SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
Topik 12 Konsep Perubahan
(Teori dan Bentuk Perubahan)
Tim Teaching Konsep Kebidanan Prodi D-3
Kebidanan SV UNS
Senin, 8 Nov 21
Perubahan Perilaku →Tujuan Dari
Promosi Kesehatan
 Teori perubahan perilaku
1) Teori Stimulus Organisme (SOR) :
Perilaku manusia dapat terjadi melalui proses: Stimulus → Organisme → Respons
Perubahan perilaku tersebut menggambarkan proses belajar pada individu, terdiri dari:
a) Stimulus (ransang) yang diberikan kepada organisme dapat diterima atau ditolak. Apabila stimulus
tersebut tidak diterima atau ditolak berarti stimulus itu tidak efektif dalam mempengaruhi perhatian
individu, dan berhenti disini. Tetapi bila stimulus diterima oleh organisme berarti ada perhatian dari
individu dan stimulus td efektif.
b) Apabila stimulus telah mendapatkan perhatian dari organisme (diterima) maka ia mengerti stimulus
ini dan dilanjutkan kepada proses berikutnya
c) Setelah itu organisme mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi kesediaan untuk bertindak demi
stimulus yang telah diterimanya (bersikap).
d) Stimulus tersebut mempunyai efek tindakan dari individu tersebut (perubahan perilaku).
Teori Stimulus Organisme (SOR) dikelompokkan
menjadi dua
1. Perilaku tertutup (Cover behavior) merupakan perilaku yang dimiliki oleh
seseorang namun belum bisa dilihat dan diidentifikasi secara jelas oleh
orang lain. Respons yang diberikan oleh individu masih terbatas dalam
bentuk perhatian, perasaan, persepsi, pengetahuan dan sikap terhadap
stimulus yang bersangkutan sehingga tidak bisa diidentifikasi dan dilihat
secara jelas oleh orang lain. Bentuk ”unobservable behavior” atau ”covert
behavior” yang dapat diukur adalah Pengetahuan Dan Sikap.
2. Perilaku terbuka (Overt behavior) merupakan perilaku yang dimiliki oleh
seseorang dan dapat diamati orang lain dari luar atau ”observable
behavior. Perilaku terbuka akan dilihat dengan mudah dalam bentuk
tindakan, praktik, keterampilan yang dilakukan oleh seseorang
Terbuka
Stimulus→ Organisme
Tertutup
Teori Festinger (Dissonance Theory) Teori dissonance (cognitive dissonance
theory) diajukan oleh Festinger (1957)
Banyak pengaruhnya dalam psikologi sosial.Teori ini sama dengan konsep imbalance
(ketidak seimbangan). Timbul konflik pada diri individu tersendiri. Contohnya, seorang
ibu rumah tangga yang bekerja dikantor. Di satu pihak, dengan bekerja ia dapat
tambahan pendapatan bagi keluarganya. dapat memenuhi kebutuhan bagi keluarga dan
anak – anaknya, Apabila ia tidak bekerja, jelas ia tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok
keluarga. Titik berat dari penyelesaian konflik ini adalah penyesuaian diri secara kognitif.
Dengan penyesuaian diri ini maka akan terjadi keseimbangan kembali
Teori Fungsi
 Teori Fungsi Menurut Katzs ini berdasarkan anggapan bahwa perubahan perilaku individu tergantung
kepada kebutuhan.
 Perilaku mempunyai fungsi untuk menghadapi dunia luar individu, dan senantiasa menyesuaikan diri
dengan lingkungannya menurut kebutuhannya.
 Oleh sebab itu didalam kehidupan manusia, perilaku itu terlihat terus menerus dan berusaha secara
relatif. Katz berasumsi bahwa:
1. Perilaku memiliki fungsi instrumental, artinya dapat memberikan pelayanan terhadap kebutuhan,
mis Orang mau membuat jamban apabila jamban tersebut benar – benar sudah butuh.
2. Perilaku berfungsi sebagai defence mecanism, Misalnya, orang dapat menghindari penyakit demam
berdarah karena penyakit tersebut merupakan ancaman bagi dirinya.
3. Perilaku berfungsi sebagai penerima objek dan pemberi arti, Misalnya, seseorang merasa sakit kepala
maka secara cepat, tanpa berpikir lama, ia akan membeli obat di warung dan kemudian
meminumnya, atau tindakan – tindakan lain.
4. Perilaku berfungsi sebagai nilai ekspresif dari diri seseorang dalam menjawab suatu situasi.
Misalnya orang yang sedang marah, gusar dan bisa dilihat dari perilaku atau tindakannya.
TEORI KURT LEWIN
• Lewin berpendapat bahwa perilaku manusia adalah suatu keadaan yang seimbang antara kekuatan – kekuatan
pendorong (driving forces) dan kekuatan – kekuatan penahan (restining forces).
1. Kekuatan – kekuatan pendorong meningkat. Hal ini terjadi karena stimulus yang mendorong untuk terjadinya
perubahan perilaku. Stimulus ini berupa penyuluhan atau informasi perilaku. Misalnya, seseorang yang belum ikut
KB (ada keseimbangan antara pentingnya mempunyai anak sedikit dengan kepercayaan banyak anak banyak
rezeki) dapat berubah perilakunya ber KB, ditingkatkan keyakinannya dengan penyuluhan – penyuluhan atau
usaha – usaha lain.
2. Kekuatan – kekuatan penahan menurun. Hal ini terjadi karena adanya stimulus – stimulus yang memperlemah
kekuatan penahan tersebut. Misalnya pada contoh diatas. Dengan pemberian pengertian kepada orang tersebut
bahwa banyak anak banyak rezeki
3. Kekuatan pendorong meningkat, kekuatan penahan menurun
Keadaan semacam ini jelas akan terjadi perubahan perilaku, misal penyuluhan KB
yang memberikan pengertian terhadap orang tersebut tentang pentingnya ber KB
dan tidak benarnya kepercayaan banyak anak banyak rezeki akan meningkatkan
kekuatan pendorong dan sekaligus menurunkan kekuatan penahan.
Teori Kognisi Sosial
Teori kognisi sosial merupakan interaksi yang terus-menerus antara suatu perilaku,
pengetahuan, dan lingkungan. Setiap orang akan mengalami proses observasi, dia
akan melihat pengalaman orang lain, dan proses tersebut akan memengaruhi orang
dalam berperilaku. Perilaku merokok siswa sekolah daar disebabkan mereka sudah
melihat perilaku merokok tersebut dilakukan oleh orang-orang disekitarnya
Teori ABC (Anteseden, Behaviour, Consequence)
Anteseden →Behaviour → Consequenc
Anteseden adalah peristiwa lingkungan yang membentuk tahap atau pemicu perilaku. Anteseden yang secara reliable
mengisyaratkan waktu untuk menjalankan sebuah Anteseden Behaviour Consequenc perilaku dapat meningkatkan
kecenderungan terjadinya suatu perilaku pada saat dan tempat yang tepat. Anteseden dapat bersifat alamiah (dipicu oleh
peristiwa-peritiwa lingkungan) dan terencana (dipicu oleh pesan/peringatan yang dibuat oleh komunikator). Anteseden dapat
berupa informasi, pengetahuan, peraturan, norma, pengawasan, ketersediaan fasilitas, sarana, instruksi.
Sebagai contoh, sebuah peraturan dan instruksi yang telah ditetapkan untuk menggunakan helm di kawasan
jasa konstruksi alat berat ternyata tidak membuat pekerja jasa kontruksi otomatis menggunakan helm saat
berada di kawasan kontruksi. Bagaimanapun anteseden yang memiliki efek jangka panjang seperti informasi,
instruksi dan pengetahuan tentang resiko dari sebuah perilaku jika dilakukan akan menjadi sangat penting
untuk menciptakan perilaku aman.
Anteseden adalah penting untuk memunculkan perilaku, tetapi pengaruhnya tidak cukup untuk membuat
perilaku tersebut bertahan selamanya. Untuk memelihara perilaku dalam jangka panjang dibutuhkan
konsekuensi yang signifikan bagi individu yang mengikat individu agar mau merubah perilakunya.
Konsekuensi (Consequences)
Tiga macam konsekuensi yang dapat mempengaruhi
perilaku, yaitu penguatan positif, peguatan negatif,
dan hukuman
Konsekuensi didefenisikan sebagai hasil nyata dari perilaku
individu yang mempengaruhi kemungkinan perilaku tersebut
akan muncul kembali. Frekuensi dari suatu perilaku dapat
meningkat atau menurun sesuai dengan konsekuensi yang telah
ditetapkan untuk perilaku tersebut.
Theory of Reasoned Action (TRA)
 Teori of reasoned action ( TRA) ini digunakan untuk melihat keterkaitan
antara keyakinan, sikap, niat dan perilaku.
 Teori TRA (Theory of Reason Action) memiliki dua faktor yang
mempengaruhi minat untuk melakukan sebuah perilaku (behavioral) yaitu
1. Sikap (attitude), minat seseorang untuk melakukan perilaku diprediksi
oleh sikap (attitude
2. Norma subjektif (subjective norms),
bagaimana seseorang berfikir tentang penilaian orang lain jika perilaku
tersebut dilakukan (subjective norms).
Theory of Planned Behavior (Teori Perilaku
Berencana)
• Kontrol persepsi perilaku (perceived behavioral control) dapat mempengaruhi
perilaku secara tidak langsung lewat minat, dan juga dapat memprediksi
perilaku secara langsung.
• Theory of Planned Behavior (TPB), intensi dipengaruhi oleh tiga hal yaitu: sikap,
norma subjektif, kontrol perilaku.
• Sikap
• Norma Subjektif → Niat → Perilaku
• Kontrol Persepsi Perilaku
Health Belief Model ( HBM)
 Menjelaskan respon individu terhadap gejala penyakit, diagnosa, pengobatan dan
alasan mengapa orang tidak berpartisipasi pada program kesehatan masyarakat.
 HBM terdiri dari tiga bagian yaitu:
1. Latar belakang,
Latar belakang terdiri dari faktor sosiodemografi, sosiopsikologi, dan struktural
2. Persepsi
3. Tindakan.
Latar belakang ini akan mempengaruhi persepsi terhadap ancaman suatu penyakit
dan harapan keuntungan kerugian suatu tindakan mengurangi ancaman penyakit
BENTUK – BENTUK PERUBAHAN PERILAKU
1. Perubahan Alamiah (Natural Change)
2. Perubahan Terencana (Planned Change)
3. Kesediaan untuk Berubah (Readiness to Change)

More Related Content

Similar to Konsep Perubahan (Teori dan Bentuk)

Makalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah PerilakuMakalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah Perilakuuyunk93
 
Teori tingkah laku shamil 2002
Teori tingkah laku shamil 2002Teori tingkah laku shamil 2002
Teori tingkah laku shamil 2002Shamil Damai
 
Perilaku dan Teori Perilaku Individu.pptx
Perilaku dan Teori Perilaku Individu.pptxPerilaku dan Teori Perilaku Individu.pptx
Perilaku dan Teori Perilaku Individu.pptxMarioSatiri
 
Psikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikapPsikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikapvidyatiara
 
New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9
New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9
New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9novyaindri29
 
ANALISIS PERILAKU TERAPAN
ANALISIS PERILAKU TERAPAN ANALISIS PERILAKU TERAPAN
ANALISIS PERILAKU TERAPAN SAFITRI2017
 
Perubahan perilaku kesehatan
Perubahan perilaku kesehatanPerubahan perilaku kesehatan
Perubahan perilaku kesehatannur intan
 
PERILAKU KESEHATAN .pptx
PERILAKU KESEHATAN .pptxPERILAKU KESEHATAN .pptx
PERILAKU KESEHATAN .pptxHannaHarahap
 
PERILAKU KESEHATAN .pptx
PERILAKU KESEHATAN .pptxPERILAKU KESEHATAN .pptx
PERILAKU KESEHATAN .pptxHannaHarahap
 
Psikologi modul 2 kb 3
Psikologi modul 2 kb 3Psikologi modul 2 kb 3
Psikologi modul 2 kb 3Uwes Chaeruman
 
Pembentukkan Sikap (Attention dan Performance)
Pembentukkan Sikap (Attention dan Performance)Pembentukkan Sikap (Attention dan Performance)
Pembentukkan Sikap (Attention dan Performance)pjj_kemenkes
 
kul6-171102013449.ppthhhhhhhhhhhhhhhhhhh
kul6-171102013449.ppthhhhhhhhhhhhhhhhhhhkul6-171102013449.ppthhhhhhhhhhhhhhhhhhh
kul6-171102013449.ppthhhhhhhhhhhhhhhhhhhSudeArtYas1
 
Teori komunikasi lanjutan
Teori komunikasi lanjutanTeori komunikasi lanjutan
Teori komunikasi lanjutanaslanbastra
 
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"vidyatiara
 
pembentukan sikap dan tingkah laku
pembentukan sikap dan tingkah lakupembentukan sikap dan tingkah laku
pembentukan sikap dan tingkah lakuM Sultan Almaududi
 
pembentukan sikap dan tingkah laku
pembentukan sikap dan tingkah lakupembentukan sikap dan tingkah laku
pembentukan sikap dan tingkah lakuM Sultan Almaududi
 
Pembentukan Sikap dan Tingkah Laku
Pembentukan Sikap dan Tingkah LakuPembentukan Sikap dan Tingkah Laku
Pembentukan Sikap dan Tingkah LakuM Sultan Almaududi
 

Similar to Konsep Perubahan (Teori dan Bentuk) (20)

Makalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah PerilakuMakalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah Perilaku
 
Teori tingkah laku shamil 2002
Teori tingkah laku shamil 2002Teori tingkah laku shamil 2002
Teori tingkah laku shamil 2002
 
Perilaku dan Teori Perilaku Individu.pptx
Perilaku dan Teori Perilaku Individu.pptxPerilaku dan Teori Perilaku Individu.pptx
Perilaku dan Teori Perilaku Individu.pptx
 
Psikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikapPsikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikap
 
New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9
New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9
New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9
 
Makalah konsep perilaku
Makalah konsep perilakuMakalah konsep perilaku
Makalah konsep perilaku
 
ANALISIS PERILAKU TERAPAN
ANALISIS PERILAKU TERAPAN ANALISIS PERILAKU TERAPAN
ANALISIS PERILAKU TERAPAN
 
Perubahan perilaku kesehatan
Perubahan perilaku kesehatanPerubahan perilaku kesehatan
Perubahan perilaku kesehatan
 
Kul6. Model Promosi Kesehatan
Kul6. Model Promosi KesehatanKul6. Model Promosi Kesehatan
Kul6. Model Promosi Kesehatan
 
Teori perubahan perilaku
Teori perubahan perilakuTeori perubahan perilaku
Teori perubahan perilaku
 
PERILAKU KESEHATAN .pptx
PERILAKU KESEHATAN .pptxPERILAKU KESEHATAN .pptx
PERILAKU KESEHATAN .pptx
 
PERILAKU KESEHATAN .pptx
PERILAKU KESEHATAN .pptxPERILAKU KESEHATAN .pptx
PERILAKU KESEHATAN .pptx
 
Psikologi modul 2 kb 3
Psikologi modul 2 kb 3Psikologi modul 2 kb 3
Psikologi modul 2 kb 3
 
Pembentukkan Sikap (Attention dan Performance)
Pembentukkan Sikap (Attention dan Performance)Pembentukkan Sikap (Attention dan Performance)
Pembentukkan Sikap (Attention dan Performance)
 
kul6-171102013449.ppthhhhhhhhhhhhhhhhhhh
kul6-171102013449.ppthhhhhhhhhhhhhhhhhhhkul6-171102013449.ppthhhhhhhhhhhhhhhhhhh
kul6-171102013449.ppthhhhhhhhhhhhhhhhhhh
 
Teori komunikasi lanjutan
Teori komunikasi lanjutanTeori komunikasi lanjutan
Teori komunikasi lanjutan
 
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
 
pembentukan sikap dan tingkah laku
pembentukan sikap dan tingkah lakupembentukan sikap dan tingkah laku
pembentukan sikap dan tingkah laku
 
pembentukan sikap dan tingkah laku
pembentukan sikap dan tingkah lakupembentukan sikap dan tingkah laku
pembentukan sikap dan tingkah laku
 
Pembentukan Sikap dan Tingkah Laku
Pembentukan Sikap dan Tingkah LakuPembentukan Sikap dan Tingkah Laku
Pembentukan Sikap dan Tingkah Laku
 

More from Syaikhuna Al-Asyhi

More from Syaikhuna Al-Asyhi (14)

RPS_Mata_Kuliah_Teknologi_Pembelajaran_M.pdf
RPS_Mata_Kuliah_Teknologi_Pembelajaran_M.pdfRPS_Mata_Kuliah_Teknologi_Pembelajaran_M.pdf
RPS_Mata_Kuliah_Teknologi_Pembelajaran_M.pdf
 
32245-Article Text-94698-2-10-20221028.pdf
32245-Article Text-94698-2-10-20221028.pdf32245-Article Text-94698-2-10-20221028.pdf
32245-Article Text-94698-2-10-20221028.pdf
 
Petunjuk Penggunaan Zotero dan HTC.pdf
Petunjuk Penggunaan Zotero dan HTC.pdfPetunjuk Penggunaan Zotero dan HTC.pdf
Petunjuk Penggunaan Zotero dan HTC.pdf
 
fenomenologi.pdf
fenomenologi.pdffenomenologi.pdf
fenomenologi.pdf
 
MODEL PELAYANAN PENDIDIKAN INKLUSIF MANDIRI.pdf
MODEL PELAYANAN PENDIDIKAN INKLUSIF MANDIRI.pdfMODEL PELAYANAN PENDIDIKAN INKLUSIF MANDIRI.pdf
MODEL PELAYANAN PENDIDIKAN INKLUSIF MANDIRI.pdf
 
Filsafat-pendidikan-idealisme
Filsafat-pendidikan-idealismeFilsafat-pendidikan-idealisme
Filsafat-pendidikan-idealisme
 
Job description
Job descriptionJob description
Job description
 
Manajemen umum
Manajemen umumManajemen umum
Manajemen umum
 
Mengingat allah
Mengingat allahMengingat allah
Mengingat allah
 
Bahan uji kurikulum 2013
Bahan uji kurikulum 2013Bahan uji kurikulum 2013
Bahan uji kurikulum 2013
 
33 propinsi di indonesia
33 propinsi di indonesia33 propinsi di indonesia
33 propinsi di indonesia
 
Asal usul agama psychologis evolusionistis
Asal usul agama psychologis evolusionistisAsal usul agama psychologis evolusionistis
Asal usul agama psychologis evolusionistis
 
Mengingat allah
Mengingat allahMengingat allah
Mengingat allah
 
Diam itu emas
Diam itu emasDiam itu emas
Diam itu emas
 

Recently uploaded

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 

Konsep Perubahan (Teori dan Bentuk)

  • 1. Topik 12 Konsep Perubahan (Teori dan Bentuk Perubahan) Tim Teaching Konsep Kebidanan Prodi D-3 Kebidanan SV UNS Senin, 8 Nov 21
  • 2. Perubahan Perilaku →Tujuan Dari Promosi Kesehatan  Teori perubahan perilaku 1) Teori Stimulus Organisme (SOR) : Perilaku manusia dapat terjadi melalui proses: Stimulus → Organisme → Respons Perubahan perilaku tersebut menggambarkan proses belajar pada individu, terdiri dari: a) Stimulus (ransang) yang diberikan kepada organisme dapat diterima atau ditolak. Apabila stimulus tersebut tidak diterima atau ditolak berarti stimulus itu tidak efektif dalam mempengaruhi perhatian individu, dan berhenti disini. Tetapi bila stimulus diterima oleh organisme berarti ada perhatian dari individu dan stimulus td efektif. b) Apabila stimulus telah mendapatkan perhatian dari organisme (diterima) maka ia mengerti stimulus ini dan dilanjutkan kepada proses berikutnya c) Setelah itu organisme mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi kesediaan untuk bertindak demi stimulus yang telah diterimanya (bersikap). d) Stimulus tersebut mempunyai efek tindakan dari individu tersebut (perubahan perilaku).
  • 3. Teori Stimulus Organisme (SOR) dikelompokkan menjadi dua 1. Perilaku tertutup (Cover behavior) merupakan perilaku yang dimiliki oleh seseorang namun belum bisa dilihat dan diidentifikasi secara jelas oleh orang lain. Respons yang diberikan oleh individu masih terbatas dalam bentuk perhatian, perasaan, persepsi, pengetahuan dan sikap terhadap stimulus yang bersangkutan sehingga tidak bisa diidentifikasi dan dilihat secara jelas oleh orang lain. Bentuk ”unobservable behavior” atau ”covert behavior” yang dapat diukur adalah Pengetahuan Dan Sikap. 2. Perilaku terbuka (Overt behavior) merupakan perilaku yang dimiliki oleh seseorang dan dapat diamati orang lain dari luar atau ”observable behavior. Perilaku terbuka akan dilihat dengan mudah dalam bentuk tindakan, praktik, keterampilan yang dilakukan oleh seseorang
  • 4. Terbuka Stimulus→ Organisme Tertutup Teori Festinger (Dissonance Theory) Teori dissonance (cognitive dissonance theory) diajukan oleh Festinger (1957) Banyak pengaruhnya dalam psikologi sosial.Teori ini sama dengan konsep imbalance (ketidak seimbangan). Timbul konflik pada diri individu tersendiri. Contohnya, seorang ibu rumah tangga yang bekerja dikantor. Di satu pihak, dengan bekerja ia dapat tambahan pendapatan bagi keluarganya. dapat memenuhi kebutuhan bagi keluarga dan anak – anaknya, Apabila ia tidak bekerja, jelas ia tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok keluarga. Titik berat dari penyelesaian konflik ini adalah penyesuaian diri secara kognitif. Dengan penyesuaian diri ini maka akan terjadi keseimbangan kembali
  • 5. Teori Fungsi  Teori Fungsi Menurut Katzs ini berdasarkan anggapan bahwa perubahan perilaku individu tergantung kepada kebutuhan.  Perilaku mempunyai fungsi untuk menghadapi dunia luar individu, dan senantiasa menyesuaikan diri dengan lingkungannya menurut kebutuhannya.  Oleh sebab itu didalam kehidupan manusia, perilaku itu terlihat terus menerus dan berusaha secara relatif. Katz berasumsi bahwa: 1. Perilaku memiliki fungsi instrumental, artinya dapat memberikan pelayanan terhadap kebutuhan, mis Orang mau membuat jamban apabila jamban tersebut benar – benar sudah butuh. 2. Perilaku berfungsi sebagai defence mecanism, Misalnya, orang dapat menghindari penyakit demam berdarah karena penyakit tersebut merupakan ancaman bagi dirinya. 3. Perilaku berfungsi sebagai penerima objek dan pemberi arti, Misalnya, seseorang merasa sakit kepala maka secara cepat, tanpa berpikir lama, ia akan membeli obat di warung dan kemudian meminumnya, atau tindakan – tindakan lain. 4. Perilaku berfungsi sebagai nilai ekspresif dari diri seseorang dalam menjawab suatu situasi. Misalnya orang yang sedang marah, gusar dan bisa dilihat dari perilaku atau tindakannya.
  • 6. TEORI KURT LEWIN • Lewin berpendapat bahwa perilaku manusia adalah suatu keadaan yang seimbang antara kekuatan – kekuatan pendorong (driving forces) dan kekuatan – kekuatan penahan (restining forces). 1. Kekuatan – kekuatan pendorong meningkat. Hal ini terjadi karena stimulus yang mendorong untuk terjadinya perubahan perilaku. Stimulus ini berupa penyuluhan atau informasi perilaku. Misalnya, seseorang yang belum ikut KB (ada keseimbangan antara pentingnya mempunyai anak sedikit dengan kepercayaan banyak anak banyak rezeki) dapat berubah perilakunya ber KB, ditingkatkan keyakinannya dengan penyuluhan – penyuluhan atau usaha – usaha lain. 2. Kekuatan – kekuatan penahan menurun. Hal ini terjadi karena adanya stimulus – stimulus yang memperlemah kekuatan penahan tersebut. Misalnya pada contoh diatas. Dengan pemberian pengertian kepada orang tersebut bahwa banyak anak banyak rezeki
  • 7. 3. Kekuatan pendorong meningkat, kekuatan penahan menurun Keadaan semacam ini jelas akan terjadi perubahan perilaku, misal penyuluhan KB yang memberikan pengertian terhadap orang tersebut tentang pentingnya ber KB dan tidak benarnya kepercayaan banyak anak banyak rezeki akan meningkatkan kekuatan pendorong dan sekaligus menurunkan kekuatan penahan. Teori Kognisi Sosial Teori kognisi sosial merupakan interaksi yang terus-menerus antara suatu perilaku, pengetahuan, dan lingkungan. Setiap orang akan mengalami proses observasi, dia akan melihat pengalaman orang lain, dan proses tersebut akan memengaruhi orang dalam berperilaku. Perilaku merokok siswa sekolah daar disebabkan mereka sudah melihat perilaku merokok tersebut dilakukan oleh orang-orang disekitarnya
  • 8. Teori ABC (Anteseden, Behaviour, Consequence) Anteseden →Behaviour → Consequenc Anteseden adalah peristiwa lingkungan yang membentuk tahap atau pemicu perilaku. Anteseden yang secara reliable mengisyaratkan waktu untuk menjalankan sebuah Anteseden Behaviour Consequenc perilaku dapat meningkatkan kecenderungan terjadinya suatu perilaku pada saat dan tempat yang tepat. Anteseden dapat bersifat alamiah (dipicu oleh peristiwa-peritiwa lingkungan) dan terencana (dipicu oleh pesan/peringatan yang dibuat oleh komunikator). Anteseden dapat berupa informasi, pengetahuan, peraturan, norma, pengawasan, ketersediaan fasilitas, sarana, instruksi. Sebagai contoh, sebuah peraturan dan instruksi yang telah ditetapkan untuk menggunakan helm di kawasan jasa konstruksi alat berat ternyata tidak membuat pekerja jasa kontruksi otomatis menggunakan helm saat berada di kawasan kontruksi. Bagaimanapun anteseden yang memiliki efek jangka panjang seperti informasi, instruksi dan pengetahuan tentang resiko dari sebuah perilaku jika dilakukan akan menjadi sangat penting untuk menciptakan perilaku aman. Anteseden adalah penting untuk memunculkan perilaku, tetapi pengaruhnya tidak cukup untuk membuat perilaku tersebut bertahan selamanya. Untuk memelihara perilaku dalam jangka panjang dibutuhkan konsekuensi yang signifikan bagi individu yang mengikat individu agar mau merubah perilakunya.
  • 9. Konsekuensi (Consequences) Tiga macam konsekuensi yang dapat mempengaruhi perilaku, yaitu penguatan positif, peguatan negatif, dan hukuman Konsekuensi didefenisikan sebagai hasil nyata dari perilaku individu yang mempengaruhi kemungkinan perilaku tersebut akan muncul kembali. Frekuensi dari suatu perilaku dapat meningkat atau menurun sesuai dengan konsekuensi yang telah ditetapkan untuk perilaku tersebut.
  • 10. Theory of Reasoned Action (TRA)  Teori of reasoned action ( TRA) ini digunakan untuk melihat keterkaitan antara keyakinan, sikap, niat dan perilaku.  Teori TRA (Theory of Reason Action) memiliki dua faktor yang mempengaruhi minat untuk melakukan sebuah perilaku (behavioral) yaitu 1. Sikap (attitude), minat seseorang untuk melakukan perilaku diprediksi oleh sikap (attitude 2. Norma subjektif (subjective norms), bagaimana seseorang berfikir tentang penilaian orang lain jika perilaku tersebut dilakukan (subjective norms).
  • 11. Theory of Planned Behavior (Teori Perilaku Berencana) • Kontrol persepsi perilaku (perceived behavioral control) dapat mempengaruhi perilaku secara tidak langsung lewat minat, dan juga dapat memprediksi perilaku secara langsung. • Theory of Planned Behavior (TPB), intensi dipengaruhi oleh tiga hal yaitu: sikap, norma subjektif, kontrol perilaku. • Sikap • Norma Subjektif → Niat → Perilaku • Kontrol Persepsi Perilaku
  • 12. Health Belief Model ( HBM)  Menjelaskan respon individu terhadap gejala penyakit, diagnosa, pengobatan dan alasan mengapa orang tidak berpartisipasi pada program kesehatan masyarakat.  HBM terdiri dari tiga bagian yaitu: 1. Latar belakang, Latar belakang terdiri dari faktor sosiodemografi, sosiopsikologi, dan struktural 2. Persepsi 3. Tindakan. Latar belakang ini akan mempengaruhi persepsi terhadap ancaman suatu penyakit dan harapan keuntungan kerugian suatu tindakan mengurangi ancaman penyakit
  • 13. BENTUK – BENTUK PERUBAHAN PERILAKU 1. Perubahan Alamiah (Natural Change) 2. Perubahan Terencana (Planned Change) 3. Kesediaan untuk Berubah (Readiness to Change)