Dokumen tersebut membahas tentang aspek keuangan perusahaan yang mencakup modal, rasio-rasio keuangan, dan penilaian investasi. Secara khusus membahas tentang sumber modal, penghitungan arus kas, dan kriteria penilaian investasi seperti payback period dan net present value.
2. Aspek keuangan
Modal, diperlukan untuk membiayai suatu bisnis
Modal digunakan untuk membiayai
Biaya pra investasi (pengurusan izin usaha, biaya studi
kelayakan, dll)
Pembelian aktiva tetap
Biaya operasi
Besarnya modal bergantung pada bisnis yang
dijalankan
Kapan modal bisa kembali adalah hal penting ,
karena bergantung pada pendapatan
sdr=skb-stp 2
3. Penilaian aspek keuangan
Sumber-sumber dana yang akan dioeroleh
Kebutuhan biaya investasi
Estimasi pendapatn dan biaya investasi selama berapa
periode termasuk jenis-jenis dan jumlah biaya yang
dikeluarkan selama umur investasi
Proyeksi neraca dan laporan rugi laba untuk beberapa
periode ke depan
Kriteria penilaian investasi
Rasio keuangan yang digunakan untuk menghitung
kemampuan perusahaan
sdr=skb-stp 3
7. Modal asing
Modal yang diperoleh dari luar perusahaan
Jumlah pinjaman yang diberikan relatif tidak terbatas
Ada beban biaya yang dikenakan pada peminjam
(biaya bunga, administrasi, etc)
Motivasi pengusaha meningkat
Sumberdana antara lain
Dunia perbankan
Pinjaman lembaga keuangan, (modal ventura, leasing,
asuransi, leasing, dana pensiun, dll)
Pinjaman dari perusahaan non bank
sdr=skb-stp 7
10. Komponen biaya
1. Biaya pra investasi
2. Biaya aktiva tetap
3. Biaya operasi
sdr=skb-stp 10
11. Arus kas (cash flow)
Menggambarkan berapa uang yang masuk (cash-in)
sebagai sumber pendapatan dan berapa uang yang
keluar (cash out) sebagai pembiayaan dalam sautu
periode tertentu
Arus kas adalah jumlah uang yang masuk
dan keluar dalam suatu perusahaan mulai
dari iinvestasi dimulai sampai masa invetasi
berakhir
sdr=skb-stp 11
13. Contoh soal: menghitung
operasional kas masuk
PT BBL bermaksud mendirikan pabrik dengan
Nilai investasi Rp 300 juta
Umur ekonomis 3 tahun
Pendapatan per tahun Rp 400 juta
Biaya per tahun Rp 200 juta (belum termasuk
penyusutan)
Pajak 50% dari laba
Hitung kas bersih yang diterima pada akhir tahun
Penyusutan =(investasi) / Umur Ekonomis
sdr=skb-stp 13
15. Contoh soal: menghitung operasional kas
masuk dengan modal sendiri dan modal
pinjaman
PT BBL bermaksud mendirikan pabrik dengan
Nilai investasi Rp 300 juta
Umur ekonomis 3 tahun
Pendapatan per tahun Rp 400 juta
Biaya per tahun Rp 200 juta (belum termasuk penyusutan)
Pajak 50% dari laba
Modal pinjaman 50% dari nilai investasi
Bunga bank 20% per tahun
Hitung kas bersih yang diterima pada akhir tahun
Penyusutan =(investasi) / Umur Ekonomis
Kas masuk bersih= EAIT + penyusutan + Bunga (1 –pajak)
sdr=skb-stp 15
16. rumus
Kas masuk bersih= EAIT + penyusutan + Bunga (1 –pajak)
sdr=skb-stp 16
17. Contoh soal: mengetahui terminal
cashflow
PT BBl akan memberikan nilai sisa investasi (residu) atas
dasar aset yang dimilikinya pada akhir periode sebesar Rp.
50 juta. Ternyata pada akhir periode aset itu malah laku
dijual sebesar Rp. 60 juta, sehingga perusahaan memiliki
kelebihan sebesar Rp 10 juta> Jika diasumsikan kelebihan
ini dikenakan pajak 20% atas kelebihan nilai jual, maka
terminal cash flow dapat dihitung:
Pajak 20% X Rp 10 juta = Rp. 2 juta
Harga jual – nilai perolehan (stl dipotong pajak)
Rp. 60 juta – Rp. 2 juta = Rp 58 juta
Terminal Cash flow = Rp. 58 juta
sdr=skb-stp 17
19. Tiga Klasifikasi utama Rasio
Keuangan
Rasio Solvabilitas
Rasio Profitabilitas
Rasio Aktivitas
20. Rasio SOLVABILITAS
Kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh
kewajiban jangka pendek dan panjang tepat pada
waktunya
Kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala
kewajiban finansialnya apabila perusahaan di liquidasi
21. Liquiditas
Kemampuan Perusahaan untuk membayar
kewajibanJangka pendek
tepat pada waktunya
Current Ratio:
Aktiva lancar X 100%
Hutang lancar
Quick Ratio
Aktiva lancar – persediaan X 100%
Hutang lancar
22. Rasio Solvabilitas
Jangka Panjang
Aktiva Lancar + aktiva tetap X 100%
Total hutang
Debt to Equity Ratio:
Modal sendiri X 100%
Total hutang
23. RASIO
PROFITABILITAS
RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR
PENDAPATAN POTENSIAL
SUATU PERUSAHAAN
1. HASIL ATAS PENJUALAN
2. HASIL ATAS INVESTASI
3. LABA PER SAHAM
24. HASIL ATAS PENJUALAN
RASIO PROFITABILITAS YANG
MENINGDIKASIKAN PROSENTASE
PENDAPATANNYA
HASIL ATAS PENJUALAN=
PENDAPATAN NETTO
PENJUALAN
25. HASIL ATAS INVESTASI
RASIO PROFITABILITAS YANG MENGUKUR
KINERJA PENDAPATAN YANG DIPEROLEH
UNTUK SETIAP RUPIAH YANG DI
INVESTASIKAN
PENDAPATAN NETTO
TOTAL MODAL SENDIRI
26. LABA PER SAHAM
MENGUKUR BESARNYA DEVIDEN
YANG DAPAT DIBAYARKAN PERUSAHAAN
KEPADA PEMEGANG SAHAM
LABA BERSIH
JUMLAH SAHAM YANG DIKELUARKAN
27. RASIO AKTIVITAS
RASIO KEUANGAN UNTUK MENGEVALUASI
PENGGUNAAN ASSET SUATU PERUSAHAAN
OLEH MANAJEMENNYA
28. RASIO AKTIVITAS
MENGUKUR EFISIENSI DALAM PENGGUNAAN
SUMBER DAYA SUATU PERUSAHAAN
BERKAITAN DENGAN PROFITABILITAS
MEMPERLIHATKAN PERUSAHAAN YANG
MEMPEROLEH LEBIH BANYAK KEUNTUNGAN
DIBANDING PERUSAHAAN LAIN PADA
SUMBER DAYA YANG SAMA
29. RASIO PERPUTARAN
PERSEDIAAN
MENGUKUR RATA-RATA
JUMLAH PERSEDIAAN DIJUAL
DAN DI STOCK LANG SELAMA SETAHUN
HARGA POKOK PENJUALAN
RATA-RATA PERSEDIAAN = HARGA POKOK PENJUALAN
(PERSEDIAAN AWAL TAHUN- AKHIR TAHUN)/2
31. Kriteria penilaian investasi
Payback Period (PP)
Average Rate of Return (ARR)
Net Present value (NPV)
Internal rate of Return (IRR)
Profitability Index (PI)
Rasio keuangan likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan
profitabilitas – penggunaan rasio sebaiknya
digunakan atas pemberian pinjaman kepad usaha
yang sudah pernah berjalan atau sedang berjalan
(bukan proyek yang baru)
sdr=skb-stp 31
32. Payback period
Teknik penilaian terhadap jangka waktu
pengembalian pinjaman suatu proyek
Ada 2 macam
1. Jika kas bersih sama setiap tahun
Investasi
PP = x 1 tahun
kas bersih/tahun
sdr=skb-stp 32
33. Jika kas bersih tidak sama setiap tahun
Mencari investasi – kas bersih tahun 1 sampai tahun
tertentu ketika investasinya tidak bisa dikurangi lagi
dengan kas bersih di tahun tersebut
sdr=skb-stp 33
34. Kriteria penilaiannya
Layak jika
PP saat ini lebih kecil dari umur investasi
Dengan membandingkan PP dari rata-rata industri unit
usaha sejenis
Sesuai target perusahaan
Kelemahan PP
Mengabaikan nilai waktu uang
Tidak mempertimbangkan arus kas yang terjadi setelah
masa pengembalian
sdr=skb-stp 34
35. Jumlah PV kas bersih
PI = X 100%
Jumlah PV investasi
Jjika PI lebih besar dari 1 maka diterima
Jika PI lebih kecil dari 1 ditolak
sdr=skb-stp 35
36. Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
PERHITUNGAN BUNGA
Bunga merupakan biaya modal
Besar kecilnya jumlah bunga yang merupakan beban
terhadap peminjam (debitor) sangat tergantung pada
waktu, jumlah pinjaman, dan tingkat bunga yang
berlaku
Terdapat 3 bentuk sistem perhitungan bunga:
1. Simple interest (bunga biasa)
2. Compound interest (bunga majemuk)
3. Annuity (anuitas).
Studi Kelayakan Bisnis 36
37. Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
• SIMPLE INTEREST (BUNGA BIASA)
– Besar kecilnya jumlah bunga yang diterima kreditor
tergantung pada besar kecilnya principal (modal),
interest rate (tingkat bunga), dan jangka waktu:
– B = f (P.i.n), di mana: B= Bunga
– P= Principal (modal)
– i = interest rate (tingkat bunga)
– n = jangka waktu.
– Contoh soal 1:
– Apabila jumlah pinjaman sebesar Rp. 5.000.000,00
dengan tingkat bunga 18% per tahun. Berapa jumlah
bunga selama 3 tahun? 2 bulan? 40 hari?
–
Studi Kelayakan Bisnis 37
38. Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
Untuk menghitung besarnya principal, interest rate, dan jangka
waktu dapat diselesaikan dengan:
P = B/i.n
i = B/p.n
n = B/P.i
S = P + B atau S = P + (P.i.n)
Di mana S = jumlah penerimaan.
Contoh soal 2:
Hitunglah nilai-nilai yang tidak diketahui dalam tabel berikut:
Amount
(Jml Penerimaan)
Interest
(Bunga)
Time
(Waktu)
Interest Rate
(Tingkat Bunga)
Principal
(Modal)
No
1 6.000.000 18% 2 tahun ? ?
2 ? 20% ? 250.000 5.250.000
3 7.000.000 ? 50 hari ? 7.145.833
Studi Kelayakan Bisnis 38
39. Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
• COMPOUND INTEREST (BUNGA MAJEMUK)
– Bunga majemuk biasanya dilakukan dalam waktu yang relatif
panjang dan dalam perhitungan bunga dilakukan lebih dari
satu periode.
– Bunga majemuk adalah bunga yang terus menjadi modal bila
tidak diambil pada waktunya.
– Perhitungan bunga majemuk dilakukan secara reguler dengan
interval tertentu, setiap bulan, setiap kuartal, setiap 6 bulan,
atau setiap tahun.
– Contoh soal 3:
– A meminjamkan uang sebesar Rp. 100.000,00 dengan tingkat bunga
12% per tahun dan dimajemukkan setiap 6 bulan selama 2 tahun.
Berapa jumlah pengembalian setelah 2 tahun?
– Jawab:
– Diketahui: P = Rp. 100.000,00, i = 12%/2= 6% , dan n = 2.2 = 4
–
Studi Kelayakan Bisnis 39
40. Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
Rumus perhitungan bunga majemuk:
S = P (1+i)n
P = S (1+i)-n atau P =
P 1/n
i=S
n =
−1×100
log S−logP
log1i
S
1i n
Di mana: S = Jumlah penerimaan
P = Present Value
n = Periode waktu
i = tingkat bunga per periode
waktu
Studi Kelayakan Bisnis 40
41. Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
Nilai (1+i)n disebut compounding factor, yaitu suatu
bilangan yang digunakan untuk menilai uang pada masa
yang akan datang (future value).
Nilai (1+i)-n disebut discount factor, yaitu suatu bilangan
untuk menilai nilai uang dalam bentuk present value
(nilai sekarang).
Contoh 4:
Seorang investor meminjam uang sebesar Rp 5.000.000,00 selama 8
tahun dengan tingkat bunga 18% per tahun dan dimajemukkan setiap
6 bulan. Berapa jumlah pengembalian setelah 8 tahun?
Catatan: nilai (1+i)n dapat dilihat dalam Lampiran I pada n = 16 dan I = 9%.
Studi Kelayakan Bisnis 41
42. Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
Contoh 5:
Apabila Bank A menerima tingkat bunga deposito sebesar
18% per tahun dan dimajemukkan setiap bulan. Bank B
juga menerima tingkat bunga deposito sebesar 18% per
tahun dan dimajemukkan setiap 6 bulan. Berapa tingkat
bunga efektif (effective rate) pada masing-masing bank
tersebut?
Rumus: F = (1+j/m)m di mana F = effective rate
m = frekuensi bunga
majemuk dalam
satu tahun
Studi Kelayakan Bisnis 42
43. Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
ANNUITY (Anuitas)
Anuitas adalah suatu rangkaian pembayaran dengan
jumlah yang sama besar pada setiap interval
pembayaran.
Besar kecilnya jumlah pembayaran pada setiap interval
tergantung pada jumlah pinjaman, jangka waktu, dan
tingkat bunga.
Anuitas dapat dibagi atas dua bagian:
1. Anuitas Biasa (Simple Annuity)
2. Anitas Kompleks (Complex Annuity).
Studi Kelayakan Bisnis 43
44. Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
ANUITAS BIASA
Anuitas biasa adalah sebuah anuitas yang mempunyai
interval yang sama antara waktu pembayaran dengan
waktu dibungamajemukkan.
Berdasarkan tanggal pembayarannya, anuitas biasa
dapat dibagi 3 bagian, yaitu:
1. Ordinary annuity
2. Annuity due
3. Deferred annuity.
Studi Kelayakan Bisnis 44
45. Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
• Ordinary annuity
• Ordinary annuity adalah sebuah anuitas yang
diperhitungkan pada setiap akhir interval seperti akhir
bulan, akhir kuartal, akhir setiap 6 bulan, maupun pada
setiap akhir tahun.
[1− 1i−n
i ]
[{ 1i n−1}
[i
{1−1i −n} ]
[ i
• An = R R = An
i ]
• Sn = R R = Sn
{ 1in−1}]
• Di mana: An = Present value R = Annuity
• Sn = Future value i = Tingkat
bunga/interval
• n = jumlah interval pembayaran
Studi Kelayakan Bisnis 45
46. Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
a. Present Value
Present value adalah nilai sekarang dari sebuah anuitas dan
identik dengan nilai awal dari penanaman modal.
Contoh 6: Sebuah perusahaan mencicil pinjaman sebesar Rp 50.000,-
pada setiap akhir bulan selama 6 bulan dengan suku bunga
diperhitungkan sebesar 18% per tahun. Berapakah besarnya present
value?
Diketahui: R = Rp. 50.000,-, i= 18%/12 = 0,015, n=6
Rumus : An = R
Catatan: nilai discount factor dari anuitas di atas dapat dilihat pada
Lampiran 3 pada n=6 dan i=1,5%.
Studi Kelayakan Bisnis 46
47. Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
• b. Anuitas dari present value
• Anuitas dari sebuah present value sama dengan jumlah angsuran
pada setiap interval. Jumlah angsuran pada setiap interval dari
sejumlah pinjaman tergantung pada besar kecilnya tingkat bunga
dan jangka waktu yang digunakan.
• Contoh 7: Seorang investor merencanakan membangun proyek
perumahan murah untuk dijual secara cicilan kepada nasabah. Biaya
pembangunan diperhitungkan Rp. 12.000.000,-. Berapa besar nilai cicilan
yang dibebankan kepada nasabah, bila tingkat bunga setahun
diperhitungkan sebesar 15% dan dimajemukkan setiap bulan selama 3
tahun?
•
• Diketahui: i = 15%/12 = 0,0125 dan n = 3x12 =
36
• Rumus :
Studi Kelayakan Bisnis 47
48. Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
• c. Jumlah penerimaan (Future amount)
• Jumlah penerimaan dari serangkaian pembayaran
diperhitungkan bunga secara bunga majemuk
(compound interest) dari sejumlah uang yang dicicil.
• Jumlah pembayaran pada interval pertama,
diperhitungkan bunga pada akhir interval kedua,
sehingga jumlah penerimaan pada akhir interval
kedua adalah sebesar 2 kali setoran ditambah dengan
bunga pada setoran pertama.
• d. Tingkat Bunga
• Bila present value diketahui:
• Bila jumlah penerimaan diketahui :
–
[{1−1−i−n}
]= An
i R
1i n−1
¿
¿= Sn
R
¿
¿
¿
Studi Kelayakan Bisnis 48
49. Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
Contoh 8: Apabila diketahui jumlah present value sebesar Rp 969.482,-
dengan anuitas Rp 150.000,- pada setiap akhir kuartal selama 2 tahun.
Berapa besarnya tingkat bunga pada setiap kuartal? Berapa pada setiap
tahunnya?
Diketahui: An = Rp 969.482,- n = 2x4 = 8 R = Rp 150.000,-
Catatan: Nilai discount factor untuk {1-(1+i)-n/i} dapat dilihat pada
Lampiran 3 pada n=8 di mana nilainya 6,463212760.
Apabila nilai i tidak tersedia dalam lampiran, nilai i dapat dihitung
dengan menggunakan sistem interpolasi.
Contoh 9: Seorang pengusaha menyetor uang pada bank sebesar Rp
445.000,- dan diambil kembali secara cicilan setiap akhir 6 bulan sebesar
Rp 50.000,- dalam waktu 5 tahun. Berapa besarnya interest rate dan
nominal rate?
Diketahui: An = Rp 445.000,- R= Rp 50.000,-
n= 2x5 = 10 (tiap 6 bulan)
Studi Kelayakan Bisnis 49
50. Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
e. Menentukan Jangka Waktu
Untuk menentukan jangka waktu dari sebuah anuitas, sama
halnya dengan cara menentukan tingkat bunga.
Contoh 10: Seorang pegawai negeri menerima uang dari bank
sebesar Rp 1.653.298,- dari hasil setoran sebesar Rp 50.000,- pada
setiap akhir kuartal dengan tingkat bunga 20% setahun. Berapa
lama pegawai tersebut telah melakukan setoran untuk
mendapatkan sejumlah uang tersebut?
Diketahui: Sn = Rp 1.653.298,- i= 20/4 = 5% dan
R= Rp 50.000,- n= ?
Catatan: Gunakan lampiran 5.
Studi Kelayakan Bisnis 50
51. Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
2. Annuity Due
Annuity due adalah anuitas yang pembayarannya dilakukan pada
setiap awal interval. Awal interval pertama merupakan perhitungan
bunga yang pertama dan awal interval kedua merupakan perhitungan
bunga kedua dan seterusnya.
Pada formula annuity due ditambahkan satu compounding factor
(1+i), baik untuk present value maupun future value.
Penambahan satu compounding factor pada annuity due adalah
sebagai akibat pembayaran yang dilakukan pada setiap awal interval.
Nilai uang yang dihitung dengan annuity due selalu lebih besar bila
dibandingkan dengan ordinary annuity.
Studi Kelayakan Bisnis 51
52. a. Perhitungan present value
Rumus:
An(ad) = R
[{1−1i−n}
Atau
An(ad) = R
1−1i −n−1
Atau
An(ad) = R
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
i ]1i
¿
¿i
¿
¿
¿
¿
1−1i −n−1
¿
¿R
¿
¿
¿
Contoh 11: Sebuah perusahaan
Ingin memperoleh uang secara
kontinyu sebesar Rp 1.500.000,-
dari bank setiap awal kuartal
selama satu tahun. Berapa jumlah
dana yang harus disetor pada bank
apabila tingkat bunga diperhitungkan
sebesar 18% per tahun?
Diketahui: R=Rp 1.500.000,-
i= 18%/4= 4,5% dan
n=4
Catatan: Gunakan Lampiran 3 untuk
mendapat nilai discount factor annuity
pada i=4,5% dan n=4 dan Lampiran 1
untuk compounding factor dari bunga
majemuk.
Studi Kelayakan Bisnis 52
53. b. Jumlah Pembayaran
(Future amount)
Jumlah pembayaran dalam annuity due
dilakukan dengan rumus sebagai
berikut:
R[{1i n−1}
] 1i
i R[{1i n1−1}
Sn(ad) =
i −1]
R[{1i n1−1}
atau
Sn(ad) =
Atau
Sn(Ad) =
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
i ]−R
Contoh 12: Suatu BPD memberikan
Fasilitas penjualan kendaraan beroda
Dua secara kredit pada guru-guru SD.
Tingkat bunga diperhitungkan sebesar
12% per tahun dan cicilan dilakukan
Setiap awal bulan sebesar Rp 70.000,-
Selama 3 tahun. Berapakah besarnya
Jumlah pembayaran?
Diketahui: R = Rp 70.000,-
I = 12%/12 = 1%
dan n = 12x3 = 36
Studi Kelayakan Bisnis 53
54. Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
c. Hubungan antara Present Value dengan Future amount
Hubungan antara present value dengan future value sebuah annuity due sama
dengan hubungan yang terdapat pada perhitungan bunga majemuk.
Present value merupakan modal dasar dan future value merupakan penjabaran
dari bunga majemuk.
An (ad) = Sn (ad) (1+i)-n
Sn (ad) = An (ad) (1+i)n
Apabila diketahui nilai present value dari annuity due, jumlah penerimaan pada
akhir interval dapat diketahui tanpa menghitung besarnya anuitas pada setiap
interval. Hubungan ini tidak dapat diterapkan pada ordinary annuity maupun
bentuk annuity lainnya, misalnya deferred annuity.
Studi Kelayakan Bisnis 54
55. d. Anuitas, jangka waktu,
dan tingkat bunga
Penentuan anuitas dalam
sebuah annuity due dapat
dilakukan apabila nilai present
value atau future value (jumlah
penerimaan) dari transaksi,
tingkat bunga dan lamanya
pinjaman diketahui.
Anuitas adalah cicilan yang
harus dikembalikan oleh
debitur, setiap bulan, kuartal,
maupun setiap tahun
tergantung perjanjian.
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
R= An[ i
{1− 1i −n}] 1i−1
1i n−1
¿i
¿ 1i −1
¿
R=Sn¿
¿
Studi Kelayakan Bisnis 55
56. Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
c. Hubungan antara Present Value dengan Future amount
Hubungan antara present value dengan future value sebuah annuity
due sama dengan hubungan yang terdapat pada perhitungan bunga
majemuk.
Present value merupakan modal dasar dan future value merupakan
penjabaran dari bunga majemuk.
An (ad) = Sn (ad) (1+i)-n
Sn (ad) = An (ad) (1+i)n
Apabila diketahui nilai present value dari annuity due, jumlah
penerimaan pada akhir interval dapat diketahui tanpa menghitung
besarnya anuitas pada setiap interval. Hubungan ini tidak dapat
diterapkan pada ordinary annuity maupun bentuk annuity lainnya,
misalnya deferred annuity.
Studi Kelayakan Bisnis 56
57. Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
d. Anuitas, jangka waktu, dan tingkat bunga
Penentuan anuitas dalam sebuah annuity due dapat diketahui apabila
nilai present value atau future value (jumlah penerimaan) dari transaksi
diketahui, di samping tingkat bunga dan lamanya pinjaman.
Studi Kelayakan Bisnis 57
58. Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
Contoh 13. Seorang pimpinan perusahaan telah melakukan
penyetoran pinjaman secara cicilan pada bank sebesar Rp
500.000,- pada setiap awal bulan. Tingkat bunga pinjaman
diperhitungkan sebesar 18% per tahun. Berapa bulan harus
diadakan penyetoran untuk menutupi pinjaman sebesar Rp
10.000.000,-?
Diketahui: R = 500.000,- i= 18%/12 = 1,5% An = 10.000.000,-
Ditanya: n = ?
Jawab:
An ad =R[{1− 1i −n−1}
i ]R
Studi Kelayakan Bisnis 58
59.
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
100000000=500000[{1− 10, 015−n−1}
0, 015 ]500000
[{1−10, 015−n−1}
0, 015 ]=10000000−500000
500000 =19
Pada lampiran 3 pada i=1,5%, nilai 19 tidak tersedia. Nilai yang mendekati
19 pada i=1,5% adalah pada n=22 dengan nilai 18,62082437 dan pada n=23
dengan nilai 19,33086145. Dengan demikian untuk mengembalikan kredit
Sebesar Rp 10 juta membutuhkan waktu 22 bulan lebih:
22 bulan < n < 23 bulan
Gunakan metode interpolasi untuk mengetahui waktu pengembalin secara
pasti.
Studi Kelayakan Bisnis 59