SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
PENDEKATAN PERILAKU DAN KOGNITIF SOSIAL
1) Anisa Safitri, 2)Sofi Saifiyah
1,2) Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta
Abstrak
Artikel ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam pendekatan perilaku dan kognitif
sosial peserta didik dalam pendidikan yaitu mulai dari pengertian belajar dan contoh apa yang
dimaksud belajar dan tidak belajar, mengetahui lebih dalam pendekatan pembelajaran yang
dipelajari danbeberapa pendekatan berkaitan dengan perilaku, kemudian membandinkan
pengkondisian klasik dan pengkondisian operan besertadengan penerapan dalam kehidupan
peserta didik, menerapkan analisis pengkondisian dalam pendidikan dan kegunaannya, serta
mempelajari teori-teori berkaitandengan kognitif sosial peserta didik dalam pembelajaran
sampain dengan mengevaluasi pendekatan perilaku dan pendekatan kognitif sosial peserta
didik dalam pendidikan.
Kata Kunci: Pembelajaran, Behaviorisme, Proses Mental, Pembelajaran Asosiatif,
Pengkondisian Klasik, Pengkondisian Operan, Desensulitasi Sistematis, Kognitif Sosial
GAMBARAN UMUM PENDEKATAN PERILAKU dan KOGNITIF SOSIAL
a. Belajar dan pendekatan kognitif
Belajar merupakan proses yang penting yang dilalkukan manusia agar mengetahui ilmu
pengetahuan yang ada di sekitar. Segala sesuatu dibutuhkan untuk belajar, dalam proses belajar
mengajar disekolah pun belajar merupakan fungsi penting dari sekolah. Belajar sendiri dapat
didefinisikan bahawa fokus sentral dari spikologi pendidikan. Proses belajar tidak dapat
dipisahkan dengan pembelajaran. Pembelajaran merupakan pengaruh permanen secara relatif
pada perilaku, pengetahuan, dan ketrampilan berpikir yang mucul karena pengalaman. Dalam
pemebelajaran terdapat ruang lingkup yang luas yang melibatkan perilaku akademik dan
perilaku non akademik.
Pendekatan pembelajaran dapat dikategorikan sebagai perilaku atau kognitif. Pendekatan yang
akan yaitu pendekatan perilaku. Salah satu yang mempelajari perilaku adalah behaviorisme.
Behaviorisme merupakan pandangan bahwa perilaku harus dijlaskan oleh pengalaman yang
dapat diamati bukan oleh proses proses mental. Sedangkan menurut para ahli behaviorisme,
perilaku adalah segala sesuatu yang kita lakukan baik verbal mapun non verbal, yang dapat
dilihat langsung atau didengar. Pada pendekatan ini akan dibahas dua kategori yaitu
pengkkondisian klasik dan pengkondisian operan. Kedua pandangan ini menekankan pada
pembelajaran asosiatif. Pembelajaran asosiatif merupakan belajar bahwa dua peristiwa
terhubung. Dalam pendekatan kognitifterdapat 4 pembahasan yaitu kognitif sosial, pengelolaan
informasi, kognitif kontruktivis, dan kontruktivis sosial.
b. Pendekatan perilaku untuk belajar
Perilaku pendekatan menekankan pentingnya siswa membuat hubungan antara pengalaman
dan perilaku.
1. Pengkondisian klasik merupakan salah satu pandangan dari pendekatan perilaku.
Pengkondisian klasik merupakan bentuk pembelajaran asosiatif dimana stimulus netral
menjadi diasosiasikan dengan stimulus bermakna dan memperoleh kemampuan untuk
mendapatkan respon yang sama. Pengkondisian klasik ini merupakan gagasan dari ilmuwaan
Ivan Pavlov. Pada pengkondisian klasik ini harus memahami dua jenis stimulus dan dua jenis
respon yaitu
1) Rangsangan tidak terkondisi ( Unconditional stimulus-UCS) makanan (daging)
2) Rangsangan terkondisi (conditional Respon- CS) lonceng
3) Respon tidak terkondisi (Uncoditional respon- UCR) air liur anjing
4) Respon terkondisi ( Conditional Respon- CR) respon sama
Teori Pavlov digambarkan sebagai berikut.
Pada percobaan Pavlov dengan menggunakan hewan anjing untuk menemukan respon yang
sama (respon baru). UCS adalah stimulus yang secara otomatis menghasilkan respon tanpa
harus belajar sebelumnya. UCR adalah respon tanpa belajar yang secara otomatis ditimbulkan
oleh UCS. CS adalah stimulus yang sebelumnya netral akhirnya memunculkan respon
terkondisi setelah dikaitkan dengan UCS. CR adalah respon yang dipelajari terhadap stimulus
terkondisi yang terjadi setelah UCS-CS dipasangkan. Pada kehidupan sehari pada manusia
dapat diterapkan pada siswa yang mesara ketakutan atau kecemasan terhadap sesuatu. Cara
menanggapi respon terdapat beberapa yaitu generaisasi, diskriminasi, kepunahan. Sedangkan
cara mengurangi dengan menggunakan metode desensitilasi sistematis. Dan pada akhir
pengkondisian klasik tersebut diadakan evaluasi pengkondisian klasik untuk membantu
memahami beberapa aspek pembelajaran yang lebih baik dari yang lain.
2. Pengkondisian Operan ( pengkondisian instrumental ) adalah pembelajaran di mana
konsekuensi dari perilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas bahwa perilaku akan
terjadi. Pengkondisian operan adalah jantungdari perilaku ( B.F Skinner, 1938). Pada
pengkondisian ooperan terdapat berupa penguatan dan hukuman. Penguatan ( penghargaan)
merupakan konsekuensi yang meningkatkan kemungkinan bahwa perilaku akan terjadi.
Sebaliknya hukuman merupakan konsekuensi yang menurunkan probabilitas perilaku akan
terjadi.
Untuk memperkuat perilaku berarti memperkokoh perilaku (dorjam,2010). Terdapat dua
bentuk penguatan yaitu penguatan positif dan penguatan negatif. Penguatan posisitf merupakan
penguatan yang berdasarkan prinsipbahwa frekuensi respon meningkat karena diikuti oleh
stimulus akan terjadi. Sedangkan penguatan negatif merupakan penguatan yang berdasarkan
prinsip bahwa frekuensi respon meningkat kaarena diikuti oleh stimulus bermanfaat.
Pada pengkondisian operan ( pengkondisian instrumental) juga terdapat generalisasi,
diskriminasi, dan kepunahan seperti halnya yang terdapat pada pengkondisian klasik. Proses
generalisasi , diskriminasi dan kepunahan merupakan dimensi penting daripengkondisian
operan (Chance,2009). Pada pengkondisian operan keadaan penggunaan konsekuensi-
konsekuensi menyenangkan dan tidak menyenangkan untuk mengubah perilaku. Seperti yang
sudah dijelaskan diatas, dimisalkan jika perilaku seseorang segera diikuri oleh konsekuensi
yang menyenangkan, maka orang tersebut cenderung akan lebih sering mengulangi perilaku
tersebut. Eksperimen menggunakan kotak skinner (Skiner box) .
Pebedaan Generalisasi, Diskriminasi Dan Kepunahan Pada Pengkondisian Klasik Dan Operan.
Dimensi Klasik Contoh Operan Contoh
Generalisasi Kecenderungan stimulus
baru yang mirip dengan
stimulus yang dikondisi
kan asli untuk menghasil
kan respon yang sama.
Dengan objek penelitian
anjing.
Kecemasan siswa
menggeneralisasi- kan dari
meng-ambil tes dalam satu
pelajaran untuk mengambil tes
ditempat lain pada saat meng-
alami kegagalan. Dengan
Memberikan situasi yang
sama satu dengan yang
lainnya (menyama
ratakan suatu keadaan)
dengan objek penelitian
tikus.
Jika guru memberi pujian kepada
siswa tentang pertanyaan yang
diajukan, maka akan membuat
rangsangan siswa melakukan
pekerjaan yang lebih keras untuk
pelajaran yang lain.
Diskriminasi Menanggapi rangsangan
tertentu saja, bukan yang
lain.
Anjing hanya di-beri makan
daging setelah ada bunyi
lonseng, tidak bunyi yang lain.
Membedakan rangsangan
atau peristiwa
lingkungan.
Perbedaan tempat pengumpulan
tugas yang mempunyai label
“matematika” atau “bahasa inggris”
disesuaikan dengan mata
pelajarannya.
Kepunahan Melemahnya respon ter-
kondisi (CR) tanpa adanya
rangsangan terkondisi
(UCS)
Jika seorang siswa yang merasa
gugup saat mela-lakukan ujian
mata pelajaran mulai
menyiapkan jauh lebih baik,
maka kecemasan-nya mulai
memudar (berkurang)
Kepunahan terjadi ketika
respon yang diperkuat
sebelumnya tidak
diperkuat dan respon
mulai menurun.
Jika guru menegur seorang siswa
yang menggangu temannya, maka
bisa jadi siswa menangkap bahwa
dengan menggangu teman akan men-
dapat perhatian guru, tetapi jika guru
mulai menarik perhatiannya maka
mungkin menggangu teman akan
dihilangkan.
c. Analisis Perilaku Terapan Dalam Pendididikan
Analisis perilaku terapa menerapkan penerapan prinsip-prinsip pengkondisian operan untuk
mengubah perilaku manusia. Penerapan prinsip analisis terapan digunakan untuk
meningkatkan perilaku yang diinginkan dan mengurangi perilaku yang tidak diinginkan.
Analaisis Perilaku Terapan
Langkah analisis perilaku terapan:
1. Observasi umum dan kemudian menentukan perilaku sasaran spesifik yang perlu
diubah, dan mengamati kondusu antesendennya.
2. Menentukan tujuan behavioralnya, memperkuat/menghukum perilaku yang dipilih,
melakukan program menejemn perilaku, dan mengevaluasi kesuksesan atau kegagalan
program tersebut.
Tiga penggunaan analisis perilaku yang penting dalam bidang pendidikan:
1. Meningkatkan perilaku yang diharapkan atau diinginkan.
a. Memilih penguatan yang efektif
b. Menjadikan penguatan kontingen dan tepat waktu
c. Memilih jadwal penguatan terbaik
d. Mempertimbangkan penggunaan perjanjian (contacting)
e. Menggunakan penguatan negatif secara efektif
f. penggunaan petunjuknya dan membentuk.
2. Menggunakan dororngan (prompit) dan pembentukan (shaping).
3. Mengurangi perilaku yang tidak diharapkan.
a. Menggunakan penguatan diferensial
b. Menghentikan penguatan (pelenyapan)
c. Menghilangkan stimuli yang diinginkan
d. Memberikan stimuli yang tidak disukai (hukuman)
d. Pendekatan Kognitif Sosial untuk Pembelajaran
1. Teori Kognitif Sosial Bandura
Faktor yang berperan penting dalam pembelajaran yaitu faktir sosial dan kognitif, dan
faktor perilaku. Faktor person (kognitif) memainkan peran penting. Penekanan pada
faktor person yaitu self efficacy (keyakinan bahwa seseorang bisa menguasai situasi
dan menghasilkan hasil positif). Pembelajaran observasional (modeling dan imitasi)
adalah pembelajaran yang terjadi ketika seseorang mengamati dan mneiru perilaku
orang lain.
Pada model pembelajaran observasional kontemporer Bandura menitikberatkan pada 4
proses:
1) Atensi (perhatian)
Sebelum seorang murid dapat meniru tindakan model, mereka harus
memperhatikan apa yang dilakukan atau dikatakan si model.
2) Retensi
Untuk memproduksi tindakan si model, murid harus menyimpannya dalam
ingatan (memori) sehingga informasi tersebut bisa diambil kembali.
Retensi murid akan meningkat jika guru memberikan contoh yang hidup dan
jelas.
3) Produksi
Anak mungkin memperhatikan dan mengingat apa yang mereka lihat dari sang
model, tetapi karena keterbatasan dalam kemampuan geraknya, mereka tidak
bisa memproduksi perilaku model.
Cara anak dapat memproduksi dengan belajar, berlatih, dan berusaha.
4) Motivasi
Jika anak tidak termotivasi, ada 3 jenis penguatan yang bisa mendorong
mereka 1) memberi imbalan pada model; 2) memberi imbalan pada anak; dan
3) memerintahkan anak untuk membuat pernyataan untuk memperkuat diri.
e. Pendekatan Perilaku Kognitif dan Regulasi Diri
1. Pendekatan Perilaku Kognitif
Pendekatan perilaku kognitif untuk membuat murid memonitor, mengelola, dan
mengatur perilaku mereka sendiri, bukan mengontrol mereka melalui faktor eksternal.
Aspek yang ditekankan pada pendekatan perilaku kognitif ini pada efek pikiran
terhadap perilaku dan behaviorisme yang menekankan pada teknik mengubah perilaku.
Menurut Meichenbaum (1993) pendekatan perilaku kognitif berusaha mengubah
miskonsepsi murid, memperkuat keahlian mereka dalam menangani sesuatu,
meningkatkan kontrol diri, dan mendorong refleksi diri yang konstruktif.
Metode instruksi diri merupakan sebuah teknik perilaku kognitif yang
dimaksudkan guna mengajari indiidu untuk memodifikasi perilaku mereka sendiri.
Strateginya dengan mengganti pernyataan negatif dengan pernyataan positif. Karena
berbicara positif kepada diri sendiri dapat membatu guru dan murid mewujudkan
potensi. Monitoring diri adalah strategi yang bagus untuk meningkatkan pembelajaran.
Perilaku (P)
Lingkungan (L)
Faktor person &
Kognitif (P/K)
2. Pembelajaran Regulasi Diri
Pembelajaran regulasi diri adalah memunculkan dan memonitoring sendiri
pikiran, perasaan, dan perilaku untuk mencapai suatu tujuan, baik tujuan
akademik atau tujuan sisioemosional.
Model Pembelajaran Regulasi Diri
Perkembangan regulasi diri dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya
modeling dan self-efficacy.
Model merupakan sumber penting untuk menyampaikan keterampilan regulasi
diri. Dengan mengamati model itu, murid dapat percaya bahwa mereka juga
bisa merencanakan dan mengelola waktu secara efektif, yang menciptakan
perasaaan self-efficacy terhadap regulasi diri akademik dan memotivasi murid
untuk melakukan aktivitas itu.
Model Regulasi diri dapat ditampilkan sebagai berikut.
Mengevalusi pendekatan kognitif sosial
Pembelajaran dilakukan dengan mengamati dan mendengarkan model yang
kompeten dan kemudian meniru apa yang mereka lakukan.
Penekanan pendekatan perilaku kognitif pada pembelajaran instruksi diri,
pembicaraan diri, dan regulasi diri telah menimbulkan pergeseran penting dari
Evaluasi &
Monitoring Diri
Menentukan tujuan
& perencanaan
strategi
Melakukan Rencana
& memonitornya
Monitoring hasil&
Memperbaiki
Strategi
pembelajaran yang dikontrol oleh orang lain ke pembelajaran yang dikontrol
diri sendiri.
Pendekatan kognitif sosial telah memberikan kegunaan atau manfaat secara
signifikan untuk memperluas lingkup belajar melipti foktor-faktor kognitif dan
sosial disamping perilaku. Perilaku kognitif menekankan pada intruksi diri,
bicara pada diri, dan pembelajaran pengaturan diri memberikan pergeseran
penting dari belajar dikendalikan oleh orang lain untuk menajemen diri.

More Related Content

What's hot

Konsep Pengembangan Kurikulum
Konsep Pengembangan KurikulumKonsep Pengembangan Kurikulum
Konsep Pengembangan KurikulumAndi Inv
 
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLING
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLINGPertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLING
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLINGSiscaAdinda
 
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)Thufailah Mujahidah
 
Teori Belajar Sosial Albert Bandura
Teori Belajar Sosial Albert BanduraTeori Belajar Sosial Albert Bandura
Teori Belajar Sosial Albert BanduraAlfiramita Hertanti
 
Ppt supervisi pendidikan
Ppt supervisi pendidikanPpt supervisi pendidikan
Ppt supervisi pendidikanImaaELF
 
Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1
Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1
Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1arlanridfan farid
 
Psikologi sosial - persepsi tentang diri
Psikologi sosial -  persepsi tentang diriPsikologi sosial -  persepsi tentang diri
Psikologi sosial - persepsi tentang diriBagus Aji
 
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)mncgita
 
Makalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisaMakalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisapsepti22
 
Psikoterapi (asosiasi bebas)
Psikoterapi (asosiasi bebas)Psikoterapi (asosiasi bebas)
Psikoterapi (asosiasi bebas)coryditapratiwi
 
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BKTABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BKrina_nurjanah96
 
Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...
Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...
Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...Riha Nugroho
 
Progresivisme & pendidikan
Progresivisme & pendidikanProgresivisme & pendidikan
Progresivisme & pendidikanAgus Widiyanto
 
Konseling Transaksional Analisis
Konseling Transaksional Analisis Konseling Transaksional Analisis
Konseling Transaksional Analisis Bahiyah MaHiz
 
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1elmakrufi
 
Metode diskusi dan kaitannya dengan teori belajar van hiele pada materi bang...
Metode diskusi  dan kaitannya dengan teori belajar van hiele pada materi bang...Metode diskusi  dan kaitannya dengan teori belajar van hiele pada materi bang...
Metode diskusi dan kaitannya dengan teori belajar van hiele pada materi bang...nurwa ningsih
 

What's hot (20)

Konsep Pengembangan Kurikulum
Konsep Pengembangan KurikulumKonsep Pengembangan Kurikulum
Konsep Pengembangan Kurikulum
 
Makalah Tes dan Nontes
Makalah Tes dan NontesMakalah Tes dan Nontes
Makalah Tes dan Nontes
 
4. fungsi fungsi bk
4. fungsi fungsi bk4. fungsi fungsi bk
4. fungsi fungsi bk
 
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLING
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLINGPertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLING
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLING
 
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)
 
Teori Belajar Sosial Albert Bandura
Teori Belajar Sosial Albert BanduraTeori Belajar Sosial Albert Bandura
Teori Belajar Sosial Albert Bandura
 
Ppt supervisi pendidikan
Ppt supervisi pendidikanPpt supervisi pendidikan
Ppt supervisi pendidikan
 
Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1
Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1
Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1
 
Psikologi sosial - persepsi tentang diri
Psikologi sosial -  persepsi tentang diriPsikologi sosial -  persepsi tentang diri
Psikologi sosial - persepsi tentang diri
 
KONSELING LINTAS BUDAYA
KONSELING LINTAS BUDAYAKONSELING LINTAS BUDAYA
KONSELING LINTAS BUDAYA
 
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
 
Makalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisaMakalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisa
 
Psikoterapi (asosiasi bebas)
Psikoterapi (asosiasi bebas)Psikoterapi (asosiasi bebas)
Psikoterapi (asosiasi bebas)
 
PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA
PROGRAM INDUKSI GURU PEMULAPROGRAM INDUKSI GURU PEMULA
PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA
 
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BKTABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
 
Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...
Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...
Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...
 
Progresivisme & pendidikan
Progresivisme & pendidikanProgresivisme & pendidikan
Progresivisme & pendidikan
 
Konseling Transaksional Analisis
Konseling Transaksional Analisis Konseling Transaksional Analisis
Konseling Transaksional Analisis
 
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
 
Metode diskusi dan kaitannya dengan teori belajar van hiele pada materi bang...
Metode diskusi  dan kaitannya dengan teori belajar van hiele pada materi bang...Metode diskusi  dan kaitannya dengan teori belajar van hiele pada materi bang...
Metode diskusi dan kaitannya dengan teori belajar van hiele pada materi bang...
 

Similar to ANALISIS PERILAKU TERAPAN

jurnal bimbingan dan konseling belajar
jurnal bimbingan dan konseling belajarjurnal bimbingan dan konseling belajar
jurnal bimbingan dan konseling belajarJeflinPanggabean
 
Teori teori belajar 1
Teori teori belajar 1Teori teori belajar 1
Teori teori belajar 1arie anang
 
Halaqoh 29 juni'11
Halaqoh 29 juni'11Halaqoh 29 juni'11
Halaqoh 29 juni'11Silfi Arini
 
TEORI TEORI BELAJAR KLASIK.pptx
TEORI TEORI BELAJAR KLASIK.pptxTEORI TEORI BELAJAR KLASIK.pptx
TEORI TEORI BELAJAR KLASIK.pptxelva675670
 
Makalah psikologi kep
Makalah psikologi kepMakalah psikologi kep
Makalah psikologi kepDaya Rahmat
 
behavioral views of learning
behavioral views of learningbehavioral views of learning
behavioral views of learningMaryam Abid
 
Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran
Psikologi Pembelajaran dan PengajaranPsikologi Pembelajaran dan Pengajaran
Psikologi Pembelajaran dan PengajaranFMx Cafe
 
Makalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilakuMakalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilakuTiya Widiyanti
 
Tugas Kurikulum Dan Pembelajaran
Tugas Kurikulum Dan PembelajaranTugas Kurikulum Dan Pembelajaran
Tugas Kurikulum Dan Pembelajaranirmanrohmansyah
 
TEORI BELAJAR SOSIAL.pdf
TEORI BELAJAR SOSIAL.pdfTEORI BELAJAR SOSIAL.pdf
TEORI BELAJAR SOSIAL.pdfAkhina3
 
Perspektif 2 n 3
Perspektif 2 n 3Perspektif 2 n 3
Perspektif 2 n 3121301016
 
Social Learning Theory
Social Learning TheorySocial Learning Theory
Social Learning Theorymankoma2013
 
lianiaulia-140508081256-phpapp02.pdf
lianiaulia-140508081256-phpapp02.pdflianiaulia-140508081256-phpapp02.pdf
lianiaulia-140508081256-phpapp02.pdf01669230007
 

Similar to ANALISIS PERILAKU TERAPAN (20)

jurnal bimbingan dan konseling belajar
jurnal bimbingan dan konseling belajarjurnal bimbingan dan konseling belajar
jurnal bimbingan dan konseling belajar
 
Teori teori belajar 1
Teori teori belajar 1Teori teori belajar 1
Teori teori belajar 1
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Pembelajaran
PembelajaranPembelajaran
Pembelajaran
 
Halaqoh 29 juni'11
Halaqoh 29 juni'11Halaqoh 29 juni'11
Halaqoh 29 juni'11
 
TEORI TEORI BELAJAR KLASIK.pptx
TEORI TEORI BELAJAR KLASIK.pptxTEORI TEORI BELAJAR KLASIK.pptx
TEORI TEORI BELAJAR KLASIK.pptx
 
Learning 1
Learning 1Learning 1
Learning 1
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
Makalah psikologi kep
Makalah psikologi kepMakalah psikologi kep
Makalah psikologi kep
 
Konsep Belajar.ppt
Konsep Belajar.pptKonsep Belajar.ppt
Konsep Belajar.ppt
 
ALBERT BANDURA
ALBERT BANDURAALBERT BANDURA
ALBERT BANDURA
 
behavioral views of learning
behavioral views of learningbehavioral views of learning
behavioral views of learning
 
Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran
Psikologi Pembelajaran dan PengajaranPsikologi Pembelajaran dan Pengajaran
Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran
 
Makalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilakuMakalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilaku
 
Tugas Kurikulum Dan Pembelajaran
Tugas Kurikulum Dan PembelajaranTugas Kurikulum Dan Pembelajaran
Tugas Kurikulum Dan Pembelajaran
 
TEORI BELAJAR SOSIAL.pdf
TEORI BELAJAR SOSIAL.pdfTEORI BELAJAR SOSIAL.pdf
TEORI BELAJAR SOSIAL.pdf
 
Perspektif 2 n 3
Perspektif 2 n 3Perspektif 2 n 3
Perspektif 2 n 3
 
Social Learning Theory
Social Learning TheorySocial Learning Theory
Social Learning Theory
 
lianiaulia-140508081256-phpapp02.pdf
lianiaulia-140508081256-phpapp02.pdflianiaulia-140508081256-phpapp02.pdf
lianiaulia-140508081256-phpapp02.pdf
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 

ANALISIS PERILAKU TERAPAN

  • 1. PENDEKATAN PERILAKU DAN KOGNITIF SOSIAL 1) Anisa Safitri, 2)Sofi Saifiyah 1,2) Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak Artikel ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam pendekatan perilaku dan kognitif sosial peserta didik dalam pendidikan yaitu mulai dari pengertian belajar dan contoh apa yang dimaksud belajar dan tidak belajar, mengetahui lebih dalam pendekatan pembelajaran yang dipelajari danbeberapa pendekatan berkaitan dengan perilaku, kemudian membandinkan pengkondisian klasik dan pengkondisian operan besertadengan penerapan dalam kehidupan peserta didik, menerapkan analisis pengkondisian dalam pendidikan dan kegunaannya, serta mempelajari teori-teori berkaitandengan kognitif sosial peserta didik dalam pembelajaran sampain dengan mengevaluasi pendekatan perilaku dan pendekatan kognitif sosial peserta didik dalam pendidikan. Kata Kunci: Pembelajaran, Behaviorisme, Proses Mental, Pembelajaran Asosiatif, Pengkondisian Klasik, Pengkondisian Operan, Desensulitasi Sistematis, Kognitif Sosial GAMBARAN UMUM PENDEKATAN PERILAKU dan KOGNITIF SOSIAL a. Belajar dan pendekatan kognitif Belajar merupakan proses yang penting yang dilalkukan manusia agar mengetahui ilmu pengetahuan yang ada di sekitar. Segala sesuatu dibutuhkan untuk belajar, dalam proses belajar mengajar disekolah pun belajar merupakan fungsi penting dari sekolah. Belajar sendiri dapat didefinisikan bahawa fokus sentral dari spikologi pendidikan. Proses belajar tidak dapat dipisahkan dengan pembelajaran. Pembelajaran merupakan pengaruh permanen secara relatif pada perilaku, pengetahuan, dan ketrampilan berpikir yang mucul karena pengalaman. Dalam pemebelajaran terdapat ruang lingkup yang luas yang melibatkan perilaku akademik dan perilaku non akademik.
  • 2. Pendekatan pembelajaran dapat dikategorikan sebagai perilaku atau kognitif. Pendekatan yang akan yaitu pendekatan perilaku. Salah satu yang mempelajari perilaku adalah behaviorisme. Behaviorisme merupakan pandangan bahwa perilaku harus dijlaskan oleh pengalaman yang dapat diamati bukan oleh proses proses mental. Sedangkan menurut para ahli behaviorisme, perilaku adalah segala sesuatu yang kita lakukan baik verbal mapun non verbal, yang dapat dilihat langsung atau didengar. Pada pendekatan ini akan dibahas dua kategori yaitu pengkkondisian klasik dan pengkondisian operan. Kedua pandangan ini menekankan pada pembelajaran asosiatif. Pembelajaran asosiatif merupakan belajar bahwa dua peristiwa terhubung. Dalam pendekatan kognitifterdapat 4 pembahasan yaitu kognitif sosial, pengelolaan informasi, kognitif kontruktivis, dan kontruktivis sosial. b. Pendekatan perilaku untuk belajar Perilaku pendekatan menekankan pentingnya siswa membuat hubungan antara pengalaman dan perilaku. 1. Pengkondisian klasik merupakan salah satu pandangan dari pendekatan perilaku. Pengkondisian klasik merupakan bentuk pembelajaran asosiatif dimana stimulus netral menjadi diasosiasikan dengan stimulus bermakna dan memperoleh kemampuan untuk mendapatkan respon yang sama. Pengkondisian klasik ini merupakan gagasan dari ilmuwaan Ivan Pavlov. Pada pengkondisian klasik ini harus memahami dua jenis stimulus dan dua jenis respon yaitu 1) Rangsangan tidak terkondisi ( Unconditional stimulus-UCS) makanan (daging) 2) Rangsangan terkondisi (conditional Respon- CS) lonceng 3) Respon tidak terkondisi (Uncoditional respon- UCR) air liur anjing 4) Respon terkondisi ( Conditional Respon- CR) respon sama
  • 3. Teori Pavlov digambarkan sebagai berikut. Pada percobaan Pavlov dengan menggunakan hewan anjing untuk menemukan respon yang sama (respon baru). UCS adalah stimulus yang secara otomatis menghasilkan respon tanpa harus belajar sebelumnya. UCR adalah respon tanpa belajar yang secara otomatis ditimbulkan oleh UCS. CS adalah stimulus yang sebelumnya netral akhirnya memunculkan respon terkondisi setelah dikaitkan dengan UCS. CR adalah respon yang dipelajari terhadap stimulus terkondisi yang terjadi setelah UCS-CS dipasangkan. Pada kehidupan sehari pada manusia dapat diterapkan pada siswa yang mesara ketakutan atau kecemasan terhadap sesuatu. Cara menanggapi respon terdapat beberapa yaitu generaisasi, diskriminasi, kepunahan. Sedangkan cara mengurangi dengan menggunakan metode desensitilasi sistematis. Dan pada akhir pengkondisian klasik tersebut diadakan evaluasi pengkondisian klasik untuk membantu memahami beberapa aspek pembelajaran yang lebih baik dari yang lain. 2. Pengkondisian Operan ( pengkondisian instrumental ) adalah pembelajaran di mana konsekuensi dari perilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas bahwa perilaku akan terjadi. Pengkondisian operan adalah jantungdari perilaku ( B.F Skinner, 1938). Pada pengkondisian ooperan terdapat berupa penguatan dan hukuman. Penguatan ( penghargaan)
  • 4. merupakan konsekuensi yang meningkatkan kemungkinan bahwa perilaku akan terjadi. Sebaliknya hukuman merupakan konsekuensi yang menurunkan probabilitas perilaku akan terjadi. Untuk memperkuat perilaku berarti memperkokoh perilaku (dorjam,2010). Terdapat dua bentuk penguatan yaitu penguatan positif dan penguatan negatif. Penguatan posisitf merupakan penguatan yang berdasarkan prinsipbahwa frekuensi respon meningkat karena diikuti oleh stimulus akan terjadi. Sedangkan penguatan negatif merupakan penguatan yang berdasarkan prinsip bahwa frekuensi respon meningkat kaarena diikuti oleh stimulus bermanfaat. Pada pengkondisian operan ( pengkondisian instrumental) juga terdapat generalisasi, diskriminasi, dan kepunahan seperti halnya yang terdapat pada pengkondisian klasik. Proses generalisasi , diskriminasi dan kepunahan merupakan dimensi penting daripengkondisian operan (Chance,2009). Pada pengkondisian operan keadaan penggunaan konsekuensi- konsekuensi menyenangkan dan tidak menyenangkan untuk mengubah perilaku. Seperti yang sudah dijelaskan diatas, dimisalkan jika perilaku seseorang segera diikuri oleh konsekuensi yang menyenangkan, maka orang tersebut cenderung akan lebih sering mengulangi perilaku tersebut. Eksperimen menggunakan kotak skinner (Skiner box) .
  • 5. Pebedaan Generalisasi, Diskriminasi Dan Kepunahan Pada Pengkondisian Klasik Dan Operan. Dimensi Klasik Contoh Operan Contoh Generalisasi Kecenderungan stimulus baru yang mirip dengan stimulus yang dikondisi kan asli untuk menghasil kan respon yang sama. Dengan objek penelitian anjing. Kecemasan siswa menggeneralisasi- kan dari meng-ambil tes dalam satu pelajaran untuk mengambil tes ditempat lain pada saat meng- alami kegagalan. Dengan Memberikan situasi yang sama satu dengan yang lainnya (menyama ratakan suatu keadaan) dengan objek penelitian tikus. Jika guru memberi pujian kepada siswa tentang pertanyaan yang diajukan, maka akan membuat rangsangan siswa melakukan pekerjaan yang lebih keras untuk pelajaran yang lain. Diskriminasi Menanggapi rangsangan tertentu saja, bukan yang lain. Anjing hanya di-beri makan daging setelah ada bunyi lonseng, tidak bunyi yang lain. Membedakan rangsangan atau peristiwa lingkungan. Perbedaan tempat pengumpulan tugas yang mempunyai label “matematika” atau “bahasa inggris” disesuaikan dengan mata pelajarannya.
  • 6. Kepunahan Melemahnya respon ter- kondisi (CR) tanpa adanya rangsangan terkondisi (UCS) Jika seorang siswa yang merasa gugup saat mela-lakukan ujian mata pelajaran mulai menyiapkan jauh lebih baik, maka kecemasan-nya mulai memudar (berkurang) Kepunahan terjadi ketika respon yang diperkuat sebelumnya tidak diperkuat dan respon mulai menurun. Jika guru menegur seorang siswa yang menggangu temannya, maka bisa jadi siswa menangkap bahwa dengan menggangu teman akan men- dapat perhatian guru, tetapi jika guru mulai menarik perhatiannya maka mungkin menggangu teman akan dihilangkan.
  • 7. c. Analisis Perilaku Terapan Dalam Pendididikan Analisis perilaku terapa menerapkan penerapan prinsip-prinsip pengkondisian operan untuk mengubah perilaku manusia. Penerapan prinsip analisis terapan digunakan untuk meningkatkan perilaku yang diinginkan dan mengurangi perilaku yang tidak diinginkan. Analaisis Perilaku Terapan Langkah analisis perilaku terapan: 1. Observasi umum dan kemudian menentukan perilaku sasaran spesifik yang perlu diubah, dan mengamati kondusu antesendennya. 2. Menentukan tujuan behavioralnya, memperkuat/menghukum perilaku yang dipilih, melakukan program menejemn perilaku, dan mengevaluasi kesuksesan atau kegagalan program tersebut. Tiga penggunaan analisis perilaku yang penting dalam bidang pendidikan: 1. Meningkatkan perilaku yang diharapkan atau diinginkan. a. Memilih penguatan yang efektif b. Menjadikan penguatan kontingen dan tepat waktu c. Memilih jadwal penguatan terbaik d. Mempertimbangkan penggunaan perjanjian (contacting) e. Menggunakan penguatan negatif secara efektif f. penggunaan petunjuknya dan membentuk. 2. Menggunakan dororngan (prompit) dan pembentukan (shaping). 3. Mengurangi perilaku yang tidak diharapkan. a. Menggunakan penguatan diferensial b. Menghentikan penguatan (pelenyapan) c. Menghilangkan stimuli yang diinginkan d. Memberikan stimuli yang tidak disukai (hukuman)
  • 8. d. Pendekatan Kognitif Sosial untuk Pembelajaran 1. Teori Kognitif Sosial Bandura Faktor yang berperan penting dalam pembelajaran yaitu faktir sosial dan kognitif, dan faktor perilaku. Faktor person (kognitif) memainkan peran penting. Penekanan pada faktor person yaitu self efficacy (keyakinan bahwa seseorang bisa menguasai situasi dan menghasilkan hasil positif). Pembelajaran observasional (modeling dan imitasi) adalah pembelajaran yang terjadi ketika seseorang mengamati dan mneiru perilaku orang lain. Pada model pembelajaran observasional kontemporer Bandura menitikberatkan pada 4 proses: 1) Atensi (perhatian) Sebelum seorang murid dapat meniru tindakan model, mereka harus memperhatikan apa yang dilakukan atau dikatakan si model. 2) Retensi Untuk memproduksi tindakan si model, murid harus menyimpannya dalam ingatan (memori) sehingga informasi tersebut bisa diambil kembali. Retensi murid akan meningkat jika guru memberikan contoh yang hidup dan jelas. 3) Produksi Anak mungkin memperhatikan dan mengingat apa yang mereka lihat dari sang model, tetapi karena keterbatasan dalam kemampuan geraknya, mereka tidak bisa memproduksi perilaku model. Cara anak dapat memproduksi dengan belajar, berlatih, dan berusaha.
  • 9. 4) Motivasi Jika anak tidak termotivasi, ada 3 jenis penguatan yang bisa mendorong mereka 1) memberi imbalan pada model; 2) memberi imbalan pada anak; dan 3) memerintahkan anak untuk membuat pernyataan untuk memperkuat diri. e. Pendekatan Perilaku Kognitif dan Regulasi Diri 1. Pendekatan Perilaku Kognitif Pendekatan perilaku kognitif untuk membuat murid memonitor, mengelola, dan mengatur perilaku mereka sendiri, bukan mengontrol mereka melalui faktor eksternal. Aspek yang ditekankan pada pendekatan perilaku kognitif ini pada efek pikiran terhadap perilaku dan behaviorisme yang menekankan pada teknik mengubah perilaku. Menurut Meichenbaum (1993) pendekatan perilaku kognitif berusaha mengubah miskonsepsi murid, memperkuat keahlian mereka dalam menangani sesuatu, meningkatkan kontrol diri, dan mendorong refleksi diri yang konstruktif. Metode instruksi diri merupakan sebuah teknik perilaku kognitif yang dimaksudkan guna mengajari indiidu untuk memodifikasi perilaku mereka sendiri. Strateginya dengan mengganti pernyataan negatif dengan pernyataan positif. Karena berbicara positif kepada diri sendiri dapat membatu guru dan murid mewujudkan potensi. Monitoring diri adalah strategi yang bagus untuk meningkatkan pembelajaran. Perilaku (P) Lingkungan (L) Faktor person & Kognitif (P/K)
  • 10. 2. Pembelajaran Regulasi Diri Pembelajaran regulasi diri adalah memunculkan dan memonitoring sendiri pikiran, perasaan, dan perilaku untuk mencapai suatu tujuan, baik tujuan akademik atau tujuan sisioemosional. Model Pembelajaran Regulasi Diri Perkembangan regulasi diri dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya modeling dan self-efficacy. Model merupakan sumber penting untuk menyampaikan keterampilan regulasi diri. Dengan mengamati model itu, murid dapat percaya bahwa mereka juga bisa merencanakan dan mengelola waktu secara efektif, yang menciptakan perasaaan self-efficacy terhadap regulasi diri akademik dan memotivasi murid untuk melakukan aktivitas itu. Model Regulasi diri dapat ditampilkan sebagai berikut. Mengevalusi pendekatan kognitif sosial Pembelajaran dilakukan dengan mengamati dan mendengarkan model yang kompeten dan kemudian meniru apa yang mereka lakukan. Penekanan pendekatan perilaku kognitif pada pembelajaran instruksi diri, pembicaraan diri, dan regulasi diri telah menimbulkan pergeseran penting dari Evaluasi & Monitoring Diri Menentukan tujuan & perencanaan strategi Melakukan Rencana & memonitornya Monitoring hasil& Memperbaiki Strategi
  • 11. pembelajaran yang dikontrol oleh orang lain ke pembelajaran yang dikontrol diri sendiri. Pendekatan kognitif sosial telah memberikan kegunaan atau manfaat secara signifikan untuk memperluas lingkup belajar melipti foktor-faktor kognitif dan sosial disamping perilaku. Perilaku kognitif menekankan pada intruksi diri, bicara pada diri, dan pembelajaran pengaturan diri memberikan pergeseran penting dari belajar dikendalikan oleh orang lain untuk menajemen diri.