2. Welcome!!
HARIS MANSAH ARH
1172020097 – PAI 4 C
“Adalah merupakan kesalahan besar
bila kita menyusun teori sebelum
mendapatkan fakta-fakta secara
lengkap”
-Sherlock Holmes-
3. SUB-BAB 5
Representasi Intelektual Dari Ilmu Pengetahuan Ini.
Konsep Dasar
Connectionism, Classical Conditioning, Operant, Contiguous,
Social Learning.
Klasifikasi
Hubungan Pelaksanaan Dalam Pembelajaran Dan Contohnya.
Aplikasi Teori Dalam Pembelajaran
A
B
C
4. Konsep Dasar
Sesuatu Yang Umum / Representasi Intelektual Yang
Abstrak Dari Situasi, Objek, Peristiwa, Akal Pikiran,
Ide Dan Gambaran Mental
A
5. Dapat diukur, diamati dan dihasilkan oleh
respons pelajar terhadap rangsangan.
Teori Perkembangan Perilaku
dapat diperkuat dengan umpan balik + /
- thp perilaku kondisi yang diinginkan.
Tanggapan terhadap rangsangan....
perubahan perilaku stimulus respons
dari lingkungan & penguatan terjadi dlm
suatu proses belajar.
Premis dasar....
Hasil belajar yang dapat dilihat.
Menekankan pada....
01
02
03
04
Konsep Dasar Teori
Belajar Behavioristik
6. Konsep Dasar
Teori Belajar Behavioristik
Jasmani + Rohani - Mental.
Pandangan Individu
Tidak Mengakui Adanya Kecerdasan, Bakat
dan Minat.
Pengakuan
Menekankan Latihan, Lingkungan dan
Respon.
Penekanan
05
07
06
8. Connectionism
(Koneksionisme)
Edward L. Thorndike (1874-1949)
Bereksperimen 1890an
Belajar = Stimulus – Respons
Motivasi Hal Vital Dalam Belajar
Law of Effect – Kepuasan Respons >
Hubungan Stimulus Respons
9. Classical
Conditioning
(Pembiasaan
Klasik)
Ivan Pavlov (1849-1936)
@ Sebuah Prosedur Penciptaan Reflex
Baru Dengan Cara Mendatangkan
Stimulus Sebelum Terjadinya Reflex
Tersebut.
CS akan menghasilkan CR apabila CS
dan UCS telah berkali-kali dihadirkan
bersama-sama.
Respondent Behaviour
10. Operant
Conditioning
(Pembiasaan
Perilaku Respon)
Burrhus Frederic Skinner (1904-x)
Respons Terjadi Tanpa Didahului Oleh Stimulus,
Melainkan Oleh Efek Yang Ditimbulkan Reinforce.
Reinforcer Adalah Stimulus Yang Meningkatkan
Kemungkinan Timbulnya Sejumlah Respons
Tertentu, Namun Tidak Sengaja Diadakan.
o Law Of Operant Conditioning (Jika Timbulnya
Tingkah Laku Operant Diiringi Reinforcer Maka
Kekuatan Tingkah Laku Meningkat).
o Law Of Operant Extinction (Jika Timbulnya Tingkah
Laku Operant Yang Telah Dikuatkan Dengan Proses
Conditioning Tanpa Diiringi Reinforcer, Maka
Kekuatan Tingkah Laku Tersebut Menurun Atau
Musnah (Hintzman: 1987)
11. Contiguous
Conditioning
(Pembiasaan
Asosiasi Dekat)
Edwin R. Guthrie (1886-1959)
@ Sebuah Teori Yang Mengasumsikan Terjadinya
Peristiwa Belajar Berdasarkan Kedekatan Hubungan
Antara Stimulus Dengan Respons Yang Relevan
Apa Yang Sesungguhnya Dipelajari Orang, Adalah
Reaksi Atau Respons Terakhir Yang Muncul Atas
Sebuah Rangsangan Atau Stimulus.
Setiap Peristiwa Belajar Hanya Mungkin Terjadi
Sekali Saja Atau Tidak Sama Sekali.
12. Social Learning
Theory (Teori
Belajar Sosial)
Albert Bandura
Tingkah Laku Manusia Bukan Semata-mata Reflex
Otomatis Atas Timbul Stimulus (S-R Bond),
Melainkan Juga Akibat Reaksi Yang Timbul
Sebagai Hasil Interaksi Antara Lingkungan
Dengan Skema Kognitif Manusia.
Perlunya Conditioning (Pembiasaan) Dan Imitation
(Peniruan)
Conditioning => Reward + Punishment
Imitation => Modelling
14. Aplikasi Teori
Dalam Pembelajaran
Menekankan Pada Yang Tampak
Hasil Belajar
Bahwa Pengetahuan Itu Tetap,
Obyektif, Tidak Berubah dan
Tidak Berkembang
Pengetahuan Pasti
Membuat Pembelajaran Sejalur,
Konvergen.
Pebelajar Pasif
Antara Yang Dipahami Pendidik
Dengan Pebelajar Ditargetkan
Sama
Pemahaman Yang Sama
Bahwa Motivasi Belajar Pebelajar
Datang Dari Penguatan Pendidik
Motivasi
Kurikulum Dikembangkan
Terstruktur Dengan Standar
Tertentu
Kurikulum
16. Contoh
Penerapan Teori Behavioristik Model
Pembelajaran Langsung.
Orientasi (Guru menginformasikan tujuan pembelajaran –
menyebutkan langkah-langkah dan memperagakan cara
menggunakan termometer)
Presentasi (Guru menunjukkan thermometer, menjelaskan,
memperagakan, dan meminta siswa menjelaskan kembali
dan mengulang peragaan)
Latihan Terstruktur (Guru meminta siswa mengukur suhu zat
yang telah ditentukan dengan pengawasan)
Latihan Mandiri (Guru mempersilahkan siswa mengukur
suhu zat apapun)
Penutup (Guru mengadakan Tanya jawab)
IPA – Penggunaan Termometer