SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
FISIOLOGIFISIOLOGI
PENDENGARAN DANPENDENGARAN DAN
KESEIMBANGANKESEIMBANGAN
Dr. Umi Rahayu Sp THTDr. Umi Rahayu Sp THT
Anatomi telingaAnatomi telinga
Anatomi telingaAnatomi telinga
 Telinga luar (auris eksterna) : daunTelinga luar (auris eksterna) : daun
telinga, liang telingatelinga, liang telinga
 Telinga tengah ( auris media) : membranTelinga tengah ( auris media) : membran
timpani, kavum timpani, tuba eustakius,timpani, kavum timpani, tuba eustakius,
prosesus mastoideusprosesus mastoideus
 Telinga dalam ( labirin ) : kanalisTelinga dalam ( labirin ) : kanalis
semisirkularis, utrikulus, sakulus, kokleasemisirkularis, utrikulus, sakulus, koklea
Anatomi Fisiologi Telinga DalamAnatomi Fisiologi Telinga Dalam
 Telinga dalam terletak di dalam parsTelinga dalam terletak di dalam pars
petrosus os temporalepetrosus os temporale
 terdiri dariterdiri dari  organ pendengaranorgan pendengaran
dan organ keseimbangandan organ keseimbangan
TELINGA DALAMTELINGA DALAM
G a m b a r la b ir in :
TRANSMISI BUNYITRANSMISI BUNYI
TELINGA LUARTELINGA LUAR
 Gelombang bunyi ditangkap olehGelombang bunyi ditangkap oleh
daun telinga dan ditransmisikan kedaun telinga dan ditransmisikan ke
dalam meatus auditorius eksternus.dalam meatus auditorius eksternus.
MEMBRANA TYMPANIMEMBRANA TYMPANI
 Gelombang bunyiGelombang bunyi  vibrasi membranevibrasi membrane
timpanitimpani
 Sifat membrane elasticSifat membrane elastic  mudah bergetarmudah bergetar
bila tekanan pada kedua sisinya bersifatbila tekanan pada kedua sisinya bersifat
atmosferikatmosferik
 Ujung faring tuba eustachius terbuka saatUjung faring tuba eustachius terbuka saat
menelan, bersin, dan menguapmenelan, bersin, dan menguap  (bila(bila
tuba paten)tuba paten) telinga tengah terus terisitelinga tengah terus terisi
dengan udara tekanan atmosfer.dengan udara tekanan atmosfer.
 Membrana timpani tidak akanMembrana timpani tidak akan
bergetar dengan baik bila tubabergetar dengan baik bila tuba
tersumbat dan tekanan kedua sisitersumbat dan tekanan kedua sisi
tidak sama.tidak sama.
 Amplitude getaran membraneAmplitude getaran membrane
proporsional dengan intensitas bunyiproporsional dengan intensitas bunyi
 Membran sangat teredam, yaituMembran sangat teredam, yaitu
berhenti bergetar segera setelahberhenti bergetar segera setelah
bunyi berhenti.bunyi berhenti.
OSIKELOSIKEL
 Getaran membrane timpani ditangkap olehGetaran membrane timpani ditangkap oleh
malleus, yang melekat pada permukaanmalleus, yang melekat pada permukaan
dalamnya dan ditransmisikan melalui incusdalamnya dan ditransmisikan melalui incus
ke stapes.ke stapes.
 Bagian kaki stapes menstransmisikanBagian kaki stapes menstransmisikan
vibrasi melalui fenestrum ovale yangvibrasi melalui fenestrum ovale yang
melekat padanyamelekat padanya
 membrane timpani 15 – 20 kali lebihmembrane timpani 15 – 20 kali lebih
besar dari pada fenestrum ovalembesar dari pada fenestrum ovalem  gayagaya
vibrasi pada fenestrum lebih besar darivibrasi pada fenestrum lebih besar dari
pada gaya pada membrane timpanipada gaya pada membrane timpani
 Muskulus stapedius dan tensor timpaniMuskulus stapedius dan tensor timpani
berkontraksi secara reflektorik sebagaiberkontraksi secara reflektorik sebagai
respons terhadap bunyi yang kerasrespons terhadap bunyi yang keras 
berkontraksi menarik osikelberkontraksi menarik osikel  membuatmembuat
system osikular lebih kakusystem osikular lebih kaku  melindungimelindungi
telinga dalam.telinga dalam.
Tulang pendengaran danTulang pendengaran dan
gerakannyagerakannya
KOKLEAKOKLEA
 Vibrasi fenestrum ovaleVibrasi fenestrum ovale
menyebabkan gelombang tekananmenyebabkan gelombang tekanan
dalam perilimf telinga dalamdalam perilimf telinga dalam
 Gelombang berjalan ke atas padaGelombang berjalan ke atas pada
perilimf dalam skala vestibule dan keperilimf dalam skala vestibule dan ke
bawah pada perilimf di dalam skalabawah pada perilimf di dalam skala
timpanitimpani
 Ketika gelombang mencapaiKetika gelombang mencapai
fenestrum rotundum pada bagianfenestrum rotundum pada bagian
dasar, membrane menutupdasar, membrane menutup
fenestrum tersebut menyebabkanfenestrum tersebut menyebabkan
pembonjolan kecil di dalam telingapembonjolan kecil di dalam telinga
tengah.tengah.
ORGAN CORTIORGAN CORTI
 Gerakan membrane basalis,Gerakan membrane basalis,
dihasilkan oleh gelombang yangdihasilkan oleh gelombang yang
berjalan naik turun didalam koklea,berjalan naik turun didalam koklea,
 menggerakkan sel-sel rambut danmenggerakkan sel-sel rambut dan
mengeksitasinyamengeksitasinya mentransmisikanmentransmisikan
impuls ke saraf nervus kokhlearisimpuls ke saraf nervus kokhlearis
disekitar dasar sel rambutdisekitar dasar sel rambut
 gelombang yang dihasilkan olehgelombang yang dihasilkan oleh
bunyi berfrekuensi tinggi hanyabunyi berfrekuensi tinggi hanya
berjalan sedikit di dalam kokleaberjalan sedikit di dalam koklea
sebelum teredam, dan bunyisebelum teredam, dan bunyi
berfrekuensi rendah berjalan sampaiberfrekuensi rendah berjalan sampai
ke apeks kokleake apeks koklea
 AmplitudoAmplitudo  kerasnya bunyikerasnya bunyi
 Frekwensi (jumlah gelombang perFrekwensi (jumlah gelombang per
satuan waktu)satuan waktu)  tinggi nadatinggi nada
 Pembedaan oleh telinga antara suaraPembedaan oleh telinga antara suara
dengan berfrekuensi yang berbedadengan berfrekuensi yang berbeda
agaknya diakibatkan oleh polaagaknya diakibatkan oleh pola
getaran yang berbeda yanggetaran yang berbeda yang
dihasilkan membrane basalis olehdihasilkan membrane basalis oleh
berfrekuensi yang berbedaberfrekuensi yang berbeda
 Nada / frekwensi tinggiNada / frekwensi tinggi
resonansinya terjadi di dekat basisresonansinya terjadi di dekat basis
koklea dan nada / frekwensi rendahkoklea dan nada / frekwensi rendah
merangsang apeks koklea.merangsang apeks koklea.

HUBUNGAN SENTRALHUBUNGAN SENTRAL
 Nerves auditorius pars koklearisNerves auditorius pars koklearis
menstranmisikan sensasi pada otak.menstranmisikan sensasi pada otak.
 Tempat sensasi tersebutTempat sensasi tersebut
diinterpretasikan di dalam parsdiinterpretasikan di dalam pars
auditorius Globus temporalis.auditorius Globus temporalis.
 Setiap telinga memiliki hubunganSetiap telinga memiliki hubungan
dengan kedua Globus temporalis,dengan kedua Globus temporalis,
dan terutama dengan sisi yangdan terutama dengan sisi yang
berlawanan.berlawanan.
J a r a s p e n d e n g a r a n
FISIOLOGI PENDENGARANFISIOLOGI PENDENGARAN
 Bunyi ditangkap daun telingaBunyi ditangkap daun telinga  membranmembran
timpanitimpani  tulang pendengarantulang pendengaran  fenestrafenestra
ovaleovale  menggerakkan perilimfe padamenggerakkan perilimfe pada
skala vestibuliskala vestibuli  melalui membranmelalui membran
reissner mendorong endolimfereissner mendorong endolimfe
menimbulkan gerak relatif membranmenimbulkan gerak relatif membran
basilaris dan membran tektoriabasilaris dan membran tektoria  defleksidefleksi
stereosilia sel rambutstereosilia sel rambut  kanal ion terbukakanal ion terbuka
 terjadi pertukaran ionterjadi pertukaran ion  depolarisasi seldepolarisasi sel
rambutrambut  pelepasan neurotransmiterpelepasan neurotransmiter 
potensial aksi saraf auditoriuspotensial aksi saraf auditorius  nukleusnukleus
auditoriusauditorius  korteks pendengaran di lobuskorteks pendengaran di lobus
temporalistemporalis
KESEIMBANGANKESEIMBANGAN
 Kanalis semisirkularis, sakulus danKanalis semisirkularis, sakulus dan
utrikulusutrikulus
 Kanalis semisirkularis berperan padaKanalis semisirkularis berperan pada
gerakan kepala berputargerakan kepala berputar  gerakangerakan
endolimfe dalam kanalisendolimfe dalam kanalis
semisirkularis yang merangsang sel-semisirkularis yang merangsang sel-
sel rambutsel rambut
 Otolit sakulus dan utrikulus; bergerak olehOtolit sakulus dan utrikulus; bergerak oleh
perubahan posisi kepalaperubahan posisi kepala

Rangsangan ditransmisikan sepanjang serat sarafRangsangan ditransmisikan sepanjang serat saraf
nervus kranialis kedelapan ( auditorius) parsnervus kranialis kedelapan ( auditorius) pars
vestibularis ke otak tengah , medulla oblongata,vestibularis ke otak tengah , medulla oblongata,
serebelum , dan medulla spinalis.serebelum , dan medulla spinalis.
 Rangsangan ini memulai perubahan refleks padaRangsangan ini memulai perubahan refleks pada
otot-otot leher , mata, badan, dan ekstremitasotot-otot leher , mata, badan, dan ekstremitas
untuk mempertahankan keseimbangan danuntuk mempertahankan keseimbangan dan
postur dan mata dapat difiksasi pada objek yangpostur dan mata dapat difiksasi pada objek yang
bergerak.bergerak.
FISIOLOGIFISIOLOGI
 Informasi keseimbangan tubuh akanInformasi keseimbangan tubuh akan
ditangkap oleh reseptor vestibuler,ditangkap oleh reseptor vestibuler,
visual dan propioseptik.visual dan propioseptik.
 Dari ketiga jenis reseptor tersebut,Dari ketiga jenis reseptor tersebut,
reseptor vestibuler yang punyareseptor vestibuler yang punya
kontribusi paling besar ( >50% )kontribusi paling besar ( >50% )
disusul kemudian reseptor visual dandisusul kemudian reseptor visual dan
yang paling kecil konstibusinyayang paling kecil konstibusinya
adalah propioseptik.adalah propioseptik.
 bila ada gerakan atau perubahan daribila ada gerakan atau perubahan dari
kepala atau tubuhkepala atau tubuh  perpindahanperpindahan
cairan endolimfe di labirincairan endolimfe di labirin  hairhair
cells menekukcells menekuk
 Tekukan hair selTekukan hair sel  menyebabkanmenyebabkan
permeabilitas membran sel berubahpermeabilitas membran sel berubah
sehingga ion Kalsium menerobossehingga ion Kalsium menerobos
masuk kedalam sel (influx)masuk kedalam sel (influx)
 Influx CaInflux Ca  menyebabkanmenyebabkan
depolarisasi dan juga merangsangdepolarisasi dan juga merangsang
pelepasan NT eksitator (glutamat)pelepasan NT eksitator (glutamat) 
saraf aferen (vestibularis)saraf aferen (vestibularis)  pusat-pusat-
pusat keseimbangan di otak .pusat keseimbangan di otak .
 Pusat Integrasi alat keseimbangan tubuhPusat Integrasi alat keseimbangan tubuh
pertama di inti vestibularis (menerimapertama di inti vestibularis (menerima
impuls aferen dari propioseptik, visualimpuls aferen dari propioseptik, visual
dan vestibuler)dan vestibuler)
 Serebellum merupakan pusat integrasiSerebellum merupakan pusat integrasi
kedua juga pusat komparasi informasikedua juga pusat komparasi informasi
yang sedang berlangsung denganyang sedang berlangsung dengan
informasi gerakan yang sudah lewatinformasi gerakan yang sudah lewat
 informasi tentang gerakan jugainformasi tentang gerakan juga
tersimpan di pusat memori prefrontaltersimpan di pusat memori prefrontal
korteks serebrikorteks serebri
Gambar jaras vestibularGambar jaras vestibular
Fisiologi pendengaran-dan-keseimbangan-kuliah-blok-4

More Related Content

What's hot

232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-pptdini dimas
 
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada AnakPemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada AnakSyscha Lumempouw
 
Parese nervus fasialis
Parese nervus fasialisParese nervus fasialis
Parese nervus fasialisfikri asyura
 
Status Dermatologikus
Status DermatologikusStatus Dermatologikus
Status Dermatologikuspeternugraha
 
Modul 4 kb1 pemeriksaan telinga hidung tenggorokan
Modul 4 kb1 pemeriksaan telinga hidung tenggorokanModul 4 kb1 pemeriksaan telinga hidung tenggorokan
Modul 4 kb1 pemeriksaan telinga hidung tenggorokanUwes Chaeruman
 
Praktikum Patologi Anatomi BLOK 20 Integumen (Kulit)
Praktikum Patologi Anatomi BLOK 20 Integumen (Kulit)Praktikum Patologi Anatomi BLOK 20 Integumen (Kulit)
Praktikum Patologi Anatomi BLOK 20 Integumen (Kulit)Syscha Lumempouw
 
Anatomi hidung dan tenggorokan
Anatomi hidung dan tenggorokanAnatomi hidung dan tenggorokan
Anatomi hidung dan tenggorokanBrenda Panjaitan
 
Peradangan telinga tengah
Peradangan telinga tengahPeradangan telinga tengah
Peradangan telinga tengahYohanita Tengku
 
Anatomi & Fisiologi Lidah
Anatomi & Fisiologi LidahAnatomi & Fisiologi Lidah
Anatomi & Fisiologi Lidahsuhendrina
 
Veruka vulgaris
Veruka vulgarisVeruka vulgaris
Veruka vulgarisery putra
 
Referat pneumothorax
Referat pneumothoraxReferat pneumothorax
Referat pneumothoraxListiana Dewi
 
peningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialpeningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialNoorahmah Adiany
 

What's hot (20)

Bronko pneumonia
Bronko pneumoniaBronko pneumonia
Bronko pneumonia
 
Keratitis mata
Keratitis mataKeratitis mata
Keratitis mata
 
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
 
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada AnakPemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
 
Parese nervus fasialis
Parese nervus fasialisParese nervus fasialis
Parese nervus fasialis
 
Status Dermatologikus
Status DermatologikusStatus Dermatologikus
Status Dermatologikus
 
Ileus obstruktif
Ileus obstruktifIleus obstruktif
Ileus obstruktif
 
Modul 4 kb1 pemeriksaan telinga hidung tenggorokan
Modul 4 kb1 pemeriksaan telinga hidung tenggorokanModul 4 kb1 pemeriksaan telinga hidung tenggorokan
Modul 4 kb1 pemeriksaan telinga hidung tenggorokan
 
3. laring
3. laring3. laring
3. laring
 
Praktikum Patologi Anatomi BLOK 20 Integumen (Kulit)
Praktikum Patologi Anatomi BLOK 20 Integumen (Kulit)Praktikum Patologi Anatomi BLOK 20 Integumen (Kulit)
Praktikum Patologi Anatomi BLOK 20 Integumen (Kulit)
 
Baca ct scan
Baca ct scanBaca ct scan
Baca ct scan
 
Anatomi hidung dan tenggorokan
Anatomi hidung dan tenggorokanAnatomi hidung dan tenggorokan
Anatomi hidung dan tenggorokan
 
Radiology pada urolithiasis
Radiology pada urolithiasisRadiology pada urolithiasis
Radiology pada urolithiasis
 
Peradangan telinga tengah
Peradangan telinga tengahPeradangan telinga tengah
Peradangan telinga tengah
 
Rhinitis alergi
Rhinitis alergi Rhinitis alergi
Rhinitis alergi
 
Anatomi & Fisiologi Lidah
Anatomi & Fisiologi LidahAnatomi & Fisiologi Lidah
Anatomi & Fisiologi Lidah
 
Veruka vulgaris
Veruka vulgarisVeruka vulgaris
Veruka vulgaris
 
Referat pneumothorax
Referat pneumothoraxReferat pneumothorax
Referat pneumothorax
 
peningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialpeningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranial
 
Resusitasi cairan
Resusitasi cairanResusitasi cairan
Resusitasi cairan
 

Similar to Fisiologi pendengaran-dan-keseimbangan-kuliah-blok-4

Anatomi pendengaran fisiologi pendengaran dan keseimbangan
Anatomi pendengaran fisiologi pendengaran dan keseimbanganAnatomi pendengaran fisiologi pendengaran dan keseimbangan
Anatomi pendengaran fisiologi pendengaran dan keseimbanganwidiganteng
 
Anatomi pendengaran
Anatomi pendengaranAnatomi pendengaran
Anatomi pendengaranmateri-x2
 
Anatomi pendengaran
Anatomi pendengaranAnatomi pendengaran
Anatomi pendengaranmateri-x2
 
Anatomi pendengaran
Anatomi pendengaranAnatomi pendengaran
Anatomi pendengaranmateri-x2
 
Tugas kelompok biologi bab telinga ms 2007
Tugas kelompok biologi bab  telinga  ms 2007Tugas kelompok biologi bab  telinga  ms 2007
Tugas kelompok biologi bab telinga ms 2007WaQhyoe Arryee
 
5. laporan praktikum biologi perambatan bunyi melalui tulang tengkorak
5. laporan praktikum biologi perambatan bunyi melalui tulang tengkorak5. laporan praktikum biologi perambatan bunyi melalui tulang tengkorak
5. laporan praktikum biologi perambatan bunyi melalui tulang tengkorakSofyan Dwi Nugroho
 
Baru laporan modul 2 3
Baru laporan modul 2 3Baru laporan modul 2 3
Baru laporan modul 2 3Thary's Phyup
 
Indera penciuman dan pendengaran
Indera penciuman dan pendengaranIndera penciuman dan pendengaran
Indera penciuman dan pendengaranDeskatia
 
Organ Sistem Pendengaran
Organ Sistem PendengaranOrgan Sistem Pendengaran
Organ Sistem Pendengarandewisetiyana52
 
Faring dan Kelenjar Ludah
Faring dan Kelenjar LudahFaring dan Kelenjar Ludah
Faring dan Kelenjar LudahPSPDG-UNUD
 
Sistem penginderaan
Sistem penginderaanSistem penginderaan
Sistem penginderaanKANDA IZUL
 
Tugas Biologi kelas IX
Tugas Biologi kelas IXTugas Biologi kelas IX
Tugas Biologi kelas IXDhudy_Hario
 
Gangguan_Pendengaran_Akibat_Bising.docx
Gangguan_Pendengaran_Akibat_Bising.docxGangguan_Pendengaran_Akibat_Bising.docx
Gangguan_Pendengaran_Akibat_Bising.docxrhesyatitaniasimboh
 

Similar to Fisiologi pendengaran-dan-keseimbangan-kuliah-blok-4 (20)

Anatomi pendengaran fisiologi pendengaran dan keseimbangan
Anatomi pendengaran fisiologi pendengaran dan keseimbanganAnatomi pendengaran fisiologi pendengaran dan keseimbangan
Anatomi pendengaran fisiologi pendengaran dan keseimbangan
 
Anatomi pendengaran
Anatomi pendengaranAnatomi pendengaran
Anatomi pendengaran
 
Anatomi pendengaran
Anatomi pendengaranAnatomi pendengaran
Anatomi pendengaran
 
Anatomi pendengaran
Anatomi pendengaranAnatomi pendengaran
Anatomi pendengaran
 
Tugas kelompok biologi bab telinga ms 2007
Tugas kelompok biologi bab  telinga  ms 2007Tugas kelompok biologi bab  telinga  ms 2007
Tugas kelompok biologi bab telinga ms 2007
 
5. laporan praktikum biologi perambatan bunyi melalui tulang tengkorak
5. laporan praktikum biologi perambatan bunyi melalui tulang tengkorak5. laporan praktikum biologi perambatan bunyi melalui tulang tengkorak
5. laporan praktikum biologi perambatan bunyi melalui tulang tengkorak
 
Vertigo
VertigoVertigo
Vertigo
 
Baru laporan modul 2 3
Baru laporan modul 2 3Baru laporan modul 2 3
Baru laporan modul 2 3
 
Sistem pendengaran
Sistem pendengaranSistem pendengaran
Sistem pendengaran
 
Anatomi fisiologi telinga
Anatomi fisiologi telingaAnatomi fisiologi telinga
Anatomi fisiologi telinga
 
Indera penciuman dan pendengaran
Indera penciuman dan pendengaranIndera penciuman dan pendengaran
Indera penciuman dan pendengaran
 
Organ Sistem Pendengaran
Organ Sistem PendengaranOrgan Sistem Pendengaran
Organ Sistem Pendengaran
 
Indra Pendengaran
Indra PendengaranIndra Pendengaran
Indra Pendengaran
 
Materi Psikologi Faal Pertemuan 5
Materi Psikologi Faal Pertemuan 5Materi Psikologi Faal Pertemuan 5
Materi Psikologi Faal Pertemuan 5
 
Faring dan Kelenjar Ludah
Faring dan Kelenjar LudahFaring dan Kelenjar Ludah
Faring dan Kelenjar Ludah
 
Sistem penginderaan
Sistem penginderaanSistem penginderaan
Sistem penginderaan
 
INDERA PENDENGARAN KEL.2.pptx
INDERA PENDENGARAN KEL.2.pptxINDERA PENDENGARAN KEL.2.pptx
INDERA PENDENGARAN KEL.2.pptx
 
Tugas Biologi kelas IX
Tugas Biologi kelas IXTugas Biologi kelas IX
Tugas Biologi kelas IX
 
Anatomi sistem pendengaran
Anatomi sistem pendengaranAnatomi sistem pendengaran
Anatomi sistem pendengaran
 
Gangguan_Pendengaran_Akibat_Bising.docx
Gangguan_Pendengaran_Akibat_Bising.docxGangguan_Pendengaran_Akibat_Bising.docx
Gangguan_Pendengaran_Akibat_Bising.docx
 

Recently uploaded

obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 

Recently uploaded (20)

obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 

Fisiologi pendengaran-dan-keseimbangan-kuliah-blok-4

  • 3.
  • 4. Anatomi telingaAnatomi telinga  Telinga luar (auris eksterna) : daunTelinga luar (auris eksterna) : daun telinga, liang telingatelinga, liang telinga  Telinga tengah ( auris media) : membranTelinga tengah ( auris media) : membran timpani, kavum timpani, tuba eustakius,timpani, kavum timpani, tuba eustakius, prosesus mastoideusprosesus mastoideus  Telinga dalam ( labirin ) : kanalisTelinga dalam ( labirin ) : kanalis semisirkularis, utrikulus, sakulus, kokleasemisirkularis, utrikulus, sakulus, koklea
  • 5.
  • 6. Anatomi Fisiologi Telinga DalamAnatomi Fisiologi Telinga Dalam  Telinga dalam terletak di dalam parsTelinga dalam terletak di dalam pars petrosus os temporalepetrosus os temporale  terdiri dariterdiri dari  organ pendengaranorgan pendengaran dan organ keseimbangandan organ keseimbangan
  • 7. TELINGA DALAMTELINGA DALAM G a m b a r la b ir in :
  • 8.
  • 9. TRANSMISI BUNYITRANSMISI BUNYI TELINGA LUARTELINGA LUAR  Gelombang bunyi ditangkap olehGelombang bunyi ditangkap oleh daun telinga dan ditransmisikan kedaun telinga dan ditransmisikan ke dalam meatus auditorius eksternus.dalam meatus auditorius eksternus.
  • 10.
  • 11. MEMBRANA TYMPANIMEMBRANA TYMPANI  Gelombang bunyiGelombang bunyi  vibrasi membranevibrasi membrane timpanitimpani  Sifat membrane elasticSifat membrane elastic  mudah bergetarmudah bergetar bila tekanan pada kedua sisinya bersifatbila tekanan pada kedua sisinya bersifat atmosferikatmosferik  Ujung faring tuba eustachius terbuka saatUjung faring tuba eustachius terbuka saat menelan, bersin, dan menguapmenelan, bersin, dan menguap  (bila(bila tuba paten)tuba paten) telinga tengah terus terisitelinga tengah terus terisi dengan udara tekanan atmosfer.dengan udara tekanan atmosfer.
  • 12.  Membrana timpani tidak akanMembrana timpani tidak akan bergetar dengan baik bila tubabergetar dengan baik bila tuba tersumbat dan tekanan kedua sisitersumbat dan tekanan kedua sisi tidak sama.tidak sama.  Amplitude getaran membraneAmplitude getaran membrane proporsional dengan intensitas bunyiproporsional dengan intensitas bunyi  Membran sangat teredam, yaituMembran sangat teredam, yaitu berhenti bergetar segera setelahberhenti bergetar segera setelah bunyi berhenti.bunyi berhenti.
  • 13. OSIKELOSIKEL  Getaran membrane timpani ditangkap olehGetaran membrane timpani ditangkap oleh malleus, yang melekat pada permukaanmalleus, yang melekat pada permukaan dalamnya dan ditransmisikan melalui incusdalamnya dan ditransmisikan melalui incus ke stapes.ke stapes.  Bagian kaki stapes menstransmisikanBagian kaki stapes menstransmisikan vibrasi melalui fenestrum ovale yangvibrasi melalui fenestrum ovale yang melekat padanyamelekat padanya
  • 14.  membrane timpani 15 – 20 kali lebihmembrane timpani 15 – 20 kali lebih besar dari pada fenestrum ovalembesar dari pada fenestrum ovalem  gayagaya vibrasi pada fenestrum lebih besar darivibrasi pada fenestrum lebih besar dari pada gaya pada membrane timpanipada gaya pada membrane timpani  Muskulus stapedius dan tensor timpaniMuskulus stapedius dan tensor timpani berkontraksi secara reflektorik sebagaiberkontraksi secara reflektorik sebagai respons terhadap bunyi yang kerasrespons terhadap bunyi yang keras  berkontraksi menarik osikelberkontraksi menarik osikel  membuatmembuat system osikular lebih kakusystem osikular lebih kaku  melindungimelindungi telinga dalam.telinga dalam.
  • 15. Tulang pendengaran danTulang pendengaran dan gerakannyagerakannya
  • 16. KOKLEAKOKLEA  Vibrasi fenestrum ovaleVibrasi fenestrum ovale menyebabkan gelombang tekananmenyebabkan gelombang tekanan dalam perilimf telinga dalamdalam perilimf telinga dalam  Gelombang berjalan ke atas padaGelombang berjalan ke atas pada perilimf dalam skala vestibule dan keperilimf dalam skala vestibule dan ke bawah pada perilimf di dalam skalabawah pada perilimf di dalam skala timpanitimpani
  • 17.  Ketika gelombang mencapaiKetika gelombang mencapai fenestrum rotundum pada bagianfenestrum rotundum pada bagian dasar, membrane menutupdasar, membrane menutup fenestrum tersebut menyebabkanfenestrum tersebut menyebabkan pembonjolan kecil di dalam telingapembonjolan kecil di dalam telinga tengah.tengah.
  • 18.
  • 19. ORGAN CORTIORGAN CORTI  Gerakan membrane basalis,Gerakan membrane basalis, dihasilkan oleh gelombang yangdihasilkan oleh gelombang yang berjalan naik turun didalam koklea,berjalan naik turun didalam koklea,  menggerakkan sel-sel rambut danmenggerakkan sel-sel rambut dan mengeksitasinyamengeksitasinya mentransmisikanmentransmisikan impuls ke saraf nervus kokhlearisimpuls ke saraf nervus kokhlearis disekitar dasar sel rambutdisekitar dasar sel rambut
  • 20.
  • 21.  gelombang yang dihasilkan olehgelombang yang dihasilkan oleh bunyi berfrekuensi tinggi hanyabunyi berfrekuensi tinggi hanya berjalan sedikit di dalam kokleaberjalan sedikit di dalam koklea sebelum teredam, dan bunyisebelum teredam, dan bunyi berfrekuensi rendah berjalan sampaiberfrekuensi rendah berjalan sampai ke apeks kokleake apeks koklea
  • 22.  AmplitudoAmplitudo  kerasnya bunyikerasnya bunyi  Frekwensi (jumlah gelombang perFrekwensi (jumlah gelombang per satuan waktu)satuan waktu)  tinggi nadatinggi nada
  • 23.  Pembedaan oleh telinga antara suaraPembedaan oleh telinga antara suara dengan berfrekuensi yang berbedadengan berfrekuensi yang berbeda agaknya diakibatkan oleh polaagaknya diakibatkan oleh pola getaran yang berbeda yanggetaran yang berbeda yang dihasilkan membrane basalis olehdihasilkan membrane basalis oleh berfrekuensi yang berbedaberfrekuensi yang berbeda
  • 24.  Nada / frekwensi tinggiNada / frekwensi tinggi resonansinya terjadi di dekat basisresonansinya terjadi di dekat basis koklea dan nada / frekwensi rendahkoklea dan nada / frekwensi rendah merangsang apeks koklea.merangsang apeks koklea. 
  • 25. HUBUNGAN SENTRALHUBUNGAN SENTRAL  Nerves auditorius pars koklearisNerves auditorius pars koklearis menstranmisikan sensasi pada otak.menstranmisikan sensasi pada otak.  Tempat sensasi tersebutTempat sensasi tersebut diinterpretasikan di dalam parsdiinterpretasikan di dalam pars auditorius Globus temporalis.auditorius Globus temporalis.  Setiap telinga memiliki hubunganSetiap telinga memiliki hubungan dengan kedua Globus temporalis,dengan kedua Globus temporalis, dan terutama dengan sisi yangdan terutama dengan sisi yang berlawanan.berlawanan.
  • 26. J a r a s p e n d e n g a r a n
  • 27. FISIOLOGI PENDENGARANFISIOLOGI PENDENGARAN  Bunyi ditangkap daun telingaBunyi ditangkap daun telinga  membranmembran timpanitimpani  tulang pendengarantulang pendengaran  fenestrafenestra ovaleovale  menggerakkan perilimfe padamenggerakkan perilimfe pada skala vestibuliskala vestibuli  melalui membranmelalui membran reissner mendorong endolimfereissner mendorong endolimfe menimbulkan gerak relatif membranmenimbulkan gerak relatif membran basilaris dan membran tektoriabasilaris dan membran tektoria  defleksidefleksi stereosilia sel rambutstereosilia sel rambut  kanal ion terbukakanal ion terbuka  terjadi pertukaran ionterjadi pertukaran ion  depolarisasi seldepolarisasi sel rambutrambut  pelepasan neurotransmiterpelepasan neurotransmiter  potensial aksi saraf auditoriuspotensial aksi saraf auditorius  nukleusnukleus auditoriusauditorius  korteks pendengaran di lobuskorteks pendengaran di lobus temporalistemporalis
  • 28. KESEIMBANGANKESEIMBANGAN  Kanalis semisirkularis, sakulus danKanalis semisirkularis, sakulus dan utrikulusutrikulus  Kanalis semisirkularis berperan padaKanalis semisirkularis berperan pada gerakan kepala berputargerakan kepala berputar  gerakangerakan endolimfe dalam kanalisendolimfe dalam kanalis semisirkularis yang merangsang sel-semisirkularis yang merangsang sel- sel rambutsel rambut
  • 29.  Otolit sakulus dan utrikulus; bergerak olehOtolit sakulus dan utrikulus; bergerak oleh perubahan posisi kepalaperubahan posisi kepala  Rangsangan ditransmisikan sepanjang serat sarafRangsangan ditransmisikan sepanjang serat saraf nervus kranialis kedelapan ( auditorius) parsnervus kranialis kedelapan ( auditorius) pars vestibularis ke otak tengah , medulla oblongata,vestibularis ke otak tengah , medulla oblongata, serebelum , dan medulla spinalis.serebelum , dan medulla spinalis.  Rangsangan ini memulai perubahan refleks padaRangsangan ini memulai perubahan refleks pada otot-otot leher , mata, badan, dan ekstremitasotot-otot leher , mata, badan, dan ekstremitas untuk mempertahankan keseimbangan danuntuk mempertahankan keseimbangan dan postur dan mata dapat difiksasi pada objek yangpostur dan mata dapat difiksasi pada objek yang bergerak.bergerak.
  • 30. FISIOLOGIFISIOLOGI  Informasi keseimbangan tubuh akanInformasi keseimbangan tubuh akan ditangkap oleh reseptor vestibuler,ditangkap oleh reseptor vestibuler, visual dan propioseptik.visual dan propioseptik.  Dari ketiga jenis reseptor tersebut,Dari ketiga jenis reseptor tersebut, reseptor vestibuler yang punyareseptor vestibuler yang punya kontribusi paling besar ( >50% )kontribusi paling besar ( >50% ) disusul kemudian reseptor visual dandisusul kemudian reseptor visual dan yang paling kecil konstibusinyayang paling kecil konstibusinya adalah propioseptik.adalah propioseptik.
  • 31.  bila ada gerakan atau perubahan daribila ada gerakan atau perubahan dari kepala atau tubuhkepala atau tubuh  perpindahanperpindahan cairan endolimfe di labirincairan endolimfe di labirin  hairhair cells menekukcells menekuk  Tekukan hair selTekukan hair sel  menyebabkanmenyebabkan permeabilitas membran sel berubahpermeabilitas membran sel berubah sehingga ion Kalsium menerobossehingga ion Kalsium menerobos masuk kedalam sel (influx)masuk kedalam sel (influx)
  • 32.  Influx CaInflux Ca  menyebabkanmenyebabkan depolarisasi dan juga merangsangdepolarisasi dan juga merangsang pelepasan NT eksitator (glutamat)pelepasan NT eksitator (glutamat)  saraf aferen (vestibularis)saraf aferen (vestibularis)  pusat-pusat- pusat keseimbangan di otak .pusat keseimbangan di otak .
  • 33.  Pusat Integrasi alat keseimbangan tubuhPusat Integrasi alat keseimbangan tubuh pertama di inti vestibularis (menerimapertama di inti vestibularis (menerima impuls aferen dari propioseptik, visualimpuls aferen dari propioseptik, visual dan vestibuler)dan vestibuler)  Serebellum merupakan pusat integrasiSerebellum merupakan pusat integrasi kedua juga pusat komparasi informasikedua juga pusat komparasi informasi yang sedang berlangsung denganyang sedang berlangsung dengan informasi gerakan yang sudah lewatinformasi gerakan yang sudah lewat  informasi tentang gerakan jugainformasi tentang gerakan juga tersimpan di pusat memori prefrontaltersimpan di pusat memori prefrontal korteks serebrikorteks serebri
  • 34. Gambar jaras vestibularGambar jaras vestibular