SlideShare a Scribd company logo
1 of 69
MAKALAH
MANAJEMEN KEUANGAN
NAMA : LINDA ULI NUHA
DOSEN : ADE FAUJI, SE,.MM
NIM : 11011700014
KELAS : 2T-MA
RUANGAN/HARI : B.1.2 /MINGGU
NAMA OBJEK : MAKALAH MATERI 9-15
UNIVERSITAS BINA BANGSA
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
2018-2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada
kami sehingga dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Selama proses penyusunan makalah ini, penyusun mendapat banyak bantuan dari berbagai
pihak. Dalam kesempatan kali ini penyusun membawakan makalah tentang “resume dari
pertemuan 9 – 15 “. Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
banyak terdapat kekurangan, untuk itu saran dan kritik dari berbagai sumber yang dapat
membangun sangat saya harapkan sehingga menjadi lebih baik untuk nanti ke depannya.
Serang,24 mei 2018
Linda uli nuha
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ..................i
DAFTAR ISI ...............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
2.1 LATAR BELAKANG..........................................................................................................1
2.2 RUMUSAN MASALAH ....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. MATERI KE IX ....................................................................................................................2
B. MATERI KE X.........................................................................................................................12
C. MATERI KE XI ......................................................................................................................16
D. MATERI KE XII ....................................................................................................................21
E. MATERI KE XIII ....................................................................................................................29
F. MATERI KE XVI ....................................................................................................................33
G. MATERI KE XV ....................................................................................................................41
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN ..............................................................................................................48
B. SARAN .....................................................................................................................48
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................49
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap individu pasti memiliki manajemen dalam menjalankan aktivitas hidupnya.
Dengan adanya manajemen, maka di harapkan semua aktivitas dapat di lakaukan dengan
sistematis atau berurutan, maksimal sehingga medapatkan hasil yang baik. Apa bila seorang
individu saja membutuhkan adanya manajemen untuk mengatur hidupnya, pastinya sebuah
organisasi atau pun perusahaan akan lebih membutuhkan adanya manajemen untuk mengatur
kinerja dari anaggota agar dapat mencapai tujuan yang di inginkan dan mendapatkan hasil
kerja yang baik, salah satu manajemen yang penting ialah adanya manajemen keuangan
dalam suatu organisasi atau pun perusahaan.
Pengertian Manajemen Keuangan mengalami perkembangan mulai dari pengertian
manajemen yang hanya mengutamakan aktivitas memperoleh dana saja sampai yang
mengutamakan aktivitas memperoleh dan menggunakan dana serta pengelolaan terhadap
aktiva. Khususnya penganalisisan sumber dana dan penggunaan-nya untuk merealisasikan
keuntungan maksimum bagi perusahaan tersebut. Seorang manajemen keuangan harus
memahami arus peredaran uang baik eksternal maupun internal.
Namun, Manajemen keuangan juga berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva
yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk
membelanjai aktiva tersebut. Untuk memperoleh dana, manajer keuangan bisa
memperolehnya dari dalam maupun luar perusahaan. Sumber dari luar perusahaan berasal
dari pasar modal, bisa berbentuk hutang atau modal sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Teknik penganggaran barang modal
2. Arus kas dan resiko proyek
3. Biaya modal
4. Struktur modal dan leverage & kebijakan dividen
5. Modal saham dan peranan investasi,hutang jangka panjang,pembiayaan campuran &
merger,divestasi,perusahaan induk dan leverage buyouts
6. Analisa kesehatan dan prediksi kebangkrutan badan usaha milik swatsa (BUMS) dan
badan usaha milik negara (BUMN) dan mengatasinya secara umum
7. kasus
2
BAB II
PEMBAHASAN
MATERI 1
TEKNIK PENGANGGARAN BARANG MODAL
A. PENGERTIAN PENGANGGARAN BARANG MODAL
Penganggaran barang modal (capital budgeting) adalah proses perencanaan pengeluaran
untuk aktiva yang diharapkan akan digunakan lebih dari satu tahun.
Pengganggaran modal mempunyai arti yang sangat penting bagi perusahaan : Dana yang
telah dikeluarkan akan terikat dalam jangka waktu yang lama, sehingga perlu diperhitungkan
secara cermat dan berhati-hati apakah proyek tersebut memberikan keuntungan atau tidak.
Dana harus diperhitungkan secara tepat, karena bila dana yang tersedia melebihi kebutuhan
investasi akan menimbulkan beban tetap, dan kalau kurang maka proses produksi terganggu.
Penganggaran modal / Investasi ini menyangkut investasi real assets (aset berwujud).
langkah – langkah dalam keputusan investasi tersebut meliputi :
1) Adanya usulan investasi
2) Biaya dari proyek / investasi yang diusulkan
3) Arus kas yang dihasilkan dari invesasi yang diusulkan
4) Menilai ulusan investasi dengan berbagai kriteria penilaian investasi
5) Mengevaluasi dari usulan proyek / investasi yang diterima secara berkesinambungan
Sebagai konsekuensinya, perusahaan membutuhkan prosedur tertentu untuk
menganalisadan menyeleksi beberapa alternatif investasi yang ada. Keputusan mengenai
investasi tersebut sulit dilakukan karena memerlukan penilaian mengenai situasi dimasa yang
akan datang, sehingga dibutuhkan asumsi-asumsi yang mendasari estimasi terhadap situasi
yang paling mendekati yang mungkin terjadi, baik situasi internal maupun eksternal
perusahaan. Investasitersebut harus dihitung sesuai dengan cash flow perusahaan dan harus
merupakan keputusan yang paling tepat untuk menghindari resiko kerugian atas investasi
tersebut. “As time passes, fixedassets maybe come obselete or may require an over haul;
atthesepoints, too, financial
Decisions maybe required”. Perusahaan biasanya membuat berbagai alternatif atau variasi
untukberinvestasi dalam jangka panjang, yakni berupa penambahan aset tetap seperti tanah,
mesin danperalatan. Aset tersebut merupakan aset yang berpotensi, yang merupakan sumber
3
pendapatanyang potensial dan mencerminkan nilai dari sebuah perusahaan.Capitalbudgeting
dan keputusankeuangan diperlakukan secara terpisah. Bila investasi yang diajukan telah
ditentukan untukditerima, manager keuangan kemudian memilih metoda pembiayaan yang
paling baik.
· Anggaran (budget) adalah sebuah rencana rinci yg memproyeksikan aliran kas masuk
dan aliran kas keluar selama beberapa periode pada saat yg akan datang.
· Capital budget adalah garis besar rencana pengeluaran aktiva tetap
· Penganggaran modal (capitalbudgeting) adalah proses menyeluruh menganalisa
proyek2 dan menentuan mana saja yang dimasukkan ke dalam anggaran modal.
· Proses mengumpulkan, mengevaluasi, menyeleksi, dan menentukan alternatif
penanaman modal yang akan memberikan penghasilan bagi perusahaan untuk jangka waktu
lebih dari 1 tahun.
B. Motif Capital Budgeting
pengembangan produk baru atau pembelian aktiva baru
Pengurangan biaya dengan mengganti aktiva yang tidak efisien
Modernisasi atas aktiva tetap
C. JENIS-JENIS KEPUTUSAN PENGANGGARAN MODAL
Penambahan dan perluasan fasilitas
Produk baru
Inovasi dan perluasan produk
Penggantian (replacements) (a) penggantian pabrik a1/11/2005tau peralatan usang
(b) penggantian pabrik atau peralatan lama dengan pabrik atau peralatan yang lebih efisien.
Menyewa/membuat atau membeli
Penyesuaian fasilitas dan peralatan dengan peraturan pemerintah, lingkungan,dan keamanan
Lain-lain keputusan seperti kampanye iklan, program pelatihan dan proyek-proyek
yang memerlukan analisis arus kas keluar dan arus kas masuk.
4
D. PRINSIP DASAR PROSES PENGANGGARAN MODAL
Penganggaran modal pada dasarnya adalah aplikasi prinsip yang mengatakan bahwa
perusahaan harus menghasilkan keluaran atau menyelenggarakan kegiatan bisnis sedemikian
rupa sehingga hasil imbuh (marginal revenue) produk sama dengan biaya imbuhnya
(marginal cost).
Prinsip ini dalam kerangka penganggaran modal berarti bahwa perusahaan harus
melakukantambahan investasi sedemikian rupa sehingga perolehan imbuh (marginal returns)
investasi itusama dengan biaya imbuhnya. Daftar berbagai proyek investasi dari hasil yang
tertinggi hinggayang terendah mencerminkan kebutuhan perusahaan akan modal untuk
investasi.
Biaya imbuh dari berbagai daftar investasi itu memberi petunjuk tentang upaya
perusahaan untukmemperoleh tambahan modal guna membiayai investasi. Biaya imbuh
modal berarti sejumlah biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan untuk memperoleh
dana dari luar (misalnya meminjam atau menjual saham dan biaya tumbal/opportunitycost
dari dana sendiri yang dapat diperoleh.
E.Pentingnya Penganggaran Modal
Dana yang dikeluarkan akan terikat untuk jangkawaktu panjang.
Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil penjualan di waktu yang
akan datang
Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut biasanya meliputi jumlah yang besar.
Kesalahan dalam pengambilan keputusan pengeluaran modal tersebut akan berakibat panjang
dan sulit dipersulit.
Penganggaran modal yang efektif akan menaikkan ketepatan waktu dan kualitas dari
penambahan aktiva.
Pengeluaran modal sangatlah penting.
F. Tahap – tahap Penganggaran Modal
Biaya proyek harus ditentukan
Manajemen harus memperkirakan aliran kas yg diharapkan dari proyek, termasuk nilai akhir
aktiva
5
Risiko dari aliran kas proyek harus diestimasi. (memakai distribusi probabilitas aliran kas)
Dengan mengetahui risiko dari proyek, manajemen harus menentukan biaya modal
(costofcapital) yang tepat untuk mendiskon aliran kas proyek
Dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas masuk yang diharapkan digunakan untuk
memperkirakan nilai aktiva.
Terakhir, nilai sekarang dari aliran kas yg diharapkan dibandingkan dengan biayanya.
G. Manfaat Penganggaran Modal
1. Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena dana yang terikat
jangka waktunya lebih dari satu tahun.
2. Agar tidak terjadi over invesment atau underinvesment
3. Dapat lebih terperinci, teliti karena dana semakin banyak dan dalam jumlah yang sangat
besar.
4. Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making.
H. Kriteria keputusan penganggaran modal :
1) Payback period adalah jumlah tahun yang dibutuhkan untuk menutupi pengeluaran
awal. atau suatu kriteria penganggaran modal yang digambarkan sebagai jumlah tahun yang
diperlukan untuk mengembalikan investasi kas awal.
Keuntungan :
a. Menggunakan arus kas bebas, bukan accounting profit
b. Mudah dihitung dan dipahami
c. Dapat digunakan sebagai alat penyaring kasar
d. Sering digunakan sebagai alat penyaring kasar untuk menghilangkan proyek dengan
tingkat pengembalian yang tidak nyata hingga tahun–tahun akhir.
e. Menekankan pada pengembalian yang lebih awal yang lebih pasti dan memberikan
kebutuhan likuiditas bagi perusahaan.
6
Kerugian :
a. Tidak memperhitungkan Aksioma 2
b. Semua arus kas yang terjadi setelah periode pembayaran kembali diabaikan.
c. mengabaikan nilai waktu uang
d. pemilihan periode pengembalian maksimum bersifat arbitrer
Untuk menanggulangi kelemahan 1 muncullah Discounted payback period. Namun masih
mempunyai kelemahan, yaitu accept-reject kriteria bersifat arbiter.
2) Periode pengembalian diskonto adalah variasi dari kriteria keputusan masa
pengembalian yang digambarkan sebagai jumlah tahun yang diperklukanuntuk
mengembalikan pengeluaran kas.
1) Net PresentValue (NPV)
Nilai sekarang freecashflow setelah pajak dikurangi pengeluaran awal proyek. Perbedaan
nilai sekarang arus kas dengan pengeluaran awal menetukan nilai bersih atas penerimaan
investasi dalam nilai uang masa sekarang Kriteria : NPV ≥ 0 à Terima dan NPV < 0 à Tolak
dan NPV = 0 à Terima, karena proyek tersebut memberikan pengembalian yang sama dengan
tingkat pengembalian yang disyaratkan.
Keuntungan :
Menggunakan arus kas bebas
memperhitungkan nilai waktu uang
konsisten dengan tujuan perusahaan untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham
Menggunakan perbandingan yang logis antara keuntungan dan biaya
Penerimaan proyek akan meningkatkan nilai perusahaan à konsisten dengan tujuan
perusahaan
7
Kerugiannya :
Membutuhkan peramalan jangka panjang atas penambahan arus kas yang diterima,
membutuhkan perkiraan jangka panjang terinci dari arus kas bebas proyek dan sensitivitas
terhadap pilihan tingkat diskonto.
2) Profitabilityindex atau benefit/costratio
Rasio nilai sekarang dari freecashflow terhadap pengeluaran awalnya.Kriteria : PI ≥ 1 à
TerimaPI < 1 à TolakAntara NPV dan PI akan selalu menghasilkan keputusan terima dan
tolak yang sama.walaupun tidak dalam urutan yang sama.Keuntungan dan Kerugian sama
dengan NPV.
3) Internal rateofreturn
Tingkat pengembalian yang menyeimbangkan nilai sekarang dari arus kas masa depan
dengan peneluaran awal proyek.Kriteria : IRR ≥ RequiredrateofRetun à TerimaIRR
<RequiredrateofRetun à Tolak . Jika IRR = RequiredrateofRetun, maka proyek tersebut
diterima karena perusahaan mendapatkan RequiredrateofRetun seperti yang disyaratkan
pemegang saham. IRR juga akan menghasilkan keputusan terima tolak yang sama dengan
NPV dan PI
Keuntungan dan Kerugian sama dengan NPV dan PI
Kerugian tambahan :
sulit dihitung jika tidak menggunakan kalkulator keuangan.
Asumsi tingkat reinvestasi à NPV mengasumsikan bahwa arus kas yang diterima akan
diinvestasikan kembali dengan requiredrateofreturn sedangkan reinvestmentrate IRR
menggunakan tingkat IRR. NPV lebih baik karena arus kasnya : untuk dikembalikan ke
pemegang saham yang menghendaki requiredrateofreturn untuk diinvestasikan kembali
dimana investor luar juga menuntut required rate of return .
8
IRR yang telah dimodifikasi : tingkat diskonto yang menyamakan nilai sekarang arus kas
proyek dengan njilai sekarang nilai akhir proyek (MIRR). Dengan kelemahan tersebut
muncullah MIRR yang menggunakan asumsi bahwa semua arus kas masuk sepanjang usia
proyek akan diinvestasikan kembali pada requiredrateofreturnsamapi usia nproyek yang
disebut Terminal Value (nilai akhir proyek). MIRR adalah tingkat diskonto yang
menyamakan nilai sekarang arus kas keluar (InitialOutlay dengan Terminal Value proyek.
KEUNGGULAN : Menggunakan arus kas bebas , memperhitungkan nilai waktu uang,
konsisten dengan tujuan perusahaan untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham,
KELEMAHAN : Membutuhkan perkiraan jangka panjang terinci dari arus kas bebas
proyek.
H. Metode Analisis Penganggaran Modal dan Penerapannya
1. PaybackPeriod
Metode paybackperiod pada umumnya digunakan untuk mengevaluasi investasi yang
diajukan. Paybackperiod adalah target waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk
mengembalikan investasi awal yang diperhitungkan dari cashinflow.
Definisi paybackperiod sebagai berikut: The
paybackperiodistheexactamountoftimerequiredforthefirmtorecoveritsinitialinvestment in a
project as calculatedfromcashinflow”
Paybackperiod diperhitungkan dengan membagi investasi dengancashinflow tahunan.
Kriteria terhadap penerimaan keputusan investasi dengan menggunakan metode payback ini
adalah diterima apabila paybackperiod yang diterima yang diperoleh lebih singkat/pendek
waktunya dibandingkan dengan target waktu paybackperiod yang sebelumnya telah
ditentukan.
Contoh
9
Perusahaan ABC akan melakukan investasi terhadap proyek A dan proyek B. Kedua proyek
tersebut merupakan proyek independen dan mutuallyexclusive. Investasi dikeluarkan pada
awal tahun pertama. Adapun aliran kas bersih dari masing-masing proyek sebagai berikut:
Tahun Proyek A Proyek B
0 -100.000 -100.000
1 50.000 10.000
2 40.000 30.000
3 30.000 40.000
4 20.000 50.000
5 10.000 20.000
*. Perhitungannya
Proyek A =
-100.000 – (50.000 + 40.000 + 10.000) = 2 tahun 4 bulan (10/30 x 12 bulan)
Proyek B =
-100.000 – (10.000 + 30.000 + 40.000 + 20.000) = 3 tahun 5 bulan (20/50 x 12 bulan)
Keputusannya pemilihan proyek :
Proyek A, karena memiliki waktu pengembalian yang lebih pendek
2. Net PresentValue
10
Secara eksplisit NPV memberikan pertimbangan dari nilai waktu uang, dan merupakan
teknik capitalbudgeting yang banyak digunakan. NPV adalah
jumlah presentvalue semua cashinflowyang dikumpulkan proyek (dengan
menggunakan discountratesuku bunga kredit yang dibayar investor) dikurangi jumlah
investasi (initialcashoutflow). Net PresentValue yaitu: “The Net
PresentValueisfoundbysubtracting a
project’sinitialinvestmentfromthepresentvalueofitscashinflowsdiscountedat a
rateequaltothefirm’scostofcapital”.
nNPV = Σ CFt /(1 + k)t – Io
t = 1
Sebagai pedoman umum, rencana investasi akan menguntungkan apabila NPV positif dan
apabila NPV nol maka investasi tersebut berarti breakeven. Apabila NPV suatu proyek
negatif, berarti proyek tersebut tidak layak untuk dilaksanakan.
Dimana:
CFt = Net CashFlow (Prodeeds) pada tahun ke – t
k = Tingkat Diskonto
t = Lama waktu atau periode berlangsungnya investasi
I0 = InitialOutlays (Nilai investasi awal)
Kelebihan metode NPV sebagai sarana penilaian terhadap kelayakan suatu rencana
investasi barang modal adalah penggunaan nilai waktu uang untuk menghitung nilai
sebenarnyacashflow yang diperoleh pada masa yang akan datang. Dengan demikian, dapat
diperoleh gambaran profitabilitas proyek yang lebih mendekati realitas. Kelebihan lainnya
adalah digunakannyadiscount faktor, biasanya merupakan salah suku bunga kredit yang
dipinjam investor untuk membiayai proyek. Dengan demikian, penggunaan metode ini
menjadi lebih fleksibel karena dapat disesuaikan dengan discountfactor yang berubah-ubah
dari waktu ke waktu. Kriteria penerimaan atas investasi dengan metode ini adalah diterima
apabila NPV yang dihasilkan adalah positif, dan ditolak apabila nilai NPV negatif.
Kelemahan dari metodeini adalah perhitungan yang cukup rumit, tidak
semudah perhitungan paybackperiod. Untuk perhitungannya diperlukan
keahlian seorang financial analis sehingga penggunaannya terbatas.
11
Contoh :
Perusahaan ABC akan melakukan investasi terhadap proyek A dan proyek B. Kedua proyek
tersebut merupakan proyek independen dan mutuallyexclusive. Investasi dikeluarkan pada
awal tahun pertama.
Diketahui discountrate 10% .
Adapun aliran kas bersih dari masing-masing proyek sebagai berikut:
Tahun Proyek A Proyek B
0 -100.000 -100.000
1 50.000 10.000
2 40.000 30.000
3 30.000 40.000
4 20.000 50.000
5 10.000 20.000
Jawaban :
§ Proyek A Tahun 1 = 50.000 / (1+0,1)1 = 45.455
§ Proyek A Tahun 2 = 40.000 / (1+0,1)2 = 33.058
§ Proyek A Tahun 3 = 30.000 / (1+0,1)3 = 22.539
§ Proyek A Tahun 4 = 20.000 / (1+0,1)4 = 13.660
§ Proyek A Tahun 5 = 10.000 / (1+0,1)5 = 6.209
NPV Proyek A = (45.455 + 33.058 + 22.539 + 13.660 + 6.209) – 100.000 = 20.921
§ Proyek B Tahun 1 = 10.000 / (1+0,1)1 = 9.091
§ Proyek B Tahun 2 = 30.000 / (1+0,1)2 = 24.793
§ Proyek B Tahun 3 = 40.000 / (1+0,1)3 = 30.053
§ Proyek B Tahun 4 = 50.000 / (1+0,1)4 = 34.151
§ Proyek B Tahun 5 = 20.000 / (1+0,1)5 = 12.419
12
NPV Proyek B = (9.091 + 24.793 + 30.053 + 34.151 + 12.419) – 100.000 = 10.507
Tahun PV Proyek A PV Proyek B
0 – 100.000 – 100.000
1 45.455 9.091
2 33.058 24.793
3 22.539 30.053
4 13.660 34.151
5 6.209 12.419
NPV 20.921 10.507
Keputusan :
Proyek A, karena memiliki nilai lebih besar dibandingkan proyek B, walaupun keduanya
memiliki nilai NPV > 0
3. Internal Rate of Return (IRR)
Metode ini mungkin merupakan metode yang paling banyak digunakan sebagai salah satu
teknik dalam mengevaluasi alternatif – alternatif investasi. Definisi Internal Rate
ofReturn adalah: “The Internal Rate ofReturn (IRR)
isthediscountratethatequatesthepresentvalueofcashinflowswiththeinitialinvestmentassociated
with a project”.
Dijelaskan bahwa IRR
13
Merupakan ratediscount dimananilaipresentvalue dari cashinflow sama dengan nilai
investasi awal suatu proyek. Dengan kata lain IRR adalah ratediscount dimana NPV dari
proyek tersebut = Rp0. IRR juga menggambarkan persentase keuntungan yang sebenarnya
akan diperoleh dari investasi barang modal atau proyek yang direncanakan.
Kriteria penerimaan proyek investasi dengan menggunakan metode Internal Rate
ofReturn adalah apabila IRR yang dihasilkan lebih besar dibandingkan costofcapital,
sebaliknya apabila lebih kecil dibandingkan costofcapital proyek tersebut ditolak.
Pada dasarnya IRR dapat dicari dengan cara coba-coba (trialanderror). Pertama-tama kita
menghitung PV dari proceeds suatu investasi dengan menggunakan tingkat bunga yang kita
pilih menurut kehendak kita. Kemudian hasil perhitungan itu dibandingkan dengan jumlah
PV dari outlaysnya. Kalau PV dariproceeds lebih besar daripada PV dicari investasi
atau outlaysnya, maka kita harus menggunakan tingkat bunga yang lebih rendah. Cara
demikian terus dilakukan sampai kita menemukan tingkat bunga yang dapat menjadikan
PVproceeds sama besarnya dengan PV dari outlaysnya. Pada tingkat bunga inilah NPV dari
usul tersebut adalah nol atau mendekati nol.
Contoh
Perusahaan ABC akan melakukan investasi terhadap proyek A dan proyek B. Kedua proyek
tersebut merupakan proyek independen dan mutuallyexclusive. Investasi dikeluarkan pada
awal tahun pertama.
Adapun aliran kas bersih dari masing-masing proyek sebagai berikut:
Tahun Proyek A Proyek B
0 -100.000 -100.000
1 50.000 10.000
2 40.000 30.000
3 30.000 40.000
4 20.000 50.000
5 10.000 20.000
Jawaban : (Untuk Proyek A, apabila : menggunakan discoutrate 20% dan 21%)
14
§ Menggunakan discountrate sebesar 20%
PV Cashflow A = (50.000/1.2) + (40.000/1.44) + (30.000/1.728) + (20.000/2.0736)
+(10000/2.4883) = 100.470
§ Menggunakan discountrate sebesar 21%
PV Cashflow A = (50.000/1.21) + (40.000/1.4641) + (30.000/1.7716) + (20.000/2.1436) +
(10000/2.5937) = 98.763
Jawaban : (Untuk Proyek A, apabila : menggunakan discoutrate 18% dan 23%)
§ Menggunakan discountrate sebesar 18%
PV Cashflow A = (50.000/1.18) + (40.000/1.3924) + (30.000/1.6430) + (20.000/1.9387) +
(10000/2.2877) = 104.047
§ Menggunakan discountrate sebesar 23%
PV Cashflow A = (50.000/1.23) + (40.000/1.5129) + (30.000/1.8608) + (20.000/2.2888) +
(10000/2.8153) = 95.502
Menggunakan Interpolasi untuk mencari presentvalue aliran kas sebesar 100.000 (diantara
95.502 dengan 104.047)
IRR proyek A = 18% + {(104.047 – 100.000)/(104.047 – 95.502)} {5%}
IRR proyek A = 18% + 2,368%
IRR proyek A = 20.368%
Contoh IRR Proyek A
Tahun PVIF(20%)
PV Proyek
A PVIF(21%)
PV
Proyek A
1 1,2 41.667 1,21 41.322
15
2 1,44 27.778 1,4641 27.321
3 1,728 17.361 1,7716 16.934
4 2,0736 9.645 2,1436 9.330
5 2,4883 4.019 2,5937 3.855
PV 100.470 98.762
Melalui interpolasi diperoleh IRR Proyek A = 20,275%
Jawaban :
§ Menggunakan discountrate sebesar 14%
PV Cashflow B = (10.000/1.14) + (30.000/1.2996) + (40.000/1.4815) + (50.000/1.6889) +
(20.000/1.9254) = 98.848
§ Menggunakan discountrate sebesar 13%
PV Cashflow B = (10.000/1.13) + (30.000/1.2769) + (40.000/1.4429) + (50.000/1.6305) +
(20000/1.8424) = 101.587
§ Menggunakan Interpolasi untuk mencari presentvalue aliran kas sebesar 100.000 (diantara
98.848 dengan 101.587)
IRR proyek B = 13% + {(101.587 – 100.000)/(101.587 – 98.848)} {1%}
IRR proyek B = 13% + 0.579%
IRR proyek B = 13.579%
Contoh (IRR à Proyek B)
Tahun PVIF(14%)
PV
Proyek B PVIF(13%)
PV
Proyek B
1 1,14 8.772 1,13 8.850
2 1,2996 23.084 1,2769 23.494
3 1,4815 27.000 1,4429 27.722
4 1,6889 29.605 1,6305 30.665
16
5 1,9254 10.387 1,8424 10.856
Proyek Yang dipilih :
Proyek A, karena memiliki tingkat rateofreturn lebih tinggi dibandingkan dengan
proyek B
Perbandingan Metode Capital Budgeting
Metode Proyek A Proyek B
PaybackPeriod 2 tahun 4 bulan 3 tahun 5 bulan
NPV 20.921 10.507
IRR 20,275% 13,579%
I. Pengertian Aliran Kas
Aliran kas merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari
aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam
perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.1[1]
J. Mengestimasikan Arus Kas
Langkah yang paling penting dan paling sulit dalam penganggaran modal
adalah mengestimasikan arus kas suatu proyek yaitu pengeluaran investasi dan arus kas
masuk bersih per tahun setelah suatu proyek dijalankan. Banyak variabel yang terdapat di
dalamnya, dan banyak individu dan departemen yang berpartisipasi dalam proses ini. Sangat
sulit untuk meramalkan secara akurat biaya-biaya dan pendapatan terkait dengan
suatu proyek yang besar dan kompleks, sehingga kesalahan dalam peramalan kadang kala
dapat menjadi sangat besar.
Beberapa fungsi staf keuangan dalam proses peramalan, yaitu:
Mendapatkan informasi dari berbagai departemen, misalnya produksi dan pemasaran.
Memastikan bahwa semua orang yang terlibat dalam peramalan menggunakan seperangkat
asumsi perekonomian yang konsisten.
17
Memastikan bahwa tidak terjadi bias yang inheren di dalam peramalan.
Hal yang terakhir di atas sangatlah penting karena para manajer sering kali terlibat secara
emosional dengan proyek kesayangan mereka dan menumbuhkan penyakit “rasa membangun
kerajaan” di mana keduanya dapat mengarah pada terjadinya bias-bias di dalam peramalan
arus kas yang membuat proyek yang buruk terlihat bagus di atas kertas.
K. Mengidentifikasi Arus Kas yang Relevan
Arus kas relevan bagi suatu proyek adalah tambahan arus kas bebas yang diharapkan
perusahaan jika melaksanakan proyek tersebut, yaitu arus kas yang di luar yang diharapkan
perusahaan apabila tidak menjalankan proyek tersebut. Arus kas relevan juga merupakan arus
kas tertentu yang harus diperhitungkan dalam pengambilan keputusan penganggaran modal.
Langkah awal dari setiap analisis penganggaran modal adalah mengidentifikasikan arus
kas relevan. Yang diartikan sebagai serangkaian arus kas yang spesifik yang harus
diperhitungkan dalam pengambilan keputusan. Ada dua peraturan yang penting untuk
membantu menghindari kesalahanmengestimasikan anggaran, yaitu:
a. Keputusan penganggaran modal harus didasarkan atas arus kas, bukan laba akuntansi.
b. Hanya penambahan arus kas saja yang relevan.
Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat beberapa arus kas relevan di bawah ini:
1. Arus Kas Proyek
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok
yaitu:
o Aliran kas awal merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan
investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan, dan sebagainya. Aliran kas
awal dapat dikatakan aliran kas keluar.
o Aliran kas operasional merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek,
seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional
merupakan aliran kas masuk dan aliran kas keluar.
o Aliran kas akhir merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek, seperti sisa
modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.
Sebagai catatan bahwa nilai sebuah perusahaan akan tergantung pada arus kas bebasnya,
demikianpula nilai suatu proyek dan memahami arus kas proyek berbeda dari laba akuntansi.
a. Biaya aktiva tetap
18
Setiap proyek membutuhkan aktiva, dan pembelian aktiva menggambarkan arus kas negatif
karena pada suatu proyek seluruh biaya aktiva tetap merupakan arus kas relevan termasuk
biaya pengiriman dan biaya pemasangannya.
b. Beban Non Kas
Karena depresiasi melindungi laba terhadap pajak maka meliki dampak pada arus kas
meskipun depresiasi itu sendiri bukanlah suatu arus kas. Karenanya, depresiasi harus
ditambahkan kepada laba bersih ketika kita menghitung estimasi arus kas suatu proyek.
c. Perubahan dalam Modal Kerja Operasi Bersih
Perubahan dalam modal kerja operasi bersih yaitu peningkatan aktiva lancar yang dihasilkan
dari proyek baru dikurangi dengan peningkatan utang dagang dan akrualscara spontan. Jika
perubahannya positif, sebagaimana biasanya terjadi dalam proyek ekspansi, maka pendanaan
tambahan, diluar biaya perolehan aktiva tetap, masih akan dibutuhkan.
d. Pembayaran bunga tidak dipehitungkan dalam arus kas proyek
Pada proses diskonto ini mengurangi arus kas untuk biaya modal proyek. Jika pembayaran
bunga terlebih dahulu dikurangkan dan hasilnya kemudian didiskontokan akan menyebabkan
biaya modal dihitung dua kali. Arus kas proyek adalah arus kas yang tersedia bagi seluruh
investor, pemegang obligasi dan juga pemegang saham, jadi pembayaran bunga tidak
dikurangkan.
2. Arus Kas Tambahan
Arus kas tambahan adalah arus kas bersih yang dapat berhubungan dengan suatu
proyek investasi. Ada tiga masalah khusus dalam menentukan arus kas tambahan, yaitu:
a) Biaya tertanam
Biaya tertanam adalah pengeluaran kas yang telah terjadi dan tidak dapat diperoleh kembali,
tanpa melihat apakah proyek tersebut diterima atau ditolak. Karena biaya tertanam bukanlah
biaya tambahan, maka biaya ini tidak boleh dimasukkan ke dalam analisis.
b) Biaya kesempatan
Biaya kesempatan adalah pengembalian dari alternatif terbaik penggunaan sebuah aktiva,
atau tingkat pengembalian tertinggi yang tidak akan diperoleh jika sejumlah dana
diinvestasikan pada suatu proyek tertentu.
c) Pengaruh pada bagian lain dari proyek tertentu (eksternalitas)
19
Eksternalitas yaitu pengaruh yang dimiliki proyek terhadap arus kas bagian-bagian lain dari
perusahaan. Oleh karena itu, laba tambahan yang pada kenyataannya akan masuk kekantor
pusat atau kantor cabangnya. Jadi tidak boleh diperhitungkan sebagai laba tambahan dalam
pengambilan keputusanpenganggaran modal. Kanibalisasi terjadi apabila pengenalan sebuah
produk baru mengakibatkan penjualan produk yang sudah ada mengalami penurunan.
Biasanya perusahaan tidak ingin menganibalisasi produk yang sudah ada, tetapi sering kali
jika perusahaan tersebut tidak melakukannya, perusahaan lain akan melakukannya.
3. Penentuan Waktu Arus Kas
Penentuan waktu arus kas harus diperhitungkan secara tepat agar kita dapat mengetahui
kapan di dalam satu periode pemasukan atau pengeluaran kas terjadi.
L. Mengevaluasi Proyek Penganggaran Modal
Arus kas tambahan sangat dipengaruhi oleh apakah proyek ini merupakan suatu proyek
ekspansi baru atau proyek pengganti.
Proyek ekspansi baru yaitu suatu proyek di mana perusahaan berinvestasi pada aktiva baru
untuk meningkatkan penjualan. Jadi arus kas tambahan hanya berupa arus kas masuk dan
arus kas keluar dari proyek. Oleh karena itu, perusahaan hanya membandingkan bagaimana
nilai yang ada dengan tanpa proyek yang diusulkan.
Proyek pengganti yaitu suatu proyek yang menggantikan sebuah aktiva yang ada dengan
aktiva yang baru. Jadi arus kas tambahan berupa tambahan pemasukan dan pengeluaran yang
terjadi dari investasi pada aktiva yang baru. Maka perusahaan membandingkan antara nilai
yang terjadi jika membeli aktiva yang barudan nilai jika tetap menggunakan aktiva yang
sudah ada sebelumnya.
Dalam setiap kasus, arus kas umumnya memperhitungkan hal-hal berikut:
Pengeluaran investasi awal , Arus kas operasi selama umur proyek
Arus kas tahun terakhir
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah
memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan.
Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga, yaitu:
20
Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan
sehari- hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi
awal.
Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada
daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
Ketiga, capitalgrowth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan atau
perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang
1. Analisis arus kas
Ada beberapa langkah dalam menyusun arus kas, yaitu:
· Menentukan minimum kas
· Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
· Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi
deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
· Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi
financial dan budget kas yang final.
2. Mengambil keputusan
Setelah melakukan analisis melalui langkah-langkah yang ada di atas, menunjukkan bahwa
proyek ini mengembalikan dana yang diinvestasikan dalam waktu tertentu. Maka melalui
analisis ini melahinkan keputusan apakah proyek ini dapat diterima atau tidak.
Pengenalan Analisis Risiko
Setelah arus kas kita ketahui selanjutnya kita akan menganalisis risiko yang kemungkinan
akan kita hadapi lalu membandingkan apakah keuntungan yang akan didapat sebanding
dengan risikonya. Ada tiga jenis risiko yang berbeda, yaitu risiko berdiri sendiri, risiko
perusahaan dan risiko pasar. Mengingat tujuan utama perusahaan adalah untuk
mamaksimalkan nilai bagi pemegang saham, dan ini sangat berpengaruh terhadap para
pemegang saham. Karena para pemegang saham umumnya terdiversifikasi, maka ukuran
risiko yang paling relevan adalah risiko pasar.
Risiko perusahaan juga penting karena tiga alasan:
21
1. Pemegang saham yang tidak terdiversifikasi.
2. Studi empiris determinan tingkat pengembalian yang diminta (k) biasanya menunjukkan
bahwa risiko perusahaan sama-sama memengaruhi harga saham.
3. Stabilitas perusahaan sangat penting bagi para manajer, karyawan, pelanggan, pemasok,
dan kreditor, dan juga bagi masyarakat di mana perusahaan beroperasi.
M. Teknik Untuk Mengukur Risiko Berdiri Sendiri
1. Analisis sensitivitas
Analisis sensitivitas adalah suatu tekhnik analisis resikodimana variabel utama diganti satu
per satu dan hasil perubahan NPVnya diamati. Dalam analisis sensitivitas, tiap variabel
diubah beberapa poin persentase lebih besar dan lebih kecil daripada nilai yang diharapkan,
sementara variabel lainnya tetapkonstan. NPV kasus dasar merupakan nilai NPV ketika
penjualan dan variabel input lainnya ditentukan sama dengan nilai yang paling mungkin
terjadi (kasus dasar).
2. Analisis Skenario
Analisis Skenario menyediakan kebutuhan perluasan tersebut analisis ini membuka
kemungkinan dilakukannya perubahan pada variabel-variabel utama dan juga memungkinkan
kita mengubah lebih dari satu variabel pada setiap penghitungan. Dalam suatu analisis
skenario, seorang analisis keuangan akan memulai dengan kasus dasar lalu menanyakan
kepada pihak pemasaran, produksi, dan menejer operasi lainnya untuk memberikan skenario
kasus terburuk seperti penjualan unit yang rendah, harga jual yang rendah, biaya variabel
yang tinggi dan sebagainya. Skenario kasus terbaik adalah analisis dimana seluruh variabel
input dinyatakan dalam nilai yang paling baik yang dapat diramalkan dengan wajar.
3. Simulasi Montecarlo
Simulasi Montecarlo adalah tekhnik analisis resikodimana kemungkinan kejadian yang
terjadi dimasa yang akan datang disimulasikan dalam sebuah komputer, sehingga
menghasilkan estimasi tingkat pengembalian dan indeks-indeks resiko.
N. Menggabungkan Resiko Proyek Dan Struktur Modal Dalam Penganggaran
Modal
22
Penganggaran modal dapat mempengaruhi resiko pasar, resiko perusahaan, atau keduanya
namun sangatlah sulit untuk mengukur kedua jenis resiko tersebut. Ada dua metode yang
digunakan untukmemperitungkanresiko proyek ke dalam penganggaran modal, yaitu :
1. Pendekatan equivalen kepastian
Semua arus khas yang tidak diketahui dengan pasti dibuat skalanya, dan semakin beresiko
arus khasnya, maka semakin rendah aquivalen kepastiannya.
2. Pendekatan Tingkat Diskunto yang disesuikan dengan resiko
Tingkat diskunto yang digunakan pada aliran laba tertentu yang beresiko, semakin beresiko
aliran laba proyek maka akan semakin tinggi tingkat diskontonya.
O. Komponen-komponen Penganggaran Modal
Untuk menilai manfaat keuangan investasi dimasa yang akan datang, perlu disusun
proyeksi aliran kas, baik yang keluar (Cashoutflow) maupun yang masuk (Cashinflow).
Proyeksi aliran kas pada intinya meliputi :
ü Jumlah pengeluaran awal (initialinvesment)
ü Jumlah dana/kas yang mungkin dihasilkan (terminal cashflow) pada akhir umur investasi.
ü Manfaat keuangan netto yang ditimbulkan oleh operasi investasi (operational net
cash flow).
ü Jangka waktu yang diharapkan selama timbulnya cashflow.
Setiap investasi mempunyai jangka waktu pengoperasiannya, yang meliputi :
o Jangka waktu teknis : yaitu jangka waktu yang diperkirakan, bahwa secara teknis suatu
investasi sudah tidak dapat dioperasikan lagi.
o Jangka waktu ekonomis, yaitu jangka waktu yang diperkirakan, bahwa secara ekonomis
suatu investasi masih layak untuk dioperasikan, atau jangka waktu yang diperkirakan
investasi masih dapat menghasilkan manfaat ekonomis. Umumnya jangka waktu ekonomis
lebih pendek dibandingkan dengan jangka waktu teknisnya.
5. Tingkat pemulihan (rateofreturn) investasi.
Didalamanalisia investasi, rateofreturn merupakan tingkat keuntungan yang
disyaratkan (required rate of return) oleh para investor yang digunakan untuk menetapkan
23
nilai sekarang (presentvalue) dari arus kas yang dihasilkan oleh investasi di masa
datang. Setiap investasi mempunyai tingkat keuntungan yang berbeda antara satu dengan
yang lainnya. Perbedaan ini hakekatnya merupakan pencerminan dari resiko yang terkandung
didalam investasi yang bersangkutan. Oleh karenanya, tidaklah tepat untuk menyamakan
“requiredrateof return” bagi setiap investasi yang diusulkan.
24
MATERI 2
ARUS KAS DAN RESIKO PROYEK
DEFINISI ARUS KAS
Arus Kas adalah kas bersih yang keluar dan masuk ke dalamsuatu perusahaan. Arus kas
berbeda dari laba akuntansi.
Dalam analisa penganggaran barang modal, yang digunakan adalah arus kas tahunan, dan
bukan laba akuntansi (laba atasmodal yang yang ditanamkan). Penyusutan merupakan
pemulihansebagian modal yang ditanamkan, sehingga :
NCF = EAT + Depreciarion
atau
Laba atas modal + Pemulihan modal
MENGIDENTIFIKASI ARUS KAS YANG RELEVAN
Arus kas yang relevan adalah sebagai arus kas tertentu atau spesifik yang dipertimbangkan
dalam pengambilan keputusan penganggaran modal.
serangkaian arus kas yang spesifik ang harus diperhitungkan dalam pengambilan
keputusan. Terdapat dua peraturan penting yang dapat membantu untuk menghindari
kesalahan dalam mengestimasi arus kas:
(1) keputusan penganggaran modal harus didasarkan atas arus kas, bukannya laba akuntansi,
dan
(2) hanya penambahan arus kas (inkremental) saja yang relevan.
1. Biaya Aktiva Tetap
Sebagian besar proyek membutuhkan aktiva, dan pembelian aktiva menggambarkan arus kas
negatif. Walaupun perolehan aktiva mengakibatkan arus kas keluar, para akuntan tidak
menyajikan pembelian aktiva tetap sebagai pengurang dari laba akuntansi. Sebagai gantinya,
mereka mengurangkan beban depresiasi tiap tahun sepanjang umur aktiva tersebut.
Perhatikan bahwa biaya total sebuah aktiva tetap adalah termasuk biaya pengiriman dan
pemasangannya. Ketika sebuah perusahaan membeli aktiva tetap, perusahaan tersebut
seringkali harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk pengiriman dan
pemasangannya. Biaya ini dibebankan langsung dalam harga peralatan ketika biaya proyek
tersebut sedang ditentukan. Lalu, biaya total peralatan termasuk biaya pengiriman dan
pemasangan, digunakan sebagai dasar depresiasi pada saat beban depresiasi diperhitungkan.
2. Beban Nonkas
25
Dalam menghitung laba bersih, para akuntan biasanya mengurangkan beban depresiasi dari
pendapatan. Jadi, meskipun akuntan tidak mengurangkan harga pembelian aktiva tetao dalam
perhitungan laba akuntansi, tetapi mereka mengurangi beban depresiasi setiap bulan.
Depresiasi melindungi laba terhadap pajak, dan hal ini memliki dampak pada arus kas, tetapi
depresiasi itu sendiri bukan suatu arus kas. Karenanya, depresiasi harus ditambahkan ke laba
bersih ketika kita menghitung estimasi arus kas suatu proyek.
3. Perubahan dalam Modal Kerja Operasi Bersih
Perubahan dalam modal kerja operasi bersih (change in net operating working capital)
merupakan peningkatan aktiva lancar yang dihasilkan dari proyek bau dikurangi dengan
peningkatan utang dagang dan akrual secara spontan. Jika perubahannya positif, sebagaimana
biasanya terjadi dalam proyek ekspansi, makan pendanaan tambahan, di luar biaa perolehan
aktiva tetap, masih akan dibutuhkan.
4. Pembayaran Bunga Tidak Diperhitungkan dalam Arus Kas Proyek
Kita mendiskontokan biaya modal dari arus kas proek, dan biaya modal adalah rata-rata
tertimbang dari biaya utang, saham preferen, dan saham biasa (WACC), yang disesuaikan
dengan risiko proyek. Proses diskonto ini mengurangi arus kas untuk biaya modal proyek.
Jika pembayaran bunga lebih dulu dikurangkan dan hasilnya kemudian didiskontokan, ini
akan menyebabkan biaa modal dihitung dua kali. Oleh sebab itu,tidak boleh mengurangkan
beban bunga pada sat menghitung arus kas proyek.
Arus Kas Tambahan
Arus kas tambahan (incremental cash flow) mencerminkan perubahan total arus kas ke
perusahaan yang terjadi akibat langsung dari diterimanya suatu proyek.
1. Biaya Tertanam
Biaya tertanam (sunk cost) adalah suatu pengeluaran kas yang telah terjadi, sehingga tidak
terpengaruh oleh keputusan yang sedang dipertimbangkan. Karena biaya tertanam bukanlah
biaya tambahan, maka biaya ini tidak boleh dimasukkan ke dalam analisis.
2. Biaya Kesempatan
Masalah potensial kedua akan berhubungan dengan biaya kesempatan (opportunity cost),
yang merupakan arus kas yang dapat diperoleh dari aktiva ang telah dimiliki perusahaan
apabila arus kas terebut tidak dipergunakan untuk proyek yang bersangkutan.
26
3. Pengaruh pada Bagian Laba
Masalah potensial yang ketiga berhubungan dengan pengaruh yang dimiliki proyek terhadap
bagian-bagian lain dari perusahaan, yang disebut para ekonom sebagai eksternalitas. Apabila
suatu proek baru mengambil penjualan dari produk yang sudah ada, maka hal ini sering
disebut dengan kanibalisasi.
Penentuan Waktu Arus Kas
Laporan laba rugi akuntansi dinyatakan untuk periode setiap tahun atau bulan, sehingga tidak
mencerminkan secara tepat kapan di dalam satu periode pemasukan dan pengeluaran kas
terjadi. Karena nilai waktu dari uang, arus kas penganggaran modal secara teori harus
dianalisis tepat pada waktu arus kas tersebut terjadi. Harus ada kompromi antara akruasi dan
kemungkinan terjadinya. Sebuah garis waktu dengan arus kas harian secara teori pastilah
merupakan analisis yang paling akurat, tetapi perkiraan arus kas harian membutuhkan biaya
yang sangat besar dalam pembuatannya, susah digunakan, dan bisa jadi tidak lebih akurat
dibanding estimasi arus kas tahunan karena kita tidak bisa meramalkan dengan cukup baik
sampai tingkat detail.
C. Mengevaluasi Proyek Penganggaran Modal
Arus kas tambahan sangat dipengaruhi oleh apakah proyek ini merupakan suatu proyek
ekspansi baru atau proyek pengganti. Proyek ekspansi baru didefinisikan sebagai suatu
proyek di mana perusahaan berinvestasi pada aktiva baru untuk meningkatkan penjualan. Di
sini arus kas tambahan hanya berupa arus kas masuk dan keluar dari proyek tersebut.
Sedangkan proyek pengganti terjadi apabila perusahaan mengganti aktiva yang sudah ada
dengan aktiva yang baru. Dalam hal ini, arus kas tambahan adalah tambahan pemasukan dan
pengeluaran yang terjadi dari investasi pada aktiva yang baru tersebut. Dalam setiap kasus,
arus kas umumnya akan memperhitungkan hal-hal berikut:
1. Pengeluaran investasi awal. Investasi awal termasuk biaya aktiva tetap di muka
sehubungan dengan proyek ditambah dengan penambahan yang terjadi dalam modal kerja
operasi bersih.
2. Arus kas operasi bersih. Ini merupakan arus kas masuk tambahan selama umur
ekonomis proyek. Arus kas operasi tahunan sama dengan laba operasi setelah pajak ditambah
depresiasi.
3. Arus kas tahun terakhir. Hal ini termasuk nilai sisa aktiva tetap, yang disesuaikan
dengan pajak jika aktiva tersebut tidak dijual berdasarkan nilai bukunya, ditambah
pengembalian dari modal kerja operasi bersih.
Untuk setiap tahun dalam umur proyek, arus kas bersih ditetapkan sebagai jumlah dari arus
kas masing-masing tiga kategori. Arus kas bersih tahunan ini selanjutnya akan ditampilkan
27
dalam garis waktu dan digunakan untuk menghitung NPV dan IRR dari proyek tersebut.
Proyek modal dapat dianalisis dengan menggunakan kalkulator, kertas, dan alat tulis, atau
dengan program spreadsheet seperti excel. Terdapat beberapa langkah yang bisa digunakan
untuk menghitung analisis tersebut, yaitu:
1. Analisis arus kas. Pada langkah ini terdapat beberapa bagian, yaitu bagian 1 tentang
data input, bagian 2 tentang skedul depresiasi, bagian 3 tentang nilai sisa bersih, dan bagian 4
tentang proyeksi arus kas.
2. Mengambil keputusan. Pada langkah ini terdapat bagian ke 5, yaitu tentang output
utama dan penilaian atas proyek yang diusulkan.
D. Pengenalan Analisis Risiko Proyek
Sampai saat ini kita telah cukup berasumsi bahwa proyek-proyek yang ada akan
menghasilkan arus kas tertentu, lalu menganalisis arus kas tersebut untuk memutuskan
apakah kita harus menerima atau menolak proyek tersebut. Karena sudah jelas arus kas tidak
diketahui dengan pasti, maka dalam penganggaran modal kita harus melihat teknik-teknik
yang digunakan perusahaan untuk menentukan risiko suatu proyek dan kemudian
memutuskan apakah keuntungan yang akan didapat sebanding dengan risikonya.
E. Teknik untuk Mengukur Risiko Berdiri Sendiri
Risiko proyek ada tiga jenis, yaitu: risiko berdiri sendiri, risiko perusahaan, dan risiko pasar.
Pertama, Karena tujuan utama perusahaan adalah untuk memaksimalkan nilai bagi pemegang
saham, maka yang paling berpengaruh adalah risiko proyek yang berakibat langsung bagi
pemegang saham. Para pemegang saham umumnya terdiversifikasi, maka secara teori ukuran
risiko yang paling relevan adalah risiko pasar. Selain itu risiko perusahan juga penting.
Teknik menilai resiko proyek:
1. Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas adalah sebuah teknik yang mengindikasikan seberapa banyak NPV dapat
berubah sebagai akibat dari adanya perubahan tertentu pada sebuah variabel input, jika
variabel lainnya dianggap konstan. Analisis sensitivitas merupakan suatu teknik analisis
risiko dimana variabel utama diganti satu per satu dan hasil NPV-nya diamati.
Jika kita sedang membandingkan dua proyek, proyek yang memiliki garis sensitivitas lebih
curam akan lebih beresiko, karena bagi proyek tersebut kesalahan yang kecil dalam
mengestimasi sebuah variabel seperti unit penjualan akan mengakibatkan kesalahan besar
dalam NPV yang diharapkan dala proyek. Oleh karena itu analisis sensitivitas dalam menjadi
masukan yang sangat berguna dalam menentukan resiko suatu proyek.
28
2. Analisis Skenario
Analisis scenario menyediakan kebutuhan perluasan dari analisis sensitivitas. Analisis ini
membuka kemungkinan dilakukannya perubahan pada variabel-variabel utama, dan juga
memungkinkan kita untuk mengubah lebih dari satu variabel pada setiap perhitungan. Dalam
analisis ini, seorang analisis keuangan akan memulai dengan kasus dasar (analisis dimana
seluruh variabel input dinyatakan dalam nilai yang mungkin terjadi).
Simulasi Monte Carlo
Simulasi Monte Carlo adalah teknik analisis resiko dimana kemungkinana kejadian yang
terjadi di masa yang akan datang disimulasikan dalam sebuah komputer, sehingga
menghasilkan estimasi tingkat pengembalian dan indeks-indeks resiko. Tipe analisis ini
dinamakan simulasi. Walaupun simulasi Monte Carlo ini dianggap lebih kompleks daripada
analisis skenario, adanya paket-paket peranti lunak simulasi ini memnbuat prosesnya mudah
untuk dilakukan. Kebanyakan paet ini merupakan tambahan dari
program spreedsheetseperti excel.
F. MenggabungkanRisiko Proyek dan Struktur Modal dalam Penganggaran Modal
Penganggaran modal dapat mempengaruhi resiko pasar, resiko perusahaan itu sendiri, atau
keduanya, namun sangatlah sulit untuk mengukur kedua jenis resiko tersebut. Walaupun
dimungkinkan untuk mengambil keputusan umum bahwa satu proyek lebih beresiko daripada
proyek lainnya, sangatlah sulit untuk mementukan ukuran kuantitatif yang baik dari resiko
proyek.
Ada dua metode yang digunakan untuk memperhitungkan resiko proyek ke dalam
penganggaran modal. Metode yang pertama disebut pendekatan ekuivalen kepastian. Disini
semua arus kas yang tidak diketahui dengan pasti dibuat skalanya, dan semakin beresiko arus
kasnya, maka makin rendah nilai ekuivalen kepastiannya. Yang kedua adalah metode
pendekatan tingkat diskonto yang disesuaikan dengan resiko, dimana resiko proyek yang
berbeda diatasi dengan mengubah tingkat diskonto. Proyek yang memiliki resiko sedang,
didiskontokan dengan rata-rata biaya modal perusahaan, proyek yang beresiko tinggi
didiskontokan dengan biaya modal yang lebih tinggi, dan proyek yang beresiko rendah
didiskontokan dengan presentase yang lebih rendah daripada biaya modal perusahaan.
MATERI 3
BIAYA MODAL
29
PENGERTIAN BARANG MODAL
Biaya modal (Cost of Capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan
untuk memperoleh dana baik yg berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, dan laba
ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan.
Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa besarnya biaya
riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dana yang diperlukan.
MENGHITUNG BIAYA MODAL
Beberapa elemen dari modal merupakan komponen biaya yang dapat diidentifikasi melalui
hal berikut ini.[2]
Ki = Biaya utang sebelum dikenakan pajak
Kd = Ki (1 - t) = biaya utang sesudah pajak
Kp = Biaya saham preferensi
Ks = Biaya untuk menghasilkan laba ditahan
Kc = Biaya untuk pendaan dari luar dari luar korporasi
Ko = Biaya modal total korporasi atau weghts average cost of capital
(WACC)
1. Biaya Modal Ekuitas (Cost of Equity Capital)
Biaya modal ekuitas atau biaya modal saham biasa secara umum akan mengulas tingkat
pengembalian saham biasa korporasi, terutama dari setiap calon investor.[3]
Ada tiga teknik pendekatan di dalam mengukur biaya modal saham biasa sebagai modal
ekuitas di dalam korporasi.
a) The Gordon’s Growth Model
b) Capital Analysis and Profit Margin (CAMP)
c) The Bond Plus Approach
Berikut penjabarannya.
30
a) The Gordon’s Growth Model
Model ini dapat dipergunakan dengan rumus sebagai berikut.[4]
Po =
Di mana :
Po = nilai dari saham biasa
D1 = penerimaan dividen dalam 1 tahun
r = permintaan investor akan rate of return
g = tingkat pertumbuhan (diasumsikan konstan setiap tahun)
Contoh :
Diasumsikan harga pasar saham ABC Korporasi adalah $ 40. Dividen yang akan dibayar
setiap akhir tahun adalah $ 4 dengan stabilitas tingkat pembayaran sebesar 6%. Hitung berapa
biaya saham ABC Korporasi.
Penghitungannya:
Ks = + g = + 6%
Ks = 16%
b) Capital Analysis and Profit Margin (CAMP)
Persamaannya dapat diuraikan sebagai berikut :[5]
Ke = rf + b (rm - rf)
Dimana simbol rf adalah perubahan untuk Kc. Sebagai contoh, lihatlah kasus berikut ini.
Contoh :
Diasumsikan rf adalah 7% , b = 1,5 , dan rm adalah 13% , maka :
Ke = rf + (rm - rf) = 7% + 1,5 (13% - 13%)
= 7% + 1,5 (6%)
Ke = 16%
31
Dengan biaya saham biasa sebesar 16%, akan dapat diantisipasi tingkat bebas risiko sebesar
7% ditambah 9% risiko premi. Apabila direfleksikan melalui harga saham korporasi adalah
1,5 kali di atas risiko berdasarkan harga pasar portofolio dengan faktor perlakuan
nondiversifable atau risiko sistematik.
c) The Bond Plus Approach
Pendekatan lain yang dapat dilakukan memperhatikan pengaruh biaya dari saham biasa
dengan meningkatkan premi surat-surat utang korporasi yang sifatnya jangka panjang adalah
melalui rumus berikut.[6]
Ke = Long Term Bond + Risk Premium
Ke = Ki (1 - t) + Risk Premium
Contoh:
Diasumsikan the after task cost of debt; Kd = 5,15% , premi resiko = 4% , penggunaan bond
plus approach adalah sebagai berikut :
Ke = Long Term Bond + Risk Premium
= Ki (1 - t) + Risk Premium
= 5,14% + 4%
Ke = 9,14%
Dengan catatan, premi risiko 4% dipergunakan untuk mengatasi apabila terjadinya risiko.
2. Biaya Surat Utang (Cost of Debt)
Biaya utang sebelum dikenakan pajak dapat mempengaruhi internal rate of return apabila
jatuh tempo pembayaran tiba , dilihat dari arus kas utang-utang. Biaya utang ini dapat
dihitung dengan rumus berikut.[7]
Ki =
Di mana:
I = pembayaran bunga
M = nilai pokok perlembar saham
V = nilai atau inflow cash sesudah dipotong depreciation (proceed
netto) dari penjualan surat utang.
32
n = jangka waktu surat utang dalam tahun.
Apabila pembayaran bunga dilakukan sesudah dipotong pajak, biaya dai utang harus
dinyatakan dengan berbasis pajak. Menghitung utang setelah dikenakan pajak adalah dengan
rumus berikut.[8]
Kd = Ki (1 - t) sesuai dengan tingkat pajak yang dikenakan.
Contoh:
Diasumsikan ABG Korporasi mengeluarkan surat utang (bonds) sebesar $ 1.000 8% , dalam
jangka waktu 20 tahun, tingkat pajak 40%, di mana proceeds adalah $ 940. Dengan demikian,
biaya surat utang dapat dihitung sebagai berikut.
Biaya utang sebelum sikenakan pajak:
Ki =
Ki =
Ki = = 8,56%
Biaya sesudah dikenakan pajak (40%) :
Kd = (1 – 0,40) 8, 56%
Kd = 5,14%
3. Biaya Saham Preferensi (Cost of Preffered Stock)
Biaya modal dari saham preferent (cost of preferred stock) merupakan fungsi dari besarnya
dividen yang ditentukan. Oleh karena saham preferen tidak memiliki jatuh tempo.[9]
Biaya saham preferensi dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut.[10]
Kp =
Di mana:
dp = annual preffered stock
p = proceeds from the state of preffered stock
Contoh :
33
Dalam struktur modal ABC Korporasi, preffered stock dibayarkan dividen $5 per share serta
dijual dengan harga per lembar $23. Maka biaya saham preferensinya (preffered stock)
adalah :
Kp = = = 21,7 %
4. Biaya untuk Menghasilkan Laba Ditahan
Biaya untuk menghasilkan laba ditahan tidak berhubungan langsung dengan biaya dari saham
biasa, tetapi berkaitan dengan biaya permodalan yang menciptakan laba. Biaya untuk
menciptakan laba ditahan sama dengan kebutuhan investor untuk mendapatkan tingkat
pengembalian (return of rate) dari saham biasa korporasi.[11]
Rumusnya :
Ke = Ks
Ke = + g
5. Rata-rata Tertimbang Biaya Modal (Weighted Average Cost of Capital)
Biaya keseluruhan dari permodalan korporasi adalah rata-rata tertimbang dari setiap biaya
modal, dengan menimbang proporsi dari setiap tipe penggunaan modal, yaitu seperti berikut
ini.[12]
Ko = (% total capital structure x cost of capital setiap sumber dari
setiap modal)
Ko = Wd . Kd + Wp . Kp + We . Ke + Ws . Ks
Di mana :
Wd = % capital supplied by debts
Wp = % capital supplied by preffered stock
We = capital supplied by external equity
Ws = capital supplied by retained earning (internal equity)
34
MANAJEMEN BIAYA MODAL
Metode hitungan biaya modal untuk masing- masing jenis modal terdiri dari modal utang,
modal saham preferen, dan modal sendiri. Pengelolaan besarnya biaya modal ini ditentukan
oleh pihak internal perusahaan, dalam hal ini manajemen, dan pihak eksternal adalah kreditor
dan para calon investor.di antara berbagai pihak yang terlibat tersebut dalam laporan
keuangan neraca akan terefleksi pada angka- angka sisi pasiva yang mencerminkan sumber
pendanaan perusahaan, yang akan digunakan oleh manajemen dalam bentuk investasi modal
kerja dan investasi aktiva tetap jangka panjang. Oleh karena itu, pada hakikatnya laporan
keuangan neraca merupakan laporan keseimbangan antara pihak kreditor dan investor dengan
pihak manajemen, model matematik dapat dinyatakan dalam persamaan dasar akuntansi,
yaitu :
Aktiva = Utang + Modal
35
MATERI 4
STRUKTUR MODAL DAN LAVERAGE & KEBIJAKAN DEVIDEN
STRUKTUR MODAL
Struktur Modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing dengan modal
sendiri. Modal asing dalam hal ini adalah utang jangka panjang maupun jangka pendek.
Sedangkan modal sendiri terbagi atas laba ditahan dan penyertaan kepemilikan perusahaan.
Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan
antara risiko dan pengembalian sehingga memaksimumkan harga saham. Untuk itu, dalam
penetapan struktur modal suatu perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai variabel yang
memengaruhinya.
Struktur modal merupakan masalah yang penting bagi perusahaan karena baik buruknya
struktur modal akan mempunyai efek langsung terhadap posisi finansial perusahaan, terutama
dengan adanya utang yang sangat besar akan memberikan beban kepada perusahaan.
TUJUAN STRUKTUR MODAL
Tujuan manajemen struktur modal adalah memadukan sumber-sumber dana permanen
yang digunakan perusahaan untuk operasionalnya yang akan memaksimalkan nilai
perusahaan itu sendiri. Pencarian struktur modal yang optimal merupakan pekerjaan yang
sangat sulit, karena adanya konflik yang mengarah kepada biaya agensi. Konflik lama terjadi
antara pemegang saham dan pemegang obligasi dalam penetapan struktur modal optimal
suatu perusahaan. Maka untuk mengurangi kemungkinan manajemen menanggung risiko
berlebihan atas nama pemegang saham, perlu memasukkan beberapa batasan protektif.
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi Struktur Modal antara lain.
1. Struktur Aktiva (Tangibility)
Kebanyakan perusahaan industri yang sebagian besar modalnya tertanam dalam aktiva tetap
akan mengutamakan pemenuhan modalnya dari modal permanen yaitu modal sendiri,
sedangkan utang bersifat pelengkap. Perusahaan yang semakin besar aktivanya dan terdiri
dari aktiva lancar akan cenderung mengutamakan pemenuhan kebutuhan dana dengan utang.
Hal ini menunjukkan adanya pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal suatu
perusahaan.
2. Growth Opportunity
36
Kesempatan perusahaan untuk melakukan investasi pada hal-hal yang menguntungkan. Teori
agensi menggambarkan hubungan yang negatif antara growth opportunity dan leverage. Di
mana, perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi cenderung akan melewatkan
kesempatan dalam berinvestasi pada kesempatan investasi yang menguntungkan.
3. Ukuran Perusahaan (Firm Size)
Perusahaan besar cenderung akan melakukan diversifikasi usaha lebih banyak dari pada
perusahaan kecil. Oleh karena itu kemungkinan kegagalan dalam menjalankan usaha atau
kebangkrutan akan lebih kecil. Ukuran perusahaan sering dijadikan indikator bagi
kemungkinan terjadinya kebangkrutan bagi suatu perusahaan, di mana perusahaan dalam
ukuran lebih besar dipandang lebih mampu menghadapi krisis dalam menjalankan usahanya.
4. Profitabilitas
Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi tentu memiliki dana internal yang lebih banyak
daripada perusahaan dengan profitabilitas rendah. Perusahaan dengan tingkat pengembalian
yang tinggi akan berinvestasi menggunakan utang yang relatif kecil (Bringham & Houston,
2001). Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk membiayai sebagian besar
kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara internal. Hal ini menunjukkan
bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan.
5. Risiko Bisnis
Risiko Bisnis akan mempersulit perusahaan dalam melaksanakan pendanaan eksternal,
sehingga secara teori akan berpengaruh negatif terhadap leverage perusahaan.
LEVERAGE
PENGERTIAN
Leverage adalah penggunaan asset dan sumber dana (sources of funds) oleh perusahaan
yang memiliki biaya tetap (beban tetap) dengan maksud agar meningkatkan keuntungan
pemegang saham. Perusahaan yang menggunakan leverage dengan tujuan agar keuntungan
yang diperoleh lebih besar dari biaya tetap (beban tetap). Misal perusahaan meminjam uang
(utang) dalam bentuk obligasi maka beban tetap yang ditanggungnya adalah bunga (coupon).
Perusahaan mengeluarkan saham biasa atau saham preferen maka beban yang ditanggung
adalah deviden yang yang harus dibayar kepada pemegang saham. Perusahaan menggunakan
mesin, gedung maka peerusahaan harus mengeluarkan biaya tetap berupa defresiasi dari aset
tersebut.
Leverage keuangan adalah penggunaan dana yang memiliki beban tetap dengan
maksud/harapan akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar daripada beban
tetapnya
37
sehingga akan meningkatkan keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham.
Leverage keuangan berhubungan dengan EBIT dan EPS artinga dengan adanya perubahan
EBIT diharapkan EPS semakin besar. Pengaruh ganda dari hasil penggunaan beban tetap (
bunga dan
deviden pemegang saham preferens ) terhadap EPS disebut Degree of Financial Leverage
(DFL).
JENIS JENIS LAVERAGE
Ada 3 jenis leverage dalam perusahaan :
1. Leverage operasi (operating Leverage ) = OL
2. Leverage Keuangan (Financial Leverage ) = FL
3. Leverage Kombinasi (Combined Leverage ) = CL
Untuk lebih jelas dibawah ini akan diberikan ketiga leverage tersebut
PT. XYZ
LAPORAN RUGI LABA
PER 31 DESEMBER 1999
(Dalam Ribuan Rupiah)
Penjualan Rp 5.000.000,-
Biaya Variabel Rp 3.000.000,-
Biaya Tetap Rp 1.000.000,- OL
Total Biaya Rp 4.000.000,-
EBIT Rp 1.000.000,-
Bunga Obligasi (5% X Rp 5.000.000,-) Rp 250.000,- CL
EBT Rp 750.000,-
Pajak ( 40%) Rp 300.000,-
EAT Rp 450.000,- FL
Deviden saham preferens Rp 150.000,-
Laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa Rp 300.000,-
EPS (Laba Per Lembar Saham) (100.000 Lembar) Rp 3.000,-
38
Operating Leverage
a. Berhubungan antara hasil penjualan dengan EBIT. Dengan adanya perubahan hasil
penjualan
diharapkan EBIT semakin besar.
b. Penggunaan dana yang memiliki beban tetap dengan maksud untuk memberikan EBIT
yang lebih besar daripada beban tetapnya (defresiasi).
c. Multiplier Efek (pengaruh berganda) hasil penggunaan beban tetap terhadap EBIT disebut
Degree of Operating Leverage (DOL)
d. DOL didefinisikan % perubahan EBIT sebagai akibat % perubahan penjualan
Rumus DOL
1. DOL pada X = % Perubahan EBIT / % Perubahan Penjualan
Δ EBIT / EBIT
=
Δ Penjualan / Penjualan
Dimana :
X = Penjualan tertentu
Δ EBIT = Perubahan EBIT
Δ Penjualan = Perubahan Penjualan
Contoh Soal :
Berdasarkan laporan keuangan PT. XYZ, penjualan meningkat 10% menjadi Rp 5.500.000
39
sehingga VC juga meningkat 10% menjadi Rp 3.300.000 dan EBIT juga meningkat 20 %
menjadi
Rp 1.200.000 serta FC tidak berubah.
Pertanyaan :
Berapa DOL pada penjualan Rp 5.000.000 (X)
Jawab :
Δ EBIT / EBIT
1. DOL pada X =
Δ Penjualan / Penjualan
(Rp 1.200.000-Rp 1.000.000)/ Rp 1.000.000
DOL pada X =
( Rp 5.500.000-Rp 5.000.000)/ Rp 5.000.000
DOL pada X = 0,2/0,1 = 2
Penjualan – Biaya Variabel
2. DOL pada X =
EBIT
Rp 5.000.000 – Rp 3.000.000
DOL pada X =
Rp 1.000.000
DOL pada X = 2,00
Artinya DOL = 2,00
a. Setiap perubahan 1 % penjualan atas dasar Rp 5 .000.000 akan mengakibatkan perubahan
EBIT
sebesar 2 % dengan arah yang sama dan sebaliknya.
b. Kenaikan penjualan sebesar 10 % akan mengakibatkan kenaikan EBIT sebesar 20%
40
c. Jadi semakin besar DOL berarti semakin besar pengaruh perubahan penjualan terhadap
perubahan EBIT.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Risiko Bisnis
a. Degree of Operating Leverage (DOL)
Semakin tinggi DOL semakin besar pengaruh perubahan penjualan terhadap EBIT dan
semakin tinggi risiko bisnisnya.
b. Variabilitas (Ketidak Pastian ) Penjualan
Apabila Biaya Tetap (FC) tinggi dan pejualan relatip stabil maka DOL tinngi, dengan DOL
yang tinggi mengakibatkan risiko bisnis juga tinggi. Contoh perusahaan Public Utilies (PLN
dan PAM dan Transportasi (PPD dan Mayasari Bakti).
c. Ketidak Pastian Harga Jual Dan Biaya Variabel (VC).
Apabila harga jual dan biaya variabel sangat tidak pasti sepanjang tahun akan mengakibtakan
risiko bisnis yang tinggi.
KEBIJAKAN DEVIDEN
Teori Kebijakan Dividen
Terdapat 2 teori tentang kebijakan dividen menjelaskan bagaimana pengaruh besar
kecilnya dividen payout rasio (DPR) terhadap harga pasar saham. Adapun kedua teori
tersebut adalah:
1. Dividend Irrelevance Theory
41
Teori ini dikemukakan oleh Merton Miller dan Franco Modigliani (MM). kebijakan dividen
tidak mempengaruhi harga pasar saham perusahaan atau nilai perusahaan. (MM) berpendapat
bahwa, nilai perusahaan hanya ditentukan oleh kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
pendapatan (earning power) dan resiko bisnis, sedangkan cara mengambil arus pendapatan
menjadi dividend an laba ditahan tidak mempengaruhi nilai perusahaan.
Asumsi yang dikemukakan oleh Modigliani dan Miller adalah
· Tidak ada pajak atas pendapatan perusahaan dan pendapatan pribadi.
· Tidak ada biaya emisi atau biaya transaksi saham.
· Leverage keuangan tidak mempunyai pengaruh terhadap biaya modal.
· Investor dan manajer mempunyai informasi yang sama tentang prospek perusahaan.
· Pendistribusian pendapatan antara dividen dan laba ditahan tidak berpengaruh terhadap
biaya sendiri.
· Kebijakan penganggaran modal independen dengan kebijakan dividen.
2. Bird In-The Hand Theory
Teori ini dikemukakan oleh Myron Gordon dan John Lintner. Berdasarkan bird in-the hand
theory, kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap harga pasar saham. Artinya, jika
dividen yang dibagikan perusahaan lebih besar, maka harga pasar saham perusahaan tersebut
akan semakin tinggi dan sebaliknya hal itu terjadi karena pembagian dividen dapat
mengurangi ketidakpastian yang dihadapi investor.
Menjelaskan Pendekatan Struktur Modal
Terdapat 3 pendekatan struktur modal yaitu :
Pendekatan Tradisional (Traditional Approach) mengemukakan ada struktur modal optimal
dan perusahaan dapat meningkatkan nilai total perusahaan dengan mempergunakan jumlah
utang (leverage keuangan) tertentu. Struktur modal dapat berubah-ubah agar dapat diperoleh
nilai perusahaan yang optimal. Semisal contoh perusahaan mempergunakan utang yang
semakin besar dapat menurunkan biaya modalnya (kₒ) dan meningkatkan nilai perusahaan.
Walaupun pemegang saham meningkatkan tingkat kapitalisasi saham (kₑ) karena
meningkatnya resiko bagi pemegang saham, peningkatkan tersebut tidak melebihi manfaat
yang diperoleh dari penggunaan utang yang biayanya (kd) lebih murah
42
Pendekatan Laba Bersih Operasi (Net Operating Income Approach)pendekatan ini
mengasumsikan biaya modal perusahaan (ko) tetap pada berbagai tingkat leverage.
Pendekatan Modigliani-Miller Position (Mm) mendukung hubungan antara struktur modal
dengan biaya modal sebagaimana yang dijelaskan berdasarkan pendekatan laba bersih operasi
yang menyatakan bahwa struktur modal tidak mempengaruhi biaya modal perusahaan dan
juga tidak mempengaruhi nilai perusahaan.
Menjelaskan Pembayaran Dividen
Adapun jenis-jenis pembayaran dividen antara lain:
1. Pembayaran dividen dalam bentuk tunai (cash dividen)
Pembayaran dividen oleh perusahaan kepada para pemegang saham dan diberikan secara
tunai sesuai dengan dividen yang didapatkan oleh para pemegang saham. Ada beberapa
kebijakan dalam pembayaran dividen secara tunai
a. Kebijakan pembayaran dividen stabil artinya, dividen akan dibayarkan secara tetap
perlembarnya untuk jangka waktu tertentu walaupun laba yang diperoleh perusahaan
berfluktuasi.
b. Kebijakan pembayaran dividen yang meningkat artinya perusahaan akan membayarkan
dividen kepada pemegang saham dengan jumlah yang slalu meningkat dengan pertumbuhan
yang stabil.
c. Kebijakan pembayaran dividen dengan rasio yang konstan artinya, perusahaan akan
membayarkan dividen kepada pemegang saham yang besarnya mengikuti besarnya laba yang
diperoleh oleh perusahaan.
d. Kebijakan pembayaran dividen regular yang rendah ditambah ekstra artinya perusahaan
akan membayarkan dividen kepada pemegang saham dengan cara perusahaan menentukan
jumlah pembayaran dividen per lembar yang dibagikan kecil, kemudian ditambah dengan
ekstra dividen bila keuntungannya mencapai jumlah tertentu.
2. Pembayaran dividen dalam bentuk saham (stock dividen)
43
Pemegang saham akan diberi tambahan saham sebagai pengganti kas dividen. Ada beberapa
jenis pembayaran dividen dalam bentuk saham :
a. Pembayaran dividen dalam bentuk pemecahan saham (stock split) artinya, saat harga
pasar saham perusahaan terlalu tinggi, biasanya perusahaan mengambil kebijakan untuk
meningkatkan jumlah lembar saham melalui stock split yaitu pemecahan nilai nominal saham
kedalam nilai nominal yang lebih kecil. Sehingga dividen diinvestasikan dalam bentuk
pemecahan saham yang mengakibatkan jumlah saham para pemegang saham meningkat.
Dengan begitu harga saham perusahaan dapat menyesuaikan dengan harga pasar saham saat
itu.
b. Pembayaran dividen dalam bentuk pembelian kembali saham (repurchase stock)
artinya, perusahaan juga dapat membayarka dividen dalam bentuk membeli kembali
(sebagian)saham pemegang saham. Hal ini ditujukan untuk menaikkan keuntungan para
pemegang saham dan mengurangi jumlah lembar saham yang dimiliki perusahaan.
Menjelaskan Faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden
Beberapa faktor yang menentukan dan mempengaruhi dalam pembuatan kebijkan dividen
menurut Dr. Dermawan Sjahrial, M.M.(2002) antara lain:
1. Posisi likuiditas perusahaan
Semakin kuat posisi likuiditas perusahaan maka semakin besar dividen yang dibayarkan.
2. Kebutuhan Dana Untuk Membayar Hutang
Apabila sebagian besar laba digunakan untuk membayar hutang maka sisanya yang
digunakan untuk membayar dividen semakin kecil.
3. Rencana Perluasan Usaha
Semakin besar perluasan usaha perusahaan maka semakin berkurang dana yang dapat
dibayarkan untuk dividen.
4. Pengawasan Terhadap Perusahaan
· Kebijakan pembiayaan: untuk ekspansi dibiayai dengan dana dari sumber intern antara
lain: laba.
· Dengan pembiayaan: apabila dibiayai dengan penjualan saham baru, ini akan
melemahkan kontrol dari kelompok saham dominan. Karena suara pemegang saham
mayoritas berkurang.
44
Menurut J. Fred Weston dan Thomas Copeland (1998), faktor faktor yang mempengaruhi
dalam kebijakan dividen adalah:
1. Undang-Undang (UU)
Undang-undang menentukan bahwa dividen harus dibayar dari laba, baik laba tahun berjalan
maupun laba tahun lalu yang ada dalam pos “laba ditahan” dalam neraca.
2. Posisi Likuiditas
Laba ditahan biasanya diinvestasikan dalam aktiva yang dibutuhkan untuk menjalankan
usaha. Laba ditahan dari tahun-tahun lalu sudah diinvestasikan pada pabrik peralatan,
persediaan, dan aktiva lainnya. Laba tersebut tidak disimpan dalam bentuk kas.
3. Kebutuhan untuk Melunasi Hutang
Apabila perusahaan mengambil hutang untuk membiayai ekspansi atau untuk mengganti jenis
pembiayaan yang lain, perusahaan tersebut menghadapi 2 pilihan perusahaan dapat
membayar hutang tersebut pada soal jatuh tempo dan menggantikannya dengan jenis surat
berharga lainnya.
4. Tingkat Laba
Tingkat hasil pengembalian atas aktiva yang diharapkan akan menentukan pilihan relatif
untuk membayar laba tersebut dalam bentuk dividen pada pemegang saham atau
menggunakannya di perusahaan tersebut.
45
MATERI KE 5
MODAL SAHAM DAN PERANAN BANK INVESTASI,HUTANG JANGKA
PANJANG,PEMBIAYAAN CAMPURAN & MERGER,DIVESTASI,PERUSAHAAN
INDUK, DAN LEVERAGE BUYOUTS.
A. Pengertian Modal Saham
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau
badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas
yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang
menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar
penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut.
Saham yang merupakan bukti pemilikan PT mempunyai beberapa hak sebagai berikut :
1) Hak untuk berpartisipasi dalam menentukan arah dan tujuan perusahaan yaitu
melalui hak suara dalam rapat pemegang saham.
2) Hak untuk memperoleh laba dari perusahaan dalam bentuk dividen yang dibagi
oleh perusahaan.
3) Hak untuk membeli saham baru yang dikeluarkan perusahaan agar proporsi
pemilikan saham masing – masing pemegang saham dapat tidak berubah.
4) Hak untuk menerima pembagian aktiva perusahaan dalam hal perusahaan
dilikuidasi.
Apabila perusahaan itu mengeluarkan satu saham maka seluruh pemegang saham
mempunyai hak yang sama,tetapi bila saham yang dikeluarkan itu lebih dari satu jenis maka
yang diberikan kepada masing – masing jenis berbeda, tergantung pada kontrak pengeluaran
saham yang disetujui.
Dalam akta pendirian perusahaan disebutkan jumlah lembar saham yang akan dikeluarkan,
jumlah yang sudah disetor dan nilai nominal saham adalah nilai yang tercantum dalam tiap –
tiap lembar saham,yaitu nilai yang ditetapkan untuk masing – masing lembar.
B. Jenis – Jenis Saham
Apabila perusahaan mengeluarkan satu macam saham maka saham – saham itu disebut
saham biasa (common stock). Apabila saham yang dikeluarkan itu 2 macam,yang satu adalah
saham biasa dan yang lain adalah saham prioritas (preferred stock).Berikut ini diuraikan
mengenai masing – masing jenis saham yaitu :
1. Saham biasa
46
Saham biasa adalah saham yang melunasinya dilakukan dalam urutan yang paling akhir
dalam hal perusahaan dilikuidasi, sehingga risikonya adalah yang paling besar. Karena
risikonya besar, biasanya jika usaha perusahaan berjalan dengan baik maka dividen saham
biasa akan lebih besar daripada saham prioritas.
2. Saham prioritas
Saham yang mempunyai beberapa kelebihan, biasanya dihubungkan dengan pembagian
deviden dan pembagian aktiva pada saat perusahaan dilikuidasi. Dalam hal pembagian
deviden adalah bahwa deviden yang dibagi pertama kali harus dibagikan untuk saham
prioritas, kalau ada kelebihan baru dibagikan kepada pemegang saham biasa.
Ada beberapa kelebihan yang dimiliki saham prioritasnya yaitu :
a. Saham Prioritas Kumulatif dan tidak Kumulatif
Ø Saham prioritas kumulatif: adalah saham prioritas yang devidennya setiap tahun harus
dibayarkan kepada pemegang saham. Jika dalam suatu tahun deviden tidak dapat dibayar,
maka pada tahun-tahun berikutnya deviden yang belum dibayar harus dilunasi lebih dulu,
sehingga dapat mengadakan pembagian deviden untuk saham biasa.
Ø Saham prioritas tidak kumulatif: deviden tahun-tahun sebelumnya yang belum dibayar
tidak perlu dilunasi pada tahun-tahun berikutnya. Jika akan membayar deviden untuk saham
biasa, kewajibannya hanya membayar deviden saham prioritas untuk tahun tersebut.
b. Saham prioritas berpartisipasi dan tidak berpartisipasi
Ø Saham prioritas berpartisipasi adalah : jika saham prioritas berhak atas deviden dengan
jumlah yang sama besar dengan saham biasa sesudah saham biasa mendapat deviden sebesar
persentase deviden saham prioritas.
Ø Saham prioritas tidak berpartisipasi adalah: saham prioritas akan mendapat deviden sampai
jumlah tertentu (dinyatakan dalam %) yang ditetapkan sesudah saham biasa mendapat
deviden dengan tarif yang sama dengan saham prioritas.
c. Saham Prioritas atas aktiva dan dividen pada saat likuidas
Saham dengan preferensi seperti ini pada saat likuidas akan tetap menerima dividen yang
belum bayar, walaupun saldo laba tidak dibagi mencukupi. Sesudah pelunasi dividennya,
saham prioritas ini dilunasi. Jika saldo laba tidak dibagi tidak mencukupi maka pelunasan
dividen dan nominal saham prioritas dilakukan dari modal yang disetor dari saham yang
biasa.
47
Saham biasa yang pelunasannya jatuh pada urutan terakhir akan menerima jumlah
pengembalian sebesar sisa modal disetor yang masih ada. Dapat terjadi sisanya nol sehingga
saham biasa tidak memperoleh pengembalian.
d. Saham prioritas yang dapat ditukar dengan Saham Biasa
kadang – kadang saham prioritas mempunyai preferensi dapat ditukar dengan saham biasa
pemegang saham prioritas jenis ini akan menukarkan sahamnya dengan saham biasa dalam
keadaan dividen yang dibagi untuk saham biasa tiap tahunnya lebih besar dari pada dividen
untuk saham prioritas.
Apabila keaadaan seperti yang disebutkan diatas diperkirakan akan berlangsung terus maka
lebih menguntungkan memiliki saham biasa dari pada saham prioritas karena saham biasa
mempunyai klaim yang tidak terbatas atas laba.
PERAN BANK INVESTASI
Bank investasi melayani sejumlah tujuan di dunia finansial dan investasi, termasuk
penjaminan emisi saham baru, penanganan merger dan akuisisi, dan bertindak sebagai
penasihat keuangan.
Peran lain dari bank investasi mencakup pengelolaan aset untuk dana investasi besar dan
pengelolaan kekayaan pribadi untuk individu dengan nilai bersih tinggi. Beberapa bank
investasi utama termasuk Goldman Sachs, JPMorgan Chase dan Credit Suisse.
HUTANG JANGKA PANJANG
A. PENGERTIAN
Hutang jangka panjang adalah kewajiban kepada pihak tertentu yang harus dilunasi dalam
jangka waktu lebih dari satu perioda akuntansi (1 th) dihitung dari tanggal pembuatan neraca
per 31 Desember. Pembayaran dilakukan dengan kas namun dapat diganti dengan asset
tertentu. Dalam operasional normal perusahaan, rekening hutang jangka panjang tidak pernah
dikenai oleh transaksi pengeluaran kas. Pada akhir perioda akuntansi bagian tertentu dari
hutang jangka panjang berubah menjadi hutang jangka pendek. Untuk itu harus dilakukan
penyesuaian untuk memindahkan bagian hutang jangka panjang yang jatuh tempo menjadi
hutang jangka pendek.
Timbulnya Hutang Jangka Panjang saat skala operasional perusahaan berkembang atau dalam
membangun suatu perusahaan dibutuhkan sejumlah dana. Dana yang diperlukan untuk
48
Investasi dalam aktiva tetap yang akan memberikan manfaat dalam jangka panjang sebaiknya
diperoleh dari hutang jangka panjang atau dengan menambah modal. Dalam hal ini
perusahaan memiliki dua pilihan yaitu menarik hutang jangka panjang atau menambah modal
sendiri dengan mengeluarkan saham.
Ada beberapa kelebihan menarik hutang jangka panjang melalui obligasi dibanding
menambah modal sendiri dengan mengeluarkan saham, yaitu :
1. Keuntungan menarik obligasi
2. Pemegang obligasi tidak mempunyai hak suara dalam kebijakan perusahaan sehingga
tidak mempengaruhi manajemen.
3. Bunga obligasi mungkin lebih rendah dibanding deviden yang harus dibayarkan
kepada pemegang saham
4. Bunga merupakan biaya yang dibebankan pada perusahaan yang dapat mengurangi
kewajiban pajak sedangkan deviden adalah pembagian laba yang tidak dapat
dibebankan sebagai biaya.
Sebaliknya juga terdapat hal yang kurang menguntungkan antara lain :
Bunga obligasi adalah beban tetap baik dalam keadaan perusahaan mendapat laba atau
mengalami kerugian
Jika perusahaan tidak mampu membayar obligasi yang jatuh tempo, pemegang obligasi tetap
mempunyai hak untuk menuntut pengembalian obligasi sedangkan pemegang saham tidak
mempunyai hak demikian karena pemegang saham adalah pemilik perusahaan yang turut
bertanggung jawab menanggung resiko kerugian perusagaan.
B. Jenis Hutang Jangka Panjang
Secara garis besar hutang jangka panjang digolongkan pada dua golongan yaitu :
1. Hutang Hipotik
Hutang yang timbul berkaitan dengan perolehan dana dari pinjaman yang
dijaminkan dengan harta tetap. Dalam penjanjian disebutkan harta peminjam yang
dijadikan jaminan berupa tanah atau gedung. Jika peminjam tidak melunasi pada
waktunya, pemberi pinjaman dapat menjual jaminan tersebut yang kemudian
diperhitungkan dengan hutang. Adalah penyerahan tertulis mengenai hak atas harta
benda tak bergerak untuk mejamin pembayaran hutang dengan ketentuan bahwa
penyerahan itu akan dibatalkan setelah waktu pembayaran. Bahwasannya hutang
jangka panjang boleh membuat hipotek, dia juga bisa diansur, dan lain-lain. Yang
menjadi contoh dari kewajiban jangka panjang ini adalah sewa/rental.
Dalam bab ini juga dijelaskan mengenai amortisasi yakni pelunasan hutang dengan
ansuran berkala atau penyusutan atas aktiva berwujud dan tidak berwujud seperti
halnya goodwill, patent, dan lain-lain. Dalam amortisasi ada dua metode yaitu bunga
efektif dan garis lurus. Metode penetuan bunga dalam amortisasi yang efektif di
antaranya adalah biaya bunga obligasi dan diskon obligasi atau amortisasi premium
yang dirumuskan dengan premium obligasi dibagi dengan jumlah bunga dalam, satu
49
periode sedangkan metode garus lurus di antaranya adalah matching principlei dan
amortisasi garis lurus.
2. Hutang Obligasi
Hutang yang timbul berkaitan dengan dana yang diperoleh melalui pengeluaran
surat-surat obligasi. Pembeli obligasi disebut pemegang obligasi. Dalam surat obligasi
dicantumkan nilai nominal obligasi, bunga pertahun, tanggal pelunasan obligasi dan
ketentuan lain sesuai jenis obligasi tersebut biasanya meliputi bond, wesel jangka
panjang, dan obligasi sewa. Bond biasanya berasal dari bunga hutang wesel ditahan
yang pada umumnya dikeluarkan oleh sebuah perusahaan, lembaga tinggi, maupun
agen pemerintahan sehingga banyak menarik investor seperti halnya saham biasa
yang dijual dengan jumlah kecil (biasanya dalam ribuan dollar). Bond dalam
perusahaan menadatangkan keuntungan datau tidak. Di antara keuntungan bond
adalah tidak adanya pengaruh dari kontrol pemegang saham, penyimpanan pajak, dan
pendapatan/keuntungan yang diperoleh akan lebih besar sedangkan kerugiannya
adalah bunga harus dibayar sesuai periode yang dipakai dan prinsip nilai akan dibayar
ulang waktu jatuh tempo.
PEMBIAYAAN CAMPURAN
Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut
setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
Ø Tujuan Pembiayaan
Tujuan pembiayaan adalah untuk meningkatkan kesempatan kerja dan kesejahteraan
ekonomi. Pembiayaan tersebut harus dapat dinikmati oleh sebanyak-banyaknya pengusaha
yang bergerak dibidang industri, pertanian, dan perdagangan untuk menunjang kesempatan
kerja dan menunjang produksi dan distribusi barang-barang dan jasa-jasa dalam rangka
memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.
Ø Fungsi pembiayaan
1. Untuk mencari keuntungan dan meramaikan bisnis perbankan di Indonesia
2. Membantu masyarakat ekonomi lemah yang selalu dipermainkan oleh rentenir dengan
membantu melalui pendanaan untuk usaha yang dilakukan
MERGER
Merger adalah absorpsi secara menyeluruh oleh suatu perusahaan terhadap perusahaan
lain,dimana perusahaan yang mengakuisisi tetap berdiri dengan nama perseroannya dan
50
perusahaan yang diakuisisi akan hilang dan menjadi satu bagian dengan perusahaan yang
mengakuisisi.
JENIS MERGER
1. Merger Horizontal (Gabungan dua perusahaan yang memproduksi jenis barang atau jasa
yang sama)
2. Merger Vertikal (Suatu merger yang terjadi diantara sebuah perusahaan dengan salah
satu pemasok atau pelanggannya)
3. Merger Kongenerik (Suatu merger perusahaan-perusahaan di dalam industry umum
yang sama, dimana tidak terdapat hubungan pelanggan atau pemasok diantara keduanya)
4. Merger Konglomerat (Suatu merger perusahaan-perusahaan dari industry yang sama
sekali berbeda)
TINGKAT AKTIVITAS MERGER
Terjadi Lima Gelombang Merger di AS sejak tahun 1800an :
1. Ketika terjadi konsolidasi dalam industry minyak, baja, dan industry dasar lainnya.
2. Ketika naiknya bursa saham membantu para promotor keuangan mengonsolidasikan
perusahaan disejumlah industry(termsuk fasilitas umum, dan kendaraan bermotor)
3. Ketika merger konglomerat terjadi dimana-mana
4. Ketika perusahaan-perusahaan LBO dan perusahaan lain mulai menggunakan obligasi
untuk mendanai jenis akuisisi.
5. Berhubungan dengan aliansi strategis yang dirancang untuk memugkinkan perusahaan
berkompetisi secara lebih baik dalam perekonomian global, berlangsung sampai saat ini.
Baru-baru ini telah terjadi pula peningkatan dalam merger lintas batas, yang banyak
dimotivasi oleh tingginya pergeseran nilai mata uang dunia. Misalnya, penurunan nilai dollar
membuat perusahaan Jepang dan Jerman mudah membeli perusahaan AS.
51
DIVESTASI
Jenis Disvestasi
Terdapat empat jenis disvestasi :
1. Penjualan suatu unit operasi kepada perusahaan lain
2. Menyiapkan bisnis untuk didivestasikan sebagai suatu perusahaan terpisah dan
kemudian “melepaskannya” (spin-off) kepada para pemegang saham perusahaan yang
didivestasi
3. Mengikuti langkah untuk melakukan pelepasan tetapi hanya menjual sebagian sahamnya
saja
4. Melikuidasi langsung seluruh aktivanya
Penjualan kepada perusahaan lain pada umumnya akan melibatkan penjualan dari
keseluruhan divisi atau unit, biasanya untuk uang tunai tetapi terkadang untuk saham dari
perusahaan pengakuisisi. Dalam suatu spin-off, pemegang saham perusahaan yang ada akan
memberikan saham baru yang mencerminkan hak kepemilikan terpisah dalam divisi yang
didivestasi. Divisi tersebut menentukan dewan direksi dan penjabatnyasendiri, dan menjadi
sebuah perusahaan terpisah. Para pemegang saham pada akhirnya kan memiliki saham pada
dua perusahaan daripada hanya satu perusahaan, namun dengan tidak terjadi perpindahan
uang. Dalam suatu carve-out, kepemilikan minoritas dalam sebuah anak perusahaan dijual
kepada pemegang saham baru, sehingga perusahaan induk memperoleh pendanaan ekuitas
baru, namun masih tetap mempertahankan kendali. Terakhir, dalam suatu likuidasi aktiva dari
suatu divisi dijula secara per bagian, bukannya sebagai satu entesitas operasi. Untuk
menggambarkan berbagai jenis divestasi ini, beberapa contoh terbaru akan disajikan di
bagian selanjutnya.
Ilistrasi Divestasi
1. Pepsi baru-baru ini melepaskan bisnis makanan cepat sajinya, yang termasuk Pizza Hut,
Taco Beli, dan Kentucky Fried Chicken. Bisnis yang dilepaskan ini sekarang dioperasikan di
bawah bendera Tricon Global Restaurants. Pepsi pada awalnya mengakuisisi rentai restoran
ini karena ingin meningkatkan saluran distribusi minuman ringannya. Namun, lama-
kelamaan, Pepsi mulai menyadari bahwa bisnis minuman ringan dan restoran adalah dua hal
yang berbeda, dan semua sinergi di antara keduanya ternyata tidak sesuai dengan antisipasi
semula. Pelepasan memusatkan diri pada bisnis intinya. Namun, Pepsi akan mencoba untuk
tetap mempertahankan saluran distribusi ini dengan menandatangani kontrak-kontrak jangka
panjang yang memastikan peroduk-produk Pepsi akan dijual secara ekslusif di setiap di setiap
rantai restoran yang dilepaskan diatas.
2. General Motors (GM) melepaskan anak perusahaan Electronic Data Systems (EDS),
sebuah perusahaan jasa computer yang didirikan pada tahun 1962 oleh Rose Perot, yang
52
berkembang sebagai subuah perusahaan independen sampai akhirnya dibeli oleh GM pada
tahun 1984. Alas an di balik akuisisi tersebut adalah keahlian EDS yang akan membantu GM
beroperasi secara lebih baik di era informasi dan membangun mobil-mobil yang menerapkan
teknologi computer tercanggih. Namun, menyebarnya computer desktop dan langkah yang
siambil perusahaan-perusahaan untuk memperkecil staf computer internalnya telah
menyebebkan bisnis non-GM EDS berkembang pesat. Kepemilikan GM telah menghalangi
kemampuan EDS untuk menjalin aliansi dan, dalam beberapa kasus, untuk masuk ke dalam
transaksi bisnis. Cara terbaik bagi EDS untuk bekopetensi di dalam industrinya adalah
sebagai perusahaan independen, sehingga perusahaan tersebut akhirnya dilepaskan.
PERUSAHAAN INDUK
Perusahaan Induk adalah suatu perusahaan yang bertujuan untuk memiliki saham dalam
satu atau lebih perusahaan lain dan dapat mengendalikan semua jalannya proses usaha pada
setiap badan usaha yang telah dikuasai sahamnya. Dengan melakukan pengelompokan
perusahaan ke dalam induk perusahaan, diharapkan tercapainya tujuan peningkatan atau
penciptaan nilai pasar perusahaan (market value creation) berdasarkan lini bisnis
perusahaan.Perusahaan Induk sering juga disebut dengan Holding Company, parent
company, atau Controlling Company.
Keuntungan Dan Kerugian Dari Perusahaaan Induk
Eksistensi suatu grup usaha konglomerat cenderung untuk mempunyai perusahaan induk
(holding) , tetapi keberadaan dari perusahaan induk itu sendiri punya keuntungan dan
kerugian. Di antara keuntungan mempunyai suatu prerusahaan induk dalam suatu kelompok
usaha adalah sebagai berikut:
Kemandirian Risiko
1. Hak Pengawasan Yang Lebih Besar
2. Pengotrolan Yang Lebih Mudah Dan Efektif
3. Operasional Yang Lebih Efisien
4. Kemudahan Sumber Modal
5. Keakuratan Keputusan Yang Diambil
LEVERAGED BUYOUTS
Leveraged buyout (LBO) adalah akuisisi perusahaan di mana perusahaan yang
mengakuisisi meminjam sebagian atau seluruh dana yang dibutuhkan untuk membiayai
pembelian. Dalam LBO tipikal, pembeli bermaksud untuk melunasi hutang dari hasil
penjualan aset yang dimiliki oleh perusahaan yang diakuisisi atau dari keuntungan yang
diterima oleh perusahaan yang diakuisisi. Dana yang dibutuhkan untuk LBO juga dapat
diperoleh dengan menerbitkan obligasi junk (junk bond).
53
Berbagai tindakan merjer, akuisisi, dan pengambilalihan sering pula dijalankan
sebagai strategi untuk menjadi yang paling besar dan tangguh. Langkah ini banyak dilakukan
di berbagai industri seperti perbankan, asuransi, pertahanan, kesehatan, farmasi, makanan,
penerbangan, penerbitan, komputer, ritel, keuangan, bioteknologi, dan sebagainya. Beberapa
alasan tentang perlunya merjer adalah: untuk memperbaiki kapasitas utilisasi; untuk
memaksimalkan pemanfaatan kekuatan penjualan; mengurangi staf manajerial; memperoleh
skala ekonomi (economies of scale); untuk memperkecil pengaruh trend musiman dalam
penjualan; untuk memperoleh akses baru kepada pemasok, distributor, kastemer, produk, dan
kreditor; untuk memperoleh teknologi baru; dan untuk strategi pembayaran pajak.
Sementara itu, LBO adalah suatu keadaan di mana para seluruh saham perusahaan
dibeli oleh pihak manajemen perusahaan atau oleh investor lain dengan memanfaatkan dana
pinjaman. Selain untuk menghindari pengambilalihan paksa, tindakan ini dilakukan karena
berbagai keputusan manajemen unit usaha tertentu tidak sesuai dengan keseluruhan strategi
korporasi atau unit tersebut hendak dijual untuk memperoleh dana tunai, atau unit bisnis
tersebut sedang memperoleh tawaran harga yang atraktif. Sebuah LBO mengubah perusahaan
menjadi pribadi (private, tidak publik). Pada saat ini aktivitas LBO menjadi bisnis yang
menarik karena perusahaan yang telah dibeli tersebut (biasanya setelah disehatkan) dapat
dijual kembali bagian per bagian untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar, bahkan
terkadang dengan harga premium. Bank yang bergerak di sektor ini biasa disebut
sebagai merchant banking.
54
MATERI KE 6
ANALISA KESEHATAN DAN PREDIKSI KEBANGKRUTAN BADAN USAHA MILIK
SWASTA (BUMS) DAN BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN) DAN CARA
MENGATASINYA SECARA UMUM.
BADAN USAHA MILIK NEGARA
Badan Usaha Milik Negara (atau BUMN) ialah badan usaha yang permodalannya
seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh Pemerintah. Status pegawai badan usaha-badan usaha
tersebut adalah pegawai negeri.
Dalam pasal 33 UUD 1945, disebutkan bahwa Bumi, Air, dan kekayaan yang
terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara. Dalam penguasaan dan pengelolaan kekayaan
tersebut pemerintah mwmbwntuk badan usaha.
1. Tujuan Pendirian BUMN
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian
besar modalnya dimiliki oleh Negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari
kekayaan Negara yang terpisahkan.
Maksud dan tujuan pemerintah mendirikan BUMN adalah :
a. memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian perekonomian nasional
pada umumnya dan penerimaan Negara pada khususnya.
b. mengejar keuntungan
c. menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan jasa yang bermutu
tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak.
d. Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor
swasta dan Koperasi.
e. Memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah,
Koperasi dan masyarakat.
Untuk mengoptimalkan BUMN pemerintah mengeluarkan Undang-undang Baru yaitu
Undang Undang RI No. 19 Tahun 2003 tentang badan Usaha Milik Negara.
2. Bentuk BUMN
Pada tahun 1969 pemerintah mengklasifikasikan badan Usaha Milik Negara menjadi
empat macam yaitu perusahaan jawatan (perjan), perusahaan umum (perum), perusahaan
perseroan (persero) dan perusahaan negara diluar ketiga macam BUMN atas UU No. 9 tahun
1969.
a. Perusahaan Jawatan (Perjan)
Ciri pokok berdasarkan menurut UU No. 9 tahun 1969 adalah :
1. tujuan melayani kepentingan umum
2. bagian dari Departemen atau Direktorat jenderal sehingga tidak otonom
3. dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah sebagai bagian dari departemen atau direktorat
jenderal.
4. dipimpin oleh kepala jawatan dan diangkat oleh pemerintah
5. diawasi langsung oleh pemerintah secara hirarkisfungsional, diperiksa oleh akuntan Negara
dan disahkan oleh menteri.
55
6. modalnya berasal dari anggran pendapatan dan belanja Negara tahunan
7. para pegawainya berstatus pegawai negeri
8. ruang lingkupnya adalah sektor pelayanan umum yang bersifat strategis
b. Perusahaan Umum (Perum)
Berdasarkan Undang undang terbaru maksud dan tujuan pendirian perum adalah
menyelenggarakan usaha yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan
barang dan atau jasa yang berkualitas dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat yang
berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat.
Ciri-ciri perum adalah
1. tujuannya melayani kepentingan umum
2. berstatus badan hukum dan dilindungi undang undang
3. pada umumnya bergerak dibidang jasa jasa vital
4. dapat dituntut dan menuntut sertahubungan hukumnya diatur secara perdata
5. modal seluruhnya dimiliki oleh pemerintah dari kekayaan Negara yang dipisahkan
6. pegawainya adalah pegawai perusahaan Negara yang diatur tersendiri diluar ketentuan
yang berlaku bagi pegawai negeri sipil.
7. laporan tahunan perusahaan yang memuat laporan untung rugi dan neraca kekayaan
disampaikan kepada pemerintah.
Contohnya adalah Perum Peruri (percetakan Uang RI) dan Perum Perumnas
(Perumahan Nasional)
c. Perusahaan Perseroan
Modal terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51% sahamnya dimiliki
oleh negaraRI. Tujuan utamanyaadalah mengejar keuntungan.
Ciri-ciri persero adalah :
1. tujuan utamanya mengejar keuntungan
2. modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau sebagian dimiliki oleh Negara
3. pemegang kekuasan tertinggi di persero adalah rapat umum pemegang saham (RUPS)
4. dipimpin oleh direksi dan dalam kepengurusannya dibawah pengawasan komisaris
5. karywan persero BUMN merupakan pekerja BUMN yang pengangkatan, pemberhentian,
promosi jabatanserta hak dan kwajibannya ditetapkan berdasarkan perjanjian kerjasama
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Usaha-usaha Pemberdayaan BUMN
Usaha usaha pemerintah dalam rangka pemberdayaan BUMN agar dapat lebih maju
dan hasilnya dapat dinikmati leh rakyat antara lain :
a. Dikeluarkan inpres No. 5 tahun 1988, yang menginstruksikan kepada menteri Keuangan
agar mengatur penyehatan dan penyempurnaan pengelolaanBUMN.
b. Pemerintah mengeluarkan Peraturan pemerintah (PP) No. 12 tahun 1998 yang mengatur
berbagai langkah untuk meningkatkan efisiensi, daya ssaing dan pengembangan usah persero
sehingga dapat menjadi badan usaha yang lebih maju dan mandiri.
c. Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 13 tahun 1998, dengan demikian
perum bergerak lebih luas sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 yaitu sebagai berikut :
1. maksud dan tujuan perum adalah menyelenggarakan usaha yang bertujuan untuk
kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus
memupuk keuntungan berdsarkan prinsip pengelolaan perusahaan.
2. mendukung pembiayaan dalam rangka mencapai maksud dan tujuan sesuai ayat 1 dngan
persetujuan menteri keuangan, perum dapat melakukan kegiatan tertentu yang berkaitan
dengan bidang usahanya dan atau melakukan penyertaan modal dalam badan usaha lain.
56
3. Kegiatan penyertaan modal diatur Menteri Keuangan. Dalam PP ini Perum ditetapkan
sebagai perusahaan yang mandiri.
4. Ciri-Ciri BUMN
 Penguasaan badan usaha dimiliki oleh pemerintah.
 Pengawasan dilakukan, baik secara hirarki maupun secara fungsional dilakukan oleh
pemerintah.
 Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha berada di tangan pemerintah.
 Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan usaha.
 Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah.
 Untuk mengisi kas negara, karena merupakan salah satu sumber penghasilan negara.
 Agar pengusaha swasta tidak memonopoli usaha yang menguasai hajat hidup orang
banyak.
 Melayani kepentingan umum atau pelayanan kepada masyarakat.
 Merupakan lembaga ekonomi yang tidak mempunyai tujuan utama mencari
keuntungan, tetapi dibenarkan untuk memupuk keuntungan.
 Merupakan salah satu stabilisator perekonomian negara.
 Dapat meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi serta terjaminnya prinsip-
prinsip ekonomi.
 Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dari kekayaan negara yang dipisahkan.
 Peranan pemerintah sebagai pemegang saham. Bila sahamnya dimiliki oleh
masyarakat, besarnya tidak lebih dari 49%, sedangkan minimal 51% sahamnya dimiliki oleh
negara.
 Pinjaman pemerintah dalam bentuk obligasi.
 Modal juga diperoleh dari bantuan luar negeri.
 Bila memperoleh keuntungan, maka dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.
 Pinjaman kepada bank atau lembaga keuangan bukan bank.
BADAN USAHA MILIK SWASTA
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) adalah badan usaha yang seluruh modalnya
dimiliki oleh pihak swasta baik orang perorang maupun bersama-sama oleh banyak orang
dalam bentuk pemilikan saham atau simpanan pokok Koperasi. Berdasarkan badan hukum
yang dipilih, badan usaha milik swasta dapat dibedakan dalam bentuk badan usaha
perorangan, firma, persekutuan komanditer, dan perseroan terbatas.
1. Badan Usaha Perseorangan
Badan usaha perseorangan adalah badan usaha yang pemiliknya (hanya seorang)
bertanggungjawab penuh terhadap segala kewajiban perusahaan. Harta kekayaan pemilik
perusahaan turut menjadi tanggungan atas utang-utang perusahaan. Contoh badan usaha jenis
ini ialah toko, kios di pasar, dan industri rumah tangga.
Keunggulan Badan Usaha perseorangan adalah :
a. mudah membentuk dan membubarkannya.
b. bekerjanya sngat sederhana.
57
c. manajemen fleksibel dan.
d. pemilik menerima semua keuntungan.
Kelemahan badan usaha perseorangan adalah
a. tanggung jawab tidak terbatas.
b. tidak tentu kelangsungan usahanya.
c. kesuliatan dalam menambah modal.
d. terbatasnya manajemen.
2. Firma
Firma (Fa) adalah badan usaha yang didirikan oleh dua orang atau lebih, tiap tiap
anggota bertanggung jawab penuh terhadap kewajiban perusahaan. Pendirian sebuah firma
dilakukan dengan membuat akta perjanjian didepan Notaris. Perjanjian tersebut memuat
antara lain nama pendiri Firma, cara pembagian keuntungan, serta waktu mulai dan
berakhirnya perjanjian.
Setiap anggota firma harus :
a. memberikan dan menyerahkan seluruh atau sebagian kekayaannya untuk usaha dan
harus dicantumkan dalam akta pendirian, dibuat dihadapan notaries, didaftarkan di
pengadilan dan diumumkan dalam berita Negara.
b. Mempunyai tanggung jawab penuh termasuk kekayaan pribadinya terhadap
perjanjian yang dilakukan oleh firma.
c. mempunyai kuasa penuh untuk bertindak atas nama firma sehingga unsur
kepercayaan sangat diperlukan.
Keunggulan Firma adalah :
a. prosedur pendirian mudah.
b. kemampuan financial lebih besar.
c. setiap keputusan diambil bersama sehingga dimungkinkan adanya keputusan yang lebih
baik.
d. Status hukum jelas.
e. Adanya pembagian kerja diantara anggota.
f. Sesuai dengan kecakapan serta keahliannya masing-masing.
Kelemahan Firma
a. adanya tanggung jawab tak terbatas atas utang-utang perusahaan.
b. kontinuitas Firma kurang terjamin, karena keluarnya salah satu anggota berarti Firma
bubar.
c. kekurangcakapan salahsatu anggota menimbulkan kerugian atas Firma, yang menimbulkan
anggota lain turut menanggung.
d. Rwan konflik internal, yaitu ketegangan diantara anggota Firma yang dapat mengancam
kelangsungan hidup perusahaan.
3. Persekutuan Komanditer
Persekutuan komanditer (Commanditaire vennotschap-CV) adalah suatu badan usaha
yang didirikan oleh dua sekutu orang atau lebih, seebgaian merupakan sekutu aktif (perseroan
pengusaha) dan sebagian merupakan sekutu pasif (persero pasif). Sekutu aktif adalah mereka
yang menyertakan modal sekaligus menjalankan usaha. Sedangkan sekutu pasif adalah
mereka yang menyertakan modal dalam usaha.
Sekutu aktif bertanggung jawab penuh dengan seluruh kekayaan terhadap utang-utang
perusahaan, sekutu pasif hanya bertanggung jawab sebatas modal yang disertakan. Cara
pendirian C.V sama dengan pendirian Firma.
MAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UAS

More Related Content

What's hot

Resume uas
Resume uasResume uas
Resume uasAlifah05
 
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265Silvia290
 
Putri nastiti(ma.4 2114041)aspek keuangan
Putri nastiti(ma.4 2114041)aspek keuanganPutri nastiti(ma.4 2114041)aspek keuangan
Putri nastiti(ma.4 2114041)aspek keuanganIndra Abdam Muwakhid
 
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uasMuhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uastarmidi_saputra
 
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2wid ya
 
MAKALAH RESUME MKU MEI2018
MAKALAH RESUME MKU MEI2018MAKALAH RESUME MKU MEI2018
MAKALAH RESUME MKU MEI2018imashayatunnufus
 
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1wid ya
 
MAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
MAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAHMAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
MAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAHSitiMursadahh
 
Makalah uas manajemen_keuangan[1]
Makalah uas manajemen_keuangan[1]Makalah uas manajemen_keuangan[1]
Makalah uas manajemen_keuangan[1]HulafahEnengSiti
 
Makalah UAS Manajemen Keuangan
Makalah UAS Manajemen KeuanganMakalah UAS Manajemen Keuangan
Makalah UAS Manajemen KeuanganNurtiaListiawati
 
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)doni wijaya
 
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2ayuruby
 

What's hot (19)

Resume uas
Resume uasResume uas
Resume uas
 
Resume materi uas
Resume materi uasResume materi uas
Resume materi uas
 
Aspek keuangan
Aspek keuanganAspek keuangan
Aspek keuangan
 
Aspek finansial
Aspek finansialAspek finansial
Aspek finansial
 
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
 
Putri nastiti(ma.4 2114041)aspek keuangan
Putri nastiti(ma.4 2114041)aspek keuanganPutri nastiti(ma.4 2114041)aspek keuangan
Putri nastiti(ma.4 2114041)aspek keuangan
 
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uasMuhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
 
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
 
Aspek akuntnsi skb
Aspek akuntnsi skbAspek akuntnsi skb
Aspek akuntnsi skb
 
MAKALAH RESUME MKU MEI2018
MAKALAH RESUME MKU MEI2018MAKALAH RESUME MKU MEI2018
MAKALAH RESUME MKU MEI2018
 
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
 
MAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
MAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAHMAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
MAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
 
Pertemuan 8
Pertemuan 8Pertemuan 8
Pertemuan 8
 
Pertemuan 9
Pertemuan 9Pertemuan 9
Pertemuan 9
 
Makalah uas manajemen_keuangan[1]
Makalah uas manajemen_keuangan[1]Makalah uas manajemen_keuangan[1]
Makalah uas manajemen_keuangan[1]
 
Makalah UAS Manajemen Keuangan
Makalah UAS Manajemen KeuanganMakalah UAS Manajemen Keuangan
Makalah UAS Manajemen Keuangan
 
Aspek Keuangan
Aspek KeuanganAspek Keuangan
Aspek Keuangan
 
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
 
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
 

Similar to MAKALAH SEBELUM UAS

Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1yalifadli98
 
Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1
Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1
Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1Riasusanti874
 
Tugas uas miftahul hadi
Tugas uas miftahul hadiTugas uas miftahul hadi
Tugas uas miftahul hadiMIFTAHULHADI7
 
Manajemen keuangan 2[1]
Manajemen keuangan 2[1]Manajemen keuangan 2[1]
Manajemen keuangan 2[1]erikkahfi
 
Manajemen keuangan UAS
Manajemen keuangan UASManajemen keuangan UAS
Manajemen keuangan UASerikkahfi
 
Resume 2 manajemen keuangan
Resume 2 manajemen keuanganResume 2 manajemen keuangan
Resume 2 manajemen keuanganAnisa Anisa
 
Resume uas linda
Resume uas lindaResume uas linda
Resume uas lindaLinda wati
 
Resume uas linda
Resume uas lindaResume uas linda
Resume uas lindaLinda wati
 
Resume manajemen keuangan sebelum uas
Resume manajemen keuangan sebelum uasResume manajemen keuangan sebelum uas
Resume manajemen keuangan sebelum uasainamarsela
 
Aminullah assagaf p5 manj keu 2 (26 maret 2020)_versi 3
Aminullah assagaf p5 manj keu 2 (26 maret 2020)_versi 3Aminullah assagaf p5 manj keu 2 (26 maret 2020)_versi 3
Aminullah assagaf p5 manj keu 2 (26 maret 2020)_versi 3Aminullah Assagaf
 
Tugas 2 makalah manajemen keuangan
Tugas 2 makalah manajemen keuanganTugas 2 makalah manajemen keuangan
Tugas 2 makalah manajemen keuanganIis MutiaraSuci
 
Makalah keuangan sebelum uas
Makalah keuangan sebelum uasMakalah keuangan sebelum uas
Makalah keuangan sebelum uasBaudin_Nurwahid
 
Putri fatmawati 11011700134 (makalah 2)
Putri fatmawati 11011700134 (makalah 2)Putri fatmawati 11011700134 (makalah 2)
Putri fatmawati 11011700134 (makalah 2)PUTRI FATMAWATI
 
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)Dudi Mulya Tasdik
 
Makalah II manajemen keuangan
Makalah II manajemen keuanganMakalah II manajemen keuangan
Makalah II manajemen keuanganSintiya Sintiya
 

Similar to MAKALAH SEBELUM UAS (20)

Resume uas 1
Resume uas 1Resume uas 1
Resume uas 1
 
Makalah Manajemen Keuangan 2
Makalah Manajemen Keuangan 2Makalah Manajemen Keuangan 2
Makalah Manajemen Keuangan 2
 
Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1
 
Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1
Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1
Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1
 
Tugas uas miftahul hadi
Tugas uas miftahul hadiTugas uas miftahul hadi
Tugas uas miftahul hadi
 
Manajemen keuangan 2[1]
Manajemen keuangan 2[1]Manajemen keuangan 2[1]
Manajemen keuangan 2[1]
 
Manajemen keuangan UAS
Manajemen keuangan UASManajemen keuangan UAS
Manajemen keuangan UAS
 
Resume 2 manajemen keuangan
Resume 2 manajemen keuanganResume 2 manajemen keuangan
Resume 2 manajemen keuangan
 
Resume uas linda
Resume uas lindaResume uas linda
Resume uas linda
 
Resume uas linda
Resume uas lindaResume uas linda
Resume uas linda
 
Resume manajemen keuangan sebelum uas
Resume manajemen keuangan sebelum uasResume manajemen keuangan sebelum uas
Resume manajemen keuangan sebelum uas
 
Mku materi 2
Mku materi 2Mku materi 2
Mku materi 2
 
Aminullah assagaf p5 manj keu 2 (26 maret 2020)_versi 3
Aminullah assagaf p5 manj keu 2 (26 maret 2020)_versi 3Aminullah assagaf p5 manj keu 2 (26 maret 2020)_versi 3
Aminullah assagaf p5 manj keu 2 (26 maret 2020)_versi 3
 
Tugas 2 makalah manajemen keuangan
Tugas 2 makalah manajemen keuanganTugas 2 makalah manajemen keuangan
Tugas 2 makalah manajemen keuangan
 
Makalah keuangan sebelum uas
Makalah keuangan sebelum uasMakalah keuangan sebelum uas
Makalah keuangan sebelum uas
 
Makalah manajemen 2
Makalah  manajemen 2Makalah  manajemen 2
Makalah manajemen 2
 
Resume UAS
Resume UASResume UAS
Resume UAS
 
Putri fatmawati 11011700134 (makalah 2)
Putri fatmawati 11011700134 (makalah 2)Putri fatmawati 11011700134 (makalah 2)
Putri fatmawati 11011700134 (makalah 2)
 
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
 
Makalah II manajemen keuangan
Makalah II manajemen keuanganMakalah II manajemen keuangan
Makalah II manajemen keuangan
 

Recently uploaded

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 

Recently uploaded (20)

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 

MAKALAH SEBELUM UAS

  • 1. MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN NAMA : LINDA ULI NUHA DOSEN : ADE FAUJI, SE,.MM NIM : 11011700014 KELAS : 2T-MA RUANGAN/HARI : B.1.2 /MINGGU NAMA OBJEK : MAKALAH MATERI 9-15 UNIVERSITAS BINA BANGSA FAKULTAS EKONOMI & BISNIS 2018-2019
  • 2. i KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Selama proses penyusunan makalah ini, penyusun mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan kali ini penyusun membawakan makalah tentang “resume dari pertemuan 9 – 15 “. Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu saran dan kritik dari berbagai sumber yang dapat membangun sangat saya harapkan sehingga menjadi lebih baik untuk nanti ke depannya. Serang,24 mei 2018 Linda uli nuha
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .............................................................................................. ..................i DAFTAR ISI ...............................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN 2.1 LATAR BELAKANG..........................................................................................................1 2.2 RUMUSAN MASALAH ....................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN A. MATERI KE IX ....................................................................................................................2 B. MATERI KE X.........................................................................................................................12 C. MATERI KE XI ......................................................................................................................16 D. MATERI KE XII ....................................................................................................................21 E. MATERI KE XIII ....................................................................................................................29 F. MATERI KE XVI ....................................................................................................................33 G. MATERI KE XV ....................................................................................................................41 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN ..............................................................................................................48 B. SARAN .....................................................................................................................48 DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................49
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap individu pasti memiliki manajemen dalam menjalankan aktivitas hidupnya. Dengan adanya manajemen, maka di harapkan semua aktivitas dapat di lakaukan dengan sistematis atau berurutan, maksimal sehingga medapatkan hasil yang baik. Apa bila seorang individu saja membutuhkan adanya manajemen untuk mengatur hidupnya, pastinya sebuah organisasi atau pun perusahaan akan lebih membutuhkan adanya manajemen untuk mengatur kinerja dari anaggota agar dapat mencapai tujuan yang di inginkan dan mendapatkan hasil kerja yang baik, salah satu manajemen yang penting ialah adanya manajemen keuangan dalam suatu organisasi atau pun perusahaan. Pengertian Manajemen Keuangan mengalami perkembangan mulai dari pengertian manajemen yang hanya mengutamakan aktivitas memperoleh dana saja sampai yang mengutamakan aktivitas memperoleh dan menggunakan dana serta pengelolaan terhadap aktiva. Khususnya penganalisisan sumber dana dan penggunaan-nya untuk merealisasikan keuntungan maksimum bagi perusahaan tersebut. Seorang manajemen keuangan harus memahami arus peredaran uang baik eksternal maupun internal. Namun, Manajemen keuangan juga berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva tersebut. Untuk memperoleh dana, manajer keuangan bisa memperolehnya dari dalam maupun luar perusahaan. Sumber dari luar perusahaan berasal dari pasar modal, bisa berbentuk hutang atau modal sendiri. B. Rumusan Masalah 1. Teknik penganggaran barang modal 2. Arus kas dan resiko proyek 3. Biaya modal 4. Struktur modal dan leverage & kebijakan dividen 5. Modal saham dan peranan investasi,hutang jangka panjang,pembiayaan campuran & merger,divestasi,perusahaan induk dan leverage buyouts 6. Analisa kesehatan dan prediksi kebangkrutan badan usaha milik swatsa (BUMS) dan badan usaha milik negara (BUMN) dan mengatasinya secara umum 7. kasus
  • 5. 2 BAB II PEMBAHASAN MATERI 1 TEKNIK PENGANGGARAN BARANG MODAL A. PENGERTIAN PENGANGGARAN BARANG MODAL Penganggaran barang modal (capital budgeting) adalah proses perencanaan pengeluaran untuk aktiva yang diharapkan akan digunakan lebih dari satu tahun. Pengganggaran modal mempunyai arti yang sangat penting bagi perusahaan : Dana yang telah dikeluarkan akan terikat dalam jangka waktu yang lama, sehingga perlu diperhitungkan secara cermat dan berhati-hati apakah proyek tersebut memberikan keuntungan atau tidak. Dana harus diperhitungkan secara tepat, karena bila dana yang tersedia melebihi kebutuhan investasi akan menimbulkan beban tetap, dan kalau kurang maka proses produksi terganggu. Penganggaran modal / Investasi ini menyangkut investasi real assets (aset berwujud). langkah – langkah dalam keputusan investasi tersebut meliputi : 1) Adanya usulan investasi 2) Biaya dari proyek / investasi yang diusulkan 3) Arus kas yang dihasilkan dari invesasi yang diusulkan 4) Menilai ulusan investasi dengan berbagai kriteria penilaian investasi 5) Mengevaluasi dari usulan proyek / investasi yang diterima secara berkesinambungan Sebagai konsekuensinya, perusahaan membutuhkan prosedur tertentu untuk menganalisadan menyeleksi beberapa alternatif investasi yang ada. Keputusan mengenai investasi tersebut sulit dilakukan karena memerlukan penilaian mengenai situasi dimasa yang akan datang, sehingga dibutuhkan asumsi-asumsi yang mendasari estimasi terhadap situasi yang paling mendekati yang mungkin terjadi, baik situasi internal maupun eksternal perusahaan. Investasitersebut harus dihitung sesuai dengan cash flow perusahaan dan harus merupakan keputusan yang paling tepat untuk menghindari resiko kerugian atas investasi tersebut. “As time passes, fixedassets maybe come obselete or may require an over haul; atthesepoints, too, financial Decisions maybe required”. Perusahaan biasanya membuat berbagai alternatif atau variasi untukberinvestasi dalam jangka panjang, yakni berupa penambahan aset tetap seperti tanah, mesin danperalatan. Aset tersebut merupakan aset yang berpotensi, yang merupakan sumber
  • 6. 3 pendapatanyang potensial dan mencerminkan nilai dari sebuah perusahaan.Capitalbudgeting dan keputusankeuangan diperlakukan secara terpisah. Bila investasi yang diajukan telah ditentukan untukditerima, manager keuangan kemudian memilih metoda pembiayaan yang paling baik. · Anggaran (budget) adalah sebuah rencana rinci yg memproyeksikan aliran kas masuk dan aliran kas keluar selama beberapa periode pada saat yg akan datang. · Capital budget adalah garis besar rencana pengeluaran aktiva tetap · Penganggaran modal (capitalbudgeting) adalah proses menyeluruh menganalisa proyek2 dan menentuan mana saja yang dimasukkan ke dalam anggaran modal. · Proses mengumpulkan, mengevaluasi, menyeleksi, dan menentukan alternatif penanaman modal yang akan memberikan penghasilan bagi perusahaan untuk jangka waktu lebih dari 1 tahun. B. Motif Capital Budgeting pengembangan produk baru atau pembelian aktiva baru Pengurangan biaya dengan mengganti aktiva yang tidak efisien Modernisasi atas aktiva tetap C. JENIS-JENIS KEPUTUSAN PENGANGGARAN MODAL Penambahan dan perluasan fasilitas Produk baru Inovasi dan perluasan produk Penggantian (replacements) (a) penggantian pabrik a1/11/2005tau peralatan usang (b) penggantian pabrik atau peralatan lama dengan pabrik atau peralatan yang lebih efisien. Menyewa/membuat atau membeli Penyesuaian fasilitas dan peralatan dengan peraturan pemerintah, lingkungan,dan keamanan Lain-lain keputusan seperti kampanye iklan, program pelatihan dan proyek-proyek yang memerlukan analisis arus kas keluar dan arus kas masuk.
  • 7. 4 D. PRINSIP DASAR PROSES PENGANGGARAN MODAL Penganggaran modal pada dasarnya adalah aplikasi prinsip yang mengatakan bahwa perusahaan harus menghasilkan keluaran atau menyelenggarakan kegiatan bisnis sedemikian rupa sehingga hasil imbuh (marginal revenue) produk sama dengan biaya imbuhnya (marginal cost). Prinsip ini dalam kerangka penganggaran modal berarti bahwa perusahaan harus melakukantambahan investasi sedemikian rupa sehingga perolehan imbuh (marginal returns) investasi itusama dengan biaya imbuhnya. Daftar berbagai proyek investasi dari hasil yang tertinggi hinggayang terendah mencerminkan kebutuhan perusahaan akan modal untuk investasi. Biaya imbuh dari berbagai daftar investasi itu memberi petunjuk tentang upaya perusahaan untukmemperoleh tambahan modal guna membiayai investasi. Biaya imbuh modal berarti sejumlah biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan untuk memperoleh dana dari luar (misalnya meminjam atau menjual saham dan biaya tumbal/opportunitycost dari dana sendiri yang dapat diperoleh. E.Pentingnya Penganggaran Modal Dana yang dikeluarkan akan terikat untuk jangkawaktu panjang. Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil penjualan di waktu yang akan datang Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut biasanya meliputi jumlah yang besar. Kesalahan dalam pengambilan keputusan pengeluaran modal tersebut akan berakibat panjang dan sulit dipersulit. Penganggaran modal yang efektif akan menaikkan ketepatan waktu dan kualitas dari penambahan aktiva. Pengeluaran modal sangatlah penting. F. Tahap – tahap Penganggaran Modal Biaya proyek harus ditentukan Manajemen harus memperkirakan aliran kas yg diharapkan dari proyek, termasuk nilai akhir aktiva
  • 8. 5 Risiko dari aliran kas proyek harus diestimasi. (memakai distribusi probabilitas aliran kas) Dengan mengetahui risiko dari proyek, manajemen harus menentukan biaya modal (costofcapital) yang tepat untuk mendiskon aliran kas proyek Dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas masuk yang diharapkan digunakan untuk memperkirakan nilai aktiva. Terakhir, nilai sekarang dari aliran kas yg diharapkan dibandingkan dengan biayanya. G. Manfaat Penganggaran Modal 1. Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena dana yang terikat jangka waktunya lebih dari satu tahun. 2. Agar tidak terjadi over invesment atau underinvesment 3. Dapat lebih terperinci, teliti karena dana semakin banyak dan dalam jumlah yang sangat besar. 4. Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making. H. Kriteria keputusan penganggaran modal : 1) Payback period adalah jumlah tahun yang dibutuhkan untuk menutupi pengeluaran awal. atau suatu kriteria penganggaran modal yang digambarkan sebagai jumlah tahun yang diperlukan untuk mengembalikan investasi kas awal. Keuntungan : a. Menggunakan arus kas bebas, bukan accounting profit b. Mudah dihitung dan dipahami c. Dapat digunakan sebagai alat penyaring kasar d. Sering digunakan sebagai alat penyaring kasar untuk menghilangkan proyek dengan tingkat pengembalian yang tidak nyata hingga tahun–tahun akhir. e. Menekankan pada pengembalian yang lebih awal yang lebih pasti dan memberikan kebutuhan likuiditas bagi perusahaan.
  • 9. 6 Kerugian : a. Tidak memperhitungkan Aksioma 2 b. Semua arus kas yang terjadi setelah periode pembayaran kembali diabaikan. c. mengabaikan nilai waktu uang d. pemilihan periode pengembalian maksimum bersifat arbitrer Untuk menanggulangi kelemahan 1 muncullah Discounted payback period. Namun masih mempunyai kelemahan, yaitu accept-reject kriteria bersifat arbiter. 2) Periode pengembalian diskonto adalah variasi dari kriteria keputusan masa pengembalian yang digambarkan sebagai jumlah tahun yang diperklukanuntuk mengembalikan pengeluaran kas. 1) Net PresentValue (NPV) Nilai sekarang freecashflow setelah pajak dikurangi pengeluaran awal proyek. Perbedaan nilai sekarang arus kas dengan pengeluaran awal menetukan nilai bersih atas penerimaan investasi dalam nilai uang masa sekarang Kriteria : NPV ≥ 0 à Terima dan NPV < 0 à Tolak dan NPV = 0 à Terima, karena proyek tersebut memberikan pengembalian yang sama dengan tingkat pengembalian yang disyaratkan. Keuntungan : Menggunakan arus kas bebas memperhitungkan nilai waktu uang konsisten dengan tujuan perusahaan untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham Menggunakan perbandingan yang logis antara keuntungan dan biaya Penerimaan proyek akan meningkatkan nilai perusahaan à konsisten dengan tujuan perusahaan
  • 10. 7 Kerugiannya : Membutuhkan peramalan jangka panjang atas penambahan arus kas yang diterima, membutuhkan perkiraan jangka panjang terinci dari arus kas bebas proyek dan sensitivitas terhadap pilihan tingkat diskonto. 2) Profitabilityindex atau benefit/costratio Rasio nilai sekarang dari freecashflow terhadap pengeluaran awalnya.Kriteria : PI ≥ 1 à TerimaPI < 1 à TolakAntara NPV dan PI akan selalu menghasilkan keputusan terima dan tolak yang sama.walaupun tidak dalam urutan yang sama.Keuntungan dan Kerugian sama dengan NPV. 3) Internal rateofreturn Tingkat pengembalian yang menyeimbangkan nilai sekarang dari arus kas masa depan dengan peneluaran awal proyek.Kriteria : IRR ≥ RequiredrateofRetun à TerimaIRR <RequiredrateofRetun à Tolak . Jika IRR = RequiredrateofRetun, maka proyek tersebut diterima karena perusahaan mendapatkan RequiredrateofRetun seperti yang disyaratkan pemegang saham. IRR juga akan menghasilkan keputusan terima tolak yang sama dengan NPV dan PI Keuntungan dan Kerugian sama dengan NPV dan PI Kerugian tambahan : sulit dihitung jika tidak menggunakan kalkulator keuangan. Asumsi tingkat reinvestasi à NPV mengasumsikan bahwa arus kas yang diterima akan diinvestasikan kembali dengan requiredrateofreturn sedangkan reinvestmentrate IRR menggunakan tingkat IRR. NPV lebih baik karena arus kasnya : untuk dikembalikan ke pemegang saham yang menghendaki requiredrateofreturn untuk diinvestasikan kembali dimana investor luar juga menuntut required rate of return .
  • 11. 8 IRR yang telah dimodifikasi : tingkat diskonto yang menyamakan nilai sekarang arus kas proyek dengan njilai sekarang nilai akhir proyek (MIRR). Dengan kelemahan tersebut muncullah MIRR yang menggunakan asumsi bahwa semua arus kas masuk sepanjang usia proyek akan diinvestasikan kembali pada requiredrateofreturnsamapi usia nproyek yang disebut Terminal Value (nilai akhir proyek). MIRR adalah tingkat diskonto yang menyamakan nilai sekarang arus kas keluar (InitialOutlay dengan Terminal Value proyek. KEUNGGULAN : Menggunakan arus kas bebas , memperhitungkan nilai waktu uang, konsisten dengan tujuan perusahaan untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham, KELEMAHAN : Membutuhkan perkiraan jangka panjang terinci dari arus kas bebas proyek. H. Metode Analisis Penganggaran Modal dan Penerapannya 1. PaybackPeriod Metode paybackperiod pada umumnya digunakan untuk mengevaluasi investasi yang diajukan. Paybackperiod adalah target waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengembalikan investasi awal yang diperhitungkan dari cashinflow. Definisi paybackperiod sebagai berikut: The paybackperiodistheexactamountoftimerequiredforthefirmtorecoveritsinitialinvestment in a project as calculatedfromcashinflow” Paybackperiod diperhitungkan dengan membagi investasi dengancashinflow tahunan. Kriteria terhadap penerimaan keputusan investasi dengan menggunakan metode payback ini adalah diterima apabila paybackperiod yang diterima yang diperoleh lebih singkat/pendek waktunya dibandingkan dengan target waktu paybackperiod yang sebelumnya telah ditentukan. Contoh
  • 12. 9 Perusahaan ABC akan melakukan investasi terhadap proyek A dan proyek B. Kedua proyek tersebut merupakan proyek independen dan mutuallyexclusive. Investasi dikeluarkan pada awal tahun pertama. Adapun aliran kas bersih dari masing-masing proyek sebagai berikut: Tahun Proyek A Proyek B 0 -100.000 -100.000 1 50.000 10.000 2 40.000 30.000 3 30.000 40.000 4 20.000 50.000 5 10.000 20.000 *. Perhitungannya Proyek A = -100.000 – (50.000 + 40.000 + 10.000) = 2 tahun 4 bulan (10/30 x 12 bulan) Proyek B = -100.000 – (10.000 + 30.000 + 40.000 + 20.000) = 3 tahun 5 bulan (20/50 x 12 bulan) Keputusannya pemilihan proyek : Proyek A, karena memiliki waktu pengembalian yang lebih pendek 2. Net PresentValue
  • 13. 10 Secara eksplisit NPV memberikan pertimbangan dari nilai waktu uang, dan merupakan teknik capitalbudgeting yang banyak digunakan. NPV adalah jumlah presentvalue semua cashinflowyang dikumpulkan proyek (dengan menggunakan discountratesuku bunga kredit yang dibayar investor) dikurangi jumlah investasi (initialcashoutflow). Net PresentValue yaitu: “The Net PresentValueisfoundbysubtracting a project’sinitialinvestmentfromthepresentvalueofitscashinflowsdiscountedat a rateequaltothefirm’scostofcapital”. nNPV = Σ CFt /(1 + k)t – Io t = 1 Sebagai pedoman umum, rencana investasi akan menguntungkan apabila NPV positif dan apabila NPV nol maka investasi tersebut berarti breakeven. Apabila NPV suatu proyek negatif, berarti proyek tersebut tidak layak untuk dilaksanakan. Dimana: CFt = Net CashFlow (Prodeeds) pada tahun ke – t k = Tingkat Diskonto t = Lama waktu atau periode berlangsungnya investasi I0 = InitialOutlays (Nilai investasi awal) Kelebihan metode NPV sebagai sarana penilaian terhadap kelayakan suatu rencana investasi barang modal adalah penggunaan nilai waktu uang untuk menghitung nilai sebenarnyacashflow yang diperoleh pada masa yang akan datang. Dengan demikian, dapat diperoleh gambaran profitabilitas proyek yang lebih mendekati realitas. Kelebihan lainnya adalah digunakannyadiscount faktor, biasanya merupakan salah suku bunga kredit yang dipinjam investor untuk membiayai proyek. Dengan demikian, penggunaan metode ini menjadi lebih fleksibel karena dapat disesuaikan dengan discountfactor yang berubah-ubah dari waktu ke waktu. Kriteria penerimaan atas investasi dengan metode ini adalah diterima apabila NPV yang dihasilkan adalah positif, dan ditolak apabila nilai NPV negatif. Kelemahan dari metodeini adalah perhitungan yang cukup rumit, tidak semudah perhitungan paybackperiod. Untuk perhitungannya diperlukan keahlian seorang financial analis sehingga penggunaannya terbatas.
  • 14. 11 Contoh : Perusahaan ABC akan melakukan investasi terhadap proyek A dan proyek B. Kedua proyek tersebut merupakan proyek independen dan mutuallyexclusive. Investasi dikeluarkan pada awal tahun pertama. Diketahui discountrate 10% . Adapun aliran kas bersih dari masing-masing proyek sebagai berikut: Tahun Proyek A Proyek B 0 -100.000 -100.000 1 50.000 10.000 2 40.000 30.000 3 30.000 40.000 4 20.000 50.000 5 10.000 20.000 Jawaban : § Proyek A Tahun 1 = 50.000 / (1+0,1)1 = 45.455 § Proyek A Tahun 2 = 40.000 / (1+0,1)2 = 33.058 § Proyek A Tahun 3 = 30.000 / (1+0,1)3 = 22.539 § Proyek A Tahun 4 = 20.000 / (1+0,1)4 = 13.660 § Proyek A Tahun 5 = 10.000 / (1+0,1)5 = 6.209 NPV Proyek A = (45.455 + 33.058 + 22.539 + 13.660 + 6.209) – 100.000 = 20.921 § Proyek B Tahun 1 = 10.000 / (1+0,1)1 = 9.091 § Proyek B Tahun 2 = 30.000 / (1+0,1)2 = 24.793 § Proyek B Tahun 3 = 40.000 / (1+0,1)3 = 30.053 § Proyek B Tahun 4 = 50.000 / (1+0,1)4 = 34.151 § Proyek B Tahun 5 = 20.000 / (1+0,1)5 = 12.419
  • 15. 12 NPV Proyek B = (9.091 + 24.793 + 30.053 + 34.151 + 12.419) – 100.000 = 10.507 Tahun PV Proyek A PV Proyek B 0 – 100.000 – 100.000 1 45.455 9.091 2 33.058 24.793 3 22.539 30.053 4 13.660 34.151 5 6.209 12.419 NPV 20.921 10.507 Keputusan : Proyek A, karena memiliki nilai lebih besar dibandingkan proyek B, walaupun keduanya memiliki nilai NPV > 0 3. Internal Rate of Return (IRR) Metode ini mungkin merupakan metode yang paling banyak digunakan sebagai salah satu teknik dalam mengevaluasi alternatif – alternatif investasi. Definisi Internal Rate ofReturn adalah: “The Internal Rate ofReturn (IRR) isthediscountratethatequatesthepresentvalueofcashinflowswiththeinitialinvestmentassociated with a project”. Dijelaskan bahwa IRR
  • 16. 13 Merupakan ratediscount dimananilaipresentvalue dari cashinflow sama dengan nilai investasi awal suatu proyek. Dengan kata lain IRR adalah ratediscount dimana NPV dari proyek tersebut = Rp0. IRR juga menggambarkan persentase keuntungan yang sebenarnya akan diperoleh dari investasi barang modal atau proyek yang direncanakan. Kriteria penerimaan proyek investasi dengan menggunakan metode Internal Rate ofReturn adalah apabila IRR yang dihasilkan lebih besar dibandingkan costofcapital, sebaliknya apabila lebih kecil dibandingkan costofcapital proyek tersebut ditolak. Pada dasarnya IRR dapat dicari dengan cara coba-coba (trialanderror). Pertama-tama kita menghitung PV dari proceeds suatu investasi dengan menggunakan tingkat bunga yang kita pilih menurut kehendak kita. Kemudian hasil perhitungan itu dibandingkan dengan jumlah PV dari outlaysnya. Kalau PV dariproceeds lebih besar daripada PV dicari investasi atau outlaysnya, maka kita harus menggunakan tingkat bunga yang lebih rendah. Cara demikian terus dilakukan sampai kita menemukan tingkat bunga yang dapat menjadikan PVproceeds sama besarnya dengan PV dari outlaysnya. Pada tingkat bunga inilah NPV dari usul tersebut adalah nol atau mendekati nol. Contoh Perusahaan ABC akan melakukan investasi terhadap proyek A dan proyek B. Kedua proyek tersebut merupakan proyek independen dan mutuallyexclusive. Investasi dikeluarkan pada awal tahun pertama. Adapun aliran kas bersih dari masing-masing proyek sebagai berikut: Tahun Proyek A Proyek B 0 -100.000 -100.000 1 50.000 10.000 2 40.000 30.000 3 30.000 40.000 4 20.000 50.000 5 10.000 20.000 Jawaban : (Untuk Proyek A, apabila : menggunakan discoutrate 20% dan 21%)
  • 17. 14 § Menggunakan discountrate sebesar 20% PV Cashflow A = (50.000/1.2) + (40.000/1.44) + (30.000/1.728) + (20.000/2.0736) +(10000/2.4883) = 100.470 § Menggunakan discountrate sebesar 21% PV Cashflow A = (50.000/1.21) + (40.000/1.4641) + (30.000/1.7716) + (20.000/2.1436) + (10000/2.5937) = 98.763 Jawaban : (Untuk Proyek A, apabila : menggunakan discoutrate 18% dan 23%) § Menggunakan discountrate sebesar 18% PV Cashflow A = (50.000/1.18) + (40.000/1.3924) + (30.000/1.6430) + (20.000/1.9387) + (10000/2.2877) = 104.047 § Menggunakan discountrate sebesar 23% PV Cashflow A = (50.000/1.23) + (40.000/1.5129) + (30.000/1.8608) + (20.000/2.2888) + (10000/2.8153) = 95.502 Menggunakan Interpolasi untuk mencari presentvalue aliran kas sebesar 100.000 (diantara 95.502 dengan 104.047) IRR proyek A = 18% + {(104.047 – 100.000)/(104.047 – 95.502)} {5%} IRR proyek A = 18% + 2,368% IRR proyek A = 20.368% Contoh IRR Proyek A Tahun PVIF(20%) PV Proyek A PVIF(21%) PV Proyek A 1 1,2 41.667 1,21 41.322
  • 18. 15 2 1,44 27.778 1,4641 27.321 3 1,728 17.361 1,7716 16.934 4 2,0736 9.645 2,1436 9.330 5 2,4883 4.019 2,5937 3.855 PV 100.470 98.762 Melalui interpolasi diperoleh IRR Proyek A = 20,275% Jawaban : § Menggunakan discountrate sebesar 14% PV Cashflow B = (10.000/1.14) + (30.000/1.2996) + (40.000/1.4815) + (50.000/1.6889) + (20.000/1.9254) = 98.848 § Menggunakan discountrate sebesar 13% PV Cashflow B = (10.000/1.13) + (30.000/1.2769) + (40.000/1.4429) + (50.000/1.6305) + (20000/1.8424) = 101.587 § Menggunakan Interpolasi untuk mencari presentvalue aliran kas sebesar 100.000 (diantara 98.848 dengan 101.587) IRR proyek B = 13% + {(101.587 – 100.000)/(101.587 – 98.848)} {1%} IRR proyek B = 13% + 0.579% IRR proyek B = 13.579% Contoh (IRR à Proyek B) Tahun PVIF(14%) PV Proyek B PVIF(13%) PV Proyek B 1 1,14 8.772 1,13 8.850 2 1,2996 23.084 1,2769 23.494 3 1,4815 27.000 1,4429 27.722 4 1,6889 29.605 1,6305 30.665
  • 19. 16 5 1,9254 10.387 1,8424 10.856 Proyek Yang dipilih : Proyek A, karena memiliki tingkat rateofreturn lebih tinggi dibandingkan dengan proyek B Perbandingan Metode Capital Budgeting Metode Proyek A Proyek B PaybackPeriod 2 tahun 4 bulan 3 tahun 5 bulan NPV 20.921 10.507 IRR 20,275% 13,579% I. Pengertian Aliran Kas Aliran kas merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.1[1] J. Mengestimasikan Arus Kas Langkah yang paling penting dan paling sulit dalam penganggaran modal adalah mengestimasikan arus kas suatu proyek yaitu pengeluaran investasi dan arus kas masuk bersih per tahun setelah suatu proyek dijalankan. Banyak variabel yang terdapat di dalamnya, dan banyak individu dan departemen yang berpartisipasi dalam proses ini. Sangat sulit untuk meramalkan secara akurat biaya-biaya dan pendapatan terkait dengan suatu proyek yang besar dan kompleks, sehingga kesalahan dalam peramalan kadang kala dapat menjadi sangat besar. Beberapa fungsi staf keuangan dalam proses peramalan, yaitu: Mendapatkan informasi dari berbagai departemen, misalnya produksi dan pemasaran. Memastikan bahwa semua orang yang terlibat dalam peramalan menggunakan seperangkat asumsi perekonomian yang konsisten.
  • 20. 17 Memastikan bahwa tidak terjadi bias yang inheren di dalam peramalan. Hal yang terakhir di atas sangatlah penting karena para manajer sering kali terlibat secara emosional dengan proyek kesayangan mereka dan menumbuhkan penyakit “rasa membangun kerajaan” di mana keduanya dapat mengarah pada terjadinya bias-bias di dalam peramalan arus kas yang membuat proyek yang buruk terlihat bagus di atas kertas. K. Mengidentifikasi Arus Kas yang Relevan Arus kas relevan bagi suatu proyek adalah tambahan arus kas bebas yang diharapkan perusahaan jika melaksanakan proyek tersebut, yaitu arus kas yang di luar yang diharapkan perusahaan apabila tidak menjalankan proyek tersebut. Arus kas relevan juga merupakan arus kas tertentu yang harus diperhitungkan dalam pengambilan keputusan penganggaran modal. Langkah awal dari setiap analisis penganggaran modal adalah mengidentifikasikan arus kas relevan. Yang diartikan sebagai serangkaian arus kas yang spesifik yang harus diperhitungkan dalam pengambilan keputusan. Ada dua peraturan yang penting untuk membantu menghindari kesalahanmengestimasikan anggaran, yaitu: a. Keputusan penganggaran modal harus didasarkan atas arus kas, bukan laba akuntansi. b. Hanya penambahan arus kas saja yang relevan. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat beberapa arus kas relevan di bawah ini: 1. Arus Kas Proyek Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok yaitu: o Aliran kas awal merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan, dan sebagainya. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar. o Aliran kas operasional merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek, seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk dan aliran kas keluar. o Aliran kas akhir merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek, seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek. Sebagai catatan bahwa nilai sebuah perusahaan akan tergantung pada arus kas bebasnya, demikianpula nilai suatu proyek dan memahami arus kas proyek berbeda dari laba akuntansi. a. Biaya aktiva tetap
  • 21. 18 Setiap proyek membutuhkan aktiva, dan pembelian aktiva menggambarkan arus kas negatif karena pada suatu proyek seluruh biaya aktiva tetap merupakan arus kas relevan termasuk biaya pengiriman dan biaya pemasangannya. b. Beban Non Kas Karena depresiasi melindungi laba terhadap pajak maka meliki dampak pada arus kas meskipun depresiasi itu sendiri bukanlah suatu arus kas. Karenanya, depresiasi harus ditambahkan kepada laba bersih ketika kita menghitung estimasi arus kas suatu proyek. c. Perubahan dalam Modal Kerja Operasi Bersih Perubahan dalam modal kerja operasi bersih yaitu peningkatan aktiva lancar yang dihasilkan dari proyek baru dikurangi dengan peningkatan utang dagang dan akrualscara spontan. Jika perubahannya positif, sebagaimana biasanya terjadi dalam proyek ekspansi, maka pendanaan tambahan, diluar biaya perolehan aktiva tetap, masih akan dibutuhkan. d. Pembayaran bunga tidak dipehitungkan dalam arus kas proyek Pada proses diskonto ini mengurangi arus kas untuk biaya modal proyek. Jika pembayaran bunga terlebih dahulu dikurangkan dan hasilnya kemudian didiskontokan akan menyebabkan biaya modal dihitung dua kali. Arus kas proyek adalah arus kas yang tersedia bagi seluruh investor, pemegang obligasi dan juga pemegang saham, jadi pembayaran bunga tidak dikurangkan. 2. Arus Kas Tambahan Arus kas tambahan adalah arus kas bersih yang dapat berhubungan dengan suatu proyek investasi. Ada tiga masalah khusus dalam menentukan arus kas tambahan, yaitu: a) Biaya tertanam Biaya tertanam adalah pengeluaran kas yang telah terjadi dan tidak dapat diperoleh kembali, tanpa melihat apakah proyek tersebut diterima atau ditolak. Karena biaya tertanam bukanlah biaya tambahan, maka biaya ini tidak boleh dimasukkan ke dalam analisis. b) Biaya kesempatan Biaya kesempatan adalah pengembalian dari alternatif terbaik penggunaan sebuah aktiva, atau tingkat pengembalian tertinggi yang tidak akan diperoleh jika sejumlah dana diinvestasikan pada suatu proyek tertentu. c) Pengaruh pada bagian lain dari proyek tertentu (eksternalitas)
  • 22. 19 Eksternalitas yaitu pengaruh yang dimiliki proyek terhadap arus kas bagian-bagian lain dari perusahaan. Oleh karena itu, laba tambahan yang pada kenyataannya akan masuk kekantor pusat atau kantor cabangnya. Jadi tidak boleh diperhitungkan sebagai laba tambahan dalam pengambilan keputusanpenganggaran modal. Kanibalisasi terjadi apabila pengenalan sebuah produk baru mengakibatkan penjualan produk yang sudah ada mengalami penurunan. Biasanya perusahaan tidak ingin menganibalisasi produk yang sudah ada, tetapi sering kali jika perusahaan tersebut tidak melakukannya, perusahaan lain akan melakukannya. 3. Penentuan Waktu Arus Kas Penentuan waktu arus kas harus diperhitungkan secara tepat agar kita dapat mengetahui kapan di dalam satu periode pemasukan atau pengeluaran kas terjadi. L. Mengevaluasi Proyek Penganggaran Modal Arus kas tambahan sangat dipengaruhi oleh apakah proyek ini merupakan suatu proyek ekspansi baru atau proyek pengganti. Proyek ekspansi baru yaitu suatu proyek di mana perusahaan berinvestasi pada aktiva baru untuk meningkatkan penjualan. Jadi arus kas tambahan hanya berupa arus kas masuk dan arus kas keluar dari proyek. Oleh karena itu, perusahaan hanya membandingkan bagaimana nilai yang ada dengan tanpa proyek yang diusulkan. Proyek pengganti yaitu suatu proyek yang menggantikan sebuah aktiva yang ada dengan aktiva yang baru. Jadi arus kas tambahan berupa tambahan pemasukan dan pengeluaran yang terjadi dari investasi pada aktiva yang baru. Maka perusahaan membandingkan antara nilai yang terjadi jika membeli aktiva yang barudan nilai jika tetap menggunakan aktiva yang sudah ada sebelumnya. Dalam setiap kasus, arus kas umumnya memperhitungkan hal-hal berikut: Pengeluaran investasi awal , Arus kas operasi selama umur proyek Arus kas tahun terakhir Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga, yaitu:
  • 23. 20 Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari- hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal. Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat. Ketiga, capitalgrowth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan atau perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang 1. Analisis arus kas Ada beberapa langkah dalam menyusun arus kas, yaitu: · Menentukan minimum kas · Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran · Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga. · Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final. 2. Mengambil keputusan Setelah melakukan analisis melalui langkah-langkah yang ada di atas, menunjukkan bahwa proyek ini mengembalikan dana yang diinvestasikan dalam waktu tertentu. Maka melalui analisis ini melahinkan keputusan apakah proyek ini dapat diterima atau tidak. Pengenalan Analisis Risiko Setelah arus kas kita ketahui selanjutnya kita akan menganalisis risiko yang kemungkinan akan kita hadapi lalu membandingkan apakah keuntungan yang akan didapat sebanding dengan risikonya. Ada tiga jenis risiko yang berbeda, yaitu risiko berdiri sendiri, risiko perusahaan dan risiko pasar. Mengingat tujuan utama perusahaan adalah untuk mamaksimalkan nilai bagi pemegang saham, dan ini sangat berpengaruh terhadap para pemegang saham. Karena para pemegang saham umumnya terdiversifikasi, maka ukuran risiko yang paling relevan adalah risiko pasar. Risiko perusahaan juga penting karena tiga alasan:
  • 24. 21 1. Pemegang saham yang tidak terdiversifikasi. 2. Studi empiris determinan tingkat pengembalian yang diminta (k) biasanya menunjukkan bahwa risiko perusahaan sama-sama memengaruhi harga saham. 3. Stabilitas perusahaan sangat penting bagi para manajer, karyawan, pelanggan, pemasok, dan kreditor, dan juga bagi masyarakat di mana perusahaan beroperasi. M. Teknik Untuk Mengukur Risiko Berdiri Sendiri 1. Analisis sensitivitas Analisis sensitivitas adalah suatu tekhnik analisis resikodimana variabel utama diganti satu per satu dan hasil perubahan NPVnya diamati. Dalam analisis sensitivitas, tiap variabel diubah beberapa poin persentase lebih besar dan lebih kecil daripada nilai yang diharapkan, sementara variabel lainnya tetapkonstan. NPV kasus dasar merupakan nilai NPV ketika penjualan dan variabel input lainnya ditentukan sama dengan nilai yang paling mungkin terjadi (kasus dasar). 2. Analisis Skenario Analisis Skenario menyediakan kebutuhan perluasan tersebut analisis ini membuka kemungkinan dilakukannya perubahan pada variabel-variabel utama dan juga memungkinkan kita mengubah lebih dari satu variabel pada setiap penghitungan. Dalam suatu analisis skenario, seorang analisis keuangan akan memulai dengan kasus dasar lalu menanyakan kepada pihak pemasaran, produksi, dan menejer operasi lainnya untuk memberikan skenario kasus terburuk seperti penjualan unit yang rendah, harga jual yang rendah, biaya variabel yang tinggi dan sebagainya. Skenario kasus terbaik adalah analisis dimana seluruh variabel input dinyatakan dalam nilai yang paling baik yang dapat diramalkan dengan wajar. 3. Simulasi Montecarlo Simulasi Montecarlo adalah tekhnik analisis resikodimana kemungkinan kejadian yang terjadi dimasa yang akan datang disimulasikan dalam sebuah komputer, sehingga menghasilkan estimasi tingkat pengembalian dan indeks-indeks resiko. N. Menggabungkan Resiko Proyek Dan Struktur Modal Dalam Penganggaran Modal
  • 25. 22 Penganggaran modal dapat mempengaruhi resiko pasar, resiko perusahaan, atau keduanya namun sangatlah sulit untuk mengukur kedua jenis resiko tersebut. Ada dua metode yang digunakan untukmemperitungkanresiko proyek ke dalam penganggaran modal, yaitu : 1. Pendekatan equivalen kepastian Semua arus khas yang tidak diketahui dengan pasti dibuat skalanya, dan semakin beresiko arus khasnya, maka semakin rendah aquivalen kepastiannya. 2. Pendekatan Tingkat Diskunto yang disesuikan dengan resiko Tingkat diskunto yang digunakan pada aliran laba tertentu yang beresiko, semakin beresiko aliran laba proyek maka akan semakin tinggi tingkat diskontonya. O. Komponen-komponen Penganggaran Modal Untuk menilai manfaat keuangan investasi dimasa yang akan datang, perlu disusun proyeksi aliran kas, baik yang keluar (Cashoutflow) maupun yang masuk (Cashinflow). Proyeksi aliran kas pada intinya meliputi : ü Jumlah pengeluaran awal (initialinvesment) ü Jumlah dana/kas yang mungkin dihasilkan (terminal cashflow) pada akhir umur investasi. ü Manfaat keuangan netto yang ditimbulkan oleh operasi investasi (operational net cash flow). ü Jangka waktu yang diharapkan selama timbulnya cashflow. Setiap investasi mempunyai jangka waktu pengoperasiannya, yang meliputi : o Jangka waktu teknis : yaitu jangka waktu yang diperkirakan, bahwa secara teknis suatu investasi sudah tidak dapat dioperasikan lagi. o Jangka waktu ekonomis, yaitu jangka waktu yang diperkirakan, bahwa secara ekonomis suatu investasi masih layak untuk dioperasikan, atau jangka waktu yang diperkirakan investasi masih dapat menghasilkan manfaat ekonomis. Umumnya jangka waktu ekonomis lebih pendek dibandingkan dengan jangka waktu teknisnya. 5. Tingkat pemulihan (rateofreturn) investasi. Didalamanalisia investasi, rateofreturn merupakan tingkat keuntungan yang disyaratkan (required rate of return) oleh para investor yang digunakan untuk menetapkan
  • 26. 23 nilai sekarang (presentvalue) dari arus kas yang dihasilkan oleh investasi di masa datang. Setiap investasi mempunyai tingkat keuntungan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Perbedaan ini hakekatnya merupakan pencerminan dari resiko yang terkandung didalam investasi yang bersangkutan. Oleh karenanya, tidaklah tepat untuk menyamakan “requiredrateof return” bagi setiap investasi yang diusulkan.
  • 27. 24 MATERI 2 ARUS KAS DAN RESIKO PROYEK DEFINISI ARUS KAS Arus Kas adalah kas bersih yang keluar dan masuk ke dalamsuatu perusahaan. Arus kas berbeda dari laba akuntansi. Dalam analisa penganggaran barang modal, yang digunakan adalah arus kas tahunan, dan bukan laba akuntansi (laba atasmodal yang yang ditanamkan). Penyusutan merupakan pemulihansebagian modal yang ditanamkan, sehingga : NCF = EAT + Depreciarion atau Laba atas modal + Pemulihan modal MENGIDENTIFIKASI ARUS KAS YANG RELEVAN Arus kas yang relevan adalah sebagai arus kas tertentu atau spesifik yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan penganggaran modal. serangkaian arus kas yang spesifik ang harus diperhitungkan dalam pengambilan keputusan. Terdapat dua peraturan penting yang dapat membantu untuk menghindari kesalahan dalam mengestimasi arus kas: (1) keputusan penganggaran modal harus didasarkan atas arus kas, bukannya laba akuntansi, dan (2) hanya penambahan arus kas (inkremental) saja yang relevan. 1. Biaya Aktiva Tetap Sebagian besar proyek membutuhkan aktiva, dan pembelian aktiva menggambarkan arus kas negatif. Walaupun perolehan aktiva mengakibatkan arus kas keluar, para akuntan tidak menyajikan pembelian aktiva tetap sebagai pengurang dari laba akuntansi. Sebagai gantinya, mereka mengurangkan beban depresiasi tiap tahun sepanjang umur aktiva tersebut. Perhatikan bahwa biaya total sebuah aktiva tetap adalah termasuk biaya pengiriman dan pemasangannya. Ketika sebuah perusahaan membeli aktiva tetap, perusahaan tersebut seringkali harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk pengiriman dan pemasangannya. Biaya ini dibebankan langsung dalam harga peralatan ketika biaya proyek tersebut sedang ditentukan. Lalu, biaya total peralatan termasuk biaya pengiriman dan pemasangan, digunakan sebagai dasar depresiasi pada saat beban depresiasi diperhitungkan. 2. Beban Nonkas
  • 28. 25 Dalam menghitung laba bersih, para akuntan biasanya mengurangkan beban depresiasi dari pendapatan. Jadi, meskipun akuntan tidak mengurangkan harga pembelian aktiva tetao dalam perhitungan laba akuntansi, tetapi mereka mengurangi beban depresiasi setiap bulan. Depresiasi melindungi laba terhadap pajak, dan hal ini memliki dampak pada arus kas, tetapi depresiasi itu sendiri bukan suatu arus kas. Karenanya, depresiasi harus ditambahkan ke laba bersih ketika kita menghitung estimasi arus kas suatu proyek. 3. Perubahan dalam Modal Kerja Operasi Bersih Perubahan dalam modal kerja operasi bersih (change in net operating working capital) merupakan peningkatan aktiva lancar yang dihasilkan dari proyek bau dikurangi dengan peningkatan utang dagang dan akrual secara spontan. Jika perubahannya positif, sebagaimana biasanya terjadi dalam proyek ekspansi, makan pendanaan tambahan, di luar biaa perolehan aktiva tetap, masih akan dibutuhkan. 4. Pembayaran Bunga Tidak Diperhitungkan dalam Arus Kas Proyek Kita mendiskontokan biaya modal dari arus kas proek, dan biaya modal adalah rata-rata tertimbang dari biaya utang, saham preferen, dan saham biasa (WACC), yang disesuaikan dengan risiko proyek. Proses diskonto ini mengurangi arus kas untuk biaya modal proyek. Jika pembayaran bunga lebih dulu dikurangkan dan hasilnya kemudian didiskontokan, ini akan menyebabkan biaa modal dihitung dua kali. Oleh sebab itu,tidak boleh mengurangkan beban bunga pada sat menghitung arus kas proyek. Arus Kas Tambahan Arus kas tambahan (incremental cash flow) mencerminkan perubahan total arus kas ke perusahaan yang terjadi akibat langsung dari diterimanya suatu proyek. 1. Biaya Tertanam Biaya tertanam (sunk cost) adalah suatu pengeluaran kas yang telah terjadi, sehingga tidak terpengaruh oleh keputusan yang sedang dipertimbangkan. Karena biaya tertanam bukanlah biaya tambahan, maka biaya ini tidak boleh dimasukkan ke dalam analisis. 2. Biaya Kesempatan Masalah potensial kedua akan berhubungan dengan biaya kesempatan (opportunity cost), yang merupakan arus kas yang dapat diperoleh dari aktiva ang telah dimiliki perusahaan apabila arus kas terebut tidak dipergunakan untuk proyek yang bersangkutan.
  • 29. 26 3. Pengaruh pada Bagian Laba Masalah potensial yang ketiga berhubungan dengan pengaruh yang dimiliki proyek terhadap bagian-bagian lain dari perusahaan, yang disebut para ekonom sebagai eksternalitas. Apabila suatu proek baru mengambil penjualan dari produk yang sudah ada, maka hal ini sering disebut dengan kanibalisasi. Penentuan Waktu Arus Kas Laporan laba rugi akuntansi dinyatakan untuk periode setiap tahun atau bulan, sehingga tidak mencerminkan secara tepat kapan di dalam satu periode pemasukan dan pengeluaran kas terjadi. Karena nilai waktu dari uang, arus kas penganggaran modal secara teori harus dianalisis tepat pada waktu arus kas tersebut terjadi. Harus ada kompromi antara akruasi dan kemungkinan terjadinya. Sebuah garis waktu dengan arus kas harian secara teori pastilah merupakan analisis yang paling akurat, tetapi perkiraan arus kas harian membutuhkan biaya yang sangat besar dalam pembuatannya, susah digunakan, dan bisa jadi tidak lebih akurat dibanding estimasi arus kas tahunan karena kita tidak bisa meramalkan dengan cukup baik sampai tingkat detail. C. Mengevaluasi Proyek Penganggaran Modal Arus kas tambahan sangat dipengaruhi oleh apakah proyek ini merupakan suatu proyek ekspansi baru atau proyek pengganti. Proyek ekspansi baru didefinisikan sebagai suatu proyek di mana perusahaan berinvestasi pada aktiva baru untuk meningkatkan penjualan. Di sini arus kas tambahan hanya berupa arus kas masuk dan keluar dari proyek tersebut. Sedangkan proyek pengganti terjadi apabila perusahaan mengganti aktiva yang sudah ada dengan aktiva yang baru. Dalam hal ini, arus kas tambahan adalah tambahan pemasukan dan pengeluaran yang terjadi dari investasi pada aktiva yang baru tersebut. Dalam setiap kasus, arus kas umumnya akan memperhitungkan hal-hal berikut: 1. Pengeluaran investasi awal. Investasi awal termasuk biaya aktiva tetap di muka sehubungan dengan proyek ditambah dengan penambahan yang terjadi dalam modal kerja operasi bersih. 2. Arus kas operasi bersih. Ini merupakan arus kas masuk tambahan selama umur ekonomis proyek. Arus kas operasi tahunan sama dengan laba operasi setelah pajak ditambah depresiasi. 3. Arus kas tahun terakhir. Hal ini termasuk nilai sisa aktiva tetap, yang disesuaikan dengan pajak jika aktiva tersebut tidak dijual berdasarkan nilai bukunya, ditambah pengembalian dari modal kerja operasi bersih. Untuk setiap tahun dalam umur proyek, arus kas bersih ditetapkan sebagai jumlah dari arus kas masing-masing tiga kategori. Arus kas bersih tahunan ini selanjutnya akan ditampilkan
  • 30. 27 dalam garis waktu dan digunakan untuk menghitung NPV dan IRR dari proyek tersebut. Proyek modal dapat dianalisis dengan menggunakan kalkulator, kertas, dan alat tulis, atau dengan program spreadsheet seperti excel. Terdapat beberapa langkah yang bisa digunakan untuk menghitung analisis tersebut, yaitu: 1. Analisis arus kas. Pada langkah ini terdapat beberapa bagian, yaitu bagian 1 tentang data input, bagian 2 tentang skedul depresiasi, bagian 3 tentang nilai sisa bersih, dan bagian 4 tentang proyeksi arus kas. 2. Mengambil keputusan. Pada langkah ini terdapat bagian ke 5, yaitu tentang output utama dan penilaian atas proyek yang diusulkan. D. Pengenalan Analisis Risiko Proyek Sampai saat ini kita telah cukup berasumsi bahwa proyek-proyek yang ada akan menghasilkan arus kas tertentu, lalu menganalisis arus kas tersebut untuk memutuskan apakah kita harus menerima atau menolak proyek tersebut. Karena sudah jelas arus kas tidak diketahui dengan pasti, maka dalam penganggaran modal kita harus melihat teknik-teknik yang digunakan perusahaan untuk menentukan risiko suatu proyek dan kemudian memutuskan apakah keuntungan yang akan didapat sebanding dengan risikonya. E. Teknik untuk Mengukur Risiko Berdiri Sendiri Risiko proyek ada tiga jenis, yaitu: risiko berdiri sendiri, risiko perusahaan, dan risiko pasar. Pertama, Karena tujuan utama perusahaan adalah untuk memaksimalkan nilai bagi pemegang saham, maka yang paling berpengaruh adalah risiko proyek yang berakibat langsung bagi pemegang saham. Para pemegang saham umumnya terdiversifikasi, maka secara teori ukuran risiko yang paling relevan adalah risiko pasar. Selain itu risiko perusahan juga penting. Teknik menilai resiko proyek: 1. Analisis Sensitivitas Analisis sensitivitas adalah sebuah teknik yang mengindikasikan seberapa banyak NPV dapat berubah sebagai akibat dari adanya perubahan tertentu pada sebuah variabel input, jika variabel lainnya dianggap konstan. Analisis sensitivitas merupakan suatu teknik analisis risiko dimana variabel utama diganti satu per satu dan hasil NPV-nya diamati. Jika kita sedang membandingkan dua proyek, proyek yang memiliki garis sensitivitas lebih curam akan lebih beresiko, karena bagi proyek tersebut kesalahan yang kecil dalam mengestimasi sebuah variabel seperti unit penjualan akan mengakibatkan kesalahan besar dalam NPV yang diharapkan dala proyek. Oleh karena itu analisis sensitivitas dalam menjadi masukan yang sangat berguna dalam menentukan resiko suatu proyek.
  • 31. 28 2. Analisis Skenario Analisis scenario menyediakan kebutuhan perluasan dari analisis sensitivitas. Analisis ini membuka kemungkinan dilakukannya perubahan pada variabel-variabel utama, dan juga memungkinkan kita untuk mengubah lebih dari satu variabel pada setiap perhitungan. Dalam analisis ini, seorang analisis keuangan akan memulai dengan kasus dasar (analisis dimana seluruh variabel input dinyatakan dalam nilai yang mungkin terjadi). Simulasi Monte Carlo Simulasi Monte Carlo adalah teknik analisis resiko dimana kemungkinana kejadian yang terjadi di masa yang akan datang disimulasikan dalam sebuah komputer, sehingga menghasilkan estimasi tingkat pengembalian dan indeks-indeks resiko. Tipe analisis ini dinamakan simulasi. Walaupun simulasi Monte Carlo ini dianggap lebih kompleks daripada analisis skenario, adanya paket-paket peranti lunak simulasi ini memnbuat prosesnya mudah untuk dilakukan. Kebanyakan paet ini merupakan tambahan dari program spreedsheetseperti excel. F. MenggabungkanRisiko Proyek dan Struktur Modal dalam Penganggaran Modal Penganggaran modal dapat mempengaruhi resiko pasar, resiko perusahaan itu sendiri, atau keduanya, namun sangatlah sulit untuk mengukur kedua jenis resiko tersebut. Walaupun dimungkinkan untuk mengambil keputusan umum bahwa satu proyek lebih beresiko daripada proyek lainnya, sangatlah sulit untuk mementukan ukuran kuantitatif yang baik dari resiko proyek. Ada dua metode yang digunakan untuk memperhitungkan resiko proyek ke dalam penganggaran modal. Metode yang pertama disebut pendekatan ekuivalen kepastian. Disini semua arus kas yang tidak diketahui dengan pasti dibuat skalanya, dan semakin beresiko arus kasnya, maka makin rendah nilai ekuivalen kepastiannya. Yang kedua adalah metode pendekatan tingkat diskonto yang disesuaikan dengan resiko, dimana resiko proyek yang berbeda diatasi dengan mengubah tingkat diskonto. Proyek yang memiliki resiko sedang, didiskontokan dengan rata-rata biaya modal perusahaan, proyek yang beresiko tinggi didiskontokan dengan biaya modal yang lebih tinggi, dan proyek yang beresiko rendah didiskontokan dengan presentase yang lebih rendah daripada biaya modal perusahaan. MATERI 3 BIAYA MODAL
  • 32. 29 PENGERTIAN BARANG MODAL Biaya modal (Cost of Capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik yg berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, dan laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan. Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dana yang diperlukan. MENGHITUNG BIAYA MODAL Beberapa elemen dari modal merupakan komponen biaya yang dapat diidentifikasi melalui hal berikut ini.[2] Ki = Biaya utang sebelum dikenakan pajak Kd = Ki (1 - t) = biaya utang sesudah pajak Kp = Biaya saham preferensi Ks = Biaya untuk menghasilkan laba ditahan Kc = Biaya untuk pendaan dari luar dari luar korporasi Ko = Biaya modal total korporasi atau weghts average cost of capital (WACC) 1. Biaya Modal Ekuitas (Cost of Equity Capital) Biaya modal ekuitas atau biaya modal saham biasa secara umum akan mengulas tingkat pengembalian saham biasa korporasi, terutama dari setiap calon investor.[3] Ada tiga teknik pendekatan di dalam mengukur biaya modal saham biasa sebagai modal ekuitas di dalam korporasi. a) The Gordon’s Growth Model b) Capital Analysis and Profit Margin (CAMP) c) The Bond Plus Approach Berikut penjabarannya.
  • 33. 30 a) The Gordon’s Growth Model Model ini dapat dipergunakan dengan rumus sebagai berikut.[4] Po = Di mana : Po = nilai dari saham biasa D1 = penerimaan dividen dalam 1 tahun r = permintaan investor akan rate of return g = tingkat pertumbuhan (diasumsikan konstan setiap tahun) Contoh : Diasumsikan harga pasar saham ABC Korporasi adalah $ 40. Dividen yang akan dibayar setiap akhir tahun adalah $ 4 dengan stabilitas tingkat pembayaran sebesar 6%. Hitung berapa biaya saham ABC Korporasi. Penghitungannya: Ks = + g = + 6% Ks = 16% b) Capital Analysis and Profit Margin (CAMP) Persamaannya dapat diuraikan sebagai berikut :[5] Ke = rf + b (rm - rf) Dimana simbol rf adalah perubahan untuk Kc. Sebagai contoh, lihatlah kasus berikut ini. Contoh : Diasumsikan rf adalah 7% , b = 1,5 , dan rm adalah 13% , maka : Ke = rf + (rm - rf) = 7% + 1,5 (13% - 13%) = 7% + 1,5 (6%) Ke = 16%
  • 34. 31 Dengan biaya saham biasa sebesar 16%, akan dapat diantisipasi tingkat bebas risiko sebesar 7% ditambah 9% risiko premi. Apabila direfleksikan melalui harga saham korporasi adalah 1,5 kali di atas risiko berdasarkan harga pasar portofolio dengan faktor perlakuan nondiversifable atau risiko sistematik. c) The Bond Plus Approach Pendekatan lain yang dapat dilakukan memperhatikan pengaruh biaya dari saham biasa dengan meningkatkan premi surat-surat utang korporasi yang sifatnya jangka panjang adalah melalui rumus berikut.[6] Ke = Long Term Bond + Risk Premium Ke = Ki (1 - t) + Risk Premium Contoh: Diasumsikan the after task cost of debt; Kd = 5,15% , premi resiko = 4% , penggunaan bond plus approach adalah sebagai berikut : Ke = Long Term Bond + Risk Premium = Ki (1 - t) + Risk Premium = 5,14% + 4% Ke = 9,14% Dengan catatan, premi risiko 4% dipergunakan untuk mengatasi apabila terjadinya risiko. 2. Biaya Surat Utang (Cost of Debt) Biaya utang sebelum dikenakan pajak dapat mempengaruhi internal rate of return apabila jatuh tempo pembayaran tiba , dilihat dari arus kas utang-utang. Biaya utang ini dapat dihitung dengan rumus berikut.[7] Ki = Di mana: I = pembayaran bunga M = nilai pokok perlembar saham V = nilai atau inflow cash sesudah dipotong depreciation (proceed netto) dari penjualan surat utang.
  • 35. 32 n = jangka waktu surat utang dalam tahun. Apabila pembayaran bunga dilakukan sesudah dipotong pajak, biaya dai utang harus dinyatakan dengan berbasis pajak. Menghitung utang setelah dikenakan pajak adalah dengan rumus berikut.[8] Kd = Ki (1 - t) sesuai dengan tingkat pajak yang dikenakan. Contoh: Diasumsikan ABG Korporasi mengeluarkan surat utang (bonds) sebesar $ 1.000 8% , dalam jangka waktu 20 tahun, tingkat pajak 40%, di mana proceeds adalah $ 940. Dengan demikian, biaya surat utang dapat dihitung sebagai berikut. Biaya utang sebelum sikenakan pajak: Ki = Ki = Ki = = 8,56% Biaya sesudah dikenakan pajak (40%) : Kd = (1 – 0,40) 8, 56% Kd = 5,14% 3. Biaya Saham Preferensi (Cost of Preffered Stock) Biaya modal dari saham preferent (cost of preferred stock) merupakan fungsi dari besarnya dividen yang ditentukan. Oleh karena saham preferen tidak memiliki jatuh tempo.[9] Biaya saham preferensi dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut.[10] Kp = Di mana: dp = annual preffered stock p = proceeds from the state of preffered stock Contoh :
  • 36. 33 Dalam struktur modal ABC Korporasi, preffered stock dibayarkan dividen $5 per share serta dijual dengan harga per lembar $23. Maka biaya saham preferensinya (preffered stock) adalah : Kp = = = 21,7 % 4. Biaya untuk Menghasilkan Laba Ditahan Biaya untuk menghasilkan laba ditahan tidak berhubungan langsung dengan biaya dari saham biasa, tetapi berkaitan dengan biaya permodalan yang menciptakan laba. Biaya untuk menciptakan laba ditahan sama dengan kebutuhan investor untuk mendapatkan tingkat pengembalian (return of rate) dari saham biasa korporasi.[11] Rumusnya : Ke = Ks Ke = + g 5. Rata-rata Tertimbang Biaya Modal (Weighted Average Cost of Capital) Biaya keseluruhan dari permodalan korporasi adalah rata-rata tertimbang dari setiap biaya modal, dengan menimbang proporsi dari setiap tipe penggunaan modal, yaitu seperti berikut ini.[12] Ko = (% total capital structure x cost of capital setiap sumber dari setiap modal) Ko = Wd . Kd + Wp . Kp + We . Ke + Ws . Ks Di mana : Wd = % capital supplied by debts Wp = % capital supplied by preffered stock We = capital supplied by external equity Ws = capital supplied by retained earning (internal equity)
  • 37. 34 MANAJEMEN BIAYA MODAL Metode hitungan biaya modal untuk masing- masing jenis modal terdiri dari modal utang, modal saham preferen, dan modal sendiri. Pengelolaan besarnya biaya modal ini ditentukan oleh pihak internal perusahaan, dalam hal ini manajemen, dan pihak eksternal adalah kreditor dan para calon investor.di antara berbagai pihak yang terlibat tersebut dalam laporan keuangan neraca akan terefleksi pada angka- angka sisi pasiva yang mencerminkan sumber pendanaan perusahaan, yang akan digunakan oleh manajemen dalam bentuk investasi modal kerja dan investasi aktiva tetap jangka panjang. Oleh karena itu, pada hakikatnya laporan keuangan neraca merupakan laporan keseimbangan antara pihak kreditor dan investor dengan pihak manajemen, model matematik dapat dinyatakan dalam persamaan dasar akuntansi, yaitu : Aktiva = Utang + Modal
  • 38. 35 MATERI 4 STRUKTUR MODAL DAN LAVERAGE & KEBIJAKAN DEVIDEN STRUKTUR MODAL Struktur Modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing dengan modal sendiri. Modal asing dalam hal ini adalah utang jangka panjang maupun jangka pendek. Sedangkan modal sendiri terbagi atas laba ditahan dan penyertaan kepemilikan perusahaan. Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan antara risiko dan pengembalian sehingga memaksimumkan harga saham. Untuk itu, dalam penetapan struktur modal suatu perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai variabel yang memengaruhinya. Struktur modal merupakan masalah yang penting bagi perusahaan karena baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek langsung terhadap posisi finansial perusahaan, terutama dengan adanya utang yang sangat besar akan memberikan beban kepada perusahaan. TUJUAN STRUKTUR MODAL Tujuan manajemen struktur modal adalah memadukan sumber-sumber dana permanen yang digunakan perusahaan untuk operasionalnya yang akan memaksimalkan nilai perusahaan itu sendiri. Pencarian struktur modal yang optimal merupakan pekerjaan yang sangat sulit, karena adanya konflik yang mengarah kepada biaya agensi. Konflik lama terjadi antara pemegang saham dan pemegang obligasi dalam penetapan struktur modal optimal suatu perusahaan. Maka untuk mengurangi kemungkinan manajemen menanggung risiko berlebihan atas nama pemegang saham, perlu memasukkan beberapa batasan protektif. Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi Struktur Modal antara lain. 1. Struktur Aktiva (Tangibility) Kebanyakan perusahaan industri yang sebagian besar modalnya tertanam dalam aktiva tetap akan mengutamakan pemenuhan modalnya dari modal permanen yaitu modal sendiri, sedangkan utang bersifat pelengkap. Perusahaan yang semakin besar aktivanya dan terdiri dari aktiva lancar akan cenderung mengutamakan pemenuhan kebutuhan dana dengan utang. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal suatu perusahaan. 2. Growth Opportunity
  • 39. 36 Kesempatan perusahaan untuk melakukan investasi pada hal-hal yang menguntungkan. Teori agensi menggambarkan hubungan yang negatif antara growth opportunity dan leverage. Di mana, perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi cenderung akan melewatkan kesempatan dalam berinvestasi pada kesempatan investasi yang menguntungkan. 3. Ukuran Perusahaan (Firm Size) Perusahaan besar cenderung akan melakukan diversifikasi usaha lebih banyak dari pada perusahaan kecil. Oleh karena itu kemungkinan kegagalan dalam menjalankan usaha atau kebangkrutan akan lebih kecil. Ukuran perusahaan sering dijadikan indikator bagi kemungkinan terjadinya kebangkrutan bagi suatu perusahaan, di mana perusahaan dalam ukuran lebih besar dipandang lebih mampu menghadapi krisis dalam menjalankan usahanya. 4. Profitabilitas Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi tentu memiliki dana internal yang lebih banyak daripada perusahaan dengan profitabilitas rendah. Perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi akan berinvestasi menggunakan utang yang relatif kecil (Bringham & Houston, 2001). Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara internal. Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan. 5. Risiko Bisnis Risiko Bisnis akan mempersulit perusahaan dalam melaksanakan pendanaan eksternal, sehingga secara teori akan berpengaruh negatif terhadap leverage perusahaan. LEVERAGE PENGERTIAN Leverage adalah penggunaan asset dan sumber dana (sources of funds) oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap (beban tetap) dengan maksud agar meningkatkan keuntungan pemegang saham. Perusahaan yang menggunakan leverage dengan tujuan agar keuntungan yang diperoleh lebih besar dari biaya tetap (beban tetap). Misal perusahaan meminjam uang (utang) dalam bentuk obligasi maka beban tetap yang ditanggungnya adalah bunga (coupon). Perusahaan mengeluarkan saham biasa atau saham preferen maka beban yang ditanggung adalah deviden yang yang harus dibayar kepada pemegang saham. Perusahaan menggunakan mesin, gedung maka peerusahaan harus mengeluarkan biaya tetap berupa defresiasi dari aset tersebut. Leverage keuangan adalah penggunaan dana yang memiliki beban tetap dengan maksud/harapan akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar daripada beban tetapnya
  • 40. 37 sehingga akan meningkatkan keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham. Leverage keuangan berhubungan dengan EBIT dan EPS artinga dengan adanya perubahan EBIT diharapkan EPS semakin besar. Pengaruh ganda dari hasil penggunaan beban tetap ( bunga dan deviden pemegang saham preferens ) terhadap EPS disebut Degree of Financial Leverage (DFL). JENIS JENIS LAVERAGE Ada 3 jenis leverage dalam perusahaan : 1. Leverage operasi (operating Leverage ) = OL 2. Leverage Keuangan (Financial Leverage ) = FL 3. Leverage Kombinasi (Combined Leverage ) = CL Untuk lebih jelas dibawah ini akan diberikan ketiga leverage tersebut PT. XYZ LAPORAN RUGI LABA PER 31 DESEMBER 1999 (Dalam Ribuan Rupiah) Penjualan Rp 5.000.000,- Biaya Variabel Rp 3.000.000,- Biaya Tetap Rp 1.000.000,- OL Total Biaya Rp 4.000.000,- EBIT Rp 1.000.000,- Bunga Obligasi (5% X Rp 5.000.000,-) Rp 250.000,- CL EBT Rp 750.000,- Pajak ( 40%) Rp 300.000,- EAT Rp 450.000,- FL Deviden saham preferens Rp 150.000,- Laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa Rp 300.000,- EPS (Laba Per Lembar Saham) (100.000 Lembar) Rp 3.000,-
  • 41. 38 Operating Leverage a. Berhubungan antara hasil penjualan dengan EBIT. Dengan adanya perubahan hasil penjualan diharapkan EBIT semakin besar. b. Penggunaan dana yang memiliki beban tetap dengan maksud untuk memberikan EBIT yang lebih besar daripada beban tetapnya (defresiasi). c. Multiplier Efek (pengaruh berganda) hasil penggunaan beban tetap terhadap EBIT disebut Degree of Operating Leverage (DOL) d. DOL didefinisikan % perubahan EBIT sebagai akibat % perubahan penjualan Rumus DOL 1. DOL pada X = % Perubahan EBIT / % Perubahan Penjualan Δ EBIT / EBIT = Δ Penjualan / Penjualan Dimana : X = Penjualan tertentu Δ EBIT = Perubahan EBIT Δ Penjualan = Perubahan Penjualan Contoh Soal : Berdasarkan laporan keuangan PT. XYZ, penjualan meningkat 10% menjadi Rp 5.500.000
  • 42. 39 sehingga VC juga meningkat 10% menjadi Rp 3.300.000 dan EBIT juga meningkat 20 % menjadi Rp 1.200.000 serta FC tidak berubah. Pertanyaan : Berapa DOL pada penjualan Rp 5.000.000 (X) Jawab : Δ EBIT / EBIT 1. DOL pada X = Δ Penjualan / Penjualan (Rp 1.200.000-Rp 1.000.000)/ Rp 1.000.000 DOL pada X = ( Rp 5.500.000-Rp 5.000.000)/ Rp 5.000.000 DOL pada X = 0,2/0,1 = 2 Penjualan – Biaya Variabel 2. DOL pada X = EBIT Rp 5.000.000 – Rp 3.000.000 DOL pada X = Rp 1.000.000 DOL pada X = 2,00 Artinya DOL = 2,00 a. Setiap perubahan 1 % penjualan atas dasar Rp 5 .000.000 akan mengakibatkan perubahan EBIT sebesar 2 % dengan arah yang sama dan sebaliknya. b. Kenaikan penjualan sebesar 10 % akan mengakibatkan kenaikan EBIT sebesar 20%
  • 43. 40 c. Jadi semakin besar DOL berarti semakin besar pengaruh perubahan penjualan terhadap perubahan EBIT. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Risiko Bisnis a. Degree of Operating Leverage (DOL) Semakin tinggi DOL semakin besar pengaruh perubahan penjualan terhadap EBIT dan semakin tinggi risiko bisnisnya. b. Variabilitas (Ketidak Pastian ) Penjualan Apabila Biaya Tetap (FC) tinggi dan pejualan relatip stabil maka DOL tinngi, dengan DOL yang tinggi mengakibatkan risiko bisnis juga tinggi. Contoh perusahaan Public Utilies (PLN dan PAM dan Transportasi (PPD dan Mayasari Bakti). c. Ketidak Pastian Harga Jual Dan Biaya Variabel (VC). Apabila harga jual dan biaya variabel sangat tidak pasti sepanjang tahun akan mengakibtakan risiko bisnis yang tinggi. KEBIJAKAN DEVIDEN Teori Kebijakan Dividen Terdapat 2 teori tentang kebijakan dividen menjelaskan bagaimana pengaruh besar kecilnya dividen payout rasio (DPR) terhadap harga pasar saham. Adapun kedua teori tersebut adalah: 1. Dividend Irrelevance Theory
  • 44. 41 Teori ini dikemukakan oleh Merton Miller dan Franco Modigliani (MM). kebijakan dividen tidak mempengaruhi harga pasar saham perusahaan atau nilai perusahaan. (MM) berpendapat bahwa, nilai perusahaan hanya ditentukan oleh kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan (earning power) dan resiko bisnis, sedangkan cara mengambil arus pendapatan menjadi dividend an laba ditahan tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Asumsi yang dikemukakan oleh Modigliani dan Miller adalah · Tidak ada pajak atas pendapatan perusahaan dan pendapatan pribadi. · Tidak ada biaya emisi atau biaya transaksi saham. · Leverage keuangan tidak mempunyai pengaruh terhadap biaya modal. · Investor dan manajer mempunyai informasi yang sama tentang prospek perusahaan. · Pendistribusian pendapatan antara dividen dan laba ditahan tidak berpengaruh terhadap biaya sendiri. · Kebijakan penganggaran modal independen dengan kebijakan dividen. 2. Bird In-The Hand Theory Teori ini dikemukakan oleh Myron Gordon dan John Lintner. Berdasarkan bird in-the hand theory, kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap harga pasar saham. Artinya, jika dividen yang dibagikan perusahaan lebih besar, maka harga pasar saham perusahaan tersebut akan semakin tinggi dan sebaliknya hal itu terjadi karena pembagian dividen dapat mengurangi ketidakpastian yang dihadapi investor. Menjelaskan Pendekatan Struktur Modal Terdapat 3 pendekatan struktur modal yaitu : Pendekatan Tradisional (Traditional Approach) mengemukakan ada struktur modal optimal dan perusahaan dapat meningkatkan nilai total perusahaan dengan mempergunakan jumlah utang (leverage keuangan) tertentu. Struktur modal dapat berubah-ubah agar dapat diperoleh nilai perusahaan yang optimal. Semisal contoh perusahaan mempergunakan utang yang semakin besar dapat menurunkan biaya modalnya (kₒ) dan meningkatkan nilai perusahaan. Walaupun pemegang saham meningkatkan tingkat kapitalisasi saham (kₑ) karena meningkatnya resiko bagi pemegang saham, peningkatkan tersebut tidak melebihi manfaat yang diperoleh dari penggunaan utang yang biayanya (kd) lebih murah
  • 45. 42 Pendekatan Laba Bersih Operasi (Net Operating Income Approach)pendekatan ini mengasumsikan biaya modal perusahaan (ko) tetap pada berbagai tingkat leverage. Pendekatan Modigliani-Miller Position (Mm) mendukung hubungan antara struktur modal dengan biaya modal sebagaimana yang dijelaskan berdasarkan pendekatan laba bersih operasi yang menyatakan bahwa struktur modal tidak mempengaruhi biaya modal perusahaan dan juga tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Menjelaskan Pembayaran Dividen Adapun jenis-jenis pembayaran dividen antara lain: 1. Pembayaran dividen dalam bentuk tunai (cash dividen) Pembayaran dividen oleh perusahaan kepada para pemegang saham dan diberikan secara tunai sesuai dengan dividen yang didapatkan oleh para pemegang saham. Ada beberapa kebijakan dalam pembayaran dividen secara tunai a. Kebijakan pembayaran dividen stabil artinya, dividen akan dibayarkan secara tetap perlembarnya untuk jangka waktu tertentu walaupun laba yang diperoleh perusahaan berfluktuasi. b. Kebijakan pembayaran dividen yang meningkat artinya perusahaan akan membayarkan dividen kepada pemegang saham dengan jumlah yang slalu meningkat dengan pertumbuhan yang stabil. c. Kebijakan pembayaran dividen dengan rasio yang konstan artinya, perusahaan akan membayarkan dividen kepada pemegang saham yang besarnya mengikuti besarnya laba yang diperoleh oleh perusahaan. d. Kebijakan pembayaran dividen regular yang rendah ditambah ekstra artinya perusahaan akan membayarkan dividen kepada pemegang saham dengan cara perusahaan menentukan jumlah pembayaran dividen per lembar yang dibagikan kecil, kemudian ditambah dengan ekstra dividen bila keuntungannya mencapai jumlah tertentu. 2. Pembayaran dividen dalam bentuk saham (stock dividen)
  • 46. 43 Pemegang saham akan diberi tambahan saham sebagai pengganti kas dividen. Ada beberapa jenis pembayaran dividen dalam bentuk saham : a. Pembayaran dividen dalam bentuk pemecahan saham (stock split) artinya, saat harga pasar saham perusahaan terlalu tinggi, biasanya perusahaan mengambil kebijakan untuk meningkatkan jumlah lembar saham melalui stock split yaitu pemecahan nilai nominal saham kedalam nilai nominal yang lebih kecil. Sehingga dividen diinvestasikan dalam bentuk pemecahan saham yang mengakibatkan jumlah saham para pemegang saham meningkat. Dengan begitu harga saham perusahaan dapat menyesuaikan dengan harga pasar saham saat itu. b. Pembayaran dividen dalam bentuk pembelian kembali saham (repurchase stock) artinya, perusahaan juga dapat membayarka dividen dalam bentuk membeli kembali (sebagian)saham pemegang saham. Hal ini ditujukan untuk menaikkan keuntungan para pemegang saham dan mengurangi jumlah lembar saham yang dimiliki perusahaan. Menjelaskan Faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden Beberapa faktor yang menentukan dan mempengaruhi dalam pembuatan kebijkan dividen menurut Dr. Dermawan Sjahrial, M.M.(2002) antara lain: 1. Posisi likuiditas perusahaan Semakin kuat posisi likuiditas perusahaan maka semakin besar dividen yang dibayarkan. 2. Kebutuhan Dana Untuk Membayar Hutang Apabila sebagian besar laba digunakan untuk membayar hutang maka sisanya yang digunakan untuk membayar dividen semakin kecil. 3. Rencana Perluasan Usaha Semakin besar perluasan usaha perusahaan maka semakin berkurang dana yang dapat dibayarkan untuk dividen. 4. Pengawasan Terhadap Perusahaan · Kebijakan pembiayaan: untuk ekspansi dibiayai dengan dana dari sumber intern antara lain: laba. · Dengan pembiayaan: apabila dibiayai dengan penjualan saham baru, ini akan melemahkan kontrol dari kelompok saham dominan. Karena suara pemegang saham mayoritas berkurang.
  • 47. 44 Menurut J. Fred Weston dan Thomas Copeland (1998), faktor faktor yang mempengaruhi dalam kebijakan dividen adalah: 1. Undang-Undang (UU) Undang-undang menentukan bahwa dividen harus dibayar dari laba, baik laba tahun berjalan maupun laba tahun lalu yang ada dalam pos “laba ditahan” dalam neraca. 2. Posisi Likuiditas Laba ditahan biasanya diinvestasikan dalam aktiva yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha. Laba ditahan dari tahun-tahun lalu sudah diinvestasikan pada pabrik peralatan, persediaan, dan aktiva lainnya. Laba tersebut tidak disimpan dalam bentuk kas. 3. Kebutuhan untuk Melunasi Hutang Apabila perusahaan mengambil hutang untuk membiayai ekspansi atau untuk mengganti jenis pembiayaan yang lain, perusahaan tersebut menghadapi 2 pilihan perusahaan dapat membayar hutang tersebut pada soal jatuh tempo dan menggantikannya dengan jenis surat berharga lainnya. 4. Tingkat Laba Tingkat hasil pengembalian atas aktiva yang diharapkan akan menentukan pilihan relatif untuk membayar laba tersebut dalam bentuk dividen pada pemegang saham atau menggunakannya di perusahaan tersebut.
  • 48. 45 MATERI KE 5 MODAL SAHAM DAN PERANAN BANK INVESTASI,HUTANG JANGKA PANJANG,PEMBIAYAAN CAMPURAN & MERGER,DIVESTASI,PERUSAHAAN INDUK, DAN LEVERAGE BUYOUTS. A. Pengertian Modal Saham Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut. Saham yang merupakan bukti pemilikan PT mempunyai beberapa hak sebagai berikut : 1) Hak untuk berpartisipasi dalam menentukan arah dan tujuan perusahaan yaitu melalui hak suara dalam rapat pemegang saham. 2) Hak untuk memperoleh laba dari perusahaan dalam bentuk dividen yang dibagi oleh perusahaan. 3) Hak untuk membeli saham baru yang dikeluarkan perusahaan agar proporsi pemilikan saham masing – masing pemegang saham dapat tidak berubah. 4) Hak untuk menerima pembagian aktiva perusahaan dalam hal perusahaan dilikuidasi. Apabila perusahaan itu mengeluarkan satu saham maka seluruh pemegang saham mempunyai hak yang sama,tetapi bila saham yang dikeluarkan itu lebih dari satu jenis maka yang diberikan kepada masing – masing jenis berbeda, tergantung pada kontrak pengeluaran saham yang disetujui. Dalam akta pendirian perusahaan disebutkan jumlah lembar saham yang akan dikeluarkan, jumlah yang sudah disetor dan nilai nominal saham adalah nilai yang tercantum dalam tiap – tiap lembar saham,yaitu nilai yang ditetapkan untuk masing – masing lembar. B. Jenis – Jenis Saham Apabila perusahaan mengeluarkan satu macam saham maka saham – saham itu disebut saham biasa (common stock). Apabila saham yang dikeluarkan itu 2 macam,yang satu adalah saham biasa dan yang lain adalah saham prioritas (preferred stock).Berikut ini diuraikan mengenai masing – masing jenis saham yaitu : 1. Saham biasa
  • 49. 46 Saham biasa adalah saham yang melunasinya dilakukan dalam urutan yang paling akhir dalam hal perusahaan dilikuidasi, sehingga risikonya adalah yang paling besar. Karena risikonya besar, biasanya jika usaha perusahaan berjalan dengan baik maka dividen saham biasa akan lebih besar daripada saham prioritas. 2. Saham prioritas Saham yang mempunyai beberapa kelebihan, biasanya dihubungkan dengan pembagian deviden dan pembagian aktiva pada saat perusahaan dilikuidasi. Dalam hal pembagian deviden adalah bahwa deviden yang dibagi pertama kali harus dibagikan untuk saham prioritas, kalau ada kelebihan baru dibagikan kepada pemegang saham biasa. Ada beberapa kelebihan yang dimiliki saham prioritasnya yaitu : a. Saham Prioritas Kumulatif dan tidak Kumulatif Ø Saham prioritas kumulatif: adalah saham prioritas yang devidennya setiap tahun harus dibayarkan kepada pemegang saham. Jika dalam suatu tahun deviden tidak dapat dibayar, maka pada tahun-tahun berikutnya deviden yang belum dibayar harus dilunasi lebih dulu, sehingga dapat mengadakan pembagian deviden untuk saham biasa. Ø Saham prioritas tidak kumulatif: deviden tahun-tahun sebelumnya yang belum dibayar tidak perlu dilunasi pada tahun-tahun berikutnya. Jika akan membayar deviden untuk saham biasa, kewajibannya hanya membayar deviden saham prioritas untuk tahun tersebut. b. Saham prioritas berpartisipasi dan tidak berpartisipasi Ø Saham prioritas berpartisipasi adalah : jika saham prioritas berhak atas deviden dengan jumlah yang sama besar dengan saham biasa sesudah saham biasa mendapat deviden sebesar persentase deviden saham prioritas. Ø Saham prioritas tidak berpartisipasi adalah: saham prioritas akan mendapat deviden sampai jumlah tertentu (dinyatakan dalam %) yang ditetapkan sesudah saham biasa mendapat deviden dengan tarif yang sama dengan saham prioritas. c. Saham Prioritas atas aktiva dan dividen pada saat likuidas Saham dengan preferensi seperti ini pada saat likuidas akan tetap menerima dividen yang belum bayar, walaupun saldo laba tidak dibagi mencukupi. Sesudah pelunasi dividennya, saham prioritas ini dilunasi. Jika saldo laba tidak dibagi tidak mencukupi maka pelunasan dividen dan nominal saham prioritas dilakukan dari modal yang disetor dari saham yang biasa.
  • 50. 47 Saham biasa yang pelunasannya jatuh pada urutan terakhir akan menerima jumlah pengembalian sebesar sisa modal disetor yang masih ada. Dapat terjadi sisanya nol sehingga saham biasa tidak memperoleh pengembalian. d. Saham prioritas yang dapat ditukar dengan Saham Biasa kadang – kadang saham prioritas mempunyai preferensi dapat ditukar dengan saham biasa pemegang saham prioritas jenis ini akan menukarkan sahamnya dengan saham biasa dalam keadaan dividen yang dibagi untuk saham biasa tiap tahunnya lebih besar dari pada dividen untuk saham prioritas. Apabila keaadaan seperti yang disebutkan diatas diperkirakan akan berlangsung terus maka lebih menguntungkan memiliki saham biasa dari pada saham prioritas karena saham biasa mempunyai klaim yang tidak terbatas atas laba. PERAN BANK INVESTASI Bank investasi melayani sejumlah tujuan di dunia finansial dan investasi, termasuk penjaminan emisi saham baru, penanganan merger dan akuisisi, dan bertindak sebagai penasihat keuangan. Peran lain dari bank investasi mencakup pengelolaan aset untuk dana investasi besar dan pengelolaan kekayaan pribadi untuk individu dengan nilai bersih tinggi. Beberapa bank investasi utama termasuk Goldman Sachs, JPMorgan Chase dan Credit Suisse. HUTANG JANGKA PANJANG A. PENGERTIAN Hutang jangka panjang adalah kewajiban kepada pihak tertentu yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu perioda akuntansi (1 th) dihitung dari tanggal pembuatan neraca per 31 Desember. Pembayaran dilakukan dengan kas namun dapat diganti dengan asset tertentu. Dalam operasional normal perusahaan, rekening hutang jangka panjang tidak pernah dikenai oleh transaksi pengeluaran kas. Pada akhir perioda akuntansi bagian tertentu dari hutang jangka panjang berubah menjadi hutang jangka pendek. Untuk itu harus dilakukan penyesuaian untuk memindahkan bagian hutang jangka panjang yang jatuh tempo menjadi hutang jangka pendek. Timbulnya Hutang Jangka Panjang saat skala operasional perusahaan berkembang atau dalam membangun suatu perusahaan dibutuhkan sejumlah dana. Dana yang diperlukan untuk
  • 51. 48 Investasi dalam aktiva tetap yang akan memberikan manfaat dalam jangka panjang sebaiknya diperoleh dari hutang jangka panjang atau dengan menambah modal. Dalam hal ini perusahaan memiliki dua pilihan yaitu menarik hutang jangka panjang atau menambah modal sendiri dengan mengeluarkan saham. Ada beberapa kelebihan menarik hutang jangka panjang melalui obligasi dibanding menambah modal sendiri dengan mengeluarkan saham, yaitu : 1. Keuntungan menarik obligasi 2. Pemegang obligasi tidak mempunyai hak suara dalam kebijakan perusahaan sehingga tidak mempengaruhi manajemen. 3. Bunga obligasi mungkin lebih rendah dibanding deviden yang harus dibayarkan kepada pemegang saham 4. Bunga merupakan biaya yang dibebankan pada perusahaan yang dapat mengurangi kewajiban pajak sedangkan deviden adalah pembagian laba yang tidak dapat dibebankan sebagai biaya. Sebaliknya juga terdapat hal yang kurang menguntungkan antara lain : Bunga obligasi adalah beban tetap baik dalam keadaan perusahaan mendapat laba atau mengalami kerugian Jika perusahaan tidak mampu membayar obligasi yang jatuh tempo, pemegang obligasi tetap mempunyai hak untuk menuntut pengembalian obligasi sedangkan pemegang saham tidak mempunyai hak demikian karena pemegang saham adalah pemilik perusahaan yang turut bertanggung jawab menanggung resiko kerugian perusagaan. B. Jenis Hutang Jangka Panjang Secara garis besar hutang jangka panjang digolongkan pada dua golongan yaitu : 1. Hutang Hipotik Hutang yang timbul berkaitan dengan perolehan dana dari pinjaman yang dijaminkan dengan harta tetap. Dalam penjanjian disebutkan harta peminjam yang dijadikan jaminan berupa tanah atau gedung. Jika peminjam tidak melunasi pada waktunya, pemberi pinjaman dapat menjual jaminan tersebut yang kemudian diperhitungkan dengan hutang. Adalah penyerahan tertulis mengenai hak atas harta benda tak bergerak untuk mejamin pembayaran hutang dengan ketentuan bahwa penyerahan itu akan dibatalkan setelah waktu pembayaran. Bahwasannya hutang jangka panjang boleh membuat hipotek, dia juga bisa diansur, dan lain-lain. Yang menjadi contoh dari kewajiban jangka panjang ini adalah sewa/rental. Dalam bab ini juga dijelaskan mengenai amortisasi yakni pelunasan hutang dengan ansuran berkala atau penyusutan atas aktiva berwujud dan tidak berwujud seperti halnya goodwill, patent, dan lain-lain. Dalam amortisasi ada dua metode yaitu bunga efektif dan garis lurus. Metode penetuan bunga dalam amortisasi yang efektif di antaranya adalah biaya bunga obligasi dan diskon obligasi atau amortisasi premium yang dirumuskan dengan premium obligasi dibagi dengan jumlah bunga dalam, satu
  • 52. 49 periode sedangkan metode garus lurus di antaranya adalah matching principlei dan amortisasi garis lurus. 2. Hutang Obligasi Hutang yang timbul berkaitan dengan dana yang diperoleh melalui pengeluaran surat-surat obligasi. Pembeli obligasi disebut pemegang obligasi. Dalam surat obligasi dicantumkan nilai nominal obligasi, bunga pertahun, tanggal pelunasan obligasi dan ketentuan lain sesuai jenis obligasi tersebut biasanya meliputi bond, wesel jangka panjang, dan obligasi sewa. Bond biasanya berasal dari bunga hutang wesel ditahan yang pada umumnya dikeluarkan oleh sebuah perusahaan, lembaga tinggi, maupun agen pemerintahan sehingga banyak menarik investor seperti halnya saham biasa yang dijual dengan jumlah kecil (biasanya dalam ribuan dollar). Bond dalam perusahaan menadatangkan keuntungan datau tidak. Di antara keuntungan bond adalah tidak adanya pengaruh dari kontrol pemegang saham, penyimpanan pajak, dan pendapatan/keuntungan yang diperoleh akan lebih besar sedangkan kerugiannya adalah bunga harus dibayar sesuai periode yang dipakai dan prinsip nilai akan dibayar ulang waktu jatuh tempo. PEMBIAYAAN CAMPURAN Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. Ø Tujuan Pembiayaan Tujuan pembiayaan adalah untuk meningkatkan kesempatan kerja dan kesejahteraan ekonomi. Pembiayaan tersebut harus dapat dinikmati oleh sebanyak-banyaknya pengusaha yang bergerak dibidang industri, pertanian, dan perdagangan untuk menunjang kesempatan kerja dan menunjang produksi dan distribusi barang-barang dan jasa-jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor. Ø Fungsi pembiayaan 1. Untuk mencari keuntungan dan meramaikan bisnis perbankan di Indonesia 2. Membantu masyarakat ekonomi lemah yang selalu dipermainkan oleh rentenir dengan membantu melalui pendanaan untuk usaha yang dilakukan MERGER Merger adalah absorpsi secara menyeluruh oleh suatu perusahaan terhadap perusahaan lain,dimana perusahaan yang mengakuisisi tetap berdiri dengan nama perseroannya dan
  • 53. 50 perusahaan yang diakuisisi akan hilang dan menjadi satu bagian dengan perusahaan yang mengakuisisi. JENIS MERGER 1. Merger Horizontal (Gabungan dua perusahaan yang memproduksi jenis barang atau jasa yang sama) 2. Merger Vertikal (Suatu merger yang terjadi diantara sebuah perusahaan dengan salah satu pemasok atau pelanggannya) 3. Merger Kongenerik (Suatu merger perusahaan-perusahaan di dalam industry umum yang sama, dimana tidak terdapat hubungan pelanggan atau pemasok diantara keduanya) 4. Merger Konglomerat (Suatu merger perusahaan-perusahaan dari industry yang sama sekali berbeda) TINGKAT AKTIVITAS MERGER Terjadi Lima Gelombang Merger di AS sejak tahun 1800an : 1. Ketika terjadi konsolidasi dalam industry minyak, baja, dan industry dasar lainnya. 2. Ketika naiknya bursa saham membantu para promotor keuangan mengonsolidasikan perusahaan disejumlah industry(termsuk fasilitas umum, dan kendaraan bermotor) 3. Ketika merger konglomerat terjadi dimana-mana 4. Ketika perusahaan-perusahaan LBO dan perusahaan lain mulai menggunakan obligasi untuk mendanai jenis akuisisi. 5. Berhubungan dengan aliansi strategis yang dirancang untuk memugkinkan perusahaan berkompetisi secara lebih baik dalam perekonomian global, berlangsung sampai saat ini. Baru-baru ini telah terjadi pula peningkatan dalam merger lintas batas, yang banyak dimotivasi oleh tingginya pergeseran nilai mata uang dunia. Misalnya, penurunan nilai dollar membuat perusahaan Jepang dan Jerman mudah membeli perusahaan AS.
  • 54. 51 DIVESTASI Jenis Disvestasi Terdapat empat jenis disvestasi : 1. Penjualan suatu unit operasi kepada perusahaan lain 2. Menyiapkan bisnis untuk didivestasikan sebagai suatu perusahaan terpisah dan kemudian “melepaskannya” (spin-off) kepada para pemegang saham perusahaan yang didivestasi 3. Mengikuti langkah untuk melakukan pelepasan tetapi hanya menjual sebagian sahamnya saja 4. Melikuidasi langsung seluruh aktivanya Penjualan kepada perusahaan lain pada umumnya akan melibatkan penjualan dari keseluruhan divisi atau unit, biasanya untuk uang tunai tetapi terkadang untuk saham dari perusahaan pengakuisisi. Dalam suatu spin-off, pemegang saham perusahaan yang ada akan memberikan saham baru yang mencerminkan hak kepemilikan terpisah dalam divisi yang didivestasi. Divisi tersebut menentukan dewan direksi dan penjabatnyasendiri, dan menjadi sebuah perusahaan terpisah. Para pemegang saham pada akhirnya kan memiliki saham pada dua perusahaan daripada hanya satu perusahaan, namun dengan tidak terjadi perpindahan uang. Dalam suatu carve-out, kepemilikan minoritas dalam sebuah anak perusahaan dijual kepada pemegang saham baru, sehingga perusahaan induk memperoleh pendanaan ekuitas baru, namun masih tetap mempertahankan kendali. Terakhir, dalam suatu likuidasi aktiva dari suatu divisi dijula secara per bagian, bukannya sebagai satu entesitas operasi. Untuk menggambarkan berbagai jenis divestasi ini, beberapa contoh terbaru akan disajikan di bagian selanjutnya. Ilistrasi Divestasi 1. Pepsi baru-baru ini melepaskan bisnis makanan cepat sajinya, yang termasuk Pizza Hut, Taco Beli, dan Kentucky Fried Chicken. Bisnis yang dilepaskan ini sekarang dioperasikan di bawah bendera Tricon Global Restaurants. Pepsi pada awalnya mengakuisisi rentai restoran ini karena ingin meningkatkan saluran distribusi minuman ringannya. Namun, lama- kelamaan, Pepsi mulai menyadari bahwa bisnis minuman ringan dan restoran adalah dua hal yang berbeda, dan semua sinergi di antara keduanya ternyata tidak sesuai dengan antisipasi semula. Pelepasan memusatkan diri pada bisnis intinya. Namun, Pepsi akan mencoba untuk tetap mempertahankan saluran distribusi ini dengan menandatangani kontrak-kontrak jangka panjang yang memastikan peroduk-produk Pepsi akan dijual secara ekslusif di setiap di setiap rantai restoran yang dilepaskan diatas. 2. General Motors (GM) melepaskan anak perusahaan Electronic Data Systems (EDS), sebuah perusahaan jasa computer yang didirikan pada tahun 1962 oleh Rose Perot, yang
  • 55. 52 berkembang sebagai subuah perusahaan independen sampai akhirnya dibeli oleh GM pada tahun 1984. Alas an di balik akuisisi tersebut adalah keahlian EDS yang akan membantu GM beroperasi secara lebih baik di era informasi dan membangun mobil-mobil yang menerapkan teknologi computer tercanggih. Namun, menyebarnya computer desktop dan langkah yang siambil perusahaan-perusahaan untuk memperkecil staf computer internalnya telah menyebebkan bisnis non-GM EDS berkembang pesat. Kepemilikan GM telah menghalangi kemampuan EDS untuk menjalin aliansi dan, dalam beberapa kasus, untuk masuk ke dalam transaksi bisnis. Cara terbaik bagi EDS untuk bekopetensi di dalam industrinya adalah sebagai perusahaan independen, sehingga perusahaan tersebut akhirnya dilepaskan. PERUSAHAAN INDUK Perusahaan Induk adalah suatu perusahaan yang bertujuan untuk memiliki saham dalam satu atau lebih perusahaan lain dan dapat mengendalikan semua jalannya proses usaha pada setiap badan usaha yang telah dikuasai sahamnya. Dengan melakukan pengelompokan perusahaan ke dalam induk perusahaan, diharapkan tercapainya tujuan peningkatan atau penciptaan nilai pasar perusahaan (market value creation) berdasarkan lini bisnis perusahaan.Perusahaan Induk sering juga disebut dengan Holding Company, parent company, atau Controlling Company. Keuntungan Dan Kerugian Dari Perusahaaan Induk Eksistensi suatu grup usaha konglomerat cenderung untuk mempunyai perusahaan induk (holding) , tetapi keberadaan dari perusahaan induk itu sendiri punya keuntungan dan kerugian. Di antara keuntungan mempunyai suatu prerusahaan induk dalam suatu kelompok usaha adalah sebagai berikut: Kemandirian Risiko 1. Hak Pengawasan Yang Lebih Besar 2. Pengotrolan Yang Lebih Mudah Dan Efektif 3. Operasional Yang Lebih Efisien 4. Kemudahan Sumber Modal 5. Keakuratan Keputusan Yang Diambil LEVERAGED BUYOUTS Leveraged buyout (LBO) adalah akuisisi perusahaan di mana perusahaan yang mengakuisisi meminjam sebagian atau seluruh dana yang dibutuhkan untuk membiayai pembelian. Dalam LBO tipikal, pembeli bermaksud untuk melunasi hutang dari hasil penjualan aset yang dimiliki oleh perusahaan yang diakuisisi atau dari keuntungan yang diterima oleh perusahaan yang diakuisisi. Dana yang dibutuhkan untuk LBO juga dapat diperoleh dengan menerbitkan obligasi junk (junk bond).
  • 56. 53 Berbagai tindakan merjer, akuisisi, dan pengambilalihan sering pula dijalankan sebagai strategi untuk menjadi yang paling besar dan tangguh. Langkah ini banyak dilakukan di berbagai industri seperti perbankan, asuransi, pertahanan, kesehatan, farmasi, makanan, penerbangan, penerbitan, komputer, ritel, keuangan, bioteknologi, dan sebagainya. Beberapa alasan tentang perlunya merjer adalah: untuk memperbaiki kapasitas utilisasi; untuk memaksimalkan pemanfaatan kekuatan penjualan; mengurangi staf manajerial; memperoleh skala ekonomi (economies of scale); untuk memperkecil pengaruh trend musiman dalam penjualan; untuk memperoleh akses baru kepada pemasok, distributor, kastemer, produk, dan kreditor; untuk memperoleh teknologi baru; dan untuk strategi pembayaran pajak. Sementara itu, LBO adalah suatu keadaan di mana para seluruh saham perusahaan dibeli oleh pihak manajemen perusahaan atau oleh investor lain dengan memanfaatkan dana pinjaman. Selain untuk menghindari pengambilalihan paksa, tindakan ini dilakukan karena berbagai keputusan manajemen unit usaha tertentu tidak sesuai dengan keseluruhan strategi korporasi atau unit tersebut hendak dijual untuk memperoleh dana tunai, atau unit bisnis tersebut sedang memperoleh tawaran harga yang atraktif. Sebuah LBO mengubah perusahaan menjadi pribadi (private, tidak publik). Pada saat ini aktivitas LBO menjadi bisnis yang menarik karena perusahaan yang telah dibeli tersebut (biasanya setelah disehatkan) dapat dijual kembali bagian per bagian untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar, bahkan terkadang dengan harga premium. Bank yang bergerak di sektor ini biasa disebut sebagai merchant banking.
  • 57. 54 MATERI KE 6 ANALISA KESEHATAN DAN PREDIKSI KEBANGKRUTAN BADAN USAHA MILIK SWASTA (BUMS) DAN BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN) DAN CARA MENGATASINYA SECARA UMUM. BADAN USAHA MILIK NEGARA Badan Usaha Milik Negara (atau BUMN) ialah badan usaha yang permodalannya seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh Pemerintah. Status pegawai badan usaha-badan usaha tersebut adalah pegawai negeri. Dalam pasal 33 UUD 1945, disebutkan bahwa Bumi, Air, dan kekayaan yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara. Dalam penguasaan dan pengelolaan kekayaan tersebut pemerintah mwmbwntuk badan usaha. 1. Tujuan Pendirian BUMN Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Negara yang terpisahkan. Maksud dan tujuan pemerintah mendirikan BUMN adalah : a. memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan Negara pada khususnya. b. mengejar keuntungan c. menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak. d. Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan Koperasi. e. Memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, Koperasi dan masyarakat. Untuk mengoptimalkan BUMN pemerintah mengeluarkan Undang-undang Baru yaitu Undang Undang RI No. 19 Tahun 2003 tentang badan Usaha Milik Negara. 2. Bentuk BUMN Pada tahun 1969 pemerintah mengklasifikasikan badan Usaha Milik Negara menjadi empat macam yaitu perusahaan jawatan (perjan), perusahaan umum (perum), perusahaan perseroan (persero) dan perusahaan negara diluar ketiga macam BUMN atas UU No. 9 tahun 1969. a. Perusahaan Jawatan (Perjan) Ciri pokok berdasarkan menurut UU No. 9 tahun 1969 adalah : 1. tujuan melayani kepentingan umum 2. bagian dari Departemen atau Direktorat jenderal sehingga tidak otonom 3. dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah sebagai bagian dari departemen atau direktorat jenderal. 4. dipimpin oleh kepala jawatan dan diangkat oleh pemerintah 5. diawasi langsung oleh pemerintah secara hirarkisfungsional, diperiksa oleh akuntan Negara dan disahkan oleh menteri.
  • 58. 55 6. modalnya berasal dari anggran pendapatan dan belanja Negara tahunan 7. para pegawainya berstatus pegawai negeri 8. ruang lingkupnya adalah sektor pelayanan umum yang bersifat strategis b. Perusahaan Umum (Perum) Berdasarkan Undang undang terbaru maksud dan tujuan pendirian perum adalah menyelenggarakan usaha yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan atau jasa yang berkualitas dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat yang berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat. Ciri-ciri perum adalah 1. tujuannya melayani kepentingan umum 2. berstatus badan hukum dan dilindungi undang undang 3. pada umumnya bergerak dibidang jasa jasa vital 4. dapat dituntut dan menuntut sertahubungan hukumnya diatur secara perdata 5. modal seluruhnya dimiliki oleh pemerintah dari kekayaan Negara yang dipisahkan 6. pegawainya adalah pegawai perusahaan Negara yang diatur tersendiri diluar ketentuan yang berlaku bagi pegawai negeri sipil. 7. laporan tahunan perusahaan yang memuat laporan untung rugi dan neraca kekayaan disampaikan kepada pemerintah. Contohnya adalah Perum Peruri (percetakan Uang RI) dan Perum Perumnas (Perumahan Nasional) c. Perusahaan Perseroan Modal terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51% sahamnya dimiliki oleh negaraRI. Tujuan utamanyaadalah mengejar keuntungan. Ciri-ciri persero adalah : 1. tujuan utamanya mengejar keuntungan 2. modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau sebagian dimiliki oleh Negara 3. pemegang kekuasan tertinggi di persero adalah rapat umum pemegang saham (RUPS) 4. dipimpin oleh direksi dan dalam kepengurusannya dibawah pengawasan komisaris 5. karywan persero BUMN merupakan pekerja BUMN yang pengangkatan, pemberhentian, promosi jabatanserta hak dan kwajibannya ditetapkan berdasarkan perjanjian kerjasama dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 3. Usaha-usaha Pemberdayaan BUMN Usaha usaha pemerintah dalam rangka pemberdayaan BUMN agar dapat lebih maju dan hasilnya dapat dinikmati leh rakyat antara lain : a. Dikeluarkan inpres No. 5 tahun 1988, yang menginstruksikan kepada menteri Keuangan agar mengatur penyehatan dan penyempurnaan pengelolaanBUMN. b. Pemerintah mengeluarkan Peraturan pemerintah (PP) No. 12 tahun 1998 yang mengatur berbagai langkah untuk meningkatkan efisiensi, daya ssaing dan pengembangan usah persero sehingga dapat menjadi badan usaha yang lebih maju dan mandiri. c. Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 13 tahun 1998, dengan demikian perum bergerak lebih luas sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 yaitu sebagai berikut : 1. maksud dan tujuan perum adalah menyelenggarakan usaha yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus memupuk keuntungan berdsarkan prinsip pengelolaan perusahaan. 2. mendukung pembiayaan dalam rangka mencapai maksud dan tujuan sesuai ayat 1 dngan persetujuan menteri keuangan, perum dapat melakukan kegiatan tertentu yang berkaitan dengan bidang usahanya dan atau melakukan penyertaan modal dalam badan usaha lain.
  • 59. 56 3. Kegiatan penyertaan modal diatur Menteri Keuangan. Dalam PP ini Perum ditetapkan sebagai perusahaan yang mandiri. 4. Ciri-Ciri BUMN  Penguasaan badan usaha dimiliki oleh pemerintah.  Pengawasan dilakukan, baik secara hirarki maupun secara fungsional dilakukan oleh pemerintah.  Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha berada di tangan pemerintah.  Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan usaha.  Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah.  Untuk mengisi kas negara, karena merupakan salah satu sumber penghasilan negara.  Agar pengusaha swasta tidak memonopoli usaha yang menguasai hajat hidup orang banyak.  Melayani kepentingan umum atau pelayanan kepada masyarakat.  Merupakan lembaga ekonomi yang tidak mempunyai tujuan utama mencari keuntungan, tetapi dibenarkan untuk memupuk keuntungan.  Merupakan salah satu stabilisator perekonomian negara.  Dapat meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi serta terjaminnya prinsip- prinsip ekonomi.  Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dari kekayaan negara yang dipisahkan.  Peranan pemerintah sebagai pemegang saham. Bila sahamnya dimiliki oleh masyarakat, besarnya tidak lebih dari 49%, sedangkan minimal 51% sahamnya dimiliki oleh negara.  Pinjaman pemerintah dalam bentuk obligasi.  Modal juga diperoleh dari bantuan luar negeri.  Bila memperoleh keuntungan, maka dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.  Pinjaman kepada bank atau lembaga keuangan bukan bank. BADAN USAHA MILIK SWASTA Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) adalah badan usaha yang seluruh modalnya dimiliki oleh pihak swasta baik orang perorang maupun bersama-sama oleh banyak orang dalam bentuk pemilikan saham atau simpanan pokok Koperasi. Berdasarkan badan hukum yang dipilih, badan usaha milik swasta dapat dibedakan dalam bentuk badan usaha perorangan, firma, persekutuan komanditer, dan perseroan terbatas. 1. Badan Usaha Perseorangan Badan usaha perseorangan adalah badan usaha yang pemiliknya (hanya seorang) bertanggungjawab penuh terhadap segala kewajiban perusahaan. Harta kekayaan pemilik perusahaan turut menjadi tanggungan atas utang-utang perusahaan. Contoh badan usaha jenis ini ialah toko, kios di pasar, dan industri rumah tangga. Keunggulan Badan Usaha perseorangan adalah : a. mudah membentuk dan membubarkannya. b. bekerjanya sngat sederhana.
  • 60. 57 c. manajemen fleksibel dan. d. pemilik menerima semua keuntungan. Kelemahan badan usaha perseorangan adalah a. tanggung jawab tidak terbatas. b. tidak tentu kelangsungan usahanya. c. kesuliatan dalam menambah modal. d. terbatasnya manajemen. 2. Firma Firma (Fa) adalah badan usaha yang didirikan oleh dua orang atau lebih, tiap tiap anggota bertanggung jawab penuh terhadap kewajiban perusahaan. Pendirian sebuah firma dilakukan dengan membuat akta perjanjian didepan Notaris. Perjanjian tersebut memuat antara lain nama pendiri Firma, cara pembagian keuntungan, serta waktu mulai dan berakhirnya perjanjian. Setiap anggota firma harus : a. memberikan dan menyerahkan seluruh atau sebagian kekayaannya untuk usaha dan harus dicantumkan dalam akta pendirian, dibuat dihadapan notaries, didaftarkan di pengadilan dan diumumkan dalam berita Negara. b. Mempunyai tanggung jawab penuh termasuk kekayaan pribadinya terhadap perjanjian yang dilakukan oleh firma. c. mempunyai kuasa penuh untuk bertindak atas nama firma sehingga unsur kepercayaan sangat diperlukan. Keunggulan Firma adalah : a. prosedur pendirian mudah. b. kemampuan financial lebih besar. c. setiap keputusan diambil bersama sehingga dimungkinkan adanya keputusan yang lebih baik. d. Status hukum jelas. e. Adanya pembagian kerja diantara anggota. f. Sesuai dengan kecakapan serta keahliannya masing-masing. Kelemahan Firma a. adanya tanggung jawab tak terbatas atas utang-utang perusahaan. b. kontinuitas Firma kurang terjamin, karena keluarnya salah satu anggota berarti Firma bubar. c. kekurangcakapan salahsatu anggota menimbulkan kerugian atas Firma, yang menimbulkan anggota lain turut menanggung. d. Rwan konflik internal, yaitu ketegangan diantara anggota Firma yang dapat mengancam kelangsungan hidup perusahaan. 3. Persekutuan Komanditer Persekutuan komanditer (Commanditaire vennotschap-CV) adalah suatu badan usaha yang didirikan oleh dua sekutu orang atau lebih, seebgaian merupakan sekutu aktif (perseroan pengusaha) dan sebagian merupakan sekutu pasif (persero pasif). Sekutu aktif adalah mereka yang menyertakan modal sekaligus menjalankan usaha. Sedangkan sekutu pasif adalah mereka yang menyertakan modal dalam usaha. Sekutu aktif bertanggung jawab penuh dengan seluruh kekayaan terhadap utang-utang perusahaan, sekutu pasif hanya bertanggung jawab sebatas modal yang disertakan. Cara pendirian C.V sama dengan pendirian Firma.