SlideShare a Scribd company logo
1 of 69
1
MAKALAH
UAS
Disusun Untuk Melengkapi Tugas dalam Mata Kuliah Manajemen Keuangan
Dosen Pengampu : Ade Fauji,SE, MM
Nama : Ayu Ruby Asti
Nim : 11011700466
Kelas : 2 T. MA
Ruang : B.1.2
2 T - MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BINA BANGSA BANTEN (UNIBA)
TAHUN 2018
2
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai.Tidak lupa saya juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para audiens, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya,saya yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Serang, Mei 2018
Ayu Ruby Asti
3
DAFTAR ISI
Kata pengantar …................................................................................................................
Daftar isi ………………………………………………………………………………….
Pembahasan ………………………………………………………………………………
Jawaban uas……………………………………………………………………………….
4
Bab II
Pembahasan
9. Teknik Penganggaran Modal
Dalam operasional sebuah perusahaan, perusahaan akan melakukan investasi dalam
aktiva tetap dengan harapan untuk mendapatkan kembali dana yang diinvestasikan tersebut
seperti pada aktiva lancar. Penganggaran modal atau capital budgeting merupakan
keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan terkait dana dimana jangka
waktu pengembalian dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Sedangkan capital asset
merupakan aset yang dimiliki sebuah perusahaan dengan masa pemanfaatan lebih dari satu
tahun. Pada umumnya biaya yang dikeluarkan untuk mengelola aset ini sangat besar, sehingga
teknik penganggaran modal mutlak diperlukan.
Salah satu contoh dari capital budgeting adalah pengeluaran dana untuk aktiva tetap
seperti bangunan, tanah, peralatan, dan mesin. Penganggaran modal menjabarkan rencana
jangka panjang dalam hal mendanai proyek besar untuk jangka panjang. Capital budgeting ini
berfungsi untuk mengidentifikasi investasi yang potensial. Jika sudah ditemukan, maka teknik
ini dapat diterapkan untuk menentukan pilihan investasi. Setelah memilih investasi, lalu
dilakukan audit pada saat pelaksanaannya. Pada umumnya, proyek menggunakan
penganggaran modal sebagai dasar untuk mengambil keputusan investasinya, seperti
mengganti mesin produksi atau mengganti sistem pembuangan limbah pabrik.
Keputusan dalam penganggaran modal akan memberikan pengaruh yang sangat besar
terhadap kesehatan keuangan perusahaan dalam waktu jangka panjang. Sebuah proyek yang
dibuat berdasarkan pada keputusan penganggaran modal akan dapat berjalan lancar dan akan
mendorong pemasukan perusahaan jangka panjang. Namun sebaliknya, penggangaran modal
yang tidak tepat akan mengakibatkan proyek perusahaan mengalami kerugian atau
kebangkrutan. Selain itu, keputusan penganggaran modal juga dapat digunakan sebagai dasar
untuk mengambil keputusan seperti jenis barang atau jasa apa yang akan dibuat ? Bagaimana
menjualnya pada pelanggan ? Bagaimana menjualnya ke pasar ? Pada prinsipnya
penganggaran modal memiliki arti yang sangat penting dalam hal:
1. Pengangaran modal merupakan keputusan jangka panjang.
2. Dalam melakukan investasi dibutuhkan dana yang besar.
5
A. ALIRAN KAS (CASHFLOW)
Cara penilaian unsur investasi di dasarkan pada aliran kas cashflow dan bukan
berdasarkan laba yang dilaporkan oleh Neraca dan Rugi Laba. Untuk menghasilkan
keuntungan tambahan, kita harus memiliki kas untuk ditanam kembali, padahal
keuntungan yang dilaporkan oleh neraca belum tentuberbentuk kas setiap
usulpengeluaran modal/capital expenditure. Terdapat dua jenis cash flow yaitu:
 Aliran kas keluar netto/net outflow of cash yang diperlukan untuk investasi baru.
 Aliran kas masuk netto yaitu hasil dari investasi tersebut net cash proceeds.
 Cash flow adalah konsep penting dalam Capital Budgeting. Pendekatan akuntansi
tidak dapat digunakan dalam membuat keputusan untuk melakukan investasi dengan
alasan :
 Menghitung pengaruh pajak
 Menghitung earning per share dimasa yang akan datang.
B. Estimasi Arus Kas ( Cash flow Estimation)
Arus kas adalah pengeluaran untuk investasi dan arus kas masuk bersih setiap tahun
setelah proyek beroperasi atau dijalankan. Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi
cash flow dalam perusahaan sangat berguna bagi beberapa pihak terutama managemen,
adalah antara lain :
 Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan rencana
keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan perubahan kas.
 Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan datang dan
memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
 Membantu menager untuk mengambil keputusan kebijakan financial.
 Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar kredit yang
diberikan kepadanya.
b. Teknik Penganggaran Modal
 Payback Period
6
Payback period adalah periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali
pengeluaran investasi yang menggunakan aliran cash netto/proceed. Waktu yang
diperlukan agar dana yang ditanam pada suatu investasi dapat diperoleh kembali
seluruhnya. Rumus yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :
Payback Period = Outlay x 1 tahun / Proceed
Dimana :
Outlay = Jumlah uang yang dikeluarkan atau investasi
Proceed = Jumlah uang yang ditenima
Kelemahan dan Keuntungan Metode Payback Period :
Keuntungan :
 Menggunakan arus kas.
 Mudah dihitung.
 Dapat digunakan sebagai alat penyeleksi awal.
Kelemahan :
 Metode ini mengabaikan penerimaan investasi (proceed) sesudah Payback
Period, hanya mengukur kecepatan kembalinya dana.
c. Net Present Value
Net Present Value adalah selisih Present Value dari keseluruhan Proceed dengan
Present Value dari keseluruhan investasi.
1. Bila present value proceed lebih besar atau sama dengan present value investasi maka
usul investasi diterima.
2. Bila present value proceed lebih kecil present value investasi maka usul investasi ditolak.
Rumus yang dapat digunakan adalah :
Dimana:
CF = Cashf low = Proceeds = jumlah uang yang diterima
i = Tingkat Bunga
n = Periode Waktu
lo = Nilai lnvestasi awal ( tahun 0)
7
 Profitability Index
Merupakan metode perhitungan kelayakan investasi yang membagi antara Present
Value dari Proceeds dengan Present Value dari Outlays. Bila hasilnya Iebih besar dari 1
maka investasi diterima. Bila hasilnya kurang dari 1, maka investasi ditolak.
Rumus yang digunakan adalah :
Profitability Index = PV Proceeds / PV Outlays
Dimana :
PV = Present Value
Outlay = Jumlah uang yang dikeluarkan atau investasi
Proceeds = Jumlah uang yang diterima
 Internal Rate of Return (IRR)
Pada dasarnya metode ini sama dengan metode present value, perbedaanya adalah dalam
present value tarif kembalian sudah ditentukan lebih dahulu, sedangkan dalam Internal Rate
of Return justru tarif kembalian yang dihitung sebagi dasar untuk menerima atau menolak
suatu usulan investasi. Penentuan tarif kembalian dilakukan dengan metode trial and error,
dengan cara sebagai berikut;
1. Mencari nilai tunai aliran kas masuk bersih pada tarif kembalian yang dipilih secara
sembarang di atas atau dibawah tarif kembalian investasi yang diharapkan.
2. Mengiterpolasikan kedua tarif kembalian tersebut untuk mendapatkan tarif kembalian
sesungguhnya..
Rumus yang dapat digunakan dalam IRR adalah :
= P1-C1(P2– P1 / C2 – C1)
Dimana:
P1 = nilai persentasi (i) yang menghasilkan NPV positif
P2 = nilai persentasi (i) yang menghasilkan NPV negatif
C1 = NPV positif C2 = NPV negatif
8
 Risiko dan Keputusan Investasi
Ada dua unsur yang selalu melekat pada setiap investasi, yaitu hasil (return) dan
risiko (risk). Menurut Panji Anoraga dan Piji Pakarti, dalam melaksanakan investasi, seorang
investor diharapkan memahami adanya beberapa risiko, sebagai berikut
1. Risiko finansial, yaitu risiko yang diterima investor akibat dari ketidakmampuan
emiten (saham/obligasi) memenuhi kewajiban pembayaran dividen (bunga) serta
pokok investasi.
2. Risiko pasar, yaitu akibat menurunnya harga pasar substansial baik keeseluruhan
saham maupun saham tertentu akibat tingkat inflasi ekonomi, keuangan negara,
perubahan manajemen perusahaan, atau kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi
3. Risiko psikologis, yiatu risiko bagi investor yang bertindak secara emosional dalam
menghadapi perubahan harga saham berdasarkan optimisme dan pesimisme yang
dapat mengakibatkan kenaikan dan penurunan harga saham.
Keputusan investasi mempunyai dimensi waktu jangka panjang, sehingga keputusan
yang akan diambil harus dipertimbangkan dengan baik, karena mempunyai konsekuensi
berjangka panjang pula. Keputusan investasi sering disebut sebagai capital budgeting yakni
keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana
yang jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi satu tahun. Perencanaan terhadap
keputusan investasi ini sangat penting karena beberapa hal : (Sutrisno, 2007: 121-122)
a. Dana yang dikeluarkan untuk keperluan investasi sangat besar, dan jumlah dana yang
besar tersebut tidak bisa diperoleh kembali dalam jangka pendek atau diperoleh
sekaligus.
b. Dana yang dikeluarkan akan terikat dalam jangka panjang, sehingga perusahaan harus
menunggu selama jangka cukup lama untuk memperoleh dana tersebut
c. Keputusan investasi menyangkut harapan terhadap hasil keuntungan di masa yang
akan datang. Kesalahan dalam mengadakan peramalan akan dapat mengakibatkan
terjadinya over atau under investment, yang akhirnya akan merugikan perusahaan
d. Keputusan investasi jangka berjangka panjang, sehingga kesalahan dalam
pengambilan keputusan akan mempunyai akibat yang panjang dan berat, serta
kesalahan dalam keputusan ini tidak dapat diperbaiki tanpa adanya kerugian yang
besar.
9
10. PengertianAliran Kas
Aliran kas merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai
akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran
masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap
periode.1[1]
 Mengestimasikan Arus Kas
Langkah yang paling penting dan paling sulit dalam penganggaran modal adalah
mengestimasikan arus kas suatu proyek yaitu pengeluaran investasi dan arus kas masuk
bersih per tahun setelah suatu proyek dijalankan. Banyak variabel yang terdapat di
dalamnya, dan banyak individu dan departemen yang berpartisipasi dalam proses ini.
Sangat sulit untuk meramalkan secara akurat biaya-biaya dan pendapatan terkait dengan
suatu proyek yang besar dan kompleks, sehingga kesalahan dalam peramalan kadang kala
dapat menjadi sangat besar.
 Beberapa fungsi staf keuangan dalam proses peramalan, yaitu:
1. Mendapatkan informasi dari berbagai departemen, misalnya produksi dan pemasaran.
2. Memastikan bahwa semua orang yang terlibat dalam peramalan menggunakan
seperangkat asumsi perekonomian yang konsisten.
3. Memastikan bahwa tidak terjadi bias yang inheren di dalam peramalan.
Hal yang terakhir di atas sangatlah penting karena para manajer sering kali terlibat
secara emosional dengan proyek kesayangan mereka dan menumbuhkan penyakit “rasa
membangun kerajaan” di mana keduanya dapat mengarah pada terjadinya bias-bias di dalam
peramalan arus kas yang membuat proyek yang buruk terlihat bagus di atas kertas.
 Mengidentifikasi Arus Kas yang Relevan
Arus kas relevan bagi suatu proyek adalah tambahan arus kas bebas yang diharapkan
perusahaan jika melaksanakan proyek tersebut, yaitu arus kas yang di luar yang diharapkan
perusahaan apabila tidak menjalankan proyek tersebut. Arus kas relevan juga merupakan
10
arus kas tertentu yang harus diprhitungkan dalam pengambilan keputusan penganggaran
modal.
Langkah awal dari setiap analisis penganggaran modal adalah mengidentifikasikan arus
kas relevan. Yang diartikan sebagai serangkaian arus kas yang spesifik yang harus
diperhitungkan dalam pengambilan keputusan. Ada dua peraturan yang penting untuk
membantu menghindari kesalahan mengestimasikan anggaran, yaitu:
1. Keputusan penganggaran modal harus didasarkan atas arus kas, bukan laba
akuntansi.
2. Hanya penambahan arus kas saja yang relevan.
Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat beberapa arus kas relevan di bawah ini:
 Arus kas proyek
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok
yaitu:
a. Aliran kas awal merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran
untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan, dan
sebagainya. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar.
b. Aliran kas operasional merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional
proyek, seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas
operasional merupakan aliran kas masuk dan aliran kas keluar.
c. Aliran kas akhir merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek,
seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.2[2]
Sebagai catatan bahwa nilai sbuah perusahaan akan tergantung pada arus kas
bebasnya, demikian pula nilai suatu proyek dan memahami arus kas proyek berbeda dari
laba akuntansi.
 Biaya aktiva tetap
Setiap proyek membutuhkan aktiva, dan pembelian aktiva menggambarkan arus kas
negatif karena pada suatu proyek seluruh biaya aktiva tetap merupakan arus kas relevan
termasuk biaya pengiriman dan biaya pemasangannya.
11
 Beban nonkas
Karena depresiasi melindungi laba terhadap pajak maka meliki dampak pada arus kas
meskipun depresiasi itu sendiri bukanlah suatu arus kas. Karenanya, depresiasi harus
ditambahkan kepada laba bersih ketika kita menghitung estimasi arus kas suatu proyek.
 Perubahan dalam modal kerja operasi bersih
Perubahan dalam modal kerja operasi bersih yaitu peningkatan aktiva lancar yang
dihasilkan dari proyek baru dikurangi dengan peningkatan utang dagang dan akrual scara
spontan. Jika perubahannya positif, sebagaimana biasanya terjadi dalam proyek ekspansi,
maka pendanaan tambahan, diluar biaya perolehan aktiva tetap, masih akan dibutuhkan.
 Pembayaran bunga tidak dipehitungkan dalam arus kas proyek
Pada proses diskonto ini mengurangi arus kas untuk biaya modal proyek. Jika
pembayaran bunga terlebih dahulu dikurangkan dan hasilnya kemudian didiskontokan
akan menyebabkan biaya modal dihitung dua kali.
 Arus kas proyek adalah arus kas yang tersedia bagi seluruh investor, pemegang obligasi
dan juga pemegang saham, jadi pembayaran bunga tidak dikurangkan.
1. Arus kas tambahan
Arus kas tambahan adalah arus kas bersih yang dapat berhubungan dengan suatu
proyek investasi. Ada tiga masalah khusus dalam menentukan arus kas tambahan, yaitu:
2. Biaya tertanam
Biaya tertanam adalah pengeluaran kas yang telah terjadi dan tidak dapat
diperoleh kembali, tanpa melihat apakah proyek tersebut diterima atau ditolak. Karena
biaya tertanam bukanlah biaya tambahan, maka biaya ini tidak boleh dimasukkan ke
dalam analisis.
3. Biaya kesempatan
Biaya kesempatan adalah pengembalian dari alternatif terbaik penggunaan sebuah
aktiva, atau tingkat pengembalian tertinggi yang tidak akan diperoleh jika sejumlah dana
diinvestasikan pada suatu proyek tertentu.
4. Pengaruh pada bagian lain dari proyek tertentu (eksternalitas)
12
Eksternalitas yaitu pengaruh yang dimiliki proyek terhadap arus kas bagian-
bagian lain dari perusahaan. Oleh karena itu, laba tambahan yang pada kenyataannya
akan masuk kekantor pusat atau kantor cabangnya. Jadi tidak boleh diperhitungkan
sebagai laba tambahan dalam pengambilan keputusan penganggaran modal.
Kanibalisasi terjadi apabila pengenalan sebuah produk baru mengakibatkan
penjualan produk yang sudah ada mengalami penurunan. Biasanya perusahaan tidak
ingin menganibalisasi produk yang sudah ada, tetapi sering kali jika perusahaan tersebut
tidak melakukannya, perusahaan lain akan melakukannya.
5. Penentuan waktu arus kas
Penentuan waktu arus kas harus diperhitungkan secara tepat agar kita dapat mengetahui
kapan di dalam satu periode pemasukan atau pengeluaran kas terjadi.
 Mengevaluasi Proyek Penganggaran Modal
Arus kas tambahan sangat dipengaruhi oleh apakah proyek ini merupakan suatu
proyek ekspansi baru atau proyek pengganti
1. Proyek ekspansi baru yaitu suatu proyek di mana perusahaan berinvestasi pada
aktiva baru untuk meningkatkan penjualan. Jadi arus kas tambahan hanya berupa
arus kas masuk dan arus kas keluar dari proyek. Oleh karena itu, perusahaan
hanya membandingkan bagaimana nilai yang ada dengan tanpa proyek yang
diusulkan.
2. Proyek pengganti yaitu suatu proyek yang menggantikan sebuah aktiva yang ada
dengan aktiva yang baru. Jadi arus kas tambahan berupa tambahan pemasukan
dan pengeluaran yang terjadi dari investasi pada aktiva yang baru. Maka
perusahaan membandingkan antara nilai yang terjadi jika membeli aktiva yang
barudan nilai jika tetap menggunakan aktiva yang sudah ada sebelumnya.
Dalam setiap kasus, arus kas umumnya memperhitungkan hal-hal berikut:
a. Pengeluaran investasi awal
b. Arus kas operasi selama umur proyek
c. Arus kas tahun terakhir
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas
adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau
investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga, yaitu:
13
Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan
sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi
awal
Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada
daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
Ketiga, capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan atau perkembangan
kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang3[3]
Ada beberapa langkah dalam menyusun arus kas, yaitu:
a. Menentukan minimum kas
b. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
c. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi
deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
d. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi
financial dan budget kas yang final.
e. Mengambil keputusan
Setelah melakukan analisis melalui langkah-langkah yang ada di atas, menunjukkan
bahwa proyek ini mengembalikan dana yang diinvestasikan dalam waktu tertentu. Maka
melalui analisis ini melahinkan keputusan apakah proyek ini dapat diterima atau tidak
 Pengenalan Analisis Risiko
Setelah arus kas kita ketahui selanjutnya kita akan menganalisis risiko yang
kemungkinan akan kita hadapi lalu membandingkan apakah keuntungan yang akan didapat
sebanding dengan risikonya. Ada tiga jenis risiko yang berbeda, yaitu risiko berdiri sendiri,
risiko perusahaan dan risiko pasar. Mengingat tujuan utama perusahaan adalah untuk
mamaksimalkan nilai bagi pemegang saham, dan ini sangat berpengaruh terhadap para
pemegang saham. Karena para pemegang saham umumnya terdiversifikasi, maka ukuran
risiko yang paling relevan adalah risiko pasar.
Risiko perusahaan juga penting karena tiga alasan:
1. Pemegang saham yang tidak terdiversifikasi.
14
2. Studi empiris determinan tingkat pengembalian yang diminta (k) biasanya menunjukkan
bahwa risiko perusahaan sama-sama memengaruhi harga saham.
3. Stabilitas perusahaan sangat penting bagi para manajer, karyawan, pelanggan, pemasok,
dan kreditor, dan juga bagi masyarakat di mana perusahaan beroperasi.
 Teknik Untuk Mengukur Risiko Berdiri Sendiri
a. Analisis sensitivitas
Analisis sensitivitas adalah suatu tekhnik analisis resiko dimana variabel utama
diganti satu per satu dan hasil perubahan NPVnya diamati. Dalam analisis sensitivitas, tiap
variabel diubah beberapa poin persentase lebih besar dan lebih kecil daripada nilai yang
diharapkan, sementara variabel lainnya tetap konstan.
NPV kasus dasar merupakan nilai NPV ketika penjualan dan variabel input lainnya
ditentukan sama dengan nilai yang paling mungkin terjadi (kasus dasar)
b. Analisis Skenario
Analisis Skenario menyediakan kebutuhan perluasan tersebut analisis ini
kemungkinan dilakukannya perubahan pada variabel-variabel utama dan juga memungkinkan
kita mengubah lebih dari satu variabel pada setiap penghitungan.
Dalam suatu analisis skenario, seorang analisis keuangan akan memulai dengan kasus dasar
lalu menanyakan kepada pihak pemasaran, produksi, dan menejer operasi lainnya untuk
memberikan skenario kasus terburuk seperti penjualan unit yang rendah, harga jual yang
rendah, biaya variabel yang tinggi dan sebagainya.
Skenario kasus terbaik adalah analisis dimana seluruh variabel input dinyatakan dalam nilai
yang paling baik yang dapat diramalkan dengan wajar.
c. Simulasi Montecarlo
Simulasi Montecarlo adalah tekhnik analisis resiko dimana kemungkinan kejadian yang
terjadi dimasa yang akan datang disimulasikan dalam sebuah komputer, sehingga
menghasilkan estimasi tingkat pengembalian dan indeks-indeks resiko.
Menggabungkan Resiko Proyek Dan Struktur Modal Dalam Penganggaran Modal
Penganggaran modal dapat mempengaruhi resiko pasar, resiko perusahaan, atau keduanya
namun sangatlah sulit untuk mengukur kedua jenis resiko tersebut. Ada dua metode yang
digunakan untuk memperitungkan resiko proyek ke dalam penganggaran modal, yaitu :
1. Pendekatan equivalen kepastian
15
Semua arus khas yang tidak diketahui dengan pasti dibuat skalanya, dan semakin
beresiko arus khasnya, maka semakin rendah aquivalen kepastiannya.
2. Pendekatan Tingkat Diskunto yang disesuikan dengan resiko
Tingkat diskunto yang digunakan pada aliran laba tertentu yang beresiko, semakin beresiko
aliran laba proyek maka akan semakin tinggi tingkat diskontonya.
 Analisis proyek
Penganggaran modal dapat dianalisa menggunakan kalkulator atau dengan spreadsheet pada
microsoft excel. Dibawah ini adalah langkah-langkah dalam menganalisis proyek:
1. Input Data
2. Depreciation Schedu
3. Salvage Value Calculations
4. Projected Cash Flow
5. Appraisal of the Proposed Project
 Estimasi atas cash flow
Arus Kas adalah kas bersih yang oh disinikeluar dan masuk ke dalam suatu perusahaan. Langkah
yang paling penting dan sulit dalam penganggaran modal adalah mengestimasikan arus kas suatu
proyek yaitu pengeluaran investasi dan arus kas masuk bersih pertahun setelah suatu proyek
dijalankan. Sangat sulit untuk meramalkan secara akurat biaya-biaya dan pendapatan terkait
dengan suatu proyek yang besar dan kompleks, sehingga kesalahan dalam
peramalan kadang kala dapat menjadi sangat besar. Beberapa hal yang diperlukan dalam
proses peramalan, yaitu :
1. Mengumpulkan informasi dari berbagai departemen
2. Memastikan bahwa semua yang terlibat pada peramalan yang menggunakan asumsi
ekonomis yang konsisten
3. Memastikan bahwa ramalannya tidak bias.
16
11. BIAYA MODAL
 Pengertian Biaya Modal
Biaya modal (Cost of Capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk
memperoleh dana baik yg berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, dan laba ditahan
untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan.
Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa besarnya biaya riil
yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dana yang diperlukan.
 Cost of Retained Earning
Biaya modal yg terjadi jika laba ditahan (LD) digunakan untuk reinvestasi di perusahaan yng
bersangkutan, biaya tersebut sebesar tingkat keuntungan investasi (rate of return) yang
diisyaratkan diterima oleh para investor.
Jika ”LD” diinvestasikan pada perusahaan lain akan memproleh keuntungan yang besarnya sama
dg keuntungan jika perusahaan reinvestasi sendiri ”LD” tsb.
a. Biaya modal dihitung berdasarkan biaya untuk masing-masing sumber dana (biaya modal
individual).
b. Namun, jika perusahaan menggunakan beberapa sumber modal maka biaya modal yang
dihitung adalah biaya modal rata-rata tertimbang dari seluruh modal yang digunakan.
c. Biaya modal rata-rata tertimbang ini disebut dengan ”weight average cost of capital”
(WACC).
d. Konsep biaya modal erat kaitannya dg konsep tingkat keuntungan yg disyaratkan
(required rate of return) yg dapat dilihat dari 2 sisi yaitu investor & perusahaan.
e. Tinggi rendahnya required rate
f. Sisi investor, of return mrp tingkat keuntungan (rate of return) yg mencerminkan tingkat
risiko dari aktiva yang dimiliki.
17
g. Sisi perusahaan yg menggunakan dana (modal), besarnya required rate of return
merupakan biaya modal (cost of capital) yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan
modal tersebut.
 Fungsi Biaya Modal
Terkait dengan pajak yang dikenakan pada perusahaan.
Biaya modal yang dikenakan pada modal pinjaman berbeda dengan biaya modal dari modal
sendiri. Konsep perhitungan biaya modal didasarkan pada perhitungan :
1. Sebelum pajak (before tax basis) Perlu disesuaikan dulu dengan pajak
sebelum dilakukan peritungan biaya modal rata-ratanya seperti obligasi.
2. setelah pajak (after tax basis)
a. Sebagai Discount Rate
Untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investasi yaitu dengan membandingkan
tingkat keuntungan (rate of return) dari usulan investasi tersebut dengan biaya modalnya.
Biaya modal di sini adalah biaya modal yang menyeluruh (overall cost of capital).
Misalnya jika kita menggunakan metode Net Present Value atau Profitability Index untuk
menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investai, maka biaya modal berfungsi sebagai
“discount rate” yang digunakan untuk menghitung nilai sekarang dari proceeds dan pengeluaran
investasi.
b. Jenis Biaya Modal
1. Biaya Modal Individual
2. Biaya Modal Hutang Jangka Pendek
18
Hutang jangka pendek (hutang lancar) mirip hutang yang jangka waktu
pengembaliannya kurang dari 1 tahun, yang terdiri dari hutang perniagaan (trade account
payable), hutang wesel & kredit jangka pendek dari bank.
3. Biaya Modal Hutang JK Panjang
Pada dasarnya biaya penggunaan hutang jangka panjang (cost of debt) yang biasanya
berasal dari obligasi (cost of bond).
4. Biaya Modal Saham Preferen (cost of preferred stock)
Adalah biaya riil yang harus dibayar jika perusahaan menggunakan dana dengan
menjual saham preferen. CPS diperhitungkan sebesar tingkat keuntungan yang disyaratkan
(required rate of return) oleh investor pemegang saham preferen. Artinya tingkat keuntungan
yang diharapkan oleh investor merupakan biaya yang harus ditanggung emiten. Biaya modal
saham preferen mempunyai sifat campuran antara hutang dan saham biasa.
 Mempunyai sifat hutang, karena saham preferen mengandung kewajiban tetap untuk
memberikan pembayaran dividen secara periodik.
 Memiliki sifat seperti saham biasa karena saham preferen mrp bukti kepemilikan
perusahaan yg mengeluarkan saham preferen tersebut.
Demikian pula ketika perusahaan terpaksa dilikuidasi, maka perusahaan pemegang
saham preferen mempunyai hak sebelum pemegang saham biasa. Pembayaran dividen saham
preferen dilakukan setelah pendapatan dikurangi pajak, sehingga biaya modal saham preferen
tidak perlu lagi disesuaikan atau dikurangi dg pajak.
5. Biaya Modal Saham Biasa dan Laba Ditahan atau Biaya Modal Sendiri (equitas)
Merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan yang memperoleh dana dengan
menjual saham biasa atau menggunakan laba ditahan untuk investasi. Peruasahaan dapat
membagikan laba setelah pajak yang diperoleh sebagai dividen atau menahannya dalam
bentuk laba ditahan. Laba ditahan yang digunakan untuk investasi kembali tersebut perlu
diperhitungkan biaya modalnya.
19
Untuk menghitung biaya ekuitas digunakan dua model pendekatan yaitu :
1. Model Diskonto Dividen (Dividend Discount Model)
Menjelaskan biaya ekuitas mirip diskonto yang menyeimbangkan nilai
sekarang dari keseluruhan dividen per lembar saham yang diharapkan di
masa akan datang, sehingga biaya modal mirip faktor diskonto dari
dividen yang ada.
2. Pendekatan CAPM (Capital Asset Pricing Model)
Model CAPM mirip model penetapan biaya modal dengan menganalisis
tingkat return saham yang terjadi. Besarnya tingkat return saham yang
diharapkan oleh investor ini merupakan biaya modal yang harus
dikeluarkan oleh emiten.
1. Model CAPM ini dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu:
2. Besarnya beta bunga bebas risiko
3. Risiko sistematis yg ditunjukkan oleh koefisien beta
4. Premium risiko pasar yang ditunjukkan oleh selisih antara return pasar dengan return
saham
 Biaya Modal Keseluruhan
Biaya modal keseluruhan adalah biaya modal yg memperhitungkan seluruh biaya atas
modal yang digunakan oleh perusahaan. Konsep biaya modal perusahaan secara
keseluruhan (overall cost of capital) bermanfaat dalam penilaian usulan investasi jangka
panjang. Misalnya, dalam menentukan proyek investasi yang harus diambil dapat
ditentukan dengan membandingkan besarnya biaya modal yang harus dikeluarkan (cost of
capital) dengan tingkat keuntungan yang diproleh dimasa datang. Untuk menetapkan biaya
modal dari perusahaan secara keseluruhan perlu dihitung biaya modal rata-rata
tertimbangnya (weighted average cost of capital atau WACC). Sebagai unsur penimbangnya
adalah proporsi dana bagi setiap jenis atau sumber modal yang digunakan dalam
investasi proyek tersebut.
20
Faktor yang mempengaruhi WACC
1. Kondisi pasar.
2. Struktur Modal perusahaan dan dividend policy.
3. Kebijakan Investasi. Perusahaan dengan proyek yang lebih berisiko umumnya memiliki
WACC yang lebih tinggi.
 Pentingnya Biaya Modal
Kebutuhan dana investasi suatu perusahaan dapat dipenuhi dari hasil operasional
perusahaan ,modal sendiri ( dana dari pemilik) atau melalui penarikan pinjaman dari pihak
lain /hutang. Dalam suatu investasi, biaya yang timbul akibat penarikan pinjaman
merupakan biaya modal dan perlu diperhitungkan dalam keputusan investasi.biaya Modal (
Cost Of Capital) merupakan semua biaya yang secara riil dikeluarkan oleh perusahaan
dalam rangka mendapatkan sumber dana.
Biaya Modal =
Biaya Riil
X 100%
Penerimaan Kas Bersih
 Biaya Modal Saham Biasa
Saham biasa merupakan surat bukti kepemilikan perusahaan yang tidak mempunyai ak-
hak istimewa seperti Saham Preferen. Deviden Saham biasa akan dibayarkan apabila
perusahaan memperoleh Laba, akan tetapi jika perusahaan rugi, maka deviden tidak
dibagikan. Oleh karena, deviden dibayarkan jika perusahaan memperoleh laba maka
diharapkan ada pertumbuhan deviden dari tahun ke tahun . Hal tersebut berarti terdapat
harapan peningkatan laba dari tahun ke tahun.
 Apa itu Biaya Modal?
Biaya modal atau cost of capital merepresentasikan biaya yang sebenarnya dikeluarkan
oleh perusahaan untuk memperoleh pendanaan. Sumber pendanaannya sendiri dapat berasal
dari 2 jenis sumber, yaitu
21
1. Ekuitas/Equity berupa:
a. saham biasa (common stock),
b. saham preferen (preferred stock),
c. laba ditahan (retained earnings).
2. Debt/Hutang jangka panjang, misalnya obligasi atau pinjaman bank jangka panjang
Secara umum, perhitungan biaya modal (cost of capital) ini dapat dihitung dengan
cara menjumlahkan biaya ekuitas/equity (cost of equity) dan biaya hutang (cost of debt).
Dari konsep tersebut, jelas bahwa nilai dari biaya modal ini juga berhubungan erat
dengan struktur modal perusahaan, yakni proposi jumlah ekuitas/equity dan proporsi
jumlah hutang/debt yang dimiliki perusahaan. Ketika kita mempertimbangkan proposi
equity dan proporsi hutang/debt, maka biaya modal ini dikenal juga dengan istilah
Weighted Average Cost of Capital (WACC) atau Biaya kapital rata-rata tertimbang,
dengan cara perhitungan sebagai berikut:
[(Proporsi hutang x Biaya Hutang)*(1 – %Pajak)] + [Proporsi Equity x Biaya Equity]
 Apa Kegunaan Perhitungan Biaya Modal?
Biaya modal merupakan konsep yang sangat penting dalam manajemen keuangan. Pada
prakteknya seringkali biaya modal atau cost of capital digunakan sebagai discount rate
perusahaan. Discount rate sendiri digunakan untuk menghitung nilai perusahaan (valuasi
22
perusahaan) dan untuk menentukan apakah suatu proyek atau aktivitas perusahaan layak
dijalankan atau tidak (valuasi proyek/analisis kelayakan investasi).
Jika investasi atau aktivitas perusahaan memberikan tingkat pengembalian (IRR) lebih
besar dari biaya modal/cost of capital berarti investasi atau aktivitas tersebut memberikan nilai
tambah bagi perusahaan. Sebaliknya, jika ternyata tingkat pengembaliannya lebih kecil dari
biaya modalnya, maka investasi atau aktivitas tersebut justru akan mengurangi nilai perusahaan.
 Contoh Sederhana untuk Perhitungan Biaya Modal:
Arif berkeinginan untuk membuka café ; setelah dihitung, Arif membutuhkan dana
/modal sebesar 30 juta. Setelah berusaha, Arif mendapatkan dana tersebut dari 2 sumber:
1. Investasi dari teman baiknya, namanya Udin. Ketika ditawarkan untuk berinvestasi, Udin
mempertimbangkan untuk mendepositokan uangnya di bank. Bunga yang didapatkan jika
Udin mendepositoka uang nya adalah sebesar 5% per tahun; oleh karena itu, Arif
menyepakati akan memberikan tingkat pengembalian yang lebih besar dari bunga
deposito, yaitu senilai 10% jika Udin mau berinvestasi pada café milik Arif. Akhirnya
Udin setuju untuk mengivestasikan uangnya sebesar 20 juta dengan syarat tingkat
pengembalian `10%.
2. Sumber dana yang kedua didapatkan melalui pinjaman Bank. Arif berhasil mendapatkan
pinjaman senilai 10 juta dengan bunga pinjaman sebesar 7% untuk pengembalian 6
tahun.
Setelah mendapatkan semua modal yang dibutuhkan, Arif mendaftarkan usaha
miliknya ke dinas pelayanan pajak di kotanya. Ketika itu Arif mendapatkan informasi
bahwa pihak pemerintah menetapkan pajak perusahaan sebesar 25%.
Dari informasi yang ada diatas, berapakah biaya modal atau cost of capital untuk
café Arif? Apa yang bisa Arif simpulkan dari informasi mengenai biaya modal café nya
tersebut?
23
WACC = [(Proporsi hutang * Biaya Hutang)*(1 – %Pajak)] + [Proporsi Equity * Biaya
Equity/Ekuitas]
A. Proporsi Equity = Investasi dari Udin = 20 juta ÷ 30 juta = 0.67
B. Biaya equity = Tingkat pengembalian yang diinginkan Udin = 10%
C. Proporsi Hutang = Pinjaman Bank = 10 juta ÷ 30 juta = 0.33
D. Biaya Hutang = Bunga Pinjaman Bank = 7%
E. % Pajak = 25%
Cost of Equity = [Proporsi Equity x Biaya Equity/Ekuitas] = 0.67 * 10% = 0.067 ~ 6.7%
Cost of Debt = [(Proporsi hutang * Biaya Hutang)*(1 – %Pajak)] = (0.33 * 7%) *(1 –
25%) = 0.0175 ~ 1.75%
Jadi total biaya modal untuk café yang dimiliki Arif adalah 6.7% + 1.75% = 8.41%
Usaha café Arif dibilang menguntungkan jika mampu memberikan tingkat
pengembalian (IRR/Internal Rate of Return) lebih dari 8.41%.
Contoh tersebut merupakan contoh yang sudah disederhanakan khususnya pada
bagian biaya equity (cost of equity). Pada kenyataannya, perhitungan mengenai biaya
equity tersebut dapat berupa laba ditahan (retained earnings), saham biasa (common
stock) dan saham preferen (preferred stock), dimana cara perhitungannya pun
membutuhkan metode yang berbeda.
Misalnya untuk perhitungan common stock dan retained earnings, kita bisa hitung
menggunakan CAPM (Capital Asset Pricing Model). Untuk detail mengenai cara
perhitungan biaya ekuitas/cost of equity berdasarkan jenisnya bisa langsung baca di
halaman ini.
24
Selain itu, hal yang harus diingat adalah komponen dalam perhitungan biaya
modal (cost of capital) adalah komponen jangka panjang. Kita bisa mendapatkan
informasi ini melalui neraca / balance sheet dari laporan keuangan perusahaan.
12. Struktur modal dan leverage dan kebijakan deviden
 Identifikasi Cash Flow yang Relevan
Langkah awal dari setiap analisis penganggaran modal adalah mengidentifikasikan
arus kas yang relevan. Yang diartikan sebagai serangkaian arus kas yang spesifik yang
harus diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.Ada dua aturan utama yang
membantu untuk menghindari kesalahan dalam penganggaran, yaitu keputusan
penganggaran modal harus didasarkan pada arus kas bukan laba akuntansi dan hanya
penambahan arus kas yang relevan saja.
a. Cash Flow Proyek vs Accounting Income
Dalam melakukan capital budgeting, yang selalu digunakan adalah cash flow,
bukannya accounting profit.Cash flow dan laba akuntansi mempunyai karakteristik yang
sangat berbeda. Laba akuntansi baru dapat direalisasikan ketika diterima di kemudian
hari, sementara arus kas benar-benar merupakan kas yang sudah diterima di tangan kita
dan siap untuk diinvestasikan kembali. Incremental Cash Flow
25
Ada tiga masalah khusus dalam menentukan arus kas tambahan, yaitu:
b. Biaya tertanam / Sunk cost
Sunk cost adalah biaya yang sudah terjadi di masa lalu dan tidak akan muncul lagi
dari suatu proyek atau investasi baru. Oleh karena itu, menjadi tidak relevan untuk
memperhitungkan sunk cost dalam suatu analisa capital budgeting, karena biayanya
sudah terjadi, sementara keputusan investasi yang diambil baru akan terjadi di masa
depan. Misalnya, ketika suatu perusahaan melakukan riset pasar terhadap produknya,
maka itu adalah sunk cost. Sehingga, ketika melakukan evaluasi capital budgeting
sebelum produksi dijalankan, sunk cost tersebut tidak diikutsertakan, karena memang
sudah terjadi dan tidak akan terjadi lagi di masa depan.
c. Biaya kesempatan / Opportunity cost
Opportunity cost adalah nilai ekonomis yang hilang ketika seseorang memilih suatu
alternative dibandingkan dengan alternative lainnya. Opportunity cost merupakan
komponen yang seringkali dilupakan maupun salah dihitung dalam evaluasi capital
budgeting. Hal ini seringkali disebabkan karena orang seringkali tidak menyadari adanya
peluang lain yang dapat dihasilkannya.
Contoh, misalnya kita mempunyai sebidang tanah pribadi yang kita beli dengan harga Rp
1 miliar, dan ingin digunakan untuk suatu proyek.Harga pasar tanah ini sekarang sekitar 2
miliar. Kesalahan yang seringkali terjadi adalah sama sekali tidak menghitung
penggunaan tanah pribadi sebagai opportunity cost atau hanya menghitung Rp1 miliar
saja sebagai opportunity cost, padahal potensi penjualannya mencapai Rp2 miliar, yang
seharusnya jadi opportunity cost .
d. Pengaruh pada bagian lain dari proyek tertentu (eksternalitas)
Eksternalitas yaitu pengaruh yang dimiliki proyek terhadap arus kas bagian-
bagian lain dari perusahaan. Oleh karena itu, laba tambahan yang pada
kenyataannya akan masuk kekantor pusat atau kantor cabangnya. Jadi tidak
boleh diperhitungkan sebagai laba tambahan dalam pengambilan keputusan
penganggaran
modal.Kanibalisasi terjadi apabila pengenalan sebuah produk baru mengakibatkan
penjualan produk yang sudah ada mengalami penurunan. Biasanya perusahaan
tidak ingin menganibalisasi produk yang sudah ada, tetapi sering kali jika
26
perusahaan tersebut tidak melakukannya, perusahaan lain akan melakukannya.
e. Proyek pengganti ( replacement project )
suatu proyek yang menggantikan aktiva yang ada dengan aktiva yang baru.
Dalam analisis penggantian ini perusahaan membandingkan antara nilai yang
terjadi jika membeli aktiva yang baru dengan nilai jika tetap menggunakan aktiva
yang sudah ada sebagai contoh, akan ditampilkan pada tabel di bawah ini (yang
menggambarkan incremental cost dan analisis proyek atas mesin baru dan mesin lama) :
Jika kita melihat hanya pada arus kas untuk mesin pengganti tanpa mempertimbangkan
mesin tua, maka NPV akan negatif dan IRR kurang dari WACC. Namun, jika benar
dianggap sebagai arus kas tambahan, maka kita akan melihat bahwa NPV pada investasi
tambahan positif, sehingga mesin lama harus diganti. Contoh ini menunjukkan dasar-
dasar dari analisis penggantian dan pentingnya fokus pada arus kas inkremental.
a. Timing of Cash Flow
penentuan waktu arus kas harus diperhitungkan secara tepat agar kita dapat
mengetahui kapan di dalam satu periode pemasukan atau pengeluaran kas terjadi.
Oleh karena itu, dalam banyak kasus, kita hanya berasumsi bahwa semua arus kas terjadi
pada akhir setiap tahun. Namun, untuk beberapa proyek, mungkin akan berguna untuk
mengasumsikan bahwa arus kas terjadi pada pertengahan tahun, atau bahkan triwulanan
atau bulanan.
 Pengaruh Pajak
Pajak memiliki pengaruh besar pada arus kas, dan dalam banyak kasus pengaruh
pajak akan membuat atau merusak sebuah proyek . Oleh karena itu ,
sangat penting bahwa pajak ditangani dengan benar, Efek pajak terhadap arus kas
antara lain :
Misalkan suatu perusahaan membeli mesin penggilingan seharga $ 100.000
dan menggunakannya selama lima tahun , setelah itu dihapus . Biaya barang yang
diproduksi oleh mesin harus termasuk biaya untuk mesin , dan biaya ini disebut
depresiasi
27
Penghitungan depresiasi untuk menghitung pajak, dan melaporkan laba, Untuk
tujuan pajak, peraturan USA (konggres) →metode depresiasi:
a. Sebelum 1954 metode garis lurus
b. Dlm 1954 metode akselerasian (dobel-saldo menurun dan jumlah digit thn)
c. Dlm 1981 akselerasian diganti sistem pemulihan kos akselerasian (Accelerated Cost
Recovery System-ACRS)
d. Dlm 1986 System-ACRS diganti sistem pemulihan kos akselerasi Modifikasian
(Modified Accelerated Cost Recovery SystemMACRS
Masa Pajak Penyusutan
Untuk tujuan pajak, seluruh biaya aset dibebankan atas masa/umur yang dapat
disusutkannya Secara historis, masa didepresiasi aset tersebut ditetapkan sama dengan
estimasi manfaat umur ekonomis, itu dimaksudkan bahwa aset
akan sepenuhnya disusutkan sekitar waktu yang sama yang mencapai akhir umur
ekonomis
Dasar penyusutan
Dasar didepresiasi adalah elemen penting dari MACRS karena tunjangan
setiap tahun (beban penyusutan) tergantung secara bersama-sama pada asset
dasar didepresiasi dan umur kelas MACRS nya . Dasar dapat disusutkan
bawah MACRS adalah sama dengan harga pembelian aset ditambah biaya
pengiriman dan biaya pemasangan.
Penjualan Aset yang didepresiasi
Jika aset yang dapat disusutkan dijual , harga jual (nilai sisa yang sebenarnya)
minus maka sudah ada nilai buku undepreciated ditambahkan untuk laba usaha dan
dikenakan pajak pada tarif pajak marjinal perusahaan.
Ketentuan Pajak di Indonesia
Menurut Undang-undang Pajak Penghasilan, penyusutan atau deperesiasi
merupakan konsep alokasi harga perolehan harta tetap berwujud. Untuk menghitung
besarnya penyusutan harta tetap berwujud dibagi menjadi dua golongan, yaitu:
A. Harta berwujud yang bukan berupa bangunan.
B. Harta berwujud yang berupa bangunan.
Harta berwujud yang bukan bangunan terdiri dari empat kelompok, yaitu:
28
a. Kelompok 1: kelompok harta berwujud bukan bangunan yang mempunyai masa
manfaat 4 tahun.
b. Kelompok 2: kelompok harta terwujud bukan bangunan yang mempunyai masa
manfaat 8 tahun.
c. Kelompok 3: kelompok harta terwujud bukan bangunan yang mempunyai masa
manfaat 16 tahun.
d. Kelompok 4: kelompok harta terwujud bukan bangunan yang mempunyai masa
manfaat 20 tahun.
Harta terwujud yang berupa bangunan dibagi menjadi dua, yaitu:
 Permanen: masa manfaatnya 20 tahun.
 Tidak permanen: bangunan yang bersifat sementara, terbuat dari bahan yang tidak tahan
lama, atau bangunan yang dapat dipindah-pindahkan. Masa manfaatnya tidak lebih dari
10 tahun.
Metode penyusutan yang dipergunakan adalah metode garis lurus (straight line
method) dan metode saldo menurun (declining balance method).
Wajib pajak diperkenankan untuk memilih salah satu metode untuk melakukan
penyusutan. Metode garis lurus diperkenankan dipergunakan untuk semua kelompok
harta tetap terwujud. Sedangkan metode saldo menurun hanya diperkenankan digunakan
untuk kelompok harta berwujud bukan bangunan saja.
Tabel berikut menggambarkan kelompok harta berwujud, metode, serta tarif
penyusutannya:
KELOMPOK HARTA
BERWUJUD
MASA
MANFAAT
TARIF DEPRESIASI
GARIS LURUS
SALDO
MENURUN
I. Bukan Bangunan
Kelompok 1 4 tahun 25% 50%
Kelompok 2 8 tahun 12,5% 25%
Kelompok 3 16 tahun 6,25% 12,5%
29
Kelompok 4 20 tahun 5% 10%
II. Bangunan
Permanen 20 tahun 5% -
Tidak Permanen 10 tahun 10% -
 INFLASI
1. Inflation-Induced Bias
Dalam ketidakadaan inflasi, tingkat bunga riil (real rate), akan ekuivalen
dengan nominal rate. Selain itu, ekspektasi real dan nominal cash flow – RCF dan
NCF juga harus ekuivalen. Real interest rate dan cash flow tidak
masuk didalam efek inflasi, sementara nominal rate dan cash flow nominal
merefleksikan efek inflasi. Dalam kondisi tertentu, sebuah inflasi, IP, dibangun didalam
semua nominal market interest rate.Dalam hal ini arus kas bersih nominal akan
meningkat setiap tahunnya sebesar i persen, dengan rumus sebagai berikut:
Jadi, jika semua biaya dan harga jual berada dalam arus kas tahunan yang diharapkan
dapat meningkat pada tingkat inflasi yang sama, maka NPV disesuaikan dengan inflasi
yang ditentukan dengan menggunakan rumus persamaan diatas.
2. Membuat Adjusment atas Inflasi
Dengan menggunakan spreadsheet akan mudah untuk membuat penyesuaian.
Kesimpulan yang bisa diambil terkait dengan inflasi adalah :
a. Inflasi adalah kritik yang penting, karena inflasi bisa
mendatangakan efek mayor pada bisnis.
b. Cara paling efektif dari penanganan inflasi dalam analisa anggaran modal
untuk adalah melakukan estimasi atas inflasi ke dalam setiap elemen arus kas yang
berpengaruh terhadap inflasi, sehingga informasi yang relevan sangatlah dibutuhkan
c. Ketika kita tidak bisa mengestimasi rate inflasi di masa depan dengan
tepat, maka kesalahan akan terjadi.
 ANALISIS RESIKO PROYEK : STAND - ALONE RISK
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ada tiga tipe dari resiko, yaitu: stand-
alone risk, corporate risk, dan market risk.
30
1. Stand-alone risk, yang merupakan risiko proyek mengabaikan fakta-fakta (a)
bahwa hanyalah salah satu aset dalam portofolio perusahaan aset dan (b) bahwa
perusahaan hanyalah satu saham dalam portofolio investor khas saham. Risiko yang
berdiri sendiri diukur dengan variabilitas yang diharapkan pengembalian proyek.
2. Corporate-risk, merupakan risiko proyek kepada perusahaan memberikan
pertimbangan fakta bahwa proyek hanya merupakan salah satu dari portofolio perusahaan
aset, maka bahwa beberapa risiko akan dihilangkan dengan diversifikasi dalam
perusahaan. Risiko perusahaan diukur dengan dampak proyek terhadap ketidakpastian
tentang laba masa depan perusahaan.
3. Market-risk, merupakan resiko dari proyek seperti yang terlihat oleh
pemegang saham yang terdiversifikasi yang mengakui bahwa proyek ini hanya salah satu
dari aset perusahaan dan saham perusahaan hanyalah salah satu bagian kecil dari total
portofolio mereka. Risiko pasar diukur dengan efek proyek pada koefisien beta
perusahaan.
Mengapa stand-alone risk proyek penting? Alasan dari pentingnya stand-alone risk
adalah :
a. Stand-alone risk lebih mudah untuk diestimasi daripada corporate risk,
dan jauh lebih mudah untuk mengukur stand-alone risk daripada market risk
b. Didalam kasus mayor, semua dari tiga tipe resiko saling berkorelasi.
standalone risk merupakan wakil terbaik untuk mengukur corporate dan market
risk.
Teknik untuk mengukur stand-alone risk proyek adalah analisis sensitivitas proyek,
scenario analysis, monte carlo simulation.
 Analisis Sensitivitas Proyek
Analisis sensitivity adalah sebuah teknik yang mengindikasikan berapa banyak
NPV akan berubah dalam respon untuk memberikan perubahan didalam variable input,
dan lainnya yang konstan. Sensitivity analysis tujuannya adalah untuk melihat apa yang
akan terjadi dengan hasil analisa proyek, jika ada sesuatu kesalahan atau perubahan
dalam dasar perhitungan biaya atau benefit
31
Dengan demikian tujuan utama daripada analisa sensitivitas :
1. Untuk memperbaiki cara pelaksanaan proyek yang sedang dilaksanakan
2. Untuk memperbaiki design daripada proyek, sehingga dapat meningkatkan
NPV.untuk mengurangi kerugian dengan menunjukkan beberapa tindakan
pencegahan yang harus
Analisis sensitivitas dimulai dengan situasi base-case, yang mana
dikembangkan menggunakan nilai ekspektasi untuk input yang lainnya.
Didalam sensitivity analysis, variable lainnya dirubah oleh beberapa persentase poin
diatas dan dibawah nilai ekspektasi, menahan semua variable kontans lainnya. Kemudian
NPV baru dikalkulasi menggunakan nilai lainnya. Sehingga, NPV memang dirancang
untuk menunjukkan seberapa sensitif NPV dalam setiap perubahan variabel
 Scenario Analysis
3. Monte carlo Simulation
Simulasi monte carlo mengikat secara bersama-sama antara sensivitas dan
distribusi probability. Simulasi ini pertama kali digunakan dalam proyek Manhattan pada
saat pembuatan bom atom pertama, diberi nama Monte carlo karena memanfaatkan
sistem kasino perjudian. Simulasi Monte carlo lebih rumit dibanding analisis scenario,
NPV AT DIFFERENT DEVIATIONS FROM BASE
Deviation
From
Base Case
Sales
Price
Variable
Cost /
Unit
Growt
h Rate
Year 1
Unit Sold
Fixed
Cost
WACC
-30% ($27,223
)
$29,404 ($4,92
3)
($3,628) $10,243 $9,030
-15% (10,707) 17,607 (115) 1,091 8,026 7,362
0 5,809 5,809 5,809 5,809 5,809 5,809
15 22,326 (5,988) 12,987 10,528 3,593 4,363
30 38,842 (17,785) 21,556 15,247 1,376 3,014
Range $66,064 $47,189 $26,47
9
$18,875 $8,867 $6,016
32
simulasi paket software membuat proses ini dapat dikendalikan. Beberapa paket ini
Simulasi Monte Carlo merupakan sebuah teknik analisis resiko yang
menggunakan computer untuk menstimulasi peristiwa masa depan dan kemudian
diestimasi probability dan resiko dari sebuah proyek.
mengukur suatu proyek NPV yang diharapkan dan standar deviasi dari koefisien dan
variasi akan digunakan untuk mengukur suatu resiko.
 INCORPORATING PROJECT RISK INTO CAPITAL BUDGETING
Beberapa perusahaan mengkalkulasi sebuah biaya dari modal masing-masing
divisi, yang berdasar pada divisi pada resiko pasar dan struktur modal.Ini menjadi
langkahpertama kearah penggabungan analisis resiko menjadi keputusan penganggar
an modal, tetapi ini terbatas karena hanya meliputi resiko pasar. Dibandingkan
secaralangsung menaksir resiko perusahaan dari sebuah proyek, departemen manaje
men resiko dari beberapa perusahaan secara teratur menilai keseluruhan perusahaan
dari keuangan yang tidak sehat, berdasar pada saat sekarang dan proyek-
proyek yangdiusulkan. Dengan kata lain, mereka menilai suatu resiko perusahaan d
engan memberi proyek portofolionya. Proses penyaringan akan mengidentifikasi proyek
ini bahwa resiko corporate akan meningkat secara significan.Dua metode utama yang
digunakan untuk memasukkan risiko proyek kedalam penganggaran modal:
1. pendekatan kepastian yang setara.
Bila menggunakan pendekatan kepastian setara kita menerjemahkan semua arus
kas masuk yang tidak diketahui dengan pasti menjadi semakin rendah nilai kepastiannya,
yang berarti pengambil keputusan dijamin akan menerima ganti dari jumlah yang
diharapkan berisiko. Sebagai contoh, seorang investor mungkin bersedia untuk
berinvestasi dengan harapan risiko sebesar $ 100.000 untuk memastikan $ 75.000, dalam
hal ini $ 75.000 akan menjadi investor kepastian setara dalam berisiko sebesar $ 100.000.
2. pendekatan tingkat diskonto risiko yang disesuaikan.
Tingkat diskonto akan meningkat ketika dalam mengevaluasi proyek-proyek yang
berisiko semakin besar risikonya, sehingga semakin tinggi tingkat diskonto yang
digunakan dalam analisis. Rata-rata resiko proyek didiskontokan pada WACC
perusahaan, proyek yang berisiko tinggi didiskontokan pada tingkat di atas WACC, dan
33
proyek yang beresiko lebih rendah didiskontokan pada tingkat bawah pada WACC
perusahaan.
 MENGELOLA RESIKO BERDASARKAN ALTERNATIFNYA : DECISION
TREE ANALYSIS
Biasanya lebih tertarik untuk mengurangi resiko dibanding dengan mengukur
nya.Misalnya: kadang proyek dapat tersusun sedemikian hingga pembelanjaan tidak
lah dibuat pada waktu yang sama, tapi dapat dibuat langkah-langkah pada periode/tahun.
mengevaluasi ulang keputusan dengan menggunakn informasi baru dan kemudian
akan menginvestasikan dana tambahan atau mengakhiri proyek. Proyek seperti itu
dapat dievaluasi dengan menggunakan “Decision Tree”.
13. Menjelaskan Leverage, Struktur Modal, dan Kebijakan Dividen
 LEVERAGE
 Pengertian Leverage
1. Penggunaan asset dan sumber dana oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap
dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. (menurut
manajemen keuangan)Pengguna aktiva atau dana dimana untuk penggunaan tersebut
perusahaan harus menutup biaya tetap atau membayar beban tetap. (Bambang Riyanto
(2001:375)).
 Tujuan Penggunaan Leverage untuk meningkatkan dan memaksimalkan kekayaan dari
pemilik perusahaan itu sendiri. untuk memenuhi kebutuhan dana, dapat menggunakan
modal sendiri dan juga dari hutang atau modal pinjaman. Menggunakan modal dari
pinjaman harus membayar bunga secara rutin yang merupakan beban tetap. Leverage
timbul karena perusahaan menggunakan aktiva tetap yang menyebabkan harus membayar
biaya tetap dan menggunakan hutang yang harus membayar biaya bunga atau beban
tetap.
 Jenis- jenis Leverage
1. Operating Leverage (Pengungkit Operasi)
Penggunaan aktiva dengan biaya tetap yang bertujuan untuk menghasilkan
pendapatan yang cukup untuk mengukur biaya tetap dan variabel serta dapat
34
meningkatkan profitabilitas. Leverage opererasi dapat mengukur perubahan pendapatan
atau penjualan terhadap keuntungan operasi perusahaan. Menurut Mamduh M. Hanafi
(2004:327) Operating leverage diartikan sebagai seberapa besar perusahaan
menggunakan beban tetap operasional. Operating leverage ditentukan oleh hubungan
antara sales revenue yang diperoleh perusahaan dengan laba sebelum bunga dan pajak
(EBIT). Analisis operating leverage dapat membantu pimpinan perusahaan dalam
mengambil keputusan sejauh mana peningkatan penjualan berpengaruh terhadap laba
operasi perusahaan. Besar kecilnya operating leverage diukur dengan degree of operating
leverage (DOL), yaitu diukur dengan rumus :
2. Financial Leverage (Pengungkit Keuangan)
Menurut Mamduh M. Hanafi (2004:332) besarnya beban tetap keuangan
yang digunakan oleh perusahaan beban tetap keuangan tersebut biasanya berasal dari
pembayaran bunga untuk utang yang digunakan oleh perusahaan. Leverage keuangan
mengukur pengaruh perubahan keuangan operasi terhadap perubahan pendapatan bagi
pemegang saham yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap pendapatan per lembar
saham. Oleh karena itu leverage keuangan berkaitan dengan laba perusahaan sebelum
bunga dan pajak serta pendapatan saham biasa per lembar.
Finansial leverage dibedakan menjadi 2 yaitu :
 Financial structure (struktur keuangan) : menunjukkan bagaimana perusahaan
membelanjai aktivanya. Financial structure tampak ada neraca sebelah kredit,
yang terdiri atas utang lancar, utang jangka panjang dan modal.
 Capital structure (struktur modal) : merupakan bagian dari struktur keuangan
yang hanya menyangkut pembelanjaan yang sifatnya permanen atau jangka
panjang. Struktur modal ditunjukkan oleh komposisi: utang jangka panjang,
saham istimewa, saham biasa dan laba ditahan.
DOL PADA X = % PERUBAHAN EBIT
% PERUBAHAN PENJUALAN
35
 STRUKTUR MODAL
A. Pengertian struktur modal
Menurut manajemen keuangan pembelanjaan jangka panjang suatu perusahaan
yang diukur dengan perbandingan utang jangka panjang dengan modal sendiri. Teori
struktur modal menjelaskan kebijakan pembelanjaan jangka panjang dapat
mempengaruhi nilai modal perusahaan, biaya modal perusahaan, dan harga pasar saham
perusahaan.
Pada bab ini digunakan tiga macam tingkat pengembalian atau kapitalisasi, yaitu :
tingkat pengembalian utang (kd), saham biasa (k’ₑ) dan tingkat pengembalian
perusahaan secara keseluruhan (kₒ).
Kd = F/B = beban bunga tahunan/nilai pasar utang
Keterangan :
Kd = tingkat pendapatan utang perusahaan atau biaya modal utang.
Kₑ = E/S = laba yg tersedia bagi pemegang saham/nilai pasar saham
Keterangan :
Kₑ = tingkat pendapatan saham biasa atau biaya modal saham biasa.
Kₒ = O/V = laba bersih operasi/b+s
Keterangan :
Kₒ = tingkat kapitalisasi perusahaan secara keseluruhan
V = B + S = Nilai total perusahaan
Tingkat kapitalisasi perusahaan secara keseluruhan atau biaya modal rata-
rata tertimbang perusahaan :
Kₒ = Kd b/b+s + Kₒ s/b+s
 KEBIJAKAN DIVIDEN
Teori Kebijakan Dividen
Terdapat 2 teori tentang kebijakan dividen menjelaskan bagaimana pengaruh
besar kecilnya dividen payout rasio (DPR) terhadap harga pasar saham. Adapun kedua
teori tersebut adalah:
1. Dividend Irrelevance Theory
36
Teori ini dikemukakan oleh Merton Miller dan Franco Modigliani (MM).
kebijakan dividen tidak mempengaruhi harga pasar saham perusahaan atau nilai
perusahaan. (MM) berpendapat bahwa, nilai perusahaan hanya ditentukan oleh
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan (earning power) dan resiko
bisnis, sedangkan cara mengambil arus pendapatan menjadi dividend an laba ditahan
tidak mempengaruhi nilai perusahaan.
Asumsi yang dikemukakan oleh Modigliani dan Miller adalah :
1. Tidak ada pajak atas pendapatan perusahaan dan pendapatan pribadi.
2. Tidak ada biaya emisi atau biaya transaksi saham.
3. Leverage keuangan tidak mempunyai pengaruh terhadap biaya modal.
4. Investor dan manajer mempunyai informasi yang sama tentang prospek
perusahaan.
5. Pendistribusian pendapatan antara dividen dan laba ditahan tidak berpengaruh
terhadap biaya sendiri.
6. Kebijakan penganggaran modal independen dengan kebijakan dividen.
 Bird In-The Hand Theory
Teori ini dikemukakan oleh Myron Gordon dan John Lintner. Berdasarkan bird
in-the hand theory, kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap harga pasar saham.
Artinya, jika dividen yang dibagikan perusahaan lebih besar, maka harga pasar saham
perusahaan tersebut akan semakin tinggi dan sebaliknya hal itu terjadi karena pembagian
dividen dapat mengurangi ketidakpastian yang dihadapi investor.
 Menjelaskan Pendekatan Struktur Modal
Terdapat 3 pendekatan struktur modal yaitu :
3. Pendekatan Tradisional (Traditional Approach)
mengemukakan ada struktur modal optimal dan perusahaan dapat
meningkatkan nilai total perusahaan dengan mempergunakan
jumlah utang (leverage keuangan) tertentu. Struktur modal dapat
berubah-ubah agar dapat diperoleh nilai perusahaan yang optimal.
Semisal contoh perusahaan mempergunakan utang yang semakin
besar dapat menurunkan biaya modalnya (kₒ) dan meningkatkan
nilai perusahaan. Walaupun pemegang saham meningkatkan
37
tingkat kapitalisasi saham (kₑ) karena meningkatnya resiko bagi
pemegang saham, peningkatkan tersebut tidak melebihi manfaat
yang diperoleh dari penggunaan utang yang biayanya (kd) lebih
murah.
4. Pendekatan Laba Bersih Operasi (Net Operating Income
Approach)pendekatan ini mengasumsikan biaya modal
perusahaan (ko) tetap pada berbagai tingkat leverage. Anggap
5. Pendekatan Modigliani-Miller Position (Mm) mendukung
hubungan antara struktur modal dengan biaya modal sebagaimana
yang dijelaskan berdasarkan pendekatan laba bersih operasi yang
menyatakan bahwa struktur modal tidak mempengaruhi biaya
modal perusahaan dan juga tidak mempengaruhi nilai perusahaan.
 Menjelaskan Pembayaran Dividen
Adapun jenis-jenis pembayaran dividen antara lain:
Pembayaran dividen dalam bentuk tunai (cash dividen)
Pembayaran dividen oleh perusahaan kepada para pemegang saham dan diberikan
secara tunai sesuai dengan dividen yang didapatkan oleh para pemegang saham. Ada
beberapa kebijakan dalam pembayaran dividen secara tunai
1. Kebijakan pembayaran dividen stabil artinya, dividen akan
dibayarkan secara tetap perlembarnya untuk jangka waktu
tertentu walaupun laba yang diperoleh perusahaan
berfluktuasi.
2. Kebijakan pembayaran dividen yang meningkat artinya perusahaan
akan membayarkan dividen kepada pemegang saham dengan
jumlah yang slalu meningkat dengan pertumbuhan yang stabil.
3. Kebijakan pembayaran dividen dengan rasio yang konstan artinya,
perusahaan akan membayarkan dividen kepada pemegang saham
yang besarnya mengikuti besarnya laba yang diperoleh oleh
perusahaan.
4. Kebijakan pembayaran dividen regular yang rendah ditambah
ekstra artinya perusahaan akan membayarkan dividen kepada
38
pemegang saham dengan cara perusahaan menentukan jumlah
pembayaran dividen per lembar yang dibagikan kecil, kemudian
ditambah dengan ekstra dividen bila keuntungannya mencapai
jumlah tertentu.
5. Pembayaran dividen dalam bentuk saham (stock dividen)
Pemegang saham akan diberi tambahan saham sebagai pengganti
kas dividen.
Ada beberapa jenis pembayaran dividen dalam bentuk saham :
A. Pembayaran dividen dalam bentuk pemecahan saham (stock split)
artinya, saat harga pasar saham perusahaan terlalu tinggi, biasanya
perusahaan mengambil kebijakan untuk meningkatkan jumlah
lembar saham melalui stock split yaitu pemecahan nilai nominal
saham kedalam nilai nominal yang lebih kecil. Sehingga dividen
diinvestasikan dalam bentuk pemecahan saham yang
mengakibatkan jumlah saham para pemegang saham meningkat.
Dengan begitu harga saham perusahaan dapat menyesuaikan
dengan harga pasar saham saat itu.
B. Pembayaran dividen dalam bentuk pembelian kembali saham
(repurchase stock) artinya, perusahaan juga dapat membayarka
dividen dalam bentuk membeli kembali (sebagian)saham
pemegang saham. Hal ini ditujukan untuk menaikkan keuntungan
para pemegang saham dan mengurangi jumlah lembar saham yang
dimiliki perusahaan.
 Menjelaskan Faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden
Beberapa faktor yang menentukan dan mempengaruhi dalam pembuatan kebijkan
dividen menurut Dr. Dermawan Sjahrial, M.M.(2002) antara lain:
1. Posisi likuiditas perusahaan
Semakin kuat posisi likuiditas perusahaan maka semakin besar dividen yang dibayarkan.
2. Kebutuhan Dana Untuk Membayar Hutang
Apabila sebagian besar laba digunakan untuk membayar hutang maka sisanya yang
digunakan untuk membayar dividen semakin kecil.
39
3. Rencana Perluasan Usaha
Semakin besar perluasan usaha perusahaan maka semakin berkurang dana yang
dapat dibayarkan untuk dividen.
4.
Dengan pembiayaan: apabila dibiayai dengan penjualan saham baru, ini akan
melemahkan kontrol dari kelompok saham dominan. Karena suara pemegang saham
mayoritas berkurang.
Menurut J. Fred Weston dan Thomas Copeland (1998), faktor faktor yang
mempengaruhi dalam kebijakan dividen adalah:
A. Undang-Undang (UU)
Undang-undang menentukan bahwa dividen harus dibayar dari laba, baik laba
tahun berjalan maupun laba tahun lalu yang ada dalam pos “laba ditahan” dalam
neraca.
B. Posisi Likuiditas
Laba ditahan biasanya diinvestasikan dalam aktiva yang dibutuhkan untuk
menjalankan usaha. Laba ditahan dari tahun-tahun lalu sudah diinvestasikan pada
pabrik peralatan, persediaan, dan aktiva lainnya. Laba tersebut tidak disimpan
dalam bentuk kas.
 Kebutuhan untuk Melunasi Hutang
Apabila perusahaan mengambil hutang untuk membiayai ekspansi atau
untuk mengganti jenis pembiayaan yang lain, perusahaan tersebut menghadapi 2
pilihan perusahaan dapat membayar hutang tersebut pada soal jatuh tempo dan
menggantikannya dengan jenis surat berharga lainnya.
 Tingkat Laba
Tingkat hasil pengembalian atas aktiva yang diharapkan akan menentukan pilihan
relatif untuk membayar laba tersebut dalam bentuk dividen pada pemegang saham
atau menggunakannya di perusahaan tersebut.
40
 Pengertian Leverage
Warsono (2003:204) menyebutkan leverage adalah setiap penggunaan asset dan
dana yang membawa konsekuensi biaya dan beban tetap. Jika perusahaan menggunakan
sumber pembiayaan dari luar (modal asing) maka beban tetap yang ditanggung adalah
bunga pinjaman, sedangkan apabila perusahaan menggunakan mesin-mesin maka beban
tetapnya berupa biaya penyusutan mesin-mesin (depresiasi), dan jika perusahaan
menyewa suatu aktiva tetap kepada pihak lain, maka konsekuensinya yaitu harus
membayar biaya tetap berupa biaya sewa. Berdasarkan pengertian tersebut maka beban
tetap yang ditanggung oleh perusahaan tergantung jenis sumber dana dan aset yang
digunakan. (Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 8 No. 2 Maret 2014|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id 3)
 Macam-Macam Leverage
1. Financial Leverage
Financial Leverage Adalah penggunaan dana dengan beban tetap, yaitu berupa
utang dengan beban tetapnya berupa bunga. Financial Leverage dibedakan menjadi dua,
yaitu:
A. Financial structure, menunjukkan bagaimana perusahaan membelanjai
aktivanya. Financial structure Tampak pada neraca sebelah kredit, yang terdiri atas utang
lancar, utang jangka panjang dan modal.
B. Capital structure, merupakan bagian dari struktur keuangan yang hanya
menyangkut pembelanjaan yang sifatnya permanen atau jangka panjang. Capital structure
ditunjukkan oleh komposisi: utang jangka panjang, saham istimewa, saham biasa dan
laba ditahan.Financial Leverage dapat memengaruhi EAT atau net income (NI), ROE,
dan EPS.Besar kecilnya Financial Leverage diukur dengan degree of Financial Leverage
(DFL) yang diukur dengan rumus:
DFL = % perubahan EAT atau EBIT
%perubahan EBIT EBIT-r.D
Keterangan :
r.D = Bunga yang dibayar
2. Operating Leverage
41
 Operating Leverage adalah penggunaan aktiva yang menimbulkan beban
tetap, yaitu berupa penyusutan. Perusahaan yang mempunyai Operating
Leverage yang tinggi, break event point (BEP) akan tercapai pada tingkat
penjualan yang relatif tinggi, dan dampak perubahan tingkat penjualan
terhadap laba akan semakin besar jika Operating Leverage-nya semakin
tinggi. Besar kecilnya Operating Leverage diukur dengan degree of
operating leverage (DOL), yang diukur dengan rumus :
DOL = % perubahan EBIT atau C
% perubahan Sales X
Keterangan C = Contribution margin ( Sales – Variable cost) X= EBIT
 PENGERTIAN STRUKTUR MODAL
Struktur modal (capital structure) berkaitan dengan pembelanjaan jangka panjang
suatu perusahaan yang diukur dengan perbandingan utang jangka panjang dengan modal
sendiri. Teori struktur modal menjelaskan apakah kebijakan pembelanjaan jangka
panjang dapat memengaruhi nilai perusahaan, biaya modal perusahaan dan harga pasar
saham perusahaan.
 KEBIJAKAN DIVIDEN DAN PERMASALAHANNYA
Kebijakan dividen berhubungan dengan penentuan besarnya dividend payout
ratio, yaitu besarnya persentase laba bersih setelah pajak yang dibagikan sebagai dividen
kepada pemegang saham. Keputusan dividen adalah bagian dari keputusan pembelanjaan
perusahaan, khususnya berkaitan dengan pembelanjaan intern perusahaan. Hal ini karena,
besar kecilnya dividen yang dibagikan akan memengaruhi besar kecilnya laba yang
ditahan. Laba ditahan merupakan salah satu sumber dana intern perusahaan.
Permasalahannya adalah apakah kebijakan dividen yang diterapkan perusahaan dapat
memengaruhi nilai perusahaan atau harga pasar saham.
.
 TEORI KEBIJAKAN DIVIDEN (PEMBAYARAN DIVIDEN)
Terdapat tiga teori tentang kebijakan dividen, yang menjelaskan bagaimana
pengaruh besar kecilnya dividend payout ratio (DPR) terhadap harga pasar saham. Antara
lain:
42
a) Dividend Irrelevance Theory
Kebijakan dividen tidak memengaruhi harga pasar saham perusahaan atau nilai
perusahaan “Merton Miller dan Franco Modigliani (MM)”. Inti dari pendapat Modigliani
dan Miller (MM) adalah pengaruh pembayaran dividen terhadap kemakmuran pemegang
saham diofset sepenuhnya oleh cara-cara pembelanjaan investasi yang dilakukan
perusahaan. Misalkan perusahaan telah membuat keputusan investasi, maka perusahaan
harus memutuskan apakah menahan laba untuk membelanjai investasi atau membayar
dividen atau menjual saham baru sejumlah dividen yang dibayarkan.
b) Bird In-the-Hand Theory
Kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap harga pasar saham “Myron
Gordon dan Jonh Lintner”. Artinya, jika dividen yang dibagikan perusahaan semakin
besar, maka harga pasar saham perusahaan tersebut akan semakin tinggi dan sebaliknya.
Hal ini terjadi karena, pembagian dividen dapat mengurangi ketidakpastian yang dihadapi
investor.
c) Tax Preference Theory
Kebijakan dividen mempunyai pengaruh negatif terhadap harga pasar saham
perusahaan. Artinya, semakin besar jumlah dividen yang dibagikan suatu perusahaan
semakin rendah harga pasar saham perusahaan yang bersangkutan. Hal ini terjadi karena
ada perbedaan antara tarif pajak personal atas pendapatan dividend an capital again.
d) Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen
1. Dana yang dibutuhkan perusahaan
2. Likuiditas
3. Kemampuan perusahaan untuk meminjam
4. Nilai informasi dividen
5. Pengendalian perusahaan
6. Sifat pemegang saham
7. Pembatasan yang diatur dalam perjanjian pinjaman dengan pihak kreditur
8. Inflasi
43
13. Modal Saham Dan Peranan Bank Investasi Hutang Jangka Panjang
Pembiyaan Campuran Dan Merger Divestasi Perusahaan Induk Dan
Leverage Buyouts
Bagi investor saham yang menyukai perusahaan dengan fundamental yang baik,
neraca "kuat" merupakan pertimbangan penting untuk berinvestasi di saham perusahaan.
Kekuatan neraca perusahaan dapat dievaluasi oleh tiga kategori pengukuran investasi
berkualitas tinggi: kecukupan modal kerja; kinerja aset; dan struktur modal. Pada artikel
ini, kita akan melihat mengevaluasi kekuatan neraca berdasarkan komposisi struktur
modal perusahaan. Kapitalisasi perusahaan (jangan dikelirukan dengan kapitalis pasar)
menggambarkan komposis modal tetap atau jangka panjang perusahaan yang terdiri dari
kombinasi hutang dan ekuitas, proposi modal ekuitas yang sehat yang bertentangan
dengan modal hutang dalam struktur permodalan perusahaan merupakan indikasi
kebugaraan finansial.
 Mengklarifikasi Struktur Modal Terkait
Bagian ekuitas dari hubungan ekuitas hutang adalahyang termudah untuk
didefinisikan dalam struktur permodalan perusahaan,ekuitas terdiri dari saham biasa dan
saham.preferen dutambah saldo laba,yang dirangkum dalam akun ekuitas di neraca.modal
dan hutang yang diinvestasikan ini,umumnya dari varietas jangka panjang, terdiri dari
kapitalis perusahaan jenis pendanaan tetep untuk mendukug pertumbuhan perusahaan dan
asset terkait .diskusi tentang hutang kurang jelas.
Literatur investasi sering menyamakan hutang perusahaan dengan kewajiban.
Investor harus mengerti bahwa ada perbedaan antara kewajiban oprasional dan hutang ini
adalah yang terahir yang membentuk komponen hutang dari kapitalis perusahaan tapi itu
bukan akhir dari cerita hutang. Diantara analis keuangan dan layanan riset investasi tidak
ada kesepakatan universal mengenai apa yang merupakan kewajiban hutang .bagi banyak
analis,komponen hutang kapitalisasi. Perusahaan hanyalah hutang jangka panjang
neraca.definisi ini terlalu sederhana .investor harus Tetap berpegangan pada interprestasi
yang lebih ketat mengenai hutang dimana komponen hutang kapitalis perusahaan harus
terdiri dari pinjemen jangka pendek (wesel bayar ) bagian jangka dari hutang jangka
44
panjang hutang jangka panjang dua pertiga (rule of thumb) dari jumlah pokok sewa
operasi dan saham preferent yang dapat ditukarkan menggunakan jumlah hutang total
yang komprehensif adalah alat analisis yang bijaksana untuk investor saham.
Perlu dicatat dicatat di sini bahwa dewan standar akuntansi internasional dan U.S
mengusulkan perubahan peraturan yang akan memperlakukan sewa operasi dan “manfaat
proyeksi” pensiun sebagai kewajiban neraca.aturan baru yang diusulkan tentu mengingat
investor terhadap sifat sebenarnya dari kewajiban di luar neraca yang memiliki semua
atribut hutang.
 Apakah Ada Hubungan Utang Ekuitas yang Optimal
Priode ekonomi kondisi yang buruk terahir dalam sebuah perusahaan dalam bisnis
yang sangan kompetitip jika teratih – ratih dengan hutang tinggi mungkin menemukan
pesaingnya mengambil keuntungan dari masalah untuk meraih pasra yang lebih besar.
Sayangnya ridak ada proporsi utang perusahaan yang bisa diambil secara ajaib hubungan
hutang ekuitas berfariasi sesuai dengan industry yang terlibat lini bisnis perusahaan dan
tahap perkembanganya namun karena investor lebih baik memasukan uangnya
keperusahaan dengan neraca yang kuat akal sehat memberitahu kita bahwa perusahaan –
perusahaan ini seharusnya memiliki secara umum menurunkan hutang dan tingkat ekuitas
yang lebih tinggi rasio dan indikator modal .
Secara umum analis melakukan tiga rasio untuk menilai kekuatan finansial dari
struktur kapitalisasi perusahaan dua yang pertama yang disesbut rasio hutang dan hutang
ekuitas adalah pengukuran yang popular adalah namun rasio kapitalisasi inilah yang
memberikan kunci mengevaluasi posisi permodalan perusahaan . Rasio utang
membandingkan total kewajiban dengan total aset jelas lebih banyak dari sebelumnya
ekuitas barang oleh karena itu mengidikasikan posisi yang lebih leverage. Masalah
dengan pengukuran ini adalah cakupan
45
1. Analisa Kesehatan Dan Prediksi Kebangkutan Badan Usaha Milik
Swasta (Bums) Dan Badan Usaha Milik Negara (Bumn) Dan Cara
Mengatasinya Secara Umum
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) – Fungsi, Ciri-Ciri dan Bentuk BUMS
Dalam dunia ekonomi pasti kita akan selalu menemui tentang badan usaha.
Dimana mereka hadir sebagai lembaga yang menaungi segala bentuk usaha yang ada
dalam sebuah negara. Mungki masih banyak dari kita yang menganggap bahwa badan
usaha sama seperti perusahaan, namun hal itu kurang benar karena dua hal ini memiliki
perbedaan yang sangat signifikan, yakni badan usaha memiliki ruang lingkup lebih
besar dari pada perusahaan karena pada dasarnya badan usaha menjadi pemimpin dan
mengelola proses produksi dari beberapa perusahaan, namun perusahaan adalah unit
kecil dari badan usaha yakni subjek yang melakukan produksi.
Ada beberapa jenis badan usaha yang ada dalam dunia perekonomian yakni
Badan usaha milik negara (BUMN), Badan usaha milik Swasta (BUMS), dan Badan
usaha Campuran. Semua badan usaha itu memiliki spesifikasi sendiri, kelemahan dan
kelebihan sendiri dan tentunya semua memiliki perbedaan. Perlu anda ketahui
bahwasannya mereka berdiri dikarenakan ada situasi dan kondisi yang memaksa mereka
untuk didirikan. Jadi kehadiran mereka akan menjadi jawaban dan bantuan bagi semua
pihak yang membutuhkan terutama di bidang usaha. Dalam artikel kali ini kita akan
membahas mengenai salah satu jenis dari badan usaha yakni Badan Usaha Milik Swasta
(BUMS).Secara umum Badan usaha milik swasta atau yang sering dikenal dengan
BUMS adalah sebuah badan usaha yang dikuasai dan dikelola oleh pihak swasta non
pemerintahan yang dimana modalnya dimiliki oleh pihak swasta tersebut. Tentu tidak
sama dengan BUMN yang mengurusi bidang-bidang yang menyangkut hajat hidup
orang banyak. Dalam pasal 33 UUD 1945 dijelaskan bahwasannya BUMS hanya berhak
untuk mengelola sumber daya ekonomi yang bersifat tidak vital dan strategis atau yang
tidak menyangkut hajat hidup orang banyak. Ada satu hal yang tak kalah penting yang
harus anda ketahui yakni yang dimaksud pihak swasta ada dua jenis yakni pihak swasta
yang ada dalam negeri dan pihak swasta asing. Yang dimaksud pihak swasta dalam
negeri adalah semua pihak yang diluar pemerintahan yang mengurus dan mengelola
46
sumber daya ekonomi tidak vital dan tidak strategis. Sedangkan untuk pihak swasta
asing adalah pemilik utuh modal yang ada di badan usaha milik swasta asing Tentu
bukan badan usaha jika tidak memiliki fungsi bagi semua pihak yang ada disekitarnya.
Badan usaha milik swasta (BUMS) ini memiliki beberapa fungsi penting, antara lain :
 Fungsi BUMS
Sebagai rekan dan pendamping kerja pemerintah dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan masyarakatKehadiran BUMS bisa membantu kinerja dari pemerintah untuk
mensejahterakan masyarakat. kita tahu sendiri pemerintah fokus pada bidang yang
menyangkut hajat hidup orang banyak, dengan otomatis pemrintah akan sulit membagai
konsentrasinya jika harus mengurus dan mengelola bidang non vital. Maka dari itulah
pihak swasta dibentuk dengan tujuan untuk membantu pemerintah dalam kinerjanya
dengan mengurus dan mengelola bidang non vital. Dengan hal ini maka masyarakat akan
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan pelayanan yang baik,
cepat, tepat dan tentunya profesional. Karena sudah dibagi dengan proporsi masing-
masing antara bidang vital dan non vital dalam sebuah negaraSebagai mitra dan rekan
kerja dalam mengelola Sumber daya Kita tahu sendiri dalam suatu negara pasti ada
sumber daya baik sumber daya alam dan sumber daya manusia. pada suatu negara perlu
adanya kerjasama dan kordinasi antar pihak dalam mengelola sumber daya yang ada agar
efektif dan optimal hasil yang akan diperoleh. Tujuan ini bisa dicapai dengan kerjsama
antara pemerintah dan pihak swasta. Contoh saja ketika sumber daya alam di suatu
negara melimpah dan hanya pemerintah saja yang memanfaatkan dan mengelola maka
potensi sumber daya itu tidak akan optimal dan hasilnyapun kurang maksimal, namun
ketika pihak swasta membantu mengelolanya maka tidak ada satupun sumber daya alam
yang berpotensi yang tidak diolah semua dioalah dengan tujuan mendapatkan hasil yang
maksimal. Contoh lain ketika dalam suatu negara terdapat banyak tenaga kerja dan hanya
pemerintah yanag membuka lapangan pekerjaan maka tidak akan bisa menampung semua
tenaga kerja dan akan ada banyak pengangguran, namun ketika pihak swasta membuka
lapangan pekerjaan para pengangguran itu akan
47
1. Menjadi dinamisator dalam perekonomian masyarakat
Kehadiran BUMS mengemban fungsi sebagai dinamisator ekonomi dalam negara.
Dengan kinerjanya yang optimal dan maksimal akan membbantu pemerintah khususnya
dalam menghadapi tantangan perekonomian yang selalu datang, dengan begitu keadaan
ekonomi suatu negara akan tetap stabil dan selalu berkembang. (Baca juga : manfaat
ekonomi kreatif , Teori Perilaku Konsumen dan Produsen)
2. Memberikan pelayanan bagi masyarakat
Fungsi lain yang tak kalah penting adalah memberikan pelayanan masyarakat,
karena memang BUMS dibentuk dengan harapan bisa membantu masyarakat dalam
upayanya memnuhi kebutuhan hidupnya. (Baca juga : fungsi ekonomi pembangunan ,
Peran Pemerintah Sebagai Pelaku Ekonomi) Ternyata kehadiran BUMS memang
dibutuhkan oleh negara, dengan fungsi pemnting yang mereka miliki maka perekonomian
suatu negara akan terus tumbuh dan berkemabng dengan baik. Selanjutnya kita akan
membahas mengenai ciri-ciri yang dimiliki oleh BUMS. Ada beberapa ciri yang harus
anda ketahui agar mampu memahami BUMS dengan mendalam, antara lain :
3. Ciri-Ciri Umum BUMS
 Modal usahanya dimiliki mutlak oleh pihak swasta
 Pemegang dan pemilik usaha memiliki wewenang untuk melakukan
pengawasan yang dilakukan secara hierarki dan fungsional.
 Fokus pada pencarian keuntungan yang maksimal
 Pembagian modal didasarkan atas kepemilikan saham perusahaan
 Badan usaha yang memiliki badan hukum
 Modal berasal dari non pemerintah baik perorangan, kelompok, dan
lainnya
 Hak suara anggota disesuaikan dengan saham yang mereka miliki
 Para pemilik saham bisa menjual saham mereka di bursa efek
 Modal tidak hanya diperoleh dari anggota namun juga dari lembaga
keuangan Bank dan non Bank.
48
Selanjutnya kita akan menspesifikasikan ciri-ciri yang dimiliki oleh BUMS, jika
tadi kita membahas mengenai ciri-ciri secara umum sekarang akan lebih spesifik, antara
lain Berdasarkan kepemilikannya Badan usaha swasta perseorangan :
 Pemilik perusahaan hanya perorangan atau individu
 Kekuasaan tertinggi dipegang oleh pmeilik tunggal perusahaan, dia lah
yang memiliki wewenang dalam mengatur segala hal tentang usaha yang
ada di perusahaan tersebut.
 Kebijakan yang digunakan untuk mengatur jalannya aktivitas
perekonomian dalam perusahaan adalah kebijakan perseorangan.
 Semua resiko dan tanggung jawab perushaan menjadi tanggungan
perseorangan yakni pemilik perusahaan tersebut. (Baca juga : pengertian
deflasi – cara mengatasi kelangkaan sumber daya alam)
 Berdasarkan fungsinya, BUMS memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Sebuah badan usaha yang memiliki tujuan untuk mencari keuntungan yang maksimal
kemudian diolah dan dibagikan kepada seluruh anggota yang ada.
b. Memberikan sebuah pelayanan masyarakat dengan melaksanakan pemenuhan
kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa. (Baca juga : tindakan ekonomi rasional)
c. Menjadi lembaga yang memberikan sebuah keadaan dinamis pada keadaan
perekonomian suatu Negara
d. Mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia untuk membantu pemerintah
dalam kinerjanya juga sebagai bentuk pelayanan masyarakat.
e. Membantu kinerja pemerintah dalam menjalankan tugasnya dalam menciptakan
kesejahteraan masyarakat.
 Ciri-ciri BUMS berdasarkan kepemilikan modalnya, antara lain :
a.Modal secara keseluruhan dimiliki oleh pihhak swasta atau perusahaan.
b.Pinjaman didapatkan dari lembaga keuangan Bank dan non Bank
c.Penerbitan dan penjualan saham bisa melalui bursa efek
49
d.Untuk pembagian modal adalah separuh laba dibagikan kepada pemilik saham dan
yang lainnya akan ditahan.
e.Memiliki cadangan dana untuk pengembangan usahanya.
f. Memiliki wewenang untuk menerbitkan obligasi dalam jangka waktu tertentu.
Itulah ciri-ciri lengkap yang dimiliki oleh badan usaha milik swasta dimana
mereka berfokus pada pencarian keuntungan dan bertujuan untuk menciptakan
kesejahteraan masyarakat dan tentunya akan membantu kinerja pemerintah. Selanjutnya
kita akan membahas mengenai bentuk dari badan usaha milik swasta.
 Bentuk Badan Usaha Milik Swasta
1. Firma (Fa)
Firma adalah sebuah persekutuan yang terdiri dari dua orang atau lebih yang
menjalankan sebuah usaha dengan nama bersama dengan tujuan membagi hasil yang
diperoleh dari persekutuan tersebut. Firma memiliki beberapa ciri khusus, antara lain :
a. Para sekutu atau anggota aktif dalam mengelola perusahaan.
b. Semua anggota memiliki kewajiban dan bertanggung jawab atas segala resiko yang
ada di perusahaan.
c. Persekutuan ini akan berakhir ketika salah satu dari anggota mundur.(Baca
Juga: Contoh Kerjasama Multilateral)
d. Perjanjian persekutuan dilaksanakan dihadapan notaris
e. Memakai nama bersama dalam segala urusan perusahaan
f. Setiap anggota memiliki hak untuk melakukan perjanjian dengan pihak lain.
g. Jika terdapat hutang tak terbayar, maka pihak atau anggota yang punya hutang tersebut
wajib membayarnya dengan uang pribadinya.
h. Setiap anggota memiliki hak untuk menjadi pemimpin persekutuan tersebut.
i. Mudah untuk memperoleh kredit atau pinjaman. (Baca juga : unsur-unsur kredit jenis-
jenis kredit)
2. Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan terbatas adalah suatu bentuk perusahaan yang dimana modalnya terbagi
atas beberapa saham, dimana saham tersebut dimiliki oleh beberapa pihak yang
50
bersangkutan. Untuk masalah tanggungjawab atas segala sesuatu yang terjadi di
perusahaan disesuaikan dengan jumlah saham yang mereka miliki. Perseroan terbatas
memiliki beberapa ciri yakni : (Baca juga : syarat mendirikan perseroan terbatas pt)
a. Berorientasi pada pencarian keuntungan.
b. Memiliki dua fungsi yakni komersil dan ekonomis.
c. Modal yang dimiliki berasal dari obligasi dan saham-saham para anggota.
d. Tidak memiliki fasilitas dari negara karena murni milik swasta.
e. Perusahaan dipimpin oleh direksi
f. Status yang dimiliki oleh para pegawai adalah pegawai swasta.
3. Persekutuan Komoditer (CV)
Persekutuan komoditer yang sering kita kenal dengan CV adalah sebuah
persekutuan yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana mereka membagi tugas dan
tanngungjawab sesuai dengan kesepakatan dimana satu pihak memiliki tanggung jawab
tak terbatas atas perusahaan dan satu yang lainnya memiliki tanggungjawab yang
terbatas. CV memiliki beberapa ciri antara lain :
a. Terdiri dari dua orang atau lebih.
b. Resiko yang terjadi pada perusahaan dilimpahkan kepada semua anggota sesuai
dengan status keanggotaannya.
4. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan merupakan salah satu bentuk dari badan usaha milik
swasta yang dimana modal dan tanggungjawabnya dipegang oleh satu orang atau pribadi
yang merupakan pemilik tunggal perusahaan. Perusahaan perseorang memiliki beberapa
ciri khusus, antara lain : (Baca juga: Cara Mengatur Keuangan Pribadi , Pengertian
Isoquant dan Isocost)
a. Dimiliki oleh perseorangan atau individu
b. Pengelolaan badan usaha mudah dan murah
c. Pemilik tunggal bebas menerapkan kebijakan dan peraturan bagi para bawahannya
tanpa harus melalui jalur birokratis.
d. Pemilik perusahaan memiliki wewenang untuk menutup perushaannya jika tidak
produktif dan tidak menguntungkan lagi.
51
e. Modal berasal dari kantong pribadi sang pemilik
f. Pertumbuhan dan perkembangan perusahaan bergantung pada pemilik tunggal
perusahaan.
5. Badan Usaha Milik Swasta
Badan Usaha Milik Swasta atau disingkat BUMS ini dibangun dan dirintis oleh
satu pengusaha atau kelompok pengusaha. BUMS ini tidak seenaknya sendiri guys untuk
beroperasi. Pemerintah sudah mengatur BUMS diantaranya adalah tidak boleh menguasai
sumber daya alam yang sangat penting yang menjadi kepentingan hajat orang banyak
contohnya Penambangan minyak bumi. Peraturan itu sudah tercatat di UUD 1945 pasal
33. Namanya saja swasta berarti yang memberi modal adalah pihak swasta, dan otomatis
yang kasih modal itu termasuk juga pemilik.
Tujuan diadakannya BUMS ini selain tempat untuk mencari keuntungan, juga bisa
berkontribusi membantu pemerintah untuk membuka lapangan pekerjaan, menyediakan
pajak, dan juga menyediakan barang dan jasa yang kita butuhkan. Beberapa contoh
BUMS di negara kita: PT Sinarmas, PT Gudang Garam, dan PT Djarum.Secara finansial
utang adalah contoh bagus dari pedang bermata dua pepatah penggunaan leverage yang
efektif meningkatkan jumlah sumber daya keuangan daya keuangan yang tersedia bagi
perusahaan untuk pertumbuhan dan ekspansi. Asumsinya adalah manajemen dapat
memporeleh lebih banyak dana pinjaman dari pada membayar biaya bunga dan biaya atas
dana tersebut namun sesukses formula ini perusahaan mengharuskan sebuah catatan solid
untuk mematuhi berbagai komitmen pinjeman.
Perusahaan yang dianggap terlalu leverage ( terlalu banyak hutang versus ekuitas
) dapat menemukan kebebasan tindakanya yang dibatasi oleh kreditur dan atau mungkin
memiliki keuntungan akibat kerugian karena membayar biaya Bunga yang tinggi tentu
saja, skenanario terburuk akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban oprasi
dan hutang selama priode kondisi ekonomi yang buruk terakhir sebuah perusahaan dalam
bisnis yang sangat. Periode kondisi sebelumnya ekonomi yang burk terahir sebuah
perusahaan dalam bisnis yang sangat kompotitif jika tertatih- tatih dengan hutang tinggi
mungkin menemukan pesaingnya mengambil keuntunga dari maslah untuk meraih
mangsa pasar yang lebih besar . Sayangnya tidak ada proporsi utang yang bias diambil
52
perusahaan secara ajaib.hubungan utang ekuitas berpariasi sesuai dengan industri yang
terlibat lini bisinis perusahaan dan tahap perkembangnya. Namun, karana investor lebih
baik memasukan uang mereka keperusahaan dengan neraca yang kuat akal sehat
memberi tahu kita bahwa perusahaan – perusahaan ini sseharusnya memiliki secara
umum menurunkan hutang dan tingkat ekuitas yang lebih tinggi.
 Rasio Dan Indikator Modal
Secara umum analisi menggunaksn tiga rasio untuk menilai kekuatan finansial dari
struktur kapitalisasi perusahaan dua yang pertama yang disebut rasio hutang dan hutang
ekuitas adalah pengukuran yang popular namun rasio kapitalisasi inilah yang
memberikan wawasan kunci untuk mengetahui posisis permodalan perusahaan.
 Kebangkrutan suatu perusahaan diawali oleh adanya kondisi
financial distress warning dimana perusahaan mengalami kesulitan keuangan
dalam menghasilkan laba, atau laba yang terus menurun dari tahun ke tahun atau dengan
kata lain kebangkrutan diartikan sebagai kegagalan perusahaan dalam menjalankan
operasi untukmencapai tujuannya. Kebangkrutan (bankcruptcy) biasanya diartikan secara
awam adalah sebagai kegagalan perusahaandalam menjalankan kegiatan operasi
perusahaan untuk menghasilkan laba. Tujuan penelitian ini adalah untuk memprediksi
tingkat kemungkinan kebangkrutan perusahaanperusahaan investasi yang bergerak di
Bidang Penanaman Modal dalam Saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Jenis
penelitian yang ini adalah penelitian desktiptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini
adalah Perusahaan perusahaan investasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2016 yang berjumlah 6 perusahaan yang memenuhi kriteria purposive. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Perusahaan yang Investasi yang bergerak di bidang penanaman
modal saham yaitu PT ABM Investama Tbk, PT MNC Investama Tbk, PT Global
Mediacom, PT Multipolar Tbk, PT Polaris Investama Tbk dan PT Pool Advista Indonesia
Tbk selama 5 tahun terakhir (2012 /2016) berpotensi kebangkrutan
53
 Ruang Lingkup Badan Usaha Milik Negara
Pendirian Badan Usaha Milik Negara (selanjutnya disebut BUMN) di Indonesia
latar belakangi oleh periode pendiriannya dan kebijaksanaan pemerintah yang berkuasa.
Beberapa BUMN merupakan kelanjutan dari perusahaan-perusahaan yang didirikan pada
jaman sebelum kemerdekaan, beberapa didirikan pada jaman perjuangan kemerdekaan,
dan banyak pula yang didirikan setelah tahun 1950 dengan motivasi bermacam-macam.
Misalnya saja, perusahaan-perusahaan yang didirikan dengan pembiayaan Bank Industri
Negara seperti PT Natour, Perusahaan Tinta Cetak “Tjemani”, Perusahaan Kertas Blabak.
Di samping itu ada perusahaan-perusahaan yang tumbuh akibat pengambilalihan
perusahaan Belanda.10Badan Usaha Milik Negara telah memberikan sumbangan yang
besar pada Negara terutama terhadap pembangunan nasional. Lima dasawarsa yang lalu,
sektor korporasi di Indonesia masih sangat kecil dan didominasi oleh perseroan-perseroan
yang dimiliki oleh pihak asing atau dengan kata lain kepemilikannya sangat
terpusat.Pemerintah pada saat itu memperoleh beberapa perusahaan melalui nasionalisasi
dan juga mendirikan banyak perusahaan yang berstatus sebagai perusahaan milik Negara.
 Perkembangan BUMN di Indonesia dapat di bagi dalam 5 (lima) kurun waktu:
1. Kurun waktu sebelum kemerdekaan Kurun waktu ini mencatat adanya dua
jenis badan usaha milik negara, yaitu yang tunduk pada Indische Bedrijven
Wet(IBW) dan yang tunduk pada Indische Comptabiliteit Wet(ICW).
2. Kurun waktu 1945 - 1960 Selama kurun waktu ini beberapa BUMN didirikan
dengan modal nasional, seperti BNI-46. Sebelum dikeluarkannya Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 1960, BUMN dikelompokkan dalam lima
kategori:
3. Yang tunduk pada IBW, seperti Perusahaan Negara Gas
4. Yang sebelumnya tunduk pada ICW, setelah kemerdekaan dijadikan
Perusahaan Negara Perusahaan-perusahaan Belanda dinasionalisasikan pada
tahun 1957 Perusahaan-perusahaan swasta yang disebabkan kesulitan
keuangan, kepemilikannya jatuh pada Bank Industri Negara (yang kemudian
sepenuhnya dikonsolidasikan menjadi Bapindo), atau Bank Negara Indonesia.
Oleh karena bank-bank pemerintah ini tidak boleh menjadi pemegang saham,
54
maka perusahaan-perusahaan ini diubah menjadi BUMN (contoh dari BUMN
ini adalah Perusahaan Negara Intirub);
5. Yang dulunya merupakan jawatan pemerintah seperti Perusahaan Negara
Perhutani.
55
9. Teknik pengangaran barang dan modal
https://zahiraccounting.com/id/blog/teknik-penganggaran-modal/
http://nrmly.blogspot.co.id/2015/10/teknik-penganggaran-modal-2.html
10. Arus kas dan resiko proyek
http://syariahcooperation.blogspot.co.id/2012/09/estimasi-arus-kas-dan-analisis-resiko.html
http://bocahfinance.blogspot.co.id/2016/10/capital-budgeting-cash-flow-estimation.html
11. Biaya modal
https://diahsulistiyanti.wordpress.com/2017/06/17/biaya-modal-pengertian-contoh-kasus-dan-
solusi/
12.
https://rumahsaraswati.co/konsep-biaya-modal-dan-perhitungannya/struktur modal dan leverage
dan kebijakan dividen
http://indahfarah1.blogspot.co.id/2016/11/leverage-struktur-modal-kebijakan.html
http://sitirachmamankeu1.blogspot.co.id/2016/11/bab8-leverage-struktur-modal-dan.html
13. Penelusuran yang terkait dengan modal saham dan peranan bank investasi, utang jangka
panjang pembiayaan campuran dan merger divestasi perusahaan induk dan leverage
buyouts
https://id.talkingofmoney.com/evaluating-company-s-capital-structure
14. Analisa kesehatan dan prediksi kebangkutan badan usaha milik swasta (bums) dan badan
usaha milik Negara (bumn) dan cara mengatasinya secara umuBadan Usaha Milik Swasta
(BUMS) – Fungsi, Ciri-Ciri dan Bentuk BUMS
https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/bums/badan-usaha-milik-swasta
https://hidupsimpel.com/macam-macam-badan-usaha/
56
Jawaban Uas
1 .ANALISIS BUNGA Pengertian Bunga dan Tingkat Bunga Bunga atau interest dari sisi
permintaan adalah biaya atas pinjaman dan di sisi penawaran merupakan pendapatan atas
pemberian kredit. Bunga menurut pengertian pertama adalah jumlah uang yang dibayarkan
sebagai imbalan atas pengguanaan uang yang diupinjam tersebut. Jadi bunga disini lebih
merupakan sebagai sewa atau harga dari uang. Sedangkan dari sisi penawaran supply side,
pemilik dana akan menggunakan atau mengalokasikan dananya pada jenis investasi yang
menjanjikan pembayaran bunga yang lebih tinggi. Dari pengertian bunga tersebut maka, tingkat
bunga atau interest rate adalah rasio antara jumlah bunga dengan jumlah dana yang dipinjamkan.
Penetuan Tingkat Bunga Tingkat bunga mempengaruhi jumlah dana yang ingin dipinjam oleh
debitur dan jumlah dana yang akan dipinjamkan pemilik dana atau kreditur. Kegiatan pinjam
meminjam ini mempengaruhi tingkat bunga. Suatu keadaan dimana jumlah dana yang
ditawarkan sama dengan jumlah dana yang akan dipinjam maka, tingkat bunga dalam keadaan
equilibrium. Pada kenyataannya, tingkat bunga akan secara tetap mengalami perubahan, turun-
naik mencari posisi equilibrium baru. Ada pun faktor yang dapat menyebabkan terjadinya
peralihan dan perubahan terhadap jumlah pinjaman dan kredit yang diberikan adalah
autonomous investment, overnment spending, dan monetary policy. Disamping itu perkiraan
inflasi juga akan menjadi faktor yang cukup dominan dalam pembentukan gerakan-gerakan
tingkat bunga. Kegiatan transaksi pinjam meminjam terjadi dari dalam pasar keuangan (financial
market) keselurahan dana yang dipinjamkan (lending) mencerminkan sisi penawaran dana dari
pasar, sedangkan keseluruhan pinjaman (borowing) merupakan refleksi dari sisi permintaan.
Harga dari dana dipasar uang meruopakan tingkat bunga. Tingkat bunga ini merupakan faktor
harga yang menyebabkan penawaran dan permintaan dana ke posisi equilibrium. Apabila
penawaran melebihi permintaan artinya jumlah dana yang akan dipinjamkan lebih besar dari
pada jumlah yang akan dipinjam, tingkat bunga akan berada diatas equilibrium dan kekuatan
pasar akan turun. Menurut filosofi dari teori keynesian mengenai tingkat bunga ini adalah tingkat
bunga ditentukan oleh interaksi dari penawaran dan permintaan uang. Permintaan uang berjalan
berlawanan arah dengan tingkat bunga, karena orang akan memilih aset yang likuid dalam hal ini
uang merupakan aset yang likuid. Tingkat Bunga Nominal Dan Tingkat Bunga Riil Tingkat
bunga nominal adalah bunga yang dibayar sesuai dengan perjanjian (kontrak). Tingkat bunga riil
57
mencerminkan daya beli atau dengan kata lain merupakan refleksi atas tingkat pertukaran antara
barang dan jasa-jasa hari ini dengan barang dan jasa-jasa pada masa yang akan datang. Disuatu
negara yang tidak ada inflasi atau deflasi, tingkat bunga nominal sama dengan tingkat bunga riil.
Tingkat bunga nominal = real rate + expected rate of inflation Real rate of interest = nominal rete
– expected rate of inflation Real rate positif akan terjadi apabila nominal rate lebih tinggi dari
tingkat inflasi yang sebenarnya terjadi. Sedangkan real rate negatif terjadi apabila tingkat bunga
nominal lebih rendah dari tingkat inflasi. Pengaruh Inflasi Permintaan Dan Penawaran Uang
Apabila pihak yang membutuhkan dana (demander) memperkirakan tingkat inflasi akan naik
mencapai 10% maka kurva pemintaan akan bergerak ke atas. Sekiranya pemilik dana (suplier)
memiliki perkiraan tingkat inflasi yang sama, maka kurva penawaran akan beralih naik sebesar
10%. Perubahan Tingkat Bunga Salah satu sifat bunga adalah sangat mudah berubah-ubah
(turun-naik) fluktuasi ini sering terjadi dalam kurun waktu yang singkat terutama tingkat bunga
jangka pendek. Meskipun tingkat bunga jangka panjang relatif kurang berfluktuasi dibandingkan
dengan tingkat bunga jangka pendek, keduanya cenderung bergerak naik dan turun dalam waktu
yang sama. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan tingkat bunga antara lain:
a. Perkiraan tingkat inflasi b. Adanya pergeseran dalam sisi penawaran dan permintaan c.
Pendapatan agregat.
Pada periode tahun lain, pertumbuhan yang normal tidak terjadi, perusahaan mengalami
kesulitan dalam menjual semua barang dan jasa yang di tawarkan sehingga mengurangi jumlah
produksi. Pekerja diberhentikan, tingkat pengangguran bertambah dan pabrik tidak dapat
beroperasi. Ketika perekonomian memproduksi barang dan jasa dalam jumlah yang lebih sedikit,
PDB riil dan ukuran-ukuran pendapatan lainnya juga menurun. Periode saat terjadinya
penurunan pendapatan dan peningkatan angka pengangguran ini jika tidak terlalu parah disebut
dengan resesi, dan jika sangat parah disebut dengan depresiasi – stres dimana tidak bisa
membedakan yang baik dan buruk.
Jawabannya : memilih flukulasi jangka pendek
Alesan nya
Semua analisis saling berhubungan dengan dikotomi klasik dan netralitas keuangan. Sebagian
besar ekonom percaya bahwa teori klasik menjelaskan dunia dalam jangka panjang, tetapi tidak
dalam jangka pendek. Setelah melewati suatu periode yang berlangsung selamabeberapa tahun,
perubahan-perubahan dalm jumlah uang yang beredar memengaruhi harga dan variabel nominal
58
lain, tetapi tidak memengaruhi PDB riil, pengangguran.atau variabel riil lainnya. Akan tetapi,
ketika mempelajari perubahan ekonomi dari tahun ke tahun, asumsi netralitas keuangan tidak
sesuai. Kebanyak ekonom percaya bahwa, dalam jangka pendek, v riabel riil dan variabel
nominal berhubungan dengan erat.
2 . Kebenaran nya bahwa
Working Capital (Modal Kerja) : Modal yg digunakan tuk membiayai operasional persh. Sehari-
hari. Terutama yg memiliki jangka waktu pendek Dapat juga diartikan : Seluruh aktiva lancar yg
dimiliki suatu persh. Atau stlh aktiva lancar dikurangi hutang lancar.
Penjelasan
1. Modal kerja dibagi 3 macam :
 Konsep Kuantitatif
 Konsep Kualitatif
 Konsep Fungsional
2. Jenis Modal Kerja :
 Gross Working Capital
 Net Working Capital
3. Pentingnya Manajemen Modal Kerja:
 Memenuhi kebutuhan likuiditas
 Memenuhi kewajiban yg segera hrs dibayar
 Memungkinkan persh memiliki persediaan
 Memungkinkan persh tuk memperoleh tambahan dana
 Memungkinkan persh memberikan syarat kredit
4. Faktor2 yg mempengaruhi modal kerja sangat tergantung :
 Jenis persh
 Syarat kredit
 Waktu produksi dantingkat perputaran persediaan
59
5. Tujuan Manajemen Modal Kerja :
M K tuk memenuhi kebutuhan likuiditas persh MD punya kemampuan memenuhi kewajiban
persh pada waktunya Memungkinkan persh punya persediaan yg cukup Memungkinkan
persh tuk memperoleh tambahan dana Memungkinkan persh tuk memberikan syarat kredit yg
menarik Memaksimalkan aktiva tetap Modal kerja merupakan aktiva atau asset yang
diperlukan perusahaan untuk menyelenggarakan kegiatan operasional sehari-hari yang
selalu berputar dalam periode tertentu. Modal kerja dibagi menjadi:
a) Modal kerja permanent (permanent working capital) Modal kerja ini harus selalu ada pada
perusahaan agar dapat berfungsi dengan baik
b) Modal kerja variable (variable working capital) Modal kerja ini jumlahnya berubah-ubah
sesuai dengan perubahan keadaan dalam satu periode. Untuk itu, dikenal dengan istilah
modal kerja seasonal dan darurat. Manajemen modal kerja Dalam hal investasi, modal kerja
terkait dengan berapa jumlah uang yang harus diinvestasikan pada CA dibandingkan dengan
FA Konsep ini terkait dengan trade off antara profitabilitas dan likuiditas atau risiko. Dalam
pengertian lain, tujuan manajemen modal kerja adalah mengelola CA dan CL sehingga
jumlah net working capital yang positif dapat dipertahankan. Makin besar CA dibandingkan
CL, makin likuid perusahaan karena CA adalah sumber penerimaan kas, sementara CL
adalah sumber pengeluaran kas.Investasi pada modal kerja bertambah jika:
a) Berkurangnya investasi pada FA (misalnya penjualan FA) & masuk pada kas
b) Bertambahnya hutang jangka panjang
c) Bertambahnya laba setelah pajak yang diinvestasikan kembali Investasi pada modal kerja
berkurang jika:
a) Bertambahnya investasi pada FA
b) Berkurangnya hutang jangka panjang
c) Terjadi kerugian
d) Ada pembayaran deviden
Keputusan investasi pada modal kerja terkait dengan
a) Berapa besarnya kebutuhan modal kerja (aktifitas investasi) dana yang
diinvestasikan
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2

More Related Content

What's hot

RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1wid ya
 
Tugas 2 makalah manajemen keuangan
Tugas 2 makalah manajemen keuanganTugas 2 makalah manajemen keuangan
Tugas 2 makalah manajemen keuanganIis MutiaraSuci
 
Jawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iJawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iyalifadli98
 
Makalah manajemen keuangan 1
Makalah manajemen keuangan 1Makalah manajemen keuangan 1
Makalah manajemen keuangan 1muhamadkristiandi
 
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)Dudi Mulya Tasdik
 
Resume manajemen keuangan sebelum uas
Resume manajemen keuangan sebelum uasResume manajemen keuangan sebelum uas
Resume manajemen keuangan sebelum uasainamarsela
 
Makalah uas manajemen_keuangan[1]
Makalah uas manajemen_keuangan[1]Makalah uas manajemen_keuangan[1]
Makalah uas manajemen_keuangan[1]HulafahEnengSiti
 
01 aspek keuangan
01 aspek keuangan01 aspek keuangan
01 aspek keuanganstiemberau2
 
Resume I manajemen keuangan
Resume I manajemen keuanganResume I manajemen keuangan
Resume I manajemen keuanganLinggaadi15
 
Resume manajemen2
Resume manajemen2Resume manajemen2
Resume manajemen2ritaaja1
 

What's hot (19)

Resume uas 1
Resume uas 1Resume uas 1
Resume uas 1
 
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
 
Capital Budgeting
Capital BudgetingCapital Budgeting
Capital Budgeting
 
Tugas 2 makalah manajemen keuangan
Tugas 2 makalah manajemen keuanganTugas 2 makalah manajemen keuangan
Tugas 2 makalah manajemen keuangan
 
Makalah 2 putra
Makalah 2 putraMakalah 2 putra
Makalah 2 putra
 
Mku materi 2
Mku materi 2Mku materi 2
Mku materi 2
 
Jawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iJawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan i
 
Makalah manajemen keuangan 1
Makalah manajemen keuangan 1Makalah manajemen keuangan 1
Makalah manajemen keuangan 1
 
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
 
Resume materi uas
Resume materi uasResume materi uas
Resume materi uas
 
Jefry sebelum uts
Jefry sebelum utsJefry sebelum uts
Jefry sebelum uts
 
Resume manajemen keuangan sebelum uas
Resume manajemen keuangan sebelum uasResume manajemen keuangan sebelum uas
Resume manajemen keuangan sebelum uas
 
3. investasi dalam aktiva tetap
3. investasi dalam aktiva tetap3. investasi dalam aktiva tetap
3. investasi dalam aktiva tetap
 
Resume UAS
Resume UASResume UAS
Resume UAS
 
Tugas resum 2
Tugas resum 2Tugas resum 2
Tugas resum 2
 
Makalah uas manajemen_keuangan[1]
Makalah uas manajemen_keuangan[1]Makalah uas manajemen_keuangan[1]
Makalah uas manajemen_keuangan[1]
 
01 aspek keuangan
01 aspek keuangan01 aspek keuangan
01 aspek keuangan
 
Resume I manajemen keuangan
Resume I manajemen keuanganResume I manajemen keuangan
Resume I manajemen keuangan
 
Resume manajemen2
Resume manajemen2Resume manajemen2
Resume manajemen2
 

Similar to MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2

Makalah keuangan sebelum uas
Makalah keuangan sebelum uasMakalah keuangan sebelum uas
Makalah keuangan sebelum uasBaudin_Nurwahid
 
Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1
Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1
Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1Riasusanti874
 
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uasMuhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uastarmidi_saputra
 
MAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UASMAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UASlindaauli29
 
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)doni wijaya
 
Resume 2 manajemen keuangan
Resume 2 manajemen keuanganResume 2 manajemen keuangan
Resume 2 manajemen keuanganAnisa Anisa
 
Tugas uas miftahul hadi
Tugas uas miftahul hadiTugas uas miftahul hadi
Tugas uas miftahul hadiMIFTAHULHADI7
 
Manajemen keuangan 2[1]
Manajemen keuangan 2[1]Manajemen keuangan 2[1]
Manajemen keuangan 2[1]erikkahfi
 
Manajemen keuangan UAS
Manajemen keuangan UASManajemen keuangan UAS
Manajemen keuangan UASerikkahfi
 
Politeknik Pratama Mulia Surakarta- Nurul Hamidah
Politeknik Pratama Mulia Surakarta- Nurul HamidahPoliteknik Pratama Mulia Surakarta- Nurul Hamidah
Politeknik Pratama Mulia Surakarta- Nurul Hamidahnurulhamidah3009
 
Bab i pembahasan (repaired)
Bab i pembahasan (repaired)Bab i pembahasan (repaired)
Bab i pembahasan (repaired)Ismayawati10
 
MAKALAH RESUME MKU MEI2018
MAKALAH RESUME MKU MEI2018MAKALAH RESUME MKU MEI2018
MAKALAH RESUME MKU MEI2018imashayatunnufus
 
MAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
MAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAHMAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
MAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAHSitiMursadahh
 
Aminullah assagaf p5 manj keu 2 (26 maret 2020)_versi 3
Aminullah assagaf p5 manj keu 2 (26 maret 2020)_versi 3Aminullah assagaf p5 manj keu 2 (26 maret 2020)_versi 3
Aminullah assagaf p5 manj keu 2 (26 maret 2020)_versi 3Aminullah Assagaf
 
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265Silvia290
 

Similar to MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2 (20)

P-14 PENGANGGARAN MODAL PRILAKU KEUANGAN.ppt
P-14 PENGANGGARAN MODAL PRILAKU KEUANGAN.pptP-14 PENGANGGARAN MODAL PRILAKU KEUANGAN.ppt
P-14 PENGANGGARAN MODAL PRILAKU KEUANGAN.ppt
 
Makalah manajemen 2
Makalah  manajemen 2Makalah  manajemen 2
Makalah manajemen 2
 
Makalah keuangan sebelum uas
Makalah keuangan sebelum uasMakalah keuangan sebelum uas
Makalah keuangan sebelum uas
 
Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1
Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1
Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1
 
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uasMuhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
 
Tugas 2 makalah manajemen keuangan
Tugas 2 makalah manajemen keuanganTugas 2 makalah manajemen keuangan
Tugas 2 makalah manajemen keuangan
 
MAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UASMAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UAS
 
Resume uas 1
Resume uas 1Resume uas 1
Resume uas 1
 
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
 
Resume 2 manajemen keuangan
Resume 2 manajemen keuanganResume 2 manajemen keuangan
Resume 2 manajemen keuangan
 
Tugas uas miftahul hadi
Tugas uas miftahul hadiTugas uas miftahul hadi
Tugas uas miftahul hadi
 
Manajemen keuangan 2[1]
Manajemen keuangan 2[1]Manajemen keuangan 2[1]
Manajemen keuangan 2[1]
 
Manajemen keuangan UAS
Manajemen keuangan UASManajemen keuangan UAS
Manajemen keuangan UAS
 
Politeknik Pratama Mulia Surakarta- Nurul Hamidah
Politeknik Pratama Mulia Surakarta- Nurul HamidahPoliteknik Pratama Mulia Surakarta- Nurul Hamidah
Politeknik Pratama Mulia Surakarta- Nurul Hamidah
 
Bab i pembahasan (repaired)
Bab i pembahasan (repaired)Bab i pembahasan (repaired)
Bab i pembahasan (repaired)
 
MAKALAH RESUME MKU MEI2018
MAKALAH RESUME MKU MEI2018MAKALAH RESUME MKU MEI2018
MAKALAH RESUME MKU MEI2018
 
Makalah Manajemen Keuangan 2
Makalah Manajemen Keuangan 2Makalah Manajemen Keuangan 2
Makalah Manajemen Keuangan 2
 
MAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
MAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAHMAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
MAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
 
Aminullah assagaf p5 manj keu 2 (26 maret 2020)_versi 3
Aminullah assagaf p5 manj keu 2 (26 maret 2020)_versi 3Aminullah assagaf p5 manj keu 2 (26 maret 2020)_versi 3
Aminullah assagaf p5 manj keu 2 (26 maret 2020)_versi 3
 
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
 

Recently uploaded

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 

Recently uploaded (20)

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 

MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2

  • 1. 1 MAKALAH UAS Disusun Untuk Melengkapi Tugas dalam Mata Kuliah Manajemen Keuangan Dosen Pengampu : Ade Fauji,SE, MM Nama : Ayu Ruby Asti Nim : 11011700466 Kelas : 2 T. MA Ruang : B.1.2 2 T - MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BINA BANGSA BANTEN (UNIBA) TAHUN 2018
  • 2. 2 Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai.Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para audiens, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya,saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Serang, Mei 2018 Ayu Ruby Asti
  • 3. 3 DAFTAR ISI Kata pengantar …................................................................................................................ Daftar isi …………………………………………………………………………………. Pembahasan ……………………………………………………………………………… Jawaban uas……………………………………………………………………………….
  • 4. 4 Bab II Pembahasan 9. Teknik Penganggaran Modal Dalam operasional sebuah perusahaan, perusahaan akan melakukan investasi dalam aktiva tetap dengan harapan untuk mendapatkan kembali dana yang diinvestasikan tersebut seperti pada aktiva lancar. Penganggaran modal atau capital budgeting merupakan keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan terkait dana dimana jangka waktu pengembalian dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Sedangkan capital asset merupakan aset yang dimiliki sebuah perusahaan dengan masa pemanfaatan lebih dari satu tahun. Pada umumnya biaya yang dikeluarkan untuk mengelola aset ini sangat besar, sehingga teknik penganggaran modal mutlak diperlukan. Salah satu contoh dari capital budgeting adalah pengeluaran dana untuk aktiva tetap seperti bangunan, tanah, peralatan, dan mesin. Penganggaran modal menjabarkan rencana jangka panjang dalam hal mendanai proyek besar untuk jangka panjang. Capital budgeting ini berfungsi untuk mengidentifikasi investasi yang potensial. Jika sudah ditemukan, maka teknik ini dapat diterapkan untuk menentukan pilihan investasi. Setelah memilih investasi, lalu dilakukan audit pada saat pelaksanaannya. Pada umumnya, proyek menggunakan penganggaran modal sebagai dasar untuk mengambil keputusan investasinya, seperti mengganti mesin produksi atau mengganti sistem pembuangan limbah pabrik. Keputusan dalam penganggaran modal akan memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap kesehatan keuangan perusahaan dalam waktu jangka panjang. Sebuah proyek yang dibuat berdasarkan pada keputusan penganggaran modal akan dapat berjalan lancar dan akan mendorong pemasukan perusahaan jangka panjang. Namun sebaliknya, penggangaran modal yang tidak tepat akan mengakibatkan proyek perusahaan mengalami kerugian atau kebangkrutan. Selain itu, keputusan penganggaran modal juga dapat digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan seperti jenis barang atau jasa apa yang akan dibuat ? Bagaimana menjualnya pada pelanggan ? Bagaimana menjualnya ke pasar ? Pada prinsipnya penganggaran modal memiliki arti yang sangat penting dalam hal: 1. Pengangaran modal merupakan keputusan jangka panjang. 2. Dalam melakukan investasi dibutuhkan dana yang besar.
  • 5. 5 A. ALIRAN KAS (CASHFLOW) Cara penilaian unsur investasi di dasarkan pada aliran kas cashflow dan bukan berdasarkan laba yang dilaporkan oleh Neraca dan Rugi Laba. Untuk menghasilkan keuntungan tambahan, kita harus memiliki kas untuk ditanam kembali, padahal keuntungan yang dilaporkan oleh neraca belum tentuberbentuk kas setiap usulpengeluaran modal/capital expenditure. Terdapat dua jenis cash flow yaitu:  Aliran kas keluar netto/net outflow of cash yang diperlukan untuk investasi baru.  Aliran kas masuk netto yaitu hasil dari investasi tersebut net cash proceeds.  Cash flow adalah konsep penting dalam Capital Budgeting. Pendekatan akuntansi tidak dapat digunakan dalam membuat keputusan untuk melakukan investasi dengan alasan :  Menghitung pengaruh pajak  Menghitung earning per share dimasa yang akan datang. B. Estimasi Arus Kas ( Cash flow Estimation) Arus kas adalah pengeluaran untuk investasi dan arus kas masuk bersih setiap tahun setelah proyek beroperasi atau dijalankan. Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan sangat berguna bagi beberapa pihak terutama managemen, adalah antara lain :  Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan rencana keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan perubahan kas.  Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan datang dan memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.  Membantu menager untuk mengambil keputusan kebijakan financial.  Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar kredit yang diberikan kepadanya. b. Teknik Penganggaran Modal  Payback Period
  • 6. 6 Payback period adalah periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi yang menggunakan aliran cash netto/proceed. Waktu yang diperlukan agar dana yang ditanam pada suatu investasi dapat diperoleh kembali seluruhnya. Rumus yang dapat digunakan adalah sebagai berikut : Payback Period = Outlay x 1 tahun / Proceed Dimana : Outlay = Jumlah uang yang dikeluarkan atau investasi Proceed = Jumlah uang yang ditenima Kelemahan dan Keuntungan Metode Payback Period : Keuntungan :  Menggunakan arus kas.  Mudah dihitung.  Dapat digunakan sebagai alat penyeleksi awal. Kelemahan :  Metode ini mengabaikan penerimaan investasi (proceed) sesudah Payback Period, hanya mengukur kecepatan kembalinya dana. c. Net Present Value Net Present Value adalah selisih Present Value dari keseluruhan Proceed dengan Present Value dari keseluruhan investasi. 1. Bila present value proceed lebih besar atau sama dengan present value investasi maka usul investasi diterima. 2. Bila present value proceed lebih kecil present value investasi maka usul investasi ditolak. Rumus yang dapat digunakan adalah : Dimana: CF = Cashf low = Proceeds = jumlah uang yang diterima i = Tingkat Bunga n = Periode Waktu lo = Nilai lnvestasi awal ( tahun 0)
  • 7. 7  Profitability Index Merupakan metode perhitungan kelayakan investasi yang membagi antara Present Value dari Proceeds dengan Present Value dari Outlays. Bila hasilnya Iebih besar dari 1 maka investasi diterima. Bila hasilnya kurang dari 1, maka investasi ditolak. Rumus yang digunakan adalah : Profitability Index = PV Proceeds / PV Outlays Dimana : PV = Present Value Outlay = Jumlah uang yang dikeluarkan atau investasi Proceeds = Jumlah uang yang diterima  Internal Rate of Return (IRR) Pada dasarnya metode ini sama dengan metode present value, perbedaanya adalah dalam present value tarif kembalian sudah ditentukan lebih dahulu, sedangkan dalam Internal Rate of Return justru tarif kembalian yang dihitung sebagi dasar untuk menerima atau menolak suatu usulan investasi. Penentuan tarif kembalian dilakukan dengan metode trial and error, dengan cara sebagai berikut; 1. Mencari nilai tunai aliran kas masuk bersih pada tarif kembalian yang dipilih secara sembarang di atas atau dibawah tarif kembalian investasi yang diharapkan. 2. Mengiterpolasikan kedua tarif kembalian tersebut untuk mendapatkan tarif kembalian sesungguhnya.. Rumus yang dapat digunakan dalam IRR adalah : = P1-C1(P2– P1 / C2 – C1) Dimana: P1 = nilai persentasi (i) yang menghasilkan NPV positif P2 = nilai persentasi (i) yang menghasilkan NPV negatif C1 = NPV positif C2 = NPV negatif
  • 8. 8  Risiko dan Keputusan Investasi Ada dua unsur yang selalu melekat pada setiap investasi, yaitu hasil (return) dan risiko (risk). Menurut Panji Anoraga dan Piji Pakarti, dalam melaksanakan investasi, seorang investor diharapkan memahami adanya beberapa risiko, sebagai berikut 1. Risiko finansial, yaitu risiko yang diterima investor akibat dari ketidakmampuan emiten (saham/obligasi) memenuhi kewajiban pembayaran dividen (bunga) serta pokok investasi. 2. Risiko pasar, yaitu akibat menurunnya harga pasar substansial baik keeseluruhan saham maupun saham tertentu akibat tingkat inflasi ekonomi, keuangan negara, perubahan manajemen perusahaan, atau kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi 3. Risiko psikologis, yiatu risiko bagi investor yang bertindak secara emosional dalam menghadapi perubahan harga saham berdasarkan optimisme dan pesimisme yang dapat mengakibatkan kenaikan dan penurunan harga saham. Keputusan investasi mempunyai dimensi waktu jangka panjang, sehingga keputusan yang akan diambil harus dipertimbangkan dengan baik, karena mempunyai konsekuensi berjangka panjang pula. Keputusan investasi sering disebut sebagai capital budgeting yakni keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana yang jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi satu tahun. Perencanaan terhadap keputusan investasi ini sangat penting karena beberapa hal : (Sutrisno, 2007: 121-122) a. Dana yang dikeluarkan untuk keperluan investasi sangat besar, dan jumlah dana yang besar tersebut tidak bisa diperoleh kembali dalam jangka pendek atau diperoleh sekaligus. b. Dana yang dikeluarkan akan terikat dalam jangka panjang, sehingga perusahaan harus menunggu selama jangka cukup lama untuk memperoleh dana tersebut c. Keputusan investasi menyangkut harapan terhadap hasil keuntungan di masa yang akan datang. Kesalahan dalam mengadakan peramalan akan dapat mengakibatkan terjadinya over atau under investment, yang akhirnya akan merugikan perusahaan d. Keputusan investasi jangka berjangka panjang, sehingga kesalahan dalam pengambilan keputusan akan mempunyai akibat yang panjang dan berat, serta kesalahan dalam keputusan ini tidak dapat diperbaiki tanpa adanya kerugian yang besar.
  • 9. 9 10. PengertianAliran Kas Aliran kas merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.1[1]  Mengestimasikan Arus Kas Langkah yang paling penting dan paling sulit dalam penganggaran modal adalah mengestimasikan arus kas suatu proyek yaitu pengeluaran investasi dan arus kas masuk bersih per tahun setelah suatu proyek dijalankan. Banyak variabel yang terdapat di dalamnya, dan banyak individu dan departemen yang berpartisipasi dalam proses ini. Sangat sulit untuk meramalkan secara akurat biaya-biaya dan pendapatan terkait dengan suatu proyek yang besar dan kompleks, sehingga kesalahan dalam peramalan kadang kala dapat menjadi sangat besar.  Beberapa fungsi staf keuangan dalam proses peramalan, yaitu: 1. Mendapatkan informasi dari berbagai departemen, misalnya produksi dan pemasaran. 2. Memastikan bahwa semua orang yang terlibat dalam peramalan menggunakan seperangkat asumsi perekonomian yang konsisten. 3. Memastikan bahwa tidak terjadi bias yang inheren di dalam peramalan. Hal yang terakhir di atas sangatlah penting karena para manajer sering kali terlibat secara emosional dengan proyek kesayangan mereka dan menumbuhkan penyakit “rasa membangun kerajaan” di mana keduanya dapat mengarah pada terjadinya bias-bias di dalam peramalan arus kas yang membuat proyek yang buruk terlihat bagus di atas kertas.  Mengidentifikasi Arus Kas yang Relevan Arus kas relevan bagi suatu proyek adalah tambahan arus kas bebas yang diharapkan perusahaan jika melaksanakan proyek tersebut, yaitu arus kas yang di luar yang diharapkan perusahaan apabila tidak menjalankan proyek tersebut. Arus kas relevan juga merupakan
  • 10. 10 arus kas tertentu yang harus diprhitungkan dalam pengambilan keputusan penganggaran modal. Langkah awal dari setiap analisis penganggaran modal adalah mengidentifikasikan arus kas relevan. Yang diartikan sebagai serangkaian arus kas yang spesifik yang harus diperhitungkan dalam pengambilan keputusan. Ada dua peraturan yang penting untuk membantu menghindari kesalahan mengestimasikan anggaran, yaitu: 1. Keputusan penganggaran modal harus didasarkan atas arus kas, bukan laba akuntansi. 2. Hanya penambahan arus kas saja yang relevan. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat beberapa arus kas relevan di bawah ini:  Arus kas proyek Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok yaitu: a. Aliran kas awal merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan, dan sebagainya. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar. b. Aliran kas operasional merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek, seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk dan aliran kas keluar. c. Aliran kas akhir merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek, seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.2[2] Sebagai catatan bahwa nilai sbuah perusahaan akan tergantung pada arus kas bebasnya, demikian pula nilai suatu proyek dan memahami arus kas proyek berbeda dari laba akuntansi.  Biaya aktiva tetap Setiap proyek membutuhkan aktiva, dan pembelian aktiva menggambarkan arus kas negatif karena pada suatu proyek seluruh biaya aktiva tetap merupakan arus kas relevan termasuk biaya pengiriman dan biaya pemasangannya.
  • 11. 11  Beban nonkas Karena depresiasi melindungi laba terhadap pajak maka meliki dampak pada arus kas meskipun depresiasi itu sendiri bukanlah suatu arus kas. Karenanya, depresiasi harus ditambahkan kepada laba bersih ketika kita menghitung estimasi arus kas suatu proyek.  Perubahan dalam modal kerja operasi bersih Perubahan dalam modal kerja operasi bersih yaitu peningkatan aktiva lancar yang dihasilkan dari proyek baru dikurangi dengan peningkatan utang dagang dan akrual scara spontan. Jika perubahannya positif, sebagaimana biasanya terjadi dalam proyek ekspansi, maka pendanaan tambahan, diluar biaya perolehan aktiva tetap, masih akan dibutuhkan.  Pembayaran bunga tidak dipehitungkan dalam arus kas proyek Pada proses diskonto ini mengurangi arus kas untuk biaya modal proyek. Jika pembayaran bunga terlebih dahulu dikurangkan dan hasilnya kemudian didiskontokan akan menyebabkan biaya modal dihitung dua kali.  Arus kas proyek adalah arus kas yang tersedia bagi seluruh investor, pemegang obligasi dan juga pemegang saham, jadi pembayaran bunga tidak dikurangkan. 1. Arus kas tambahan Arus kas tambahan adalah arus kas bersih yang dapat berhubungan dengan suatu proyek investasi. Ada tiga masalah khusus dalam menentukan arus kas tambahan, yaitu: 2. Biaya tertanam Biaya tertanam adalah pengeluaran kas yang telah terjadi dan tidak dapat diperoleh kembali, tanpa melihat apakah proyek tersebut diterima atau ditolak. Karena biaya tertanam bukanlah biaya tambahan, maka biaya ini tidak boleh dimasukkan ke dalam analisis. 3. Biaya kesempatan Biaya kesempatan adalah pengembalian dari alternatif terbaik penggunaan sebuah aktiva, atau tingkat pengembalian tertinggi yang tidak akan diperoleh jika sejumlah dana diinvestasikan pada suatu proyek tertentu. 4. Pengaruh pada bagian lain dari proyek tertentu (eksternalitas)
  • 12. 12 Eksternalitas yaitu pengaruh yang dimiliki proyek terhadap arus kas bagian- bagian lain dari perusahaan. Oleh karena itu, laba tambahan yang pada kenyataannya akan masuk kekantor pusat atau kantor cabangnya. Jadi tidak boleh diperhitungkan sebagai laba tambahan dalam pengambilan keputusan penganggaran modal. Kanibalisasi terjadi apabila pengenalan sebuah produk baru mengakibatkan penjualan produk yang sudah ada mengalami penurunan. Biasanya perusahaan tidak ingin menganibalisasi produk yang sudah ada, tetapi sering kali jika perusahaan tersebut tidak melakukannya, perusahaan lain akan melakukannya. 5. Penentuan waktu arus kas Penentuan waktu arus kas harus diperhitungkan secara tepat agar kita dapat mengetahui kapan di dalam satu periode pemasukan atau pengeluaran kas terjadi.  Mengevaluasi Proyek Penganggaran Modal Arus kas tambahan sangat dipengaruhi oleh apakah proyek ini merupakan suatu proyek ekspansi baru atau proyek pengganti 1. Proyek ekspansi baru yaitu suatu proyek di mana perusahaan berinvestasi pada aktiva baru untuk meningkatkan penjualan. Jadi arus kas tambahan hanya berupa arus kas masuk dan arus kas keluar dari proyek. Oleh karena itu, perusahaan hanya membandingkan bagaimana nilai yang ada dengan tanpa proyek yang diusulkan. 2. Proyek pengganti yaitu suatu proyek yang menggantikan sebuah aktiva yang ada dengan aktiva yang baru. Jadi arus kas tambahan berupa tambahan pemasukan dan pengeluaran yang terjadi dari investasi pada aktiva yang baru. Maka perusahaan membandingkan antara nilai yang terjadi jika membeli aktiva yang barudan nilai jika tetap menggunakan aktiva yang sudah ada sebelumnya. Dalam setiap kasus, arus kas umumnya memperhitungkan hal-hal berikut: a. Pengeluaran investasi awal b. Arus kas operasi selama umur proyek c. Arus kas tahun terakhir Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga, yaitu:
  • 13. 13 Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat. Ketiga, capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan atau perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang3[3] Ada beberapa langkah dalam menyusun arus kas, yaitu: a. Menentukan minimum kas b. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran c. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga. d. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final. e. Mengambil keputusan Setelah melakukan analisis melalui langkah-langkah yang ada di atas, menunjukkan bahwa proyek ini mengembalikan dana yang diinvestasikan dalam waktu tertentu. Maka melalui analisis ini melahinkan keputusan apakah proyek ini dapat diterima atau tidak  Pengenalan Analisis Risiko Setelah arus kas kita ketahui selanjutnya kita akan menganalisis risiko yang kemungkinan akan kita hadapi lalu membandingkan apakah keuntungan yang akan didapat sebanding dengan risikonya. Ada tiga jenis risiko yang berbeda, yaitu risiko berdiri sendiri, risiko perusahaan dan risiko pasar. Mengingat tujuan utama perusahaan adalah untuk mamaksimalkan nilai bagi pemegang saham, dan ini sangat berpengaruh terhadap para pemegang saham. Karena para pemegang saham umumnya terdiversifikasi, maka ukuran risiko yang paling relevan adalah risiko pasar. Risiko perusahaan juga penting karena tiga alasan: 1. Pemegang saham yang tidak terdiversifikasi.
  • 14. 14 2. Studi empiris determinan tingkat pengembalian yang diminta (k) biasanya menunjukkan bahwa risiko perusahaan sama-sama memengaruhi harga saham. 3. Stabilitas perusahaan sangat penting bagi para manajer, karyawan, pelanggan, pemasok, dan kreditor, dan juga bagi masyarakat di mana perusahaan beroperasi.  Teknik Untuk Mengukur Risiko Berdiri Sendiri a. Analisis sensitivitas Analisis sensitivitas adalah suatu tekhnik analisis resiko dimana variabel utama diganti satu per satu dan hasil perubahan NPVnya diamati. Dalam analisis sensitivitas, tiap variabel diubah beberapa poin persentase lebih besar dan lebih kecil daripada nilai yang diharapkan, sementara variabel lainnya tetap konstan. NPV kasus dasar merupakan nilai NPV ketika penjualan dan variabel input lainnya ditentukan sama dengan nilai yang paling mungkin terjadi (kasus dasar) b. Analisis Skenario Analisis Skenario menyediakan kebutuhan perluasan tersebut analisis ini kemungkinan dilakukannya perubahan pada variabel-variabel utama dan juga memungkinkan kita mengubah lebih dari satu variabel pada setiap penghitungan. Dalam suatu analisis skenario, seorang analisis keuangan akan memulai dengan kasus dasar lalu menanyakan kepada pihak pemasaran, produksi, dan menejer operasi lainnya untuk memberikan skenario kasus terburuk seperti penjualan unit yang rendah, harga jual yang rendah, biaya variabel yang tinggi dan sebagainya. Skenario kasus terbaik adalah analisis dimana seluruh variabel input dinyatakan dalam nilai yang paling baik yang dapat diramalkan dengan wajar. c. Simulasi Montecarlo Simulasi Montecarlo adalah tekhnik analisis resiko dimana kemungkinan kejadian yang terjadi dimasa yang akan datang disimulasikan dalam sebuah komputer, sehingga menghasilkan estimasi tingkat pengembalian dan indeks-indeks resiko. Menggabungkan Resiko Proyek Dan Struktur Modal Dalam Penganggaran Modal Penganggaran modal dapat mempengaruhi resiko pasar, resiko perusahaan, atau keduanya namun sangatlah sulit untuk mengukur kedua jenis resiko tersebut. Ada dua metode yang digunakan untuk memperitungkan resiko proyek ke dalam penganggaran modal, yaitu : 1. Pendekatan equivalen kepastian
  • 15. 15 Semua arus khas yang tidak diketahui dengan pasti dibuat skalanya, dan semakin beresiko arus khasnya, maka semakin rendah aquivalen kepastiannya. 2. Pendekatan Tingkat Diskunto yang disesuikan dengan resiko Tingkat diskunto yang digunakan pada aliran laba tertentu yang beresiko, semakin beresiko aliran laba proyek maka akan semakin tinggi tingkat diskontonya.  Analisis proyek Penganggaran modal dapat dianalisa menggunakan kalkulator atau dengan spreadsheet pada microsoft excel. Dibawah ini adalah langkah-langkah dalam menganalisis proyek: 1. Input Data 2. Depreciation Schedu 3. Salvage Value Calculations 4. Projected Cash Flow 5. Appraisal of the Proposed Project  Estimasi atas cash flow Arus Kas adalah kas bersih yang oh disinikeluar dan masuk ke dalam suatu perusahaan. Langkah yang paling penting dan sulit dalam penganggaran modal adalah mengestimasikan arus kas suatu proyek yaitu pengeluaran investasi dan arus kas masuk bersih pertahun setelah suatu proyek dijalankan. Sangat sulit untuk meramalkan secara akurat biaya-biaya dan pendapatan terkait dengan suatu proyek yang besar dan kompleks, sehingga kesalahan dalam peramalan kadang kala dapat menjadi sangat besar. Beberapa hal yang diperlukan dalam proses peramalan, yaitu : 1. Mengumpulkan informasi dari berbagai departemen 2. Memastikan bahwa semua yang terlibat pada peramalan yang menggunakan asumsi ekonomis yang konsisten 3. Memastikan bahwa ramalannya tidak bias.
  • 16. 16 11. BIAYA MODAL  Pengertian Biaya Modal Biaya modal (Cost of Capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik yg berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, dan laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan. Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dana yang diperlukan.  Cost of Retained Earning Biaya modal yg terjadi jika laba ditahan (LD) digunakan untuk reinvestasi di perusahaan yng bersangkutan, biaya tersebut sebesar tingkat keuntungan investasi (rate of return) yang diisyaratkan diterima oleh para investor. Jika ”LD” diinvestasikan pada perusahaan lain akan memproleh keuntungan yang besarnya sama dg keuntungan jika perusahaan reinvestasi sendiri ”LD” tsb. a. Biaya modal dihitung berdasarkan biaya untuk masing-masing sumber dana (biaya modal individual). b. Namun, jika perusahaan menggunakan beberapa sumber modal maka biaya modal yang dihitung adalah biaya modal rata-rata tertimbang dari seluruh modal yang digunakan. c. Biaya modal rata-rata tertimbang ini disebut dengan ”weight average cost of capital” (WACC). d. Konsep biaya modal erat kaitannya dg konsep tingkat keuntungan yg disyaratkan (required rate of return) yg dapat dilihat dari 2 sisi yaitu investor & perusahaan. e. Tinggi rendahnya required rate f. Sisi investor, of return mrp tingkat keuntungan (rate of return) yg mencerminkan tingkat risiko dari aktiva yang dimiliki.
  • 17. 17 g. Sisi perusahaan yg menggunakan dana (modal), besarnya required rate of return merupakan biaya modal (cost of capital) yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan modal tersebut.  Fungsi Biaya Modal Terkait dengan pajak yang dikenakan pada perusahaan. Biaya modal yang dikenakan pada modal pinjaman berbeda dengan biaya modal dari modal sendiri. Konsep perhitungan biaya modal didasarkan pada perhitungan : 1. Sebelum pajak (before tax basis) Perlu disesuaikan dulu dengan pajak sebelum dilakukan peritungan biaya modal rata-ratanya seperti obligasi. 2. setelah pajak (after tax basis) a. Sebagai Discount Rate Untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investasi yaitu dengan membandingkan tingkat keuntungan (rate of return) dari usulan investasi tersebut dengan biaya modalnya. Biaya modal di sini adalah biaya modal yang menyeluruh (overall cost of capital). Misalnya jika kita menggunakan metode Net Present Value atau Profitability Index untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investai, maka biaya modal berfungsi sebagai “discount rate” yang digunakan untuk menghitung nilai sekarang dari proceeds dan pengeluaran investasi. b. Jenis Biaya Modal 1. Biaya Modal Individual 2. Biaya Modal Hutang Jangka Pendek
  • 18. 18 Hutang jangka pendek (hutang lancar) mirip hutang yang jangka waktu pengembaliannya kurang dari 1 tahun, yang terdiri dari hutang perniagaan (trade account payable), hutang wesel & kredit jangka pendek dari bank. 3. Biaya Modal Hutang JK Panjang Pada dasarnya biaya penggunaan hutang jangka panjang (cost of debt) yang biasanya berasal dari obligasi (cost of bond). 4. Biaya Modal Saham Preferen (cost of preferred stock) Adalah biaya riil yang harus dibayar jika perusahaan menggunakan dana dengan menjual saham preferen. CPS diperhitungkan sebesar tingkat keuntungan yang disyaratkan (required rate of return) oleh investor pemegang saham preferen. Artinya tingkat keuntungan yang diharapkan oleh investor merupakan biaya yang harus ditanggung emiten. Biaya modal saham preferen mempunyai sifat campuran antara hutang dan saham biasa.  Mempunyai sifat hutang, karena saham preferen mengandung kewajiban tetap untuk memberikan pembayaran dividen secara periodik.  Memiliki sifat seperti saham biasa karena saham preferen mrp bukti kepemilikan perusahaan yg mengeluarkan saham preferen tersebut. Demikian pula ketika perusahaan terpaksa dilikuidasi, maka perusahaan pemegang saham preferen mempunyai hak sebelum pemegang saham biasa. Pembayaran dividen saham preferen dilakukan setelah pendapatan dikurangi pajak, sehingga biaya modal saham preferen tidak perlu lagi disesuaikan atau dikurangi dg pajak. 5. Biaya Modal Saham Biasa dan Laba Ditahan atau Biaya Modal Sendiri (equitas) Merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan yang memperoleh dana dengan menjual saham biasa atau menggunakan laba ditahan untuk investasi. Peruasahaan dapat membagikan laba setelah pajak yang diperoleh sebagai dividen atau menahannya dalam bentuk laba ditahan. Laba ditahan yang digunakan untuk investasi kembali tersebut perlu diperhitungkan biaya modalnya.
  • 19. 19 Untuk menghitung biaya ekuitas digunakan dua model pendekatan yaitu : 1. Model Diskonto Dividen (Dividend Discount Model) Menjelaskan biaya ekuitas mirip diskonto yang menyeimbangkan nilai sekarang dari keseluruhan dividen per lembar saham yang diharapkan di masa akan datang, sehingga biaya modal mirip faktor diskonto dari dividen yang ada. 2. Pendekatan CAPM (Capital Asset Pricing Model) Model CAPM mirip model penetapan biaya modal dengan menganalisis tingkat return saham yang terjadi. Besarnya tingkat return saham yang diharapkan oleh investor ini merupakan biaya modal yang harus dikeluarkan oleh emiten. 1. Model CAPM ini dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu: 2. Besarnya beta bunga bebas risiko 3. Risiko sistematis yg ditunjukkan oleh koefisien beta 4. Premium risiko pasar yang ditunjukkan oleh selisih antara return pasar dengan return saham  Biaya Modal Keseluruhan Biaya modal keseluruhan adalah biaya modal yg memperhitungkan seluruh biaya atas modal yang digunakan oleh perusahaan. Konsep biaya modal perusahaan secara keseluruhan (overall cost of capital) bermanfaat dalam penilaian usulan investasi jangka panjang. Misalnya, dalam menentukan proyek investasi yang harus diambil dapat ditentukan dengan membandingkan besarnya biaya modal yang harus dikeluarkan (cost of capital) dengan tingkat keuntungan yang diproleh dimasa datang. Untuk menetapkan biaya modal dari perusahaan secara keseluruhan perlu dihitung biaya modal rata-rata tertimbangnya (weighted average cost of capital atau WACC). Sebagai unsur penimbangnya adalah proporsi dana bagi setiap jenis atau sumber modal yang digunakan dalam investasi proyek tersebut.
  • 20. 20 Faktor yang mempengaruhi WACC 1. Kondisi pasar. 2. Struktur Modal perusahaan dan dividend policy. 3. Kebijakan Investasi. Perusahaan dengan proyek yang lebih berisiko umumnya memiliki WACC yang lebih tinggi.  Pentingnya Biaya Modal Kebutuhan dana investasi suatu perusahaan dapat dipenuhi dari hasil operasional perusahaan ,modal sendiri ( dana dari pemilik) atau melalui penarikan pinjaman dari pihak lain /hutang. Dalam suatu investasi, biaya yang timbul akibat penarikan pinjaman merupakan biaya modal dan perlu diperhitungkan dalam keputusan investasi.biaya Modal ( Cost Of Capital) merupakan semua biaya yang secara riil dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka mendapatkan sumber dana. Biaya Modal = Biaya Riil X 100% Penerimaan Kas Bersih  Biaya Modal Saham Biasa Saham biasa merupakan surat bukti kepemilikan perusahaan yang tidak mempunyai ak- hak istimewa seperti Saham Preferen. Deviden Saham biasa akan dibayarkan apabila perusahaan memperoleh Laba, akan tetapi jika perusahaan rugi, maka deviden tidak dibagikan. Oleh karena, deviden dibayarkan jika perusahaan memperoleh laba maka diharapkan ada pertumbuhan deviden dari tahun ke tahun . Hal tersebut berarti terdapat harapan peningkatan laba dari tahun ke tahun.  Apa itu Biaya Modal? Biaya modal atau cost of capital merepresentasikan biaya yang sebenarnya dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh pendanaan. Sumber pendanaannya sendiri dapat berasal dari 2 jenis sumber, yaitu
  • 21. 21 1. Ekuitas/Equity berupa: a. saham biasa (common stock), b. saham preferen (preferred stock), c. laba ditahan (retained earnings). 2. Debt/Hutang jangka panjang, misalnya obligasi atau pinjaman bank jangka panjang Secara umum, perhitungan biaya modal (cost of capital) ini dapat dihitung dengan cara menjumlahkan biaya ekuitas/equity (cost of equity) dan biaya hutang (cost of debt). Dari konsep tersebut, jelas bahwa nilai dari biaya modal ini juga berhubungan erat dengan struktur modal perusahaan, yakni proposi jumlah ekuitas/equity dan proporsi jumlah hutang/debt yang dimiliki perusahaan. Ketika kita mempertimbangkan proposi equity dan proporsi hutang/debt, maka biaya modal ini dikenal juga dengan istilah Weighted Average Cost of Capital (WACC) atau Biaya kapital rata-rata tertimbang, dengan cara perhitungan sebagai berikut: [(Proporsi hutang x Biaya Hutang)*(1 – %Pajak)] + [Proporsi Equity x Biaya Equity]  Apa Kegunaan Perhitungan Biaya Modal? Biaya modal merupakan konsep yang sangat penting dalam manajemen keuangan. Pada prakteknya seringkali biaya modal atau cost of capital digunakan sebagai discount rate perusahaan. Discount rate sendiri digunakan untuk menghitung nilai perusahaan (valuasi
  • 22. 22 perusahaan) dan untuk menentukan apakah suatu proyek atau aktivitas perusahaan layak dijalankan atau tidak (valuasi proyek/analisis kelayakan investasi). Jika investasi atau aktivitas perusahaan memberikan tingkat pengembalian (IRR) lebih besar dari biaya modal/cost of capital berarti investasi atau aktivitas tersebut memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Sebaliknya, jika ternyata tingkat pengembaliannya lebih kecil dari biaya modalnya, maka investasi atau aktivitas tersebut justru akan mengurangi nilai perusahaan.  Contoh Sederhana untuk Perhitungan Biaya Modal: Arif berkeinginan untuk membuka café ; setelah dihitung, Arif membutuhkan dana /modal sebesar 30 juta. Setelah berusaha, Arif mendapatkan dana tersebut dari 2 sumber: 1. Investasi dari teman baiknya, namanya Udin. Ketika ditawarkan untuk berinvestasi, Udin mempertimbangkan untuk mendepositokan uangnya di bank. Bunga yang didapatkan jika Udin mendepositoka uang nya adalah sebesar 5% per tahun; oleh karena itu, Arif menyepakati akan memberikan tingkat pengembalian yang lebih besar dari bunga deposito, yaitu senilai 10% jika Udin mau berinvestasi pada café milik Arif. Akhirnya Udin setuju untuk mengivestasikan uangnya sebesar 20 juta dengan syarat tingkat pengembalian `10%. 2. Sumber dana yang kedua didapatkan melalui pinjaman Bank. Arif berhasil mendapatkan pinjaman senilai 10 juta dengan bunga pinjaman sebesar 7% untuk pengembalian 6 tahun. Setelah mendapatkan semua modal yang dibutuhkan, Arif mendaftarkan usaha miliknya ke dinas pelayanan pajak di kotanya. Ketika itu Arif mendapatkan informasi bahwa pihak pemerintah menetapkan pajak perusahaan sebesar 25%. Dari informasi yang ada diatas, berapakah biaya modal atau cost of capital untuk café Arif? Apa yang bisa Arif simpulkan dari informasi mengenai biaya modal café nya tersebut?
  • 23. 23 WACC = [(Proporsi hutang * Biaya Hutang)*(1 – %Pajak)] + [Proporsi Equity * Biaya Equity/Ekuitas] A. Proporsi Equity = Investasi dari Udin = 20 juta ÷ 30 juta = 0.67 B. Biaya equity = Tingkat pengembalian yang diinginkan Udin = 10% C. Proporsi Hutang = Pinjaman Bank = 10 juta ÷ 30 juta = 0.33 D. Biaya Hutang = Bunga Pinjaman Bank = 7% E. % Pajak = 25% Cost of Equity = [Proporsi Equity x Biaya Equity/Ekuitas] = 0.67 * 10% = 0.067 ~ 6.7% Cost of Debt = [(Proporsi hutang * Biaya Hutang)*(1 – %Pajak)] = (0.33 * 7%) *(1 – 25%) = 0.0175 ~ 1.75% Jadi total biaya modal untuk café yang dimiliki Arif adalah 6.7% + 1.75% = 8.41% Usaha café Arif dibilang menguntungkan jika mampu memberikan tingkat pengembalian (IRR/Internal Rate of Return) lebih dari 8.41%. Contoh tersebut merupakan contoh yang sudah disederhanakan khususnya pada bagian biaya equity (cost of equity). Pada kenyataannya, perhitungan mengenai biaya equity tersebut dapat berupa laba ditahan (retained earnings), saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock), dimana cara perhitungannya pun membutuhkan metode yang berbeda. Misalnya untuk perhitungan common stock dan retained earnings, kita bisa hitung menggunakan CAPM (Capital Asset Pricing Model). Untuk detail mengenai cara perhitungan biaya ekuitas/cost of equity berdasarkan jenisnya bisa langsung baca di halaman ini.
  • 24. 24 Selain itu, hal yang harus diingat adalah komponen dalam perhitungan biaya modal (cost of capital) adalah komponen jangka panjang. Kita bisa mendapatkan informasi ini melalui neraca / balance sheet dari laporan keuangan perusahaan. 12. Struktur modal dan leverage dan kebijakan deviden  Identifikasi Cash Flow yang Relevan Langkah awal dari setiap analisis penganggaran modal adalah mengidentifikasikan arus kas yang relevan. Yang diartikan sebagai serangkaian arus kas yang spesifik yang harus diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.Ada dua aturan utama yang membantu untuk menghindari kesalahan dalam penganggaran, yaitu keputusan penganggaran modal harus didasarkan pada arus kas bukan laba akuntansi dan hanya penambahan arus kas yang relevan saja. a. Cash Flow Proyek vs Accounting Income Dalam melakukan capital budgeting, yang selalu digunakan adalah cash flow, bukannya accounting profit.Cash flow dan laba akuntansi mempunyai karakteristik yang sangat berbeda. Laba akuntansi baru dapat direalisasikan ketika diterima di kemudian hari, sementara arus kas benar-benar merupakan kas yang sudah diterima di tangan kita dan siap untuk diinvestasikan kembali. Incremental Cash Flow
  • 25. 25 Ada tiga masalah khusus dalam menentukan arus kas tambahan, yaitu: b. Biaya tertanam / Sunk cost Sunk cost adalah biaya yang sudah terjadi di masa lalu dan tidak akan muncul lagi dari suatu proyek atau investasi baru. Oleh karena itu, menjadi tidak relevan untuk memperhitungkan sunk cost dalam suatu analisa capital budgeting, karena biayanya sudah terjadi, sementara keputusan investasi yang diambil baru akan terjadi di masa depan. Misalnya, ketika suatu perusahaan melakukan riset pasar terhadap produknya, maka itu adalah sunk cost. Sehingga, ketika melakukan evaluasi capital budgeting sebelum produksi dijalankan, sunk cost tersebut tidak diikutsertakan, karena memang sudah terjadi dan tidak akan terjadi lagi di masa depan. c. Biaya kesempatan / Opportunity cost Opportunity cost adalah nilai ekonomis yang hilang ketika seseorang memilih suatu alternative dibandingkan dengan alternative lainnya. Opportunity cost merupakan komponen yang seringkali dilupakan maupun salah dihitung dalam evaluasi capital budgeting. Hal ini seringkali disebabkan karena orang seringkali tidak menyadari adanya peluang lain yang dapat dihasilkannya. Contoh, misalnya kita mempunyai sebidang tanah pribadi yang kita beli dengan harga Rp 1 miliar, dan ingin digunakan untuk suatu proyek.Harga pasar tanah ini sekarang sekitar 2 miliar. Kesalahan yang seringkali terjadi adalah sama sekali tidak menghitung penggunaan tanah pribadi sebagai opportunity cost atau hanya menghitung Rp1 miliar saja sebagai opportunity cost, padahal potensi penjualannya mencapai Rp2 miliar, yang seharusnya jadi opportunity cost . d. Pengaruh pada bagian lain dari proyek tertentu (eksternalitas) Eksternalitas yaitu pengaruh yang dimiliki proyek terhadap arus kas bagian- bagian lain dari perusahaan. Oleh karena itu, laba tambahan yang pada kenyataannya akan masuk kekantor pusat atau kantor cabangnya. Jadi tidak boleh diperhitungkan sebagai laba tambahan dalam pengambilan keputusan penganggaran modal.Kanibalisasi terjadi apabila pengenalan sebuah produk baru mengakibatkan penjualan produk yang sudah ada mengalami penurunan. Biasanya perusahaan tidak ingin menganibalisasi produk yang sudah ada, tetapi sering kali jika
  • 26. 26 perusahaan tersebut tidak melakukannya, perusahaan lain akan melakukannya. e. Proyek pengganti ( replacement project ) suatu proyek yang menggantikan aktiva yang ada dengan aktiva yang baru. Dalam analisis penggantian ini perusahaan membandingkan antara nilai yang terjadi jika membeli aktiva yang baru dengan nilai jika tetap menggunakan aktiva yang sudah ada sebagai contoh, akan ditampilkan pada tabel di bawah ini (yang menggambarkan incremental cost dan analisis proyek atas mesin baru dan mesin lama) : Jika kita melihat hanya pada arus kas untuk mesin pengganti tanpa mempertimbangkan mesin tua, maka NPV akan negatif dan IRR kurang dari WACC. Namun, jika benar dianggap sebagai arus kas tambahan, maka kita akan melihat bahwa NPV pada investasi tambahan positif, sehingga mesin lama harus diganti. Contoh ini menunjukkan dasar- dasar dari analisis penggantian dan pentingnya fokus pada arus kas inkremental. a. Timing of Cash Flow penentuan waktu arus kas harus diperhitungkan secara tepat agar kita dapat mengetahui kapan di dalam satu periode pemasukan atau pengeluaran kas terjadi. Oleh karena itu, dalam banyak kasus, kita hanya berasumsi bahwa semua arus kas terjadi pada akhir setiap tahun. Namun, untuk beberapa proyek, mungkin akan berguna untuk mengasumsikan bahwa arus kas terjadi pada pertengahan tahun, atau bahkan triwulanan atau bulanan.  Pengaruh Pajak Pajak memiliki pengaruh besar pada arus kas, dan dalam banyak kasus pengaruh pajak akan membuat atau merusak sebuah proyek . Oleh karena itu , sangat penting bahwa pajak ditangani dengan benar, Efek pajak terhadap arus kas antara lain : Misalkan suatu perusahaan membeli mesin penggilingan seharga $ 100.000 dan menggunakannya selama lima tahun , setelah itu dihapus . Biaya barang yang diproduksi oleh mesin harus termasuk biaya untuk mesin , dan biaya ini disebut depresiasi
  • 27. 27 Penghitungan depresiasi untuk menghitung pajak, dan melaporkan laba, Untuk tujuan pajak, peraturan USA (konggres) →metode depresiasi: a. Sebelum 1954 metode garis lurus b. Dlm 1954 metode akselerasian (dobel-saldo menurun dan jumlah digit thn) c. Dlm 1981 akselerasian diganti sistem pemulihan kos akselerasian (Accelerated Cost Recovery System-ACRS) d. Dlm 1986 System-ACRS diganti sistem pemulihan kos akselerasi Modifikasian (Modified Accelerated Cost Recovery SystemMACRS Masa Pajak Penyusutan Untuk tujuan pajak, seluruh biaya aset dibebankan atas masa/umur yang dapat disusutkannya Secara historis, masa didepresiasi aset tersebut ditetapkan sama dengan estimasi manfaat umur ekonomis, itu dimaksudkan bahwa aset akan sepenuhnya disusutkan sekitar waktu yang sama yang mencapai akhir umur ekonomis Dasar penyusutan Dasar didepresiasi adalah elemen penting dari MACRS karena tunjangan setiap tahun (beban penyusutan) tergantung secara bersama-sama pada asset dasar didepresiasi dan umur kelas MACRS nya . Dasar dapat disusutkan bawah MACRS adalah sama dengan harga pembelian aset ditambah biaya pengiriman dan biaya pemasangan. Penjualan Aset yang didepresiasi Jika aset yang dapat disusutkan dijual , harga jual (nilai sisa yang sebenarnya) minus maka sudah ada nilai buku undepreciated ditambahkan untuk laba usaha dan dikenakan pajak pada tarif pajak marjinal perusahaan. Ketentuan Pajak di Indonesia Menurut Undang-undang Pajak Penghasilan, penyusutan atau deperesiasi merupakan konsep alokasi harga perolehan harta tetap berwujud. Untuk menghitung besarnya penyusutan harta tetap berwujud dibagi menjadi dua golongan, yaitu: A. Harta berwujud yang bukan berupa bangunan. B. Harta berwujud yang berupa bangunan. Harta berwujud yang bukan bangunan terdiri dari empat kelompok, yaitu:
  • 28. 28 a. Kelompok 1: kelompok harta berwujud bukan bangunan yang mempunyai masa manfaat 4 tahun. b. Kelompok 2: kelompok harta terwujud bukan bangunan yang mempunyai masa manfaat 8 tahun. c. Kelompok 3: kelompok harta terwujud bukan bangunan yang mempunyai masa manfaat 16 tahun. d. Kelompok 4: kelompok harta terwujud bukan bangunan yang mempunyai masa manfaat 20 tahun. Harta terwujud yang berupa bangunan dibagi menjadi dua, yaitu:  Permanen: masa manfaatnya 20 tahun.  Tidak permanen: bangunan yang bersifat sementara, terbuat dari bahan yang tidak tahan lama, atau bangunan yang dapat dipindah-pindahkan. Masa manfaatnya tidak lebih dari 10 tahun. Metode penyusutan yang dipergunakan adalah metode garis lurus (straight line method) dan metode saldo menurun (declining balance method). Wajib pajak diperkenankan untuk memilih salah satu metode untuk melakukan penyusutan. Metode garis lurus diperkenankan dipergunakan untuk semua kelompok harta tetap terwujud. Sedangkan metode saldo menurun hanya diperkenankan digunakan untuk kelompok harta berwujud bukan bangunan saja. Tabel berikut menggambarkan kelompok harta berwujud, metode, serta tarif penyusutannya: KELOMPOK HARTA BERWUJUD MASA MANFAAT TARIF DEPRESIASI GARIS LURUS SALDO MENURUN I. Bukan Bangunan Kelompok 1 4 tahun 25% 50% Kelompok 2 8 tahun 12,5% 25% Kelompok 3 16 tahun 6,25% 12,5%
  • 29. 29 Kelompok 4 20 tahun 5% 10% II. Bangunan Permanen 20 tahun 5% - Tidak Permanen 10 tahun 10% -  INFLASI 1. Inflation-Induced Bias Dalam ketidakadaan inflasi, tingkat bunga riil (real rate), akan ekuivalen dengan nominal rate. Selain itu, ekspektasi real dan nominal cash flow – RCF dan NCF juga harus ekuivalen. Real interest rate dan cash flow tidak masuk didalam efek inflasi, sementara nominal rate dan cash flow nominal merefleksikan efek inflasi. Dalam kondisi tertentu, sebuah inflasi, IP, dibangun didalam semua nominal market interest rate.Dalam hal ini arus kas bersih nominal akan meningkat setiap tahunnya sebesar i persen, dengan rumus sebagai berikut: Jadi, jika semua biaya dan harga jual berada dalam arus kas tahunan yang diharapkan dapat meningkat pada tingkat inflasi yang sama, maka NPV disesuaikan dengan inflasi yang ditentukan dengan menggunakan rumus persamaan diatas. 2. Membuat Adjusment atas Inflasi Dengan menggunakan spreadsheet akan mudah untuk membuat penyesuaian. Kesimpulan yang bisa diambil terkait dengan inflasi adalah : a. Inflasi adalah kritik yang penting, karena inflasi bisa mendatangakan efek mayor pada bisnis. b. Cara paling efektif dari penanganan inflasi dalam analisa anggaran modal untuk adalah melakukan estimasi atas inflasi ke dalam setiap elemen arus kas yang berpengaruh terhadap inflasi, sehingga informasi yang relevan sangatlah dibutuhkan c. Ketika kita tidak bisa mengestimasi rate inflasi di masa depan dengan tepat, maka kesalahan akan terjadi.  ANALISIS RESIKO PROYEK : STAND - ALONE RISK Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ada tiga tipe dari resiko, yaitu: stand- alone risk, corporate risk, dan market risk.
  • 30. 30 1. Stand-alone risk, yang merupakan risiko proyek mengabaikan fakta-fakta (a) bahwa hanyalah salah satu aset dalam portofolio perusahaan aset dan (b) bahwa perusahaan hanyalah satu saham dalam portofolio investor khas saham. Risiko yang berdiri sendiri diukur dengan variabilitas yang diharapkan pengembalian proyek. 2. Corporate-risk, merupakan risiko proyek kepada perusahaan memberikan pertimbangan fakta bahwa proyek hanya merupakan salah satu dari portofolio perusahaan aset, maka bahwa beberapa risiko akan dihilangkan dengan diversifikasi dalam perusahaan. Risiko perusahaan diukur dengan dampak proyek terhadap ketidakpastian tentang laba masa depan perusahaan. 3. Market-risk, merupakan resiko dari proyek seperti yang terlihat oleh pemegang saham yang terdiversifikasi yang mengakui bahwa proyek ini hanya salah satu dari aset perusahaan dan saham perusahaan hanyalah salah satu bagian kecil dari total portofolio mereka. Risiko pasar diukur dengan efek proyek pada koefisien beta perusahaan. Mengapa stand-alone risk proyek penting? Alasan dari pentingnya stand-alone risk adalah : a. Stand-alone risk lebih mudah untuk diestimasi daripada corporate risk, dan jauh lebih mudah untuk mengukur stand-alone risk daripada market risk b. Didalam kasus mayor, semua dari tiga tipe resiko saling berkorelasi. standalone risk merupakan wakil terbaik untuk mengukur corporate dan market risk. Teknik untuk mengukur stand-alone risk proyek adalah analisis sensitivitas proyek, scenario analysis, monte carlo simulation.  Analisis Sensitivitas Proyek Analisis sensitivity adalah sebuah teknik yang mengindikasikan berapa banyak NPV akan berubah dalam respon untuk memberikan perubahan didalam variable input, dan lainnya yang konstan. Sensitivity analysis tujuannya adalah untuk melihat apa yang akan terjadi dengan hasil analisa proyek, jika ada sesuatu kesalahan atau perubahan dalam dasar perhitungan biaya atau benefit
  • 31. 31 Dengan demikian tujuan utama daripada analisa sensitivitas : 1. Untuk memperbaiki cara pelaksanaan proyek yang sedang dilaksanakan 2. Untuk memperbaiki design daripada proyek, sehingga dapat meningkatkan NPV.untuk mengurangi kerugian dengan menunjukkan beberapa tindakan pencegahan yang harus Analisis sensitivitas dimulai dengan situasi base-case, yang mana dikembangkan menggunakan nilai ekspektasi untuk input yang lainnya. Didalam sensitivity analysis, variable lainnya dirubah oleh beberapa persentase poin diatas dan dibawah nilai ekspektasi, menahan semua variable kontans lainnya. Kemudian NPV baru dikalkulasi menggunakan nilai lainnya. Sehingga, NPV memang dirancang untuk menunjukkan seberapa sensitif NPV dalam setiap perubahan variabel  Scenario Analysis 3. Monte carlo Simulation Simulasi monte carlo mengikat secara bersama-sama antara sensivitas dan distribusi probability. Simulasi ini pertama kali digunakan dalam proyek Manhattan pada saat pembuatan bom atom pertama, diberi nama Monte carlo karena memanfaatkan sistem kasino perjudian. Simulasi Monte carlo lebih rumit dibanding analisis scenario, NPV AT DIFFERENT DEVIATIONS FROM BASE Deviation From Base Case Sales Price Variable Cost / Unit Growt h Rate Year 1 Unit Sold Fixed Cost WACC -30% ($27,223 ) $29,404 ($4,92 3) ($3,628) $10,243 $9,030 -15% (10,707) 17,607 (115) 1,091 8,026 7,362 0 5,809 5,809 5,809 5,809 5,809 5,809 15 22,326 (5,988) 12,987 10,528 3,593 4,363 30 38,842 (17,785) 21,556 15,247 1,376 3,014 Range $66,064 $47,189 $26,47 9 $18,875 $8,867 $6,016
  • 32. 32 simulasi paket software membuat proses ini dapat dikendalikan. Beberapa paket ini Simulasi Monte Carlo merupakan sebuah teknik analisis resiko yang menggunakan computer untuk menstimulasi peristiwa masa depan dan kemudian diestimasi probability dan resiko dari sebuah proyek. mengukur suatu proyek NPV yang diharapkan dan standar deviasi dari koefisien dan variasi akan digunakan untuk mengukur suatu resiko.  INCORPORATING PROJECT RISK INTO CAPITAL BUDGETING Beberapa perusahaan mengkalkulasi sebuah biaya dari modal masing-masing divisi, yang berdasar pada divisi pada resiko pasar dan struktur modal.Ini menjadi langkahpertama kearah penggabungan analisis resiko menjadi keputusan penganggar an modal, tetapi ini terbatas karena hanya meliputi resiko pasar. Dibandingkan secaralangsung menaksir resiko perusahaan dari sebuah proyek, departemen manaje men resiko dari beberapa perusahaan secara teratur menilai keseluruhan perusahaan dari keuangan yang tidak sehat, berdasar pada saat sekarang dan proyek- proyek yangdiusulkan. Dengan kata lain, mereka menilai suatu resiko perusahaan d engan memberi proyek portofolionya. Proses penyaringan akan mengidentifikasi proyek ini bahwa resiko corporate akan meningkat secara significan.Dua metode utama yang digunakan untuk memasukkan risiko proyek kedalam penganggaran modal: 1. pendekatan kepastian yang setara. Bila menggunakan pendekatan kepastian setara kita menerjemahkan semua arus kas masuk yang tidak diketahui dengan pasti menjadi semakin rendah nilai kepastiannya, yang berarti pengambil keputusan dijamin akan menerima ganti dari jumlah yang diharapkan berisiko. Sebagai contoh, seorang investor mungkin bersedia untuk berinvestasi dengan harapan risiko sebesar $ 100.000 untuk memastikan $ 75.000, dalam hal ini $ 75.000 akan menjadi investor kepastian setara dalam berisiko sebesar $ 100.000. 2. pendekatan tingkat diskonto risiko yang disesuaikan. Tingkat diskonto akan meningkat ketika dalam mengevaluasi proyek-proyek yang berisiko semakin besar risikonya, sehingga semakin tinggi tingkat diskonto yang digunakan dalam analisis. Rata-rata resiko proyek didiskontokan pada WACC perusahaan, proyek yang berisiko tinggi didiskontokan pada tingkat di atas WACC, dan
  • 33. 33 proyek yang beresiko lebih rendah didiskontokan pada tingkat bawah pada WACC perusahaan.  MENGELOLA RESIKO BERDASARKAN ALTERNATIFNYA : DECISION TREE ANALYSIS Biasanya lebih tertarik untuk mengurangi resiko dibanding dengan mengukur nya.Misalnya: kadang proyek dapat tersusun sedemikian hingga pembelanjaan tidak lah dibuat pada waktu yang sama, tapi dapat dibuat langkah-langkah pada periode/tahun. mengevaluasi ulang keputusan dengan menggunakn informasi baru dan kemudian akan menginvestasikan dana tambahan atau mengakhiri proyek. Proyek seperti itu dapat dievaluasi dengan menggunakan “Decision Tree”. 13. Menjelaskan Leverage, Struktur Modal, dan Kebijakan Dividen  LEVERAGE  Pengertian Leverage 1. Penggunaan asset dan sumber dana oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. (menurut manajemen keuangan)Pengguna aktiva atau dana dimana untuk penggunaan tersebut perusahaan harus menutup biaya tetap atau membayar beban tetap. (Bambang Riyanto (2001:375)).  Tujuan Penggunaan Leverage untuk meningkatkan dan memaksimalkan kekayaan dari pemilik perusahaan itu sendiri. untuk memenuhi kebutuhan dana, dapat menggunakan modal sendiri dan juga dari hutang atau modal pinjaman. Menggunakan modal dari pinjaman harus membayar bunga secara rutin yang merupakan beban tetap. Leverage timbul karena perusahaan menggunakan aktiva tetap yang menyebabkan harus membayar biaya tetap dan menggunakan hutang yang harus membayar biaya bunga atau beban tetap.  Jenis- jenis Leverage 1. Operating Leverage (Pengungkit Operasi) Penggunaan aktiva dengan biaya tetap yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan yang cukup untuk mengukur biaya tetap dan variabel serta dapat
  • 34. 34 meningkatkan profitabilitas. Leverage opererasi dapat mengukur perubahan pendapatan atau penjualan terhadap keuntungan operasi perusahaan. Menurut Mamduh M. Hanafi (2004:327) Operating leverage diartikan sebagai seberapa besar perusahaan menggunakan beban tetap operasional. Operating leverage ditentukan oleh hubungan antara sales revenue yang diperoleh perusahaan dengan laba sebelum bunga dan pajak (EBIT). Analisis operating leverage dapat membantu pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan sejauh mana peningkatan penjualan berpengaruh terhadap laba operasi perusahaan. Besar kecilnya operating leverage diukur dengan degree of operating leverage (DOL), yaitu diukur dengan rumus : 2. Financial Leverage (Pengungkit Keuangan) Menurut Mamduh M. Hanafi (2004:332) besarnya beban tetap keuangan yang digunakan oleh perusahaan beban tetap keuangan tersebut biasanya berasal dari pembayaran bunga untuk utang yang digunakan oleh perusahaan. Leverage keuangan mengukur pengaruh perubahan keuangan operasi terhadap perubahan pendapatan bagi pemegang saham yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap pendapatan per lembar saham. Oleh karena itu leverage keuangan berkaitan dengan laba perusahaan sebelum bunga dan pajak serta pendapatan saham biasa per lembar. Finansial leverage dibedakan menjadi 2 yaitu :  Financial structure (struktur keuangan) : menunjukkan bagaimana perusahaan membelanjai aktivanya. Financial structure tampak ada neraca sebelah kredit, yang terdiri atas utang lancar, utang jangka panjang dan modal.  Capital structure (struktur modal) : merupakan bagian dari struktur keuangan yang hanya menyangkut pembelanjaan yang sifatnya permanen atau jangka panjang. Struktur modal ditunjukkan oleh komposisi: utang jangka panjang, saham istimewa, saham biasa dan laba ditahan. DOL PADA X = % PERUBAHAN EBIT % PERUBAHAN PENJUALAN
  • 35. 35  STRUKTUR MODAL A. Pengertian struktur modal Menurut manajemen keuangan pembelanjaan jangka panjang suatu perusahaan yang diukur dengan perbandingan utang jangka panjang dengan modal sendiri. Teori struktur modal menjelaskan kebijakan pembelanjaan jangka panjang dapat mempengaruhi nilai modal perusahaan, biaya modal perusahaan, dan harga pasar saham perusahaan. Pada bab ini digunakan tiga macam tingkat pengembalian atau kapitalisasi, yaitu : tingkat pengembalian utang (kd), saham biasa (k’ₑ) dan tingkat pengembalian perusahaan secara keseluruhan (kₒ). Kd = F/B = beban bunga tahunan/nilai pasar utang Keterangan : Kd = tingkat pendapatan utang perusahaan atau biaya modal utang. Kₑ = E/S = laba yg tersedia bagi pemegang saham/nilai pasar saham Keterangan : Kₑ = tingkat pendapatan saham biasa atau biaya modal saham biasa. Kₒ = O/V = laba bersih operasi/b+s Keterangan : Kₒ = tingkat kapitalisasi perusahaan secara keseluruhan V = B + S = Nilai total perusahaan Tingkat kapitalisasi perusahaan secara keseluruhan atau biaya modal rata- rata tertimbang perusahaan : Kₒ = Kd b/b+s + Kₒ s/b+s  KEBIJAKAN DIVIDEN Teori Kebijakan Dividen Terdapat 2 teori tentang kebijakan dividen menjelaskan bagaimana pengaruh besar kecilnya dividen payout rasio (DPR) terhadap harga pasar saham. Adapun kedua teori tersebut adalah: 1. Dividend Irrelevance Theory
  • 36. 36 Teori ini dikemukakan oleh Merton Miller dan Franco Modigliani (MM). kebijakan dividen tidak mempengaruhi harga pasar saham perusahaan atau nilai perusahaan. (MM) berpendapat bahwa, nilai perusahaan hanya ditentukan oleh kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan (earning power) dan resiko bisnis, sedangkan cara mengambil arus pendapatan menjadi dividend an laba ditahan tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Asumsi yang dikemukakan oleh Modigliani dan Miller adalah : 1. Tidak ada pajak atas pendapatan perusahaan dan pendapatan pribadi. 2. Tidak ada biaya emisi atau biaya transaksi saham. 3. Leverage keuangan tidak mempunyai pengaruh terhadap biaya modal. 4. Investor dan manajer mempunyai informasi yang sama tentang prospek perusahaan. 5. Pendistribusian pendapatan antara dividen dan laba ditahan tidak berpengaruh terhadap biaya sendiri. 6. Kebijakan penganggaran modal independen dengan kebijakan dividen.  Bird In-The Hand Theory Teori ini dikemukakan oleh Myron Gordon dan John Lintner. Berdasarkan bird in-the hand theory, kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap harga pasar saham. Artinya, jika dividen yang dibagikan perusahaan lebih besar, maka harga pasar saham perusahaan tersebut akan semakin tinggi dan sebaliknya hal itu terjadi karena pembagian dividen dapat mengurangi ketidakpastian yang dihadapi investor.  Menjelaskan Pendekatan Struktur Modal Terdapat 3 pendekatan struktur modal yaitu : 3. Pendekatan Tradisional (Traditional Approach) mengemukakan ada struktur modal optimal dan perusahaan dapat meningkatkan nilai total perusahaan dengan mempergunakan jumlah utang (leverage keuangan) tertentu. Struktur modal dapat berubah-ubah agar dapat diperoleh nilai perusahaan yang optimal. Semisal contoh perusahaan mempergunakan utang yang semakin besar dapat menurunkan biaya modalnya (kₒ) dan meningkatkan nilai perusahaan. Walaupun pemegang saham meningkatkan
  • 37. 37 tingkat kapitalisasi saham (kₑ) karena meningkatnya resiko bagi pemegang saham, peningkatkan tersebut tidak melebihi manfaat yang diperoleh dari penggunaan utang yang biayanya (kd) lebih murah. 4. Pendekatan Laba Bersih Operasi (Net Operating Income Approach)pendekatan ini mengasumsikan biaya modal perusahaan (ko) tetap pada berbagai tingkat leverage. Anggap 5. Pendekatan Modigliani-Miller Position (Mm) mendukung hubungan antara struktur modal dengan biaya modal sebagaimana yang dijelaskan berdasarkan pendekatan laba bersih operasi yang menyatakan bahwa struktur modal tidak mempengaruhi biaya modal perusahaan dan juga tidak mempengaruhi nilai perusahaan.  Menjelaskan Pembayaran Dividen Adapun jenis-jenis pembayaran dividen antara lain: Pembayaran dividen dalam bentuk tunai (cash dividen) Pembayaran dividen oleh perusahaan kepada para pemegang saham dan diberikan secara tunai sesuai dengan dividen yang didapatkan oleh para pemegang saham. Ada beberapa kebijakan dalam pembayaran dividen secara tunai 1. Kebijakan pembayaran dividen stabil artinya, dividen akan dibayarkan secara tetap perlembarnya untuk jangka waktu tertentu walaupun laba yang diperoleh perusahaan berfluktuasi. 2. Kebijakan pembayaran dividen yang meningkat artinya perusahaan akan membayarkan dividen kepada pemegang saham dengan jumlah yang slalu meningkat dengan pertumbuhan yang stabil. 3. Kebijakan pembayaran dividen dengan rasio yang konstan artinya, perusahaan akan membayarkan dividen kepada pemegang saham yang besarnya mengikuti besarnya laba yang diperoleh oleh perusahaan. 4. Kebijakan pembayaran dividen regular yang rendah ditambah ekstra artinya perusahaan akan membayarkan dividen kepada
  • 38. 38 pemegang saham dengan cara perusahaan menentukan jumlah pembayaran dividen per lembar yang dibagikan kecil, kemudian ditambah dengan ekstra dividen bila keuntungannya mencapai jumlah tertentu. 5. Pembayaran dividen dalam bentuk saham (stock dividen) Pemegang saham akan diberi tambahan saham sebagai pengganti kas dividen. Ada beberapa jenis pembayaran dividen dalam bentuk saham : A. Pembayaran dividen dalam bentuk pemecahan saham (stock split) artinya, saat harga pasar saham perusahaan terlalu tinggi, biasanya perusahaan mengambil kebijakan untuk meningkatkan jumlah lembar saham melalui stock split yaitu pemecahan nilai nominal saham kedalam nilai nominal yang lebih kecil. Sehingga dividen diinvestasikan dalam bentuk pemecahan saham yang mengakibatkan jumlah saham para pemegang saham meningkat. Dengan begitu harga saham perusahaan dapat menyesuaikan dengan harga pasar saham saat itu. B. Pembayaran dividen dalam bentuk pembelian kembali saham (repurchase stock) artinya, perusahaan juga dapat membayarka dividen dalam bentuk membeli kembali (sebagian)saham pemegang saham. Hal ini ditujukan untuk menaikkan keuntungan para pemegang saham dan mengurangi jumlah lembar saham yang dimiliki perusahaan.  Menjelaskan Faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden Beberapa faktor yang menentukan dan mempengaruhi dalam pembuatan kebijkan dividen menurut Dr. Dermawan Sjahrial, M.M.(2002) antara lain: 1. Posisi likuiditas perusahaan Semakin kuat posisi likuiditas perusahaan maka semakin besar dividen yang dibayarkan. 2. Kebutuhan Dana Untuk Membayar Hutang Apabila sebagian besar laba digunakan untuk membayar hutang maka sisanya yang digunakan untuk membayar dividen semakin kecil.
  • 39. 39 3. Rencana Perluasan Usaha Semakin besar perluasan usaha perusahaan maka semakin berkurang dana yang dapat dibayarkan untuk dividen. 4. Dengan pembiayaan: apabila dibiayai dengan penjualan saham baru, ini akan melemahkan kontrol dari kelompok saham dominan. Karena suara pemegang saham mayoritas berkurang. Menurut J. Fred Weston dan Thomas Copeland (1998), faktor faktor yang mempengaruhi dalam kebijakan dividen adalah: A. Undang-Undang (UU) Undang-undang menentukan bahwa dividen harus dibayar dari laba, baik laba tahun berjalan maupun laba tahun lalu yang ada dalam pos “laba ditahan” dalam neraca. B. Posisi Likuiditas Laba ditahan biasanya diinvestasikan dalam aktiva yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha. Laba ditahan dari tahun-tahun lalu sudah diinvestasikan pada pabrik peralatan, persediaan, dan aktiva lainnya. Laba tersebut tidak disimpan dalam bentuk kas.  Kebutuhan untuk Melunasi Hutang Apabila perusahaan mengambil hutang untuk membiayai ekspansi atau untuk mengganti jenis pembiayaan yang lain, perusahaan tersebut menghadapi 2 pilihan perusahaan dapat membayar hutang tersebut pada soal jatuh tempo dan menggantikannya dengan jenis surat berharga lainnya.  Tingkat Laba Tingkat hasil pengembalian atas aktiva yang diharapkan akan menentukan pilihan relatif untuk membayar laba tersebut dalam bentuk dividen pada pemegang saham atau menggunakannya di perusahaan tersebut.
  • 40. 40  Pengertian Leverage Warsono (2003:204) menyebutkan leverage adalah setiap penggunaan asset dan dana yang membawa konsekuensi biaya dan beban tetap. Jika perusahaan menggunakan sumber pembiayaan dari luar (modal asing) maka beban tetap yang ditanggung adalah bunga pinjaman, sedangkan apabila perusahaan menggunakan mesin-mesin maka beban tetapnya berupa biaya penyusutan mesin-mesin (depresiasi), dan jika perusahaan menyewa suatu aktiva tetap kepada pihak lain, maka konsekuensinya yaitu harus membayar biaya tetap berupa biaya sewa. Berdasarkan pengertian tersebut maka beban tetap yang ditanggung oleh perusahaan tergantung jenis sumber dana dan aset yang digunakan. (Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 8 No. 2 Maret 2014| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id 3)  Macam-Macam Leverage 1. Financial Leverage Financial Leverage Adalah penggunaan dana dengan beban tetap, yaitu berupa utang dengan beban tetapnya berupa bunga. Financial Leverage dibedakan menjadi dua, yaitu: A. Financial structure, menunjukkan bagaimana perusahaan membelanjai aktivanya. Financial structure Tampak pada neraca sebelah kredit, yang terdiri atas utang lancar, utang jangka panjang dan modal. B. Capital structure, merupakan bagian dari struktur keuangan yang hanya menyangkut pembelanjaan yang sifatnya permanen atau jangka panjang. Capital structure ditunjukkan oleh komposisi: utang jangka panjang, saham istimewa, saham biasa dan laba ditahan.Financial Leverage dapat memengaruhi EAT atau net income (NI), ROE, dan EPS.Besar kecilnya Financial Leverage diukur dengan degree of Financial Leverage (DFL) yang diukur dengan rumus: DFL = % perubahan EAT atau EBIT %perubahan EBIT EBIT-r.D Keterangan : r.D = Bunga yang dibayar 2. Operating Leverage
  • 41. 41  Operating Leverage adalah penggunaan aktiva yang menimbulkan beban tetap, yaitu berupa penyusutan. Perusahaan yang mempunyai Operating Leverage yang tinggi, break event point (BEP) akan tercapai pada tingkat penjualan yang relatif tinggi, dan dampak perubahan tingkat penjualan terhadap laba akan semakin besar jika Operating Leverage-nya semakin tinggi. Besar kecilnya Operating Leverage diukur dengan degree of operating leverage (DOL), yang diukur dengan rumus : DOL = % perubahan EBIT atau C % perubahan Sales X Keterangan C = Contribution margin ( Sales – Variable cost) X= EBIT  PENGERTIAN STRUKTUR MODAL Struktur modal (capital structure) berkaitan dengan pembelanjaan jangka panjang suatu perusahaan yang diukur dengan perbandingan utang jangka panjang dengan modal sendiri. Teori struktur modal menjelaskan apakah kebijakan pembelanjaan jangka panjang dapat memengaruhi nilai perusahaan, biaya modal perusahaan dan harga pasar saham perusahaan.  KEBIJAKAN DIVIDEN DAN PERMASALAHANNYA Kebijakan dividen berhubungan dengan penentuan besarnya dividend payout ratio, yaitu besarnya persentase laba bersih setelah pajak yang dibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham. Keputusan dividen adalah bagian dari keputusan pembelanjaan perusahaan, khususnya berkaitan dengan pembelanjaan intern perusahaan. Hal ini karena, besar kecilnya dividen yang dibagikan akan memengaruhi besar kecilnya laba yang ditahan. Laba ditahan merupakan salah satu sumber dana intern perusahaan. Permasalahannya adalah apakah kebijakan dividen yang diterapkan perusahaan dapat memengaruhi nilai perusahaan atau harga pasar saham. .  TEORI KEBIJAKAN DIVIDEN (PEMBAYARAN DIVIDEN) Terdapat tiga teori tentang kebijakan dividen, yang menjelaskan bagaimana pengaruh besar kecilnya dividend payout ratio (DPR) terhadap harga pasar saham. Antara lain:
  • 42. 42 a) Dividend Irrelevance Theory Kebijakan dividen tidak memengaruhi harga pasar saham perusahaan atau nilai perusahaan “Merton Miller dan Franco Modigliani (MM)”. Inti dari pendapat Modigliani dan Miller (MM) adalah pengaruh pembayaran dividen terhadap kemakmuran pemegang saham diofset sepenuhnya oleh cara-cara pembelanjaan investasi yang dilakukan perusahaan. Misalkan perusahaan telah membuat keputusan investasi, maka perusahaan harus memutuskan apakah menahan laba untuk membelanjai investasi atau membayar dividen atau menjual saham baru sejumlah dividen yang dibayarkan. b) Bird In-the-Hand Theory Kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap harga pasar saham “Myron Gordon dan Jonh Lintner”. Artinya, jika dividen yang dibagikan perusahaan semakin besar, maka harga pasar saham perusahaan tersebut akan semakin tinggi dan sebaliknya. Hal ini terjadi karena, pembagian dividen dapat mengurangi ketidakpastian yang dihadapi investor. c) Tax Preference Theory Kebijakan dividen mempunyai pengaruh negatif terhadap harga pasar saham perusahaan. Artinya, semakin besar jumlah dividen yang dibagikan suatu perusahaan semakin rendah harga pasar saham perusahaan yang bersangkutan. Hal ini terjadi karena ada perbedaan antara tarif pajak personal atas pendapatan dividend an capital again. d) Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen 1. Dana yang dibutuhkan perusahaan 2. Likuiditas 3. Kemampuan perusahaan untuk meminjam 4. Nilai informasi dividen 5. Pengendalian perusahaan 6. Sifat pemegang saham 7. Pembatasan yang diatur dalam perjanjian pinjaman dengan pihak kreditur 8. Inflasi
  • 43. 43 13. Modal Saham Dan Peranan Bank Investasi Hutang Jangka Panjang Pembiyaan Campuran Dan Merger Divestasi Perusahaan Induk Dan Leverage Buyouts Bagi investor saham yang menyukai perusahaan dengan fundamental yang baik, neraca "kuat" merupakan pertimbangan penting untuk berinvestasi di saham perusahaan. Kekuatan neraca perusahaan dapat dievaluasi oleh tiga kategori pengukuran investasi berkualitas tinggi: kecukupan modal kerja; kinerja aset; dan struktur modal. Pada artikel ini, kita akan melihat mengevaluasi kekuatan neraca berdasarkan komposisi struktur modal perusahaan. Kapitalisasi perusahaan (jangan dikelirukan dengan kapitalis pasar) menggambarkan komposis modal tetap atau jangka panjang perusahaan yang terdiri dari kombinasi hutang dan ekuitas, proposi modal ekuitas yang sehat yang bertentangan dengan modal hutang dalam struktur permodalan perusahaan merupakan indikasi kebugaraan finansial.  Mengklarifikasi Struktur Modal Terkait Bagian ekuitas dari hubungan ekuitas hutang adalahyang termudah untuk didefinisikan dalam struktur permodalan perusahaan,ekuitas terdiri dari saham biasa dan saham.preferen dutambah saldo laba,yang dirangkum dalam akun ekuitas di neraca.modal dan hutang yang diinvestasikan ini,umumnya dari varietas jangka panjang, terdiri dari kapitalis perusahaan jenis pendanaan tetep untuk mendukug pertumbuhan perusahaan dan asset terkait .diskusi tentang hutang kurang jelas. Literatur investasi sering menyamakan hutang perusahaan dengan kewajiban. Investor harus mengerti bahwa ada perbedaan antara kewajiban oprasional dan hutang ini adalah yang terahir yang membentuk komponen hutang dari kapitalis perusahaan tapi itu bukan akhir dari cerita hutang. Diantara analis keuangan dan layanan riset investasi tidak ada kesepakatan universal mengenai apa yang merupakan kewajiban hutang .bagi banyak analis,komponen hutang kapitalisasi. Perusahaan hanyalah hutang jangka panjang neraca.definisi ini terlalu sederhana .investor harus Tetap berpegangan pada interprestasi yang lebih ketat mengenai hutang dimana komponen hutang kapitalis perusahaan harus terdiri dari pinjemen jangka pendek (wesel bayar ) bagian jangka dari hutang jangka
  • 44. 44 panjang hutang jangka panjang dua pertiga (rule of thumb) dari jumlah pokok sewa operasi dan saham preferent yang dapat ditukarkan menggunakan jumlah hutang total yang komprehensif adalah alat analisis yang bijaksana untuk investor saham. Perlu dicatat dicatat di sini bahwa dewan standar akuntansi internasional dan U.S mengusulkan perubahan peraturan yang akan memperlakukan sewa operasi dan “manfaat proyeksi” pensiun sebagai kewajiban neraca.aturan baru yang diusulkan tentu mengingat investor terhadap sifat sebenarnya dari kewajiban di luar neraca yang memiliki semua atribut hutang.  Apakah Ada Hubungan Utang Ekuitas yang Optimal Priode ekonomi kondisi yang buruk terahir dalam sebuah perusahaan dalam bisnis yang sangan kompetitip jika teratih – ratih dengan hutang tinggi mungkin menemukan pesaingnya mengambil keuntungan dari masalah untuk meraih pasra yang lebih besar. Sayangnya ridak ada proporsi utang perusahaan yang bisa diambil secara ajaib hubungan hutang ekuitas berfariasi sesuai dengan industry yang terlibat lini bisnis perusahaan dan tahap perkembanganya namun karena investor lebih baik memasukan uangnya keperusahaan dengan neraca yang kuat akal sehat memberitahu kita bahwa perusahaan – perusahaan ini seharusnya memiliki secara umum menurunkan hutang dan tingkat ekuitas yang lebih tinggi rasio dan indikator modal . Secara umum analis melakukan tiga rasio untuk menilai kekuatan finansial dari struktur kapitalisasi perusahaan dua yang pertama yang disesbut rasio hutang dan hutang ekuitas adalah pengukuran yang popular adalah namun rasio kapitalisasi inilah yang memberikan kunci mengevaluasi posisi permodalan perusahaan . Rasio utang membandingkan total kewajiban dengan total aset jelas lebih banyak dari sebelumnya ekuitas barang oleh karena itu mengidikasikan posisi yang lebih leverage. Masalah dengan pengukuran ini adalah cakupan
  • 45. 45 1. Analisa Kesehatan Dan Prediksi Kebangkutan Badan Usaha Milik Swasta (Bums) Dan Badan Usaha Milik Negara (Bumn) Dan Cara Mengatasinya Secara Umum Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) – Fungsi, Ciri-Ciri dan Bentuk BUMS Dalam dunia ekonomi pasti kita akan selalu menemui tentang badan usaha. Dimana mereka hadir sebagai lembaga yang menaungi segala bentuk usaha yang ada dalam sebuah negara. Mungki masih banyak dari kita yang menganggap bahwa badan usaha sama seperti perusahaan, namun hal itu kurang benar karena dua hal ini memiliki perbedaan yang sangat signifikan, yakni badan usaha memiliki ruang lingkup lebih besar dari pada perusahaan karena pada dasarnya badan usaha menjadi pemimpin dan mengelola proses produksi dari beberapa perusahaan, namun perusahaan adalah unit kecil dari badan usaha yakni subjek yang melakukan produksi. Ada beberapa jenis badan usaha yang ada dalam dunia perekonomian yakni Badan usaha milik negara (BUMN), Badan usaha milik Swasta (BUMS), dan Badan usaha Campuran. Semua badan usaha itu memiliki spesifikasi sendiri, kelemahan dan kelebihan sendiri dan tentunya semua memiliki perbedaan. Perlu anda ketahui bahwasannya mereka berdiri dikarenakan ada situasi dan kondisi yang memaksa mereka untuk didirikan. Jadi kehadiran mereka akan menjadi jawaban dan bantuan bagi semua pihak yang membutuhkan terutama di bidang usaha. Dalam artikel kali ini kita akan membahas mengenai salah satu jenis dari badan usaha yakni Badan Usaha Milik Swasta (BUMS).Secara umum Badan usaha milik swasta atau yang sering dikenal dengan BUMS adalah sebuah badan usaha yang dikuasai dan dikelola oleh pihak swasta non pemerintahan yang dimana modalnya dimiliki oleh pihak swasta tersebut. Tentu tidak sama dengan BUMN yang mengurusi bidang-bidang yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Dalam pasal 33 UUD 1945 dijelaskan bahwasannya BUMS hanya berhak untuk mengelola sumber daya ekonomi yang bersifat tidak vital dan strategis atau yang tidak menyangkut hajat hidup orang banyak. Ada satu hal yang tak kalah penting yang harus anda ketahui yakni yang dimaksud pihak swasta ada dua jenis yakni pihak swasta yang ada dalam negeri dan pihak swasta asing. Yang dimaksud pihak swasta dalam negeri adalah semua pihak yang diluar pemerintahan yang mengurus dan mengelola
  • 46. 46 sumber daya ekonomi tidak vital dan tidak strategis. Sedangkan untuk pihak swasta asing adalah pemilik utuh modal yang ada di badan usaha milik swasta asing Tentu bukan badan usaha jika tidak memiliki fungsi bagi semua pihak yang ada disekitarnya. Badan usaha milik swasta (BUMS) ini memiliki beberapa fungsi penting, antara lain :  Fungsi BUMS Sebagai rekan dan pendamping kerja pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakatKehadiran BUMS bisa membantu kinerja dari pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat. kita tahu sendiri pemerintah fokus pada bidang yang menyangkut hajat hidup orang banyak, dengan otomatis pemrintah akan sulit membagai konsentrasinya jika harus mengurus dan mengelola bidang non vital. Maka dari itulah pihak swasta dibentuk dengan tujuan untuk membantu pemerintah dalam kinerjanya dengan mengurus dan mengelola bidang non vital. Dengan hal ini maka masyarakat akan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan pelayanan yang baik, cepat, tepat dan tentunya profesional. Karena sudah dibagi dengan proporsi masing- masing antara bidang vital dan non vital dalam sebuah negaraSebagai mitra dan rekan kerja dalam mengelola Sumber daya Kita tahu sendiri dalam suatu negara pasti ada sumber daya baik sumber daya alam dan sumber daya manusia. pada suatu negara perlu adanya kerjasama dan kordinasi antar pihak dalam mengelola sumber daya yang ada agar efektif dan optimal hasil yang akan diperoleh. Tujuan ini bisa dicapai dengan kerjsama antara pemerintah dan pihak swasta. Contoh saja ketika sumber daya alam di suatu negara melimpah dan hanya pemerintah saja yang memanfaatkan dan mengelola maka potensi sumber daya itu tidak akan optimal dan hasilnyapun kurang maksimal, namun ketika pihak swasta membantu mengelolanya maka tidak ada satupun sumber daya alam yang berpotensi yang tidak diolah semua dioalah dengan tujuan mendapatkan hasil yang maksimal. Contoh lain ketika dalam suatu negara terdapat banyak tenaga kerja dan hanya pemerintah yanag membuka lapangan pekerjaan maka tidak akan bisa menampung semua tenaga kerja dan akan ada banyak pengangguran, namun ketika pihak swasta membuka lapangan pekerjaan para pengangguran itu akan
  • 47. 47 1. Menjadi dinamisator dalam perekonomian masyarakat Kehadiran BUMS mengemban fungsi sebagai dinamisator ekonomi dalam negara. Dengan kinerjanya yang optimal dan maksimal akan membbantu pemerintah khususnya dalam menghadapi tantangan perekonomian yang selalu datang, dengan begitu keadaan ekonomi suatu negara akan tetap stabil dan selalu berkembang. (Baca juga : manfaat ekonomi kreatif , Teori Perilaku Konsumen dan Produsen) 2. Memberikan pelayanan bagi masyarakat Fungsi lain yang tak kalah penting adalah memberikan pelayanan masyarakat, karena memang BUMS dibentuk dengan harapan bisa membantu masyarakat dalam upayanya memnuhi kebutuhan hidupnya. (Baca juga : fungsi ekonomi pembangunan , Peran Pemerintah Sebagai Pelaku Ekonomi) Ternyata kehadiran BUMS memang dibutuhkan oleh negara, dengan fungsi pemnting yang mereka miliki maka perekonomian suatu negara akan terus tumbuh dan berkemabng dengan baik. Selanjutnya kita akan membahas mengenai ciri-ciri yang dimiliki oleh BUMS. Ada beberapa ciri yang harus anda ketahui agar mampu memahami BUMS dengan mendalam, antara lain : 3. Ciri-Ciri Umum BUMS  Modal usahanya dimiliki mutlak oleh pihak swasta  Pemegang dan pemilik usaha memiliki wewenang untuk melakukan pengawasan yang dilakukan secara hierarki dan fungsional.  Fokus pada pencarian keuntungan yang maksimal  Pembagian modal didasarkan atas kepemilikan saham perusahaan  Badan usaha yang memiliki badan hukum  Modal berasal dari non pemerintah baik perorangan, kelompok, dan lainnya  Hak suara anggota disesuaikan dengan saham yang mereka miliki  Para pemilik saham bisa menjual saham mereka di bursa efek  Modal tidak hanya diperoleh dari anggota namun juga dari lembaga keuangan Bank dan non Bank.
  • 48. 48 Selanjutnya kita akan menspesifikasikan ciri-ciri yang dimiliki oleh BUMS, jika tadi kita membahas mengenai ciri-ciri secara umum sekarang akan lebih spesifik, antara lain Berdasarkan kepemilikannya Badan usaha swasta perseorangan :  Pemilik perusahaan hanya perorangan atau individu  Kekuasaan tertinggi dipegang oleh pmeilik tunggal perusahaan, dia lah yang memiliki wewenang dalam mengatur segala hal tentang usaha yang ada di perusahaan tersebut.  Kebijakan yang digunakan untuk mengatur jalannya aktivitas perekonomian dalam perusahaan adalah kebijakan perseorangan.  Semua resiko dan tanggung jawab perushaan menjadi tanggungan perseorangan yakni pemilik perusahaan tersebut. (Baca juga : pengertian deflasi – cara mengatasi kelangkaan sumber daya alam)  Berdasarkan fungsinya, BUMS memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a. Sebuah badan usaha yang memiliki tujuan untuk mencari keuntungan yang maksimal kemudian diolah dan dibagikan kepada seluruh anggota yang ada. b. Memberikan sebuah pelayanan masyarakat dengan melaksanakan pemenuhan kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa. (Baca juga : tindakan ekonomi rasional) c. Menjadi lembaga yang memberikan sebuah keadaan dinamis pada keadaan perekonomian suatu Negara d. Mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia untuk membantu pemerintah dalam kinerjanya juga sebagai bentuk pelayanan masyarakat. e. Membantu kinerja pemerintah dalam menjalankan tugasnya dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat.  Ciri-ciri BUMS berdasarkan kepemilikan modalnya, antara lain : a.Modal secara keseluruhan dimiliki oleh pihhak swasta atau perusahaan. b.Pinjaman didapatkan dari lembaga keuangan Bank dan non Bank c.Penerbitan dan penjualan saham bisa melalui bursa efek
  • 49. 49 d.Untuk pembagian modal adalah separuh laba dibagikan kepada pemilik saham dan yang lainnya akan ditahan. e.Memiliki cadangan dana untuk pengembangan usahanya. f. Memiliki wewenang untuk menerbitkan obligasi dalam jangka waktu tertentu. Itulah ciri-ciri lengkap yang dimiliki oleh badan usaha milik swasta dimana mereka berfokus pada pencarian keuntungan dan bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat dan tentunya akan membantu kinerja pemerintah. Selanjutnya kita akan membahas mengenai bentuk dari badan usaha milik swasta.  Bentuk Badan Usaha Milik Swasta 1. Firma (Fa) Firma adalah sebuah persekutuan yang terdiri dari dua orang atau lebih yang menjalankan sebuah usaha dengan nama bersama dengan tujuan membagi hasil yang diperoleh dari persekutuan tersebut. Firma memiliki beberapa ciri khusus, antara lain : a. Para sekutu atau anggota aktif dalam mengelola perusahaan. b. Semua anggota memiliki kewajiban dan bertanggung jawab atas segala resiko yang ada di perusahaan. c. Persekutuan ini akan berakhir ketika salah satu dari anggota mundur.(Baca Juga: Contoh Kerjasama Multilateral) d. Perjanjian persekutuan dilaksanakan dihadapan notaris e. Memakai nama bersama dalam segala urusan perusahaan f. Setiap anggota memiliki hak untuk melakukan perjanjian dengan pihak lain. g. Jika terdapat hutang tak terbayar, maka pihak atau anggota yang punya hutang tersebut wajib membayarnya dengan uang pribadinya. h. Setiap anggota memiliki hak untuk menjadi pemimpin persekutuan tersebut. i. Mudah untuk memperoleh kredit atau pinjaman. (Baca juga : unsur-unsur kredit jenis- jenis kredit) 2. Perseroan Terbatas (PT) Perseroan terbatas adalah suatu bentuk perusahaan yang dimana modalnya terbagi atas beberapa saham, dimana saham tersebut dimiliki oleh beberapa pihak yang
  • 50. 50 bersangkutan. Untuk masalah tanggungjawab atas segala sesuatu yang terjadi di perusahaan disesuaikan dengan jumlah saham yang mereka miliki. Perseroan terbatas memiliki beberapa ciri yakni : (Baca juga : syarat mendirikan perseroan terbatas pt) a. Berorientasi pada pencarian keuntungan. b. Memiliki dua fungsi yakni komersil dan ekonomis. c. Modal yang dimiliki berasal dari obligasi dan saham-saham para anggota. d. Tidak memiliki fasilitas dari negara karena murni milik swasta. e. Perusahaan dipimpin oleh direksi f. Status yang dimiliki oleh para pegawai adalah pegawai swasta. 3. Persekutuan Komoditer (CV) Persekutuan komoditer yang sering kita kenal dengan CV adalah sebuah persekutuan yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana mereka membagi tugas dan tanngungjawab sesuai dengan kesepakatan dimana satu pihak memiliki tanggung jawab tak terbatas atas perusahaan dan satu yang lainnya memiliki tanggungjawab yang terbatas. CV memiliki beberapa ciri antara lain : a. Terdiri dari dua orang atau lebih. b. Resiko yang terjadi pada perusahaan dilimpahkan kepada semua anggota sesuai dengan status keanggotaannya. 4. Perusahaan Perseorangan Perusahaan perseorangan merupakan salah satu bentuk dari badan usaha milik swasta yang dimana modal dan tanggungjawabnya dipegang oleh satu orang atau pribadi yang merupakan pemilik tunggal perusahaan. Perusahaan perseorang memiliki beberapa ciri khusus, antara lain : (Baca juga: Cara Mengatur Keuangan Pribadi , Pengertian Isoquant dan Isocost) a. Dimiliki oleh perseorangan atau individu b. Pengelolaan badan usaha mudah dan murah c. Pemilik tunggal bebas menerapkan kebijakan dan peraturan bagi para bawahannya tanpa harus melalui jalur birokratis. d. Pemilik perusahaan memiliki wewenang untuk menutup perushaannya jika tidak produktif dan tidak menguntungkan lagi.
  • 51. 51 e. Modal berasal dari kantong pribadi sang pemilik f. Pertumbuhan dan perkembangan perusahaan bergantung pada pemilik tunggal perusahaan. 5. Badan Usaha Milik Swasta Badan Usaha Milik Swasta atau disingkat BUMS ini dibangun dan dirintis oleh satu pengusaha atau kelompok pengusaha. BUMS ini tidak seenaknya sendiri guys untuk beroperasi. Pemerintah sudah mengatur BUMS diantaranya adalah tidak boleh menguasai sumber daya alam yang sangat penting yang menjadi kepentingan hajat orang banyak contohnya Penambangan minyak bumi. Peraturan itu sudah tercatat di UUD 1945 pasal 33. Namanya saja swasta berarti yang memberi modal adalah pihak swasta, dan otomatis yang kasih modal itu termasuk juga pemilik. Tujuan diadakannya BUMS ini selain tempat untuk mencari keuntungan, juga bisa berkontribusi membantu pemerintah untuk membuka lapangan pekerjaan, menyediakan pajak, dan juga menyediakan barang dan jasa yang kita butuhkan. Beberapa contoh BUMS di negara kita: PT Sinarmas, PT Gudang Garam, dan PT Djarum.Secara finansial utang adalah contoh bagus dari pedang bermata dua pepatah penggunaan leverage yang efektif meningkatkan jumlah sumber daya keuangan daya keuangan yang tersedia bagi perusahaan untuk pertumbuhan dan ekspansi. Asumsinya adalah manajemen dapat memporeleh lebih banyak dana pinjaman dari pada membayar biaya bunga dan biaya atas dana tersebut namun sesukses formula ini perusahaan mengharuskan sebuah catatan solid untuk mematuhi berbagai komitmen pinjeman. Perusahaan yang dianggap terlalu leverage ( terlalu banyak hutang versus ekuitas ) dapat menemukan kebebasan tindakanya yang dibatasi oleh kreditur dan atau mungkin memiliki keuntungan akibat kerugian karena membayar biaya Bunga yang tinggi tentu saja, skenanario terburuk akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban oprasi dan hutang selama priode kondisi ekonomi yang buruk terakhir sebuah perusahaan dalam bisnis yang sangat. Periode kondisi sebelumnya ekonomi yang burk terahir sebuah perusahaan dalam bisnis yang sangat kompotitif jika tertatih- tatih dengan hutang tinggi mungkin menemukan pesaingnya mengambil keuntunga dari maslah untuk meraih mangsa pasar yang lebih besar . Sayangnya tidak ada proporsi utang yang bias diambil
  • 52. 52 perusahaan secara ajaib.hubungan utang ekuitas berpariasi sesuai dengan industri yang terlibat lini bisinis perusahaan dan tahap perkembangnya. Namun, karana investor lebih baik memasukan uang mereka keperusahaan dengan neraca yang kuat akal sehat memberi tahu kita bahwa perusahaan – perusahaan ini sseharusnya memiliki secara umum menurunkan hutang dan tingkat ekuitas yang lebih tinggi.  Rasio Dan Indikator Modal Secara umum analisi menggunaksn tiga rasio untuk menilai kekuatan finansial dari struktur kapitalisasi perusahaan dua yang pertama yang disebut rasio hutang dan hutang ekuitas adalah pengukuran yang popular namun rasio kapitalisasi inilah yang memberikan wawasan kunci untuk mengetahui posisis permodalan perusahaan.  Kebangkrutan suatu perusahaan diawali oleh adanya kondisi financial distress warning dimana perusahaan mengalami kesulitan keuangan dalam menghasilkan laba, atau laba yang terus menurun dari tahun ke tahun atau dengan kata lain kebangkrutan diartikan sebagai kegagalan perusahaan dalam menjalankan operasi untukmencapai tujuannya. Kebangkrutan (bankcruptcy) biasanya diartikan secara awam adalah sebagai kegagalan perusahaandalam menjalankan kegiatan operasi perusahaan untuk menghasilkan laba. Tujuan penelitian ini adalah untuk memprediksi tingkat kemungkinan kebangkrutan perusahaanperusahaan investasi yang bergerak di Bidang Penanaman Modal dalam Saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Jenis penelitian yang ini adalah penelitian desktiptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah Perusahaan perusahaan investasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016 yang berjumlah 6 perusahaan yang memenuhi kriteria purposive. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perusahaan yang Investasi yang bergerak di bidang penanaman modal saham yaitu PT ABM Investama Tbk, PT MNC Investama Tbk, PT Global Mediacom, PT Multipolar Tbk, PT Polaris Investama Tbk dan PT Pool Advista Indonesia Tbk selama 5 tahun terakhir (2012 /2016) berpotensi kebangkrutan
  • 53. 53  Ruang Lingkup Badan Usaha Milik Negara Pendirian Badan Usaha Milik Negara (selanjutnya disebut BUMN) di Indonesia latar belakangi oleh periode pendiriannya dan kebijaksanaan pemerintah yang berkuasa. Beberapa BUMN merupakan kelanjutan dari perusahaan-perusahaan yang didirikan pada jaman sebelum kemerdekaan, beberapa didirikan pada jaman perjuangan kemerdekaan, dan banyak pula yang didirikan setelah tahun 1950 dengan motivasi bermacam-macam. Misalnya saja, perusahaan-perusahaan yang didirikan dengan pembiayaan Bank Industri Negara seperti PT Natour, Perusahaan Tinta Cetak “Tjemani”, Perusahaan Kertas Blabak. Di samping itu ada perusahaan-perusahaan yang tumbuh akibat pengambilalihan perusahaan Belanda.10Badan Usaha Milik Negara telah memberikan sumbangan yang besar pada Negara terutama terhadap pembangunan nasional. Lima dasawarsa yang lalu, sektor korporasi di Indonesia masih sangat kecil dan didominasi oleh perseroan-perseroan yang dimiliki oleh pihak asing atau dengan kata lain kepemilikannya sangat terpusat.Pemerintah pada saat itu memperoleh beberapa perusahaan melalui nasionalisasi dan juga mendirikan banyak perusahaan yang berstatus sebagai perusahaan milik Negara.  Perkembangan BUMN di Indonesia dapat di bagi dalam 5 (lima) kurun waktu: 1. Kurun waktu sebelum kemerdekaan Kurun waktu ini mencatat adanya dua jenis badan usaha milik negara, yaitu yang tunduk pada Indische Bedrijven Wet(IBW) dan yang tunduk pada Indische Comptabiliteit Wet(ICW). 2. Kurun waktu 1945 - 1960 Selama kurun waktu ini beberapa BUMN didirikan dengan modal nasional, seperti BNI-46. Sebelum dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1960, BUMN dikelompokkan dalam lima kategori: 3. Yang tunduk pada IBW, seperti Perusahaan Negara Gas 4. Yang sebelumnya tunduk pada ICW, setelah kemerdekaan dijadikan Perusahaan Negara Perusahaan-perusahaan Belanda dinasionalisasikan pada tahun 1957 Perusahaan-perusahaan swasta yang disebabkan kesulitan keuangan, kepemilikannya jatuh pada Bank Industri Negara (yang kemudian sepenuhnya dikonsolidasikan menjadi Bapindo), atau Bank Negara Indonesia. Oleh karena bank-bank pemerintah ini tidak boleh menjadi pemegang saham,
  • 54. 54 maka perusahaan-perusahaan ini diubah menjadi BUMN (contoh dari BUMN ini adalah Perusahaan Negara Intirub); 5. Yang dulunya merupakan jawatan pemerintah seperti Perusahaan Negara Perhutani.
  • 55. 55 9. Teknik pengangaran barang dan modal https://zahiraccounting.com/id/blog/teknik-penganggaran-modal/ http://nrmly.blogspot.co.id/2015/10/teknik-penganggaran-modal-2.html 10. Arus kas dan resiko proyek http://syariahcooperation.blogspot.co.id/2012/09/estimasi-arus-kas-dan-analisis-resiko.html http://bocahfinance.blogspot.co.id/2016/10/capital-budgeting-cash-flow-estimation.html 11. Biaya modal https://diahsulistiyanti.wordpress.com/2017/06/17/biaya-modal-pengertian-contoh-kasus-dan- solusi/ 12. https://rumahsaraswati.co/konsep-biaya-modal-dan-perhitungannya/struktur modal dan leverage dan kebijakan dividen http://indahfarah1.blogspot.co.id/2016/11/leverage-struktur-modal-kebijakan.html http://sitirachmamankeu1.blogspot.co.id/2016/11/bab8-leverage-struktur-modal-dan.html 13. Penelusuran yang terkait dengan modal saham dan peranan bank investasi, utang jangka panjang pembiayaan campuran dan merger divestasi perusahaan induk dan leverage buyouts https://id.talkingofmoney.com/evaluating-company-s-capital-structure 14. Analisa kesehatan dan prediksi kebangkutan badan usaha milik swasta (bums) dan badan usaha milik Negara (bumn) dan cara mengatasinya secara umuBadan Usaha Milik Swasta (BUMS) – Fungsi, Ciri-Ciri dan Bentuk BUMS https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/bums/badan-usaha-milik-swasta https://hidupsimpel.com/macam-macam-badan-usaha/
  • 56. 56 Jawaban Uas 1 .ANALISIS BUNGA Pengertian Bunga dan Tingkat Bunga Bunga atau interest dari sisi permintaan adalah biaya atas pinjaman dan di sisi penawaran merupakan pendapatan atas pemberian kredit. Bunga menurut pengertian pertama adalah jumlah uang yang dibayarkan sebagai imbalan atas pengguanaan uang yang diupinjam tersebut. Jadi bunga disini lebih merupakan sebagai sewa atau harga dari uang. Sedangkan dari sisi penawaran supply side, pemilik dana akan menggunakan atau mengalokasikan dananya pada jenis investasi yang menjanjikan pembayaran bunga yang lebih tinggi. Dari pengertian bunga tersebut maka, tingkat bunga atau interest rate adalah rasio antara jumlah bunga dengan jumlah dana yang dipinjamkan. Penetuan Tingkat Bunga Tingkat bunga mempengaruhi jumlah dana yang ingin dipinjam oleh debitur dan jumlah dana yang akan dipinjamkan pemilik dana atau kreditur. Kegiatan pinjam meminjam ini mempengaruhi tingkat bunga. Suatu keadaan dimana jumlah dana yang ditawarkan sama dengan jumlah dana yang akan dipinjam maka, tingkat bunga dalam keadaan equilibrium. Pada kenyataannya, tingkat bunga akan secara tetap mengalami perubahan, turun- naik mencari posisi equilibrium baru. Ada pun faktor yang dapat menyebabkan terjadinya peralihan dan perubahan terhadap jumlah pinjaman dan kredit yang diberikan adalah autonomous investment, overnment spending, dan monetary policy. Disamping itu perkiraan inflasi juga akan menjadi faktor yang cukup dominan dalam pembentukan gerakan-gerakan tingkat bunga. Kegiatan transaksi pinjam meminjam terjadi dari dalam pasar keuangan (financial market) keselurahan dana yang dipinjamkan (lending) mencerminkan sisi penawaran dana dari pasar, sedangkan keseluruhan pinjaman (borowing) merupakan refleksi dari sisi permintaan. Harga dari dana dipasar uang meruopakan tingkat bunga. Tingkat bunga ini merupakan faktor harga yang menyebabkan penawaran dan permintaan dana ke posisi equilibrium. Apabila penawaran melebihi permintaan artinya jumlah dana yang akan dipinjamkan lebih besar dari pada jumlah yang akan dipinjam, tingkat bunga akan berada diatas equilibrium dan kekuatan pasar akan turun. Menurut filosofi dari teori keynesian mengenai tingkat bunga ini adalah tingkat bunga ditentukan oleh interaksi dari penawaran dan permintaan uang. Permintaan uang berjalan berlawanan arah dengan tingkat bunga, karena orang akan memilih aset yang likuid dalam hal ini uang merupakan aset yang likuid. Tingkat Bunga Nominal Dan Tingkat Bunga Riil Tingkat bunga nominal adalah bunga yang dibayar sesuai dengan perjanjian (kontrak). Tingkat bunga riil
  • 57. 57 mencerminkan daya beli atau dengan kata lain merupakan refleksi atas tingkat pertukaran antara barang dan jasa-jasa hari ini dengan barang dan jasa-jasa pada masa yang akan datang. Disuatu negara yang tidak ada inflasi atau deflasi, tingkat bunga nominal sama dengan tingkat bunga riil. Tingkat bunga nominal = real rate + expected rate of inflation Real rate of interest = nominal rete – expected rate of inflation Real rate positif akan terjadi apabila nominal rate lebih tinggi dari tingkat inflasi yang sebenarnya terjadi. Sedangkan real rate negatif terjadi apabila tingkat bunga nominal lebih rendah dari tingkat inflasi. Pengaruh Inflasi Permintaan Dan Penawaran Uang Apabila pihak yang membutuhkan dana (demander) memperkirakan tingkat inflasi akan naik mencapai 10% maka kurva pemintaan akan bergerak ke atas. Sekiranya pemilik dana (suplier) memiliki perkiraan tingkat inflasi yang sama, maka kurva penawaran akan beralih naik sebesar 10%. Perubahan Tingkat Bunga Salah satu sifat bunga adalah sangat mudah berubah-ubah (turun-naik) fluktuasi ini sering terjadi dalam kurun waktu yang singkat terutama tingkat bunga jangka pendek. Meskipun tingkat bunga jangka panjang relatif kurang berfluktuasi dibandingkan dengan tingkat bunga jangka pendek, keduanya cenderung bergerak naik dan turun dalam waktu yang sama. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan tingkat bunga antara lain: a. Perkiraan tingkat inflasi b. Adanya pergeseran dalam sisi penawaran dan permintaan c. Pendapatan agregat. Pada periode tahun lain, pertumbuhan yang normal tidak terjadi, perusahaan mengalami kesulitan dalam menjual semua barang dan jasa yang di tawarkan sehingga mengurangi jumlah produksi. Pekerja diberhentikan, tingkat pengangguran bertambah dan pabrik tidak dapat beroperasi. Ketika perekonomian memproduksi barang dan jasa dalam jumlah yang lebih sedikit, PDB riil dan ukuran-ukuran pendapatan lainnya juga menurun. Periode saat terjadinya penurunan pendapatan dan peningkatan angka pengangguran ini jika tidak terlalu parah disebut dengan resesi, dan jika sangat parah disebut dengan depresiasi – stres dimana tidak bisa membedakan yang baik dan buruk. Jawabannya : memilih flukulasi jangka pendek Alesan nya Semua analisis saling berhubungan dengan dikotomi klasik dan netralitas keuangan. Sebagian besar ekonom percaya bahwa teori klasik menjelaskan dunia dalam jangka panjang, tetapi tidak dalam jangka pendek. Setelah melewati suatu periode yang berlangsung selamabeberapa tahun, perubahan-perubahan dalm jumlah uang yang beredar memengaruhi harga dan variabel nominal
  • 58. 58 lain, tetapi tidak memengaruhi PDB riil, pengangguran.atau variabel riil lainnya. Akan tetapi, ketika mempelajari perubahan ekonomi dari tahun ke tahun, asumsi netralitas keuangan tidak sesuai. Kebanyak ekonom percaya bahwa, dalam jangka pendek, v riabel riil dan variabel nominal berhubungan dengan erat. 2 . Kebenaran nya bahwa Working Capital (Modal Kerja) : Modal yg digunakan tuk membiayai operasional persh. Sehari- hari. Terutama yg memiliki jangka waktu pendek Dapat juga diartikan : Seluruh aktiva lancar yg dimiliki suatu persh. Atau stlh aktiva lancar dikurangi hutang lancar. Penjelasan 1. Modal kerja dibagi 3 macam :  Konsep Kuantitatif  Konsep Kualitatif  Konsep Fungsional 2. Jenis Modal Kerja :  Gross Working Capital  Net Working Capital 3. Pentingnya Manajemen Modal Kerja:  Memenuhi kebutuhan likuiditas  Memenuhi kewajiban yg segera hrs dibayar  Memungkinkan persh memiliki persediaan  Memungkinkan persh tuk memperoleh tambahan dana  Memungkinkan persh memberikan syarat kredit 4. Faktor2 yg mempengaruhi modal kerja sangat tergantung :  Jenis persh  Syarat kredit  Waktu produksi dantingkat perputaran persediaan
  • 59. 59 5. Tujuan Manajemen Modal Kerja : M K tuk memenuhi kebutuhan likuiditas persh MD punya kemampuan memenuhi kewajiban persh pada waktunya Memungkinkan persh punya persediaan yg cukup Memungkinkan persh tuk memperoleh tambahan dana Memungkinkan persh tuk memberikan syarat kredit yg menarik Memaksimalkan aktiva tetap Modal kerja merupakan aktiva atau asset yang diperlukan perusahaan untuk menyelenggarakan kegiatan operasional sehari-hari yang selalu berputar dalam periode tertentu. Modal kerja dibagi menjadi: a) Modal kerja permanent (permanent working capital) Modal kerja ini harus selalu ada pada perusahaan agar dapat berfungsi dengan baik b) Modal kerja variable (variable working capital) Modal kerja ini jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan dalam satu periode. Untuk itu, dikenal dengan istilah modal kerja seasonal dan darurat. Manajemen modal kerja Dalam hal investasi, modal kerja terkait dengan berapa jumlah uang yang harus diinvestasikan pada CA dibandingkan dengan FA Konsep ini terkait dengan trade off antara profitabilitas dan likuiditas atau risiko. Dalam pengertian lain, tujuan manajemen modal kerja adalah mengelola CA dan CL sehingga jumlah net working capital yang positif dapat dipertahankan. Makin besar CA dibandingkan CL, makin likuid perusahaan karena CA adalah sumber penerimaan kas, sementara CL adalah sumber pengeluaran kas.Investasi pada modal kerja bertambah jika: a) Berkurangnya investasi pada FA (misalnya penjualan FA) & masuk pada kas b) Bertambahnya hutang jangka panjang c) Bertambahnya laba setelah pajak yang diinvestasikan kembali Investasi pada modal kerja berkurang jika: a) Bertambahnya investasi pada FA b) Berkurangnya hutang jangka panjang c) Terjadi kerugian d) Ada pembayaran deviden Keputusan investasi pada modal kerja terkait dengan a) Berapa besarnya kebutuhan modal kerja (aktifitas investasi) dana yang diinvestasikan