Teori belajar behavioristik menekankan peran stimulus dan respon dalam proses belajar. Tokoh seperti Pavlov dan Skinner mengembangkan konsep kondisioning klasik dan operan yang mempengaruhi kemungkinan terulangnya suatu perilaku. Teori ini berimplikasi pada desain pembelajaran yang memberikan stimulasi untuk merespon secara spesifik tanpa mempertimbangkan faktor internal siswa.
TPEN4302 PPT TTM 2 teori belajar behavioristik.ppt
1. Inisiasi Tuton Ke-2
Mata Kuliah Prinsip Desain Pesan
Prgram Studi Ilmu Pendidikan
Teori Belajar Behavioristik Dalam
Desain Pesan
www.ut.ac.id
Making Higher
Education Open
All
2. APA ITU BEHAVIORISTIK?
www.ut.ac.id
• Aliran psikologi yang menganggap bahwa proses
belajar bukan karena kemampuan internal, insight
manusia tetapi karena adanya faktor stimulus yang
menyebabkan respon.
• Mempertimbangkan stimulus diluar individu dan tidak
menekankan pada faktor mental.
3. TOKOH BEHAVIORISTIK
www.ut.ac.id
• Ivan Pavlov (Classical conditioning) Kemampuan
merespon stimulus baru berdasarkan pengalaman
yang diperoleh secara berulang
• Skinner(Operant conditioning) sebentuk
pembelajaran dimana konsekuensi-konsekuensi dari
perilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas
perilaku itu akan diulangi.
4. www.ut.ac.id
CLASSICAL CONDITIONING
Unsur pokok yang dibutuhkan dalam Pengkondisian Klasik
1. Unconditioned Stimulus( US ) / Stimulus yang tak
dikondisikan untuk menimbulkan respon alamiah atau
otomatis dari organisme.
2. Uncoditioned Response ( UR ) / Respon yang tak
dikondisikan atau respon alamiah yang timbul akibat
adanya stimulus yang tak dikondisikan ( US ).
3. Conditioned Stimulus ( CS ) / Stimulus yang dikondisikan
merupakan stimulus netral yang tidak menimbulkan respon
alamiah atau otomatis pada organisme.
4. Conditioned Response ( CR ) / Respon yang dikondisikan
yang timbul akibat adanya campuran atau kombinasi
antara stimulus yang tak dikondisikan dengan stimulus
yang dikondisikan.
6. www.ut.ac.id
OPERANT CONDITIONING
Tingkah laku terletak di antara dua pengaruh yaitu pengaruh yang
mendahuluinya (antecedent) dan pengaruh yang mengikutinya
(konsekuensi)
Antecedent Behavior Konsekuensi
Reinforcement Punishment
Modifikasi tingkah laku berada pada level antecedent dan
konsekuensi.
7. www.ut.ac.id
MODIFIKASI TINGKAH LAKU
Reinforcement
modifikasi
stimulus untuk
meningkatkan
tingkahlaku yg
diinginkan.
Positif memberikan stimulus yang merangsang
perilaku diharapkan
Negatif menghilangkan stimulus yang menghambat
perilaku diharapkan
Punishment
Modifikasi
konsekuensi
untuk
menghilangkan
tingkahlaku.
Menghilangkan tingkah laku dengan memberikan
konsekuensi yang tidak menyenangkan.
8. • Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan
respon
• Belajar adalah suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya
syarat-syarat (conditions) yang kemudian menimbulkan respons
• Seseorang dianggap telah belajar jika dia dapat menunjukkan
perubahan perilakunya
• Proses belajar terjadi jika ada interaksi antara organisme dengan
lingkungan
• Guru sebagai pihak yang harus aktif memberikan stimulus untuk
siswa.
• Apa yang dilakukan oleh guru mempengaruhi hasil belajar siswa.
www.ut.ac.id
IMPLIKASI DALAM BELAJAR
9. • Mengandung stimulasi untuk respon spesifik yang
diinginkan.
• Respon yang diinginkan dapat diamati secara
langsung.
• Tidak mempertimbangkan faktor mental dan kondisi
spesifik internal siswa.
• Respon tidak terintegrasi dengan kondisi dunia
internal siswa yang lebih luas.
www.ut.ac.id
PENERAPAN DALAM DESAIN PESAN UNTUK
PEMBELAJARAN