SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
1
ENTREPREN EUSR HIP
Kriteria Investasi, Motif Investasi, Dan Karakteristik Instrumen, Metode
Penilaian Investasi, Beserta Contoh Penerapannya
Nurul Komara Fajrin
55117010008
Magister Management
Universitas Mercu Buana
2018
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………...2
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………………................3
1.1 Definisi Investas……………………………...……..…………….……………..4
1.2 Kriteria Investasi………………………………….…………………….........….4
BAB 2 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PLAYBACK PERIOD………………........6
BAB 3 MOTIF INVESTASI……………………………………………………................11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..………………………...16
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Salah satu teori ekonomi pembangunan yang sampai sekarang masih digunakan
adalah teori Tabungan dan Investasi oleh Harrod-Domar. Dalam teori ini mencapai
kesimpulan bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh tingginya tabungan dan investasi.
Kalau tabungan dan investasi rendah maka pertumbuhan ekonomi suatu Negara juga akan
rendah. Masalah pembangunan pada dasarnya merupakan masalah menambahkan investasi
modal, masalah keterbelakangan adalah masalah kekurangan modal. Kalau ada modal dan
modal itu diinvestasikan hasilnya adalah pembangunan ekonomi. Dewasa ini hampir di
semua negara, khususnya negara berkembang membutuhkan modal asing. Modal asing itu
merupakan suatu hal yang semakin penting bagi pembangunan suatu negara. Sehingga
kehadiran investor asing nampaknya tidak mungkin dihindari. Yang menjadi permasalahan
bahwa kehadiran investor asing ini sangat dipengaruhi oleh kondisi internal suatu negara,
seperti stabilitas ekonomi, politik negara, penegakan hukum. Penanaman modal memberikan
keuntungan kepada semua pihak, tidak hanya bagi investor saja, tetapi juga bagi
perekonomian negara tempat modal itu ditanamkan serta bagi negara asal para investor.
Pemerintah menetapkan bidang-bidang usaha yang memerlukan penanaman modal dengan
berbagai peraturan. Selain itu, pemerintah juga menentukan besarnya modal dan
perbandingan antara modal nasional dan modal asing.
Dewasa ini banyak negara-negara yang melakukan kebijaksanaan yang bertujuan
untuk meningkatkan investasi baik domestik ataupun modal asing. Hal ini dilakukan oleh
pemerintah sebab kegiatan investasi akan mendorong pula kegiatan ekonomi suatu negara,
penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa atau
bahkan penambahan devisa. Menurut Husnan (1996:5) menyatakan bahwa “proyek investasi
merupakan suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya, baik proyek raksasa
ataupun proyek kecil untuk memperoleh manfaat pada masa yang akan datang.” Pada
umumnya manfaat ini dalam bentuk nilai uang. Sedang modal, bisa saja berbentuk bukan
uang, misalnya tanah, mesin, bangunan dan lain-lain. Namun baik sisi pengeluaran investasi
ataupun manfaat yang diperoleh, semua harus dikonversikan dalam nilai uang. Suatu rencana
investasi perlu dianalisis secara seksama. Analisis rencana investasi pada dasarmya
merupakan penelitian tentang dapat tidaknya suatu usaha (baik besar atau kecil) dapat
dilaksanakan dengan berhasil, atau suatu metode penjajakkan dari suatu gagasan usaha/bisnis
4
tentang kemungkinan layak atau tidaknya gagasan usaha/bisnis tersebut dilaksanakan. Suatu
proyek investasi umumnya memerlukan dana yang besar dan akan mempengaruhi perusahaan
dalam jangka panjang.
1.1 Definisi Investasi
Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif
selama periode waktu tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Sedangkan, menurut Gitman dan Joehnk
(2005:3) investasi adalah suatu sarana dimana dana dapat ditempatkan dengan harapan hal
tersebut akan menghasilkan pendapatan positif dan/atau menjaga atau meningkatkan nilainya.
Definsi investasi adalah pengeluaran pada saat sekarang untuk membeli aktiva real (tanah,
rumah, mobil, dan lain-lain) atau juga aktiva keuangan mempunyai tujuan untuk
mendapatkan penghasilan yang lebih besar lagi dimasa yang mendatang, selanjutnya
dikatakan juga investasi ialah aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan sumber-
sumber (dana) yang digunakan untuk mengadakan barang modal pada saat sekarang, dan
dengan barang modal tersebut akan dihasilkan aliran produk baru di masa yang akan datang.
(Haming dan Basalamah)
1.2 Kriteria Investasi
Kriteria investasi digunakan untuk mengukur manfaat yang diperoleh dan biaya yang
dikeluarkan dari suatu proyek. Untuk mengetahui kriteria tersebut, digunakan analisis
finansial. Analisis finansial adalah suatu analisis yang membandingkan antara biaya dan
manfaat untuk menentukan apakah suatu proyek akan menguntungkan selama umur proyek
(Husnan & Muhammad 2005). Kriteria investasi ini sangat bermanfaat dalam melakukan
pengukuran maanfaat yang didapat atau keuntungan yang akan diperoleh jika melakukan
investasi terhadap suatu usaha. Analisis finansial terdiri dari:
1. Payback Period
Menurut Abdul Choliq dkk (2004) payback period dapat diartikan sebagai jangka waktu
kembalinya investasi yang telah dikeluarkan, melalui keuntungan yang diperoleh dari suatu
proyek yang telah direncanakan. Sedangkan menurut Bambang Riyanto (2004) payback
period adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran
investasi dengan menggunakan proceeds atau aliran kas netto (net cash flows).
Menurut Djarwanto (2003) menyatakan bahwa payback period lamanya waktu yang
diperlukan untuk menutup kembali original cash outlay.
5
Berdasarkan uraian dari beberapa pengertian tersebut maka dapat dikatakan bahwa payback
period dari suatu investasi menggambarkan panjang waktu yang diperlukan agar dana yang
tertanam pada suatu investasi dapat diperoleh kembali seluruhnya. Analisis payback period
dalam studi kelayakan perlu juga ditampilkan untuk mengetahui seberapa lama usaha/proyek
yang dikerjakan baru dapat mengembalikan investasi.
Metode analisis payback period bertujuan untuk mengetahui seberapa lama (periode)
investasi akan dapat dikembalikan saat terjadinya kondisi break even-point (jumlah arus kas
masuk sama dengan jumlah arus kas keluar). Analisis payback period dihitung dengan cara
menghitung waktu yang diperlukan pada saat total arus kas masuk sama dengan total arus kas
keluar. Dari hasil analisis payback period ini nantinya alternatif yang akan dipilih adalah
alternatif dengan periode pengembalian lebih singkat. Penggunaan analisis ini hanya
disarankan untuk mendapatkan informasi tambahan guna mengukur seberapa cepat
pengembalian modal yang diinvestasikan.
Rumus Payback Periode :
Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya berbeda
Payback Period=n+(a-b)/(c-b) x 1 tahun
n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa menutup investasi mula-mula
a = Jumlah investasi mula-mula
b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke – n
c = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1
Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya sama
Payback Peiod=(investasi awal)/(arus kas) x 1 tahun
• Periode pengembalian lebih cepat : layak
• Periode pengembalian lebih lama : tidak layak
• Jika usulan proyek investasi lebih dari satu, maka periode pengembalian yang lebih cepat
yang dipilih
6
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PAYBACK PERIOD
KELEBIHAN
 Metode payback period akan dengan mudah dan sederhana bisa di hitung untuk
mennentukan lamanya waktu pengembalian dana investasi.
 Memberikan informasi mengenai lamanya break even project.
 Bisa digunakan sebagai alat pertimbangan resiko karena semakin pendek payback
periodnya maka semakin pendek pula resiko kerugiannya.
 Dapat digunakan untuk membandingkan dua proyek yang memiliki resiko dan rate of
return yang sama dengan cara melihat jangka waktu pengembalian investasi (payback
period) apabila payback period-nya lebih pendek itu yang dipilih.
KELEMAHAN
 Metode ini mengabaikan penerimaan-penerimaan investasi atau proceeds yang
diperoleh sesudah payback periode tercapai.
 Metode ini juga mengabaikan time value of money (nilai waktu uang).
 Tidak memberikan informasi mengenai tambahan value untuk perusahaan.
 Payback periods digunakan untuk mengukur kecapatan kembalinya dana, dan tidak
mengukur keuntungan proyek pembangunan yang telah direncanakan.
Contoh Perhitungan Payback Period
Contoh kasus arus kas setiap tahun jumlahnya sama
PT. Maju Terus Pantang Mundur melakukan investasi sebesar $ 45.000, jumlah proceed per
tahun adalah $ 22.500, maka payback periodnya adalah:
 Payback Period=(investasi awal)/(arus kas) x 1 tahun
 Payback Period=($ 45.000)/($ 22.500) x 1 tahun
 Payback Period=2 tahun
Payback Period dari investasi tersebut adalah dua tahun. Artinya dana yang tertanam
dalam aktiva sebesar $. 45.000 akan dapat diperoleh kembali dalam jangka waktu dua tahun.
Apabila investor dihadapkan pada dua pilihan investasi, maka pilih payback period yang
paling kecil.
Contoh kasus arus kas setiap tahun jumlahnya berbeda
PT. Jaya Mandiri melakukan investasi sebesar $ 100.000 pada aktiva tetap, dengan proceed
sebagai berikut:
7
Tahun Proceed Proceed Kumulatif
1) $ 50.000 $ 50.000
2) $ 40.000 $ 90.000
3) $ 30.000 $ 120.000
4) $ 20.000 $ 140.000
Maka payback periodnya adalah:
Payback Period=n+(a-b)/(c-b) x 1 tahun
Payback Period=2+($ 100.000-$ 90.000)/($ 120.000-$ 90.000) x 1 tahun
Payback Period=2+($ 10.000)/($ 30.000) x 1 tahun
Payback Period=2,33 tahun atau 2 tahun 4 bulan
2. Benefit/Cost Ratio (B/C Ratio)
Benefit/Cost Ratio (B/C ratio) digunakan untuk mengukur mana yang lebih besar, biaya yang
dikeluarkan dibanding hasil (output) yang diperoleh. Jika nilai B/C = 1, output yang
dihasilkan sama dengan biaya yang dikeluarkan. Jika nilai B/C < 1 dan B < C artinya output
yang dihasilkan lebih kecil dari biaya yang dikeluarkan, dan sebaliknya. Umumnya proposal
investasi diterima jika B/C > 1, sebab output yang dihasilkan lebih besar dari biaya yang telah
dikeluarkan.
Keterangan :
(Bt-Ct)/(1+i)t, utk (Bt-Ct) > 0 dan (Ct-Bt)/(1+i)t untuk (Bt-Ct) < 0
Net B/C rasio merupakan perbandingan antara present value positif (sebagai pembilang)
dengan jumlah present value negatif (sebagai penyebut).
Indikator NET B/C adalah :
Jika Net B/C > 1, maka proyek layak (go) untuk dilaksanakan
Jika Net B/C < 1 , maka proyek tidak layak (not go) untuk dilaksanakan
8
3. Net Present Value (NPV)
Untuk membuat hasil investasi lebih akurat, akan lebih baik memperhitungkan nilai waktu
dari uang. Karena bisa saja sebuah proposal proyek, berdasarkan nilai nominal menghasilkan
B/C > 1, namun nilai sekarangnya sangat kecil. Melalui net present value kita dapat langsung
menghitung selisih nilai sekarang dari biaya total dengan penerimaan total bersih. Suatu
proposal akan diterima jika NPV > 0, sebab nilai sekarang dari penerimaan total lebih besar
daripada nilai sekarang dari biaya total.
Indikator NPV :
Jika NPV > 0 (positif), maka proyek layak (go) untuk dilaksanakan
Jika NPV < 0 (negatif), maka proyek tidak layak (not go) untuk dilaksanakan
4. Internal Rate of Return (IRR)
Merupakan tingkat pengembalian internal yaitu kemampuan suatu proyek menghasilkan
return (satuannya %). IRR ini merupakan tingkat discount rate yang membuat NPV proyek =
0.
Tujuan perhitungan IRR adalah untuk mengetahui persentase keuntungan dari suatu proyek
tiap-tiap tahun. Selain itu, IRR juga merupakan alat ukur kemampuan proyek dalam
mengembalikan bunga pinjaman. Pada dasarnya IRR menunjukkan tingkat bunga yang
menghasilkan NPV sama dengan Nol. Dengan demikian untuk mencari IRR kita harus
menaikkan discount factor (DF) sehingga tercapai nilai NPV sama dengan nol.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka langkah-langkah perhitungan IRR adalah sebagai
berikut :
1. Terlebih dahulu disiapkan tabel cash flow dari proyek atau gagasan usaha.
2. Memilih discount factor tertentu untuk mencapai NPV = 0
3. Pada discount factor pemilihan pertama dihitung besarnya NPV
4. Jika NPV yang diperoleh masih positif, sedangkan yang diharapkan NPV = 0 maka
kita pilih discount factor yang ke dua dengan harapan akan memperoleh NPV = 0
9
5. Misalnya dengan DF pada pemilihan yang ke dua dan seterusnya sampai memperoleh
NPV yang negatif ( NPV < 0 )
6. Karena NPV yang kita peroleh positif dan negatif, maka kita harus membuat interpolasi
antara DF di mana NPV positif dengan DF di mana NPV sama dengan negatif agar tercapai
NPV = 0.
7. Untuk mendapatkan nilai IRR digunakan rumus interpolasi.
Perhitungan IRR dgn cara interpolasi
Jika diperoleh NPV +, maka carilah NPV – dgn cara meningkatkan discount faktornya
Keterangan :
i1 = Discount Factor (tingkat bunga) pertama di mana diperoleh NPV positif.
i2 = Discount Factor (tingkat bunga) pertama di mana diperoleh NPV negatif.
Indikator IRR :
- Jika IRR > TK, discount rate yg berlaku maka proyek layak (go) untuk dilaksanakan
- Jika IRR < Tk. Discount rate yg berlaku, maka proyek tidak layak (not go) untuk
dilaksanakan.
Hasil perhitungan IRR tersebut kemudian dibandingkan dengan tingkat bunga bank yang
berlaku, jika IRR hasil perhitungan > bunga bank yang berlaku maka proyek atau gagasan
usaha tersebut layak untuk diusahakan.
Contoh Penggunaan IRR :
Tuan Yatna Supriyatna memiliki sebidang tanah yang akan dibangun sebuah usaha yaitu
Pabrik Susu. Adapun nilai investasi Tuan Yatna adalah Rp.640 juta. Proyek penerimaan
untuk kedua usaha adalah sebagai berikut:
Berapakah IRR Pabrik Susu Tersebut ?
Gunakan metode coba-coba. Misalnya nilai P1 adalah 19%. Maka nilai C1 adalah:
Besarnya PV dapat dilihat dan tabel Present Value Interest Factor sebagai berikut:
10
NPV = PV Proceed — PV Outlays
NPV = Rp. 640,26 juta — Rp. 640 juta
NPV = Rp. 260.000
Nilai P1 dan C1 telah diketahui yaitu :
P1 adalah 19%
C1 adalah Rp.260.000
Sedangkan untuk mencari nilai C2, kita gunakan P2 misalnya 20%, sehingga nilai P2 dan C2
adalah:
NPV = PV Proceed – PV Outlays
NPV = Rp.619,91 juta – Rp.640 juta
NPV = Rp.20,09 juta
Sehingga IRR dan Pabrik Susu Tuan Yatna adalah 19,01%
5. Gross Benefit Cost Ration (Gross B/C)
Gross B/C merupakan perbandingan antara Present Value Benefit dengan Present Value
Cost. Apabila Gross B/C > 1, proyek layak untuk dilaksanakan. Sebaliknya Gross B/C < 1,
proyek tidak layak untuk dilaksanakan.
Perbedaannya dalam perhitungan Net B/C, biaya tiap tahun dikurangkan dari benefit tiap
tahun untuk mengetahui benefit netto yg positif dan negatif. Kemudian jumlah present value
positif dibandingkan dengan jumlah present value yang negatif.
Sebaliknya, dalam perhitungan Gross B/C, pembilang adalah jumlah present value arus
benefit (bruto) dan penyebut adalah jumlah present value arus biaya (bruto). Semakin besar
Gross B/C, semakin besar perbandingan antara benefit dengan biaya. Artinya proyek relatif
semakin layak.
Sebaliknya, dalam perhitungan Gross B/C, pembilang adalah jumlah present value arus
benefit (bruto) dan penyebut adalah jumlah present value arus biaya (bruto). Semakin besar
Gross B/C, semakin besar perbandingan antara benefit dengan biaya. Artinya proyek relatif
semakin layak.
11
Indikator Gross B/C :
Jika Gross B/C > 1, maka proyek layak (go) utk dilaksanakan
Jika Gross B/C < 1, maka proyek tdk layak (not go) utk dilaksanakan
MOTIF INVESTASI
Dari aspek motif dan tujuan investasi terdapat enam motif atau tujuan yang tentunya berbeda
antara satu investor dengan investor Iain. Motif atau tujuan tersebut meliputi keamanan
dana, pertumbuhan dana, pendapatan (dividen), memperoleh fasilitas perpajakan,
spekulasi dan kombinasi dari beberapa tujuan dan motif diatas. Sikap dan preferensi
masing-masing investor akan sangat menentukan dalam menetapkan motif dan tujuan dalam
berinvestasi. Selain itu motif lain dari investasi, yaitu :
1. Investasi untuk berjaga-jaga
Dengan meniatkan investasi untuk berjaga-jaga, berarti investor mengakui
keterbatasannya sebagai makhluk yang mempunyai keterbatasan dan kelemahan. Motif
ini digunakan dengan tujuan memberikan keamanan ekonomi atas ketidakpastian di masa
depan, misalnya melalui asuransi pensiun dan asuransi kesehatan.
2. Investasi untuk kemudahan transaksi
Motif investasi ini adalah untuk mempermudah transaksi-transaksi keuangan atau aset
dalam pertukaran dan jual - beli yang sering dilakukan melalui lembaga-lembaga
keuangan. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan menjadikan transaksi dapat
dilakukan secara online, baik melalui ATM, e-banking, mobile banking, online trading,
maupun melalui fasilitas-fasilitas lain, yang menyebabkan transaksi-transaksi dapat
dilakukan secara global, tidak harus melalui tatap muka yang mengharuskan pihak-pihak
yang bertransaksi melakukan pertemuan secara fisik.
12
JENIS DAN KARAKTERISTIK INSTRUMEN
JENIS INSTRUMEN
Investasi merupakan penanaman modal berupa uang atau barang berharga lainnya dengan
tujuan untuk mendapatkan keuntungan dan menambah kekayaan. Selain untuk menambah
kekayaan, investasi juga bermanfaat untuk meminimalkan tekanan inflasi. Dengan
berinvestasi, nilai kekayaan yang dimiliki seseorang dapat lebih menyesuaikan dengan nilai
inflasi. Bentuk-bentuk investasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu Investasi pada Aktiva Riil
dan Investasi pada Aktiva Finansial.
INVESTASI PADA AKTIVA RIIL
Investasi pada Aktiva Riil yaitu investasi yang bentuk fisiknya dapat dilihat secara langsung.
Contoh invenstasi ini adalah sebagai berikut:
1. Emas
Emas sebagai uang yang sesungguhnya merupakan suatu jenis investasi yang terus
berkembang. Investasi ini merupakan jenis investasi yang paling aman karena merupakan
aset nyata yang dalam jangka panjang nilainya selalu naik dan jarang mengalami penurunan
secara signifikan. Di pasar, emas dijual dalam dua bentuk yaitu emas batangan dan perhiasan
emas. Selain dipengaruhi oleh banyaknya permintaan dan penawaran serta ketersediaan
tambang emas, harga emas juga dipengaruhi oleh naik turunnya nilai mata uang USD.
2. Properti
Investasi properti tergolong salah satu investasi yang banyak diminati karena nilai properti
yang cenderung naik dari tahun ke tahun. Selain dari kenaikan nilainya, investasi ini juga
sangat menguntungkan karena jika dikelola dapat memberikan pemasukan tetap per bulan
atau per tahun. Properti dapat disewakan dalam bentuk dikontrakkan atau dibuat tempat kos.
Kenaikan harga properti dipengaruhi oleh inflasi, lokasi serta penawaran dan permintaan. Di
Indonesia, dalam hal penawaran dan permintaan saat ini masih terjadi kesenjangan yang
cukup signifikan karena pertumbuhan penduduk Indonesia yang terus meningkat.
INVESTASI PADA AKTIVA FINANSIAL
Investasi pada Aktiva Finansial yaitu Investasi yang berupa surat-surat berharga. Investasi
pada Aktiva Finansial dapat dikategorikan dalam Investasi di Pasar Uang dan Investasi di
Pasar Modal sebagai berikut:
13
A. INVESTASI DI PASAR UANG
1. Deposito
Deposito merupakan penyimpanan dana di bank dalam jangka waktu tertentu. Layaknya
tabungan di bank, deposito juga memberi imbalan berupa bunga deposito. Berdasarkan waktu
pembayaran bunganya, deposito dibagi menjadi Deposito Berjangka dan Sertifikat Deposito.
Deposito berjangka adalah deposito yang bunganya didapat saat jatuh tempo.
Deposito jenis ini merupakan jenis yang paling umum dijumpai. Sedangkan Sertifikat
Deposito adalah deposito yang bunganya didapat saat menyetorkan dana di awal. Sertifikat
deposito adalah jenis deposito yang dapat diperjualbelikan karena nama nasabah tidak
tertulis. Deposito merupakan jenis investasi yang aman namun dengan pengembalian sedikit.
2. Valuta Asing
Investasi Valuta Asing adalah investasi memperjualbelikan mata uang antara negara yang
satu dengan negara yang lain. Valuta asing yang banyak dipakai dalam investasi ini biasaya
merupakan valuta asing negara-negara yang memiliki peranan cukup besar dalam dunia
internasional seperti USD, GBP dan EUR. Dalam investasi ini, kurs mata uang yang selalu
berubah-ubah dengan cepat akibat pergerakan ekonomi yang berubah-ubah merupakan faktor
utama penentu keuntungan atau kerugian. Tingkat likuiditas, pergerakan yang cepat dan
keuntungan yang tinggi membuat valuta asing menjadi investasi yang banyak diminati.
Dalam melakukan investasi ini, investor perlu senantiasa aktif memantau naik turunnya nilai
mata uang internasional. Investasi valuta asing termasuk investasi yang memiliki resiko
tinggi namun juga pengembalian yang tinggi.
3. Sertifikat Bank Indonesia
Sertifikat Bank Indonesia adalah surat hutang yang diterbitkan oleh Bank Indonesia untuk
mengontrol kestabilan nilai Rupiah. Sertifikat ini dijual kepada bank-bank di Indonesia atau
broker-broker yang ditunjuk setiap hari Kamis dengan sistem lelang. Keuntungan yang
didapat dari pembelian sertifikat ini adalah bunga yang berkisar antara 1 – 2 % yang dipotong
pada pembelian sertifikat. Bunga dari sertifikat ini ditentukan pada saat lelang. Cara
pemberian bunga ini juga disebut sebagai bunga diskonto. Contohnya, untuk membeli
Sertifikat Bank Indonesia senilai Rp 1 miliar dengan bunga 1% cukup membayar Rp 990
juta. Pada Saat jatuh tempo, barulah uang yang didapat senilai Rp 1 miliar. Investasi ini
merupakan investasi bebas resiko dan dapat diperjualbelikan.
14
4. Surat Berharga
Surat berharga adalah dokumen legitimasi atas kepemilikan uang untuk perdagangan,
perlindungan bagi pemberi hutang dan orang yang melakukan perjalanan, Contoh-contoh
surat berharga yang termasuk dalam investasi uang adalah wesel, cek, celen dan kwitansi.
B. INVESTASI DI PASAR MODAL
1. Obligasi
Obligasi merupakan surat hutang yang diterbitkan oleh perusahaan. Suatu perusahaan
menerbitkan obligasi atau surat hutang dalam rangka mencari pinjaman modal dengan bunga
yang lebih ringan daripada suku bunga kredit. Investasi ini menarik bagi para investor karena
dapat menghasilkan bunga yang lebih tinggi dari bunga bank. Secara singkat, obligasi
memotong rantai perjalanan uang menjadi lebih pendek sehingga keuntungan yang didapat
kedua belah pihak yaitu pemberi utang atau investor dan peminjam atau perusahaan menjadi
lebih tinggi. Sebelum jatuh tempo, Obligasi dapat diperjualbelikan dengan kisaran harga dari
nilainya yang dipengaruhi oleh kondisi pasar.
2. Saham
Saham merupakan salah satu investasi yang tergolong high risk high return. Saham secara
singkat dapat diartikan sebagian kepemilikan atas suatu perusahaan yang dijual oleh
perusahaan itu sendiri. Pembeli saham akan merasakan keuntungan maupun kerugian yang
diderita oleh perusahaan tersebut. Pada umumnya, keuntungan yang didapat dari investasi
saham lebih tinggi dari bunga bank. Hal ini dikarenakan perusahaan memperoleh modal dari
berbagai sumber, salah satunya adalah pinjaman bunga bank. Karena itu, perusahaan harus
menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi dari bunga bank agar dapat membayar
hutangnya. Keuntungan perusahaan dibagikan dalam bentuk dividen pada akhir tahun kepada
setiap pemegang saham sesuai besar saham yang dimilikinya. Investasi saham membutuhkan
keahlian yang tinggi untuk dapat terus memprediksi iklim pasar. Selain itu, investasi ini juga
harus terus menerus dipantau.
3. Reksadana
Reksadana adalah bentuk inventasi di mana dana atau modal dari sekelompok investor
dikumpulkan untuk dikelola oleh seorang manajer investasi dalam bentuk portofolio efek.
Investasi ini tidak sulit dan dapat dimiliki masyarakat umum karena untuk berinvestasi di
15
reksa dana tidak perlu memiliki keahlian investasi ataupun modal yang besar. Reksadana
dijual dengan harga yang relatif murah yaitu sekitar Rp 100.000 sampai dengan Rp 250.00.
Investasi ini memiliki resiko rendah dan likuiditas tinggi karena dapat diperjualbelikan dan
dicairkan setiap hari.
KARAKTERISTIK INSTRUMEN
Instrumen pasar keuangan memiliki beberapa hal yang sama. Sebagai permulaannya, saya
telah menyebutkan jika mereka memiliki waktu jatuh tempo yang singkat, didefinisikan
selama satu tahun atau kurang lebih. Jadi deposito jangka pendek akan memenuhi syarat
sebagai instrumen pasar keuangan, tetapi deposito selama 2 tahun tidak masuk kategori.
Waktu jatuh tempo instrumen pasar keuangan dapat berlangsung dari 1 hari untuk 1 tahun,
dengan waktu 3 bulan atau kurang lebih yang paling umum.
Selain itu, instrumen pasar keuangan umumnya memiliki 2 karakteristik sebagai berikut:
 Likuiditas – Instrumen pasar keuangan adalah investasi likuid
Yang berarti bahwa mereka dapat dengan mudah dibeli dan dijual untuk harga yang
stabil. Ada pasar sekunder aktif untuk sebagian besar instrumen pasar keuangan sehingga
mereka dapat dengan mudah dijual sebelum memasuki jatuh tempo.
 Keamanan – Karena likuiditasnya dan sifat dari pemberi pinjaman, instrument pasar
keuangan ini dianggap lebih aman daripada jenis lainnya
16
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Kamaruddin. 2004. Dasar-dasar Manajemen Investasi dan Portofolio. Palembang :
Rineka Cipta.
Brigham, E. F. dan Houston. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta : Salemba
Empat.
Cakrie, Desy Tri. 2013. Perbandingan Kinerja Investasi Pada Reksadana Saham Yang
Dikelola Oleh Manajer Investasi Lokal dan Asing Di Indonesia. Tesis Magister pada
Universitas Gajah Mada Yogyakarta : tidak diterbitkan.
Darmaji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin. 2011. Pasar Modal Di Indonesia. Jakarta :
Salemba Empat.
Giles et. al. 2003. Managing Collective Investment Funds. England : John Wiley & Sons Ltd.
Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi. Jakarta : Salemba Empat.
Hasyim. 2012. Penilaian Kinerja Saham : Pendekatan Model Treynor. Politeknik
Negeri Ujung Pandang.
Hendrawan, Bambang. 2013. Portfolio Performance Evaluation Pada Reksadana
Jogiyanto. 2009. Teori Portofolio Dan Analisis Investasi. Yogyakarta : BPFE
Manurung, Adler Haymans. 2007. Reksa Dana Investasiku. Jakarta : Kompas. Martalena dan
Maya Malinda. 2011. Pengantar Pasar Modal. Yogyakarta : Andi. Martono dan D. A.
Harjito. 2005. Manajemen Keuangan. Yogyakarta : Ekonisia.
Meytasari, Lina. 2013. Evaluasi Kinerja Reksa Dana Saham Di Indonesia Dengan Metode
EROV, Sortino, dan Sharpe. Skripsi Sarjana pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta :
tidak diterbitkan.
http://www.pengertianpakar.com/2015/03/pengertian-dan-jenis-investasi-menurut-pakar.html
http://sunethz.blogspot.com/2011/06/kelebihan-dan-kelemahan-dari-masing.html
http://desy-pinarningrum.blogspot.com/2011/11/perbedaan-dan-fungsi-dari-metode-pbp.html
http://madces.blogspot.com/2011/02/capital-budgeting-decision-process.htm
http://henikaweningwening.blogspot.com/2012/10/metode-payback-period.html
http://1425w004.blogspot.co.id/2012/02/internal-rate-of-return-irr.html
http://www.budhii.web.id/2015/06/kriteria-investasi.html

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

INVESTASI (makalah ekonomi makro)
INVESTASI (makalah ekonomi makro)INVESTASI (makalah ekonomi makro)
INVESTASI (makalah ekonomi makro)
 
Tugas 2 resume mahiroh 11011700501 2S-.MA
Tugas 2 resume mahiroh 11011700501 2S-.MATugas 2 resume mahiroh 11011700501 2S-.MA
Tugas 2 resume mahiroh 11011700501 2S-.MA
 
Analisa kelayakan
Analisa kelayakanAnalisa kelayakan
Analisa kelayakan
 
Tugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MA
Tugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MATugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MA
Tugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MA
 
Makalah uas manajemen keuangan i
Makalah uas manajemen keuangan iMakalah uas manajemen keuangan i
Makalah uas manajemen keuangan i
 
Teori Investasi
Teori Investasi Teori Investasi
Teori Investasi
 
Npv irr-payback-period
Npv irr-payback-periodNpv irr-payback-period
Npv irr-payback-period
 
Pempem Analisis Finansial
Pempem Analisis FinansialPempem Analisis Finansial
Pempem Analisis Finansial
 
Resume uas semester 2
Resume uas semester 2Resume uas semester 2
Resume uas semester 2
 
Chapter 2-manajemen-keuangan
Chapter 2-manajemen-keuanganChapter 2-manajemen-keuangan
Chapter 2-manajemen-keuangan
 
Teori investasi
Teori investasiTeori investasi
Teori investasi
 
Capital Budgeting.ppt
Capital Budgeting.pptCapital Budgeting.ppt
Capital Budgeting.ppt
 
4.teknik penganggaran modal
4.teknik penganggaran modal4.teknik penganggaran modal
4.teknik penganggaran modal
 
metode penilaian investasi
metode penilaian investasimetode penilaian investasi
metode penilaian investasi
 
Definisi investasi-pengantar
Definisi investasi-pengantarDefinisi investasi-pengantar
Definisi investasi-pengantar
 
Materi 1-pengertian-investasi
Materi 1-pengertian-investasiMateri 1-pengertian-investasi
Materi 1-pengertian-investasi
 
Angaran investasi
Angaran investasiAngaran investasi
Angaran investasi
 
Teori investasi
Teori investasiTeori investasi
Teori investasi
 
Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1
 
Teori investasi
Teori investasiTeori investasi
Teori investasi
 

Similar to Makalah Entrepreneurship_Nurul Komara_55117010008

Pengertian Payback Period.pptx
Pengertian Payback Period.pptxPengertian Payback Period.pptx
Pengertian Payback Period.pptxtomiseptiaji1
 
Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1Mulyatii
 
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2ayuruby
 
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4Yoyo Sudaryo
 
PPT PEKAN 3 Teori Investasi dan Pasar Modal.pdf.ppt
PPT PEKAN 3 Teori Investasi dan Pasar Modal.pdf.pptPPT PEKAN 3 Teori Investasi dan Pasar Modal.pdf.ppt
PPT PEKAN 3 Teori Investasi dan Pasar Modal.pdf.pptAhmadWp1
 
Payback Period Explained, With the Formula and How to Calculate It
Payback Period Explained, With the Formula and How to Calculate ItPayback Period Explained, With the Formula and How to Calculate It
Payback Period Explained, With the Formula and How to Calculate ItYudaPerwira5
 
Tugas softskill akuntansi internasional
Tugas softskill akuntansi internasionalTugas softskill akuntansi internasional
Tugas softskill akuntansi internasionaldewi_kusumastuti
 
Resume 2 manajemen keuangan 1
Resume 2 manajemen keuangan 1Resume 2 manajemen keuangan 1
Resume 2 manajemen keuangan 1mufliah R
 
Tugas uas miftahul hadi
Tugas uas miftahul hadiTugas uas miftahul hadi
Tugas uas miftahul hadiMIFTAHULHADI7
 
MAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UASMAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UASlindaauli29
 
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265Silvia290
 
Mk 17 capital budgeting
Mk 17  capital budgetingMk 17  capital budgeting
Mk 17 capital budgetingAlawiyahAshari
 
Makalah II Manajemen Keuangan Lisda Khastiya Dewi
Makalah II Manajemen Keuangan Lisda Khastiya DewiMakalah II Manajemen Keuangan Lisda Khastiya Dewi
Makalah II Manajemen Keuangan Lisda Khastiya DewiLisda Dewi
 
Kuliah 7 Capital Budgeting.ppt
Kuliah 7 Capital Budgeting.pptKuliah 7 Capital Budgeting.ppt
Kuliah 7 Capital Budgeting.pptteskomputer
 
Materi Manajemen Keuangan II
Materi Manajemen Keuangan IIMateri Manajemen Keuangan II
Materi Manajemen Keuangan IIroslinais
 

Similar to Makalah Entrepreneurship_Nurul Komara_55117010008 (20)

Pengertian Payback Period.pptx
Pengertian Payback Period.pptxPengertian Payback Period.pptx
Pengertian Payback Period.pptx
 
Capital Budgeting
Capital BudgetingCapital Budgeting
Capital Budgeting
 
Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1
 
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
 
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4
 
Tugas 2 makalah manajemen keuangan
Tugas 2 makalah manajemen keuanganTugas 2 makalah manajemen keuangan
Tugas 2 makalah manajemen keuangan
 
PPT PEKAN 3 Teori Investasi dan Pasar Modal.pdf.ppt
PPT PEKAN 3 Teori Investasi dan Pasar Modal.pdf.pptPPT PEKAN 3 Teori Investasi dan Pasar Modal.pdf.ppt
PPT PEKAN 3 Teori Investasi dan Pasar Modal.pdf.ppt
 
P-14 PENGANGGARAN MODAL PRILAKU KEUANGAN.ppt
P-14 PENGANGGARAN MODAL PRILAKU KEUANGAN.pptP-14 PENGANGGARAN MODAL PRILAKU KEUANGAN.ppt
P-14 PENGANGGARAN MODAL PRILAKU KEUANGAN.ppt
 
Makalah Ekonomi Teknik
Makalah Ekonomi Teknik Makalah Ekonomi Teknik
Makalah Ekonomi Teknik
 
Payback Period Explained, With the Formula and How to Calculate It
Payback Period Explained, With the Formula and How to Calculate ItPayback Period Explained, With the Formula and How to Calculate It
Payback Period Explained, With the Formula and How to Calculate It
 
Tugas softskill akuntansi internasional
Tugas softskill akuntansi internasionalTugas softskill akuntansi internasional
Tugas softskill akuntansi internasional
 
ASPEK KEUANGAN.pptx
ASPEK KEUANGAN.pptxASPEK KEUANGAN.pptx
ASPEK KEUANGAN.pptx
 
Resume 2 manajemen keuangan 1
Resume 2 manajemen keuangan 1Resume 2 manajemen keuangan 1
Resume 2 manajemen keuangan 1
 
Tugas uas miftahul hadi
Tugas uas miftahul hadiTugas uas miftahul hadi
Tugas uas miftahul hadi
 
MAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UASMAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UAS
 
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
 
Mk 17 capital budgeting
Mk 17  capital budgetingMk 17  capital budgeting
Mk 17 capital budgeting
 
Makalah II Manajemen Keuangan Lisda Khastiya Dewi
Makalah II Manajemen Keuangan Lisda Khastiya DewiMakalah II Manajemen Keuangan Lisda Khastiya Dewi
Makalah II Manajemen Keuangan Lisda Khastiya Dewi
 
Kuliah 7 Capital Budgeting.ppt
Kuliah 7 Capital Budgeting.pptKuliah 7 Capital Budgeting.ppt
Kuliah 7 Capital Budgeting.ppt
 
Materi Manajemen Keuangan II
Materi Manajemen Keuangan IIMateri Manajemen Keuangan II
Materi Manajemen Keuangan II
 

Recently uploaded

MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxHakamNiazi
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiGustiAdityaR
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptxObyMoris1
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 

Recently uploaded (20)

MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 

Makalah Entrepreneurship_Nurul Komara_55117010008

  • 1. 1 ENTREPREN EUSR HIP Kriteria Investasi, Motif Investasi, Dan Karakteristik Instrumen, Metode Penilaian Investasi, Beserta Contoh Penerapannya Nurul Komara Fajrin 55117010008 Magister Management Universitas Mercu Buana 2018
  • 2. 2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………...2 BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………………................3 1.1 Definisi Investas……………………………...……..…………….……………..4 1.2 Kriteria Investasi………………………………….…………………….........….4 BAB 2 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PLAYBACK PERIOD………………........6 BAB 3 MOTIF INVESTASI……………………………………………………................11 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..………………………...16
  • 3. 3 BAB 1 PENDAHULUAN Salah satu teori ekonomi pembangunan yang sampai sekarang masih digunakan adalah teori Tabungan dan Investasi oleh Harrod-Domar. Dalam teori ini mencapai kesimpulan bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh tingginya tabungan dan investasi. Kalau tabungan dan investasi rendah maka pertumbuhan ekonomi suatu Negara juga akan rendah. Masalah pembangunan pada dasarnya merupakan masalah menambahkan investasi modal, masalah keterbelakangan adalah masalah kekurangan modal. Kalau ada modal dan modal itu diinvestasikan hasilnya adalah pembangunan ekonomi. Dewasa ini hampir di semua negara, khususnya negara berkembang membutuhkan modal asing. Modal asing itu merupakan suatu hal yang semakin penting bagi pembangunan suatu negara. Sehingga kehadiran investor asing nampaknya tidak mungkin dihindari. Yang menjadi permasalahan bahwa kehadiran investor asing ini sangat dipengaruhi oleh kondisi internal suatu negara, seperti stabilitas ekonomi, politik negara, penegakan hukum. Penanaman modal memberikan keuntungan kepada semua pihak, tidak hanya bagi investor saja, tetapi juga bagi perekonomian negara tempat modal itu ditanamkan serta bagi negara asal para investor. Pemerintah menetapkan bidang-bidang usaha yang memerlukan penanaman modal dengan berbagai peraturan. Selain itu, pemerintah juga menentukan besarnya modal dan perbandingan antara modal nasional dan modal asing. Dewasa ini banyak negara-negara yang melakukan kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan investasi baik domestik ataupun modal asing. Hal ini dilakukan oleh pemerintah sebab kegiatan investasi akan mendorong pula kegiatan ekonomi suatu negara, penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa atau bahkan penambahan devisa. Menurut Husnan (1996:5) menyatakan bahwa “proyek investasi merupakan suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya, baik proyek raksasa ataupun proyek kecil untuk memperoleh manfaat pada masa yang akan datang.” Pada umumnya manfaat ini dalam bentuk nilai uang. Sedang modal, bisa saja berbentuk bukan uang, misalnya tanah, mesin, bangunan dan lain-lain. Namun baik sisi pengeluaran investasi ataupun manfaat yang diperoleh, semua harus dikonversikan dalam nilai uang. Suatu rencana investasi perlu dianalisis secara seksama. Analisis rencana investasi pada dasarmya merupakan penelitian tentang dapat tidaknya suatu usaha (baik besar atau kecil) dapat dilaksanakan dengan berhasil, atau suatu metode penjajakkan dari suatu gagasan usaha/bisnis
  • 4. 4 tentang kemungkinan layak atau tidaknya gagasan usaha/bisnis tersebut dilaksanakan. Suatu proyek investasi umumnya memerlukan dana yang besar dan akan mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang. 1.1 Definisi Investasi Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Sedangkan, menurut Gitman dan Joehnk (2005:3) investasi adalah suatu sarana dimana dana dapat ditempatkan dengan harapan hal tersebut akan menghasilkan pendapatan positif dan/atau menjaga atau meningkatkan nilainya. Definsi investasi adalah pengeluaran pada saat sekarang untuk membeli aktiva real (tanah, rumah, mobil, dan lain-lain) atau juga aktiva keuangan mempunyai tujuan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar lagi dimasa yang mendatang, selanjutnya dikatakan juga investasi ialah aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan sumber- sumber (dana) yang digunakan untuk mengadakan barang modal pada saat sekarang, dan dengan barang modal tersebut akan dihasilkan aliran produk baru di masa yang akan datang. (Haming dan Basalamah) 1.2 Kriteria Investasi Kriteria investasi digunakan untuk mengukur manfaat yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan dari suatu proyek. Untuk mengetahui kriteria tersebut, digunakan analisis finansial. Analisis finansial adalah suatu analisis yang membandingkan antara biaya dan manfaat untuk menentukan apakah suatu proyek akan menguntungkan selama umur proyek (Husnan & Muhammad 2005). Kriteria investasi ini sangat bermanfaat dalam melakukan pengukuran maanfaat yang didapat atau keuntungan yang akan diperoleh jika melakukan investasi terhadap suatu usaha. Analisis finansial terdiri dari: 1. Payback Period Menurut Abdul Choliq dkk (2004) payback period dapat diartikan sebagai jangka waktu kembalinya investasi yang telah dikeluarkan, melalui keuntungan yang diperoleh dari suatu proyek yang telah direncanakan. Sedangkan menurut Bambang Riyanto (2004) payback period adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan proceeds atau aliran kas netto (net cash flows). Menurut Djarwanto (2003) menyatakan bahwa payback period lamanya waktu yang diperlukan untuk menutup kembali original cash outlay.
  • 5. 5 Berdasarkan uraian dari beberapa pengertian tersebut maka dapat dikatakan bahwa payback period dari suatu investasi menggambarkan panjang waktu yang diperlukan agar dana yang tertanam pada suatu investasi dapat diperoleh kembali seluruhnya. Analisis payback period dalam studi kelayakan perlu juga ditampilkan untuk mengetahui seberapa lama usaha/proyek yang dikerjakan baru dapat mengembalikan investasi. Metode analisis payback period bertujuan untuk mengetahui seberapa lama (periode) investasi akan dapat dikembalikan saat terjadinya kondisi break even-point (jumlah arus kas masuk sama dengan jumlah arus kas keluar). Analisis payback period dihitung dengan cara menghitung waktu yang diperlukan pada saat total arus kas masuk sama dengan total arus kas keluar. Dari hasil analisis payback period ini nantinya alternatif yang akan dipilih adalah alternatif dengan periode pengembalian lebih singkat. Penggunaan analisis ini hanya disarankan untuk mendapatkan informasi tambahan guna mengukur seberapa cepat pengembalian modal yang diinvestasikan. Rumus Payback Periode : Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya berbeda Payback Period=n+(a-b)/(c-b) x 1 tahun n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa menutup investasi mula-mula a = Jumlah investasi mula-mula b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke – n c = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1 Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya sama Payback Peiod=(investasi awal)/(arus kas) x 1 tahun • Periode pengembalian lebih cepat : layak • Periode pengembalian lebih lama : tidak layak • Jika usulan proyek investasi lebih dari satu, maka periode pengembalian yang lebih cepat yang dipilih
  • 6. 6 KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PAYBACK PERIOD KELEBIHAN  Metode payback period akan dengan mudah dan sederhana bisa di hitung untuk mennentukan lamanya waktu pengembalian dana investasi.  Memberikan informasi mengenai lamanya break even project.  Bisa digunakan sebagai alat pertimbangan resiko karena semakin pendek payback periodnya maka semakin pendek pula resiko kerugiannya.  Dapat digunakan untuk membandingkan dua proyek yang memiliki resiko dan rate of return yang sama dengan cara melihat jangka waktu pengembalian investasi (payback period) apabila payback period-nya lebih pendek itu yang dipilih. KELEMAHAN  Metode ini mengabaikan penerimaan-penerimaan investasi atau proceeds yang diperoleh sesudah payback periode tercapai.  Metode ini juga mengabaikan time value of money (nilai waktu uang).  Tidak memberikan informasi mengenai tambahan value untuk perusahaan.  Payback periods digunakan untuk mengukur kecapatan kembalinya dana, dan tidak mengukur keuntungan proyek pembangunan yang telah direncanakan. Contoh Perhitungan Payback Period Contoh kasus arus kas setiap tahun jumlahnya sama PT. Maju Terus Pantang Mundur melakukan investasi sebesar $ 45.000, jumlah proceed per tahun adalah $ 22.500, maka payback periodnya adalah:  Payback Period=(investasi awal)/(arus kas) x 1 tahun  Payback Period=($ 45.000)/($ 22.500) x 1 tahun  Payback Period=2 tahun Payback Period dari investasi tersebut adalah dua tahun. Artinya dana yang tertanam dalam aktiva sebesar $. 45.000 akan dapat diperoleh kembali dalam jangka waktu dua tahun. Apabila investor dihadapkan pada dua pilihan investasi, maka pilih payback period yang paling kecil. Contoh kasus arus kas setiap tahun jumlahnya berbeda PT. Jaya Mandiri melakukan investasi sebesar $ 100.000 pada aktiva tetap, dengan proceed sebagai berikut:
  • 7. 7 Tahun Proceed Proceed Kumulatif 1) $ 50.000 $ 50.000 2) $ 40.000 $ 90.000 3) $ 30.000 $ 120.000 4) $ 20.000 $ 140.000 Maka payback periodnya adalah: Payback Period=n+(a-b)/(c-b) x 1 tahun Payback Period=2+($ 100.000-$ 90.000)/($ 120.000-$ 90.000) x 1 tahun Payback Period=2+($ 10.000)/($ 30.000) x 1 tahun Payback Period=2,33 tahun atau 2 tahun 4 bulan 2. Benefit/Cost Ratio (B/C Ratio) Benefit/Cost Ratio (B/C ratio) digunakan untuk mengukur mana yang lebih besar, biaya yang dikeluarkan dibanding hasil (output) yang diperoleh. Jika nilai B/C = 1, output yang dihasilkan sama dengan biaya yang dikeluarkan. Jika nilai B/C < 1 dan B < C artinya output yang dihasilkan lebih kecil dari biaya yang dikeluarkan, dan sebaliknya. Umumnya proposal investasi diterima jika B/C > 1, sebab output yang dihasilkan lebih besar dari biaya yang telah dikeluarkan. Keterangan : (Bt-Ct)/(1+i)t, utk (Bt-Ct) > 0 dan (Ct-Bt)/(1+i)t untuk (Bt-Ct) < 0 Net B/C rasio merupakan perbandingan antara present value positif (sebagai pembilang) dengan jumlah present value negatif (sebagai penyebut). Indikator NET B/C adalah : Jika Net B/C > 1, maka proyek layak (go) untuk dilaksanakan Jika Net B/C < 1 , maka proyek tidak layak (not go) untuk dilaksanakan
  • 8. 8 3. Net Present Value (NPV) Untuk membuat hasil investasi lebih akurat, akan lebih baik memperhitungkan nilai waktu dari uang. Karena bisa saja sebuah proposal proyek, berdasarkan nilai nominal menghasilkan B/C > 1, namun nilai sekarangnya sangat kecil. Melalui net present value kita dapat langsung menghitung selisih nilai sekarang dari biaya total dengan penerimaan total bersih. Suatu proposal akan diterima jika NPV > 0, sebab nilai sekarang dari penerimaan total lebih besar daripada nilai sekarang dari biaya total. Indikator NPV : Jika NPV > 0 (positif), maka proyek layak (go) untuk dilaksanakan Jika NPV < 0 (negatif), maka proyek tidak layak (not go) untuk dilaksanakan 4. Internal Rate of Return (IRR) Merupakan tingkat pengembalian internal yaitu kemampuan suatu proyek menghasilkan return (satuannya %). IRR ini merupakan tingkat discount rate yang membuat NPV proyek = 0. Tujuan perhitungan IRR adalah untuk mengetahui persentase keuntungan dari suatu proyek tiap-tiap tahun. Selain itu, IRR juga merupakan alat ukur kemampuan proyek dalam mengembalikan bunga pinjaman. Pada dasarnya IRR menunjukkan tingkat bunga yang menghasilkan NPV sama dengan Nol. Dengan demikian untuk mencari IRR kita harus menaikkan discount factor (DF) sehingga tercapai nilai NPV sama dengan nol. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka langkah-langkah perhitungan IRR adalah sebagai berikut : 1. Terlebih dahulu disiapkan tabel cash flow dari proyek atau gagasan usaha. 2. Memilih discount factor tertentu untuk mencapai NPV = 0 3. Pada discount factor pemilihan pertama dihitung besarnya NPV 4. Jika NPV yang diperoleh masih positif, sedangkan yang diharapkan NPV = 0 maka kita pilih discount factor yang ke dua dengan harapan akan memperoleh NPV = 0
  • 9. 9 5. Misalnya dengan DF pada pemilihan yang ke dua dan seterusnya sampai memperoleh NPV yang negatif ( NPV < 0 ) 6. Karena NPV yang kita peroleh positif dan negatif, maka kita harus membuat interpolasi antara DF di mana NPV positif dengan DF di mana NPV sama dengan negatif agar tercapai NPV = 0. 7. Untuk mendapatkan nilai IRR digunakan rumus interpolasi. Perhitungan IRR dgn cara interpolasi Jika diperoleh NPV +, maka carilah NPV – dgn cara meningkatkan discount faktornya Keterangan : i1 = Discount Factor (tingkat bunga) pertama di mana diperoleh NPV positif. i2 = Discount Factor (tingkat bunga) pertama di mana diperoleh NPV negatif. Indikator IRR : - Jika IRR > TK, discount rate yg berlaku maka proyek layak (go) untuk dilaksanakan - Jika IRR < Tk. Discount rate yg berlaku, maka proyek tidak layak (not go) untuk dilaksanakan. Hasil perhitungan IRR tersebut kemudian dibandingkan dengan tingkat bunga bank yang berlaku, jika IRR hasil perhitungan > bunga bank yang berlaku maka proyek atau gagasan usaha tersebut layak untuk diusahakan. Contoh Penggunaan IRR : Tuan Yatna Supriyatna memiliki sebidang tanah yang akan dibangun sebuah usaha yaitu Pabrik Susu. Adapun nilai investasi Tuan Yatna adalah Rp.640 juta. Proyek penerimaan untuk kedua usaha adalah sebagai berikut: Berapakah IRR Pabrik Susu Tersebut ? Gunakan metode coba-coba. Misalnya nilai P1 adalah 19%. Maka nilai C1 adalah: Besarnya PV dapat dilihat dan tabel Present Value Interest Factor sebagai berikut:
  • 10. 10 NPV = PV Proceed — PV Outlays NPV = Rp. 640,26 juta — Rp. 640 juta NPV = Rp. 260.000 Nilai P1 dan C1 telah diketahui yaitu : P1 adalah 19% C1 adalah Rp.260.000 Sedangkan untuk mencari nilai C2, kita gunakan P2 misalnya 20%, sehingga nilai P2 dan C2 adalah: NPV = PV Proceed – PV Outlays NPV = Rp.619,91 juta – Rp.640 juta NPV = Rp.20,09 juta Sehingga IRR dan Pabrik Susu Tuan Yatna adalah 19,01% 5. Gross Benefit Cost Ration (Gross B/C) Gross B/C merupakan perbandingan antara Present Value Benefit dengan Present Value Cost. Apabila Gross B/C > 1, proyek layak untuk dilaksanakan. Sebaliknya Gross B/C < 1, proyek tidak layak untuk dilaksanakan. Perbedaannya dalam perhitungan Net B/C, biaya tiap tahun dikurangkan dari benefit tiap tahun untuk mengetahui benefit netto yg positif dan negatif. Kemudian jumlah present value positif dibandingkan dengan jumlah present value yang negatif. Sebaliknya, dalam perhitungan Gross B/C, pembilang adalah jumlah present value arus benefit (bruto) dan penyebut adalah jumlah present value arus biaya (bruto). Semakin besar Gross B/C, semakin besar perbandingan antara benefit dengan biaya. Artinya proyek relatif semakin layak. Sebaliknya, dalam perhitungan Gross B/C, pembilang adalah jumlah present value arus benefit (bruto) dan penyebut adalah jumlah present value arus biaya (bruto). Semakin besar Gross B/C, semakin besar perbandingan antara benefit dengan biaya. Artinya proyek relatif semakin layak.
  • 11. 11 Indikator Gross B/C : Jika Gross B/C > 1, maka proyek layak (go) utk dilaksanakan Jika Gross B/C < 1, maka proyek tdk layak (not go) utk dilaksanakan MOTIF INVESTASI Dari aspek motif dan tujuan investasi terdapat enam motif atau tujuan yang tentunya berbeda antara satu investor dengan investor Iain. Motif atau tujuan tersebut meliputi keamanan dana, pertumbuhan dana, pendapatan (dividen), memperoleh fasilitas perpajakan, spekulasi dan kombinasi dari beberapa tujuan dan motif diatas. Sikap dan preferensi masing-masing investor akan sangat menentukan dalam menetapkan motif dan tujuan dalam berinvestasi. Selain itu motif lain dari investasi, yaitu : 1. Investasi untuk berjaga-jaga Dengan meniatkan investasi untuk berjaga-jaga, berarti investor mengakui keterbatasannya sebagai makhluk yang mempunyai keterbatasan dan kelemahan. Motif ini digunakan dengan tujuan memberikan keamanan ekonomi atas ketidakpastian di masa depan, misalnya melalui asuransi pensiun dan asuransi kesehatan. 2. Investasi untuk kemudahan transaksi Motif investasi ini adalah untuk mempermudah transaksi-transaksi keuangan atau aset dalam pertukaran dan jual - beli yang sering dilakukan melalui lembaga-lembaga keuangan. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan menjadikan transaksi dapat dilakukan secara online, baik melalui ATM, e-banking, mobile banking, online trading, maupun melalui fasilitas-fasilitas lain, yang menyebabkan transaksi-transaksi dapat dilakukan secara global, tidak harus melalui tatap muka yang mengharuskan pihak-pihak yang bertransaksi melakukan pertemuan secara fisik.
  • 12. 12 JENIS DAN KARAKTERISTIK INSTRUMEN JENIS INSTRUMEN Investasi merupakan penanaman modal berupa uang atau barang berharga lainnya dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dan menambah kekayaan. Selain untuk menambah kekayaan, investasi juga bermanfaat untuk meminimalkan tekanan inflasi. Dengan berinvestasi, nilai kekayaan yang dimiliki seseorang dapat lebih menyesuaikan dengan nilai inflasi. Bentuk-bentuk investasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu Investasi pada Aktiva Riil dan Investasi pada Aktiva Finansial. INVESTASI PADA AKTIVA RIIL Investasi pada Aktiva Riil yaitu investasi yang bentuk fisiknya dapat dilihat secara langsung. Contoh invenstasi ini adalah sebagai berikut: 1. Emas Emas sebagai uang yang sesungguhnya merupakan suatu jenis investasi yang terus berkembang. Investasi ini merupakan jenis investasi yang paling aman karena merupakan aset nyata yang dalam jangka panjang nilainya selalu naik dan jarang mengalami penurunan secara signifikan. Di pasar, emas dijual dalam dua bentuk yaitu emas batangan dan perhiasan emas. Selain dipengaruhi oleh banyaknya permintaan dan penawaran serta ketersediaan tambang emas, harga emas juga dipengaruhi oleh naik turunnya nilai mata uang USD. 2. Properti Investasi properti tergolong salah satu investasi yang banyak diminati karena nilai properti yang cenderung naik dari tahun ke tahun. Selain dari kenaikan nilainya, investasi ini juga sangat menguntungkan karena jika dikelola dapat memberikan pemasukan tetap per bulan atau per tahun. Properti dapat disewakan dalam bentuk dikontrakkan atau dibuat tempat kos. Kenaikan harga properti dipengaruhi oleh inflasi, lokasi serta penawaran dan permintaan. Di Indonesia, dalam hal penawaran dan permintaan saat ini masih terjadi kesenjangan yang cukup signifikan karena pertumbuhan penduduk Indonesia yang terus meningkat. INVESTASI PADA AKTIVA FINANSIAL Investasi pada Aktiva Finansial yaitu Investasi yang berupa surat-surat berharga. Investasi pada Aktiva Finansial dapat dikategorikan dalam Investasi di Pasar Uang dan Investasi di Pasar Modal sebagai berikut:
  • 13. 13 A. INVESTASI DI PASAR UANG 1. Deposito Deposito merupakan penyimpanan dana di bank dalam jangka waktu tertentu. Layaknya tabungan di bank, deposito juga memberi imbalan berupa bunga deposito. Berdasarkan waktu pembayaran bunganya, deposito dibagi menjadi Deposito Berjangka dan Sertifikat Deposito. Deposito berjangka adalah deposito yang bunganya didapat saat jatuh tempo. Deposito jenis ini merupakan jenis yang paling umum dijumpai. Sedangkan Sertifikat Deposito adalah deposito yang bunganya didapat saat menyetorkan dana di awal. Sertifikat deposito adalah jenis deposito yang dapat diperjualbelikan karena nama nasabah tidak tertulis. Deposito merupakan jenis investasi yang aman namun dengan pengembalian sedikit. 2. Valuta Asing Investasi Valuta Asing adalah investasi memperjualbelikan mata uang antara negara yang satu dengan negara yang lain. Valuta asing yang banyak dipakai dalam investasi ini biasaya merupakan valuta asing negara-negara yang memiliki peranan cukup besar dalam dunia internasional seperti USD, GBP dan EUR. Dalam investasi ini, kurs mata uang yang selalu berubah-ubah dengan cepat akibat pergerakan ekonomi yang berubah-ubah merupakan faktor utama penentu keuntungan atau kerugian. Tingkat likuiditas, pergerakan yang cepat dan keuntungan yang tinggi membuat valuta asing menjadi investasi yang banyak diminati. Dalam melakukan investasi ini, investor perlu senantiasa aktif memantau naik turunnya nilai mata uang internasional. Investasi valuta asing termasuk investasi yang memiliki resiko tinggi namun juga pengembalian yang tinggi. 3. Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia adalah surat hutang yang diterbitkan oleh Bank Indonesia untuk mengontrol kestabilan nilai Rupiah. Sertifikat ini dijual kepada bank-bank di Indonesia atau broker-broker yang ditunjuk setiap hari Kamis dengan sistem lelang. Keuntungan yang didapat dari pembelian sertifikat ini adalah bunga yang berkisar antara 1 – 2 % yang dipotong pada pembelian sertifikat. Bunga dari sertifikat ini ditentukan pada saat lelang. Cara pemberian bunga ini juga disebut sebagai bunga diskonto. Contohnya, untuk membeli Sertifikat Bank Indonesia senilai Rp 1 miliar dengan bunga 1% cukup membayar Rp 990 juta. Pada Saat jatuh tempo, barulah uang yang didapat senilai Rp 1 miliar. Investasi ini merupakan investasi bebas resiko dan dapat diperjualbelikan.
  • 14. 14 4. Surat Berharga Surat berharga adalah dokumen legitimasi atas kepemilikan uang untuk perdagangan, perlindungan bagi pemberi hutang dan orang yang melakukan perjalanan, Contoh-contoh surat berharga yang termasuk dalam investasi uang adalah wesel, cek, celen dan kwitansi. B. INVESTASI DI PASAR MODAL 1. Obligasi Obligasi merupakan surat hutang yang diterbitkan oleh perusahaan. Suatu perusahaan menerbitkan obligasi atau surat hutang dalam rangka mencari pinjaman modal dengan bunga yang lebih ringan daripada suku bunga kredit. Investasi ini menarik bagi para investor karena dapat menghasilkan bunga yang lebih tinggi dari bunga bank. Secara singkat, obligasi memotong rantai perjalanan uang menjadi lebih pendek sehingga keuntungan yang didapat kedua belah pihak yaitu pemberi utang atau investor dan peminjam atau perusahaan menjadi lebih tinggi. Sebelum jatuh tempo, Obligasi dapat diperjualbelikan dengan kisaran harga dari nilainya yang dipengaruhi oleh kondisi pasar. 2. Saham Saham merupakan salah satu investasi yang tergolong high risk high return. Saham secara singkat dapat diartikan sebagian kepemilikan atas suatu perusahaan yang dijual oleh perusahaan itu sendiri. Pembeli saham akan merasakan keuntungan maupun kerugian yang diderita oleh perusahaan tersebut. Pada umumnya, keuntungan yang didapat dari investasi saham lebih tinggi dari bunga bank. Hal ini dikarenakan perusahaan memperoleh modal dari berbagai sumber, salah satunya adalah pinjaman bunga bank. Karena itu, perusahaan harus menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi dari bunga bank agar dapat membayar hutangnya. Keuntungan perusahaan dibagikan dalam bentuk dividen pada akhir tahun kepada setiap pemegang saham sesuai besar saham yang dimilikinya. Investasi saham membutuhkan keahlian yang tinggi untuk dapat terus memprediksi iklim pasar. Selain itu, investasi ini juga harus terus menerus dipantau. 3. Reksadana Reksadana adalah bentuk inventasi di mana dana atau modal dari sekelompok investor dikumpulkan untuk dikelola oleh seorang manajer investasi dalam bentuk portofolio efek. Investasi ini tidak sulit dan dapat dimiliki masyarakat umum karena untuk berinvestasi di
  • 15. 15 reksa dana tidak perlu memiliki keahlian investasi ataupun modal yang besar. Reksadana dijual dengan harga yang relatif murah yaitu sekitar Rp 100.000 sampai dengan Rp 250.00. Investasi ini memiliki resiko rendah dan likuiditas tinggi karena dapat diperjualbelikan dan dicairkan setiap hari. KARAKTERISTIK INSTRUMEN Instrumen pasar keuangan memiliki beberapa hal yang sama. Sebagai permulaannya, saya telah menyebutkan jika mereka memiliki waktu jatuh tempo yang singkat, didefinisikan selama satu tahun atau kurang lebih. Jadi deposito jangka pendek akan memenuhi syarat sebagai instrumen pasar keuangan, tetapi deposito selama 2 tahun tidak masuk kategori. Waktu jatuh tempo instrumen pasar keuangan dapat berlangsung dari 1 hari untuk 1 tahun, dengan waktu 3 bulan atau kurang lebih yang paling umum. Selain itu, instrumen pasar keuangan umumnya memiliki 2 karakteristik sebagai berikut:  Likuiditas – Instrumen pasar keuangan adalah investasi likuid Yang berarti bahwa mereka dapat dengan mudah dibeli dan dijual untuk harga yang stabil. Ada pasar sekunder aktif untuk sebagian besar instrumen pasar keuangan sehingga mereka dapat dengan mudah dijual sebelum memasuki jatuh tempo.  Keamanan – Karena likuiditasnya dan sifat dari pemberi pinjaman, instrument pasar keuangan ini dianggap lebih aman daripada jenis lainnya
  • 16. 16 DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Kamaruddin. 2004. Dasar-dasar Manajemen Investasi dan Portofolio. Palembang : Rineka Cipta. Brigham, E. F. dan Houston. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta : Salemba Empat. Cakrie, Desy Tri. 2013. Perbandingan Kinerja Investasi Pada Reksadana Saham Yang Dikelola Oleh Manajer Investasi Lokal dan Asing Di Indonesia. Tesis Magister pada Universitas Gajah Mada Yogyakarta : tidak diterbitkan. Darmaji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin. 2011. Pasar Modal Di Indonesia. Jakarta : Salemba Empat. Giles et. al. 2003. Managing Collective Investment Funds. England : John Wiley & Sons Ltd. Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi. Jakarta : Salemba Empat. Hasyim. 2012. Penilaian Kinerja Saham : Pendekatan Model Treynor. Politeknik Negeri Ujung Pandang. Hendrawan, Bambang. 2013. Portfolio Performance Evaluation Pada Reksadana Jogiyanto. 2009. Teori Portofolio Dan Analisis Investasi. Yogyakarta : BPFE Manurung, Adler Haymans. 2007. Reksa Dana Investasiku. Jakarta : Kompas. Martalena dan Maya Malinda. 2011. Pengantar Pasar Modal. Yogyakarta : Andi. Martono dan D. A. Harjito. 2005. Manajemen Keuangan. Yogyakarta : Ekonisia. Meytasari, Lina. 2013. Evaluasi Kinerja Reksa Dana Saham Di Indonesia Dengan Metode EROV, Sortino, dan Sharpe. Skripsi Sarjana pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : tidak diterbitkan. http://www.pengertianpakar.com/2015/03/pengertian-dan-jenis-investasi-menurut-pakar.html http://sunethz.blogspot.com/2011/06/kelebihan-dan-kelemahan-dari-masing.html http://desy-pinarningrum.blogspot.com/2011/11/perbedaan-dan-fungsi-dari-metode-pbp.html http://madces.blogspot.com/2011/02/capital-budgeting-decision-process.htm http://henikaweningwening.blogspot.com/2012/10/metode-payback-period.html http://1425w004.blogspot.co.id/2012/02/internal-rate-of-return-irr.html http://www.budhii.web.id/2015/06/kriteria-investasi.html