SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
MODULPERKULIAHAN
HUKUM BISNIS DAN LINGKUNGAN
HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Dosen
Pengampu
Prof. Dr.
Hapzi Ali,
CMA
FEB AKUNTANSI
14 1A2323EL SANTI RIZKI AMALIA
Abstract Kompetensi
Memahami tentang Hukum
Perdagangan Internasional
Memberikan pemahaman dan
pembelajaran tentang Hukum
Perdagangan Internasional.
‘18
2 Hukum Bisnis dan Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Disusun Oleh: Santi Rizki Amalia. http://www.mercubuana.ac.id
Subjek hukum perdagangan internasional juga bahasan penting dalam perdagangan
internasional. Subjek tersebut terbagi dalam dua kriteria besar yakni para pelaku
(stakeholders) yang mampu mempertahankan hak dan kewajibannya di hadapan peradilan
dan para stakeholders yang mampu dan berwenang untuk memutuskan aturan-aturan hukum
di bidang hukum perdagangan internasional. Berdasarkan batasan kriteria tersebut, yang
dikatakan sebagai subjek hukum perdagangan internasional yaitu negara, organisasi
perdagangan internasional, individu, perusahaan multinasonal, dan bank (Adolf, 2005: 57-
72). Aturan hukum dalam perdagangan internasional termuat dalam persetujuan umum
mengenai tarif dan perdagangan GATT. GATT dibentuk pada tahun 1947, akan tetapi
lahirnya WTO tahun 1994 membawa perubahan besar bagi GATT. WTO mengambil alih
GATT dan menjadikannya salah satu aturan WTO dan prinsip-prinsip GATT menjadi
kerangka aturan bagi perjanjian WTO. Ketentuan perdagangan yang membentuk suatu sistem
perdagangan multilateral dalam GATT mempunyai tiga ketentuan utama. Pertama adalah
GATT itu sendiri. Ketentuan kedua yakni perundingan putaran Tokyo (Tokyo Round 1973-
1979) yaitu ketentuan yang mencakup anti-dumping, subsidi, dan ketentuan non-tarif.
Ketentuan terakhir dalam perdagangan internasional adalah multi fibre arrangements (Adolf,
2005: 98-107).
Indonesia jelas mempunyai aturan hukum dagangnya sendiri yang tertuang dalam
ketentuan hukum nasionalnya. Hukum yang mengatur dijelaskan dalam ketentuan hukum
dagang, yang mana diartikan sebagai hukum yang mengatur tingkah laku manusia yang turut
melakukan perdagangan untuk memperoleh keuntungan atau hukum yang mengatur
hubungan hukum antara manusia dan badan hukum satu dengan lainnya dalam bidang
perdagangan (Kansil, 1985: 7). Pada awalnya hukum dagang berinduk pada hukum perdata.
Namun, seiring berjalannya waktu hukum dagang mengkodifikasi aturan-aturan hukumnya
sehingga terciptalah Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) yang sekarang telah
berdiri sendiri atau terpisah dari Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHP). Sumber
hukum dagang adalah tempat dimana bisa didapatkan perarturan-perarturan mengenai hukum
dagang. Pertama, KUHD Wetboek van Koophandel Indonesia mengatur berbagai
perserikatan yang berkaitan dengan perkembangan lapangan hukum perusahaan. Kedua,
KUH Perdata dimana sesuai pada Pasal 1 KUHD, KUH Perdata menjadi sumber hukum
dagang sepanjang KUHD tidak mengatur hal-hal tertentu dan hal-hal tersebut diatur dalam
KUH Perdata. Selain KUHD, masih terdapat beberapa aturan perarturan perundang-undangan
lain yang mengatur hukum dagang, diantaranya: UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan;
UU No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas (PT); UU No.7 Tahun 1987 tentang Hak
Cipta; UU No. 5 Tahun 1999 tentang Persaingan Usaha; dan UU No. 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal (Rochman et al., 2014: 4-5).
Perdagangan internasional merupakan transasksi jual beli lintas negara. Pihak-pihak yang
bersangkutan merupakan pihak-pihak yang berasal dari negara yang berbeda atau memiliki
nasionalitas yang berbeda. Perdagangan internasional sebenarnya sudah berlangsung
beberapa abad yang lalu tetapi tentu berdasarkan perdagangan yang masih primitif. Sistem
perdagangan yang berlaku saat itu masih berdasarkan sistem barter antara barang dengan
barang. Dengan kemajuan peradaban manusia yang meningkat, maka terjadilah perubahan
yang amat drastis pada sistem perdagangan internasional. Dengan kemajuan teknologi yang
‘18
3 Hukum Bisnis dan Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Disusun Oleh: Santi Rizki Amalia. http://www.mercubuana.ac.id
sangat cepat, distribusi barang dan jasa semakin mudah dan perdagangan internasional pun
menunjukkan kompleksitasannya. Ketentuan-ketentuan dalam hukum perdagangan
internasional berperan sebagai aturan pokok yang mengatur jalannya perdagangan pada
prakteknya, yang mana dilakukan oleh para subjek dagang internasional. Perdagangan yang
terjadi di Indonesia juga telah terjadi sejak abad yang lalu dan aturan hukum yang berlaku
mengenai dagang telah diatur sejak Indonesia berada di bawah penjajahan Belanda. Seiring
berjalannya waktu sumber hukum dagang yang dikodifikasikan dari hukum Belanda, lalu
kemudian UU setelahnya dimunculkan dan dikaitkan dengan hukum perdata yang berlaku di
Indonesia.
Hukum Dagang Internasional : Sengketa Mobnas “Timor” di WTO
Efek transnasionalisme salah satunya adalah Attitude Change (Perubahan Tingkah Laku).
Maksudnya adalah hubungan antara organisasi transnasional dengan negara diharapkan bisa
merubah kebijakan negara tersebut. Kebijakan yang memang merupakan kepentingan dari
organisasi transnasional. Oleh karena itu mereka berusaha membawa ide baru, hal baru dan
norma yang dikemukakan mereka kepada negara yang dituju.
Kasus WTO dan Indonesia dalam masalah Mobnas (Mobil Nasional) Timur menujukkan
bahwa organisasi Transnasional (dalam hal ini adalah WTO) bisa mempengaruhi kebijakan
pemerintah Indonesia. Awal mula muncul kasus ini karena inisiatif pemerintah Indonesia
dalam mendukung dan ingin meningkatkan industri mobil nasional. Oleh karena itu,
pemerintah akhirnya mengeluarkan kebijakan program Mobil Nasional yaitu bisa dilihat
dalam Inpres No.2 tahun 1996 mengenai Program Mobil Nasional bahwa sebagai sebuah
terobosan di sektor otomotif Indonesia. Tujuan Mobnas (Mobil Nasional) adalah sebagai
embrio kemajuan dan kemandirian bangsa Indonesia dalam industri otomotif. Program
Mobnas ini yang menunjuk PT Timor Putra Nasional (TPN) sebagai pelopor yang
memproduksi Mobnas sayangnya Mobnas masih belum dapat memproduksi di dalam negeri,
maka perlu dikeluarkan Keppres No. 42 tahun 1996 yang mengizinkan PT TPN mengimpor
Mobnas yang kemudian diberi merek “Timor” (baik dalam bentuk jadi atau completely build-
up/ CBU dari Korea Selatan.
Hal ini mendatangkan reaksi dari beberapa pihak yaitu Jepang, Amerika Serikat dan beberapa
negara Eropa. Jepang yang paling berusaha keras kerena mempunyai kepentingan kuat dalam
industri otomotifnya yang telah menguasai hampir 90% pangsa mobil Indonesia. Reaksi lain
dari Amerika dan beberapa negara Eropa gelisah karena mereka berencana menanamkan
investasi dalam industri otomotif di Indonesia. Akhirnya terjadi dialog antara Jepang dan
pemerintah Indonesia dan hasilnya dead lock. Kemudian tindakan lanjutan dari Jepang yaitu
melalui Wakil Menteri Perdagangan Internasional dan Industrinya menyatakan bahwa
mereka akan membawa masalah ini ke WTO.
Penyebab Timbulnya Kasus Sengketa Mobil Nasional ”Timor” di WTO
Timbulnya sengketa mobil nasional ”Timor” ditandai dengan adanya perkara pengaduan
Jepang ke WTO yang bermula dari keluarnya Inpres Nomor 2 Tahun 1996 tentang program
Mobnas yang menunjuk PT Timor Putra Nusantra (TPN) sebagai pionir yang memproduksi
Mobnas. Karena belum dapat memproduksi di dalam negeri, maka keluarlah Keppres No.
42/1996 yang membolehkan PT TPN mengimpor mobnas yang kemudian diberi merek
“Timor”, dalam bentuk jadi atau completely build-up (CBU) dari Korea Selatan.
‘18
4 Hukum Bisnis dan Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Disusun Oleh: Santi Rizki Amalia. http://www.mercubuana.ac.id
Selain itu, PT TPN diberikan hak istimewa, yaitu bebas pajak barang mewah dan bebas bea
masuk barang impor. Hak itu diberikan kepada PT TPN dengan syarat menggunakan
kandungan lokal hingga 60 persen dalam tiga tahun sejak mobnas pertama dibuat. Namun
bila penggunaan kandungan lokal yang ditentukan secara bertahap yakni 20 persen pada
tahun pertama dan 60 persen pada tahun ketiga tidak terpenuhi, maka PT TPN harus
menanggung beban pajak barang mewah dan bea masuk barang impor. Namun, soal
kandungan lokal ini agaknya diabaikan selama ini, karena Timor masuk ke Indonesia dalam
bentuk jadi dari Korea. Dan tanpa bea masuk apapun, termasuk biaya pelabuhan dan lainnya.
Masalah Mobil Nasional dibawa ke World Trade Organization oleh Jepang untuk
mengajukan keluhan mengenai mobil nasional ke WTO. Subyek dalam kasus mobil nasional
ini adalah PT Timor Putra Nusantara yang berperan memproduksi mobil masional akan tetapi
PT Timor Putra Nusantara belum dapat memproduksi di dalam negeri, maka PT Timor Putra
Nusantara mengimpor mobil nasional dari Korea Selatan dalam bentuk jadi. Dalam kasus ini
yang menjadi obyek sengketa adalah mobil nasional yang menunjuk PT Timor Putra
Nusantra (TPN) sebagai pionir yang memproduksi Mobnas.
Jepang menilai bahwa kebijakan pemerintah tersebut sebagai wujud diskriminasi dan oleh
karena itu melanggar prinsip-prinsip perdagangan bebas. Tuduhan Jepang tersebut terdiri atas
tiga poin yaitu :
1. Adanya perlakuan khusus impor mobil dari KIA Motor Korea yang hanya memberi
keuntungan pada satu negara. Misalnya perlakuan bebas tarif masuk barang impor, yang
melanggar pasal 10 peraturan GATT.
2. Perlakuan bebas pajak atas barang mewah yang diberikan kepada produsen mobnas selama
dua tahun. Ini melanggar pasal 3 ayat 2 peraturan GATT.
3. Menghendaki perimbangan muatan lokal seperti insentif, mengizinkan pembebasan tarif
impor, dan membebaskan pajak barang mewah di bawah program mobnas sesuai dengan
pelanggaran dalam pasal 3 ayat 1 GATT, dan pasal 3 kesepakatan perdagangan multilateral.
Dari beberapa kali pertemuan bilateral tingkat menteri, kesepakatan yang ingin dicapai
bertolak belakang dengan keinginan dan cita-cita masing-masing negara. Maka pada 4
Oktober 1996, Pemerintah Jepang melalui Kementrian Industri dan Perdagangan
Internasional (MITI) resmi mengadukan Indonesia ke WTO yang didasarkan pasal 22 ayat 1
peraturan GATT. Inti dari pengaduan itu, Pemerintah Jepang ingin masalah sengketa
dagangnya dengan Indonesia diselesaikan sesuai dengan kesepakatan perdagangan
multilateral sesuai dengan aturan yang tercantum dalam WTO. Ketika itu, jika dalam tempo
lima-enam bulan setelah pengaduan ke WTO belum dapat diselesaikan, maka Jepang akan
membawanya ke tingkat yang lebih tinggi.
Setelah enam bulan tidak ada penyelesaian sejak Jepang secara resmi mengadukan Indonesia
ke WTO, tampaknya, ancaman Jepang bukan isapan jempol belaka. Jepang membawa
masalah Mobnas ke panel WTO melalui pembentukan dispute settlement body (DSB) atau
sidang bulanan badan penyelesaian sengketa. Dengan terbentuknya DSB, maka Jepang
berharap masalah Mobnas dapat dipecahkan dengan jalan terbaik dan adil.
Pembentukan panel dilakukan oleh DSB, setelah upaya penyelesaian mengalami jalan buntu.
Panel yang beranggotakan 3-5 orang inilah yang akan
‘18
5 Hukum Bisnis dan Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Disusun Oleh: Santi Rizki Amalia. http://www.mercubuana.ac.id
memeriksa pengaduan dan saksi-saksi. Dan dalam tempo enam bulan, panel akan
mengeluarkan rekomendasi yang akan diserahkan kepada DSB. Di tangan DSB nanti,
keputusan hasil panel akan disahkan satu tahun kemudian.
Namun, Pemerintah Jepang berharap hubungan bilateral kedua negara tidak terganggu.
Dalam hal program mobnas, menyadari keinginan dan cita-cita Indonesia atas program
tersebut. Jepang tidak mengenyampingkan keinginan tersebut, sepanjang tidak melanggar
peraturan GATT dan WTO. Walau pengaduan telah disampaikan ke WTO, Pemerintah
Jepang tetap membuka peluang melalui jalan bilateral untuk menyelesaikan soal krusial ini.
Meskipun, di badan perdagangan dunia itu, masalah mobnas akan terus melekat dalam
agendanya.
‘18
6 Hukum Bisnis dan Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Disusun Oleh: Santi Rizki Amalia. http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Adolf, Huala. 2005. Hukum Perdagangan Internasional: Prinsip-Prinsip dan konsepsi
Dasar. Jakarta PT. RajaGrafindo Persada
Anggraini, Devi (2014) Hukum dagang Internasional dan Hukum dagang Indonesia
http://devi-anggraini-fisip12.web.unair.ac.id/artikel_detail-116023-
HUKUM%20INTERNASIONAL-
HUKUM%20DAGANG%20INTERNASIONAL%20DAN%20HUKUM%20DAGANG%20
INDONESIA.html
Rochman et al. 2014. Hukum Dagang. Makalah. Palangka Raya. Departemen Syariah
Fakultas Ekonomi Syariah Sekolah Tinggi Agaman Islam Negeri Palangka Raya
https://armansyaheffendy.wordpress.com/2011/11/27/hukum-dagang-internasional-sengketa-
mobnas-timor-di-wto/

More Related Content

What's hot

Hbl 14, mei ika, hapzi ali, hukum perdagangan internasional,mercubuana
Hbl 14, mei ika, hapzi ali, hukum perdagangan internasional,mercubuanaHbl 14, mei ika, hapzi ali, hukum perdagangan internasional,mercubuana
Hbl 14, mei ika, hapzi ali, hukum perdagangan internasional,mercubuanaMeikaSihombimg
 
Kuliah i __d_agang
Kuliah i __d_agangKuliah i __d_agang
Kuliah i __d_agangikhsanfz
 
14.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali , Hukum Perdagangan Internasion...
14.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali , Hukum Perdagangan Internasion...14.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali , Hukum Perdagangan Internasion...
14.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali , Hukum Perdagangan Internasion...Jihan Nabilah
 
Makalah SEI full version - WOrld Trade Organization
Makalah SEI full version - WOrld Trade OrganizationMakalah SEI full version - WOrld Trade Organization
Makalah SEI full version - WOrld Trade OrganizationFuad Nasir
 
Asas asas hukum dagang, ppt
Asas asas hukum dagang, pptAsas asas hukum dagang, ppt
Asas asas hukum dagang, pptBetlehem Ketaren
 
Hbl,14, fariz satiano, hapzi ali,hukum perdagangan international, universitas...
Hbl,14, fariz satiano, hapzi ali,hukum perdagangan international, universitas...Hbl,14, fariz satiano, hapzi ali,hukum perdagangan international, universitas...
Hbl,14, fariz satiano, hapzi ali,hukum perdagangan international, universitas...farizsatiano32
 
14, hbl, digna adya, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, universitas ...
14, hbl, digna adya, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, universitas ...14, hbl, digna adya, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, universitas ...
14, hbl, digna adya, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, universitas ...DignaAdyaPratiwi
 
14, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, hukum perdagangan intern...
14, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, hukum perdagangan intern...14, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, hukum perdagangan intern...
14, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, hukum perdagangan intern...angelaregife
 

What's hot (15)

Hbl 14, mei ika, hapzi ali, hukum perdagangan internasional,mercubuana
Hbl 14, mei ika, hapzi ali, hukum perdagangan internasional,mercubuanaHbl 14, mei ika, hapzi ali, hukum perdagangan internasional,mercubuana
Hbl 14, mei ika, hapzi ali, hukum perdagangan internasional,mercubuana
 
Hukum dagang
Hukum dagangHukum dagang
Hukum dagang
 
Kuliah i __d_agang
Kuliah i __d_agangKuliah i __d_agang
Kuliah i __d_agang
 
Hukum dagang
Hukum dagangHukum dagang
Hukum dagang
 
Pengantar Hukum Dagang
Pengantar Hukum DagangPengantar Hukum Dagang
Pengantar Hukum Dagang
 
14.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali , Hukum Perdagangan Internasion...
14.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali , Hukum Perdagangan Internasion...14.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali , Hukum Perdagangan Internasion...
14.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali , Hukum Perdagangan Internasion...
 
Hukum dagang
Hukum dagangHukum dagang
Hukum dagang
 
Makalah SEI full version - WOrld Trade Organization
Makalah SEI full version - WOrld Trade OrganizationMakalah SEI full version - WOrld Trade Organization
Makalah SEI full version - WOrld Trade Organization
 
Asas asas hukum dagang, ppt
Asas asas hukum dagang, pptAsas asas hukum dagang, ppt
Asas asas hukum dagang, ppt
 
Hbl,14, fariz satiano, hapzi ali,hukum perdagangan international, universitas...
Hbl,14, fariz satiano, hapzi ali,hukum perdagangan international, universitas...Hbl,14, fariz satiano, hapzi ali,hukum perdagangan international, universitas...
Hbl,14, fariz satiano, hapzi ali,hukum perdagangan international, universitas...
 
Hukum dagang
Hukum   dagang Hukum   dagang
Hukum dagang
 
HUKUM DAGANG
HUKUM DAGANGHUKUM DAGANG
HUKUM DAGANG
 
14, hbl, digna adya, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, universitas ...
14, hbl, digna adya, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, universitas ...14, hbl, digna adya, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, universitas ...
14, hbl, digna adya, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, universitas ...
 
14, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, hukum perdagangan intern...
14, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, hukum perdagangan intern...14, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, hukum perdagangan intern...
14, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, hukum perdagangan intern...
 
Afzhan perdagangan internasional
Afzhan perdagangan internasionalAfzhan perdagangan internasional
Afzhan perdagangan internasional
 

Similar to Hbl 14, santi rizki amalia, prof hapzi ali, hukum perdagangan internasional, universitas mercu buana, 2018

14. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali, hukum perdagangan internasional, un...
14. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali, hukum perdagangan internasional, un...14. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali, hukum perdagangan internasional, un...
14. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali, hukum perdagangan internasional, un...Maghfira Arsyfa Ganivy
 
MANAJAMEN KONTRAK HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
MANAJAMEN KONTRAK HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptxMANAJAMEN KONTRAK HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
MANAJAMEN KONTRAK HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptxRIhsanFadhelAhmad1
 
Hbl forum dan quiz minggu 14
Hbl forum dan quiz minggu 14Hbl forum dan quiz minggu 14
Hbl forum dan quiz minggu 14rifaaa_092
 
Bisnis internasional,2,sri yamandawati,hapzi ali,perdagangan internasional,un...
Bisnis internasional,2,sri yamandawati,hapzi ali,perdagangan internasional,un...Bisnis internasional,2,sri yamandawati,hapzi ali,perdagangan internasional,un...
Bisnis internasional,2,sri yamandawati,hapzi ali,perdagangan internasional,un...Sri yamandawati
 
Booklet panduan wto dan fta
Booklet panduan wto dan ftaBooklet panduan wto dan fta
Booklet panduan wto dan ftaArdi Green
 
haki.pdf
haki.pdfhaki.pdf
haki.pdfdarma8
 
International trade law
International trade lawInternational trade law
International trade lawganangsetiadi
 
Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization).
Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization).Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization).
Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization).Sella Simamora
 
Prinsip hukum ekonomi internasional
Prinsip hukum ekonomi internasionalPrinsip hukum ekonomi internasional
Prinsip hukum ekonomi internasionalYanels Garsione
 
Slide HEI 6. (KAEDAH DASAR PRINSIP HEI).pptx
Slide HEI 6.  (KAEDAH DASAR  PRINSIP HEI).pptxSlide HEI 6.  (KAEDAH DASAR  PRINSIP HEI).pptx
Slide HEI 6. (KAEDAH DASAR PRINSIP HEI).pptxFajri71
 
14, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional, Universi...
14, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional, Universi...14, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional, Universi...
14, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional, Universi...lenianggr
 
Hbl,agung pangestu,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universitas me...
Hbl,agung pangestu,hapzi  ali,hukum perdagangan internasional, universitas me...Hbl,agung pangestu,hapzi  ali,hukum perdagangan internasional, universitas me...
Hbl,agung pangestu,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universitas me...AgungAgungPangestu
 
HBL,14,Giri Yogo,Hapzi Ali,Hukum perdagangan internasional,Universitas Mercu ...
HBL,14,Giri Yogo,Hapzi Ali,Hukum perdagangan internasional,Universitas Mercu ...HBL,14,Giri Yogo,Hapzi Ali,Hukum perdagangan internasional,Universitas Mercu ...
HBL,14,Giri Yogo,Hapzi Ali,Hukum perdagangan internasional,Universitas Mercu ...Giriyogodwis
 
HBL,Febry Dian Utami Saragih,Hapzi Ali,Hukum Perdagangan Internasional,Univer...
HBL,Febry Dian Utami Saragih,Hapzi Ali,Hukum Perdagangan Internasional,Univer...HBL,Febry Dian Utami Saragih,Hapzi Ali,Hukum Perdagangan Internasional,Univer...
HBL,Febry Dian Utami Saragih,Hapzi Ali,Hukum Perdagangan Internasional,Univer...febrysaragih
 
Sebuah Introduksi Hukum Dagang Pertemuan ke-1
Sebuah Introduksi Hukum Dagang Pertemuan ke-1Sebuah Introduksi Hukum Dagang Pertemuan ke-1
Sebuah Introduksi Hukum Dagang Pertemuan ke-1AgusRozakSamsudin
 
Hbl,anindia putri,hapzi ali, hukum perdagangan international dan implementasi...
Hbl,anindia putri,hapzi ali, hukum perdagangan international dan implementasi...Hbl,anindia putri,hapzi ali, hukum perdagangan international dan implementasi...
Hbl,anindia putri,hapzi ali, hukum perdagangan international dan implementasi...anindiaputri762
 
Bisnis Internasional, 6, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Hukum yang Mempengaru...
Bisnis Internasional, 6, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Hukum yang Mempengaru...Bisnis Internasional, 6, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Hukum yang Mempengaru...
Bisnis Internasional, 6, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Hukum yang Mempengaru...AnissaNurSafitri
 
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, unive...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, unive...Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, unive...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, unive...megiirianti083
 

Similar to Hbl 14, santi rizki amalia, prof hapzi ali, hukum perdagangan internasional, universitas mercu buana, 2018 (20)

14. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali, hukum perdagangan internasional, un...
14. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali, hukum perdagangan internasional, un...14. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali, hukum perdagangan internasional, un...
14. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali, hukum perdagangan internasional, un...
 
MANAJAMEN KONTRAK HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
MANAJAMEN KONTRAK HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptxMANAJAMEN KONTRAK HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
MANAJAMEN KONTRAK HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
 
Hbl forum dan quiz minggu 14
Hbl forum dan quiz minggu 14Hbl forum dan quiz minggu 14
Hbl forum dan quiz minggu 14
 
Bisnis internasional,2,sri yamandawati,hapzi ali,perdagangan internasional,un...
Bisnis internasional,2,sri yamandawati,hapzi ali,perdagangan internasional,un...Bisnis internasional,2,sri yamandawati,hapzi ali,perdagangan internasional,un...
Bisnis internasional,2,sri yamandawati,hapzi ali,perdagangan internasional,un...
 
Booklet panduan wto dan fta
Booklet panduan wto dan ftaBooklet panduan wto dan fta
Booklet panduan wto dan fta
 
Haki
HakiHaki
Haki
 
haki.pdf
haki.pdfhaki.pdf
haki.pdf
 
International trade law
International trade lawInternational trade law
International trade law
 
Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization).
Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization).Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization).
Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization).
 
Prinsip hukum ekonomi internasional
Prinsip hukum ekonomi internasionalPrinsip hukum ekonomi internasional
Prinsip hukum ekonomi internasional
 
Slide HEI 6. (KAEDAH DASAR PRINSIP HEI).pptx
Slide HEI 6.  (KAEDAH DASAR  PRINSIP HEI).pptxSlide HEI 6.  (KAEDAH DASAR  PRINSIP HEI).pptx
Slide HEI 6. (KAEDAH DASAR PRINSIP HEI).pptx
 
14, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional, Universi...
14, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional, Universi...14, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional, Universi...
14, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional, Universi...
 
Hbl,agung pangestu,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universitas me...
Hbl,agung pangestu,hapzi  ali,hukum perdagangan internasional, universitas me...Hbl,agung pangestu,hapzi  ali,hukum perdagangan internasional, universitas me...
Hbl,agung pangestu,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universitas me...
 
HBL,14,Giri Yogo,Hapzi Ali,Hukum perdagangan internasional,Universitas Mercu ...
HBL,14,Giri Yogo,Hapzi Ali,Hukum perdagangan internasional,Universitas Mercu ...HBL,14,Giri Yogo,Hapzi Ali,Hukum perdagangan internasional,Universitas Mercu ...
HBL,14,Giri Yogo,Hapzi Ali,Hukum perdagangan internasional,Universitas Mercu ...
 
HBL,Febry Dian Utami Saragih,Hapzi Ali,Hukum Perdagangan Internasional,Univer...
HBL,Febry Dian Utami Saragih,Hapzi Ali,Hukum Perdagangan Internasional,Univer...HBL,Febry Dian Utami Saragih,Hapzi Ali,Hukum Perdagangan Internasional,Univer...
HBL,Febry Dian Utami Saragih,Hapzi Ali,Hukum Perdagangan Internasional,Univer...
 
Sebuah Introduksi Hukum Dagang Pertemuan ke-1
Sebuah Introduksi Hukum Dagang Pertemuan ke-1Sebuah Introduksi Hukum Dagang Pertemuan ke-1
Sebuah Introduksi Hukum Dagang Pertemuan ke-1
 
Hbl,anindia putri,hapzi ali, hukum perdagangan international dan implementasi...
Hbl,anindia putri,hapzi ali, hukum perdagangan international dan implementasi...Hbl,anindia putri,hapzi ali, hukum perdagangan international dan implementasi...
Hbl,anindia putri,hapzi ali, hukum perdagangan international dan implementasi...
 
Bisnis Internasional, 6, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Hukum yang Mempengaru...
Bisnis Internasional, 6, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Hukum yang Mempengaru...Bisnis Internasional, 6, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Hukum yang Mempengaru...
Bisnis Internasional, 6, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Hukum yang Mempengaru...
 
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, unive...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, unive...Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, unive...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, unive...
 
Uas herlina
Uas herlinaUas herlina
Uas herlina
 

More from Santirzkamalia

Hbl 5, santi rizki amalia, prof hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan , u...
Hbl 5, santi rizki amalia, prof hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan , u...Hbl 5, santi rizki amalia, prof hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan , u...
Hbl 5, santi rizki amalia, prof hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan , u...Santirzkamalia
 
Hbl 6, santi rizki amalia, prof hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, univ...
Hbl 6, santi rizki amalia, prof hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, univ...Hbl 6, santi rizki amalia, prof hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, univ...
Hbl 6, santi rizki amalia, prof hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, univ...Santirzkamalia
 
Hbl 11, santi rizki amalia, prof hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan ...
Hbl 11, santi rizki amalia, prof hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan ...Hbl 11, santi rizki amalia, prof hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan ...
Hbl 11, santi rizki amalia, prof hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan ...Santirzkamalia
 
Hbl 4, santi rizki amalia, prof hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiay...
Hbl 4, santi rizki amalia, prof hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiay...Hbl 4, santi rizki amalia, prof hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiay...
Hbl 4, santi rizki amalia, prof hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiay...Santirzkamalia
 
Hbl 10, santi rizki amalia, prof hapzi ali, anti monopoli dan persaingan tida...
Hbl 10, santi rizki amalia, prof hapzi ali, anti monopoli dan persaingan tida...Hbl 10, santi rizki amalia, prof hapzi ali, anti monopoli dan persaingan tida...
Hbl 10, santi rizki amalia, prof hapzi ali, anti monopoli dan persaingan tida...Santirzkamalia
 
Hbl2, santi rizki amalia, prof hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau r...
Hbl2, santi rizki amalia, prof hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau r...Hbl2, santi rizki amalia, prof hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau r...
Hbl2, santi rizki amalia, prof hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau r...Santirzkamalia
 
Hbl 7, santi rizki amalia, prof hapzi ali, hukum perburuhan, universitas merc...
Hbl 7, santi rizki amalia, prof hapzi ali, hukum perburuhan, universitas merc...Hbl 7, santi rizki amalia, prof hapzi ali, hukum perburuhan, universitas merc...
Hbl 7, santi rizki amalia, prof hapzi ali, hukum perburuhan, universitas merc...Santirzkamalia
 
Hbl, santi rizki amalia, prof hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau re...
Hbl, santi rizki amalia, prof hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau re...Hbl, santi rizki amalia, prof hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau re...
Hbl, santi rizki amalia, prof hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau re...Santirzkamalia
 

More from Santirzkamalia (8)

Hbl 5, santi rizki amalia, prof hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan , u...
Hbl 5, santi rizki amalia, prof hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan , u...Hbl 5, santi rizki amalia, prof hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan , u...
Hbl 5, santi rizki amalia, prof hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan , u...
 
Hbl 6, santi rizki amalia, prof hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, univ...
Hbl 6, santi rizki amalia, prof hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, univ...Hbl 6, santi rizki amalia, prof hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, univ...
Hbl 6, santi rizki amalia, prof hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, univ...
 
Hbl 11, santi rizki amalia, prof hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan ...
Hbl 11, santi rizki amalia, prof hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan ...Hbl 11, santi rizki amalia, prof hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan ...
Hbl 11, santi rizki amalia, prof hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan ...
 
Hbl 4, santi rizki amalia, prof hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiay...
Hbl 4, santi rizki amalia, prof hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiay...Hbl 4, santi rizki amalia, prof hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiay...
Hbl 4, santi rizki amalia, prof hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiay...
 
Hbl 10, santi rizki amalia, prof hapzi ali, anti monopoli dan persaingan tida...
Hbl 10, santi rizki amalia, prof hapzi ali, anti monopoli dan persaingan tida...Hbl 10, santi rizki amalia, prof hapzi ali, anti monopoli dan persaingan tida...
Hbl 10, santi rizki amalia, prof hapzi ali, anti monopoli dan persaingan tida...
 
Hbl2, santi rizki amalia, prof hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau r...
Hbl2, santi rizki amalia, prof hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau r...Hbl2, santi rizki amalia, prof hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau r...
Hbl2, santi rizki amalia, prof hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau r...
 
Hbl 7, santi rizki amalia, prof hapzi ali, hukum perburuhan, universitas merc...
Hbl 7, santi rizki amalia, prof hapzi ali, hukum perburuhan, universitas merc...Hbl 7, santi rizki amalia, prof hapzi ali, hukum perburuhan, universitas merc...
Hbl 7, santi rizki amalia, prof hapzi ali, hukum perburuhan, universitas merc...
 
Hbl, santi rizki amalia, prof hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau re...
Hbl, santi rizki amalia, prof hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau re...Hbl, santi rizki amalia, prof hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau re...
Hbl, santi rizki amalia, prof hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau re...
 

Recently uploaded

PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 

Recently uploaded (19)

PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 

Hbl 14, santi rizki amalia, prof hapzi ali, hukum perdagangan internasional, universitas mercu buana, 2018

  • 1. MODULPERKULIAHAN HUKUM BISNIS DAN LINGKUNGAN HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Dosen Pengampu Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA FEB AKUNTANSI 14 1A2323EL SANTI RIZKI AMALIA Abstract Kompetensi Memahami tentang Hukum Perdagangan Internasional Memberikan pemahaman dan pembelajaran tentang Hukum Perdagangan Internasional.
  • 2. ‘18 2 Hukum Bisnis dan Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Disusun Oleh: Santi Rizki Amalia. http://www.mercubuana.ac.id Subjek hukum perdagangan internasional juga bahasan penting dalam perdagangan internasional. Subjek tersebut terbagi dalam dua kriteria besar yakni para pelaku (stakeholders) yang mampu mempertahankan hak dan kewajibannya di hadapan peradilan dan para stakeholders yang mampu dan berwenang untuk memutuskan aturan-aturan hukum di bidang hukum perdagangan internasional. Berdasarkan batasan kriteria tersebut, yang dikatakan sebagai subjek hukum perdagangan internasional yaitu negara, organisasi perdagangan internasional, individu, perusahaan multinasonal, dan bank (Adolf, 2005: 57- 72). Aturan hukum dalam perdagangan internasional termuat dalam persetujuan umum mengenai tarif dan perdagangan GATT. GATT dibentuk pada tahun 1947, akan tetapi lahirnya WTO tahun 1994 membawa perubahan besar bagi GATT. WTO mengambil alih GATT dan menjadikannya salah satu aturan WTO dan prinsip-prinsip GATT menjadi kerangka aturan bagi perjanjian WTO. Ketentuan perdagangan yang membentuk suatu sistem perdagangan multilateral dalam GATT mempunyai tiga ketentuan utama. Pertama adalah GATT itu sendiri. Ketentuan kedua yakni perundingan putaran Tokyo (Tokyo Round 1973- 1979) yaitu ketentuan yang mencakup anti-dumping, subsidi, dan ketentuan non-tarif. Ketentuan terakhir dalam perdagangan internasional adalah multi fibre arrangements (Adolf, 2005: 98-107). Indonesia jelas mempunyai aturan hukum dagangnya sendiri yang tertuang dalam ketentuan hukum nasionalnya. Hukum yang mengatur dijelaskan dalam ketentuan hukum dagang, yang mana diartikan sebagai hukum yang mengatur tingkah laku manusia yang turut melakukan perdagangan untuk memperoleh keuntungan atau hukum yang mengatur hubungan hukum antara manusia dan badan hukum satu dengan lainnya dalam bidang perdagangan (Kansil, 1985: 7). Pada awalnya hukum dagang berinduk pada hukum perdata. Namun, seiring berjalannya waktu hukum dagang mengkodifikasi aturan-aturan hukumnya sehingga terciptalah Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) yang sekarang telah berdiri sendiri atau terpisah dari Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHP). Sumber hukum dagang adalah tempat dimana bisa didapatkan perarturan-perarturan mengenai hukum dagang. Pertama, KUHD Wetboek van Koophandel Indonesia mengatur berbagai perserikatan yang berkaitan dengan perkembangan lapangan hukum perusahaan. Kedua, KUH Perdata dimana sesuai pada Pasal 1 KUHD, KUH Perdata menjadi sumber hukum dagang sepanjang KUHD tidak mengatur hal-hal tertentu dan hal-hal tersebut diatur dalam KUH Perdata. Selain KUHD, masih terdapat beberapa aturan perarturan perundang-undangan lain yang mengatur hukum dagang, diantaranya: UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan; UU No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas (PT); UU No.7 Tahun 1987 tentang Hak Cipta; UU No. 5 Tahun 1999 tentang Persaingan Usaha; dan UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Rochman et al., 2014: 4-5). Perdagangan internasional merupakan transasksi jual beli lintas negara. Pihak-pihak yang bersangkutan merupakan pihak-pihak yang berasal dari negara yang berbeda atau memiliki nasionalitas yang berbeda. Perdagangan internasional sebenarnya sudah berlangsung beberapa abad yang lalu tetapi tentu berdasarkan perdagangan yang masih primitif. Sistem perdagangan yang berlaku saat itu masih berdasarkan sistem barter antara barang dengan barang. Dengan kemajuan peradaban manusia yang meningkat, maka terjadilah perubahan yang amat drastis pada sistem perdagangan internasional. Dengan kemajuan teknologi yang
  • 3. ‘18 3 Hukum Bisnis dan Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Disusun Oleh: Santi Rizki Amalia. http://www.mercubuana.ac.id sangat cepat, distribusi barang dan jasa semakin mudah dan perdagangan internasional pun menunjukkan kompleksitasannya. Ketentuan-ketentuan dalam hukum perdagangan internasional berperan sebagai aturan pokok yang mengatur jalannya perdagangan pada prakteknya, yang mana dilakukan oleh para subjek dagang internasional. Perdagangan yang terjadi di Indonesia juga telah terjadi sejak abad yang lalu dan aturan hukum yang berlaku mengenai dagang telah diatur sejak Indonesia berada di bawah penjajahan Belanda. Seiring berjalannya waktu sumber hukum dagang yang dikodifikasikan dari hukum Belanda, lalu kemudian UU setelahnya dimunculkan dan dikaitkan dengan hukum perdata yang berlaku di Indonesia. Hukum Dagang Internasional : Sengketa Mobnas “Timor” di WTO Efek transnasionalisme salah satunya adalah Attitude Change (Perubahan Tingkah Laku). Maksudnya adalah hubungan antara organisasi transnasional dengan negara diharapkan bisa merubah kebijakan negara tersebut. Kebijakan yang memang merupakan kepentingan dari organisasi transnasional. Oleh karena itu mereka berusaha membawa ide baru, hal baru dan norma yang dikemukakan mereka kepada negara yang dituju. Kasus WTO dan Indonesia dalam masalah Mobnas (Mobil Nasional) Timur menujukkan bahwa organisasi Transnasional (dalam hal ini adalah WTO) bisa mempengaruhi kebijakan pemerintah Indonesia. Awal mula muncul kasus ini karena inisiatif pemerintah Indonesia dalam mendukung dan ingin meningkatkan industri mobil nasional. Oleh karena itu, pemerintah akhirnya mengeluarkan kebijakan program Mobil Nasional yaitu bisa dilihat dalam Inpres No.2 tahun 1996 mengenai Program Mobil Nasional bahwa sebagai sebuah terobosan di sektor otomotif Indonesia. Tujuan Mobnas (Mobil Nasional) adalah sebagai embrio kemajuan dan kemandirian bangsa Indonesia dalam industri otomotif. Program Mobnas ini yang menunjuk PT Timor Putra Nasional (TPN) sebagai pelopor yang memproduksi Mobnas sayangnya Mobnas masih belum dapat memproduksi di dalam negeri, maka perlu dikeluarkan Keppres No. 42 tahun 1996 yang mengizinkan PT TPN mengimpor Mobnas yang kemudian diberi merek “Timor” (baik dalam bentuk jadi atau completely build- up/ CBU dari Korea Selatan. Hal ini mendatangkan reaksi dari beberapa pihak yaitu Jepang, Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa. Jepang yang paling berusaha keras kerena mempunyai kepentingan kuat dalam industri otomotifnya yang telah menguasai hampir 90% pangsa mobil Indonesia. Reaksi lain dari Amerika dan beberapa negara Eropa gelisah karena mereka berencana menanamkan investasi dalam industri otomotif di Indonesia. Akhirnya terjadi dialog antara Jepang dan pemerintah Indonesia dan hasilnya dead lock. Kemudian tindakan lanjutan dari Jepang yaitu melalui Wakil Menteri Perdagangan Internasional dan Industrinya menyatakan bahwa mereka akan membawa masalah ini ke WTO. Penyebab Timbulnya Kasus Sengketa Mobil Nasional ”Timor” di WTO Timbulnya sengketa mobil nasional ”Timor” ditandai dengan adanya perkara pengaduan Jepang ke WTO yang bermula dari keluarnya Inpres Nomor 2 Tahun 1996 tentang program Mobnas yang menunjuk PT Timor Putra Nusantra (TPN) sebagai pionir yang memproduksi Mobnas. Karena belum dapat memproduksi di dalam negeri, maka keluarlah Keppres No. 42/1996 yang membolehkan PT TPN mengimpor mobnas yang kemudian diberi merek “Timor”, dalam bentuk jadi atau completely build-up (CBU) dari Korea Selatan.
  • 4. ‘18 4 Hukum Bisnis dan Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Disusun Oleh: Santi Rizki Amalia. http://www.mercubuana.ac.id Selain itu, PT TPN diberikan hak istimewa, yaitu bebas pajak barang mewah dan bebas bea masuk barang impor. Hak itu diberikan kepada PT TPN dengan syarat menggunakan kandungan lokal hingga 60 persen dalam tiga tahun sejak mobnas pertama dibuat. Namun bila penggunaan kandungan lokal yang ditentukan secara bertahap yakni 20 persen pada tahun pertama dan 60 persen pada tahun ketiga tidak terpenuhi, maka PT TPN harus menanggung beban pajak barang mewah dan bea masuk barang impor. Namun, soal kandungan lokal ini agaknya diabaikan selama ini, karena Timor masuk ke Indonesia dalam bentuk jadi dari Korea. Dan tanpa bea masuk apapun, termasuk biaya pelabuhan dan lainnya. Masalah Mobil Nasional dibawa ke World Trade Organization oleh Jepang untuk mengajukan keluhan mengenai mobil nasional ke WTO. Subyek dalam kasus mobil nasional ini adalah PT Timor Putra Nusantara yang berperan memproduksi mobil masional akan tetapi PT Timor Putra Nusantara belum dapat memproduksi di dalam negeri, maka PT Timor Putra Nusantara mengimpor mobil nasional dari Korea Selatan dalam bentuk jadi. Dalam kasus ini yang menjadi obyek sengketa adalah mobil nasional yang menunjuk PT Timor Putra Nusantra (TPN) sebagai pionir yang memproduksi Mobnas. Jepang menilai bahwa kebijakan pemerintah tersebut sebagai wujud diskriminasi dan oleh karena itu melanggar prinsip-prinsip perdagangan bebas. Tuduhan Jepang tersebut terdiri atas tiga poin yaitu : 1. Adanya perlakuan khusus impor mobil dari KIA Motor Korea yang hanya memberi keuntungan pada satu negara. Misalnya perlakuan bebas tarif masuk barang impor, yang melanggar pasal 10 peraturan GATT. 2. Perlakuan bebas pajak atas barang mewah yang diberikan kepada produsen mobnas selama dua tahun. Ini melanggar pasal 3 ayat 2 peraturan GATT. 3. Menghendaki perimbangan muatan lokal seperti insentif, mengizinkan pembebasan tarif impor, dan membebaskan pajak barang mewah di bawah program mobnas sesuai dengan pelanggaran dalam pasal 3 ayat 1 GATT, dan pasal 3 kesepakatan perdagangan multilateral. Dari beberapa kali pertemuan bilateral tingkat menteri, kesepakatan yang ingin dicapai bertolak belakang dengan keinginan dan cita-cita masing-masing negara. Maka pada 4 Oktober 1996, Pemerintah Jepang melalui Kementrian Industri dan Perdagangan Internasional (MITI) resmi mengadukan Indonesia ke WTO yang didasarkan pasal 22 ayat 1 peraturan GATT. Inti dari pengaduan itu, Pemerintah Jepang ingin masalah sengketa dagangnya dengan Indonesia diselesaikan sesuai dengan kesepakatan perdagangan multilateral sesuai dengan aturan yang tercantum dalam WTO. Ketika itu, jika dalam tempo lima-enam bulan setelah pengaduan ke WTO belum dapat diselesaikan, maka Jepang akan membawanya ke tingkat yang lebih tinggi. Setelah enam bulan tidak ada penyelesaian sejak Jepang secara resmi mengadukan Indonesia ke WTO, tampaknya, ancaman Jepang bukan isapan jempol belaka. Jepang membawa masalah Mobnas ke panel WTO melalui pembentukan dispute settlement body (DSB) atau sidang bulanan badan penyelesaian sengketa. Dengan terbentuknya DSB, maka Jepang berharap masalah Mobnas dapat dipecahkan dengan jalan terbaik dan adil. Pembentukan panel dilakukan oleh DSB, setelah upaya penyelesaian mengalami jalan buntu. Panel yang beranggotakan 3-5 orang inilah yang akan
  • 5. ‘18 5 Hukum Bisnis dan Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Disusun Oleh: Santi Rizki Amalia. http://www.mercubuana.ac.id memeriksa pengaduan dan saksi-saksi. Dan dalam tempo enam bulan, panel akan mengeluarkan rekomendasi yang akan diserahkan kepada DSB. Di tangan DSB nanti, keputusan hasil panel akan disahkan satu tahun kemudian. Namun, Pemerintah Jepang berharap hubungan bilateral kedua negara tidak terganggu. Dalam hal program mobnas, menyadari keinginan dan cita-cita Indonesia atas program tersebut. Jepang tidak mengenyampingkan keinginan tersebut, sepanjang tidak melanggar peraturan GATT dan WTO. Walau pengaduan telah disampaikan ke WTO, Pemerintah Jepang tetap membuka peluang melalui jalan bilateral untuk menyelesaikan soal krusial ini. Meskipun, di badan perdagangan dunia itu, masalah mobnas akan terus melekat dalam agendanya.
  • 6. ‘18 6 Hukum Bisnis dan Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Disusun Oleh: Santi Rizki Amalia. http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Adolf, Huala. 2005. Hukum Perdagangan Internasional: Prinsip-Prinsip dan konsepsi Dasar. Jakarta PT. RajaGrafindo Persada Anggraini, Devi (2014) Hukum dagang Internasional dan Hukum dagang Indonesia http://devi-anggraini-fisip12.web.unair.ac.id/artikel_detail-116023- HUKUM%20INTERNASIONAL- HUKUM%20DAGANG%20INTERNASIONAL%20DAN%20HUKUM%20DAGANG%20 INDONESIA.html Rochman et al. 2014. Hukum Dagang. Makalah. Palangka Raya. Departemen Syariah Fakultas Ekonomi Syariah Sekolah Tinggi Agaman Islam Negeri Palangka Raya https://armansyaheffendy.wordpress.com/2011/11/27/hukum-dagang-internasional-sengketa- mobnas-timor-di-wto/