SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
TEORI INVESTASI
Pengertian Investasi
Investasi didefinisikan sebagai semua
pengeluaran pada barang-barang capital
riil. (Waluyo,2020). Investasi mencakup
juga pembelian aktiva. Secara umum
pengeluaran investasi berkaitan dengan
pengelolaan sumber daya yang ada saat
ini untuk diperoleh penggunaan atau
manfaatnya pada saat yang akan datang.
Sadono Sukirno mendefinisikan atau
mengartikan investasi sebagai berikut:
Pengeluaran – atau pengeluaran
penanaman-penanaman modal perusahaan
untuk membeli barang-barang modal dan
perlengkapan-perlengkapan produksi untuk
menambah kemampuan memproduksi
barang - barang dan jasa-jasa yang tersedia
dalam perekonomian yang akan digunakan
untuk memproduksi barang dan jasa di masa
depan (Sadono Sukirno, 2012 : 121 ).
Jenis-Jenis Investasi
a. Investasi riil yaitu investasi terhadap barang-barang
tahan lama (barang-barang modal) yang dipergunakan
dalam proses produksi, Investasi riil terdiri tiga
komponen, yaitu :
1. Investasi tetap perusahaan ( business fixed
investment)
2. Investasi untuk perumahaan ( residential
construction)
3. Investasi perubahan bersih persediaan
perusahaan ( net change in bussines inventory).
b. Investasi finansial, adalah investasi terhadap
surat-surat berharga, misalnya pembelian saham,
obligasi dan surat bukti hutang lainnya.
Bagian terbesar dari pengeluaran investasi adalah
investai tetap bisnis. Istilah dari bisnis ini berarti
barang-barang investasi yang dibeli oleh perusahaan
untuk digunakan dalam produksi masa depan. Istilah
tetap berarti bahwa pengeluaran ini adalah untuk
modal yang akan menetap untuk sementara, sebagai
lawan dari investasi persediaan, yang akan
digunakan atau dijual dalam waktu dekat
B. PENENTU INVESTASI
Faktor-faktor utama yang menentukan
tingkat investasi adalah
1. Tingkat keuntungan yang diramalkan
2. Suku bunga
3. Ramalan mengenai keadaan ekonomi
di masa depan
4. Kemajuan teknologi
5. Tingkat pendapatan nasional dan
perubahan-perubahannya
6. Keuntungan yang diperoleh
perusahaan-perusahaan
• Faktor keuntungan yang
diramalkan dan suku bunga
merupakan yang penting
dibanding factor-faktor lainnya
karena faktor keuntungan yang
diharapkan dan suku bunga
dapat menjelaskan sebab terjadi
perubahan investasi.
1. Tingkat keuntungan yang diramalkan.
• Ramalan mengenai keuntungan masa depan
(i). akan memberikan gambaran kepada para
pengusaha mengenai jenis-jenis investasi
yang mempunyai prospek yang baik untuk
dilaksanakan, dan (ii). Besarnya investasi yang
harus dilakukan untuk mewujudkan
tambahan barang-barang modal yang
diperlukan.
2. Suku Bunga
• Suku bunga menentukan jenis-jenis investasi yang akan
memberikan keuntungan kepada para pengusaha dan dapat
dilaksanakan. Para pengusaha hanya akan melaksanak
keinginan untuk berinvestasi apabila tingkat pengembalian
modal dari investasi yang akan dilakukan, yaitu presentase
keuntungan yang akan diperoleh sebelum dikurangi bunga
uang yang akan dibayar lebih besar dari bunga. Dalam
analisis makroekonomi, analisis mengenai investasi lebih
ditekankan kepada peranan suku bunga dalam menentukan
tingkat investasi dan akibat perubahan suku bunga terhadap
tingkat investasi dan pendapatan nasional.
Pendekatan Nilai Sekarang ( Rate of Return )
• Pendekatan ini merupakan suatu teknik
untuk membandingkan kemampuan
memperoleh keuntungan dari proyek-
proyek investasi. Pendekatan nilai
sekarang menyatakan bahwa suatu
proyek investasi dikatakan
menguntungkan dan dapat diterima serta
dilaksanakan, jika nilai sekarang proyek
tersebut lebih besar daripada modal yang
ditanamkan.
• Untuk menentukan besarnya tingkat
pengembalian dari suatu barang modal
(MEC) dengan jalan mencari tingkat
disconto yang menyamakan harga
barang modal dengan pendapatan-
pendapatan yang diharapkan dari
pengoperasian barang modal tersebut
ditambah nilai sisa (nila residu)
• Nilai sekarang pendapatan masa depan dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan
berikut :
• V =
𝑅1
(1+𝑡)1 +
𝑅1
(1+𝑡)2 +
𝑅1
(1+𝑡)3 + ………+
𝑅1
(1+𝑡) 𝑛 +
𝑆
(1+𝑡) 𝑛
• Dimana :
• V = Nilai sekarang (present value) dari
• Investasi
• 𝑅1, 𝑅2 , 𝑅3 ….𝑅 𝑛 = Jumlah yang diterima dari aktifitas
• investasi
• 𝑟 = tingkat diskonto
• 1,2,3, … . . 𝑛 = Jangka waktu Investasi
• 𝑆 = Nilai Sisa (Residu)
Contoh Kasus
Seorang pengusaha ingin membeli mesin
seharga Rp. 15.000.000. Diperkirakan mesin
tersebut dapat dipergunakan selama 6 tahun,
setelah itu mesin tersebut dianggap tidak layak
lagi untuk dipergunakan ( umur ekonominya
telah habis). Harga jual pada akhir tahun ke
enam diperkirakan Rp. 2.500.000. Perkiraan
hasil bersih untuk tahun pertama Rp. 3.000.000
tahun kedua, ketiga dan seterusnya adalah Rp.
4.000.000,- Rp. 6.000.000,- Rp. 5.000.000, Rp.
3.000.000, - Rp. 2.000.000 dengan suku bunga
10%. Pertanyaan : Apakah proyek tersebut
layak untuk dilaksanakan
Penyelesaian :
• V =
𝑅1
(1+𝑡)1 +
𝑅1
(1+𝑡)2 +
𝑅1
(1+𝑡)3 + ………+
𝑅1
(1+𝑡) 𝑛 +
𝑆
(1+𝑡) 𝑛
• V =
3
(1+0,1)1 +
4
(1+0,1)2 +
6
(1+0,1)3 +
5
(1+0,1)4 +
3
(1+0,1)5 +
2
(1+0,1)6
• V = Rp. 16.750.000
• Jadi besarnya nila sekarang Rp. 16.750.000 kemudian
dibandingkan dengan biaya dari pembelian mesin
sebesar Rp. 15.000.000. Ini berarti V > cost atau Rp.
16.750.000 > Rp. 15.000.000. Jadi proyek ini dapat
menguntungkan (dijalankan) untuk membeli barang
modal.
Nilai Masa Mendatang ( Future Value )
• Menghintung nilai masa mendatang adalah kebalikan
dari menghitung nilai sekarang dari output investasi
yang direncanakan. Sekalipun melihat dari sudut
pandang yang bertolak belakang, keputusan yang
dihasilkan tetap sama
• FV = Po (1+i)n
Keterangan :
• FV : Nilai pada masa yang akan datang
Po : Nilai pada saat ini
i : Tingkat suku bunga
n : Jangka waktu
Contoh
Sebuah perusahaan memperoleh
pinjaman modal dari suatu bank sebesar
Rp 5.000.000 untuk membeli peralatan
produksi dengan jangka waktu 5 tahun
bunga yang dikenakan sebesar 18 % per
tahun. Berapa jumlah yang harus dibayar
oleh perusahaan tersebut pada akhir
tahun ke 5?
Penyelesaian
• Diketahui :
• Po : Rp 5.000.000
i : 18% = 0.18
n : 5
• Jawab :
• FV = Po (1+i)n
FV = Rp 5.000.000 (1+0.18)5
FV = Rp 11.438.789
Jadi jumlah yang harus dibayarkan
perusahaan kepada bank pada akhir tahun
kelima sebesar Rp 11.438.789
Payback Period
• Payback period adalah waktu yang
dibutuhkan agar investasi yang direncanakan
dapat dikembalikan, atau waktu yang
dibutuhkan untuk mencapai titik impas. Jika
waktu yang dibutuhkan makin pendek,
proposal investasi dianggap makin baik.
Kendatipun demikian, kita harus berhati-hati
menafsirkan kriteria payback period ini.
Sebab ada investasi yang baru
menguntungkan dalam jangka panjang (> 5
tahun).
Rumus Payback Periode
• Rumus periode pengembalian jika arus kas
per tahun jumlahnya berbeda
• Payback Period = n + (a-b) /(c-b) x 1 tahun
• n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas
masih belum bisa menutup investasi
mula-mula.
a = Jumlah investasi mula-mula.
b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke
– n
c = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke
n + 1
Rumus periode pengembalian jika arus kas
per tahun jumlahnya sama
Payback Peiod = (investasi awal) /(arus kas)
x 1 tahun
 Periode pengembalian lebih cepat : layak
 Periode pengembalian lebih lama : tidak
layak
 Jika usulan proyek investasi lebih dari
satu, maka periode pengembalian yang
lebih cepat yang dipilih
• Contoh kasus arus kas setiap tahun jumlahnya sama :
• PT. Semakin Jaya melakukan investasi sebesar $
45.000, jumlah proceed per tahun adalah $ 22.500,
maka payback periodnya adalah :
Payback Period = (investasi awal) /(arus kas) x 1 tahun
Payback Period = ($ 45.000) /($ 22.500) x 1 tahun
Payback Period = 2 tahun
• Payback Period dari investasi diatas yaitu dua tahun.
Itu berarti uang yang tertanam dalam aktiva sebesar $
45.000 bisa kembali dalam jangka waktu dua tahun.
Jika investor diberikan dua pilihan investasi, maka
memilih payback period yang paling kecil.
• Contoh kasus arus kas setiap tahun jumlahnya
berbeda :
• PT. Jaya Mandiri melakukan investasi sebesar $
100.000 pada aktiva tetap, dengan proceed sebagai
berikut :
Tahun Proceed Proceed Kumulatif
1. $ 50.000 $ 50.000
2. $ 40.000 $ 90.000
3. $ 30.000 $ 120.000
4. $ 20.000 $ 140.000
• Maka payback periodnya adalah :
Payback Period = n+(a-b) /(c-b) x 1 tahun
Payback Period = 2 + ($ 100.000 – $ 90.000) /($
120.000 – $ 90.000) x 1 tahun
Payback Period = 2 + ($ 10.000) /($ 30.000) x 1 tahun
Payback Period = 2,33 tahun atau 2 tahun 4 bulan
Teori investasi
Teori investasi

More Related Content

What's hot

Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
Rizki Prisandi
 
2 peranan dan pengaruh ekonomi internasional terhadap ekonomi nasional
2 peranan dan pengaruh ekonomi internasional terhadap ekonomi nasional2 peranan dan pengaruh ekonomi internasional terhadap ekonomi nasional
2 peranan dan pengaruh ekonomi internasional terhadap ekonomi nasional
Juni Effendi
 
3 kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah
3  kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah3  kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah
3 kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah
Ratih Puji Astuti
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
audi15Ar
 
[Modul] matematika ekonomi
[Modul] matematika ekonomi[Modul] matematika ekonomi
[Modul] matematika ekonomi
heru putra
 
Analisis regresi-sederhana1
Analisis regresi-sederhana1Analisis regresi-sederhana1
Analisis regresi-sederhana1
Dyni Sunendi
 

What's hot (20)

Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
 
Makalah ekonometrika -ECM
Makalah ekonometrika -ECMMakalah ekonometrika -ECM
Makalah ekonometrika -ECM
 
2 peranan dan pengaruh ekonomi internasional terhadap ekonomi nasional
2 peranan dan pengaruh ekonomi internasional terhadap ekonomi nasional2 peranan dan pengaruh ekonomi internasional terhadap ekonomi nasional
2 peranan dan pengaruh ekonomi internasional terhadap ekonomi nasional
 
3 kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah
3  kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah3  kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah
3 kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah
 
Presentasi pendapatannasional
Presentasi pendapatannasionalPresentasi pendapatannasional
Presentasi pendapatannasional
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
 
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi MikroTeori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
 
Tugas makro
Tugas makroTugas makro
Tugas makro
 
Statistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka IndeksStatistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka Indeks
 
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
 
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidiPertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
 
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
 
Teori pendekatan kardinal ordinal
Teori pendekatan kardinal ordinalTeori pendekatan kardinal ordinal
Teori pendekatan kardinal ordinal
 
Input output edit akhir
Input output edit akhirInput output edit akhir
Input output edit akhir
 
Perencanaan Kapasitas
Perencanaan KapasitasPerencanaan Kapasitas
Perencanaan Kapasitas
 
[Modul] matematika ekonomi
[Modul] matematika ekonomi[Modul] matematika ekonomi
[Modul] matematika ekonomi
 
Analisis regresi-sederhana1
Analisis regresi-sederhana1Analisis regresi-sederhana1
Analisis regresi-sederhana1
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
 
Contoh Kasus Eksternalitas Konsumen terhadap Produsen
Contoh Kasus Eksternalitas Konsumen terhadap ProdusenContoh Kasus Eksternalitas Konsumen terhadap Produsen
Contoh Kasus Eksternalitas Konsumen terhadap Produsen
 

Similar to Teori investasi

Kuliah 7 Capital Budgeting.ppt
Kuliah 7 Capital Budgeting.pptKuliah 7 Capital Budgeting.ppt
Kuliah 7 Capital Budgeting.ppt
teskomputer
 
Bahan Materi Tutorial Online I Mata Kuliah Analisis Kasus Bisnis
Bahan Materi Tutorial Online I Mata Kuliah Analisis Kasus BisnisBahan Materi Tutorial Online I Mata Kuliah Analisis Kasus Bisnis
Bahan Materi Tutorial Online I Mata Kuliah Analisis Kasus Bisnis
PutratamaAdhityoKres
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
tonyherman87
 
Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3
Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3
Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3
Restu Pamungkas
 

Similar to Teori investasi (20)

Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Rifqi Syihabuddin/3-04/24
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Rifqi Syihabuddin/3-04/24Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Rifqi Syihabuddin/3-04/24
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Rifqi Syihabuddin/3-04/24
 
Kuliah 7 Capital Budgeting.ppt
Kuliah 7 Capital Budgeting.pptKuliah 7 Capital Budgeting.ppt
Kuliah 7 Capital Budgeting.ppt
 
Mk 17 capital budgeting
Mk 17  capital budgetingMk 17  capital budgeting
Mk 17 capital budgeting
 
Capital Budgeting
Capital BudgetingCapital Budgeting
Capital Budgeting
 
Capital Budgeting.ppt
Capital Budgeting.pptCapital Budgeting.ppt
Capital Budgeting.ppt
 
Bab. 13 Keputusan Investasi Modal
Bab. 13 Keputusan Investasi ModalBab. 13 Keputusan Investasi Modal
Bab. 13 Keputusan Investasi Modal
 
PPT PEKAN 3 Teori Investasi dan Pasar Modal.pdf.ppt
PPT PEKAN 3 Teori Investasi dan Pasar Modal.pdf.pptPPT PEKAN 3 Teori Investasi dan Pasar Modal.pdf.ppt
PPT PEKAN 3 Teori Investasi dan Pasar Modal.pdf.ppt
 
Investasi dalam aktiva tetap.pptx
Investasi dalam aktiva tetap.pptxInvestasi dalam aktiva tetap.pptx
Investasi dalam aktiva tetap.pptx
 
4. konsep penilaian investasi
4.  konsep penilaian investasi4.  konsep penilaian investasi
4. konsep penilaian investasi
 
Bahan Materi Tutorial Online I Mata Kuliah Analisis Kasus Bisnis
Bahan Materi Tutorial Online I Mata Kuliah Analisis Kasus BisnisBahan Materi Tutorial Online I Mata Kuliah Analisis Kasus Bisnis
Bahan Materi Tutorial Online I Mata Kuliah Analisis Kasus Bisnis
 
Analisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasiAnalisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasi
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
 
Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3
Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3
Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3
 
Titin santiarini Manajemen keuangan makalah 2
Titin santiarini Manajemen keuangan makalah 2Titin santiarini Manajemen keuangan makalah 2
Titin santiarini Manajemen keuangan makalah 2
 
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Almadhea shaffira/3-03
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Almadhea shaffira/3-03Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Almadhea shaffira/3-03
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Almadhea shaffira/3-03
 
Manajemen keuangan i
Manajemen keuangan iManajemen keuangan i
Manajemen keuangan i
 
Teori Investasi
Teori Investasi Teori Investasi
Teori Investasi
 
Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1
 
Makalah Entrepreneurship_Nurul Komara_55117010008
Makalah Entrepreneurship_Nurul Komara_55117010008Makalah Entrepreneurship_Nurul Komara_55117010008
Makalah Entrepreneurship_Nurul Komara_55117010008
 
Analisis Bisnis.pptx
Analisis Bisnis.pptxAnalisis Bisnis.pptx
Analisis Bisnis.pptx
 

More from UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU

More from UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU (20)

PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptxPERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
 
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptxPEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
 
KONTRAK KULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI II.pdf
KONTRAK KULIAH PENGANTAR  ILMU EKONOMI II.pdfKONTRAK KULIAH PENGANTAR  ILMU EKONOMI II.pdf
KONTRAK KULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI II.pdf
 
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptxPERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
 
PERTEMUAN 3 LINIER PROGRAMING METODE GRAFIK.pptx
PERTEMUAN  3 LINIER PROGRAMING  METODE GRAFIK.pptxPERTEMUAN  3 LINIER PROGRAMING  METODE GRAFIK.pptx
PERTEMUAN 3 LINIER PROGRAMING METODE GRAFIK.pptx
 
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptxPERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
 
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCHPENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
 
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASIKONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
 
PENILAIAN KINERJA NEW.pptx
PENILAIAN KINERJA NEW.pptxPENILAIAN KINERJA NEW.pptx
PENILAIAN KINERJA NEW.pptx
 
9-KOMPENSASI.pptx
9-KOMPENSASI.pptx9-KOMPENSASI.pptx
9-KOMPENSASI.pptx
 
ORIENTASI-PELATIHAN.pptx
ORIENTASI-PELATIHAN.pptxORIENTASI-PELATIHAN.pptx
ORIENTASI-PELATIHAN.pptx
 
REKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptx
REKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptxREKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptx
REKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptx
 

Recently uploaded

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Recently uploaded (20)

7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 

Teori investasi

  • 2. Pengertian Investasi Investasi didefinisikan sebagai semua pengeluaran pada barang-barang capital riil. (Waluyo,2020). Investasi mencakup juga pembelian aktiva. Secara umum pengeluaran investasi berkaitan dengan pengelolaan sumber daya yang ada saat ini untuk diperoleh penggunaan atau manfaatnya pada saat yang akan datang.
  • 3. Sadono Sukirno mendefinisikan atau mengartikan investasi sebagai berikut: Pengeluaran – atau pengeluaran penanaman-penanaman modal perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang - barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian yang akan digunakan untuk memproduksi barang dan jasa di masa depan (Sadono Sukirno, 2012 : 121 ).
  • 4. Jenis-Jenis Investasi a. Investasi riil yaitu investasi terhadap barang-barang tahan lama (barang-barang modal) yang dipergunakan dalam proses produksi, Investasi riil terdiri tiga komponen, yaitu : 1. Investasi tetap perusahaan ( business fixed investment) 2. Investasi untuk perumahaan ( residential construction) 3. Investasi perubahan bersih persediaan perusahaan ( net change in bussines inventory).
  • 5. b. Investasi finansial, adalah investasi terhadap surat-surat berharga, misalnya pembelian saham, obligasi dan surat bukti hutang lainnya. Bagian terbesar dari pengeluaran investasi adalah investai tetap bisnis. Istilah dari bisnis ini berarti barang-barang investasi yang dibeli oleh perusahaan untuk digunakan dalam produksi masa depan. Istilah tetap berarti bahwa pengeluaran ini adalah untuk modal yang akan menetap untuk sementara, sebagai lawan dari investasi persediaan, yang akan digunakan atau dijual dalam waktu dekat
  • 6. B. PENENTU INVESTASI Faktor-faktor utama yang menentukan tingkat investasi adalah 1. Tingkat keuntungan yang diramalkan 2. Suku bunga 3. Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan 4. Kemajuan teknologi 5. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya 6. Keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan
  • 7. • Faktor keuntungan yang diramalkan dan suku bunga merupakan yang penting dibanding factor-faktor lainnya karena faktor keuntungan yang diharapkan dan suku bunga dapat menjelaskan sebab terjadi perubahan investasi.
  • 8. 1. Tingkat keuntungan yang diramalkan. • Ramalan mengenai keuntungan masa depan (i). akan memberikan gambaran kepada para pengusaha mengenai jenis-jenis investasi yang mempunyai prospek yang baik untuk dilaksanakan, dan (ii). Besarnya investasi yang harus dilakukan untuk mewujudkan tambahan barang-barang modal yang diperlukan.
  • 9. 2. Suku Bunga • Suku bunga menentukan jenis-jenis investasi yang akan memberikan keuntungan kepada para pengusaha dan dapat dilaksanakan. Para pengusaha hanya akan melaksanak keinginan untuk berinvestasi apabila tingkat pengembalian modal dari investasi yang akan dilakukan, yaitu presentase keuntungan yang akan diperoleh sebelum dikurangi bunga uang yang akan dibayar lebih besar dari bunga. Dalam analisis makroekonomi, analisis mengenai investasi lebih ditekankan kepada peranan suku bunga dalam menentukan tingkat investasi dan akibat perubahan suku bunga terhadap tingkat investasi dan pendapatan nasional.
  • 10. Pendekatan Nilai Sekarang ( Rate of Return ) • Pendekatan ini merupakan suatu teknik untuk membandingkan kemampuan memperoleh keuntungan dari proyek- proyek investasi. Pendekatan nilai sekarang menyatakan bahwa suatu proyek investasi dikatakan menguntungkan dan dapat diterima serta dilaksanakan, jika nilai sekarang proyek tersebut lebih besar daripada modal yang ditanamkan.
  • 11. • Untuk menentukan besarnya tingkat pengembalian dari suatu barang modal (MEC) dengan jalan mencari tingkat disconto yang menyamakan harga barang modal dengan pendapatan- pendapatan yang diharapkan dari pengoperasian barang modal tersebut ditambah nilai sisa (nila residu)
  • 12. • Nilai sekarang pendapatan masa depan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut : • V = 𝑅1 (1+𝑡)1 + 𝑅1 (1+𝑡)2 + 𝑅1 (1+𝑡)3 + ………+ 𝑅1 (1+𝑡) 𝑛 + 𝑆 (1+𝑡) 𝑛 • Dimana : • V = Nilai sekarang (present value) dari • Investasi • 𝑅1, 𝑅2 , 𝑅3 ….𝑅 𝑛 = Jumlah yang diterima dari aktifitas • investasi • 𝑟 = tingkat diskonto • 1,2,3, … . . 𝑛 = Jangka waktu Investasi • 𝑆 = Nilai Sisa (Residu)
  • 13. Contoh Kasus Seorang pengusaha ingin membeli mesin seharga Rp. 15.000.000. Diperkirakan mesin tersebut dapat dipergunakan selama 6 tahun, setelah itu mesin tersebut dianggap tidak layak lagi untuk dipergunakan ( umur ekonominya telah habis). Harga jual pada akhir tahun ke enam diperkirakan Rp. 2.500.000. Perkiraan hasil bersih untuk tahun pertama Rp. 3.000.000 tahun kedua, ketiga dan seterusnya adalah Rp. 4.000.000,- Rp. 6.000.000,- Rp. 5.000.000, Rp. 3.000.000, - Rp. 2.000.000 dengan suku bunga 10%. Pertanyaan : Apakah proyek tersebut layak untuk dilaksanakan
  • 14. Penyelesaian : • V = 𝑅1 (1+𝑡)1 + 𝑅1 (1+𝑡)2 + 𝑅1 (1+𝑡)3 + ………+ 𝑅1 (1+𝑡) 𝑛 + 𝑆 (1+𝑡) 𝑛 • V = 3 (1+0,1)1 + 4 (1+0,1)2 + 6 (1+0,1)3 + 5 (1+0,1)4 + 3 (1+0,1)5 + 2 (1+0,1)6 • V = Rp. 16.750.000 • Jadi besarnya nila sekarang Rp. 16.750.000 kemudian dibandingkan dengan biaya dari pembelian mesin sebesar Rp. 15.000.000. Ini berarti V > cost atau Rp. 16.750.000 > Rp. 15.000.000. Jadi proyek ini dapat menguntungkan (dijalankan) untuk membeli barang modal.
  • 15. Nilai Masa Mendatang ( Future Value ) • Menghintung nilai masa mendatang adalah kebalikan dari menghitung nilai sekarang dari output investasi yang direncanakan. Sekalipun melihat dari sudut pandang yang bertolak belakang, keputusan yang dihasilkan tetap sama • FV = Po (1+i)n Keterangan : • FV : Nilai pada masa yang akan datang Po : Nilai pada saat ini i : Tingkat suku bunga n : Jangka waktu
  • 16. Contoh Sebuah perusahaan memperoleh pinjaman modal dari suatu bank sebesar Rp 5.000.000 untuk membeli peralatan produksi dengan jangka waktu 5 tahun bunga yang dikenakan sebesar 18 % per tahun. Berapa jumlah yang harus dibayar oleh perusahaan tersebut pada akhir tahun ke 5?
  • 17. Penyelesaian • Diketahui : • Po : Rp 5.000.000 i : 18% = 0.18 n : 5 • Jawab : • FV = Po (1+i)n FV = Rp 5.000.000 (1+0.18)5 FV = Rp 11.438.789 Jadi jumlah yang harus dibayarkan perusahaan kepada bank pada akhir tahun kelima sebesar Rp 11.438.789
  • 18. Payback Period • Payback period adalah waktu yang dibutuhkan agar investasi yang direncanakan dapat dikembalikan, atau waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas. Jika waktu yang dibutuhkan makin pendek, proposal investasi dianggap makin baik. Kendatipun demikian, kita harus berhati-hati menafsirkan kriteria payback period ini. Sebab ada investasi yang baru menguntungkan dalam jangka panjang (> 5 tahun).
  • 19. Rumus Payback Periode • Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya berbeda • Payback Period = n + (a-b) /(c-b) x 1 tahun • n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa menutup investasi mula-mula. a = Jumlah investasi mula-mula. b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke – n c = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1
  • 20. Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya sama Payback Peiod = (investasi awal) /(arus kas) x 1 tahun  Periode pengembalian lebih cepat : layak  Periode pengembalian lebih lama : tidak layak  Jika usulan proyek investasi lebih dari satu, maka periode pengembalian yang lebih cepat yang dipilih
  • 21. • Contoh kasus arus kas setiap tahun jumlahnya sama : • PT. Semakin Jaya melakukan investasi sebesar $ 45.000, jumlah proceed per tahun adalah $ 22.500, maka payback periodnya adalah : Payback Period = (investasi awal) /(arus kas) x 1 tahun Payback Period = ($ 45.000) /($ 22.500) x 1 tahun Payback Period = 2 tahun • Payback Period dari investasi diatas yaitu dua tahun. Itu berarti uang yang tertanam dalam aktiva sebesar $ 45.000 bisa kembali dalam jangka waktu dua tahun. Jika investor diberikan dua pilihan investasi, maka memilih payback period yang paling kecil.
  • 22. • Contoh kasus arus kas setiap tahun jumlahnya berbeda : • PT. Jaya Mandiri melakukan investasi sebesar $ 100.000 pada aktiva tetap, dengan proceed sebagai berikut : Tahun Proceed Proceed Kumulatif 1. $ 50.000 $ 50.000 2. $ 40.000 $ 90.000 3. $ 30.000 $ 120.000 4. $ 20.000 $ 140.000 • Maka payback periodnya adalah : Payback Period = n+(a-b) /(c-b) x 1 tahun Payback Period = 2 + ($ 100.000 – $ 90.000) /($ 120.000 – $ 90.000) x 1 tahun Payback Period = 2 + ($ 10.000) /($ 30.000) x 1 tahun Payback Period = 2,33 tahun atau 2 tahun 4 bulan