1. Nilai Bersih Sekarang (NPV)
dan Kriteria Investasi Lainya
Disusun oleh :
Rizal Eka Affandy 201410280211005
Kenny Roz 2014102802110032
Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universistas Muhammadiyah Malang
2014
2. Pendahuluan
Keputusan Investasi (Penganggaran modal) adalah
proses kegiatan yang mencakup seluruh aktivitas
perencanaan dana dengan tujuan untuk memperoleh
benefit pada waktu yang akan datang.
Penganggaran modal sendiri berkaitan dengan penilian
aktivitas investasi yang diusulkan.
Aktivitas Investasi ditujukan untuk mencapai tujuan
yang di harapkan selama periode tertentu di waktu yang
akan datang.
3. Dalam Pembahasan kali ini meliputi :
NPV (Net Present Value)
IRR (Internal Rate of Return) dan
PP (Payback Period)
4. Net Present Value (NPV)
Menurut Kasmir (2003:157) Net Present Value
(NPV) atau nilai bersih sekarang merupakan
perbandingan antara PV kas bersih dengan PV
Investasi selama umur investasi.
menurut Ibrahim (2003:142) Net Present Value
(NPV) merupakan net benefit yang telah di diskon
dengan menggunakan social opportunity cost of
capital (SOCC) sebagai discount factor.
5. Atau dengan kata lain :
NPV : selisih antara present value arus manfaat (benefit) dengan present
value arus biaya (cost).
Rumus NPV :
NPV =PV Cash Inflow – Initial Cost
NPV =
Keterangan :
I0 = Investasi awal
k = tingkat diskonto atau return yang diharapkan
CFi = arus kas tahun i
6. Kriteria NPV
NVP > 0 ,maka berpengaruh dak usaha atau
proyek layak (feasible) untuk di laksanakan.
NVP < 0, maka usaha atau proyek tidak layak (not
feasible) untk di laksanakan.
NPV = 0 , maka usaha yang di laksanakan/ tidak di
laksanakan, tidak berpengaruh pada keuangan
perusahaan.
7. Keunggulan dan Kelemahan
NPV
Keunggulan NPV Kelemahan NPV
Memperhitungkan nilai dan uang.
(time value of money)
Manajemen harus dapat menaksir
tingkat biaya modal yang relevan
selama usia ekonomis proyek.
Mengutamakan aliran kas yang
lebih awal
Jika proyek memiliki nilai investasi
inisial yang berbeda, serta usia
ekomonis yang berbeda maka
NPV yang besar belum tentu
menjamin sebagai proyek yang
lebih baik.
Tidak mengabaikan aliran kas
selama periode proyek atau
investasi
Derajat kelayakan tidak hanya
dipengaruhi oleh arus kas,
melainkan juga dipengaruhi oleh
faktor usia ekonomis proyek.
8. Penerapan Metode NPV
Proyek A dan B membutuhkan investasi sebesar
Rp8.000.000,00 Pola cash flow untuk masing
proyek diperkirakan sebagai berikut.
Tahun Proyek A Proyek B
1 Rp.4.000.000 Rp 1.000.000
2 Rp 4.000.000 Rp 2.000.000
3 Rp 2.000.000 Rp 3.000.000
4 Rp 1.000.000 Rp 4.000.000
Proyek manakah yang menguntungkan apabila
dapat penilaian menggunakan metode NPV.
Discount rate diperhitungkan 8 %.
9. Penerapan Metode NPV
PV Proceed tahun 1 = Rp4.000.000,00 X 0,926 = Rp 3,704.000,00
2 = Rp4.000.000,00 X 0,857 = Rp 3,428.000,00
3 = Rp2.000.000,00 X 0,794 = Rp 1,588.000,00
4 = Rp1.000.000,00 X 0,735 = Rp 735.000,00 +
Total PV Proceed = Rp 9.455.000,00
PV Net Investment = Rp8.000.000,00 = Rp 8.000.000,00 -
NPV = Rp 1.455.000,00
Proyek B.
PV Proceed tahun 1 = Rp1.000.000,00 X 0,926 = Rp 926.000,00
2 = Rp2.000.000,00 X 0,857 = Rp 1,714.000,00
3 = Rp3.000.000,00 X 0,794 = Rp 2.382.000,00
4 = Rp4.000.000,00 X 0,735 = Rp 2.040.000,00+
Total PV Proceed = Rp 7.062.000,00
PV Net Investment = Rp8.000.000,00 = Rp 8.000.000,00 -
NPV = Rp - 938.000,00
Kesimpulan : Proyek yang diterima adalah Proyek A karena menghasilkan NPV
positif sebesar Rp1.455.000,00
10. IRR (Internal Rate of Return)
Merupakan metode alternative NPV yang
terpenting
IRR sering digunakan dalam prakteknya dan
menarik secara intuisi
Pengimplementasi IRR dengan Trial dan Error
IRR merupakan metode Evaluasi dimana tingat
diskonte (discount rate) yang menyamakan present
value cast inflow dengan present value cash
outflow. Dengan kata lain NPV=0.
11. Kriteria IRR
IRR>r Maka proyek dapat di laksanakan
IRR<r maka Proyek tidak dapat
dilaksanakan
IRR=r Maka proyek dapat dijalankan atau
tidak
*r merupakan tingkat bunga.
12. Keunggulan dan Kelemahan
IRR
Keunggulan IRR Kelemahan IRR
Tidak mengabaikan aliran kas
selama periode proyek
Memerlukan Perhitungan COC
(Cost of Capital) sebagai batas
minimal dari nilai yang mungkin
dicapai
Memperhitungkan nilai waktu
dan uang
Lebih sulit dalam melakukan
perhitungan (trial and Error)
Mengutamakan aliran kas awal
daripada kas belakangan
13. Rumus IRR :
IRR = NPV1
r1+ (NVP1-NVP2)*(r2-r1)
Dimana :
r1 : Tingkat bunga pertama (tingkat bunga
terendah)
r2 : tingkat bunga ke dua (tingkat bunga
tertinggi)
14. Penerapan Motode IRR
Sama dengan contoh kasus
sebelumnya : didaptkan data dari
sebuah perusahaan
Tahun Proyek A
1 Rp.4.000.000
2 Rp 4.000.000
3 Rp 2.000.000
4 Rp 1.000.000
untuk proyek A dapat dicari IRR nya dengan
menggunakan discount rate pada alternatif tingkat
bunga 8 % dan 18 %.
15. lanjutan
Proyek A.
r1 8 %
PV Proceed tahun 1 = Rp4.000.000,00 X 0,926 = Rp 3,704.000,00
2 = Rp4.000.000,00 X 0,857 = Rp 3,428.000,00
3 = Rp2.000.000,00 X 0,794 = Rp 1,588.000,00
4 = Rp1.000.000,00 X 0,735 = Rp 735.000,00 +
Total PV Proceed = Rp 9.455.000,00
PV Net Investment = Rp8.000.000,00 = Rp 8.000.000,00 -
NPV = Rp 1.455.000,00
r2 18 %
PV Proceed tahun 1 = Rp4.000.000,00 X 0,847 = Rp 3,388.000,00
2 = Rp4.000.000,00 X 0,718 = Rp 2,872.000,00
3 = Rp2.000.000,00 X 0,609 = Rp 1,218.000,00
4 = Rp1.000.000,00 X 0,516 = Rp 516.000,00 +
Total PV Proceed = Rp 7.994.000,00
PV Net Investment = Rp8.000.000,00 = Rp 8.000.000,00 -
NPV = Rp - 6.000,00
Dari hasil perhitungan tersebut, discount rate yang dicari terletak antara 8 % dan 18 %. Untuk
mencari discount rate yang tepat, dapat dilakukan dengan interpolasi sebagai berikut :
16. Didapatkan Nilai NVP1, NVP2, I1 dan I2 dimasukkan ke
dalam rumus IRR, maka
IRR = NPV1
r11+ (NVP1-NVP2)*(r2-r1)
didapatkan nilai IRR = 17,96 % = IRR> r
Jadi dapat disimpulkan nilai IRR proyek A, dapat di
laksanakan.
17. Payback Period
adalah metode dalam penentuan
jangka waktu yang dibutuhkan dalam
menutupi initial investment dari suatu
proyek dengan menggunakan cash
inflow yang dihasilkan dari proyek
tersebut.
18. Keunggulan dan Kelemahan
PP
Keunggulan PP Kelemahan PP
Mudah dimengerti Mengabaikan nilai waktu dari
pada uang (time value of
money)
Lebih mengutamakan investasi
yang menghasilkan aliran kas
yang lebih cepat
Beranggapan bahwa semakin
lama waktu pengembalian,
semakin tinggi resikonya
Mengabaikan penerimaan–
penerimaan investasi atau
proceeds setelah Pay Back
Period tercapai.Cukup akurat untuk mengukur
nilai investasi yang
diperbandingkan untuk
beberapa kasus dan bagi
pembuat keputusan.
19. Kriteria Payback Period (PP)
• Periode pengembalian lebih cepat :
layak
• Periode pengembalian lebih lama :
tidak layak
• Jika usulan proyek investasi lebih dari
satu, maka periode pengembalian
yang lebih cepat yang dipilih
21. lanjutan
Jika arus kas per tahun jumlahnya
berbeda
PP=n+(a-b)/(c-b) x 1 tahun
Dimana :
n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih
belum bisa menutup investasi mula-mula
a = Jumlah investasi mula-mula
b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke – n
c = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1
22. Penerapan Metode PP
Contoh kasus : Arus kas setiap tahun jumlahnya berbeda
PT. Jaya Mandiri melakukan investasi sebesar $ 100.000
pada aktivas tetap, dengan proceed sebagai berikut:
tahun Arus kas
dalam juta
(Rp)
0 2000
1 150
2 200
3 250
4 300
5 350
6 400
7 550
8 500
9 550
Jika investor menetapkan batas
periode payback adalah 6 tahun,
apakah proyek investasi di atas
dapat diterima ?
23. Arus kas masuk sampai tahun ke-6 adalah Rp.1.650.000.000
Arus kas masuk sampai tahun ke-7 adalah Rp.2.100.000.000
Oleh karena itu, periode payback berada antara 6-7 tahun,
tepatnya :
= 6 tahun +
= 6 tahun +
= 6,78 tahun atau 6 tahun 9,33 bulan
= 6 tahun 9 bulan 10 hari > 6 tahun → proyek ditolak
24. KESIMPULAN
Dapat di simpulkan,
Semakin tinggi nilai income, maka NPV pun akan semakin tinggi.
Semakin awal datangnya income, maka NPVpun semakin tinggi.
Semakin tinggi discount rate, maka Nilai Present Value (NPV)
semakin rendah.
Apabila terdapat satu proyek yang independen maka NPV dan IRR
akan selalu memberikan rekomendasi yang sama untuk menerima
atau menolak usulan proyek tersebut, namun apabila ada proyek
yang mutually exclusive, NPV dan IRR tidak selalu memberikan
rekomendasi yang sama. Hal ni disebabkan oleh dua kondisi:
a) Ukuran proyek berbeda, salah satu lebih besar daripada yang
lain.
b) Perbedaan waktu. Waktu dari aliran kas dari dua proyek berbeda.
Satu proyek aliran kasnya terjadi pada tahun-tahun awal sementara
proyek yang lain aliran aksnya terjadi pada tahun-tahun terakhir.
Intinya adalah untuk proyek-proyek yang mutually exclusive,maka
pilihan yang tepat yaitu proyek dengan NPV tertinggi.