Dokumen ini membahas tentang teknik operasi mastektomi radikal modifikasi yang meliputi definisi, sejarah, anatomi, indikasi, persiapan pre-operasi, teknik operasi dan diseksi aksila. Prosedur ini digunakan untuk mengangkat seluruh payudara, areola, puting susu dan kulit di atas tumor beserta diseksi kelenjar getah bening aksila tanpa mengangkat otot pektoralis.
1. T E K N I K O P E R A S I :
M O D I F F I E D
R A D I C A L
M A S T E C T O M Y
PEMBIMBING :
Prof. Dr. dr. Wirsma Arif Harahap, Sp. B, Subsp. Onk (K)
dr. Yopi Tri Putra, Sp. B, Subsp. Onk (K)
OLEH :
dr. Ridho Prasetiawan
2. D E F I N I S I
adalah Suatu tindakan pembedahan
onkologis pada keganasan payudara
yaitu dengan mengangkat seluruh
jaringan payudara yang terdiri dari
seluruh stroma dan parenkhim
payudara, areola dan puting susu
serta kulit diatas tumornya disertai
diseksi kelenjar getah bening aksila
ipsilateral level I, II/III secara en bloc
TANPA mengangkat m.pektoralis
major dan minor.
Mastektomi
radikal
modifikasi
(MRM)
3. S E J A R A H
Zaman Babilonia hingga Awal Abad
17 Marco Aurelio Severino (Italia) :
Radical Mastektomy , Mengangkat
Kelenjar di Aksila
JAUH SEBELUM
ERA HALSTED
• Era Moderen Tehnik Pembedahan
pada Kanker Payudara : Standard
Radical Mastectomy
ERA HALSTED
(1882), W.Meyer
(1894)
5. 1935 : Robert Mc Whirter.
Simple Mastectomy +
Radiotherapy post
operatif, dapat mengurangi
morbiditas
1947 : Dahl-Iversen
(Copenhagen)
RadicalMastectomy +
Diseksi KGB
Supraklavikula
1935 : Robert Mc Whirter.
SimpleMastectomy +
Radiotherapy post
operatif, dapat mengurangi
morbiditas
SEJARAH
6. 1948 : Patey
Modified Radical
Mastectomy (MRM)
M.Pektoralis Minor
diangkat + kGB aksila
diseksi seluruhnya
1963 : (Auchinclos) dan
1965 : (Madden)
MRM, Preservasi Kedua
Muskulus Pektoralis,
Diseksi KGB aksila hanya
level I dan II
Breast Conserving
Therapy (BCT)
- 1973 : Veronesi (Milan)
:
QUART(quadrantectomy
dengan total axilary
diseksi dan radoterapi
- 1985 : Veronesi
:TART(
tumorectomy dan axilary
diseksi diikuti radioterapi)
SEJARAH
7. A N AT O M I
• Batas payudara
• Superior : iga II atau III ( Garis subclavikula)
• Inferior : iga VI atau VII (inframammary fold)
• Medial : garis parasternal
• Lateral : garis aksila anterior
8. Jaringan payudara terdiri dari
jaringan parenkim dan stroma :
• Parenkim : 15 – 20 lobus
kelenjer payudara, duktus dan
sinus lactiferus
• Stroma : jaringan ikat, saraf dan
lemak
9. Terletak di atas Otot
pectoralis mayor dan
dibungkus Fascia
Pektoralis Superficialis,
Ant-post Ligamentum
suspensorium Cooper
11. Vaskularisasi
Arteri
1. Arteri thoracica interna (mammary interna)
Mensuplai sebagian besar jaringan payudara
Berjalan paralel dengan pinggir lateral
sternum
Cabang-cabang perforantes berjalan melalui
m. intercostal pada 6 RIC pertama dan m.
pectoralis mayor untuk mendarahi separuh
bagian medial payudara dan kulit sekitarnya
12. A. Axilaris
A. Thoracalis acromialis- berjalan turun antara pectoralis Major dan minor,
vaskularisasi glandula mamae bagian dalam( deep surface)
A. Thoracalis Lateral ( a. mamaria external) – turun menyusuri tepi lateral
muskulus pektoralis mayor untuk Vaskularisasi lateral payudara
A. Thoraco dorsalis- mendarahi m.latissimus dorsi dan m.serratus magnus, tidak
memberikan pendarahan pada payudara
13.
14.
15.
16. V E N A
Terdapat 3 kelompok pada daerah payudara:
a. Cabang-cabang perforantes V. mammaria
interna bermuara pada v. mammaria interna
yang kemudian bermuara pada v.
Innominata.
b. Cabang-cabang v. aksilaris yang terdiri dari
v. thorako-akromialis, v. thorakalis lateralis
dan v. thorako dorsalis.
c. Vena-vena kecil yang bermuara pada v.
interkostalis. Vena interkostalis bermuara
pada v. vertebralis, v. azygos
17. A L I R A N L I M F E
1. Kelompok aksila :
• Subgrup v. aksilaris ( lateral M. pektoralis minor dan medioinferior v. aksilaris)
• Subgrup subscapular (lateral scapula)-sepanjang v.subskapularis dan thoracodorsalis
• Subgrup interpektoral (Rotter’s group)- Terletak antara m.pektoralis mayor dan minor
• Subgrup central (posterior M. pektoralis minor)- kelenjer aksila terbesar dan banyak
jumlahnya
• Subgrup apical atau subklavikula- terletak di v.aksilaris dan kelenjer aksila termedial
2. Kelompok mamaria interna
Retrosternal diruang antar iga didaerah parasternal disepanjang vasa mamaria interna yang
keluar dari sisi medial payudara
18. A N AT O M I
• The lymph from breast:
• 3% flow to the internal mammary chain
• 97% flow to the axillary nodes
19.
20. B E R G L E V E L K G B
• Lokasi KBG axila terhadap M.Pectoralis minor
• Level 1 : lateral/ dibatas bawah M. pektoralis minor
termasuk : KGB mamaria eksterna, vena aksilaris, dan
grup skapular
• Level 2 : posterior M.pectoralis minor yaitu group sentral
• Level 3 : medial M.pectoralis minor yaitu kgb subklavicula
21. O T O T D A N S A R A F Y G
P E N T I N G P A D A W A K T U
M A S T E K T O M I
• Pectoralis mayor
• Origo : medial clavicula, lateral sternum, costa
2-6, aponeurosis obliq externus.
• Insersi: tuberculum mayus humeri
• Saraf : Thoracalis anterior lateral
• Pectoralis minor
• Origo : costa 2-5
• Insersi: Prosesus coracoid scapula
• Saraf : Thoracalis anterior medial
22. • Serratus anterior
• Origo : costa 1-2 - insersi : permukaan costa scapula sup
• Origo : costa 2-4 - insersi : tepi vertebra scapula
• Origo : costa 4-8 - insersi : permukaan costa scapula inf
• Saraf : Thoracalis longus
• Latissimus dorsi
• Origo : Belakang crista iliaca
• Insersi: crista dan tuberculum humerus
• Saraf : Thoracodorsalis.
23. S T A D I U M D A N S I S T E M T N M P A D A
K E G A N A S A N P A Y U D A R A
Stadium T N M
0 Tis N0 Mo
I T1 N0 M0
IIA T0 N1 M0
T1 N1 M0
T2 N0 M0
IIB T2 N1 M0
T3 N0 M0
IIIA T0 N2 M0
T1 N2 M0
T2 N2 M0
T3 N1,N2 M0
IIIB T4 Tiap N M0
Tiap T N3 M0
IV Tiap T Tiap N M1
T Tumor Primer
Tis Karsinoma In Situ
TO Tidak teraba tumor primer
T1 Tumor dengan diameter tcrbesar 2 cm
T2 Tumor dengan diameter 2-5 cm
T3 Tumor dengan diameter > 5 cm
T4 Tumor telah menginvasi jar. diluar mamma
T4a = Dinding dada
T4b = Kulit mamma
T4c = Dinding dada dan kulit
T4d = Karsinoma inflamatoar
N Metastase KGB Regional
N0 Tidak terdapat metastase KGB axilla
N1 Ada metastase KGB axilla yang mobil
N2 Ada metastase KGB axilla yang melekat
N3 Metastase KGB mammaria interna
NX Metastase aksilla tidak dapat dievaluasi
M Metastase Jauh
M0 Tidak ditemukan metastase jauh
M1 Ada metastase jauh
MX Metastase jauh tidak dapat dievaluasi
24. I N D I K A S I
Penderita dengan
karsinoma payudara
stadium I,II,IIIA yang
terbatas pada payudara
dan aksilla tanpa invasi
atau terlalu dekat pada otot
pektoralis mayor.
Untuk penderita dengan
stadium lokal lanjut yang
operabel (stadium III)
setelah mendapat terapi
neoadjuvan
25. K O N T R A I N D I K A S I ( H A A G E N S E N
1 9 5 6 )
Edema luas
kulit payudara
> 1/3 luas
Edema lengan
Satelit nodul
pada kulit
Nodul para
sternal
Metastase
supraclavicular
Metastase
jauh
Inflammatory
carcinoma
26. P E R S I A PA N P R E - O P E R A S I
Diagnosa keganasan sudah dikofirmasi (klinis, radiologis dan
patologis)
Pemeriksaan penunjang : darah, faal hemostasis, faal ginjal, hati, foto
thoraks, USG Abdomen untuk melihat adanya metastase jauh
Kadar gula darah puasa dan 2 jam pp pada penderita dengan usia di
atas 40 tahun
Pemeriksaan EKG
27. P E R S I A PA N P R E - O P E R A S I
Persiapan darah untuk keperluan transfusi bila
diperlukan
Antibiotika profilaksis. Beberapa ahli bedah memberikan
profilaksis dengan antibiotika spektrum luas.
Informed consent yang jelas mengenai tindakan yang
akan dilakukan
28. P E R S I A PA N
A N E S T E S I
P E N D E R I T A D A L A M
N A R K O S E U M U M
29. T E K N I K O P E R A S I :
Posisi pasien:
✢ Supine, dekat dengan batas meja operasi
✢ Posisi lengan 90º, tidak digantung, diletakkan pada sandaran tangan
(armboard)
✢ Mudah fleksi dan ekstensikan tanpa tegangan
• Bahu diganjal dengan rolled sheet sehingga bahu dan hemithoraks ipsilateral agak
lebih tinggi agar pergerakan bahu tidak terbatas
• Posisi lengan pada posisi 90o dan tidak perlu digantung karena akan merubah
anatomis axilla dan menarik pembuluh darah axilla berbahaya saat diseksi, &
plexus brachialis teregang bahaya neuropraxia
30. P E R S I A PA N
O P E R A S I
• Desinfeksi dengan povidon iodine 10%
• Atas : sampai pertengahan leher
• Bawah : sampai umbilikus
• Medial : pertengahan mamae kontra lateral
• Lateral : sampai tepi lateral scapula
• Lengan atas desinfeksi melingkar hingga siku,
• Penutupan lapangan operasi dengan doek steril.
• Lengan harus dapat bebas digerakkan oleh asisten bila dibutuhkan
untuk paparan bagian aksilla.
33. I N S I S I
• Tipe insisi tergantung tumor
primer
• Secara umum, dibuat insisi
berbentuk elips mencakup
niplle-areolar complex dan
diperluas hingga aksila
• Sayatan Mencakup Daerah
Bebas Tumor, 3-5 Cm Untuk
Mencegah Rekurensi Tumor
34.
35.
36.
37. M E M B U AT F L A P
Pembuatan flap persis dilakukan di daerah fascia
superficialis yang relatif avaskular, kira2 setebal
½ subkutis sehingga tidak terlalu tipis
(menyebabkan nekrosis flap), dan tidak terlalu
tebal (meninggalkan jaringan mammae
memperbesar rekurensi lokal)
Batas-batas flap:
- Pinggir bawah klavikula (superior : m.
subclavius)
- Medial : parasternal ipsilateral atau
pertengahan sternum
- Inferior : 3 - 4 cm di bawah lipatan
inframammary
- Lateral : pinggir anterior m. latissimus dorsi
38.
39.
40. M A S T E C T O M Y
Dimulai dari bagian medial menuju lateral sambil merawat perdarahan
terutama cab. A. Intercosta di daerah parasternal
Fasia di atas M pectoralis diangkat bersama jar. Mamae ,pada saat
sampai tepi lateral m.pektoralis mayor dengan bantuan haak jaringan
mamae dilepaskan dari m. pektoralis minor dan seratus anterior
Flap daerah aksila diretraksi ke atas, fascia pada tep m. pektoralis
mayor di eksisi sehingga m. pekoralis minor terexpose hingga pada
insersinya prosesus korakoid
41.
42.
43. D I S E K S I
A K S I L L A
• Jaringan longgar dan lemak pada vena aksillaris di eksisi
sehingga vena terekspos bersama dengan pembuluh
darah subskapula
• Diseksi aksilla dilakukan mulai dari kelenjar Rotter,
kelenjar limfe aksilla level I, level II dan level III
• Untuk mencapai level II dan III, m.pektoralis mayor dan
minor diretraksi ke atas sehingga jaringan disekitar
v.aksillaris dapat terekspos, sehingga fascia
klavipektoralis,kelenjer limfe interpektoralis dan otot
pektoralis minor exposes dan kadang - kadang dilakukan
pemotongan m.pektoralis minor dekat insersinya untuk
mempermudah pencapaian kelenjar aksilla pada level II
dan III
44. • Diseksi Kgb axila dimulai pada pembesaran KGB aksila level I (lateral m. pektoralis
minor) dan dilanjutkan level II( posterior m.pektoralis minor) dan level III ( medial m.
pektoralis minor)
• Diseksi jangan lebih tinggi dari V aksilaris, harus dihindari untuk mencegah udem lengan
di kemudian hari
45.
46. P R E S E R VA S
I N E R V U S
Jar. Mamae dan KGB aksila terlepas sebagai satu kesatuan (en bloc)
Nervus intercostobrakialis merupakan saraf sensoris yang berjalan transversal di
bawah kosta 2 dan mempersarafi bagian kulit medial lengan atas sering terpotong
saat melakukan diseksi aksilla
Identifikasi n.thoracodorsalis yang berjalan dekat a/v. subskapularis dan
dipreservasi kecuali bila terinfiltrasi oleh tumor
Identifikasi n.thoracalis longus yang berjalan di atas musc. serratus anterior dan
dipreservasi, jangan sampai terpotong
Fascia di atas m.serratus anterior dibebaskan dan lemak serta kelenjar dibersihkan
47. D I S E K S I
A K S I L L A
D A N
P R E S E R VA S
I N E R V U S
48.
49.
50.
51. P E M A S A N G A N D R A I N
D A N P E N U T U PA N L U K A O P E R A S I
• Cuci luka operasi dengan cairan normal saline untuk mengevakuasi sisa – sisa jaringan,
bekuan darah dan serum
• Titik – titik perdarahan diidentifikasi, ligasi atau kauterisasi
• lalu pasang dua buah drain pada sisi lateral menuju daerah aksilla dan sisi medial di atas
m.pektoralis mayor
• Fiksasi drain pada kulit lalu dihubungkan pada sistim suction tertutup dengan vakum
• Jaringan subkutan dijahit dengan benang absorable, dan kulit dijahit subkutikular
52. Luka ditutup 2 lapis :
subkutis absorbable 2-0,
kulit diaproksimasi
dengan staples atau
jahitan subkutikuler
dengan benang
absorbable 4-0
53. P E R A W ATA N PA S K A B E D A H
Jahitan pada kulit
diangkat pada hari ke
10-14.
Drain diangkat kira-kira
bila produksi masing-
masing drain kurang
dari 30cc perhari
(maksimal hari ke 5)
Mobilisasi lengan
sedini mungkin
Kemoterapi dapat
dimulai 2 minggu
paska operasi.
Pemeriksaan patologi
harus disertakan
54. K O M P L I K A S I
O P E R A S I
• Komplikasi awal operasi :
• Perdarahan dan hematoma
• Cedera N. Thorakalis longus Winged scapula dan
ketidakmampuan mengangkat lengan lebih tinggi dari bahu
karena kelumpuhan otot seratus anterior
• Cedera N thoraco dorsal Kelemahan M latissimus dorsi
sehingga terjadi gangguan gerak ekstensi, adduksi dan
internal rotasi dari humerus
• Cedera N. Intercostobrachialis hipoestesi sisi medial
lengan atas
• Cedera medial dan lateral pectoralis nerve : atrtofi m.
pektoralis
55. K O M P L I K A S I O P E R A S I
Komplikasi kronis: Limfedema Seroma
Kelebihan lemak dan
kulit pada aksilla
yang menimbulkan
rasa mengganjal.
Kekakuan sendi
bahu atau kontraktur
Infeksi Nekrosis flap