 
Herniasi Otak
Herniasi OtakHerniasi Otak
Herniasi Otak
 
tugas dr. Yan Septum Deviasi (1).pptx
tugas dr. Yan Septum Deviasi (1).pptxtugas dr. Yan Septum Deviasi (1).pptx
tugas dr. Yan Septum Deviasi (1).pptx
 
Total Thyroidectomi (Optek)
Total Thyroidectomi (Optek)Total Thyroidectomi (Optek)
Total Thyroidectomi (Optek)
 
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan LopografiTeknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi
 
Perianal fistula
Perianal fistulaPerianal fistula
Perianal fistula
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPH
 
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra ReponibilisLaporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
 
Terapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anakTerapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anak
 
Atresia esofagus
Atresia esofagusAtresia esofagus
Atresia esofagus
 
Resusitasi cairan
Resusitasi cairanResusitasi cairan
Resusitasi cairan
 
Amputation extremity
Amputation extremityAmputation extremity
Amputation extremity
 
Status Dermatologikus
Status DermatologikusStatus Dermatologikus
Status Dermatologikus
 
Vulnus degloving
Vulnus  deglovingVulnus  degloving
Vulnus degloving
 
Abses hepar
Abses heparAbses hepar
Abses hepar
 

Similar to total tiroidektomi

TO Isthffrrffrfrfrfrmolobectomy dani.pptx
TO Isthffrrffrfrfrfrmolobectomy dani.pptxTO Isthffrrffrfrfrfrmolobectomy dani.pptx
TO Isthffrrffrfrfrfrmolobectomy dani.pptxbedahunand0723
 
Tumor Tiroid - Teori dan Tata Laksana Terkini (new).pptx
Tumor Tiroid - Teori dan Tata Laksana Terkini (new).pptxTumor Tiroid - Teori dan Tata Laksana Terkini (new).pptx
Tumor Tiroid - Teori dan Tata Laksana Terkini (new).pptxleohutagalung8
 
anatomi dan fisiologis tiroid
anatomi dan fisiologis tiroidanatomi dan fisiologis tiroid
anatomi dan fisiologis tiroidKampus-Sakinah
 
121591453 struma-nodular-non-toksik
121591453 struma-nodular-non-toksik121591453 struma-nodular-non-toksik
121591453 struma-nodular-non-toksikflo tupen
 
Tiroid Ongkologi
Tiroid OngkologiTiroid Ongkologi
Tiroid OngkologiMrIqbalarsy
 
MRM dr. Ridho Prasetiawan.pptx
MRM dr. Ridho Prasetiawan.pptxMRM dr. Ridho Prasetiawan.pptx
MRM dr. Ridho Prasetiawan.pptxKahfiRakhmadian
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptxAzwarArifkiSurg
 
KANKER KELENJAR TIROID ITO.ppt
KANKER KELENJAR TIROID  ITO.pptKANKER KELENJAR TIROID  ITO.ppt
KANKER KELENJAR TIROID ITO.pptssuserd88f2d
 
Anatomi pelvik untuk laparaskopi
Anatomi pelvik untuk laparaskopiAnatomi pelvik untuk laparaskopi
Anatomi pelvik untuk laparaskopiReza Tiansah
 
Ppt teknik pemeriksaan tiroid up take
Ppt teknik pemeriksaan tiroid up takePpt teknik pemeriksaan tiroid up take
Ppt teknik pemeriksaan tiroid up takeNona Zesifa
 
240011282-PPT-Anatomi-sistem-endokrin.ppt
240011282-PPT-Anatomi-sistem-endokrin.ppt240011282-PPT-Anatomi-sistem-endokrin.ppt
240011282-PPT-Anatomi-sistem-endokrin.pptwidarma atmaja i komang
 
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan TubuhSistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuhpjj_kemenkes
 
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler, Limfe, Peredaran Darah dan Pertahana...
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler, Limfe, Peredaran Darah dan Pertahana...Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler, Limfe, Peredaran Darah dan Pertahana...
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler, Limfe, Peredaran Darah dan Pertahana...ellyannur asmar
 
Anatomi & fisiologi sistem urinaria
Anatomi & fisiologi sistem urinariaAnatomi & fisiologi sistem urinaria
Anatomi & fisiologi sistem urinariakristanto djuwahir
 

Similar to total tiroidektomi (20)

TO Isthffrrffrfrfrfrmolobectomy dani.pptx
TO Isthffrrffrfrfrfrmolobectomy dani.pptxTO Isthffrrffrfrfrfrmolobectomy dani.pptx
TO Isthffrrffrfrfrfrmolobectomy dani.pptx
 
Tumor Tiroid - Teori dan Tata Laksana Terkini (new).pptx
Tumor Tiroid - Teori dan Tata Laksana Terkini (new).pptxTumor Tiroid - Teori dan Tata Laksana Terkini (new).pptx
Tumor Tiroid - Teori dan Tata Laksana Terkini (new).pptx
 
anatomi dan fisiologis tiroid
anatomi dan fisiologis tiroidanatomi dan fisiologis tiroid
anatomi dan fisiologis tiroid
 
121591453 struma-nodular-non-toksik
121591453 struma-nodular-non-toksik121591453 struma-nodular-non-toksik
121591453 struma-nodular-non-toksik
 
Tiroid Ongkologi
Tiroid OngkologiTiroid Ongkologi
Tiroid Ongkologi
 
Otopsi
OtopsiOtopsi
Otopsi
 
Histerektomi postpartum
Histerektomi postpartumHisterektomi postpartum
Histerektomi postpartum
 
MRM dr. Ridho Prasetiawan.pptx
MRM dr. Ridho Prasetiawan.pptxMRM dr. Ridho Prasetiawan.pptx
MRM dr. Ridho Prasetiawan.pptx
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
 
KANKER KELENJAR TIROID ITO.ppt
KANKER KELENJAR TIROID  ITO.pptKANKER KELENJAR TIROID  ITO.ppt
KANKER KELENJAR TIROID ITO.ppt
 
Ppt onko
Ppt onkoPpt onko
Ppt onko
 
Ca. Tiroid (2) (1).pptx
Ca. Tiroid (2) (1).pptxCa. Tiroid (2) (1).pptx
Ca. Tiroid (2) (1).pptx
 
Anatomi pelvik untuk laparaskopi
Anatomi pelvik untuk laparaskopiAnatomi pelvik untuk laparaskopi
Anatomi pelvik untuk laparaskopi
 
Ppt teknik pemeriksaan tiroid up take
Ppt teknik pemeriksaan tiroid up takePpt teknik pemeriksaan tiroid up take
Ppt teknik pemeriksaan tiroid up take
 
Tumor abdomen
Tumor abdomenTumor abdomen
Tumor abdomen
 
240011282-PPT-Anatomi-sistem-endokrin.ppt
240011282-PPT-Anatomi-sistem-endokrin.ppt240011282-PPT-Anatomi-sistem-endokrin.ppt
240011282-PPT-Anatomi-sistem-endokrin.ppt
 
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan TubuhSistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
 
Kb 1(1)
Kb 1(1)Kb 1(1)
Kb 1(1)
 
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler, Limfe, Peredaran Darah dan Pertahana...
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler, Limfe, Peredaran Darah dan Pertahana...Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler, Limfe, Peredaran Darah dan Pertahana...
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler, Limfe, Peredaran Darah dan Pertahana...
 
Anatomi & fisiologi sistem urinaria
Anatomi & fisiologi sistem urinariaAnatomi & fisiologi sistem urinaria
Anatomi & fisiologi sistem urinaria
 

Recently uploaded

TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaErdinataKusuma1
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 

Recently uploaded (20)

TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 

total tiroidektomi

  • 1. TOTAL TIROIDEKTOMI Dr. Shandy Vama Putra Pembimbing : dr. Ahmad Kurnia, Sp.B(K)Onk
  • 3. ANATOMI TIROID Kelenjar tiroid dihubungkan oleh istmus yang menutupi cincin trakea 2 dan 3.  Setiap lobus tiroid yang berbentuk lonjong berukuran panjang 2,5 - 4 cm, lebar 1,5 – 2 cm dan tebal 1 – 1,5 cm.  Pada orang dewasa beratnya bervariasi sekitar 25 –30 gram
  • 4. ANATOMI TIROID Kelenjar tiroid dilapisi oleh fasia viseralis yang membagi lapisan tengah dari fasia servikal bagian dalam Bagian postero-medial dari kelenjar melekat pada samping dari kartilago krikoid, cincin trakea pertama dan kedua oleh ligamentum suspensorium posterior (ligamentum Berry) PF  mobilisasi tiroid laterolateral.
  • 5. ANATOMI TIROID Batas • Lateral : • M. Sternokleidomastoideus • Anterior -superficial • M. Sternotiroid • M. sternohyoid • Posterior : -- Trakea • Superior : -- Kartilago tiroid • Inferior : -- Cincin trakea ke-4
  • 6. ARTERI • A. Tiroidea Superior • Cabang pertama dari a.carotis eksterna, pada level bifurcatio dari a.carotis kominis. • Berjalan ke inferio-medial, memasuki tiroid dari permukaan anteromedial. • n. Superio laringeal, yg belok ke arah medial dari a.tiroidea superior sekitar 1 cm dari pole tiroid. • A. Tiroidea Inferior • Dari trunkus tyrocervical. • Berjalan ke superior, dibelakang v.jugularis dan a.carotis, sampai ke tiroid lobus posterior. Lalu membentuk loop ke arah bawah- medial, dan memasuki tiroid bagian tengah. • Sebelum memasuki tiroid, terbagi beberapa cabang, yg berkaitan dgn n.laringeus rekuren. • A. Tiroidea Ima • Sangat jarang. Berasal dari aorta, atau a.innominata. • Berjalan di depan trakea, masuk di batas bawah isthmus
  • 8. HUBUNGAN ANTARA A. TIROIDEA INFERIOR DAN N. LARINGEUS REKUREN Kiri Kanan
  • 9. VENA TIROID DALAM • V. Tiroidea Superior • Meninggalkan tiroid pada pole superior, letak anteriolateral dari a.tirodea sup. Drainase ke cricothyroid tributary lalu ke v.jugularis interna. • V. Tiroidea media / lateral • Jumlah beragam. Berjalan dari batas lateral dan memasuki v.jugularis int. • V. Tiroidea inferior • Meninggalkan pole inferior, dgn lebih dari 1 cabang  pleksus. • Tidak berdekatan dgn
  • 10. • V. Jugularis superficial • Berada dibawah platisma • V. Jugularis eksterna • Pada lateral, dan menyilang m.sternokleidomastoideus. • Di sisihkan ke lateral • V. Jugularis anterior • diatas dari m.sternokleidomastoideus • Diligasi dan dipotong saat memotong strep muscle. V.Jugularis Anterior V.Jugularis Eksterna
  • 12. NERVUS •N.Laringeus Rekuren • Berasal dari n.Vagus. Berbeda level pada tiap sisi. • Kanan : menyilang pada bagian pertama dari a.subclavia, nervus mengait bagian bawah dan posterior dari a.subclavia, naik scr lateral ke trakea, memasuki laring posteior ke tiroid pada artikulasi cricotiroid • Kiri : menyilang pada arkus aorta, kemudian naik scr lateral ke trakea , masuk ke tiroid sama seperti yg kanan. • Letak : jalur naik  tracheoesophageal groove, pada tiroid pole bawah. • Berdekatan dgn a.tiroidea inferior. Cabang-nya saling berkaitan  daerah rawan cidera.
  • 13. • N. Laringeus Superior • Berasal dari n.vagus. Terbagi pada level hyoid menjadi 2 cabang : • Cabang interna : sensoris, penetrasi membran thyrohioid, dapat beranastomosis dgn cabang sensoris n.lar.rekuren (loop of Galen) • Cabang eksterna : motoris. pada lateral dari m.pharingeal inferior konstriktor, menginervasi m.krikotiroid. • Kedua cabang berdekatan dgn a.tiroidea superior. Dapat terligasi.
  • 15. PARATIROID • Secara anatomis dari dua pasang kelenjar paratiroid, sepasang kelenjar paratiroid menempel dibelakang lobus superior tiroid dan sepasang lagi di lobus medius
  • 16.
  • 17.
  • 18. PENATALAKSANAAN KEGANASAN TIROID • Operatif (pembedahan) • Non operatif, yaitu dengan: • Radioterapi • Kemoterapi • Supresi hormon
  • 19. Tipe operasi yang dilakukan di RSCM : • Tiroidektomi total Pengangkatan semua lobus tiroid kanan dan kiri, beserta isthmus. • Tiroidektomi subtotal Pengangkatan lobus tiroid kanan/kiri dan isthmus dengan menyisahkan sebagian kecil lobus kanan/kiri sebanyak 2-4 gr dari jaringan tiroid yang masih sehat • Isthmolobektomi Pengangkatan satu lobus tiroid dengan isthmus
  • 20. TINDAKAN OPERASI & OBSERVASI • Pemeriksaan Fisik menentukan nodul suspek maligna atau suspek benigna • Nodul suspek maligna dibedakan apakah operabel atau inoperabel • Nodul suspek maligna inoprabel dilakukan biopsi insisi untuk pemeriksaan histopatologi, dilanjutkan radiasi eksterna
  • 21. TINDAKAN OPERASI & OBSERVASI • Modul suspek maligna operabel dilakukan istmolobektomi dengan potong beku, hasil yang didapat : • 1.Lesi ganas : total tiroidektomi, kecuali karsinoma papiler risiko rendah • 2.Anaplastik : Total tiroidektomi (bila mungkin), debulking kemudian radiasi eksterna • 3. Lesi jinak : observasi • 4.lesi folikuler : observasi, bila hasil PA lesi ganas dilakukan Completion total thyroidektomi
  • 22. PROSEDUR OPERASI TOTAL TIROIDEKTOMI 1. Pasien terlentang dalam narkose, posisi kepala hiper ekstensi, sampai submental sejajar jugular notch, pundak diganjal dengan bantal kecil
  • 23. 2. Dilakukan asepsis dan antisepsis meliputi daerah dengan batas: • Kranial : melewati margo inferior mandibula • Kaudal : mencapai ICS 4 dengan meliputi regio bahu dan lengan atas • Latero posterior : melewati tepi lateral otot trapezius kanan dan kiri
  • 24. 3. Lapangan operasi di batasi dengan duk steril, dilakukan fiksasi dengan jahitan ke kulit.
  • 25. 4. Insisi collar , sesuai garis Langer, 2 jari superior dari sternal notch
  • 26. • 5. Insisi sesuai desain menembus kulit, lemak subkutis, fascia colli superfisialis, otot platisma dan jaringan ikat longgar di bawahnya
  • 27. 6. Dibuat flap menyusuri fasia profundus, dengan bantuan traksi klem oleh asisten, dan kontra traksi jari operator pada dasar flap. Ke arah kranial sampai setinggi os hyoid. Ke kaudal sampai margo superior klavikula kanan dan kiri dan sternal notch
  • 28. • 7. Flap di buka ke arah cranial dan kaudal dengan jahitan (gantung) pada duk steril
  • 29. 8. Fascia pada tepi medial m. SCM dibebaskan secara tajam dari strap muscle.
  • 30. 9. Dicari garis median strap muscle, diseksi tajam , dgn bantuan splitting. Otot di sisihkan ke arah lateral.
  • 31. 10. Bagian posterior Strap muscle dipisahkan dari false capsule/surgical capsule /perithyroid sheath
  • 32. 11. Surgical capsule dibuka secara tajam dengan pengaman klem/pinset di bawahnya, sehingga tampak kapsul thyroid (true capsule)
  • 33. • Jika eksposure kurang bebas, m. sternohyoid bisa dipotong
  • 34. 12. Dicari arteri tiroidea superior • Dicari vena tiroidea superior kanan pada sisi anterolateral dari arteri tiroidea superior. • Dilakukan klem dan ligasi arteri dan vena tiroidea superior
  • 35. 13. Preservasi n. laringeus superior berjalan berdekatan dengan a.tiroidea superior. Untuk mencegah cedera nervus, ligasi pembuluh darah tidak boleh dilakukan terlalu tinggi, klem diarahkan ke lateral dan tiroid ditarik sedikit ke lateral.
  • 36. 14. Kelenjar paratiroid superior dicari dan dipreservasi (dikenali dari tampilannya yang seperti jaringan lemak berwarna kekuningan berlokasi pada derah masuknya arteri tiroidea superior ke pole atas lobus tiroid)
  • 37. 15. Vena thyroidea media dicari pada sisi mediolateral lobus, dilakukan ligasi dan dipotong.
  • 38. 16. Identifikasi nervus laringeus rekuren dengan mencari sulkus trakheoesofagus pada posterolateral trakhea, dimana arteri tiroidea inferior bersilangan dengan nervus, lalu nervus ditelusuri ke kranial sampai memasuki crycothyroid junction
  • 39. 17. Dicari arteri thyroidea inferior kanan • Dicari vena thyroidealis inferior kanan • Arteri dan vena thyroidea inferior kanan diklem, diligasi dan di potong.
  • 40. 18. Dicari kelenjar paratiroid inferior kanan pada daerah masuknya arteri inferior kanan ke dalam lobus tiroid, kelenjar paratiroid di preservasi.
  • 41. 19. Pole atas dan media thyroid kanan dibebaskan kearah medial dengan cara tajam
  • 42. 20. Prosedur diulang pada tiroid lobus kontralateral • Tiroid dikeluarkan secara utuh / in toto 21. Kontrol perdarahan 22. Pencucian luka operasi, tidak dilakukan suction secara langsung untuk mencegah paratiroid tersedot  Sebelum menutup, perhatikan keadaan trakea, apakah ada trakeamalasia dengan cara meminta TS anestesi untuk mengempeskan balon ETT
  • 43. 23. Dilakukan penutupan m sternohyoid muscle dengan meninggalkan drain vakum pada bed tiroid 24. Otot sterkleidomastoideus didekatkan kembali ke strap muscle
  • 44. • 25. Lemak subkutis diaproksimasikan dengan vicryl no 3.0, jahitan satu demi satu. Kulit di tutup dengan prolene no 4.0, jahitan jelujur subkutikuler.
  • 45. MONITORING/EVALUASI PADA FOLLOW UP PASCA TIROIDEKTOMI • Evaluasi produksi drain  perdarahan • Obstruksi jalan nafas • Evaluasi cedera saraf • Evaluasi terangkatnya kelenjar paratiroid
  • 46. • Komplikasi luka • Edema flap : sekunder akibat trauma dan pembelahan dari otot pretiroid. Paling sering terjadi pd kasus tiroiditis kronik. • akumulasi serum : pada hari ke 4-5 post op, terdapat pembengkakan. Dapat dilakukan aspirasi atau pembukaan tepi luka. • hematoma • Infeksi : jarang terjadi. Kecuali bila terpasang trakeostomi  Antibiotik
  • 47. • Perdarahan • Komplikasi serius • Bahaya : Kompresi trakhea  respiratory compromise. Akibat darah yang mengumpul pada otot pretiroid. • Timbul pada 3-4 jam pertama setelah pembedahan  observasi ketat • Gejala : • Stridor, Hipoksia, Distensi atau bulging pada flap kulit • Th/: • Reexplorasi • Evakuasi hematoma segera di ruang rawat • Bila diperlukan : Emergency tracheostomy or endotracheal intubation
  • 48. • Obstruksi jalan nafas : • Dapat disebabkan : perdarahan, edema laring, paralisis pita suara  airway tidak adekuat • Tatalaksana : trakeostomi
  • 49. • Cedera saraf Repair segera intra operatif  penjahitan perineurium dgn 1 jahitan interrupted
  • 50. • Cedera nervus laringeal rekuren Menimbulkan komplikasi yang lebih serius karena dapat menyebabkan paralisis vocal cord • Tanda dan gejala: • Suara yang lemah serak • Pasien tidak bisa menutup glottis sempurna untuk bicara atau batuk • Vocal cord ipsilateral tidak bergerak pada posisi paramedian
  • 51. • Mencegah cedera : • Identifikasi syaraf dan diseksi bagian terbawah tiroid sampai masuk menuju laring • Tidak ada struktur pada lateral tiroid sampai yakin betul nervus sudah tervisualisasi • Prinsip bila terjadi cidera • Proteksi jalan nafas • Th/: tracheostomy • Bila cedera bilateral • Bahaya karena dapat menyebabkan obstruksi • bila terjadi sedikit paralisis pada vocal cord, pasien dapat berbicara relatif normal, namun tidak dapat untuk batuk
  • 52. HIPOPARATIROIDISME • Tergantung derajat dan onset hipokalsemia • Hipokalsemia akut: baal diekstremitas distal, parestesia disekitar mulut dan atau carpopedal spasm; confusion, delirium dan atau kejang • Laryngospasm dan bronchospasm  gangguan respirasi; gangguan kardiovaskular: gagal jantung kongesti, aritmia (pemanjangan interval QT) • Kronik hipokalsemia dapat asimptomatik
  • 53.
  • 54.